TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita...

65
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI POSYANDU KENCANA SENDANGREJO GROBOGAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Dewi Yuli Novitasari NIM B.12 120 PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI

DASAR PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI POSYANDU

KENCANA SENDANGREJO

GROBOGAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas

Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Dewi Yuli Novitasari

NIM B.12 120

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI

DASAR PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI POSYANDU

KENCANA SENDANGREJO

GROBOGAN

Diajukan oleh :

Dewi Yuli Novitasari

NIM B.12 120

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal Juni 2015

Pembimbing

Christiani Bumi P, S.SiT,M.Kes

NIK 201489130

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI

DASAR PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI POSYANDU

KENCANA SENDANGREJO

GROBOGAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan oleh :

Dewi Yuli Novitasari

NIM B.12 120

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada tanggal Juli 2015

PENGUJI I

Ernawati, S.S.T,M.Kes

NIK 200886033

PENGUJI II

Christiani Bumi P, S.SiT,M.Kes

NIK 201489130

Tugas Akhir ini telah diterim sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK. 200985034

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya tulis Ilmiah yang berjudul :” Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi

Dasar Pada Bayi usia 0-12 Bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program studi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husuda

Surakarta

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Program Studi D III kebidanan

Kusuma Husuda Surakarta.

3. Ibu Christiani Bumi P,S.SiT,M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Darwati Amd.Keb selaku Ketua Posyandu Kencana Sendangrejo

Grobogan yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambil data

awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih

atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua teman-teman angkatan 2012 yang telah membantu dalam penulisan

Karya Tulis Ilmiah.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Dewi Yuli Novitasari

B12.120

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR PADA

BAYI USIA 0-12 BULAN DI POSYANDU KENCANA SENDANGREJO

GROBOGAN

Xii + 49 halaman + 17 lampiran + 6 Tabel

ABSTRAK

Latar Belakang : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) AKB tahun

2012 adalah 34 per 1000 kelahiran hidup. Upaya yang dapat dilakukan dalam

menurunkan angka kematian adalah dengan imunisasi. program pemerintah mulai

dari 15 Januari 2013 mulai disosialisasikan imunisasi dasar dimana DPT/HB

digantikan dengan imunisasi pentavalen (DPT-HB-Hib) untuk mencegah penyakit

yang mulai berkembang yaitu pneumonia dan meningitis, sehingga imunisasi

dasar yang terdiri dari BCG, Pentavalen, Hepatitis B, polio dan Campak. Cakupan

imunisasi sampai sekarang masih belum 100% hal ini dapat disebabkan karena ibu

yang belum mengetahui tentang imunisasi.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi

usia 0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan

Metode penelitian : Jenis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross

sectional. Lokasi penelitian di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

Sendangrejo Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan pada tanggal 9,10 dan

11 Mei 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi

0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan pada bulan Mei 2015

yaitu sejumlah 33 ibu. Teknik sampel dengan total sampling. Instrument

penelitian menggunakan kuesioner tertutup. Analisa data menggunakan analisis

univariat dan disajikan dengan distribusi frekuensi.

Hasil penelitian : Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi

0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan Sendangrejo

Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan sebagian besar dalam kategori cukup

yaitu 17 responden (51,6%), kategori kurang dan baik masing-masing 8 responden

(24,2%).

Kesimpulan : Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12

bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan Sendangrejo Kecamatan

Ngaringan Kabupaten Grobogan sebagian besar dalam kategori cukup yaitu 17

responden (51,6%)

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu balita, Imunisasi Dasar

Kepustakaan : 17 literatur (Tahun 2003 s/d 2014)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

vii

MOTTO

1. Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah

ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh

itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh

permasalahan rusak ( Khalifah ‘Ali )

2. Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu

sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka (QS. Ar-Ra’d : 1)

3. Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh (seseorang) terdapat segumpal

daging, jika segumpal daging itu baik maka (seluruh) tubuh akan menjadi baik,

dan jika segumpal daging itu rusak maka sekujur tubuh akan menjadi rusak,

gumpalan daging yang dimaksud adalah “ HATI” ( HR. Bukhori )

4. Hidup adalah sebuah tantanga, maka hadapilah. Hidup adalah sebuah

nyanyian, maka nyanyikanlah. Hidup adalah sebuah mimpi, maka sadarilah.

Hidup adalah sebuah mainan, maka mainkanlah. Hidup adalah sebuah cinta,

maka nikmatilah (Bhagawan Sri Sthaya Sai Baba)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Kepada Allah SWT karena atas segala karunia dan kemudahan dalam karya

tulis ilmiah ini.

2. Kepada Ibunda dan Ayah tercinta yang selalu memberikan doa dan nasehat

yang selalu mengalir serta menjadi semangat dan motivasiku hingga sejauh ini.

3. Adikku tersayang yang senantiasa menjagaku.

4. Bu Christiani Bumi Pangesti, S.SiT.,M.Kes yang selalu sabar membimbingku.

5. Teruntuk sahabatku dan keluargaku Charly, Regina, Jayanti, Anissa, Firda,

Dwi, Eli, Silvi, Sunarti, Fadil dan Zuhri yang selalu membantu memberikan

motivasi dan semangat.

6. Untuk kost Naufal serta teman-teman 3C yang selalu menebarkan canda

tawanya.

7. Almamater tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Dewi Yuli Novitasari

Tempat / Tanggal Lahir : Grobogan , 08 Juli 1994

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Sendangrejo Rt 02/Rw 04, Ngrewan, Ngaringan,

Grobogan

Riwayat Pendidikan

1. SD N 01 Sendangrejo LULUS TAHUN 2006

2. SMP PGRI Kuwu LULUS TAHUN 2009

3. SMA PGRI Kuwu LULUS TAHUN 2012

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

CURICULUM VITAE ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................... .......... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................ ......... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................. ........ 3

D. Manfaat Penelitian .................................... ............................... 4

E. Keaslian Penelitian ........................................................... ........ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ........................................................................... 7

1. Pengetahuan ..................................................................... 7

2. Imunisasi dasar .................................................................... 16

B. Kerangaka Teori ............................................................... ........ 29

C. Kerangka Konsep..................................................... ................. 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ ... 31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................. 32

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

x

D. Variabel Penelitian ................................................................... 33

E. Definisi Operasional ................................................................. 33

F. Instrumen Penelitian ................................................................. 34

G. Teknik Pengumpuln Data . ....................................................... 37

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ...................................... 38

I. Etika Penelitian . ...................................................................... 40

J. Jadwal Penelitian ....................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................ 42

B. Hasil Penelitian ................................................ .............................. 42

C. Pembahasan ................. ................................................................... 45

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 47

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................ ................................... 48

B. Saran ................................................ ............................................... 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Imunisasi ............................................................................ 28

Tabel 3.1 Definisi Operasional ..................................................................... 33

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner .................................................................................... 35

Tabel 4.1 Karakteristik Ibu Bayi Umur 0-12 Bulan di Posyandu Kencana

Sendangrejo Grobogan Pada Bulan Mei 2015 ..................................... 43

Tabel 4.2 Nilai Mean dan Standar Deviasi .............................................................. 44

Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Lima Imunisasi Dasar Pada

Bayi 0-12 Bulan Di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan Pada

Bulan Mei 2015 .......................................................................................... 44

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 29

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 30

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Tempat Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Tempat Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Penelitian

Lampiran 12. Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Tabulasi Penilitian dan Hasil Olah Data

Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 17. Lembar Konsul

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk

mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas

serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan

kesehatan anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, setelah

dilahirkan, dan sampai berusia 18 (delapan belas) tahun. Upaya kesehatan

anak antara lain diharapkan untuk mampu menurunkan angka kematian anak.

