TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan...

40
TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER Desember 2018 Ekonomi, Moneter, dan Keuangan

Transcript of TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan...

Page 1: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

TINJAUANKEBIJAKAN MONETER

Desember 2018

Ekonomi, Moneter, dan Keuangan

Page 2: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang
Page 3: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 1

Tinjauan Kebijakan Moneter (TKM) dipublikasikan secara bulanan oleh Bank Indonesia setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada setiap bulan Januari, Maret, April, Juni, Juli, September, Oktober, dan Desember. Laporan ini dimaksudkan sebagai media bagi Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat luas mengenai evaluasi kondisi moneter terkini atas asesmen dan prakiraan perekonomian Indonesia serta respons kebijakan moneter Bank Indonesia yang dipublikasikan dalam Laporan Kebijakan Moneter (LKM) secara triwulanan pada setiap bulan Februari, Mei, Agustus, dan November. Secara rinci, TKM menyampaikan hasil evaluasi atas perkembangan terkini mengenai in� asi, nilai tukar, dan kondisi moneter selama bulan laporan, serta keputusan respons kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia.

Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018

Dewan GubernurPERRY WARJIYO Gubernur

MIRZA ADITYASWARA Deputi Gubernur Senior

ERWIN RIJANTODeputi Gubernur

SUGENG Deputi Gubernur

ROSMAYA HADI Deputi Gubernur

DODY BUDI WALUYO Deputi Gubernur

Page 4: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 20182

Daftar Isi

1. Ringkasan Eksekutif

2. Perkembangan Ekonomi dan Kebijakan Moneter

Perkembangan Ekonomi Dunia

Risiko Pasar Keuangan Global

Pasar Komoditas Global

Pertumbuhan Ekonomi

Neraca Pembayaran Indonesia

Nilai Tukar Rupiah

Inflasi

Pasar Keuangan

Transmisi Suku Bunga

Likuiditas Perekonomian

Intermediasi Perbankan

Pembiayaan NonPerbankan

Pasar Saham

Pasar Surat Berharga Negara (SBN)

06

11

12

14

18

20

22

25

26

28

29

31

32

33

03

06

Page 5: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 3

11111111111 Ringkasan Eksekutif

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Desember 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. Bank Indonesia meyakini bahwa tingkat suku bunga kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik, termasuk telah mempertimbangkan tren pergerakan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan. Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal, termasuk untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan sehingga turun menuju kisaran 2,5% PDB pada 2019.

Pertumbuhan ekonomi dunia melandai serta ketidakpastian pasar keuangan tetap tinggi. Pertumbuhan ekonomi AS yang kuat pada 2018 diprakirakan mengalami konsolidasi pada 2019. Prospek konsolidasi pertumbuhan ekonomi AS dan ketidakpastian pasar keuangan diprakirakan menurunkan kecepatan kenaikan suku bunga kebijakan the Fed (FFR) pada 2019, setelah pada 19 Desember 2018, sesuai dengan ekspektasi, dinaikkan 25bps menjadi 2,25-2,5%. Di Eropa, pertumbuhan ekonomi cenderung melambat, meskipun arah normalisasi kebijakan moneter bank sentral Eropa (ECB) pada 2019 tetap menjadi perhatian. Di negara berkembang, pertumbuhan ekonomi Tiongkok terus melambat dipengaruhi melemahnya konsumsi dan ekspor neto antara lain akibat pengaruh ketegangan hubungan dagang dengan AS, serta berlanjutnya proses deleveraging di sistem keuangan. Pertumbuhan ekonomi dunia yang melandai serta risiko hubungan dagang antar negara dan geo-politik yang masih tinggi berdampak pada tetap rendahnya volume perdagangan dunia. Sejalan dengan itu, harga komoditas global menurun, termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang permintaan domestik. Indikator ekonomi triwulan IV 2018 menunjukkan konsumsi swasta tetap kuat ditopang daya beli dan keyakinan konsumen yang terjaga serta dampak positif persiapan Pemilu. Investasi tetap kuat didorong proyek infrastruktur Pemerintah sedangkan investasi nonbangunan melambat dipengaruhi perkembangan sektor manufaktur dan pertambangan. Sementara itu, kontribusi ekspor neto diperkirakan masih negatif dipengaruhi ekspor yang melambat sejalan dengan permintaan global yang melandai dan harga komoditas ekspor yang menurun, di tengah impor yang tetap tinggi didorong permintaan domestik yang masih kuat. Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 tetap baik yakni pada kisaran 5,0-5,4%, ditopang oleh terjaganya permintaan domestik dan membaiknya ekspor neto.

Neraca perdagangan Indonesia November 2018 mencatat defisit dipengaruhi kondisi global yang kurang kondusif. Defisit neraca perdagangan tercatat 2,05 miliar dolar AS dipengaruhi penurunan kinerja ekspor akibat pertumbuhan ekonomi dunia yang melandai dan harga komoditas ekspor Indonesia yang menurun. Sementara itu, impor mulai menurun sejalan dengan kebijakan pengendalian yang ditempuh, meskipun masih tumbuh tinggi guna memenuhi kebutuhan kegiatan produktif yakni untuk investasi. Pada saat yang bersamaan, aliran

Page 6: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 20184

masuk modal asing ke pasar keuangan domestik pada November 2018 secara total tercatat sekitar 7,9 miliar dolar AS, yang terjadi pada semua jenis aset, termasuk ke pasar saham dan penerbitan obligasi global korporasi. Posisi cadangan devisa pada akhir November 2018 cukup tinggi sebesar 117,2 miliar dolar AS, atau setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah guna memperkuat ketahanan sektor eksternal, termasuk neraca perdagangan sehingga defisit transaksi berjalan dapat menurun pada 2019 dengan prakiraan kisaran 2,5% dari PDB.

Nilai tukar Rupiah bergerak sesuai dengan mekanisme pasar dan konsisten mendukung penyesuaian sektor eksternal. Rupiah pada November 2018 menguat sebesar 6,29% secara point to point dibandingkan level bulan sebelumnya, dipengaruhi aliran masuk modal asing yang cukup besar akibat dampak positif perekonomian domestik yang tetap kondusif dan eskalasi ketegangan hubungan dagang AS-Tiongkok yang sempat mereda. Pada Desember 2018, Rupiah mendapat tekanan dipengaruhi kembali meningkatnya ketidakpastian global serta meningkatnya permintaan valuta asing musiman untuk kebutuhan akhir tahun. Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya, dengan tetap mendorong berjalannya mekanisme pasar dan mendukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan.

Inflasi tetap rendah dan stabil berada dalam sasaran inflasi 2018 sebesar 3,5±1%. Inflasi IHK pada November 2018 tercatat 0,27% (mtm) atau 3,23% (yoy), tidak banyak berbeda dibandingkan dengan inflasi bulan Oktober 2018 sebesar 0,28% (mtm) atau 3,16% (yoy). Inflasi yang terkendali dipengaruhi inflasi inti sebesar 3,03% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya ditopang konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya. Inflasi volatile food juga lebih rendah dari pola historis didukung pasokan yang memadai dan harga pangan dunia yang dalam tren menurun. Ke depan, Bank Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil, yang pada 2019 diprakirakan berada dalam sasaran inflasi sebesar 3,5±1%.

Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai intermediasi perbankan yang meningkat dan risiko kredit yang terkelola dengan baik. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan tetap tinggi mencapai 22,9% pada Oktober 2018 dan rasio likuiditas (AL/DPK) masih aman yakni sebesar 19,2% pada Oktober 2018. Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yaitu sebesar 2,6% (gross) atau 1,2% (net). Dari fungsi intermediasi perbankan, pertumbuhan kredit pada Oktober 2018 tercatat sebesar 13,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,7% (yoy). Adapun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2018 sebesar 7,6% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,6% (yoy). Sementara itu, pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) selama Januari s.d. Oktober 2018 tercatat sebesar Rp178,9 triliun (gross), turun dibandingkan dengan capaian periode yang sama pada 2017 sebesar Rp231,6 triliun (gross). Pada 2019, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit berada dalam kisaran 10-12% (yoy) sedangkan

Page 7: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 5

pertumbuhan DPK diprakirakan sekitar 8-10% (yoy). Ke depan, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait guna turut menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk memantau kecukupan dan distribusi likuiditas di perbankan.

Kelancaran sistem pembayaran tetap terpelihara, baik dari sisi tunai maupun sisi nontunai, sehingga turut menopang kinerja perekonomian domestik. Di sisi pembayaran tunai (Pengelolaan Uang Rupiah), posisi uang yang diedarkan (UYD) meningkat 7,3% (yoy) di November 2018 seiring dengan peningkatan musiman untuk kebutuhan uang menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Di sisi pembayaran non tunai nilai besar, nilai transaksi yang diselesaikan melalui transaksi BI Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) pada November 2018 sedikit menurun sebesar 1,7% (yoy). Sementara pada sistem pembayaran ritel, rata-rata harian nominal kliring melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) tumbuh 9,7% (yoy) pada November 2018, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 6,7% (yoy). Adapun transaksi masyarakat menggunakan ATM-Debit, Kartu Kredit dan Uang Elektronik tumbuh 13,2% (yoy) pada Oktober 2018. Bank Indonesia akan terus memastikan kelancaran dan ketersediaan sistem pembayaran nasional, baik terhadap sistem yang dioperasikan oleh Bank Indonesia maupun yang diselenggarakan oleh industri, termasuk menjamin keamanan dan kelancaran sistem pembayaran menjelang akhir tahun.

Page 8: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 20186

PMI Manufaktur GlobalGra� k 2.1

Perkembangan Ekonomi dan Kebijakan MoneterPERKEMBANGAN EKONOMI DUNIA

Pertumbuhan ekonomi dunia melandai serta ketidakpastian pasar keuangan tetap tinggi (Grafik 2.1). Pertumbuhan ekonomi AS yang kuat pada 2018 diprakirakan mengalami konsolidasi pada 2019 (Grafik 2.2). Prospek konsolidasi pertumbuhan ekonomi AS dan ketidakpastian pasar keuangan diprakirakan menurunkan kecepatan kenaikan suku bunga kebijakan the Fed (FFR) pada 2019, setelah pada 19 Desember 2018, sesuai dengan ekspektasi, dinaikkan 25bps menjadi 2,25-2,5%. Di Eropa, pertumbuhan ekonomi cenderung melambat, meskipun arah normalisasi kebijakan moneter bank sentral Eropa (ECB) pada 2019 tetap menjadi perhatian. Di negara berkembang, pertumbuhan ekonomi Tiongkok terus melambat dipengaruhi melemahnya konsumsi dan ekspor neto antara lain akibat pengaruh ketegangan hubungan dagang dengan AS, serta berlanjutnya proses deleveraging di sistem keuangan. Pertumbuhan ekonomi dunia yang melandai serta risiko hubungan dagang antar negara dan geo-politik yang masih tinggi berdampak pada tetap rendahnya volume perdagangan dunia. Sejalan dengan itu, harga komoditas global menurun, termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia.

Pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2018 diprakirakan tetap kuat, ditopang oleh kinerja konsumsi dan belanja Pemerintah. Pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2018 diprakirakan tetap kuat dan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut seiring dengan berlanjutnya akselerasi konsumsi pada triwulan IV 2018 sebagai dampak dari adanya pemotongan personel income tax, kinerja positif tenaga

2

Divergensi Pertumbuhan Ekonomi Negara MajuGra� k 2.2

452 5 8

2015 2016 2017 2018

11 2 5 8 11 2 5 8 11 2 5 8 11

50

55

60Indeks

Sumber: IHS Markit; Data s.d. November 2018

AS

Negara Maju

Negara BerkembangGlobal

Sumber: WEO Oktober 2018

2,2

2,92,5

1,8

2,4

2,0 1,9

1,71,7

1,0 0,9 0,8

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5% yoy

2017 2018F 2019F 2020F

AS

Kawasan Euro

Jepang

Page 9: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 7

kerja dan ekspansi kebijakan fiskal (Grafik 2.3). Hal tersebut juga terkonfirmasi dari beberapa indikator konsumsi, antara lain masih tingginya pendapatan pada Oktober 2018, Indeks Conference Board Consumer yang masih menunjukkan kinerja positif, serta permintaan barang manufaktur yang meningkat. Sejalan dengan itu, aktivitas produksi pada triwulan IV 2018 meningkat terindikasi dari Markit Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur yang tetap terjaga pada level yang tinggi, kapasitas utilisasi yang meningkat, serta Institute of Supply Management (ISM) All Economy yang juga mengalami peningkatan untuk memenuhi permintaan domestik dan ekspor. Di sisi lain, kinerja investasi diprakirakan masih akan tumbuh melambat, baik yang bersumber dari investasi residensial maupun investasi nonresidensial. Perlambatan tersebut antara lain disebabkan oleh beberapa faktor yakni pemotongan pajak korporasi yang belum menarik serta eskalasi ketegangan hubungan dagang. Di sisi eksternal, dukungan ekspor neto terhadap perekonomian AS diprakirakan terus melemah. Kondisi tersebut sejalan dengan kinerja impor yang diprakirakan masih tetap kuat sejalan dengan masih kuatnya aktivitas konsumsi. Sementara itu, ekspor diprakirakan tertahan seiring moderasi ekonomi negara mitra dagang.

Tekanan inflasi AS terindikasi menurun sejalan dengan ekspektasi inflasi yang mereda (Grafik 2.4). Menurunnya tekanan inflasi AS pada November 2018 secara umum sejalan dengan ekspektasi inflasi yang mereda akibat menurunnya harga minyak. Meskipun demikian, aktivitas perekonomian yang masih tumbuh kuat serta kinerja tenaga kerja dan upah yang masih tumbuh positif berpotensi untuk menahan penurunan inflasi lebih lanjut.

Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi ASGra� k 2.3

Sumber: Bloomberg, diolah

1,7 1,82,0

2,52,2

0,1

2,01,8

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

IHK Inti (yoy)

PCE Inti (yoy)

IHK(yoy)

PCE (yoy)PCE (mtm)

%

Target : 2%

Proyeksi PCE

10 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2015 2016 2017 2018 20

16

20

17

20

18

In� asi ASGra� k 2.4

3,04 3,22,6 2,9

-19

-14

-9

-4

1

6

11

-5-4-3-2-1012345

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IVF2015 2016 2017 2018

%%

PDB

Konsumsi

Konsumsi Pemerintah

Ekspor Neto

Investasi Swasta

Sumber: Bloomberg, diolah

Page 10: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 20188

Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Kawasan EuroGra� k 2.5

Di kawasan Euro, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 diprakirakan melambat sejalan dengan melemahnya kinerja ekspor, melambatnya konsumsi, serta konsolidasi fiskal yang telah berlangsung sejak tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi di kawasan Euro pada tahun 2018 diprakirakan melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Perlambatan tersebut sejalan dengan prakiraan melambatnya ekonomi di kawasan Euro pada triwulan IV 2018 yang disebabkan oleh tertahannya pertumbuhan penjualan ritel dan berlanjutnya penurunan tingkat keyakinan konsumen dan pelaku bisnis pada Oktober 2018 (Grafik 2.5). Penurunan tingkat keyakinan konsumen dan pelaku bisnis didorong oleh adanya ekspektasi perlambatan ekonomi, ketidakpastian politik di kawasan Euro, serta adanya eskalasi risiko hubungan dagang. Disamping itu, perlambatan ekonomi Eropa juga dipengaruhi oleh kinerja investasi yang melambat, terindikasi dari menurunnya investasi manufaktur dan konstruksi. Sejalan dengan hal tersebut, produksi industri (industrial production) juga diprakirakan menurun sejalan dengan melemahnya permintaan global. Di sisi eksternal, aktivitas ekspor dan impor kawasan Euro juga diprakirakan menurun dibandingkan tahun sebelumnya sejalan dengan melemahnya volume perdagangan global.

Inflasi di kawasan Euro meningkat secara temporer dan masih berada di kisaran target ECB. Inflasi IHK di kawasan Euro pada Oktober 2018 tercatat 2,2% (yoy), meningkat dari 2,1% (yoy) pada bulan sebelumnya (Grafik 2.6). Peningkatan tersebut didorong oleh inflasi di sektor energi, terutama pascakenaikan harga gas di Perancis. Namun, kenaikan tersebut diperkirakan bersifat sementara sejalan dengan menurunnya harga minyak dunia. Di samping itu, ekspektasi inflasi juga terkelola di bawah target inflasi ECB sebesar 2%. In� asi Kawasan EuroGra� k 2.6

2,42,1

1,7 1,7

-1,5-1,0-0,50,00,51,01,52,02,53,03,5

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IVF

2015 2016 2017 2018

%

PDB (yoy)Konsumsi Pemerintah

Konsumsi swastaNet Export Investasi

Sumber: Bloomberg, diolah

-0,2

2,0

1,0

-2

-1

0

1

2

3

%

Target ECB In�asi CPI 2%

IHK (mtm)

IHK inti (yoy)IHK (yoy)

7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber: Bloomberg, diolah

Page 11: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 9

Perekonomian Jepang pada 2018 diprakirakan tumbuh moderat sejalan dengan berakhirnya dukungan fiskal dan melemahnya dukungan sektor eksternal. Setelah tumbuh cukup signifikan pada tahun 2017, perekonomian Jepang diprakirakan tumbuh moderat pada tahun 2018. Kondisi tersebut sejalan dengan berakhirnya dukungan stimulus fiskal pada tahun 2017, terbatasnya dukungan produktivitas dan tenaga kerja, serta melemahnya dukungan sektor eksternal. Namun, pertumbuhan ekonomi Jepang diprakirakan meningkat pada triwulan IV 2018 setelah tumbuh sangat rendah pada triwulan III 2018 (Grafik 2.7). Peningkatan tersebut terutama ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan konsumsi dan investasi serta membaiknya kinerja net ekspor. Di sisi eksternal, dukungan ekspor neto diprakirakan membaik didorong oleh masih kuatnya permintaan dari AS di tengah melemahnya permintaan kawasan Euro dan Tiongkok.

Inflasi Jepang meningkat, namun masih berada di bawah target Bank of Japan. Inflasi IHK Jepang tercatat sebesar 1,4% (yoy) pada Oktober 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 1,2% (yoy) (Grafik 2.8). Peningkatan inflasi terutama didorong oleh meningkatnya harga pada kelompok barang tidak tahan lama. Meskipun mengalami peningkatan, inflasi IHK masih berada di bawah target Bank of Japan sebesar 2%. Kenaikan inflasi tersebut tertahan oleh perilaku rumah tangga dan korporasi yang sangat berhati-hati terhadap kenaikan gaji dan harga, serta meningkatnya kompetisi antar korporasi.

Perekonomian Tiongkok pada tahun 2018 diprakirakan melambat, dipengaruhi oleh financial deleveraging dan eskalasi trade war. Perlambatan tersebut sejalan dengan prakiraan berlanjutnya perlambatan ekonomi Tiongkok pada triwulan IV 2018 (Grafik 2.9). Perlambatan terutama bersumber dari melambatnya kinerja konsumsi, sementara

Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi JepangGra� k 2.7

Sumber: Bloomberg, diolah

2,4

1,21,4

0,0

1,0

-1,0

-0,5

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4F

2015 2016 2017 2018

%

Konsumsi Investasi

Konsumsi Pemerintah

Ekspor Neto

PDB (yoy)

In� asi JepangGra� k 2.8

-1

0

1

2

3

-1

0

1

2

3

Jan-

15Fe

b-15

Mar

-15

Apr-1

5M

ay-1

5Ju

n-15

Jul-1

5Au

g-15

Sep-

15Oc

t-15

Nov-

15De

c-15

Jan-

16Fe

b-16

Mar

-16

Apr-1

6M

ay-1

6Ju

n-16

Jul-1

6Au

g-16

Sep-

16Oc

t-16

Nov-

16De

c-16

Jan-

17Fe

b-17

Mar

-17

Apr-1

7M

ay-1

7Ju

n-17

Jul-1

7Au

g-17

Sep-

17Oc

t-17

Nov-

17De

c-17

Jan-

18Fe

b-18

Mar

-18

Apr-1

8M

ay-1

8Ju

n-18

Jul-1

8Au

g-18

Sep-

18Oc

t-18

% yoy % yoy

2015 2016 2017 2018

3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 10

IHK Tokyo

IHK (tidak termasuk makanan dan energi)IHK

IHK (Tidak termasuk makanan segar)

Sumber: Bloomberg

Pertumbuhan Ekonomi TiongkokGra� k 2.9

Sumber: Bloomberg, diolah

-2

-1

109876543210

% yoy

PDB

Industri Tersier

Industri Primer

Industri Sekunder

6,8

66,3

5,35,9

6,5

7,57,8 7,9 7,7

6,96,66,5

6,3

I

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2017

2018

F20

19F

2020

FIV

Page 12: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201810

kinerja ekspor masih kuat. Tertahannya konsumsi terutama disebabkan oleh dampak dari penurunan wealth effect, meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global, serta adanya kebijakan financial deleveraging. Perlambatan ekonomi Tiongkok juga dipengaruhi oleh kinerja industri yang tertahan sebagai respons dari menurunnya permintaan domestik dan prospek ekspor akibat eskalasi risiko hubungan dagang. Di sisi lain, kinerja investasi mulai membaik sejalan dengan mulai meningkatnya kinerja investasi infrastruktur, manufaktur, dan real estate pada bulan Oktober 2018. Dari sisi ekspor, kinerja ekspor Tiongkok masih tumbuh kuat didorong oleh adanya aktivitas frontloading shipping ekspor Tiongkok sebelum kebijakan tarif impor oleh AS diimplementasikan secara penuh pada Januari 2019.

