Tinjauan Buku

30
ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENJAMINAN MUTU TINJAUAN BUKU DOSEN PENGAMPU : Dr. C. Rudy Prihantoro DISUSUN OLEH YUNIS ANDRIANI NO.REG. 7816120892

Transcript of Tinjauan Buku

Page 1: Tinjauan Buku

ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENJAMINAN MUTU

TINJAUAN BUKU

DOSEN PENGAMPU : Dr. C. Rudy

Prihantoro

DISUSUN OLEH

YUNIS ANDRIANI

NO.REG. 7816120892

PROGRAM STUDI PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

Page 2: Tinjauan Buku

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2013

TINJAUAN BUKU

Judul Buku : Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme

Guru

Pengarang : Dr. Rusman, M.Pd

Penerbit/Tempat : Rajawali Pers, Jakarta

Tahun Terbit : April 2011, cetakan ke 3

Jumlah Halaman : xvi + 420 halaman

Jenis Kertas : HVS

Deskripsi Sampul : Warna hijau dengan slide foto horizontal kegiatan belajar

mengajar dikelas pada bagian bawah. Bagian tengah atas logo

penerbit, judul utama huruf berwarna hijau dan warna putih untuk

sub judul. Pada bagian belakang sampul memuat synopsis isi

buku.

Ukuran Buku : 23,8 cm X 15,7 cm X 1,8 cm

Ringkasan

Buku ini terdiri dari 14 bab. Bagian awal buku ini (Bab 1), berupa pendahuluan ,

berisi paparan singkat tentang belajar dan hakikatnya dan apa itu model pembelajaran.

Pada bagian pendahuluan ini penulis juga menyatakan bahwa dalam mempelajari

model-model pembalajaran biasanya didasarkan pada teori belajar yang dikelompokkan

menjadi empat model pembelajaran. Penulis juga mengutip pendapat Joyce dan Weil

yang menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang

dapat digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang serta

merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran dikelas atau

diluar kelas.

Pada Bab 2 membahas tentang standar proses satuan pendidikan berdasarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 yang

Page 3: Tinjauan Buku

berisi tentang perencanaan proses pembelajaran,prinsip-prinsip penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil

pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran (supervisi) yang dilakukan oleh

kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Pada Bab selanjutnya (Bab 3), berbicara tentang segala sesuatu tentang guru

yang menjadi ujung tombak pendidikan. Disini dibahas mengenai pentingnya menjadi

guru profesional, syarat-syarat menjadi guru profesional, kompetensi dan keterampilan

yang harus dimiliki guru sebagai tenaga profesional. Pada bagian akhir bab 3 ini

dilampirkan kode etik guru lengkap dengan pasal-pasalnya serta Format-Format

( Penilaian kinerja guru dan penilaian guru terhadap siswa dalam proses belajar

mengajar). Dalam kaitannya dengan kurikulum, pada buku ini juga dibahas mengenai

peran guru sebagai pengembang kurikulum dan pengimplementasi kurikulum dalam

pembelajaran dengan menerapkan model-model pembelajaran. Pemilihan dan

penerapan model pembelajaran yang sesuai dan baik,akan berimplikasi pada

penjaminan mutu pendidikan.

Bab 4 sampai bab 14 dibahas mengenai model-model desain pembelajaran dan

model-model pembelajaran. Dalam buku ini dibahas dengan cukup mendetail deskripsi

dan langkah-langkah masing-masing model, lengkap dengan kelebihan dan kelemahan

masing-masing model. Model-model pembelajaran ini berangkat dari 2 pendekatan

pembelajaran yaitu : pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher

centered approaches) dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa

(student centered approaches). Ada 4 model desain pembelajaran, 4 model

pembelajaran berdasarkan teori dan 9 model pembelajaran yang dibahas dalam buku

ini. Empat desain pembelajaran tersebut adalah : 1) Model PPSI (Prosedur

Pengembangan Sistem Instrruksional), 2) Model Glasser, 3) Model Jerold E. Kemp, 4)

