TINJAUAN EKONOMI MAKRO - BPKH … · Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan...

8
1 TINJAUAN EKONOMI MAKRO April 2020 Ikhtisar Ekonomi Makro Indonesia Disclaimer: Sudut pandang dan / atau hasil analisis dalam penelitian ini merupakan ikhtisar dari kondisi yang umum. Hasil analisis dari penelitian ini tidak dapat dijadikan semata-mata sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan tidak mewajibkan untuk menggunakan penelitian ini sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Transcript of TINJAUAN EKONOMI MAKRO - BPKH … · Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan...

Page 1: TINJAUAN EKONOMI MAKRO - BPKH … · Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan April 2020 dari 1,50% pada bulan Maret dan di bawah ekspektasi pasar 0,40%. Tingkat

1

TINJAUANEKONOMI MAKRO

April 2020

Ikhtisar Ekonomi Makro Indonesia

Disclaimer: Sudut pandang dan / atau hasil analisis dalam penelitian ini merupakan ikhtisar dari kondisi yang umum. Hasil analisis dari penelitian ini tidak dapat dijadikan semata-mata sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan tidak mewajibkan untuk menggunakan penelitian ini sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Page 2: TINJAUAN EKONOMI MAKRO - BPKH … · Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan April 2020 dari 1,50% pada bulan Maret dan di bawah ekspektasi pasar 0,40%. Tingkat

TINJAUAN EKONOMI MAKRO

EXECUTIVE SUMMARY❑ IMF: sejumlah ekonomi memperkirakan bahwa produk domestik bruto global akan tumbuh -3,00% pada tahun ini di sisi lain Bank

Indonesia (BI) masih meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 2,30% persen pada tahun ini.

❑ Harga emas kembali menguat dengan harga tertinggi di bulan April di level USD1.768,90 per troy ounce pada 14 April 2020 lalu

bergerak melemah hingga ditutup di level 1.694,20 pada 30 April 2020.

❑ Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) pernah melemah hingga minus USD37,63 per barel pada 20 April 2020 dan

kini berada di kisaran USD18-USD20 per barel merupakan level yang menyerupai kondisi pada saat terjadi krisis global pada tahun 2008.

Harga minyak secara point-to-point melemah -8,01% hingga ditutup di level USD18,84 per barel.

❑ Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan April 2020 dari 1,50% pada bulan Maret dan di bawah ekspektasi pasar

0,40%.

❑ Tingkat pengangguran AS melonjak tajam menjadi 14,70% pada April 2020, tertinggi dalam sejarah adapun ekspektasi pasar tingkat

pengangguran berada di level 16,00%.

❑ Pada bulan April 2020, bursa saham global cenderung menguat didorong oleh harapan akan segera memudarnya pengaruh negatif dari

wabah virus COVID-19 dengan ditemukannya metode dan obat yang dapat menolong pasien COVID-19 untuk sembuh.

❑ Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 13-14 April 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate

(BI7DRR) sebesar 4,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,25%.

❑ Inflasi Bulan April 2020 tercatat sebesar 0,08% (m-t-m) atau 2,67% (y-o-y).

❑ Rupiah mengalami apresiasi terhadap USD sebesar 8,80% hingga akhirnya ditutup di level Rp14.875 per USD pada 30 April 2020.

❑ Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2020 sebesar USD127,88 miliar, naik dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2020

yang sebesar USD120,97 miliar.

❑ Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 3,91% yaitu naik ke level 4.716,40 pada akhir April 2020.

❑ Indicative yield Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di bulan April 2020 cenderung turun.

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)Tinjauan Ekonomi Makro – April 2020

Page 3: TINJAUAN EKONOMI MAKRO - BPKH … · Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan April 2020 dari 1,50% pada bulan Maret dan di bawah ekspektasi pasar 0,40%. Tingkat

1. IKHTISAR EKONOMI GLOBAL

Sumber: investing.com, diolah

A. Ekonomi Global diperkirakan terkontraksi pada tahun ini karena pandemi COVID-19

Dengan adanya proyeksi dari IMF bahwa pertumbuhan

ekonomi global akan terkontraksi sebesar -3,00% pada tahun ini,

harga komoditas khususnya komoditas minyak menjadi melemah.

