Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur...

189
i Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di Salatiga SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: Nur Fitria Primastuti 21113044 JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Transcript of Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur...

Page 1: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

i

Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan

“Komunitas Rumah Jodoh” dalam Mewujudkan

Keluarga Sakinah di Salatiga

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Nur Fitria Primastuti

21113044

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syariah IAIN Salatiga

Assalamualaikum Wr Wb

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan,

dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Nur Fitria Primastuti

NIM : 21113044

Fakultas : Syariah

Jurusan : Hukum Keluarga Islam

Judul : Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan

Kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah di Salatiga

Dapat diajukan kepada fakultas Syariah IAIN salatiga untuk diajukan

dalam sidang munaqosah.

Demikian nota pembimbing ini di buat, untuk menjadi perhatian dan

digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 22 September 2017

Pembimbing

Sukron Ma‟mun, M. Si

NIP. 19790416200912 1001

Page 3: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

iii

Page 4: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Fitria Primastuti

NIM : 21113044

Jurusan : Hukum Keluarga Islam

Fakultas : Syariah

Judul Skripsi : Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan

Kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah di Salatiga

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 22 September 2017

2 Muharram 1439 H

Yang Menyatakan

Nur Fitria Primastuti

NIM 21113044

Page 5: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

v

Page 6: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

…إن صلات ونسكي ومياي ومات لله رب العالمي “Sesungguhnya Sholatku, ibadahku, hidup dan matiku,

Hanyalah untuk Allah, Tuhan Semesta alam” (Al-

An’aam:162)

PERSEMBAHAN

Teruntuk ayah dan ibunda tercinta, Bapak Ashuri & Ibu Prihatin

Ngatini

Serta untuk adik-adikku:

1. Miftachul Ulum

2. Muhammad Nur Ramadhan

3. Muhammad Hanif Ashar

Serta semua sahabat yang didalam doanya tersebut namaku dan

dalam doaku tersebut namanya

Page 7: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT. Rajanya segala

raja yang senantiasa melimpahkan karunia tanpa pernah terhitung jumlahnya. Atas

tuntunan dan karuniNya-lah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda nabi

agung Muhammad SAW. Sang Suritauladan yang paling sempurna sepanjang

zaman.

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya penulis bukanlan mahluk yang tiada

cacat dan kekurangan yang semangatnya selalu membara. Penulis tetaplah

manusia biasa yang semangatnya hidup dan padam, sehingga merupakan anugrah

yang luar biasa dengan bekal niat, dan dukungan dari banyak pihak akhirnya

penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul : Tinjauan

Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh”

dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di Salatiga

Atas terselesaikanya skripsi ini, penulis menghaturkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Salatiga.

3. Bapak Sukron Ma‟mun, S.H.I., M.Si., selaku Kepala Jurusan Hukum

Keluarga Islam sekaligus selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

4. Ibu Heni Satar, M.H selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu

membimbing dan mengarahkan tanpa henti.

5. Bapak Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Syariah IAIN Salatiga.

6. Segenap Bapak Ibu petugas Perpustakaan IAIN Salatiga yang selalu setulus

hati memberikan pelayanan terbaiknya.

Page 8: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

viii

7. Orang tua tercinta Bapak Ashuri dan Ibu Prihatin Ngatini atas segala doa,

bimbingan, arahan dan kesebaran.

8. Adik-adikku saudara-saudaraku yang terus mendoakan tanpa henti sampai

saat ini.

9. Ibi Widayati Lestari yang telah berkenan memberikan penulis kesempatan

melakukan wawancara dan penelitian di “Komunitas Rumah Jodoh”.

10. Teman-teman Jurusan Hukum Keluarga Islam angkatan 2013.

11. Sahabat-Sahabati PMII Rayon Syariah,Kota salatiga,

12. Keluarga besar LDK Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga khususnya Bidang

Kaderisasi 2015.

13. Sahabatku Rani Dwi Puji Astuti yang selalu menemani suka duka

menyelesaikan skripsi, terimakasih atas kesabaranmu, dukungan dan doa baik

yang yang terdengar olehku dan yang kau bisikkan lembut kepada Rabb Sang

Maha Mendengar.

14. Sahabatku Azizah, Umi dan Mbak Sirril, mbak Anik, yang sejak semester

awal selalu menemani langkahku di IAIN salatiga, mengarahkan, menasehati,

menamani dan mendoakan. Sungguh kalian luarbiasa.

15. Pihak-pihak yang selama ini memberikanku kesempatan untuk mencari

pengalaman, YPI Sabilul Khoirot, PPKS Selasar, Griya Zakat Suruh dan YI

Izzatul Islam, semoga semakin sukses dan menginspirasi.

16. Pihak-pihak yang mendukungku dan memberikanku banyak ilmu serta

pengalaman yang namanya tak ingin terungkap.

Page 9: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

ix

17. Dan kepada semua teman-teman terbaikku, Pengen Dolan Gank, IPPNU,

Salimah Remaja yang sangat membantuku menyemagatiku, serta

mendoakanku.

Penulis tidak mampu membalas dukungan, bimbingan, serta motivasi yang

telah diberikan selama ini. Semoga tercatat sebagai amal salih kalian dan ingatlah

bahwasanya Allah adalah sebaik-baik pemberi balasan. Penulis menyadari dalam

penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan, oleh karenanya penulis

berlapang dada menerima kritik, dan saran yang membangun demi perbaikan.

Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi cambuk kepada kita semua

khususnya civitas akdemika bahwa masih ada banyak sekali “Pekerjaan Rumah”

yang belum kita selesaikan. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Terimakasih.

Salatiga, 22 September 2017

2 Muharram 1439 H

Penulis

Page 10: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

x

ABSTRAK

Primastuti, Nur Fitria. 2017. Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan

Kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” dalam Mewujudkan Keluarga

Sakinah di Salatiga.S kripsi Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas

Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing:

Sukron Ma‟mun, M.Si

Kata Kunci: Komunitas Rumah Jodoh, Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah adalah keluarga yang didambakan setiap pasangan yang

melangsungkan pernikahan. Sayangnya tidak semua orang mengetahui seperti apa

dan bagaimana mewujdukan keluarga sakinah itu. Pemerintah sudah

mencanangkan banyak program yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga

sakinah, sayangnya hingga saat ini angka perceraian justru terus naik dimana hal

tersebut mengindikasikan bahwa masih banyak keluarga yang belum mampu

mewujudkan keluarga sakinah. “Komunitas Rumah Jodoh” hadir di tengah

masyarakat sebagai komunias independen yang tidak terikat dengan pemerintah

maupun ormas tertentu dengan salah satu misi-nya yakni “mewujudkan keluarga

sakinah”. Selain misi untuk mewujudkan keluarga sakinah, Komunitas Rumah

Jodoh memiliki keunikan yakni diprakarsai oleh Dosen Luar Biasa IAIN Salatiga,

serta memiliki berbagai kegiatan yang jarang ditemukan dalam komunitas lain.

Penelitian ini berupaya untuk menggali informasi tinjauan hukum islam

terhadap kegiatan dan konsep keluarga sakinah menurut “Komunitas Rumah

Jodoh”. Pernyataan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1)

Bagaimana pandangan keluarga sakinah menurut “Komunitas Rumah Jodoh”?, (2)

Bagaimana kegiatan yang diselenggarakan “Komunitas Rumah Jodoh”?, dan (3)

bagaimanakah tinjauan hokum islam terhadap konsep keluarga sakinah dan

kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh”?. Peneliti menggunakan pendekatan

sosiologi normatif yakni pendekatan dengan melihat suatu kenyataan hukum yang

hidup di masyarakat. Sedangkan penelitian ini berjenis Kualitatif yakni berupa

pengamatan yang dilakukan terhadap masyarakat yang menghasilkan prosedur

analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi

lainnya.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa konsep keluarga sakinah

menurut Komunitas Rumah Jodoh adalah keluarga yang terbentuk atas dasar ilmu

dan ibadah, memilki visi & misi yang baik, serta mampu menghidupkan nilai-nilai

agama dalam kehidupan sehari-hari. Komunitas Rumah Jodoh memilki berbagai

kegiatan yakni Pre Wedding Classl/Kelas Pra Nikah, Pasca Wedding Class/Kelas

Paska Nikah, Kelas Konseling dan I‟tikaf. Dalam mewujudkan Keluarga sakinah

bagi para anggotanya dilaksanakan melalui kajian keilmuan dalam kegiatan Pre

wedding School dan Pasca Wedding School. Membantu menyelesaikan problem

rumah tangga dalam kelas Konseling serta menanamkan nilai-nilai agama melalui

kegiatan I‟tikaf. Pandangan Keluarga sakinah dan kegiatan “Komunitas

RumahJodoh” bersesuaian dengan konsep keluarga sakinah berdasarkan tinjauan

Hukum islam.

Page 11: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

E. Penegasan Istilah ............................................................................ 6

F. Telaah Pustaka ............................................................................... 9

G. Metode Penelitian........................................................................... 12

H. Sistematika Penulisan .................................................................... 18

BAB II KONSEP KELUARGA SAKINAH DITINJAU DARI

HUKUM ISLAM

A. Pengertian Perkawinan ................................................................... 20

B. Tujuan Perkawinan......................................................................... 21

C. Makna Keluarga Sakinah ............................................................... 26

D. Mewujudkan Keluarga Sakinah ..................................................... 31

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Profil “Komunitas Rumah Jodoh” ................................................ 56

1. Tinjauan Historis ...................................................................... 56

2. Visi Misi ................................................................................... 59

3. Makna dan Arti Lambang ......................................................... 60

4. Susunan Kepengurusan ............................................................. 63

Page 12: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

xii

5. Sasaran ..................................................................................... 63

6. Keanggotaan ............................................................................ 64

B. Pandangan Keluarga Sakinah Menurut Komunitas Rumah

Jodoh .............................................................................................. 64

C. Kegiatan yang Diselenggarakan “Komunitas Rumah Jodoh “ ...... 66

1. Pre Wedding Class/Kelas Pra Nikah ........................................ 66

2. Pasca Wedding Class/Kelas Paska Nikah ................................. 89

3. Kelas Konseling ........................................................................ 100

4. I’tikaf ......................................................................................... 103

D. Pengalaman Anggota “Komunitas Rumah Jodoh” ........................ 105

1. DPR........................................................................................... 105

2. HP ............................................................................................. 106

3. TP .............................................................................................. 107

4. YN ............................................................................................. 107

5. SN ............................................................................................. 108

6. RZ ............................................................................................. 109

BAB IV PEMBAHASAN 110

A. Pandangan Keluarga Sakinah menurut “Komunitas Rumah

Jodoh” .............................................................................................. 111

B. Kegiatan yang di Selenggarakan Komunitas Rumah Jodoh

dalam Upaya Mewujudkan Keluarga Sakinah ................................ 112

C. Tinjauan Hukum Islam terhadap Kegiatan dan Konsep

Keluarga Sakinah menurut “Komunitas Rumah Jodo” ................... 116

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 132

B. Saran ................................................................................................. 134

DAFTARPUSTAKA ................................................................................................ 136

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah SWT. menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini dengan

penuh keserasian. Siang dan malam, matahari dan rembulan, panas dan

dingin. Antara satu dengan yang lainya diciptakan untuk saling melengkapi.

Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur‟an Surat Adz-Dzariat ayat 49

رون ﴾٤٤﴿ومن كل شيء خلقنا زوجي لعلكم تذك “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

mengingat kebesaran Allah.”

Demikian pula manusia, Allah menciptakan laki-laki dan perempuan

saling berpasang-pasangan. Allah menciptakan ketertarikan antara satu

dengan lainya yang timbul secara alamiah. Perasaan dan kecenderungan

alamiah tersebut adalah perasaan senang dan nyaman jika berada di dekat

lawan jenisnya. Untuk merealisasikan ketertarikan tersebut terjadilah suatu

perkawinan di antara laki-laki dan perempuan.

Perkawinan adalah salah satu fase hidup manusia, dimana perkawinan

merupakan fitrah setiap manusia. Tanpa adanya sebuah perkawinan, manusia

tidak dapat melanjutkan sejarah hidupnya, karena sejarah hidup manusia

hanya dapat berlangsung ketika terjadi perkawinan. Setiap manusia dalam

melakukan perkawinan, haruslah sesuai dengan ketentuan hukum yang

Page 14: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

2

berlaku, baik dalam hukum Allah, maupun hukum yang berlaku dimasing-

masing wilayah.

Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Bab I pasal 1 mengatakan bahwa

“Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah

tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Tujuan dari perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal,

untuk itu suami istri perlu saling membantu dan melengkapi, agar masing-

masing dapat mengembangkan kepribadianya membantu dan mencapai

kesejahteraan spiritual dan materiil (Sudarsono, 2005: 7). Dengan demikian

dapat dipahami bahwa perkawinan tidak hanya sekedar melangsungkan

perjanjian dan ikatan antara wanita dan laki-laki, akan tetapi haruslah didasari

karena tujuan yang mulia yakni membentuk sebuah keluarga berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa

Tujuan dalam perkawinan tersebut tentu saja merupakan tanggung

jawab seluruh elemen dalam keluarga, semua mempunyai tugas dan tanggung

jawab untuk menciptakan keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah, baik

suami maupun isteri memiliki andil dalam mewujudkan tujuan perkawinan

tersebut.

Sayangnya banyak pasangan menikah tanpa didasari dengan tujuan-

tujuan di atas. Banyak perkawinan atau pernikahan terjadi hanya karena

dorongan seksual, umur yang kian bertambah, tuntutan keluarga dan lain

sebagainya, sehingga akan dijumpai berbagai permasalahan dalam rumah

Page 15: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

3

tangga yang tidak terselesaikan dengan baik dikarenakan pernikahan yang

terjadi tidak dilandasi tujuan yang mulia namun hanya terjadi begtu saja

secara naluriah.

Selain itu, tidak sedikit pasangan menikah tanpa dibekali dengan ilmu

dalam pernikahan dan berumah tangga, hasilnya keluarga sakinah mawaddah

dan rahmah yang didambakan seolah kandas dan hilang. Banyak suami

maupun istri menuntut untuk berpisah karena tidak terciptanya keluarga yang

didamba tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha dari berbagai kalangan baik

pemerintah maupun non pemerintah untuk membekali pasangan suami istri

baik pra nikah (sebelum perkawinan), pasca nikah (setelah menikah) dan

masa-masa menjadi orang tua, sehingga keluarga yang terbentuk sejalan

dengan tujuan perkawinan dalam hukum Islam dan UU Perkawinan No. 1

tahun 1974 yakni membangun keluarga sakinah.

“Komunitas Rumah Jodoh” adalah sebuah komunitas yang diprakarsai

oleh dosen Luar Biasa IAIN Salatiga sekaligus penulis dan konselor. Beliau

adalah Widayati Lestari, M.Ps. Sang pendiri “Komunitas Rumah Jodoh” di

Salatiga. “Komunitas Rumah Jodoh” berdiri dilatar belakangi oleh mirisnya

jumlah kasus perceraian yang terus meningkat di kota salatiga. “Komunitas

Rumah Jodoh” berdiri sebagai salah satu bentuk kepedulian bagi para

pasangan suami istri untuk membina masa masa pra nikah, dan pasca nikah.

Dengan melakukan penelitian, observasi serta mempelajari mekanisme

kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” Salatiga akan diketahui apakah konsep

Page 16: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

4

keluarga sakinah dan kegiatan yang diselenggarakan oleh “Komunitas Rumah

Jodoh” sudah sesuai dengan Hukum Islam atau sebaliknya.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut penulis melakukan penelitian

dan menyusun sebuah skripsi dengan mengangkat judul Tinjauan Hukum

Islam terhadap Konsep dan Kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” dalam

Mewujudkan Keluarga Sakinah di Salatiga

B. Fokus Penelitian

Dari berbagai pemaparan yang dijelaskan sebelumnya, penulis fokus

pada beberapa permasalahan yakni:

1. Bagaimana pandangan keluarga sakinah menurut “Komunitas Rumah

Jodoh”?

2. Bagaimana kegiatan yang diselenggarakan “Komunitas Rumah Jodoh”?

3. Apakah konsep keluarga sakinah dan bentuk kegiatan “Komunitas Rumah

Jodoh” sudah sesuai dengan Hukum Islam?

C. Tujuan

Skripsi ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan konsep keluarga sakinah menurut “Komunitas

Rumah Jodoh”.

2. Untuk mengetahui kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh”.

3. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap konsep dan bentuk

kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh”

Page 17: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

5

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap, melalui penelitian ini semua kalangan dapat

merasakan banyak manfaat, diantaranya:

1. Manfaat Akademis

a. Menambah wawasan keilmuan dibidang hukum syariah terutama

dalam bidang keluarga sakinah.

b. Menambah sumber referensi dan bahan rujukan untuk penulis

selanjutnya mengenai kelurga sakinah.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai

pandangan keluarga sakinah menurut “Komunitas Rumah Jodoh”.

b. Mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan konsep keluarga

sakinah.

3. Untuk Pemerintah

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada

pemerintah dan swasta dalam mengupayakan terwujudnya keluarga

sakinah khususnya di kota Salatiga.

b. Mampu menjadi salah satu sarana rujukan dalam

mengimplementasikan konsep keluarga sakinah.

4. Untuk Masyarakat

a. Masayarakat mengenal lebih jauh pentingnya keluarga sakinah sebagai

salah satu tujuan dalam berumah tangga.

Page 18: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

6

b. Masyarakat mengetahui adanya “Komunitas Rumah Jodoh” sebagai

salah satu forum dalam memberikan sumbangsih terwujudnya

keluarga sakinah.

c. Masyarakat terinspirasi untuk turut membantu mewujudkan keluarga

sakinah sehingga dapat mengurangi angka perceraian.

E. Penegasan istilah

Judul yang dipilih oleh penulis adalah TINJAUAN HUKUM ISLAM

TERHADAP KONSEP DAN KEGIATAN “KOMUNITAS RUMAH

JODOH” DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH DI

SALATIGA

Oleh karena itu perlu kiranya penulis memberikan definisi istilah-

istilah tersebut supaya lebih mudah memahami penelitian ini.

1. “Komunitas Rumah Jodoh”

“Komunitas Rumah Jodoh” adalah sebuah komunitas yang di

prakarsai oleh Dosen Luar Biasa atau Dosen Honorer IAIN Slatiga yakni

ibu Widayati Lestari, M.Psi. “Komunitas Rumah Jodoh” terbentuk

dengan salah atu alasan yakni tingginya jumlah percerain di salatiga.

Tidak hanya itu, banyak pasangan suami istri ketika menikah mereka

belum memilki ilmu berumah tangga sehingga untuk mewujudkan

keluarga sakinah-pun pasangan suami istri kerap menemui kesulitan.

Lahirnya “Komunitas Rumah Jodoh” merupakan upaya mewujudkan

Keluarga sakinah. “Komunitas Rumah Jodoh” atau biasa di sebut dengan

Page 19: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

7

KRJ adalah komunitas dimana orang-orang dari berbagai kalangan dari

Pemuda-Orang tua, dari berbagai profesi serta lintas agama yang

mendambakan sebuah keluarga sakinah. Komunitas ini berdiri sekitar 1

tahun yang lalu, yakni pada tahun 2015 dan berkantor di Kota Salatiga.

KRJ terbagi dalam beberapa kelas, Kelas Pra Nikah yakni bagi

para bujang yang sudah berniat untuk menikah, Kelas Pasca Nikah, yakni

untuk pasangan Suami istri, dimana dalam kelas ini mereka akan mendapat

materi seputar mengurus rumah tangga. Kelas Konseling, yakni kelas

untuk memecahkan berbagai problem rumah tangga.

Menurut pemaparan diatas maka yang disebut dengan “Komunitas

Rumah Jodoh” adalah sebuah komunitas yang bertujuan untuk

memberikan ilmu dan bimbingan konseling berkaitan dengan kehidupan

rumah tangga dalam mewujudkan keluarga sakinah.

2. Keluarga Sakinah

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari

beberapa orang yang memilki kedudukan dan peranan masing-masing.

Dalam hal ini, Suyekti (1994: 11) menyatakan bahwa keluarga adalah

ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang

berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang

perempuan yang sudah sendirian baik bersama anak ataupun tidak yang

tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Page 20: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

8

Sedangkan Sakinah sendiri diartikan sebagai kedamaian. Sakinah

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kedamaian;

ketentraman; ketenangan; dan kebahagiaan (Depdiknas. 2000: 980).

Sakinah dalam Bahasa Arab سكن يسكن سكونا artinya tenang-

tidak bergerak- diam (Yunus. 2007: 174).

Keluarga Sakinah atau rumah tangga sakinah adalah rumah tangga

yang didalamnya ditegakkan adab-adab Islam, baik yang menyangkut

individu maupun keseluruhan anggota rumah tangga. Rumah tangga

sakinah adalah rumah tangga yang didirikan atas dasar landasan ibadah.

Mereka bertemu, berkumpul karena Allah, saling menasehati dalam

kebenaran dan kesabaran, serta saling menyuruh kepada yang ma’ruf dan

mencegah dari yang mungkar, karena kecintaan mereka kepada Allah

(Cahyadi, 2009: xliv).

Berbagai definisi diatas menjelaskan bahwa keluarga sakinah

adalah keluarga dimana interaksi seluruh anggotanya di penuhi dengan

kedamaian, ketenangan dan keserasian atas dasar kecintaan Kepada Allah.

Page 21: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

9

F. Telaah Pustaka

Keluarga sakinah adalah keluarga dambaan bagi seluruh pasangan

suami istri dan seluruh anggota keluarga, baik tua maupun muda sangat

menginginkan keluarga sakinah dapat tercipta ditengah hiruk pikuk

masyarakat, sehingga banyak sekali buku, artikel, majalah, jurnal dan karya

tulis lainya yang membahas mengenai keluarga sakinah. Diantaranya adalah

penelitian yang telah dilakukan oleh Khusnul Chotimah Skripsi karya

Mahasiswa STAIN Salatiga Progdi Ahwal Al-Syakhshiyyah dengan judul

“Peran Badan Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan“ yang

diterbitkan tahun 2009 serta karya Khoirul Anam Mahasiswa IAIN Salatiga

dengan judul skripsi “Keluarga Sakinah dan Dzikir (Studi atas Peran Majelis

Dzikir Al-Khidmah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten

Semarang)” yang terbit pada tahun 2013.

Penelitian pertama yakni penilitaian karya Khusnul Chotimah yang

berjenis Field research atau penelitian lapangan dan bersifat deskriptif

analitik, yakni prosedur memecahkan masalah yang diteliti berdasarkan fakta-

fakta yang tampak sebagimana adanya. Dalam mengumpulkan data-data yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan berbagai metode yakni

interview (wawancara) dengan mewawancarai petugas dan pemateri BP4

(Penasihat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan), metode dokumentasi

serta melakukan observasi terhadap proses pelaksanaan bimbingan atau

nasehat BP4 kepada keluarga di Salatiga. Hasil dari penelitian ini

menitikberatkan pada peran BP4 (Penasihat Pembinaan dan Pelestarian

Page 22: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

10

Perkawinan) sebagai lembaga resmi pemerintah dalam membantu

Dapartemen Agama kota Salatiga dalam meningkatkan kualitas perkawinan

dengan mewujudkan keluarga sakinah. BP4 memberikan penataran sebelum

perkawinan kepada calon pengantin sebagai bekal dalam berumahtangga agar

mereka mengerti pentingnya membina keluarga sakinah dalam rumah tangga,

serta sejahtera lahir dan batin menurut ajaran Islam demi mencapai

masyarakat dan bangsa insonesia yang maju, mandiri, bahagia dan sejahtera.

Penataran yang diberikan berupa pemberian materi Agama Islam, Munakahat

keluarga Muslim, Penyuluhan Kesehatan, Penyuluhan KB, dan Undang-

Undang Perkawinan. Selain penyuluhan BP4 juga memberikan layanan

bantuan bantuan dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam

rumah tangga. Menyelenggarakan Pendidikan Keluarga dan berperan Aktif

dalam kegiatan lintas sektoral.

Penelitian kedua yakni penelitian karya Khoirul Anam mengenai

keluarga sakinah dan peran Majlis Dzikir Al-Khidmah kota Salatiga dalam

mengupayakan jamaahnya mengimplementasikan keluarga sakinah. Sama

dengan penelitian karya Chusnul Khotimah, penelitian karya Khoirul Anam

berjenis penelitian lapangan secara Kualitatif. Sifat penelitian ini adalah

deskriptif analitik. Dalam mengumpulkan data-data digunakanlah berbagai

teknik yakni teknik wawancara, dokumentasi dan observasi. Khoirul Anam

dalam penelitianyya melakukan wawancara terhadap jamaah Dzikir Al-

Khidmah Kabupaten Semarang yang sudah berkeluarga, sedangkan observasi

Page 23: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

11

dilakukan dengan cara mencari data melalui pengamatan yang sistematis

yakni mencatat dan mengikuti langsung kegiatan Majlis Dzikir Al-Khidmah.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bagaimana rasa kasih sayang

antar pasangan, orang tau ke anak dan sebaliknya dapat timbul dengan

senantiasa berdzikir kepada Allah. Dzikir yang dilakukan oleh jamaah Al-

Khidmah Kota Salatiga mampu meningkatkan kualitas beribadah dan dapat

menciptakan nuansa sakinah dalam keluarga.

Kedua penelitian diatas memberikan keterangan bahwa banyak sekali

forum atau lembaga yang mampu memberikan dorongan dan bantuan kepada

masyarakat untuk dapat mewujudkan keluarga sakinah. Baik lembaga dari

pemeritah maupun non pemerintah. Akan tetapi dari kedua lembaga tersebut

memilki karakteristik dan cara-cara yang berbeda dalam membantu

mengupayakan terciptanya keluarga sakinah di masyarakat.

Pada penelitian ini penulis berusaha menyajikan forum/lembaga yang

berasal dari non pemerintah yang dinilai mampu memberikan kontribusi

dalam mengimplementasikan keluarga sakinah melalu berbagai kelas dan

aktifitas lainya yang diselenggarakan dalam “Komunitas Rumah Jodoh”.

Perbedaan dengan skripsi sebelumnya adalah pada kegiatan-kegiatan yang di

selenggarakan masing-masing lembaga, dimana dalam “Komunitas Rumah

Jodoh” kegiatan berbentuk kelas-kelas dan konseling. Sedangkan dalam

penelitian sebelumnya kegiatan berupa pemaparan dan pengajian. Uniknya,

“Komunitas Rumah Jodoh” di prakarsai oleh Dosen Luar Biasa IAIN Salatiga

yakni ibu Widayati Lestari, M.Psi sehingga mampu memberikan citra positif

Page 24: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

12

kepada lembaga IAIN Salatiga dalam mendukung pemerintah mengupayakan

terwujudnya keluarga sakinah di tengah-tengah masyarakat.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian berfungsi untuk mengetahui suatu masalah yang

akan diteliti, baik ilmu-ilmu sosial, ilmu hukum, maupun ilmu lainya

(Zainudin, 2009: 21) oleh karenanya, perlu penulis sampaikan perihal

metodologi penelitian yang penulis gunakan:

1. Pendekatan

Penelitian ini berdasarkan pendekatan sosoilogi normatif.

Pendekatan soiologi normatif adalah pendekatan dengan melihat suatu

kenyataan hukum atau norma-norma yang hidup di dalam masyarakat.

Sosiologi normatif adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk

melihat aspek-aspek hukum dalam interaksi sosial di dalam masyarkat,

dan berfungsi sebagai penunjang untuk mengidentifikasi dan

mengklarifikasi temuan bahan bagi keperluan penelitian atau penulisan

hukum (Zainudin, 2009: 105).

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dimana data yang didapatkan

adalah dalam bentuk survey lapangan sehingga tidak berupa angka-angka.

Penelitian dengan jenis Kualitatif adalah jenis penelitian yang

memusatkan perhatianya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari

perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau

Page 25: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

13

pola-pola yang menganalisa gejala-gejala sosial budaya dengan

menggunakan kebudayaan masrayarakat yang bersangkutan untuk

memeroleh gambaran mengenai pola-pola yang berlaku (Burhan, 2013:

21).

Jenis penelitian kualitatif adalah penelitian berupa pengamatan-

pengamatan yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga dalam

penelitian ini akan diketahui peran “Komunitas Rumah Jodoh” dalam

mengimplementasikan konsep kelurga sakinah.

3. Sumber data

Dalam sebuah penelitian, umumnya digunakan dua data, yakni

data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

data primer dalam penelitian yang berjudul Tinjauan Hukum

Islam terhadap Konsep dan Kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh”

dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di Salatiga adalah data

mengenai profil KRJ (“Komunitas Rumah Jodoh”), Konsep keluarga

sakinah dari sudut pandang KRJ, bentuk kegiatan dan materi-materi

yang diajarkan oleh KRJ, penanganan KRJ terhadap anggota yang

melakukan konseling, cara KRJ memerlakukan anggotanya sehingga

mampu mewujudkan keluarga sakinah.