Indikator angka kematian yang berhubungan anak adalah Angka Kematian

Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita

(AKABA) (DepKes RI, 2014).

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) AKB tahun 2012

adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, dalam penurunan AKB memerlukan akses

seluruh bayi terhadap intervensi kunci seperti ASI eksklusif atau imunisasi

dasar (DepKes RI, 2013). Sedangkan AKB Provinsi Jawa tengah adalah 32

per 1000 kelahiran hidup untuk Kabupaten Grobogan Tahun 2011 adalah 194

kasus (DinKes Prov Jateng, 2012).

Upaya yang dapat dilakukan dalam menurunkan angka kematian adalah

dengan imunisasi. Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan

kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan mamasukkan kuman atau

produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan memasukkan

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

2

kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat menghasilkan Eat

Anti yang akhirnya nanti digunakan untuk melawan kuman atau bibit penyakit

yang menyerang tubuh (Marimbi, 2010). Sesuai dengan program pemerintah

mulai dari 15 Januari 2013 mulai disosialisasikan imunisasi dasar dimana

DPT/HB digantikan dengan imunisasi pentavalen (DPT-HB-Hib) untuk

mencegah penyakit yang mulai berkembang yaitu pneumonia dan meningitis,

sehingga imunisasi dasar yang terdiri dari BCG, Pentavalen, Hepatitis B, polio

dan Campak (DinKes Prov Jateng, 2013).

Cakupan imunisasi dasar di Indonesia pada tahun 2013 untuk imunisasi

lengkap adalah 90,0%, dimana terdiri dari BCG 97,8%, HB0 86,8%,

DPT/HB 1 96,3%, DPT/HB 3 95,8%, Polio 97,7% dan campak 97,9%.

(DepKes RI, 2013). Sedangkan cakupan imunisasi dasar lengkap di Jawa

tengah tahun 2011 antara lain BCG 97,4%, DPT/HB 1 97,0%, DPT/HB 3

95,7%, Polio 94,0% dan campak 93,60%. Cakupan imunisasi Kabupaten

Grobogan antara lain BCG 95,4%, DPT/HB 1 95,9%, DPT/HB 3 94,3%,

Polio 94,3% dan campak 90,4% (DinKes Prov Jateng, 2012).

Cakupan imunisasi sampai sekarang masih belum 100% hal ini dapat

disebabkan karena ibu yang belum mengetahui tentang imunisasi terutama

pada jadwal imunisasi, salah faham mengenai kontra indikasi dan kerisauan

tentang efek samping sehingga menyebabkan banyak anak-anak yang tidak

diberikan imunisasi (Marimbi, 2010).

Studi pendahuluan yang dilakukan di Posyandu Kencana Sendangrejo

Grobogan pada tanggal 5 November 2014 didapatkan hasil Posyandu Kencana

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

3

terdiri dari 3 Posyandu yaitu Kencana 1-3, jumlah balita di Posyandu Kencana

sejumlah 127, dengan rincian 36 diantaranya adalah usia 0-12 bulan, 57 usia

1-3 tahun dan 34 usia 3-5 tahun. Dari wawancara kepada 5 ibu bayi usia 0-12

bulan dimana semua ibu mengatakan bahwa bayinya mendapatkan imunisasi

dasar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, 2 ibu bayi usia 0-12 bulan

mengatakan mengetahui apa saja macam imunisasi dasar, pengertian dan

manfaat imunisasi, sedangkan sisanya 3 ibu bayi usia 0-12 bulan hanya

mengetahui tentang jenis imunisasi namun tidak mengetahui tentang manfaat

dan pengertian imunisasi.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas masih banyak ibu yang belum

mengetahui tentang imunisasi dasar, maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang ”Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Pada Bayi usia

0-12 Bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut : "Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang

imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo

Grobogan?"

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada

bayi usia 0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi

usia 0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan pada

tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi

usia 0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan pada

tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi

usia 0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan pada

tingkat kurang.

d. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat pengetahuan ibu

tentang imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di Posyandu

Kencana Sendangrejo Grobogan

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan pada bidang kesehatan

tentang imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya tentang

asuhan pada balita dalam pemberian KIE pada ibu balita tentang imunisasi

dasar pada bayi usia 0-12 bulan.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

5

3. Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat dalam perkuliahan, khususnya

di bidang asuhan pada balita atau menerapkan beberapa teori yang telah

diterima.

4. Bagi Ibu Bayi

Memberikan masukan kepada ibu bayi tentang imunisasi dasar sehingga

ibu melakukan imunisasi dasar pada bayinya sesuai dengan jadwal yang

ditetapkan.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari peneliti-peneliti

sebelumnya. Sebagai acuan maka peneliti menggunakan penelitian

sebelumnya antara lain:

1. I Komang W (2009). Judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Tentang

Imunisasi Dasar Di BPS Ulik Budiarti Gayam Sukoharjo”. Desain

penelitian diskriftif pengambilan sampel dilakukan secara total sampling

dengan instrument penelitian berupa kuesioner yang dibagikan langsung

pada ibu yang mengimunisasikan bayinya Di BPS Ulik Budiarti Gayam

Sukoharjo. Faktor yang mempengaruhi adalah pendidikan, pekerjaan,dan

umur. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 30

responden sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu 13 responden

(43,33%), 8 responden (26,67%) dengan pengetahuan baik dan 5

responden (16,67%) dengan pengetahuan kurang.

2. Rohmah Fitriawati (2013) Judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Lima

Imunisasi Dasar Di RB An-Nuur Sumber Surakarta”. Desain penelitian

diskriftif kuantitatif pengambilan sampel dilakukan secara total sampling

dengan instrument penelitian berupa kuesioner yang dibagikan langsung

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

6

pada ibu yang mengimunisasikan bayinya Di RB An-Nuur Sumber

Surakarta. Faktor yang mempengaruhi adalah pendidikan, pekerjaan,dan

umur. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 37

responden sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu 25 responden

(67,56%), 5 responden (13,51%) dengan pengetahuan baik, 6 responden

(15,67%) dengan pengetahuan kurang.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada

tingkat pengetahuan, jenis penelitian dan instrument penelitian, sedangkan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada lokasi

penelitian, subyek atau responden penelitian dan waktu pelaksanaan

penelitian.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010) adalah merupakan hasil

dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

terhadap suatu obyek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga yaitu melalui proses melihat atau

mendengar kenyataan, selain itu juga melalui pengalaman dan proses

belajar mengajar dalam pendidikan formal ataupun nonformal. Perilaku

yang disadari oleh pengetahuan akan lebih sempurna daripada perilaku

yang tidak disadari oleh pengetahuan. Pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara dan angket.

