TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih...

32
Edisi XXVIII / Januari - Maret | 2015 TINGKATKAN PENGAWASAN PROGRAM TEPAT SASARAN

Transcript of TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih...

Page 1: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

Edisi XXVIII / Januari - Maret | 2015

TINGKATKAN PENGAWASAN

PROGRAM TEPAT SASARAN

Page 2: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

LAPORAN UTAMA

Hal . 4 - 7

Tingkatkan Pengawasan Program Tepat Sasaran

PERISTIWA

Hal. 10 – 11

BPJ Pun Bisa Uji Petik

Hal. 12 – 13

CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin

Hal. 14 – 15

Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi

Hal. 18 – 19

Program Telah Dijalankan DPRD Beri Masukan

Hal. 20 – 21

“Grand Design” Pembangunan Jalan Dinantikan

Hal. 22 – 23

Kunci Pengadaan :

Birokrasi, Inovasi, Tertib Informasi

Hal. 24 – 25

Infrastruktur Baik Ekonomi Naik

WAWASAN

Hal. 8 - 9

SKP Ukur Kinerja Pegawai

KAJIAN

Hal. 26 – 27

Izin Tank di Jalan Aspal

LENSA

Hal. 16 – 17

SEJENAK

Hal. 28 – 29

“Video Mapping” Kreativitas Baru Seni Video

Hal. 30 – 31

Eksotisme Wisata Waduk Darma

Pengarah:Kepala Dinas Bina MargaDr. Ir. Drs. H. M. Guntoro, MM.

Penanggung jawab:Sekretaris Dinas Bina MargaDrs. Komar, M.Si.

Pemimpin Redaksi:Sekretaris Dinas Bina MargaDrs. Komar, M.Si.

Sekretaris:Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan UmumRahayu K. Soewignya, SE

Narasumber:

Ir. M. Nur Kuswandana M.Eng. Sc., Ir. Barmansyah Bursjah M.Si., Ir. Gumilang, MT, Drs. Satrio, M.Si., Yongga Bhakti, ST. MT., Eryanto ST. MT., Dr. Ir. Engkos Kostawan, MT., Agus Salim ST. MT., Ir. Agus Hendrarto, MM., Bambang Sulistiabudi, ST. MM.

Redaktur Pelaksana:Iwan Kesuma, ST, M. Aswal, ST. MT.Hendra Wardhana, ST. MT.,

Koresponden/Fotografer:Sandy Chandrawiguna, Andris Yuli Fardany, S.Si, Eko Kusdianto

Sirkulasi/Umum:Suharno, Hari A. Sumirat

Operator Komputer:Suhendra

Alamat Redaksi:Jl. Asia Afrika no. 79 Bandung.Telp. (022) 423 1602 (022) 423 1603 Konsultan Media: DJAMUSSBandungTelp. (022) 7200 318

e-mail redaksi majalah Sibima : [email protected]

Redaksi menerima tulisan orisinil (artikel,cerpen, dan lain-lain), hasil liputan atau foto dari semua keluarga besar Dinas Bina Marga. Bila diperlukan, redaksi akan melakukan editing/koreksi sesuai kebutuhan dan ketentuan yang ada. Semua artikel dapat dikirimkan ke Redaksi SiBiMa.

INB

OX

:

Page 3: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

Mulai edisi April 2013, Redaksi akan memberikan honorarium bagi setiap tulisan orisinil (artikel,cerpen, dan lain-lain) dari semua keluarga besar Dinas Bina Marga yang dimuat.

Artikel dapat dikirimkan ke Redaksi SiBiMa : [email protected]

“Kemana Mang, koq buru-buru kitu?” Si Abroh nanya bari samutut ku bala-bala. “Eh, iya mau pelatihan dulu di Jalan Windu,” ceuk Mang Bima. “Oh, Mang Bima ikutan pelatihan teknisi laboratorium buat BPJ tea?” Si Abroh nanya deui.“Nah geuning kamu hapal Abroh. Pan sekarang mah tiap BPJ udah ada fasilitas laboratoriumnya. Mang-

kanya, teknisinya pun harus ada atuh. Nih Mang Bima kasih tahu yah, sekarang itu pekerjaan apa pun harus memiliki kemampuan, karena semuanya punya peran. Misalnya nih, pengawas lapangan itu perannya penting dalam pemeliharaan dan perbaikan jalan dan jembatan supaya tetap mantap dan kuat. Untuk itu, seorang peng-awas lapangan kudu jeli, punya kemampuan seni dan teknik dalam memantau kondisi jalan dan jembatan. Nah, pelatihan teknisi laboratorium ini juga buat mendukung itu Broh,” ceuk Mang Bima panjang lebar.

“Bener nyak Mang, sudah saatnya ada perubahan supaya bisa ningkatkeun pelayanan ke masyarakat,” tembal Si Abroh.

“Bener Broh, apalagi sekarang tingkat kemantapan jalan kudu lebih naik deui. Makanya kemarin juga Ma-mang baru dapat SK CPNS, supaya kerjanya lebih giat. Malahan, sekarang Mamang teh kudu bisa komputer sama internet Broh. Padahal, Mamang geus kolot. Ntar pangajarin yah,” Mang Bima rada eraeun.

“Ah, komputer sama internet mah gampang atuh Mang. Ngomong-ngomong buat apa harus bisa komputer?” Abroh nanya.

“Pan sekarang mah kinerja Mamang harus bisa diukur dengan aplikasi Satuan Kinerja Pegawai (SKP). Kalo nggak, ntar Mamang ga dapat tunjangan yang sesuai atuh,” Mang Bima nembalan.

“Siap atuh ai kitu mah Mang. Tapi, Abroh kebagian ga tunjangannya?” Si Abroh mesam-mesem.“Ah kamu mah urusan duit mah nomer hiji wae,” ceuk Mang Bima bari ngaleos. (*)

PELAYANAN DENGAN KEMAMPUAN DAN KINERJA

MANG BIMA NGAGEUING

Page 4: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

4 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

LAPORANUTAMA

TINGKATKAN PENGAWASAN PROGRAM TEPAT SASARAN

Page 5: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 5

Untuk mendapatkan hasil yang baik, diperlukan rencana yang baik pula. Hal ini tak hanya berlaku untuk individu,

tapi juga sebuah organisasi. Demikian pula dengan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang akan masuk

ke pelaksanaan program untuk tahun 2015. Sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tentunya harus memiliki rencana program yang akan dilaksanakan.

da beberapa program Dinas Bina Marga Provinsi Jabar yang sudah rutin dilakukan dan berkelanjutan dari tahun sebelumnya. Selain itu, Dinas Bina Marga Provinsi Jabar pun fokus pada program-program yang harus dilakukan pada

tahun 2015. Berdasarkan arahan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, M. Guntoro, tahun 2015 adalah tahun untuk meningkatkan fungsi pengawas dan memperketat proses pengawasan di lingkungan dinas.

Proses pengawasan merupakan aspek penting dari laju sebuah organisasi, di samping perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan. Proses ini yang menjadikan semua kegiatan organisasi bersifat transparan, karena dapat dimonitoring dari level bawah hingga atas.

“Kami selalu buat tim monitoring setiap bulan supaya dapat melakukan pengawasan. Pengawasan dilakukan semua pimpinan. Pekerja diawasi mandor, mandor diawasi pengamat, pengamat diawasi Kepala Sub Unit Pelayanan Wilayah (KSUPW), KSUPW diawasi Kepala Seksi Balai Pemeliharaan Jalan (BPJ), Kepala Seksi BPJ diawasi Kepala

BPJ, begitu seterusnya. Setelah internal sudah betul, ada pengawasan dari inspektorat, BPK, BPKP, dan lain-lain,” ungkap Guntoro.