Page 26: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

14

b. Data Sekunder

Data sekunder atau data tambahan dalam penelitian ini adalah

data anggota, dokumen berupa foto-foto atau video kegiatan, latar

belakang pengurus dan anggota, dan lain sebagainya.

4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di kantor “Komunitas Rumah Jodoh”

yakni JL. Surowijoyo RT 09/03 Pengilon Mangunsari Salatiga. Penelitian

juga di lakukan dalam pertemuan-pertemuan “Komunitas Rumah Jodoh”

di berbagai tempat.

Lokasi tersebut menjadi penting untuk di teliti karena “Komunitas

Rumah Jodoh” adalah satu-satunya komunitas independent yang ada di

salatiga yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga sakinah.

“Komunitas Rumah Jodoh” juga sudah cukup familiar di telinga pemuda-

pemudi Kota salatiga khususnya mahasiswa, penggiat seni, penggiat

menulis, dan para pemuda yang tergabung dalam organisasi-organisasi.

5. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

metode penelitian lapangan, berupa:

a. Observasi

Observasi merupakan tindakan yang dilakukan dalam

menggali data dan informasi terhadap objek yang tidak terbatas. Pada

penelitian kali ini penulis akan melakukan observasi partisipatif, yakni

Page 27: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

15

peneliti terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari orang yang

sedang di amati atau digunakan sebagai sumber data penelitian.

Observasi partisipasi yang dipilih oleh penulis berjenis

moderat. Sugiyono (2013: 227) menjelaskan bahwa Partisipasi

moderat adalah observasi dimana dalam kegiatanya terdapat

keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dan orang luar.

Peneliti dalam mengumpulkan data ikut secara pertisipatif dalam

beberapa kegiatan.

Obyek penelitian dalam penelitian kulitatif yang diobservasi

terdiri dari beberapa hal, yakni:

1) Tempat: Observasi akan dilakukan di kantor “Komunitas Rumah

Jodoh” yakni di JL. Surowijoyo RT 09/03 Pengilon Mangunsari,

Salatiga. Serta di lokasi-lokasi kegiatan yang lain yang

diselenggarakan oleh “Komunitas Rumah Jodoh”.

2) Pelaku: Peneliti akan melakukan observasi kepada tim KRJ dan

anggota-anggotanya.

3) Aktifitas: Selain tempat dan para pelaku di “Komunitas Rumah

Jodoh”, penulis juga akan melakukan observasi terhadap

aktifitas-aktifitas/kegiatan yang berlangsung dalam “Komunitas

Rumah Jodoh” yakni:

b. Wawancara

Metode wawancara adalah salah satu upaya yang digunakan

untuk memeroleh informasi tentang hal-hal yang tidak dapat

Page 28: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

16

diperoleh lewat pengamatan yakni dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan kepada founder dan anggota Komunitas Rumah Jodoh

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. Teknik pengumulan data ini mendasarkan dari pada

laporan tentang diri sendiri atau self report, atau setidak-tidaknya

pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2013: 231)

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara terhadap

pihak-pihak terkait, yakni ibu Widayati Lestari M.Ps selaku Founder

“Komunitas Rumah Jodoh”, dan beberapa anggota “Komunitas

Rumah Jodoh” secara langsung juga kepada pihak-pihak yang

berkaitan baik langsung maupun tidak langsung yang dapat

memberikan informasi terkait dan dibutuhkan dalam penelitian ini.

Khusunya yang berkaitan dengan keluarga sakinah dan KRJ.

c. Dokumentasi

Selain menggunkanan observasi dan wawancara dalam proses

melakukan penelitian, penulis juga akan menggunakan dokumen-

dokumen yang terkait dengan bahan penelitian guna mengumpulkan

data yang dapat berupa foto-foto, video, dan rekaman.

Page 29: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

17

d. Analisis Data

Ananlisis data adalah sebuah proses mencari dan menyususn

data secara sistematis yang diperoleh dari hasil pengumpulan data

yakni mulai dari observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan cara

mengelompokkanya kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-

unit, menyususn kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan

dipelajari kemudian membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami.

Proses analisi data adalah proses untuk memecahkan hipotesa-

hipotesa dengan bersumber dari data yang telah dikumpulkan baik

dilapangan dan lain sebagainya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif

induktif dimana penulis akan mengumpulkan data yang diperoleh dari

proses observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian mengolah

data yang diperoleh sesuai tema-tema yang akan di sajikan,

kemudaian di analisa dan disajikan sesuai susunan urutan

pembahasan yang sudah di rancang diawal penelitian ini, kemudian

melakukan interpretasi guna menemukan jawaban dari rumusan

masalah.

Page 30: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

18

H. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian, hendaknya disusun dengan sistematika yang baik

dan benar sehingga memudahkan pembaca supaya lebih fokus dan terarah

kepada tujuan penelitian. Sistematika yan digunakan dalam penulisan

penelitian ini sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berisikan Latar Belakang Penelitian, Fokus

Penelitian, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, Metode

Penelitian, Telaah Pustaka, Analisis Data dan Sistematika Pembahasan.

BAB II Kajian Pustaka, yang berisi tentang tinjauan konsep keluarga

sakinah menurut pandangan Islam, BP4 (Badan Penasihat Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan) dan cara-cara mewujudkan keluarga sakinah.

BAB III Pelaksanaan Penelitian, yakni uraian mengenai data yang

didapat dari tinjauan lapangan. Berisikan profil “Komunitas Rumah Jodoh”,

kegiatan yang diselenggarakan oleh “Komunitas Rumah Jodoh”, serta

pandangan mengenai keluarga sakinah oleh “Komunitas Rumah Jodoh”

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisikan analisis sosiologis

yag diperoleh dari hasil penelitian yakni pandangan keluarga sakinah menurut

“Komunitas Rumah Jodoh”, kegiatan yang diselenggarakan “Komunitas

Rumah Jodoh” sebagai upaya mewujudkan keluarga sakinah dan analisa

hukum Islam terhadap kegiatan serta konsep keluarga sakinah “Komunitas

Rumah Jodoh”

BAb V Penutup, yakni berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta

menjawab fokus masalah yang telah dipaparkan pada BAB I, serta berisi

Page 31: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

19

saran kepada seluruh kalangan terutama pada para pembaca yang diakhiri

dengan lampiran-lampiran.

Page 32: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

20

BAB II

KONSEP KELUARGA SAKINAH DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

Membangun keluarga sakinah adalah dambaan setiap pasangan yang

melangsungkan perkawinan, tidak ada pasangan yang menginginkan kekacauan

dan kegundahan timbul dalam keluarganya. Pasalnya, keluarga sakinah dapat

terwujud atas kerjasama seluruh elemen keluarga baik suami, istri dan anak-anak,

sehingga mewujudkan keluarga yang sakinah adalah tanggungjawab semua pihak

dalam keluarga. Akan tetapi, sebuah keluarga tidak dapat terbentuk tanpa adanya

ikatan perkawinan. Abud (2004: 123) menyatakan bahwa keluarga muslim resmi

diawali dengan adanya sebuah akad nikah. Pernikahan merupakan sarana dasar

untuk membangun sebuah keluarga, dalam Islam, tidak ada keluarga sebelum

akad nikah.

A. Pengertian Perkawinan

Zakiah Daradjat dkk. (1995: 37) memberikan definisi tentang

perkawinan yakni:

"Sebuah akad yang mengandung ketentuan hukum kebolehan

hubungan kelamin dengan lafaz nikah atau tazwij atau yang semakna

denganya."

Nikah atau tazwij terambil dari bahasa arab yakni zawaja زواج yang

mengandung arti perkawinan. Di Indonesia perkawinan diatur tersendiri yakni

dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1974 tentang

Perkawinan dimana dalam Bab I Pasal I menjelaskan makna perkawinan

adalah ikatan lahir batin seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri

Page 33: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

21

dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

Berdasarkan Intruksi Presiden RI No. 1 tahun 1991 yang Melahirkan

Kompilasi Hukum Islam, kembali diterangkan mengenai makna perkawinan

atau pernikahan menurut hukum islam yakni akad yang sangat kuat atau

miitsaqon gholiidhan untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya

merupakan ibadah.

Perkawinan merupakan persatuan antara laki-laki dan perempuan yang

bukan mahram dalam ikatan yang sah sesuai ketentuan syariat agama dan

undang-undang dalam rangka membina keluarga yang sakinah mawaddah

warahmah lahir dan bathin untuk menggapai ridho Allah Swt (Fadlilah, 2012:

4).

Menurut beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa

perkawinan adalah sebuah akad yang sakral baik di mata hukum maupun di

mata agama antara laki-laki dan perempuan untuk membentuk sebuah

keluarga berlandaskan ketuhanan Yang Maha Esa sebagai bentuk ibadah

kepadaNya.

B. Tujuan Perkawinan

Setiap perkawinan yang dilangsungkan tiap-tiap pasangan seharusnya

memiliki tujuan yang luhur sehingga perkawinan yang terjadi tidak hanya

sekedar pemenuhan hawa nafsu setiap individu, juga bukan hanya merupakan

penggugur fase hidup manusia atau yang lebih parah hanya sebatas mengikat

Page 34: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

22

hubungan dengan lawan jenis tanpa makna. Perkawinan haruslah didasari

karena ketaatan kepada Rabb sang Pemilik Cinta Sejati dan bertujuan semata-

mata untuk beribadah kepadaNya.

Ali Yafie sebagaimana dikutip oleh Tihami dan Sahrani (2013: 15)

menerangkan bahwa dalam sebuah perkawinan terdapat tujuan syariat yang

dibawa oleh Rasulullah SAW., yakni penataan hal ihwal manusia dalam

kehidupan duniawi dan ukhrowi. Pada batang tubuh ajaran fikih, dapat dilihat

adanya empat garis dalam penataan tersebut, yakni:

1. Rub’ al-ibadat, yakni menata hubungan manusia dengan Allah SWT.

2. Rub’ al-muamalat, yakni menata hubungan manusia dalam lalu lintas

pergaulan untuk memenuhi hajat hidup keseharianya.

3. Rub’ al-munakahat, yakni menata hubungan manusia dalam hal keluarga.

4. Rub’ al-jinayat yaitu menata pengamananya dalam suatu tertib pergaulan

yang menjamin ketentraman

Sedangkan menurut Marzuki Ali dalam artikelnya yang berjudul

Keluarga Sakinah, tujuan pernikahan antara lain adalah sebagai bentuk

ibadah, dimana tujuan ini menjadi tujuan yang paling pokok dari tujuan yang

lain. Selain itu pernikahan bertujuan sebagai pemenuhan kebutuhan biologis

dalam rangka regenerasi, serta bertujuan untuk menjaga kesehatan dalam

berhubungan antara laki-laki dan perempuan.

Lebih rinci Yazid bin Abdul Qodir Jawaz dalam bukunya yang

berjudul Nasehat Pernikahan, menjelaskan beberapa tujuan perkawinan

dalam islam, adalah sebagai berikut:

Page 35: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

23

1. Untuk Memenuhi Naluri Dasar Manusia

Perkawinan merupakan fitrah setiap manusia, maka fitrah tersebut

dapat tersalurkan dengan cara yang baik yakni akad nikah (melalui

jenjang perkawinan) bukan dengan jalan pacaran, berzina, homo, ataupun

lesbi.

2. Untuk Membentengi Akhlak yang Luhur

Hikmah disayariatkanya perkawinan diantaranya adalah untuk

membentengi manusia dari perbuatan hina dan keji misalnya berzina.

Islam memandang perkawinan dan pembentukan keluarga sebagai sarana

dalam menjaga akhlak dari kerusakan dan melindungi masyarakat dari

kekacauan.

Allah berfirman dalam Q.S Al-mu‟minun ayat 1-6

لح قد عن هم والذين ﴾٢﴿ خاشعون صلاتم ف هم الذين ﴾١﴿ المؤمنون أف

لفروجهم هم والذين ﴾٤فاعلون﴿ للزكاة هم والذين ﴾٣﴿ معرضون اللغو

ر فإن هم أيان هم ملكت ما أو أزواجهم على إلا ﴾٥حافظون﴿ ﴾٦ملومي﴿ غي

Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)

orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang

menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada

berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-

orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri

mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya

mereka dalam hal ini tiada tercela.”

Page 36: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

24

3. Membangun Keluarga yang Islami

Dalam sebuah perkawinan, islam menganjurkan untuk membentuk

keluarga yang islami didalamnya. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh

HAS. Al-Hamdani yang dikutip oleh Tihami dan Sahrani (2013: 16)

bahwasanya perkawinan juga bertujuan untuk menata keluarga sebagai

subjek untuk membiasakan pengalaman-pengalaman ajaran agama.

Keluraga memiliki fungsi sebagai pelaksana pendidikan yang paling

menentukan, ibu dan ayah adalah orang pertama yang dikenal oleh anak-

anak dengan segala perlakuan yang diterima dan dirasakanya sehingga

menjadi dasar pertumbuhan kepribadianya.

4. Meningkatkan Ibadah kepada Allah Swt.

Allah menciptakan manusia dan jin semata adalah untuk beribadah

kepadaNya, hal ini sebagaimana firmanNya dalam Al-Quran surat Az-

Zariyat ayat 56

﴾٥٦﴿وما خلقت الن والإنس إلا لي عبدون

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk

beribadah.”

Dalam sudut pandang inilah rumah tangga dinilai menjadi lahan

subur dalam mengerjakan amal salih disamping amal salih yang lainya.

Page 37: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

25

5. Untuk Mencari Keturunan yang Shalih

Tujuan perakwinan diantaranya adalah untuk melestarikan

keturunan, hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an Surat An-

Nahl ayat 72

من أزواجكم بني وحفدة والله جعل لكم من أن فسكم أزواجا وجعل لكم ورزقكم من الطيبات أفبالباطل ي ؤمنون وبنعمة الله هم يكفرون

Artinya: “Allah telah menjadikan dari diri kamu itu pasangan suami istri

dan menjadikan bagimu dari istri kamu itu anak-anak dan cucu-

cucu dan memeberimu rezeki yang baik-baik. Maka mengapakah

mereka beriman kepada yang bathil dan menginkari nikmat

Allah?.”

Daradjat dkk (1995: 50) menyatakan bahwa kehidupan keluarga

bahagia pada umumnya ditentukan oleh kehadiran anak, karena tidak

sedikit kita menjumpai keluarga yang akhirnya harus kandas karena tidak

adanya anak dalam sebuah keluarga.

Dari beberapa pemaparan di atas dapat diketahui bahwa ada banyak

sekali tujuan yang seharusnya dipahami oleh semua pasangan yang akan

melakukan perkawinan. Selain sebagai bentuk ibadah kepada Allah,

perkawinan dilakukan dengan tujuan untuk menyalurkan fitrah manusia,

melestarikan keturunan dan membentuk keluarga sakinah dengan bingkai

kebahagiaan.

Page 38: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

26

C. Makna Kelurga Sakinah

Undang-Undang Republik Indonesia No. 52 Tahun 1995 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Bab I pasal I

butir 6 menyatakan bahwa keluarga merupakan unit terkecil dalam

masyarakat, yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya,

atau ibu dan anaknya, atau ayah dan anaknya.

Keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah

atau perkawinan serta menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi

instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresi keluarga bagi para

anggotanya yang berada dalam suatu jaringan. Dalam keluarga

masyarakat jawa, ada dua jenis jaringan keluarga, keluarga waris yakni

keluarga yang beranggotakan jaringan yang masih mempunyai hubungan

darah, dan keluarga batih yakni jaringan keluarga yang memiliki

kedekatan karena hubungan perkawinan seperti besan, seperantauan, atau

sepondokan (Lestari, 2016: 6).

Burgest dan locke (1960) sebagaimana dikutip oleh Herien

Puspitawati dalam tulisanya pada tahun 2013 yang berjudul Konsep dan

Teori Keluarga menerangkan bahwa keluarga merupakan sekelompok

manusia yang disatukan karena ikatan perkawinan, ikatan darah atau

adopsi, dan merupakan susunan rumahtangga yang saling berinteraksi dan

berkomunikasi sehingga menimbulkan pernanan-peranan masing-masing.

Page 39: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

27

Mengutip pemikiran Koerner dan Fitzpatrick (Lestari, 2016: 5)

memberikan definisi keluarga yang dapat ditinjau berdasarkan 3 sudut

pandang, yakni:

1. Definisi struktural, yakni keluarga dilihat dari ada tidaknya anggota

keluarga. Definisi ini memfokuskan pada siapa saja yang menjadi

bagian dalam keluarga. Perspektif ini memunculkan pengertian

tentang keluarga sebagai asal usul, sebagai wahana melestarikan

keturunan, dan keluarga batih.

2. Definsi fungsional, yakni definisi keluarga yang menekankan pada

terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi

tersebut mencakup perawatan anak, dukungan emosi dan materi

kepada segenap anggota, dan pemenuhan peran-peran tertentu.

Definisi ini fokus pada tugas-tugas yang dilakukan oleh kerluaga.

3. Definisi transaksional, keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang

mengembangan keintiman melalui perilau-perilaku yang

memunculkan identitas sebagai keluarga (family identity), berupa

ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan.

Deifinisi ini fokus pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya.

Keluarga adalah unsur terpenting dalam sebuah masyarakat,

dimana keluarga merupakan sekumpulan individu yang terbentuk atas

dasar ikatan perkawinan, ikatan darah, ataupun ikatan kekerabatan lainya,

yang saling berinteraksi dalam naungan rumah tangga dan memiliki

Page 40: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

28

peran-nya masing-masing. Dalam menjalankan kehidupan berkeluarga,

setiap anggota keluarga memiliki tujuan yang sama yakni membentuk

keluarga yang bahagia, nyaman dan tenang, atau yang disebut dengan

sakinah.

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islanomor : Dj.Ii/542 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

Kursus Pra Nikah ketentuan Umum Pasal 1 menjelaskan bahwa Keluarga

Sakinah adalah keluarga yang didasarkan atas perkawinan yang sah,

mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara serasi dan seimbang,

diliputi suasana kasih sayang antara internal keluarga dan lingkungannya,

mampu memahami, mengamalkan dan memperdalam nilai-nilai

keimanan, ketakwaan dan akhlaqul karimah

Terbentuknya keluarga sakinah tidak terlepas dari dua faktor

penting yakni mawaddah dan rahmah sebagaimana Allah berfirman

dalam Qur‟an Surat Ar-Ruum ayat 21.

ها لتسكنوا أزواجا أن فسكم من لكم خلق أن آياته ومن نكم وجعل إلي مودة ب ي

رون﴿ لقوم لآيات ذلك ف إن ورحة ﴾٢١ي ت فك

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia

menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu

cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di

antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang

berpikir.”

Mawaddah dan rahmah sering diartikan sebagai kasih dan sayang,

meskipun sekilas sama, akan tetapi sebenarnya memiliki makna masing-

Page 41: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

29

masing. Yunahar Ilyas (2004: 160) sebagaimana dikutip oleh Marzuki

Ali memberikan penjelasan bahwa mawaddah lahir dari sesuatu yang

bersifat jasmani, seperti kecantikan dan kegagahan, sementara rahmah

lahir dari sesuatu yang bersifat rohani (hubungan batin), kedua hal ini

terwujud dalam hubungan antara suami istri. Pada pasangan yang masih

muda laki-lakinya masih gagah dan istrinya masih cantik maka faktor

mawaddah-lah yang dominan, sedangkan pada pasangan yang sudah tua

ketika laki-laki tidak gagah lagi dan istrinya tidak lagi cantik maka yang

lebih dominan adalah faktor rahmah

Abu Muhammad Ibnu Sholih Bin Hasbullah menjelaskan bahwa

Mawaddah memiliki makna yang mengandung unsur-unsur kecintaan,

keinginan dan harapan terhadap kebaikan, serta dukungan dan kebaikan.

Lafadz الود /المودة memiliki makna menginginkan dan mengharapkan

seluruh kebaikan. Sedangkan rahmah atau رحم – يرحم – رحة

mengasihi, menaruh kasihan, kasih sayang. Keluarga yang dilandasi

dengan rahmah didalamnya membuat seluruh anggota keluarga merasa

iba, memiliki belas kasihan, saling memberi empati dan perhatian satu

sama lainya.

Lafadz السكينة berasal dari kataسكن يسكن سكونا yakni

tenang, tidak bergerak, diam. Selain itu, makna lafadz sakinah-pun

Page 42: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

30

terdapat keterkaitan dengan lafadz sakanun, sebagaimana terdapat dalam

firman Allah Q.S An-Nahl: 80

والله جعل لكم من ب يوتكم سكنا وجعل لكم من جلود الأن عام ب يوتا

ون ها ي وم ظعنكم وي وم إقامتكم ومن أصوافها وأوبارها وأشعارها أث اثا تستخف

ومتاعا إل حي

Artinya: “Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat

tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-

kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan

(membawa) nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu

bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta

dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang

kamu pakai) sampai waktu (tertentu).”

Keluarga sakinah dipahami sebagai sebuah keluarga yang dapat

dijadikan tempat tinggal, tempat berlabuh dan tempat kembali oleh

seluruh anggota dalam keluarga, karena didalamnya terdapat ketenangan,

kedamaian, keteduhan, rasa nyaman, dan tidak terjadi pergolakan

padanya, sehingga mereka cenderung untuk kembali dan berkumpul

(Hasbullah: 41).

Berdasarkan berbagai teori yang menjelaskan tentang keluarga

sakinah, maka didapatkan kesimpulan bahwasanya keluarga sakinah

menurut pandangan hukum islam adalah sebuah keluarga yang terbentuk

berdasarkan ikatan perkawinan yang sah dimata hukum agama dan

Page 43: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

31

hukum positif. Keluarga yang tenang dan tentram yang dapat membuat

penghuninya merasa nyaman untuk tinggal dan kembali.

D. Mewujudkan Keluarga Sakinah

1. Mewujudkan Keluarga Sakinah Menurut Pandangan Islam

Terwujudnya keluarga sakinah dalam sebuah rumah tangga tidak

langsung terjadi begitu saja, dibutuhkan upaya dari semua anggota

keluarga khususnya pasangan suami istri sehingga tujuan perkawinan

yang sangat mulia yakni membentuk keluarga sakinah dapat menjadi

nyata. Dalam hal ini, Ulfatmi (2011) dalam karyanya berjudul Keluarga

Sakinah dalam Perspektif Islam memberikan beberapa rumusan prinsip-

prinsip islam dalam mewujudkan keluarga sakinah yakni di awali dengan

membentuk keluarga sesuai ajaran agama islam, melaksanakan kewajiban

masing-masing pihak, menyelesaiakan masalah secara islami,

menerapkan ajaran islam dalam mendidik anak serta menjalin hubungan

baik dengan keluarga besar.

a. Membentuk Keluarga Sesuai Ajaran Islam

Untuk mewujudkan keluarga sakinah, perlu mengawali

pembentukan keluarga sesuai dengan anjuran agama Islam. Dalam

membentuk keluarga sakinah terdapat hal yang sangat penting yakni:

1) Memilih Pasangan Hidup Sesuai Tuntunan Rasul

Page 44: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

32

Membentuk sebuah keluarga diawali dengan adanya

perkawinan, sedangkan perkawinan diawali dengan memilih

pasangan, baik suami atau istri memiliki hak untuk memilih siapa

pasangan hidupnya. Untuk membentuk keluarga sakinah, perlu

diperhatikan kriteria pasangan masing-masing sehingga keluarga

yang diidamkan dapat tercapai. Islam secara rinci menjelaskan

bagaimana kriteria dalam memilih calon istri maupun calon

suami.

a) Memilih Calon Istri.

Sebagaimana hadits telah menjelaskan bahwasanya

memilih calon istri haruslah menjadikan ukuran agama

sebagai ukuran yang pertama dan utama.

فاظفربذات ولدينها ولمالا ولسبها لا لما . لاربع المرأة ت نكح ين يداك تربت الد

Artinya: “Perempuan itu dikawini karena empat perkara;

karena hartanya, karena nasabnya, karena

kecantikanya, dan karena agamanya, Tetapi pilihlah

karena agamanya, agar selamat dirimu.” (H.R.

Bukhori No. 1885)

Memilih pasangan hidup hendaknya

mengutamakan faktor agama sebelum faktor-faktor yang

lainya, karena dengan agama itulah akal dan jiwa akan

dapat terpimpin (Sabiq, 1990: 30). Hal ini disebabkan

karena dengan memilih wanita yang baik agamanya, lelaki

sudah turut membangun benteng yang kokoh dalam

Page 45: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

33

keluarganya, karena wanita adalah madrasah pertama bagi

anak-anaknya kelak. Selain itu wanita yang baik

agamanya juga mampu menjaga kehormatan suami dan

harta suami nya.

Takariawan (2009) menjelaskan bahwasanya

dalam meletakkan agama sebagai landasan utama dalam

memilih calon istri, perlu diperhatikan beberapa kriteria

baiknya agama seorang perempuan yang akan dijadikan

istri, yakni:

Beragama Islam. Perempuan yang baik agamanya

dalam islam tentu haruslah beragama islam, karena di

dalam islam tidak mengenal menikah beda agama. Bahkan

Allah sendiri menegaskan larangan menikah dengan

wanita musyrik dalam Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 22:

ر مؤمنة ولأمة ي ؤمن حت المشركات ت نكحوا ولا مشركة من خي

مؤمن ولعبد ي ؤمنوا حت المشركي ت نكحوا ولا أعجبتكم ولو

ر والله النار إل يدعون أولئك أعجبكم ولو مشرك من خي

بإذنه والمغفرة النة إل يدعو لعلهم للناس آياته وي ب ي

رون﴿ ﴾٢٢١ي تذك

Artinya: “Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita

musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya

wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita

musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan

Page 46: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

34

janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik

(dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka

beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih

baik dari orang musyrik walaupun dia menarik

hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah

mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya.

Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-

perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka

mengambil pelajaran.”

Melaksanakan Kewajiban-kewajiban pokok dalam

beragama. Seperti Shalat, Puasa wajib di Bulan

Ramadhan, mengeluarkan zakat, menutup aurat, serta

akhlak dasar lainya dimana kewajiban-kewajiban tersebut

membedakanya dengan orang non islam.

Memiliki akhlak yang mulia. Akhlak yang mulia

mencerminkan kondisi agama sesorang, dengan melihat

tingkah laku keseharianya, kita dapat mengetahui apakah

agama perempuan tersebut bagus atau sebaliknya. Selain

itu, akhlak juga mencerminkan ilmu yang dimiliki

seseorang.

Memiliki kesanggupan untuk memperbaiki diri.

manusia diciptakan dengan fitrah hati yang terbolak-balik,

sehingga sangat mungkin manusia melakukan kesalahan,

namun tidak semua orang yang menyadari dan mau

memperbaiki diri. Diperlukan komitmen bagi seseorang

untuk terus memperbaiki diri menuju kebaikan setiap saat.

Page 47: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

35

Memiliki kesediaan dan semangat untuk mengajak

orang lain menunaikan perintah Allah dan menjauhi

larangan, dengan kata lain yakni memiliki jiwa dakwah

dalam dirinya.

Selain faktor agama, tidak salah jika hendaknya

diperhatikan faktor-faktor yang lain sebagaimana

dipaparkan dalam hadits pertama dalam sub bab ini, yakni

faktor harta, keluarga/ nasab, dan rupa/kecantikan.

Seorang laki-laki memilih calon istri dengan

memerhatikan bagaimana kondisi ekonominya, apakah

perempuan tersebut termasuk orang yang berada ataukah

sebaliknya, hal ini sedikit banyak memengaruhi

bagaimana kehidupan perekonomian mereka kelak setelah

menikah.

Faktor keluarga juga kerap menjadi pertimbangan

laki-laki dalam meminang seorang perempuan, pasalnya

banyak yang mempercayai bahwasanya watak seorang

sedikit banyak dipengaruhi oleh watak keluarga terutama

orang tuanya. Selain itu laki-laki juga melihat bagaimana

kesehatan keluarga seorang perempuan, apakah memiliki

riwayat penyakit keturunan ataukah tidak, juga

memperhatikan apakah perempuan tersebut berasal dari

keluarga yang banyak anak atau sebaliknya.

