Peran Arisan dan Simpan Pinjam PKK bagi Ekonomi Rumah...
Embed Size (px)
Transcript of Peran Arisan dan Simpan Pinjam PKK bagi Ekonomi Rumah...
-
2
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
Setiap negara menginginkan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya, begitu
pula dengan negara Indonesia. Hal ini tercermin dari pembukaan UUD (undang-
undang dasar) tahun 1945 pada alenia ke empat yang menyatakan bahwa,
kesejahteraan masyarakat merupakan salah suatu dari tujuan terbentuknya negara
republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai upaya telah
dilakukan oleh pemerintah Indonesia, sebagai contoh dari sisi moneter pemerintah
berusaha menjaga inflasi agar tetap stabil, sedangkan jika dilihat dari sisi fiskal
kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan bantuan berupa
BLT (Bantuan Langsung Tunai), Raskin (Beras Miskin), BOS (Bantuan
Operasional Sekolah) dan masih banyak lagi program yang dibuat oleh
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat tidak akan berhasil tanpa partisipasi dari masyarakat itu
sendiri untuk berupaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya guna memperoleh
kualitas hidup yang lebih baik. Menurut Yayasan Indonesia Sejahtera (YIS) (2010
: 1) salah satu komponen yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan
masyarakat adalah keadaan perekonomian sebuah keluarga. Hal ini didukung oleh
hasil penelitian yang dilakukan Puspitawati et al (2012 : 4) yang menunjukkan
bahwa 53,3% istri tidak puas dengan keadaan ekonomi keluarga yang tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan yang tak terduga. Oleh
karena itu sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh YIS (2010 : 1) yang
menyatakan bahwa pengelolaan ekonomi rumah tangga sangat diperlukan
mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia tidak memiliki pengelolaan
keuangan ekonomi yang terencana dimana masyarakat Indonesia tergolong
masyarakat yang konsumtif.
Oleh karena itu, kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari bagaimana
cara masyarakat itu sendiri mengelola pendapatan yang diterima, yakni dengan
-
3
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pendapatan. Pencatatan keuangan
sangat diperlukan dalam rumah tangga, karena jika pendapatan lebih kecil dari
pengeluaran maka akan terjadi defisit dan hutang yang akan menjadi alternatif
pemenuhan kebutuhan tersebut, sedangkan sebaliknya jika pendapatan lebih besar
dari pengeluaran maka akan ada surplus dimana surplus tersebut dapat ditabung
untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu mengalami masalah keuangan mengingat
kondisi perekonomian yang tidak stabil.
Mengingat pentingnya pengelolaan keuangan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat maka disinilah peran dari ibu rumah tangga (istri)
sangat dibutuhkan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan
Puspitawati et al (2012) yang menunjukkan bahwa ibu rumah tangga ikut
berkontribusi secara ekonomi untuk meningkatkan pendapatan keluarga, yang
dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejaheraan keluarga. Hal ini
menunjukkan bahwa kini peran ibu rumah tangga tidak hanya berhubungan
dengan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, membersihkan rumah, mengasuh
anak, menyiapkan makanan dan minuman. Namun ibu rumah tangga turut
memiliki peran yang cukup besar dalam pengelolaan keuangan, karena pada
umumnya ibu rumah tangga yang mengelola kebutuhan keluarga sehari-hari,
dimana sumber pendapatan utama didapat dari sang suami.
Peran ibu rumah tangga dalam mengelola ekonomi rumah tangga bukanlah
hal yang mudah untuk dilakukan ditengah kesibukannya mengurus keluarga.
Dalam mengelola ekonomi keluarga, ibu rumah tangga perlu berupaya
menyeimbangkan antara pendapatan yang diterima supaya cukup untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk dapat menyeimbangkan pendapatan dan
pengeluaran agar tidak defisit, banyak hal yang dapat dilakukan oleh ibu rumah
tangga antara lain dengan bekerja di sektor informal. Menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) pada tahun 2010 terdapat 38,58 % ibu rumah tangga di Indonesia
yang bekerja. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan di Lereng Merapi
Pasca Erupsi Merapi juni 2006, dimana demi meningkatkan pendapatan keluarga
-
4
ibu rumah tangga turut bekerja seperti mencari pasir, menjadi buruh, berdagang di
tempat wisata dan lain-lain (Hastuti 2006).
Namun tidak semua ibu rumah tangga dapat bekerja di sektor informal,
karena memiliki tanggung jawab dalam keluarga. Oleh karena itu salah satu cara
yang dapat dan kerap dilakukan ibu rumah tangga guna memenuhi kebutuhan
ekonomi rumah tangga antara lain dengan memanfaatkan lembaga keuangan
formal maupun non formal untuk mengatasi masalah ekonomi rumah tangga.
Namun karena lembaga keuangan formal kerap dinilai terlalu berbelat-belit, harus
dengan agunan dan masih banyak lagi persyaratan yang harus dipenuhi, hal ini
membuat lembaga keuangan formal menjadi kurang diminati. Hal ini didukung
data dari kompas 27 September 2013, yang menunjukkan bahwa dari total seluruh
penduduk di Indonesia hanya 20% masyarakat yang memiliki akses terhadap
lembaga keuangan formal (perbankan). Oleh karena itu berbeda dengan lembaga
keuangan formal, lembaga keuangan non formal menjadi lembaga keuangan yang
cukup digemari khususnya oleh masyarakat kelas menengah kebawah.
Salah satu lembaga keuangan non formal yang kerap dimanfaatkan oleh
masyarakat Indonesia adalah arisan. Hal ini dikarenkana arisan memiliki peran
yang cukup besar untuk membantu perekonomian rumah tangga, hal ini didukung
oleh penelitian Hastuti (2006) dimana paska erupsi merapi banyak masyarakat
yang kehilangan pekerjaan oleh karena itu masyarakat di sekitar daerah tersebut
khususnya ibu rumah tangga mencoba mencari alternatif untuk membantu
masalah ekonomi rumah tangga yang sedang mereka hadapi. Salah satu alternatif
yang digunakan untuk mengatasi masalah dalam ekonomi rumah tangga mereka
adalah dengan memanfaatkan arisan, selain itu anggota juga dapat memanfaatkan
simpan pinjam yang terdapat dalam PKK untuk membantu ekonomi rumah tangga
masyarakat.
Arisan tidak hanya berkaitan dengan kegiatan ekonomi saja seperti yang
telah diungkapkan di atas, namun di sisi lain arisan juga memiliki peran secara
sosial bagi masyarakat. Hal ini didukung oleh penelitian Pratiwi (2012) yang
-
5
menyatakan bahwa arisan memiliki peran secara sosial karena dengan adanya
arisan maka warga dapat turut berpartisipasi sebagai pengurus arisan ataupun
berpartisipasi sebagai anggota arisan. Selain itu ada rasa timbal balik antar sesama
warga yang terlihat saat ada warga yang sedang mengalami kesulitan, atau ada
warga yang sedang membuat acara yang terlihat dari tindakan proaktif yang
dilakukan warga.
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Kota Salatiga,
khususnya dikecamatan Sidorejo, kelurahan Kauman Kidul. Pemilihan lokasi ini
dikarenakan kecamatan Sidorejo merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk
dan rumah tangga terbesar dibandingkan dengan kecamatan lain yang berada di
Salatiga yang dapat di lihat pada tabel 1. Semakin banyak jumlah penduduk dan
rumah tangga di suatu daerah maka diharapkan semakin banyak pula masyarakat
yang mengikuti arisan dan simpan pinjam PKK didaerah tersebut dengan asumsi
tingkat partisipasi arisan yang sama.
Tabel 1
Jumlah Rumah Tangga Per Kecamatan 2011
Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Rumah
Tangga
Rata-Rata
Rumah Tangga
Argomulyo 40.947 10.418 3,930
Tingkir 40.206 10.290 3,907
Sidomukti 38.975 10.216 3,815
Sidorejo 52.357 16.623 3,150
Total 172.485 47.547 3,628
Sumber : Badan Pusat Statistik Salatiga
Melihat pentingnya arisan dan simpan pinjam PKK sebagai salah satu
alternatif bagi ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan keluarga guna
meningkatkan kesejahteraan, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat peran
arisan dan simpan pinjam PKK bagi ekonomi rumah tangga, dan melihat sejauh
mana arisan dan simpan pinjam PKK berfungsi sebagai jaminan sosial bagi
kehidupan masyarakat di Kauman Kidul.
-
6
2. Masalah Penelitian
Ibu rumah tangga memiliki peran yang cukup besar dalam ekonomi suatu
rumah tangga, selain memiliki tugas untuk mengurus rumah ibu rumah tangga
turut ikut serta membantu ekonomi rumah tangga jika dirasa pendapatan dari sang
suami tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Berbagai upaya dapat
dilakukan oleh ibu rumah tangga untuk mencukupi kebutuhan ekonomi salah
satunya adalah dengan mengikuti kegiatan arisan dan simpan pinjam PKK.
Terdapat beberapa penelitian yang mengkaji tentang arisan, dimana dari hasil
penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa arisan banyak dimanfaatkan oleh ibu
rumah tangga untuk mengatasi masalah ekonomi keluarga. Namun masih sedikit
yang meneliti tentang seberapa jauh peran arisan dan simpan pinjam PKK dalam
ekonomi rumah tangga, serta bagaimana fungsi arisan arisan dan simpan pinjam
PKK sebagai jaminan sosial.
3. Tujuan Penelitian
1. Melihat peran arisan dan simpan pinjam PKK bagi ekonomi rumah tangga
di Kauman Kidul.
2. Sejauh mana arisan dan simpan pinjam PKK berfungsi sebagai jaminan
sosial bagi kehidupan masyarakat di Kauman Kidul.
-
7
TELAAH TEORETIS
1. Arisan
Arisan merupakan salah satu kegiatan sosial yang kerap dilakukan
oleh masyarakat untuk meningkatkan solidaritas atau kekeluargaan, namun
tidak ada yang tahu siapa penciptanya, sejak kapan mulai ada, dimana
pertama kali dilakukan, tidak ada yang tahu pasti tentang sejarah arisan
(Pratiwi, 2012 : 7). Selain memiliki peran sosial arisan juga memiliki
peran secara ekonomi. Bahkan arisan dapat digolongkan dalam lembaga
keuangan non formal atau yang sering di sebut dengan shadow banking.
Arisan dapat disebut sebagai lembaga keuangan non formal karena dalam
pelaksanaannya arisan mengunakan sistem simpan pinjam seperti yang
dilakukan oleh lembaga keuangan formal yang lainya (perbankan).
Terdapat 2 (dua) tipe dasar sistem arisan yang kerap digunakan di
negara yang berpendapatan rendah menurut Bouman (1995: 337) antara
lain :
Rotating Savings and Credit Associations (ROSCAs)
ROSCA merupakan salah satu sistem arisan yang memiliki
fungsi utama sebagai intermediasi keuangan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Sistem ini bekerja dengan cara
menghimpun dana dari setiap anggota dan melakukan pengundian
untuk menentukan anggota yang berhak menerima dana arisan
tersebut, sistem ini terus berlangsung hingga semua anggota
menerima uang arisan, namun tidak menutup kemungkinan
anggota yang menerima dana arisan memberikan (mengoperkan)
dananya kepada anggota lain yang sedang membutuhkan. Dalam
sistem ini anggotanya relatif sedikit dan bersifat homogen, pada
umumnya masyarakat miskin dan masyarakat kaya memiliki
kelompok arisan yang berbeda.