Sayangnya, ada fenomena kurang baik di negeri ini. Para pekerja kadang baru bekerja maksimal setelah diawasi dan dipelototi atasannya. Padahal, menurut Guntoro, setiap pekerjaan perlu ditingkatkan tanpa menunggu adanya pengawasan. Oleh karena itu, semua pegawai Dinas Bina Marga Provinsi Jabar harus memiliki inisiatif dalam bekerja.

“Kita berkumpul untuk saling mengingatkan agar bekerja sama, supaya kinerja semakin harmonis. Tahun 2014 dinas ini sudah menampilkan kinerja yang cukup baik. Tahun 2015 harus lebih baik lagi,” tandasnya.

Arahan Guntoro rupanya tak hanya ditujukan untuk para pegawai back office. Para pegawai yang sehari-hari di lapangan pun dituntut meningkatkan proses pengawasan. Pasalnya, pekerjaan lapangan sangat berpengaruh langsung pada kepuasan masyarakat yang menggunakan fasilitas jalan dan jembatan.

Guntoro mencontohkan, peran seorang mandor yang

Mandor teledor, pekerjaan di lapangan bisa molor.

A

Page 6: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

6 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

mengatur orang-orang bekerja. Mandor harus mampu mengatur para pegawai di lapangan bekerja sesuai dengan waktu yang ditentukan. Jangan sampai karena mandor teledor, pekerjaan di lapangan jadi molor.

Demikian pula dengan tugas pengamat yang mengamati para mandor, harus lebih rinci. Proses pengamatan yang dilakukan pengamat harus detail, terlebih untuk wilayah-wilayah yang rentan gangguan cuaca hujan dan rawan longsor. “Pengamat harus mampu menginformasikan berbagai kondisi dan kegiatan di lapangan yang menjadi daerah kerjanya. Misalnya, penghitungan lubang jalan harus akurat, tingkat kerusakan jalan harus dapat dibedakan mana yang rusak ringan, rusak sedang atau berat. Pengamat harus punya semacam indera ke-6 untuk memprediksi

kondisi jalan ke depan,” tambah Guntoro. Selain itu, seorang pengamat harus memiliki daya

imajinasi yang tinggi. Jika otak kiri diisi dengan mempelajari berbagai ilmu teknis, maka otak kanan dipenuhi seni dalam mengamati. Jadi, nanti analisanya dapat lebih akurat, tanpa kesalahan input data, juga dipadukan dengan seni mencermati kondisi lapangan. Pasalnya, pengamat menjadi ujung tombak penghimpun data untuk pengusulan program Dinas Bina Marga Provinsi Jabar pada masa mendatang. Selanjutnya, di atas pengamat ada KSUPW, yang sudah diakui keberadaannya meski belum ada dalam struktur. Jumlah KSUPW ini pun bakal ditambah.

Pekerjaan mandor, pengamat, KSUPW, Kepala Seksi, dan Kepala BPJ harus saling berpadu. Penanggung jawab

pekerjaan di lapangan adalah Kepala BPJ, sehingga tim Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, seperti Bidang Pemeliharaan, Bidang Pembangunan, Bidang Pembinaan Teknik (Bintek) maupun Bidang PP harus mau turun membantu BPJ.

Guntoro menginstruksikan agar seluruh pegawai di bawah mandor harus diperhatikan. “Meski hanya berstatus pegawai lepas, mereka adalah ujung tombak kita dalam pekerjaan

pemeliharaan jalan, seperti memotong rumput, membersihkan drainase, dan lain-lain. Jadi, harus diperhatikan sebaik-baiknya. Pengawasannya harus benar. Misalnya de-ngan sistem absen. Laku, sistem perekrutan boleh dari mana saja selama dapat dipertanggungjawabkan oleh mandor, pengamat, KSUPW, dan lain-lain,” imbuhnya.

Bukan tanpa maksud Guntoro sangat menekankan pentingnya peran pengawasan di lapangan. Pertimbangan-

Page 7: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 7

nya, hal ini akan berpengaruh terhadap pelaksanaan dan kelangsungan program yang dilaksanakan selanjutnya. Seluruh informasi berupa data yang sudah diterima dari pegawai lapangan, utamanya pengamat, harus akurat dan detail.

Informasi-informasi dari lapangan akan diolah ke tahap pengusulan perencanaan, terus menjadi program. Di dalamnya ada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Setelah itu, baru ada pelaksanaan rencana yang telah diusulkan dan menjadi program.

“Jadi, di sinilah terlihat peran penting tugas mandor dan pengamat dalam menyajikan informasi. Untuk merancang perencanaan penanganan jalan. Jadi, data-data harus akurat. Misalnya, kerusakan jembatan, atau panjang kerusakan tidak boleh kurang, apalagi lebih. Karena sangat berkaitan dengan nilai rupiah yang dibutuhkan untuk memperbaikinya. De-ngan begitu, program yang akan dibuat selanjutnya menjadi lebih jitu,” ujar Guntoro.

Terkait anggaran, memang perlu keakuratan. Meski sudah ada verifikasi dalam pengajuan SPM, namun koreksi dari bagian anggaran tetap harus maksimal. Selama pegawai Dinas Bina Marga Provinsi Jabar dapat bekerja dan berkomunikasi dengan baik antarpegawai, kinerja akan dapat di-pertanggungjawabkan. Jadi, seluruh pegawai harus senantiasa mengembangkan keilmuannya agar berguna bagi masyarakat.

Pada arahannya, Guntoro mengungkapkan empat kesimpulan. Pertama, seluruh pegawai harus bersatu padu dalam melaksanakan nilai-nilai dasar dan aturan yang digunakan, seperti Perda, PP, Perpu, Perpres. Kedua, seluruh pejabat pelaksana yang dituangkan dalam SK Kepala Dinas memiliki kewenangan terbatas sesuai dengan aturan.

Ketiga, pegawai tidak hanya harus bekerja dengan baik, tapi memperhatikan mekanisme sistem yang ada, sehingga tupoksi dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya, semua pertanggungjawaban kegiatan yang telah dibelanjakan harus dapat dibenarkan. Terakhir, harus mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman, aman, dan harmonis. (*)

Page 8: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

8 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

OLEH : ANDRIS YULI FARDANY, S.SI *)

WAWASAN

SKPUKUR KINERJA PEGAWAI

Mengukur kinerja pegawai memang gampang-gampang

susah. Pasalnya, sebuah kinerja pegawai erat kaitannya dengan

tunjangan yang diperoleh. Integritas pegawai pun menjadi

salah satu bahan penilaian. Maka, hingga kini kebijakan

mengenai kinerja pegawai terus mengalami perbaikan. Salah

satunya dengan aplikasi SKP (Sasaran Kinerja Pegawai).

emikian halnya dengan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar), yang sudah mencoba

aplikasi SKP sejak Maret hingga Desember 2014. Saat ini, aplikasi sudah diberlakukan untuk mengukur kinerja 630 pegawai Dinas Bina Marga Provinsi Jabar mulai level tertinggi hingga terbawah. Perangkat lunak dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jabar ini menggunakan website berbasis PHP supaya dapat diakses di mana saja oleh pengguna (user).

SKP masih terus diperbarui, supaya lebih nyaman digunakan dan pengguna tidak mengalami kesulitan mengakses SKP. Biasanya, aplikasi SKP sulit diakses pada jam kerja akibat terlalu banyak yang mengaksesnya. Ada 58 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jabar, berarti ada sekitar 12.000 pegawai yang mengakses internet. Untuk itu, pada media 2015 akan ada penambahan bandwith.

D

Page 9: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 9

SKP sendiri berfungsi untuk mengeluarkan nilai tunjangan yang disebut Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP). Jika dulu TPP masih bersifat manual, maka dengan SKP akan terkomputerisasi. Untuk itu, semua pegawai negeri sipil wajib menginput laporan mengenai semua yang telah dilakukan sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.

