TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …. Manfaat Penelitian ... 14,5 juta anak balita meninggal karena...
-
Upload
dangnguyet -
Category
Documents
-
view
228 -
download
10
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG …. Manfaat Penelitian ... 14,5 juta anak balita meninggal karena...
i.
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO
PADA BAYI DI BPS WARTI SUWAJI TAWANGSARI
SUKOHARJO TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
NESTI NURDIANASARI
NIM : B09 033
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
v
6. Bapak dan Ibu, terima kasih atas segala doa, kasih sayang, kesabaran serta
segala yang telah diberikan kepadaku.
7. Mahasiswi Prodi D III Kebidanan angkatan 2009, sukses selalu untuk kita
semua.
8. Ibu-ibu yang telah menjadi responden dalam ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2012
penulis
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “ Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi
Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiah
ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat
kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku dosen Ka. Prodi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Warti Suwaji, Amd.Keb, selaku pemilik BPS Warti Suwaji, yang telah
bersedia memberi ijin pada penulis dalam pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Nesti Nurdianasari
B09 033
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO PADA
BAYI DI BPS WARTI SUWAJI TAWANGSARI SUKOHARJO
TAHUN 2012
xiii + 35 halaman + 21 lampiran + 4 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk
menimbulkan kekebalan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu penyakit radang
yang menyerang saraf dan dapat mengakibatkan lumuh kaki. Berdasarkan hasil
wawancara yang peneliti lakukan di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo
pada 10 ibu yang mengimunisasi polio bayinya didapat 7 orang tidak paham
tentang imunisasi polio dan 3 orang sudah paham tentang imunisasi polio.
Tujuan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada
bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo.
Metode Penelitian : jenis penelitian yang dipakai adalah deskriptif kuantitatif,
penelitian ini dilaksanakan di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo, pada
tanggal 20 Mei - 10 juni 2012, sampel pada penelitian ini adalah ibu yang
mengimunisasikan polio bayinya berjumlah 30 orang dengan teknik pengambilan
sampel yaitu sampling jenuh, sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik
univariat dengan instrumen kuesioner.
Hasil Penelitian : hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio
pada bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012 adalah 7 orang
(23,33%) berpengetahuan baik, 19 orang (63,33%) berpengetahuan cukup dan 4
orang (13, 33%) berpengetahuan kurang.
Kesimpulan : tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi di BPS
Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo sebagian besar berpengetahuan cukup 19
orang (63,33%)
Kata Kunci : Pengetahuan,imunisasi polio
Kepustakaan : 24 Literatur (tahun 2002 – 2010)
vii
MOTTTO
v Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi yang khusuk.
(QS. Al Baqarah: 45)
v Keberuntungan adalah untuk orang yang berdoa, rajin bekerja, mengurangi
keluhan, dan banyak bersyukur.
(Mario Teguh)
v Keluarga; ialah sahabat yang selalu ada di samping untuk kita pada keadaan
yang paling amat sangat buruk sekalipun.
(Terima Kasih Ibu)
PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga terwujud karya kecil ini
2. Ayah dan ibu tercinta yang menyayangi dan telah
memberikan semua yang terbaik padaku. Harapan
mereka adalah impianku.
3. Seluruh keluargaku yang tanpa henti mendukung
setiap langkahku
4. Sahabat-sahabatku yang telah melengkapi goresan
tinta terindah dalam perjalanan hidupku. Suka duka
telah kita lalui bersama.
5. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009
6. Semua dosen akbid, terima kasih atas segala
bimbingannya
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
ABSTRAK................................................................................................... . vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................. vii
CURICULUM VITAE............................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan ................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
E. Keaslian Penelitian ................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................ 7
1.Pengetahaun ........................................................................ 7
2.Imunisasi…………………………………………………... 11
x
3.Imunisasi polio…………………………………………….. 13
B. Kerangka Teori ...................................................................... 17
C. Kerangka Konsep ................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.............................................. 19
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………….. 19
C. Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan Sampel............... 20
D. Alat / Instrumen ...................................................................... 21
E. Metode Pengambilan Data ..................................................... 25
F. Variabel Penelitian ................................................................. 25
G. Definisi Operasional ............................................................... 26
H. Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 26
I. Etika Penelitian ....................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 30
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 30
C. Pembahasan ............................................................................ 31
D. Keterbatasan ........................................................................... 32
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 34
B. Saran ....................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jadwal Imunisasi ......................................................................... 15
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner .................................................. 22
Tabel 3.2 Definisi Operasional .................................................................... 26
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi .................................................................... 30
ix
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian ............................................................ 17
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 18
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 2 Surat Balasan Pendahuluan
Lampiran 3 Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 4 Persetujuan Sebagai Responden
Lampiran 5 Kuesioner penelitian uji validitas
Lampiran 6 Kuesioner penelitian
Lampiran 7 Kunci jawaban kuesioner
Lampiran 8 Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 9 Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 10 Surat Permohonan Penelitian Dinas Kesehatan
Lampiran 11 Surat Balasan Penelitian
Lampiran 12 Surat Permohonan Penelitian Lahan
Lampiran 13 Surat Balasan Penelitian Lahan
Lampiran 14 Hasil Uji Coba Instrumen
Lampiran 15 Hasil Uji Validitas
Lampiran 16 Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 17 Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 18 Lembar Hasil Penelitian
Lampiran 19 Hasil kuesioner jawaban benar
Lampiran 20 Jadwal Penelitian
Lampiran 21 Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fakta dunia saat ini khususnya di negara sedang berkembang setiap
14,5 juta anak balita meninggal karena berbagai penyakit yang dapat dicegah,
kurang gizi, dehidrasi karena muntaber dan setiap tahunnya 3,5 juta anak
balita meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(Markum, 2002).
Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5% pada balita di
Indonesia adalah akibat Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi
(PD3I). Agar target nasional dan global untuk mencapai eradikasi, eliminasi
dan reduksi terhadap PD3I dapat dicapai, cakupan imunisasi harus
dipertahankan tinggi dan merata sampai mencapai tingkat population
immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi. Kegagalan untuk menjaga
tingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan
Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang dapat dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) (Foralsa, 2007).
Dengan adanya KLB polio di Indonesia pada tahun 2005 yang lalu.
Pada bulan April 2005, laboratorium Biofarma di Bandung mengkonfirmasi
adanya virus polio tipe 1 pada anak berusia 18 bulan yang menderita lumpuh
layu akut pada bulan Maret 2005 yang tidak pernah diimunisasi polio
sebelumnya. Virus polio selanjutnya menyebabkan wabah merebak ke 10
propinsi, 48 kabupaten. Sampai bulan April 2006 tercatat 346 kasus polio,
2
termasuk 46 kasus VDPV (Vaccine Derived Polio Virus) di Madura dan 2
kasus yang terjadi tahun 2006. Dari analisis genetik virus, diketahui bahwa
virus berasal dari Afrika Barat. Analisis lebih lanjut menunjukan bahwa virus
sampai Indonesia melalui Nigeria Sudan dan sama seperti virus yang diisolasi
di Arab Saudi dan Yaman. Dari pengalaman tersebut terbukti bahwa anak
tetap harus mendapat imunisasi (Ismoedijanto, 2008).
Berdasarkan hasil data studi pada bulan Januari – Desember 2012 di
BPS Warti Suwaji Semutan RT 03/02 Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo
didapatkan data jumlah bayi 402 dengan status imunisasi dasar Hepatitis B 39
bayi (90,83%), BCG 35 bayi (86,24%), DPT I 40 bayi (92,66%), DPT II 39
bayi (90,83%), DPT III 40 bayi (92,66%), Polio I 36 bayi (87,16%), Polio II
37 bayi (89, 91%), Polio III 40 bayi (92,66%), Polio IV 42 bayi (99,09%),
Campak 39 bayi (90,83%).
Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan di BPS Warti Suwaji
Tawangsari Sukoharjo, pada tahun 2012 jumlah kunjungan ibu yang
mengimunisasi polio bayinya sejumlah 277 orang. Berdasarkan hasil
wawancara kepada 10 ibu yang mengimunisasi polio pada bayinya, hanya 3
orang yang paham tentang imunisasi polio dan 7 orang yang tidak paham
tentang imunisasi polio.
