TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN...

93
i TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN TEMBAK DI DESA KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh: Silvia Zul Aidah NIM : 33020150024 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN...

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

i

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK

ARISAN TEMBAK DI DESA KEBONAN

KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

Silvia Zul Aidah

NIM : 33020150024

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2019

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

ii

Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

iii

Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

iv

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

v

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

vi

MOTTO

Mulailah dari tempatmu berada.

Gunakan yang kau punya.

Lakukan yang kau bisa.

(Arthur Ashe)

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

vii

PERSEMBAHAN

Sujud syukur kusembahkan kepada-Mu Ya Allah, Tuhan Yang Maha

Agung dan Maha Tinggi. Atas rahmat-Mu, penulis dapat menjadi pribadi yang

berpikir, berilmu, beriman, dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu

langkah awal untuk masa depan penulis dalam meraih cita-cita.

Skripsi ini dipersembahkan teruntuk:

1. Kedua orang tuaku Bapak Sugiman dan Ibu Siti Zulaikah. Terima kasih atas

kasih sayang, doa, dukungan, dan pengorbanan yang telah engkau berikan

dengan tulus dan ikhlas.

2. Suami tercinta Fuad Hisyam Fadlirrahman yang senantiasa selalu mendoakan,

memberikan dukungan, dan pengorbanan, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

3. Kakakku Muhammad Nur Cholis. Terima kasih atas segala motivasi dan

dukungan.

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

viii

KATA PENGANTAR

Alhamduilillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena atas rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan

sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H),

Fakultas Syari‟ah, Program Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah. Penulis menyadari

bahwa terselesainya penulisan skripsi ini melibatkan banyak pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga.

3. Ibu Heni Satar Nurhaida, S.H., M.Si., selaku Ketua Program Studi Hukum

Ekonomi Syari‟ah

4. Ibu Luthfiana Zahrani, M.H., selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta dukungan untuk selalu

memberikan pengarahan dan masukan yang berkaitan dengan penulisan

skripsi ini, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan

maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan izin

untuk melaksanakan penelitian.

6. Kepada keluarga besar Hukum Ekonomi Syari‟ah angkatan 2015, teman-

teman KKN di Desa Mojosari Karanggede, serta teman-teman dekat yang

penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu, terima kasih banyak untuk

pertemanannya selama ini dan sukses selalu untuk kalian semuanya.

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

ix

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

x

ABSTRAK

Aidah.Silvia Zul 2019. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Arisan

Tembak Di Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali. Skripsi.

Fakultas Syari‟ah Program Studi Hukum Ekonomi Syari‟ah, Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

Pembimbing: Luthfiana. Zahriani M.H

Kata Kunci: Arisan Tembak, Hukum Islam

Arisan adalah mengumpulkan uang atas barang yang bernilai sama oleh

beberapa orang, kemudian diundi diantara mereka untuk menentukan siapa yang

memperolehnya. Undian dilakukan secara berkala yang semua anggota pasti

memperolehnya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya praktik arisan dengan

sistem tembak, yang mana anggota yang menembak mendapatkan arisan lebih

sedikit dibanding anggota yang tidak meenembak. Sedangkan anggota yang

terakhir mendapatkan arisan utuh tanpa potongan. Seperti yang diketahui bahwa

hal tersebut dapat merugikan satu pihak, menguntungkan pihak lain, dan adanya

ketidakdadilan tetapi para anggota arisan tetap melaksanakannya. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui praktik arisan tembak di Desa Kebonan Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolai dan mengetahui tinjauaan Hukum Islam terhadap

praktik arisan tembak

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang

menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yaitu suatu penelitian yang dilakukan

terhadap keadaan nyata masyarakat atau lingkungan masyarakat dengan maksud

dan tujuan untuk menemukan fakta, yang kemudian menuju pada identifikasi

yang pada akhirnya ke penyelesaian masalah. Penelitian ini menggunakan dua

sumber data, yaitu data primer yang diperoleh langsung dari subjek penelitian

yaitu ketua arisan dan anggota arisan, sedangkan data sekunder diperoleh dari

studi pustaka, makalah, jurnal, dan buku-buku lain yang berkaitan dengan

permasalahan diatas.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyimpulkan

bahwa : a). praktik arisan tembak di Desa Kebonan Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali pada pengundian, arisan menggunakan sistem tembak dimana

pada pengundian kedua, setiap anggota menembak sejumlah uang dan yang

terbanyak akan mendapatkannya. Namun anggota yang mendapatkan arisan

menjadi berkurang karena adanya sistem tembak, dan anggota yang terakhir

mendapatkan arisan utuh tanpa diundi. b). menurut hukum Islam praktek arisan

tembak yang terjadi di Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali sudah sesuai dengan syarat dan rukun akad, akan tetapi sistem yang

digunakan pada arisan ini tidak sesuai dengan prinsip muamallah karena terdapat

unsur riba qardh, gharar, maisir dan ketidakadilan.

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

LEMBAR BERLOGO ii

HALAMAN JUDUL iii

NOTA PEMBIMBING iv

PENGESAHAN v

PERNYATAAN KEASLIAN vi

MOTTO vii

PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR ix

ABSTRAK xi

DAFTAR ISI xii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Fokus Penelitian 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 4

E. Penegasan Istilah 5

F. Tinjauan Pustaka 6

G. Metode Penelitian 10

H. Sistematika Penulisan 15

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

xii

BAB II LANDASAN TEORI 16

A. Tinjauan umum tentang Arisan Menurut Hukum Islam 16

1. Pengertian Arisan dan Dasar Hukum Islam 16

2. Pendapat Yang Memperbolehkan Arisan 23

3. Pendapat Yang Mengharamkan Arisan 25

B. Akad (Perjanjian) Menurut Hukum Islam 30

1. Pengertian Akad (Perjanjian) 33

2. Rukun-rukun Akad (Perjanjian) 34

3. Syarat-syarat Akad (Perjanjian) 36

4. Macam-macam Akad (Perjanjian) 37

5. Tahapan Akad (Perjanjian) Menurut Jumhur 41

BAB III HASIL PENELITIAN 47

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 47

1. Kondisi Geografis Desa Kebonan 47

2. Jumlah Penduduk 48

3. Kondisi Ekonomi 49

4. Kondisi Sosial Keagamaan 50

5. Pemerintahan Umum Desa Kebonan 50

B. Latar belakang terjadinya Arisan Tembak 52

C. Praktik Arisan Tembak 53

D. Kendala dalam praktik Arisan Tembak 56

E. Peserta Arisan 57

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

xiii

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK

ARISAN TEMBAK DI DESA KEBONAN KECAMATAN

KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI

59

BAB V PENUTUP 68

A. Kesimpulan 68

B. Saran 69

DAFTAR PUSTAKA 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

i

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Percaya akan kekuasaan Allah Swt merupakan nilai yang paling

penting dalam sejarah agama Islam. Allah menciptakan dan memberi

petunjuk, memerintahkan dan memelihara alam semesta, selain itu juga

menanamkan pengetahuan, membimbing, dan menolong manusia.

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak bisa

hidup sendiri tanpa bantuan orang lain dan berkodrat hidup dalam

masyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan adanya

makhluk-makhluk lain untuk bersama-sama hidup dalam masyarakat.

Islam adalah agama yang memberi pedoman hidup kepada manusia

secara menyeluruh, meliputi, segala aspek kehidupannya yang mencakup

aspek-aspek ibadah, akhlak, kaidah, dan kehidupan bermsyarakat gina

menuju tercapainya kebahagiaan hidup rohani mapupun jasmani, baik

dalam kehidupan individunya, maupun dalam kehidupan di masyarakat.

Zaman telah berkembang pesat, dan dengan ini munculah

problematika dalam penentuan hukum tentang masalah-masalah baru, dan

dalam masyarakat pun harus bisa berpikir kritis dalam menghadapi

berbagai masalah yang berkaitan dengan tuntutan perkembangan zaman.

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

1

Dalam kehidupan masyarakat, Islam mengajarkan hendaklah kita

saling tolong-menolong dan kerjasama baik itu dengan suatu akad

(perjanjian) atau tidak, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah

ayat 2 :

هر الرام ول الدي ول القلئد لوا شعائر اللو ول الش ول يا أي ها الذين آمنوا ل تين الب يت ال م ورضواناآم رام ي بت غون فضل من رب ول يرمنكم وإذا حللتم فاصطادوا

وكم عن المسجد الرام أن ت عتدوا شنآن ق وم أن صد قوى ول وت عاونوا على الب والت ث والعدوان ت عاونوا عل إن اللو شديد العقاب وات قوا اللو ى ال

Artinya : ” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-

bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan

binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang

yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan

keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah

haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)

kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari

Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan

tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-

Nya”.

Praktik tolong menolong yang berkembang pada era sekarang

yakni arisan. Arisan saat ini telah menjadi suatu kegiatan penting yang

tidak dapat dipisahkan dari agenda rumah tangga. Arisan sering kali

menjadi ajang silaturahmi untuk menjalin persaudaraan antar masyarakat.

Pada umumnya arisan dilakukan atas dasar kebersamaan atau kesamaan

yang berguna untuk memperluas jaringan dan sosialisasi untuk lebih saling

mengenal atau akrab di antara anggota. Arisan juga menjadi sarana untuk

mencapai tujuan ekonomi.

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

2

Arisan adalah suatu metode kerjasama (tolong-menolong) yang

berkembang di tengah-tengah masyarakat umumnya yaitu dengan

menggunakan akad. Arisan adalah mengumpulkan uang atas barang yang

bernilai sama oleh beberapa orang, kemudian diundi diantara mereka

untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian dilakukan secara

berkala yang semua anggota pasti memperolehnya.1

Arisan di Kebonan Karanggede yang dikepalai oleh seorang haji

adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu ekonomi anggota

serta salah satu cara untuk membuat anggota tetap berada dalam ikatan

kegiatan tersebut dengan cara “tembak”. Setiap anggota dari arisan itu

mempunyai dua peranan yakni kepala arisan (debitur) dan anggota

(kreditur). Hal yang menarik dalam arisan tersebut adalah anggota yang

menembak mendapatkan arisan lebih sedikit dibanding anggota yang tidak

menembak sedangkan anggota terakhir mendapatkan arisan utuh tanpa

potongan. Jadi penulis melakukan sebuah penelitian mengenai

“TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN

TEMBAK” DI DESA KEBONAN, KECAMATAN KARANGGEDE,

KABUPATEN BOYOLALI.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, identifikasi masalah yang akan

diteliti oleh penulis dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana praktik arisan tembak di Desa Kebonan Karanggede ?

1 KBBI,https://kbbi.web.id/arisan(diakses pada 28 Juni 2019, pukul 18.30)

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

3

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik arisan tembak di

Desa Kebonan Karanggede ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui praktik arisan tembak di Desa Kebonan Karanggede

2. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktik arisan

tembak di Desa Kebonan Karanggede.

D. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritis

Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai persoalan-persoalan

dalam praktik arisan tembak di Desa Kebonan Karanggede, sehingga

dapat dijadikan bahan kajian bagi para insan akademik dan dapat

dijadikan pedoman dan informasi yang positif bagi para pembaca yang

ingin memperdalam tentang hukum Islam.

2. Aspek Praktis

Untuk dijadikan pedoman baik di Desa Kebonan Karanggede

maupun masyarakat pada umumnya untuk bermuamalah secara islami

dan dijadikan tolak ukur bagi semua pihak yang terlibat dalam

kegiatan arisan.

E. Penegasan Istilah

Sebelum penjelasan lebih mendalam, penulis ingin memaparkan makna

dari redaksi judul dalam skripsi ini, istilah tersebut ialah sebagai berikut :

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

4

1. Tinjauan hukum Islam

Definisi hukum menurut J.C.T Simorangkir S.H dan Woerjono

Sastropranoto S.H yaitu peraturan-peraturan yang bersifat memaksa,

yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat,

yang dibuat oleh badan hukum resmi yang berwajib, pelanggaran mana

terhadap peraturan-peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan,

yaitu dengan hukuman tertentu. Sedangkan hukum Islam adalah

seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan sunnah Rasul

tentang tingkah laku manusia mukallaf, yang diakui dan diyakini

berlaku dan mengikat untuk semua umat yang beragama Islam. 2

2. Praktik merupakan suatu tindakan yang domain utamanya adalah

sikap, namun sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan.