Setiap orang harus membuat laporan setiap hari dan dikumpulkan menjadi laporan bulanan untuk dinilai. SKP terkomputerisasi, sehingga setiap pegawai dituntut mampu mengoperasikan komputer dan internet tanpa kecuali. SKP mempunyai dasar hukum PP No. 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Pegawai Negeri Sipil. Sebelumnya, penilaian menggunakan DP3 yang digunakan untuk penilaian kenaik an pangkat. Namun karena hanya bersifat formalitas untuk mengukur prestasi pegawai, akhirnya diganti dengan SKP.

Sekilas tak ada yang sulit dari penerapan SKP, namun kendala selalu ada. Mulai pegawai yang belum mahir mengoperasikan komputer, salah ketik, sampai pegawai malas sehingga menyuruh orang lain untuk mengerjakan SKP-nya. Padahal, laporan SKP harus diisi diri sendiri, sebab dialah yang paling mengetahui pekerjaan yang sudah dilakukannya. Pun, setiap pegawai memiliki perbedaan mengenai pekerjaan yang sudah dikerjakannya. Hal-hal seperti ini dapat mempengaruhi pada tunjang-an.

Berbagai faktor kesalahan, seperti pegawai yang tidak menceklis indikator SKP, pegawai melimpahkan pengerjaan SKP pada orang lain, dan lain-lain dapat menyebabkan tunjangannya tidak sesuai.

Dari BKD, setiap pegawai memiliki tiga target kerja yang disebut sebagai uraian tugas (job description). Target ini tidak sama dengan realisasi, karena itu harus ada laporannya.

Misalnya, operator komputer salah satu tupoksinya adalah me-ngetik surat. Setahun dia membuat 720 surat. Setiap bulan, pegawai ini harus membuat laporan realisasi dari target-target yang telah dibuatnya. Ambil contoh, bulan Januari membuat 40 surat kualitas 100 (artinya, seluruh pekerjaan selesai). Tapi bila tugasnya baru selesai tiga per empatnya berarti kualitasnya hanya 75.

Selain input mengenai tupoksi dalam SKP, pegawai harus me-nginput perilaku, kreativitas, dan tugas tambahan. Untuk perilaku, indikatornya terdiri atas absen, orientasi pelayanan, komitmen, integritas (hukuman, disiplin, peng-hargaan), dan kerja sama. Sementara untuk level eselon , perilaku ditambahkan dengan indikator kepemimpinan (leadership).

Selanjutnya, kreativitas harus diisi jika pegawai menemukan suatu inovasi yang dapat mendukung pekerjaannya dan berlaku mulai pegawai eselon II. Sementara untuk tugas tambahan, harus sesuai dengan tupoksi yang memiliki Surat Keputusan atau Surat Perintah, namun berlaku minimal selama sebulan. Misalnya,

ada pegawai eselon I yang ditunjuk menjadi Ketua DKM (Dewan Kepengurus-an Masjid). Jika tugas tambahan ini hanya berlaku kurang dari sebulan, maka tidak dapat dikategorikan tugas tambahan. Penilaian untuk tupoksi dalam SKP sebanyak 60% dan perilaku 40%.

Pembuatan target SKP dilakukan setiap awal tahun. Kemudian, bulan Februari dibuat realisasi SKP untuk kepemimpinan, perilaku, kreativitas, dan tugas tambahan. Laporan bulanan dimulai setiap tanggal 1 sampai 13 setiap bulan. Jadi, setiap tanggal 1-13 pegawai harus membuka SKP, karena di dalamnya terdapat jadwal pengisian dan jadwal review. Bahkan, SKP dapat digunakan pegawai yang akan izin belajar (sekolah lagi). (*)

Penulis : Pemeriksa Hasil Kinerja

Page 10: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

10 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

BPJ PUN BISA UJI PETIK

Kabar gembira untuk semua Balai Pemeliharaan Jalan (BPJ) di lingkungan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar). Pasalnya, setiap BPJ kini sudah memiliki laboratorium dan teknisi. Jika sebelumnya pengujian mutu jalan hanya dilakukan di kantor pusat (baca : Dinas Bina Marga Provinsi Jabar), kini semua balai dapat

melakukannya, karena sudah ada sumber dayanya. Para teknisi yang berasal dari seluruh BPJ sudah mendapat pelatihan yang digelar di Diklat Provinsi Jabar pada

Maret-April 2015.

PERISTIWA

Page 11: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 11

A da 30 peserta dalam pelatihan bertajuk “Diklat Teknik Substantif Kebinamargaan

Bidang Teknisi Laboratorium Aspal dan Beton” ini. Sebanyak 24 orang peserta berasal dari enam BPJ dan sisanya dari dinas. Semua peserta mendapat pelatihan mengenai aspal dan beton secara paralel selama 20 hari di Jalan Windu dan Labora-torium Politeknik Bandung.

“Sekarang, masing-masing BPJ sudah memiliki laboratorium untuk pengujian produksi harian dari Aspalt Mixing Plan (AMP). Jadi, kami harus mendidik teknisinya. Selain pelatihan, mereka juga sempat mengunjungi Tol Cikapali tanggal 6 April. Tujuannya, melihat seperti apa penerapan dari pengawasan teknisi lab di lapangan. Kemudian, mereka pun sempat ke Batching Plan, yaitu tempat produksi beton dan AMP,” papar Kepala Seksi Pengujian Mutu Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, Adnan Guntara.

Para calon teknisi dari balai diprioritaskan lulusan

SMK Teknik yang biasanya bekerja di balai sebagai pelaksana lapangan, pengawas lapangan atau administrasi teknik. Materi yang diberikan tidak jauh dari aspal dan beton. Misalnya materi tentang aspal mulai dari properti aspal, penetrasi, dakilitas, hingga pengaturan komposisi aspal yang sesuai untuk jalan. Sementara materi tentang beton misalnya tentang semen, cara pencampuran komposisi semen yang ideal, beton untuk K350, perkerasan jalan, dan lain-lain.

Menurut Adnan, kemampuan para teknisi ini memang hanya diterapkan untuk pengujian aspal dan beton di laboratorium. Namun, jika digunakan oleh para pengawas lapangan, kemampuan ini sangat mendukung pekerjaan di lapangan. Pasalnya, jika seorang pengawas mengetahui cara pencampuran bahan aspal atau beton, ia dapat mengontrol pekerjaan yang dilakukan para kontraktor sebagai pembuat desain mix apakah sudah sesuai

atau belum. “Tapi ini kan untuk teknisi laboratorium, jadi hanya untuk pekerjaan pengujian di lab bukan di lapangan,” lanjutnya.

Ke depan, lanjut Adnan, pihaknya akan mengontrol para teknisi yang sudah mengikuti pelatihan serta penempatannya sebagai bagian dari outcomes pelatihan. “Kami minta ke BPJ, orang-orang yang sudah kami latih ini benar-benar ditempat-kan di laboratorium,” ujar Adnan.

Adnan berharap, dengan adanya laboratorium di BPJ, tugasnya di pusat akan terbantu. Salah satunya pelaksanaan uji petik terhadap paket-paket pekerjaan di lapangan. Pasalnya, selama ini pusat hanya mampu melakukan uji petik dengan jumlah yang tidak terlalu banyak.

“Mudah-mudahan nanti di balai uji petik akan lebih banyak, karena dapat mengumpulkan data dan sampel yang lebih banyak dan lebih presisi, sehingga akan tergambar dengan baik dan benar mengenai hasil pekerjaan di lapangan. Tapi lab uji petik di kantor pusat pun tetap akan melakukan uji petik, hanya diarahkan pada paket-paket pekerjaan yang lebih besar dan memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi,” pungkasnya. (*)

Page 12: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

12 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

CPNS HARUS LEBIH TERMOTIVASI DAN DISIPLIN

PERISTIWA

Cerita pegawai honorer di negeri ini terkadang

memilukan. Mengabdi bertahun-tahun pada

negara, tapi belum sempat diperhatikan pemerintah,

lantaran antrean daftar tunggu menjadi Calon

Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang mengular. Panjangnya

birokrasi pun menjadi salah satu penghambat sulitnya

pengangkatan pegawai honorer menjadi CPNS.

