TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

107
TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS XI SMA XAVERIUS I JAMBI Tahun Ajaran 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Riyati NIM : 161114007 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

Page 1: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS

PADA SISWA KELAS XI SMA XAVERIUS I JAMBI

Tahun Ajaran 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Riyati

NIM : 161114007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

i

TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS

PADA SISWA KELAS XI SMA XAVERIUS I JAMBI

Tahun Ajaran 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Riyati

NIM : 161114007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

SKRIPSI

TINGKAT KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASAINGGRIS

PADA SISWA KELAS XI XAVERIUS I JAMBITAHUN AJARAN 2019/2020

Dosen Pembimbing

Oleh:

Riysti

'161114007

Telah diset jui oleh:

Dr. Yohanes Heri Widodo, M.Psi, Psi.

ii

Yogyakarta 26 Mei 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

Nama Lengkap:

Ketua

Sekretaris

Anggota 1

Anggota 2

Anggota 3

SKRIPSI

TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRISPADA SISWA KELAS XI SMA XAVERIUS I JAMBI

Tahun Ajaran 201912020

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Riyati

NlM: 16U 14007

Telah dip rtahankan di deJ,lan Panitia Penguji

Pada tanggal 05 Juni 2020

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

: Dr. Yohanes Heri Widodo M. Psi.

: Prias Hayu Purbaning Tyas, M. Pd,

: Dr. Yohanes Heri Widodo M. Psi.

: Juster DonaLSinaga.M. P .

: Dra. MJ. Relno Priyani, M. Si.

Yogyakarta,05 Juni 2020

Faknltas Kegurllan dan [(run Pendidikan

~::::::;::l:::::?"' anes Harsoyo, S. Pd., M. Si.

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

iv

HALAMAN MOTTO

“ Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga,

tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah

dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Filipi 4:6

Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia

yang memberi kekuatan padaku

(Filipi 4:13)

“Tanpa Tuhan,

kehidupan tidak memiliki tujuan.

Tanpa tujuan,

hidup tidak memiliki makna.

Tanpa makna, kehidupan tidak memiliki harapan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini kepada:

Hati Kudus Yesus & Bunda Hati Kudus

yang senantiasa menyertaiku dan membimbingku dalam menyelesaikan

proses penulisan skripsi.

Tarekatku Putri Bunda Hati Kudus (PBHK)

yang telah mendukung dan memberikan kesempatan kepada saya

untuk belajar menimba Ilmu Pengetahuan Program Bimbing & Konseling (BK).

Suster Provinsial & para suster Putri Bunda Hati Kudus (PBHK)

yang telah memberikan:

dukungan,

perhatian

dan cinta serta doa-doanya

selama saya menjalankan tugas perutusan

Studi Program Bimbingan dan Konseling

Di Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

Orang tua & saudara-saudariku

yang selalu menyemangati dan mendukungku lewat doa-doanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

aya menyatakan dengan sesungguhnya baJiwa skripsi yang saya tulis ini tidak

lemuat karya atau bagian dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

utipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.

Yogyakarta, 05 Juni 2020

Peneliti

Riyati

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH MAHASISWA UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Riyati

Nomor Mahasiswa : 161114007

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustaaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang beIjudul:

TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWAKELAS XI SMA XAVERIUS I JAMBI TAHUN AJARAN 2019/2020

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama sebagai peneliti.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 05 Juni 2020

Riyati

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

viii

ABSTRAK

TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS

PADA SISWA KELAS XI SMA XAVERIUS I JAMBI

Tahun Ajaran 2019/2020

Riyati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2020

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi tahun ajaran 2019/2020, (2) Menentukan topik bimbingan yang sesuai untuk membantu belajar bahasa Inggris pada siswa berdasarkan skor kesulitan belajar bahasa Inggris. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 173 siswa. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala kesulitan belajar Bahasa Inggris yang berjumlah 40 item yang valid.

Skala disusun berdasarkan kriteria-kriteria kesulitan belajar bahasa Inggris, yaitu; (1) Kebingungan tentang kedalaman pengetahuan yang diperlukan dalam berbagai mata pelajaran, (2) Perasaan yang berlebih oleh silabus yang luas, (3) Tidak cukup waktu untuk menjawab semua pertanyaan dalam ujian, (4) Topik tidak relevan, (5) Pengajaran yang buruk, (6) Belajar yang tidak terdengar, (7) Kesulitan berbicara dan mengekspresikan dalam bahasa Inggris, (8) Kesulitan mengikuti beragam pengucapan dan eksen dalam bahasa Inggris, (9) Ketidakmampuan berkonsentrasi selama belajar bahasa Inggris.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: terdapat 28 (16,18%) siswa memiliki tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada kategori tinggi. Terdapat 145 (83,82%) siswa memiliki kesulitan belajar bahasa Inggris pada kategori sedang. Tidak terdapat siswa yang memiliki kesulitan belajar bahasa Inggris pada kategori sangat tinggi, rendah dan sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi tahun ajaran 20191/2020 memiliki kesulitan belajar bahasa Inggris pada kategori cenderung tinggi. Berdasarkan item kuesioner yang skornya sangat tinggi akan disajikan untuk usulan topik bimbingan siswa guna membantu belajar bahasa Inggris siswa.

Kata kunci: Kesulitan Belajar dan Topik Bimbingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

ix

ABSTRACT

THE DIFFICULTIES LEVEL IN LEARNING ENGLISH

XI GRADE STUDENTS OF SMA XAVERIUS I JAMBI

IN THE ACADEMIC YEAR 2019/2020

Riyati

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2020

This study aims to:(1) Describe the difficulties level in learning English XI

grade students of SMA Xaverius I Jambi in the academic year 2019/2020; (2)

Determine the most fitting guidance topics to support the students in learning

English based on the difficulties level. This is a quantitative study with 173 grade XI

students of SMA Xaverius I Jambi 2019/2020 academic year as the subject. The

data was collected through the difficulties of learning English questionnaire which

consisted 40 items.

The scale is arranged based on the criteria of difficultes in learning English,

namely: (1) the confusion about the depth of knowledge needed in various subjects;

(2) excessive feelings by an extensive syllabus; (3) the inability to answer all the

questions of the exams in the given time; (4) Irrelevant topics; (5) poor teachings;

(6) Learning that is not heard; (7) the difficulties of speaking and expressing in

English, (8) the difficulties to follow various pronunciations in English with the

proper accent; (9) the inability to concentrate while studying English.

The results showed that (1) 28 students (16.18%) who have difficulty

learning English in the high category; (2) 145 students (83.82%) who have difficulty

learning English in the medium category; (3) there are no students who have

difficulties learning English in the very high, low, and very low categories. It can

be concluded that grade XI students of SMA Xaverius Jambi 2019/2020 academic

year have difficulty learning English in the high tendency category. Based on

questionnaire items whose scores are very high will be presented for the proposed

topic of guidance for the students to face the difficulties in learning English.

Keywords: learning difficulties and guidance topic.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

kelimpahan rahmat dan kesetiaan-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas

akhir ini dengan baik. Begitu banyak hal yang telah dilalui oleh peneliti dalam

proses penulisan tugas akhir ini. Peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang ikut

terlibat guna membimbing, mendampingi dan mendukung peneliti baik secara

verbal maupun non verbal. Oleh karena itu, secara khusus peneliti menyampaikan

ucapan terimakasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dr. Yohanes Heri Widodo, M. Psi selaku Ketua Program Bimbingan dan

Konseling dan dosen Pembimbing Skripsi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Dosen Prias Hayu Purbaning Tyas, M. Pd selaku Wakil Ketua Program

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmunya dengan sepenuh

hati selama peneliti menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

xi

5. Stefanus Priyatmoko selaku karyawan sekretariat Bimbingan dan Konseling

atas segala dedikasi dan kesabarannya dalam membantu melayani proses

administrasi peneliti selama studi di program Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Tarekatku Putri Bunda Hati Kudus (PBHK) yang telah mengutus dan

mempercayakan kepada peneliti untuk studi Program Bimbingan dan

Konseling di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Sr. M. Angelina Giasih, PBHK selaku Sr Provinsial Provinsi Indonesia dan

para suster PBHK yang telah mendukung baik secara moril maupun spiritual

lewat dukungan doa-doanya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas

penulisan akhir.

