TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

64
TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR TAMAN BEJI DESA UBUNG KAJA DENPASAR TAHUN 2018 Oleh : NI LUH PUTU FEBY DIAH NINGSIH NIM. P07133015019 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN DENPASAR 2018

Transcript of TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

Page 1: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

i

TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI

AIR TAMAN BEJI DESA UBUNG KAJA DENPASAR

TAHUN 2018

Oleh :

NI LUH PUTU FEBY DIAH NINGSIH

NIM. P07133015019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

DENPASAR

2018

Page 2: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

ii

TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI

AIR TAMAN BEJI DESA UBUNG KAJA DENPASAR

TAHUN 2018

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan

Pendidikan Program Diploma III Reguler Poltekkes Denpasar

Jurusan Kesehatan Lingkungan

Oleh :

NI LUH PUTU FEBY DIAH NINGSIH

NIM. P07133015019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK NDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

DENPASAR

2018

Page 3: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

iii

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Kecerdasan bukan penentu kesuksesan, tetapi kerja keras merupakan penentu

kesuksesanmu yang sebenarnya. Jangan berhenti berupaya ketika kita menemui

kegagalan, karena kegagalan adalah cara Tuhan mengajari kita tentang arti

kesungguhan”

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida

Sang Hyang Widhi Wasa, atas berkat rahmat Beliau

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat

pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini penulis

persembahkan kepada kedua orang tua dan keluarga

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen

pengajar maupun dosen pembimbing yang telah

memberikan ilmu pengetahuan, masukan dan

pengalaman dalam segala hal. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada teman – teman

Jurusan Kesehatan Lingkungan angkatan tahun 2015

yang telah membantu ataupun mensuport dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya

Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Page 4: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI

AIR TAMAN BEJI DESA UBUNG KAJA DENPASAR

TAHUN 2018

TELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN

MENGETAHUI

KETUA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

Page 5: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

v

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH DENGAN JUDUL

TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI

AIR TAMAN BEJI DESA UBUNG KAJA DENPASAR

TAHUN 2018

TELAH DIUJI DI HADAPAN TIM PENGUJI

PADA HARI : KAMIS

TANGGAL : 12 JULI 2018

Page 6: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

vi

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertandatangan di bawah ini, saya Mahasiswa Program Studi D-III Jurusan

Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar Tahun Akademik 2017/2018

Nama : Ni Luh Putu Feby Diah Ningsih

NIM : P07133015019

Program Studi : D-III

Jurusan : Kesehatan Lingkungan

Tahun Akademik : 2017/2018

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Karya Tulis Ilmiah yang berjudul TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA

DAN MIKROBIOLOGI AIR TAMAN BEJI DESA UBUNG KAJA

DENPASAR TAHUN 2018 adalah benar karya sendiri atau bukan plagiat

hasil karya orang lain.

2. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa terdapat plagiat dalam Karya Tulis

Ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi dan mempertanggujawabkan

dihadapan Tim Dosen.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Page 7: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

vii

REVIEW OF PHYSICAL QUALITIES, CHEMICAL

AND WATER MICROBIOLOGY TAMAN BEJI

NORTH UBUNG VILLAGE DENPASAR

2018

ABSTRAC

North Ubung Village is one area that has 6 (six) water springs. One of them is the

Taman Beji water spring located at Jalan Kendedes Denpasar. This water spring is

used by local people for drinking water. In this water spring quality checks have

been done, but that is not found. The purpose of this research is to know the

physical, chemical and microbiological qualities of Taman Beji North Ubung

Village Denpasar. The type of research used to descriptive research. The population

and samples in this research is Taman Beji water spring North Ubung Village. Data

collected in this research are primary and secondary data. The data were collected

using laboratory equipment to measure the physical, chemical and microbiological

qualities of Taman Beji’s water and the eye protection inspection sheet to assess the

protection of the Taman Beji water spring. Physical and microbiological

measurements were performed twice (2) an chemical measurement was performed

only one (1) time. Based on the results obtained that the physical parameter of

Taman Beji’s water with temperature 280C dan 290C, the same turbidity results in

two measurements of 0,11 NTU, chemical parameter that Ph 7 and hardness 60

mg/l, microbiological parameter of Taman Beji’s water measured as much twice

with results is Eschericia coli 0/100 ml sample and Total Coliform Bacteria 0/100

ml sample. So that the water of Taman Beji is qualify of Permenkes No.

492/MENKES/PER/IV/2010 about Water Quality Requirement. It is

recommended for the community and village apparatus to fix PMA Taman Beji to

avoid pollution and not to cause water borne disease if the water is consumed by

the community.

Keywords: Physical Quality, Chemistry and Water Microbiology

Page 8: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

viii

TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI

AIR TAMAN BEJI DESA UBUNG KAJA DENPASAR

TAHUN 2018

ABSTRAK

Desa Ubung Kaja merupakan salah satu daerah yang memiliki 6 (enam)

mata air. Salah satunya yaitu mata air Taman Beji yang terletak di Jalan Kendedes

Denpasar. Mata air ini digunakan oleh warga sekitar untuk keperluan air minum.

Pada mata air ini pernah dilakukan pemeriksaan kualitas air, tetapi data tersebut

tidak ditemukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas fisik,

kimia dan mikrobiologi air Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar. Jenis

penelitian yang digunakan yaitu penelitian bersifat deskriptif. Populasi dan sampel

dalam penelitian ini yakni mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.Pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan alat-alat laboratorium untuk mengukur

kualitas fisik, kimia serta mikrobiologi air Taman Beji dan lembar inspeksi

Perlindungan Mata Air untuk menilai perlindungan dari mata air Taman Beji

tersebut. Pengukuran fisik dan mikrobiologi dilakukan sebanyak 2 (dua) kali serta

pengukuran kimia dilakukan hanya 1 (satu) kali. Berdasarkan hasil yang diperoleh

bahwa parameter fisik air Taman Beji dengan suhu 280C dan 290C serta hasil

kekeruhan yang sama dalam dua kali pengukuran yaitu 0,11 NTU, parameter kimia

yaitu pH 7 dan kesadahan 60 mg/l, parameter mikrobiologi air Taman Beji

dilakukan pengukuran sebanyak dua kali dengan hasil yaitu Eschericia coli

0/100ml sampel dan Total Bakteri Coliform 0/100ml sampel. Sehingga air Taman

Beji memenuhi syarat Permenkes No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum. Disarankan untuk masyarakat dan perangkat desa

memperbaiki PMA Taman Beji agar terhindar dari pencemaran dan tidak

menimbulkan water borne disease jika air tersebut dikonsumsi oleh masyarakat.