Berdasarkan latar belakang di atas, diketahui bahwa masih rendahnya
tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi polio pada bayi, maka
penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tingkat
Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio pada Bayi di BPS Warti Suwaji
Tawangsari Sukoharjo”.
3
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
diteliti adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio
pada bayi di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Semutan RT 03/02 Pundungrejo
Tawangsari Sukoharjo?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio
pada bayi di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Semutan RT 03/02
Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada
bayi di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Tawangsari Sukoharjo pada
tingkat baik.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi
di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Tawangsari Sukoharjo pada tingkat
cukup.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayi
di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Tawangsari Sukoharjo pada tingkat
kurang.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Untuk menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio.
2. Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman yang nyata di masyarakat untuk mengetahui
tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio.
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan
Untuk menambah referensi bacaan serta meningkatkan pengetahuan
dan wawasan bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya tentang
tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio.
b. BPS
Untuk meningkatkan pendidikan kesehatan terhadap pasien. Khususnya
pendidikan kesehatan tentang imunisasi.
E. Keaslian Penelitian
1. Maya Safitri (2009) dengan judul “Pengetahuan Ibu Balita Tentang
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Puskesmas Grajagan Kecamatan
Purwoharjo“. Desain penelitian metode deskriptif. Berdasarkan hasil
penelitian dan interpretasi data dapat diketahui bahwa dari 30 responden,
5
sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu 13 responden (43.33%),
kurang dari 50% berpengetahuan kurang 8 responden (26.67%), 5
responden (16.67%) berpengetahuan baik dan 4 responden (13.33%)
berpengetahuan tidak baik.
2. Ririn Nur Febriani (2009) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Efek Samping Imunisasi DPT I di Puskesmas Parijatah Kulon Kecaman
Srono”. Desain penelitian metode deskriptif. Dari hasil penelitian
diketahui lebih bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping
imunisasi DPT 1 di Puskesmas Parijatah Kulon Kecamatan Srono, dari 40
responden diketahui 29 responden (72,5%) berpengetahuan baik, 10
responden (25%) berpengetahuan cukup baik dan 1 responden (2,5%)
berpengetahuan kurang baik.
Perbedaan antara keaslian dengan penelitian ini adalah judul, waktu, tempat
dan hasil penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah, disajikan dalam lima bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian,
sistematika penelitian.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari tinjauan teori meliputi pengetahuan,
imunisasi, imunisasi polio. kerangka teori, kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Yang terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan
sampel, alat/instrument penelitian, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian, definisi operasional, pengolahan dan analisis
data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum tempat penelitian, hasil penelitian,
pembahasan, keterbatasan
BAB V PENUTUP
Kesimpulan, saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah gejala yang ditemui dan diperoleh dari
manusia melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan muncul ketika
seseorang menggunakan indra atau akal budidaya untuk mengenali benda
atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya (Meliono,2007).
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada di kepala kita. Kita
dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki.
Selain pengalaman kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh
orang lain. Pengetahuan juga dari tradisi (Prasetyo, 2007).
b. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010) tingkat pengetahuan seseorang secara
rinci dibagi menjadi enam tingkatanyaitu:
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu
8
tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan
dan sebagainya.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks
atau situasi lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam
satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokan
dan sebagainya.
9
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada misalnya
dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat
menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-
rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri,
atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Azwar (2007):
1) FaktorInternal
a) Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat,
pendidikan meliputi pembelajaran keahlian khusus dan juga
sesuatu yang tidak dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.
10
b) Minat
Suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu, minat merupakan
kekuatan diri dalam diri sendiri untuk menambah pengetahuan.
c) Intelegensi
Pengetahuan yang dipenuhi intelegensi adalah pengetahuan
intelegensi dimana seseorang dapat bertindak secara tepat, cepat
dan mudah dalam pengambilan keputusan, seseorang yang
mempunyai intelegensi yang rendah akan bertingkah laku lambat
dalam mengambil keputusan.