Sedangkan menurut Dewi dan Wawan (2011) pengetahuan itu

sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat

erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa

dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti

seseorang yang berpendidikan rendah multak berpengetahuan rendah

pula. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua

aspek, yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini yang akan

menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif dan objek

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

8

yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap positif terhadap obek

tertentu.

b. Proses mengadopsi pengetahuan

Sebelum seseorang mengadopsi pengetahuan yang didapatkan

menjadi perilaku terjadi proses berurutan. Menurut Dewi dan Wawan

(2011) proses berurutan tersebut yakni :

1) Awareness (kesadaran) yaitu orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi (objek).

2) Interest (merasa tertarik) diman individu mulai menaruh perhatian

dan tertarik pada stimulasi

3) Evaluation (menimbang-nimbang) individu akan

mempertimbangkan baik buruknya tindakan terhadap stimulus

tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah baik lagi

4) Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru.

5) Adoption, subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulus.

Pada penelitian selanjutnya Rogers (1974) dalam Notoatmodjo

(2010) menyimpulakan bahwa pengadopsian perilaku yang melalui

proses seperti diatas dan didasari oleh pengetahuan, kesadaran yang

positif, maka perilaku tersebut akan berlangsung langgeng

(ling lasting). Namun sebaliknya jika perilaku tersebut tidak didasari

oleh pengetahuan dan kesadaran, maka perilaku tersebut bersifat

sementara atau tidak akan berlangsung lama. Perilaku manusia dapat

dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek fisik, psikis dan sosial yang secara

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

9

terinci merupakan refleksi dari berbagai gejolak kejiwaan seperti

pengetahuan, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya yang ditentukan

dan dipengaruhi oleh faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik dan

sosial budaya.

c. Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif

Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif menurut Notoatmodjo

(2010) mempunyai 6 tingkat, yaitu :

1) Tahu (Know)

Yaitu mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Tahu merupakan tingkat pengetahuan paling rendah. Kata kerja

untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan, menguraiakan, mendefinisikan atau

menyatakan.

2) Memahami (Comprehension)

Yaitu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek

yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut

secar benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus

dapat menjelaskan, menyebutkan. Contoh, menyimpulkan,

meramalkan objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi atau kondisi riil. Aplikasi di sini dapat diartikan

sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

10

4) Analisis (Analysis)

Yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur

organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Sintesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam satu bentuk

keseluruhan yang baru. Misalnya dapat menyusun, dapat

merencanakan.

6) Evaluasi (Evaluation)

Yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Penlaian itu didasarkan pada

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria

yang telah ada.

d. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) dari berbagai macam cara yang telah

digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang

sejarah, dapat dikelompokan menjadi dua yakni :

1) Cara memperoleh kebenaran Nonilmiah

a) Cara coba-salah (trial and error)

Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan

oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah

melalui cara coba-coba atau dengan kata yang lebih dikenal

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

11

“trial and error”. Metode ini telah digunakan oleh orang dalam

waktu yang cukup lam untuk memecahkan berbagai masalah.

Bahkan sampai sekarang pun metode ini masih sering

digunakan, terutama oleh mereka yang belum atau tidak

mengetahui suatu cara tertentu dalam memecahkan suatu

masalah yang dihadapi. Metode ini telah banyak jasanya,

terutama dalam meletakkan dasar-dasar menemukan teori-teori

dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

sengaja oleh orang yang bersangkatun.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasan-

kebiasan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau

tidak kebasaan seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat

tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern.

Para pemegang otoritas, baik pimpinan pemerintah, tokoh

agama, maupun para ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya

mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan

pengetahuan.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

12

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

meupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh

karena itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai

upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

e) Cara Akal Sehat

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini

berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau

menuruti nasehat orang tuanya, atau agar anak disiplin

menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah,

misalnya dijewer telinganya atau dicubit. Ternyata cara

menghukum anak ini sekarang masih berkembang menjadi teori

atau kebenaran, bahwa hukuman adalah merupakan metode

(meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak.

Pemberian hadiah dan hkuman (reward and punishment)

merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk

mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

13

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dn dogma agama adalah adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakin oleh pengikut-pengikut agama yang

bersangkutan, terlebas dari apakah kebenaran tersebut rasional

atau tidak.

g) Kebenaran secara Intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia cepat sekali melalui

proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau

berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar

dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara

yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh

seseorang hanya berdasarkan intiusi atau suara hati atau bisikan

hati saja.

h) Melalui jalan pikir

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara

berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia trlah

mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh

kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan

pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

14

2) Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Menurut Dewi dan Wawan (2011) cara ini disebut

metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut metodelogi

penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon

(1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Deven.

Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa

ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Dewi dan

Wawan (2011), antara lain:

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya

hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidup. Pendidikan juga dapat mempengaruhi seseorang

termasuk pula prilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam

memotivasi sikap berperan serta dalam pembangunan. Pada

umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi.

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupan dan kehidupan keluarga.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

15

c) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai dilahirkan

sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan

bekerja.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan suatu kondisi yang ada disekitar manusia

dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan prilaku

orang atau kelompok.

b) Faktor budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

f. Pengukuran pengetahuan

Pengetahuan dapat diukur dengan cara orang yang bersangkutan

mengungkapkan hal-hal yang diketahuinya dalam bentuk bukti

jawaban, baik lisan maupun tulisan.

Pertanyaan atau tes dapat di

gunakan untuk pengukuran pengetahuan yang secara umum dapat di

kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

1) Pertanyaan subjektif, misalnya pertanyaan uraian.

2) Pertanyaan objektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda

(multiple choice), benar salah dan pertanyaan yang menjodohkan.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

16

2. Imunisasi Dasar

a. Pengertian

1) Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja

memasukkan antigen lemah agar merangsang antibody keluar

sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. System

imun tubuh mempunyai suatu system memori (daya ingat), ketika

vaksin masuk ke dalam tubuh,maka akan dibentuk antibody untuk

melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpannya

sebagai suatu pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua atau

tiga kali oleh antigen yang sama dengan vaksin, maka antibody

akan tercipta lebih cepat dan banyak walaupun antigen bersifat

lebih kuat dari vaksin yang pernah dihadapi sebelumnya. Oleh

karena itu imunisasi efektif mencegah penyakit infeksius

(Proverawati, 2010).

2) Imunisasi adalah salah satu upaya untuk mendapatkan kekebalan

tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan kuman atau

produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan

(Marimbi, 2010).

b. Tujuan Imunisasi

Program imunisasi juga bertujuan untuk memberikan kekebalan

pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi atau anak

disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Secara Umum

Tujuan Imunisasi antara lain Melelui imunisasi, tubuh tidak mudah

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

17

terserang penyakit menular, Imunisasi sangat efektif untuk mencegah

penyakit menular, dan Imunisasi dapat menurunkan angka morbilitas

(angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) pada balita

(Proverawati, 2010).

Tujuan Imunisasi adalah mencegah terjadinya penyakit tertentu

pada populasi, untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat

mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh

penyakit yang sering terjangkit (Marimbi, 2010).