Page 48: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

36

Faktor yang terakhir adalah faktor rupa atau

kecantikan. Merupakan fitrah bahwa laki-laki menyukai

wanita yang cantik dan sedap dipandang, apalagi

perempuan yang akan dijadikanya teman dalam

menghabiskan sisa usianya. Akan tetapi yang perlu digaris

bawahi dari semua kriteria adalah hendaknya dalam

mencari istri sebaiknya berusaha secara wajar saja, serta

perlulah disadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna

di dunia ini, semua manusia memiliki kelebihan dan

kekurangan masing-masing, sehingga ketika memilih

seorang perempuan untuk dijadikan istri atau sebaliknya,

harus menerima segala yang ada pada dirinya baik

kelebihanya serta kekurangan yang ada padanya.

b) Memilih Calon Suami

Sama seperti ketika memilih calon istri, seorang

perlu menentukan kriteria dengan mengutamakan

agamanya. Kesolehan seorang lelaki bisa dilihat dari

beberapa point yang juga sudah dipaparkan dalam cara

memilih calon istri. Faktor agama menjadi faktor yang

sangat penting dalam memilih calon suami karena suami

berposisi menjadi imam dalam sebuah rumah tangga, ia

adalah nahkoda sebuah bahtera rumah tangga di tengah

terjangan ombak dan badai dalam lautan kehidupan. Mau

Page 49: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

37

dibawa kemana bahtera tersebut bergantung kepada

nahkodanya, yakni suami.

Selain faktor agama, menjadikan kekayaan, rupa

dan memiliki satus sosial yang baik juga bukan merupakan

sebuah kesalahan. Pasalnya, lelaki yang kaya akan mampu

mencukupi kebutuhan keluarga sehingga istri lebih

terjamin kehidupan berkeluarganya. Suami yang rupawan

dan berstatus sosial baik juga dapat membantu menunjang

peran seseorang dikalangan masyarakat. Namun, kriteria

tersebut tidak boleh di dahulukan daripada faktor agama

yang menjadikan seorang perempaun lebih memilih laki-

laki kaya sedangkan agama nya buruk, suka minum-

minuman keras bakan berjudi, atau seorang perempuan

justru memilih lelaki berstatus sosial tinggi misalnya

pejabat tapi akhlaknya tidak baik yakni suka mengumpat,

menyakiti orang lain dan memfitnah bahkan korupsi.

2) Memiliki Motivasi Menikah karena Allah dan Rasul

Sebagimana telah dipaparkan dalam tujuan

perkawinan, sepasang suami istri haruslah melaksanakan

perkawinan dengan motivasi sesuai ajaran islam yakni guna

mengikuti Sunnah nabi, melestarikan keturunan, menjaga

akhlak yang baik, menentramkan jiwa, membangun keluarga

yang islami, serta sebagai wujud ibadah kepada Allah Ta‟ala.

Page 50: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

38

3) Melaksanakan Perkawinan Sesuai dengan Ajaran Islam

Hukum melakukan perkawinan dalam islam dapat

menjadi wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. Hal ini

bergantung kepada situasi dan kondisi setiap individu. Sayyid

Sabiq dalam Kitab Fikih Sunnah yang diterjemahkan oleh

Drs. Moh. Thalib (1990) memaparkan hukum perkawinan

sebagi berikut:

a) Wajib

Seorang menjadi wajib menikah manakala dirinya

dinilai sudah mampu untuk menikah, dan nafsunya sudah

mendesak serta takut terjerumus dalam perbuatan zina.

b) Sunnah

Seorang yang sudah mempu untuk menikah,

nafsunya sudah mendesak namun masih dapat

mengendalikan nafsunya tersebut maka hukum menikah

orang itu adalah Sunnah.

c) Mubah

Seorang yang tidak terdesak oleh alasan-alasan

yang mengharuskan ia segera melangsngkan perkawinan

dan tidak ada alasan-alasan yang mengharamkanya, maka

ia mubah/boleh untuk melakukan pernikahan.

d) Makruh

Page 51: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

39

Seorang yang mengalami lemah syahwat, tidak

mampu memberi belanja istrinya, maka makruh

hukumnya dia menikah.

e) Haram

Seseorang yang tidak mampu memberikan nafkah

secara lahir maupun batin kepada calon pasanganya maka

diharamkan menikah baginya. Juga terhadap orang-orang

yang memiliki niat buruk dalam menikah maka

hukumnya juga haram.

Selain memerhatikan hukum perkawinan, pasangan

juga harus memerhatikan rukun sebuah perkawinan.

Kompilasi Hukum Islam dalam BAB IV tentang Rukun dan

Syarat Perkawinan pasal 14 menyatakan bahwa untuk dapat

melaksanakan Perkawinan haruslah ada: a. Calon suami, b.

Calon istri, c. Wali nikah, d. Dua orang saksi, dan e. Ijab

Qabul.

b. Melaksanakan Hak dan Kewajiban dalam Keluarga

Perkawinan adalah sebuah perjanjian yang agung baik

dimata hukum islam maupun hukum positif, sebagaimana

perjanjian yang lain, perkawinan juga mengakibatkan timbulnya

hak dan kewajiban yang harus di penuhi dan dilaksanakan oleh

semua pihak-pihak yang bersangkutan dimana dalam konteks ini

adalah suami dan istri. Dengan saling memahami dan

Page 52: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

40

menjalankan hak dan kewajiban masing-masing tidak ada pihak

yang merasa dirugikan dan berat dalam menjalankan kehidupan

berumah tangga. Hak dan kewajiban dalam sebuah rumah tangga

sebagai konsekuensi yang harus dilaksanakan suami istri setelah

berlangsungnya akad nikah secara sah meliputi tiga aspek

(Abdul, 2005:122) sebagai berikut:

1) Hak Istri yang Wajib Dipenuhi Suami

Hak-hak istri yang wajib dipenuhi oleh suami

diantaranya adalah memberikan mahar yang patut kepada

istri, sebagaimana diketahui bahwasanya mahar merupakan

sesuatu yang wajib diberikan suami kepada istrinya sebagai

syarat sah perkawinan, Allah berfirman dalam Q.S An-Nisa‟

ayat 4:

﴾٤ن فسا﴿ منه شيء عن لكم طب فإن نلة صدقاتن النساء وآتوا

Artinya: “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang

kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh

kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada

kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati,

maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai

makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.”

Hak istri yang lainya adalah mendapat perlakuan baik

dari suami, mendapat perlindungan dari suami dari segala

macam bahaya, serta mendapat pembinaan akhlak dan ilmu

agama dari suami secara terus menerus.

Page 53: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

41

Lebih rinci, KHI menjelaskan mengenai kewajiban

Suami dalam pasal 80 adalah sebagai berikut:

(1) Suami adalah pembimbing terhadap istri dan rumah

tangganya akan tetapi mengenai hal-hal urusan rumah

tangga yang penting-penting diputuskan oleh suami-istri.

(2) Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala

sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan

kemampuanya.

(3) Suami wajib memberikan pendidikan agama kepada

istrinya dan memeberikan kesempatan belajar

pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi agama,

nusa dan bangsa.

(4) Sesuai dengan penghasilanya suami menanggung: 1.

Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri. 2. Biaya

rumah tangga, biaya pengobatan bagi istri dan anak. 3,

Biaya pendidikan anak.

2) Hak Suami yang Wajib Dipenuhi Istri

Istri wajib taat kepada suami yakni memberikan

pelayanan yang baik terhadap suami, baik pelayanan batin

maupun lahir, menyenangkan dan membuat suami merasa

tentram bersamanya. Selain itu, wajib bagi istri menghormati

suami, bersikap sopan, dan mesra.

Page 54: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

42

Memelihara diri dan harta suami juga merupakan

kewajiban istri ketika ditinggal pergi suaminya (berjihad atau

mencari nafkah), sudah semesetinya istri mengambil peran

dalam menjaga harkat dan martabat keluarga salah satunya

dengan menjaga diri, dan harta suami, serta menutup aib-aib

suami.

Kewajiban istri terhadap suaminya, dijelaskan dalan

pasal 83 KHI yakni istri wajib berbakti lahir dan batin kepada

suami di dalam batas- batas yang dibenarkan oleh hukum

islam dan istri berkewajiban mengatur keperluan rumah

tangga sehari-hari dengan sebaik-baiknya.

3) Hak dan Kewajiban Bersama Suami Istri

Hak dan kewajiban suami istri adalah adanya rasa

saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Saling

memahami hak dan kewajiban masing-masing. Berlakunya

kehidupan seksual antara suami dan istri dimana halal bagi

suami apa yang halal bagi istrinya, Nasab anak yang

dilahirkan serta hukum waris yang timbul begitu di sahkanya

akad nikah.

Hak dan kewajiban suami istri juga dipaparkan dalam

KHI pasal 77 yakni:

Page 55: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

43

(1) Suami istri memikul kewajiban yang luhur untuk

menegakkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan

rahmah sebagai sendi dasar dari susunan masyarakat.

(2) Suami istri wajib saling cinta mencintai, hormat

menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang

satu kepada yang lain.

(3) Suami istri memikul kewajiban untuk mengasuh dan

memelihara anak-anak mereka, baik

mengenaipertumbuhan jasmani, rohani maupun

kecerdasanya dan pendidikan agamanya.

(4) Suami istri wajib memelihara kehormatanya.

c. Menyelesaikan Koflik Secara Islami

Permasalahan yang timbul dalam sebuah keluarga adalah

hal yang lumrah dialami, hal ini dapat timbul karena ada lebih

dari satu pendapat, cara piker dan tindakan yang saling

berinteraksi satu sama lain. Ketika masalah mucul dalam rumah

tangga, sudah seharusnya baik suami maupun istri berusaha

menghadapinya dengan hati dan kepala yang dingin, salin

terbuka, dan saling mengingatkan.

Dasar utama dalam menyelesaikan segala permasalahan

dalam agama islam adalah melalui jalan musyawarah, masing-

masing pihak yang bersengketa duduk bersama dan saling

berunding, bersikap terbuka, agar semua permasalahan dapat

Page 56: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

44

tertangani dengan baik. Pihak yang merasa bersalah-pun

seharusnya melakukan intropeksi diri, dan pihak yang dirugikan

haruslah bersabar. (Daradjat dkk, 1995: 127)

Dalam hal ini, Allah Swt berfirman di surat Ali-Imron

ayat 159

وا من فبما رحة من الله لنت لم ولو كنت فظا غليظ القلب لان فض

ل هم واست غفر لم وشاورهم ف الأمر فإذا عزمت ف ت وك حولك فاعف عن

لي ب المت وك ﴾٩٥١﴿على الله إن الله ي

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku

lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap

keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri

dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,

mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah

dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu

telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertawakal kepada-Nya.”

Sebagaimana Ulfatmi mengutip Nabil Mahmud dalam

karyanya yeng berjudul Problematika Rumah Tangga dan Kunci

Penyelesaian, cara menyelesaikan konflik yang timbul dalam

rumah tangga ketika sudah tidak meungkin dilakukan

musyawarah antar pihak yang bersengketa maka yang pertama

adalah memberi nasehat yang baik, yang kedua yakni menjauhi

istri untuk beberapa waktu, yang ketiga adalah memberi pukulan

yang tidak menyakiti dan yang ke empat menghadirkan pihak

luar sebagai juru damai. Cara menyelesaikan masalah tersebut

Page 57: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

45

adalah berdasarkan anjuran islam yakni sebagaimana termuat

dalam Al-Qur‟an surat An-Nisa‟ ayat 34-35:

ل با النساء على ق وامون الرجال أن فقوا وبا ب عض على ب عضهم الله فض

الات أموالم من واللات الله حفظ با للغيب حافظات قانتات فالص

فإن واضربوهن المضاجع ف واهجروهن فعظوهن نشوزهن تافون

غوا فلا أطعنكم وإن ﴾٣٤كبيرا﴿ عليا كان الله إن سبيلا عليهن ت ب

يريدا إن أهلها من وحكما أهله من حكما فاب عثوا ب ينهما شقاق خفتم

ن هما الله ق ي وف إصلاحا ﴾٣٥خبيرا﴿ عليما كان الله إن ب ي

Artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,

oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka

(laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena

mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta

mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat

kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak

ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).

Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka

nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat

tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika

mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari

jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha

Tinggi lagi Maha Besar. Dan jika kamu khawatirkan ada

persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang

hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari

keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu

bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah

memberi taufik kepada suami-istri itu. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Page 58: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

46

d. Menerapkan Nilai Islami dalam Mendidik Anak

Allah Swt berfirman dalam Al-Qur‟an surat at-Tahrim

ayat 6:

والجارة الناس وقودها نارا وأهليكم أن فسكم قوا آمنوا الذين أي ها يا

ها ما وي فعلون أمرهم ما الله ي عصون لا شداد غلاظ ملائكة علي

﴾٦﴿ ي ؤمرون

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah

manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang

kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap

apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Ayat diatas memerintahkan kepada manusia untuk

menjaga keluarga termasuk didalamnya suami, istri serta anak-

anak dari api neraka, berusaha untuk taat kepada Allah dan

Rasulnya dengan memberikan pelajaran agama sejak dini

khususnya kepada anak-anak. Menerapkan cara hidup islam yang

benar sesuai tuntunan al-Qu‟an dan Sunnah.

Page 59: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

47

e. Membina Hubungan Baik dengan Keluarga Besar

Dalam mewujudkan keluarga yang bahagia, sakinah

mawaddah dan rahmah, peran suami dan istri saja tidaklah

cukup, karena pada kenyataanya menikah bukan hanya

menyatukan dua insan manusia, namun juga menatukan dua

keluarga menjadi satu. Oleh karenanya, peran keluarga besar

sangat dibutuhkan dalam menyokong terciptanya keluarga

sakinah. Dukungan tersebut dapat meliputi restu dari orang tua

dan saudara.

Keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil dalam

sebuah masyarakat, begitupun masyarakat memandang sebuah

keluarga merupakan cikal bakal mencetak sebuah bangsa,

keluarga yang baik akan mampu melahirkan generasi berkualitas

sebagai penerus generasi bangsa sehingga kehidupan berkeluarga

memberi andil yang cukup besar terhadap tumbuh kembang

sebuah negara.

2. Mewujudkan Keluarga Sakinah menurut BP4 (Badan Penasehat

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan)

Badan penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)

(2009) dalam buku yang diterbitkan oleh Kementrian Agama dengan

judul Buku Panduan Keluarga Muslim memberikan penjelasan mengenai

Page 60: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

48

langkah-langkah yang harus di tempuh untuk dapat mewujudkan keluarga

sakinah yakni:

a. Mewujudkan Harmonisasi Hubungan Antara Suami dan Istri

Keharmonisan diantara suami dan istri merupakan faktor

penting dalam mempertahankan serta membina utuhnya rumah

tangga, hal ini dapat mendorong terwujudnya cita-cita membentuk

keluarga sakinah. Meskipun diantara suami dan istri terdapat banyak

sekali perbedaan, dan ketidakcocokan, tidak menutup kemungkinan

dapat terwujudnya keharmoniasan di antara keduanya, karena

keharmonisan dapat diciptakan melalui berbagai hal berikut ini:

1) Memiliki Sikap Saling Pengertian

Baik suami maupun istri harus memiliki sikap dewasa

dengan saling memahami satu sama lain, saling pengertian dan

saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Sikap pengertian yang paling nyata adalah dengan tidak

memaksakan pasangan untuk begini dan begitu semau kita

sendiri, menerima apa adanya dan tidak melarang pasangan

melakukan hal-hal yang memang menjadi kebiasaanya selama

tidak menyimpang dari syariat.

2) Saling Menerima

Manusia adalah tempat salah dan lupa, sehingga tidak ada

manusia yang sempurna tanpa cacat, baik itu cacat secara fisik

Page 61: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

49

ataupun secara akhlak. Begitu juga suami ataupun istri, pasti

memiliki kekurangan masing-masing di samping kelebihanya,

akan tetapi hal tersebut bukan untuk dijauhi kemudian tidak

menerima kekurangan pasangan. Karena baik suami ataupun istri

diberikan kepada jodohnya satu paket dengan kelebihan dan

kekuranganya. Tugas pasangan adalah untuk saling melengkapi,

memperbaiki hal-hal negative pasangan yang masih bisa di

benahi serta menerima kekurangan yang memang tak bisa di

benahi. Baik suami ataupun istri harus meyakini bahwa jodoh

adalah rezeki dari Allah, sehingga dalam kelebihan dan

kekurangan pasangan pasti ada hikmah dan karunai yang Allah

berikan.

3) Menyesuaikan Diri Satu Sama Lain

Baik suami maupun istri pasti memiliki karakter dan latar

belakang yang berbeda-beda. Oleh karena itu keduanya harus

menyesuaikan diri dengan teman hidupnya. Berusaha mengisis

setiap kekurangan yang ada dalam diri pasangan masing-masing

dengan tidak menuntut pasangan harus menjadi begini dan

begitu.

4) Memupuk Rasa Cinta

Rasa cinta timbul diantara suami dan istri baik sebelum

menikah atau setelah menikah. Rasa Cinta dapat bertahan,

memuncak dan surut, oleh karenanya suami dan istri harus

Page 62: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

50

senantiasa memupuk rasa cinta di antara mereka dengan saling

menyayangi, memberikan rasa percaya, serta memberi perhatian

sehinggakeluarga bahagia yang di impikan mampu tercapai.

5) Melaksanakan Musyawarah

Menikah bukan hanya persoalan cinta mencintai, akan

tetapi saling percaya satu sama lain. Tidak jarang dalam

kehidupan pernikahan muncul hal-hal yang perlu di rundingkan

satu sama lain, baik dalam mengambil sikap atas suatu hal atau

permasalahan-permasalahan yang muncul. Dalam

bermusyawarah-pun perlu bersikap terbuka, lapang dada, serta

tidak egois.

Musyawarah juga menjadi salah satu jalan yang baik

untuk memperbaiki komunikasi antar pasangan, karena

komunikasi adalah hal yang penting dalam mempertahankan

hubungan. Dengan bermusyawarah, pasangan akan merasa

dihargai keberadaanya, karena istri/suami-nya melibatkan dirinya

dalam mengambil keputusan yang sifatnya kerumah tangga-an.

6) Saling Memaafkan

Pernikahan bukan hanya jenjang dua sejoli untuk

bersenang-senang tanpa ada halangan dan rintangan. Masalah

baik sepele maupun yang rumit pasti akan dihadapi dalam

kehidupan berkeluarga, oleh karenanya baik suami maupun istri

harus berikap dewasa dengan saling memaafkan dan tidak

Page 63: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

51

mencari-cari kesalahan pasangan. Tidak sedikit masalah kecil

menjadi begitu rumit hanya karena tidak adanya sikap dewasa

kedua belah pihak untuk saling memaafkan bahkan selalu merasa

paling benar.

7) Berperan dalam Kemajuan Bersama

Suami dan istri perlu bahu membahu dalam mewujudkan

peningkatan dan kemajuan bersama khususnya dalam rumah

tangga terutama dalam mewujudkan kebahagiaan keluarga.

b. Membina Hubungan Antara Anggota Keluarga Dan Lingkungan

Menikah bukan saja menjalin hubungan seorang laki-laki atau

seorang perempuan, akan tetapi menikah dengan seluruh keluarga

pasangan, maksudnya adalah ketika seseorang memutuskan untuk

menikah maka akan timbul hunungan persaudaraan dengan keluarga

pasangan dan lingkungan masyarakat. Hubungan antara anggota

keluarga harus terjalin dengan baik diantara kedua belah pihak suami

maupun istri, hal itu sebagai usaha dalam mewujudkan keluarga yang

baik dengan senantiasa menjalin silaturahmi dan menciptakan

keharmonisan dalam skala yang lebih luas.

Selain itu, hubungan dengan masyarakat khususnya tetangga

harus terjalin dengan baik, pasalnya tetanggalah yang akan sering

dimintai pertolongan apabila terjadi suatu hal. Bahkan ada ungkapan

“tetangga adalah keluarga yang paling dekat”, oleh karena itu

Page 64: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

52

menjalin hubungan dengan tetangga juga tidak kalah pentingnya

dengan menjalin hubungan dengan masyarakat.

c. Menjalankan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

Kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga merupakan hal yang

perlu di usahakan serta dibina sepanjang waktu, ada hal-hal yang

perlu di tempuh oleh pasangan baik suami maupun istri sebagai upaya

membina kesejahteraan dan pembinaan keluarga, yakni sebagi

berikut:

1) Keluarga Berencana

Keluarga berencana atau yang dalam masyarakat disebut

dengan KB merupakan sebuah program dari Dinas Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana sebagai satu upaya untuk

mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga. KB

bertujuan untuk lebih meningkatkan kesetaraan ibu dan anak

yakni dengan mengatur kelahiran anak dalam sebuah keluarga

sehingga ibu dapat memberikan perhatian, kasih sayang dan

mendidik anak dengan maksimal disamping tugas ibu yang lain

sebagai ibu rumah tangga atau berkarir.

2) Usaha perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

Gizi merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam

meningkatkan kesejateraan keluarga, bahkan dalam islam di

ajarkan bahwa manusia di perintahkan memakan makanan yang

Page 65: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

53

halal lagi baik sehingga keturunan yang lahir akan tumbuh dan

berkembang dengan baik pula.

3) Imunisasi

Imunisasi merupakan salah satu upaya dalam menjaga

kesehatan diri serta buah hati yang bermanfaat agar badan yang di

imunisasi memiliki kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit-

penyakit tertentu.

d. Membina Kehidupan Beragama dalam Keluarga

Agama adalah patokan dasar setiap manusia dalam

berkehidupan sehari-hari, baik single maupun orang yang sudah

memiliki keluarga haruslah menerapkan hukum-hukum dan prinsip-

prinsip agama dalam kehidupanya. Sebagaimana islam merupakan

agama yang menyeluruh yakni agama yang mencakup segala aturan

berkehidupan sehari-hari. Dalam menjalankan kehidupan rumah

tangga untuk dapat mewujudkan keluarga yang sakinah, suami dan

istri harus bekerjasama menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai

islam dalam segala sikap dengan pembinaan kehidupan beragama

dalam berkeluarga, diantaranya menjalankan kewajiban seorang

muslim seperti sholat lima waktu, zakat, puasa di bulan Ramadhan

dan lain sebagainya. Keluarga juga hendaknya dibiasakan dengan

melakukan shalat berjamaah, dzikir, infaq, tilawah dan membiasakan

mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah.

Page 66: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

54

Berdasarkan pemaparan tentang cara mewujudkan keluarga sakinah yang

ditinjua dari hukum islam dan BP4 (Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan), dimana BP4 adalah lembaga di bawah Kementrian Agama yang

dasar-dasar pelaksanaannya tidak jauh dari hukum islam yang dikombinasikan

dengan program pemerintah yang lain, adalah sebagai berikut:

a. Membentuk keluarga sesuai ajaran islam.

b. Melaksanakan hak dan Kewajiban dalam keluarga serta membangun

hubungan yang baik antara suami dan istri.

c. Menyelesaikan konflik secara islami.

d. Melaksanakan pembinaan keluarga berdasarkan yang telah dicanangkan

oleh pemerintah, dan

e. Menerapkan nilai islam dalam keluarga.

Masing-masing individu perlu menyadari bahwasanya keluarga merupakan

kelompok sosial terkecil dalam masyarakat, oleh karenanya baik suami maupun

istri juga seluruh elemen dalam keluarga harus menjalin hubungan yang baik

dengan keluarga besar, masyarakat, dan terutama tetangga dekat sehingga impian

keluarga bahagia yang tenang dan damai atau yang disebut keluarga sakinah dapat

terwujud dengan sokongan dari dalam maupun dari luar.

Page 67: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

55

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Profil “Komunitas Rumah Jodoh”

1. Tinjauan Historis

Jumlah perceraian di Indonesia terbilang cukup tinggi, menurut

Badan Pusat Statistika, sejak tahun 2012-2015 jumlah perceraian

mencapai 1.362.220 sedangkan di Jawa tengah sendiri, angka perceraian

pada tahun 2015 mencapai 66.548 pasangan baik talak, ataupun gugat.

(https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/893).

Lebih spesifik Pengadilan Agama Salatiga setiap harinya rata-rata

menerima berkas pengajuan perceraian 8 pasangan, sedangkan yang

dikabulkan oleh Majelis hakim 4 pasangan. Hal ini menjadi perhatian

oleh sejumlah kalangan termasuk Ibu Widayati Lestari seorang Dosen

honorer IAIN Salatiga, sebagaiamana dalam Islam sangat menjunjung

tinggi nilai keluarga, sedangkan yang terjadi di masyarakat berkebalikan.

Cukup tingginya angka perceraian menjadi bukti bahwa sebagian

pasangan belum mampu memertahankan sebuah ikatan perkawinan.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa yang dilakukan oleh

ibu Widayati Lestari tentang sebab-sebab perceraian, beliau memeroleh

data bahwa faktor pertama retaknya hubungan perkawinan adalah faktor

ekonomi, lemahnya ekonomi salah satu atau bahkan kedua pasangan

membuat rumah tangga terombang-ambing, tidak harmonis, dan cepat

Page 68: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

56

tersulut api emosi sehingga sangat rentan goyah dan tidak sedikit yang

berujung pada perceraian. Faktor kedua adalah komunikasi, komunikasi

yang baik adalah sebuah hal yang sangat penting dilakukan dalam

menjalani biduk rumah tangga.

Komunikasi yang baik dengan pasangan membuat pasangan dapat

saling memahami satu sama lain, sehingga akan dapat menyelesaikan

setiap permasalahan dengan baik dan tuntas. Sayangnya banyak pasangan

yang tidak menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan hidupnya,

hal ini membuat rumah tangga mudah panas, banyak buruk sangka dan

tidak tenang dalam menyelesaikan masalah. Kesalahpahaman yang terjadi

dalam sebuah rumah tangga oleh pasangan yang memiliki pola

komunikasi yang buruk mudah menyebabkan pasangan akhirnya

berpisah. Selain kedua faktor tersebut, terdapat faktor lainya yang

menyebabkan pasangan akhirnya memilih untuk bercerai yakni murtad

(keluar dari agama islam), faktor keluarga, perselingkuhan, dll.

Sekian banyak permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

tidak sedikit pasangan yang menikah tanpa di dasari dengan ilmu-ilmu

berumah tangga. Banyak pasangan menikah tidak memiliki visi dan misi

yang kuat dalam pernikahan sehingga mudah goyah oleh permasalahan

yang pasti timbul dalam sebuah rumah tangga. Hal itu dapat terjadi

karena pasangan yang akan menikah juga kurang mendapat didikan orang

tua tentang bagaimana pentingnya memiliki ilmu-ilmu berumah tangga,

seperti usia ideal perkawinan, ilmu mendidik anak, ilmu memasak, ilmu

Page 69: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

57

interpreneur, dan lain sebagainya. Kurangnya pemahaman pasangan yang

akan menikah tentang pentingnya ilmu berumah tangga juga dapat

berawal dari ketidaksadaran orang tua bahwa anak merupakan amanah

yang harus dijaga dan diarahkan dengan baik serta akan dimintai

pertanggungjawabanya kelak.

Oleh karena itu, Ibu Widayati Lestari selaku seorang psikolog

berinisiatif mendirikan sebuah komunitas yang mewadahi anak-anak

muda yang hendak menikah dengan bekal ilmu-ilmu pernikahan serta

berumah tangga, bukan hanya itu, Ibu Widayati lestari juga memiliki

keinginan membekali pasangan yang sudah menikah dengan berbagai

seperti ilmu memilih pasangan, ilmu manajemen rumah tangga, ilmu

mengasuh anak, serta ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan menjaga

keutuhan rumah tangga.

Akhirnya pada Tahun 2015 Ibu Widayati Lestari bersama dengan

beberapa orang yang memiliki kesamaan tujuan membentuk sebuah

komunitas yang diberi nama ““Komunitas Rumah Jodoh”” dimana kantor

utamanya beralamatkan di JL. Surowijoyo RT 09/03 Pengilon

Mangunsari Salatiga.

“Komunitas Rumah Jodoh” disambut baik oleh masyarakat,

terbukti hingga kini (2017) “Komunitas Rumah Jodoh” sudah memiliki

ratusan anggota yang berasal dari berbagai universitas seperti, UNS,

UMS, UKSW, dan IAIN, selain itu anggota “Komunitas Rumah Jodoh”

juga berasal dari berbagai profesi seperti Pegawai Kantor, Guru, bahkan

Page 70: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

58

Seniman. Istimewanya, meski bernafaskan nilai-nilai islam, tidak sedikit

anggota “Komunitas Rumah Jodoh” merupakan non muslim.

“Komunitas Rumah Jodoh” memiliki beberapa kelas khusus,

yakni Kelas Pra Nikah, Kelas Pasca menikah, dan Konseling baik Online

maupun Offline yang dilakukan rutin selama 1 bulan satu. Saat ini,

“Komunitas Rumah Jodoh” sudah memiliki cabang di Kota Kudus yang

bernama Komunitas Rumah Jodoh Kudus. Sebenarnya, banyak

permintaan dari berbagai kota baik di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang

ingin mendirikan cabang dari “Komunitas Rumah Jodoh”, tapi Ibu

Widayati Lestari selaku Founder belum berkenan membuka cabang lagi

karena ingin mengoptimalkan KRJ Salatiga baik online maupun offline

terlebih dahulu.