2) Faktor Eksternal
a) Media Massa
Dengan majunya teknologi akan tersedia pula bermacam-macam
media massa yang dapat pula mempengaruhi pengetahuan
masyarakat.
b) Pengalaman
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan
kesan paling dalam akan menambah pengetahuan seseorang.
c) Sosial Budaya
Sosial budaya adalah hal-hal yang komplek yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat,
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan berevolusi dimuka bumi
ini sehingga hasil karya, karsa dan cipta dan masyarakat.
Masyarakat kurang menyadari bahwa kurang mengetahui beberapa
tradisi dan sosial budaya yang bertentangan dari segi kesehatan
11
yang dimana hal ini tentunya berkaitan atau tidak terlepas dari
suatu pendidikan.
d) Lingkungan
Lingkungan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pengetahuan seseorang.
e) Penyuluhan
Meningkatkan pengetahuan masyarakat juga dapat melalui metode
penyuluhan dan pengetahuan bertambah seseorang akan berubah
perilakunya.
f) Informasi
Informasi merupakan pemberitahuan secara kognitif baru bagi
penambahan pengetahuan. Pemberian informasi adalah untuk
menggugah kesadaran seseorang terhadap suatu motivasi yang
berpengaruh terhadap pengetahuan.
2. Imunisasi
a. Pengertian
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia
terpajan pada antigen yang serupa, tidak penyakit (Matondang CS, 2005)
Menurut Anatomi, 2008. Imunisasi berasal dari kata “imun” yang
berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan
memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga
untuk terhindar dari penyakit lain, diperlukan imunisasi lainnya.
12
b. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk melindungi dan mencegah penyakit-
penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak (Ilmu
Kesehatan Anak, 2010).
c. Manfaat Imunisasi
1) Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian
2) Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa
anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3) Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara (Marimbi, 2010).
d. Macam-macam Imunisasi pada Bayi
Menurut Achmadi (2006) walaupun imunisasi sangat penting, namun
pemerintah mewajibkan lima jenis imunisasi pada anak usia di bawah
satu tahun yang harus dilakukan:
1) BCG yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit TBC.
2) Hepatitis B yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit
hepatitis B.
3) DPT yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit Difteri,
Pertusis dan Tetanus.
13
4) Campak yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit
campak.
5) Polio yaitu imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit polio.
3. Imunisasi polio
a. Pengertian
Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk
menimbulkan kekebalan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu penyakit
radang yang menyerang saraf dan dapat mengakibatkan lumpuh kaki
(Anik Maryunani, 2010).
b. Gejala Polio
Sekitar 95 % orang yang terinfeksi dengan virus polio tidak
mengalami gejala besar dan pulih tanpa kerusakan yang menetap, tetapi
mereka menjadi pembawa virus dan bisa menularkannya melalui tinja
mereka. Sebelum terjadi kerusakan saraf pada mereka terkena virus
secara serius, secara khas akan muncul sakit tenggorok, mual, atau
demam. Kemudian, ketika saraf terkena, penderitanya menjadi lemah dan
mengalami sensasi yang tidak normal, biasanya di lengan dan tungkai
kaki. Ketika kerusakan saraf berlanjut, otot di area yang terkena akan
mengerut dan menjadi lumpuh. Jika diafragma terkena, pernapasan akan
terpengaruh (Cave, 2003).
c. Pemberian Vaksin Polio
Pemberian vaksin polio tetes merupakan langkah strategis untuk
mencegah menularnya virus polio liar. Virus polio hanya dapat hidup
pada manusia. Pemberian vaksin polio (virus polio yang sudah
14
dilemahkan) melalui mulut akan menyebabkan saluran cerna kebal
terhadap virus polio sehingga apabila ada Virus Polio Liar (VPL) masuk
ke saluran cerna maka virus tersebut akan dibunuh oleh zat anti polio
yang timbul akibat pemberian imunisasi polio. Virus vaksin berada
dalam saluran cerna bisa sampai 100 hari. Selanjutnya virus poliokeluar
dari tinja dan dapat menularkan virus ke sekitarnya (FK.UNPAD, 2008)
Di Indonesia dipakai vaksin sabinyang diberikan melalui mulut.
Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa
hari dan selanjutnya diberikan setiap 4 – 6 minggu. Pemberian vaksin
polio dapat dilakukan bersamaan dengan Bacillus Calmete Guerin
(BCG), vaksin Hepatitis B, dan Dipteri Pertusis Tetanus (DPT). Vaksin
ini sebanyak 2 tetes (0,1 mL). Imunisasi ulangan diberikan bersamaan
dengan imunisasi ulang DPT. Pemberian imunisasi polio akan
menimbulkan kekebalan aktif terhadap poliomyelitis. Imunisasi polio
diberikan sebanyak empat kali dengan selang waktu tidak kurang dari
satu bulan (Marimbi, 2010).
Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Departemen Kesehatan
mengeluarkan rekomendasi pemberian imunisasi polio termasuk
imunisasi yang diwajibkan atau masuk Pengembangan Program
Imunisasi (PPI). Imunisasi polio yang harus diberikan sesuai dengan
rekomendasi WHO adalah diberikan sejak lahir sebanyak empat kali
dengan interval 6-8 minggu. Kemudian diulang usia 1 tahun, 5 tahun dan
usia 15 tahun atau sebelum meninggalkan sekolah (Erinakia, 2005).
15
Pemberian imunisasi polio tidak boleh dilakukan pada orang yang
menderita defisiensi imunitas. Tidak ada efek yang berbahaya yang
timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Namun, jika
ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan
dapat diberikan setelah sembuh(Proverawati& Andini, 2010).
d. Efek samping
Pada imunisasi polio hampir tidak terdapat efek samping. Bila ada
mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak seperti pada penyakit polio
sebenarnya (Markum, 2002).
e. Jadwal imunisasi
Jadwal imunisasi adalah informasi mengenai kapan suatu jenis
vaksinasi atau imunisasi harus diberikan kepada anak (Marimbi, 2010).
Adapun jadwal imunisasi dapat dilihat pada:
Tabel 2.1
Jadwal Imunisasi
No Vaksin Pemberian
Imunisasi
Selang Waktu
Pemberian Minimal Umur
1 BCG 1X - 0-2 bulan
2 Hepatitis B
HB 1
HB 2
HB 3
-
1 bulan
2 – 5 bulan
0-1 bulan
1 bulan
3-6 bulan
3 DPT
DPT 1
DPT 2
DPT 3
-
4 – 6 minggu
4 – 6 minggu
2 bulan
3 bulan
4 bulan
4 Polio
Polio 1
Polio 2
Polio 3
Polio 4
-
4 – 8 minggu
4 – 8 minggu
4 – 8 minggu
Saat lahir
2 bulan
4 bulan
6 bulan
5 Campak 1X - 9 bulan
Sumber: IDAI (2008)
16
f. kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Polio
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan factor risiko yang
selalu ada pada setiap tindakan medik imunisasi Polio namun dari
pengalaman jumlahnya sangat kecil (1:2-6 juta dosis yang diberikan /
satu bayi diantara 2 - 6 juta bayi yang mendapat vaksin polio), tetapi
akibatnya cukup fatal, yaitu polio paralisis (paralisis syaraf akibat vaksin
polio) sampai kecacatan (IDAI, 2008).
17
B. Kerangka Teori
Kerangka teoritis dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian
Sumber: Azwar, 2007 dan IDAI, 2008 (modifikasi)
Tingkat pengetahuan ibu
tentang imunisasi polio
kepada bayi
Imunisasi polio:
1. Pengertian
2. Tujuan dan jenis
imunisasi
3. Penularan
4. Gejala
5. Kontra indikasi
6. Cara pemberian
7. Efek samping
8. Manfaat
9. Jadwal dan umur
pemberian
10. Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan:
1. Faktor internal:
a. Pendidikan
b. Minat
c. Intelegensi
2. Faktor eksternal
a. Media massa
b. Pengalaman
c. Sosial budaya
d. Lingkungan
e. Penyuluhan
f. informasi
18
C. KerangkaKonsep
Gambar 2.2 Kerangka konsep
Keterangan: : tidak diteliti
: diteliti
Baik
Cukup Pengetahuanibutentang
imunisasi polio pada
bayi Kurang
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan:
1. Faktor internal:
a. Pendidikan
b. Minat
c. Intelegensi
2. Faktor eksternal
a. Media massa
b. Pengalaman
c. Sosial budaya
d. Lingkungan
e. Penyuluhan
f. informasi
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang di dalamnya
tidak ada analisis hubungan variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat yang
bersifat umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak,
siapa dan analisis statistik yang digunakan adalah deskriptif (Hidayat, 2009).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Menurut Notoatmodjo (2010), lokasi merupakan tempat atau lokasi
pengambilan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di BPS Warti Suwaji
Amd.Keb Semutan RT 03/02 Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo.