8. Kepala Sekolah SMA XAVERIUS I, Jln Marsda Abdurahman Saleh No: 19

Jambi yang telah berkenan dan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian ini.

9. Siswa Kelas XI XAVERIUS I Jambi Tahun Ajaran 2019/2020 yang berkenan

memberikan waktunya kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

10. Miss Tere, guru mata pelajaran bahasa Inggris SMA XAVERIUS I Jambi

yang berkenan memberikan waktunya kepada peneliti untuk melaksanakan

penelitian.

11. Orang Tua dan saudara-saudariku yang turut mendukung dan menyemangati

peneliti dalam penulisan tugas akhir ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

13. Karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas segala

pelayanan bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini ..

14. Semua pihak yang telah membantu haik secara langsung maupun tidak

langsung dan juga atas dukungan doa-doanya.

Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manf~at bagi para

pembaca dan. dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu bidang

Bimbingan dan Konseling.

Yogyakarta, 05 Juni 2020

Peneliti

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................................ vii

ABSTRAK ................................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR .................................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xix

BAB I ........................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 10

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 10

D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 11

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 12

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 12

G. Batasan Istilah .................................................................................................. 13

BAB II .................................................................................................................... ... 14

KAJIAN PUSTAKA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

xiv

A. Hakekat Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris ............................. 14

1. Pengertian Kesulitan Belajar ........................................................................ 14

2. Kriteria Kesulitan Belajar ........................................................................... 16

3. Ciri-Ciri Kesulitan Belajar ........................................................................... 20

4. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar .................................................. 22

B. Hakekat Masa Remaja ..................................................................................... 30

1. Pengertian Remaja ....................................................................................... 30

2. Ciri-ciri Remaja ............................................................................................ 31

3. Tugas Perkembangan Remaja ...................................................................... 33

4. Ciri-Ciri Remaja Kesulitan Belajar .............................................................. 34

C. Kajian Penelitian yang Relevan ....................................................................... 34

D. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 36

BAB III ....................................................................................................................... 40

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 40

B. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ......................................................... 40

C. Subjek Penelitian ............................................................................................. 41

D. Definisi Variabel Penelitian ............................................................................. 41

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 42

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen ................................................................ 45

G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 49

BAB IV ....................................................................................................................... 54

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 54

1. Capaian Hasil Kesulitan Belajar . ................................................................ 54

2. Capaian Skor Item Tingkat Kesulitan Belajar Bahasa Inggris .................... 56

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 57

C. Usulan Program & Topik Bimbingan ............................................................. 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

xv

BAB V ........................................................................................................................ 63

PENUTUP .................................................................................................................. 63

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 63

B. Saran ................................................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 65

LAMPIRAN ............................................................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

xvi

DAFTAR TABEL

“Tabel” 3.1 Jumlah Subjek Penelitian…...................................................................41

“Tabel” 3.2 Norma Scoring Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar...........................43

“Tabel” 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar......................................44

“Tabel” 3.4 Rekapitulasi Item Valid dan Item Tidak Valid......................................47

“Tabel” 3.5 Reliabilitas Item.....................................................................................48

“Tabel” 3.6 Kriteria Guilford....................................................................................49

“Tabel” 3.7 Norma Kategorisasi...............................................................................50

“Tabel” 3.8 Kategorisai Kesulitan Belajar................................................................52

“Tabel” 3.9 Norma Kategorisasi Skor Item Kesulitan .............................................53

“Tabel” 4.1 Kategorisasi Tingkat Kesulitan.............................................................54

“Tabel” 4.2 Kategorisasi Item Survei berdasarkan ..................................................56

“Tabel” 4.3 Usulan Topik-topik Bimbingan.............................................................62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir...............................................................................39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

xviii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Kategorisasi Tingkat Kesulitan Belajar................................................55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Cover Judul Skripsi...............................................................................69

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian..............................................................................70

Lampiran 3. Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar....................................................71

Lampiran 4. Hasil Komputasi Uji Validitas Item-Total Instrumen Penelitian..........77

Lampiran 5. Transkrip Hasil Wawancara..................................................................86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, pembatasan

masalah rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi

perkembangan kehidupan setiap orang. Melalui belajar seseorang memperoleh

pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan wawasan yang membawa

perubahan sikap dan perilaku dalam kehidupan seseorang. Keterampilan

berbicara merupakan suatu keterampilan bahasa yang perlu dikuasai dengan

baik oleh siswa terutama dalam belajar bahasa Inggris. Siswa dengan

menguasai keterampilan berbicara yang baik dalam bahasa Inggris, maka siswa

dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasannya di lingkungan sekolah atau

dengan orang asing. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik menjadi modal

penting bagi siswa, baik dalam bidang pendidikan maupun pekerjaan kelak.

Berbagai upaya terus diupayakan oleh dinas pendidikan supaya siswa Indonesia

dapat menguasai bahasa asing (bahasa Inggris).

Namun kenyataannya bahwa siswa di Indonesia sebagian besar masih

mengalami kesulitan untuk belajar bahasa Inggris. Pada umumnya, siswa SMA

masih mengalami kesulitan untuk menyampaikan gagasan, pikiran, pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

2

dan sebagainya dalam bahasa Inggris dengan menggunakan ragam bahasa lisan

dengan baik dan benar. Hal ini juga dialami oleh sebagian besar siswa kelas XI

SMA XAVERIUS I Jambi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar

bahasa Inggris siswa antara lain: kurangnya minat dan motivasi siswa pada

pelajaran bahasa Inggris, hal ini direspon oleh siswa dengan sikap malas-

malasan, cuek, kurang memperhatikan penjelasan guru ketika pelajaran

berlangsung. Penggunaan metode dan materi yang dianggap oleh siswa kurang

cocok atau kurang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan siswa, (informasi

diperoleh dari guru mata-pelajaran bahasa Inggris).

Siswa mengalami kesulitan belajar bahasa Inggris bisa juga di sebabkan

karena bahasa Inggris tidak digunakan untuk bahasa sehari-hari. Bahasa sehari-

hari yang digunakan, siswa baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan

tempat tinggal mereka lebih sering menggunakan bahasa Mandarin dan bahasa

Indonesia. Mereka menggunakan bahasa Mandarin karena mayoritas orang tua

siswa adalah keturunan Tionghoa. Bahkan bahasa Mandarin juga menjadi mata

pelajaran di sekolah. (informasi diperoleh dari kepala sekolah). Kesulitan

belajar merupakan suatu ketidakmampuan siswa dalam menguasai materi-

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru pada saat pembelajaran, yang

ditunjukkan dengan rendahnya nilai akademik yang dicapai (Mulyadi, 2010).

Kesulitan belajar menurut Mulyono, (dalam Darta, 2019) merupakan

sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk yang nyata seperti

kemahiran dan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

3

menulis, serta menalar. Kesulitan belajar terbagi kedalam dua kelompok yaitu:

pertama, kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan

developmental learning disabilities mencakup gangguan motorik, persepsi,

kesulitan belajar bahasa, komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian

prilaku social. Kedua, kesulitan belajar yang berhubungan dengan nilai

akademik (academic learning disabilities) adanya kegagalan pencapaian

prestasi yang tidak sesuai dengan kapasitas yang diharapkan.