Selama dua tahun berdirinya “Komunitas Rumah Jodoh” ini

pernah diminta untuk menghadiri Kick Andy di Metro TV Jakarta, tapi

karena satu dan lain hal sehingga sampai saat ini ibu Widayati Lestari

atau yang akrab disapa Bu Wida belum sempat menerima permintaan

tersebut.

(Sumber: wawancara dengan founder “Komunitas Rumah Jodoh”, Ibu

Widayati Lestari, pada 6 Juni 2017)

2. Visi Misi

a. Terciptanya pemuda yang siap memikul beban karena memiliki skill

Page 71: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

59

b. Membekali pernikahan dan kesadaran para pemuda tentang

bagaimana makna pernikahan yang sesungguhnya

c. Mengurangi angka perceraian

d. Tercipta negara yang beradab yang tercipta melalui keluarga samara

(Sumber: telaah dokumen “Komunitas Rumah Jodoh”)

3. Makna dan Arti Lambang

Page 72: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

60

a. Lingkaran

Lingkaran adalah perlambang kesatuan yang tidak memiliki

ujung ataupun tepi, memiliki makna bahwasanya dalam hubungan

pernikahan tidak memiliki akhir dan tepi karena pernikahan

seharusnya dibawa sampai ke akhirat. Lingkaran juga memiliki

makna kebulatan tekad pada setiap individu maupun pasangan

terhadap pernikahanya yakni bersama-sama bersatu untuk memenuhi

perintah Allah.

b. Bunga-Bunga di Sekeliling Lingkaran

Bunga di sekeliling lingkaran adalah perwujudan keindahan

yang melingkupi sebuah tekad yang bulat yang diwujudkan dalam

lambang lingkaran. Bunga adalah simbol keindahan memiliki makna

bahwasanya kehidupan berkeluarga harus diliputi dengan kasih

sayang sehingga tertanam dalam diri setiap pasangan bahwasanya

rumah tangga adalah sebuah keindahan.

c. Gambar Laki-laki dan Wanita

Gambar laki-laki dan wanita menunjukan bahwasanya

pernikahan merupakan persatuan antara laki-laki dan perempuan yang

sah secara syariat. Sebagaimana diketahui bahwasanya akhir-akhir ini

banyak beredar penyakit LGBT (Lesbian Gay Bisexsual and

Trasngender) yang bertentangan dengan fitrah manusia, maka KRJ

sebagai wadah mewujudkan keluarga sakinah menentang penyakit

Page 73: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

61

LGBT tersebut dengan mengakui bahwa pernikahan hanya dapat

terjadi antara laki-laki dan perempuan.

d. Tulisan “KRJ” di bagian atas gambar

Tulisan “KRJ” di atas gambar merupakan singkatan dari

“Komunitas Rumah Jodoh”.

e. Tulisan “Komunitas Rumah Jodoh Salatiga” disertai Dua Cincin di

Kanan dan Kiri

Merupakan penjelas dari singkatan KRJ sekaligus

menunjukan batas regional, yakni “Komunitas Rumah Jodoh” yang

berdiri di Salatiga. Dua cincin di kanan kiri merupakan lambang

sebuah ikatan pernikahan.

f. Warna Kuning

Warna Kuning sebagai latar belakang memiliki arti sebuah

kehangatan dan kebahagian sebagaimana salah satu tujuan

didirikanya “Komunitas Rumah Jodoh” adalah menciptakan keluarga

yang diliputi dengan kebahagiaan dan kehangatan. Warna kuning

juga memiliki makna optimis yakni keluarga maupun individu yang

terlibat dalam “Komunitas Rumah Jodoh” memiliki sikap optimis

dalam memandang kehidupan.

g. Warna Biru sebagai Garis-Garis Gambar

Warna biru adalah warna langit, menunjukan keluasan yakni

keluasan perasaan baik keluarga mupun individu untuk saling

Page 74: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

62

menerima satu sama lain sebagai bekal mewujudkan keharmonisan

keluarga.

(Sumber: wawancara pada 6 Juni 2017 dan telaah dokumen terkait di

“Komunitas Rumah Jodoh”)

4. Susunan Kepengurusan

Dalam sebuah komunitas pastinya terdapat sebuah kepengurusan

yang bertujuan untuk mengurus berjalanya kegiatan dan

bertanggungjawab terhadap komunitas. Susunan kepengurusan

“Komunitas Rumah Jodoh” adalah sebagai berikut:

1. Ibu Widayati Lestari,

M.Psi

: Konselor, Penulis, praktisi

parenting, dosen, ustadzah

2. Harmuzi, S.Ag : Ustadz, Enterpreneur

3. Hesti Prasasti, S.Pd : Administrasi

4. Amay, SE : Ahli rencana keuangan

5. Chana, SE : Pebisnis dan ahli Marketing

6. Fitriawati, S.Pd : Public Speaking

7. Dr. Dewi Purbaningsih : Ahli kesehatan

8. Dini Mayasari, S.Apt : Ahli kesehatan Farmasi

(Sumber: telaah dokumen “Komunitas Rumah Jodoh”)

Page 75: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

63

5. Sasaran

Mekipun komunitas ini berdiri di salatiga, namun komunitas ini

memiliki sasaran yang cukup luas yakni sebagai berikut:

a. Remaja Salatiga

b. Remaja diseluruh Indonesia pada umumnya

c. Para Orang Tua

(Sumber: telaah dokumen “Komunitas Rumah Jodoh”)

6. Keanggotaan

Untuk dapat menjadi anggota KRJ, tidak diperlukan syarat khusus,

hanya batasan usia yang tidak boleh di sepelekan. Batas usia minimal

untuk dapat menjadi anggota KRJ adalah 18 Th untuk perempuan dan

laki-laki. Masyarakat cukup mendaftarkan diri ketika dibuka kelas di KRJ

sekaligus mengikuti kegiatan dan sekaligus terdaftar langsung menjadi

anggota. Untuk dapat menjadi anggota, peserta cukup membayar biaya

administrasi sebesar 10.000 dan selanjutnya free.

(Sumber: Wawancara dengan founder “Komunitas Rumah Jodoh”, Ibu

Widayati Lestari)

B. Pandangan Keluarga Sakinah Menurut “Komunitas Rumah Jodoh”

Mewujudkan Keluarga Sakinah merupakan tujuan utama dari

didirikanya “Komunitas Rumah Jodoh” Salatiga pada tahun 2015 yang lalu.

Baik anggota maupun pengurus dari KRJ memiliki harapan besar untuk dapat

membangun keluarga yang diididamkan ditengah arus globalisasi yang kian

Page 76: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

64

mengerikan. Oleh karena itu “Komunitas Rumah Jodoh” memiliki definisi

tersendiri mengenai Keluarga sakinah.

Sebagaimana Al-Qur‟an menjelaskan dalam Q.S Ar-Rum ayat 21

bahwasanya Allah menciptakan istri-istri/pasangan supaya kita merasa

tentram atau yang disebut dengan sakinah, kemudian Allah akan menjadikan

diantara pasangan tersebut rasa kasih dan rasa sayang. Hal tersebut

menjelaskan bahwasanya keluarga sakinah harus dibarengi dengan mawaddah

dan rahmah atau rasa kasih dan sayang. Keluarga sakinah akan tercapai jika

dalam keluarga hidup dan tumbuh rasa mawaddah dan rahmah. Selain itu

perlu pula ditanamkan dalam keluarga baik kepada pasangan dan anak-anak

mestilah memiliki jiwa dakwah yang kuat. Pasangan dan anak perlu

memahami tujuan penciptaan manusia yakni sebagai khalifah/pemimpin

dimuka bumi.

Menurut “KRJ”, keluarga sakinah adalah keluarga yang terbentuk atas

landasan cinta karena Allah, berdasarkan aturan agama dan aturan negara

yang berlaku. Sebuah keluarga harus terbentuk atas dasar ibadah kepada Allah

sehingga perlu diperhatikan tatacara dalam memilih pasangan hidup yang

akan menjadi suami/istri kelak hingga pelaksanaan akad nikah-pun harus

sesuai dengan aturan Allah serta aturan negara. Keluarga sakinah harus

mampu menyelesaikan segala persoalan yang terjadi dalam tubuh keluarga

dengan berbagai upaya sehingga keadaan keluarga menjadi tenang dan

tentram. Setiap anggota keluarga khususnya suami dan istri juga

bertanggungjawab dalam menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan

Page 77: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

65

berkeluarga sehari-hari. Selain itu keluarga juga harus dipenuhi dengan rasa

kasih dan sayang antar sesama pasangan dan anak tanpa membeda-bedakan

satu sama lain. Keluarga sakinah adalah keluarga yang mentaati perintah

Allah sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur‟an dan mengikuti tuntunan Rasul

sebagaimana di paparkan dalam hadits-hadits.

Keluarga sakinah adalah keluarga yang memiliki ketahanan ekonomi

yang baik, tidak menggantungkan hidup kepada orang lain, sehingga

kebutuhan sehari-hari terpenuhi dengan cukup serta terurus dan terencana

perekonomianya. Ketahanan ekonomi yang baik tidak selalu di indikasikan

melalui jumlah pendapatan atau gaji, akan tetapi rasa syukur dari segenap

keluarga dan kecerdasan istri dalam mengelola kebutuhan sehari-hari.

(Sumber: Wawancara dengan founder dan anggota “Komunitas Rumah

Jodoh” pada 17-18 Juni 2017)

C. Kegiatan yang di Selenggarakan “Komunitas Rumah Jodoh”

Sebagai sebuah komunitas yang bergerak dibidang pemberdayaan

anak muda sampai orang tua, khususnya yang berkaitan dengan hubungan ke-

rumah tangga-an, “Komunitas Rumah Jodoh” menyelenggarakan sejumlah

kegiatan yang secara rutin telah berjalan minimal satu bulan sekali. Kegiatan

yang diselenggarakan “Komunitas Rumah Jodoh” rutin dilaksanakan baik

online maupun offline. Kegiatan tersebut terbagi kedalam beberapa kelas

sebagai berikut (Sumber: Wawancara dengan founder “Komunitas Rumah

Jodoh”):

Page 78: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

66

1. Pre Wedding Class/ Kelas Pra Nikah

Pre Wedding Class atau Kelas Pra Nikah adalah kelas yang

diperuntukkan bagi orang-orang yang belum menikah, dimana dalam

kegiatan kelas pra nikah memuat ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmu

membina rumah tangga. Sebagaimana diketahui bahwasanya banyak

sekali pasangan yang menikah tanpa didasari dengan ilmu-ilmu berumah

tangga, bahkan tidak sedikit pasangan yang menikah hanya berdasarkan

suka terhadap lawan jenis. Hal tersebut dapat memantik lebih banyaknya

permasalah yang timbul dalam rumah tangga hingga pada ujungnya

menyebabkan perceraian. Oleh karena itulah sesuai visi-misi KRJ

membentuk keluarga sakinah, KRJ sangat menyadari betapa pentingnya

ilmu rumah tangga yang wajib diketahui oleh setiap individu bagi pemuda

khususnya yang akan segera melaksanakan pernikahan.

a. Teknis Pelaksanaan

Kelas Pra Nikah diadakan dua bulan sekali berganti-gantian

dengan kelas Paska Nikah. Teknis pelaksanaan Kelas Pra Nikah

terurai sebagai berikut:

1) Tim/pengurus KRJ menentukan waktu pelaksanaan kelas dan

materi yang akan dipaparkan serta menentukan pematerinya

2) Pemateri dipilih sesuai keahlian dalam masing-masing bidang

3) Tempat pelaksanaan harus dilakukan di area salatiga dengan

memerhatikan kenyamanan, kemudahan dijangkau, dan nyaman

Page 79: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

67

4) Penyebarluasan informasi melalui media sosial (lebih efisein dan

praktis)

5) Penyebarluasan informasi tidak hanya kepada anggota KRJ saja

akan tetapi selalu dibuka untuk umum

6) Masa pendaftaran kelas serta anggota

7) Pelaksanaan kelas/hari “H”

8) Pembukaan dengan pembacaan ummul kitab

9) Ice breaking

10) Materi

11) diskusi kelompok/diskusi bersama

12) Sharing

13) Kesimpulan

14) Penutup

b. Materi

Materi yang disampaikan dalam Kelas Pra Nikah atau Pre

Wedding Class sangat beragam. Materi disampaikan oleh orang-

orang yang khusus didatangkan oleh tim dan ahli di bidangnya.

Materi tersebut memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Urgensi Menikah

Menikah menghadirkan banyak keutamaan diantaranya

sebagai berikut:

1) Menggapai Kesempurnaan Agama

Page 80: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

68

Menjadi sosok seorang istri ataupun seorang suami

kemudian memikul amanah dalam posisinya tersebut akan

menyempurnakan separuh agamanya.

2) Mengikuti Sunnah Rasul

Rasulullah Saw. bersabda bahwa sesungguhnya bila

seorang pemuda telah memasuki usia baligh maka hendaklah dia

menikah atau jika belum mampu maka berpuasalah. Rasul pula

bersabda bahwa sesungguhnya menikah merupakan bagian dari

Sunnah dan barang siapa tidak melakukan Sunnah rasul ia tidak

termasuk bagian dari ummat Rasulullah Saw.

3) Mendapat Banyak Pahala

Dengan menikah peluang mendapatkan pahala akan lebih

banyak dari pada ketika masih melajang. Hal-hal yang dilakukan

berdua antara suami istri dengan penuh cinta atas dasar ketaatan

kepada Allah akan mendatangkan pahala.

4) Semakin Semangat Beribadah

Dalam banyak pengalaman, menikah ternyata jadi

penyemangat bagi para laki-laki sebagai kepala keluarga karena

perempuan memperlakukan sosok pemimpi yang mampu

mengarahkan keluarganya agar tetap semangat dalam beribadah

tanpa mengurangi peran istri. Menikah mampu melecut semangat

beribadah karena antara suami istri akan saling memberi

semangat satu sama lain.

Page 81: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

69

Iman manusia senantiasa naik dan turun, manusia harus

senantiasa memulihkan kondisi iman agar stabil, salah satunya

dengan menari partner hidup yang terus memberikan dukungan

satu sama lain.

5) Diberi Tambahan Rezeki

Allah menjanjikan rezeki yang luas bagi orang yang

menikah, jadi kurang tepat jika pemuda atau pemudi menunda

menikah dengan alasan takut tidak dapat menafkahi. Allah

memberikan rezeki kepada hambanya tanpa batas jika mau

berikhtiar.

6) Terjaga dari Keburukan Syahwat

Syahwat yang berhubungan dengan zina berawal dari

pandangan, kebiasaan “cuci mata” yang dilakukan oleh

kebanyakan anak muda jaman sekarang adalah bagian dari salah

satu langkah mendekati zina. Rasulullah Saw pernah menuturkan

bahwa pandangan adalah anak panah iblis. Oleh karena itu, salah

satu solusi untuk menjaga syahwat ini melalui pernikahan.

Dengan menikah, naluriah manusia untuk kawin/berhubungan

lawan jenis dapat disalurkan melalui jalan yang baik.

(Sumber Materi: Pemateri, disarikan dari buku “Pintar Mencari

Jodoh” Karya Wida Azzahida)

Page 82: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

70

2. Jodoh Impian

Kriteria Suami Idaman

Setiap wanita pasti menginginkan mendapat pendamping yang

dapat menjadi pemimpin bagi dirinya kelak. Memiliki suami idaman

selalu menjadi impian yang tak pernah hilang bagi semua wanita.

Definisi suami idaman pastilah beragam tiap-tiap orang, akan tetapi

semua wanita sepakat bahwa suami idaman adalah yang senantiasa

mau membahagiakan istrinya dalam kondisi apapun.

1) Baik menurut Agama

Seorang lelaki yang baik agamanya akan mengetahui cara

memperlakukan istri dengan baik. Allah Swt Berfirman dalam

Q.S Al-Hujurat ayat 13

يا أي ها الناس إنا خلقناكم من ذكر وأن ثى وجعلناكم شعوبا وق بائل لت عارفوا

د الله أت قاكم إن الله عليم خبير إن أكرمكم عن

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan

menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang

yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang

yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Takwa adalah menjaga diri dari sesuatu yang

mendatangkan azab Allah, tentu denan menjalankan semua

perintah Allah dan menjauhi laranganya. Jika demikian,

Page 83: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

71

pemahaman terhadap ilmu agama seharusnya menjadi

pertimbangan yang utama dalam memilih pasangan.

2) Berniat Sungguh-Sungguh untuk Melamar dan Menikah.

Dalam proses pernikahan islami terdapat proses

taaruf/perkenalan. Ketika sudah merasa cocok maka pria harus

bergegas meminta kesedian sang wanita untuk segera dinikahi,

bukan malah menjajaki dengan berpacaran atau bertunangan

terlebih dahulu. Seorang pria yang baik memiliki prinsip dan

ketegasan serta memahami syariat seharusnya segera melamar

dan menikahi jika sudah merasa cocok. Dengan demikain wanita

tidak merasa terkatung-katung.

3) Berjiwa Pemimpin

Seorang suami harus memiliki jiwa pemimpin. Imam

Nawawi dalam kitab Uqud Allujjaya menuturkan bahwa memiliki

jiwa pemimpin berarti dapat menguasai dan mengurus keperluan

istri, termasuk mendidik budi pekertinya.

Meskipun suami yang baik harus memiliki jiwa

pemimpin, bukan berarti suami dapat sewenang-wenang terhadap

istrinya. Suami wajib memperlakukan istrinya dengan baik.

Suami harus mampu membawa rumah tangga menyelami pahit

dan getirnya kehidupan rumah tangga.

4) Berpenghasilan

Page 84: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

72

Setelah ijab Kabul, tanggung jawab atas jiwa istri

berpindah kepada suaminya, sehingga mau tidak mau suami

harus mampu memberikan nafkah pada istri. Maka, penghasilan

merupakan salah satu kriteria suami idaman. Akan tetapi yang

perlu digaris bawahi adalah, memiliki penghasilan tidak selalu

menuntut harus memiliki profesi yang mapan, asal suami mau

berusaha pasti Allah akan memberi jalan nafkah yang tidak

disangka-sangka.

5) Berjiwa Optimis

Seorang suami yang akan memimpin perjalanan biduk

rumah tangga harus berjiwa optimis. Muslim yang positif dan

optimis memiliki sifat ikhlas, berbudi, disiplin, dan berpikiran

terbuka. Para pakar psikologi mengemukakan bahwa sifat

tersebut akan menjadi contoh bagi keluarganya, kita sering

menutup harapan indah dengan pikiran negative. Kita

menganggap diri kita lemah, padahal tidak demikian. Kita

mampu, hanya saja tidak mau melakukanya. Kalau kita malas,

masalah sesunnguhnya berada di dalam diri kita. Jadi kita harus

selalu berintropeksi ketika kita belum berhasil nencapai tujua.

6) Bukan Berasal dari Golongan Orang Fasik

Seorang pemimpin harus memiliki karakter keagamaan

yang kuat. Jika tidak kuat apalagi fasik, dia akan menularkan

Page 85: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

73

keburukan itu kepada orang lain. Kita tidak noleh memilih jodoh

dari golongan orang-orang fasik.

7) Memiliki Sosok Seorang Ayah

Seorang calon suami yang baik harus bersifat kebapakkan,

karena kelak ia akan menjadi seorang ayah bagi anak-anak kita.

Rasulullah dan para sahabat banyak memberikan contoh

bahwasanya peran seorang suami cukup besar dalam mendidik

putra-putrinya. Demikian pentingnya peran seorang suami dalam

mendidik putra-putrinya adalah tatkala menjelang ajal-pun

seorang ayah yang baik akan memastikan sejauh mana

keberhasilannya dalam mendidik putra-putrinya dengan bertanya

kepada mereka “Apakah yang akan kamu sembah

sepeningalanku” (Q.S Al-Baqarah: 113)

8) Berakhlak Memikat

Akhlak adalah bunga terindah bagi setiap mukmin, ia

adalah cermin diri, sebagaimana Rasulullah diutus kemuka bumi

untuk menyempurnakan akhlak. InsyaAllah pria yang berakhlak

baik akan mampu menjadi suami yang baik dan mampu

membimbing istri serta anak-anaknya ke jalan yang di ridhoi

Allah swt.

Page 86: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

74

Kriteria istri Idaman

1) Baik Menurut Agama

Islam menjelaskan bahwasanya sebaik-baik perhiasan

dunia adalah wanita soliha, dengan demikian wanita yang saliha

baik secara agama, akan mengetahui bagaimana seharusnya

mengurus suami, anak, orang tua dan masyarakat. Istri yang baik

akan mampu mengankat derajat suaminya.

2) Berasal dari Keturunan Baik

Istri Salihah umumnya berasal dari keturunan yang baik

sehingga ia mengetahui tatakrama, bertutur kata dan berperilaku

sopan, menjaga aurat dan mengetahui bagaimana mendidik anak.

Pengetahun tersebut ia ketahui dengan mencontoh kehidupan

keluarganya ketika ia dibesarkan oleh kedua orang taunya.

3) Susbur dan Banyak keturunan

4) Sehat dan Kuat

Rasulullah Saw menyukai umatnya yang memiliki banyak

keturunan, sehingga diperlukan fisik yang kuat dan sehat.

5) Lemah Lembut

Secantik apapun seorang wanita namun jika ia tidak

memiliki sifat lemah lembut maka ia terasa tidak sempurna,

karena istri yang bersifat lemah lembut kepada suami merupakan

dambaan bagi setiap laki-laki.

6) Keibuan dan Memiliki Ilmu Mendidik Anak

Page 87: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

75

Seorang yang memiliki sifat keibuan, pandai mendidik

anak, dan selalu bersemangatuntuk menuntut ilmu, merupakan

wanita idaman. Kehidupan rumah tangga tidak akan berjalan baik

tanpa ilmu.

G. Berakhlak Mulia

Wanita yang berakhlak baik akan menyenangkan di

pandang siapa saja. Sopan, senantiasa menampilkan ekspresi

wajah yang manis ketika suami pulang, ramah, tidak cemburu

buta dan senantiasa menaruh hormat kepada suaminya.

(Sumber Materi: Pemateri)

3. Ta’aruf vs Pacaran

Mencari jodoh yang baik dengan cara sesuai syariat mungkin

tidaklah selalu mudah. Namun kesulitan itu tidak boleh menjadikan

kita untuk memilih budaya pacaran. Pacaran dapat berarti menjalin

hubungan cinta kasih antara pria dan wanita untuk saling memngenal

sebagai persiapan sebelum menikah. Atas dasar inilah kebanyakan

orang menganggap hal tersebut biasa. Sebagian orangtua justru

merasa resah jika mempunyai anak gadis yang dianggap sudah

berusia cukup untuk menikah, tetapi belum memiliki pacar.

Kebiasaan yang entah sejak kapan dimulai ini sekarang sudah

mencapai pada tahap yang sangat mencemaskan. Allah Swt.

Berfirman dalam Q.S Al-Isra‟ ayat 32

Page 88: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

76

ولا ت قربوا الزنا إنه كان فاحشة وساء سبيلا

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu

adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”

Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa‟di menafsirkan ayat

ini dengan berkata, “Larangan mendekati sesuatu perbuatan maksiat

lebih luas daripada larangan melakukan perbuatan tersebut semata,

karena larangan mendekati sesuatu perbuatan mencakup semua hal

yang dapat menjadi pembuka jalan dan dorongan untuk melakukan

perbuatan yang dilarang tersebut.”

Jadi, pacaran ternyata daram karena termasuk perilaku yang

menuju perzinahan. Saatnya beristigfar karena Rasulullah SAW telah

bersabda, “Jagalah kemaluan kalian, tundukkan pandangan-

pandangan kalian, dan tahanlah tangan-tangan kalian.” Beliau juga

bersabda, “Semua perkara yang aku larang, jauhilah”

Mengapa Kita Harus Menolak Pacaran?

1) Tidak Sesuai Dengan Tuntunan Islam

Kita Tahu bahwa islam melarang untuk mendekati Zina.

Berpacaran hanya akan merendahkan derajat kita dihadapan

manusia lagi, apalagi dihadapan Allah. Mengapa? Karena

pemuda-pemudi yang berpacaran kadang berduaan, berpegangan

tangan, bahkan tidak jarang terdorong untuk melakukan hal-hal

buruk lain yang akhirnya terjerumus kedalam perzinahan.

Page 89: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

77

Berduaan ditempat sepi saja sudah menghadirkan pihak ketiga

yang tidak diundang, yakni Setan. Wajar godaan setan sulit

dibendung dalam kondisi seperti itu sehingga banyak orang

terjerumus.

2) Memupuskan Keistimewaan Pernikahan

Berpacaran merupakan ancaman serius bagi generasi

muda muslim karena dianggap sesuatu hal yang biasa oleh

masyarakat, tidak seperti kejahatan atau dosa yang lain, seperti

terorisme atau penyalahgunaan narkoba, yang ingin diberantas

oleh semua orang, padahal sama-sama berdosa besar. Berpacaran

mendahulukan nafsu bukan cinta. Berpacaran juga cenderung

mengandalkan pesona fisik atau kemolekan tubuh. Jadi, tidak

mengeheranan jika setelah pasangan yang berpacaran itu

menikah, pesona fisik masing-masing sudah tidak istimewa lagi

karena semua itu sudah pernah dinikmati ketika pacaran.

3) Menikah jauh lebih indah

Bagaimanapun kondisinya, percayalah bahwa menikah

tanpa pacaran jauh lebih indah daripada melalui pacaran yang

bertaburan ranjau kemaksiatan. Dalam pernikahan, cinta tumbuh

dan dipupuk oleh suami dan istri. Ada semangat untuk merawat

cinta kasih berbingkai syariat islam dan komitmen berwasiat

dalam kebenaran. Serba asyik, serba sah, serta serbab bebas.

Suami dan istri saling memiliki dan terikat suci karena Allah.

Page 90: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

78

Ungkapan cinta dan sayang kerap dijadikan umpan untuk

meminta kesetiaan dan bukti cinta sehingga seorang wanita rela

berkorban untuk memberikan hal yang sangat istimewa dari

dirinya, yaitu harga diri dan kesucianya.

Oleh karena itu perbanyaklah melakukan kegiatan positif

agar tidak sering tergoda pemikiran untuk berpacaran. Untuk apa

risau dikatan tidak laku? yakinlah bahwa jodoh yang baik hanya

akan diperoleh dengan cara-cara yang baik pula, bukan dengan

berpacaran yang jelas-jelas mendekati zina. Gejolak Syahwat

pada masa muda sebelum menikah adalah normal. Namun jika

gejolak syahwat itu dituruti akibatnya mengerikan. Allah dan

Rasul-Nya melarang kita dengan keras berpacaran karena hal itu

membukan jalan lebar-lebar bagi setan untuk memanfaatkan

kelemahan kita dan menjerumuskan kita.

Jadi, Jangan percaya teroi-teori menyesatkan bahwa akan

susah untuk saling mengenal tanpa berpacaran. Sebuah teori

bagus diungkapankan oleh psikologi Robert Stenberg dalam buku

sayap-sayap sakinah, menurutnya Cinta terbagi dalam tiga

dimensi yang saling berkaitan yaitu:

1) hasrat atau ketertarikan secara seksual (passion) yakni

perasaan tertarik secara seksual atau lazim kita sebut dengan

Syawat.

Page 91: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

79

2) keintiman atau kedekatan (Intimacy), yakni perasaan akrab

secara emosional, berpadu hati dan jiwa.

3) Komitmen (Commitment), yakni perasaan terikat oleh sebuah

tanggungjawab atau ikatan.

Ketiga dimensi tersebut dapat bergabung menjadi 7

(tujuh) jenis cinta berikut:

1) Suka (liking), yakni cinta yang hanya dilandasi dengan

intimacy, perasaan dekat atau akrab secara emosional, tipe ini

dapat terjadi diantara sahabat dan antar anggota keluarga.

2) Cinta karena hubungan sejawat atau mitra (Compionate

Love), yakni paduan unsur intimacy dan commitment. Tipe

cinta ini dapat terjadi idantara sahabat akrab yang memiliki

kesamaan misi sehingga tidak hanya berlandaskan keakraban,

tetapi juga komitmen. Cinta ini dapat pula terjadi antara orang

tau dan anak, kakak adik yang saling menyemangati, dan

sebagainya.

3) Cinta Hampa (Empty Love) yakni cinta yang hanya diikatkan

dengan komitmen tanpa kedelatan ataupun gairah. Hal ini

dapat terjadi pada sepasang suami istri yang cintanya telah

memudar atau menikah tanpa cinta.