2. Waktu penelitian
Menurut Notoatmodjo (2010), waktu adalah rentang waktu yang
digunakan untuk melaksanakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 20 Mei – 10 Juni 2012.
20
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2009).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang
mengimunisasikan polio bayinya di BPS Warti Suwaji Amd.Keb Semutan
RT 03/02 Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo pada tanggal 20 Mei 2012 –
10 juni 2012 yang berjumlah 30 ibu. Rata-rata kunjungan pada setiap
bulannya terdapat 30 ibu yang mengimunisasi polio bayinya.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2009).
Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 30
ibu yang mengimunisasikan polio bayinya di BPS Warti Suwaji Amd.Keb
Semutan RT 03/02 Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo.
3. Teknik Pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2009).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah cara pengambilan
sampel ini dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel
(Hidayat, 2009).
21
D. Alat/Instrument
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah Kuesioner, yaitu
sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal–hal yang diketahui
(Arikunto, 2010).
Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yaitu sejumlah
pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dengan menyediakan jawaban sehingga responden tinggal memilih
(Arikunto, 2010).
Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu. Dalam
kuesioner ini menggunakan pilihan jawaban “Benar” atau “Salah”. Pada
pernyataan favorable atau pernyataan positif yaitu pernyataan yang
jawabannya benar, sehingga apabila responden menjawab “Benar” maka
mendapat skor 1, dan jika menjawab “salah” mendapat skor 0. Pada
pernyataan unfavorable atau pernyataan negatif yaitu pernyataan yang
jawabannya salah, sehingga apabila responden menjawab benar maka
mendapat skor 0 dan jika menjawab salah maka diberi skor 1.
22
Adapun kisi – kisi kuesioner pada penelitian ini yaitu:
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Kuesioner
Indikator Item Pernyataan
Favorable
Pernyataan
Unfavorable
Item
pernyataan
Tingkat
pengetahuan ibu
tentang imunisasi
polio pada bayi
1. Pengertian
2. Tujuan dan jenis
imunisasi
3. Penularan
4. Gejala
5. Kontra indikasi
6. Cara pemberian
7. Efek samping
8. Manfaat
9. Jadwal dan umur
pemberian
10. Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
1
3,6
12,17,24,26
25,31,32
8,33,34
15,16,18,19,
20,21,22
4,7,9
11,27
36
2,13
29,30
5,14,28
10
23,35
3
4
4
3
3
7
3
3
3
3
Jumlah 26 10 36
Alat ukur atau instumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar
adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data
(Hidayat, 2009).
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto,2010). Uji validitas
ini dilakukan di BPS Supadmi Irianto, SST. Kunden Sukoharjo.
Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
seharusnya hendak diukur. Untuk menguji validitas maka dilakukan
dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan
23
skor total, dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment
(Arikunto,2010). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program
SPSS for Windows.
Rumus Pearson Product Moment:
rxy =})Y(YN}{)X(XN{
Y)(X)(XYN
2222 å åå åå åå
--
-
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi Product Moment
N = jumlah responden
X = skor pertanyaan
Y = skor total pertanyaan
Untuk mengetahui apakah item pertanyaan valid, maka angka korelasi
harus dibandingkan dengan angka kritik tabel. Dinyatakan valid jika
r hitung> r tabel, dengan taraf signifikansi 5%(Arikunto, 2010). Dengan hasil
r hitung> 0,329.
Berdasarkan hasil uji validitas dari 36 item pernyataan terdapat 30
pernyataan yang valid atau sahih dan 6 pernyataan dinyatakan tidak valid
yaitu pernyataan nomer 10, 12, 13, 27, 32, dan 35. Kemudian dari
pernyataan yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian.
24
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,2010).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus Cronbach Alpha
untuk menguji reliabilitas instrumen pengetahuan ibu tentang imunisasi
polio pada bayi.