Menurut Dalyono (dalam Subini, dkk, 2012) kesulitan belajar

merupakan keadaan yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar sebagaimana

mestinya. Selanjutnya menurut (dalam Sabri dalam Subini, dkk, 2012) kesulitan

belajar identik dengan kesukaran siswa dalam menerima atau menyerap

pelajaran di sekolah (dalam Sabri dalam Subini, dkk, 2012). Kesulitan belajar

(Learning Difficulty) merupakan suatu kondisi dimana kompetensi yang dicapai

tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan (Parnawi, 2019).

Menurut Burton (dalam Husamah, dkk, 2016) menyatakan seorang siswa dapat

dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mereka mengalami kegagalan

dalam mencapai tingkat penguasaan materi atau tujuan pembelajaran tertentu

dalam waktu yang sudah ditentukan.

Berdasarkan uraian dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa

kesulitan belajar merupakan suatu kondisi ketidakmampuan siswa untuk

menerima materi-materi yang disampaikan oleh guru. Kesulitan belajar juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

4

merupakan suatu keadaan yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar

sebagaimana mestinya. Sehingga kesulitan belajar menyebabkan rendahnya

capaian nilai akademik yang tidak sesuai dengan standar kriteria yang

ditetapkan khususnya pada mata pelajaran bahasa Inggris.

Seorang siswa yang mengalami kesulitan belajar biasanya ditandai

dengan ciri-ciri sebagai berikut: hasil belajar yang rendah atau dibawah rata-

rata, hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan, lambat

dalam melakukan tugas belajar dan sering tertinggal mengumpulkan tugas,

siswa menunjukkan sikap yang kurang wajar selama proses pembelajaran

(membolos, sering tidak masuk pada pelajaran tertentu), menunjukkan perilaku

yang berkelainan (suka membolos), tidak mengerjakan tugas, tidak mau kerja

kelompok, menyendiri, emosi mudah tersinggung, mudah marah, rendah diri

Ahmadi, & Supriyono, (dalam Irham, & Wiyani, 2014).

Menurut tokoh Burton, (dalam Husamah, dkk, 2016) mengidentifikasi

siswa yang mengalami kesulitan belajar kedalam empat kelompok yaitu:

pertama, siswa gagal mencapai tingkat penguasaan (level matery) memiliki nilai

amat rendah. Kedua, siswa gagal mencapai tingkat prestasi atau potensi dalam

dirinya (under achiever). Ketiga, siswa gagal mewujudkan perubahan perilaku

sebagaimana yang dituntut dalam proses belajar (slow learner). Keempat, siswa

gagal mencapai tingkat penguasaan materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

5

Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seorang siswa

dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan ciri-ciri sebagai

berikut: nilai akademiknya rendah, di bawah nilai rata-rata. Menurunnya

prestasi belajar. Membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakan tugas

dibandingkan dengan teman-temannya. Selalu terlambat mengumpulkan tugas

dan menunjukkan perilaku atau sikap tidak wajar (suka bolos, tidak

mengerjakan tugas, suka menyendiri, mudah tersinggung, dan sebagainya).

Pengaruh kesulitan belajar dapat mengakibatkan siswa mengalami

dampak yang buruk, misalnya dalam bidang akademik (under achieve), prestasi

dibawah kemampuan diri yang sebenarnya (turunnya prestasi belajar, kurang

teliti, banyak melakukan kesalahan dalam tugas, dan kesukaran dalam

berkonsentrasi). Kesulitan belajar bidang sosial, akan mengakibatkan kesulitan

bergaul. Hal ini disebabkan karena siswa berpikiran sempit, tidak objektif, sulit

memberi dan menerima pendapat orang lain, buruk sangka, apatis, menarik diri,

kurang terlibat kegiatan-kegiatan sosial (Pieter, dkk, 2011). Dampak lain yang

disebabkan karena kesulitan belajar yaitu sikap siswa yang mengabaikan

tanggung jawab, ingin mencari kebebasan dan mencari dukungan sosial

kelompoknya, sikap agresif, mudah menyerah, dan sebagainya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar dapat

membawa dampak yang buruk bagi siswa misalnya dalam bidang akademik

(turunnya prestasi belajar, kurang teliti, banyak melakukan kesalahan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

6

tugas, dan kesukaran dalam berkonsentrasi), dan dalam bidang sosial akan

mengakibatkan kesulitan bergaul. Kesulitan belajar siswa karena disebabkan

oleh faktor-faktor tertentu.

Menurut Ahmadi, & Supriyono, (dalam Irham, & Wiyani, 2014)

menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar kedalam dua

kelompok yaitu: Faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu:

faktor kesulitan belajar yang disebabkan oleh siswa itu sendiri, sedangkan

faktor eksternal adalah: faktor kesulitan belajar yang berasal dari luar diri

siswa/ faktor yang disebabkan oleh faktor lingkungan sekitarnya. Faktor

internal meliputi: pertama, faktor fisiologis, siswa mengalami kesulitan belajar

karena dipengaruhi oleh kondisi kesehatan (seperti sedang sakit, dan lelah).

Kedua, faktor psikologis, siswa mengalami kesulitan belajar karena dipengaruhi

oleh tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya bakat dan minat, motivasi

rendah. Di bawah ini merupakan beberapa hasil penelitian lapangan yang

menunjukkan kesulitan belajar siswa yang disebabkan oleh faktor internal.

Hasil penelitian Haryatni pada siswa di sekolah SMP Negeri 5 Kota

Jambi pada tahun (2017) menyebutkan terdapat 61,16% siswa kesulitan belajar

karena faktor psikologis (intelegensi, perhatian, kesiapan dan semangat dalam

belajar), terdapat 55,73% siswa kesulitan belajar karena faktor emosi dan

kebiasaan yang salah (malas belajar, kurang berminat, sering bolos dan

aktivitas yang kurang menunjang), terdapat 20,31% siswa kesulitan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

7

faktor jasmani atau cacat tubuh (memiliki penyakit dan kelemahan panca

indera). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ristiyani dan Bahriah di SMAN X

Kota Tangerang Selatan (2019). Hasil penelitiannya menyebutkan, secara

keseluruhan skor rata-rata 70,15% siswa kesulitan belajar karena disebabkan

oleh faktor internal. Terdapat 74,5 % siswa kesulitan belajar karena disebabkan

oleh faktor fisiologis (jasmani/panca indera), dan terdapat 69,78% siswa

kesulitan belajar karena disebabkan oleh faktor psikologis.

Selain faktor internal, faktor lain yang dapat mempengaruhi kesulitan

belajar siswa yaitu faktor eksternal. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi

kesulitan belajar siswa meliputi: faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan

sekolah dan faktor lingkungan masyarakat Ahmadi, & Supriyono, (dalam

Irham, & Wiyani, 2014). Pertama faktor keluarga, seperti pola asuh orang tua,

cara mendidik anak, suasana keluarga, relasi antara orang tua dengan anak, dan

kondisi ekonomi keluarga. Kedua faktor sekolah seperti metode pengajaran

yang kurang sesuai atau kurang cocok dengan keinginan siswa, kurikulum

misalnya tuntutan/standar nilai yang tinggi di atas kemampuan siswa, fasilitas

seperti kurangnya buku-buku pendukung belajar di perpustakaan, relasi antar

guru dengan siswa seperti guru suka marah, tidak pernah senyum, pelit dalam

memberikan nilai dan sebagainya.