Komoditas minyak yang merupakan cerminan nilai output global

bahkan melemah hingga berada di kondisi yang hampir sama dengan

krisis global tahun 2008. Di sisi lain, dengan adanya proyeksi tersebut

komoditas emas yang dianggap sebagai komoditas safe heaven justru

bergerak menguat, menjadi salah satu pilihan instrumen hedging di

kondisi krisis saat ini.

Harga komoditas emas menguat dengan harga tertinggi di

bulan April di level USD1.768,90 per troy ounce pada 14 April 2020

lalu bergerak melemah hingga ditutup di level 1.694,20 pada 30 April

2020. Secara secara point-to-point, pergerakan harga emas di bulan

April menguat 6,11%.

Komoditas minyak mentah melemah sehubungan dengan

kondisi ekonomi global yang kian terpuruk akibat wabah Covid-19

membuat permintaan terhadap jenis komoditas ini juga rendah.

Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) pernah

melemah hingga minus USD37,63 per barel pada 20 April 2020 dan

kini berada di kisaran USD18- USD20 per barel merupakan level yang

menyerupai kondisi pada saat terjadi krisis global pada tahun 2008.

Harga minyak secara point-to-point melemah -8,01% hingga ditutup di

level USD18,84 per barel

B. Harga Emas dan Minyak

TINJAUAN EKONOMI MAKRO

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)Tinjauan Ekonomi Makro – April 2020

1

IMF memperingatkan bahwa kontraksi dan pemulihan ekonomi

dunia akan mengarah ke skenario terburuk dari yang diperkirakan jika

virus Corona bertahan lama atau kembali mencuat. Laporan World

Economic Outlook yang disampaikan untuk pertama kalinya sejak

penyebaran virus corona pertama kali diketahui dan melumpuhkan

sejumlah ekonomi memperkirakan bahwa produk domestik bruto global

akan terkontraksi -3,00% pada tahun ini.

Prediksi tersebut berbanding terbalik dengan proyeksi ekspansi

sebesar 3,00% yang disampaikan pada Januari 2020 dan kemungkinan

besar mengarah pada kemerosotan terbesar dalam hampir satu abad

terakhir.

Lembaga tersebut juga memperingatkan bahwa meskipun ada

antisipasi pertumbuhan sebesar 5,80% untuk tahun depan, merupakan

rebound terkuat sejak 1980, namun masih ada risiko yang dapat memicu

pertumbuhan tertekan. Risiko tersebut diantaranya sangat tergantung

pada berapa lama pandemi berlangsung yang akan berpengaruh

terhadap aktivitas serta tekanan di pasar keuangan dan komoditas.

Sumber: IMF

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) masih meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 2,30% persen pada tahun

ini. Hal tersebut kontras dengan proyeksi Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF) yang memperkirakan ekonomi

Indonesia hanya tumbuh 0,50% pada tahun ini. Estimasi pertumbuhan ekonomi 2,30% pada tahun ini berasal dari pertimbangan

penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia yang diprediksi dapat memperpendek pola V shape dan

mempercepat pemulihan

1,591.40

1,693.90

1,752.80 1,768.90

1,698.80 1,687.80

1,745.40

1,694.20

1,450.00

1,500.00

1,550.00

1,600.00

1,650.00

1,700.00

1,750.00

1,800.00

1-Apr-20 6-Apr-20 11-Apr-20 16-Apr-20 21-Apr-20 26-Apr-20

Harga Emas (COMEX)

20.31

28.34 26.08

22.76 22.41 18.27

(37.63)

10.01

16.94 12.78

18.84

(50.00)

(40.00)

(30.00)

(20.00)

(10.00)

-

10.00

20.00

30.00

40.00

1-Apr-20 15-Apr-20 29-Apr-20

Crude Oil WTI

2019 2020 2021

Dunia 2.90 -3.00 5.80

Amerika Serikat 2.30 -5.90 4.70

Jerman 0.60 -7.00 5.20

Perancis 1.30 -7.20 4.50

Italia 0.30 -9.10 4.80

Spanyol 2.00 -8.00 4.30

Jepang 0.70 -5.20 3.00

Inggris 1.40 -6.50 4.00

China 6.10 1.20 9.20

India 4.20 1.90 7.40

Kerajaan Arab Saudi 0.30 -2.30 2.90

Indonesia 5.00 0.50 8.20

Page 4: TINJAUAN EKONOMI MAKRO - BPKH … · Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan April 2020 dari 1,50% pada bulan Maret dan di bawah ekspektasi pasar 0,40%. Tingkat