4) Cinta Dungu (Fatauos Love) hanya dilandasi passion dan

Comitment. Cinta ini terjadi pada pasangan suami istri yang

saling tergila-gila, tetapi tidak dekat secara emosional. Hati-

Page 92: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

80

hati, jika hati tidak saling mengisi, hubungan ini mungkin

tidak akan berjalan lama. Jika timbul kebosanan, mungkin

hanya commitment yang tersisa sehingga berubah menjadi

cinta hampa (empty love)

5) Cinta Birahi (Invatuation Love), yakni cinta yang hanya

dilandasi Passion, mirip seperti binatang yang meninggalkan

pasanganya setelah melakukan hubungan seksual hingga tidak

menyisakan apapun selain kepuasan semata.

6) Cinta romantic (Romantic Love) memadukan Passion dan

Intimacy. Mereka dekat tapi tidak mau terikat dengan

komitmen. Cinta jenis ini banyak menghinggapi orang-orang

yang berpacaran atau kumpul kebo alias hidup serumah tapi

tanpa ikatan pernikahan.

7) Cinta yang Sempurna (Consummate Love), Inilah gambaran

ideal sebuah hubungan pernikahan yang memadukan passion,

intimacy dan Commitment. Berbahagialah jika kita

memilikinya.

Kini sudah dapat dipahami bahwa cinta sejati selalu

melibatkan komitmen dan tanggung jawab, bukan ketidak

pastian. Jadi berpacaran ataupun yang sejenis lainya semuanya

hanya akan melahirkan nestapa ketika kita tidak mau

menggenggam iman, padahal setan tidak henti berusaha mengoda

manusia. Selain itu dengan berpacaran, seorang juga beresiko

Page 93: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

81

menjadikan dirinya “mangsa” mekasnisme hormonal tubunya

sendiri sehingga sulit untuk berpikir objektif dalam meniali calon

pasanganya. Berikut diuaraikan beberapa dampak pacaran:

1) Prestasi Belajar

Berpacaran dapat menurunkan ataupun menaikkan

prestasi belajar. Peningkatan prestasi biasanya disebabkan

oleh pasangan yang memberikan dorongan dan perhatian;

keinginan membutkikan kepada kedua orang tua bahwa

pacaran tidak mengganggu prestasi sekolah; keinginan untuk

menyenangkan pasangan; atau untuk mendapatkan

penghargaan dari oeang lain. Namun ketika timbul masalah

dalam hubungan tersebut, konsentrasi untuk belajar-pun pasti

berdampak. Ketika waktu dihasbikan bersama pasangan,

prestasi belajar akan menurun.

2) Pergaulan Sosial

Secara umum, pergaulan dengan teman sebaya dan

lingkungan secara umum dapat meluas atau menyempit.

Pergaulan menjadi sempit bila waktu lebih banyak dihabiskan

bersama paasngan saja. Semakin lama hubungan tersebut

berlangsung, pasangan pada umumnya menjadi semakin

saling bergantung dan mengurangi intensitas interaksi sosial

lainya.

Page 94: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

82

3) Hubungan dengan Keluarga

Intensitas hubungan keluarga biasanya berkurang

karena waktu luang banyak dihabiskan bersama pasangan

dari pada dengan keluarga. Hubungan dengan pasangan pun

dapat menjadi sumber masalah dalam keluarga, misalnya jika

hubungan tersebut tidak disetujui karena suatu hal.

4) Cara Mengisi Waktu Luang

Cara mengisi waktu luang mungkin semakin terbatas,

aktivitas selama berpacaran lebih banyak berupa obrolan,

rekreasi dan hiburan lain sehingga waktu luang banyak

dihabiskan bersama pasangan dari pada melakukan kegatan-

kegiatan yang produktif.

5) Batas- Batas Hubungan

Berpacaran mendorong orang untuk merasa aman dan

nyaman dengan kedekatan atau keintiman fisik. Hubungan

yang mungkin diawali dengan ungkapan sayang diantara pria

dan wanita yang berpacaran hampir selalu akan melalui

tahap-tahap ketika rasa sayang dan nafsu (keinginan untuk

menyalurkan dorongan seksual) sulit dibedakan. Dalam

situasi seperti itu, batasan-batasan dalam sebuah hubungan

menjadi kabur sehingga pelakunya mudah terjerumus

kedalam hal-hal yang terlarang.

Page 95: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

83

6) Kerentenanan Terhadap Masalah

Hubungan apapun tidak selalu semulus yang diduga.

Dalam berpacaran, hal ini dapat terjadi akibat perbedaan

sifat, latar belakang, keinginan, dan kebutuhan. Masalah

dalam sebuah hubungan mungkin bermanfaat bila hal itu

menjadikan pelakunya belajar mengenali emosi baru dan

beradaptasi dengan pasangan. Namun, tidak adanya ikatan

yang kuat diantara keduanya menjadikan hubungan mereka

sangat rentan untuk terputus ketika menghadapi masalah.

Putusnya hubungan tersebut menimbulkan berbagai dampak

negatife yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

7) Berkembangnya Perilaku Baru

Berpacaran dapat mengembangkan perilaku baru baik

positif maupun negatif. Perilaku positif antara lain kerelaan

atau berbagi dengan orang lain, menerima keadaan orang

lain, dan berlatih memikul tanggung jawab tambahan.

Perilaku negatif yang mungkin timbul juga cukup banyak,

misalnya memboroskan waktu dan biaya; cemburu secara

keliru; dan meniru atau menerima kebiasaan buruk pasangan.

Berpacaran dengan orang yang suka jajan akan cenderung

menjadikan kita suka jajan pula, bukan?

Page 96: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

84

8) Kebebasan Pribadi Berkurang

Berpacaran mengurangi ruang dan waktu untuk

kepentingan diri sendiri. Banyak hal yang sebelumnya dapat

ditentukan dengan keinginan sendiri, sekarang menjadi lebih

sulit karena perlu disesuaikan dengan pendapat atau

penerimaan pasangan.

9) Perasaan Aman, Nyaman, dan Terlindungi

Hubungan emosional yang akrab, seperti yang

terbentuk dalam pacaran, dapat menimbulkan perasaan aman,

nyaman dan terlindungi. Dalam kadar tertentu, perasaan ini

memang dapat membuat seseorang merasa bahagia,

menikmati hidup dan memberikan situasi yang kondusif

untuk beraktifitas. Namun, banyak kasus yang menunjukkan

bahwa hubungan dalam berpacaran cenderung berkembang

kearah ketergantungan satu pihak dan dominasi pihak lain.

Fungsi akal sehat mulai berkurang karena seorang lebih

dikuasai oleh perasaaanya. Demi mempertahankan

kenyamanan yang telah dimiliki, seorang terkadang rela

mengorbankan kebutuhan dan cita-cita pribadi, serta

melakukan hal-hal yang tidak dikehendakinya.

Page 97: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

85

Taaruf

Perbedaan Taaruf dengan pacaran

1) Taaruf mengenal lebih dekat dengan keterbukaan, tidak satu hal

pun perlu disembunyikan, sedangkan pacaran mengenal lebih

dekat, tapi banyak yang disembunyikan.

2) Taaruf mengenal lebih dekat karena serius ingin menikah dan

mencari keberkahan, sedangkan berpacaran sekedar ingin

mencoba, bahkan tidak jarang tidak jadi menikah.

3) Taaruf mengenal lebih dekat karena belum saling kenal sehingga

tidak ada ketertarikan, belum ada rasa saling memiliki karena

masing-masing mengetahui bahwa rasa saling memiliki baru akan

sah setelah ijab kabul. Sedangkan orang yang pacaran sudah

merasa saling memiliki padahal hubungan mereka saling

memiliki padahal hubungan mereka tidak terikat dengan status

yang kuat.

Adab Taaruf

1) Tidak berduaan saja ketika taaruf. Wanita harus ditemani oleh

muhrimnya, hal inilah yang membedakan antara pacaran dengan

taaruf.

2) Memiliki keinginan serius untuk menikah. Taaruf dilakukan jika

telah ada kesungguhan untuk menikah, jika belum ada, maka

taaruf pun tidak dilakukan.

Page 98: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

86

3) Menjaga adab dengan lawan jenis. Termasuk dalam hal tidak

bersentuhan atau berjabat tangan sebagaimana Rasulullah telah

menegaskan dalam sebuah hadits riwayat Thabarani: “Jika

kepalanya ditusuk jarum dari besi, itu masih lebih baik daripada

menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya.”

4) Taaruf dilakukan sebelum khitbah atau bersamaan dengan

khitbah. Khitbah adalah pernyataan lisan dari pihak pria kepada

pihak wanita untuk menikahi atau yang biasa dikenal dengan

melamar.

5) Tidak boleh taaruf berulang-ulang, hal ini menandakan tingkat

keseriusan diantara kedua belah pihak.

6) Menahan Pandangan. Ketika taaruf, diperbolehkan melihat satu

sama lain namun tidak boleh dilakukan berulang-ulang atau

menatap lama.

7) Menutup aurat. Seorang wanita tidak diperbolehkan

memperlihatkan aurat ketika taaruf.

8) Tidak berbicara mendayu-dayu. Suara wanita yang dilembutkan

dapat menimbulkan hal buruk bagi pria, sehingga perbuatan

tersebut dilarang.

9) Serius dan Sopan saat berbicara. Baik wanita maupun pria harus

berbicara dengan baik dan sopan, serius serta efektif supaya

tujuan taaruf dapat tercapai.

Page 99: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

87

(Sumber Materi: Pemateri, diambilkan dari buku berjudul “Pintar

Mencari Jodoh” karya Wida Azzahida )

4. Bekal Pernikahan

1) Menentukan Waktu Pernikahan

Banyak masyarakat pada era yang sudah modern ini

ketika menentukan tanggal pernikahan mengunakan tanggal-

tanggal jawa atau weton dan lain sebagainya. Dalam islam tidak

mengenal tanggal-tanggal sial, semua hari dan waktu adalah

waktu yang baik. Meskipun demikian, setiap orang yang akan

mengadakan pernikahan hendaknya memerhatikan kondisi sosial

yang dapat memperngaruhi berjalanya upacara pernikahan.

Seperti memilih pada hari-hari yang dapat dihadiri tamu

undangan seperti hari-hari akhir pekan, sabtu atau ahad.

2) Mahar

Mahar merupakan bagian dari rukun nikah, dimana jika

mahar tidak ada maka nikah menjadi tidak sah. Mahar dibayarkan

oleh pihak laki-laki dan diberikan kepada istri. Meskipun

demikian, ukuran atau besarnya mahar harus sesuai dengan

kemampuan laki-laki sehingga tidak memeberatkan untuk

tercapainya pernikahan. Dalam membayar maskawina tidak boleh

memaksakan diri.

3) Mengumumkan Perkawinan

Page 100: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

88

Rasulullah Saw memerintahakan setiap pernikahan

hendaknya diumumkan pada masyarakat. Sarana untuk

mengumukan pernikahan bisa dengan walimatul ursy yakni

mengundang dalam acara akad nikah kemudian menghidangkan

makanan semampunya. Dalam acara walimah hendaknya tuan

rumah atau pemilik hajat memperhatikan hal-hal seperti

pengantian wanita supaya tidak dandan berlebihan, tidak

mengadakan walimah secara berlebihan, dan menghadirkan

hiburan yang sesuai syariat.

(Sumber materi: observasi dengan mengikuti kegiatan secara

langsung pada 4 Juni 2017)

5. Kesehatan Reproduksi

Salah satu fungsi pernikahan adalah tersalurkanya syahwat

secara benar. Hal ini berkaitan dengan naluriah manusia untuk

melakukan perkawinan dan berkembang biak/ melestarikan

keturunan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan

terutama kesehatan reproduksi baik laki-laki maupun wanita.

Menjaga kesehatan reproduksi pria dapat dilakukan dengan

cara-cara berikut:

1. Melakukan Khitan

2. Makan-makanan yang seimbang, halal dan thayyib/baik

3. Olahraga teratur

Page 101: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

89

4. Mengurangi makan-minum degan kadar kafein tinggi, serta

mengurangi rokok

Selain itu, perlu dihindari pola hidup yang kurang baik seperti

1. Bergonta ganti pasangan

2. Tidak menggunakan alat kontrasepsi dengan baik

3. Melakukan hubungan di waktu-waktu terlarang misalnya istri

sedang datang bulan

4. Tidak menjaga kebersihan pakaian dalam, dan lain sebagainya.

(Sumber Materi: observasi dengan mengikuti kegiatan secara langsung

pada 23 April 2017)

2. Kelas Pasca Wedding/Kelas Paska Nikah

Kelas Pasca Nikah adalah kelas yang diperuntukkan kepada

orang-orang yang sudah menikah, baik pasangan baru maupun pasangan

lama, dimana dalam kelas paska nikah akan diajarkan berbagai ilmu

dalam rumah tangga khususnya ilmu tentang orang tua seperti ilmu

menjadi orangtua idaman, manajemen keuangan rumah tangga, dan lain-

lain.

a. Teknis Pelaksanaan

Teknis pelaksanaan kelas Pasca Wedding sama dengan kelas

Pra Wedding mulai dari perencanaanya sampai kepada hari

pelaksanaan nya. Sasaran kelas Pasca Nikah adalah umum, peserta

tidak harus mengikuti kelas Pra Nikah terlebih dahulu untuk dapat

Page 102: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

90

mengikuti kelas Pasca Nikah, meskipun hal tersebut sangat

dianjurkan dan diutamakan.

b. Materi

Materi diskusi dan seminar dalam Kelas Pasca Nikah adalah

sebagai berikut:

1. Menjadi Ayah dan Ibu yang Baik dan Manajemen Mendidik

Anak

1) Aqiqah

Dihitung dari hari pertama lahir kemudian pada hari

ketujuh diadakan aqiqah, bila anak putri maka di aqiqah

1(satu) ekor kambing, sedangkan untuk satu anak laki-laki 2

(dua) ekor kambing. Hukum Aqiqah adalah sunah, jika tidak

dilakukan maka terhitung sebagi hutang orang tuanya. Selain

aqiqah, rambut anak juga hendaknya dicukur dan diberi nama

yang baik.

2) Perlakuan Orang Tua terhadap Anak

Anak memandang orang tua sebagai sumber

segalanya bagi mereka, mereka meminta uang, makanan dan

kasih sayang. Sehingga orang tua harus memberikan rasa

aman dan tentram kepada buah hati mereka. Dalam hal ini

Rasulullah Saw memberikan dua kunci dalam mengasuh

anak: pertama adalah mencurahkan rasa cinta dan sayang

kepada anak-anak, kedua adalah ketika berjanji kepada anak-

Page 103: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

91

anak maka segeralah dipenuhi, serta menjadi teladan yang

baik kepada anak sehingga anak senantiasa melihat sosok

yang baik dalam awal-awal kehidupan mereka.

3) Berlaku Kekanak-Kanakan terhadap Anak

Yakni ketika sang anak meminta sebuah mainan

misalnya kuda-kudaan, maka hendaknya orang tua juga ikut

bertingkah menyesuaikan sang anak sehingga timbul rasa

nayaman dan ceria bagi anak dan orang tua.

4) Akrab dengan Anak

Orang tua harus menjadi sahabat untuk anak-anaknya,

tidak menjadi dictator yang cenderung ditakuit oleh anak

terutama anak-anak yang masih berada di bawah 10 tahun.

Bukan berarti menghilangkan wibawa ayah dan ibu sebagai

orang tua sehingga anak tidak menaruh hormat kepada kedua

orang tuanya, akan tetapi bersikap bersahabat sehingga anak

nyaman dan senang berada bersama orang tuanya, percaya

dan tidak menaruh jarak dengan orang tua.

Menjadi sahabat untuk anak juga bertujuan untuk

mendidik akhlak sang anak agar senantiasa memiliki akhlak

yang baik. Anak-anak merupakan sosok yang sangat ahli

dalam hal meniru, mereka berada dalam masa mencari jati

diri sehingga apa yang ada disekitarnya sangat mudah mereka

ikuti, itulah salah satu poin penting orang tua sebagai sahabat

Page 104: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

92

yang dekat dengan anak untuk menanamkan kebiasaan yang

baik sejak kecil.

5) Menempatkan Anak dalam Lingkungan yang Baik

Orang tua tidak hanya memiliki kewajiban dalam

memberikan sandang, pangan dan papan kepada anak, ada

beberapa hal yang harus diberikan orang tua kepada anak

seperti kasih sayang, pendidikan yang bermutu dan

lingkungan yang baik. Ibarat sebuah air, ia memiliki wujud

yang selalu mengikuti wadahnya. Begitu juga dengan akhlak

seorang anak yang rata-rata masih lugu, wataknya akan

mengikuti lingkungan tempat tinggalnya. Oleh sebab itu,

orang tua wajib menempatkan anak pada lingkungan yang

baik dan kondusif demi tercapainya akhlak yang baik pada

diri anak.

6) Mengajari Anak Kalimat Tauhid

Hal pertama yang hendaknya diajarkan kepada anak

adalah tentang tauhid atau mengesakan Allah. Sebagaimana

kisah Lukman Al-Hakim yang diceritakan dalam Al-Qur‟an

Q.S Luqman yang menjadi rujukan dalam mendidik anak,

menempatkan ilmu tauhid sebagai ilmu pertama yang

diajarkan kepada anak. Tauhid artinya adalah meng-Esa-kan

Allah Swt. Sebagai satu-satunya Tuhan yang Wajib di

Sembah.

Page 105: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

93

7) Mengajarkan Anak Beribadah

Ibadah tidak hanya diajarkan kepada anak ketika anak

mencapai usia baligh, akan tetapi harus ditanamkan sejak

dini. Membiasakan anak dengan ibadah sehari-hari seperti

shalat wajib, puasa, sedekah dan lain sebagainya akan

membuat anak mudah untuk melakukan hal-hal tersebut

ketika nanti mereka sudah dewasa.

8) Mengajari Anak Tatakrama Sosial

Anak kelak akan tumbuh dalam lingkungan yang

beragam, sangat dianjurkan mengajarkan anak tatakrama

yang tumbuh dalam lingkungan sehari-hari baik dalam

lingkungan keluarga maupun sosial. Tatakrama atau disebut

adab di lingkungan keluarga misalnya adab makan dan

minum, adab berpakaian, adab buang hajat, adab masuk

rumah. Sedangkan adab atau tatakrama yang tumbuh

dilingkungan sosial seperti adab dengan orang yang lebih tua

ataupun yang lebih muda, adab bertamu, adab berbicara

dimuka umum, dan lain sebagainya. Hal- hal seperti itu perlu

diajarkan kepada anak sejak dini supaya anak mudah

berinteraksi dengan sesama. Hal tersebut juga membuat anak

akan diterima di lingkungan masyarakat serta disegani dan

dikenal sebagai anak yang baik.

Page 106: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

94

(Sumber materi: di ambilkan oleh pemateri dari “Manajemen

Keluarga Sakinah” karya M. Thalib)

2. Manajemen Keuangan Rumah Tangga

Sumber Harta

keuangan dalam rumah tangga dapat bersumber dari

banyak sekali hal, diantaranya sebagai berikut

1) Kerja Sendiri

Imam Nawawi berpendapat bahwa usaha sendiri

adalah yang paling baik bagi diri seorang untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Diantaranya adalah bertani, berkebun,

dan berdagang. Hal yang perlu diperhatikan adalah mencari

harta atau penghasilan dengan cara-cara yang halal sesuai

aturan dalam agama.

2) Warisan

Warisan adalah harta yang berasal dari pewaris (orang

yang sudah meninggal) yang kemudian diberikan kepada ahli

waris sesuai hokum islam. Bagian harta waris telah

ditentukan dalam Al-Qur‟an. bagian yang didapatkan baik

laki-laki maupun perempuan menjadi harta miliknya yang

sah.

Page 107: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

95

3) Sedekah atau Bantuan

Harta sedekah yang diterima oleh orang miskin, anak

yatim, dan lain sebagainya menjadi harta milkinya yang sah.

Sehingga tidak ada orang lain yang berhak mengambil

kembali harta tersebut. Begitupula peruntukkan harta itu

tergantung penerimanya.

4) Harta Bawaan

Harta bawaan adalah harta yng dibawa suami atau

istri baik berupa pemberian dari orang tua ataupun miliknya

sendiri yang kemudian digunakan untuk kehidupan berumah

tangga bersama pasangan. Status kepemilikannya adalah

tetap miliki istri ataupun suami masing-masing.

5) Harta Bersama

Harta bersama adalah harta yang didapatkan oleh

suami ataupun istri ketika mereka telah menikah. Harta

bersama tetap harus dihitung kepemilikannya sesuai dengan

hasil konkret masing-masing suami istri.

Pengeluaran Harta

Harta yang dimiliki dalam rumah tangga baik berasal dari

harta bawaan, harta bersama, warisan dan lain sebagainya perlu

di atur pengeluaranya dengan baik dan sesuai kebutuhan. Masing-

masing pihak dalam keluarga juga perlu memahami pentingnya

Page 108: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

96

memiliki sifat hemat dan memiliki skala prioritas dalam hal

penggunaan harta.

1) Nafkah dan Belanja

Nafkah untuk istri dan anak-anak adalah tanggung

jawab suami. Hal ini menunjukkan bahwasanya salah satu

pengeluaran harta yang dibenarkan adalah untuk nafkah.

Perlu diingat bahwasanya istri tidak boleh menuntut nafkah

melebihi kemampuan suami.

2) Tidak Boros

Dalam Q.S Al-A‟raf ayat 31 menyatakan bahwa sifat

boros adalah sifat yang tercela.

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di

setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan

janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”

Boros artinya adalah bersikap berlebih-lebihan dalam

membelanjakan harta yang cenderung tidak diperlukan,

misalnya membeli pakaian berlebihan, makan dan minum,

aksesoris dan lain sebagainya. Dalam membelankan harta,

hendaklah istri yang pada umumnya sebagai pemegang

kendali keuangan rumah tangga, memahami dan memiliki

skala prioritas dalam membelanjakan harta, hendaknya ia

Page 109: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

97

membelanjakan hartanya untuk hal-hal yang penting terlebih

dahulu sesuai kebutuhan keluarga.

3) Tidak Mubazir

Mubazir adalah membelanjakan harta untuk hal-hal

yang haram meskipun hanya sedikit. Selain itu, mubazir

memiliki makna membelanjakan harta yang tidak

diberdayakan secara maksimal. Oleh karena itu, pengeluaran

harta harus diperhitungkan penggunaanya secara manfaat,

bukan sekedar pemenuhan selera dan nafsu.

4) Pembayaran Zakat dan Infaq

Zakat terbagi menjadi dua yakni zakat maal dan zakat

fitrah. Zakat maal atau zakat harta adalah harta yang wajib

dikeluarkan oleh seseorang yang telah memiliki harta sesuai

nisab dan dimilki dalam waktu satu haul. Sedangkan zakat

fitrah adalah harta yang wajib dikeluarkan berupa bahan

makanan pokok sejumlah 2,5 Kg yang waktunya terbatas

hanya pada bulan Ramadhan saja.

Hal ini perlu diperhatikan oleh seluruh anggota

keluarga karena zakat hukumnya adalah wajib. Seorang istri

khususnya harus teliti dalam pembayaran zakat baik fitrah

ataupun maal. Sedangkan Infaq adalah harta yang

dikeluarkan secara sukarela dan tidak dihukumi wajib.

Page 110: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

98

(Sumber: observasi dengan mengikuti kegiatan secara langsung

pada 14 Mei 2017)

3. Manajemen Konflik Rumah tangga

Perselisihan antara suami istri dalam sebuah rumah tangga

adalah hal yang kerap dihadapi. Konflik dalam rumah tangga

dapat timbul dari berbagai faktor yakni:

1) Istri Nusyus

Ketika seorang istri berani bersikap membangkang

mengacuhkan dan berani terhadap suami, maka hendaknya suami

melakukan sebagai berikut:

(a) Memberikan nasehat dengan baik dan halus, jangan sampai

melukai perasaanya. Nasehat yang diberikan oleh suami

hendaknya dalah nasehat yang baik dan diberikan dengan cara

yangtepat sesuai dengan karakteristik sang Istri.

(b) Memisahkan diri dari tempat tidur dengan sikap Berpaling.

Jika istri tidak bergeming setelah dinasehati, maka langkah yang

diambil suami selanjutnya adalah memisahkan diri dari ranjang

dengan sikap berpaling. Naluri insaniah menunjukkan bahwa

berkumpul di pembaringan dapat menggerakan perasaan-

perasaan suami istri sehingga jiwa masing-masing terasa tenang.

Dengan bersikap memisahkan diri dari ranjang dengan sikap

berpaling maka istri akan bertanya-tanya mengapa suaminya

Page 111: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

99

bersikap demikian, barulah selanjutnya suami dan istri dapat

saling bersikap terbuka atas apa yang dirasa mengganjal selama

ini dari hati-ke hati.

( c) Memukul Istri

Jika dengan kedua cara tersebut diatas istri tetap bersikap nusyuz,

maka suami diperbolehkan memukul istri. Syarat memukul istri

adalah adalah dengan pukulan yang tidak meyakiti atau melukai,

suami juga tidak di perbolehkan memukul wajah istri.

2) Suami Nusyuz

Perilaku nusyuz atau membangkang tidak hanya dilakukan

oleh istri, suami juga bisa jadi melakukan nusyuz terhadap

istrinya. Hal tersebut dapat dilihat ketika suami sudah tidak

mencampuri istri, tidak memberi nafkah, tidak mendapat cinta

kasih layaknya suami dan istri. Ketika suami sudah menandakan

hal-hal tersebut, istri hendaknya meneliti dengan seksama apa

yang terjadi pada suaminya. Mungkin saja hal tesebut terjadi

karena ada banyak maslah yang sedang dialami oleh suami.

Namun ketika istri sudah merasa tidak sabar dengan perlakuan

suami, maka hendaknya istri melakukan perdamaian dengan

suaminya, yakni keridhaan isri kepada suami untuk tidak

melaksanakan sebagian haknya missal nafkah, bermalam.

Page 112: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

100

Jika sikap suami tetap tidak berubah dan membahayakan

keberlangsungan kehidupan berumah tangga maka dibolehkan

istri mengajukan cerai kepada suaminya.

(Sumber materi: pemateri secara langsung)

3. Kelas Konseling

Sebagaimana diketahui bahwasanya permasalahan dapat timbul

dimana dan kapan saja termasuk dalam kehidupan berumah tangga,

sedangkan jika pihak-pihak yang bersangkutan tidak dapat menyelesaikan

sendiri permasalahan tersebut diperbolehkan meminta pihak ketiga yang

terpercaya untuk membantu memecahkan permasalahan yang tengah

terjadi. Kelas konseling terbuka untuk umum, baik anggota KRJ atau

bukan diperbolehkan melakukan konseling kepada “Komunitas Rumah

Jodoh” dimana dalam kelas konseling ini di ampu langsung oleh Ibu

Widayati Lestari untuk konseling perempuan, dan bapak Harmuzi untuk

konseling laki-laki. Sejauh ini kegiatan konseling sudah dilakukan sampai

keluar kota bahkan ke luar pulau jawa, karena konseling dilakukan via

online maupun offline.

Kelas Konseling dalam “Komunitas Rumah Jodoh” perlu

memeperhatikan asas-asas konseling diantaranya adalah asas kerahasiaan,

asas kedisiplinan, dan asas profesionalitas.

Asas kerahasiaan adalah adanya itikad yang kuat di antara

konselor maupun pasien untuk saling merahasiakan permasalahan

Page 113: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

101

terutama permasalahan dan identitas para pasien. Hal ini merupakan hal

yang sangat penting untuk ditekankan dalam setiap kegiatan konseling

sehingga akan muncul rasa saling percaya, yakin dan mantap antara

pasien dan konselor

Asas kedisiplinan adalah sikpa disiplin antara konselor dan pasien

untuk melakukan konseling pada waktu waktu yang telah disepakati

bersama.

Asas profesionalitas adalah asas yang khusus harus dimilki

konselor “Komunitas Rumah Jodoh” dalam memberikan pelayanan

kepada pasien baik pasien laki-laki maupun perempuan, dimana dalam

“Komunitas Rumah Jodoh” pembagian pasien berdasarkan jenis kelamin.

Pasien perempuan melakukan konseling dengan Ibu Widayati Lestari

sedangkan pasien laki-laki dengan Bapak Harmuzi.

a. Tata Cara Konseling Offline

Konseling offline adalah konseling yang di lakukan secara

langsung yakni tatap muka antara konselor dan pasien. Konselor

adalaha seorang ahli psikolog yang melakukan konseling sedangkan

pasien adalah orang yang membutuhkan masukan, saran, dan

serangkaian kegiatan konseling lainya dengan tata urutan sebagai

berikut:

1) Pihak yang ingin melakukan konseling atau pasiesn memberikan

berita kepada konselor perihal keinginanya melakukan konseling.