Hasil penelitian yang menunjukkan kesulitan belajar siswa karena

dipengaruhi oleh faktor eksternal. Hasil penelitian yang dilakukan Haryatni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

8

pada siswa di sekolah SMP Negeri 5 Kota Jambi tahun (2017). Menunjukkan

terdapat 53,88% siswa kesulitan belajar karena dipengaruhi oleh faktor

lingkungan sekolah (guru sekolah, kurikulum, dan kondisi sekolah atau sarana

prasarana). Terdapat 40,43% siswa kesulitan karena dipengaruhi oleh faktor

lingkungan sosial (teman bergaul, media massa dan aktivitas/kesibukan dalam

masyarakat). Terdapat 39,52% siswa kesulitan kesulitan karena dipengaruhi

oleh faktor lingkungan keluarga (perhatian orang tua, keadaan ekonomi dan

suasana rumah).

Hasil penelitian yang di lakukan oleh Ristiyani dan Bahriah, (2019) di

SMAN X Kota Tangerang Selatan hasil penelitiannya yang disertai data

menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa secara keseluruhan disebabkan oleh

faktor eksternal dengan skor rata-rata sebesar 70,15%. Data-data tersebut

meliputi terdapat 68% siswa kesulitan belajar karena dipengaruhi oleh faktor

sosial, teradapat 58,75% siswa kesulitan belajar karena dipengaruhi oleh faktor

sarana dan prasarana, dan terdapat 77% siswa kesulitan belajar karena

dipengaruhi oleh faktor sekolah (metode belajar).

Penelitian lain yang dilakukan oleh Santoso, (2016) di SMA Kabupaten

Kulon Progo. Hasil penelitiannya, Santoso mendapatkan bahwa siswa SMA

mengalami kesulitan belajar pada pelajaran bahasa Inggris terutama masalah

listening skills. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar tersebut adalah

faktor internal (55%), penggunaan media untuk mengajar (44%), sisanya

dipengaruhi oleh faktor profesional guru dan faktor lingkungan sosial. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

9

penelitian yang dilakukan oleh Herayamawati (2010) didapatkan beberapa

faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa yaitu

faktor pertama, tidak adanya minat untuk belajar bahasa Inggris, faktor kedua,

kurangnya pengetahuan dasar tentang bahasa Inggris, faktor ketiga, lingkungan

kurang mendukung siswa untuk belajar bahasa Inggris, faktor keempat, siswa

kurang mendapatkan kesempatan belajar bahasa Inggris.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar

siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: fakktor internal dan faktor eksternal.

Faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar siswa

meliputi: kesehatan, inteligensi, bakat, minat dan motivasi. Sedang faktor-

faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar siswa meliputi:

faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan

masyarakat.

Berdasarkan uraian dan permasalahan-permasalahan tersebut peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan judul “Tingkat

Kesulitan Bahasa Inggris pada Siswa Kelas XI SMA XAVERIUS I JAMBI

Tahun Ajaran 2019/2020” yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan

belajar bahasa Inggris pada siswa, apakah memiliki tingkat kesulitan belajar

yang sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

10

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di identifikasikan masalah-masalah

sebagai berikut:

1. Siswa kurang memiliki minat dan motivasi untuk belajar bahasa Inggris.

2. Siswa bersikap malas-malasan, cuek, tidak memperhatikan guru saat

pelajaran bahasa Inggris berlangsung.

3. Siswa tidak bersemangat belajar bahasa Inggris pada saat metode dan

materinya kurang cocok/kurang sesuai dengan keinginan siswa.

4. Siswa dirumah lebih sering berkomunikasi dengan menggunakan bahasa

Mandarin dan bahasa Indonesia, sedangkan untuk belajar bahasa Inggris

ketika jam pelajaran di sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tampak jelas bahwa permasalahan yang

berkaitan dengan penelitian sangat luas. Peneliti hanya membatasi point yang

akan diteliti, difokuskan pada masalah seberapa tinggi tingkat kesulitan belajar

bahasa Inggris pada siswa atau remaja kelas XI SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

11

D. Rumusan Masalah

1. Seberapa tinggi tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas

XI SMA XAVERIUS I Jambi tahun ajaran 2019/2020?

2. Butir mana saja dalam pengukuran kuesioner tingkat kesulitan belajar

bahasa Inggris yang memiliki skor tergolong tinggi dan dijadikan dasar

penyusunan program bimbingan pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS I

Jambi tahun ajaran 2019/2020?

3. Apa saja topik bimbingan yang dapat membantu belajar bahasa Inggris

pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS I JAMBI tahun ajaran 2019/2020

berdasarkan butir-butir kuesioner tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris

yang masih tinggi?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas

XI SMA XAVERIUS I Jambi tahun ajaran 2019/2020.

2. Menentukan topik bimbingan yang sesuai untuk membantu belajar bahasa

Inggris pada siswa berdasarkan skor item kesulitan belajar bahasa Inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

12

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian tersebut di atas adalah:

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan

menambah pengetahuan mengenai tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris

pada siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling (BK)

Hasil penelitian ini memberikan informasi pada guru Bimbingan dan

Konseling akan pentingnya belajar bahasa Inggris bagi siswa.

b. Bagi Siswa

Dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai tingkat

kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa agar siswa dapat

meningkatkan belajar bahasa Inggris.

c. Bagi Sekolah

Dari hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur yang dapat

digunakan sebagai bahan referensi dalam mengembangkan penelitian

mengenai tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa.

d. Bagi peneliti

Dari hasil penelitian ini semakin memperluas pemahaman peneliti

mengenai tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

13

G. Batasan Istilah

Untuk tidak menimbulkan adanya perbedaan pemikiran akan dijelaskan

beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa batasan istilah

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kesulitan belajar Kesulitan belajar merupakan: keadaan yang

menyebabkan siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, kesulitan

belajar juga merupakan suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi

yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapan.

2. Remaja

Remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa

anak-anak menuju dewasa (12-18 tahun) yang ditandai dengan kontrol

emosi yang belum stabil, pencarian jati diri dan mencangkup pubertas yang

ditandai dengan perkembangan yang sangat cepat baik dari aspek fisik,

psikis, dan intelektual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini dipaparkan hakekat kesulitan belajar bahasa Inggris, hakekat

masa remaja, kajian penelitian yang relevan dan kerangka pikir.

A. Hakekat Kesulitan Belajar Bahasa Inggris

1. Pengertian Kesulitan Belajar

Menurut Hammill, (1981) kesulitan belajar merupakan beragam

bentuk kesulitan yang nyata dalam aktivitas mendengarkan, bercakap-

cakap, membaca, menulis, menalar, dan/atau dalam berhitung. Kesulitan

belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis

dasar yang mencakup dalam pengunaan bahasa ujaran atau tulisan

(Parnawi, 2019). Kesulitan belajar menurut Blassic, dan Jones, (dalam

Warkitri dkk, 2010) adalah adanya jarak antara prestasi akademik yang

diharapkan dengan prestasi belajar yang diperoleh.

Menurut Jamaris, (dalam Husamah, dkk, 2018) mengatakan,

kesulitan belajar merupakan suatu kelainan yang membuat individu

bersangkutan sulit melakukan kegiatan belajar secara efektif. Kesulitan

belajar adalah suatu ketidakmampuan siswa didalam mengikuti proses

pembelajaran yang semestinya Dalyono, (dalam Subini, dkk, 2012).

Sementara kesulitan belajar menurut Ahmadi, (1990) adalah suatu kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

15

dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria

standar yang telah ditetapkan.