-
8
Berkaitan dengan sistem simpan pinjam dalam ROSCA
tidak disediakan sistem simpan (menabung) sehingga anggota tidak
mendapat fasilitas untuk menabung, namun aggota mendapatkan
fasilitas untuk melakukan pinjaman, pada umumnya tidak ada
bungga pinjaman kecuali jika ada kesepakatan bersama berkaitan
dengan suku bunga pinjaman. ROSCA memiliki sistem yang
sederhana tidak ada peraturan dan prosedur yang tertulis.
Rotating and Accumulating Savings (ASCRAs)
ASCRA berbeda dengan ROSCA, ASCRA memiliki multi
fungsi dimana selain untuk melayani kepentingan kelompok
(anggota) juga melayani kepentingan masyarakat. Sistem ini
bekerja dengan cara menghimpun dana dari setiap anggota dimana
dana tersebut dibagikan menurut kesepakatan bersama yang telah
ditentukan sebelumnya. Berbeda dengan ROSCA keanggotaan
dalam ASCRA lebih banyak dan beraneka ragam, bahkan tak
menutup kemungkinan masyarakat miskin dan masyarakat kaya
berpartisipasi bersama-sama dalam satu kelompok arisan.
Berkaitan dengan simpan pinjam ASCRA menyediakan
fasilitas simpan pinjam, sehingga memungkinkan anggota untuk
melakukan simpan pinjam dalam ASCRA pada umumnya dana
simpanan yang diterima dari anggota akan di simpan pada Bank,
sedangkan untuk pinjaman anggota akan dikenakan bunga. Untuk
pinjaman anggota tidak dibatasi sehingga dapat meminjam lebih
dari satu kali bahkan sekalipun hanya menabung sedikit tetap dapat
meminjam dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu
dibutuhkan adanya pengelolaan simpan pinjam, sehingga dalam
ASCRA dibutuhkan peraturan dan prosedur yang sifatnya tertulis.
Menurut Varadharajan dalam penelitiannya yang berjudul
Explaining Participation in Rotating Savings and Credit Associations
-
9
(RoSCAs): Evidence from Indonesia arisan umumnya dilakukan dengan
cara, mengumpulkan sekelompok orang (anggota) secara teratur (contoh :
satu minggu sekali atau satu bulan sekali), setiap anggota wajib
menyetorkan sejumlah dana tertentu yang telah disepakati bersama kepada
seseorang yang ditunjuk sebagai ketua arisan. Pada akhir pertemuan akan
diadakan pengundian dimana nama anggota yang keluar pertama yang
berhak menerima uang arisan yang telah terkumpul. Namun bukan berarti
anggota yang telah menerima arisan tersebut tidak membayar kembali
namun sebaliknya, anggota yang telah menerima uang arisan akan tetap
membayarkan dana arisan sampai semua anggota menerima uang arisan
secara merata. Jumlah anggota arisan tidak dibatasi semakin banyak yang
ikut maka akan semakin banyak pula uang yang akan diterima.
Terdapat berbagai jenis arisan antara lain arisan keluarga, arisan
bulanan, arisan dasawisma, arisan PKK, arisan kantor dan masih banyak
lagi jenis arisan yang terdapat di Indonesia, namun pada umumnya hampir
semua arisan menerapkan cara yang sama seperti yang telah diutarakan
Varadharajan, yang menjadi pembeda hanya pada anggota arisan sebagai
contoh jika arisan kantor maka anggota arisan adalah orang-orang yang
bekerja di kantor, sedangkan jika arisan PKK maka anggotanya terdiri dari
ibu-ibu rumah tangga dalam satu lingkup Rukun Tetangga (RT) tertentu.
2. Teori Ekonomi Rumah Tangga
Rumah tangga merupakan unit terkecil dalam perannya sebagai
pelaku ekonomi, namun sekalipun kecil rumah tangga tetap memiliki
peran yang cukup besar bagi perekonomian. Dalam ekonomi rumah tangga
diperlukan adanya pengelolaan ekonomi rumah tangga (PERT),
pengelolaan ekonomi rumah tangga ini sangat diperlukan untuk
menyeimbangkan antara pengeluaran dengan pendapatan agar terdapat
surplus dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan. Menurut
-
10
Sutjiono (2005:4) tujuan diperlukan adalanya pengelolaan ekonomi rumah
tangga antara lain untuk :
Pemenuhan kebutuhan ekonomi anggota keluarga secara optimum.
Stabilitas kehidupan ekonomi keluarga.
Pertumbuhan ekonomi keluarga.
Sutjiono (2005:4) juga menyatakan bahwa terdapat beberapa unsur
dalam pengelolaan ekonomi rumah tangga antara lain:
Pendapatan keluarga
Rencana pengeluaran
Pencatatan dan monitoring
Menabung
Kesepakatan keluarga
Menutut YIS (2010 : 13) prinsip-prinsip dalam ekonomi rumah
tangga antara lain:
Penggunaan Uang
Uang merupakan komponen terpenting dalam pengelolaan ekonomi
rumah tangga. Pengunaan uang yang baik dan benar dapat
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu ibu rumah
tangga selaku pengelola keuangan perlu melihat seberapa besar
pendapatan yang diterima dari sang suami (baik itu bulanan atau
harian), dari pendapatan tersebut harus diprioritaskan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
Kebutuhan dan Keinginan
-
11
Defisit yang kerap dialami oleh ibu rumah tangga saat mengelola
keuangan keluarga, seringkali disebabkan oleh kecenderungan ibu
rumah tangga yang mengunakan pendapatan yang diterima untuk
memenuhi apa yang di inginkan bukan apa yang di butuhkan. Oleh
karena itu penting sekali bagi ibu rumah tangga untuk dapat
membedakan apa itu keinginan dengan apa itu kebutuhan. Keingininan
adalah suatu tambahan kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi
untuk meningkatkan rasa puas. Sedangkan kebutuhan adalah sesuatu
yang diperlukan manusia untuk mencapai kesejahteraannya. Jadi
antara keinginan dan kebutuhan yang perlu di utamakan adalah
kebutuhan karena jika kebutuhan tidak terpenuhi maka kesejahteraan
akan menurun, sedangkan jika keinginan tidak terpenuhi maka tidak
akan menurukan kesejahteraan.
Mengatasi Sifat Boros
Melihat pendapatan yang diterima seseorang itu terbatas sedangkan
kebutuhannya tak terbatas maka pengelolaan ekonomi rumah tangga
sanggat dibutuhkan. Dalam mengelola ekonomi rumah tangga gaya
hidup hemat cukup diperlukan untuk mendukung pengelolaan ekonomi
rumah tangga, tapi bukan berarti pengelolaan ekonomi rumah tangga
hanya berfokus pada penghematan pengeluaran, namun lebih di
fokuskan pada bagaimana membuat pengeluaran agar tidak melebihi
pendapatan yang diterima.
-
12
METODELOGI PENELITIAN
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan
sebelumnya, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
menurut Bogdan dan Biklen, S. (1992) dalam Rahmat (2009) adalah salah satu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dan uraian yang mendalam
berupa ucapan atau tulisan dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu
individu, kelompok masyarakat dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting
konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan
holistik. Penelitian ini menggunakan 2 jenis sumber data antara lain :
a. Data Primer
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui
observasi langsung dari reponden di lokasi penelitian dengan
mengunakan metode wawancara terhadap sejumlah sampel yang telah
dipilih. Pemilihan informan ini berdasarkan pertimbangan bahwa
mereka mengalami, mengetahui dan dapat memberikan penjelasan
tentang objek atau masalah yang berkaitan dengan penulisan skripsi
ini.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data yang
didapat dari berbagai sumber seperti dengan cara membaca buku,
jurnal, dan beberapa catatan perkuliahan yang berkaitan langsung
dengan objek pembahasan.
Untuk memperoleh data primer maka dibutuhkan adanya key informan
yang diharapkan dapat membantu memberikan informasi terkait masalah yang
akan diteliti. Penentuan key informan dalam penelitian ini dilakukan secara
sengaja (purposive) yaitu dengan memilih 4 Rukun Tetangga (4 PKK), dengan
total informan adalah 16 orang yang terbagi dari 4 Ketua Arisan / ketua PKK, 4
-
13
pengurus simpan pinjam, dan 8 anggota arisan (dimana dalam 1 RT diambil 2
anggota).
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah di desa Kauman Kidul
yang terletak di kecamatan Sidorejo, Salatiga. Pemilihan lokasi ini dikarenakan
Kauman Kidul berada di perbatasan daerah antara Kota Salatiga dengan Kab.
Semarang, dimana penduduk di daerah tersebut kebanyakan bekerja sebagai
buruh, dengan tingkat pendapatan yang tergolong rendah.
-
14
PEMBAHASAN
Sekilas Tentang Desa Kauman Kidul
Kauman Kidul merupakan salah satu desa yang terletak di kota Salatiga
khususnya di Kecamatan Sidorejo. Desa ini terletak di bagian utara Kota Salatiga
dan merupakan salah satu desa yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang.
Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik) Salatiga, desa Kauman Kidul
memiliki luas sebesar 12.235 km2 pada tahun 2011. Secara administratif menurut
BPS Salatiga tahun 2010 terdapat 19 RT (rukun tetangga) di desa ini. Jumlah
penduduk yang tersebar di 19 RT tersebut sebanyak 3.876 jiwa menurut Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Salatiga pada tahun 2010. Dari total jumlah
penduduk yang ada di desa ini sebagian besar mereka berprofesi sebagai buruh
industri (pegawai Damatek) dan petani.
Ditengah kesibukannya masing-masing, masyarakat di desa Kauman Kidul
ini tetap dapat menjalin silaturahmi dengan baik dengan warga sekitar. Kerukunan
dan jiwa sosial masyarakat yang ada di desa Kauman Kidul ini tergolong sanggat
baik, hal ini terbukti jika ada tetangga yang sedang sakit, meninggal, atau bahkan
sedang mengadakan pernikahan maka tidak segan-segan untuk dibantu baik secara
ekonomi maupun secara sosial tanpa mengharapkan balasan. Kerukuan dan jiwa
sosial yang kuat dan melekat di desa ini dapat tercipta dikarenakan warga di desa
Kauman Kidul ini kerap berkumpul dalam kegiatan rutin yang mereka buat.
Kegiatan rutin yang kerap dilakukan ini bertujuan untuk menjaga tali silaturahmi
dan kedekatan antar warga agar tetap terjalin terlepas dari kesibukan mereka
masing-masing. Minimal setiap 1 bulan sekali semua warga dalam suatu RT akan
berkumpul dan bertemu melalui kegiatan rutin yang kerap diadakan oleh warga
tersebut. Kegiatan bulanan yang rutin dilakukan untuk menjaga rasa kekeluargaan
di desa ini diantaranya adalah Arisan dan kegiatan PKK.
-
15
Asal Usul Arisan
Arisan yang ada di desa Kauman Kidul ini sudah ada sejak dulu, tidak
diketahui dengan pasti apa yang menjadi latar belakang didirikannya arisan dan
siapa pendirinya. Semua warga di desa ini umumnya hanya meneruskan kebiasaan
yang sudah ada secara turun temurun, sehinga tidak diketahui asal usul sejarah
adanya arisan di desa ini. Sesuai yang di ungkapkan oleh ibu Herlina
pancawardani selaku ketua Arisan RT 07 / RW 07 :
Latar belakang didirikannya arisan menurut saya sudah tradisi gitu ya ,
karena sudah tradisinya gitu ya kita cuma meneruskan saja, saya disini
sudah dari tahun 2003, kira-kira sudah 11 tahun dan semenjak saya
datang sudah ada arisan jadi hanya melanjutkan saja.
