MATA AJARANIKM

KESEHATAN LINGKUNGANKESEHATAN LINGKUNGAN

M TAHIR ABDULLAHM TAHIR ABDULLAH

KESEHATAN LINGKUNGAN

PENDAHULUANPENDAHULUAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANUSIA, LINGKUNGAN, DAN MANUSIA, LINGKUNGAN, DAN

KESEHATANKESEHATAN PRINSIP-PRINSIP PENGENDALIAN PRINSIP-PRINSIP PENGENDALIAN

LINGKUNGANLINGKUNGAN VEKTOR PENYAKITVEKTOR PENYAKIT PENYEDIAAN AIR BERSIHPENYEDIAAN AIR BERSIH

KESEHATAN LINGKUNGAN

AIR LIMBAHAIR LIMBAH PENGOLAHAN SAMPAHPENGOLAHAN SAMPAH PENGELOLAAN TINJA MANUSIAPENGELOLAAN TINJA MANUSIA PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN

PEMUKIMANPEMUKIMAN RADIASIRADIASI PENCEMARAN LINGKUNGANPENCEMARAN LINGKUNGAN HYGIENE DAN SANITASI MAKANANHYGIENE DAN SANITASI MAKANAN

SEJARAH KES.LINGKUNGAN

1.1. ZAMAN ROMAWI KUNO: PENCATATAN ZAMAN ROMAWI KUNO: PENCATATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN, PELAPORAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN, PELAPORAN BINATANG BERBAHAYABINATANG BERBAHAYA

2.2. HIPOCRATES: ZON AIRS, WATERS, AND HIPOCRATES: ZON AIRS, WATERS, AND PLACEPLACE

3.3. EDWIN CHADWICK: SANITARY CONDITION EDWIN CHADWICK: SANITARY CONDITION OF THE LABOURING POPULATION OF GREAT OF THE LABOURING POPULATION OF GREAT BRITAINBRITAIN

4.4. JOHN C GRISCOM: THE SANITARY JOHN C GRISCOM: THE SANITARY CONDITION OF THE LABOURING CONDITION OF THE LABOURING POPULATION IN NEW YORKPOPULATION IN NEW YORK

SEJARAH KES.LINGKUNGAN

1.1. LAMUEL SHADUCK: REPORT OF THE LAMUEL SHADUCK: REPORT OF THE SANITARY COMMISION ON SANITARY COMMISION ON MASSACHUSETTSMASSACHUSETTS

2.2. GORDON DAN LE RICHT: TEORI EKOLOGI GORDON DAN LE RICHT: TEORI EKOLOGI DALAM MENJELASKAN PERISTIWA DALAM MENJELASKAN PERISTIWA PENYAKITPENYAKIT

3.3. BLUM: PLANNING FOR HEALTH BLUM: PLANNING FOR HEALTH DEVELOPING AND APPLICATION OF DEVELOPING AND APPLICATION OF SOCIAL CHANGE TEORYSOCIAL CHANGE TEORY

KESEHATAN LINGKUNGAN

BERTUJUAN UNTUK MENCIPTAKAN BERTUJUAN UNTUK MENCIPTAKAN KEADAAN YANG SERASI SEMPURNA KEADAAN YANG SERASI SEMPURNA DARI SEMUA FAKTOR YANG PADA DARI SEMUA FAKTOR YANG PADA LINGKUNGAN FISIK MANUSIA LINGKUNGAN FISIK MANUSIA SEHINGGA PERKEMBANGAN SEHINGGA PERKEMBANGAN LINGKUNGAN FISIK MANUSIA DAPAT LINGKUNGAN FISIK MANUSIA DAPAT DITUANGKAN, KESEHATAN DAN DITUANGKAN, KESEHATAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA DAPAT DIPELIHARA DAN DAPAT DIPELIHARA DAN DITINGKATKANDITINGKATKAN

PERANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

1.1. SEBAGAI PENYEBAB PENYAKITSEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT

2.2. SEBAGAI PENCETUS TIMBULNYA SEBAGAI PENCETUS TIMBULNYA PENYAKITPENYAKIT

3.3. SEBAGAI MEDIUM TRANSMISI PENYAKITSEBAGAI MEDIUM TRANSMISI PENYAKIT

4.4. SEVAGAI RESERVOIR BIBIT PENYAKITSEVAGAI RESERVOIR BIBIT PENYAKIT

5.5. SEBAGAI FAKTOR MEMPENGARUHI SEBAGAI FAKTOR MEMPENGARUHI PERJALANAN PENYAKITPERJALANAN PENYAKIT

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

1.1. EKOLOGIEKOLOGI

2.2. EKOSISTEMEKOSISTEM

3.3. LINGKUNGANLINGKUNGAN

4.4. KESEHATAN LINGKUNGANKESEHATAN LINGKUNGAN

5.5. SANITASI LINGKUNGANSANITASI LINGKUNGAN

6.6. HYGIENEHYGIENE

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

KLASIFIKASI LINGKUNGANKLASIFIKASI LINGKUNGAN SECARA UMUMSECARA UMUM PERMASALAHANNYAPERMASALAHANNYA WUJUDNYAWUJUDNYA RUANGRUANG

RUANG LINGKUP KESLING

WHO(1972)WHO(1972) PENYEDIAAN AIR BERSIHPENYEDIAAN AIR BERSIH MASALAH BARANG/BENDA SISA ATAU BEKASMASALAH BARANG/BENDA SISA ATAU BEKAS SANITASI MAKANAN DAN MINUMANSANITASI MAKANAN DAN MINUMAN MASALAH PERUMAHAN DAN BANGUNANMASALAH PERUMAHAN DAN BANGUNAN MASALAH PENCEMARAN UDARA, AIR, DAN MASALAH PENCEMARAN UDARA, AIR, DAN

TANAHTANAH MASALAH PENGAWASAN VEKTORMASALAH PENGAWASAN VEKTOR MASALAH KESEHATAN KERJAMASALAH KESEHATAN KERJA

MANUSIA, LINGKUNGAN, KESEHATANHUBUNGAN VERITKAL MANUSIA DENGAN HUBUNGAN VERITKAL MANUSIA DENGAN

LINGKUNGANLINGKUNGAN MANUSIA DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN FISIKMANUSIA DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN FISIK MANUSIA MEMPENGARUHI LINGKUNGAN FISIKMANUSIA MEMPENGARUHI LINGKUNGAN FISIK MANUSIA DAN LINGKUNGAN FISIK SALING MANUSIA DAN LINGKUNGAN FISIK SALING

MEMPENGARUHIMEMPENGARUHI HUB. MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN FISIK DAN HUB. MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN FISIK DAN

INTERVENING KEBUDAYAANINTERVENING KEBUDAYAAN HUB. MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN FISIK HUB. MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN FISIK

YANG KOMPLEKSYANG KOMPLEKS

MANUSIA, LINGKUNGAN, KESEHATAN

SEGITIGA GORDONSEGITIGA GORDON AGENTAGENT HOSTHOST ENVIRONMENTENVIRONMENT

Proses terjadinya penyakit

AGENT HOST

ENVIRONMENT

PRINSIP PENGENDALIAN LINGKUNGAN

ISOLASIISOLASISUBSTITUSISUBSTITUSISHIELDINGSHIELDINGTREATMENTTREATMENTDESTRUKSIDESTRUKSIKONVERSIKONVERSIREMOVALREMOVALINHIBISIINHIBISIPREVENTIONPREVENTION

VEKTOR PENYAKIT

GOLONGAN ANTHROPODA YANG GOLONGAN ANTHROPODA YANG DAPAT MENULARKAN JAZAD DAPAT MENULARKAN JAZAD RENIK ATAU PARASIT DARI RENIK ATAU PARASIT DARI MANUSIA YANG SAKIT KEPADA MANUSIA YANG SAKIT KEPADA ORANG LAINORANG LAIN