Kesulitan belajar bahasa Inggris merupakan salah satu kesulitan

bahasa asing yang dipelajari hampir diseluruh sekolah di Indonesia, dan

masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar

bahasa tersebut yaitu bahasa Inggris. Kesulitan atau hambatan yang

dihadapi siswa dalam belajar bahasa Inggris dapat berupa kurangnya

konsep pemahaman reading, strukture, dan listening, merasa bahwa

bahasa Inggris tidak menarik sehingga siswa tidak memperhatikan

pelajaran dengan baik, siswa beranggapan bahwa belajar bahasa Inggris

sangat sulit, siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar bahasa Inggris,

penggunaan media pengajaran yang kurang variatif.

Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana siswa mengalami

ketidakmampuan dalam belajar atau siswa tidak dapat belajar

sebagaimana mestinya, sehingga siswa tidak dapat mencapai hasil

prestasi belajar dengan baik dan prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan

kriteria standar yang telah ditetapkan, terutama kesulitan belajar siswa

dalam bahasa Inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

16

2. Kriteria Kesulitan Belajar Bahasa Inggris

Bahasa Inggris merupakan: bahasa internasional dan sekaligus

menjadi bagian dari mata pelajaran di sekolah-sekolah baik mulai dari

Sekolah Dasar sampai di perguruan tinggi. Menurut Mayya. S. Rao. AK.

Ramnarayan K. (2004), beberapa kriteria kesulitan belajar bahasa Inggris

meliputi:

a. Kebingungan atau ketidakjelasan tentang kedalaman pengetahuan

yang diperlukan dalam berbagai mata pelajaran (Ambiguite about

depth of knowledge in various subjec). Pada kriteria ini siswa

mengalami kebingungan, mengenai ukuran seseorang bisa dikatakan

menguasai bahasa Inggris, contohnya:

1) Siswa bingung seberapa banyak kosa-kata yang harus dikuasai

agar dapat berbicara bahasa Inggris dengan lancar.

2) Siswa tidak tahu seberapa dalam harus menguasai bacaan dalam

bahasa Inggris.

3) Siswa tidak paham seberapa banyak harus merangkai kalimat

untuk bisa membuat sebuah karangan bahasa Inggris.

b. Perasaan yang berlebihan oleh silabus yang luas (Over loaded feeling

by the vast syllabus). Pada kriteria ini, siswa merasa seperti, stres

atau pusing yang berlebihan bila berhadapan dengan bahasa Inggris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

17

sehingga ketika ada tugas bahasa Inggris siswa merasa pusing, stres

dan terbebani, contoh:

1) Siswa merasa pusing harus menghafalkan terlalu banyak kosa

kata bahasa Inggris.

2) Siswa merasa bingung karena terlalu banyak menerjemahkan

tugas bahasa Inggris.

3) Siswa tertekan karena terlalu banyak tugas bahasa Inggris yang

harus dikerjakan.

4) Siswa merasa terbebani harus menyelesaikan tugas bahasa

Inggris.

c. Tidak cukup waktu untuk menjawab semua pertanyaan dalam ujian

(Falling short of time to answer all the question in the examination).

Pada kriteria ini mengungkapkan kesulitan belajar siswa yang tampak

jelas kekurangan waktu saat mengerjakan ujian bahasa Inggris atau

siswa tidak dapat mengerjakan tugas ujian tepat waktu, contoh:

1) Siswa kekurangan waktu untuk menuliskan karangan bahasa

Inggris saat ujian.

2) Siswa tidak cukup waktu untuk menterjemahkan bahasa Inggris.

3) Saat ujian siswa butuh waktu tambahan sedikit dalam menyusun

kosa kata percakapan bahasa Inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

18

d. Topik yang tidak relevan (Irrelevan topics). Pada kriteria ini siswa

belum faham manfaat belajar bahasa Inggris bagi dirinya untuk masa

depan, contoh:

1) Siswa berpikir belajar bahasa Inggris tidak penting untuk masa

depannya.

2) Siswa merasa belajar bahasa Inggris tidak ada manfaatnya bagi

hidupnya.

3) Mempelajari bahasa Inggris menurut siswa tidak ada faedahnya

untuk studi siswa.

4) Siswa merasa tidak ada gunanya mempelajari bahasa Inggris

untuk pekerjaannya.

e. Metode pengajaran yang buruk (Poor teaching). Dalam kriteria ini

siswa mengalami kesulitan belajar bahasa Inggris karena siswa tidak

dapat menangkap metode pengajaran guru, contoh:

1) Siswa bingung dengan pengajaran guru bahasa Inggris.

2) Siswa tidak memahami metode guru bahasa Inggris mengajar.

3) Siswa merasa tidak mendapatkan apa-apa dari pengajaran guru

bahasa Inggris.

f. Belajar yang tidak terdengar (Inaudible lectures). Pada kriteria ini

siswa mengalami kesulitan belajar bahasa Inggris disebabkan oleh

pengajaran guru yang suaranya tidak terdengar oleh siswa,

contohnya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

19

1) Pengajaran guru bahasa Inggris tidak bisa siswa dengar dengan

jelas.

2) Siswa tidak bisa menangkap pengajaran guru bahasa Inggris

karena volume suaranya kecil.

3) Siswa tidak bisa menyimak pelajaran bahasa Inggris yang

diterangkan guru dengan suara sayup-sayup.

g. Kesulitan berbicara dan berekspresi dalam bahasa Inggris (Dificulity

speaking and ekspressing in English). Pada kriteria ini siswa

kesulitan berbicara dan mengekspresikan dalam bahasa Inggris,

contoh:

1) Saya tidak bisa mengekspresikan percakapan bahasa Inggris.

2) Saya kesulitan mengekspresikan pengucapan bahasa Inggris

ketika membaca teks.

3) Saya kesulitan berekspresi ketika berbicara bahasa Inggris.

h. Kesulitan mengikuti beragam pengucapan dan eksen dalam bahasa

Inggris (Dificulty in following the varying pronunciation and accent

of English). Pada kriteria ini siswa kesulitan mengikuti beragam

pengucapan dan eksen dalam bahasa Inggris, contoh:

1) Siswa merasa sulit mempraktekkan pengucapan bahasa Inggris

waktu ujian.

2) Siswa kesulitan mengikuti pengucapan bahasa Inggris aslinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

20

3) Siswa tidak bisa menirukan pengucapan bahasa Inggris yang

diucapkan guru.

i. Ketidakmampuan berkonsentrasi selama belajar bahasa Inggris

(Inability to concetrate during lecture). Pada kriteria ini siswa

kesulitan belajar karena disebabkan oleh ketidakmampuan

berkonsentrasi selama belajar bahasa Inggris, contoh:

1) Siswa sulit memusatkan perhatian saat mengerjakan tugas bahasa

Inggris.

2) Siswa sulit berkonsentrasi saat menghafal kosa kata bahasa

Inggris.

3) Siswa tidak bisa fokus belajar bahasa Inggris di kelas.

3. Ciri-Ciri Siswa Kesulitan Belajar

Menurut Ahmadi, & Supriyono (dalam Irham, & Wiyani, 2014)

mengatakan seorang siswa yang mengalami kesulitan belajar akan

menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Hasil belajar rendah atau dibawah rata-rata.

b. Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan.

c. Lambat dalam melakukan tugas belajar dan sering tertinggal dalam

mengumpulkan tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

21

d. Siswa menunjukkan sikap yang kurang wajar selama proses

pembelajaran (membolos, sering tidak masuk pada pelajaran

tertentu).

e. Menunjukkan perilaku yang berkelainan (suka membolos, tidak

mengerjakan tugas, tidak mau kerja kelompok, menyendiri).

f. Emosi (mudah tersinggung, mudah marah, rendah diri).