Rumus Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é
-=
t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir
σt2
= Varians total
Dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali,
2005). Hasil uji reliabilitas yaitu 0,882 > 0,60 sehingga kuesioner dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.
25
E. Metode Pengambilan Data
Pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data
yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2009).
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Data Primer
Data primer bila pengumpulan data dilakukan secara langsung oleh
peneliti terhadap sasaran yaitu dengan cara menyebar kuesioner.
Selanjutnya data tersebut diolah, dianalisis, disajikan, dan dilaporkan oleh
peneliti (Hidayat, 2009). Data primer dalam penelitian ini adalah
kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah pengumpulan data yang diinginkan diperoleh
dari orang lain atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri
(Hidayat, 2009). Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku daftar
imunisasi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo pada tanggal 20
Mei-10 Juni 2012 sebanyak 30 bayi.
F. Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2007), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan
tentang imunisasi polio pada bayi.
26
G. Definisi Operasional
Variabel Definisi
Operasional
Skala Kategori
Tingkat
Pengetahuan Ibu
Tentang
Imunisasi Polio
pada Bayi
Segala sesuatu
yang diketahui ibu
mengenai imunisai
polio, meliputi
Pengertian,tujuan
dan jenis
imunisasi,penularan
,gejala,kontra
indikasi,cara
pemberian,efek
samping,manfaat,ja
dwal dan umur
pemberian,Kejadia
n Ikutan Pasca
Imunisasi
Ordinal Tinggi (baik):
Bila jawaban
benar 76-100%
Sedang (cukup):
Bila jawaban
benar 56-75%
Rendah
(kurang): Bila
jawaban benar
<56%
(Arikunto,
2010)
H. Pengolahan dan Analisis Data
1. Menurut Hidayat (2009), dalam proses pengolahan data terdapat langkah-
langkah yang harus ditempuh, diantaranya:
a. Editing
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan.
b. Coding
Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas
beberapa kategori.
27
c. Entri data
Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel
atau database komputer kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana
atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.
d. Melakukan teknik analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan
menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang
hendak dianalisis. Penelitian deskriptif akan menggunakan statistik
deskriptif yaitu statistika yang membahas cara meringkas, menyajikan dan
mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah dimengerti dan
lebih mempunyai makna.
2. Analisis Data
Analisis Univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap
variabel (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang dianalisis secara univariat yaitu
tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio pada bayinya.
Untuk memperoleh prosentase dihitung dengan rumus:
Untuk mengukur tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan kriteria, yaitu :
a. Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden dari kuesioner yang
benar 76 – 100%
b. Tingkat pengetahuan cukup jika jawaban responden dari kuesioner yang
benar 56 – 75%
c. Tingkat pengetahuan kurang jika jawaban responden dari kuesioner yang
benar <56%
28
Menghitung distribusi frekuensi dengan menggunakan prosentase menurut
Riwidikdo (2009) adalah sebagai berikut:
Pengetahuan ibu
Skor Persentase = ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%
Jumlah responden
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2009), etika penelitian merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungan langsung
dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Yang perlu
diperhatikan antara lain sebagai berikut:
1. Inform consent (lembar persetujuan)
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian,
mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
29
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasian hasil penelitian,
baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang
telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok
data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Terlampir.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo adalah sebuah Bidan Praktek
Swasta yang terletak di Dukuh Semutan RT 03/02, Kalurahan Pundungrejo,
Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Secara umum, keadaan
lingkungan BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo terlihat bersih dan rapi.
BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo memberikan pelayanan kebidanan
yaitu pelayanan ANC, Imunisasi, Persalinan, Kesehatan Ibu dan Anak serta
KB. Jam buka 24 jam.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada
Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012.
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio
No Tingkat Frekuensi Prosentase
1. Baik 7 23,33%
2. Cukup 19 63,33%
3. Kurang 4 13,33%
Jumlah 30 100%
Sumber : Data Primer, Juni 2012
Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui gambaran Pengetahuan tentang
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti
Suwaji Tawangsari Sukoharjo tahun 2012, yang berpengetahuan baik
31
sebanyak 7 orang (23,33%), berpengetahuan cukup 19 orang (63,33%), dan
yang berpengetahuan kurang 4 orang (13,33%). Dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio
terbanyak pada kategori cukup yaitu 19 orang (63,33%).