Sedangkan menurut IDAI (2011) tujuan imunisasi adalah

mencegah penyakit pada seseorang dan mencegah penyakit tertentu

pada sekolompok masyarakat atau bahkan menghilangkan penyakit

tertentu dari dunia, seperti cacar bopeng (variola)

c. Manfaat Imunisasi

Menurut Marimbi (2010) manfaat imunisai antara lain:

1) Untuk anak yaitu mencegah penderitaan yang disebabkan oleh

penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian

2) Untuk keluarga yaitu menghilangkan kecemasan dan psikologi

pengobatan bila anak sakit dan mendorong pembentukan keluarga

apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa

kanak-kanan yang nyaman

3) Untuk Negara yaitu memperbaiki tingkat kesehaan, menciptakan

bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan

Negara.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

18

d. Jenis Imunisasi Dasar

Imunisasi dasar yang wajib diperoleh sebelum 12 bulan adalah

sebagai berikut :

1) BCG

a) Pengertian

Menurut Proverawati (2010), imunisasi BCG adalah

vaksinasi hidup yang diberikan pada bayi untuk mencegah

terjadinya penyakit Tuberculosis (TBC). Tuberculosis

disebabkan oleh sekelompok bacteria bernama Mycobacterium

tuberculosis complex

Menurut Marimbi (2010), imunisasi BCG adalah imunisasi

yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap

penyakit tuberculosis(TBC) yaitu penyakit paru-paru yang

sangat menular.

b) Usia Pemberian

Imunisasi BCG diberikan sekali sebelum anak berumur 2

bulan. BCG ulangan tidak dianjurkan karena keberhasilannya

diragukan.vaksin disuntikkan secara intracutan pada lengan atas,

untuk bayi yang berumur kurang dari satu tahun diberikan

sebanyak 0,05 ml dan untuk anak yang berumur lebih dari 1

tahun diberikan sebanyak 0,1 ml (Proverawati, 2010).

c) Cara Pemberian dan Dosis

Vaksin BCG disuntikkan secara intrakutan pada lengan

atas. Disuntikan ke dalam lapisan kulit dengan penyerapan

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

19

pelan-pelan. Dalam memberikan suntikan intracutan agar dapat

dilakukan dengan tepat harus menggunakan jarum pendek yang

sangat halus (10 mm, ukuran 26). Kerja sama antara ibu dengan

petugas imunisasi sangat diharapkan agar pemberian vaksin

berjalan dengan tepat (Proverawati, 2010).

Pemberian imunisasi atau dosis yang diberikan untuk bayi

berumur kurang dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,05 mL dan

untuk anak berumur lebih dari 1 tahun diberikan sebanyak

0,1 mL (Proverawati, 2010).

d) Efek samping

Reaksi yang timbul tidak seperti pada imunisasi dengan

vaksin lain. Imunisasi BCG tidak menyebabkan demam. Setelah

1-2 minggu diberikan imunisasi,akan timbul indurasi dan

kemerahan ditempat suntikan yang berubah menjadi

pustule,kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu

pengobatan khusus, karena luka ini akan sembuh dengan

sendirinya secara spontan. Kadang terjadi pembesaran kelenjar

regional di ketiak atau leher. Pembesaran kelenjar ini terasa

padat, namun tidak menimbulkan demam (Proverawati, 2010).

e) Kontra indikasi

Imunisasi BCG tidak boleh diberikan pada kondisi seorang

anak menderita penyakit kulit yang berat atau menahun seperti

eksim, furunkolosis, dan sebagainya. Serta Imunisasi tidak boleh

diberikan pada orang atau anak yang sedang menderita TBC

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

20

(Proverawati, 2010). Selain itu menurut Maryunani (2012)

imunisasi BCG tidap dapat diberikan pada anak yang

berpenyakit TB atau menunjukkan uji mantoux positif atau pada

anak yang mempuntai penyakit kulit berat yang menahun.

2) DPT-Hb-HiB (Pentavalen)

a) Pengertian

Imunisasi DPT bertujuan untuk mencegah 3 penyakit

sekaligus yaitu difteri, pertusis, tetanus (Proverawati, 2010).

(1) Difteri adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri

corynebacterium diphteriae

(2) Pertusis adalah penyakit batuk rejan atau dikenal dengan

batuk seratus hari adalah penyakit infeksi saluran

yang disebabkan oleh bakteri bordetella pertusis

(Marimbi, 2010).

(3) Tetanus adalah penyakit dengan gangguan neuro maskular

akut berupa trismus (Maryunani, 2012).

Sedangkan imunisasi Hib (Haemophilius influenza tipe b)

merupakan suatu bakteri gram negative. Hib terbagi atas jenis

yang berkapsul dan tidak berkapsul. Tipe yang tidak berkapsul

umumnya tidak ganas dan hanya menyebabkan infeksi ringan

misalnya faringitis atau otitis media. Tipe yang berkapsul

merupakan yang paling ganas dan salah satu penyebab yang

paling sering dari kesakitan dan kematian pada bayi dan anak

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

21

kurang dari 5 tahun. Kelompok usia paling rentan terhadap

infeksi hib adalah usia 4-8 bulan.

b) Waktu Pemberian

Pentavalen tidak boleh digunakan pada bayi yang baru lahir

Pemberian pentavalen merupakan bagian dari imunisasi dasar

pada bayi. Diberikan pada bayi usia 2 bulan, 3bulan, dan 4 bulan

(1) Vaksin ini aman dan efektif diberikan bersamaan dengan

vaksin BCG, campak, polio (OPV atau IPV) dan suplemen

vitamin A

(2) Jika vaksin ini diberikan bersamaan dengan vaksin lain,

harus disuntikkan pada lokasi yang berlainan.

(DinKes Prov Jateng, 2013).

c) Cara pemberian dan Dosis

(1) Dosis Imunisasi DPT-Hb-Hib

(a) Dosis pemberian 0,5 ml

(b) Disuntikkan secara intramuscular di anterolateral paha

atas pada bayi dan lengan kanan pada anak usia 1,5

bulan

(c) Suntikan vaksin dengan posisi jarum suntik 90°

terhadap permukaan kulit

(DinKes Prov Jateng, 2013).

(2) Tidak dianjurkan pada:

(a) Bagian bokong anak karena dapat menyebabkan luka

saraf siatik

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

22

(b) Pemberian intrakutan dapat meningkatkan reaksi local.

(DinKes Prov Jateng, 2013).

d) Efek samping

Jenis dan angka kejadian reaksi simpang yang berat tidak

berbeda secara bermakna dengan vaksin DPT, hepatitis B, dan

Hib yang diberikan secara terpisah. Bebrapa reaksi local

sementara seperti : bengkak, nyeri, dan kemerahan pada lokasi

suntikan disertai demam dapat timbul dalam jumlah besar kasus.

Kadang- kadang reaksi berat seperti demam tinggi, iritabilitas

(rewel), dan menangis dengan nada tinggi dapat terjadi dalam 24

jam setelah pemberian. Episode hypotonic-hyporesponsive

pernah dilaporkan, kejang demam telah dilaporkan dengan

angka kejadian 1 kasus per 12.500 dosis pemberian. Pemberian

asetaminofen pada saat dan 4-8 jam setelah imunisasi

mengurangi terjadinya demam. Studi yang dilakukan oleh

sejumlah kelompok termasuk United states Institute of

Medicine, The Advisory Commitee on imunization Practices,

dan asosiasi dokter spesialis anak di Australia, Kanada, inggris,

dan Amerika, menyimpulkan bahwa data tidak menunnjukkan

adanya hubungan kausal antara DPT dan disfungsi sistem syaraf

kronis pada anak. Oleh karenanya, tidak ada bukti ilmiah bahwa

reaksi tersebut mempunyai dampak permanen pada anak.