Inflasi Tiongkok menurun, dipengaruhi oleh menurunnya inflasi pangan. Inflasi IHK Tiongkok tercatat 2,2% pada November 2018, setelah sebelumnya mengalami inflasi sebesar 2,5% pada bulan sebelumnya (Grafik 2.10). Penurunan inflasi terutama disebabkan oleh melambatnya inflasi pangan. Sementara itu, inflasi nonmakanan tetap tinggi sejalan dengan meningkatnya harga sewa rumah.

Perekonomian India diprakirakan mengalami peningkatan pada tahun 2018 sejalan dengan kinerja konsumsi dan investasi yang masih kuat serta dukungan ekspor neto. Peningkatan pertumbuhan ekonomi India pada tahun 2018 didorong oleh prakiraan meningkatnya pertumbuhan ekonomi India pada triwulan IV 2018 setelah tumbuh melambat pada triwulan sebelumnya (Grafik 2.11). Meningkatnya perekonomian India pada triwulan IV 2018 didorong oleh kinerja konsumsi yang masih solid, investasi yang meningkat, dan dukungan ekspor neto yang membaik. Solidnya kinerja konsumsi terkonfirmasi dari peningkatan pertumbuhan penjualan kendaraan pada Oktober 2018. Selain itu, menurunnya harga minyak juga

In� asi TiongkokGra� k 2.10

1,7

3,62,5

2 1,8

2,3

2,2

2,5

2,1

-5

-3

-1

1

3

5

7

May

-15

Aug-

15

Nov-

15

Feb-

16

May

-16

Aug-

16

Nov-

16

Feb-

17

May

-17

Aug-

17

Nov-

17

Feb-

18

%yoy

Sumber: Bloomberg

IHK Pangan

IHK

IHK Inti Tiongkok

IHK Non Pangan

5 8 11 2 5 8 11 2 5 8 11 2 5 8 112015 2016 2017 2018

Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi IndiaGra� k 2.11

7,4 7,0

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4F

2015 2016 2017 2018

KonsumsiKonsumsi Pemerintah

Lainnya

Ekspor Neto

Investasi PDB

Sumber: Bloomberg

Page 13: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 11

diperkirakan memberikan dampak positif pada daya beli masyarakat. Di samping itu, kinerja investasi juga diprakirakan meningkat yang terindikasi dari Industrial Production (IP) yang masih solid, tingkat keyakinan bisnis yang meningkat, serta PMI Manufaktur yang membaik pada Oktober 2018. Dari sisi eksternal, neraca perdagangan yang melebar diprakirakan tertahan sejalan dengan melambatnya kinerja impor akibat penurunan harga minyak.

Penurunan inflasi IHK India berlanjut dan diprakirakan masih berada dalam kisaran target inflasi 4 ± 2% (Grafik 2.12). Inflasi IHK India pada Oktober 2018 tercatat 3,3% (yoy) menurun dari 3,7% (yoy) pada bulan sebelumnya. Penurunan inflasi terutama disebabkan oleh menurunnya inflasi makanan dan minuman serta menurunnya harga minyak.

RISIKO PASAR KEUANGAN GLOBAL

Risiko ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi global yang melandai, dinamika kenaikan Fed Fund Rate (FFR), serta masih tingginya risiko ketegangan hubungan dagang. Ketidakpastian pasar keuangan global masih tetap tinggi yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi dunia yang melandai sehingga mendorong perlambatan pertumbuhan volume perdagangan dunia dan harga komoditas. Selain itu, pasar keuangan juga masih menghadapi risiko terkait ketidakpastian pasar keuangan AS yang masih tetap tinggi, meskipun mereda, termasuk percepatan dan besaran normalisasi kebijakan moneter di negara maju (Grafik 2.13 dan 2.14). Risiko-risiko tersebut kemudian memicu beberapa bank sentral baik di negara maju dan negara berkembang terus menaikkan suku bunga kebijakannya (tightening).

Probabilitas Kenaikan FFRGra� k 2.12

Sumber: Bloomberg

-2

0

2

4

6

8

10

Dec-

15

Feb-

16

Apr-1

6

Jun-

16

Aug-

16

Oct-1

6

Dec-

16

Feb-

17

Apr-1

7

Jun-

17

Aug-

17

Oct-1

7

Dec-

17

Feb-

18

Apr-1

8

Jun-

18

Aug-

18

Oct-1

8

%

IHK (% yoy)

IntiMakanan dan Minuman

Rokok dan Minuman KerasBahan Bakar dan Listrik

12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 10 12 2 4 6 8 11

2015 2016 2017 2018

Perpindahan Aliran Modal Negara Berkembang ke Negara Maju

Gra� k 2.13

35 33 28 26 22 21 19 18 19

65 6358 57

52 50 47 47 46

0 413 16

22 24 27 27 26

0102030405060708090100

%

122018

1

2019

3 5 6 7 9 10 12

2-2,252,25-2,52,5-2,75

Sumber: Bloomberg; Data s.d. 18 Desember 2018

Economic Policy Uncertainty (EPU) Trade Policy AS

Gra� k 2.14

197,98 0

100

200

300

400

500

600

4 10 4 10 4 10 4 10 4 10 4 10 4 10 4 10 4 10 4 4 1010

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Indeks

Sumber: Bloomberg

Page 14: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201812

Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi juga berdampak pada peningkatan ketidakpastian dan risiko di negara berkembang sehingga memengaruhi aliran dana ke negara berkembang. Kondisi tersebut kemudian berisiko mendorong aliran modal keluar (capital outflow) dari negara berkembang (EM) (Grafik 2.15). Meskipun demikian, aliran modal negara berkembang saat ini semakin membaik dengan menunjukkan posisi inflow (Grafik 2.16).

PASAR KOMODITAS GLOBAL

Pertumbuhan ekonomi global yang melandai serta ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi mendorong pertumbuhan volume perdagangan dunia tumbuh melambat. Pertumbuhan volume perdagangan dunia diprakirakan lebih rendah dari prakiraan sebelumnya (Grafik 2.17). Hal tersebut disebabkan oleh realisasi volume perdagangan dunia pada triwulan I, II, dan III 2018 yang lebih rendah dari perkiraan. Rendahnya realisasi volume perdagangan dunia pada triwulan I, II, dan III 2018 didorong oleh rendahnya aktivitas perdagangan di negara maju sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara maju (kecuali AS) serta eskalasi isu proteksionisme, antara lain penetapan tarif impor oleh AS dan sentimen Brexit. Sementara itu, aktivitas ekspor dan impor di negara berkembang tumbuh meningkat dipengaruhi oleh aksi frontloading Tiongkok, membaiknya ekonomi India, serta adanya kebijakan penurunan pajak impor oleh Tiongkok.

Sejalan dengan melambatnya pertumbuhan volume perdagangan dunia, harga komoditas global juga menurun, termasuk harga minyak dunia. Harga komoditas ekspor Indonesia menurun terutama didorong oleh berlanjutnya penurunan harga komoditas logam dan pertanian pada triwulan IV 2018, antara lain CPO, karet, dan

Ketidakpastian dan Risiko Negara BerkembangGra� k 2.15

Aliran Modal Negara Maju dan Negara Berkembang

Gra� k 2.16

Volume Perdagangan DuniaGra� k 2.17

Sumber: IIF

291,39

Aliran Modal Negara Maju(Skala kanan)

1978,56

1900

19201940

196019802000

2020204020602080

250

260

270

280

290

300

310

320

330

1 3 5 7 9 1113151719212325272931333537394143454749

Series3 Series2 Series1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2018

miliar USD, akumulasi aliran modal sejak Nov-08

miliar USD, akumulasi aliran modal sejak Nov- 08

Aliran Modal Negara Berkembang

Periode Out�ow NegaraBerkembang

Sumber: WEO Oktober dan WTO September 2018

4,2

4,03,9 3,7

0

1

2

3

4

5

6

7

2014 2015 2016 2017 2018f 2019f

% yoy

IMF (WEO Okt 2018)

WTO (Outlook Sep 2018)

Sumber: EPFR, Fund Flows (FF)

414,27

134,23

708090100110120130140150160170

250270290310330350370390410430450

IndeksIndeks

1 2 3 4 5 6 7

2018

8 9 10 11 12

Page 15: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 13

nikel. Penurunan harga CPO disebabkan oleh penurunan permintaan terutama dari India dan Tiongkok yang disertai dengan meningkatnya pasokan sehingga mendorong kenaikan net-supply. Di samping itu, penurunan harga CPO juga dipengaruhi oleh rendahnya harga kedelai sebagai barang subsitusi. Sementara itu, harga karet terus melemah sejalan dengan permintaan Tiongkok yang menurun akibat adanya kebijakan deleveraging dan eskalasi hubungan dagang AS-Tiongkok. Selain itu, pasokan karet juga masih tinggi. Harga nikel juga mengalami koreksi sejalan dengan peningkatan pasokan dari Indonesia akibat ekspansi pembangunan hyper-efficient HPAL smelter di Morowali, Sulawesi Tengah.

Harga batu bara tumbuh lebih rendah dari prakiraan sejalan dengan berlanjutnya penurunan harga batu bara Indonesia. Penurunan harga batu bara ekspor Indonesia yang berkalori rendah terus berlanjut yang disebabkan oleh penurunan permintaan Tiongkok sejalan dengan pengetatan syarat impor batu bara serta peningkatan pasokan batu bara kalori rendah di Tiongkok. Disamping itu, penurunan harga batu bara juga dipengaruhi oleh penurunan impor India serta peningkatan pasokan dari AS.