Suatu sikap dapat terwujud menjadi suatu tindakan nyata dengan

diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memnungkinkan

terjadinya suatu tindakan tersebut.3

3. Arisan adalah suatu metode kerjasama (tolong-menolong) yang

berkembang di tengah-tengah masyarakat umumnya yaitu dengan

menggunakan akad. Arisan adalah mengumpulkan uang atas barang

yang bernilai sama oleh beberapa orang, kemudian diundi diantara

2 Dr. Mardani, Hukum Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010), hlm.164 3 Zain,” Pengertian Praktik”,

https://pengertiankomplit.blogspot.com/2018/04/pengertianpraktek(diakses pada 28 Juni 2019,

pukul 18.30)

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

5

mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian

dilakukan secara berkala yang semua anggota pasti memperolehnya.4

4. Arisan Tembak adalah mengumpulkan uang yang bernilai sama oleh

beberapa orang, kemudian diundi diantara mereka untuk menentukan

siapa yang memperolehnya, tapi cara mendapatknnya tidak seperti

arisan pada umumnya yang menggunakan undian karena arisan ini

menggunakan sistem tawar-menawar dengan nominal uang yang

paling tinggi

F. Tinjauan Pustaka

Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, penyusun berusaha

mencarai referensi yang relevan dengan topik yang diangkat baik dari

kitab-kitab, buku-buku maupun dari karya ilmiah atau skripsi. Penelitian

yang berhubungan dengan arisan telah di bahas oleh :

1. Mohammad Ro‟isun Ni‟am, IAIN Salatiga (2018) yang skripsinya

berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mekanisme Arisan di

Ruma Arisan Mapan Salatiga” dalam penelitian tersebut di jelaskan

tentang mekanisme praktek arisan di RUMA Arisan Mapan

menggunakan akad perjanjian dimana pihak perusahaan dengan

perseorangan yang saling berinteraksi. Akad yang kedua yaitu akad

hutang piutang, dimana anggota mendapatkan undian lebih awal,

karena anggota tersebut berhutang kepada anggota lain yang belum

mendapatkan undian. Akad yang ketiga yaitu menggunakan akad multi

4 KBBI,https://kbbi.web.id/arisan(diakses pada 28 Juni 2019, pukul 18.30)

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

6

level marketing dalam sistem pemasarannya, dimana seorang ketua

setiap satu putaran dalam satu kelompok arisan mendapatkan bonus

dari pihak perusahaan. Ketua boleh mempunyai lebih dari satu

kelompok arisan, dan anggota arisan pun juga bisa membuat kelompok

dan menjadi ketua dalam kelompoknya. Semakin banyak kelompok

yang dikoordinir bonus seorang ketua semakin banyak.

Ditinjau dari hukum Islam, dalam mekanisme arisan Mapan ini

terdapat tambahan atau kenaikan harga barang. Arisan yang tidak di

ketahui oleh anggota maka transaksi tersebut mengandung unsur riba

dan mengandung unsur pengelabuhan dalam interaksi tersebut. Pada

prinsipnya arisan dengan akad ini ada unsur untuk mencari

keuntungan.5

2. Mukhklisatul Awaliyah, UIN Sunan Ampel (2015) dalam skripsinya

yang berjudul “ Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Arisan

Koperasi Mitra Dinoyo Dekat Lamongan”. Penelitian tersebut

membahas tentang praktek arisan dengan sistem simpan pinjam yang

beranggotakan lebih dari 1000 peserta Arisan dengan pembayaran Rp.

100.000,- per bulan dalam jangka waktu 30 bulan. Penarikan dilakukan

satu kali setiap bulan dan mengeluarkan 1 peserta dengan

mendapatkan Rp. 3.000.000,-. Sisa pembayaran Arisan dikelola oleh

koperasi Mikra Bahagia dalam bentuk penyaluran kredit kepada

masyarakat dalam bentuk muka sebesar 0,75% per bulan. Hasil

5 Mohammad. Ro‟isun Ni‟am, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mekanisme Arisan di

Ruma Mapan Salatiga (Skripsi-IAIN Salatiga,2018)

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

7

penelitian mengemukakan bahwa praktek Arisan di koperasi Mitra

Bahagia tidak sesuai dengan hukum Islam ditinjau dari tiga aspek yaitu

: 1. Dalam pembayaran Arisan dikoperasi Mitra Bahagia terdapat

unsur ketidak adilan antara peserta yang mendapatkan penarikan

diawal, tengah, dan akhir. Jika peserta Arisan sudah mendapatkan

penarikan maka peserta sudah lepas dari kewajiban membayar sampai

jatuh tempo yang ditentukan, sedangkan peserta yang mendapatkan

Arisan di akhir periode tetap membayar seperti Arisan pada umumnya.

Meskipun mengandung unsur ketidak adilan tetapi mendatangkan

keuntungan bagi peserta koperasi. 2. Penarikan Arisan yang terjadi di

koperasi Mitra Bahagia terdapat unsur maysir (perjudian), riba, dan

ketidak adilan. 3. Perhitungan Arisan dikoperasi Mitra Bahagia tidak

sepenuhnya uang yang terkumpul diserahkan kepada peserta, terdapat

sisa dari pembayaran Arisan yang dana tersebut dikelola oleh koperasi

Mitra Bahagia untuk kegiatan investasi dalam bentuk penyaluran

kredit dengan imbalan bunga 0,75% per bulan. Jika sisa pembayaran

tersebut digunakan untuk investasi maka peserta yang mendapat

diakhir harusnya mendpatkan keuntungan yang lebih besar sehingga

tercermin keadilan ekonomi.6

3. Nur Kartika Sari, UIN Sunan Ampel (2015) dalam skripsinya yang

berjudul Tinjauan Hukum Islam terhadap praktek Arisan bersyarat

(study kasus di perumahan gatoel RT.002/RW.003 Kelurahan

6 Mukhlisatul Awaliyah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Arisan di Koperasi

Dinoyo Dekat Lamongan (Skripsi-UIN Sunan Ampel, 2015), 60-61.

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

8

Kranggan Kecamatan Prajurit kulon Mojokerto) penelitian tersebut

membahas tentang praktek Arisan bersyarat yaitu Arisan dengan

persyaratan bahwa anggota diwajibkan hutang serta persyaratan

pengembalian hutang yang dilebihkan. Hasil penelitian mengeukakan

bahwa praktek Arisan bersyarat yang terdapat di perumahan gatoel

RT.002/RW.003 Kelurahan Kranggan Kecamatan kulon Mojokerto

haram hukumnya karena tidak sesuai dengan syariat Islam, karena

adanya persyaratan yang tidak sesuai, yakni kewajiban hutang dan

penambahan pengembalian hutang yang disebut juga Riba.7

4. Dewi Atiqoh, IAIN Purwokerto ( 2014 ) dalam skripsinya “ Arisan

motor sistem gugur koperasi Serba Usaha asli cilacap dalam Tinjauan

Hukum Islam”. Menjelaskan bahwa masalah yang di tulis adalah

bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap Arisan motor gugur dan

praktek arisan motor dalam sistem gugur. Terdapat kesimpulan bahwa

implekasi dari akad Arisan motor sistem gugur tersebut kurang

transparan dan ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan prinsip-

prinsip akad dalam Islam sehingga membuat akad Arisan ini tidak

sah.8

5. Moh. Ahaidin Noor, IAIN Sunan Ampel ( 2008 ) dalam skripsinya

yang berjudul “ Tinjauan Hukum Islam terhadap Arisan PIOW di pasar

baru Magetan”. Penelitian tersebut membahas tentang praktek Arisan

7 Nur Kartika Sari, Tinjauan Hukum Islam terhadap praktek Arisan bersyarat (study

kasus di perumahan gatoel RT.002/RW.003 Kelurahan Kranggan Kecamatan Prajurit kulon

Mojokerto) (Skripsi-UIN Sunan Ampel, 2015), 60. 8 Dewi Atiqoh dalam skripsinya Arisan motor system gugur koperasi Serba Usaha asli

cilacap dalam Tinjauan Hukum Islam. Skripsi (Purwokerto: Stain Purwokerto, 2014), 62.

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

9

dengan sistem pemotongan berjenjang dalam waktu tertentu, yakni

peserta dapat menentukan sendiri kapan mendapat Arisan dalam waktu

tertentu. Hasil penelitian mengemukakan bahwa Arisan PIOW haram

hukumnya karena terdapat unsur riba dan adanya ketidak adilan antara

peserta dan pengelola mengenai bagian tidak sama.9

Dari penelitian-penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi persamaan dalam skripsi ini terletak dalam pembahasan pokok

yaitu mengenai arisan, sedangkan perbedaan dalam penelitian ini

adalah pada objek masalah dan fokus masalah yaitu praktik arisan

tembak, dan tinjauan hukum Islam terhadap arisan tembak di Desa

Kebonan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.

G. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang jelas dan efektif dalam menganalisa,

maka penyusun menggunakan sebuah penelitian sebagai berikut :

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan

menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang bersifat deskriptif,

yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata

masyarakat atau lingkungan masyarakat dengan maksud dan tujuan

9 Moh. Ahaidin Noor dalam skripsinya yang berjudul Tinjauan Hukum Islam terhadap

Arisan PIOW di pasar baru Magetan. (Skripsi-IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2008), 69.

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

10

untuk menemukan fakta, yang kemudian menuju pada identifikasi

yang pada akhirnya menuju ke penyelesaian masalah. 10

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

research) yaitu memaparkan dan menggambarkan keadaan fenomena

yang lebih jelas mengenai situasi yang terjadi, maka jenis penelitian ini

termasuk jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami subyek dalam perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai pengumpul data di

lapangan dengan menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi,

serta alat-alat bantu lain yang mendukung terlaksananya penelitian,

seeperti kamera dan alat perekam. 11

3. Lokasi Penelitan

Dalam penelitian yang penulis teliti adalah di Desa Kebonan

Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.

4. Sumber Data

Penulis menggunakan sumber data penelitian berupa :

10 Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum (Jakarta, : Sinar Grafika, 2009) hlm. 176 11 Ibid., hlm. 176.

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

11

a. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung didapatkan

dari lapangan atau lokasi penelitian yaitu di Desa Kebonan,

Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tentang praktek

Arisan Tembak. Cara yang digunakan untuk memperoleh data ini

adalah dengan menggunakan tekhnik wawancara, serta pendapat

dari sumber informasi yaitu kepala arisan dan anggota arisan.

b. Sumber Data Sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari

berbagai jenis bacaan atau hasil penelitian sebelumnya yang

bertema sama. Jadi sumber data lain yang bisa mendukung

penelitian ini adalah telah pustaka seperti buku-buku, dokumentasi,

informasi, jurnal atau hasil penelitian sebelumnya yang meneliti

hal serupa, data sekunder.

5. Tekhnik Pengumpulan Data

Data yang aka dicari dalam penelitian untuk kelengkapan skripsi

ini adalah :

a. Wawancara

Yaitu metode pengumpulan data dengan tanya jawab

sepihak yang dikerjakan dengan sistematika dan berlandaskan pada

tujuan penyelidikan. Wawancara yang akan penyusun lakukan

yaitu dengan melakukan tanya jawab kepada sesorang yang

mengikuti arisan secara lisan dimana dua orang atau lebih

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

12

berhadap-hadapan secara fisik denga nada kaitannya dengan

masalah arisan.12

b. Observasi

Yaitu suatu pengamatan yang sistematis dengan fenomena

yang sistematis dengan fenomena penyelidikan dengan alat

indera.13

Metode ini digunakan agar masalah pokok dapat dilihat

secara langsung pada pelaksaan arisab tembak tersebut.

c. Dokumentasi

Yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan

dokumen. Dalam openelitian ini, penulis mencari data dari buku,

catatan, foto, internet, kepustakaan ilmiah lainnya yang terkait

arisan tembak, sehingga dapat digunakan untuk menambahkan data

yang ada dalam peneliti.14

6. Analisa Data

Setelah data sudah diperoleh, dicermati validitas dan relevensinya

dengan objek kajian penelitian ini, maka data tersebut dapat dianalisis

dan diambil kesimpulannya yaitu berupa arisan yang umum

merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan masyarakat

Indonesia.15

12 Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum (Jakarta, : Sinar Grafika, 2009) hlm. 174 13

Chalid Narbuko dan Abu Nahmadi, Metodologi Penelitian, cet. ke-7, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2005), hlm. 44. 14 Ibid., hlm. 175. 15 M.Hariwijaya, “Metodologi dan Penulisan Skripsi Tesis dan Desertasi untuk Ilmu

Sosial”, (Yogyakarta, : Elmatera, 2015) hlm.165

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

13

Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penulisan ini,

pertama adalah menjelaskan tentang praktik arisan tembak,

menetapkan permasalahan dan tujuan pembahasan, kemudian memilih

pengumpulan data, tekhnik pengumpulan data, instrumen penelitian

serta langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini untuk menarik kesimpulan dalam sebuah penelitian ini.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik pengecekan

keabsahan data yang menggunakan tekhnik triangulasi dengan sumber,

dan triangulasi dengan metode. Menurut Patton triangulasi dengan

sumber “berarti membandingkan dan mengecek kembali kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif”.16

Sedangakan triangulasi dengan metode

menurut Patton terdapat dua strategi, yaitu :

a. Pengecekan kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa

teknik pengumpulan data.

b. Pengecekan kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama.

Dengan Teknik triangulasi dengan sumber, peneliti

membandingkan hasil wawancara yang diperoleh dari masing-masing

sumber atau informan penelitian sebagai pembanding untuk mengecek

kebenaran informasi yang didapatkan. Selain itu peneleiti juga melakukan

16

Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya,

2008, hlm 330

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

14

pengecekan kepercayaan melalui teknik triangulasi dengan metode, yaitu

dengan melakukan pengecekan hasil penelitian dengan Teknik

pengumpulan data yang berbeda yakni wawancara, observasi,

dokumentasi sehingga kepercayaan data itu valid.

8. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam penelitian yang akan di peneliti akan menggunakan beberapa

tahapan yaitu :

a. Tahap sebelum lapangan yaitu menentukan topik sebelum

penelitian, mencari informasi mengenai praktik arisan tembak,

pembuatan proposal penelitian, ,menetapkan fokus penelitian dan

sebagainya yang harus dipenuhi sebelum melakukan penelitian.17

b. Tahap pekerjaan lapangan yaitu penulis terjun langsung ke

lapangan untuk mencari data-data yang diperlukan, seperti

wawancara kepada informan, melakukan observasi dan

dokumentasi.18

c. Tahap analisis data, apabila semua data telah terkumpul dan dirasa

cukup maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data-data

tersebut dan menggambarkan hasil penelitian sehingga bisa

memberi arti pada objek yang akan diteliti.19

d. Tahap penulisan laporan yaitu apabila semua data telah terkumpul

dan dianalisis serta dikonsultasikan kepada pembimbing maka

17 Zainudin Ali, M.A. “Metode Penelitian Hukum” (Jakarta, : Sinar Grafika, 2009) hlm.176 18 Ibid., hlm. 176. 19 Ibid., hlm. 177.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

15

yang akan dilakukan penulis selanjutnya adalah menulis hasil

penelitian tersebut sesuai dengan pedoman penulisan yang telah

ditentukan.20

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam sebuah

proses penelitian.

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan sebagi berikut :

Bab pertama latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

Bab kedua kajian teori berisi dari beberapa sub bab, yaitu

mengenai pengertian dan dasar hukum Islam arisan, akad (perjanjian)

arisan.

Bab ketiga, hasil penelitian mengenai praktik arisan tembak di

Desa Kebonan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.

Bab keempat, pembahasan mengenai tinjauan hukum Islam

terhadap praktek Arisan Tembak di Desa Kebonan, Kecamatan

Karanggede, Kabupaten Boyolali.

Bab kelima adalah penutup, meliputi kesimpulan dan saran.

20 Ibid., hlm. 177.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

16

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Arisan menurut Hukum Islam

1. Pengertian Arisan dan Dasar Hukum Islam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Arisan adalah kegiatan

mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang

kemudian diundi diantara mereka untuk menentukan siapa yang

memperolehnya. 21

Dalam bahasa Arab, al-Khotslan menyebut arisan dengan istilah

Jam‟iyyah muwaddofin ( ظفين و جمعية الم ). Jam‟iyyah sendiri bermakna

perkumpulan atau asosiasi. Muwaddhofin bermakna para karyawan.22

Makna perkumpulan para karyawan di Arab telah memiliki istilah khusus

yang sepadan dengan fakta arisan di Indonesia.

Istilah lain dalam bahasa Arab menyebut arisan adalah Al-Qordhu At-

Ta‟awuni ( ( عاض القر ون الت , Al-Qordhu Al-Jama‟i ( القرض الما عي ), Al-

Jam‟iyyah At-Ta‟awuniyyah ( عاونية -Al ,( المعة ) Al-Jumu‟ah ,( المعية الت

21 Poerwadarminta, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta:PN Balai Pustakaa,

1976),hlm.57 22 M. Rohma Rozikin, “Hukum Arisan dalam Islam”, (Malang : UB Press, 2018), hlm. 2

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

17

Hakabah ( الكبة ), dan Al-Jam‟iyyah Asy-Syahriyyah ( هرية .( المعية الش

Dalam Bahasa Inggris disebut dengan istilah rotating savings and credit

association (ROSCA) dan a regular social gathering.23

Menurut Al-Jibrin, ada tiga macam arisan :

a. Anggota boleh mengundurkan diri sebelum periode atau siklus

arisan berakhir selama dia belum mendapatkan arisan.

b. Anggota disyaratkan harus menyelesaikan arisan sampai habis

satu siklus.

c. Anggota disyaratkan harus menyelesaikan arisan sampai dua

siklus atau lebih sesuai kesepakatan, dengan ketentuan pada

siklus kedua, urutan yang dapat arisan dibalik dari siklus

pertama. Maksudnya, anggota yang mendapatkan arisan pada

giliran pertama pada siklus pertama, harus mendapatkan arisan

pada giliran yang terakhir pada siklus kedua.

Mengenai hukum arisan, mayoritas para ulama berpendapat arisan

adalah mubah atau boleh. Ini adalah pendapat Ar-Rozi Asy-Syafi‟i

dikalangan ulama terdahulu, Abdul Aziz bin Baz, Muhammad bin Al-

„Utsaimin, Abdullah bin Abdurrahman bin Jibrin, dan fatwa Hai-ah Kibar

Al-Ulama di Saudia Arabia keputusan no. 164 tanggal 26/2/1410 H.

Sebagian ulama berpendapat arisan hukumnya haram.24

Diantara yang

berpendapat seperti ini adalah Sholih Al-Fauzan, Abdul Aziz bin Abdullah

23 Ibid., hlm. 2. 24 Ibid., hlm. 5.

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

18

Alu Asy- Syaikh, dan Abdurrahman Al-Barrokh, Prof di fakultas

Ushuludin Ar-Riyadh.

Menurut Al-Khotslan sebab ikhtilaf-nya terletak pada penilaian

apakah sistem arisan itu termasuk qordhun jarro naf‟an (akad utang

piutang yang menyeret keuntungan) ataukah tidak.25

Yang berpendapat

arisan termasuk qordhun jarro na‟fan menghukuminya haram. Yang

berpendapat arisan tidak termasuk hal tersebut maka memubahkannya. Al-

Jibrin memberi contoh praktis analisis ikhtilaf ini pada kasus arisan tipe

kedua dan tipe ketiga.

Tipe arisan yang kedua, yakni arisan yang mensyaratkan anggota

tidak boleh mundur sebelum satu siklus berakhir bermakna seolah-seolah

masing-masing anggota arisan berkata, “ saya tidak akan mengutangi fulan

kecuali dengan syarat fulan juga mengutangi saya”. Penjelasan hukumnya

adalah sebagian fuqoha‟ mengharamkan syarat karena qardh yang jarro

manfaatan (menyeret keuntungan) sementara yang dinikmati adalah

muqridh atau selain muqridh (selama bukan muqtaridh) hukumnya haram.

Sebagian lagi berpendapat qordh haram jika manfaatnya dinikmati

muqridh. Pendapat yang mengharamkan tipe kedua arisan ini pada

hakikatnya meng-qiaskan pada haramnya arisan.26

Untuk tipe ketiga, arisan yang mensyaratkan anggota tidak boleh

mundur sebelum dua atau lebih siklus berakhir, hakikaatnya muqridh

25 Ibid., hlm.5. 26 Ibid., hlm.6.

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

19

mensyaratkan pada muqtaridh untuk mengutanginya pada siklus kedua

ketiga dan seterusnya. Sebagian ulama mengharamkan syarat ini yakni

ketika muqridh bersedia mengutangi tetapi dengan syarat muqtaridh

membalas dengan mengutanginya dimasa yang akan datang.

Dalam muamallah mengandung unsur ta‟awun „alal birri

wattaqwa. Maksudnya, sebuah anjuran di dalam Islam untuk melakukan

sikap tolong-menolong dalam kebaikan dan menanamkan sikap

ketaqwaannya terhadap Allah Swt. Ibnu Qoyyim berkata :

فعة الت تر إلى ال رباف القرض، ىي الت تص المقرض كسكن دار والمن المقتض وركوب دوابو ، واستعمالو ، وق ب ول ىدي تو . فإنو ل مصلحة لو ف ذ

فعة مش ن هما ، وها مت عاونان لك ، جحل ف ىذ ه المسا ئل فإن المن تكة ب ي عا ها ، فهي من جنس الت والمشاركة ونعلي

Artinya : “Manfaat yang menyeret pada riba dalam utang piutan

adalah yang khusus dinikmati oleh orang yang mengutangi, seperti

menempati rumah orang yang menggunakannya, atau menerima

hadiahnya. Karena tidak ada kemaslahatan baginya dalam hal tersebut.

Berbeda dengan kasus-kasus ini yang manfaatnya dinikmati oleh

keduanya, dan keduanya saling menolong. Ini adalah jenis ta‟awun dan

musyarokah (kerja sama)”.

Arisan dilakukan oleh sekelompok orang yang mengumpulkan

uang secara teratur pada tiap-tiap periode tertentu. Setelah uang tersebut

terkumpul. Penentuan siapa yang akan memperoleh uang arisan, biasanya

dilakukan dengan pengundian, namun ada juga kelompok arisan yang

menentukan dengan perjanjian. 27

27

Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PN Balai Pustakaa, 1976),

hlm.57

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

20

Undian menurut pandangan Islam, di dalam Ensiklopedia

Indonesia sebagaimana yang dikutip oleh Hasan, disebutkan bahwa lotere

(Belanda Loteri sama dengan undian berhadiah sama dengan nasib,

peruntungan). Undian berhadiah barang atau uang atas dasar syarat-syarat

tertentu yang ditetapkan sebelumnya. Menang atau kalah secara

bergantung kepada nasib. Penyelenggaraannya bisa oleh perorangan,

lembaga atau badan, baik resmi maupun swasta menurut peraturan

pemerintah. Undian ini biasanya diadakan bertujuan untuk mengumpulkan

dana atau propaganda peningkatan pemasaran barang dagangan.28

Lottery (Inggris) berarti undian yang pada hakikatnya mempunyai

pengertian yang sama. Tetapi pengertian yang berkembang dalam

masyarat sangat berbeda. Lotere dipandang sebagai judi, sedangkan

undian tidak. Judi (Maisir) adalah permainan yang mengandung unsur

taruhan, dilakukan oleh dua orang atau lebih secara langsung atau

berhadap-hadapan dalam suatu majelis. Ada dua hal penting yang perlu

diperhatikan, yaitu taruhan dan berhadap-hadapan. Orang yang bertaruh

pasti menghadapi salah satu dari dua kemungkinan yaitu menang atau

kalah. Jadi sifatnya untung-untungan, mengadu nasib.29

28 Kutbuddin Aibak, “Kajian Fiqih Kontemporer” (Yogyakarta, : KALIMEDIA, 2017) hlm.202 29 Ibid., hlm. 202.

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

21

Semua taruhan dengan cara mengadu nasib, yang sifatnya untung-

untungan dilarang keras oleh agama, sebagaimana firman Allah Swt dalam

QS. Al-Maidah (5) : 90. 30

يطان ا المر والميسر والنصاب والزلم رجس من عمل الش فاجتنبوه يا أي ها الذين آمنوا إن لعلكم ت فلحون

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya

(meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib

dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka

jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapatkan

keberuntungan”.

Bentuk kegiatan, selama ada campur tangan setan, pasti membawa

kebinasaan baik yang menang maupun yang kalah. Orang yang kalah jatuh

melarat dan orang yang menang di musuhi dan di benci. Yusuf Qardhawi

dalam kitabnya Al-halal wa al haram menyebutkan.31

لل عب فيو من ربح اوخسا رة يلو ل وىوما ر حرم كل لعب يا لطو قما

Artinya : “Setiap permainan yang dicampuri judi (taruhan) adalah

haram, yaitu setiap permainan yang tidak sunyi (lepas) dari untung atau

rugi (untung-untungan).

Berdasarkan ayat diatas, menjelaskan bahwa judi termasuk

perbuatan keji dan menjadi tugas utama syaitan untuk menyebarkan

kekejian dikalangan umat manusia. Apapun bentuk kegiatan, selama ada

campur tangan syaitan, pasti akan membawa kebinasaan, baik bagi yang

menang ataupun bagi yang kalah. Orang yang kalah jatuh melarat dan

30

Al-Maidah (5): 90. 31

Ibid., hlm. 204.

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

22

orang yang menang dimusuhi dan dibenci. Semua pihak yang menang dan

yang kalah hanyut di bawah arus sebagaimana ditegaskan dalam ayat

berikut :32

نكم العداوة والب غضاء ف المر والميسر ويصدكم يطان أن يوقع ب ي ا يريد الش إن ف هل أن تم منت هون عن ذكر اللو وعن الصلة

Artinya : Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak

menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran

(meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat

Allah dan sembahyang, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan

pekerjaan itu).

Dari definisi itu dapat dipahami bahwa judi itu taruhan yang tidak

terlepas dari untung dan rugi. Bahaya pun sudah bisa dipahami dengan

jelas sebagaimana telah difirmankan Allah Swt dalam surat Al-Maidah

ayat 91 diatas.

Dalam arisan, yang dikumpulkan bisa berupa uang atau barang

tergantung kelompok asosiasinya. Jadi, arisan tidak hanya berkaitan

dengan uang saja. Dan jikalau barang atau uang tersebut telah terkumpul

sebagaimana yang telah dikehendaki, maka akan dilaksanakan undian.

Setiap undian mengeluarkan satu peserta dan yang keluar namanya itulah

yang akan mendapatan arisan. Dan hal ini akan berjalan terus, sampi

seluruh anggota mendapatkan undian arisan. Anggota yang mendapat

undian awal bukan berarti akan berhenti melakukan pembayaran arisan,

melainkan akan membayar arisan sebanyak jumlah anggota dalam

kelompok arisan sendiri.

32 Al-Maidah (5):91

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

23

Arisan pada umumnya dilakukan secara berkelompok dengan

mengumpulkan uang dalam jumlah yang sama setiap periodenya,

kemudian dilakukan pengundian atau kocokan untuk menentukan

pemenangnya. Bagi anggota yang namanya keluar dari kocokan, maka

dialah pemenangnya yang berhak mendapatkan uang yang telah terkumpul

dari semua anggota. Anggota yang telah keluar namnaya tidak dapat lagi

menjadi pemenang, kecuali mengikuti arisan tersebut lebih dari satu. Ini

adalah system arisan biasa.

2. Pendapat Yang Memperbolehkan Arisan

Arisan adalah muamallah yang dibolehkan berdasarkan nash

tentang iqrodh (mengutangi) yang mengandung unsur irfaq

(membantu) pada muqtaridh. Muqtaridh pada arisan berutang harta

untuk dimanfaatkan dalam jangka waktu tertentu kemudian

dikembalikan tanpa penambahan atau pengurangan. Jadi, ini adalah

fakta qordh (akad utang piutang).