Model Gerlach dan Ely. Empat model pembelajaran berdasarkan teori yaitu : 1) Model

interaksi sosial, 2) Model pemrosesan informasi, 3) Model personal, dan 4) Model

modifikasi tingkah laku. Sembilan model pembelajaran yang dibahas dalam buku ini

yaitu : 1) Model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), 2) Model

pembelajaran kooperatif, 3) Model pembelajaran berbasis masalah (PBM), 4) Model

pembelajaran tematik, 5) Model pembelajaran berbasis computer, 6) Model PAKEM

Page 4: Tinjauan Buku

(Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, 7) Model pembelajaran berbasis

web, 8) Model pembelajaran mandiri dan 9) Model lesson study.

Analisis Isi Buku

Buku ini cukup membantu guru untuk menambah pengetahuan dan panduan

mengenai seluk beluk tugas profesional guru, yang tugas utamanya adalah mengajar,

sehingga dituntut untuk mempunyai kompetensi dalam menjalankan tugasnya, terutama

dalam mengembangkan dan menerapkan model-model pembelajaran didalam kelas.

Penjelasan mengenai guru profesional cukup lengkap, mulai dari syarat-syarat seorang

guru yang dapat dikatakan profesional, kompetensi apa yang harus dimiliki oleh

seorang guru, penilaian kinerja guru, format penilaian kinerja guru serta format

pengembangan silabus dan RPP. Buku ini juga memuat pasal-pasal kode etik guru

yang bisa menjadi pengetahuan bagi guru yang biasanya terbiasa dengan paradigm

dan kebiasaan lama dalam mengajar tanpa “peduli” dengan kode etik guru.

Pada bagian awal buku, penulis mencoba memberikan pencerahan bahwasanya

guru memiliki peranan yang vital dalam dunia pendidikan, tugas guru bukan hanya

mengajar yang menyajikan materi dan melakukan evaluasi, tetapi juga sebagai teladan,

agen peubah dan “pencetak” generasi masa depan yang berkarakter kuat sehingga

dapat membangun bangsa yang kuat pula. Selain mengajar dikelas, tugas utama guru

adalah mendidik, membimbing,melatih dan mengembangkan kurikulum. Dalam

pengembangan kurikulum ini, guru hendaknya memiliki pengetahuan yang luas tentang

kurikulum dan landasan kependidikan. Penulis juga menekankan pentingnya seorang

guru memiliki empat kompetensi (pedagogik, kepribadian,sosial dan profesional) dalam

menjalankan tugasnya agar dapat meningkatkan kualitas peserta didik, sehingga dapat

memanfaatkan ilmu yang dimilikinya. Dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu

pendidikan.

Penulis juga menjabarkan peran guru sebagai pengembang kurikulum (hal 65-

70), pada bagian ini sekilas penulis menjelaskan apa yang dimaksud dengan kurikulum.

Untuk pengertian kurikulum ini penulis sepakat dengan pandangan modern tentang

kurikulum yang dikemukakan oleh Doll (1974),Tanner and Tanner (1980) dan Miller and

Saller (1985) yang pada intinya menyatakan bahwa kurikulum tidak hanya terbatas

Page 5: Tinjauan Buku

pada mata pelajaran yang diberikan tettapi juga menyangkut pengalaman belajar,

seperti kebiasaan, moral, sikap dan lain sebagainya (hal 66). Penulis juga mengutip

pendapat Miller dan Saller yang dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum

sesungguhnya terjadi pada saat proses belajar mengajar. Sehingga dapat dikatakan

bahwa kurikulum dalam dimensi kegiatan adalah sebagai manifestasi dari upaya untuk

mewujudkan kurikulum yang masih berupa dokumen tertulis menjadi aktual dalam

serangkaian aktivitas belajar mengajar. Dalam pembahasan ini penulis

mengelompokkan tiga aktivitas guru sebagai pengembang kurikulum yaitu aktivitas guru

dalam: merencanakan kurikulum,melaksanakan kurikulum dan menilai kurikulum.