Sekalipun arisan ada hanya untuk melanjutkan tradisi turun temurun, namun tak
dapat disangkal bahwa di balik tradisi turun temurun ini terdapat berbagai macam
manfaat yang dapat diambil dari dalamnya. Oleh karena itu wajar jika tradisi ini
masih bertahan dan terus di lakukan oleh masyarakat Kauman Kidul hinga
sekarang.
Sekilas Tentang PKK
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga atau yang kerap
disingkat dengan PKK ini merupakan salah satu program pemerintah yang
terkecil. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 2013, PKK
adalah Gerakan Nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari
bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya
keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak
mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan
keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat dilihat bahwa
sasaran kegiatan PKK adalah keluarga, maka setiap RT (rukun tetangga) wajib
mengadakan kegiatan PKK yang umumnya 1 bulan sekali. Oleh karena itu dapat
-
16
dikatakan pula bahwa PKK merupakan salah satu program pemerintah yang
terkecil dan merupakan wadah informasi bagi pemerintah untuk masyarakat.
seperti yang diungkapkan oleh Ibu Umi Kalsum selaku ketua Arisan RT 05 RW
07 Kauman Kidul :
Ya kitakan sebetulnya anjangsana PKK itu kan program dari pemerintah
yang terkecil, sedangkan arisan merupakan bagian dari PKK yang dibuat
untuk menarik minat warga agar datang.
Pada umumnya seperti pada organisasi lain, PKK juga memiliki struktur
organisasi sekalipun tidak formal. Pada umumnya struktur organisasi yang ada
pada PKK terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, humas, pengurus simpan
pinjam, dan pengurus sosial dan masih banyak lagi tergantung kesepakatan dari
anggota PKK sehinga antara PKK di RT yang satu dengan yang lain dapat
memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda. Pemilihan pengurus dalam PKK
ini tidak dilakukan secara sepihak melainkan berdasarkan kesepakatan bersama
anggota PKK. Namun khusus untuk jabatan ketua PKK sudah pasti akan dijabat
oleh istri dari ketua RT, tanpa adanya pemilihan secara khusus seperti yang
dilakukan untuk jabatan anggota arisan yang lain.
Dua Hal yang Tak Dapat Di Pisahkan
Arisan merupakan salah satu kegiatan rutin yang diadakan oleh hampir
setiap RT di desa Kauman Kidul, dimana kegiatan arisan ini sebenarnya
merupakan bagian dari kegiatan PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga). Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa PKK
merupakan kegiatan yang wajib di lakukan di setiap RT, mengingat PKK
memiliki peran sebagai wadah informasi pemerintah. Namun sekalipun telah di
wajibkan ternyata masih terdapat beberapa warga yang tidak hadir dalam kegiatan
PKK ini, oleh karena itu dibentuklah arisan dengan harapan adanya arisan dapat
menarik minat warga untuk aktif hadir dalam pertemuan PKK, sesuai yang
diungkapkan oleh beberapa ketua arisan di Kauman Kidul :
-
17
Ibu Ati Selaku ketua arisan RT 03 RW 06 Kauman Kidul :
Tujuan arisan ya untuk menyemangati agar berangkat PKK
Ibu Umi Kalsum selaku ketua Arisan RT 05 RW 07 Kauman Kidul :
Arisan merupakan bagian dari PKK yang dibuat untuk menarik minat
warga agar datang. Kan kalo ada arisan warga jadi rajin datang PKK
mbak. Kalo tidak ada arisan kan anggota jadi malas hadir, biasanya gitu.
Jadi dibuat untuk memacu anggota aktif hadir.
Tanggapan dari kedua ketua arisan diatas disambut dengan positif oleh
salah satu anggota arisan, yakni ibu Nur Khasanah anggota arisan dari RT 03 /
RW 06 Kauman Kidul yang menyatakan bahwa :
Alasan ikut arisan ya biar menyemanggati dan buat kesibukan
Melihat pernyataan yang telah disampaikan di atas, maka dapat dilihat
bahwa arisan memiliki daya tarik yang kuat untuk menarik minat warga agar aktif
hadir dalam pertemuan PKK. Hal ini dikarenakan dengan adanya arisan maka
warga dapat mendapatkan manfaat secara ekonomi baik berkaitan dengan simpan
maupun pinjam. oleh karena itu arisan dan PKK merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan. PKK tanpa adanya arisan tidak akan berjalan dengan baik
begitu pula sebaliknya arisan tanpa PKK pun juga tidak akan memberikan
manfaat yang berarti bagi warga. Oleh karena itu jika ada PKK umumnya juga
akan ada arisan, begitu juga sebaliknya karena dua hal ini tidak dapat dipisahkan.
Belajar Menabung
Salah satu manfaat adanya arisan adalah untuk membantu masyarakat
khususnya ibu rumah tangga agar dapat belajar menabung. Menabung merupakan
hal yang cukup penting untuk mengantisipasi terjadinya kebutuhan yang tak
terduga dimasa yang akan datang. Sekalipun menabung merupakan hal yang
penting namun menabung bukan lah hal yang mudah untuk dilakukan, mengingat
-
18
pendapatan yang ada terkadang belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Seandainya jika ada sisa pendapatanpun hanya sedikit sehinga tidak
dapat untuk ditabung di bank mengingat ada batas minimal untuk menabung di
bank. Dengan adanya arisan warga mendapat keuntungan lebih dibandingkan di
bank, hal ini dikarenakan anggota dapat menabung dengan bebas tanpa ada batas
minimal menabung. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya arisan masyarakat
yang tidak memiliki akses terhadap perbankan dapat memanfaatkan arisan sebagai
lembaga keuangan non formal untuk dapat berlajar menabung. Maka secara tidak
langsung arisan berperan untuk membantu anggota arisan untuk belajar
menabung, karena pada dasarnya arisan itu seperti menabung hanya saja tidak
mendapat bunga dan tidak dapat diambil sewaktu-waktu. Menurut ibu Tri Murni
selaku anggota arisan di RT.05 / RW.07 :
Alasan ikut arisan ya untuk belajar menabung dan hidup rukun dengan
tetangga
Sedangkan menurut ibu Salbilah sebagai anggota arisan di RT.08 / RW.07 :
Ikut arisan itu seperti menabung namun dengan jumlah yang sudah di
tentukan dan wajib, selama belum mendapat arisan maka uang tersebut
tidak boleh diambil
Menurut ibu Yanti sebagai anggota arisan di RT.08 / RW.07 :
Arisan itu seperti menabung, namun tidak ada bunganya
Dan menurut Ibu Amin Karsiyah anggota arisan di RT.3 / RW.06 :
Melu arisan ki idep-idep nyelengi mbak
(Ikut arisan itu ibaratnya menabung mbak)
Dari pendapat keempat anggota arisan itu maka dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar warga mengangap arisan itu seperti menabung hanya saja tanpa
bunga, dengan nominal yang telah ditentukan dan tidak dapat diambil sewaktu-
-
19
waktu. Arisan tidak hanya memiliki manfaat bagi masyarakat untuk belajar
menabung saja namun juga memiliki manfaat lain yang berkaitan secara ekonomi.
Pinjaman Tanpa Bunga
Arisan tidak hanya berkaitan dengan menabung (simpan) namun juga
tentang pinjaman, namun berbeda dengan pinjaman pada umumnya di arisan
warga dapat meminjam tanpa dikenakan bunga. Bagaimana mungkin arisan
memiliki kaitan dengan pinjaman tanpa bunga? Jawabanya sangat sederhana,
namun sebelum menjawab pertanyaan diatas mari kita lihat terlebih dahulu
bagaimana cara kerja arisan pada umumnya. Arisan umumnya dilakukan dengan
cara mengumpulkan sejumlah anggota, dan dalam arisan setiap anggota wajib
menyetorkan sejumlah dana yang telah disepakati pada waktu yang telah
ditentukan. Dana yang telah terkumpul tersebut akan di berikan kepada anggota
yang mendapat arisan, kegiatan ini akan terus berlangsung hingga semua anggota
mendapatkan dana arisan. Penentuan siapa anggota yang berhak mendapat dana
arisan ini ditentukan dengan cara mengundi nama anggota, sehingga tidak dapat
diperdiksi siapa anggota yang akan menerima dana arisan.
Karena sistem penentuan penerima dana arisan ini diundi secara acak
maka bisa jadi anggota tersebut mendapatkan dana arisan diawal-awal namun bisa
jadi juga mendapatkan arisan pada akhir periode arisan. Jika seorang anggota
mendapatkan dana arisan di akhir periode arisan maka sama saja dia menabung
namun tanpa memperoleh bunga, karena setiap bulan dia harus menyetorkan
sejumlah dana dimana dana tersebut baru akan dia terima pada akhir periode.
Sedangkan jika anggota arisan tersebut mendapat uang arisan pada awal arisan
maka ia seperti mendapat pinjaman tanpa bunga, dan dia hanya perlu
menyetorkan uang setiap bulan sesuai besaran iuran arisan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Seperti yang diuraikan oleh ibu Herlina Pancawardani selaku ketua Arisan
RT.07 / RW.07, ibu Herlina mengikuti arisan dengan jumlah iuran sebesar
-
20
Rp.10.000,- per bulan. Dimana di RT bu Herlina tersebut terdapat 20 warga yang
juga ikut arisan, maka total jumlah uang arisan yang akan diterima adalah sebesar
Rp.200.000,- (Rp.10.000,- X 20 anggota). Jika nama bu Herlina keluar untuk
pertama kali maka ibu Herlina akan mendapat uang sebesar Rp.200.000,- dan ini
sama seperti mendapatkan pinjaman tanpa bunga karena bu Herlina tiap bulan
hanya perlu membayar iuran sesuai dengan kesepakatan awal yakni Rp.10.000,-.
Sedangkan jika sebaliknya, nama ibu Herlina keluar di urutan terakhir maka ibu
Herlina setiap bulan harus membayar Rp.10.000,- sampai periode arisan berakhir
dan baru akan mendapatkan uang arisan sebesar Rp.200.000,- pada akhir periode
arisan dan ini seperti menabung hanya saja tidak mendapatkan bunga. Manfaat
arisan tidak hanya terkait dengan simpan pinjam saja namun arisan juga memiliki
manfaat lain yang dapat dilihat dari pengalokasian dana arisan yang didapatkan.
Pengalokasian Dana Arisan
Melihat dari berbagai manfaat diadakannya arisan maka dapat disimpulkan
bahwa arisan memiliki peran yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat di
Kauman Kidul. Peran arisan ini dapat dilihat dari bagaimana cara anggota arisan
mengalokasikan dana arisan yang mereka terima. Pengalokasiaan dana arisan
dapat berbeda-beda antara anggota yang satu dengan yang lain, karena setiap
keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda pula. Selain kebutuhan yang
berbeda-beda, waktu mendapatkan undian arisan juga akan menentukan
pengalokasian uang arisan yang seperti apa yang akan dipilih. Berikut ini
beberapa cara pengalokasian dana arisan yang kerap dilakukan oleh anggota saat
menerima uang arisan.