Nash-nash menunjukkan qardh disyariatkan pada para ulama

bersepakat membolehkannya. Iqradh pada arisan sama dengan qardh

mu‟tad (akad utang piutang biasa) dari sisi iqradh, iqtiradh dan intifa‟.

Perbedannya dengan qardh mu‟tad hanya terletak pada jumlah orang

yang terlibat pada arisan lebih dari satu. Keterlibatan banyak orang

tidak mengeluarkan arisan dari hakikat qardh.33

33 M. Rohma Rozikin, “Hukum Arisan dalam Islam”, (Malang : UB Press, 2018), hlm. 10

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

24

Manfaat yang didapatkan muqridh dalam arisan tidak megurangi

sedikit pun harta muqtaridh. Di sisi yang lain, muqtaridh juga

mendapatkan manfaat yang setara dengan yang didapatkan muqtaridh

atau mendekatinya. Jadi, ini justru menjadi maslahat bagi seluruh

muqtaridh, tidak ada dhohor, dan tidak ada penambahan dan

pengurangan yang merugikan muqtaridh. Syara‟ tidak pernah

mengharamkan maslahat yang tidak mengandung dhoror, malah

mensyariatkannya. Bahkan syariat semuanya dibangun atas dasar

jalbul masholih wa dar-ul mafasid.34

Ibnu Taimiyyah berkata :

فع بأمن خطر الطريق ف ن قل دراهو إلى والصحيح الواز ، لن المقتض رأى الن الب لد و أمن خطر الطريق ، ذلك الب لد الب لد وقد ان ت فع المقتض أ يضا بالوفاء ف ذ لك

ه ا ي ن فعهم ويصلحهم وإن ا ي ن هى عم ا فكل ها منتفع بذا القتاض والثا رع ل ي ن ى عم يضرىم.

Artinya :Yang benar adalah boleh, karena yang berutang melihat

manfaat keamanan dari bahaya jalan pada saat memindahkan dirham-

dirhamnya ke negeri tersebut. Orang yang berutang juga mengambil

manfaat dengan melunasi di negeri tersebut, dan mengamankan

bahaya jalan. Jadi, keduanya mengambil manfaat dengan utang-

piutang ini, sementara syariat tidak melarang sesuatu yang memberi

manfaat dan maslahat kepada mereka, tetapi hanya melarang yang

membahayakan mereka.

3. Pendapat yang Mengaharamkan Arisan

Setoran uang pada arisan maknanya adalah qardh yang

mensyaratkan qardh pada pihak lain dan ini termasuk qardh jarro

naf‟an. Qardh pada sistem ini menyeret manfa‟ah. Masing-masing

34 Ibid.,hlm. 12.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

25

pihak yang terlibat pada sistem arisan memberi utang dengan syarat

mendapatkan utang dari pihak lain dan ini adalah manfa‟ah. Jadi, ini

termasuk qordhum jarro naf‟an, sementara kullu qordhin jarro naf‟an

(setiap utang yang menyeret pada manfaat) adalah riba.35

Di antara

dalil yang menunjukkan keharaman qardh yang menyeret manfa‟ah

adalah riwayat berikut ini :

شنا حفص بن حزة ، أن بأ سوار بن مصعب ، عن عما رة المدان قال : حدفعة ف هو ربا( عت عقول : قال رسول الله صلى الله عليو وسلم : )كل ق رض جر من س

Artinya : Hafsh bin Hamzah memeberi tahu kami Sauwwar bin

Mush‟ab memberitahu kami dari Umarah Al-Hamdani beliau berkata

“ aku mendengar Ali ra berkata : “ aku mendengar Rasulullah saw”

bersabda :‟ setiap utang yang menyeret pada manfaat itu adalah riba.

Riba, yaitu adanya penambahan transaksi tanpa adanya

pengembalian yang seimbang.36

Pengambilan tambahan baik dalam

transaksi jual beli maupun utang piutang yang dilakukan secara batil

atau bertentangan dengan ajaran islam itu dosa besar. Sehingga setiap

aktivitas muamalah dilarang mengandung unsur riba dikarenakan

dapat memunculkan problematika didalam kehidupan masyarakat dan

secara tegas telah disebutkan dal Al-Qur‟an dan Hadits yaitu :

a. Q.S Al-Imran ayat 130

اللو لعلكم ت فلحون وات قوا وا ل تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة يا أي ها الذين آمن

35 Ibid.,hlm.13. 36 Hendi Suhendi, “Fiqh Muamalah” (Jakarta:PT Raja Garapindo Persada,2010),hlm.57

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

26

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada

Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan.”37

b. Hadits Abdullah Ibnu Mas‟ud

عن ابن مسعود قال : لعن رسول الله صلى الله عليو وسلم أكل الربا وموكلو وشاىده وكاتبو.

Artinya : Dari Ibnu Mas‟ud ia berkata : Rasulullah SAW

mengutuk orang yang memakan riba, orang yang mewakilnya, saksinya, dan orang yang menulisnya. (HR. ATirmidzi)

c. Hadits Abu Hurairah

وعن أب ىري رة رضي الله عنو قال : قال رسول الله صلى الله عليو وسلم : الذ ىب وزنا بوزن مشل بشل ، والفضة بالفضة وزنابوزن مشل بشل ، ىب بالذ

فمن زادأواست زاد ف هو ربا.

Artinya : Dari Abi Hurairah r.a ia berkata : Rasulullah SAW telah

bersabda : emas dengan emas dengan timbangan yang sama dan

jumlah yang sama. Dan perak dengan perak dengan timbangan yang

sama dan jumlah yang sama. Barang siapa yang menambah atau meminta tambah, maka itu adalah riba. (HR. Muslim).

Dari hadits-hadits yang telah dikemukakan di atas dapat dipahami

bahwa riba jelas dilarang oleh agama Islam. Bahkan dalam hadis yang

kedua, bukan hanya orang yang memakannya saja yang dilaknat,

melainkan juga setiap orang yang terlibat dalam transaksi riba itu

semuanya dilaknat, dan laknat tersebut menunjukkan bahwa

perbuatannya dilarang oleh agama.

37 Al-Imran (3): 130

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

27

Adapun macam riba menurut jumhur ulama, yaitu :

a) Riba fadhal, yaitu tambahan yang disyaratkan dalam tukar

menukar barang yang sejenis (jual beli barter) tanpa adanya

imbalan untuk tambahan tersebut.38

b) Riba Al-Yad, yaitu jual beli atau tukar menukar dengan cara

mengakhirkan penerimaan kedua barang yang ditukarkan atau

salah satunya tanpa menyebutkan masanya. Yakni terjadinya jual

beli atau tukar menukar dua barang yang berbeda jenis, seperti

gandum dengan jagung, tanpa dilakukan penyerahan di majelis

akad.39

c) Riba nasi‟ah, yaitu tambahan yang disebutkan dalam perjanjian

penukaran barang sebagai imbalan atas ditundanya pembayaran.40

d) Riba Qardhin, yaitu riba yang dihasilkan oleh tambahan untuk

pengembalian atas pokok pinjaman yang disyaratkan didepan oleh

pemberi pinjaman kepada pihak debitur.41

e) Riba dain, yaitu jenis riba yang disebabkan karena utang yang

dibayarkan lebih tinggi daripada pokok utang.42

Adapun sebab dilarangnya riba adalah dikarenakan riba

menimbulkan kemudaratan yang besar bagi umat manusia. Kemudaratan

tersebut antara lain :43

38 Ibid.,hlm.264. 39 Ibid.,hlm.266. 40 Ibid.,hlm269. 41 Abughazi, ” Macam-macam riba”, diakses dari www.sharinvest.com/macam-macam-

riba-dan-contohnya , pada tanggal 12 pukul 18.30 42 Abughazi, ” Macam-macam riba”, diakses dari www.sharinvest.com/macam-macam-

riba-dan-contohnya , pada tanggal 12 pukul 18.30

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

28

1. Riba menyebabkan permusuhan antara individu yang satu dengan

yang lain, dan menghilangkan jiwa tolong-menolong diantara

mereka. Padahal semua agama terutama Islam sangat mendorong

sikap tolong-menolong dan mementingkan orang lain, serta

melawan sifat mementingkan diri sendiri dan mengeksploitasi

orang lain.

2. Riba mendorong terbentuknya kelas elit yang tanpa kerja keras

mereka mendapat harta, seperti benalu yang setiap saat mengisap

orang lain. Padahal Islam sangat mengagungkan kerja dan

menghormati orang-orang yang bekerja, serta menjadikan kerja

sebagai salah satu bentuk usaha yang utama.

3. Riba merupakan wasilah atau perantara terjadinya penjajahan

dibidang ekonomi, dimana orang-orang kaya mengisap dan

menindas orang-orang miskin.

4. Dalam hal ini, Islam mendorong umatnya agar mau memberikan

pinjaman kepada orang lain yang membutuhkan dengan model

“Qardhul Hasan” atau pinjaman tanpa bunga.

Pandangan hukum riba ada dua kelompok yaitu :

a. Kelompok pertama : mengharamkan riba yang berlipat ganda,

karena yang diharamkan Al-Qur‟an adalah riba yang berlipat

ganda. Yakni riba nasi‟ah.

43 Drs, Ahmad Muslih Wardi, “ Fiqh Muamalat” (Jakarta: Sinar Grafika Offset,2010),hlm. 263

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

29

b. Kelompok kedua: mengharamkan riba, baik yang besar maupun

yang kecil. Riba dilarang oleh Islam, baik besar ataupun kecil,

beripat ganda ataupun tidak.44

Dalam arisan ada manfa‟ah yang dinikmati muqridh, sehingga ini

termasuk dalam larangan hadits Nabi saw tentang bai‟wa salaf, juga

karena mensyaratkan akad di atas akad. Prinsip ini diterangkan Ibnu

Qudamah dalam Al-Buhuti :

فضائو إلى ف وات )فإن شرط( المقتض )الوفاء أن قص ما اق ت رض( ل يز ، لره أو ي قرضو ل يز( ذلك ، المماشلة )أو شرط أحدها عل عو أو ي ؤج ى الخر أن يبي

عة المنهي عنو عت ين ف ب ي لنو كب ي

Artinya : Jika orang yang berutang mensyaratkan pembayaran

lebih sedikit dari yang ia pinjam, maka tidak boleh. Karena itu

mengakibatkan hilangnya kesepadanan, atau mensyaratkan satu

diantara yang lain untuk menjualnya atau menyewanya, atau

mengutanginya, maka ini tidak boleh. Sebab, itu seperti dua akad jual

beli dalam satu jual beli yang dilarang.

Arisan bisa menimbulkan „adawah (permusuhan), baghdho‟

(kebencian), pertengkaran, kezaliman (karena ada anggota yang

sengaja menunda-nunda pembayaran), dan ihtiyal (mengakali).

Kadang orang berdusta bahwa dia tidak punya uang pada saat ditagih

kreditornya, padahal dia “titipkan” uangnya pada kelompok arisan.

Selain itu ada beberapa hal yang harus dihindari dalam melakukan

transaksi muamalah, yaitu sebagai berikut :

44 Ilfi Diana, ” Hadits-hadits Ekonomi”, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 142

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

30

a. Maisir adalah memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja keras.

Maisir juga sering dikenal dengan perjudian karena dalam praktek

perjudian seseorang dapat memperoleh keuntungan dengan cara yang

mudah. Perjudian adalah suatu permainan yang menempatkan salah

satu pihak harus menanggung beban pihak yang lain akibat permainan

tersebut. Allah memberi penegasan terhadap keharaman melakukan

aktivitas ekonomi yang mengandung unsur maisir (perjudian) dalam

Q.S Al-Maidah ayat 90 yaitu : 45

يطان يا أي ها الذين آمنو ا المر والميسر والنصاب والزلم رجس من عمل الش ا إن

فاجتنبوه لعلكم ت فلحون Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminun

khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan

panah, adalah perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-

perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan.

b. Gharar adalah ketidakpastian atau ketidakjelasan. Unsur ini juga

dilarang oleh agama Islam. Dari beberapa definisi gharar, dapat

disimpulkan bahwa gharar adalah hal jual beli atau transaksi yang

didalamnya terdapat unsur ketidakjelasan atau ketidakpastian,

sehingga dari adanya unsur tersebut mengakibatkan adanya ketidak

relaan dalam bertransaksi. Dalam Al-Qur‟an tidak ada yang

45 Al-Maidah (5):90

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

31

menjelaskan khusus tentang gharar tetapi secara umum dapat

dimasukkan dalam Q.S Al-Baqarah (2):188 .46

ام نكم بالباطل وتدلوا با إلى الك لتأكلوا فريقا من أموال الناس ول تأكلوا أموالكم ب ي ث وأن تم ت علمون بال

Artinya : Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta

sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan

(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya

kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.

Dalam arisan ada unsur qur‟ah (undian) dan ada unsur pemindahan

hak. Pemindahannya tidak syar‟i karena tidak melewati cara-cara

yang halal dalam Islam seperti waris, jual beli, shadaqah, hadiah,

upah, pinjaman, ghanimah, atau hibah. Jadi, arisan mengandung unsur

judi.