Kata Kunci : Kualitas Fisik, Kimia dan Mikrobiologi Air

Page 9: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

ix

RINGKASAN PENELITIAN

TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI

AIR TAMAN BEJI DESA UBUNG KAJA DENPASAR

TAHUN 2018

Oleh : Ni Luh Putu Feby Diah Ningsih (NIM. P07133015019)

Mata air adalah sumber air yang muncul dengan sendirinya ke permukaan

dari dalam tanah. Sumber dari aliran airnya berasal dari tanah yang mengalami

patahan sehingga muncul ke permukaan. Aliran ini dapat bersumber dari air tanah

dangkal maupun dari air tanah dalam. Mata air yang berasal dari air tanah dalam,

hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air

tanah dalam itu sendiri.

Desa Ubung Kaja merupakan salah satu daerah yang memiliki 6 (enam)

mata air. Salah satu mata air di Desa Ubung Kaja adalah mata air Taman Beji yang

terletak di Jalan Kendedes Denpasar. Mata air ini digunakan oleh warga sekitar

untuk keperluan air minum.. Akan tetapi sumber mata air ini bersifat alami yaitu

berada di dalam tanah dan disalurkan dengan pipa untuk mengeluarkan air dari mata

air tersebut. Tidak adanya perlindungan terhadap mata air dan di bagian pipa serta

di sekeliling mata air tersebut ditumbuhi oleh lumut atau rumput liar. Pada mata air

ini pernah dilakukan pemeriksaan kualitas air, tetapi data tersebut tidak ditemukan.

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas fisik, kimia dan

mikrobiologi air Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar. Jenis penelitian yang

digunakan yaitu penelitian bersifat deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian

ini yakni mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja. Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini adalah data primer dan sekunder.Pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan alat-alat laboratorium untuk mengukur kualitas fisik, kimia serta

mikrobiologi air Taman Beji dan lembar inspeksi Perlindungan Mata Air untuk

menilai perlindungan dari mata air Taman Beji. Pengukuran fisik dan mikrobiologi

dilakukan sebanyak 2 (dua) kali serta pengukuran kimia dilakukan hanya 1 (satu)

kali. Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk

tabel dan ada yang dinarasikan.

Page 10: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

x

Hasil yang diperoleh dari penelitian terhadap kualitas air Taman Beji adalah

parameter fisik air Taman Beji yaitu suhu 280C dan 290C serta kekeruhan 0,11

NTU, parameter kimia yaitu pH 7 dan kesadahan 60 mg/l, parameter mikrobiologi

yaitu Eschericia coli 0/100ml sampel dan Total Bakteri Coliform 0/100ml sampel.

Simpulan dari penelitian ini adalah parameter fisik, kimia dan mikrobiologi

air Taman Beji Desa Ubung Kaja memenuhi syarat sesuai dengan standar

Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air

Minum. Disarankan kepada Kepala Desa Ubung Kaja untuk membangun kontruksi

PMA, pihak Puskesmas II Denpasar Utara diharapkan tetap melakukan

pemeriksaan kualitas air dan isnpeksi sanitasi perlindungan mata air serta kepada

masyarakat untuk melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap air yang diambil

di mata air sebelum digunakan sebagai air minum.

Daftar Bacaan :20 (2001-2016)

Page 11: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atau Ida

Sang Hyang Widhi Wasa karena telah memberikan kesehatan, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Tinjauan Kualitas

Fisik, Kimia dan Mikrobiologi Mata Air Taman Beji Desa Ubung Kaja

Denpasar Tahun 2018” sebatas pengetahuan dan kemampuan penulis.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan. Adapun Karya

Tulis Ilmiah ini mengulas tentang kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air mata

air Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar. Dalam penyelesaian KTI, penulis telah

mengusahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan serta dorongan

berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan KTI. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Anak Agung Ngurah Kusumajaya,SP.,M.PH selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Denpasar.

2. I Nyoman Sujaya,S.KM.,MPH selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan

Politeknik Kesehatan Denpasar.

3. Drs. I Made Bulda Mahayana, S.KM.,M.Si selaku pembimbing utama dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang senantiasa memberikan bimbingan dan

masukan sehingga KTI dapat diselesaikan.

4. Ni Ketut Rusminingsih, S.KM.,M.Si selaku pembimbing pendamping dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang senantiasa memberikan bimbingan dan

masukan sehingga KTI dapat diselesaikan.

5. Bapak/Ibu Dosen Politeknik Kesehatan Denpasar Jurusan Kesehatan

Lingkungan yang selalu memberikan masukan dan saran dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 12: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

xii

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna

dan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dan

perbaikan Karya Tulis Ilmiah yang dibuat sehingga nantinya dapat bermanfaat.

Denpasar, Juni 2018

Penulis

Page 13: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMANSAMPUL………………………………………………… i

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… ii

LEMBAR PERSEMBAHAN………………………………………….. iii

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………. iv

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………….. v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT…………………………. vi

ABSTRACT BAHASAINGGRIS…………………………………….. vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA…………………………………... viii

RINGKASAN PENELITIAN………………………………………….. ix

KATA PENGANTAR………………………………………………….. xi

DAFTAR ISI…………………………………………………………… xiii

DAFTAR TABEL……………………………………………………… xv

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... xvi

DAFTAR SINGKATAN……………………………………………….. xvii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 3

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………... 3

D. Manfaat Penulisan…………………………………………………. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Mata Air…………………………………………………………… 5

B. Perlindungan Mata Air…………………………………………….. 5

C. Pencemaran Air……………………………………………………. 8

D. Sumber Pencemar Air……………………………………………... 9

E. Persyaratan Air Minum……………………………………………. 9

F. Dampak Terhadap Kesehatan……………………………………… 11

Page 14: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

xiv

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep………………………………………………….. 13

B. Variabel dan Definisi Operasional………………………………… 14

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian…………………………………………………….. 16

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………... 16

C. Unit Analisis……………………………………………………….. 16

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data……………………………… 19

E. Pengolahan dan Analisis Data……………………………………... 20

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian................................................................................. 22

B. Pembahasan……………………………………………………….. 26

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………………………………………………………....... 32

B. Saran………………………………………………………………. 32

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 34

LAMPIRAN

Page 15: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Syarat Fisika Air Minum .......................................................................... 10

2. Syarat Kimia Air Minum .......................................................................... 10

3. Syarat Mikrobiologis Air Minum ............................................................. 11

4. Hasil Pemeriksaan Parameter Fisik Air Taman Beji ................................ 24

5. Hasil Pemeriksaan Parameter Kimia Air Taman Beji .............................. 24

6. Hasil Pemeriksaan Parameter Mikrobiologi Air Taman Beji ................... 25

Page 16: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Konsep ...................................................................................... 13