TINJAUAN EKONOMI MAKRO

C. Indikator Ekonomi AS

Sumber: tradingeconomics

C.1. Tingkat Inflasi AS

C. 2. Tingkat Pengangguran AS

Sumber: tradingeconomics

D. Pergerakan indeks saham global

Sumber: bloomberg

Sumber: bloomberg

Pada bulan April 2020, bursa saham global cenderung

menguat didorong oleh harapan akan segera memudarnya

pengaruh negatif dari wabah virus COVID-19 dengan ditemukannya

metode dan obat yang dapat menolong pasien COVID-19 untuk

sembuh. Berbagai penelitian atas estimasi waktu berakhirnya

wabah COVID-19 memperkirakan wabah ini akan berakhir pada

bulan Desember 2020. Walaupun demikian kini ekonomi global

masih dibayang-bayangi oleh dampak perang dagang AS-China jilid

2 (dua).

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat -11,08% yaitu

dari sebelumnya 21.917,16 pada akhir Maret 2020 menjadi

24.345,72 pada akhir April 2020. Indeks S&P500 bergerak menguat

12,68% dari sebelumnya 2.584,59 pada akhir Maret 2020 menjadi

2.912,43 pada akhir April 2020. Indeks Nasdaq menguat 15,19%

dari sebelumnya 7.813,50 pada akhir Maret 2020 menjadi 9.000,51

pada akhir April 2020. Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong

menguat 4,41% dari sebelumnya 23.603,48 pada akhir Maret 2020

menjadi 24.643,59 pada akhir April 2020. Bursa saham Jepang

dengan indeks Nikkei menguat 6,75% yaitu dari sebelumnya

18.917,01 pada akhir Maret 2020 menjadi 20.193,69 pada akhir

April 2020.

2

Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan

April 2020 dari 1,50% pada bulan Maret dan di bawah ekspektasi pasar

0,40%. Tingkat inflasi ini merupakan yang terendah sejak bulan

Oktober 2015, karena penurunan harga bensin 32%. Pada bulan April,

harga minyak berubah negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah di

tengah kekhawatiran penyimpanan dan kelebihan pasokan. Juga,

kebijakan lockdown wabah COVID-19 menyebabkan penurunan 5,70%

pada biaya pakaian dan penurunan 5,50% pada biaya jasa transportasi.

Di sisi lain, biaya makanan meningkat 3,50% merupakan level

tertinggi sejak Februari 2012. Secara bulanan, harga konsumen turun

0,80%, merupakan penurunan terbesar sejak Desember 2008 yang

disebabkan antara lain oleh penurunan harga bensin sebesar 20,60%

meskipun indeks untuk pakaian, asuransi kendaraan bermotor, ongkos

penerbangan, dan penginapan semuanya turun tajam. Inflasi inti juga

turun menjadi 1,40% atau merupakan tingkat terendah sejak April

2011.

Tingkat pengangguran AS melonjak tajam menjadi 14,70%

pada April 2020, tertinggi dalam sejarah adapun ekspektasi pasar

tingkat pengangguran berada di level 16,00%. Krisis Covid-19

membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan. Jumlah orang yang

menganggur naik dari 15,90 juta menjadi 23,10 juta, sementara

jumlah orang yang dipekerjakan turun 22,40 juta menjadi 133,40

juta. Tingkat partisipasi angkatan kerja menurun 2,5 poin persentase

dalam sebulan menjadi 60,20% atau merupakan tingkat terendah

sejak Januari 1973.

Catatan: Sebelumnya tingkat Pengangguran di Amerika Serikat

mencapai rekor tertinggi di angka 10,80% pada bulan November

1982 dan rekor terendah 2,50% pada bulan Mei 1953.