ANTHROPODA BORNE DISEASEANTHROPODA BORNE DISEASE

RODENTIA BORNE DISEASERODENTIA BORNE DISEASE

VEKTOR PENYAKIT

MEKANISME PENULARANMEKANISME PENULARAN

PENGENDALIAN VEKTORPENGENDALIAN VEKTOR

PENYEDIAAN AIR BERSIH

SIKLUS HIDROLOGISIKLUS HIDROLOGI

SUMBER-SUMBER AIRSUMBER-SUMBER AIR

KLASIFIKASI AIRKLASIFIKASI AIR

FASILITAS SUMBER AIR BERSIHFASILITAS SUMBER AIR BERSIH

SYARAT-SYARAT AIR MINUMSYARAT-SYARAT AIR MINUM

AIR DAN KESEHATAN

1.1. WATER BORNE DISEASEWATER BORNE DISEASE

2.2. WATER WASHED DISEASEWATER WASHED DISEASE

3.3. WATER BASED DISEASEWATER BASED DISEASE

4.4. WATER RELATED INSECT VECTORWATER RELATED INSECT VECTOR

PENGOLAHAN AIR SECARA SEDERHANA

1.1. BAK 1: AIR, KAPORIT, AL SULFAT, BAK 1: AIR, KAPORIT, AL SULFAT, CA SULFATCA SULFAT

2.2. BAK 2: KRIKIL, IJUKBAK 2: KRIKIL, IJUK

3.3. BAK 3:ARANG BATOK KELAPABAK 3:ARANG BATOK KELAPA

4.4. BAK 4:PENAMPUNGANBAK 4:PENAMPUNGAN

AIR LIMBAH

KOMBINASI DAARI CAIRAN DAN KOMBINASI DAARI CAIRAN DAN SAMPAH CAIR YANG BERASAL SAMPAH CAIR YANG BERASAL DARI DAERAH PEMUKIMAN, DARI DAERAH PEMUKIMAN, PERKOTAAN, PERDAGANGAN, PERKOTAAN, PERDAGANGAN, INDUSTRI BERSAMA DENGAN AIR INDUSTRI BERSAMA DENGAN AIR TANAH, AIR PERMUKAAN, AIR TANAH, AIR PERMUKAAN, AIR HUJAN.HUJAN.

AIR LIMBAH

SUMBER-SUMBER AIR LIMBAHSUMBER-SUMBER AIR LIMBAH

KARAKTERISTIK AIR LIMBAHKARAKTERISTIK AIR LIMBAH

SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAHSARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH

AIR LIMBAH DAN KESEHATANAIR LIMBAH DAN KESEHATAN

PENGOLAHAN SAMPAH

SUATU BAHAN BENDA PADAT YANG SUATU BAHAN BENDA PADAT YANG TERJADI KARENAN BERHUBUNGAN TERJADI KARENAN BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS MANUSIA DENGAN AKTIVITAS MANUSIA YANG TAK DIPAKAI LAGI, TAK YANG TAK DIPAKAI LAGI, TAK DISENANGI DAN DIBUANG DISENANGI DAN DIBUANG DENGAN CARA-CARA SANITER DENGAN CARA-CARA SANITER TERKECUALI YANG BERASAL DARI TERKECUALI YANG BERASAL DARI TUBUH MANUSIATUBUH MANUSIA

PENGOLAHAN SAMPAH

JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAHJENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH

PENGELOLAAN SAMPAHPENGELOLAAN SAMPAH

SAMPAH DAN KESEHATANSAMPAH DAN KESEHATAN

PENGOLAHAN TINJA MANUSIA

1. SEBAGAI SARANG VEKTOR1. SEBAGAI SARANG VEKTOR

2. SEBAGAI SUMBER PENCEMARAN 2. SEBAGAI SUMBER PENCEMARAN LINGKUNGANLINGKUNGAN

3. SANITASI LINGKUNGAN KURANG 3. SANITASI LINGKUNGAN KURANG BAIKBAIK

4. MENIMBULKAN BAU BUSUK4. MENIMBULKAN BAU BUSUK

TRANSMISI PENYAKIT DARI TINJA (FAECAL BORNE INFECTION)1. SEBAGAI AGEN PENYEBAB1. SEBAGAI AGEN PENYEBAB

2. SEBAGAI RESERVOIR2. SEBAGAI RESERVOIR

3. CARA TRANSMISI DARI RESERVOIR 3. CARA TRANSMISI DARI RESERVOIR KE HOSTKE HOST

4. CARA MASUK KE HOST BARU4. CARA MASUK KE HOST BARU

5. HOST YANG RENTAN5. HOST YANG RENTAN

MATA RANTAI PENULARAN PENYAKIT DARI TINJA

TINJA SAYURAN MANUSIA

AIR

TANGAN

ARTHRO

TANAH

MATA RANTAI PENULARAN PENYAKIT DARI TINJA

TINJA SAYURAN MANUSIA

AIR

TANGAN

ARTHRO

TANAH

SANITASI

KARAKTERISTIK TINJA

URAIANBERAT BASAH BERAT KERING

GRAM/ORANG/HARI

TINJA

URINE

TOTAL

135-270 35-70

1000-1300 50-70

1135-1570 85-140

KOMPOSISI KIMIA TINJA

KOMPOSISI TINJA URINEKOMPOSISI TINJA URINE

% BERAT KERING% BERAT KERING

Ca 4,5 4,5-6,6Ca 4,5 4,5-6,6

C 4,5-5,5 11-17C 4,5-5,5 11-17

N 5,0-7,0 15-19N 5,0-7,0 15-19

P2O5 3,0-5,4 2,5-5,0P2O5 3,0-5,4 2,5-5,0

K2O 1,0-2,4 3,0-4,5K2O 1,0-2,4 3,0-4,5

ORGANIK 88-97 65-85ORGANIK 88-97 65-85

VIRUS DALAM TINJA

1.1. ADENO VIRUSADENO VIRUS

2.2. ENTEROVIRUSENTEROVIRUS

3.3. HEPATITIS A VIRUSHEPATITIS A VIRUS

4.4. REO VIRUSREO VIRUS

5.5. VIRUS PENYEBAB DIAREVIRUS PENYEBAB DIARE

PROTOZOA DALAM TINJA

1.1. ENTAMUBA HISTOLITICAENTAMUBA HISTOLITICA

2.2. BALAMTIDUM COLIBALAMTIDUM COLI

3.3. GIARDIA LAMBLIAGIARDIA LAMBLIA

CACING DALAM TINJA

1.1. ANKYLOSTOMA DEODENALEANKYLOSTOMA DEODENALE

2.2. ASCARIS LUMBRICOIDESASCARIS LUMBRICOIDES

3.3. SCHISTOSOMA JAPONICUMSCHISTOSOMA JAPONICUM

4.4. TAENIA SAGINATATAENIA SAGINATA

5.5. TAENIA SOLIUMTAENIA SOLIUM

6.6. TRICHURIS TRICHURIATRICHURIS TRICHURIA

CARA PEMBUANGAN TINJA

1.1. SYARAT KESEHATANSYARAT KESEHATAN

2.2. SYARAT ESTETIKASYARAT ESTETIKA

CARA PEMBUANGAN TINJA

1.1. DRY SYSTEM: DRY SYSTEM: DIATAS TANAH DIATAS TANAH WC LUBANG GALI WC LUBANG GALI BEERPUT BEERPUT WC WC EMBEREMBER

2.2. WATER CARIED SYSTEM: WATER CARIED SYSTEM: AIR MENGALIR AIR MENGALIR AIR TIDAK MENGALIRAIR TIDAK MENGALIR

PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN1.1. WHO: WHO: RUMAH ADALAH SUATU STRUKTUR RUMAH ADALAH SUATU STRUKTUR