Sedangkan Burton (dalam Husamah, 2018) mengidentifikasi

kesulitan belajar siswa kedalam 4 (empat) kelompok, yaitu:

a. Siswa gagal mencapai tingkat penguasaan (level of matery) siswa

memiliki nilai amat rendah, lower group.

b. Siswa gagal mencapai tingkat prestasi tertentu yang relevan dengan

tingkat kemampuan atau potensi dirinya/intelegensi dan bakat (under

achiever).

c. Siswa gagal mewujudkan perubahan perilaku sebagaimana yang

dituntut dalam proses belajar (slow learner).

d. Siswa gagal mencapai tingkat penguasaan tertentu dikarenakan tidak

menguasai materi prasyarat.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat dilihat dari nilai

belajarnya rendah atau dibawah nilai rata-rata, hasil yang diperoleh tidak

sesuai dengan usaha yang dilakukan, lamban dalam mengerjakan tugas

sekolah, dan selalu terlambat dalam mengumpulkan tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

22

4. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Bahasa Inggris

Lemahnya belajar bahasa Inggris pada siswa bervariasi atau

berbeda-beda. Beberapa faktor yang menyebabkan siswa lemah dalam

penguasaan bahasa Inggris, diantaranya adalah terbatasnya buku/ teks

bahasa Inggris, pengajar yang kurang berkualitas, kurikulum yang tidak

standar (Souvannasy et all, 2008b). Selain itu, latar belakang ekonomi

yang miskin juga menjadi salah satu faktor penyebab yang membuat

siswa sulit belajar bahasa Inggris (Khattak et al., 2011).

Faktor lain lagi menyebutkan bahwa yang menyebabkan seorang

siswa kesulitan belajar bahasa Inggris adalah karena siswa tersebut lebih

senang menggunakan bahasa ibu daripada bahasa Inggris, dalam

berkomunikasi di kelas maupun di luar kelas dan kurangnya motivasi

siswa itu sendiri (Loae, 2011). Menurut Normazidah, dkk (2012), faktor

penyebab siswa memiliki kelemahan dalam belajar bahasa Inggris adalah

sebagai berikut:

a. Bahasa Inggris dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit.

b. Pembelajaran siswa tergantung pada pengajar bahasa Inggris sebagai

pihak yang berwenang.

c. Kurangnya dukungan siswa dalam menggunakan bahasa Inggris di

lingkungan rumah atau masyarakat.

d. Terbatasnya atau kurangnya kesempatan siswa menggunakan bahasa

Inggris di luar kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

23

e. Terbatasnya penguasaan kosa kata dan penyediaan sumber bacaan.

f. Kurangnya dan minimnya keinginan dan motivasi untuk mempelajari

bahasa Inggris karena tidak memperhatikan kebutuhan langsung

penggunaan bahasa Inggris.

g. Kurangnya motivasi dan pembelajaran atau perilaku yang negatif

terhadap bahasa asing tersebut (bahasa Inggris).

Menurut Ahmadi, & Supriyono (dalam Irham, & Wiyani, 2014)

menjelaskan faktor-faktor kesulitan belajar dapat di golongkan menjadi

(2) dua yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

merupakan: faktor kesulitan yang berasal dari dalam siswa itu sendiri.

Faktor internal yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar yaitu:

a. Faktor fisiologi yaitu: faktor yang kesulitan belajar yang disebabkan

oleh kondisi tubuh, seperti kondisi siswa yang sedang sakit, kurang

sehat dan kelelahan dan sebagainya.

b. Psikologis meliputi intelegensi/kecerdasan, bakat, minat dan

motivasi. Faktor yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar pada

siswa seperti tingkat intelegensi umumnya rendah, bakat terhadap

mata pelajaran rendah, motivasi yang rendah, kurangnya minat

belajar dan kondisi kesehatan mental yang lemah.

c. Tingkat inteligensi atau kecerdasan yang rendah biasanya mengalami

banyak hambatan atau kesulitan dalam mengerjakan tugas atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

24

pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan akademik dan lamban

dalam memahami, menangkap informasi sehingga lamban pula

dalam memutuskan sesuatu. Intelegensi yang rendah menyebabkan

siswa mengalami hambatan dan kesulitan belajar.

1) Bakat yang rendah, bagi seseorang yang memiliki bakat tidak

mengalami kesulitan pada saat mempelajari sesuatu hal yang

baru apalagi tugas tersebut sesuai dengan bakatnya. Namun

sebaliknya jika seseorang yang kurang atau tidak memiliki bakat

pada bidang tersebut dan diharuskan mempelajari dan

mengerjakannya maka yang terjadi seseorang tersebut cepat

merasa bosan, malas, dan tidak mau belajar, atau bahkan

membuat gaduh dikelas. Rendahnya bakat dapat menyebabkan

seseorang mengalami hambatan dalam belajar.

2) Motivasi adalah faktor yang menggerakkan seseorang untuk

mencapai keberhasilan atau kesuksesan sehingga siswa lebih

bersemangat untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Sebaliknya

jika seseorang yang kurang memiliki motivasi dalam belajar dan

ketika seeorang mengalami kesulitan atau tantangan dalam

belajar maka orang tersebut mudah mengeluh dan mudah

menyerah saat mengalami kesulitan dalam bidang yang dihadapi.

3) Minat merupakan ketertarikan seseorang untuk mengikuti

pembelajaran dengan tekun dan memperhatikan sungguh-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

25

sungguh ketika sedang belajar. Seseorang yang tidak memiliki

minat dalam belajar, biasanya tidak tertarik mempelajari hal-hal

yang tidak disukai (tidak memperhatikan, malas mengerjakan

tugas dan sebagainya). Tindakanya tersebut dapat menyebabkan

dirinya mengalami kesulitan pada saat mengikuti ulangan

dikarenakan tidak memperhatikan guru saat menerangkan.

Faktor Eksternal. Faktor eksternal merupakan: faktor kesulitan

belajar siswa karena dipengaruhi oleh situasi atau kondisi diluar diri

siswa. Faktor-faktor eksternal meliputi tiga hal antara lain:

a. Faktor keluarga. Keluarga adalah guru pertama dan orang yang dekat

dengan anak-anak. Keluarga menjadi penentu dari kesuksesan atau

kegagalan dari masa depan anak-anaknya. Faktor yang bisa menjadi

penyebab kesulitan belajar siswa antara lain:

1) Cara mendidik anak, orang tua bersikap acuh tak acuh, tidak

memperhatikan belajar anak-anaknya dengan alasan terlalu

sibuk. Tindakan orang tua yang kurang memperhatikan anak-

anak dapat menyebabkan anak tersebut menjadi malas

mengerjakan tugas dari guru (pekerjaan rumah), dan malas

belajar, bila hal ini terjadi terus menerus maka anak mengalami

kesulitan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

26

2) Relasi kurang harmonis antar orang tua dengan anak, misalnya

orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan bahkan jarang

pulang, bersikap tidak adil dan kurang memberikan perhatian

kepada anak. Hubungan yang demikian ini dapat menyebabkan

anak mengalami kesulitan belajar, (anak tidak punya teman

untuk curhat, bertanya atau berdiskusi tentang pelajaran yang

belum dipahami sehingga anakpun bersikap masa bodoh dengan

tugas belajarnya).

3) Suasana rumah tangga. Suasana keluarga yang sangat ramai atau

gaduh, selalu tegang, dan selalu cekcok diantara anggota

keluarga tidak memungkinkan anak untuk bisa belajar dengan

nyaman. Suasana tersebut dapat membuat konsentrasi belajar

anak terganggu dan tidak bisa belajar dengan baik sehingga hal

ini dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar.