Page 17: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

xvii

DAFTAR SINGKATAN

dsb : dan sebagainya

KTI : Karya Tulis Ilmiah

NTU : Nephelometric Turbidity Unit

PMA : Perlindungan Mata Air

SDM : Sumber Daya Manusia

TCU : True Color Unit

WHO : World Health Organization

PVC : Polyvinil Chloride

CO2 : Carbondioksida

pH : potensial Hidrogen

± : Kurang lebih

Page 18: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 36

2. Hasil Laboratorium ................................................................................... 42

3. Surat Izin Penelitian Pemerintah Provinsi Bali ......................................... 43

4. Surat Izin Penelitian Pemerintah Kota Denpasar ...................................... 44

5. Surat Izin Penelitian Kecamatan Denpasar Utara ..................................... 46

Page 19: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemampuan, dan kemauan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Berbagai program atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan

baik oleh Pemerintah, swasta maupun masyarakat salah satu diantaranya adalah

Program Penyediaan Air Bersih dan Penyediaan Air Minum untuk mewujudkan

tujuan tersebut (Subhiandono, 2016)

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, yang disebut

sebagai air minum adalah air yang memenuhi syarat kesehatan yang dapat langsung

diminum. Sementara itu, yang disebut sebagai air bersih adalah air yang memenuhi

syarat kesehatan dan harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Syarat

kesehatan dimaksud meliputi syarat-syarat fisika, kimia, mikrobiologi dan

radioaktif . Oleh karena itu, pengolahan sumber daya air sebaiknya dilakukan secara

terpadu baik dalam pemanfaatan maupun dalam pengelolaan kualitas. Penurunan

kualitas air akan menurunkan daya guna, hasil guna, produktivitas, daya dukung

dan daya tampung dari sumberdaya air yang pada akhirnya akan menurunkan

kekayaan sumberdaya alam (Aryana, 2010).

Page 20: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

2

Mata air adalah sumber air yang muncul dengan sendirinya ke permukaan

dari dalam tanah. Sumber dari aliran airnya berasal dari tanah yang mengalami

patahan sehingga muncul ke permukaan. Aliran ini dapat bersumber dari air tanah

dangkal maupun dari air tanah dalam. Mata air yang berasal dari air tanah dalam,

hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air

tanah dalam itu sendiri (Arthana, 2004)

Kualitas air dari mata air akan sangat tergantung dari lapisan mineral tanah

yang dilaluinya. Kebanyakan air yang bersumber dari mata air kualitasnya baik

sehingga umumnya digunakan sebagai sumber air minum oleh masyarakat

sekitarnya. Sebagai sumber air minum masyarakat, maka harus memenuhi beberapa

aspek yang meliputi kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Khusus dari segi kualitas

harus memenuhi syarat kualitas fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif.

Berdasarkan hasil observasi, Desa Ubung Kaja merupakan salah satu

daerah yang memiliki 6 (enam) mata air. Salah satu mata air di Desa Ubung Kaja

adalah mata air Taman Beji yang terletak di Jalan Kendedes Denpasar. Mata air ini

digunakan oleh warga sekitar untuk keperluan air minum. Akan tetapi sumber mata

air ini bersifat alami yaitu berada di dalam tanah dan disalurkan dengan pipa untuk

mengeluarkan air dari mata air tersebut. Adanya perlindungan terhadap mata air ini

dengan cara tradisional dan di bagian pipa serta di sekeliling mata air tersebut

ditumbuhi oleh lumut atau rumput liar. Pada mata air ini pernah dilakukan

pemeriksaan kualitas air, tetapi data tersebut tidak ditemukan di kantor desa.

Mengingat pentingnya kualitas air bagi kesehatan masyarakat maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang “tinjauan kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi

air Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar”.

Page 21: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimanakah kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air

mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar Tahun 2018?”

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air Taman Beji Desa

Ubung Kaja Denpasar.

2. Tujuan khusus

a. Mengukur kualitas fisik (suhu dan kekeruhan) air Taman Beji Desa Ubung

Kaja Denpasar.

b. Mengukur kualitas kimia (pH dan kesadahan) air Taman Beji Desa Ubung Kaja

Denpasar.

c. Mengukur kualitas mikrobiologi (Coliform, Eschericia coli) air Taman Beji

Desa Ubung Kaja Denpasar.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dalam karya tulis ilmiah ini sebagai berikut:

1. Manfaat praktis

a. Memberikan informasi serta pengetahuan kepada masyarakat tentang tingkat

kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air Taman Beji Desa Ubung Kaja

Denpasar.

Page 22: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

4

b. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi kepala Desa Ubung Kaja

dan kepala Puskesmas II Denpasar Utara terkait kualitas air Taman Beji Desa

Ubung Kaja Denpasar.

2. Manfaat teoretis

a. Dapat digunakan untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan menambah

wawasan khususnya dalam ilmu kesehatan lingkungan.

b. Dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan terkait dengan kualitas

fisik, kimia dan mikrobiologi air mata air.

Page 23: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Mata Air

Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan

tanah. Mata air yang berasal dari dalam tanah hampir tidak terpengaruhi oleh

musim dan kualitasnya sama dengan air tanah dalam. Berdasarkan cara keluarnya

mata air, dapat dibedakan menjadi mata air rembesan yaitu mata air yang keluar

dari lereng-lereng dan mata air umbul yaitu mata air yang keluar dari suatu daratan

(Suciastuti, 2002)

Kualitas air dan mata air akan sangat tergantung dari lapisan mineral tanah

yang dilaluinya. Hal ini menunjukkan karakter-karakter khusus dari mata air

tersebut. Kebanyakan air yang bersumber dari mata air kualitasnya baik sehingga

umumnya digunakan sebagai sumber air minum oleh masyarakat sekitarnya.

Sebagai sumber air minum masyarakat, maka harus memenuhi beberapa aspek

yang meliputi kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Berdasarkan sumber munculnya

mata air ada dua macam yaitu gravity springs yaitu mata air yang muncul karena

gaya gravitasi dan artisien srings yaitu mata air muncul ke permukaan tanah karena

artesis/tekanan (WHO, 2004)

B. Perlindungan Mata Air

Salah satu air tanah yang mempunyai debit air yang cukup baik dalam

jumlah dan kualitas adalah mata air. Sesuai dengan kondisi mata air yang muncul

di permukaan tanah, maka akan mudah mengalami kontaminasi yang berasal dari

Page 24: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

6

luar. Munculnya mata air dari tanah sangat bervariasi. Untuk itu dalam membuat

perlindungan mata air perlu disesuaikan dengan munculnya mata air tersebut.

Perlindungan mata air adalah suatu bangunan penangkap mata air yang

menampung/menangkap air dari mata air. Walaupun mata air biasanya berasal dari

air tanah yang terlindungi, ada kemungkinan terjadi kontaminasi pada tempat

penangkapan juga kontaminasi langsung terhadap mata air yang disebabkan oleh

manusia dan binatang, harus dicegah melalui bangunan perlindungan. Agar sarana

perlindungan mata air memenuhi syarat kesehatan, maka sarana harus terlindungi

dari bahaya pencemaran, yaitu dengan cara menjaga kebersihan lingkungan lokasi

dan bangunan sarana perlindungan mata air tersebut.