Page 13: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 13

dari tahun 2005. Birokrasinya memang

panjang, mulai pengusulan ke BKD, proses verifikasi oleh inspektorat, lalu pengusulan ke BPKP, BKN serta Kemenpan. Proses ini dijalani sejak Juli 2010. Pegawai honorer yang memenuhi syarat akan dicek administrasi sampai kondisi jasmaninya. Akhirnya, 180 orang lolos verifikasi.

Semua CPNS sudah memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sejak masih honorer, sehingga SK CPNS ha-nya sebagai pengikat

atut disyukuri, Selasa (31/3), Surat Keputusan (SK) pengangkatan CPNS

untuk 130 pegawai honorer di lingkungan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar) ke luar dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan). Menurut Staf Bidang Kepegawaian Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, Aam, sebanyak 15 CPNS akan ditempatkan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain, sisanya tetap bekerja di Dinas Bina Marga Provinsi Jabar.

“Para CPNS ini akan ditempatkan di sini maupun ditarik ke OPD lain sesuai kebutuhan, seperti Dinas Pengendalian Sumber Daya Air (PSDA) dan Dinas Pemukiman Perumahan (Dis-kimrum). Semua sesuai de-ngan disiplin ilmunya,” ujar Aam.

Aam menambahkan, proses pengangkatan ini cukup lama. Ada yang menunggu hingga 5 tahun sejak jadi pegawai honorer. Bahkan yang paling lama menunggu pengangkatan ini

P status. Bahkan, para CPNS ini dituntut untuk lebih termotivasi dalam bekerja dan melayani masyarakat. Pasalnya, jika di kemudian hari terbukti melakukan tindakan indisipliner, status CPNS dapat dicabut kembali. Alasannya, posisi CPNS saat ini masih menjadi primadona para pencari kerja. Terbukti, masih ada 14.000 orang yang berminat menjadi CPNS.

“Sebaiknya euforia SK ini tidak diungkapkan secara berlebihan. Ada kewajiban yang harus

dipenuhi CPNS. Tentunya nanti ada peningkatan dari sisi penghasilan, pensiunan, dan lain-lain. Tapi di sisi lain, kewajiban pun harus dijalankan, yaitu melayani masyarakat. Jadi, harus ditekankan take and give. Sesuai dengan arahan Kepala Dinas, bagi mereka yang diangkat, terlebih di bidang kebinamargaan, erat kaitannya dengan infrastruktur yang menopang perekonomian. Jadi, kita harus memperlihatkan pelayanan terhadap masyarakat,” tandas Aam. (*)

Page 14: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

14 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

RAMPUNG LINGKAR SUKABUMI MACET TERATASISalah satu hasil survei terkait masalah jalan di wilayah

Sukabumi mengungkapkan, banyak pejalan eksternal yang setiap hari melintas. Bayangkan, jumlahnya mencapai hingga

lebih dari 250 ribu orang. Akibatnya, Kota Sukabumi selalu didera kemacetan, terutama di jam-jam sibuk (traffic hour).

PERISTIWA

Page 15: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 15

ntuk itu, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Sukabumi melakukan pengembangan kota dan lalu lintas ke arah selatan, dengan membangun jalan

lingkar Sukabumi segmen 4. Kamis (12/2), Dinas Bina Marga Provinsi Jabar

menyosialisasikan pembangunan jalan lingkar Sukabumi segmen 4 di Ruang Rapat Bidang Pembangunan. Rapat dihadiri pihak-pihak terkait, seperti Bappeda, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi, dan lain-lain. Pembangunan jalan lingkar ini akan difungsikan sebagai penunjang bagi kawasan industri di wilayah Sukabumi, kawasan pendidikan, serta kawasan ekonomi.

Maka, jalan lingkar menjadi akses dari jalan kolektor ke jalan arteri, sehingga saling mendukung. Meski dalam Rencana Bangunan dan Tata Ruang (RBTR), jalan lingkar bukan untuk kawasan industri. Selain itu, pembangunan jalan lingkar ini untuk mengembangkan kawasan-kawasan kota yang baru.

Saat ini, pusat Kota Sukabumi yang berada di Cikole sudah terbilang padat dan tumpang tindih dengan pusat pendidikan, ekonomi, serta pemerintahan. Pembangunan jalan lingkar Sukabumi ini sebagai pengembangan lalu lintas juga pe-ngembangan pembanguna kota yang mengarah ke selatan.

“Kami ingin memindahkan pusat keramaian dari kota. Jalan lingkar ini akan didesain sedemikian rupa, sehingga tidak langsung menuju keramaian, tapi ada jalan khusus sebagai penghubung. Nanti, kami pun akan bangun terminal, sehingga dari segi tata ruang sangat mendukung

U dan pengembangan ini sudah siap,” papar Sekda Kota Sukabumi, Hanafie Zain.

Pada sosialisasi, dipaparkan berbagai hal terkait pembangunan jalan lingkar, antara lain pentingnya sosialisasi kepada warga mengenai pembebasan tanah, sehingga informasi dapat disampaikan secara komprehensif dan tidak memungkinkan para calo tanah beraksi.

Selain itu, dibahas pulasumber anggaran pembangunan jalan lingkar Sukabumi. Pihak-pihak yang terkait langsung dengan masyarakat, seperti camat pun sudah bersedia membantu proses sosialisasi kepada warga.

Pemerintah Daerah Sukabumi sendiri sudah mengeluar-kan peraturan terkait pelarangan sejumlah moda angkutan berat untuk tidak melintas di jalan-jalan Kota Sukabumi di jam-jam tertentu. Tujuannya untuk mengurai kemacetan yang melanda wilayah Kota Sukabumi.

Memang sudah saatnya, Jabar meniru Jateng yang memindahkan arus lalu lintas dari pusat-pusat kota, seperti di Brebes, Tegal, dan lain-lain. (*)

Page 16: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

16 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengikuti Pameran Pembangunan Provinsi Jabar 2015 yang digelar di Gedung Sate, Kamis (5/3). Pameran diikuti sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jabar untuk mempresentasikan pencapaian kerja dan persiapan program 2015. (*)

Page 17: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

-

SiBiMa | Januari - Maret 2015 17

Forum SKPD Bidang Kebinamargaan Se-Jawa Barat Tahun 2015 kembali digelar, Kamis (12/3) di Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar). Kegiatan ini membahas usulan-usulan ruas jalan kabupaten/kota di Jabar yang dihadiri Bappeda dan Dinas Bina Marga kabupaten/kota se-Jabar. (*)

Page 18: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

PERISTIWA

18 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

erkait realisasi prog-ram tahun 2014, Guntoro menyampaikan, dari

10 program dan 56 kegiatan, realisasi fisik hanya sekitar 89,52 persen dan keuangan sebesar 84,31 persen. Meski begitu, kegiatan fisik dapat terlaksana hingga 100 persen. “Kondisi secara keseluruhan kegiatan sudah kami lakukan dengan baik. Namun memang banyak masalah, misalnya terkait pembebasan lahan dan lain-lain,” ujarnya.