Penurunan harga minyak terus berlanjut (Grafik 2.18). Harga minyak pada Desember 2018 menembus level terendah sejak triwulan III 2017. Berlanjutnya penurunan harga minyak terutama dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan sejalan dengan produksi minyak AS yang terus meningkat sehingga menjadikan AS produsen minyak terbesar di dunia menggantikan Rusia. Peningkatan produksi tersebut diperkirakan akan terus berlanjut sejalan dengan peningkatan kapasitas pipa di Permian Basin serta target AS untuk memenuhi kebutuhan domestik dan menjadi negara Self-Energy Independent. Peningkatan pasokan juga didukung oleh meningkatnya produksi minyak OPEC dan Rusia yang melebihi ekspektasi seiring dengan pulihnya produksi minyak dari

Sumber: Bloomberg, diolah; Data s.d. 11 Desember 2018

59,24

62,1

34,5

46,0

45,8

50,154,0

50,151,7

61,467,0

74,6 75,3 71,2

20

30

40

50

60

70

80

2015 2016 2017 2018

USD / Barel

Harga Minyak Brent

Rata-rata Triwulanan

Harga MinyakGra� k 2.18

Page 16: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201814

Libya. Dari sisi permintaan, konsumsi minyak yang menurun sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi turut menjadi penyebab penurunan harga minyak lebih lanjut.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang permintaan domestik. Indikator ekonomi triwulan IV 2018 menunjukkan konsumsi swasta tetap kuat ditopang daya beli dan keyakinan konsumen yang terjaga serta dampak positif persiapan Pemilu. Investasi tetap kuat didorong proyek infrastruktur Pemerintah sedangkan investasi nonbangunan melambat dipengaruhi perkembangan sektor manufaktur dan pertambangan. Sementara itu, kontribusi ekspor neto diperkirakan masih negatif dipengaruhi ekspor yang melambat sejalan dengan permintaan global yang melandai dan harga komoditas ekspor yang menurun, di tengah impor yang tetap tinggi didorong permintaan domestik yang masih kuat. Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 tetap baik yakni pada kisaran 5,0-5,4%, ditopang oleh terjaganya permintaan domestik dan membaiknya ekspor neto.

Persen, yoy

Sumber: BPS

I IIIIIIII III IVKonsumsi Rumah TanggaKonsumsi Lembaga Nonpro�t Melayani Rumah TanggaKonsumsi PemerintahInvestasi

Investasi BangunanInvestasi Nonbangunan

EksporImporPDB

Komponen PDB Pengeluaran 20162017 2018

2017

6,645,01

-0,144,475,182,43

-1,57-2,455,03

4,948,072,694,775,871,468,414,815,01

4,958,52

-1,925,346,073,232,800,205,01

4,936,023,487,086,289,47

17,0115,465,06

4,975,243,817,276,689,038,50

11,815,19

4,956,912,146,156,245,909,098,065,07

4,958,092,747,956,16

13,576,09

12,665,06

5,018,546,286,965,66

10,72

7,52 14,06

5,17

5,148,715,215,865,02

8,357,63

15,265,27

Pertumbuhan Ekonomi Sisi PengeluaranTabel 2.1

Page 17: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 15

Konsumsi swasta tetap kuat ditopang daya beli dan keyakinan konsumen yang terjaga serta dampak positif persiapan Pemilu. Konsumsi rumah tangga didukung oleh daya beli yang membaik sejalan dengan pendapatan rumah tangga yang meningkat di tengah inflasi yang terjaga pada level yang rendah. Pendapatan rumah tangga kelompok bawah yang membaik terindikasi dari nilai tukar petani (NTP) dan upah riil buruh tani yang tumbuh positif hingga November 2018 (Grafik 2.19). Sementara itu, pendapatan kelas menengah khususnya gaji karyawan swasta terindikasi membaik, tercermin pada kenaikan beban biaya gaji korporasi (salary expense). Kinerja positif konsumsi rumah tangga sejalan dengan tingkat keyakinan konsumen yang masih berada dalam teritori optimis (indeks di atas 100) serta meningkat pada November 2018 (Grafik 2.20). Konsumsi swasta yang tetap kuat didukung pula oleh konsumsi LNPRT yang diperkirakan meningkat sebagaimana pola historis pengeluaran LNPRT pada dua triwulan sebelum Pemilu Legislatif/Pemilu Presiden (Grafik 2.21)

Konsumsi yang tetap kuat tercermin dari penjualan eceran dan penjualan kendaraan bermotor yang membaik. Perbaikan konsumsi terindikasi dari penjualan ritel yang tetap tumbuh kuat pada triwulan IV 2018, ditopang oleh penjualan kelompok pakaian. Penjualan ritel yang meningkat tersebut sesuai dengan pola musiman akhir tahun. Indikasi konsumsi yang membaik tercermin juga pada penjualan sepeda motor yang tetap kuat pada triwulan IV 2018. Penjualan mobil tercatat masih tumbuh tinggi ditopang oleh penjualan kendaraan jenis kendaraan penumpang multi purpose vehicle (MPV) dan low cost green car (LCGC) (Grafik 2.22).

Belanja pemerintah pada triwulan IV 2018 diperkirakan tetap tumbuh positif. Berdasarkan realisasi anggaran hingga November 2018, konsumsi pemerintah masih tumbuh positif bersumber dari belanja

NTP dan Upah Buruh TaniGra� k 2.19

Sumber: BPS, diolah

Nilai Tukar Petani

0,14

Upah Buruh Tani (riil) 0,87

-3

-2

-1

0

1

2

3

I II III IV I II III IV I II III IV* 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2016 2017 2018 2018

%yoy

Historis Konsumsi LNPRTGra� k 2.21

Sumber: BPS, diolah

0

22,824,1

4,7

12,8

23,2 22,4

5,8

0

5

10

15

20

25

30

2 Tw Sebelum 1 Tw Sebelum Pileg Pilpres

Pemilu 2009Pemilu 2014

% yoy

Indeks Keyakinan KonsumenGra� k 2.20

Sumber: Bank Indonesia

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Pengeluaran Rp1-2 juta

PengeluaranRp2-5 juta

Pengeluaran >Rp5 juta

95

100

105

110

115

120

125

130

135

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011

2014 2015 2016 2017 2018 2018

Indeks

Page 18: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201816

pemerintah pusat dan serapan belanja daerah. Belanja pemerintah pusat dalam bentuk belanja pegawai dan belanja barang tumbuh meningkat. Belanja pemerintah juga didukung oleh serapan belanja daerah dari APBD yang lebih tinggi pada triwulan IV 2018 dibandingkan dengan serapan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Investasi tetap kuat didorong oleh proyek infrastruktur Pemerintah. Di sisi investasi bangunan, pertumbuhan yang tetap tinggi didukung oleh pembangunan proyek infrastruktur Pemerintah. Penyelesaian berbagai proyek infrastruktur antara lain dalam bentuk kelistrikan, jalan umum, jalan tol, dan pelabuhan terakselerasi pada akhir tahun 2018 hingga awal tahun 2019. Selain didukung oleh berlanjutnya proyek infrastruktur publik, kinerja investasi bangunan didukung pula oleh proyek komersial swasta. Sejumlah proyek komersial swasta dalam bentuk properti residensial dan kawasan industri terus menunjukkan tren perbaikan. Peningkatan aktivitas konstruksi tersebut dikonfirmasi oleh data penjualan semen yang tercatat tumbuh meningkat pada triwulan IV 2018 (Grafik 2.23). Selain itu, impor barang terkait infrastruktur juga tumbuh meningkat pada awal triwulan IV 2018.

Di sisi lain, investasi nonbangunan diperkirakan tumbuh moderat dipengaruhi perkembangan sektor manufaktur dan pertambangan. Perkiraan pertumbuhan investasi nonbangunan dipengaruhi oleh prospek kinerja pertambangan yang diperkirakan melambat seiring melemahnya ekspor komoditas sektor pertambangan. Sejalan dengan itu, kinerja sektor manufaktur yang cenderung stabil, sebagaimana tercermin pada tren Purchasing Manager Index (PMI), menahan akselerasi lebih lanjut dari investasi nonbangunan (Grafik 2.24). Hal tersebut juga diperkuat dengan perkiraan penurunan kapasitas utilisasi dari sektor manufaktur dan pertambangan dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) sehingga belum dibutuhkan

Penjualan Eceran dan Kendaraan BermotorGra� k 2.22

Sumber: Bank Indonesia, Gaikindo, AISI

Penjualan Eceran (Total)

3,15

Penjualan Mobil 8,58

Penjualan Motor

4,24

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

I II III IV I II III IV I II III IV*

2016 2017 2018

% yoy

Penjualan SemenGra� k 2.23

Sumber: Asosiasi Semen Indonesia

Penjualan Semen

8,9

-10

-5

0

5

10

15

20

25

I II III IV I II III IV I II III IV*

2016 2017 2018

% yoy

Sumber: Markit Economics, Bank Indonesia

51,03 50,45

52,0251,92

40

42

44

46

48

50

52

54

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 7 8 9 10 11

2015 2016 2017 2018 2018

PMI Markit Economics

PMI level

PMI SKDU

Gra� k 2.24 Purchasing Manager Index

Page 19: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 17

penambahan investasi baru. Proyeksi investasi nonbangunan yang melambat dikonfirmasi oleh impor barang modal pada November yang tumbuh melambat baik dalam bentuk mesin-mesin maupun alat angkutan (Grafik 2.25).

Kontribusi ekspor neto diperkirakan masih negatif dipengaruhi ekspor yang melambat sejalan dengan permintaan global yang melandai dan harga komoditas ekspor yang menurun. Kinerja ekspor masih terbatas dipengaruhi oleh perdagangan dunia yang diperkirakan tumbuh lebih lambat sehingga menurunkan permintan ekspor. Kinerja ekspor juga terdampak oleh harga komoditas global yang menurun (Grafik 2.26). Menurut komoditas, pertumbuhan ekspor yang lebih rendah disebabkan oleh masih turunnya ekspor pertanian, terutama CPO sejalan dengan penurunan harga CPO global dan terbatasnya permintaan. Selain ekspor pertanian yang terbatas, ekspor pertambangan khususnya komoditas batubara tumbuh melambat akibat eskalasi trade war serta terjadinya peralihan permintaan dunia ke batubara kalori tinggi terkait isu lingkungan (Grafik 2.27). Sementara itu, ekspor manufaktur masih relatif baik didukung subsektor kimia serta besi dan baja.