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)Tinjauan Ekonomi Makro – April 2020

31-Mar-20 30-Apr-20 Change Change(%)

S&P 500 2,584.59 2,912.43 327.84 12.68%

Nasdaq 100 7,813.50 9,000.51 1,187.01 15.19%

Dow 30 21,917.16 24,345.72 2,428.56 11.08%

FTSE100 5,671.96 5,901.21 229.25 4.04%

DAX 9,935.84 10,861.64 925.80 9.32%

Hang Seng 23,603.48 24,643.59 1,040.11 4.41%

Nikkei 225 18,917.01 20,193.69 1,276.68 6.75%

21,413.44

21,052.53

22,679.99

23,719.3723,504.35

24,242.4923,650.44

23,515.26

24,133.78

24,345.72

20,000

20,500

21,000

21,500

22,000

22,500

23,000

23,500

24,000

24,500

25,000

Dow Jones Industrial Average

3.60%3.60%3.70%

3.70%

3.70%3.50%3.60%3.50%3.50%3.60%3.50%4.40%

14.70%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

16.00%

US Jobless Rate

2.00%1.80%

1.60%1.80%1.70%

1.70%1.80%

2.10% 2.30%2.50%

2.30%

1.50%

0.30%

0.00%

0.50%

1.00%

1.50%

2.00%

2.50%

3.00%

CPI Inflation

Page 5: TINJAUAN EKONOMI MAKRO - BPKH … · Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan April 2020 dari 1,50% pada bulan Maret dan di bawah ekspektasi pasar 0,40%. Tingkat

TINJAUAN EKONOMI MAKRO

2. EKONOMI MAKRO INDONESIA: BANK INDONESIA PERTAHANKAN SUKU BUNGABI 7-DAY REVERSE REPO RATE DI LEVEL 4,50%

A. Suku Bunga

Sumber: Bank Indonesia, update: 30 April 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik

3

B. Inflasi Bulan Maret Tercatat Sebesar 0,08% (m-t-m) atau 2,67% (y-o-y)

Pada April 2020 terjadi inflasi sebesar 0,08% (m-t-

m) atau sebesar 2,67% (y-o-y). Inflasi terjadi karena

adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya

sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu

kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar

0,09%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04%;

kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar

rumah tangga sebesar 0,09%; kelompok perlengkapan,

peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar

0,09%; kelompok kesehatan sebesar 0,23%; kelompok

rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03%; kelompok

penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar

0,18%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya

sebesar 1,20%. Kelompok pengeluaran yang mengalami

deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,42% dan

kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan

sebesar 0,34%. Sementara kelompok pengeluaran yang

tidak mengalami perubahan yaitu kelompok pendidikan.

Komponen inti pada April 2020 mengalami inflasi

sebesar 0,17%. Sedangkan tingkat inflasi komponen inti

tahun ke tahun adalah sebesar 2,85%.

Bank Indonesia menargetkan tingkat inflasi di

tahun 2020 berada di kisaran 3±1%.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 13-14

April 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse

Repo Rate (BI7DRR) sebesar 4,50%, suku bunga Deposit Facility

sebesar 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,25%.

Keputusan ini mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas

eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang

saat ini masih relatif tinggi, meskipun Bank Indonesia tetap

melihat adanya ruang penurunan suku bunga dengan rendahnya

tekanan inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Untuk stabilisasi dan penguatan nilai tukar Rupiah, Bank

Indonesia meningkatkan intensitas kebijakan triple intervention

baik melalui spot, Domestic Non-deliverable Forward (DNDF),

maupun pembelian SBN dari pasar sekunder.

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)Tinjauan Ekonomi Makro – April 2020

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Oct Nov Des

2018 3.25%3.18%3.40%3.41%3.23%3.12%3.18%3.20%2.88%3.16%3.23%3.13%

2019 2.82%2.57%2.48%2.83%3.32%3.28%3.32%3.49%3.39%3.13%3.00%2.72%

2020 2.68%2.98%2.96%2.67%

2.48%

2.83%

3.32%3.28%

3.32%

3.49%

3.39%

3.13%

3.00%

2.72% 2.68%

2.98% 2.96%

2.67%

2.00%

2.20%

2.40%

2.60%

2.80%

3.00%

3.20%

3.40%

3.60%

Inflasi Indonesia (year on year)