Masing-masing dibahas oleh penulis dengan cukup jelas dan lengkap disertai dengan

pendapat para penulis dan pakar pendidikan, secara tidak langsung penulis juga

mencoba menghubungkan peran guru dalam mengembangkan kurikulum tersebut

dengan kompetensi propfesional guru.

Buku ini mencoba mengupas secara lengkap mengenai proses satuan

pendidikan yang menjadi inti dari pendidikan itu sendiri. Selain dibahas mengenai

semua hal yang menyangkut tugas profesional guru, buku ini juga menghadirkan

pentingnya pemantauan atau supervisi terhadap guru. Supervisi atau pemantauan

yang menjadi tugas kepala sekolah dan pengawas menjadi salah satu komponen

penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam membahas mengenai

pemantauan yang dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas satuan pendidikan,

penulis mencoba untuk mengajak pembaca keluar dari anggapan lama yang

memposisikan guru sebagai objek pasif yang selalu dicari kesalahan atau

kekurangannya saat pelaksanaan proses pembelajaran dikelas dan akan “dihakimi”

segala kekurangan-kekurangannya tanpa melalui pendekatan humanis. Penulis

menekankan bahwa sebagai pemantau atau supervisor, kepala sekolah dan pengawas

sekolah saat melakukan supervisi dikelas,hendaknya mengamati dengan sungguh-

sungguh apa yang dilakukan guru dikelas dan apa yang seharusnya dilakukan guru

dikelas, kemudian dievaluasi secara bersama-sama dengan melibatkan guru yang

bersangkutan untuk dicari solusinya.

Pada bahasan mengenai model-model pembelajaran, penulis membahas secara

cukup lengkap, mulai dari model pembelajaran yang diterapkan sejak tahun 1975

Page 6: Tinjauan Buku

sampai sekarang. Penulis mengutip beberapa pendapat para pengarang buku dan

pakar pendidikan mengenai pengertian model pembelajaran, pendekatan-pendekatan

dalam pembelajaran, dasar/pertimbangan memilih model pembelajaran dan pola-pola

pembelajaran serta ciri-ciri model pembelajaran. Selain memaparkan mengenai teori

dan konsep model pembelajaran, penulis juga mengajak untuk menelusuri sejarah

model-model pembelajaran yang pernah diterapkan diIndonesia secara singkat.

Dibagian ini penulis memberikan pemahaman pada pembaca bahwasanya model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk

kurikulum.

Kelebihan lain dari buku ini adalah pada setiap pokok bahasan dan pada setiap

model pembelajaran yang dibahas memuat kesimpulan. Selain itu, setiap

pembelajaran yang dibahas memuat latar belakang lahirnya model pembelajaran

tersebut, langkah-langkah penerapannya dikelas dan telaah singkat mengenai model

pembelajaran tersebut. Bahasa yang mudah dipahami menjadi nilai tambah bagi buku

ini. Selain model-model pembelajaran yang telah diterapkan di Indonesia penulis juga

memaparkan model-model pembelajaran yang telah diterapkan dinegara lain.

Dalam membahas penerapan model-model pembelajaran penulis mencoba untuk

menyelami,kemudian memaparkan karakteristik model-model pembelajaran tersebut.

Disamping itu penulis juga menekankan bahwa penerapan model pembelajaran yang

dipilih guru untuk diterapkan dikelas sebagai salah satu bagian penting dalam

pengembangan dan implementasi kurikulum, bahkan secara tidak langsung penulis

mengajak guru agar dapat berpikir kritis dan mengkritisi kesalahan-kesalahan yang

terjadi dalam praktik pelaksanaan kurikulum dilapangan khususnya dalam penerapan

model-model pembelajaran.

Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) penulis secara khusus

memasukkan bahasan perencanaan kurikulum dan pengembangan kurikulum .

Perencanaan kurikulum merupakan awal dari pengembangan kurikulum yang berpijak

pada tujuan program kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, Penulis

membaginya dalam 3 level yaitu mega level, makro level dan mikro level. Masing-

masing level ini berisi teknis pelaksanaan pengembangan kurikulum yang

diimplementasikan pada model pembelajaran PBM.