Page 114: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

102

2) Pihak konselor mengatur jadwal untuk dapat bertemu secara

langsung kepada pasien.

3) Pasien perempuan melakukan konseling bersama ibu Widayati

Lestari sedangkan pasien pria melakukan konseling dengan bapak

Harmuzi

4) Hari H Konseling.

5) Konselor memberi salam kepada pasien

6) Pasien memperkenalkan diri

7) Pasien menceritakan permasalahanya secara rinci dan jelas

8) Koselor menyimak permasalahan pasien dengan seksama

9) Konselor memberikan nasehat dan arahan kepada pasien sesuai

dengan permasalahan yang terjadi pada pasien.

Sedangkan untuk menentukan tempat konseling perlu di

perhatikan hal-hal berikut yakni, tempat untuk konseling dipilih yang

tidak jauh dari masing-masing kediaman konselor dan konseling,

serta memperhatikan kenyamanan dan ke rahasiaan konseling.

(Sumber: wawancara dengan founder “Komunitas Rumah Jodoh”

pada 10 juni 2017)

Page 115: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

103

b. Tata Cara Konseling Online

Konseling online adalah konseling yang dilakukan secara

tidak langsung antara konselor dan pasien. Konseling online biasanya

dilakukan oleh mereka yang beralamatkan jauh diluar kota Salatiga.

Sejauh ini kegiatan konseling online dilakukan melalui email dan

aplikasi WatsApps oleh konselor dan asien sebagai berikut:

1) Pasien mengirimkan surat elektronik/surel kepada konselor sesuai

dengan ketentuan bahwa konseli pria dengan bapak Harmuzi dan

pasien perempuan dengan ibu Widayati Lestari.

2) Surel berisi nama, alamat, pekerjaan, umur, agama dan

permasalahan yang hendak di konseling-kan. Permasalahan harus

ditulis rinci dan jelas serta tidak bertele-tele.

3) Setelah surel dikirim ke email masing-masing konselor, pihak

konselor membaca surel dengan saksama dan memberikan

nasehat, arahan, serta saran terkait dengan permasalan yang

disampaikan konseli kepada konselor.

(Sumber: wawancara online dengan media WatsApp dengan founder

“Komunitas Rumah Jodoh” pada 10 Juni 2017)

4. I’tikaf

I‟tikaf adalah kegiatan bermalam di masjid untuk beribadah dan

mendekatkan diri kepada Allah. I‟tikaf dalam KRJ menjadi sarana

mengeratkan persaudaraan antara anggota dan tim/pengurus. Selain itu

Page 116: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

104

I‟tikaf menjadi momentum untuk pendalaman materi, sharing, dan

peningkatan iman dan takwa masing-masing anggota KRJ.

Tempat :Tempat I‟tikaf adalah masjid di kota salatiga yang strategis dan

nyaman.

Waktu :Waktu kondisional, I‟tikaf dilakukan 6 bulan sekali

Jadwal kegiatan:

Itikaf dimulai setelah asar, peserta berkumpul dan registrasi

16:00-17:30 Tahsin/membaca al-qur‟an

17:30-18:15 Shalat magrib

18:15-19:00 Tafsir Al-Qur‟an

19:00-19:15 Shalat Isya‟

19:15-19:15 Makan malam

19:15-20:00 Sharing, diskusi

20:00-21:30 Tilawah

21:30-03:00 Istirahat

03:00-03:30 Shalat Tahajjud

03:30-04:15 Muhasabah

04:15-04:45 Shalat subuh

04:45-05:15 Kajian Subuh

05:15-05:45 Tilawah

05:45-06:00 Diskusi dan Sharing

Lain-lain

Page 117: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

105

(Jadwal berubah sewaktu-waktu)

(Sumber: wawancara dan mengikuti kegiatan secara langsung pada

Ramadhan, 17-18 Juni 2017)

D. Pengalaman Anggota “Komunitas Rumah Jodoh”

Pengalaman anggota “Komunitas Rumah Jodoh” didapatkan melalui

kegiatan wawancara dimana nama para anggota sengaja disamarkan.

1. DPR

Saudara DPR adalah anggota “Komunitas Rumah Jodoh”,

wawancara dengan saudara DPR dilakukan pada 3 Agustus 2017. Saudara

DPR mulai mengikuti kegiatan dalam “Komunitas Rumah Jodoh” sejak

tahun lalu yakni pada tahun 2016. Pada awalnya saudara DPR hanya

sebatas mencari pengalaman, namun waktu berselang satu demi satu

kegiatan “KRJ” aktif di ikutinya. Mulai dari “Tips Mencari Jodoh”,

“Kesehatan Reproduksi” hingga “Manajemen Keuangan Rumah Tangga”,

akhirnya DPR mulai merasakan manfaat dari “KRJ”. DPR menuturkan

bahwasanya belum pernah mendapatkan ilmu-ilmu seperti yang diajarkan

di “KRJ” sebelumnya. KRJ Hadir memberikan solusi untuk para muda-

mudi dalam mepersiapkan kehidupan berkeluaga.

“KRJ membuat saya sadar bahwa sebelum menikah seorang

perempuan perlu mempersiapkan segala hal termasuk ilmu-ilmu

dalam pernikahan. KRJ hadir memberikan solusi bagi muda-mudi

yang ingin menikah dalam mempersiapkan ilmu-ilmunya. Bukan

hanya itu, KRJ mampu menjadi tempat untuk menuangkan

berbagai permasalahan yang muncul sekitar pernikahan. Baik

sebelum menikah seperti bagaimanakan tipe suami ideal, sampai

kepada masalah rumah tangga lainya.”

Page 118: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

106

Pandangan saudara DPR tentang keluarga sakinah sebagaimana

yang didapatkanya dalam “KRJ” merupakan keluarga yang bersama-sama

tunduk patuh terhadap aturan Allah sehingga dapat memunculkan

ketenangan dalam keluarga.

DPR juga mengatakan bahwasanya sebelum mengenal “KRJ” dia

tidak begitu memperdulikan keadaan keluarganya, baru setelah mengikuti

kegiatan “KRJ” DPR mulai memperdulikan keadaan keluarganya.

“Sebelum mengenal dan mengikuti KRJ, saya tidak begitu

memperhatikan kondisi keluarga saya, saya merasa bahwa

keluarga sayabaik-baik saja sama seperti keluarga pada umumnya.

Tapi setelah tau makna keluarga sakinah sebagaimana yang sudah

di jelaskan dalam kegiatan KRJ, saya menyadari bahwa masih ada

banyak hal yang perlu dibetulkan dalam kondisi keluarga saya

karena masih jauh dari nilai-nilai sakinah seperti yang sudah saya

pehami saat ini.”

2. HP

Saudara HP menuturkan bahwa “KRJ” adalah sebuah komunitas

penebar kebaikan dalam menciptakan pernikahan visioner dan keluarga

inspiratif bangsa. KRJ hadir di tengah-tengah masyarakat untuk

menciptakan masyarakat yang lebih baik melalui pernikahan yang

dipenuhi tujuan-tujuan mulia. Saudara HP mulai mengikuti “KRJ” sejak

tahun 2015. HP mengakui bahwa alasan mengikuti “KRJ” adalah untuk

menambah wawasan seputar ilmu-ilmu pra nikah dan paska nikah.

Selama dua tahun mengikuti “KRJ” HP mendapat manfaat berupa

pengetahuan seputar hal-hal yang harus dilaukan untuk mencapai

keluarga sakinah, serta tips dan trik menuju keluarga sakinah. HP

Page 119: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

107

menjelaskan bahwa kini keluarganya menjadi keluarga sakinah

sebagaiman yang didapatkanya dalam “KRJ”. “Keluarga sakinah

sebagaimana dijelaskan dalam KRJ adalah keluarga yang

visioner/memiliki visi misi keluarga serta menginspirasi banyak orang”.

3. TP

Saudara TP menyatakan bahwa ia mulai mengikuti “KRJ” pada

tahun 2015. Alasan TP mengikuti “KRJ” karena saran seorang teman

yang saat itu juga hendak mengikuti “KRJ”.

“Saya mengikuti KRJ atas saran seorang teman saya mbak, saat itu

saya akan menikah dalam waktu dekat, tapi rasanya kok kaya

belum siap secara mental dan ilmunya, lalu teman saya

menyaankan ikut “Komunitas Rumah Jodoh”, ya sudah saya ikut

saja karena dia adalah teman baik saya. Alhamdulilah mendapat

manfaatnya mbak.”

TP mengakui bahwa sebelum mengenal “KRJ” dia adalah tipe

orang yang pemalu dan tertututp sehingga selalu memendam sendiri

maslahnya, namun kini ia mengakui lebih bisa membuka diri dan bergaul

dengan banyak orang. TP juga mengaku lebih siap menikah karena sudah

memilki bekal ilmu untuk menikah. TP menyatakan bahwa keluarga

sakinah yang dipahaminya dari “Komunitas Rumah Jodoh” adalah sebuah

keluarga yang memilki tujuan yang baik yang bermuara pada mencari

ridho Allah semata. TP juga mendapatkan ilmu betapa pentingnya

menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan berumah tangga sebagai

salah satu cara mewujudkan keluarga sakinah.

Page 120: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

108

4. YN

Saudara YN sudah menikah pada tahun 2013 yang lalu. Pada

mulanya YN tidak begitu memahami posisinya sebagai istri dalam rumah

tangga, YN hanya mengetahui bahwa tugasnya adalah melayani suuami.

YN sering cemburu dengan ibu mertuanya yang lebih diutamakan oleh

suaminya dari pada dirinya (YN). Setelah mengikuti kegiatan “KRJ” yang

informasinya didapatkan dari WatsApps, YN mulai memahami hak-hak

dan posisinya dalam rumah tangga yang memang berada setelah ibu

(mertua).

“Pada mulanya saya tidak begitu memahami posisi saya sebagai

istri dalam rumah tangga. saya hanya memahami bahwa kewajiban

saya adalah tunduk kepada suami dan melayani suami. Dulu saya

sering cemburu pada mertua (ibu suami) yang kadang lebih

diutamakan suami dari pada saya. Setelah mengikuti dan menjadi

anggota KRJ pada tahun 2016 awal, perlahan saya mulai

memahami hak-hak dan kewajibannya sebagai istri termasuk

menjaga harta dan harga diri suaminya. Saya juga memahami

posisi sebagai istri tidak boleh diutamakan dari pada seorang ibu

dari suami. Perlahan keluarga saya yang terbilang masih berumur

muda mulai kondusif mbak.”

Kini YN lebih sering melakukan konseling dengan pengurus

“KRJ” dan merasakan manfaatnya sehingga bersemangat memwujudkan

keluarga sakinah.

5. SN

Pada awal-awal tahun pernikahan dengan suaminya, SN kerap

mengalami masalah-masalah dalam rumah tangga. Saat itu SN dan

suaminya tergolongmasih sangat muda sehingga masih sangat rentan

terjadi percekcokan dalam keluarga. Tahun 2016 SN mulai mengikuti

Page 121: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

109

“KRJ” atas saran seorang teman. Waktu berselangg SN merasakan

manfaat mengikuti “KRJ” yang lebih sering melakukan konseling dari

pada kegiatan yang lain. SN mengaku kini menjadi pribadi yang lebih

kalem dan sigap menghadapi setiap masalah yang muncul dalam

keluarga. Bahkan SN juga pernah mengajak suaminya ikut kegiatan KRJ

dan SN menyatakan kini sangat menginginkan dapat mewujudkan

keluarga sakinah yang didalamnya tercipta ketenangan dan nilai-nilai

agama.

6. RZ

Saudara RZ sudah cukup lama menikah, asam manis rumah

tangga sudah pernah dilaluinya. Sebelum mengenal “Komunitas Rumah

Jodoh” RZ merasakan keluarganya sangat rentan dengan msalah. RZ

hanya mampu diam ketika masalah terjadi dan tidak berani bercerita

dengan orang lain apalagi orang tua. Akhirnya pada tahun 2016 RZ

mengenal dan mulai ikut “KRJ” disela-sela waktu luang. RZ beberapa

kali mengikuti kelas Pre Wedding dan mendapat cara me-manage

masalah dalam rumah tangga. RZ beberapa kali mengikuti konseling baik

online maupun offline.

RZ menuturkan bahwa keluarga sakinah mampu dicapai jika ada

kerjasama antara seluruh anggota keluarga.

“keluarga sakinah sebagai salah satu tujuan berumah tangga dapat

digapai dengan usaha bersama baik dirinya maupun pasanganya.

Keluarga sakinah mampu terwujud salah satunya dengan

kepandaian menghadapi permasalahn yang ada sehingga rumah

tangga tetap tenang dan damai seperti sedia kala.”

Page 122: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

110

BAB IV

PEMBAHASAN

Keluarga sakinah merupakan dambaan setiap pasangan yang

melangsungkan perkawinan, oleh karena itu dibutuhkan bekal untuk dapat

merealisasikan keluarga sakinah dalam biduk rumah tangga. Sebagaimana telah

dipaparkan dalam BAB II penelitian ini bahwasanya untuk dapat mewujudkan

keluarga sakinah perlu dilakukan upaya sejak sebelum menikah sampai setelah

menikah.

Persiapan mewujudkan keluarga sakinah sebelum menikah meliputi

persiapan mencari calon suami ataupun calon istri dengan memperhatikan kriteria

baik secara agama, maupun adat dalam keluarga. Selanjutnya perlu ditanamkan

dalam diri masing-masing bahwasanya menikah merupakan ibadah sehingga

melakukan pernikahan pun harus dilandaskan niat karena Allah. Oleh sebab itu

dalam prosesi perkawinan pun wajib mengikuti peraturan perkawinan baik

peraturan agama seperti rukun dan syarat serta peraturan negara yang diatur dalam

UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yakni tentang pencatatan, syarat sah

dan lain sebagainya.

Selain persiapan sebelum menikah, untuk dapat mewujudkan keluarga

sakinah, perlu kiranya pasangan suami istri menerapkan nilai-nilai agama dalam

berkehidupan berumah tangga, baik terhadap pasangan (suami/istri), terhadap

anak-anak, terhadap orang tua kedua belah pihak dan terhadap masyarakat. Baik

Suami maupun istri juga harus selalu menjaga kesehatan yakni kesehatan

reproduksi maupun kesehatan tubuh secara umum.

Page 123: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

111

Kehidupan berumah tangga sangat syarat dengan konflik, permasalahan

dapat timbul kapan dan dimana saja termasuk dalam kehidupan berkeluarga. Oleh

karena itu baik istri maupun suami perlu memiliki sikap dewasa dan hati yang

dingin sehingga mampu dalam mengatasi setiap permasalahan yang timbul. Akan

tetapi jika permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga sudah tidak dapat

teratasi, baik suami maupun istri dapat meminta pihak ketiga untuk ikut

menangani permasalahan yang timbul dalam rumah tangga. Suami Istri juga dapat

melakukan konseling serta mengikuti pembinaan keluarga yang diadakan oleh

pemerintah ataupun swasta.

A. Pandangan Keluarga Sakinah Menurut “Komunitas Rumah Jodoh”

Keluarga sakinah adalah keluarga yang terbentuk dari perkawinan

yang sah dimata hukum, baik hukum agama maupun hukum positif. Baik

sejak proses mencari pasangan sampai dengan pelaksaanaan perkawinan/akad

harus berdasarkan aturan yang sudah ada, khususnya aturan agama. Keluarga

sakinah adalah keluarga yang senantiasa tunduk dan patuh pada aturan Allah

SWT sebagai landasan untuk menikah. Baik suami maupun istri harus saling

tolong-menolong, membantu dan mendukung terciptanya nuansa keluarga

yang islami dengan membiasakan menerapkan nilai-nilai agama dalam

keluarga. Keluarga Sakinah adalah keluarga yang prima, sehat jasmaninya

serta ruhaninya.

Selain itu, keluarga sakinah adalah keluarga yang memiliki visi misi

pernikahan yang baik yang sesuai dengan ajaran agama. Masing-masing

pasangan harus memiliki tujuan menikah yang jelas, sehingga tidak menikah

Page 124: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

112

hanya karena tuntutan usia atau kata keluarga. Kemudian seluruh anggota

keluarga perlu bahu-membahu mewujudkan visi dan misi tersebut.

Mewujudkan keluarga sakinah tentu saja disertai dengan bekal keilmuan

berumah tangga baik sebelum menikah dan setelah menikah.

B. Kegiatan yang di Selenggarakan Komunitas Rumah Jodoh dalam Upaya

Mewujudkan Keluarga Sakinah

1. Pre Wedding Class/kelas Pra Nikah

Pre wedding Class atau Kelas Pra Nikah adalah kelas yang secara

khusus di peruntukkan kepada orang-orang yang mencari ilmu seputar

kehidupan sebelum pernikahan, bekal-bekal pernikahan yang dinilai

mampu menjadi dasar untuk dapat membangun keluarga yang sakinah

kelak. Selain untuk para lajang, orang-orang yang sudah menikah-pun

tidak di larang untuk mengikuti Kelas Pra Nikah.

Kelas Pra Nikah di bagi menjadi beberapa materi yang

diselenggarakan dalam bentuk seminar dan diskusi. Materi tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Urgensi Menikah, yakni materi seputar pentingnya menikah dilihat

dari berbagai sudut pandang seperti sudut pandang agama, social dan

kesehatan. Tujuan materi ini adalah supaya peserta memiliki

pandangan yang luas tentang tujuan menikah, serta menanamkan

kepada peserta untuk memiliki tujuan yang bak dalam menika kelak.

Page 125: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

113

b. Jodoh Impian (Kriteria Jodoh Impian Suami maupun Istri), yakni

materi seputar sosok jodoh idaman baik suami maupun istri. Kriteria

ini dilihat dari segi agama dan sosial masyarakat. Selain dapat

mengetahui kriteria pendamping hidup yang baik, materi ini bertujuan

memberi semangat kepada peserta untuk terus memperbaiki dan

memantaskan diri untk menjemput jodoh terbaiknya.

c. Taaruf vs Pacaran, materi yang berisi seputar tatacara mencari jodoh

yang baik yang bukan dengna jalan pacaran, tetapi denganjalan taaruf

islami. Materi ini memamaparkan dampak negatif pacaran serta

menjelaskan bagaimana melakukan taaruf yang benar.

d. Bekal Pernikahan (Teknis Pernikahan), adalah materi seputar

persiapan pernikahan misalnya mahar dan walimah

e. Kesehatan Reproduksi, merupakan materi yang tidak kalah penting,

dimana dalam materi ini memaparkan masa-masa subur, cara

menjaga kesehatan reproduksi, dan penyakit-penyakit reproduksi.

Materi ini bertujuan agar peserta senantiasa menjaga kebersihan dan

kesehatan alat reproduksi.

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan dalam Kelas Pra Nikah

diharapkan peserta memilki wwawasan keilmuan di bidang persiapan

pernikahan. Disamping itu, diharapkan pula peserta lebih mantap dan

berani untuk menikah.

Page 126: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

114

2. Pasca Wedding Class/Kelas Paska Nikah

Kelas Paska Nikah adalah kelas yang secara khusus di

peruntukkan kepada orang-orang yang mencari ilmu seputar kehidupan

berumah tangga. Bentuk kegiatan Kelas Paska Nikah sama dengan Kelas

Pra Nikah yakni disajikan dalam diskusi dan seminar. Selain orang yang

sudah berumah tangga, para lajang juga di perbolehkan mengikuti kelas

ini. Kelas Paska Nikah cenderung berisi materi-materi seputar parenting

dan psikologi. Materi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menjadi Ayah dan Ibu Yang Baik dan Manajemen Mendidik Anak,

materi yang berisi tentang tips-tips mengasuh anak mulai dari aqiqah

sampai cara berinteraksi dengan anak. Tujuan materi ini adalah

supaya orangtua memiliki pengetahuan seputar tatacara mengasuh

anak, tidak serampangan mengasuh anak, dan memberikan cinta kasih

yang tapat kepada anak.

b. Manajemen Keuangan Rumah Tangga, materi yang berisi seputar

cara mengelola keuangan rumah tangga sehingga keluarga senantiasa

merasa cukup dengan rezki yang diberikan oleh Allah. Materi ini juga

bertujuan supaya pasangan memilki prioritas dalam membelanjakan

uang yang ada dalam keluarga.

c. Manajemen Konflik Rumah Tangga, materi ini berisi seputar cara-

cara mengahdapi konflik yang sudah sangat psti muncul dalam

kehidupan berumah tangga.

Page 127: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

115

3. Konseling

Konseling adalah kegiatan yang tidak terjadwal yang dapat

dilakukan setiap waktu, bahkan tanpa terikat tempat karena konseling

dilakukan online maupun Offline. Peserta konseling tidak terbatas

meskipun sangat diutamakan menjadi anggota Komunitas Rumah Jodoh.

Meskipun tidak terikat tempat dan waktu, peserta konseling harus

memperhatikan beberapa aturan dan tahapan yang sudah di sepakati oleh

Komunitas Rumah Jodoh diantaranya:

a. Peserta konseling/pasien laki-laki melakukan konseling dengan

konselor laki-laki, sedangkan peserta konseling/pasien perempuan

dengan konselor perempuan

b. Menutup aurat bila konseling dilakukan secara offline/langsung

c. Menggunakan Bahasa yang santun

d. Merahasiakan segala hal-hal terkait dengan kegiatan konseling

4. I’tikaf

I’tikaf dilakukan 2-3 hari dengan menginap di masjid yang

seringnya dilakukan di masjid-masjid kota Salatiga. I’tikaf adalah salah

satu kegiatan Komunitas Rumah Jodoh yang bertujuan untuk

menanamkan rasa kekeluargaan antar anggota, menenamkan pembiasaan

nilai-nilai agama dalam keluarga, serta diskusi dan taqarrub kepada

Allah. I’tikaf dilakukan enam bulan sekali.

Page 128: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

116

C. Tinjauan Hukum Islam terhadap konsep keluarga sakinah dan kegiatan

“Komunitas Rumah Jodoh” dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di

Salatiga

1. Tinjauan Hukum Islam terhadap konsep keluarga sakinah

“Komunitas Rumah Jodoh”

Konsep keluarga sakinah berdasarkan tinjauan hukum islam telah

dipaparkan dalam BAB II Kajian Pustaka yakni, keluarga sakinah

menurut pandangan hukum islam adalah sebuah keluarga yang terbentuk

berdasarkan ikatan perkawinan yang sah dimata hukum agama dan

hukum positif. Keluarga yang tenang dan tentram yang dapat membuat

penghuninya merasa nyaman untuk tinggal dan kembali.

Sedangkan pandangan keluarga sakinah menurut “Komunitas

Rumah Jodoh” telah disinggung dalam BAB III Temuan Penelitian yakni

keluarga sakinah harus dibarengi dengan mawaddah dan rahmah atau

rasa kasih dan sayang. Keluarga sakinah akan tercapai jika dalam

keluarga hidup dan tumbuh rasa mawaddah dan rahmah. Selain itu perlu

pula ditanamkan dalam keluarga baik kepada pasangan dan anak-anak

mestilah memiliki jiwa dakwah yang kuat. Pasangan dan anak perlu

memahami tujuan penciptaan manusia yakni sebagai khalifah/pemimpin

dimuka bumi.

Menurut “KRJ”, keluarga sakinah adalah keluarga yang terbentuk

atas landasan cinta karena Allah, berdasarkan aturan agama dan aturan

negara yang berlaku. Sebuah keluarga harus terbentuk atas dasar ibadah

Page 129: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

117

kepada Allah sehingga perlu diperhatikan tatacara dalam memilih

pasangan hidup yang akan menjadi suami/istri kelak hingga pelaksanaan

akad nikah-pun harus sesuai dengan aturan Allah serta aturan negara.

Keluarga sakinah harus mampu menyelesaikan segala persoalan yang

terjadi dalam tubuh keluarga dengan berbagai upaya sehingga keadaan

keluarga menjadi tenang dan tentram. Setiap anggota keluarga khususnya

suami dan istri juga bertanggungjawab dalam menanamkan nilai-nilai

agama dalam kehidupan berkeluarga sehari-hari. Selain itu keluarga juga

harus dipenuhi dengan rasa kasih dan sayang antar sesama pasangan dan

anak tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Keluarga sakinah adalah

keluarga yang mentaati perintah Allah sebagaimana dijelaskan dalam al-

Qur‟an dan mengikuti tuntunan Rasul sebagaimana di paparkan dalam

hadits-hadits.

Keluarga sakinah adalah keluarga yang memiliki ketahanan

ekonomi yang baik, tidak menggantungkan hidup kepada orang lain,

sehingga kebutuhan sehari-hari terpenuhi dengan cukup serta terurus dan

terencana perekonomianya. Ketahanan ekonomi yang baik tidak selalu di

indikasikan melalui jumlah pendapatan atau gaji, akan tetapi rasa syukur

dari segenap keluarga dan kecerdasan istri dalam mengelola kebutuhan

sehari-hari.

Pandangan mengenai keluarga sakinah oleh “Komunitas Rumah

Jodoh” sudah sesuai dengan konsep keluarga sakinah yang ditinjau dari

Hukum Islam. Keluarga sakinah menurut “Komunitas Rumah Jodoh”

Page 130: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

118

harus dilandasi karena kecintaan kepada Allah sehingga persiapan baik

calon pasangan dan pelaksanaan akad harus berdasarkan aturan yang

berlaku yakni aturan agama dan hokum positif. Hal ini sesuai dengan

konsep keluarga sakinah ditinjau dari Hukum Islam yakni haruslah

terbentuk berdasarkan perkawinan yang sah dimata agama dan hokum

positif.

“Komunitas Rumah Jodoh” memandang bahwasanya keluarga

sakinah harus mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi secara

baik dan tuntas. Masing-masing anggota keluarga harus bahu-membahu

menciptakan nuansa islami dalam rumah tangga. Hal ini sebagaimana

tinjuan keluarga sakinah berdasarkan Hukum Islam yang menuntut

terciptanya suasana tenang dan tentram dalam sebuah keluarga sakinah,

dimana dalam “Komunitas Rumah Jodoh” hal tersebut dapat dicapai

manakala seluruh elemen keluarga menciptakan harmonisasi melalui

penanaman nilai-nilai agama islam dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tinjauan Hukum Islam terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh

“Komunitas Rumah Jodoh”

BAB II dalam penelitian ini telah memeparkan bahwasanya dalam

mewujudkan keluarga sakinah perlu melakukan berbagai upaya yakni:

f. Membentuk keluarga sesuai ajaran islam.

g. Melaksanakan hak dan Kewajiban dalam keluarga serta membangun

hubungan yang baik antara suami dan istri.

Page 131: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

119

h. Menyelesaikan konflik secara islami.

i. Melaksanakan pembinaan keluarga berdasarkan yang telah

dicanangkan oleh pemerintah, dan

j. Menerapkan nilai islam dalam keluarga.

“Komunitas Rumah Jodoh” sebagai sebuah komunitas yang memiliki

salah satu visi yakni mewujudkan keluarga sakinah bagi anggotanya

menyelenggarakan berbagai kegiatan yang diharapkan mampu membantu

mewujudkan visi tersebut. Kegiatan tersebut adalah Pre Wedding

Class/Kelas Pra Nikah, Pasca Wedding Class/Kelas Paska Nikah, Kelas

Konseling dan I‟tikaf.

a. Mewujudkan Keluarga Sakinah melalui Kajian Keilmuan dalam

Pre Wedding Class/ Kelas Pra Nikah

Komunitas Rumah Jodoh dalam Pre Wedding Class/Kelas Pra

Nikah menyajikan diskusi dan seminar dengan beberapa paket tema

yang berhubungan dengan ilmu seputar persiapan berumah tangga

diantaranya adalah Tema Urgensi Menikah. Banyak pemuda-pemudi

memahami bahwa menikah hanyalah merupakan sarana menyalurkan

hawa nafsu yang naluriah terdapat dalam setiap individu sehingga

pada akhirnya pernikahan yang terjadi tidak disasari dengan tujuan-

tujuan yang mulia. Komunitas Rumah Jodoh memberikan pemaparan

yang lebih beragam mengenai urgensi menikah bahwasanya menikah

adalah bentuk ibadah kepada Sang Maha Cinta, menikah juga

merupakan bagian dari menjalankan sunnah rasul sebagaimana hadits

Page 132: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

120

menyatakan bahwa salah satu Sunnah rasul adalah menikah, menikah

juga akan mendatangkan banyak pahala karena pasalnya segala hal

baik yang dilakukan antara suami istri merupakan ibadah, dalam

menjalankan ibadah-ibadah harian pasangan juga akan semakin

bersemangat. Menikah pula dapat memperlancar rezki. Materi tentang

Urgensi Menikah tersebut diharapkan pemuda yang awalnya

memandang pernikahan hanya sebatas pemenuhan fase hidup atau

hanya sebatas pelampiasan rasa suka terhadap lawan jenis, menjadi

lebih terbuka.