B. Akad (Perjanjian) menurut Hukum Islam

a. Pengertian Akad (Perjanjian)

Para ahli hukum Islam (Jumhur Ulama) memberikan definisi akad

sebagai pertalian antara ijab dan qobul yang dibenarkan oleh syara‟

yang menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya.47

Akad secara

bahasa adalah ikatan, mengikat. Maksutnya adalah menghimpun atau

mengumpulkan dua ujung tali dan mengikat salah satunya pada yang

46 Al-Baqarah (2): 188 47 Tim Redaksi FOKUSMEDIA, Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah, (Bandung:Fokusmedia,

2008) hlm.52

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

32

lain hingga keduanya bersambung dan menjadi seperti seutas tali yang

menyatu.48

Kata Al-„aqdu terdapat dalam QS. Al-Maidah (5):1 yaitu :49

ر أي ها الذين آمنوا أوفوا بالعقود يا لى عليكم غي أحلت لكم بيمة الن عام إل ما ي ت يد وأن تم حرم لي الص إن اللو يكم ما يريد م

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad

itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan

kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu

ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah

menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”.

1. Rukun-rukun Akad

Rukun akad yang dimaksud adalah unsur yang harus ada dan

merupakan ensansi dalam setiap kontrak.50

Jika salah satu rukun tidak ada,

menurut hukum Islam tidak pernah ada. Sedangkan syarat adalah suatu

sifat yang mesti ada pada setiap rukun, tetapi bukan merupakan esensi

akad.51

Menurut mayoritas ulama, rukun akad terdiri atas tiga unsur :

1. Shighat al-„aqd (pernyataan ijab dan qabul). Pengertian ijab adalah

permulaan penjelasan yang keluar dari salah seorang yang berakad

sebagai gambaran kehendaknya dalam mengadakan akad. Sedangkan

qabul adalah perkataan yang keluar dari pihak yang lain, yang

48 Ibid., hlm.51. 49 Al-Maidah (5): 1 50 M.Hasanuddin dan Oni Sahroni, Fiqh Muamalah, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,

2016), hlm.25 51 Ibid., hlm.25.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

33

diucapkan setelah adanya ijab.52

Hal-hal yang harus diperhatikan

dalam Sighat al-„aqd ialah :

a. Sighat al-aqd harus jelas pengertiannya maka kata-kata dalam ijab

qabul harus jelas dan tidak menimbulkan banyak pengertian.

b. Antara ijab dan qabul harus bersesuaian, maka tidak boleh antara

pihak berijab dan menerima berbeda lafadh, sehingga dapat

menimbulkan persengketaan.

c. Menggambarkan kesungguhan kemauan dari pihak-pihak yang

bersangkutan tanpa adanya unsur paksaan atau ancaman dari pihak

lain.

2. Aqidan (dua pihak yang saling berakad) yaitu orang yang berakad

(bersepakat). Pihak yang melakukan akad ini dapat terdiri dua orang

atau lebih. Pihak yang berakad dalam transaksi jual beli dipasar

biasanya terdiri dari dua orang yaitu pihak penjual dan pembeli. Dalam

hal warisan, misalnya ahli waris bersepakat untuk memberikan sesuatu

kepada pihak lain, maka pihak yang diberi tersebut boleh jadi terdiri

dari beberapa orang.53

3. Ma‟qud „alaih (objek kontrak) adalah benda-benda yang diakadkan,

seperti benda-benda yang ada pada transaksi jual beli, dalam akad

hibah, dalam akad gadai dan bentuk akad-akad lainnya.54

4. Maudhu‟ al-aqd yaitu tujuan pokok dalam melakukan akad. Seseorang

ketika melakukan akad, biasanya mempunyai tujuan yang berbeda-

52 Qomarul Huda, “Fiqih Muamalah”, (Yogyakarta: Teras), 2011, hlm.28 53 Ibid., hlm.29. 54 Ibid., hlm.28.

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

34

beda. Karena itu, berbeda dalam bentuk akadnya, maka berbeda pula

tujuannya. Dalam akad jual beli, tujuan pokoknya adalah memindah

barang dari pihak penjual ke pihak pembeli dengan disertai barangnya

(berupa uang atau barang).55

2. Syarat-syarat Akad

Setiap pembentuk akad mempunyai syarat yang ditentukan syara‟ yang

wajib disempurnakan, syarat-syarat terjadinya akad ada dua macam :56

a. Syarat-syarat yang bersifat umum, yaitu syarat-syarat yang wajib

sempurna wujudnya dalam berbagai akad.

b. Syarat-syarat yang berdifat khusus, yaitu syarat-syarat yang wujudnya

wajib ada dalam bagian akad, syarat khusus ini juga disebut sebagai

idhafi (tambahan) yang harus ada disamping syarat-syarat yang umum,

seperti syarat-syarat adanya saksi dalam pernikahan.

Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam berbagai macam

akad :

a. Kedua orang yang melakukan akad cakap bertindak (ahli), maka akad

orang tidak cakap (orang gila), orang yang berada dibawah

pengampuan (mahjur karena boros dan lainnya) akadnya tidak sah.

b. Dijadikan objek akad dapat menerima hukumnya.

c. Akad itu diijinkan oleh syara‟, dilakukan oleh orang yang mempunyai

hak melakukannya, walaupun dia bukan aqid yang memiliki barang.

d. Akad bukan jenis akad yang dilarang, seperti jual beli mulamasah.

55 Ibid., hlm.28. 56 Ibid., hlm.32.

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

35

e. Akad dapat memberikan faedah, maka tidaklah sah apabila akad rahn

di anggap sebagai amanah.

f. Ijab harus berjalan terus, makai jab tidak sah apabila ijab terebut di

cabut sebelum adanya qabul.

g. Ijab dan qabul harus bersambung, jika seseorang mlakukan ijab dan

berpisah sebelum terjadinya qabul, makai ijab yang demikian dianggap

tidak sah (batal).

3. Macam-macam Akad

Adapun yang termasuk macam-macam akad adalah :57

a. Aqad Munjiz yaitu akad yang dilakukan langsung pada saat

selesainya akad. Pernyataan akad yang diikuti dengan pelaksanaan

akad adalah pernyataan yang tidak disertai dengan syarat-syarat

dan tidak pula ditentukan waktu pelaksanaan setelah adanya akad.

b. Aqad mu‟alaq yaitu akad yang dalam pelaksanaannya terdapat

syarat-syarat yang telah ditentukan dalam akad, seperti yang

ditentukan dalam penyerahan barang-barang yang diakadkan

setelah adanya pembayaran.

c. Aqad Mudhaf yaitu akad yang dalam pelaksanaannya terdapat

syarat-syarat mengenai penanggungan pelaksanaan akad,

pernyataan yang pelaksanaannya ditangguhkan dengan waktu yang

ditentukan, perkataan tersebut sah dilakukan pada waktu akad,

57 Ibid, hlm.33

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

36

tetapi belum memiliki akibat hukum sebelum tibanya waktu yang

telah ditentukan.

Perwujudan akad tampak nyata dalam dua keadaan, yaitu :58

a. Dalam keadaaan muwadha‟ah (taljih), yaitu kesepakatan dua orang secara

rahasia untuk mengumumkan apa yang tidak sebenarnya, dalam hal ini ada

3 bentuk :

a) Bersepakat secara rahasia sebelum melakukan akad, bahwa mereka

berdua akan melakukan jual beli atau yang lainnya secara lahiriyah

saja, untuk menimbulkan sangkaan dari orang lain bahwa benda

tersebut dijual, seperti menjual harta untuk menghindari penguasa

yang dzolim atau menjual harta untuk menghindari hutang hal ini

disebut mu‟tawadhah.

b) Mu‟awadhah terhadap benda yang digunakan untuk akad, seperti

dua orang bersepakat menyebutkan mahar dalam jumlah yang

besar di hadapan naib, wali, pengantin laki-laki, dan wali pengantin

wanita sepakat menyebut dalam jumlah yang besar, sedangkan

mereka sebenarnya telah sepakat dalam jumlah yang lebih kecil

dari jumlah yang disebutkan dihadapan naib, hal ini disebut juga

muadha‟ fi al-badal.

c) Mu‟awadhah pada pelaku (isim ustadir) ialah seseorang yang

secara lahiriyah membeli sesuatu atas namanya sendiri yang

58 Ibid., hlm.34.

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

37

sebenarnya barang tersebut untuk keperluan orang lain. Seperti

seseorang membeli mobil atas namanya, kemudian diatur surat-

suratnya dan keperluan lainnya, setelah selesai semuanya baru dia

mengumumkan bahwa akad yang telah dilakukan sebenarnya

untuk orang lain, pembeli sebenarnya hanya merupakan wakil dari

pembeli yang sebenarnya, hal ini disebut wakalah sirriyah

(perwakilan rahasia).

b. Hazl ialah ucapan yang dikatakan secara main-main, mengolok-olok

(istihza‟) yang tidak dikehendaki adanya akibat hukum dari akad tersebut.

Hazl terwujud dalam beberapa bentuk antara lain dengan muadha‟ah yang

terlebih dahuku dijanjikan, seperti kesepakatan dua orang yang melakukan

akad, bahwa akad tersebut hanyalah main-main, atau disebutkan dalam

akad.

Kecedaraan-kecedaraan kehendak ialah karena :

a. Ikrah, cacat yang terjadi pada keridhaan.

b. Khilabah, ialah bujukan yang membuat seorang menjual suatu benda.

c. Ghalath, ialah persangkaan yang salah.

Perbedaan-perbedaan tinjauan akad dapat diklasifikasikan dari segi :59

1. Ada dan tidaknya qismah pada akad, dalam segi ini akad dibagi

menjadi dua bagian :

59 Qomarul Huda, “Fiqih Muamalah” (Yogyakarta: Teras, 2011),hlm. 35-39

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

38

a. Akad musammah, yaitu akad yang telah ditetapkan oleh syara‟ dan

telah ada hukum-hukumnya.

b. Akad ghoir musammah, ialah akad yang belum ditetapkan oleh

syara‟ dan belum ditetapkan hukum-hukumnya.

2. Disyariatkan dan tidaknya akad, ditinjau dari segi ini akad dibagi

menjadi dua bagian :

a. Akad musyara‟ah, ialah akad-akad yang dibenarkan oleh syara‟

seperti gadai dan jual beli.

b. Akad mamnu‟ah, ialah akad-akad yang dilarang syara‟.

3. Sah dan batalnya akad, ditinjau dari segi ini terbagi menjadi :

a. Akad shahihah, yaitu suatu akad yang telah memenuhi syarat-

syarat yang ditetapkan, baik syarat yang bersifat umum ataupun

khusus.

b. Akad fasidah, yaitu akad-akad yang cacat karena tidak memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan, baik dalam syarat umum maupun

khusus.

4. Sifat bendanya, ditinjau dari sifat ini benda akad dibagi menjadi :

a. Akad „ainiyah, yaitu akad yang disyaratkan dengan penyerahan

barang-barangnya.

b. Akad ghoir „ainiyah, yaitu akad yang tidak disertai dengan

penyerahan barang-barang, karena tanpa disertai dengan

penyerahan barang akad telah berhasil.

5. Akad ditinjau dari segi melakukannya :

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

39

a. Akad harus dilakukan dengan upacara tertentu.

b. Akad ridha‟iyah, yaitu akad-akad yang dilakukan tanpa upacara

tertentu dan terjadi karena kedua belah pihak saling meridhoi.

6. Berlaku dan tidaknya akad, dari segi ini dapat dibagi menjadi beberapa

bagian :

a. Akad nafidzah, yaitu akad yang bebas atau terlepas dari

penghalang-penghalang akad.

b. Akad mauqufah, yaitu akad-akad yang bertalian dengan

persetujuan-persetujuan, seperti akad fudhuli (akad yang berlaku

setelah disetujui oleh pemilik harta).

4. Tahapan Akad Menurut Jumhur

Mayoritas ulama tidak membedakan antara kekurangan dalam rukun dan

syarat akad atau dalam sifat akad. Menurut mereka, hanya ada dua bentuk

akad yaitu :60

a) Akad shahih yaitu akad yang memenuhi rukun, syarat dan sifat akad.

Akad tersebut dinamakan menjadi akad mun‟aqid dan akad sah.

Hukum kontrak ini adalah berlakunya seluruh akibat hukum konytak

(baik yang bersifat khusus maupun bersifat umum) yang ditimbulkan

oleh kontrak itu setelah akad disepakati dan mengikat bagi para pihak

yang melakukannya.

b) Akad bathil, yaitu akad yang tidak memenuhi rukun, syarat dan

sifatnya, maka akad tersebut dinamakan menjadi akad tidak sah juga

60

M.Hasanyddin M.A dan Oni Sahroni, Fiqh Muamalah, (Jakarta:PT RajaGrafindo

Persada, 2016), hlm.98

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

40

akad fasid dan akad bathil dalam waktu yang sama, karena istilah fasid

dan bathil adalah sinonim akad tidak sah.

Dalam suatu akad harus menghormati perjanjian yang di sepakati

dari satu pihak ke pihak lain karena hal ini memiliki pengaruh yang sangat

besar dalam memelihara perdamaian yang dapat menyelesaikan sengketa.

Dalam ungkapan orang Arab di sebutkan.61

يظلمهم وحد شهم ف لم يكذ ب هم ووعدىم ف لم من عا مل النا س ف لم يلفهم، ف هو من كملت مروءثو وظهرت عدالتو، ووجبت أخوتو

Artinya : “siapa orang yang bergaul dengan orang lain, lalu ia

tidak mendzalimi mereka. Siapa yang berbicara dengan orang lain, lalu ia

tidak mendustai mereka. Siapa yang berjanji kepada mereka, lalu ia tidak

mengingkarinya, maka dia termasuk orang yang sempurna harga dirinya,

mengutamakan keadilan, dan dia berhak untuk dijadikan sebagai kawan

setia”.