Page 7: Tinjauan Buku

Tentang penjaminan mutu pendidikan pada buku ini memang tidak diungkapkan

secara eksplisit, hanya saja jika ditelaah masing-masing model pembelajaran yang

dipaparkan penulis memiliki kontribusi terhadap penjaminan mutu pendidikan.

Sebagaimana yang tercantum dalam peraturan menteri pendidikan nasional no. 63

tahun 2009 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan pada bagian 3 pasal 3 bagian

1 b, bahwa paradigma penjaminan mutu pendidikan adalah pembelajaran sepanjang

hayat berpusat pada peserta didik yang memperlakukan, memfasilitasi, dan mendorong

peserta didik menjadi insan pembelajar mandiri yang kreatif, inovatif, dan

berkewirausahaan; dan bagian 1c : pendidikan untuk perkembangan, pengembangan,

dan/atau pembangunan berkelanjutan (education for sustainable development), yaitu

pendidikan yang mampu mengembangkan peserta didik menjadi rahmat bagi sekalian

alam. Berdasarkan paradigma tersebut model-model pembelajaran yang dipaparkan

pada buku ini telah mengarah pada paradigma tersebut, terutama pendekatan

pembelajaran student centered atau pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa

disini bukan sebagai objek tapi sebaliknya sebagai subjek dalam pembelajaran, dengan

active learning, siswa akan dapat memiliki pengalaman belajar dan menemukan sendiri

konsep yang mereka pelajari. Guru hanya sebagai fasilitator dan mengarahkan siswa,

dengan model pembelajaran melalui pendekatan yang berpusat pada siswa, akan

banyak menggali potensi-potensi yang dimiliki siswa,, memandirikannya dalam

belajar,sehingga mendorong mereka menjadi aktif,kreatif dan inovatif. Dengan

demikian belajar bukan lagi suatu keterpaksaan atau kewajiban tetapi belajar menjadi

suatu kebutuhan. Konsep belajar yang merupakan suatu kebutuhan membuat mereka

akan terus belajar sepanjang hayat, dan memanfaatkan ilmu hasil belajar tersebut

untuk orang lain dan semesta alam.

Beberapa kelemahan buku ini adalah penulis memaparkan secara berulang

mengenai keterampilan dasar yang harus dimiliki guru, yang dijelaskan pada bahasan

keterampilan dasar mengajar guru pada hal 80 dan diulang lagi pembahasannya pada

keterampilan dasar pelaksanaan pembelajaran hal 117, walaupun pada pemaparannya

terdapat sedikit perbedaan, namun kesan pengulangan bahasan terasa kental,sehingga

dapat membuat pembaca merasa bosan. Selain itu penulis kurang memberikan porsi

yang seimbang untuk membahas setiap model-model pembelajaran. Beberapa model

Page 8: Tinjauan Buku

pembelajaran dibahas lengkap, sementara model pembelajaran yang lain dibahas tidak

terlalu mendetail, sebagai contoh, penulis membahas dengan mendetail mengenai

model pembelajaran Gerlach dan Ely dan model pembelajaran Jerold E. Kemp lengkap

dengan kelebihan dan kekurangannya serta desainnya. Selain itu penulis juga

membahas dengan panjang model pembelajaran tematik dan model pembelajaran

lesson study . Sementara pembahasan mengenai model-model pembelajaran

kooperatif dan model-model pembelajaran mandiri dibahas dengan cukup

singkat,hanya beberapa model saja yang dibahas sementara masih ada model

pembelajaran lain yang termasuk dalam model pembelajaran kooperatif dan mandiri

tidak dibahas.