Air PMA (Perlindungan Mata Air) merupakan air permukaan yang proses

pengaliran dan rembesan sangat dipengaruhi kondisi proses alam. Maka sifat dan

karakteristik air PMA sebagai berikut:

1. Kuantitas tergantung pada musim.

2. Kualitas dipengaruhi tingkat pencemaran dan pengotoran.

3. Pengotoran air PMA biasanya bersifat fisik dan bakteriologis.

4. Derajat pH air PMA relatif rendah.

5. Sebagian besar mengandung zat organik.

Dalam penyediaan sarana air bersih harus dibuat memenuhi persyaratan

kesehatan, sehingga faktor pencemaran bisa dikurangi dan kualitas air yang

diperoleh akan lebih baik. Oleh karena itu sarana perlindungan mata air yang baik

harus memenuhi syarat lokasi dan kontruksi. Syarat lokasi dan kontruksi

Perlindungan Mata Air yang dimaksud menurut Waluyo dalam Rohim 2006 adalah

sebagai berikut:

Page 25: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

7

1. Syarat Lokasi

a) Untuk menghindari pengotoran yang harus diperhatikan adalah jarak mata air

dengan sumber pengotoran atau pencemaran lainnya.

b) Sumber air harus pada mata air dan diperkirakan mencukupi kebutuhan.

c) Sumber air terdapat pada lokasi air tanah yang terlindungi dan tidak mudah

longsor yang disebabkan oleh proses alam.

2. Syarat kontruksi

a) Tutup bak perlindungan dan dinding bak rapat air, pada bagian atas atau

belakang bak perlindungan dibuatkan saluran dan selokan air yang arahnya

keluar bak, agar tidak mencemari air yang masuk ke bak penangkap.

b) Pada bak perlindungan dilengkapi pipa peluap (overflow) yang dipasang

dengan saringan kawat kasa.

c) Tutup bak (manhole) terbuat dari bahan yang kuat dan rapat air, ukuran garis

tengah minimum 60 cm (sebaiknya bundar) pada atas bak penampungannya.

d) Lantai bak penampungan harus rapat air dan mudah dibersihkan serta

mengarah pada pipa penguras.

e) Dilengkapi saluran pembuangan air limbah yang rapat air dan kemiringan

minimal 2%.

3. Jaringan dan distribusi

Jaringan dan distribusi air PMA (Perlindungan Mata Air) ini, tentunya

sangat dipengaruhi oleh kondisi alam, potensi alam, SDM, serta kepedulian

lembaga ataupun instansi pemerintah dalam mengelola sarana sumber air PMA

Page 26: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

8

yang ada di wilayah setempat. Secara teknis dalam sistem jaringan air PMA

biasanya terbagi dalam beberapa bak penangkap air yaitu:

a. Broncaptering adalah bangunan penangkap aliran rembesan air PMA dari

sumbernya, dengan kontruksi beton semen dilengkapi ijuk dan kerikil sebagai

penyaring air PMA.

b. Reservoir utama adalah bangunan penampungan air PMA yang berasal dari

broncaptering, jarak relatif dekat, kontruksi lebih besar dan biasanya dibuat

satu buah bak saja.

c. Reservoir sekunder adalah bak penampungan sekaligus sebagai jaringan bak

pembagi pada wilayah pemukiman sesuai dengan sarana yang akan

dimanfaatkan.

d. Hidran umum/kran umum adalah salah satu bangunan bak atau tendon air yang

merupakan jaringan distribusi air PMA pada wilayah perkampungan atau

pemukiman yang sifatnya milik bersama/umum.

e. Sambungan rumah/kran rumah adalah bagian jaringan distribusi air PMA pada

wilayah perumahan yang sifatnya milik perorangan dan biasanya tingkat

kepemilikannya sangat rendah.

C. Pencemaran Air

Istilah pencemaran air atau polusi air cenderung semakin mengemuka

sekarang ini dan mungkin di masa-masa mendatang, meningkatnya masalah

penurunan kualitas air semakin nampak dan dirasakan pengaruhnya oleh banyak

orang dan masyarakat pada umumnya. Masalah memburukanya kualitas air

Page 27: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

9

semakin dirasakan pada saat musim kemarau ketika kualitas air dan debit air

berkurang.

Dalam Peraturan Pemerintah RI No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang dimaksud dengan

Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi

dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air

turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi

sesuai dengan peruntukkannya.

D. Sumber Pencemar Air

Menurut Ryadi dalam Aryana, 2010 sumber-sumber pencemaran air dapat

berasal dari:

1. Sumber domestik (rumah tangga) : perkampungan, kota, pasar, jalan dan

sebagainya.

2. Sumber non-domestik (bukan rumah tangga) : industri (pabrik), pertanian,

peternakan, perikanan serta sumber-sumber lainnya yang banyak memasuki

badan air. Secara langsung maupun tidak langsung pencemar tersebut akan

berpengaruh terhadap kualitas air, baik untuk keperluan air minum, air industri

maupun keperluan lainnya.

E. Persyaratan Air Minum

Menurut Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010, air minum adalah air yang melalui proses

pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan

Page 28: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

10

dapat langsung diminum. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi

persyaratan fisika, mikrobiologi dan kimia.

1. Syarat Fisika

Syarat fisika air sebagai air minum yaitu sebagai berikut:

Tabel 1

Syarat Fisika Air Minum

Parameter Satuan Kadar maksimum

yang diperbolehkan

Bau Tidak berbau

Warna TCU 15

Total zat padat

terlarut

mg/l 500

Kekeruhan NTU 5

Rasa Tidak berasa

Suhu 0C Suhu udara ±3

Sumber. Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

2. Syarat Kimia

Syarat kimia air sebagai air minum yaitu sebagai berikut:

Tabel 2

Syarat Kimia Air Minum

Parameter Satuan Kadar maksimum

yang diperbolehkan

Aluminium mg/l 0,2

Besi mg/l 0,3

Kesadahan mg/l 500

Khlorida mg/l 250

Mangan mg/l 0,4

Page 29: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

11

pH 6,5-8,5

Seng mg/l 3

Sulfat mg/l 250

Tembaga mg/l 2

Amonia mg/l 1,5

Sumber. Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

3. Syarat Mikribiologi

Syarat mikrobiologi air sebagai air minum yaitu sebagai berikut:

Tabel 3

Syarat Mikrobiologi Air Minum

Parameter Satuan Kadar maksimum

yang diperbolehkan

Eschericia Coli Jumlah per 100 ml

sampel

0

Total Bakteri

Coliform

Jumlah per 100 ml

sampel

0

Sumber. Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

F. Dampak Terhadap Kesehatan

Selain berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia, air juga dapat

berfungsi sebagai media penularan penyakit. Risiko penularan penyakit melalui

media air disebabkan oleh air yang tercemar oleh kandungan mikroorganisme

pathogen. Penularan penyakit melalui media air dapat dibedakan menjadi empat

katagori (Sukmayati Alegentina, 2008) antara lain sebagai berikut:

Page 30: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

12

1. Water borne disease

Penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, dimana air tersebut

mengandung kuman phatogen bila diminum dapat menyebabkan penyakit antara

lain kolera, typhoid, hepatitis infektiosa, disentri dan gastroenteritis.