Program tahun 2014 yang dilaporkan antara lain kegiatan pemeliharaan rutin jalan, peningkatan jalan, perbaikan jalan yang rusak, mengatasi kemacetan, khususnya di wilayah Bandung, pembangunan sejumlah jembatan, kemajuan proyek pembangunan waduk

Tahun berganti, seluruh program kerja Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar) kelar dilaksanakan. Tentunya, Dinas Bina Marga Provinsi Jabar perlu melakukan evaluasi program-program di tahun 2014 dan memaparkannya di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar. Maka, Selasa (13/1), Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, Guntoro, memaparkan seluruh program kerja yang telah dilaksanakan di hadapan anggota Komisi IV DPRD Jabar.

Jatigede, serta kemajuan proyek pembangunan bandara BIJB, dan lain-lain.

Untuk kondisi jalan-jalan provinsi, menurut Guntoro, hampir 70 persen menga-lami kerusakan akibat faktor cuaca, pelanggaran tonase kendaraan yang melintas, maupun karena umur teknik jalan yang mulai menurun. Kemantapan jalan provinsi, menurut prediksi tahun 2014, mencapai 97,68 persen yang diukur dari kategori jalan baik dan jalan sedang.

“Proyek BIJB, saat ini masih proses pembebasan lahan untuk membangun jalan di Jatitujuh selebar 9 m sesuai standar internasional dan sejauh 48 km. Untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016, dilakukan pemeliharaan rutin jalan sepanjang 2.180 km, di mana

T

Page 19: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 19

PROGRAM TELAH DIJALANKAN

102,69 km di antaranya hanya pemeliharaan 1 layer. Walaupun masih ada yang bergelombang, minimal masih bisa dilintasi di kecepatan 60 km/jam. Peningkatan jalan tahun 2015 hanya dilakukan sepanjang 28,24 km di wilayah Parung (Bogor). Perbaikan drainase sepanjang 21.000 km serta perbaikan jalan sepanjang 11.000 km yang tersebar di enam BPJ. Sementara perbaikan dan pembangunan jembatan yang juga tersebar di enam BPJ sepanjang 14.000 m,” tutur Guntoro.

Pada kesempatan itu, sejumlah anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jabar yang dipimpin Ali Hasan melontarkan pertanyaan dan masukan bagi Dinas Bina Marga Provinsi Jabar. Pertanyaan dan masukan yang diberikan anggota DPRD Komisi IV menyangkut program Bina Marga selama tahun 2014, serta kemungkinan-kemung-kinan lain mengenai pengelolaan jalan yang lebih

baik ke depannya. Ada beberapa masukan

anggota Komisi IV DPRD Jabar bagi Dinas Bina Marga Provinsi Jabar. Kesatu, perlunya Dinas Bina Marga Provinsi Jabar memikirkan grand design pembangunan dan pengelolaan jalan yang dapat secara nyata mempe-ngaruhi pertumbuhan ekonomi di Jabar dan mengurangi kesenjangan perekonomian.

Kedua, kemungkinan adanya perubahan status jalan dari jalan kabupaten/kota menjadi jalan provinsi, karena dekat dengan akses sumber produksi dan kegiatan ekonomi. Ketiga, kemungkinan bagi Dinas Bina Marga Provinsi Jabar untuk menambah jumlah BPJ seperti Jawa Timur, karena jum-lah jalan yang dikelola sangat panjang. Keempat, kemungkinan bagi Dinas Bina Marga Provinsi Jabar untuk mencari sumber anggaran untuk pengelolaan jalan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan yang juga menggunakan jalan. (*)

DPRD BERI MASUKAN

Page 20: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

20 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

“GRAND DESIGN” PEMBANGUNAN JALAN

DINANTIKAN

Sebagai pengelola jalan, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar) dituntut tetap mampu menjaga kondisi jalan tetap baik. Namun, berbagai masalah

terkait pengelolaan jalan setiap tahun, bahkan setiap hari, selalu ada. Akibatnya, pengelolaan jalan menemui hambatan, meski secara teknis upaya peningkatan

kemantapan jalan selalu dilakukan.

PERISTIWA

Page 21: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 21

ni menjadi pertanyaan Komisi IV anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Provinsi Jabar ketika berkunjung ke Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, Selasa (13/1). Salah satu anggotanya, Yod Mintaraga, mengemukakan pentingnya Dinas Bina Marga Provinsi Jabar memiliki visi dan misi yang jelas, terutama untuk lima tahun ke depan.

Tujuannya untuk melihat perspektif pembangunan jalan yang lebih luas. Pasalnya, selama ini, Dinas Bina Marga Provinsi Jabar baru sebatas menyampaikan pengelolaan dan pembangunan jalan di tataran teknis, seperti peningkatan jalan, pemeliharaan rutin, dan

pembangunan jalan. “Saya pikir, Dinas Bina

Marga Provinsi Jabar harus mampu memikirkan bagaimana sebuah jalan dapat mengakomodasi seluruh kegiatan masyarakat di Jabar. Baik itu dari kota ke desa, maupun sebaliknya. Selain itu, yang terpenting adalah bagaimana sebuah jalan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan di daerah,” ungkapnya.

Fungsi jalan memang untuk memperlancar seluruh kegiatan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya. Selain itu, jalan harus mampu memperlancar proses arus barang dan manusia serta mendorong potensi ekonomi

untuk daerah-daerah yang memiliki potensi unggulan.

Untuk itu, anggota Komisi IV berharap, Dinas Bina Marga Provinsi Jabar memiliki grand design pembangunan jalan dan jembatan yang dikelola selama ini. Ini bukan perkara mudah, karena Dinas Bina Marga Provinsi Jabar harus mampu memetakan ke daerah mana jalan harus dibangun atau dibuka, supaya daerah-daerah yang memiliki potensi tidak terisolasi.

“Jika menyangkut hal-hal teknis, saya yakin, Dinas Bina Marga Provinsi Jabar sudah melakukan yang terbaik, mulai peningkatan kemantapan jalan, pemeliharaan rutin, dan

anggota Dewan mengenai pembangunan jalan 72 km dari Purwakarta – Jatiluhur hingga tembus Cariu. Ter-akhir, lingkar Gentong di Tasikmalaya. Meski pembangunan jalan ada yang dipegang pusat maupun kabupaten/kota, tapi kami beberapa kali terlibat dalam hal pembebasan tanahnya,” papar Guntoro.

Selain masalah keterli-batan dalam pembangunan sejumlah jalan, Dinas Bina Marga Provinsi Jabar melakukan terobosan untuk penganggaran proyek pembangunan jalan di jalur se-latan. “Misalnya jalur selatan itu ada yang kami tangani menggunakan dana APBN seperti jalur Pangalengan - Cisewu

I

lain-lain. Tapi jika bisa buat perspektif pembangunan jalan dan jembatan seperti apa. Bahkan, investor pun ketika diajak berinvestasi pasti yang pertama ditanyakan adalah infra-strukturnya,” lanjut Yod.

Menanggapi pertanyaan anggota Dewan, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, Guntoro, menyampaikan, saat ini masih ada kesenjangan jaringan infrastruktur jalan antara wilayah utara dan selatan. Padahal, banyak potensi daerah jalur selatan

yang dapat meningkatkan kondisi perekonomiannya.

Meski untuk menampil-kan sebuah grand design pembangunan jalan tidak mudah, namun Dinas Bina Marga Provinsi Jabar sudah melakukan sejumlah terobosan untuk meningkatkan kualitas jalan-jalan provinsi. Antara lain peningkatan kemantapan jalan, terobosan untuk mengurai kemacetan, serta terobosan pembangunan jalan dari sisi anggaran.