Selain itu dalam buku ini juga belum ditampilkan desain setiap model-model

pembelajaran, hanya beberapa saja yang disajikan desain modelnya. Bila penulis

dapat menyajikan desain setiap model pembelajaran, akan sangat membantu guru

untuk dapat mempelajari dan menerapkan model pembelajaran tersebut. Penulis juga

belum secara keseluruhan menyajikan kelebihan dan kekurangan masing-masing

model pembelajaran. Hanya beberapa model saja yang dipaparkan mengenai

kelebihan dan kekurangannya. Walaupun penulis telah memaparkan mengenai

implementasi kurikulum dan penjaminan mutu pendidikan pada setiap pokok bahasan

pada buku ini, terutama yang berhubungan dengan tugas dan peran guru serta

penerapan model-model pembelajaran, namun penekanan tersebut terasa kurang

tajam dan gamblang, hanya pada pembahasan model PBM (Pembelajaran Berbasis

Masalah), penulis membahas secara jelas tentang pengembangan dan implementasi

kurikulum.

Secara keseluruhan buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan

panduan bagi guru untuk dapat menjadi guru yang profesional dan menyenangkan

serta kreatif dengan menerapkan dan mengembangkan model-model pembelajaran

yang bervariasi, sehingga anggapan negatif terhadap guru selama ini perlahan-lahan

dapat berubah menjadi positif dan profesi guru menjadi profesi yang diperhitungkan dan

bermartabat. Melalui buku ini juga penulis mengajak guru berperan sebagai

pengembang dan pengimplementasi kurikulum dengan menerapkan model-model

pembelajaran dikelas yang sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Makin

Page 9: Tinjauan Buku

sadarnya guru akan tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak bangsa,mutu

pendidikan akan dapat meningkat, karena kegiatan pembelajaran dikelas yang tidak

dapat dilepaskan dengan penerapan model pembelajaran, merupakan salah satu

komponen dalam penjaminan mutu pendidikan. Dengan penerapan model

pembelajaran yang sesuai dan baik,maka tujuan pembelajaran dan tujuan nasional

pendidikan akan dapat tercapai.

Manfaat

Buku ini perlu dibaca oleh praktisi pendidikan, bukan hanya guru tapi juga

kepala sekolah dan pengawas sekolah karena beberapa hal berikut :

1. Bermanfaat untuk memahami profesi guru yang ideal

2. Sebagai salah satu acuan untuk memahami dan menerapkan model-model

pembelajaran.

3. Memberikan pencerahan bagi guru, kepala sekolah dan pengawas dengan

menyajikan hal-hal yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran dan

pentingnya proses pembelajaran tersebut dikelola dengan baik.

4. Bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah buku ini juga bermanfaat untuk

menambah wawasan yang dapat dibagi dengan guru-guru sebagai binaannya, selain

itu dalam buku ini juga memuat tentang pentingnya pemantauan yang dilakukan oleh

kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan.

5. Membuka wawasan bagi guru tentang perannya sebagai pengembang dan

pengimplementasi kurikulum serta sebagai salah satu komponen dalam penjaminan

mutu pendidikan.

6. Bagi mahasiswa calon guru dan mahasiswa kependidikan S1, S2, S3, buku ini

bermanfaat untuk mendalami dan membantu memahami model-model pembelajaran.

7. Buku ini juga memuat pesan moral yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan

bahwasanya proses pembelajaran merupakan proses membentuk generasi masa

depan yang mempunyai karakter kuat untuk membangun sebuah bangsa dan

peradaban.

Page 10: Tinjauan Buku

FOTO SAMPUL DEPAN SAMPUL BELAKANG

Page 11: Tinjauan Buku
Page 12: Tinjauan Buku
Page 13: Tinjauan Buku
Page 14: Tinjauan Buku
Page 15: Tinjauan Buku
Page 16: Tinjauan Buku
Page 17: Tinjauan Buku
Page 18: Tinjauan Buku
Page 19: Tinjauan Buku
Page 20: Tinjauan Buku
Page 21: Tinjauan Buku
Page 22: Tinjauan Buku
Page 23: Tinjauan Buku
Page 24: Tinjauan Buku
Page 25: Tinjauan Buku
Page 26: Tinjauan Buku