2. Water washed disease

Penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan hygienis

perseorangan dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup

maka penyakit-penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia,

seperti penyakit infeksi saluran pencernaan (diare), penyakit infeksi kulit dan

selaput lendir.

3. Water based diseases

Penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus hidupnya di

air, seperti schistosomiasis. Larva schistomiasis hidup di dalam keong-keong air

setelah waktunya larva ini akan mengubah bentuk menjadi cercaria yang dapat

menembus kulit.

4. Water related insect diseases

Penyakit yang ditularkan melalui vector yang hidupnya tergantung pada air

misalnya malaria, demam berdarah, filariasis dan sebagainya.

Page 31: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

13

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Gambar 1

Kerangka Konsep

Penelitian dilakukan di mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar

dengan objek penelitian yaitu untuk mengetahui kualitas air mata air Taman Beji

tersebut. Kualitas air yang diukur yaitu fisik, kimia dan mikrobiologi kemudian

dilakukan pengujian di laboratorium dan hasilnya dibandingkan dengan Peraturan

Mata Air

Taman Beji

Kualitas air

Fisik

Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor. 492/MENKES/PER/IV

Tahun 2010

Memenuhi

syarat

Tidak Memenuhi

Syarat

Kimia Mikrobiologi

Page 32: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

14

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV Tahun

2010 sehingga mendapatkan hasil akhir berupa memenuhi syarat dan tidak

memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai air minum.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan penelitian (Suryabrata, 2011). Adapun variabel penelitian ini yaitu

kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja

Denpasar.

2. Definisi operasional

Definisi operasional yang akan diteliti dalam penilitian ini yaitu:

No Variabel Definisi

operasional

Cara

pengukuran

Skala

1 2 3 4 5

1. Kualitas

fisik air

Kondisi air

yang meliputi

suhu dan

kekeruhan

Mengukur derajat

celcius suhu air

dan partikel

bahan yang

tersuspensi dalam

air

Nominal

(Memenuhi syarat

dan Tidak

Memenuhi Syarat)

2. Kualitas

kimia air

Kondisi air

yang meliputi

pH dan

kesadahan

Mengukur tingkat

keasaman atau

kebasaan yang

dimiliki oleh

suatu larutan dan

mengukur kadar

Ca (Kalsium)

Nominal

(Memenuhi syarat

dan Tidak

Memenuhi Syarat)

Page 33: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

15

serta Mg

(Magnesium) air

dalam satuan mg/l

1 2 3 4 5

3. Kualitas

mikrobiolo

gi air

Kondisi air

yang meliputi

Coliform dan

Eschericia coli

Mengukur jumlah

bakteri yang

terkandung dalam

air dengan satuan

jumlah per 100 ml

sampel

Nominal

(Memenuhi syarat

dan Tidak

Memenuhi Syarat)

Page 34: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

16

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu (Suryana,

2010). Penulis menggambarkan menggunakan jenis penelitian yang bersifat

deskriptif untuk mengetahui kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air mata air

Taman Beji yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air

minum.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lokasi sumber mata air Taman Beji Desa Ubung

Kaja yaitu di Jalan Ken Dedes Denpasar Utara.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2018.

C. Unit Analisis

Unit analisis penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai

subjek penelitian. Unit analisis penelitian tersusun atas objek penelitian dan subjek

penelitian (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini yang dimaksud sebagai objek

penelitian atau variabel penelitian adalah air mata air Taman Beji. Sedangkan

Page 35: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

17

subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kualitas air mata air Taman Beji Desa

Ubung Kaja Denpasar.

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Sedangkan sampel adalah

sebagian anggota dari populasi yang dipilih sehingga diharapkan dapat mewakili

populasinya (Nurhayati, 2008).Sebagai populasi dan sampel dalam penelitian yang

dilakukan yaitu air mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar.

2. Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel air dilakukan sebanyak dua kali untuk pemeriksaan

kualitas air berupa kualitas fisik dan mikrobiologi dikarenakan kualitas tersebut

bersifat fluktuatif.Sedangkan untuk kualitas kimia pengambilan sampel hanya

dilakukan satu kali dikarenakan bersifat stabil (tetap).

Teknik pengambilan sampel dalam pemeriksaan kualitas mikrobiologi

sebagai berikut:

a. Alat dan Bahan

1) Botol steril

2) Coolbox

3) Bunsen

4) Kertas label

b. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan botol steril 100 ml yang tertutup dengan kertas aluminium.

Page 36: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

18

2) Mensterilkan kran dengan cara memfiksasi mulut kran.

3) Membuka kran selama 1-2 menit.

4) Membuka botol steril berisi sampel kurang lebih ¼ volume botol.

5) Kemudian memfiksasi bagian mulut botol, selanjutnya botol ditutup kembali.

6) Isi kode sampel pada botol.

7) Masukkan sampel dalam cool box.

8) Sampel dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.

Sedangkan untuk pemeriksaan kualitas fisik dan kimia akan dilakukan

langsung di mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja. Berikut ini prosedur

pemeriksaan kualitas fisik dan kimia air:

a. Alat dan bahan

1) Beaker glass

2) Handscoon

3) Thermometer air

4) Komparator kesadahan

5) Turbidimeter

6) Stick pH

b. Prosedur kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan.

2) Mengambil sampel sesuai dengan kebutuhan.

3) Melakukan pemeriksaan suhu, kekeruhan, pH, dan kesadahan terhadap sampel

tersebut.

4) Catat hasil.

Page 37: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

19

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis data yang dikumpulkan

a) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan termasuk

laboratorium (Prof.Dr.S.Nasution, 2012). Yang dimaksud dengan data primer

dalam penelitian ini adalah hasil pemeriksaan laboratorium kualitas air mata air

Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar.

b) Data sekunder

Data sekunder adalah sumber dari bahan bacaan (Prof.Dr.S.Nasution, 2012).

Sumber data berupa sumber tertulis yang dibagi atas gambaran umum lokasi,

sumber buku dan makalah ilmiah, sumber dari arsip, jurnal serta kepustakaan

lainnya.

2. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara melakukan

observasi terhadap keadaan sumber mata air Taman Beji, wawancara pengelola

Taman Beji serta melakukan pengambilan sampel air di mata air Taman Beji Desa

Ubung Kaja Denpasar, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan kualitas airnya

di laboratorium.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam pengambilan

data yaitu:

a. Alat tulis dan kertas digunakan untuk mencatat hasil penilaian.