FISIK DIMANA ORANG FISIK DIMANA ORANG MENGGUNAKAN MENGGUNAKAN UNTUK TEMPAT UNTUK TEMPAT BERLINDUNG DI MANA BERLINDUNG DI MANA LINGKUNGAN LINGKUNGAN DARI STRUKTUR TRSEBUT DARI STRUKTUR TRSEBUT TRMASUK TRMASUK SEMUA FASILITAS DAN SEMUA FASILITAS DAN PELAYANAN PELAYANAN YANG DIPERLUKAN, YANG DIPERLUKAN, PERLENGKAPAN PERLENGKAPAN YANG BERGUNA UNTUK YANG BERGUNA UNTUK KESEHATAN KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI JASMANI DAN ROHANI SERTA SERTA KEADAAN SOSIALNYA YANG BAIK KEADAAN SOSIALNYA YANG BAIK UNTUK KELUARGA DAN INDIVIDU.UNTUK KELUARGA DAN INDIVIDU.

SYARAT RUMAH SEHAT

1.1. MEMENUHI KEBUTUHAN MEMENUHI KEBUTUHAN FISIOLOGISFISIOLOGIS

2.2. MEMENUHI KEBUTUHAN MEMENUHI KEBUTUHAN PSIKOLOGISPSIKOLOGIS

3.3. HARUS DAPAT MENGHINDARKAN HARUS DAPAT MENGHINDARKAN TERJADINYA KECELAKAANTERJADINYA KECELAKAAN

4.4. HARUS DAPAT MENGHINDARKAN HARUS DAPAT MENGHINDARKAN TERJADINYA PENYAKITTERJADINYA PENYAKIT

KEBUTUHAN FISOLOGIS

1.1. VENTILASIVENTILASI

2.2. ILUMINSIILUMINSI

3.3. SUHU RUANGANSUHU RUANGAN

KEBUTUHAN PSIKOLOGIS

1.1. PENGHUNINYA AKAN TERJAMIN PENGHUNINYA AKAN TERJAMIN KETENANGAN DAN KEBEBASAN KETENANGAN DAN KEBEBASAN SEHINGGA DAPAT MELAKUKAN SEHINGGA DAPAT MELAKUKAN KEGIATAN SEHARI-HARI DENGAN KEGIATAN SEHARI-HARI DENGAN BEBAS, MERASA NIKMAT, SENANG BEBAS, MERASA NIKMAT, SENANG DAN BAHAGIA SEPANJANG HARI.DAN BAHAGIA SEPANJANG HARI.

MENGHINDARI KECELAKAAN1.1. KONTRUKSI HARUS KUATKONTRUKSI HARUS KUAT

2.2. SARANA PENCEGAHAN SARANA PENCEGAHAN TERJADINYA KECELAKAAN DI TERJADINYA KECELAKAAN DI SUMUR, KOLAM TERUTAMA PADA SUMUR, KOLAM TERUTAMA PADA ANAK-ANAKANAK-ANAK

3.3. TIDAK MUDAH TERBAKARTIDAK MUDAH TERBAKAR

4.4. ADA ALAT PEMADAM KEBAKARANADA ALAT PEMADAM KEBAKARAN

MENGHINDARI PENYAKIT

1.1. ADA AIR BERSIHADA AIR BERSIH2.2. ADA TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH ADA TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH

SEMENTARASEMENTARA3.3. MELINDUNGI RUMAH DARI MELINDUNGI RUMAH DARI

KONTAMINASIKONTAMINASI4.4. ADA SPACE DARI TEMPAT TIDURADA SPACE DARI TEMPAT TIDUR5.5. FASILITAS PENYIMPANAN MAKANANFASILITAS PENYIMPANAN MAKANAN6.6. MENGHINDARI SARANG TIKUS, KUTU MENGHINDARI SARANG TIKUS, KUTU

BUSUKBUSUK

RADIASI

1.1. RADIASI KORPUSKULER: RADIASI KORPUSKULER: PANCARAN PANCARAN DARI ATOM-ATOM YANG DARI ATOM-ATOM YANG MAMPU MAMPU MEMINDAHKAN ENERGI MEMINDAHKAN ENERGI KINETIK PADA KINETIK PADA BENDA YANG BENDA YANG DIBENTURNYA.DIBENTURNYA.