Vaksin hepatitis B dapat ditoleransi dengan baik, dalam

studi menggunakan plasebo sebagai kontrol, selain nyeri lokal,

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

23

dilaporkan kejadian seperti myalgia dan demam ringan tidak

sering dibandingkan dengan kelompok plasebo. Laporan

mengenai reaksi analfilaksis berat sangat jarang. Data yang ada

tidak menunjukkan adanya hubungan kausalitas antara vaksin

hepatitis B dan sindoma Gullian –Barre atau kerusakan

demyelinasi termasuk gangguan sklerosis multipel, dan juga

tidak ada data epidemiologi untuk menunjang hubungan kausal

antara vaksinasi hepatitis B dan sindroma fatigue kronis, artritis,

kelainan aotomun, asma, sindroma kematian mendadak pada

bayi, atau diabetes.

Vaksin Hib ditoleransi dengan baik, reaksi lokal dapat

terjadi dalam 24 jam setelah vaksinasi dimana penerima vaksin

dapat merasakan nyeri pada lokasi penyuntikan. Reaksi ini

biasanya bersifat ringan dan sementara, pada umumnya akan

sembuh dengan sendirinya dalam dua atau tiga hari, dan tidak

memerlukan tindakan medis lebih lanjut. Reaksi sistem ringan

termasuk demam, jarang terjadi setelah penyuntikan vaksin Hib,

reaksi berat lainnya jarang hubungan kausalitas antara reaksi

berat lainnya dan vaksin belum pernah ditegakkan (DinKes

Prov Jateng, 2013).

e) Kontra Indikasi

Hipersensitif terhadap komponen vaksin, atau reaksi

berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau

bentuk – bentuk reaksi sejenis lainnya.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

24

Kontraindikasi dosis pertama DPT adalah Kejang atau

gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau kelainan saraf

serius lainnya merupakan kontraindikasi terhadap komponen

pertutis. Dalam hal ini vaksin tidak boleh diberikan sebagai

vaksin kombinasi, tetapi vaksin DT harus diberikan sebagai

pengganti DPT, vaksin Hepatitis B dan Hib diberikan secara

terpisah (DinKes Prov Jateng, 2013).

3) Hepatitis B

a) Pengertian

Imunisasi hepatitis B diberikan untuk memberi tubuh

kekebalan terhadap penyakit hepatitis B. Penyakit hepatitis B

disebabkan oleh virus yang telah mempengaruhi organ liver

(hati). Virus ini akan tinggal selamanya dalam tubuh. Bayi-bayi

yang terjangkit virus hepatitis berisiko terkena kangker hati atau

kerusakan pada hati. Virus hepatitis B ditemukan didalam cairan

tubuh orang yang terjangkit termasuk darah, ludah dan air mani

(Proverawati, 2010).

b) Cara pemberian dan Dosis

Imunisasi ini diberikan tiga kali pada umur 0-11 bulan

melalui injeksi intramuskuler. Imunisasi hepatitis B aktif

dilakukan dengan cara pemberian suntikan dasar sebanyak 3 kali

dengan jarak waktu satu bulan antara suntikan 1 dan 2, dan lima

bulan antara suntikan 2 dan 3. Imunisasi ulang diberikan 5 tahun

setelah imunisasi dasar (Proverawati, 2010).

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

25

c) Efek samping

Reaksi local seperti rasa sakit,kemerahan dan

pembengkakan disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang

terjadi bersifat ringan dan biasanya akan hilang setelah 2 hari

(Proverawati, 2010).

d) Kontra indikasi

Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya

dengan vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan

kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang

(Proverawati, 2010).

4) Polio

a) Pengertian

Merupakan imunisasi yang bertujuan untuk mencegah

penyakit poliomyelitis. Pemberian vaksin polio dapat

dikombinasikan dengan vaksin DPT. Terdapat 2 macam vaksin

polio, yaitu:

(1) Inactived Polio Vaccine (IPV = Vaksin, Salk), mengandung

virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui

suntikan.

(2) Oral Polio Vaccine (OPV = Vaksin Sabin), mengandung

vaksin hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam

bentuk pil atau cairan.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

26

Polio dapat menyebabkan gejala yang ringan atau penyakit

yang sangat parah. Penyakit ini dapat menyerang system

pencernaan dan system syaraf. Polio menyebabkan demam,

muntah-muntah dan kekakuan otot yang dapat menyerang saraf-

saraf sehingga mengakibatkan kelumpuhan permanen. Penyakit

polio dapat ditularkan jika tinja penderita mencemari makanan,

air dan tangan (Proverawati, 2010).

b) Cara pemberian dan Dosis

Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali yaitu polio I, II, III,

IV dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi polio

ulangan diberikan satu tahun setelah imunisasi polio IV,

kemudian pada saat meninggalkan SD (12 tahun). Di Indonesia

umumnya diberikan vaksin sabin. Vaksin ini diberikan sebanyak

2 tetes (0,1 mL) langsung kemulut anak atau dengan

menggunakan sendok yang berisi air gula. Setiap membuka vial

baru harus menggunakan penetes (dropper) yang baru

(Proverawati, 2010).

c) Efek samping

Pada umumnya imunisasi polio tidak terdapat efek samping

(Proverawati, 2010).

d) Kontra indikasi

Pemberian imunisasi polio tidak boleh dilakukan pada

orang yang menderita defisiensi imunitas. Tidak ada efek yang

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

27

berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang

sedang sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang

menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah

sembuh (Proverawati, 2010).

5) Campak

a) Pengertian

Imunisasi campak adalah imunisasi yang digunakan untuk

mencegah terjadinya penyakit campak pada anak lkarena

penyakit ini sangat menular (Maryunani, 2012).

b) Cara pemberian dan Dosis

Pemberian vaksin campak hanya diberikan satu kali,dapat

dilakukan pada umur 9-11 bulan,dengan dosis 0,5 cc. Sebelum

disuntikan vaksin campak terlebih dahulu dilarutkan dengan

pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut.