4) Faktor ekonomi. Faktor ekonomi rendah (miskin) dapat

menimbulkan masalah kesulitan belajar bagi anak, misalnya

tidak memiliki fasilitas belajar serta tempat untuk belajar dengan

baik dan sebagainya. Situasi tersebut dapat menimbulkan

kurangnya motivasi belajar siswa sehingga dapat mempengaruhi

prestasi belajarnya menurun. Sedangkan keadaan ekonomi yang

berlebihan, jika orang tua atau anak tidak bijaksana

mengunakannya dapat menjadikan anak malas belajar karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

27

terlalu banyak bermain game, gadged dan sebagainya sehingga

siswa lupa waktu untuk belajar.

b. Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar siswa

antara lain: guru, metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi antar siswa, standar pelajaran, kebijakan penilaian,

keadaan gedung dan sebagainya.

1) Guru tidak berkualitas, seorang guru yang kurang menguasai

materi dan kurang persiapan sebelum mengajar, dapat

berpengaruh pada cara menerangkan, kurang jelas dan kurang

dimengerti oleh siswa. Tindakan guru tersebut dapat

menghambat proses pembelajaran dan mengakibatkan siswa

tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal.

2) Relasi guru dengan siswa yang dapat mempengaruhi kesulitan

belajar misalnya, sikap guru yang kasar, mudah marah, suka

mencela, tidak pandai menerangkan, dan sebagainya dapat

menghambat belajar siswa. Sikap dari guru yang demikian dapat

membuat siswa menjadi takut, tidak menyukai pelajarannya dan

siswa menjadi malas belajar, sehingga menyebabkan siswa saat

ujian megalami kesulitan.

3) Tuntutan standar nilai di atas kemampuan siswa. Bila seorang

guru memberlakukan hal ini dengan tidak mengukur kemampuan

siswa terlebih dahulu maka bisa mengakibatkan hanya sebagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

28

siswa yang dapat berhasil. Sementara sebagian tidak mencapai

prestasi yang ditentukan karena disebabkan siswa mengalami

kesulitan.

4) Metode mengajar guru, penggunaan metode pengajaran yang

kurang menarik dan kurang kreatif dapat mempengaruhi

kesulitan belajar siswa seperti pengajaran guru yang kurang

jelas, guru kurang menguasai materi.

5) Faktor sarana dan prasarana/fasilitas sekolah yang dapat menjadi

penyebab kesulitan belajar siswa meliputi (1) Kurang

lengkapnya fasilitas untuk pembelajaran di sekolah, seperti tidak

memiliki perpustakaan yang memadai, tidak memiliki ruangan

laboratorium, tidak memiliki LCD dan sebagainya. (2) Kondisi

gedung, tempat proses pembelajaran memenuhi syarat kesehatan,

seperti: ruang harus berjendela, dinding harus bersih, keadaan

gedung jauh dari keramaian. Seharusnya kurikulum harus

disusun berdasarkan kemampuan siswa secara umum, kurikulum

yang kurang baik dapat mempengaruhi kesulitan belajar siswa,

misalnya bobot materi pelajaran terlalu tinggi, dan pembagian

kelas yang tidak seimbang.

c. Faktor lingkungan masyarakat, yang dapat menyebabkan siswa

kesulitan belajar diantaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

29

1) Mass media meliputi: bioskop, bioskop, televisi, majalah dan

buku komik, media ini dapat menghambat belajar siswa apabila

banyak waktu siswa yang dipergunakan untuk hal ini, sehingga

siswa lupa tugas belajarnya.

2) Lingkungan sosial meliputi: (1) Teman bergaul, teman bergaul

sangat besar pengaruhnya dan cepat masuk dalam diri siswa. Jika

siswa bergaul dengan anak yang tidak sekolah, maka siswa juga

malas belajar, karena kebiasaan siswa pelajar berbeda dengan

anak yang tidak sekolah. (2) Lingkungan tetangga, yang dapat

mempengaruhi kesulitan belajar siswa apabila di lingkungan

siswa tinggal terdiri dari orang-orang yang tidak sekolah,

menganggur dan lain-lain. (3) Siswa ikut aktivitas dalam

organisasi terlalu banyak sehingga mengganggu tugas

belajarnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar

siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor

internal yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar siswa seperti: kondisi

kesehatan, inteligensi, bakat, motivasi, dan minat. Sedangkan faktor

eksternal yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar siswa meliputi:

faktor lingkungan keluarga (pola asuh orang tua: cara mendidik anak,

relasi orang tua dengan anak, suasana rumah tangga, ekonomi keluarga:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

30

ekonomi kurang atau ekonomi berlebihan). Lingkungan sekolah meliputi:

guru, (guru kurang berkualitas, relasi guru dengan siswa, dan metode

mengajar guru, fasilitas kurang lengkap, kondisi gedung dan kurikulum).

Faktor lingkungan masyarakat meliputi: mass media, lingkungan sosial

(teman bergaul dan aktivitas masyarakat).

B. Hakekat Masa Remaja

1. Pengertian Remaja

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003) masa remaja

(adolescence) adalah masa peralihan dari masa anak- anak menuju masa

dewasa. Masa remaja tersebut dibagi dua, yaitu remaja awal (11-15

tahun) dan masa remaja akhir (sekitar 15-20 tahun). Pengertian masa

remaja merupakan masa peralihan yang ditandai dengan kontrol emosi

yang belum stabil dan pencarian jati diri. Masa remaja awal biasanya

mencangkup pubertas dan remaja akhir menunjukkan minat terhadap

keputusan tentang masa depan, memilih teman, apakah harus kuliah atau

kerja dan seterusnya.

Piaget (dalam Gerald, 2010) menyatakan bahwa masa remaja

merupakan

masa di mana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa, tidak

merasakan di bawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan berada pada

tingkat yang kurang lebih setara, berhubungan dengan masa puber,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

31

perubahan intelektual yang khas dari pola berpikir dan mencapai interaksi

dalam hubungan dewasa. Desmita (2005) menyatakan bahwa masa

remaja merupakan masa yang sedang mengalami proses peralihan dari

masa anak-anak mencapai kedewasaan, serta memiliki tugas-tugas

perkembangan yang mengarah pada persiapan memenuhi tuntutan dan

harapan peran sebagai orang dewasa.

Dari teori di atas dapat disimpulkan, bahwa remaja adalah

individu yang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju

dewasa yang ditandai dengan adanya perkembangan yang sangat pesat

baik dari aspek fisik, psikis, maupun sosial. Seseorang yang menginjak

masa remaja biasanya ditandai dengan perubahan pada dirinya seperti:

perubahan fisik, biologis, kognitif, suara, perilaku, mulai menyukai lawan

jenis dan sebagainya.