Mengadakan hubungan baik dengan orang, menepati janji,

bersikap benar terhadap mereka, merupakan pertanda sempurnanya

kepribadian, harga diri, dan lambing keadilan. Orang yang seperti itu

wajib dijadikan saudara dan sahabat. Allah memerintahkan agar

memenuhi janji, baik itu terhadap Allah maupun manusia. Allah Swt

berfirman dalam QS. Ash-Shaff : 2-3.

ت فعل ون. الصفما ل ي اي ها الذي ن امن وا ل ت قول ون ما ل ت فعل ون. ك ب ر مقت ا عند الله ان ت قول وا

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu

mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ? Amat besar kebencian di sisi

Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.”

61 Sayyid Sabiq, “Fiqih sunah”, (Jakarta:Pena Pundi Aksara, 2006), hlm.83

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

41

Abdureoef mengemukakan terjadinya suatu perjanjian (Al-„Aqdu)

melalui tiga tahap sebagai berikut :62

1. Al-„Ahdu (perjanjian) yaitu pernyataan dari seseorang untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dan tidak ada

sangkut pautnya dengan orang lain. Janji ini mengikat orang

yang menyatakan untuk melaksanakan janjinya tersebut seperti

yang difirmankan oleh Allah Swt dalam QS. Ali-Imron (3) : 76.

فإ فىبعهدىوا ب لىمنأو لمتقين ناللهيحبا ت قى

Artinya : “ Bukan demikian, sebenarnya siapa yang

menepati janji (yang dibuatnya) dan bertaqwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang – orang yang bertaqwa.

2. Persetujuan yaitu pernyataan setuju dari pihak kedua untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu sebagai reaksi

terhadap janji yang dinyatakan oleh pihak pertama. Persetujuan

tersebut harus sesuai janji pihak pertama.

3. Apabila dua buah janji dilaksanakan maksudnya oleh para

pihak, maka terjadilah apa yang dinamakan „Aqdu. Maka, yang

mengikat masing-masing pihak sesuai pelaksanaan perjanjian

itu bukan lagi perjanjian atau „ahdu tapi „akdu.

Penghormatan terhadap perjanjian menurut Islam hukumnya wajib,

melihat pengaruhnya yang positif dan perannya yang besar dalam

memelihara perdamaian dan melihat urgensinya dalam mengatasi

62 Sayyid Sabiq, “Fiqih sunah”, (Jakarta:Pena Pundi Aksara, 2006), hlm.83

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

42

kemusykilan (perhatian), menyelesaiakan permasalahan dan perselisihan

dan menciptakan kerukunan.

Pembingkaian Fiqih untuk arisan adalah memahaminya sebagai

qordh, artinya akad yang terjadi pada arisan adalah akad qordh, sehingga

hukumnya pun mengikuti hukum qord. Qardh adalah suatu akad antara

dua pihak, dimana oihak pertama memberikan uang atau barang kepada

pihak kedua untuk dimanfaatkan dengan ketentuan bahwa uang dan

barang tersebut harus dikembalikan persis seperti yang ia terima dari pihak

pertama. Dalam Q.S Al- Hadid (57) ayat 11 :

من ذا الذي ي قرض اللو ق رضا حسنا ف يضاعفو لو ولو أجر كريم

Artinya : “ Siapa yang mau meminjamkan Allah pinjaman yang

baik maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.” (Q.S. Al-Hadid: 11)

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa qordh hukumnya mubah

berdasarkan dalil berikut ini :

ضاه عن أب ىري رة رضي الله عنو أن رجل أتى النب صلى الله عليو وسلم ي ت قاد إل سنا أفضل من سن و بعيرا ف قال رسول الله صلى الله عليو وسلم أعطوه ف قالوا ما ن

من خيار ف قال الرجل أوف يتن أوفاك الله ف قال رسول الله صلى الله عليو وسلم أعطوه فإن الناس أحسن هم قضاء

Artinya : Dari Abu Hurairah bahwa ada seorang laki-laki datang

menemui nabi untuk menagih unta yang dijanjikan kepadanya. Maka

Rasulullah bersabda (kepada para sahabatnya) “berilah dia (unta yang

dimintainya)”. Mereka berkata “kami tidak mendapatkannya kecuali yang

umurnya lebih tua”. Orang itu berkata berikanlah kepadaku, nanti Allah

akan membalasnya. Maka Rasulullah bersabda “berikanlah kepadanya,

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

43

karena yang terbaik diantara manusia adalah mereka yang paling baik

dalam melunasi hutang”.

Dari dalil diatas ini menunjukkan akad qordh hukumnya mubah

karena Rasulullah melakukannya, sementara tidak mungkin Rasulullah

melakukan sesuatu yang haram. Qordh termasuk dain, hanya saja tidak

semua dain adalah qordh. Orang yang melakukan akad qordh (utang

piutang) ketika sudah sah, maka pihak kreditur dikatakan memiliki hak

dain atau piutang sementara pihak debitur dikatakan telah memiliki

kewajiban untuk membayar dain (hutang).

BAB III

PRAKTEK ARISAN TEMBAK DI DESA KEBONAN KECAMATAN

KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Kondisi Geografis Desa Kebonan

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

44

Desa Kebonan merupakan pusatnya pemerintahan, perekonomian

dan jasa yang ramai penduduknya dan sangat kreatif orangnya.63

Di

Kecamatan Kranggede, berada pada jalur alternative transportasi

daratan Provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan luas

wilayah 165 Ha, yang menurut penggunaanya meliputi : 64

a. Tanah untuk wilayah : 95 Ha

b. Tanah Tegal : 6 Ha

c. Tanah Pekarangan : 49 Ha

d. Lain-lain (perumahan, kantor dan fasilitas publik) : 15 Ha

Batas wilayah Desa Kebonan berbatasan dengan :65

a. Bagian utara dengan : Desa Klari

b. Bagian selatan dengan : Desa Tegalsari

c. Bagian timur dengan : Desa Sendang dan Sranten

d. Bagian barat dengan : Wilayah Kabupaten Semarang

2. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Desa Kebonan tercatat sebanyak 4.642 jiwa.

Adapun kondisi penduduk sebagai berikut :66

a. Menurut Kelompok Umur.

63 Wawancara dengan Bapak , Penanggung Jawab Kepala Desa Kebonan Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali, pada tanggal 26 Juli 2019. 64

Data bersumber dari Data Statistik Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali,

pada Tahun 2015 65

Data bersumber dari Data Statistik Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali,

pada Tahun 2015 66

Data bersumber dari Data Statistik Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali, pada Tahun 2015

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

45

b. M

e

n

u

r

u

t

Tingkat Pendidikan

NO PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 2 3 4 5

1 Tidak/Belum

Sekolah 388 385 773

2 SD/MI 228 230 458

3 SLTP 420 400 820

4 SLTA 677 543 1220

5 D-1 / D-2 17 25 42

6 D-3 / Akademi 36 59 95

7 S-1 143 116 259

8 Pasca Sarjana 13 4 17

Jumlah 2.334 2.308 4.642

Dari kondisi sosial Pendidikan, masyarakat Desa Kebonan

termasuk dalam kategori berpendidikan cukup baik. Adapun perincian

NO UMUR (TH) LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 2 3 4 5

1 00-04 148 127 275

2 05-09 184 183 367

3 10-14 189 171 360

4 15-19 164 198 362

5 20-24 164 173 337

6 25-29 154 176 330

7 30-34 196 181 377

8 35-39 201 205 406

9 40-44 179 157 336

10 45-49 170 152 322

11 50-54 148 144 292

12 55-59 115 120 235

13 60-Keatas 322 321 643

Jumlah 2.334 2.308 4.642

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

46

pendidikan masyarakat Desa Kebonan sebanyak 773 yang tidak/belum

sekolah, 458 yang bersekolah SD/MI, 820 yang bersekolah di SLTP, 1220

yang bersekolah di SLTA, 42 bersekolah sampai D-1/D-2, 95 yang

bersekolah di D-3, 259 yang bersekolah di S-1, dan terakhir yang

bersekolah sampai Pasca Sarjana sebanyak 17.

c. Kondisi Ekonomi

Desa kebonan merupakan sentralnya perekonomian di Kecamatan

Karanggede, memiliki beberapa sektor yang memberikan kontribusi bagi

perekonomian desa baik dalam sumbangan produksi maupun penyerapan

tenaga kerja. Tenaga kerja adalah sebuah modal bagi suatu bangsa. Jumlah

dan komposisi kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi adalah angkatan

kerja. Beberapa sektor yang menjadi potensi desa sebagai penggerak

perekonomian di desa meliputi :67

a. Sektor Pertanian

b. Sektor Perdagangan

c. Sektor Jasa

d. Sektor Transportasi

Ekonomi masyarakat Desa Kebonan ditopang dalam sektor

pertanian, perdagangan, jasa dan transportasi. Tetapi, pusat mata

pencaharian masyarakat Desa Kebonan mayoritas adalah pedagang pasar.

Karena disektor-sektor lainnya tidaklah banyak peminatnya, dikarenakan

67

Data bersumber dari Data Statistik Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali, pada Tahun 2015

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

47

cuaca kemarau yang menghambat pertanian jadi susah panen, kurangnya

perlengkapan jasa dan transportasi yang masyarakatnya mayoritas sudah

mempunyai kendaraan masing-masing.

d. Kondisi Sosisal Keagamaan

Agama yang tersebar di Indonesia terdapat 5 agama, yaitu :

1. Agama Islam

2. Agama Kristen Katolik

3. Agama Kristen Protestan

4. Agama Hindu

5. Agama Budha

Dari penduduk Desa Kebonan yang berjumlah 4.642

jiwa,menganut agama Islam dan Kristen. Adapun klarifikasi penduduk

menurut agama sebagai berikut :68

1. Agama Islam : 4.608 Jiwa

2. Agama Kristen : 34 Jiwa

Jadi jumlah keseluruhan penduduk berjumlah 4.642. Jika dilihat

dari fasilitas peribadahannya yang ada di Desa Kebonan adalah 10 Masjid

dan 2 Gereja.

e. Pemerintahan Umum Desa Kebonan

68

Data bersumber dari Data Statistik Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali, pada Tahun 2015

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

48

Pemerintahan umum Desa Kebonan mencakup pelayanan dibidang

Pemerintahan Desa, Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan

Desa, Pemberdayaan Masyarakat Desa, serta pelayanan umum

pemerintahan lainnya. Adapun bagan organisasi tata kerja Pemerintahan

Desa Kebonan sebagai berikut :69

Susunan Organisasi Tata Kerja Pemerintahan Desa Kebonan

69

Data bersumber dari Data Statistik Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali, pada Tahun 2015

KEPALA DESA BPD

SEKDES

Kaur Umum dan

Pemerintahan Kaur Keuangan

KADUS II KADUS I KASI

Kesejahteraan

dan Pelayanan

KASI

Pemerinahan

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

49

Keterangan :

1. Kepala Desa : Yasir Jatmika,S.Sos

2. Sekretaris Desa : Muhammad Nur Aziz

3. Kaur Umum dan Perencanaan : Niko Afiyanto,A.Md

4. Kaur Keuangan : Desi Eka Fahriyani

5. Kaur Pemerintahan : Syafrizal Afif A, SE

6. Kaur Kesejahteraan dan Pelayanan : Muh Juli

7. Kepala Dusun I : Suyatno

8. Kepala Dusun II : Muh Qosim

B. Latar Belakang Terjadinya Arisan Tembak

Sesuai dengan praktek arisan secara umum dilakukan dengan

adanya pengumpulan dana sesuai dengan kesepakatan berdasarkan waktu

yang telah di sepakati bersama dan dilakukan pengundian disetiap

periodenya. Hal ini dilakukan terus-menerus sampai peserta arisan

memperoleh arisan masing-masing.

Arisan didefinisikan sebagai kegiatan mengumpulkan uang atau

barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi diantara

mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian

dilaksanakan dalam sebuah pertemuan ssecara berkala sampai semua

anggota memperolehnya.

Arisan tembak di Desa Kebonan Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali merupakan suatu kegiatan sosial yang ada dikalangan

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

50

masyarakat. Arisan ini menggunakan sistem lelang yang sudah dilakukan

sejak tahun 2017 dengan anggota berjumlah 30 orang.70

Arisan ini muncul

karena adanya keinginan masyarakat untuk mempererat tali silaturahmi

dan anggota yang merasa kekurangan tidak meminjam Bank dikarenakan

bunganya lebih tinggi. Anggota arisan ini memiliki 30 orang anggota yang

terdiri dari satu orang ketua yang bertugas sebagai penanggung jawab dan

29 lainnya sebagai anggota atau peserta arisan.71

C. Praktek Arisan Tembak

1. Bentuk Akad Arisan Tembak

Dalam pelaksanaan arisan tembak di Desa Kebonan ada

kesepakatan yang dilakukan secara lisan yang dilandasi dengan adanya

kepercayaan masing-masing peserta arisan. Kepercayaan itu diperoleh

dengan adanya pengetahuan masing-masing peserta terhadap

karakteristik, sifat dan kemampuan ekonomi peserta lainnya. Dalam

arisan ini semua anggota tau sistem apa yang diterapkan, dan tau

prakteknya, itu juga sudah mewakili kesepakatan yang dibuat oleh

bersama.72

70 Wawancara dengan Ibu Hjh Triyanti, Kepala Arisan uang dengan sistem tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada Tanggal 27 Juli 2019 di Desa

Kebonan 71 Wawancara dengan Ibu Hjh Triyanti, Kepala Arisan uang dengan sistem tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada Tanggal 27 Juli 2019 di Desa

Kebonan 72

Wawancara dengan Ibu Hjh Triyanti, Kepala Arisan uang dengan sistem tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada Tanggal 27 Juli 2019 di Desa

Kebonan

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

51

Selain itu, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh

anggota yang ingin mengikuti kegiatan arisan ini, antara lain :

a. Anggota harus mendaftarkan diri kepada ketua arisan.

b. Ada kesanggupan bagi anggota untuk memenuhi pembayaran

pada waktu yang ditentukan.