Impor yang tetap tinggi didorong permintaan domestik yang masih kuat. Impor pada triwulan IV 2018 diperkirakan masih tumbuh tinggi, meskipun dinamika impor bulanan telah melambat pada November 2018. Pelemahan impor bersumber dari barang modal dan barang konsumsi, sementara bahan baku cenderung stabil (Grafik 2.28). Dari sisi barang modal, pelemahan diperkirakan bersifat broad-based untuk keperluan infrastruktur, misalnya mesin dan perlengkapan listrik, maupun non-infrastruktur dalam bentuk alat angkut tambang. Di sisi lain, impor bahan baku sangat terkait dengan permintaan spare part dan peralatan untuk alat angkut yang terpengaruh oleh pelemahan kinerja di sektor pertambangan. Impor bahan baku untuk keperluan industri juga mengalami pelemahan

Harga Ekspor NonmigasGra� k 2.25

Sumber: Bank Indonesia

Barang Modal

16,7

Barang Modal Kecuali Alat Angkutan

14,9

Mobil Penumpang

-19,4

Alat Angkutan Untuk Industri

40,6

-80

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

11I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV* 7 8 9 10

2015 2016 2017 2018 2018

% yoy

Sumber: Bank Indonesia

Total

4,27

Manufaktur6,85

Pertambangan

10,54

Pertanian -7,07

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

I II III IV I II III IV I II III IV* 7 8 9 102016 2017 2018 2018

% yoy% yoy % yoy

Gra� k 2.26 Aliran Dana Nonresiden

Sumber: Bank Indonesia

Total

PertanianPertambangan

Manufaktur

2,45

-2,46-2,90

-6,43

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV* 7 8 9 10 11

2016 2017 2018 2018

% yoy % yoy

Gra� k 2.27 Ekspor Nonmigas Riil

Impor Nonmigas RiilGra� k 2.28

Sumber: Bank Indonesia

Total Impor

12,8

Barang Konsumsi

6,0Bahan Baku12,8

Barang Modal

16,7

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV* 7 8 9 10

2015 2016 2017 2018 2018

% yoy

Page 20: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201818

sesuai musiman akhir tahun. Sementara itu, impor barang konsumsi melambat signifikan, bersumber dari impor makanan minuman olahan untuk keperluan rumah tangga dan barang tahan lama.

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Neraca perdagangan Indonesia pada November 2018 mengalami defisit 2,05 miliar dolar AS. Defisit tersebut bersumber dari defisit pada neraca perdagangan nonmigas dan neraca perdagangan migas (Grafik 2.29). Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif Januari-November 2018 mengalami defisit sebesar 7,52 miliar dolar AS.

Neraca perdagangan nonmigas pada November 2018 mencatat defisit yang meningkat dari bulan sebelumnya. Defisit neraca perdagangan nonmigas pada November 2018 sebesar 0,58 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,39 miliar dolar AS. Defisit ini dipengaruhi penurunan ekspor nonmigas yang lebih besar dari penurunan impor nonmigas. Penurunan ekspor nonmigas sebesar 0,90 miliar dolar AS (mtm) bersumber dari penurunan ekspor beberapa komoditas antara lain perhiasan/permata, minyak kelapa sawit, batu bara, bubur kayu/pulp, dan mesin/peralatan listrik. Sementara itu, penurunan impor nonmigas sebesar 0,71 miliar dolar AS (mtm) terutama berupa barang modal dan bahan baku/penolong, antara lain mesin/peralatan listrik, bahan bakar mineral, ampas/sisa industri makanan, serealia, serta mesin dan pesawat mekanik. Secara kumulatif Januari-November 2018, neraca perdagangan nonmigas masih mengalami surplus 4,64 miliar dolar AS.

Neraca perdagangan migas mencatat defisit yang meningkat akibat penurunan ekspor migas. Defisit neraca perdagangan migas pada November 2018 sebesar 1,46

Neraca PerdaganganGra� k 2.29

Sumber: BPS, diolah

-1,46

- 0,58-2,05

-3

-2

-1

0

1

2

3

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2016 2017 2018

Miliar Dolar AS

Nonmigas

Migas

Total

Page 21: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 19

miliar dolar AS atau meningkat dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,38 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh penurunan ekspor migas sebesar 0,17 miliar dolar AS (mtm), terutama ekspor hasil minyak, minyak mentah, dan gas. Penurunan ekspor migas terjadi di tengah impor migas yang juga turun sebesar 0,08 miliar dolar AS (mtm), baik minyak mentah, hasil minyak, maupun gas. Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan migas secara kumulatif Januari-November 2018 mengalami defisit 12,15 miliar dolar AS.

Investasi portofolio mencatat aliran masuk dana nonresiden pada November 2018. Aliran dana masuk terjadi pada semua jenis instrumen (Grafik 2.30). Instrumen SUN mencatatkan aliran dana masuk terbesar yaitu 2,44 miliar dolar AS. Sementara itu, aliran masuk dana nonresiden pada instrumen SBSN tercatat 0,09 miliar dolar AS. Tingginya aliran masuk dana nonresiden ke pasar SBN terjadi di seluruh tenor baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Hal ini menunjukkan daya tarik aset keuangan domestik sejalan dengan persepsi investor yang memandang imbal hasil (yield) SBN di Indonesia saat ini cukup menarik. Aliran masuk dana nonresiden juga terjadi pada instrumen saham sebesar 0,61 miliar dolar AS. Dengan perkembangan tersebut, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik pada November 2018 secara total tercatat sekitar 7,9 miliar dolar AS, yang terjadi pada semua jenis aset, termasuk ke pasar saham dan penerbitan obligasi global korporasi.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2018 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi cadangan devisa Indonesia tercatat 117,2 miliar dolar AS pada akhir November 2018, meningkat dibandingkan dengan 115,2 miliar dolar AS pada akhir Oktober 2018 (Grafik 2.31). Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau

Aliran Dana NonresidenGra� k 2.30

Perkembangan Cadangan DevisaGra� k 2.31

Sumber: Bank Indonesia, IDX, Bloomberg, diolah; *Data s.d. 30 Nov 2018

2,44

0,610,09

4

3

2

1

0

-1

-2

-31 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2016 2017 2018

Miliar Dolar AS

Saham SBSN

SUN

SBI

Sumber: Bank Indonesia

Cadangan Devisa117,2

Bulan Impor dan Pembayaran Utang Pemerintah (Skala kanan) 6,3

4

5

6

7

8

9

0

30

60

90

120

150

2016 2017 2018

BulanMiliar Dolar AS

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

Page 22: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201820

6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Peningkatan cadangan devisa pada November 2018 terutama berasal dari penerimaan devisa migas, penarikan utang luar negeri (ULN) pemerintah, dan penerimaan devisa lainnya yang lebih besar dari kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

NILAI TUKAR RUPIAH

Nilai tukar Rupiah bergerak sesuai dengan mekanisme pasar dan konsisten mendukung penyesuaian sektor eksternal. Rupiah mengalami apresiasi yang cukup besar dibandingkan negara peers didukung oleh aliran masuk modal asing yang cukup kuat dan membaiknya sentimen global pada November 2018. Namun, Rupiah kembali mengalami tekanan pada Desember 2018 seiring dinamika eksternal dan faktor musiman.

Penguatan Rupiah cukup kuat dibandingkan dengan mata uang negara lain. Rupiah pada November 2018 menguat sebesar 6,29% secara point to point menjadi Rp14.303 dari Rp15.203 pada bulan sebelumnya (Grafik 2.32). Penguatan nilai tukar Rupiah pada November 2018 secara point-to-point merupakan penguatan terbesar dibandingkan negara-negara peers lain setelah Rand Afrika Selatan. Sementara itu, nilai tukar Rupiah secara rata-rata, menguat 3,51% dari Rp15.176 menjadi Rp14.661.

Penguatan nilai tukar Rupiah pada November 2018 dipengaruhi aliran masuk modal asing yang cukup besar akibat dampak positif sentimen dari domestik maupun eksternal. Dari sisi domestik, sentimen terkait kondisi perekonomian domestik yang tetap kondusif, tercermin dari

Apresiasi/Depresiasi Nilai Tukar Kawasan (November vs Oktober 2018)

Gra� k 2.32

2,79

3,51

8,65

2,47

2,28

0,42

0,29

-0,55

-0,25

-1,14

-0,61

-0,62

7,12

6,29

6,28

5,98

1,89

1,70

1,06

0,84

0,44

0,25

0,00

-3,34

-4 -2 0 2 4 6 8 10

ZARIDRTRYINR

PHPKRWSGDTHBCNYEUR

MYRBRL

point-to-pointRata-rata

Nov vs Okt 2018

%Sumber: Reuters, Bloomberg, diolah; Data s.d. 30 November 2018

Page 23: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 21

rilis data PDB yang lebih baik dibandingkan perkiraan sebelumnya. Sementara itu, sentimen dari sisi eksternal terkait eskalasi ketegangan hubungan dagang AS-Tiongkok yang sempat mereda. Kondisi fundamental ekonomi domestik yang baik juga menjadi salah satu faktor pendukung penguatan nilai tukar Rupiah.

Menguatnya nilai tukar Rupiah pada November 2018 sejalan dengan volatilitas yang terjaga. Hingga akhir November 2018, volatilitas Rupiah tetap terjaga dan lebih rendah dari volatilias nilai tukar Lira Turki, Rand Afrika Selatan, dan Real Brasil (Grafik 2.33). Volatilitas rupiah hingga akhir November 2018 tersebut juga berada di bawah rata-rata kawasan yang tercatat sebesar 12,47%.

Meskipun demikian, pada Desember 2018, Rupiah mendapat tekanan dipengaruhi kembali meningkatnya ketidakpastian global serta meningkatnya permintaan valuta asing musiman untuk kebutuhan akhir tahun (Grafik 2.34). Rupiah pada Desember 2018 melemah sebesar 0,97% secara point to point menjadi Rp14.443 dari Rp14.303 pada bulan sebelumnya (Grafik 2.35). Meskipun demikian, secara rata-rata, nilai tukar rupiah pada Desember 2018 menguat sebesar 1,23% menjadi Rp14.482 dari Rp14.661 pada bulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, sampai 19 Desember 2018, secara year to date (ytd) Rupiah terdepresiasi 6,06% atau lebih rendah dari Turki, Brazil, Afrika Selatan, India, dan Filipina (Grafik 2.36).

Ke depan, Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya. Hal tersebut dilakukan dengan tetap mendorong berjalannya mekanisme pasar. Selain itu, Bank Indonesia juga akan terus mendukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan.