“Terkait peningkatan kemantapan jalan, memang

70 persen kondisi jalan di Jabar sudah usang umur rencananya. Tapi, kami berusaha mempertahankan kemantap-an jalan yang sudah usang ini agar tetap layak untuk dilintasi di atas kecepatan 60 km/jam. Kemudian untuk mengurai kemacetan di sejumlah titik, kami berusaha melakukan terobosan. Misalnya, Simpang Jomin yang sekarang penanganannya sudah dipegang pusat, lalu lingkar Cirebon, kemudian jalur Cianjur – Purwakarta sudah dibahas dengan

yang dianggap sebagai penghubung jalur tengah ke selatan, tapi ada juga yang menganggap itu jalur selatan. Tapi, akhirnya kami dapat bekerja sama dengan pusat, karena sete-ngahnya menjadi jalan nasional yang ke selatan melewati Ranca Bali. Meski beberapa kilo meter lagi belum selesai dan jalur ini rawan longsor, tapi tetap kami kerjakan dan membuat antisipasi longsornya, supaya mengurangi disparitas antara jalur utara dan selatan,” tandasnya. (*)

Page 22: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

22 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

KUNCI PENGADAAN : BIROKRASI, INOVASI, TERTIB INFORMASIPeningkatan kinerja dan layanan masyarakat menjadi salah satu tujuan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar). Semua cara dilakukan untuk menghasilkan terobosan baru terkait pengelolaan jalan dan jembatan.

PERISTIWA

Page 23: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 23

Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Jabar untuk me-ngendalikan informasi yang disampaikan kepada pihak luar. Kedua, perlu pemotongan jalur birokrasi yang cukup panjang dalam penetapan Pokja yang selama ini ditetapkan oleh gubernur. Ketiga, perlu peningkatan kualitas maupun kuantitas SDM bidang pengadaan barang dan jasa di Jabar, khususnya di DBM yang mulai berkurang.

Selanjutnya, mekanisme penerapan regulasi dalam Perpres bahwa MPU tidak dapat di sub kontrakkan selain kepada kontraktor spesialis dapat disiasati dengan mekanisme KSO. Terakhir, APEL BAJA dapat ditiru oleh Pokja ULP Jabar untuk antisipasi keterlambatan dalam penyampaian dokumen oleh PPK yang berakibat pada keterlambatan proses lelang. (*)

tamanya untuk menangani hambatan yang sering ditemui Dinas

Bina Marga Provinsi Jabar, yakni penerapan regulasi pengadaan barang dan jasa yang kini menggunakan Peraturan Pemerintah (Perpres) No. 4 Tahun 2015.

Tim Bina Teknik Dinas Bina Marga Provinsi Jabar kemudian melakukan studi banding ke Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur, Senin-Rabu (2-4/3). Pasalnya, Provinsi Jatim sudah menerapkan Perpres No. 4 Tahun 2015 untuk proses pelelangan dan pengadaan.

Dinas Bina Marga Provinsi Jatim pun sudah melakukan inovasi untuk Unit Layanan Pengadaan (ULP) dengan melakukan pelimpahan SK Kelompok Kerja (Pokja) serta memiliki Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa secara elektronik bernama Aplikasi Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa (APEL BAJA).

Perpres ini membuat Dinas Bina Marga Provinsi Jabar perlu mengetahui kejelasan dari Lembaga

Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) terkait penyedia jasa yang ikut lelang, apakah penyedia jasa bidang spesialis atau umum. Hal ini erat kaitannya dengan paket-paket pekerjaan, karena ada yang tidak dapat disubkontrakan, kecuali jika pada penyedia jasa spesialis.

Sementara penyedia jasa umum tidak boleh mendapat subkontrak pekerjaan. Misalnya, pemilik AMP hanya khusus menjual hotmix, tidak boleh mendapat kontrak pekerjaan dengan pengguna jasa. Perpres No. 4 Tahun 2015 bertujuan mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, sehingga cepat selesai dan dapat segera dimanfaatkan masyarakat.

Sementara mengenai inovasi di ULP, Provinsi Jatim memiliki birokrasi yang lebih ringkas. Pasalnya, penerbitan SK Pokja sudah dilimpahkan dari Gubernur ke ULP, sehingga mempercepat penerbitan SP. Hal ini membuat proses pelelangan di Jatim lebih cepat. Sementara di Jabar, SK

Pokja masih ditandatangani gubernur. Selanjutnya, Jatim memiliki inovasi APEL BAJA yang membuat semuanya paperless, karena pengiriman dan penerimaan dokumen sudah dilakukan secara elektronik.

“Intinya, proses pengadaan dapat mempercepat atau memperlambat pelaksanaan kegiatan dan selesainya pekerjaan. Dari sisi Dinas Bina Marga Provinsi Jabar dengan Jatim tidak terlalu berbeda, tapi di sana proses pengadaannya cepat, jadi pekerjaan Bina Marga pun lebih cepat,” ujar Kepala Bidang Teknik Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, M. Nur Kuswandana.

Birokrasi yang lebih ringkas, sudah berjalannya pengadaan secara elektronik, serta ketertiban pengelolaan informasi melalui Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen (PPID) menjadi keunggulan Jatim. Untuk itu, ada empat saran bagi Dinas Bina Marga Provinsi Jabar dari hasil studi banding ini.

Pertama, perlu dibentuk PPID di tiap Organisasi

U

Page 24: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

PERISTIWA

24 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

INFRASTRUKTUR BAIK EKONOMI NAIK

Melihat kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Indonesia, masih banyak hal yang perlu dibenahi. Pasalnya, kondisi infrastruktur ini terkait langsung dengan

pertumbuhan ekonomi suatu negara.

ika infrastrukturnya sudah baik, pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Demikian pula sebaliknya. Hal ini menjadi sorotan dalam Kolokium 2015 yang berlangsung di Pusat penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan), Kamis (30/4).

Kolokium bertema “Inovasi Teknologi Jalan dan Jemba- tan untuk Penguatan Konektivitas Nasional dalam Mencapai Ketahanan Pangan dan Keseimbangan Pembangunan”. Sejumlah peneliti menampilkan hasil penelitian mereka di bidang teknologi jalan dan jembatan dengan topik-topik menarik. Antara lain tentang manajemen aset, pavement dan material, pembiayaan jalan (PPP), desain jalan dan konstruksi, keselamatan jalan, pergerakan terintegrasi dan Sistem Transportasi Pintar (ITS), serta transportasi berkelanjutan.

Kolokium ini sangat relevan dengan program pemerintah dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 di bidang infrastruktur. Yaitu, peningkatan ketersediaan infrastruktur dasar, peningkatan ketahan-an air, pangan dan energi, serta penguatan konektivitas nasional untuk mendukung ketahanan pangan dan keseimbangan pembangunan yang tujuan akhirnya meningkatkan ekonomi, kesejahteraan, dan menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional.

Dalam sambutan tertulisnya untuk Kolokium 2015, Dirjen Bina Marga mengatakan, jalan di Indonesia melayani sekitar 84% angkutan penumpang dan 90% angkutan barang. Sehingga, pembangunan sektor transportasi diarahkan

J

Page 25: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 25

pada terwujudnya sistem transportasi nasional yang andal, karena setiap 1,0% pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pertumbuhan lalu lintas 1,5%.

“Menurut Global Competitive Index 2014 -2015, daya saing infrastruktur Indonesia di urutan 56, masih kalah dibanding Malaysia (25), Thailand (48), dan Singapura (2). Meski masih lebih unggul dibanding Filipina, Kamboja dan Vietnam. Selain itu, peringkat Logistic Performance Index (LPI) Indonesia masih di urutan ke-53, di bawah Vietnam (48), Thailand (35), Malaysia

(25), dan Singapura (2). Persentase biaya logistik negara kita masih lebih tinggi sekitar 25% dibanding negara-negara lain yang sudah di angka 10% ke bawah. Ini tantangan yang harus dihadapi pemerintah untuk meningkatkan daya saing dan menurunkan biaya logistik. Salah satunya dengan mempersingkat waktu tempuh, menambah kerapatan jalan bebas hambatan, dan memperkuat moda transportasi lain selain jalan,” ucapnya.