5.25

6.00 6.13

6.24 6.38

6.50

4.75

5.50 5.55 5.58

5.66

5.89 5.94 6.00

4.50

5.25 5.28 5.30 5.33

5.68 5.69 5.75

4.00

4.75 4.76 4.76 4.77

5.04 5.07 5.10

3.75

4.50 4.51 4.52 4.54 4.56 4.57 4.66

3.50

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

Overnight 1 Minggu 2 Minggu 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 9 Bulan 12 Bulan

Term Structure Bank Indonesia

Term Structure BI24 Juni 2019

Term Structure BI23 Agustus 2019

Term Structure BI23 September 2019

Term Structure27 Feb 2020

Term Structure13 Mei 2020

Selanjutnya untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak COVID-19, Bank Indonesia melakukan pelonggaran

moneter melalui instrumen kuantitas (quantitative easing) sebagai berikut: a) Ekspansi operasi moneter melalui penyediaan term-repo

kepada bank-bank dan korporasi dengan transaksi underlying SUN/SBSN dengan tenor sampai dengan 1 (satu) tahun; b) Menurunkan Giro

Wajib Minimum (GWM) Rupiah masing-masing sebesar 200bps untuk Bank Umum Konvensional dan 50bps untuk Bank Umum

Syariah/Unit Usaha Syariah, mulai berlaku 1 Mei 2020 ;c) Tidak memberlakukan kewajiban tambahan Giro untuk pemenuhan Rasio

Intermediasi Makroprudensial (RIM) baik terhadap Bank Umum Konvensional maupun Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah untuk

periode 1 (satu) tahun, mulai berlaku 1 Mei 2020. Untuk memperkuat manajemen likuiditas perbankan dan sehubungan dengan

penurunan GWM Rupiah tersebut, Bank Indonesia menaikkan Rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 200 bps untuk

Bank Umum Konvensional dan sebesar 50 bps untuk Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah, mulai berlaku 1 Mei 2020. Kenaikan PLM

tersebut wajib dipenuhi melalui pembelian SUN/SBSN yang akan diterbitkan oleh Pemerintah di pasar perdana.

Page 6: TINJAUAN EKONOMI MAKRO - BPKH … · Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan April 2020 dari 1,50% pada bulan Maret dan di bawah ekspektasi pasar 0,40%. Tingkat

TINJAUAN EKONOMI MAKRO

C. Mata uang USD bergerak melemah terhadap mayoritas mata uang dunia

4

Sumber: investing.com, disesuaikan dengan USD sebagai reference currencySumber: investing.com

D. Neraca Perdagangan Indonesia

Sumber: Badan Pusat Statistik (dalam juta USD)

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)Tinjauan Ekonomi Makro – April 2020

Mayoritas mata uang Asia dan dunia mengalami menguat terhadap mata uang Dollar AS sehubungan memudarnya risiko wabah COVID-19

karena penemuan obat dan metode pengobatan yang semakin efektif mengobati penyakit tersebut. Dengan jumlah penderita yang masih banyak

dan sejumlah negara melakukan lockdown, pelaku pasar masih cenderung untuk hati-hati dan tidak gegabah untuk tidak masuk ke aset-aset

berisiko tinggi di negara-negara emerging market. Kendati demikian, capital inflow mulai tampak di minggu-minggu terakhir bulan April

menandakan risk appetite tersebut akan membaik. Sejumlah bank Sentral negara di dunia mengeluarkan kebijakan dan program stimulus yang

diharapkan mampu untuk mestabilkan nilai tukar negaranya. Bank Indonesia secara konsisten juga mengeluarkan kebijakan triple intervention,

salah satunya pada Rupiah dengan menggunakan cadangan devisa. Cadangan devisa Indonesia di bulan April tercatat sebesar USD127,9 miliar

atau terjadi kenaikan sebesar USD6,93 miliar. Bank Indonesia juga menyebutkan bahwa Rupiah akan stabil di level Rp15.000 per USD pada akhir

tahun. (Siaran Pers: 9 April 2020).

Pada bulan April 2020, mata uang Dolar AS (USD) melemah terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk Rupiah yang mengalami apresiasi

terhadap USD sebesar 8,80%. Mata uang Rupiah ditutup di level Rp14.875 per USD pada 30 April 2020 dari sebelumnya Rp16.310 pada 31 Maret

2020. Secara rerata mata uang Rupiah masih mengalami depresiasi dari sebelumnya di Rp15.179,12 pada bulan Maret menjadi Rp15.710,60 pada

bulan April.