Volatilitas Nilai Tukar RupiahGra� k 2.33

Sumber: Bloomberg, Reuters, diolah; Data s.d. 30 November 2018

35

30

25

20

15

10

5

0TRY ZAR BRL INR KRW IDR THB PHP SGD MYR

2017YTD 2018Rata-rata YTD 2018

%

12,47

Sumber: Reuters, Bloomberg, diolah; Data s.d. 19 Desember 2018

13.250

13.500

13.750

14.000

14.250

14.500

14.750

15.000

15.250

15.500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 121110

2018

14.482

14.661

13.576

13.952

14.601

14.828IDR/USD

Rata-rata Bulanan

Rata-rata Triwulanan

14.443

Gra� k 2.34 Nilai Tukar Rupiah

0,29

0,79

0,04

0,560,36

0,29

0,43-2,55

1,23

1,02

-0,10

0,46

-0,11

1,08

0,930,75

0,720,24

0,14

-0,24

-0,90

-0,97

-1,00

-1,20

-2,37

-2,90

-4,0 -3,0 -2,0 -1,0 0,0 1,0 2,0

JPYCNYEURTHBSGDMYRKRWBRLIDRINR

PHPTRYZAR

point-to-pointRata-rata

Sumber: Reuters, Bloomberg, diolah; Data s.d. 19 Desember 2018

Des vs Nov 2018

%

Gra� k 2.35 Apresiasi/Depresiasi Nilai Tukar Kawasan (Desember vs November 2018)

Apresiasi/Depresiasi Nilai Tukar Kawasan (YTD 2018 vs 2017)

Gra� k 2.36Sumber: Bank Indonesia; Data s.d. 19 Desember 2018

1,55

4,93

2,35

6,61

2,80

2,17

-6,00

-4,30

-4,81

0,69

-12,58

-24,81

0,29

-0,40

-2,42

-3,16

-4,99

-5,65

-6,06

-6,08

-9,12

-13,31

-15,11

-28,90

-40 -30 -20 -10 0 10

JPYTHBSGDMYRKRWCNYIDR

PHPINRZARBRLTRY

point-to-pointRata-rata

YTD 2018 vs 2017

%

Page 24: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201822

INFLASI

Inflasi tetap rendah dan stabil berada dalam sasaran inflasi 2018 sebesar 3,5±1%. Inflasi pada November 2018 tercatat 0,27% (mtm), relatif stabil dibandingkan dengan bulan lalu yang sebesar 0,28% (mtm). Stabilnya inflasi tersebut didukung oleh terkendalinya inflasi inti yang ditopang oleh terjaganya ekspektasi inflasi dan pergerakan nilai tukar yang sejalan dengan fundamentalnya. Inflasi pada bulan ini bersumber dari kelompok volatile food karena peningkatan harga beberapa komoditas pangan. Inflasi administered prices juga meningkat seiring dampak lanjutan kenaikan harga Bahan Bakar Khusus pada bulan lalu. Dengan perkembangan tersebut, inflasi secara kumulatif sampai dengan November 2018 tercatat 2,25% (ytd) dan secara tahunan sebesar 3,23% (yoy). Inflasi tahunan tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,16% (yoy). Perkembangan terkini mengindikasikan inflasi IHK hingga akhir tahun 2018 akan tetap berada dalam rentang sasaran 3,5%±1% (Grafik 2.37). Ke depan, Bank Indonesia terus konsisten menjaga stabilitas inflasi dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil.

Inflasi inti tetap terkendali. Inflasi inti pada November 2018 tercatat sebesar 0,22% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,29% (mtm). Perlambatan inflasi inti terutama dipengaruhi oleh inflasi inti non-traded, seiring dengan penurunan tekanan inflasi sewa rumah dan kontrak rumah. Perlambatan inflasi non-traded lebih lanjut tertahan oleh peningkatan inflasi upah tukang bukan mandor. Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 3,03% (yoy) relatif stabil dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 2,94% (yoy), didukung oleh terjaganya inflasi traded dan non-traded (Grafik 2.38). Terkendalinya inflasi inti tidak terlepas dari

Perkembangan In� asi Tahunan (yoy)Gra� k 2.37

In� asi Inti Traded dan Non-tradedGra� k 2.38

Sumber: BPS, diolah

-4

0

4

8

12

16

20

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 119

2015 2016 2017 2018

% yoy

Volatile FoodAdministered Prices

IntiIHK

4,32

3,23

3,03

3,07

Sumber: BPS, diolah

Inti 3,03

Inti Traded2,80

Inti Non Traded3,21

0

1

2

3

4

5

6

7

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 1192015 2016 2017 2018

% yoy

Page 25: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 23

konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya. Terjangkarnya ekspektasi inflasi tercermin pada hasil survei Consensus Forecast (CF) bulan November 2018 yang tercatat 3,30% (average yoy), berada dalam rentang sasaran inflasi 3,5%±1% bahkan sedikit lebih rendah dibandingkan hasil survei bulan lalu (Grafik 2.39).

Inflasi volatile food pada November 2018 meningkat dibandingkan dengan bulan lalu. Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,23% (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu sebesar 0,17% (mtm) - (Grafik 2.40). Kendati demikian, realisasi inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan rerata historis inflasi pada bulan November dalam tiga tahun terakhir sebesar 0,86% (mtm). Inflasi volatile food pada bulan November 2018 terutama bersumber dari komoditas bawang merah, beras, telur ayam ras, tomat sayur dan wortel (Tabel 2.2). Peningkatan inflasi bawang merah dan beras dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan dari wilayah sentra seiring dengan mulai terkendalanya produksi karena masuknya musim penghujan. Sementara itu, peningkatan inflasi telur ayam ras pada bulan ini lebih dipengaruhi oleh faktor musiman menjelang Natal dan Tahun Baru. Peningkatan inflasi volatile food juga bersumber dari kenaikan permintaan saat perayaan Maulid Nabi pada pertengahan November. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food pada November 2018 tercatat 4,32% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,48% (yoy).

Tekanan inflasi administered prices mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 0,52% (mtm), lebih tinggi dari bulan lalu yaitu sebesar 0,32% (mtm) dan historis bulan November tiga tahun terakhir sebesar 0,18% (mtm) – (Grafik 2.41). Peningkatan inflasi administered

Penyumbang In� asi/De� asi Komoditas Volatile FoodTabel 2.2

Komoditas VF In�asi/De�asi

Sumber: BPS, diolah

(% mtm)Sumbangan

(%)

Daging Ayam Ras

Bawang Merah

Wortel

Telur Ayam Ras

Tomat Sayur

Cabai Rawit

Minyak Goreng Melon

Beras

Cabai Merah

8,580,721,604,607,53-5,5-0,8-4,2-0,7-4,6

0,040,030,010,010,01-0,03-0,01-0,01-0,01-0,01

Ekspektasi In� asiGra� k 2.39

Perkembangan In� asi Volatile FoodGra� k 2.40

Sumber: Consensus Forecast

Ekspektasi In�asi 2017

Ekspektasi In�asi2018

3,30

Ekspektasi In�asi2019 3,80

3,0

3,5

4,0

4,5

5,0

5,5

6,0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2017 2018

%yoy

Sumber: BPS, diolah

Volatile food (mtm)

0,23

Volatile food (yoy)-skala kanan

4,32

-2

0

2

4

6

8

10

12

-2

0

2

4

6

8

10

12

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2015 2016 2017 2018

% mtm % yoy

Page 26: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201824

prices terutama didorong kenaikan inflasi tarif angkutan udara dan Bahan Bakar Khusus (BBK) – (Tabel 2.3). Tarif angkutan udara mengalami inflasi sebesar 5,18% (mtm) karena dipengaruhi oleh peningkatan permintaan menjelang akhir tahun, setelah mencatat deflasi selama empat bulan berturut-turut. Sementara, inflasi bensin pada bulan ini mengalami peningkatan seiring dampak kenaikan harga bahan bakar nonsubsidi (Bahan Bakar Khusus). Kenaikan inflasi rokok kretek filter dan rokok kretek juga turut menjadi pendorong inflasi administered prices pada November 2018. Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahunan kelompok administered prices pada November 2018 tercatat sebesar 3,07% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 2,74% (yoy).

Terkendalinya inflasi secara nasional didukung oleh perkembangan harga-harga di seluruh provinsi. Pada November 2018, hampir seluruh provinsi mengalami inflasi yang tetap terkendali dan terdapat 5 provinsi yang mencatat deflasi. Provinsi Sumatera Utara mengalami deflasi terdalam, yakni sebesar 0,51% (mtm) seiring koreksi harga cabai merah dan bawang merah. Secara tahunan, hampir seluruh provinsi mencatat inflasi di kisaran sasaran sasaran 3,5±1% - (Gambar 2.1). Inflasi terendah berturut-turut terjadi di Sumatera (2,58%, yoy), Bali-Nusa Tenggara (3,26%, yoy), dan Jawa (3,32%, yoy). Beberapa daerah yang mencatat inflasi lebih tinggi seperti Sulawesi Tengah, Papua, Papua Barat, dan Maluku Utara antara lain karena pengaruh kenaikan harga beberapa komoditas pangan. Selain itu, bencana alam di Sulawesi Tengah juga berkontribusi besar terhadap tingginya inflasi di provinsi ini.

Perkembangan In� asi Administered PricesGra� k 2.41

Sumber: BPS, diolah

Administered Prices (%, mtm)

0,52

Administered Prices (%, yoy) - Skala Kanan

3,07

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2015 2016 2017 2018

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

14% mtm %yoy%

Penyumbang In� asi/De� asi Administered PricesTabel 2.3

Komoditas AP In�asi/De�asi

Sumber: BPS, diolah

(% mtm)Sumbangan

(%)

Rokok KretekRokok Kretek Filter

5,180,730,560,49

0,050,030,010,01

Angkutan UdaraBensin

Page 27: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 25

PASAR KEUANGAN

Transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga masih terus berlangsung. Transmisi tersebut berjalan dengan baik di Pasar Uang Antar Bank (PUAB), sebagaimana tercermin dari suku bunga PUAB O/N yang meningkat dan semakin mendekati suku bunga kebijakan BI-7DRR. Transmisi kebijakan moneter juga terlihat pada kenaikan suku bunga deposito, sementara kenaikan suku bunga kredit masih tertahan. Likuiditas perbankan tetap memadai di tengah peningkatan kebutuhan menjelang akhir tahun. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat ditopang perbaikan aktiva luar negeri bersih seiring peningkatan cadangan devisa, serta aktiva dalam negeri bersih yang tumbuh tinggi didorong peningkatan pertumbuhan kredit. Secara keseluruhan, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai risiko kredit yang terkelola dengan baik. Perkembangan di pasar keuangan mulai membaik tercermin dari aliran modal investor nonresiden yang kembali masuk di pasar saham dan pasar Surat Berharga Negara (SBN), dipengaruhi oleh sentimen positif baik dari eksternal maupun domestik.