Namun seluruh urgensi menikah tersebut tidak dapat tercapai

jika masing-masing pihak dalam mencari pasanganya tidak

mengindahkan aturan dan rambu-rambu agama. Komunitas Rumah

Jodoh dalam Pre Wedding Class/Pra Nikah juga menyajikan tema

bagaimana memilih pasangan yang tepat untuk diajak hidup bersama

dalam mahligai rumah tangga, yang dirangaki dalam tema “Jodoh

Impian”. Tema ini mengangkat seperti apa ciri-ciri suami dan istri

idaman serta bagaimana mendapatkanya. Tema tersebut memaparkan

bahwasanya suami idaman adalah laki-laki yang baik secara

agamanya, selain itu ia juga harus memiliki rasa tanggung jawab,

berpenghasilan, memiliki figur seorang pemimpin dan seorang ayah.

Sedangkan ciri-ciri istri idaman adalah baik menurut agamanya,

menyenangkan jika dipandang, bersifat keibuan, halus dan lembut,

sehat serta memiliki banyak keturunan.

Page 133: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

121

Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak pemuda-pemudi kurang

cermat dalam memilih pasangan hidupnya. Mereka kurang

memeperhatikan aspek-aspek seperti disebut dalam kriteria jodoh

impian diatas. Banyak orang memilih pasangan hidup hanya

berdasarkan rasa suka terhadap fisik atau pekerjaan. Padahal idealnya

pernikahan akan dibawa seumur hidup, dan hidup bukan hanya

ditentukan oleh fisik serta harta saja.

Selain akan cermat dalam memilih calon pasangan hidup,

peserta Pre wedding Class juga akan termotivasi untuk dapat menjadi

sosok istri/suami idaman. Jodoh merupakan cerminan diri, siapa yang

ingin mendapatkan jodoh yang baik agamanya, maka ia juga harus

memantaskan diri dengan cara menjadi sosok yang memiliki agama

yang baik pula, dan seterusnya.

Tema selanjutnya dalam kelas Pra nikah adalah “Pacaran Vs

Taaruf”. Pemuda-pemudi muslim perlu memahami bahwa pacaran

bukanlah tradisi islam bahkan bertentangan dalam islam. Pemuda

muslim yang ingin mendapat pasangan yang baik harus menempuh

jalan yang baik pula untuk mendapatkanya dan bukan dengan jalan

pacaran. Alangkah tepatnya jika pemuda/pemudi muslim

menggunakan jalan taaruf untuk berkanalan dengan calon pasangan

yang hendak dijadikan suami/istri. Tentu saja menggunakan kaedah-

kaedah taaaruf yang benar yakni dengan melibatkan orang ketiga

sebagai penengah sehingga tidak ada unsur khalwat/berdua-duaan.

Page 134: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

122

Dalam materi taaruf anggota yang berkenan untuk melakukan

taaruf diajarkan untuk membuat biodata taaruf yang diantaranya

berisi visi-misi pernikahan yang sesuai dengan islam sehingga

anggota menyadari bahwasanya menikah harus memiliki tujuan dan

misi yang mulia. Anggota juga diajarkan menuliskan kriteria jodoh

impian selain yang sudah di paparkan dalam materi “Jodoh Impian”

sehingga anggota termotivasi untuk terus memperbaiki dan

memantaskan diri.

Selain itu, anggota KRJ juga diberi ilmu-ilmu seputar menjaga

kesehatan reproduksi yang terangkum dalam tema “Kesehatan

Reproduksi”. Sebagaimana salah satu tujuan menikah adalah

melakukan perkawinan untuk melangsungkan perkembangbiakan.

Materi ini menjadi sangat penting karena biasanya anggota merasa

malu untuk menanyakan hal-hal tersebut yang dalam masyarakat di

anggap tabu.

Tidak ketinggalan kelas Pra Nikah juga memberikan tema

seputar persiapan-persiapan menjelang pernikahan. Tema ini

berisikan ilmu seputar menentukan waktu akad pernikahan sehingga

tidak ada unsur kemusrikan, menentukan mahar dan walimah.

Saudara DPR dalam wawancara menuturkan bahwa setelah

mengkuti beberapa tema dalam kelas Pra Nikah dan telah

mendapatkan ilmu-ilmu seputar persiapan pernikahan termasuk

kriteria jodoh idaman serta bagaimana cara mendapatkannya. DPR

Page 135: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

123

mengakui setelah mengikuti KRJ wawasanya tentang tipe-tipe laki-

laki dan perempuan yang baik dijadikan pasangan lebih terbuka.

DPR menuturkan bahwa ia tidak pernah mendapat ilmu-ilmu

tersebut sebelumnya dalam sekolah formal bahkan di bangku kuliah.

DPR sangat mengapresiasi kehadiran Komunitas Rumah Jodoh

sebagai sebuah komunitas yang sangat membantu para anak-anak

muda dalam mempersiapkan pernikahan, karena Sebagaimana

diketahui pada era ini hal tersebut justru kurang diperhatikan.

Begitupula saudara TP yang mengaku akan segera

melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat. Sebelumnya TP

merasa sangat kurang dalam hal ilmu-ilmu seputar pernikahan

sedangkan orang tua hanya memberikan wejangan sekedarnya. TP

merasakan Komunitas Rumah Jodoh sangat membantunya dalam

mempersiapkan pernikahan dengan banyak tema-tema-nya yang

mudah dipahami. Hal tersebut menandakan Komunitas Rumah Jodoh

dapat memberi manfaat kepada para pemuda dalam mempersiapkan

pernikahanya.

b. Mewujudkan Keluarga Sakinah melalui Kajian Keilmuan dalam

Pasca Wedding Class/Kelas Paska Nikah

Sama halnya dengan ilmu-ilmu Pra Nikah, ilmu-ilmu dalam

kelas Paska Nikah ternyata juga sangat jarang ditemui dalam sekolah

formal ataupun bangku kuliah. Kehidupan berumah tangga justru

lebih kompleks dan beragam karena disinilah kehidupan dua insan

Page 136: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

124

mulai menyatu, bahkan pihak-pihak keluarga besar pun ikut melebur.

Untuk membekali pasangan maka Komunitas Rumah Jodoh juga

menyediakan Kelas Paska Nikah. Kelas Paska nikah hampir sama

dengan kelas Pra Nikah dalam teknis pelaksanaanya, dimana materi

atau tema-tema disajikan dalam bentuk diskusi dan seminar.

Perbedaanya hanya terletak pada tema materinya saja.

Tema materi Kelas Paska Nikah yang pertama adalah Menjadi

Ayah dan Ibu yang Baik dan Manajemen Mendidik Anak. Anak

merupakan amanah dari Allah yang kelak pasti akan diminta

pertanggungjawabanya. Mau menjadi apa dan bagaimana seorang

anak ditentukan dengan bagaimana orang tua dalam mengasuhnya.

Banyak masyarakat beranggapan anak merupakan buah dari

pernikahan. Padahal bukan sekedar itu, anak dapat menjadi jalan

orang tuanya ke surga ataupun ke neraka.

Mendidik anak tidak boleh coba-coba. Mau tidak mau orang

tua harus bersikap professional, siap dan sigap dalam

membesarkanya. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tujua

menikah adalah melahirkan generai penerus yang solih dan

berkualitas, maka orang tua harus memahami ilmu-ilmu seputar

mendidik anak. Tema tersebut menjelaskan, untuk mendidik anak

dengan baik maka perlu ditunaikan hak-hak anak seperti aqiqah

termasuk memberinya nama yang baik, memperlakukan anak dengan

Page 137: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

125

adil, memberikanya lingkungan yang baik, mengajarkan nilai-nilai

tauhid dan membiasakan ibadah sejak kecil.

Selain masalah anak, hidup berumah tangga kerapkali di

pusingkan dengan masalah ekonomi. Seorang perempuan khususnya,

kelak akan menjadi bendahara dalam rumah tangganya. Ia akan

bertugas mengatur harta suaminya. Termasuk dalam hal-hal

membelanjakan dan lain-lain. Oleh karenanya diperlukan ilmu untuk

memanage harta dalam rumah tangga, dalam hal ini Komunitas

Rumah Jodoh merangkumnya dalam tema Manajemen Keuangan

Rumah Tangga.

Tema tersebut mengajarkan kepada peserta tentang tatacara

mengelola harta dalam rumah tangga, prioritas-prioritas pengeluaran

harta dalam rumah tangga serta sifat-sifat yang harus dihindari dalam

membelanjakan harta. Selain itu, Pasca Wedding Class/Kelas Pra

Nikah juga memberikan materi seputar Manajemen Konflik Rumah

Tangga. Sebagaimana diketahui bahwa masalah pasti datang

termasuk dalam kehidupan berkeluarga. Ilmu ini menjadi sangat

penting karena fakta di lapangan membuktikan banyak masalah

dalam rumah tangga yang tidak di hadapi dengan bijak mampu

menghantarkan pernikahan pada ambang perceraian. Diketahui

tatacara meneglola masalah rumah tangga yang terbaik adalah melalui

musyawarah diantara kedua belah pihak. Baik suami maupun istri

pula harus memliki kepala yang dingin dalam menghadapi setiap

Page 138: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

126

masalah yang ada, tidak mengedepankan ego, serta senantiasa

mengingat tujuan pernikahan yakni sebagai bentuk ibadah kepada

Allah. Artinya adalah selalu memohon kepada Allah untuk ditunjukan

jalan keluar. Ketika kedua belah pihak sudah tidak mampu

menyelesaikan masalahnya, barulah diperbolehkan menunjuk pihak

ketiga sebagai mediator untuk menengahi, serta memberikan

masukan. Pihak ketiga juga sebaiknya disepakati oleh kedua belah

pihak yang bermasalah sehingga tercapai jalan keluar terbaik.

Saudara SN menuturkan bahwa semenjak ia mengikuti

kegiatan-kegiatan dalam KRJ, dirinya dapat lebih matang dalam

menghadapi permasalah yang terjadi dalam rumah tangganya, ia

memahami bagaimana ia harus membelanjakan harta suaminya dan

sabar ketika pergolakan terjadi dalam behtera rumah tangganya. SN

menyadari setiap masalah yang datang tidak selalu menjadi ancaman

asalkan disikapi dengan hati yang dingin dan terbuka. Selain itu SN

juga turut mengajak suaminya dalam kegiatan-kegiatan KRJ supaya

dapat bersama-sama membangun keluarga yang tentram, sigap dalam

menghadapi masalh yang terjadi.

Meskipun belum menikah, saudara DPR juga menyatakan

bahwa Komunitas rumah Jodoh dapat menjadi wadah setiap pasangan

yang akan ataupun sudah menikah dalam membekali ilmu-ilmu

seputar kehidupan rumah tangga termasuk cara-cara menangani

konflik kehidupan berkeluarga. Ilmu-ilmu tersebut ia terapkan dalam

Page 139: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

127

kehidupan keluarganya, termasuk ketika menyikapi orang tua dan

saudara-saudaranya.

c. Mewujudkan Keluarga Sakinah melalui Konseling

Kelas konseling hadir sebagai wadah para pasangan ataupun

para bujang yang kesulitan menangani permasalahan seputar

kehidupan rumah tangga. Pada dasarnya prinsip islam

mengedepankan jalan musyawarah dalam menyelesaikan setiap

permasalahan yang muncul. Musyawarah hendaknya dilakukan oleh

pihak-pihak yang berperkara, jika tidak bisa barulah dengan orang tua

atau keluarga, namun jika masih tidak bisa juga maka boleh

melibatkan pihak ketiga yang dalam hal ini adalah kelas Konseling di

Komunitas Rumah Jodoh.

Sejauh ini kelas Konseling dapat dilakukan secara

offline/secara langsung atau secara online/secara tidak langsung.

Meskipun Kelas Konseling diperuntukkan untuk umum, namun

sangat dianjurkan peserta yang melakukan konseling dapat menjadi

anggota Komunitas Rumah Jodoh.

Kelas Konseling di Komunitas Rumah Jodoh mengedepankan

asas Kerahasiaan yakni kewajiban seorang konselor untuk

merahasiakan identitas pasienya serta hal-hal yang menjadi

permasalahan. Selain itu juga berlandaskan asas professional,

maksudnya adalah ketepatan konselor dalam memberikan saran dan

Page 140: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

128

nasehat kepada pasien. Komunitas Rumah Jodoh mengatur

pembagian pasien berdasarkan jenis kelamin. Pasien laki-laki

bersama konselor laki-laki yakni bapak Harmuzi, S.Pd.I sedangkan

pasien perempuan dengan konselor perempuan pula yakni ibu

Widayati Lestari, S.Pd.I.,M.Ps. Hal ini dimaksud untuk menjaga agar

tidak ada khlawat serta pasien akan lebih leluasa dalam

mengungkapkan masalahnya. Asas yang ketiga adalah Asas

Kedisiplinan. Pasien harus tepat waktu dalam melakuka konseling

sesuai dengan janji yang sudah disepakati sebelumnya.

Saudara RZ menyampaikan bahwasanya telah mengikuti

konseling secara langsung dengan konselor di KRJ. Saudara RZ

awalnya merasa ragu, namun karena sudah terdesak dan tidak mau

berlama-lama berkubang dalam masalah, akhirnya RZ memberanikan

diri. Dia semakin terbantu dalam menyelesaikan permasalahanya. RZ

menuturkan bahwa kelas Konseling adalah pilihan terakhir ketika ia

dan pasangan tidak mampu lagi meneyelesaikan permasalahanya

sendiri. Saudara RZ juga merasa senang karena selama ini kadang

tidak tau harus meminta pertimbangan serta saran-saran dari siapa. Ia

merasa tidak sampai hati harus menceritakan permasalahan kepada

kedua orang tuanya yang sudah terbilang lanjut usia. Saudara RZ

merasa memiliki keluarga yang baik dengan adanya kelas konseling.

Page 141: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

129

d. Mewujudkan Keluarga Sakinah Melalui Pembiasaan Penanaman

Nilai Agama dalam Rumah Tangga

I’tikaf adalah kegiatan yang diperuntukan kepada

tim/pengurus serta para peserta yang berbentuk sharing dan diskusi

serta penanaman nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

I’tikaf dilakukan di masjid di area kota Salatiga dengan intensitas

minimal setahun dua kali. I’tikaf lebih ditekankan pada peningkatan

iman dan takwa serta pengakraban antar anggota dan Tim. I’tikaf

berisi kegiatan tilawah, diskusi dan sharing, tafsir Al-Qur‟an dan

Muhasabah. Hal ini bermanfaat diantaranya adalah menanamkan

nilai-nilai agama dalam diri untuk kemudian di aplikasikan dalam

kehidupan berkeluarga. Sebagaimana salah satu cara mewujudkan

keluarga sakinah yang telah di paparkan dalam BAB II yakni

membiasakan menghidupkan nilai-nilai islam dalam kehidupan

berumah tangga.

Diungkapkan oleh saudara TP dan HP bahwa setelah

mengikuti kegiatan-kegiatan KRJ termasuk kegiatan i’tikaf saudara

TP merasa hidupnya semakin nyaman dan tenang, ia juga semakin

sadar pentingnya menanamkan nilai-nilai agama dalam rumah

tangganya meski belum dikarunia seorang anak.

TP menyadari bahwa tanpa nilai-nilai islam yang ditanamkan

dalam keluarganya, maka mustahil ia dapat mewujudkan keluarga

yang sakinah. Dalam kegiatan i’tikaf ia menjadi semakin akrab

Page 142: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

130

dengan para anggota KRJ yang memiliki visi misi yang sama yakni

mewujudkan keluarga sakinah. Selain mendapatkan ilmu dari diskusi

dan sharing, TP juga mendapatkan pengalaman spiritual yang dapat di

aplikasikanya dalam rumah tangga.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh “Komunitas Rumah Jodoh”

sebagai upaya dalam mewujudkan keluarga sakinah sudah sesuai dengan

upaya mewujudkan keluarga sakinah ditinjau dari Hukum Islam.

Membentuk keluarga sesuai ajaran islam, dan melaksanakan hak

dan kewajiban dalam keluarga serta membangun hubungan yang baik

antara suami dan istri telah dipaparkan dalam kegiatan “Komunitas

Rumah Jodoh” yakni Pre Wedding Class/Kelas Pra Nikah. Selain materi,

peserta “KRJ” juga mendapat control terhadap pengaplikasian ilmu-ilmu

dalam Kelas Pra Nikah yang erat hubunganya dengan Membentuk

keluarga sesuai ajaran islam, dan melaksanakan hak dan kewajiban dalam

keluarga serta membangun hubungan yang baik antara suami dan istri.

Menyelesaikan konflik secara islami dalam “Komunitas Rumah

Jodoh” dipaparkan dalam Pasca Wedding Class/Kelas Paska Nikah yakni

pada materi “Manajemen Konflik”. Selain itu, peng-aplikasian ilmu

dalam me-mange konflik rumah tangga didapatkan dalam Kelas

Konseling yang bertujuan menangani konflik dalam kehidupan rumah

tangga bagi para anggota “Komunitas Rumah Jodoh”. Konseling adalah

salah satu cara islam dalam menyelesaikan konflik rumah tangga dengan

Page 143: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

131

syarat sudah tidak mampu menyelesaikan konflik rumah tangga setelah

ditempuh proses musyawarah. Kegiatan ini bersesuaian dengan salah satu

cara mewujudkan keluarga sakinah ditinjau dari Hukum Islam yakni

menyelesaikan konflik rumah tangga secara islami.

Bagi para anggota, melaksanakan pembinaan keluarga dan

menerapkan nilai islam dalam keluarga dilakukan dalam kegiatan I‟tikaf

yang terjadwal dilakukan enam bulan sekali. Walaupun sudah terlaksana

dalam kegiatan I‟tikaf, kegiatan pembinaan keluarga juga dapat

terselenggara ketika mengikuti kelas Paska Nikah dan Konseling.

Pengurus “Komunitas Rumah Jodoh” dapat melakukan evaluasi dan

kontroling terhadap kehidupan berkeluarga para anggota.

Page 144: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

132

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Keluarga sakinah merupakan keluarga dambaan setiap insan yang

melakukan pernikahan. Perlu disadari bahwasanya keluarga sakinah tidak

dapat terwujud begitu saja. Diperlukan upaya oleh semua pihak dalam

keluarga untuk dapat mewujudkan keluarga sakinah. Berdasarkan penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap “Komunitas Rumah Jodoh”

dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap

anggotanya sebagaimana terangkum dalam BAB III peneliti mendapatkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Keluarga sakinah menurut pandangan “Komunitas Rumah Jodoh” adalah

keluarga yang memiliki visi dan misi pernikahan yang baik. Terbentuk

atas dasar perkawinan yang sah baik persiapan sampai akad. Seluruh

pihak dalam keluarga harus saling bahu membahu untuk mewujudkan

tujuan tersebut. Tentu saja dengan bekal ilmu-ilmu berumah tangga.

keluarga sakinah harus mampu menyelesaikan setiap perssoalan yang

muncul, sehingga keluarga mampu menjadi tempat untuk pulang melepas

segala lelah dan penat. Merasa tenang dan tentram apabila berada

didalamnya yang dapat diwujudkan ketika seluruh elemen keluarga

menyadari tujuan penciptaan manusia adalah sebagai khalifah Fil arld

Page 145: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

133

dan nilai-nilai agama tertanam serta di aplikasikan dengan baik dalam

keluarga.

2. “Komunitas Rumah Jodoh” memiliki berbagai kegiatan dalam menunjang

salah satu visi nya yakni membangun keluarga sakinah Mawaddah dan

Rahmah serta memilki ketahanan yang baik. Kegiatan-kegiatan

“Komunitas Rumah Jodoh” adalah sebagai beikut:

a. Pre Wedding Class atau Kelas Pra Nikah

b. Pasca Wedding Class atau Kelas Paska Nikah.

c. Kelas Konseling

d. kegiatan I’tikaf.

3. Konsep keluarga sakinah menurut “Komunitas Rumah Jodoh” sudah

sangat sesuai dengan konsep keluarga sakinah ditinjau dari Hukum Islam.

Kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” yang berupa Pre Wedding Class,

Pasca Wedding Class, Konseling dan I’tikaf sebagai upaya mewujudkan

keluarga sakinah juga senada dengan upaya mewujudkan keluarga

sakinah berdasarkan tinjauan hukum islam. Dimana kegiatan “Komunitas

Rumah Jodoh” sebagai upaya mewujudkan keluarga sakinah

dikelompokkan sebagai berikut:

a. Kajian keilmuan seputar dunia keluarga baik pra maupun paska yang

terlaksana dalam Pre Wedding Class/Kelas Pra Nikah serta Pasca

Wedding Class/Kelas Paska Nikah.

Page 146: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

134

b. Penyelesaian problem rumah tangga bersama dengan psikolog dan

pihak yang berkompeten, yang terlaksana dalam Kelas Konseling baik

secara Online maupun Offline

c. Penanaman nilai-nilai agama dalam keluarga yang terlaksana dalam

kegiatan I’tikaf.

B. Saran

1. Saran untuk “Komunitas Rumah Jodoh”

a. “Komunitas Rumah Jodoh” diharapkan mampu menambah tema-tema

dalam setiap kelas baik Pre Wedding Class ataupun Pasca Wedding

Class sehingga anggota akan semakin bertambah wawasannya

seputar persiapan menikah ataupun ilmu parenting.

b. “Komunitas Rumah Jodoh” diharapkan dapat menyelenggarakan

kegiatan di luar salatiga sehingga akan lebih dikenal oleh banyak

pemuda-pemudi dan para orang tua.

2. Saran untuk masyarakat

a. Diharapkan masyarakat akan semakin memahami betapa pentingnya

ilmu seputar rumah tangga dan ilmu-ilmu parenting sebagai

kebutuhan dalam mewujudkan keluarga sakinah.

b. Masyarakat lebih semangat menanamkan dan mengaplikasikan nilai-

nilai agama dalam kehidupan keluarga.

Page 147: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

135

c. Masyarakat lebih tertarik mengikuti seminar atau kajian-kajian yang

bermuatan ilmu keluarga sebagaimana diketahui bahwa pilar utama

tegaknya sebuah peradaban berasal dari sebuah keluarga.

Page 148: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

136

DAFTAR PUSTAKA

Abud, Abdul Ghani. 1979. Keluargaku Surgaku: Makna Pernikahan, Cinta dan

Kasih Sayang. Terjemahan oleh Luqman Junaidi. 2004. Jakarta: Penerbit

Hikmah.

Ali, Marzuki. Tanpa Tahun. Keluarga Sakinah. (Online),

(http://staffnew.uny.ac.id/upload/132001803/lainlain/Dr.+Marzuki,+M.Ag

_.+Keluarga+Sakinah.pdfdi akses 18 April 2017)

Ali, Zainudin. 2009. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Ashofa, Burhan. 2013. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan. 2009. Buku Panduan

Keluarga Muslim. Jakarta: Kementrian Agama

Baqi, M.Fuad Abdul. 1986. Fahras Sunan Ibnu Majah. Libanon: Darul Qutub

Daradjat, Zakiah dkk. 1995. Ilmu Fiqih Jilid 2. Yogyakarta: PT Dhana Bhakti

Wakaf.

Departemen Pendidikan, 2000. Kamus Besar Bahasa Insonesia. Jakarta.

Departemen Agama Republik Indonesia. 2007. Mushaf Al-Qur’an Terjemah. CV

Bandung: Insan kamil.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islanomor: Dj.Ii/542 Tahun 2013

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah

Fadlilah, M. 2012. Menikah Itu Indah. Yogyakarta: Elangit7 Publishing.

Hasbullah, Abu Muhammad Ibnu Sholih Bin. Tanpa Tahun. Tuntunan

Menggapai Keluarga Sakinah Disertai Kiat-Kiat Memperbaiki Rumah

Tangga. Tanpa Kota: PT Pustaka Ibnu Umar

Intruksi Presiden RI No. 1 tahun 1991. Kompilasi Hukum Islam.

Jawaz, Yazid bin Abdul Qodir. 2008. Nasehat Pernikahan. Tanpa kota: Pustaka

Al-Bayati

Page 149: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

137

Kisyik, Abdul hamid. Tanpa Tahun. Bimbingan Islam Untuk Mencapai Keluarga

Sakinah. Terjemahan oleh Ida Nursida. 2005. Bandung: Al-Bayan PT

Mizan Pustaka

Lestari, Sri. 2016. PSIKOLOGI KELUARGA: Penanaman Nilai dan Penanganan

Konflik dalam Keluarga. Jakrta: Pranamedia Grup

Puspitawati, Herien. 2013. Gender dan. Keluarga: Konsep dan Teori Keluarga.

Bogor: PT IPB Press

Sabiq, Sayyid. Tanpa tahun. Fikih Sunnah Jilid 6. Terjemahan oleh Moh. Tholib.

1990. Bandung: Alma‟arif

Sudarsono. 2005. Hukum Perkawinan Naional. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suwarno, Sayekti Pujo. 1994. Bimbingan dan Konseling Keluarga. Yogyakarta:

Menara Mas Offset.

Tihami & Sohari Sahrani. 2013. Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap.

Jakarta: Rajawali Press

Takariawan, Cahyadi. 2009. Dijalan Dakwah Kugapai Sakinah: Panduan

Merencanakan Pernikahan Hingga mencapai Kebahagiaan Puncak dalam

Rumah Tangga. Solo: Era Intermedia

Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 52 Tahun 1995 tentang Perkembangan

kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Ulfatmi. 2011. Keluarga Sakinah dalam Perspektif Islam: Studi Terhadap

Pasangan yang Berhasil Memertahankan Keutuhan Perkawinan di Kota

Padang. Kementrian Agama Republik Indonesia

Yunus, Mahmud. 2007. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: PT Mahmud Yunus Wa

Dzurriyyah.