Arisan dan Kebutuhan Rumah Tangga
Kebutuhan rumah tangga itu bervariasi, bahkan antara keluarga yang satu
dengan yang lain dapat berbeda-beda. Namun semua kebutuhan tersebut pada
dasarnya harus dipenuhi agar kesejahteraan keluarga tersebut terjamin. Oleh
karena itu jika ada kebutuhan keluarga yang belum dapat terpenuhi maka keluarga
-
21
tersebut harus berupaya sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan pokok
tersebut. Maka ada kalanya untuk memenuhi kebutuhan pokok, para ibu rumah
tangga memanfaatkan uang arisan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Salah satu kebutuhan rumah tangga yang kerap dipenuhi dengan
memanfaatkan uang arisan adalah kebutuhan anak, karena seperti yang kita tahu
kebutuhan anak itu tidak sedikit bahkan merupakan kubutuhan yang terbesar yang
ada dalam suatu keluarga. Kebutuhan anak ini dapat berkaitan dengan berbagai
macam hal entah itu terkait dengan susu, mainan anak, jajan anak, pakaian anak
dan masih banyak lagi. Hal ini didukung oleh pernyataan dari salah satu anggota
arisan yakni menurut ibu Tri Murni sebagai anggota arisan di RT.08 / RW.07 :
Uang arisan ya buat perlunya apa gitu mbak buat beli jajan anak, beli
maenan anak, ya pokoknya buat keperluan anak susu atau baju gitu mbak.
Kan kebutuhan anak itu paling besar ya apalagi kalo anaknya masih kecil
gini mbak
Dari pernyataan ibu Tri tersebut maka dapat dilihat bahwa pengalokasian
dana arisan yang didapat adalah untuk memenuhi kebutuhan anak dimana
kebutuhan anak merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga yang terbesar.
Namun kebutuhan rumah tangga tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan anak
saja, masih ada kebutuhan rumah tangga lain yang perlu untuk dipenuhi. Salah
satu kebutuhan rumah tangga yang juga penting untuk dipenuhi adalah kebutuhan
akan hiburan (rekreasi). Kebutuhan akan hiburan atau rekreasi ini bukan
merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, namun jika semua kebutuhan
pokok sudah terpenuhi dan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga maka
tidak ada salahnya jika kebutuhan akan rekreasi ini dipenuhi. Salah satu
pengelolaan dana arisan adalah dimanfaatkan untuk rekreasi seperti yang
diungkapkan oleh Ibu Retno sebagai anggota arisan di RT.07 / RW.07, yang
menyatakan bahwa :
Kalo arisan itu paling dapatnya berapa to mbak, jadi ya paling uang
arisannya tu buat senang-senang aja mbak. Pergi jalan-jalan kemana
-
22
gitu, gak usah jauh-jauh paling ke kota ke Ramayana. Ya buat nyenengin
keluarga aja mbak, lagipula dapat arisan atau ndak kan yang penting buat
pirukunnya aja mbak.
Berbeda dengan pernyataan dari ibu Retno yang mengunakan dana arisan
yang didapat untuk bersenang-senang (rekreasi), menurut Ibu Nur Khasanah
sebagai anggota arisan di RT.03 / RW.06 yang menggunakan dana arisan yang
didapat untuk membeli peralatan dapur, seperti yang beliau ungkapkan dibawah
ini :
Nak entuk duit arisan yo ge tuku macem-macem mbak, tuku alat dapur
opo liyane kan seneng mbak, ora usah ngetokke duit saka kantong dewe
(Kalo dapat uang arisan ya buat beli macam-macam, beli alat dapur atau
lainya kan senang mbak ndak usah ngeluarin uang dari dompet sendiri).
Perbedaan pernyataan antara ibu Retno dan ibu Nur Khasanah tersebut
menunjukkan bahwa kebutuhan rumah tangga antara yang satu dengan yang lain
tidak sama. Mungkin ibu Retno semua kebutuhannya sudah dapat terpenuhi
sehingga dana arisan yang didapat dapat digunakan untuk jalan-jalan, sedangkan
untuk ibu Nur Khasanah kebutuhan rumah tangganya masih banyak yang belum
terpenuhi maka dan arisan yang didapat digunakan untuk membeli peralatan
dapur.
Melihat dari perbedaan pernyataan yang diungkapkan dari ibu Tri, Retno
dan Nur diatas maka dapat dilihat bahwa kebutuhan antara rumah tangga yang
satu dengan yang lain berbeda-beda. Karena kebutuhan yang berbeda-beda maka
dana arisan yang didapatpun digunakan dengan cara yang berbeda-beda pula,
namun pada dasarnya semua itu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-
hari.
Arisan dan Modal Dagang
Namun selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dana arisan juga
dapat digunakan untuk membantu memberi modal dagang, seperti yang dialami
-
23
oleh Ibu Sri sebagai anggota arisan di RT.05 / RW.06 yang kebetulan beliau
mempunyai usaha kecil-kecilan di rumahnya beliau menyatakan bahwa :
Dapat uang arisan ya buat nambah-nambah modal dagang mbak,
kan lumayan biar dagangannya tambah rame tambah banyak kan
seneng mbak liatnya
Menurut ibu Sri dana arisan yang didapat akan lebih bermanfaat jika
digunakan untuk menambah modal dagang, karena dagang merupakan salah satu
sumber pendapatan beliau. Sebagai ibu rumah tangga ibu Sri harus berusaha
mencari tambahan pendapatan dengan cara berjualan karena sang suami hanya
berkerja sebagai buruh pabrik sedangkan dia harus mencukupi ke empat anaknya.
Oleh karena itu dengan adanya dana arisan diharapkan dapat membantu Ibu Sri
menambah modal dagangannya, sehingga secara tidak langsung beliau menabung
melalui arisan untuk mengembangkan usahanya.
Arisan dan Biaya Pendidikan Anak
Biaya pendidikan anak merupakan salah satu kebutuhan rumah tangga
yang cukup besar, maka tak jarang banyak orang tua yang mengikutkan asuransi
pendidikan agar masa depan dan pendidikan anaknya terjamin. Namun tidak
semua keluarga dapat mengasuransikan pendidikan bagi anaknya karena
keterbatasan pendapatan. Oleh karena itu sebagai orang tua mereka harus
berupaya menyediakan pendidikan yang terbaik bagi anaknya. Salah satu
pengalokasian dana arisan yang didapat adalah untuk membiayai pendidikan anak,
seperti yang diungkapkan oleh Ibu Tatik sebagai anggota arisan di RT.07 / RW.07
:
Ya kadang-kadang buat bayar sekolah anak mbak, kan tiap bulan mesti
harus bayar uang sekolah jadi ya kalo pas dapat uang arisan ya uangnya
buat bayar sekolah anak aja kan lumayan mbak
-
24
Tidak hanya terkait dengan biaya pendidikan anak, dana arisan yang
didapatkan pun dapat dialokasikan untuk membeli seragam sekolah anak seperti
yang diungkapkan oleh Ibu Yanti sebagai anggota arisan di RT.08 / RW.07 :
Kalo terima dana arisan biasanya ya digunakan untuk membeli seragam
anak mbak, seragamnya anak kecil tu kan kadang sering gampang rusak
atau kotor gitu mbak
Ibu Tatik dan ibu Yanti merupakan salah satu ibu rumah tangga yang
memanfaatkan dana arisan untuk membayar biaya pendidikan dan seragam untuk
anaknya. Baik ibu Tatik maupun ibu Yanti secara tidak langsung telah
memanfaatkan arisan sebagai sarana untuk menyiapkan tabungan untuk biaya
pendidikan anaknya.
Arisan dan Investasi
Tidak selalu dana arisan yang didapat digunakan untuk kebutuhan sehari-
hari seperti yang telah diuangkapkan diatas. Namun dana arisan yang didapat
dapat dimanfaatkan pula untuk investasi dalam emas, seperti yang dilakukan oleh
Ibu Salsabilah sebagai anggota arisan di RT.08 / RW.07 :
Biasanya uang arisan yang didapatkan buat beli emas mbak, tapi kalo
cuma pakek uang arisan aja kan kurang ya mbak jadi saya akan tambahi
dari gaji saya mbak soalnya kebetulan saya juga bekerja. Tapi saya tidak
beli emas terus lho mbak, jadi saya tu sistemnya tukar tambah emas
mbak
Ibu Salsabilah memanfaatkan arisan untuk investasi dalam emas, dan itu
merupakan hal yang bagus untuk di contoh, hal ini dikarenakan beliau tidak hanya
berfikir dalam jangka pendek namun beliau berfikir dalam jangka panjang untuk
masa depan keluarganya. Namun tentunya hal ini tidak dapat dilakukan jika
kebutuhan keluarga belum terpenuhi, saat semua kebutuhan keluarga dapat
terpenuhi semua maka investasi merupakan salah satu pilihan yang terbaik untuk
dilakukan.
-
25
Dari beberapa tanggapan masyarakat terhadap pengalokasian dana arisan
maka dapat disimpulkan bahwa pengalokasian dana arisan umumnya digunakan
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti membeli kebutuhan anak,
peralatan dapur dan membeli seragam. Saat semua kebutuhan rumah tangga dirasa
sudah tercukupi maka adakalanya memanfaatkan dana arisan untuk rekreasi,
modal usaha atau bahkan investasi. Dilihat dari cara pengelolaan dana arisan,
maka hal ini menunjukkan bahwa arisan memiliki peran yang besar bagi
masyarakat di kauman kidul.
Bersosialisasi Dengan Biaya yang Rendah
Dari 2 tipe dasar sistem arisan menurut Bouman (1995 : 337), sistem
arisan yang kerap digunakan di Indonesia khususnya di Kauman Kidul ini adalah
arisan dengan sistem ROSCA. Namun berbeda dengan negara lain, di Indonesia
khususnya di Kauman Kidul sistem yang ada dalam arisan tidak hanya berkaitan
dengan ekonomi saja melaikan arisan juga memiliki kaitan dengan kegiatan sosial.
Hal inilah yang membedakan sistem arisan ROSCA yang ada di Indonesia dengan
yang ada di negara lain, khususnya di desa Kauman Kidul arisan dapat memiliki
manfaat yang lebih terutama dalam hubungan sosial.
Menjaga hubungan sosial antara warga yang satu dengan yang lain
bukanlah hal yang mudah mengingat setiap orang memiliki karakter yang
berbeda-beda. Namun bukan hanya itu saja yang menjadi kendala saat menjalin
hubungan sosial antar warga, biaya yang besar dalam menjalin hubungan sosial
turut menjadi masalah yang besar bagi ekonomi rumah tangga. Karena seperti
yang kita tahu banyak sekali kegiatan yang berkaitan dengan sosial dan setiap
kegiatan tersebut tentunya akan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Beberapa
kegiatan sosial yang membutuhkan dana antara lain pernikahan, lelayu, kelahiran,
menjenguk tetangga yang sakit dan masih banyak lagi kegiatan sosial yang
membuthkan dana. Mungkin bagi rumah tangga yang memiliki pendapatan cukup
hal ini tentunya tidak menjadi masalah, namun bagaimana jika sebaliknya.