Melalui kolokium, sejumlah peneliti di bidang jalan dan jembatan dapat turut berkontribusi untuk

membuat sistem transportasi Indonesia agar mendukung tujuan menguatkan konektivitas nasional serta mencapai ketahanan pangan dan keseimbangan pembangunan.

Dari sisi anggaran, pembangunan infrastruktur selalu ditambah setiap tahun. RPJMN 2015-2019 memang difokuskan pada ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang dan pengembangan jaringan transportasi, termasuk jaringan jalan dan jembatan.

Adapun arah kebijakan dan strategi nasional RPJMN adalah, pertama, mempercepat pembangunan

sistem transportasi multimoda. Kedua, mempercepat pembangunan transportasi yang mendukung sistem logistik nasional. Ketiga, melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan. Terakhir, membangun kaitan sistem dan jaringan transportasi dengan investasi untuk mendukung koridor ekonomi, kawasan industri khusus, sistem logistik nasional, komplek industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi. (*)

Page 26: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

26 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

IZIN TANK DI JALAN ASPAL

KAJIAN

Tanggal 5 Desember 2014, Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad

(Persero) mengirimkan surat bernomor B/35/KK/XII/2014 kepada Dinas Bina

Marga Provinsi Jawa Barat (Jabar). Surat ini berisi Permohonan Izin Melintasi Jalan untuk kendaraan

lapis baja (tank) jenis AMX-13. Untuk kendaraan khusus, jalan memang tidak

dapat digunakan secara langsung. Perlu dilakukan pengontrolan terlebih dulu,

supaya kondisi jalan tidak cepat rusak. Jadi, tidak ada pihak-pihak yang merasa

dirugikan maupun disalahkan.

Oleh : Rully Trilenggono, ST., MT*)

Page 27: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 27

enindaklanjuti permohonan dari PT Pindad (Persero), Dinas Bina Marga Provinsi Jabar melakukan kunjungan pada tanggal 11 Desember 2014 untuk mengecek

tank buatan Perancis ini. Meski tergolong tank ringan, AMX-13 tidak bisa dikatakan seperti kendaraan biasa. Berdasarkan data teknis yang asli (belum diretrofit), berat tempur tank AMX-13 mencapai 14,8 ton. Tank ini memiliki lebar track 0,35 m, panjang track kena permukaan 2,16 m, serta tekanan ke permukaan tanpa karet (14,8 x 1.000) / (2 x 35 x 216) = 0,98 kg/cm2.

Saat ini tank AMX-13 sudah diretrofit atau diperbaharui (penggantian meriam 75 mm menjadi 105 mm dan penambahan lapis baja tambahan), sehingga mengalami perubahan dimensi dan bobot. Berat tempur mencapai 17,5 ton, lebar track 0,35 m, panjang track kena permukaan 2,87 m, serta dimensi bantalan karet (P x L x T) 19 cm x 10 cm x 4 cm. Tekanan ke permukaan tanpa karet pun berubah menjadi (17,5 x 1.000) / (2 x 35 x 287) = 1,74 kg / cm2, dan tekanan ke permukaan dengan karet (17,5 x 1.000) / (2 x 19 x 287/2) = 3,21 kg / cm2.

Untuk mengecek bobot dan dimensi tank yang akan melintas di jalan, tim Dinas Bina Marga Provinsi Jabar melakukan perbandingan dengan tekanan pada jalan yang disebabkan oleh besarnya pembebanan truk “T” (Standar pembebanan untuk Jembatan RSNI T-02-2005).

Berat masing-masing as disebarkan menjadi dua beban merata sama besar yang merupakan bidang kontak antara roda dengan permukaan lantai. Jarak antara dua as tersebut dapat diubah-ubah antara 4,0 m sampai 9,0 m untuk mendapatkan pengaruh terbesar pada arah memanjang jembatan. Tekanan permukaan akibat pembebanan truk “T” (112,5/10*1.000) / (50 x 20) = 11,25 kg / cm2. Sementara tekanan permukaan tank AMX-13 dengan bantalan karet = 3,21 kg / cm2. Dengan kata lain, tank AMX-13 masih lebih kecil te-kanan permukaannya dibanding pembebanan truk “T”.

Sebelum tank AMX-13 diizinkan untuk melintas di jalan raya, tim melakukan uji jalan di mana track-nya dilengkapi bantalan karet keras dengan dimensi (P x L x T) = 19 cm x 10 cm x 4 cm. Uji dilakukan saat tank berjalan lurus maupun ketika berbelok / bermanuver. Hasilnya, tidak terjadi kerusakan pada permukaan lapis aus aspal, hanya ada bekas noda bantalan karet pada permukaan lapis aus aspal.

Berdasarkan hasil perhitungan dan uji jalan tank AMX-13, ada beberapa kesimpulan yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan ketika tank akan melintasi jalan raya provinsi. Pertama, tekanan permukaan tank AMX-13 tanpa bantalan karet meski lebih kecil dari tekanan permukaan akibat pembebanan truk “T”, namun dapat merusak permukaan lapis aus aspal.

Kedua, tekanan permukaan tank AMX-13 dengan bantalan karet lebih kecil dari tekanan permukaan

akibat pembebanan truk “T”. Namun ketika dilakukan uji jalan, tidak merusak permukaan lapis aus aspal, hanya meninggalkan noda bantalan karet pada permukaan lapis aus aspal. Terakhir, disarankan tank AMX-13 yang akan melewati jalan provinsi supaya dilengkapi dengan bantalan karet, di mana bantalan karet dalam kondisi baik atau tidak aus.

Hasil perhitungan dan uji jalan tank AMX-13 ini akan menjadi bahan pertimbangan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jabar untuk memutuskan pemberian izin bagi PT Pindad (Persero). Tujuan dari pengecekan ini sendiri untuk menjaga ketahanan jalan yang akan dilewati tank AMX-13 agar sesuai dengan masa pakainya. Hanya, uji jalan untuk tank AMX-13 baru dilakukan pada jalan aspal. Ada baiknya

pengujian jalan dilakukan pula pada jalan beton (cor), mengingat saat ini banyak ruas jalan provinsi yang menggunakan beton (cor).

Apa yang dilakukan PT Pindad (Persero) sudah sesuai prosedur untuk menjaga kelangsungan fasilitas umum. Maka, ada baiknya pihak lain, misalnya perusahaan yang biasa mengoperasikan peralatan dan kendaraan bertonase tinggi, melakukan hal sama. Atau membawa barang produksinya sesuai ketentuan yang disyaratkan Kementerian Perhubungan melalui fungsi jembatan timbang yang tersebar di sejumlah wilayah.

Jika jalan raya tetap dalam kondisi bagus, siapa pun akan merasa diuntungkan, karena distribusi barang tidak akan terganggu dan perekonomian tetap lancar. (*)

Penulis : Pejabat Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan Madya

M

Page 28: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

28 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

SEJENAK

“VIDEO MAPPING”KREATIVITAS BARU SENI VIDEO

Pernah melihat Gedung Sate tiba-tiba terbakar? Atau Gedung Merdeka yang tiba-tiba menjadi layar dan

menayangkan cuplikan video Konferensi Asia Afrika tahun 1955? Ini bukan layar tancap ya, tapi inovasi kreatif anak-

anak muda Bandung dari 9 Matahari Production yang disebut video mapping.

Page 29: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 29

i Indonesia, belum banyak industri kreatif yang bergerak dalam produksi video mapping.

Padahal, video mapping adalah karya kreatif yang menjanjikan.

Video mapping adalah teknik untuk memproyeksikan video pada permukaan datar, seperti dinding, layar, struktur, fasad bangunan serta objek-objek tiga dimensi lainnya. Video mapping memadukan seni, teknologi, dan elemen-elemen geometri dalam proses pembuatannya.