Page 38: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

20

b. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan.

c. Laptop digunakan untuk pembuatan laporan.

d. Lembar inspeksi untuk melakukan penilaian terhadap keadaan mata air.

e. Alat yang digunakan untuk mengambil sampel:

1) Botol steril

2) Stik pH

3) Coolbox

4) Turbidimeter

5) Thermometer air

6) Bunsen

7) Komparator kesadahan

8) Beaker glass

9) Kertas label

E. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan, selanjutnya diperiksa

ketepatan atau kesesuaian jawaban dari penilaian serta kelengkapannya. Setelah

data dikumpulkan, data diperiksa untuk mengetahui apakah data tersebut cukup

baik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Data primer

maupun sekunder tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan kategori dalam

bentuk tabel dan narasi sehingga memudahkan dalam analisis data.

Page 39: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

21

2. Analisis data

Analisis data dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan cara membandingkan

hasil pemeriksaan kualitas air yang didapatkan dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum sehingga dapat diketahui apakah memenuhi

syarat atau tidak memenuhi syarat.

Page 40: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

22

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar.

Mata air ini terletak di lingkungan dekat dengan permukiman warga. Batas

wilayah Mata Air Taman Beji yaitu:

Batas Utara : Br. Pohgading

Batas Selatan : Br. Binoh

Batas Timur : Br. Dauh Kutuh

Batas Barat : Br. Petangan Gede

Mata air ini keluar dari tanah dengan jumlah satu titik sumber air. Sumber

air tersebut disalurkan dengan pipa Polyvinil Chloride (PVC). Mata air Taman

Beji tidak memiliki bak penampung tetapi dilindungi dengan cara tradisional oleh

masyarakat Desa Ubung Kaja sebagai upaya melestarikan mata air tersebut. Mata

air ini dipercaya juga oleh masyarakat sebagai air yang dapat diminum secara

langsung tanpa dimasak terlebih dahulu. Masyarakat yang mengambil air di Mata

Air Taman Beji diharapkan menghaturkan canang dan punia seiklasnya. Air

Taman Beji ini dikonsumsi oleh masyarkat yang berasal dari desa Ubung Kaja,

bahkan ada masyarakat dari luar desa tersebut. Ketika peneliti melakukan

pengukuran debit terhadap mata air Taman Beji ini, didapatkan hasil sebagai

berikut:

Page 41: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

23

Diketahui:

Waktu (t) : 16 detik

Volume :

R (jari-jari besar) = 12,5 cm

r (jari-jari kecil = 8,5 cm

t (tinggi) = 20 cm

Jadi volume =1

3πt (R2 +rR+ r2)

=1

33,14.20 ((12,5

2 )+8,5.12,5+ (8,5

2))

=1

362,8 (156,25+106,25+ 72,25)

=: 20,93 x 334,75

= 7.006,3 cm3

= 7,0063 liter

Sehingga debit yang dihasilkan dari mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja

Denpasar yaitu:

Debit (Q) = Volume

waktu

= 7,0063 liter

16 detik

= 0,437 liter/detik

Dengan debit yang dihasilkan yaitu 0,437 liter/detik maka dapat memenuhi

kebutuhan air sebesar 60 liter/orang/hari untuk 500 orang pemakai mata air

tersebut.

Page 42: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

24

2. Hasil Penelitian Terhadap Mata Air Taman Beji

Dalam penelitian ini penulis mengadakan pemeriksaan terhadap kualitas air

Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar. Pemeriksaan yang dilakukan terdiri dari 2

jenis pemeriksaan yaitu:

a. Pemeriksaan di lapangan

Pemeriksaan yang dilakukan di lapangan yaitu kualitas fisik dengan

parameter suhu dan kekeruhan serta kualitas kimia yaitu parameter pH dan

kesadahan. Adapun hasil pemeriksaan yang dilakukan di lapangan dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 4

Hasil Pemeriksaan Parameter Fisik Suhu dan Kekeruhan

Air Taman Beji

Parameter

Fisik

Tanggal Hasil Satuan Kadar Maksimum

yang

Diperbolehkan

Keterangan

Suhu

16/4/2018 28 0C Suhu udara ±3 Memenuhi

syarat

16/5/2018 29 0C Suhu udara ±3 Memenuhi

Syarat

Kekeruhan

16/4/2018 0,11 NTU 5 Memenuhi

syarat

16/5/2018 0,11 NTU 5 Memenuhi

syara

Tabel 5

Hasil Pemeriksaan Parameter Kimia pH dan Kesadahan

Air Taman Beji

Parameter

Kimia

Tanggal Hasil Satuan Kadar Maksimum

yang

Diperbolehkan

Keterangan

pH 16/5/2018 7 - 6,5-8,5 Memenuhi

syarat

Kesadahan 16/5/2018 60 mg/l 500 Memenuhi

syarat

Page 43: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

25

b. Pemeriksaan di laboratorium

Pemeriksaan di laboratorium penulis menggunakan jasa laboratorium Jurusan

Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar. Dalam pemeriksaan di laboratorium

dilakukan dengan pengambilan sampel air untuk pemeriksaan mikrobiologi.

Sampel air diambil tanggal 16 april 2018 jam 08.00 WITA dan 16 Mei 2018 jam

08.00 WITA pada outlet tempat masyarakat mengambil air kemudian dibawa

langsung ke laboratorium. Sampel air tiba di laboratorium jam 08.30 WITA. Hasil

pemeriksaan kualitas mikrobiologi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6

Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi Eschericia Coli dan Coliform

Air Taman Beji

Parameter

Mikrobiologi Tanggal Hasil Satuan

Kadar

Maksimum yang

Diperbolehkan

Keterangan

Eschericia

coli

16/4/2018 0

Jumlah

per

100 ml

sampel

0

Memenuhi

syarat

16/5/2018 0

Jumlah

per

100 ml

sampel

0

Memenuhi

syarat

Total

bakteri

Coliform

16/4/2018 0

Jumlah

per

100 ml

sampel

0

Memenuhi

syarat

16/5/2018 0

Jumlah

per

100 ml

sampel

0

Memenuhi

syarat

Page 44: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

26

B. Pembahasan

Dalam pemeriksaan kualitas air yang penulis lakukan dengan dua jenis

pemeriksaan yaitu pemeriksaan di lapangan dan pemeriksaan di laboratorium.

1. Parameter fisik dan kimia di lapangan

a. Suhu

Pemeriksaan suhu terhadap air mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja

dilakukan 2 (dua) kali di hari yang berbeda dengan waktu yang sama. Hasil

pemeriksaan suhu yang didapatkan yakni pengukuran pertama 280C dan

pengukuran kedua 290C. Suhu air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat

terhadap air tersebut dan dapat pula mempengaruhi reaksi kimia dalam

pengolahannya terutama apabila suhu sangat tinggi (Dewi Elfidasari, 2015).