2. Sistematika Arisan Tembak

Sistematika yang digunakan pada arisan tembak ini sama halnya

sebagaimana sistematika arisan pada umumnya dimana para anggota

arisan wajib mengumpulkan uang pada setiap bulannya sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan. Namun, yang membedakan pada arisan

tembak ini dengan arisan pada umumnya yaitu adanya penembakan

atau dengan sistem lelang yang dilakukan oleh anggota pada saat

pengundian dengan menggunakan selembar kertas.73

3. Sistem pembayaran

Arisan tembak memiliki 30 anggota termasuk satu ketua anggota

arisan dengan penarikan sebesar Rp.500.000; pada tanggal 10 disetiap

bulannya. Jika dijumlah dengan banyaknya anggota arisan maka

seharusnya uang yang diperoleh anggota sebesar Rp.15.000.000;.

Namun dalam arisan ini, uang yang diterima oleh peserta berbeda-beda

73 Wawancara dengan Ibu Hjh Triyanti, Kepala Arisan uang dengan sistem tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada Tanggal 27 Juli 2019 di Desa

Kebonan

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

52

bahkan tidak mencapai Rp.15.000.000 karena adanya sistem tembak

pada saat pengundian dilakukan. 74

Arisan dengan sistem tembak ini biasanya dilakukan oleh para

peserta yang membutuhkan. Dalam hal ini, setiap peserta mempunyai

kebebasan untuk menembak ataupun tidak. Jumlah atau nominal

tembakan dibatasi 20% sampai dengan 40% saja.75

4. Mekanisme Arisan Tembak

Pada arisan tembak, para peserta arisan dapat memilih kapan

mereka ingin mendapatkan arisan tersebut dengan cara melakukan

lelang. Lelang ini akan diajukan dalam kertas tertutup dan diserahkan

kepada kepala arisan. Lelang diadakan pada penarikan yang kedua dan

seterusnya, karena pada penarikan pertama akan diambil oleh kepala

arisan tanpa syarat apapun (tanpa lelang).76

Pada penarikan pertama, kepala arisan akan mendapatkan arisan

utuh sebesar Rp.15.000.000 tanpa diundi karena bertugas sebagai

penanggung jawab mengumpulkan uang anggota setiap bulannya dan

menalangi uang yang disebabkan anggota telat atau gagal bayar.77

74

Wawancara dengan Ibu Hjh Triyanti, Kepala Arisan uang dengan sistem tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada Tanggal 27 Juli 2019 di Desa

Kebonan 75

Wawancara dengan Ibu Hjh Triyanti, Kepala Arisan uang dengan sistem tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada Tanggal 27 Juli 2019 di Desa

Kebonan 76 Wawancara dengan Ibu Hjh Triyanti, Kepala Arisan uang dengan sistem tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada Tanggal 27 Juli 2019 di Desa

Kebonan 77

Wawancara dengan Ibu Hjh Triyanti, Kepala Arisan uang dengan sistem tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada Tanggal 27 Juli 2019 di Desa

Kebonan

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

53

Pada penarikan kedua, ada 3 anggota yang membutuhkan uang

arisan tersebut. Ketiga orang ini kemudian mengajukan penawaran

lelang kepada kepala arisan dengan menuliskan jumlah tawaran lelang

pada kertas. Katakanlah bahwa penawaran A menulis Rp.100.000,

penawaran B menulis Rp.150.000, penawaran C mennulis Rp.200.000.

kepala arisan kemudian akan memilih yang tertinggi yaitu penawaran

C sebesar Rp.200.000. dengan ini, dinyatakan lelang sebesar

Rp.200.000. Sehingga keseluruhan anggota berkewajiban membayar

iuran Rp.500.000 (iuran normal) – Rp.200.000 (nominal lelang) =

Rp.300.000;. Maka C mendapatkan jumlah arisan yaitu, Rp.300.000 x

28 anggota = Rp.8.400.000 ditambah angsuran penuh dari kepala

arisan, menjadi Rp.8.400.000 + Rp.500.000 = Rp.8.900.000;. Sehingga

C mendapatkan total arisan sebesar Rp.8.900.000. 78

Dari penjelasan diatas, maka peserta yang paling akhir tentu saja

menjadi pihak yang sangat diuntungkan, karena peserta yang sudah

mendapatkan arisan membayar iuran penuh sesuai yang telah di

tentukan. Jadi peserta yang terakhir mendapatkan arisan penuh tanpa

potongan yaitu sebesar Rp.15.000.000;.

D. Kendala Dalam Praktek Arisan Tembak

Dengan lancarnya kegiatan arisan tembak tentunya ketua dan para

peserta arisan memiliki suatu kendala dalam pelaksanaannya tersebut

yaitu :

78 Wawancara dengan Ibu Hjh Triyanti, Kepala Arisan uang dengan sistem tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada Tanggal 27 Juli 2019 di Desa

Kebonan

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

54

1. Ketua, selain bertanggung jawab mengumpulkan dana arisan

ketua juga harus menalangi kekuarangan uang yang disebabkan

anggota telat, gagal bayar, dan melarikan diri setelah

mendapatkan arisan.79

2. Anggota, perekonomian yang sedang tidak stabil sehingga

menghambat dalam pembayaran arisan, kurangnya rasa

tanggung jawab diantara anggota satu dengan anggota lainnya

dimana saat pembayaranpun anggota ada yang tidak membayar

iuran normal.80

E. Peserta Arisan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh beberapa informasi yang

bersumber dari anggota arisan, yaitu sebagai berikut :

1. Menurut Ibu Sudarti, Ibu Tatik bahwa mereka mengikuti arisan

hanya karena coba-coba karena menurut mereka arisan ini beda

dari arisan yang seperti biasanya. Namun setelah beberapa

periode arisan tersebut sangat merugikan dan tidak adil untuk

mereka. Maksudnya dianggap rugi karena anggota yang

menembak sama saja tidak mendapatkan arisan penuh yang

79

Wawancara dengan Ibu Hjh Triyanti, Kepala Arisan uang dengan sistem tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada Tanggal 27 Juli 2019 di Desa

Kebonan 80

Wawancara dengan anggota arisan Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali, pada tanggal 28 Juli 2019

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

55

disebabkan adanya sistem tembak. Sedangkan maksud yang

dianggap tidak adil adalah karena anggota yang mendapatkan

arisan tembak itu tidak mendapatkan hasil penuh sedangkan yang

terakhir mendapatkan hasil penuh karena tidak adanya sistem

tembak. 81

2. Menurut Ibu Yuli, bahwa Ibu Yuli sangat tertarik dengan

diadakannya arisan tersebut karena arisan yang berbeda pada

umumnya. Arisan tersebut sangat menguntungkan dan membantu

baginya dan bagi anggota lain yang membutuhkan uang secara

mendadak bisa menembak atau mengajukan diri untuk mengikuti

lelang tersebut. 82

3. Menurut Ibu Sukamti bahwa alasan mengikuti arisan tersebut

yaitu diajak tetangga setempat untuk mengikutinya. Menurutnya

arisan ini merugikan apalagi kita sebagai umat islam yang

mengharamkan riba. Dimana arisan tersebut tidak adil,

menguntungkan untuk kepala arisan dan menguntungkan untuk

peserta arisan terakhir, dan juga hasil arisan yang diterima setiap

bulannya tidak seimbang dikarenakan hasil penembakan itu.83

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian

anggota merasa rugi dan tidak adil karena dana arisan yang di

81

Wawancara dengan Ibu Sudarti dan Ibu Tatik, Anggota Arisan Desa Kebonan

Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, pada tanggal 28 Juli 2019 82

Wawancara dengan Ibu Yuli, Anggota Arisan Desa Kebonan Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali, pada tanggal 30 Agustus 2019 83 Wawancara dengan Ibu Sukamti, Anggota Arisan Desa Kebonan Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali, pada tanggal 1 Agustus 2019s

Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

56

dapat menjadi berkurang diakibatkan dari penembakan atau

pembayaran yang dilakukan pada saat pengundian. Namun

sebagian anggota arisan tembak ini dibutuhkan sebagai pembantu

perekonomian masyarakat yang kurang saat kebutuhan mendesak.

BAB IV

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN

TEMBAK DI DESA KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE

KABUPATEN BOYOLALI

Praktik arisan tembak di Desa Kebonan Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali merupakan kegiatan sosial yang beranggotakan 30

orang. Kemudian cara memenangkan arisan ini adalah dengan penawaran

Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

57

dana paling tinggi. Sedangkan anggota terakhir mendapatkan arisan utuh

tanpa adanya penawaran dana.

Landasan utama dalam melakukan transaki arisan adalah adil dan

jujur. Adapun dalil yang menjelaskan tentang adil dan jujur yaitu :

1. Q.S Al-maidah ayat 8 (sifat adil)

ين م ا و ق وا ون وا ك ن م آ ن ي لذ ا ا ه ي أ ا ط ي س ق ل ا ب ء ا د ه ش لو ول لوا ل د ع ت ل أ ى ل ع وم ق ن آ ن ش م نك رم رب ي ق أ و ى وا ل د ع ا

وى ق ت ل لو ل ل ا وا ق ت ون وا ل م ع ت با ير ب خ لو ل ا ن إ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu

jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena

Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali

kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk

berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat

kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Surat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman hendaklah

selalu menegakkan kebenaran sebagaimana yang kalian janjikan kepada

Allah. Dan jadilah saksi dengan penuh keadilan tanpa bermaksud

menguntungkan seseorang.

2. Q.S Al-Ahzab ayat 70 (sifat jujur)

يا أي ها الذين آمنوا ات قوا اللو وقولوا ق ول سديدا

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah

kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.

Surat ini menjelaskan, bahwa dianatara kalian dan adzab Allah

penghalang dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi

Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

58

larangan-larangan-Nya, katakanlah perkataan yang benar dan adil dalam

setiap urusan dan muamallah kalian.

Dalil yang menunjukkan keharaman dalam melakukan arisan

adalah sebagai berikut :

شنا حفص بن حزة ، أن بأ سوار بن مصعب ، عن عما رة المدان قال : حدعت عقول : قال رسول الله صلى الله عليو وسلم : فعة ف هو ربا(س )كل ق رض جر من

Artinya : Hafsh bin Hamzah memeberi tahu kami Sauwwar bin

Mush‟ab memberitahu kami dari Umarah Al-Hamdani beliau berkata

“ aku mendengar Ali ra berkata : “ aku mendengar Rasulullah saw”

bersabda :‟ setiap utang yang menyeret pada manfaat itu adalah riba.

Dalam dalil tersebut menjelaskan bahwa semua kegiatan utang

yang menyeret pada manfaat itu adalah riba baik berupa materi, jasa

atau lainnya.

Pada dasarnya setiap muamallah yang dilakukan hukumnya adalah

mubah (boleh) sampai ada dalil yang mengharamkannya. Begitu juga

dengan hukum arisan didalam Islam yaitu mubah (boleh), asalkan tidak

mengandung unsur-unsur sebagai berikut :84

b. Riba yaitu adanya penambahan transaksi tanpa adanya

pengembalian yang seimbang.85

Pengambilan tambahan baik

84 Drs, Ahmad Muslih Wardi, Fiqh Muamalat (Jakarta: Sinar Grafika Offset,2010),hlm.

261 85 Prof. Dr.Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta:PT Raja Garapindo

Persada,2010),hlm.57

Page 73: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

59

dalam transaksi jual beli maupun utang piutang yang dilakukan

secara batil atau bertentangan dengan ajaran Islam itu dosa besar.

Dalam Q.S Al-Imran ayat 130 Allah berfirman :

اللو لعلكم ت فلحون وات قوا يا أي ها الذين آمنوا ل تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu

kepada Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang yang beriman

kepada Allah dan RasulNya serta SyariatNya, harus menjauhi riba

dengan segala jenisnya, dan tidak boleh mengambil tambahan

dalam pinjaman melebihi jumlah modal harta, walaupun sedikit,

apalagi tambahan tersebut berjumlah banyak, menjadi berlipat

ganda tiap kali jatuhnya tempo pembayaran hutang. Bertakwa

kepada Allah dengan berkomitmen dengan ajaran syariatNya,

supaya sebagai hamba Allah yang baik mendapatkan

keberuntungan di dunia dan di akhirat.

Berdasarkan macam-macam riba yang sudah penulis paparkan di

bab sebelumnya, penulis menyatakan bahwa arisan tembak di Desa

Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali mengandung unsur

riba Qardhin, sebab adanya persetujuan dari pihak ketua arisan dan

anggota yang menembak, bahwa yang berani menembak dia harus berani

merugi. Karena hasil yang didapat tidak sepenuhnya utuh dengan jumlah

iuran normal.

Page 74: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

60

c. Gharar (ketidak jelasan), yaitu perbuatan yang dilarang karena

merupakan transaksi yang masih belum jelas objeknya. Dimana

telah dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 188.