-
26
Dengan keikutsertaan dalam arisan masalah terkait dana sosial ini dapat
menjadi lebih ringan, karena dalam arisan terdapat iuran khusus yang dialokasikan
untuk kegiatan sosial. Iuran ini jumlahnya tidak banyak dan dibayarkan pada
setiap bulan. Pada umumnya iuran ini berkaitan dengan lelayu, kelahiran,
menengok warga yang sakit, dan jika ada warga yang berpindah. Dengan ada dana
sosial dalam arisn ini akan sedikit meringankan ekkonomi rumah tangga karena
anggota arisan tidak perlu mengeluarkan biaya secara pribadi untuk kegiatan
sosial hal ini dikarenakan telah diwakilkan oleh arisan dari uang sosial yang
selama ini telah dikumpulkan, seperti yang diungkapkan oleh ibu Yanti selaku
anggota arisan di RT.08 / RW.07 :
Selain untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari arisan juga
membantu meringankan biaya pengeluaran untuk kegiatan sosial mbak,
soalnya tidak perlu menyumbang saat ada yang melahirkan, lelayu
ataupun jika ada yang sakit karena sudah di wakilkan oleh dana sosial
yang dikumpulkan saat arisan. Lumayan mbak hemat dibandingkan kalo
nyumbang sendiri kan pasti keluar banyak mbak, masak iya mau
nyumbang sedikit kan ndak enak tapi kalo bareng-bareng kan tidak
kelihatan saya nyumbang berapa gitu
Namun sayangnya tidak semua anggota arisan berfikiran sama dengan ibu
Yanti, karena ada juga anggota yang merasa terbebani jika harus membayar iuran
sosial seperti yang diungkapkan oleh ibu Sri selaku anggota arisan di RT.05 /
RW.07 :
Kalo iuran gitu tu banyak banget mbak, keliatannya cuma Rp.1.000,-
gitu tapi macem-macem1 kan jadinya jumlahnya jadi banyak mbak, kalo
1 Kegiatan sosial itu dapat mencakup berbagai macam hal seperti : kelahiran, kematian,
pernikahan, sakit, dan masih banyak lagi. Dan untuk menjaga hubungan sosial yang baik maka
setiap bulan akan ada iuran khusus yang dialokasikan untuk kegiatan sosial umumnya sebesar
Rp.1.000,- per bulan (dengan asumsi dalam 1 bulan hanya ada 1 kegiatan sosial). Namun jika
dalam 1 bulan terdapat lebih dari 1 kegiatan sosial (contoh : ada 2 warga yang sakit ) maka tidak
menutup kemungkinan akan ada tambahan iuran sosial dalam bulan itu, namun untuk bulan
selanjutnya akan kembali lagi sebesar Rp.1.000,-.
-
27
pas ada sih ndak papa tapi kalo pas ndak ada kan saya juga bingung
mbak mau bayarnya gimana. Apa lagi kalo ada yang sakit atau meninggal
lebih dari satu iurannya juga akan nambah lebih banyak lagi mbak
Tidak ada yang salah antara ibu Sri dan ibu Yanti, keduanya benar hanya
saja mereka memiliki cara pandang yang berbeda. Ibu Yanti memiliki cara
pandang yang positif dan berfikir lebih jauh kedepan dengan adanya dana sosial
akan dapat meringankan pengeluarannya dibandingkan jika harus mengeluarkan
dana sendiri. Sedangkan ibu Sri hanya melihat jumlah dana yang dikeluarkan
untuk iuran sosial pada saat ini tanpa berfikir dalam jangka panjang, padahal jika
ia menghitung dana yang akan dikeluarkan jika tidak dibantu diwakilkan oleh
arisan maka akan semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Sehinga pada
intinya arisan dapat membantu warga untuk tetap dapat bersosialisasi dengan
biaya yang rendah.
Namun perlu diketahui bahwa iuran sosial ini tidak dapat dipukul rata
kesemua arisan karena setiap arisan memiliki sistem terkait dengan kegiatan sosial
yang berbeda-beda, ada yang memasukkan kelahiran di dalam kas sosial ada yang
tidak memasukkannya kedalam kas sosial sehingga warga harus mengeluarkan
uang pribadi untuk bersosialisi. Hal ini tergantung kebijakan dariketua arisan dan
tentunya disetujui oleh anggota arisannya. Selain dapat menghemat pengeluaran
(manfaat secara ekonomi) arisan juga memiliki manfaat pula secara sosial untuk
meningkatkan kerukunan dalam masyarakat.
Arisan dan Kerukunan Antar Warga
Kerukunan antar warga merupakan hal yang sanggat penting dan sanggat
diutamakan untuk selalu dijaga terutama didalam lingkungan dimana kita tinggal,
agar jangan sampai antara warga yang satu dengan yang lain tidak saling
mengenal atau ada perpecahan akibat perselisihan paham. Mengingat menjaga
kerukunan antar warga ini bukan hal yang mudah untuk dijalankan karena setiap
orang memiliki karakter yang berbeda-beda antara warga yang satu dengan yang
-
28
lain, bukan berarti bahwa kerukunan antar warga ini tidak dijaga. Salah satu cara
menjaga kerukunan antra warga adalah melalui arisan, karena salah satu manfaat
diadakannya arisan adalah untuk menjalin silaturahmi dan kerukunan antar warga.
Arisan merupakan salah satu kegiatan yang diadakan dengan harapan
dengan adanya arisan warga dapat menjalin komunikasi dan dapat saling
mengenal antara warga yang satu dengan yang lain ditengah kesibukan masing-
masing sehingga kerukunan dapat terjaga, karena dengan adanya arisan maka
minimal setiap satu bulan sekali warga akan di wajibkan untuk datang dan dapat
menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan baik tanpa harus menyediakan
waktu khusus untuk bertemu dengan antar sesama warga. Seperti yang
diungkapkan oleh ibu Herlina Pancawardani selaku ketua RT.07 / RW.07 :
Kalo harus pergi ketetangga sendiri kan butuh waktu, kalo mau ada
komunikasi kan butuh waktu tersendiri kan mumpung ketemu disitu ya
sekalian sebagai sarana untuk komunikasi biar dekat dengan tetangga lah
setidaknya seperti itu.
Hal ini juga di dukung oleh pendapat dari para anggota arisan, menurut ibu Retno
anggota arisan RT.07 / RW.07 yang mengungkapkan bahwa :
Ya arisan itu kan emang kewajiban kita sebagai warga. Selain itu
sebagai warga kan harus kumpul-kumpul, kalo nggak kumpul setiap bulan
pas arisan kapan lagi gitu mbak.
Begitu pula menurut ibu Tatik yang merupakan anggota arisan RT.07 / RW.07
yang menyatakan bahwa :
Isa kumpul-kumpul, apameneh nak nang perumahan kan arang ketemu to
mbak, coba mang persani lak dereng ana wong to mbak, padahal wes
nyahmene. Ya sing jelas kumpul-kumpul bisa saling ketemu ngono njeh.
Paling ora sewulan pisan ki sak RT iso kumpul, mengko nak ana apa-apa
isa dirembug bareng, mboh kuwi sosial, ana seng kaguan kersa bayi
utawa liyane.
-
29
(Bisa kumpul-kumpul, apa lagi kalau di perumahan kan jarang bertemu
kan mbak, coba dilihat aja kan belum ada orang mbak, padahal sudah jam
segini. Ya yang jelas kumpul-kumpul bisa saling bertemu gitu ya. Paling
tidak satu bulan sekali itu satu RT bisa kumpul, nanti kalau ada apa-apa
bisa dibahas bersama entah itu masalah sosial, ada yang punya bayi atau
yang lain).
Arisan memiliki manfaat yang sangat besar bagi warga untuk dapat
menjalin komunikasi dan bersilahturahmi dengan antar sesame warga mengingat
setiap warga memiliki kesibukan masing-masing. Namun dengan adanya arisan
warga memiliki tangung jawab untuk datang arisan sekalian dapat berkumpul
dengan warga yang lain tanpa harus memiliki waktu khusus untuk berkumpul
dengan warga. Selain digunakan untuk menjaga kerukunan antar warga arisan
dapat pula digunakan untuk menggali potensi-potensi yang ada pada diri anggota.
Arisan dan Pengembangan Diri
Arisan memiliki manfaat yang beraneka ragam seperti yang telah di
jelaskan sebelumnya, namun perlu disadari melalui arisan kita dapat menggali
potensi dari anggota arisan baik yang mereka tidak sadari atau tidak miliki. Tentu
kita akan bertanya-tanya potensi apa saja yang dapat digali, dan bagaimana cara
mengalinya? Jawabannya sanggat sederhana, seperti yang kita tahu dalam arisan
pasti akan ada pengurus, baik pengurus arisan, simpan pinjam dll. Dengan
menjadikan anggota arisan sebagai pengurus maka itu termasuk salah satu cara
atau upaya menggali potensi anggota. Dimana yang semula angggota arisan
tersebut tidak memiliki pengetahuan tentang pembukuan, tentang simpan pinjam,
bagaimana cara menghitung bunga dll akan belajar dan dapat memahami saat
mereka turut berkecimpung di dalamnya (sebagai pengurus), seperti yang
dikatakan oleh ibu Sri selaku anggota arisan RT.05 / RW.07 :
Karena kita dulu merintis dari nol, jadi dari awal banyak warga yang
tidak atau belum pernah berkecimpung dalam organisasi apalagi tentang
-
30
masalah pembukuan itu kan dulu pada belum mengerti tapi sekarang
sudah pada mengerti.
Namun yang menjadi kendala adalah tidak semua anggota dapat menjadi
pengurus, karena pengurus hanya terbatas beberapa orang saja. Maka akan dibuat
sistem bergilir untuk menjadi pengurus, sebagai contoh ibu A menjabat sebagai
pengurus simpan pinjam selama 2/3 tahun, maka setelah itu akan digantikan oleh
ibu B. Hal ini di lakukan untuk dapat menggali potensi dari anggota arisan,
mengingat tidak semua anggota arisan dapat menjadi pengurus secara bersamaan,
hal ini sesuai dengan yang diungkapkan olehSri Rahayu selaku pengurus simpan
pinjam di RT.05 / RW.07 :
Saya sudah 3 tahun menjadi pengurus simpan pinjam mbak, dulu saya
tidak pegang apa-apa tapi kemudian disuruh pegang ini. Jabatanya tidak
pasti selalu ini terus mbak, tergantung kebijakan dari ketua arisannya,
bisa jadi kalo ganti ketua arisan ya ganti lagi karenakan setiap ganti
ketua arisan dia punya tata cara pemimpinan sendiri. Dulu saya pengang
sosial tapi sekarang pegang simpan pinjam, selalu diganti-ganti karena
biar ada penyegaran mungkin tahun depan saya akan pegang kas, humas
atau sosial lagi mungkin
Menggali potensi anggota tidak hanya dapat dilakukan dengan menjadikan
anggota arisan sebagai pengurus saja. Beberapa arisan memiliki cara lain untuk
mengali potensi anggota, salah satunya adalah dengan meminta anggota arisan
untuk menjadi MC/moderator saat kegiatan arisan berlangsung secara bergilir. Hal
ini dilakukan untuk memicu anggota agar aktif berbicara dan tidak malu-malu
lagi, karena seringkali anggota merasa egan untuk berbicara/mengungkapkan
pendapat di depan umum sehingga jika diwajibkan menjadi MC/moderator maka
anggota tidak memiliki alasan untuk egan berbicara dan lama kelamaan anggota
tidak akan malu-malu lagi, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh ibu Ati
selaku ketua arisan RT.03 / RW.06 :
-
31
Untuk MC/moderator nanti bergantian, per dawis2 akan ada perwakilan
1 orang. Disini kebetulan ada 3 dawis, jadi nanti akan bergantian bulan
ini dawis yang pertama oleh ibu A, bulan depan dawis 2 oleh ibu B, dan
seteruusnya mbak sampai semua mendapat jatah
Banyak sekali potensi dan cara yang dapat diguanakan untuk mengali
potensi angggota arisan, baik melalui menjadikan anggota sebagai pengurus, dan
sebagai MC/moderator dalam arisan. Namun untuk mengali potensi anggota
antara arisan yang satu dengan arisan yang lain tidak dapat disamaratakan, hal ini
bergantung pada cara kepemimpinan ketua arisannya. Jika ketua arisan dapat
menyadari potensi anggota arisannya maka pasti akan ada cara-cara kreatif lain
yang digunakan untuk menggali potensi anggota. Selain berperan untuk menggali
potensi anggota arisan juga memiliki peran untuk memberikan informasi-
informasi yang secara tidak langsung dapat menjadi pengetahuan bagi anggota,
sehinga mereka seperti mendapatkan pendidikan namun secara non formal melalui
arisan.