2.2. RADIASI ELEKTROMAGNETIS: RADIASI ELEKTROMAGNETIS: PANCARAN GELOMBANG MEDAN PANCARAN GELOMBANG MEDAN ELEKTRIS DAN MAGNIT YANG ELEKTRIS DAN MAGNIT YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN MENYEBABKAN PERUBAHAN STRUKTUR BAHAN YANG STRUKTUR BAHAN YANG DILALUINYA.DILALUINYA.

RADIASI

1.1. SINAR ALPASINAR ALPA

2.2. SINAR BETASINAR BETA

3.3. SINAR GAMMASINAR GAMMA

4.4. SINAR XSINAR X

5.5. NEUTRONNEUTRON

SUMBER RADIASI

1.1. SUMBER ALAMI: RADIASI DARI SUMBER ALAMI: RADIASI DARI NUKLIDA PROMORDIAL RADIASI NUKLIDA PROMORDIAL RADIASI SINAR KOSMISSINAR KOSMIS

2.2. SUMBER BUATAN: RADIASI YANG SUMBER BUATAN: RADIASI YANG DIBUAT MANUSIA, PEMBELAHAN DIBUAT MANUSIA, PEMBELAHAN FISI, REAKSI INTI, DEBU FISI, REAKSI INTI, DEBU RADIOAKTIFRADIOAKTIF

PERUBAHAN RADIO ISOTOP RADIASI1.1. RADIASI ALPHARADIASI ALPHA

2.2. RADIASI BETA MINRADIASI BETA MIN

3.3. RADIASI BETA PLUSRADIASI BETA PLUS

4.4. TANGKAPAN ELEKTRON ORBITALTANGKAPAN ELEKTRON ORBITAL

5.5. RADIASI GAMMARADIASI GAMMA

6.6. TRANSISI ISOMERIKTRANSISI ISOMERIK

7.7. KONVERSI INTRNALKONVERSI INTRNAL

8.8. RADIASI NEUTRONRADIASI NEUTRON

EFEK RADIASI

1.1. SOMATIK: SOMATIK: INTERNAL INTERNAL EKSTERNALEKSTERNAL

2.2. EFEK GENETIK: EFEK GENETIK: PERUBAHAN DNA DAN RNAPERUBAHAN DNA DAN RNA

INSTRUMEN RADIASI

1.1. RADIASI YANG DITERIMA OLEH RADIASI YANG DITERIMA OLEH DETEKTORDETEKTOR

2.2. MENGUKUR DOSIS KOMULATIF MENGUKUR DOSIS KOMULATIF RADIASIRADIASI

PENCEMARAN LINGKUNGAN1.1. LINGKUNGANLINGKUNGAN

2.2. UDARAUDARA

3.3. AIRAIR

4.4. TANAHTANAH

SUMBER PENCEMARAN

1.1. KEJADIAANYA: KEJADIAANYA: BUATAN MANUSIA BUATAN MANUSIA ALAMIALAMI

2.2. SUMBERNYA: SUMBERNYA: PRIMER PRIMER SEKUNDERSEKUNDER

PENGARUH PENCEMARAN

1.1. DAMPAK PENCEMARAN OLEH GAS/DAMPAK PENCEMARAN OLEH GAS/UAPUAP

2.2. DAMPAK PENCEMARAN OLEH DAMPAK PENCEMARAN OLEH PARTIKELPARTIKEL

3.3. DAMPAK PENCEMARAN OLEH ZAT/DAMPAK PENCEMARAN OLEH ZAT/AIRAIR

CARA PENANGGULANGAN PENCEMARAN 1.1. TEKNIS: TEKNIS:

MENGUBAH PROSES MENGUBAH PROSES MENGGANTI SUMBER ENERGI MENGGANTI SUMBER ENERGI MENGLOLA LIMBAH MENGLOLA LIMBAH MENAMBAH ALAT BANTUMENAMBAH ALAT BANTU

2.2. NON TEKNOS: NON TEKNOS: INFORMASI LINGKUNGAN INFORMASI LINGKUNGAN AMDAL AMDAL PENGATURAN PENGAWASAN PENGATURAN PENGAWASAN DISIPLINDISIPLIN

HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN1.1. HYGIENE MAKANAN: HYGIENE MAKANAN:

MEMPELAJARI METODE PRODUKSI, MEMPELAJARI METODE PRODUKSI, PERSIAPAN, PENYAJIAN MAKANAN PERSIAPAN, PENYAJIAN MAKANAN YANG AMAN DAN TETAP TERJAGA YANG AMAN DAN TETAP TERJAGA KUALITASNYA.KUALITASNYA.

2.2. SANITASI MAKANAN: SANITASI MAKANAN: USAHA YANG DITUJUKAN KEPADA USAHA YANG DITUJUKAN KEPADA KEBERSIHAN DAN KEMURNIAN KEBERSIHAN DAN KEMURNIAN MAKANAN AGAR TIDAK MENIMBULKAN MAKANAN AGAR TIDAK MENIMBULKAN PENYAKIT.PENYAKIT.

KERACUNAN MAKANAN

1.1. DISEBABKAN MIKROBA: DISEBABKAN MIKROBA: STAPHYLOCOCCUS STAPHYLOCOCCUS CLOSTRIDIUM CLOSTRIDIUM BATULINUMBATULINUM ASPEGILLUSASPEGILLUSSALMONELLA.SALMONELLA.

2.2. DISEBABKAN OLEH NON MIKROBA: DISEBABKAN OLEH NON MIKROBA: ZAT GOITROGEN ZAT GOITROGEN ESTROGENESTROGENHATYPHUSHATYPHUSHAEMAGLUTIMINHAEMAGLUTIMINHCNHCN BUMBU-BUMBUBUMBU-BUMBUSEAFOOD SEAFOOD BAHAN TAMBAHANBAHAN TAMBAHAN

MASALAH KEBUSUKAN MAKANAN1.1. KONTAMINASI MIKROBA DALAM KONTAMINASI MIKROBA DALAM

MAKANAN SEGAR:MAKANAN SEGAR:IKANIKAN

KERANG-KERANGANKERANG-KERANGANUDANG UDANG TIRAM-OYSTERTIRAM-OYSTERREMIS BESAR REMIS BESAR KEPITINGKEPITING

MILKMILK2.2. KONTAMINASI MIKROBA DALAM KONTAMINASI MIKROBA DALAM

MAKANAN DIAWETKAN: MAKANAN DIAWETKAN:

MASALAH KEBUSUKAN MAKANAN2. KONTAMINASI MIKROBA DALAM 2. KONTAMINASI MIKROBA DALAM

MAKANAN DIAWETKAN: MAKANAN DIAWETKAN: MAKANAN TERHIDRASI MAKANAN TERHIDRASI MAKANAN DIASAPI MAKANAN DIASAPI MAKANAN KALENGAN MAKANAN KALENGAN MAKANAN BEKU MAKANAN BEKU MAKANAN MAKANAN KERING KERING MAKANAN MAKANAN FERMENTASIFERMENTASI