Kemudian suntikan diberikan pada lengan kiri atas secara

subcutan (Proverawati, 2010).

c) Efek samping

Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan

kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah

vaksinasi (Proverawati, 2010).

d) Kontra indikasi

Pemberian imunisasi campak tidak boleh dilakukan pada

orang yang mengalami immunodefisiensi atau individu yang

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

28

diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia dan

limfoma (Proverawati, 2010).

e. Jadwal pemberian imunisasi dasar

Jadwal pemberian imunisasi dasar yang baru adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jadwal Imunisasi

Umur Jenis

0 bulan

1 bulan

2 bulan

3 bulan

4 bulan

9 bulan

Hepatitis B 0

BCG, Polio 1

DPT-HB-Hib,Polio 2

DPT-HB-Hib,Polio 3

DPT-HB-Hib,Polio 4

Campak

Sumber : (DinKes Prov Jateng, 2013)

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

29

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi dari Notoadmodjo (2010), Wawan dan Dewi (2010),

Proverawati (2010), Marimbi (2010), Maryunani (2010)

Ibu yang memiliki

bayi (0-12 bulan)

Pengetahuan tentang

imunisai Dasar

Imunisasi dasar :

1. Pengertian

2. Tujuan

3. Manfaat

4. Jenis imunisasi

5. Jadwal Imunisasi

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Lingkungan

5. Budaya

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

30

C. Kerangka Konsep

B.

s

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Keterangan :

C. = Tidak diteliti

= Diteliti

Pengetahuan Ibu tentang

Imunisasi Dasar

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Lingkungan

2. Budaya

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Umur

3. Pekerjaan

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Deskriptif adalah

yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mendiskripsikan atau

menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dimasyarakat. Penelitian

kuantitatif adalah adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang

berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil konvensi.

Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu suatu penelitian

untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat ( point time Approach) artinya tiap subjek penelitian hanya

diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter

atau variable subyek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi dan waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama

kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di Posyandu

Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan Sendangrejo Kecamatan Ngaringan

Kabupaten Grobogan.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003),

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Tanggal 9-11 Mei 2015.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kuantitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi 0-12

bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan pada bulan Mei 2015

yaitu sejumlah 33 ibu.

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2010). Sampel penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki

bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan pada bulan

Mei 2015 yaitu sejumlah 33 ibu.

3 Teknik Sampel

Teknik sampling adalah cara yang digunakan dalam pengambilan

sampel (Arikunto, 2010). Sampel dalam penelitan ini akan diambil secara

total sampling yaitu sampel diambil dari seluruh populasi dijadikan sampel

atau subyek penelitian (Notoatmodjo, 2010). Sampel penelitian ini adalah

seluruh ibu bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan

pada bulan Mei 2015 yaitu sejumlah 33 ibu.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

33

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota

suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain

(Notoadmodjo,2010). Variabel dalam penelitian ini adalah variable tunggal.

Variabel tunggal yaitu penelitian yang hanya terdiri dari satu objek

(Arikunto,2010). Variabel dalam penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan ibu

tentang lima imunisasi dasar pada balita 0-12 bulan.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional

berdasarkan kareakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena (Hidayat, 2010).

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Indikator Alat Ukur Skala

Pengukuran

Pengetahuan

ibu tentang

lima

imunisasi

dasar

Tingkat ibu

tentang

pengertian,

tujuan,

manfaat, jenis

dan jadwal

imunisasi

dasar

1. Baik bila nilai

yang diperoleh

responden (x)>

mean + SD

2. Cukup (bila

nilai yang

diperoleh

responden

mean - 1 SD ≤

x ≤ mean + SD

3. Kurang bila

nilai yang

diperoleh

responden (x) <

mean − SD

Kuesioner Ordinal

Sumber : Riwidikdo, 2013

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

34

F. Instrument Penelitian

Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data penelitian (Notoatmodjo, 2010). Alat yang digunakan

untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu

daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik dan matang

(Notoatmodjo, 2010). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup

dimana jawabannya telah disediakan oleh responden. Kuesioner ini

pernyataan yang digunakan favourable dan unfavourable. Untuk favourable

cara penilaian apabila jawaban benar diberi skor satu (1) dan jawaban salah

diberi skor nol (0). Untuk unfavourable cara penilaian apabila jawaban benar

diberi skor nol (0) dan jawaban salah diberi skor satu (1).

Menurut Riwidikdo (2013), data mengenai hasil pengukuran

pengetahuan dapat dikategorikan dalam beberapa kategori seperti baik,

cukup, kurang. Ketentuan tersebut menggunakan alur normatif yang

menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviation).

Untuk 3 kategori baik, cukup, kurang maka menggunakan parameter :

a. Baik bila nilai yang diperoleh responden (x)> mean + SD

b. Cukup bila nilai yang diperoleh responden mean - 1 SD ≤ x ≤ mean + SD

c. Kurang bila nilai yang diperoleh responden (x) < mean – SD

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

35

Kisi-kisi kuesioner yang akan digunakan dalam penlitian adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

Sebelum dilakukan pengumpulan data, agar butir pernyataan dapat

digunakan untuk mengumpulan data maka kuesioner akan diuji validitas dan

reliabilitas terlebih dahulu (Saryono, 2010). Uji validitas akan dilakukan di

Posyandu Kenanga Sendangrejo Grobogan Pada bulan April 2015 pada 30

responden.

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2010). Dalam penelitian

ini, untuk mengetahui validitas instrument menggunakan rumus product

No Variabel Sub. Variabel

Pernyataan

Total Favour

able

unfavourable

1 Tingkat

pengetahuan ibu

tentang imunisasi

dasar pada bayi

usia 0-12 bulan

Pengertian

imunisasi

1, 2

3,4*

4

Tujuan

imunisasi

6,7,8 5,9,10 6

Manfaat

imunisasi

11*,12,

15,16,1

8,19*,

20

13*,14,17,21,

22

12

Jenis imunisasi

dasar

23,24*

25,26 4

Cara pemberian

imunisasi

28*,29 27,30

* 4

Indikasi dan

kontraindikasi

31*,32 33,34 4

Efek samping 38*,39 35

*,36,37

* 5

Jadwal

imunisasi

41,44,

47,49

40*,42,43,

45, 46*,48,50

11

Total 50

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

36

moment serta taraf kesalahan yang digunakan 5%. Rumus product

moment yang digunakan sebagai berikut :

( )( )( ){ } ( ){ }2222 YYNXXN

YXXYNrxy

å-åå-å

åå-å=

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

∑xy = jumlah perkalian x dan y

X = nilai hasil uji coba hasil per item

Y = total skor angket per responden

X² = kuadrat dari X (X x X )

N = jumlah subjek

Dikatakan valid apabila nilai r hitung > dari r tabel, dan apabila r

hitung < dari r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

(Arikunto, 2010). Uji validitas telah dilakukan pada bulan April 2015

diperoleh hasil bahwa dari 50 soal terdapat 37 soal yang valid dan terdapat

13 soal yang tidak valid karena mimiliki r hitung < dari r tabel (30

responden=0,361) yaitu nomer 4,11,13,19,24,28,30,31,35,37,38,40 dan 46.

Soal tersebut tidak digunakan untuk penelitian

b. Uji reliabelitas

Setelah mengukur validitas perlu mengukur reliabelitas data apakah

alat ukur dapat digunakan atau tidak (Hidayat, 2010). Reliabelitas

menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

37

baik (Arikunto, 2010). Untuk itu diperlukan uji reliabilitas menggunakan

Alpha Cronbach (Riwidikdo, 2012).

Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :

ïþ

ïýü

ïî

ïíì-

-= å

2

2

11 11

t

i

S

S

K

Kr

Dimana

K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

å 2

iS= jumlah varians butir

2

tS = varians total

Setelah dilakukan uji validitas, dan membuang pertanyaan yang

tidak valid maka pertanyaan yang valid tadi diuji kembali dengan uji

reliabilitas. Kriteria keputusan riliabel apabila nilai a lebih besar dari

0.7 (Riwidikdo, 2013). Hasil uji reliabelitas diperoleh a= 0,961 > 0,7

sehingga soal tersebut reliable dan dapat digunakan untuk penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk

mendapatkan data penelitian (Notoatmodjo, 2010). Adapun cara yang

dilakukan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen

pengumpul data :

1. Data primer

Data primer adalah data yang didapatkan secara langsung dari

responden (Notoatmodjo, 2010). Pengambilan data dilakukan pada

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

38

responden dengan membagikan kuesioner pada responden untuk diisi

responden . Data primer yang didapatkan dari pengisian kuesioner oleh

responden

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan yang telah ada

di tempat penelitian (Notoatmodjo, 2010). Data sekunder dalam penelitian

ini berupa data jumlah bayi 0-12 bulan yang dilihat dari catatan di

Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan dalam penelitian ini adalah

jumlah balita

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan system computer.

Menurut Notoatmodjo (2010), tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai

berikut :

a. Editing

Editing adalah untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau

kuesioner.

b. Coding

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan. Kode dalam penelitian ini 3 jika

dikatakan baik, 2 jika dikatakan cukup, dan 1 jika dikatakan kurang.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

39

c. Memasukkan data (data entry)

Pada proses ini dilakukan dengan memasukkan data ke dalam

program atau software komputer.

d. Pembersihan data

Pengecekan kembali kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan

kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2013)

adalah sebagai berikut :

a. Baik : Bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

b. Cukup : Bila nilai mean – 1 SD £ x £ mean + 1 SD

c. Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Untuk mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus

menurut Riwidikdo (2013), yaitu :

sd =

Keterangan :

sd : simpangan baku

xi : nilai dari data

n : banyaknya data

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

40

Untuk menghitung mean menggunakan rumus menurut Riwidikdo

(2013), yaitu :

X =

Keterangan :

X : Rata-rata (mean)

: Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah maksimal yang harus diperoleh esponden

Menurut Riwidikdo ( 2013 ), untuk memperoleh skor prosentase

untuk jumlah ibu yang mempunyai bayi usia 0 –12 bulan menurut

tingkat pengetahuan yaitu sebagai berikut :

Skor prosentase = Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan x 100%

Jumlah responden

I. Etika Penelitian

Penelitian ini melibatkan obyek manusia maka tidak boleh bertentangan

dengan etika agar responden dapat terlindungi, untuk itu perlu adanya ijin

dari tempat penelitian, dan rekomendasi dari Ketua STIKES Kusuma Husada

Surakarta. Setelah mendapatkan persetujuan penelitian dapat dilakukan.

Menurut Hidayat (2010), etika yang diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Lembaran Informed consent

Informed consent merupakan lembar persetujuan antara peneliti

dengan responden. Lembar ini diberikan kepada ibu sebelum

penelitian agar dapat mengetahui maksud penelitian. Informed consent

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

41

juga bermanfaat sebagai bukti bahwa penelitian ini valid serta

mendapat mendapat persetujuan dari responden. Dalam penelitian ini

lembar informed consent diberikan kepada responden sebelum

memberikan kuesioner peneltian.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan

aminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden

dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hal ini juga sangat bermanfaat untuk

menjaga privasi responden sebagai objek penelitian. Dalam penelitian

ini hasil pengisian kuesioner responden dirahasiakan dimana tidak ada

orang lain yang mengetahui selain peneliti.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah langkah-langkah kegiatan dari mulai penyusunan

proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini direncanakan akan dilakukan sesuai

dengan jadwal penelitian yang telah ditetapkan. Dimana jadwal penelitian

terlampir.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Lokasi penelitian dilakukan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan

Kelurahan Sendangrejo Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan. Dukuh

Ngrewan terdiri dari 4 RW dan Posyandu Kencana dimana terbagi menjadi 3

kelompok yaitu kelompok I yaitu RW I penimbangan balita dilakukan tanggal

9, kelompok II yaitu RW II penimbangan balita dilakukan tanggal 10,

kelompok III yaitu RW III dan IV penimbangan balita dilakukan tanggal 11.

Jumlah bayi berusia 0-12 bulan sejumlah 33 bayi. Penimbangan balita

dilakukan pada sore hari jam 15.00 WIB. Posyandu dikelola oleh 5 kader.

B. Hasil Penelitian

Pengolahan data dilakukan dengan banyuan program komputer SPSS for

windows, berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

43

1. Karakteristik Responden

Tabel 4.1 Karakteristik Ibu Bayi Umur 0-12 Bulan di Posyandu Kencana

Sendangrejo Grobogan Pada Bulan Mei 2015

No Karakteristik Kategori Frekuensi Persentase

(%)

1 Umur

16-20 tahun 5 15.2

21-25 tahun 7 21.2

26-30 tahun 5 15.2

31-35 tahun 11 33.2

36-40 tahun 5 15.2

Total 33 100

2 Pendidikan

SD 5 15.2

SMP 10 30.3

SMA 15 45.5

Perguruan tinggi 3 9.1

Total 33 100

3 Pekerjaan

IRT 12 36.4

Petani 6 18.2

PNS 2 6.0

Swasta 13 39.4

Total 33 100

Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 33 responden sebagian besar

responden berumur 31 sampai 35 tahun sebanyak 11 responden (33,2%),

pendidikan terakhir ibu yang paling banyak adalah SMA yaitu 15

responden (45,4%). Mayoritas pekerjaan ibu adalah swasta yaitu 13

responden (39,4%).

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Lima Imunisasi Dasar Pada Bayi 0-12

Bulan

Tingkat pengetahuan ibu tentang lima imunisasi dasar dapat

ditentukan dengan nilai mean dan standar deviasi sebagi berikut :

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

44

Tabel 4.2 Nilai Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat pengetahuan ibu

tentang lima imunisasi dasar

pada balita 0-12 bulan

19,52 8,97

Berdasarkan tabel diatas, tingkat pengetahuan ibu tentang lima

imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:

a. Baik bila (x) > mean + 1 SD

> 19.52+ 8.97

> 28,48

b. Cukup bila mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

19.52-8.97≤ x ≤19.52+ 8.97

10.55 ≤ x ≤ 28,48

c. Kurang bila (x) < mean – 1 SD

< 19.52-8.97

< 10.55

Dari tabel yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk kategori

pengetahuan berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Lima Imunisasi Dasar

Pada Bayi 0-12 Bulan Di Posyandu Kencana Sendangrejo

Grobogan Pada Bulan Mei 2015

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Kurang 8 24.2

Cukup 17 51.6

Baik 8 24.2

Total 33 100.0

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

45

Pada tabel 4.2, menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu

tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan sebagian besar dalam

kategori cukup yaitu 17 responden (51,6%), kategori kurang dan baik

masing-masing 8 responden (24,2%)

C. Pembahasan

Pengetahuan ibu bayi tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan

mayoritas dalam kategori cukup yaitu 17 responden (51,6%), kategori kurang

dan baik masing-masing 8 responden (24,2%). Menurut Wawan dan Dewi

(2011) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan dapat

dipengaruhi oleh faktor seperti pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dan

budaya.

