Tinjauan Kritis Implementasi UU 29/2000 tentang...

20
Tinjauan Kritis Implementasi UU 29/2000 tentang PVT sobir

Transcript of Tinjauan Kritis Implementasi UU 29/2000 tentang...

Tinjauan Kritis Implementasi UU 29/2000 tentang PVT

sobir

Urgensi Ketahanan Pangan

Rakjat Indonesia akan mengalami tjelaka, bentjana, malapetaka dalam waktu

jang dekat kalau soal makanan rakjat tidak segera dipetjahkan. Soal

persediaan makanan rakjat bagi kita adalah soal hidup atau mati” (Pidato Ir

Soekarno pada peresmian Kampus Baranangsiang, 27 April 1952

Urgensi Ketahanan Pangan

1825-1927 1928-1960 1961-2007 2008-2050

1.0

9.2

6.7

3.0

2.0 planting area increase

planting area increase 40%, yield increase 60%

yield increase is the main driver

sustainable intensification intensive extensification

Urgensi Varietas Unggul

UU 12/1992, SBT

UU 13/2010. Horti

Wajib

UU 29/2000. PVT

Sukarela

Varietas Dilindungi

Pelindungan

Varietas

PVT Varietas

Lokal Sumberdaya Genetik

Potensi

Keunggulan

Varietas

Baru Varietas

Unggul

Benih

Bermutu

VCU testing

DUS testing

?

“Persediaan bahan makanan itu dapat kita tambah dengan berikhtiar

memperluas daerah pertanian; dan menggiatkan usaha pertanian, khusus dengan seleksi dan pemupukan”. (Ir Soekarno (27 April 1952)

Indo-Malayan Center

Perlindungan Hak Intelektual atas Varietas Baru

Menjamin adanya imbal balik

komersial dari perakitan varietas

Mendorong upaya perbaikan

varietas secara terus menerus

Varietas baru yang lebih unggul

dan diterima pasar

Daya saing komoditi meningkat

Mutu Produk sesuai

pasar dan terjamin

Produktifitas dan

Produksi Meningkat

Pendapatan petani

meningkat

Indo-Malayan Center

1790

1St Patent Act

(Utility Patent)

1930 1981 1970

Plant Patent Act

(PPA)

1985

1999

Plant Variety Protection

Act (PVPA)

Joined UPOV

1978 Act Joined UPOV

1991 Act

Utility Patent

Applied to Plants

1994

Amended Plant Variety

Protection Act (PVPA)

Patent Act

(Utility Patent)

1952

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000

tentang Perlindungan Varietas Tanaman, disahkan pada tgl

20 Desember 2000

Perkembangan PVT

0

20

40

60

80

100

120

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

Permohonan

Penerbitan

Indo-Malayan Center

Indo-Malayan Center

Indo-Malayan Center

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pangan Sayur Buah Hias Kebun LainLain

Indonesia (360)

Jepang (22.555)

Korea (4.277)

Swasta

75%

Perorangan

8%

Litbang

10%

Asing

4%

Universitas

3%

Swasta

Perorangan

Litbang

Asing

Universitas

Di Indonesia Pemberian Hak PVT sebagian besar untuk

tanaman sayur dan pangan (Jagung). Negara lain tan. Hias

Pemegang Hak PVT paling dominan adalah Industri Benih,

sehingga perlu distribusi pemegang hak PVT yang lebih luas

Terjadi perkembangan pesat teknologi Pemuliaan Tanaman

Lingkungan strategis sudah berubah dengan terbitnya

berbagai UU baru (misalnya UU 4/2006; UU 13/2010; UU

11/2013; UU 23/2014)

Indo-Malayan Center

80.5

67.9

45.1

80.6

54.661.1

11.5

76.1

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

Jepang Korea China IndonesiaVietnam Filipina ThailandMalaysia

Series1

Indonesia Jepang

Urgensi Perubahan

Penyelanggaraan PVT sudah optimum

Fasilitas sudah mendukung

Sumberdaya

Genetik

Kantor

PVTPP Varietas

Dilindungi

?