ام لتأكلوا فريقا من أموال الناس ول تأكلوا نكم بالباطل وتدلوا با إلى الك أموالكم ب ي ث وأن تم ت علمون بال

Artinya : “ Dan janganlah sebagian kamu memakan harta

sebagian diantara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah)

kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu

dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu

dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.”

Surat ini menjelaskan, bahwa sesunguhnya perkara ini telah

diharamkan sepanjang masa dan dimanapun kejadiannya. Maka taatilah

pula perintah Tuhanmu untuk tidak memakan harta-harta orang lain

dengan cara yang bathil, karena sesungguhnya hal itu diharamkan dalam

segala keadaan, dan sama sekali tidak diperbolehkan pada waktu-waktu

apapun.

Gharar telah ada dipraktik arisan tembak di Desa Kebonan

Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali sebagia berikut :

1) Ketidakjelasan anggota yang membayar iuran arisan normal karena

adanya sistem tembak.

2) Ketidakjelasan berapa anggota yang akan menembak pada saat

pengundian dilangsungkan.

3) Ketidakjelasan dana yang harus ditembak pada saat pengundian.

Ketidakadilan juga ada dalam kegiatan arisan tembak di Desa

Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali mengandung unsur

Page 75: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

61

ketidakadilan karena dana yang diterima setiap anggota arisan tidak

seimbang karena adanya sistem tembak pada saat pengundian. Jumlah

dana yang diterima anggota arisan setiap bulannya tergantung dengan

berapa besar jumlah yang dibayar pada saat pengundian. Semakin besar

jumlah yang dibayar maka semakin kecil jumlah dana arisan yang

diperoleh. Dan anggota yang mendapatkan arisan diakhir mendapatkan

dana arisan utuh tanpa diundi serta tidak perlu menembak. Masing-masing

peserta yang mengikuti arisan uang dengan sistem tembak di Desa

Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali mendapatkan total

perolehan yang berbeda-beda. Adapun faktor penyebab adanya perbedaan

total perolehan yaitu dengan adanya perbedaan nominal tembakan dan

keuntungan yang diperoleh setiap periode dari masing-masing peserta

dengan peserta yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arisan ini

menimbulkan ketidak seimbangan dan ketidakadilan antara jumlah iuran

yang disetor dengan jumlah yang diterima dan juga total perolehan yang

didapat dari peserta yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dapat

disimpulkan bahwasanya arisan ini menimbulkan ketidakseimbangan

antara jumlah iuran yang disetor dengan iuran total perolehan yang didapat

dari peserta yang satu dengan yang lain.

d. Maisir adalah memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja keras,

yang salah satu pihak menanggung beban dari pihak yang lainnya

hal ini dapat dikatakan sebagai perjudian. Dalam Q.S Al-Maidah

ayat 90 :

Page 76: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

62

ا المر يطان يا أي ها الذين آمنوا إن والميسر والنصاب والزلم رجس من عمل الش

فاجتنبوه لعلكم ت فلحون Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya

meminun khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi

nasib dengan panah, adalah perbuatan syaitan. Maka jauhilah

perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan.

Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa seluruh hamba Allah

terutama orang yang beriman diwajibkan untuk menjauhi perbutan

syaitan. Dimana meminum khamr, berjudi, berkorban untuk

berhala, serta mengundi nasib dengan panah merupakan perbuatan

yang mengandung kemudharatan yang sangat besar. Dan orang-

orang yang mampu meninggalkan bahkan menjauhi perbuatan itu,

maka hidupnya akan penuh keberuntungan serta keberkahan hidup.

Dari pernyataan tersebut dalam kegiatan arisan tembak di

Desa Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

mengandung unsur maisir yaitu pihak yang menembak harus

berani merugi besar dalam pembayaran sedangkan anggota yang

lainnya hanya membayar sesuai pihak yang menembak.

Seperti yang telah disinggung pada pembahasan sebelumnya bahwa

arisan merupakan salah satu bentuk muamallah yang menggunakan prinsip

utang-piutang Dari segi hukum Islam, utang diperbolehkan dan tidak

menjadi permasalahan dikarenakan utang dapat membantu seorang yang

sedang dalam keadaan terdesak perekonomiannya. Oleh karena itu, utang

piutang merupakan salah satu bentuk akad yang mengandung unsur tolong

Page 77: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

63

menolong sehingga Allah menjanjikan kepada siapa saja yang

memberikan pinjaman atau utang dengan pembayaran yang berlipat

ganda.86

Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur‟an yang berbunyi :

من ذا الذي ي قرض اللو ق رضا حسنا ف يضاعفو لو ولو أجر كريم

Artinya : “ Siapa yang mau meminjamkan Allah pinjaman yang

baik maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya,

dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.” (Q.S. Al-Hadid:18)

Islam menganjurkan kepada umatnya untuk memberikan bantuan

kepada orang lain yang membutuhkan dengan cara memberi utang. Utang

bukanlah perbuatan yang dilarang melainkan dibolehkan karena seorang

beruntung dengan tujuan untuk memanfaatkan barang atau uang yang

diutangnya itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan dia akan

mengembalikannya persis seperti yang diterimanya.

Walaupun utang piutang diperbolehkan, namun ada permasalahan

yang akan muncul jika tidak adanya kesusaian antara syarat dan rukun

serta dalam pengembalian yang dilebihkan dimana jika tidak ada

kesesuaian terhadap rukun dan syarat utang piutang maka akan berdosa.

Pada praktik arisan tembak di Desa Kebonan Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali, terdapat sistem tembakan yang

membedakan praktek arisan ini dengan arisan yang lainnya. Adapun yang

dapat memenangkan arisan adalah peserta yang mengajukan tawaran

tertinggi namun dengan diberlakukannya sistem penawaran ini,

86 Ilfi Diana, Hadits-hadits Ekonomi”, (Malang:UIN Malang Press,2008),hlm.275

Page 78: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

64

mengakibatkan tidak adanya keseimbangan terhadap jumlah iuran yang

disetorkan dengan jumlah perolehan yang diterima oleh masing-maing

peserta. Disamping itu, adalah arisan ini juga diberlakukannya pembagian

uang tembakan yang belum pernah memenangkan arisan. Inilah yang

menyebabkan ketidak adilan dan ketidakseimbangan total perolehan yang

didapatkan yang diperoleh dari masing-masing peserta. Dengan demikian,

hal tersebut dikategorikan dalam riba utang piutang (Qardh) atau dayn.

Adapun yang dimakud dengan riba qard atau dayn adalah riba yang

muncul karena adanya pembayaran yang dilebihkan dikarenakan adanya

utang piutang.

Dengan demikian, kesepakatan yang berlaku didalam arisan, uang

dengan sistem tembakan ini dapat rusak dikarenakan mengandung riba,

gharar, maisir, ketidakadilan, dan mendzalimi peserta. Apabila didalam

suatu akad terdapat unsur-unsur yang dilarang didalam Islam, maka

rusaklah akad tersebut meskipun terdapat kesepakatan dan keikhlasan

diantara para pihak.

Pada dasarnya, kegiatan arisan tembak di Desa Kebonan

Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, ini sudah sesuai dengan

syarat dan rukun akad sebagaimana yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu

adanya pihak yang terlibat langsung dengan akad, uang yang diakadkan

ada ijab dan qobul, berupa kehendak para pihak yang mengikuti arisan.

Akan tetapi sistem tembak yang dilakukan pada saat pengundian

bertentangan dengan prinsip muamalah, yaitu mengandung unsur

Page 79: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

65

ketidakadilan, gharar, riba, maisir yang menjadikan arisan ini menjadi

tidak sah. Karena dalam hukum Islam, praktik arisan tembak di Desan

Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali ini tidak boleh

dilakukan karena bertentangan dengan syari‟at Islam.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di Desa Kebonan Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali dan menganalisis hasil penelitian tentang praktik

arisan tembak, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Arisan tembak di Desa Kebonan merupakan kegiatan sosial yang

beranggotakan 30 orang dengan penarikan Rp. 500.000,- setiap

bulannya, dan juga pengundian yang dilakukan satu bulan sekali.

Sehingga dana yang terkumpul tiap bulannya sebesar Rp.

15.000.000,-. Yang membedakan arisan tembak ini dengan arisan

Page 80: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

66

pada umumnya, yaitu saat pengundian arisan menggunakan sistem

tembak dimana pada pengundian bulan kedua, setiap anggota

menembak sejumlah uang dan yang menembak dengan jumlah

terbanyak akan memenangkan arisan tersebut. Namun anggota

yang mendapatkan arisan ini menjadi berkurang pendapatannya,

karena adanya sistem tembak tersebut dan anggota yang terakhir

akan mendapatkan dana utuh tanpa diundi.

2. Menurut hukum Islam, praktik arisan tembak yang terjadi di Desa

Kebonan sudah sesuai dengan syarat dan rukun Akad, akan tetapi

sistem yang digunakan pada arisan ini tidak sesuai dengan prinsip

muamallah karena terdapat unsur riba qardh, gharar, maisir, dan

ketidakadilan. Jadi praktik arisan tembak di Desan Kebonan

Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali ini tidak boleh

dilakukan karena bertentangan dengan hukum Islam.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, terdapat saran-saran

khususnya bagi masyarakat Desa Kebonan kecamatan Karanggede

kabupaten Boyolai yaitu :

1. Bagi anggota arisan tembak sebaiknya terlebih dahulu memahami

aturan-aturan arisan serta lebih berhati-hati ketika mengikuti

kegiatan sosial lainnya sehingga tidak ada pihak yang merasa

dirugikan

Page 81: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

67

2. Sebaiknya sistem tembak yang berlaku dalam arisan ini

dihilangkan agar tidak bertentangan dengan hukum Islam sehinnga

arisan tembak ini menjadi layak untuk dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Aibak, Kutbuddin. 2017. Kajian Fiqih Kontemporer. Yogyakarta: Kalimedia.

Ali, Zainudin. 2009. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar grafika.

Diana, Ilfi. 2008. hadits-hadits Ekonomi. Malang: Uin Malang Press.

Hasanuddin, M. 2016. Fiqih Muamalah. Jakarta: PT Raja Grapindo.

Huda, Qomarul. 2011. Fiqih Muamalah. Yogyakarta: Teras.

J, Moleong Lexy. 2008. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Page 82: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

68

Mardani. 2010. Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nahmadi, Chalid Narbuko dan Abu. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi

aksara.

Poerwadarminta. 1976. KBBI. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Redaksi, Tim. 2008. Kompilasi Hukum Islam. Bandung: Fokus Media.

Rozikin, M rohma. 2018. Hukum Arisan Dalam Islam. Malang: UB Press.

Sabiq, Sayyid. 2006. Fiqih Sunnah. Jakarta: Pena Pundi Aksara.

Suhendi, Hendi. 2010. Fiqih Muamalah. Jakarta: PT Rajagrapindo Persada.

Wardi, Ahmad Muslih. 2010. Fiqih Muamalat. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Wijaya, M Huri. 2015. Metodelogi dan Penulisan skripsi tesis dan desrtasi untuk

ilmu sosial. Yogyakarta: Elmatera.

Internet

Ghazi, Abu. n.d. Macam-macam riba dan contoh. Accessed Agustus Senin, 2019.

www.sharinvest.com.

KBBI. n.d. Arisan . Accessed Juni Jum'at, 2019. https://kbbi.web.id.

Zain. n.d. Pengertian Praktik. Accessed Juni Jum"at, 2019.

https://Pengertiankomplit.blogspot.com.

Lain-lain

Ahaidin, Moh Noor. 2008. Tinjauan Hukum Islam terhadap Arisan PIOW di

pasar baru Magetan. Magetan Skripsi-IAIN Sunan Ampel. Surabaya.

Page 83: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

69

Atiqoh, Dewi. 2014. Arisan motor system gugur koperasi Serba Usaha asli

cilacap dalam Tinjauan Hukum Islam. Cilacap Skripsi Purwokerto: Stain

Purwokerto.

Awaliyah, Mukhlisul. 2015. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Arisan di

Koperasi Dinoyo Dekat Lamongan. Lamongan:Skripsi-UIN Sunan Ampel.

Kartika, Nur Sari. 2015. Tinjauan Hukum Islam terhadap praktek Arisan

bersyarat (study kasus di perumahan gatoel RT.002/RW.003 Kelurahan

Kranggan Kecamatan Prajurit kulon Mojokerto). Mojokerto:Skripsi-UIN

Sunan Ampel.

Ro‟isun, Muhammad Ni‟am. 2018.Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mekanisme

Arisan di Ruma Mapan Salatiga Skripsi-IAIN Salatiga.

Susunan Pertanyaan Arisan Tembak di Desa Kebonan Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali :

Untuk Kepala Arisan :

1. Apa alasan mendirikan arisan tembak ?

2. Apa kendala dalam menjalankan arisan tembak ?

3. Bagaimana praktek arisan tembak ?

4. Berapa banyak anggota arisan ?

Untuk Anggota Arisan :

Page 84: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan

1. Apa alasan anda mengikuti arisan ?

2. Apakah selama mengikuti arisan berjalan dengan lancar ?

3. Bagaimana pendapat anda mengenai arisan tersebut ?

Page 85: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan
Page 86: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan
Page 87: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan
Page 88: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan
Page 89: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan
Page 90: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan
Page 91: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan
Page 92: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan
Page 93: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK ARISAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7472/1/proposal_skripsi[1... · 5. Kepada Ibu Hjh Triyanti selaku kepala arisan yang telah memberikan