Pendidikan Non Formal
Kegiatan yang terdapat dalam arisan tidak hanya mengundi siapa nama
yang akan keluar dan berkaitan dengan simpan pinjam saja. Namun dalam arisan
sering kali ada isisan3
yang biasanya ada saat kegiatan arisan akan berakhir yakni
di warna sari. Isian ini pada umumnya dilakukan oleh pihak luar seperti sales dan
dari dinas pemerintahan, namun tidak menutup kemungkinan isian ini juga berasal
dari dalam pengurus arisan sendiri. Isian dalam arisan yang diadakan pada setiap
2 Dasawisma atau yang kerap disingkat dawis merupakan kegiatan arisan namun dalam lingkup
yang lebih kecil, sesuai dengan namanya dawis maka jumlah anggotanya hanya berjumlah 10
orang/KK.
3 Isian merupakan kegiatan atau informasi tambahan yang dapat berasal dari pihak luar seperti
dari dinas pemerintahan, sales dan masih banyak lagi yang diharapkan memberikan dampak
positif bagi anggota arisan. Isian ini umumnya ada saat kegiaan arisan akan berakhir yakni pada
warna sari.
-
32
bulan ini dapat bervariasi dan dapat menyangkut berbagai macam hal yang
berbeda-beda setiap bulannya. Jenis isian yang ada dalam arisan ini tergantung
dari pihak yang akan menyampaikan isiannya, sehingga isian yang ada dalam
arisan yang satu dapat berbeda dengan isian yang ada di tempat yang lain.
Diharapkan dengan adanya isian ini anggota arisan dapat mendapatkan tambahan
pengetahuan sehingga dapat bermanfaat bagi keluarga mereka.
Isian yang ada diarisan pada umumnya berkaitan dengan kesehatan,
pendidikan, administrasi (pembukuan), kependudukan, pemilu dan masih banyak
lagi, seperti yang diungkapkan oleh ibu Umi Kalsum selaku ketua arisan RT.05 /
RW.07 :
Isiannya beranekaragam kalau penyuluhan biasanya terkait dengan
struktur organisasi, administrasi (dari PKK kota), ada penyuluhan terkait
kesehatan, KB dan posyandu dari puskesmas, kalau pendidikan biasanya
dari perwakilan RW yang ada di kelurahan. Ada juga penyuluhan tentang
kependudukan seperti pembuatan KK, KTP, pajak bumi biasanya dari
kelurahan atau kecamatan. Kalo mau mendekati pemilu4
gini ya ada juga
penyuluhan tentang cara memilih yang benar, bukan kampanye lho hanya
memberi informasi tentang pemilu. Biasanya nanti saya akan
menunjukkan contoh kertas suara nanti diperlihatkan bagaimana cara
menyoblos dengan benar seperti apa agar jangan ada yang salah saat
menyoblos
Selain yang telah diungkakan oleh ibu Umi Kalsum, terdapat pula
beberapa isian yang terkait dengan tips-tips, demo masak dan dari beberapa sales
yang hendak menawarkan produk yang akan mereka jual, seperti yang
diungkapkan oleh ibu Herlina Pancawardani selaku ketua arisan RT.07/ RW.07 :
Macam-macam mbak kalau isian itu ada macam-macam tips terkait
merawat tanaman / benda, ada juga posbindu (seperti posyandu tapi 4 Wawancara dilakukan pada 16 maret 2014, dimana pada saat wawancara dilakukan kebetulan
mendekati pemilihan calon legislatif yang akan diselengarakan pada tanggal 9 April 2014.
-
33
untuk ibu-ibu). Ada juga demo masak, demo kosmetik dari sales-sales
gitu
Untuk isian dari sales tidak semua arisan khususnya ketua arisan
mengijinkan para sales-sales datang untuk memberikan isian dalam arisan. Hal ini
dikarenakan dengan adanya sales hanya akan membuat pengeluaran anggota
arisan semakin besar dan menambah hutang. Sehingga ada beberapa ketua arisan
yang melarang adanya sales yang memberi isian dalam arisan, kecuali jika isian
yang diberikan dapat memberikan manfaat sehingga perlu diseleksi terlebih
dahulu sales-sales yang akan menawarkan produknya, seperti yang diungkapkan
oleh ibu Nur Aini selaku ketua arisan RT.08 / RW.07 :
Kalau sales yang tujuannya hanya menawarkan barang saja maka tidak
akan diijinkan mengisi kegiatan arisan, tapi kalo barang yang ditawarkan
memiliki manfaat bagi angggota ya saya terima, tapi kalo tidak ya tidak
saya ijinkan. Jadi sebelumnya saya seleksi dulu mbak kalo mau ada sales
yang datang
Apa yang diungkapkan oleh ibu Nur Aini ini sejalan dengan pendapat ibu Retno
selaku anggota arisan RT.07 / RW.07 :
Ya kalo sales gitu kalo pas barangnya lagi sama dengan yang kita
butuhkan ya sebenarnya bagus ya mbak, tapi kalo pas barangnya tidak
kita butuhkan tapi kita beli karena inggin kan malah jadi membebani kan
ujung-ujungnya hutang mbak kalo sales gitu.
Berbeda dengan arisan yang dipimpin oleh ibu Nur Aini, dalam memimpin
arisan ibu Umi Kalsum membuka pintu bagi para sales yang hendak memberikan
isian dalam arisan, seperti yang beliau ungkapkan:
Tidak ada kriteria tertentu untuk sales yang datang, sehingga tidak ada
pengecualian bagi sales yang akan datang selama masih aman dan positif
maka akan saya perbolehkan. Tapi biasanya diakhir acara mbak isiannya,
karenakan kadang membutuhkan waktu yang lama jadi biar tidak
-
34
menganggu kegiatan arisan. Kan kasian juga mbak mereka (para sales)
itu kan juga kerja, jadi apa slahnya kalo cuma promosi aja kan ndak
papa. Jadi kalo waktunya tidak memungkinkan saat arisan maka kadang
kita akan cari waktu lain diluar arisan agar para sales itu tetap dapat
mempromosikan produknya
Kebijakan yang dimbil oleh ibu Umi Kalsum ini mendapat sambutan yang positif
dari ibu Sri selaku anggota arisan yang beliau pimpin yang menyatakan bahwa :
Ya kalo ada sales yang datang gitu ya ndak papa, itu semua tergantung
dari pribadi kita masing-masing harus pintar-pintar menahan diri agar
jangan membeli barang hanya karena inggin saja tapi lihat manfaatnya.
Lagi pula kalo ada sales gitu biasanya akan ada bonus atau potongan,
nanti ujung-ujungnya juga akan masuk kas jadi kan lumayan mbak.
Contohnya jika ada yang beli 10 orang akan dapat 11, terus nanti sisanya
yang 1 itu masuk ke kas kan lumayan.
Beraneka ragam jenis isian yang ada dalam arisan seperti yang telah
diungkapkan diatas tentunya akan sanggat bermanfaat bagi anggota arisan,
khususnya bagi anggota arisan yang memiliki pendidikan yang rendah dan belum
mengenal internet sehingga akses mereka terhadap informasi menjadi terbatas.
Oleh karena itu diharapkan dengan adanya isian dalam arisan ini anggota dapat
secara tidak langsung belajar dan mengambil maanfaat dari isian yang ada dan
dapat menerapkanya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga dapat
dikatakan dengan mengikuti arisan anggota arisan dapat mendapatkan pendidikan
secara non formal yang tanpa biaya melalui isian yang ada dalam arisan. Selain
dapat sebagai tempat untuk mendapat pendidikan secara non formal arisan juga
memiliki peran untuk membantu memberikan hiburan kepada anggotanya, karena
di dalam arisan ada yang kegiatan berkaitan dengan piknik/wisata.
-
35
Hiburan Dibalik Rutinitas
Kegiatan yang ada dalam arisan bervariasi dan beraneka ragam sehingga
tidak akan membuat anggota menjadi jenuh. Namun biar bagaimanapun segala
sesuatu yang dilakukan berulang-ulang pasti akan sampai pada titik kejenuhan,
begitu juga dengan arisan. Oleh karena itu untuk tetap membuat anggota menjadi
tidak jenuh dan tetap semanggat dan antusias datang arisan adalah dengan
menyelengarakan hiburan. Salah satu hiburan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengajak anggota arisan pergi kesuatu tempat rekreasi untuk menghilangkan
kejenuhan, menjaga kerkunan antar anggota serta mendekatkan diri antara warga
yang satu dengan yang lain seperti yang diungkapkan oleh ibu Nur Aini selaku
ketua arisan RT.08 / RW.07 :
Selain iuran sosial ada juga iuran yang dialokasikan untuk rekreasi
bersama mbak, ya untuk mendekatkan warga yang satu dengan yang
lainnya mbak biar pada rukun
Rekreasi yang dilakukan ini tidak harus ketempat yang jauh-jauh dan yang bagus,
karena yang terpenting bukan tempatnya namun kebersamaan yang dapat diambil
saat melakukan rekreasi. Seperti yang dialami oleh RT.05 / RW.07 :
Piknik paling kecil-kecilan aja mbak ke bukit cinta5
aja yang deket, yang
penting kumpul-kumpulnya mbak
Namun bukan berarti tidak boleh piknik ketempat yang jauh dan bagus, RT.03 /
RW.06 melakukan piknik ke tempat yang cukup jauh yakni ke Demak dan Kudus.
Namun tujuan mereka tidak hanya untuk rekreasi semata, namun juga untuk
melakukan ziarah. Seperti yang diungkapkan oleh ketua arisan RT.03 / RW.06 :
Kalo disini sering piknik mbak, tapi ndak Cuma piknik aja tapi sama
ziarah, paling ke Demak, Kudus gitu
5 Bukit cinta merupakan salah satu obyek wisata yang terdapat di Tuntang, Kabupaten Semarang.
-
36
Melihat manfaat dari piknik yang beraneka ragam maka tidak ada salahnya
jika dalam arisan juga diadakan piknik, sekalipun piknik tidak harus selalu ada.
Selain sebagai tempat untuk rekreasi arisan juga memiliki mafaat untuk
membantu warga khususnya ibu rumah tangga untuk menghilangkan kepenatan
ditengah rutinitas dan kesibukan mereka sebagai ibu rumah tangga.