Menurut Permenkes suhu air yang diperbolehkan yaitu suhu udara ± 30C.

Sehingga dari hasil pengukuran suhu air Taman Beji Desa Ubung Kaja

memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang diperbolehkan. Suhu dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran

panas antara air dengan udara sekelilingnya dan ketinggian geografis. Peningkatan

suhu yang terjadi di dalam air juga dapat menyebabkan kelarutan oksigen menurun

dan mempengaruhi secara langsung toksisitas terhadap mikroorganisme di dalam

air sehingga dapat mempengaruhi kesehatan manusia jika air tersebut dikonsumsi

karena mengandung racun.

b. Kekeruhan

Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat

organik, maupun anorganik. Zat anorganik biasanya berasal dari lapukan tanaman

Page 45: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

27

atau hewan dan buangan industri juga berdampak terhadap kekeruhan air,

sedangkan zat organik dapat menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung

pembiakannya dan dapat tersuspensi dan menambah kekeruhan air. Air yang keruh

sulit didisinfeksi,karena mikroba terlindung oleh zat tersuspensi tersebut, sehingga

berdampak terhadap kesehatan, bila mikroba terlindung menjadi pathogen

(Soemirat, 2001).

Hasil dari pengukuran kekeruhan yang dilakukan terhadap air Taman Beji

Desa Ubung Kaja yaitu 0,11NTU pada pengukuran pertama dan kedua. Dari hasil

tersebut, menurut Permenkes 492/MENKES/PER/IV/2010 kadar maksimum yang

diperbolehkan yaitu 5 NTU sehingga kekeruhan pada air Taman Beji memenuhi

syarat yang telah ditentukan. Menurut Effendi (2003) menyatakan bahwa tingginya

nilai kekeruhan juga dapat menyulitkan usaha penyaringan dan mengurangi

efektivitas desinfeksi pada proses penjernihan air.

c. pH

pH merupakan derajat keasaman suatu larutan. Dari hasil pengukuran yang

dilakukan di lapangan didapatkan hasil pH air Taman Beji yaitu 7. Jika

dibandingkan dengan Permenkes standar pH yang dianjurkan adalah 6,5-8,5 dengan

demikian pH air Taman Beji masih pada kisaran standar Permenkes No.

492/MENKES/PER/IV/2010.

Tinggi atau rendahnya pH air dipengaruhi oleh senyawa atau kandungan

dalam air tersebut. Faktor yang mempengaruhi pH air yaitu sisa-sisa pakan dan

kotoran yang mengendap, kandungan CO2 yang tinggi, tegalan, kandang sapi dan

kandang babi yang menghasilkan limbah padat (sampah/bahan organik) dan limbah

Page 46: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

28

cair yang dapat meresap ke perairan. Apabila pH lebih kecil dari 6,5 atau lebih besar

dari 8,5 akan menyebabkan korosititas pada pipa-pipa air yang terbuat dari logam

dan dapat mengakibatkan senyawa kimia berubah menjadi racun yang dapat

meracuni tubuh manusia jika mengkonsumsi air tersebut (Rosa Adelina, 2011)

d. Kesadahan

Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air.

Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+ dan Mg2+, atau

dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam

bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida

dan bikarbonat dalam jumlah kecil.Kesadahan ada dua jenis yaitu kesadahan

sementara dan tetap (Effendi, 2003).

Pengukuran kesadahan yang dilakukan terhadap air Taman Beji Desa Ubung

Kaja mendapatkan hasil yaitu 60 mg/l. Dari hasil pengukuran yang didapatkan,

hasil tersebut memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan Permenkes

492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu standar yang diperbolehkan 500 mg/l. Hasil

kesadahan yang didapatkan pada air Taman Beji memiliki sifat kesadahan

sementara, dimana kesadahan ini dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara

direbus sebelum digunakan sebagai air minum. Menurut WHO air yang bersifat

sadah dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan seperti cardiovascular

disease (penyumbatan pembuluh darah jantung) dan urithialis (batu ginjal). Selain

menimbulkan penyakit terhadap manusia, air sadah juga memberikan dampak

ekonomis yaitu penggunaan sabun yang berlebihan.

Page 47: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

29

2. Pemeriksaan di laboratorium

a. Eschericia coli

E. coli merupakan sebagian besar flora normal di dalam usus yang bersifat

aerob, umumnya bakteri ini tidak menyebabkan penyakit melainkan dapat

membantu fungsi humoral dan nutrisi. Organisme ini dapat menjadi pathogen

apabila mencapai jaringan diluar saluran pencernaan khususnya saluran air kemih,

saluran empedu, paru-paru dan pada selaput otak dapat menyebabkan peradangan.

Hal ini dapat terjadi bila daya tahan atau kekebalan tubuh lemah pada tempat

tersebut (Ratih Haribi, 2010). Menurut penelitian Aryana (2010) menunjukkan

adanya E.coli pada mata air menunjukkan adanya limbah yang dapat mencemari

mata air yang berasal dari kotoran manusia, kotoran binatang (burung) dan

dedaunan yang masuk melalui limpasan air hujan, maupun infiltrasi air ke dalam

tanah menuju mata air.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, jumlah bakteri Eschericia coli

air Taman Beji Desa Ubung Kaja diperoleh hasil bahwa bakteri Eschericia coli

sebesar 0/100 ml sampel pada pemeriksaan pertama. Sedangkan pemeriksaan kedua

didapatkan hasil bakteri Eschericia coli yang didapatkan yaitu 0/100 ml sampel.

Jika dibandingkan dengan Permenkes kadar maksimum yang diperbolehkan untuk

Eschericia coli adalah 0/100 ml sampel, dengan demikian keberadaan Eschericia

coli pada mata air Taman Beji memenuhi standar Permenkes No.

492/MENKES/PER/IV/2010. Hal ini menandakan bahwa mata air Taman Beji

Desa Ubung Kaja tidak tercemar oleh faeses ternak maupun manusia. Sehingga

dalam hal ini juga, air yang berasal dari mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja

Denpasar dapat dikonsumsi sebagai air minum akan tetapi lebih baik dilakukan

Page 48: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

30

perebusan terlebih dahulu, dikarenakan mata air ini bersumber dari dalam tanah dan

bakteri-bakteri lainnya akan dapat mati sehingga meminimalisir terjadinya

gangguan tehadap kesehatan(water borne disease) bagi yang mengkonsumsi air

Taman Beji ini.

b. Total Bakteri Coliform

Bakteri Coliform merupakan golongan mikroorganisme yang lazim

digunakan sebagai indikator, dimana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk

menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh pathogen atau tidak. Bakteri