Kunci dari video mapping adalah projection atau proyeksi, yaitu transformasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Pada video mapping, yang diproyeksikan adalah scene pada video.

Untuk membuat video mapping kian menarik dan terlihat nyata, teknologi 3D projection diterapkan untuk memunculkan ilusi kedalam-an (depth). Kedalaman ini merupakan hasil pengubahan persepsi visual

dengan permainan cahaya dan bayangan. Bahkan, pembuat video sering menggunakan sumber cahaya dan bayang-an artifisial demi mendapatkan efek dan ilusi optik yang sesuai ekspektasi mereka.

Pada prosesnya, proyeksi-proyeksi dalam video map-ping merupakan manipulasi bentuk-bentuk yang telah dibuat sebelumnya menggunakan software 2 atau 3 dimensi. Selain itu, hasil proyeksi bisa juga berasal dari video shooting atau footage yang sudah dibuat secara khusus. Jadi, dapat dibilang video mapping merupakan seni instalasi yang menggabung-kan software dan hardware.

Prinsip teknologi pada video mapping sangat sederhana. Beberapa proyektor video yang dikontrol komputer digunakan untuk memproyeksikan gambar atau video pada permukaan yang diinginkan. Dengan manipulasi proyeksi, cara pandang penonton terhadap objek, benda, atau bidang akan berubah.

Namun satu hal yang tidak boleh dilanggar untuk membuat video mapping, yaitu kegelapan total di objek, benda atau bidang yang akan disorot maupun lingkungan di sekitar objek, benda atau bidang tersebut. Dengan memenuhi syarat dasar ini, ukuran, bentuk, diam atau bergeraknya objek, benda atau bidang yang akan diproyeksikan tidak menjadi masalah.

Secara singkat, proses yang terjadi dalam proyeksi video mapping menggabungkan (SHAPE, LINE, SPACE) + (LIGHT & SHADOW) “OPTICAL ILLUSION” CHANGING PERCEPTION OF FORM. Ilusi optiklah yang mengubah persepsi penonton terhadap bentuk dan perspektif serta mempengaruhi persepsi terhadap suatu bangunan sebagai karya arsitektur.

Fasad bangunan yang cenderung datar dan monoton menjadi terasa lebih hidup dengan bantuan teknologi proyeksi video ini. Butuh ketelitian tinggi dan biaya tidak murah untuk menghasil-kan video

mapping projection. Tapi dengan mempelajarinya, seseorang bisa tahu jika geometri dan matematika dapat diaplikasikan menjadi bentuk-bentuk yang indah dan artistik.

Video mapping dapat diaplikasikan dalam bidang pemasaran untuk menampilkan atau menonjolkan produk barang dan jasa melalui pesan yang ingin disampaikan. Disini fungsinya sebagai media alternatif untuk promosi luar ruang. Mengingat bentuknya berupa video, promosi melalui video mapping akan memberikan kesan dan pesan yang menempel di benak khalayak.

Video mapping pun dapat digabungkan dengan bidang seni lain, seperti musik, teater, tari, fotografi, seni jalanan, dan lain-lain. Bahkan sejumlah festival dan pergelaran seni banyak menjadikan video mapping. Video mapping pun dapat dilakukan pada tv shows, konser musik, dan pada beberapa venue seperti klub malam, bar, pub, dan restoran. (*)

D

Page 30: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

30 Januari - Maret 2015 | SiBiMa

EKSOTISME WISATA WADUK DARMA

SEJENAK

Bicara wisata, Provinsi Jawa Barat termasuk salah satu surganya. Berbagai wisata bisa didapatkan di sini. Salah satunya wisata alam Waduk Darma yang terletak di Desa Jagara, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan.

Page 31: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

SiBiMa | Januari - Maret 2015 31

aduk Darma dibangun sebagai penampungan air untuk kebutuhan pengairan dan perikanan. Memiliki luas ± 425 ha dan kapasitas genangan air maksimal 39.000 m3, Waduk

Darma dikelilingi bukit dan lembah serta pemandangan indah. Ditambah berudara sejuk, Waduk Darma menjelma menjadi salah satu objek wisata andalan. Berlokasi di barat daya Kabupaten Kuningan, objek wisata ini berada di jalur jalan antara Cirebon – Kuningan – Ciamis. Jarak Waduk Darma dari Kabupaten Kuningan ± 12 km, sedangkan dari Cirebon ± 37 km.

Meski hanya danau buatan, Waduk Darma dapat dijadikan sarana rekreasi dan olah raga. Pemandangan senja di sekeliling danau sangat indah. Pengunjung dapat menyewa perahu untuk mengelilingi danau. Alhasil, Waduk Darma sangat cocok untuk Anda yang membutuhkan tempat refreshing jauh dari kebisingan sekaligus sarana melepas kepenatan dan wahana liburan keluarga yang menyehatkan.

Beragam fasilitas tersedia di Waduk Darma. Ada peng-inapan, bumi perkemahan, kolam renang anak, wahana out-bound (flying fox), fasilitas mainan anak (kereta motor, mini train), serta wisata air seperti perahu, rakit, dan memancing. Berbagai fasilitas umum pun tersedia di objek wisata ini. Sebut saja kedai makan, masjid Desa Jagara, panggung serba guna, puskesmas Kec. Darma, toilet dan mushola, serta lapangan bola.

Untuk yang ingin mengelilingi waduk, pengunjung bisa menggunakan perahu motor atau rakit. Selain berperahu, pengunjung yang gemar memancing dapat memancing ikan di pinggir waduk. Atau jika memiliki dana lebih, pengunjung dapat menyewa perahu untuk memancing ikan di tengah waduk. Ikan ini berasal dari jaring-jaring terapung warga yang sengaja beternak ikan di Waduk Darma. Ikan air tawar yang diternakan di Waduk Darma antara lain ikan mas, tawes, dan mujair.

Bagi Anda yang hobi bertualang sekaligus berwisata hemat, Waduk Darma pun menyediakannya. Salah satunya dengan berkemah di bumi perkemahan di dekat Waduk Darma. Di sini, pengunjung bisa menyewa tenda buat kemping. Dari tenda kemah, Anda dapat menikmati

pemandangan matahari terbit dan senja hari sepuasnya. Untuk mereka yang memiliki dana lebih, fasilitas penginapan (cottage) dapat dipilih.

Sementara bagi Anda yang memiliki hobi fotografi, area Waduk Darma bisa menjadi objek foto menarik. Bahkan beberapa pengunjung menggunakan tempat ini sebagai tempat prewedding dengan latar danau. Banyak pengunjung menilai, kala senja adalah waktu yang paling pas untuk mengambil gambar. Dramatis. Romantis.

Sebelum berwisata ke Waduk Darma, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan. Pertama, bawalah bekal secukupnya. Jangan khawatir soal makanan, lantaran tersedia rumah makan dan kedai dengan harga terjangkau. Bahkan sudah ada warung nasi yang menyediakan sarana memancing dan hasilnya dapat langsung diolah untuk dinikmati. Kedua, jika menggunakan kendaraan pribadi, harap berhati-hati. Pasalnya, jalur ke objek wisata Waduk Darma berkelok-kelok dan licin, terutama saat musim penghujan. Disarankan untuk berwisata di musim kemarau, karena ketika air surut akan menambah eksotisme Waduk Darma. Terakhir, jika Anda menggunakan fasilitas dan wahana di Waduk Darma, pandai-pandailah menawar. Maklum, biasanya harga melambung jika pengunjung tak pandai menawar dan berhitung. (*)

W

Page 32: TINGKATKAN PENGAWASANdbmtr.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · CPNS Harus Lebih Termotivasi dan Disiplin Hal. 14 – 15 Rampung Lingkar Sukabumi Macet Teratasi Hal.

“Selamat Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1436 H” mengucapkan:

Dinas Bina MargaProvinsi Jabar