Aceh 2,74Sumut 1,77Riau 2,72Sumbar 3,10Lampung 2,86

Kepri 3,04Bengkulu 2,26Kep.Babel 3,07Sumsel 2,47Jambi 3,48

SUMATERAKalbar 3,25Kalsel 2,15Kaltim 3,74Kalteng 3,94Kaltara 4,25

KALIMANTAN

Gorontalo 2,4Sulut 3,55Sulteng 7,27Sulbar 1,93Sulsel 3,68Sultra 3,98

SULAWESI

Maluku 2,64Maluku Utara 4,64Papua 6,83Papua Barat 5,19

MALUKU-PAPUABanten 3,49Jakarta 3,33Jawa Barat 3,56Jawa Tengah 3,10Jawa Timur 2,96Yogyakarta 3,00

JAWAInf ≥ 4,5%

3,5% ≤ Inf < 4,5%

2,5% ≤ Inf < 3,5%

Inf < 2,5%

Sumber: BPS, diolah

INFLASI NASIONAL November 2018: 3,23% (yoy)

3,30 2,52 2,83 2,58

2017 Sep Okt Nov

3,45 3,09 3,28 3,46

2017 Sep Okt Nov

3,942,49

3,39 3,82

2017 Sep Okt Nov

3,782,98 3,21 3,32

2017 Sep Okt Nov

Bali 3,43 NTB 3,40NTT 2,45

BALI-NUSA TENGGARA

3,20 3,18 3,36 3,26

2017 Sep Okt Nov

1,532,85 3,41

4,79

2017 Sep Okt Nov

Peta In� asi Daerah November 2018 (%,yoy)Gambar 2.1

Page 28: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201826

Transmisi Suku Bunga

Suku bunga PUAB O/N bergerak meningkat sehingga mendekati suku bunga kebijakan BI-7DRR. Rata-rata harian (RRH) suku bunga PUAB O/N pada November 2018 meningkat 13 bps dari posisi bulan sebelumnya menjadi 5,74% (Grafik 2.42). Peningkatan suku bunga PUAB O/N merupakan respons dari suku bunga kebijakan BI-7DRR yang kembali naik 25 bps pada November 2018 menjadi 6,00%. Kenaikan suku bunga PUAB O/N tersebut menjaga RRH spread dengan suku bunga kebijakan BI-7DRR tetap rendah sebesar 14 bps, atau relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Volatilitas suku bunga PUAB O/N tetap terkendali di tengah kebutuhan likuditas yang meningkat menjelang akhir tahun. Hal ini tercermin dari menurunnya spread antara RRH suku bunga PUAB O/N tertinggi dengan terendah menjadi 28 bps, lebih rendah dibandingkan spread pada bulan sebelumnya sebesar 36 bps. Volatilitas suku bunga PUAB O/N yang terkendali didukung oleh likuiditas perbankan yang tetap memadai. RRH volume PUAB pada November 2018 tercatat Rp20,6 triliun, meningkat dibandingkan RRH volume PUAB pada bulan sebelumnya sebesar Rp19,6 triliun (Grafik 2.43). Di samping itu, risiko terjadinya keketatan likuiditas pada akhir tahun 2018 diperkirakan dapat semakin dimitigasi seiring dengan kebijakan untuk meningkatkan fleksibilitas dan distribusi likuiditas di perbankan. Bank Indonesia menaikkan porsi pemenuhan GWM Rupiah Rerata (konvensional dan syariah) dari 2% menjadi 3% yang berlaku efektif pada 1 Desember 2018. Selain itu, Bank Indonesia juga meningkatkan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial/PLM (konvensional dan syariah) yang dapat direpokan ke Bank Indonesia dari 2% menjadi 4% yang berlaku efektif pada 30 November 2018. Suku Bunga dan Volume PUAB O/NGra� k 2.43

Sumber: Bank Indonesia

Suku Bunga PUAB O/N0

5

10

15

20

25

30

3

4

5

6

7

8

9

10

11Rp Triliun%

Vol PUAB (Skala kanan)

Vol PUAB O/N (Skala kanan)

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 119

2016 2017 2018

Suku Bunga Kebijakan dan PUAB O/NGra� k 2.42

Sumber: Bank Indonesia

Suku Bunga PUAB O/N

BI 7-Day RR (Setelah 19/08/16)

DF Rate

LF Rate

BI Rate

3,75

4,25

4,75

5,25

5,75

6,25

6,75

7,25

7,75

8,25%

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

2016 2017 2018

Page 29: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 27

Peningkatan suku bunga deposito terus berlanjut sebagai respons dari kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR. Rata-rata tertimbang (RRT) suku bunga deposito pada Oktober 2018 meningkat 19 bps menjadi 6,50% (Grafik 2.44). Kenaikan suku bunga deposito tersebut terjadi pada semua tenor, dengan kenaikan tertinggi pada tenor 1 bulan dan 6 bulan yang masing-masing meningkat 24 bps dan 18 bps (mtm). Berdasarkan kelompok bank, Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4 menjadi penggerak utama kenaikan suku bunga deposito diantara kelompok bank lainnya, dengan mencatat kenaikan 17 bps (mtm) pada Oktober 2018. Dengan perkembangan tersebut, kenaikan suku bunga deposito secara kumulatif hingga November 2018 telah mencapai 70 bps sejak kenaikan suku kebijakan BI-7DRR pada Mei 2018.

Sementara itu, transmisi kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR ke suku bunga kredit masih tertahan. RRT suku bunga kredit pada Oktober 2018 kembali mengalami penurunan sebesar 12 bps (mtm) menjadi 10,91% (Grafik 2.45). Penurunan suku bunga terjadi pada semua kredit menurut jenis penggunaan, dengan penurunan tertinggi terjadi pada suku bunga kredit investasi (KI) sebesar 16 bps (mtm), diikuti oleh suku bunga kredit modal kerja (KMK) sebesar 13 bps (mtm) dan suku bunga kredit konsumsi (KK) sebesar 7 bps (mtm). Masih tertahannya kenaikan suku bunga kredit tersebut ditengarai akibat permintaan kredit yang masih cukup tinggi. Berdasarkan kelompok bank, bank BUKU 3 mengalami penurunan suku bunga kredit tertinggi pada Oktober 2018 yaitu sebesar 35 bps (mtm). Secara kumulatif suku bunga kredit hingga Oktober 2018 mengalami penurunan 17 bps sejak periode kenaikan suku bunga kebijakan pada Mei 2018. Penyesuaian suku bunga deposito yang lebih cepat dibandingkan suku bunga kredit dalam merespons kenaikan suku bunga kebijakan tersebut berdampak pada spread suku bunga kredit-deposito yang

Selisih Suku Bunga PerbankanGra� k 2.44

Sumber: Bank Indonesia

Spread Skb Kredit -Deposito (skala kanan)

RRT Suku Bunga Deposito

RRT Suku Bunga Kredit

2

4

6

8

10

12

14

16

0

1

2

3

4

5

6

7

8

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

2015 2016 2017 2018

% %

Suku Bunga Kredit Jenis PenggunaanGra� k 2.45

Sumber: Bank Indonesia

RRT Suku Bunga Kredit

Suku Bunga KMK

Suku Bunga KI

Suku Bunga KK

10

11

12

13

14

15

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

2015 2016 2017 2018

%

Page 30: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201828

semakin menyempit. Spread suku bunga kredit-deposito pada Oktober 2018 menjadi 441 bps pada Oktober 2018, dari bulan sebelumnya sebesar 472 bps.

Likuiditas Perekonomian

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh meningkat. Posisi M2 pada Oktober 2018 mencapai Rp5.666,5 triliun atau tumbuh 7,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,7% (yoy) – (Grafik 2.46). Peningkatan pertumbuhan M2 didorong oleh komponen uang kuasi yang tumbuh meningkat pada Oktober 2018 menjadi 7,6% (yoy), dari bulan sebelumnya yang tumbuh 6,3% (yoy). Hal ini sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang juga mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya tumbuh 6,5% (yoy) menjadi 7,3% (yoy) pada Oktober 2018. Akselerasi pertumbuhan M2 yang lebih tinggi tertahan oleh perlambatan pertumbuhan M1 menjadi 6,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan pencapaian pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,2% (yoy). Perlambatan M1 dipengaruhi oleh uang kartal dan simpanan giro rupiah terutama milik perseorangan yang tumbuh melambat.

Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 didorong oleh perbaikan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih (Net Foreign Assets atau NFA) dan peningkatan pertumbuhan kredit. Perkembangan NFA pada Oktober 2018 yang membaik terlihat pada kontraksi pertumbuhan yang tidak sedalam bulan sebelumnya, yaitu dari semula tumbuh -3,9% (yoy) menjadi -0,7% (yoy) – (Grafik 2.47). Perbaikan pertumbuhan NFA tersebut sejalan dengan posisi cadangan devisa yang juga meningkat pada Oktober 2018. Peningkatan pertumbuhan M2 juga ditopang oleh pertumbuhan aktiva dalam

Uang Beredar M2Gra� k 2.46

Sumber: Bank Indonesia

M2

M1

Kuasi

02468101214161820

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

2015 2016 2017 2018

% yoy

Faktor yang Memengaruhi M2Gra� k 2.47

Sumber: Bank Indonesia

NFA

NDA

M2

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 92015 2016 2017 2018

% yoy

Page 31: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 29

negeri bersih (Net Domestic Assets atau NDA) yang tetap tinggi, bersumber terutama dari pertumbuhan kredit perbankan yang terus mengalami peningkatan.

Intermediasi Perbankan

Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai intermediasi perbankan yang meningkat dan risiko kredit yang terkelola dengan baik. Stabilitas sistem keuangan yang tetap terjaga tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang tetap tinggi mencapai 22,9% dan rasio likuiditas (AL/DPK) yang masih tetap aman sebesar 19,2% pada Oktober 2018 (Grafik 2.48). Selain itu, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tetap rendah yaitu sebesar 2,6% (gross) atau 1,2% (net). Stabilitas sistem keuangan yang terjaga tersebut mendukung fungsi intermediasi perbankan yang terus membaik. Pertumbuhan kredit pada Oktober 2018 tercatat sebesar 13,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,7% (yoy) – (Grafik 2.49). Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan pertumbuhan kredit didorong oleh penyaluran kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI) yang masing-masing tumbuh 14,3% (yoy) dan 13,6% (yoy) pada Oktober 2018, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 13,8% (yoy) dan 11,8% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi (KK) relatif stabil meski sedikit melambat dari tumbuh 11,7% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 11,5% (yoy) pada Oktober 2018.

Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan pertumbuhan kredit ditopang terutama oleh peningkatan penyaluran kredit ke sektor tradable. Penyaluran kredit ke sektor industri, dengan pangsa kredit terbesar ketiga setelah sektor perdagangan dan lain-lain (konsumsi rumah tangga), pada Oktober 2018 tumbuh 10,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

Sumber: Bank Indonesia

AL/DPK

CAR

12

14

16

18

20

22

24

26

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

2015 2016 2017 2018

%

Rasio Kecukupan Modal dan Rasio LikuiditasGra� k 2.48

Kredit Menurut PenggunaanGra� k 2.49

Sumber: Bank Indonesia

Total Kredit

KMKKI KK

02468101214161820

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

2015 2016 2017 2018

% yoy

Page 32: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201830

pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,7% (yoy) – (Grafik 2.50). Peningkatan kredit ke sektor industri sejalan dengan peningkatan impor barang modal dan bahan baku yang berlangsung pada periode sebelumnya untuk menunjang peningkatan kapasitas produksi industri domestik. Di samping itu, peningkatan pertumbuhan kredit juga bersumber dari peningkatan kredit di sektor pertanian, dari tumbuh 11,3% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 14,7% (yoy) pada Oktober 2018 seiring peningkatan kebutuhan permodalan di subsektor perkebunan. Penyaluran kredit ke sektor konstruksi juga menunjukkan peningkatan dari bulan sebelumnya tumbuh 17,2% (yoy) menjadi 22,6% (yoy) pada Oktober 2018, didorong oleh percepatan penyelesaian beberapa proyek infrastruktur pemerintah. Sementara itu, penyaluran kredit di sektor perdagangan tumbuh melambat dari bulan sebelumnya tumbuh 11,3% (yoy) menjadi 10,4% (yoy) pada Oktober 2018, dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan ekspor yang menurun akibat penurunan volume perdagangan dunia. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2019 berada dalam kisaran proyeksi 10,0-12,0% (yoy).

Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan menunjukkan perbaikan pertumbuhan. DPK perbankan pada Oktober 2018 tumbuh 7,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,6% (yoy). Transmisi kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR terhadap kenaikan suku bunga deposito yang sudah berjalan dengan baik, mendorong simpanan di perbankan menjadi semakin atraktif. Semua jenis simpanan menunjukkan peningkatan pertumbuhan. Pada Oktober 2018, deposito dibandingkan posisi bulan sebelumnya tumbuh meningkat dari 3,2% (yoy) menjadi 7,6% (yoy) – (Grafik 2.51). Sementara, giro dan tabungan tumbuh meningkat dari masing-masing 9,6% (yoy) dan 9,5% (yoy) pada

Sumber: Bank Indonesia

10,4

11,4

10,9

21,4

22,6

14,7

12,2

16,6

26,5

27,0

13,3

11,3

11,6

9,7

20,4

17,2

11,3

9,4

16,5

24,6

33,3

12,7

-10 0 10 20 30 40

PerdaganganLain-lain

IndustriPengangkutan

KonstruksiPertanian

Jasa Dunia UsahaJasa Sosial

PertambanganListrik

Total

% yoy

Sep-18Okt-18

Sumber: Bank Indonesia

Total DPK

Giro TabunganDeposito

-5

0

5

10

15

20

25

30

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

2015 2016 2017 2018

% yoy

Kredit Menurut Sektor EkonomiGra� k 2.50

Dana Pihak KetigaGra� k 2.51

Page 33: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 31

bulan sebelumnya menjadi 10,0% (yoy) dan 10,1% (yoy) pada Oktober 2018. Berdasarkan kepemilikan, peningkatan pertumbuhan DPK ditopang terutama oleh DPK milik pemerintah yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang energi dan pertambangan. Dengan perkembangan pertumbuhan DPK yang mulai membaik, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan DPK pada 2019 berada pada kisaran 8,0-10,0% (yoy). Ke depan, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait guna turut menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk memantau kecukupan dan distribusi likuiditas di perbankan.

Pembiayaan NonPerbankan

Pembiayaan ekonomi dari nonperbankan menunjukkan penurunan atau berada di bawah pencapaian periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) selama Januari s.d. Oktober 2018 tercatat sebesar Rp178,9 triliun (gross), turun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 sebesar Rp231,6 triliun (gross). Cost of fund yang masih tinggi di pasar modal sejalan dengan tren kenaikan yield Surat Berharga Negara (SBN) dan kenaikan suku bunga kebijakan BI-7DRR sejak Mei 2018, yang pada gilirannya menyebabkan pembiayaan dari pasar modal menjadi tertahan. Sementara itu, pembiayaan melalui kredit perbankan masih menawarkan pricing atau suku bunga yang lebih kompetitif. Dengan kondisi tersebut, sebagian korporasi masih memutuskan untuk menahan ekspansi usahanya menggunakan pembiayaan yang berasal dari pasar modal.

Page 34: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201832

Pasar Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja yang membaik seiring sentimen positif dari eksternal dan domestik. IHSG pada akhir November 2018 menunjukkan peningkatan sebesar 3,8% (mtm) menjadi berada pada level 6.056,65 (Grafik 2.52). Penguatan IHSG pada November 2018 dipengaruhi tekanan eksternal yang sedikit mereda dan kondisi fundamental makroekonomi domestik yang membaik. Dari sisi eksternal, kinerja positif IHSG dipengaruhi oleh sentimen eksternal yang membaik diantaranya terkait tensi perang dagang yang diperkirakan akan mereda sejalan dengan optimisme negosiasi antara AS dan Tiongkok. Sementara di sisi domestik, sentimen positif berasal dari penguatan nilai tukar Rupiah serta realisasi pertumbuhan ekonomi domestik pada triwulan III 2018 yang cukup kuat. Sentimen positif tersebut berkontribusi mendorong investor nonresiden untuk kembali masuk ke pasar saham domesik. Investor nonresiden pada November 2018 mencatatkan net beli sebesar Rp9,0 triliun. Dengan perkembangan tersebut, porsi kepemilikan investor nonresiden di pasar saham domestik pada November 2018 menunjukkan peningkatan menjadi 38,5%, lebih tinggi dibandingkan porsi pada bulan sebelumnya 29,8% (Grafik 2.53).

Perkembangan pasar saham di regional Asia bergerak mixed, dengan sebagian besar negara peers menunjukkan penguatan (Grafik 2.54). Penguatan kinerja IHSG sejalan dengan penguatan indeks saham di negara-negara peers seperti Filipina, Vietnam, Singapura, Jepang, Hongkong dan India. Sementara itu, perkembangan pasar saham di Thailand, Malaysia dan Tiongkok mengalami koreksi pada November 2018. Tekanan eksternal yang sedikit mereda mendorong aliran modal kembali masuk ke emerging markets (EMs) sehingga berdampak pada penguatan bursa sahamnya. Namun demikian, perbaikan pasar saham di kawasan

Sumber: BEI, diolah

Net Jual/Beli Asing (skala kanan)

IHSG

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

4000

4500

5000

5500

6000

6500

7000

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2016 2017 2018

Rp TriliunIndeks

Sumber: Bloomberg, diolah; Data s.d. November 2018

Residen

Nonresiden

0102030405060708090100

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 112016 2017 2018

%

Sumber: BEI dan Bloomberg, diolah; Data s.d. November 2018

3,81,2

-2,2-0,6

-1,76,1

2,03,3

1,3-1,6

5,13,2

-10 -5 0 5 10

IndonesiaAmerika Serikat

InggrisChina

MalaysiaHong Kong

JepangSingapura

VietnamThailand

IndiaFilipina

% mtm

IHSG dan Net Jual/Beli Asing

Porsi Kepemilikan Saham Asing

IHSG dan Indeks Bursa Global

Gra� k 2.52

Gra� k 2.53

Gra� k 2.54

Page 35: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank Indonesia Tinjauan Kebijakan Moneter Desember 2018 33

Asia masih akan berlangsung temporer mengingat masih terdapat risiko eksternal yang dihadapi ke depan, terutama terkait dengan kenaikan suku bunga kebijakan bank sentral AS (FFR) pada Desember 2018.

Penguatan IHSG didorong oleh peningkatan indeks saham di sektor properti, keuangan dan industri (Grafik 2.55). Peningkatan indeks harga saham tertinggi pada November 2018 terjadi di sektor properti yang menguat 9,1% (mtm), dipengaruhi sentimen positif terkait rencana Pemerintah yang akan melonggarkan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) properti. Penguatan tertinggi juga dialami indeks saham di sektor keuangan yang meningkat 8,5% (mtm) yang dipengaruhi oleh perbaikan kinerja industri perbankan. Di samping itu, kinerja saham aneka industri dan industri dasar menunjukkan perkembangan positif dipengaruhi oleh permintaan domestik yang masih kuat dan persepsi pelaku usaha yang optimis terhadap prospek industri ke depan.

Pasar Surat Berharga Negara (SBN)

Kinerja pasar SBN membaik tercermin dari perkembangan yield SBN yang mulai menurun. Pada November 2018, yield SBN secara keseluruhan turun 51 bps (mtm) ke level 7,90%. Penurunan yield SBN terjadi di semua tenor, terutama tenor menengah dan panjang yang masing-masing turun 58 bps (mtm) dan 53 bps (mtm) menjadi ke level 7,98% dan 8,51%. Yield SBN benchmark 10 tahun pada November 2018 juga menurun 67 bps (mtm) menjadi ke level 7,87% (Grafik 2.56). Penurunan yield SBN tersebut dipengaruhi sentimen positif eksternal seiring dengan ketidakpastian ekonomi global yang sedikit mereda, serta penguatan nilai tukar di sebagian besar negara emerging markets.

Sumber: Bloomberg, diolah

Net Jual/Beli Asing (skala kanan)

36,27Yield SBN 10 Tahun

8,34

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

0123456789

10

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2016 2017 2018

Rp Triliun%

SBN dan Net Jual/Beli AsingGra� k 2.56

Sumber: BEI; Data s.d. November 2018

3,8

-2,6

-7,0

8,56,9

7,2

2,3

0,9

-5,3

9,1

-10 -5 0 5 10 15

IHSG

Infrastruktur

Pertambangan

Keuangan

Industri Dasar

Aneka Industri

Konsumsi

Perdagangan

Pertanian

Properti

% mtm

Indeks SektoralGra� k 2.55

Page 36: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Bank IndonesiaTinjauan Kebijakan Moneter Desember 201834

Investor nonresiden kembali masuk ke pasar SBN. Investor nonresiden pada November 2018 mencatatkan net beli di pasar SBN sebesar Rp34,2 triliun. Yield yang cukup tinggi menjadikan instrumen SBN relatif atraktif bagi investor nonresiden dibandingkan emerging markets lainnya. Kondisi ini juga didukung oleh fundamental makroekonomi domestik yang tetap terjaga. Secara kumulatif, dibandingkan awal tahun 2018 investor nonresiden mencatatkan net beli sebesar Rp62,4 triliun (ytd). Dengan perkembangan tersebut, kepemilikan SBN oleh asing pada November 2018 meningkat menjadi 37,7% dari 36,2% pada bulan sebelumnya (Grafik 2.57).

Sumber: Bloomberg, diolah

Pangsa Asing (skala kanan)

Total Asing

Total SBN

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2016 2017 2018

%Rp Triliun

Kepemilikan SBNGra� k 2.57

Page 37: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang
Page 38: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang
Page 39: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang
Page 40: TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER - bi.go.id · termasuk harga minyak dunia akibat peningkatan pasokan dari AS, OPEC dan Rusia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat ditopang

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:Divisi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan MoneterGrup Kebijakan MoneterDepartemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter

Telp : +62 21 2981 6836/5919Fax : +62 21 345 2489Email : [email protected] Website : http://www.bi.go.id