3. KONTAMINASI CACING: 3. KONTAMINASI CACING: CACING PITA CACING PITA CACING GILIG TRICHINELLA CACING GILIG TRICHINELLA

TEHNIK PENGAWETAN MAKANAN1.1. KESEIMBANGAN ZAT LEMBAB DAN KESEIMBANGAN ZAT LEMBAB DAN

PADAT PADAT

2.2. PERAGIANPERAGIAN

3.3. PENAMBAHAN ZAT KIMIAPENAMBAHAN ZAT KIMIA

4.4. PENGALENGAN SUHU TINGGIPENGALENGAN SUHU TINGGI

5.5. PENGGUNAAN SUHU RENDAHPENGGUNAAN SUHU RENDAH

KESEIMBANGAN ZAT LEMBAB DAN DAN PADAT1.1. DEHIDRASIDEHIDRASI

2.2. PENAMBAHAN GULAPENAMBAHAN GULA

3.3. PENGGARAMANPENGGARAMAN

KATEGORI PENAMBAHAN ZAT KIMIA1.1. PENGASAPANPENGASAPAN

2.2. PENGASAMAN ATAU ACARPENGASAMAN ATAU ACAR

3.3. PENGAWETANPENGAWETAN

4.4. PENGENDALIAN KELEMBABANPENGENDALIAN KELEMBABAN

5.5. PENGONTROLAN PHPENGONTROLAN PH

6.6. ALAT KONTROL YANG BERSIFAT ALAT KONTROL YANG BERSIFAT PSIKOLOGISPSIKOLOGIS

PERISTIWA PADA PENGALENGAN MAKANAN1.1. PEMBUSUKAN MAKANANPEMBUSUKAN MAKANAN2.2. PENGHAMBAT ENZYMPENGHAMBAT ENZYM3.3. PEMBASMIAN MIKROBAPEMBASMIAN MIKROBA4.4. CIRI KEMATIAN TERMALCIRI KEMATIAN TERMAL5.5. ZAT YANG BERPENGARUH PADA MIKROBAZAT YANG BERPENGARUH PADA MIKROBA6.6. PEMINDAHAN PANASPEMINDAHAN PANAS7.7. LABILITAS PANAS ZATNYALABILITAS PANAS ZATNYA8.8. PROSES DETERMINASI WAKTUPROSES DETERMINASI WAKTU9.9. TABUNG KIMIATABUNG KIMIA10.10. SISTIM WAKTU SINGKAT SUHU TINGGISISTIM WAKTU SINGKAT SUHU TINGGI11.11. PENGALENGAN HAMPA UDARAPENGALENGAN HAMPA UDARA12.12. KONTAINER PENGALENGANKONTAINER PENGALENGAN13.13. REAKSI KIMIA SETELAH PENGALENGANREAKSI KIMIA SETELAH PENGALENGAN

PENYEBAB KERUSAKAN MAKANAN1.1. PERTUMBUHAN MIKROBA PERTUMBUHAN MIKROBA

YANG TIDAK TERKONTROLYANG TIDAK TERKONTROL2.2. KEHADIRAN SUATU ENZYMKEHADIRAN SUATU ENZYM3.3. INTERAKSI KIMIA INTERAKSI KIMIA 4.4. KERUSAKAN FISIKKERUSAKAN FISIK5.5. PENGAWETAN MELALUI PENGAWETAN MELALUI

PROSES PENGERINGANPROSES PENGERINGAN

ALASAN PENGALENGAN HAMPA UDARA1.1. HAMPA UDARA MENGHINDARI HAMPA UDARA MENGHINDARI

TEKANAN ATMOSFERTEKANAN ATMOSFER2.2. MENGHINDARI SUHU MENGHINDARI SUHU

PENYIMPANAN TINGGIPENYIMPANAN TINGGI3.3. KEHILANGAN OKSIGEN DAPAT KEHILANGAN OKSIGEN DAPAT

DIHINDARIDIHINDARI4.4. BEBERA MINGGU OKSIGEN TIDAK BEBERA MINGGU OKSIGEN TIDAK

HILANG KARENA TERSERAP OLEH HILANG KARENA TERSERAP OLEH MAKANANMAKANAN