Neraca perdagangan Indonesia pada Maret

2020 mengalami surplus sebesar USD744,40 juta.

Apabila dibandingkan dengan bulan Februari

2020, ekspor non-migas Indonesia mengalami

kenaikan sebesar 2,27% yaitu dari sebelumnya

USD13,12 miliar pada Februari 2020 menjadi

USD13,42 miliar pada Maret 2020. Begitupun

degan impor non-Migas mengalami kenaikan

sebesar 19,18% yaitu dari sebelumnya USD9,85

miliar pada Februari 2020 menjadi USD11,74

miliar pada Maret 2020.

Ekspor migas Indonesia mengalami

penurunan sebesar 17,41% yaitu dari sebelumnya

USD0,82 miliar pada Februari 2020 menjadi

USD0,67 miliar pada Maret 2020. Sama halnya

dengan impor migas mengalami penurunan

sebesar 8,12% yaitu dari sebelumnya USD1,75

miliar menjadi USD1,61 miliar.

Komponen Feb-20 Mar-20 Selisih %

Ekspor Non Migas 13,121.50 13,419.60 298.10 2.27%

Ekspor Migas 816.00 673.90 (142.10) -17.41%

Impor Non Migas 9,854.00 11,743.60 1,889.60 19.18%

Impor Migas 1,747.60 1,605.50 (142.10) -8.13%

670.80

-2,285.60

218.50 297.30

-64.30

112.40

-163.90

172.50

-1,329.90

-28.20

-864.20

2,335.90

744.40

(3,000.00)

(2,000.00)

(1,000.00)

-

1,000.00

2,000.00

3,000.00

Neraca Nilai Perdagangan Indonesia

14,37614,251

14,031

14,23214,100 14,113 14,061 14,002

13,714 13,767

15,179

15,711

Rerata USD/IDR

-8.80% -0.89%-0.75%

-0.41%

-0.80%1.29%

-0.85%

5.42%

-5.18%

-0.33%

-0.40%

-0.35%

5.63%

0.67%

-0.43%

-6.11%

-2.84%

0.46%

-10% -8% -6% -4% -2% 0% 2% 4% 6% 8%

USD/IDR

USD/THB

USD/SGD

USD/MYR

USD/VND

USD/MMK

USD/PHP

USD/BRL

USD/RUB

USD/JPY

USD/KRW

USD/INR

USD/TRY

EUR/USD

GBP/USD

AUD/USD

NZD/USD

USD/CHF

Nilai Tukar April 2020

Page 7: TINJAUAN EKONOMI MAKRO - BPKH … · Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan April 2020 dari 1,50% pada bulan Maret dan di bawah ekspektasi pasar 0,40%. Tingkat

TINJAUAN EKONOMI MAKRO 5

F. Cadangan Devisa

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2020 sebesar

USD127,88 miliar, naik dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2020

yang sebesar USD120,97 miliar. Posisi tersebut setara dengan pembiayaan

7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri

pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar

3 bulan impor. Kenaikan cadangan devisa pada April 2020 antara lain

dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah untuk pembayaran

utang luar negeri pemerintah. Bank Indonesia memandang cadangan

devisa masih memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi

yang tetap baik (sumber: Bank Indonesia). Adapun transaksi berjalan

pada kuartal I/2020 akan lebih rendah dari perkiraan awal, yakni 1,5

persen dari total PDB.Sumber: Bank Indonesia, dalam miliar USD

G. Kinerja Pasar Saham Domestik

Pada periode April 2020, bursa saham domestik mulai recovery.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 3,91% yaitu naik ke

level 4.716,40 pada akhir April 2020. Kondisi tersebut juga diikuti oleh

indeks domestik lainnya yaitu indeks LQ45 menguat sebesar 3,26% yaitu

dari level 691,13 pada 31 Maret 2020 ke level 713,64 pada akhir April 2020

dan indeks Syariah JII menguat sebesar 20,60% yaitu dari level 449.85 pada

31 Maret ke level 542,50 pada akhir Maret 2020.

Aliran dana asing sepanjang periode Maret 2020 tercatat net sell

sebesar Rp2,14 triliun. Aliran dana keluar asing terjadi paling banyak pada

minggu ke-2 (20-24 April 2020 yaitu sebesar –Rp2,67 triliun.