Peran ibu rumah tangga sanggat besar dalam keluarga, selain mengelola
ekonomi rumah tangga ibu rumah tangga juga harus menyelesaikan pekerjaan
rumah tangga mereka seperti mencuci, membersihkan rumah, mengasuh anak,
menyiapkan makanan dan masih banyak lagi. Itu semua merupakan tugas dan
tanggung jawab seorang ibu rumah tangga yang tidak mudah untuk dilakukan,
maka tak heran ada kalanya ibu rumah tangga mengalami kejenuhan dengan
segala rutinitas yang mereka kerjakan setiap hari. Namun dengan adanya arisan
anggota arisan kepenatan yang dialami oleh ibu rumah tangga tersebut dapat
hilang, seperti yang diungkapkan oleh salah satu anggota arisan di RT.03 / RW.06
yakni ibu Amin Karsiyah :
Manfaat arisan itu ada banyak mbak salah staunya bisa kumpul-kumpul
dengan teman-teman, dapat menghilangkan stress mbak, kan bisa sambil
gojek-gojek6 gosip-gosip gitu mbak, biar ndak bosen juga dirumah
terus ngurus ini itu saya kan butuh hiburan juga mbak
Dari ungkapan ibu Amin Karsiyah diatas maka dapat dilihat bahwa arisan
juga memiliki peran terutama bagi ibu rumah tanggga untuk membantunya
menghilangkan kepenatan atau setress yang sedang dialami. Hal ini dikarenakan
dengan adanya arisan mereka dapat berkumpul dengan teman-temannya dan
saling berbagi pengalaman, tertawa bersama sehingga kepenatan yang mereka
alami menjadi berkurang. Jadi menghilangkan kepenatan tidak harus dilakukan
dengan mengeluarkan biaya yang banyak karena dengan arisan pun kepenatan
dapat berkurang. Tapi hal ini tidak dapat dipukul rata kesemua orang karena
mungkin bagi ibu Amin Karsiyah arisan sudah cukup untuk membantunya
6 Gojek merupakan bahasa jawa yang artinya bercanda.
-
37
menghilangkan kepenatan tapi hal ini belum tentu berlaku bagi anggota arisan
yang lain mengingat setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda dan
tingkat stress yang berbeda-beda pula. Berbagai jenis manfaat arisan telah
diungkapkan diatas entah itu berkaitan secara ekonomi maupun sosial. Namun
tidak hanya arisan yang memiliki manfaat bagi anggotanya, terdapat 1 jenis
kegiatan lagi yang dapat membantu anggota mendapatkan manfaat secara
ekonomi, yakni kegiatan yang berkaitan dengan simpan pinjam.
Shadow Banking
Selain arisan terdapat kegiatan lain yang kerap dimanfaatkan oleh
masyarakat di kauman Kidul yakni kegiatan simpan pinjam yang terdapat dalam
PKK. Kegiatan simpan pinjam yang terdapat di PKK ini pada dasarnya hampir
sama seperti simpan pinjam di lembaga keuangan formal (bank), oleh karena
simpan pinjam di PKK ini memiliki sistem seperti yang hampir sama dengan yang
ada di bank maka dapat dikatakan bahwa sistem simpan pinjam dalam PKK ini
seperti shadow banking. Seperti namanya shadow yang berarti bayang-bayang
sedangkan banking berarti bank, maka dapat disimpulkan bahwa shadow banking
merupakan bayang-bayang bank dan simpan pinjam dalam PKK ini merupakan
salah satu dari bayang-bayang bank tersebut. Pada dasarnya bayang-bayang
merupakan pantulan dari bentuk asli suatu benda, jika simpan pinjam PKK
dinamakan shadow banking maka hal ini menunjukkan bahwa simpan pinjam
PKK ini memiliki bentuk (cara kerja/sistem) yang mirip dengan bank pada
umumnya.
Sesuai dengan tujuan dari PKK yakni inggin mewujudkan keluarga yang
sehat dan sejahtera, maka diadakanlah simpan pinjam PKK yang diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan anggota. Pada umumnya sistem simpan pinjam di
PKK dan di bank hampir sama, yakni baik bank maupun simpan pinjam PKK
sama-sama menghimpun dana dari simpanan masyarakat, dan setelah dana dari
simpanan masyarakat itu terkumpul maka akan dipinjamkan kepada anggota lain
-
38
yang membutuhkan bantuan dana dengan bunga tertentu. Dari bunga pinjaman
tersebut sebagian akan dikembalikan ke pada anggota yang menabung sebagai
bunga tabungan. Namun sistem simpan pinjam yang terkait dengan besaran suku
bungga, jangka waktu pinjaman, besaran pinjaman dalam PKK tidak sama dengan
sistem simpan pinjam di bank. Perbedaan sistem simpan pinjam di bank dan di
PKK ini terjadi karena perbedaan regulasi dari pemerintah dan jumlah dana yang
digunakan untuk simpan pinjam, dana simpan pinjam dalam PKK hanya sedikit
tidak sebanyak dana yang ada di bank sehingga sistemnya juga berbeda.
Perbedaan utama antara sistem simpan pinjam di bank dan di PKK adalah
dalam hal tingkat kepercayaan. Untuk pinjaman dengan jumlah yang besar maka
bank tidak dapat dengan mudah memberikan pinjaman, tentunya akan ada
persyaratan terkait data pribadi, pendapatan, bahkan jaminan sebelum
memberikan pinjaman. Sedangkan berbeda dengan simpan pinjam PKK faktor
kepercayaan sanggat mudah untuk didapat sehingga warga dapat memperoleh
pinjaman dengan mudah tanpa memperhitungkan pendapatan, jaminan dll seperti
yang diungkapkan oleh ibu Juwariyah selaku pengurus simpan pinjam PKK di
RT.03/RW.06 :
Kan sudah kenal orang satu lingkungan mbak, jadi pokoknya butuh dana
berapapun ya dibantu kalo pas ada uang
Sedangkan menurut ibu Nur Khasanah selaku angggota PKK di RT.03/RW.06 :
Syarate simpan pinjam ya mung ketemu pendak ndino
(Syarat simpan pinjam hanya bertemu setiap hari)
Hanya bersyaratkan bertemu setiap hari saja pinjaman di PKK dapat
diperloleh, tanpa perlu adanya jaminan dan persyaratan yang rumit seperti pada
bank. Sistem simpan pinjam di bank maupun dalam PKK memiliki kelemahan
dan kelebihan masing-masing. Dilihat dari sisi tabungan, jika menabung di bank
masalah keamanan akan lebih terjamin dibandingkan menabung di PKK. Namun
jika menabung di bank akan ada potongan perbulan sedangkan jika menabung di
-
39
PKK tidak ada potongan seperti yang diungkapkan oleh ibu Nur Khasanah selaku
anggota PKK RT.03 / RW.06 :
Kalau nabung di bank malah berkurang, tapi kalo masalah keamanan ya
aman di bank. Ya kecewanya itu mbak karena ada potongan
Sedangkan jika dilihat dari sisi pinjaman, jika meminjam di bank kita dapat
meminjam dana dengan jumlah yang besar sedangkan jika meminjam di dana di
PKK jumlahnya tidak dapat besar karena keterbatasan dana yang tersedia. Namun
jika pinjam di bank bunganya besar, syaratnya ribet dan harus dengan agunan.
Berbeda jika dibandingkan dengan meminjam di PKK karena ada unsur
kepercayaan maka tidak perlu ada jaminan dan bunga yang diberikan juga tidak
terlalu besar seperti yang diungkapkan oleh bu Tatik selaku anggota PKK RT.07 /
RW.07 :
Kalo di bank ada persyaratan macem-macem, jadi ya ada enaknya ada
tidaknya mbak tergantung kebutuhan. Kalo di PKK tidak enaknya
dananya terbatas jadi kadang tidak sesuai dengan jumlah yang akan
dipinjam. Tapi kalo di bank dapat pinjam berapapun boleh tapi ada syarat
macem-macem belum lagi ada potongan ini itu
Namun tidak hanya sistem simpan pinjam PKK dan bank saja yang tidak
sama, bahkan sistem simpan pinjam antara PKK di RT yang satu dengan PKK di
RT yang lain pun belum tentu sama. Hal ini dikarenakan pengurus (ketua PKK)
dalam menentukan bunga, periode pinjaman, jumlah pinjaman dll ini berdasarkan
dengan kesepakatan bersama antara warga yang satu dengan yang lain, dan
kondisi ekonomi masyarakat yang satu dengan yang lain pun dapat menentukan
sistem simpan pinjam seperti apa yang akan di lakukan oleh warga di RT tersebut.
Maka tidak seperti dengan bank formal pada umumnya yang sistemnya ditentukan
oleh pemerintah, sistem simpan pinjam di PKK lebih bersifat fleksibel dan
menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan adanya sistem simpan
pinjam pada PKK ini, maka diharapkan masyarakat mendapatkan manfaat bahkan
mendapat tambahan pendapatan dari simpan pinjam tersebut.
-
40
Sistem Simpan Pinjam PKK
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, selain arisan dalam
PKK terdapat kegiatan yang berkaitan dengan simpan pinjam seperti pada bank.
Namun sistem simpan pinjam yang terdapat dalam PKK ini sedikit berbeda
dengan sistem simpan pinjam pada bank. Dari 4 RT di desa Kauman Kidul yang
digunakan sebagai responden dalam penelitian ini, ditemukan 3 sistem simpan
pinjam yang berbeda. Adanya 3 variasi sistem simpan pinjam ini dikarena pada
umumnya setiap RT memiliki sistem simpan pinjam tersendiri yang belum tentu
sama antara yang satu dengan yang lain. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu
tentang sistem simpan pinjam yang terdapat dalam PKK.
Gambar 1
Sistem simpan pinjam pertama (Lihat Gambar 1) merupakan sistem
simpan pinjam dari PKK yang berada di RT 08 / RW.07 yang diketuai oleh Ibu
Nur Aini. Sistem simpan pinjam yang pertama ini secara umum hampir sama
dengan sistem simpan pinjam dalam bank. Seperti yang kita tahu saat kita menjadi
anggota dalam sebuah bank maka kita setiap bulan wajib menyetorkan sejumlah
dana untuk di tabung dengan batas minimal menabung yang berbeda-beda pada
setiap bank. Namun sebagai anggota bank kita tidak wajib untuk melakukan
pinjaman, kita boleh meminjam jika kita memang membutuhkan pinjaman namun
bukan suatu kewajiban untuk meminjam. Begitu pula dengan sistem simpan
pinjman yang pertama yang ada dalam PKK. Dalam sistem simpan pinjam ini
anggota simpan pinjam PKK wajib menabung namun tidak wajib melakukan
pinjaman, mereka boleh meminjam jika mereka memang butuh dana namun
bukan suatu keharusan.
SISTEM SIMPAN
PINJAM 1
WAJIB SIMPAN TIDAK WAJIB PINJAM
-
41
Perbedaan sistem simpan pinjam ini dengan yang ada di bank adalah
dalam hal pemberian pinjaman. Dalam simpan pinjam yang ada di PKK hanya
anggota PKK saja yang boleh melakukan pinjaman, sehingga jika ada warga yang
bukan atau tidak ikut dalam PKK tidak boleh melakukan pinjaman dana
berapapun jumlahnya. Berbeda dengan yang ada dalam bank siapapun yang
membutuhkan dana sekalipun bukan anggota dari bank tersebut dapat
memperoleh pinjaman dana asalkan memiliki agunan dan persyaratan yang cukup.
Hal ini tidak dapat dilakukan di simpan pinjam yang ada dalam PKK karena
dalam simpan pinjam dalam PKK tidak ada agunan khusus yang harus di berikan
untuk mendapatkan pinjaman dana. Namun bukan berarti dalam simpan pinjam di
PKK tidak ada agunan sama sekai karena sebenarnya secara tidak langsung
mereka menjadikan simpanan anggota sebagai agunan atas pinjaman anggota,
oleh karena itu dalam simpan pinjam di arisan tidak dapat memberikan pinjaman
kepada warga atau anggota yang tidak menabung.
Gambar 2
Untuk sistim simpan pinjam yang kedua ini merupakan sistim simpan
pinjam dari PKK di RT. 07 / RW.07 yang di pimpin oleh Ibu Herlina
Pancawardani. Berbeda dengan sistem simpan pinjam dalam PKK yang pertama,
sistem simpan pinjam yang kedua ini memiliki sistem yang berbeda dengan
sistem simpan pinjam yang terdapat pada bank. Dalam sistem ini anggota yang
menabung wajib melakukan pinjaman berapapun jumlahnya baik anggota tersebut
dalam keadaan membutuhkan dana ataupun sedang tidak membutuhkan dana dia
wajib melakukan pinjaman minimal 1 kali pinjaman dalam 1 perode simpan
SISTEM SIMPAN
PINJAM 2
WAJIB SIMPAN WAJIB PINJAM
-
42
pinjam7, dan sistem seperti ini tidak dapat dilakukan oleh bank pada umumnya.