Coliform ini menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu,

bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti indol dan

skatol yang dapat menimbulkan penyakit bila jumlahnya berlebih di dalam tubuh.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh total bakteriColiform

sebesar 0/100 ml sampel pada pemeriksaan pertama. Sedangkan pemeriksaan kedua

didapatkan total bakteri Coliform yang didapatkan yaitu 0/100 ml sampel. Jika

dibandingkan dengan Permenkes, total bakteri Coliform yang diperbolehkan yaitu

0/100 ml sampel dengan demikian total bakteri Coliform air Taman Beji memenuhi

standar Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010. Tidak adanya Coliform pada

mata air Taman Beji disebabkan karena sarana pengambilan air tersebut

menggunakan pipa yang cukup dijaga kebersihannya setiap hari serta adanya

saringan untuk menyaring air dari mata air ke wadah masyarakat yang digunakan

untuk menampung air. Selain itu tempat mata air Taman Beji berada jauh dari

persawahan yang memungkinkan terjadinya pencemaran. Diharapkan masyarakat

tetap merebus terlebih dahulu air yang diambil di mata air Taman Beji untuk

Page 49: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

31

meminimalisir terjadinya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri-bakteri

lain yang kemungkinan berada di dalam mata air tersebut.

Page 50: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

32

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Adapun simpulan dari penelitian yang telah dilakukan di mata air Taman Beji

Desa Ubung Kaja Denpasar sebagai berikut:

1. Hasil pemeriksaan kualitas fisik mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja

Denpasar yaitu suhu 280C dan 290C dalam waktu pengukuran yang berbeda

serta kekeruhan dengan hasil yang sama saat pengukuran pertama dan kedua

yaitu 0,11 NTU. Sehingga hasil yang diperoleh memenuhi standar Permenkes

No 492/MENKES/PER/IV/2010.

2. Hasil pemeriksaan kualitas kimia mata air Taman Beji yaitu pH 7 dan

kesadahan 60 mg/l. Sehingga pH dan kesadahan air Taman Beji memenuhi

standar Permenkes No 492/MENKES/PER/IV/2010.

3. Hasil pemeriksaan kualitas mikrobiologi mata air Taman Beji yaitu Eschericia

coli dan Total Bakteri Coliform yaitu 0/100 ml sampel. Sehingga kualitas

mikrobiologi dalam air Taman Beji ini memenuhi standar kualitas sebagai air

minum menurut Permenkes No 492/MENKES/PER/IV/2010.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:

1. Kepada Kepala Desa Ubung Kaja

Disarankan membuat pagar permanen untuk melindungi lingkungan sekitar

mata air Taman Beji Desa Ubung Kaja.

Page 51: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

33

2. Kepada Puskesmas II Denpasar Utara

Disarankan untuk tetap melakukan pemeriksaan kualitas air dalam jangka

waktu 6 bulan sekali.

3. Kepada Masyarakat Desa Ubung dan Pemakai Air Taman Beji

Disarankan bila mengkonsumsi air Taman Beji sebaiknya diolah terlebih

dahulu dengan cara dimasak sampai mendidih serta melakukan penghijauan di

sekitar lingkungan mata air Taman Beji.

Page 52: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

34

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Arthana, I. W., 2004. Studi Kualitas Air Beberapa Mata Air Di Sekitar Bedugul

Bali, Denpasar: Universitas Udayana.

Aryana, I. K., 2010. Analisis, Kualitas Air dan Lingkungan Fisik Pada

Perlindungan Mata Air Di Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan I Kabupaten

Tabanan , Denpasar: Universitas.

Dewi Elfidasari, N. N. Y. E. R. L. P., 2015. Kualitas Air Situ Lebak Wangi Bogor

Berdasarkan Analisa Fisika, Kimia dan Biologi. AL-AZHAR INDONESIA SERI

SAINS DAN TEKNOLOGI, Volume 3, p. 2.

Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Jakarta: Kanisius.

Nurhayati, 2008. Studi Perbandingan Metode Sampling Antara Simple Random

Dengan Stratified Random. Jurnal Basis Data, ICT Research Center UNAS,

Volume 3, p. 1.

Peraturan Pemerintah RI No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kuaitas Air dan

Pengendalian Pencemaran Air.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

Prof.Dr.S.Nasution, M., 2012. Metode Research. s.l.:Bumi Aksara.

Ratih Haribi, K. Y., 2010. Pemeriksaan Eschericia coli Pada Air Bak Wudhu 10

Masjid di Kecamatan Tlogosari Semarang. Jurnal Kesehatan, Volume 3, p. 1.

Rohim, M., 2006. Analisis Penerapan Metode Kaporitisasi Sederhana Terhadap

Kualitas Bakteriologis Air PMA, Semarang: Tesis.

Rosa Adelina, W. H. A. S., 2011. Penilaian Air Minum Isi Ulang Berdasarkan

Parameter Fisika dan Kimia di dan luar Jabodetabek Tahun 2011. Pusat

Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes Kemenkes RI.

Soemirat, J. S. 2001. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press :

Yogyakarta

Subhiandono, B. K., 2016. Perbedaan Kualitas Bakteriologis (Colifom) dan Fisik

(Warna dn Kekeruhan) Pada Air Baku dan Air Isi Ulang di Kecamatan

Pontianak Utara. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 4, p. 3.

Suciastuti, S. T. d. E., 2002. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka

Cipta.

Page 53: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

35

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Sukmayati Alegentina, d., 2008. Pengembangan Model Proses Filtrasi dan

Disinfeksi Yang Mempengaruhi Kualitas Air Minum Isi Ulang. Media Litbang

Kesehatan, Volume XVIII, p. 3.

Suryabrata, S., 2011. Metodologi Penelitian. 1 ed. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Suryana, 2010. Metodologi Penelitian, s.l.: Universitas Pendidikan Indonesia.

WHO, 2004. Guidelines for Drinking-Water Quality. Volume 1.

Page 54: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

36

LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 55: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

37

Melakukan fiksasi terhadap botol

sampel air

Mengambil sampel air Taman

Beji Desa Ubung Kaja

Page 56: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

38

Keadaan sekitar pancoran mata

air Taman Beji Desa Ubung Kaja

Bagian lantai dari mata air

Taman Beji Desa Ubung Kaja

Page 57: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

39

Melakukan pengukuran pH air

Taman Beji Desa Ubung Kaja

Melakukan pengukuran suhu air

Taman Beji Desa Ubung Kaja

Denpasar

Page 58: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

40

Melakukan pengukuran

kesadahan air Taman Beji Desa

Ubung Kaja

Melakukan pengukuran

kekeruhan air Taman Beji Desa

Ubung Kaja

Page 59: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

41

Keadaan Mata Air Taman Beji Desa Ubung Kaja Denpasar

Page 60: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

42

Lampiran 2

Page 61: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

43

Lampiran 3

Page 62: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

44

Lampiran 4

Page 63: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

45

Page 64: TINJAUAN KUALITAS FISIK, KIMIA DAN MIKROBIOLOGI AIR …

46

Lampiran 5