Responden mayoritas memiliki pengetahuan cukup yaitu 17 responden

(51,6%), hal ini dapat dikarenakan karena responden telah memahami tentang

imunisasi dasar. Pemahaman responden dapat dipengaruhi oleh pendidikan,

dimana pendidikan merupakan faktor pendorong pengetahuan ibu bayi

tentang imunisasi dasar. Berdasarkan hasil karakteristik responden mayoritas

berpendidikan SMA yaitu 15 responden sehingga dengan pendidikan yang

dimiliki cukup mudah untuk menerima informasi. Sesuai dengan teori

Wawan dan Dewi (2011) bahwa pendidikan diperlukan untuk mendapatkan

informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan juga dapat mempengaruhi

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

46

seseorang termasuk pula prilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam

memotivasi sikap berperan serta dalam pembangunan. Pada umumnya makin

tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.

Lebih lanjut juga terdapat 8 responden (24.2%) memiliki pengetahuan

dalam kategori baik. Ibu bayi yang berpengetahuan baik dimana adalah

mereka yang berpendidikan perguruan tinggi sejumlah 3 responden dan

responden yang bekerja diluar rumah dimana mayoritas swasta sejumlah 13

responden sehingga responden dapat menyerap informasi yang diterima

dengan baik serta mendapat pengetahuan dari lingkungan kerjanya. Hal ini

menunjukkan bahwa pendidikan dan pekerjaan merupakan faktor pendorong

pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi dasar Sesuai dengan teori Wawan dan

Dewi (2011) bahwa pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi

misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidup. Pendidikan juga dapat mempengaruhi seseorang termasuk

pula prilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi sikap

berperan serta dalam pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi.

Selanjutnya terdapat 8 responden (24.2%) dengan kategori pengetahuan

dalam kategori kurang. Seseorang yang kurang dapat dikarenakan

berpendidikan rendah dimana hasil penelitian menunjukkan 5 responden

berpendidikan SD sehingga akan kurang dalam menyerap informasi

Informasi sangat berkaitan dengan tingkat pengetahuan seseorang, dimana

pendidikan dan pekerjaan merupakan faktor pendorong pengetahuan ibu bayi

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

47

tentang imunisasi dasar. Sesuai dengan teori Notoadmodjo (2010) semakin

tinggi tingkat pendidikan semakin baik dalam menyerap informasi sehingga

tingkat pengetahuan seseorang juga semakin baik.

Selain itu responden dengan pengetahuan kurang adalah responden

yang memiliki umur yang masih muda yaitu 16-20 tahun sejumlah 5

responden, sehingga belum memiliki banyak pengalaman. Berdasarkan hal

tersebut umur merupakan faktor penghambat pengetahuan ibu bayi tentang

imunisasi dasar. Sesuai teori Wawan dan Dewi (2011) bahwa pengalaman

adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung

maksud bahwa pengalaman itu meupakan sumber pengetahuan, atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya I Komang W

(2009). Judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Bayi Tentang Imunisasi Dasar Di

BPS Ulik Budiarti Gayam Sukoharjo”. Berdasarkan hasil penelitian dapat

diketahui bahwa dari 30 responden sebagian besar berpengetahuan cukup

yaitu 13 responden (43,33%), 8 responden (26,67%) dengan pengetahuan

baik dan 5 responden (16,67%) dengan pengetahuan kurang dimana

pengetahuan ibu bayi dipengaruhi oleh umur, pendidikan dan pekerjaan.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan

ibu bayi tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan sebagian besar

dalam kategori cukup dimana pengetahuan ibu dipengaruhi oleh umur,

pendidikan dan pekerjaan

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

48

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Kendala dalam penelitian ini adalah dalam pengisian kuesioer

kadang anak rewel sehingga ibu kurang fokus.

2. Kelemahan/ Keterbatasan

a. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner tertutup, sehingga

jawaban hanya sebatas yang ada di kuesioner sehingga belum

mengukur pengetahuan secara mendalam.

b. Peneliti hanya menggunakan satu variabel saja, sehingga hanya dapat

meneliti tentang pengetahuan ibu bayi tentang lima imunisasi dasar

pada bayi 0-12 bulan

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu tentang

lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan Di Posyandu Kencana Sendangrejo

Grobogan Pada Bulan Mei 2015 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12

bulan dalam kategori baik Di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan

Pada Bulan Mei 2015 sejumlah 8 responden (24.2%).

2. Tingkat pengetahuan ibu tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12

bulan dalam kategori cukup Di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan

Pada Bulan Mei 2015 sejumlah 17 responden (51.5%).

3. Tingkat pengetahuan ibu tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12

bulan dalam kategori kurang Di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan

Pada Bulan Mei 2015 sejumlah 8 responden (24.2%).

4. Faktor pendukung pengetahuan ibu tentang lima imunisasi dasar pada bayi

0-12 bulan Di Posyandu Kencana Sendangrejo Grobogan adalah

pendidikan dan pekerjaan, sedangkan faktor penghambat pengetahuan ibu

tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan Di Posyandu Kencana

Sendangrejo Grobogan adalah umur.

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

50

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan beberapa

hal sebagai berikut :

1. Bagi Bidan

Kepada tenaga kesehatan khususnya Bidan diharapkan lebih banyak

berinteraksi secara langsung dengan ibu balita untuk melakukan KIE

tentang imunisas pada bayi.

2. Bagi Responden ( Ibu Bayi)

Kepada ibu- ibu agar tidak segan dan malu bertanya mengenai informasi

tentang imunisasi kepada petugas kesehatan.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang

imunisasi dasar menggunakan variable dan metode yang berbeda.

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta :Rineka Cipta.

Budiarto.E. 2003. Metodologi Peneltian Kedokteran. Jakarta : EGC

DepKes. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. From: http://www.depkes.go.id.

DepKes. 2014. Profil Kesehatan Indonesia 2013. From: http://www.depkes.go.id.

DinKes Prov Jateng. 2013. Petunjuk taknis Intruksi Imunisasi DPT-HB-Hib

(Pentavalen )Pada Bayi dan Pelaksanaan imunisasi lanjutan pada

anak balita.Jakarta: DepKes

DinKes Prov Jateng. 2012. Profil Kesehatan Indoesia 2011. From:

www.dinkesjatengprov.go.id.

Hidayat, A.A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan

Kebidanan. Jakarta :Salemba Medika

IDAI. 2011. Pedoman Imunisasi di Indonesia edisi ke 4. Jakarta:IDAI

Marimbi. 2010.Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi dasar pada Balita.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Maryunani.2012. Ilmu Kesehatan Anak dalam kebidanan. Jakarta: Trans Info

Media

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI · PDF fileKesimpulan: Pengetahuan ibu balita tentang lima imunisasi dasar pada bayi 0-12 bulan di Posyandu Kencana Dukuh Ngrewan Kelurahan

. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta : Rineka

Cipta.

Proverawati. 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Riwikdikdo, H. 2012. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan Dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Saryono dan Ari Setiawan. 2010. Metodelogi Penelitian Kebidanan. Jakarta:

Nuha Medika

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: alfabeta

Wawan dan Dewi. 2011. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta:

Nuha Medika