Hal ini terlihat tidak adil bukan? Mana mungkin anggota yang tidak
membutuhkan dana wajib melakukan pinjaman, namun jangan risau karena akan
ada keuntungan tersendiri bagi warga yang kerap melakukan pinjaman.
Anggota yang kerap melakukan pinjaman akan mendapatkan keuntungan
lebih di akhir periode simpan pinjam dari pada anggota yang jarang melakukan
pinjaman. Keuntungan yang akan diperoleh ini berupa tambahan dana yang
dinamakan SHU (Sisa Hasil Usaha8). Tambahan dana ini didapat dari hasil bunga
pinjaman di kalikan dengan jumlah pinjaman. Sehingga semakin sering anggota
melakukan pinjaman maka akan semakin besar SHU yang akan di dapat oleh
anggota tersebut. Namun tidak semua bunga pinjaman yang didapat akan
dibagikan dalam bentuk SHU karena sebagian kecil dari hasil bunga pinjaman
tersebut akan digunakan untuk bunga simpanan. Sehinga anggota mendaatkan 2
keuntungan yakni bunga simpanan dan bunga pinjaman, maka semakin sering
anggota tersebut menabung dan meminjam maka akan semakin besar pula bunga
simpanan dan SHU yang akan mereka terima. Maka dapat disimpulkan bahwa
dengan diwajibkannya menabung dan meminjam pada sistem simpan pinjam yang
kedua ini sebenarnya tidak memberatkan anggota, namun sebaliknya akan
memberikan keuntungan yang lebih bagi anggota. Karena seperti pada sistem
simpan pinjam yang pertama tabungan anggota hanya digunakan sebagai agunan
secara tidak langsung untuk anggota melakukan pinjaman.
7 Periode simpan pinjam antara simpan pinjam di PKK yang satu dengan yang lain dapat berbeda-
beda, tergantung dari kebijakan masing-masing PKK. Namun pada umumnya periode simpan
pinjam dalam PKK adalah 1 tahun.
8 SHU (Sisa Hasil Usaha) dalam simpan pinjam di arisan ini berbeda dengan SHU yang ada pada
umumnya. Karena yang dimaksud dari sisa hasil usaha adalah usaha yang berkaitan dengan
pinjaman. Sehingga SHU ini didapatkan dari hasil bunga pinjaman yang diberikan kepada
anggotanya.
-
43
Gambar 3
Untuk sistem simpan pinjam yang ketiga ini merupakan sistem simpan
pinjam yang digunakan oleh RT.03 / RW.06 yang dipimpin oleh Ibu Ati dan
RT.05 / RW.07 yang dipimpin oleh Ibu Umi Kalsum. Dalam sistem simpan
pinjam pertama dan kedua yang telah dijelaskan sebelumnya memanfaatkan
simpanan (tabungan anggota) sebagai agunan secara tidak langsung bagi anggota
untuk mendapatkan pinjaman. Namun berbeda dengan sistem simpan pinjam ke
tiga ini, dalam sistem ini tidak ada yang digunakan sebagai agunan, karena
anggota tidak wajib menabung. Agunan yang digunakan dalam sistem simpan
pinjam ketiga ini lebih bersifat sosial, sehingga agunan dalam melakukan
pinjaman adalah nama (harga diri) dari masing-masing anggota maka unsur
kepercayaan menjadi sanggat penting dalam sistem simpan pinjam yang ketiga
ini.
Dalam sistem ini anggota tidak diwajibkan melakukan simpan maupun
pinjam. Sehingga jika ada warga yang membutuhkan dana boleh meminjam tanpa
harus memiliki tabungan, karena tabungan bukan merupakan jaminan untuk
melakukan pinjaman. Begitu pula sebaliknya jika anggota hanya ingin menabung
saja maka dia tidak wajib melakukan pinjaman. Sistem simpan pinjam yang ketiga
ini lebih bebas, anggota boleh menabung dan meminjam sesuka yang mereka
mau. Namun untuk pembagian bunga hasil pinjaman ini dilakukan dengan 2 cara :
1. Bunga pinjaman semuanya dibagikan kepada anggota yang menabung
dan digunakan sebagai bunga simpanan. Hal ini berlaku untuk simpan
pinjam di PKK RT.05 / RW.07.
SISTEM SIMPAN
PINJAM 3
TIDAK WAJIB SIMPAN TIDAK WAJIB PINJAM
-
44
2. Bunga pinjaman semuanya dibagikan secara rata kepada warga baik
yang menabung maupun tidak, baik yang meminjam atau tidak dalam
bentuk barang (sembako) yang biasanya diberikan pada akhir periode
(menjelang hari raya idul fitri). Hal ini berlaku untuk simpan pinjam di
PKK RT.03 / RW.06.
Pembagian bunga pinjaman ini dapat berbeda-beda tergantung dari kebijkan yang
diambil oleh ketua PKK namun tetap harus berdasarkan persetujuan dan
kesepakatan dari semua anggota.
Mendapatkan tambahan pendapatan
Manfaat lain yang terdapat dalam simpan pinjam (secara ekonomi) selain
yang telah diungkapkan diatas adalah masyarakat dapat mendapatkan tambahan
pendapatan melalui arisan. Tambahan pendapatan ini dapat diperoleh jika anggota
simpan pinjam rajin mengikuti kegiatan simpan pinjam yang terdapat dalam PKK,
namun hanya berlaku untuk sistem simpan pinjam yang kedua (yang digunakan
oleh PKK RT.07 / RW.07) seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Tambahan
pendapatan ini didapat dari bunga pinjaman dan bunga simpanan dari hasil simpan
pinjam warga. Bahkan tidak menutup kemungkinan jumlah bunga yang di terima
dapat melebihi jumlah simpanan yang dimiliki dalam PKK. Seperti yang
disampaikan oleh ibu Herlina Pancawardani selaku ketua PKK RT.07 /RW.07
yang menyatakan bahwa :
Pendapatan SHU warga (hasil dari bunga pinjaman), dapatnya bisa
lebih dari tabungan dia sendiri mbak, nambahnya bisa 100% sendiri
mbak
Hal ini juga didukung pendapat dari salah satu anggota PKK, yakni ibu Retno
selaku anggota di RT.07 / RW.07 yang menyatakan bahwa :
Bunga pinjaman hanya 10%, tapi nanti saat pembagian tabungan dapat
kembali lagi sampai 30%, banyak to?
-
45
Hal ini menujukan bahwa simpan ppinjam PKK memiliki manfaat yang besar
bagi masyarakat khususnya ibu rumah tangga, tidak hanya untuk belajar
menabung saja namun juga dapat membantu masyarakat mendapatkan pendapatan
tambahan tanpa harus bekerja.
Sistim Arisan dan Simpan Pinjam PKK Di Kauman Kidul Salatiga
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tentang manfaat arisan baik
secara ekonomi maupun sosial serta sistem simpan pinjam arisan seperti apa yang
ada di desa Kauman Kidul, namun belum membahas mengenai sistem arisan dan
simpan pinjam seperti apa yang digunakan. Oleh karena itu dibagian ini akan
dibahas tentang sistem arisan dan simpan pinjam PKK seperti apa yang diterapkan
di desa kauman kidul. Menurut Bouman (1995 : 337) terdapat 2 (dua) tipe dasar
sistem arisan yang kerap digunakan di negara sedang berkembang yakni ROSCA
dan ASCRA. Lantas dari Dua tipe dasar sistem arisan ini sistem arisan dengan
tipe yang mana yang diterapkan di desa Kauman Kidul? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2
Perbedaan Sistem Arisan, ROSCA dan ASCRA
VARIABEL ARISAN ROSCA ASCRA
Penentuan
Penerima Dana
Arisan
Diundi Diundi Ditentukan terlebih
dahulu melalui
kesepakatan bersama
sebelum arisan dimulai.
Simpan Ada Tidak ada Ada
Pinjam Ada dan sudah
pasti ada
bunga
pinjaman,
sesuai dengan
Ada hanya namun
tidak ada bunga
pinjaman kecuali
ada kesepakatan
bersama.
Ada pinjam dengan
besaran bunga sesuai
dengan yang telah
disepakati.
-
46
kesepakatan
bersama.
Peraturan dan
Prosedur
Tertulis Sederhana, tidak
tertulis.
Tertulis
Sumber : Diolah
Dari dua tipe dasar sistem arisan baik ROSCA maupun ASCRA sama-
sama memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu tidak
dapat diketahui mana antara ROSCA atau ASCRA yang paling baik untuk
diterapkan. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa arisan dan simpan pinjam PKK di
desa Kauman Kidul selama ini telah menerapkan kedua sistem tersebut baik
ROSCA atau ASCRA. Terbukti dari hasil wawancara dengan ketua arisan yang
ada di desa Kauman Kidul dimana mereka menerapkan sistem pengundian untuk
menentukan siapa anggota yang berhak menerima dana arisan, ini menunjukkan
sistem ROSCA yang dipilih. Sedangkan jika dilihat dari simpan pinjam PKKnya
maka terlihat lebih mirip dengan ASCRA kesamaanya terlihat dari simpan,
pinjam, dan peraturan dan prosedurnya.
Salah satu keunggulan sistem arisan yang ada di Indonesia khususnya di
desa Kauman Kidul ini dibandingkan dengan yang ada di negara lain adalah
terletak pada fungsi jaminan sosialnya. Sebagai contoh menurut penelitian Mary
Kay Gugerty yang berjudul You Cant Save Alone: Commitment in Rotating
Savings and Credit Associations in Kenya menunjukkan bahwa fokus dari
penelitian ini hanya berkaitan dengan masalah ekonomi saja dimana yang menjadi
fokus dari penelitian adalah bagiamana pengaruh ROSCA terhadap komitmen
seseorang dalam menabung, karena tidak mudah untuk menjaga komitmen untuk
rutin menabung sehingga banyak yang berkata bahwa kita tidak dapat menabung
sendiri.
Hal ini lah yang menjadi nilai tambah tersendiri bagi masyarat di desa
Kauman Kidul, karena manfaat yang dirasakan tidak hanya secara ekonomi
namun juga secara sosial. Manfaat arisan secara sosial dapat terlihat dari tindakan
-
47
proaktif warga saat ada warga lain yang sedang mengalami kesulitan, yakni
dengan membantu secara ekonomi maupun secara sosial dengan turut
berpartisipasi secara langsung. Selain itu dapat juga dimanfaatkan sebagai
asuransi sosial, karena saat kita sakit atau sedang mengalami musibah akan
diambilkan dari dana sosial, dimana dana ini didapat dari iuran rutin setiap bulan.
Maka dari itu sistem arisan yang ada di Indonesia memiliki keunikan dan nilai
tambah tersendiri secara sosial yang tidak dapat ditemukan dalam ROSCA dan
ASCRA, maka hal ini menjadikan pembeda yang mendasar antara sistim arisan
yang ada di Indonesia khususnya di Kauman Kidul.
-
48
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Arisan memiliki peran/manfaat yang cukup besar bagi ekonomi
rumah tangga masyarakat di desa Kauman Kidul. Hal ini dapat
dilihat dari bagaimana cara pengalokasian dana arisan yang diterima
oleh masyarakat Kauman Kidul. Dimana sebagian besar masyarakat
Kauman Kidul mengalokasikan dana arisan yang diterima untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk rekreasi, membiayai
pendid