Internet:

https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/893 diakses pada: 13:00, 10

Agustus 2017

Page 150: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

LAMPIRAN

Page 151: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 152: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 153: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 154: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 155: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 156: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Nur Fitria Primastuti Fakultas : Syariah

Nim : 21113044 Jurusan : Hukum Keluarga

Islam

Dosen PA : Sukron Ma‟mun, M.Si

No. Judul Pelaksanaan Keterangan Poin

1. Sertifikat OPAK STAIN

SALATIGA 2013 “Rekontruksi

Paradigma Mahasiswa Yang

Cerdas, Peka dan Peduli” Oleh

Dewan Eksekutif Mahasiswa

(DEMA) STAIN Salatiga

NO. 020/PAN

OPAK/STAINSA/VII/2013

Salatiga, 27

Agustus 2013

Peserta

2. Sertifikat OPAK SYARIAH

2013 “Revitalisasi Intelektualitas

& Spiritualitas Mahasiswa

Menuju Kemajuan Indonesia”

Oleh HMJ Syariah STAIN

Salatiga

No. 10/HMJ Syar.ST

Sltg/VIIi/2013

Salatiga, 29

Agustus 2013

Peserta

Page 157: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

3. Sertifikat Library User Education

(Pendidikan Pemakai

Perpustakaan) UPT Perpustakaan

STAIN Salatiga

No. Sti.24/K.II-

1/HM.01.2/250/2013

Salatiga, 16

September

2013

Peserta

4. Sertifikat Training Makalah LDK

Darul Amal STAIN Salatiga

No. 02/BK/PAN?LDKDA-

STAIN-SLTG/IX/2013

Salatiga, 18

September

2013

Peserta

5. Sertifikat Bedah Buku “Mahkota

Untuk Emak” oleh LDK Darul

Amal Stain Salatiga

No. 03/BK-PAN/LDK-

DASTAIN/IX/2013

Salatiga, 03

Oktober 2013

Peserta

6. Sertifikat SEMINAR

NASIONAL BAHASA ARAB “

Inovasi Pembelajaran Bahasa :

Upaya Menjaga Eksistensi dan

Masa Depan Pembelajaran

Bahasa Arab” Oleh ITTAQO

No: 03/Sem.Nas/Ittaqo/x/2013

Salatiga 09

Oktober 2013

Peserta

7. Piagam Penghargaan IBTIDA‟ Salatiga, 13 Peserta

Page 158: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

LDK Darul Amal STAIN

Salatiga “Mahasiswa Istimewa

Menuju generasi Rabbani” oleh

LDK Darul Amal STAIN

Salatiga

No. 10/P/Pan-

IBTIDA‟/LDKDA/STAINSltg/X

/2014

April 2014

8. Piagam Penghargaan IPST

(Islamic Public Speaking

Training) Oleh LDK Darul Amal

STAIN Salatiga

No. 011/P/Pan-

FestivalDakwah/LDK-

DA/STAINSLTG/V/2014

Salatiga, 9

Juni 2014

Peserta

9. Piagam Penghargaan dalam

Pesantren Kilat yang

dilaksanakan di SMP Negeri 3

Salatiga, SMP Negeri 9 Salatiga,

dan SMP 10 Salatiga 15-19 Juli

2014

Nomor: 011/P/Pan-

GARDIKA/LDK-

Salatiga, 19,

Juli 2014

Pemateri

Page 159: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

DA/STAINSLTG/VII/2014

10. (ODK) Orientasi Dasar

Keislaman “Pemahaman Islam

Rahmatan Lil „Alamin Sebagai

Langkah Awal Menjasi

Mahasiswa berkarakter” Oleh,

Ittaqo, LDK, JQH

No. 003/PS.ODK/LDK-

ITQ/STAIN-SLTG/2014

Salatiga, 21

Agustus 2014

Panitia

11. TRAINING KADER 2 Oleh

LDK Darul Amal Stain Salatiga

NO. 008/PAN-

TEKAD2/LDKDA/STAINSLTG

/IX/2014

Salatiga, 27

September

2014

Panitia

12. Sertifikat Ibtida‟ “Ikatan Bingkai

Cinta dalam Titian Dakwah

Menuju Insan Kamil” Oleh LDK

Darul Amal STAIN Salatiga

No. 11/Pan-IBTIDA‟/LDK-

DA/STAIN Sltg/X/2014

Salatiga, 18

Oktober 2014

Panitia

13. Sertifikat Talkshow Pra Nikah

“Menjemput Jodoh Impian” oleh

Rumah Keluarga Indonesia

Salatiga, 9

November

2014

Peserta

Page 160: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

(RKI) Kota Salatiga

14. Sertifikat Workshop Menghafal

Cepat Oleh Lembaga Bimbingan

dan Pelatihan “RADHWA”

Salatiga, 14

Desember

2014

Peserta

15. Sertifikat SEMINAR

INTERNATIONAL On the

Inaguration of IAIN Salatiga

“ASEAN Economic Community

2015; Prospects and Challenges

for Islamisc Higher Education “

Nomor : Sti.24/K-

O/PP.00.9/660/2015

Salatiga, 28

Februari

2015

Peserta

16. Surat Keputusan Rektor IAIN

Salatiga tentang “Pengangkatan

Pengurus Lembaga Dakwah

Kampus (LDK) Fathir Ar-Rasyid

Institut Agama Islam Negri

Salatiga Masa Bakti 2015“

Nomor:

St.24.1/R/PP.00.9/212/2015

Salatiga, 17

Maret 2015

Pengurus

17. Sertifikat & SK Seminar

Nasional “Peran Mahasiswa

Syariah dan Hukum dalam

Salatiga, 27

Juni 2015

Panitia

Page 161: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

Pembangunan Bangsa” Oleh

Dewan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas Syariah (DEMAF

Syariah)

No.013/DEMA

F.Sya.IAIN.Sltg/SekPan/VI/2015

18. Sertifikat & SK OPAK Fakultas

Syariah “Aktualisasi Integritas

Mahasiswa Fakultas Syari‟ah

melalui Analisa Sosial Ke-

Syariah-an” Oleh Dewan

Eksekutif Mahasiswa Fakultas

Syariah (DEMAF Syariah)

No. 008/DEMA-F

Sya.IAIN.Sltg/VIII/2015

Salatiga, 13

Agustus 2015

Panitia

19. Sertifikat Ibtida‟ LDK Fathir Ar-

Rasyid IAIN Salatiga “Ikat Hati,

Bina Diri, Songsong Teladan

Sejati” Oleh LDK Fathir Ar

Rasyid IAIN Salatiga

No. 01/Pan-IBTIDA‟/LDK-FA-

IAIN/X/2015

Salatiga, 30

September

2015

Panitia

20. Sertifikat Seminar “Memahami Tengaran, 3 Peserta

Page 162: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

Kejiwaan dan Masalah Santri

SMPIT-MA Serta Problem

Solvingnya” Oleh Yayasan

Pendidikan Islam Sabilul Khoirot

Oktober 2015

21. Sertifikat IAIN Bershalawat dan

Orasi Kebangsaan “Menyemai

Nilai-Nilai Islam Indonesia

Untuk Memperkokoh NKRI

dalam Mewujudkan baldatun

Toyyibatun Warobbun Ghofur”

Oleh Dewan Eksekutif

Mahasiswa IAIN Salatiga

No.

K19/Pan.IAIN.Sltg_bersholawat/

DEMA_I_/XI/2015

Salatiga 06

November

2015

Peserta

22. Sertifikat Training Kader 1

“Bersama melangkah, menggapai

Aktualisasi Dakwah

Kontemporer” Oleh LDK Fathir

Ar-Rasyid IAIN Salatiga

No. 01/Ser-Pan TEKAD 1/LDK-

FA/XI/2015

Salatiga, 18

November

2015

Panitia

23. Sertifikat Training Kader 2 Salatiga, 23 Panitia

Page 163: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

“Bersama melangkah, menggapai

Aktualisasi Dakwah

Kontemporer” Oleh LDK Fathir

Ar-Rasyid IAIN Salatiga

No. 01/Ser-Pan TEKAD 2/LDK-

FA/XI/2015

November

2015

24. Sertifikat Seminar Nasional

“Muslimah Sejati Bertabur

Inspirasi” Oleh LDK Fathir Ar-

Rasyid IAIN Salatiga

No.02/Pan-DMA/LDK-FA-

IAIN/XI/2015

Salatiga, 29

November

2015

Panitia

25. Surat Keputusan Rektor IAIN

Salatiga tentang “Pengangkatan

Pengurus Lembaga Dakwah

Kampus (LDK) Fathir Ar-Rasyid

Institut Agama Islam Negri

Salatiga Masa Bakti 2016“

Nomor:

In.26/R/KM.01.3/602/2016

Salatiga, 14

Maret 2016

Pengurus

26. Surat Keputusan Dekan Fakultas

Syari‟ah IAIN Salatiga tentang

Pengangkatan Pengurus Dewan

Salatiga, 24

Maret 2016

Pengurus

Page 164: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

Mahasiswa (DEMA) fakultas

Syariah Institut Agama Islam

(IAIN) Salatiga Tahun 2016

No. In.26/D2/KM.01.3/323/2016

27. Sertifikat Bedah Buku “Agama

Baha‟I dalam Lintasan Sejarah di

Jawa Tengah” Oleh Fakultas

Syariah IAIN Salatiga dan

Komunitas pemeluk Agama

Baha‟ijawa Tengah

No. B-

441/IN.21/D2/KS.01.3/04/2016

Salatiga, 26

April 2016

Peserta

28. Sertifikat & SK Seminar

Nasional, “Analisis Metode

Imsakiyah yang Berkembang di

Indonesia” Oleh DEMA Fakultas

Syari‟ah Iain Salatiga

No.

003/Sem_Nas/DEMA_FSya.IAI

N.Sltg/VI/2016

Salatiga, 2

Juni 2016

Panitia

29. Sertifikat Seminar Nasional

Milad LDK ke-14 “Esensi

Dakwah Kontemporer”

Salatiga, 21

Mei 2016

Panitia

Page 165: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

No. 01/Pam-MiladXIV/LDK-

FA/V/2016

30. Sertifikat Kuliah Umum Fakultas

Syariah IAIN salatiga “Gerakan

Revivalis Islam Modern dan

Perkembangan Hukum di

Indonesia” Oleh Fakultas Syariah

IAIN Salatiga

No. B-

566/In.21/D2/PP.02/06/2016

Salatiga, 2

Juni 2016

Peserta

31. Piagam Penghargaan

Pembimbing Pesantren

Ramadhan Tahun 2015/2016 di

SMP Negeri 9 Salatiga

Nomor. 002.6/343

Salatiga, 14

Juni 2016

Pembimbing

32. Sertifikat & SK OPAK Fakultas

Syari‟ah IAIN Salatiga

“Membangun Integritas

Mahasiswa Fakultas Syari‟ah

sebagai Bekal Menjadi Ilmuwan

& Praktisi Hukum yang religious

& professional “

No: A-105/DEMA-

Salatiga, 22-

23 Agustus

2016

Panitia

Page 166: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

F/Syar.IAIN.Salatiga.VII/2016

33. Sertifikat National Achievement

Motivation Training “Solusi

cerdas, Sukses Akademis dan

Organisasi”

No.063/PAN-PRA-

IBTIDA‟/LDK-FA-IAIN/X2016

Salatiga, 01

Oktober 2016

Panitia

34. Sertifikat RELAWAN BOOTH

FUNDRAISER di Selenggarakan

Oleh GRIYA ZAKAT dan

DOMPET DHUAFA

No. 013/B/GZ-DD/VI/2017

Kab.

Semarang, 23

Juni 2017

Peserta

Jumlah Nilai SKK

Salatiga, Agustus 2017

Page 167: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

Panduan Wawancara dengan founder “Komunitas Rumah Jodoh”

Sebelumnya penulis memperkenalkan diri kepada founder (Nama, alamat,

Fakultas, Jurusan, Judul Skripsi dan tujuan wawancara), kemudian mengajukan

pertanyaan 5 W + 1 H, dan beberapa pertanyaan tambahan sebagai berikut:

1. (WHAT) Apa itu KRJ?

........................................................................................................................

2. (WHY) apa latar belakang berdirinya KRJ?

........................................................................................................................

3. (WHEN) Kapan KRJ berdiri?

........................................................................................................................

4. (WHERE) dimana kantor KRJ?

........................................................................................................................

5. (WHO) siapa saja pengurus dan anggota KRJ?

........................................................................................................................

6. (HOW) bagaimana kegiatan KRJ?

........................................................................................................................

7. (HOW) Bagaimana konsep keluarga sakinah menurut pandangan KRJ?

........................................................................................................................

Page 168: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

Panduan Wawancara dengan anggota “Komunitas Rumah Jodoh”

Sebelum mengajukan pertanyaan, penulis memperkenalkan identitas diri seperti

nama, alamat, jurusan, fakultas, judul skripsi dan tujuan wawancara. Kemudian

menanyakan identitas responden dan apakah identitasnya akan ditulis jelas atau

disamarkan. Setelah itu mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa yang anda ketahui tentang KRJ (“Komunitas RUmah Jodoh”)?

........................................................................................................................

2. Bagaimana posisi anda dalam KRJ (Angggota/pengurus/pengamat dll)?

........................................................................................................................

3. Apa alasan anda mengikuti KRJ ?

........................................................................................................................

4. Sejak kapan anda mengikuti KRJ?

........................................................................................................................

5. Berapa kali anda mengikuti kegiatan KRJ?

........................................................................................................................

6. Kegiatan apa saja yang anda ikuti dalam KRJ (Pra nikah/Pasca nikah/

Konseling/ dll)?

........................................................................................................................

7. Bagaimana konsep keluarga sakinah yang anda pahami dari KRJ?

........................................................................................................................

Page 169: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

8. Apa saja manfaat yang anda dapatkan dari KRJ terkait pembentukan keluarga

sakinah?

........................................................................................................................

9. Apakah anda sudah merasakan keluarga anda menjadi keluarga sakinah

seperti konsep yang di dapatkan dari KRJ?

........................................................................................................................

Page 170: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 171: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 172: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 173: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 174: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 175: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...
Page 176: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

Uraian Wawancara dengan Anggota “Komunitas Rumah Jodoh”

1. Saudara DPR

Waktu 3 Agustus 2017

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang anda ketahui tentang

KRJ?

“KRJ itu “Komunitas Rumah

Jodoh”, Komunitas untuk anak

muda atau orang tua yang mencari

ilmu seputar dunia keluarga dan

pernikahan”

2. Bagaimana posisi anda dalam

KRJ

(Angggota/pengurus/pengamat

dll)?

“Saya adalah anggota/partisipan”

3. Apa alasan anda mengikuti

KRJ?

“Pada awalnya saya hanya iseng-

iseng mencari pengalaman, namun

lama-lama (mengikuti KRJ) jadi

terasa manfaatnya di Komunitas

itu, ya sudah, setelah itu ya enjoy

saja. Sebenarnya tidak ada alasan

sih, hanya butuh ilmu saja.”

4. Sejak kapan anda mengikuti

KRJ?

“Saya ikut KRJ sejak tahun 2016”

5. Berapa kali anda mengikuti

kegiatan KRJ?

“Sudah beberapa kali sih mbak,

lupa”

6. Kegiatan apa saja yang anda

ikuti dalam KRJ (Pra

nikah/Pasca nikah/ interpreneur/

dll)?

“Kelas PraNikah pernah beberapa

kali pas tema-nya Jodoh Impian

dan kesehatan Reprodusi. Kelas

Pasca Nikah juga pernah pas tema-

nya Manajemen Keuangan Rumah

Tangga”

7. Bagaimana konsep keluarga

sakinah yang anda pahami dari

KRJ?

“KRJ memaparkan bahwa keluarga

sakinah merupakan keluarga yang

bersama-sama tunduk patuh

terhadap aturan Allah sehingga

dapat memunculkan ketenangan

dalam keluarga.”

8. Apa saja manfaat yang anda

dapatkan dari KRJ terkait

pembentukan keluarga sakinah?

“KRJ membuat saya sadar bahwa

sebelum menikah seorang

perempuan perlu mempersiapkan

Page 177: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

segala hal termasuk ilmu-ilmu

dalam pernikahan. KRJ hadir

memberikan solusi bagi muda-mudi

yang ingin menikah dalam

mempersiapkan ilmu-ilmunya.

Bukan hanya itu, KRJ mampu

menjadi tempat untuk menuangkan

berbagai permasalahan yang

muncul sekitar pernikahan. Baik

sebelum menikah seperti

bagaimanakan tipe suami ideal,

sampai kepada masalah rumah

tangga lainya.”

9. Apakah anda sudah merasakan

keluarga anda menjadi keluarga

sakinah seperti konsep yang di

dapatkan dari KRJ?

“Sebelum mengenal dan mengikuti

KRJ, saya tidak begitu

memperhatikan kondisi keluarga

saya, saya merasa bahwa keluarga

sayabaik-baik saja sama seperti

keluarga pada umumnya. Tapi

setelah tau makna keluarga sakinah

sebagaimana yang sudah di

jelaskan dalam kegiatan KRJ, saya

menyadari bahwa masih ada

banyak hal yang perlu dibetulkan

dalam kondisi keluarga saya karena

masih jauh dari nilai-nilai sakinah

seperti yang sudah saya pehami

saat ini.”

Page 178: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

2. Saudari HP

Wawancara bersama saudara HP dilakukan pada 20 Juli 2017.

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang anda ketahui tentang

KRJ?

“KRJ adalah sebuah komunitas

penebar kebaikan dalam

menciptakan pernikahan visioner

dan keluarga inspiratif bangsa. KRJ

hadir ditengah-tengah masyarakat

untuk menciptakan masyarakat

yang lebih baik melalui pernikahan

yang penuh dengan tujuan-tujuan

mulia.”

2. Bagaimana posisi anda dalam

KRJ

(Angggota/pengurus/pengamat

dll)?

“Saya adalah anggota/partisipan”

3. Apa alasan anda mengikuti

KRJ?

“Saya ikut KRJ dengan alasan

untuk menambah wawasan seputar

ilmu-ilmu pranikah dan pasca

nikah.”

4. Sejak kapan anda mengikuti

KRJ?

“Ikut sejak tahun 2015”

5. Berapa kali anda mengikuti

kegiatan KRJ?

“saya ikut KRJ sudah beberapa kali

sih mbak, lupa.”

6. Kegiatan apa saja yang anda

ikuti dalam KRJ (Pra

nikah/Pasca nikah/ interpreneur/

dll)?

“Pra Nikah, dan Pasca Nikah,

Konseling juga saya pernah

beberapa kali, kalau I‟tikaf

Alhamdulilah kemarin ikut

meskipun gak full”

7. Bagaimana konsep keluarga

sakinah yang anda pahami dari

KRJ?

“Keluarga sakinah sebagaimana

dijelaskan dalam KRJ adalah

keluarga yang visioner/memiliki

visi misi keluarga serta

menginspirasi banyak orang”

8. Apa saja manfaat yang anda

dapatkan dari KRJ terkait

pembentukan keluarga sakinah?

Alhamdulilah, selama dua tahun ini

ikut kegiatan KRJ saya

mendapatkan manfaat berupa

pengetahuan seputar hal-hal yang

Page 179: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

harus di lakukan untuk mencapai

keluarga sakinah, serta tips dan trik

menuju keluarga sakinah.”

9. Apakah anda sudah merasakan

keluarga anda menjadi keluarga

sakinah seperti konsep yang di

dapatkan dari KRJ?

“Alhamdulilah, saat ini sudah,

meskipun belum sempurna sih

mbak

3. Saudara TP

Wawancara dengan saudara TP dilakukan pada 12 Agustus 2017

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang anda ketahui tentang

KRJ?

“KRJ itu komunitas untuk belajar

dan mengaji

mbak, kususnya tentang hal-hal

yang urusanya berkaitan dengan

kehidupan berkeluarga. Tidak

hanya itu sih mbak, di KRJ juga

boleh konseling kok, jadi komplit

disana, dapat ilmu dan dapat

pencerahan seputar masalah kita”

2. Bagaimana posisi anda dalam

KRJ

(Angggota/pengurus/pengamat

dll)?

“Saya adalah anggota/Partisipant”

3. Apa alasan anda mengikuti

KRJ?

“Saya mengikuti KRJ atas saran

seorang teman saya mbak, saat itu

saya akan menikah dalam waktu

dekat, tapi rasanya kok kaya belum

siap secara mental dan ilmunya,

lalu teman saya menyaankan ikut

“Komunitas Rumah Jodoh”, ya

sudah saya ikut saja karena dia

adalah teman baik saya.

Alhamdulilah mendapat

manfaatnya mbak.”

4. Sejak kapan anda mengikuti

KRJ?

“Saya ikut di akhir tahun 2015

mbak.”

Page 180: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

5. Berapa kali anda mengikuti

kegiatan KRJ?

“Sudah beberapa kali mbak, maaf

saya lupa.”

6. Kegiatan apa saja yang anda

ikuti dalam KRJ (Pra

nikah/Pasca nikah/ interpreneur/

dll)?

“Sudah pernah ikut semua mbak,

tapi memang tidak rutin.”

7. Bagaimana konsep keluarga

sakinah yang anda pahami dari

KRJ?

“keluarga sakinah yang saya

pahami sebelum mengenal KRJ

hanya sebatas keluarga yang

bahagia dan berkecukupan. Namun

setelah menjadi anggota KRJ, saya

memahami bahwa keluarga sakinah

tidak terbatas pada kebahagiaan

saja, namun harus memilki visi dan

misi keluarga yang bermuara pada

mencari Ridha Allah semata.

Mendidik pasangan dan anak-anak

agar senantiasa taat kepada Allah

sehingga tercipta ketenangan dalam

rumah tangga.”

8. Apa saja manfaat yang anda

dapatkan dari KRJ terkait

pembentukan keluarga sakinah?

“Alhamdulilah mbak, saya

mendapatkan ilmu tentang betapa

pentingnya menanamkan nilai-nilai

agama dalam kehidupan keluarga

sebagai salah satu cara

mewujudkan keluarga sakinah.

Ilmu-ilmu agama harus diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari baik

secara individu maupun ketika

bersama pasangan ataupun anak-

anak kelak.”

9. Apakah anda sudah merasakan

keluarga anda menjadi keluarga

sakinah seperti konsep yang di

dapatkan dari KRJ?

“Alhamdulilah mbak, sedang

berproses.”

Page 181: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

4. Saudara YN

Wawancara dengan saudara YN dilakukan pada dilakukan pada 11

Agustus 2017.

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang anda ketahui tentang

KRJ?

“Sepemahaman saya KRJ adalah

komunitas untuk belajar ilmu-ilmu

kerumah tangga-an mbak.”

2. Bagaimana posisi anda dalam

KRJ

(Angggota/pengurus/pengamat

dll)?

“Saya sebagai anggota/partisipan.”

3. Apa alasan anda mengikuti

KRJ?

“Dulu ikut KRJ dapat informasi di

WA (WatsApp) mbak, kemudian

saya iseng ikutan saja karena

kebetulan masalah-masalah yang

dibahas sesuai dengan yang saya

alami. Waktu itu membahas tentang

manajemen konflik, Alhamdulilah

sih dapat manfaatnya, terus sampai

sekarang juga ketagihan ikut acara-

acaranya.”

4. Sejak kapan anda mengikuti

KRJ?

“Sudah lama sih mbak, kalua tidak

salah Saya ikut (KRJ) di tahun

2016 awal tahun.”

5. Berapa kali anda mengikuti

kegiatan KRJ?

“Alhamdulilah sudah beberapa kali

mbak.”

6. Kegiatan apa saja yang anda

ikuti dalam KRJ (Pra

nikah/Pasca nikah/ interpreneur/

dll)?

“Saya sering ikut kegiatan kelas

Pasca Nikah mbak, karna kan

sangat pas untuk yang sudah

berkeluarga, Kalau Konseling saya

pernah beberapa kali mbak.”

7. Bagaimana konsep keluarga

sakinah yang anda pahami dari

KRJ?

“Sejauh ini yang saya pahami

tentang keluarga sakinah adalah

keluarga yang patuh dengan aturan

Allah, kalem ketika ada masalah,

dan suasananya tenang.”

8. Apa saja manfaat yang anda

dapatkan dari KRJ terkait

pembentukan keluarga sakinah?

“Pada mulanya saya tidak begitu

memahami posisi saya sebagai istri

dalam rumah tangga. saya hanya

Page 182: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

memahami bahwa kewajiban saya

adalah tunduk kepada suami dan

melayani suami. Dulu saya sering

cemburu pada mertua (ibu suami)

yang kadang lebih diutamakan

suami dari pada saya. Setelah

mengikuti dan menjadi anggota

KRJ pada tahun 2016 awal,

perlahan saya mulai memahami

hak-hak dan kewajibannya sebagai

istri termasuk menjaga harta dan

harga diri suaminya. Saya juga

memahami posisi sebagai istri tidak

boleh diutamakan dari pada seorang

ibu dari suami. Perlahan keluarga

saya yang terbilang masih berumur

muda mulai kondusif mbak.”

9. Apakah anda sudah merasakan

keluarga anda menjadi keluarga

sakinah?

“Alhamdulilah sudah.”

5. Saudara SN

Wawancara dengan saudara SN dilakukan pada 21 Agustus 2017.

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang anda ketahui tentang

KRJ?

“Setahu saya sih KRJ itu tempat

untuk belajar dan berbagi mbak,

Belajar tentang ilmu-ilmu keluarga

dan berbagi masalah kita.“

2. Bagaimana posisi anda dalam

KRJ

(Angggota/pengurus/pengamat

dll)?

“Saya adalah anggota, mbak”

3. Apa alasan anda mengikuti

KRJ?

“Pada awal-awal tahun pernikahan,

saya kerap mengalami masalah-

masalah dalam rumah tangga.

Page 183: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

Karena saya menikah dalam usia

yang tergolong muda yakni 21 dan

suami 22. Terlebih lagi kami tidak

dibekali dengan ilmu berumah

tangga yang cukup serta memiliki

emosi yang belum stabil sehingga

4.masalah dalam rumah tangga

belum dapat teratasi dengan baik.

Pada tahun 2016 saya di beritahu

oleh sahabat saya untuk mengikuti

KRJ, awalnya saya ragu, tapi

akhirnya saya mantap untuk ikut

kegiatan KRJ dan menjadi anggota

KRJ sampai sekarang, mbak.”

4. Sejak kapan anda mengikuti

KRJ?

“Sekitar tahun 2016 mbak”

5. Berapa kali anda mengikuti

kegiatan KRJ?

“Banyak sih mbak, tapi terus terang

saya lebih sering konseling.”

6. Kegiatan apa saja yang anda

ikuti dalam KRJ (Pra

nikah/Pasca nikah/ interpreneur/

dll)?

“Saya sering ikut konseling mbak

dari pada kelas kelas yang lainya.”

7. Bagaimana konsep keluarga

sakinah yang anda pahami dari

KRJ?

“Keluarga yang harmonis mbak,

yang dilandasi dengan ilmu agama,

taat kepada Allah dan Rasul.”

8. Apa saja manfaat yang anda

dapatkan dari KRJ terkait

pembentukan keluarga sakinah?

“Semenjak mengikuti KRJ

Alhamdulilah menjadi pribadi yang

lebih baik, kalem dalam menangani

setiap masalah yang timbul dalam

rumah tangganya. Alhamdulilah

saya juga pernah ikut kegiatan KRJ

mbak.”

9. Apakah anda sudah merasakan

keluarga anda menjadi keluarga

sakinah seperti konsep yang di

dapatkan dari KRJ?

“Sedang berusaha mbak”

Page 184: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

6. Saudara RZ

Wawancara dengan saudaera RZ di lakukan pada 21 Agustus 2017.

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apa yang anda ketahui tentang

KRJ?

“KRJ adalah “Komunitas Rumah

Jodoh” mbak, sebuah komunitas

untuk membantu orang-orang

dalam menangani berbagai masalah

rumah tangga. Setau saya juga ada

kelas Pra Nikah yang tujuannya

untuk memberikan ilmu kepada

orang-orang yang masih lajang

mbak.”

2. Bagaimana posisi anda dalam

KRJ

(Angggota/pengurus/pengamat

dll)?

“Saya sebagai anggota mbak.”

3. Apa alasan anda mengikuti

KRJ?

“Dulu saya mengenal KRJdari

teman mbak, karena yang namanya

berumah tangga pasti ada masalah,

bahkan sering, jadi saya merasa

membutuhkan teman untuk

menceritakan masalah aya

sekaligus dapat di ajak bertukar

pikiran. Alhamdulilah tahu tentang

KRJ bisa berbagi masalah dan

banyak belajar tentang kehidupan

berkeluarga mbak.”

4. Sejak kapan anda mengikuti

KRJ?

“Kira-kira tahun 2016 mbak.”

5. Berapa kali anda mengikuti

kegiatan KRJ?

“Sebenarnya saya jarang ikut mbak,

seringnya sih konseling. Tapi

beberapa kali pernah ikut kelas

Pasca Nikah mbak.”

6. Kegiatan apa saja yang anda

ikuti dalam KRJ (Pra

nikah/Pasca nikah/ interpreneur/

dll)?

“Beberapa kali saya ikut konseling

dan pasca nikah mbak”

Page 185: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

7. Bagaimana konsep keluarga

sakinah yang anda pahami dari

KRJ?

“keluarga sakinah sebagai salah

satu tujuan berumah tangga dapat

digapai dengan usaha bersama baik

dirinya maupun pasanganya.

Keluarga sakinah mampu terwujud

salah satunya dengan kepandaian

menghadapi permasalahn yang ada

sehingga rumah tangga tetap tenang

dan damai seperti sedia kala.”

8. Apa saja manfaat yang anda

dapatkan dari KRJ terkait

pembentukan keluarga sakinah?

“Alhamdulilah beberapa kali

melakukan konseling baik via

Online maupun offline. Semenjak

itu saya menjadi tahu apa yang

harus dilakukanya ketika masalah

keluarga muncul. Saya juga

menjadi sosok yang lebih kalem

dan sigap dalam masalah.”

9. Apakah anda sudah merasakan

keluarga anda menjadi keluarga

sakinah seperti konsep yang di

dapatkan dari KRJ?

“Belum mbak, masih proses.”

Page 186: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

FOTO-FOTO KEGIATAN

kegiatan Pre Wedding Class, materi : Kesehatan Reproduksi

Kegiatan Pasca Wedding Class, materi: Manajemen Konflik Rumah Tangga

Page 187: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

Kegiatan Pre Wedding School, materi : Pacaran vs Taaruf

Kegiatan Launching “Komunitas Rumah Jodoh”

Page 188: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

Kegiatan Pre Wedding Class materi Urgensi Menikah

Page 189: Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatane-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2583/1/Nur Fitria... · 2018. 3. 9. · Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan ...

PROFIL PENULIS

Nama : Nur Fitria Primastuti

TTL : Kabupaten Semarang, 5 Pebruari 1996

Alamat : Dsn. Pongangan Ds. Samirono RT 01/01

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

Riwayat Pendidikan :1. TKIT Izzatul Islam Getasan

2. SD Negeri Samirono

3. SMPIT Nurul Islam Tengaran

4. SMA Negeri 2 Salatiga

5. IAIN Salatiga Jrs. Hukum Keluarga Islam Fklt.

Syari‟ah Th Angkatan 2013

Riwayat Organisai : 1. PMII kota Salatiga

2. LDK Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga

3. Dewan mahasiswa Fakultas Syari‟ah IAIN

Salatiga

No. HP : 085747427713

Email : [email protected]

Motto Hidup : Sungguh Sholatku, ibadahku, hidup dan matiku

hanya untuk Allah Ta‟ala