Perakitan

Varietas

Benchmark

Tinjauan Filosofis

a. UU PVT harus mengacu pada tujuan negara

mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia

b. Indonesia sebagai negara megabiodiversity harus

mendedikasikan kekayaan alam yang ada untuk

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia

(UUD pasal 28) i. Pasal 7 UU PVT: Varietas lokal milik masyarakat dikuasai

oleh Negara.

c. Perubahan dari Pengaturan (SOP) ke Perlindungan,

Pengembangan dan Pengaturan

Tinjauan Sosiologis

Indonesia sangat kaya akan SDG yang tersebar di

daerah, dimana SDG tersebut belum didentifikasi secara

memadai dan belum memiliki perlindungan yang cukup

dari pemanfaatan yang tidak bertanggung jawab

Sebagian petani Indonesia masih skala kecil sehingga

perlu cara pandang yang berbeda dalam hal penerapan

UU PVT, terutama terkait dengan peningkatan

kemampuan pengembangan dan penggunaan varietas

unggul baru

Tinjauan Yuridis

1. Terdapat perubahan strategis terkait UU 32/24 dan

UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

2. Terdapat UU baru yang terkait dengan penggunaan

SDG setelah tahun 2000, selain UU no 05 tahun 1994

pengesahan CBD yaitu:

a. UU no 04 Tahun 2006 Tentang Pengesahan

International Treaty on Plant Genetic Resources

for Food and Agriculture

b. UU no 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan

Nagoya Protocol on Access to Genetic Resources

and The Fair and Equitable Sharing of Benefits

Arising from Their Utilization to the Convention in

Biological Diversity

Tinjauan Teknis

Tinjauan Teknis Perundangan

1 UU PVT-29-2000, mengatur mengenai SOP proses

Perlindungan Varietas Tanaman.

2 Pengembangan SDG Nasional sebagai bahan dasar

Pemuliaan Tanaman belum tercakup secara

teritegrasi dalam UU PVT

3 Keberadaan UU Pemerintahan Daerah belum

diadopsi oleh UU PVT

4 UU PVT mengacu pada Konvensi UPOV terkait

dengan nDUS, tetapi pada penterjemahannya ada

beberapa yg perlu dicermati

Harapan Perubahan

Perubahan UU PVT diarahkan pada regulasi yang lebih

sederhana, substansial, dan cakupan yang lengkap. BAB UU 29/2000 RUU PVT Perubahan

I KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM

II LINGKUP PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

AZAS DAN RUANG LINGKUP

III PERMOHONAN HAK PVT (7) VARIETAS TANAMAN 1. Umum

2. Varietas Hasil Pemuliaan 3. Varietas Lokal 4. Varietas Turunan Esensial

IV PEMERIKSAAN (SOP) PENYELENGGARAAN HAK PVT 1. Syarat Hak PVT

2. Permohonan Hak PVT 3. Pemeriksaan Hak PVT 4. Jangka Waktu Hak PVT 5. Pengalihan Hak PVT

V PENGALIHAN PVT HAK DAN KEWAJIBAN

VI BERAKHIRNYA HAK PVT PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

VII BIAYA PERAN SERTA MASYARAKAT VIII PENGELOLAAN PVT KETENTUAN PIDANA

IX HAK MENUNTUT KETENTUAN PERALIHAN

X PENYIDIKAN KETENTUAN PENUTUP XI KETENTUAN PIDANA

XII KETENTUAN PENUTUP

Pengembangan

Pembinaan Pengembangan SDM;

Pengelolaan sumber daya

genetik;

Fasilitasi penyelenggaraan

pengembangan varietas;

Fasilitasi pendaftaran Hak

PVT;

Pemenuhan kewajiban

biaya tahunan bagi para

pihak yang dianggap

perlu;

Pengelolaan Hak PVT

Varietas Lokal; dan

Pemberian insentif

Terima Kasih