C. Pembahasan
Menurut Meliono (2007) Pengetahuan adalah gejala yang ditemui dan
diperoleh dari manusia melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan muncul
ketika seseorang menggunakan indra atau akal budidaya untuk mengenali
benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya.
Menurut Azwar (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
adalah pendidikan, minat, intelegensi, media massa, pengalaman, lingkungan,
penyuluhan, informasi.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu yang mengimunisasikan
polio bayinya di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo tahun 2012
berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (23,33%), berpengetahuan cukup
yaitu sebanyak 19 orang (63,33%), dan yang berpengetahuan kurang 4 orang
(13,33%).
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti pada 30 soal
kuesioner didapatkan nilai tertinggi pada pernyataan nomer 19 yaitu tentang
cara pemberian imunisasi polio, sedangkan nilai terendah pada pernyataan
nomer 30 yaitu mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
32
Menurut IDAI (2008) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
merupakan factor risiko yang selalu ada pada setiap tindakan medik imunisasi
Polio namun dari pengalaman jumlahnya sangat kecil (1:2-6 juta dosis yang
diberikan / satu bayi diantara 2 - 6 juta bayi yang mendapat vaksin polio),
tetapi akibatnya cukup fatal, yaitu polio paralisis (paralisis syaraf akibat
vaksin polio) sampai kecacatan.
Sebagian besar pengetahuan ibu dalam tingkat cukup yaitu 19 orang
(63,33%). Menurut Notoatmodjo (2010) Untuk meningkatkan pengetahuan
seseorang menjadi baik dengan cara promosi kesehatan dan penyuluhan-
penyuluhan. Maka diharapkan dari hasil penelitian ini petugas kesehatan
meningkatkan promosi kesehatan pada masyarakat.
Berdasarkan dari hasil penelitian dan teori yang ada dapat disimpulkan
bahwa dengan baiknya tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio maka
kepedulian ibu terhadap status kesehatan anak akan menjadi baik pula.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala penelitian
Jadwal imunisasi hanya ada pada hari minggu saja menjadi kendala
dalam penelitian ini, sehingga memperlambat peneliti untuk dapat
membagikan kuesioner dan mengumpulkan responden dalam 1 waktu
sehingga peneliti membutuhkan beberapa minggu untuk dapat
mengumpulkan responden dan membagikan kuesioner.
33
2. Kelemahan/keterbatasan selama proses penelitian:
1. Dalam penelitian ini ada kelemahan dalam menyusun alat (kuesioner)
yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat
menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia.
2. Dalam penelitian ini hanya menggambarkan tingkat pengetahuan ibu
tentang imunisasi polio pada bayi.
3. Keterbatasan waktu dalam proses pengerjaan sehingga hasilnya
mungkin kurang maksimal.
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi
Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012
dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti
Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012 termasuk dalam kategori baik
yaitu 7 orang (23,33%).
2. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS
Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012 termasuk dalam kategori
cukup yaitu 19 0rang (63,33%).
3. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti
Suwaji Tawangsari Sukoharjo Tahun 2012 termasuk dalam kategori
kurang yaitu 4 responden (13,33%).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Imunisasi Polio Pada Bayi di BPS Warti Suwaji Tawangsari Sukoharjo,
35
maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah ;
1. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan
variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.
2. Bagi institusi
a. Pendidikan
Diharapkan akan lebih mengembangkan penelitian yang lebih
lanjut mengenai imunisasi polio.
b. BPS Warti Suwaji
Diharapkan lebih meningkatkan pendidikan kesehatan dan dapat
memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu yang
mengimunisasikan polio bayinya tentang pengetahuan imunisasi dan
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Polio (KIPI).
3. Bagi responden
Diharapkan ibu yang mengimunisasikan anaknya lebih memahami
imunisasi dan mengikuti promosi kesehatan atau penyuluhan-
penyuluhan tentang imunisasi yang diadakan oleh petugas kesehatan
setempat.