Sumber: investing.com, Bursa Efek Indonesia

Sumber: data diolah internal BPKH dari sumber PHEI

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)Tinjauan Ekonomi Makro – April 2020

Hingga akhir April 2020 posisi kepemilikan asing pada surat berharga

negara (total SBN dan SBSN) tercatat sebesar Rp924,76 miliar. Pada

periode bulan April ini porsi kepemilikan investor asing berkurang sebesar

Rp120 triliun.

Pada periode April 2020, tenor 5 tahun mengalami penurunan yield

sebesar -15bps ke level 7,37%; tenor 10 tahun mengalami penurunan yield

sebesar -17bps menjadi 8,08%; tenor 15 tahun yield turun sebesar -17bps

menjadi 8,32%, tenor 20 tahun mengalami penurunan yield sebesar -17bps

menjadi 8,44% dan tenor 30 tahun mengalami penurunan yield sebesar -

17bps menjadi 8,56%.

Pasar surat berharga negara (SBN) akan membentuk keseimbangan

baru dengan adanya kebijakan Bank Indonesia yang mengeluarkan

kebijakan triple intervention sehingga pasar SBN dalam negeri menjadi

semarak.

Indicative yield Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di bulan April

2020 cenderung mengalami kenaikan. Pada lelang SBSN terakhir yang

berlangsung pada 28 April 2020 masih mengalami oversubscribed 2,22 kali

atau senilai Rp44,40 triliun, adapun yang diserap pemerintah di bawah

target indikatifnya yaitu Rp16,62 triliun. Penawaran masuk lelang kali ini

sangat sepi karena kecenderungan pasar yang berada dalam trend bearish

di tengah ancaman resesi akibat wabah Covid-19.

Perlambatan ekonomi akibat wabah virus Corona masih menjadi isu

yang mendorong pergerakan pasar pada bulan Maret 2020. Dampak

langsung dari wabah akan menekan sektor pariwisata, perdagangan dan

investasi (sumber: Bank Indonesia) karena terhambatnya aliran ekspor

maupun impor dari negara-negara mitra dagang Indonesia. Risiko

perbankan juga meningkat sehubungan adanya kemungkinan kenaikan NPL

yang disengaja.

H. Kinerja Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

31-Mar-20 30-Apr-20 Change Change(%)

IHSG 4,538.93 4,716.40 177.47 3.91%

LQ45 691.13 713.64 22.51 3.26%

JII 449.85 542.50 92.65 20.60%

Indicative Yield SBSN

27-Dec-19 31-Mar-20 30-Apr-20Perubahan

(m-t-m)Perubahan

(y-t-d)

5 6.89 7.52 7.37 (0.15) 0.49

10 7.56 8.25 8.08 (0.17) 0.52

15 7.81 8.49 8.32 (0.17) 0.52

20 7.93 8.61 8.44 (0.17) 0.51

30 8.05 8.73 8.56 (0.17) 0.51

4,414.50

4,466.04

4,778.64

4,626.69

4,625.90

4,634.824,567.56

4,593.55

4,496.064,529.55

4,567.32

3,800

4,300

4,800

5,300

Indek Harga Saham Gabungan

3.50

4.50

5.50

6.50

7.50

8.50

9.50

0.1 5 10 15 20 25 30

SBSN Yield Curve

27-Dec-19 31-Mar-20 30-Apr-20

124.54

124.29

120.35

123.82

125.90 126.44

124.33

126.69126.63

129.18

131.70130.44

120.97

127.88

110.00

115.00

120.00

125.00

130.00

135.00

Cadangan Devisa Indonesia (miliar USD)

Page 8: TINJAUAN EKONOMI MAKRO - BPKH … · Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 0,30% pada bulan April 2020 dari 1,50% pada bulan Maret dan di bawah ekspektasi pasar 0,40%. Tingkat

TINJAUAN EKONOMI MAKRO 6

3. REFERENSI

❑www.bi.go.id

❑www.tradingeconomics.com

❑www.bloomberg.com

❑www.bps.go.id

❑www.ibpa.co.id

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)Tinjauan Ekonomi Makro – April 2020