2. Ciri-ciri Remaja

Remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak ke masa

dewasa yang ditandai dengan masa pubertas. Beberapa perubahan yang

terjadi selama masa remaja:

a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja

awal yang dikenal sebagai masa strom & stress. Peningkatan

emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon

pada remaja. Masa remaja diharapkan lebih mandiri dan bertanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

32

jawab dan tidak lagi bertingkah seperti anak-anak. Peningkatan

emosional yang positif sangat mendukung perkembangan remaja dari

berbagai aspek, namun sebaliknya jika remaja lebih dominan

dipengaruhi oleh emosional yang negatif maka dapat menghambat

proses perkembangannya sehingga tidak sesuai dengan yang

diharapkan.

b. Perubahan fisik disertai kematangan seksual. Perubahan yang dialami

membuat remaja merasa tidak yakin pada kemampuan diri mereka

sendiri. Perubahan yang pesat bagi remaja awal terkadang menjadikan

remaja bingung, cemas, khawatir, misalnya perubahan pada fisik

seperti tinggi badan, berat badan, bentuk tubuh, hal ini mempengaruhi

konsep diri remaja.

c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan berhubungan

dengan orang lain misalnya: tanggung jawab yang lebih besar

membuat remaja diharapkan dapat mengarahkan ketertarikan mereka

pada hal-hal yang lebih penting atau bermanfaat bagi dirinya.

d. Perubahan nilai-nilai yang dianggap penting pada masa anak-anak

menjadi kurang penting karena telah mendekati dewasa.

e. Kebanyakan remaja bersifat ambivalen dalam menghadapi perubahan

yang terjadi. Biasanya remaja menginginkan kebebasan tetapi mereka

juga takut dan ragu terhadap kemampuan dirinya untuk memikul

tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

33

3. Tugas Perkembangan Remaja.

Tugas perkembangan remaja yang berkaitan dengan kesulitan

belajar menurut Havighurst, (dalam Sarwono, 1997) meliputi:

a. Menerima anggota fisik dan memanfaatkan tubuhnya secara efektif.

b. Menerima hubungan yang matang dengan teman sebaya dari jenis

kelamin manapun.

c. Menerima peran jenis kelamin masing-masing.

d. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap

ketergantungan orangtua atau orang dewasa dan orang lain.

e. Mempersiapkan karier ekonomi dan masa depan.

f. Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab.

g. Mencapai nilai etika sebagai pedoman tingkah lakunya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas-tugas

perkembangan remaja merupakan suatu proses perubahan yang di alami

baik melalui sikap dan perilaku remaja dalam menyikapi lingkungan di

sekitarnya. Proses perubahan yang dialami oleh remaja terjadi pada

perubahan fisik, psikologis maupun sosial yang menuntut siswa atau

remaja untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tantangan

hidup yang ada dihadapannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

34

4. Ciri-ciri Remaja Kesulitan Belajar

Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju

masa dewasa (pubertas). Pada periode ini, remaja banyak mengalami

perubahan baik secara fisik, psikologis, ataupun sosial. Menurut Ahmadi,

& Supriyono, (dalam Irham, & Wiyani, 2014) mengatakan seorang siswa

yang mengalami kesulitan belajar akan menunjukkan gejala-gejala

sebagai berikut: (1) hasil belajar yang rendah atau dibawah rata-rata, (2)

hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan, (3) lambat

dalam melakukan tugas belajar dan sering tertinggal mengumpulkan

tugas, (4) siswa menunjukkan sikap yang kurang wajar selama proses

pembelajaran (membolos, sering tidak masuk pada pelajaran tertentu),

(5) menunjukkan perilaku yang berkelainan (suka membolos), (6) tidak

mengerjakan tugas, tidak mau kerja kelompok, menyendiri, (7) emosi

(mudah tersinggung, mudah marah, rendah diri).

C. Kajian Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan pada penelitian ini, antara lain:

1. Hasil penelitian (Haryatni, 2017) bertujuan untuk mengidentifikasi

proporsi faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa SMP

Negeri 5 Kota Jambi. Metode penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif yaitu penelitian yang memberikan gambaran tentang faktor-

faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa. Dari hasil penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

35

diketahui bahwa terdapat faktor internal yang menyebabkan kesulitan

belajar siswa yakni, terdapat 20,31% siswa kesulitan belajar karena

disebabkan oleh faktor jasmani, terdapat 61,16% siswa kesulitan

belajar karena disebabkan faktor psikologi, teradapat 55,73% siswa

kesulitan belajar karena disebabkan faktor emosi dan kebiasaan yang

salah.

Sedangkan kesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor

eksternal meliputi: terdapat 39,52% siswa kesulitan belajar karena

disebabkan faktor lingkungan keluarga, terdapat 53,88% siswa

kesulitan belajar karena disebabkan faktor lingkungan sekolah, dan

terdapat 40,43% siswa kesulitan belajar karena disebabkan faktor

lingkungan sosial.

2. Hasil penelitian (Ristiyani, dan Bahriah, 2014) bertujuan untuk

mengetahui tingkat kesulitan belajar kimia siswa di SMAN X Kota

Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan pada semester genap pada

tahun pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan pada penelitian ini

adalah metode deskriptif kualitatif. Sampel diambil secara purposive

sampling. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui instrumen

survei yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian

menunjukan persentase skor rata-rata sebesar 70,15 yang termasuk ke

dalam kategori sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

36

Sedangkan rata-rata untuk tiap indikator yang teridentifikasi

penyebab kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran kimia

diantaranya faktor fisiologis (jasmani/panca indera) sebesar 74,5%

(kategori tinggi), psikologi 69,78% (kategori sedang), aspek sosial

68% (kategori sedang), sarana dan prasarana 58,75% kategori sedang,

metode belajar 77% (kategori tinggi), dan guru sebesar 77,17%

(kategori tinggi).

D. Kerangka Berpikir

Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana kompetensi

atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang

ditetapkan Ahmadi, & Supriyono, (dalam Irham, & Wiyani). Faktor-

faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa dapat disebabkan oleh

dua faktor penting yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa meliputi: pertama

fisiologis, jika kondisi seseorang sedang dalam keadaan sakit, lelah dan

mengantuk. Hal tersebut dapat mengganggu dan menghambat konsentrasi

belajar siswa. Kedua, psikologis yang meliputi: tidak dimilikinya atau

kurangnya bakat, minat dan motivasi dalam diri siswa.

Apabila seorang siswa tidak memiliki bakat dalam dirinya

terhadap bahan yang dipelajari misalnya bahasa Inggris, maka hal ini

akan mempengaruhi kelambanan siswa dalam mengerti atau menangkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

37

bahan pelajaran tersebut sehingga dapat menimbulkan kebosanan bagi

dirinya. Seorang siswa kurang memiliki minat yang kuat dalam belajar

bahasa Inggris, biasanya siswa menunjukkan sikap atau perilaku seperti

tidak memperhatikan guru saat menerangkan, cuek dan malas-malasan

mengerjakan tugas.

Sikap tersebut jika terjadi terus menerus dapat menyebabkan siswa

mengalami kesulitan, misalnya pada saat ujian tidak dapat mengerjakan

soal-soal ujian tersebut. Seorang siswa kurang memiliki motivasi

terhadap pelajaran tertentu seperti bahasa Inggris, maka siswa kurang siap

atau kurang mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran tersebut.

Rendahnya motivasi siswa dalam belajar menyebabkan siswa kurang

bersemangat pula dalam upaya mencapai keberhasilannya.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar siswa

adalah faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal

dari luar diri siswa, faktor-faktor ini meliputi: Metode pengajaran yang

kurang tepat atau kurang sesuai dengan minat atau kebutuhan siswa dapat

mempengaruh proses pembelajaran di kelas. Begitu pula ketika metode

yang digunakan kurang menarik, biasanya respon siswa seperti tidak

memperhatikan, cuek, malas-malasan dan sebagainya. Penyajian materi

yang kurang sesuai atau kurang cocok dengan kebutuhan siswa dapat

menimbulkan suasana kelas menjadi pasif, kurang kondusif, misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

38

guru bersemangat menerangkan tetapi siswa kurang memperhatikan atau

kurang meresponnya dengan baik.

Faktor-faktor eksternal lain yang dapat mempengaruhi kesulitan

belajar siswa adalah faktor keluarga yang kurang mendukung siswa untuk

belajar bahasa Inggris. Contohnya, orang tua atau wali murid siswa kelas

XI SMA XAVERIUS I JAMBI mayoritas adalah keturunan Tionghoa.

Mata pencaharin atau pekerjaan mereka mayoritas pedagang/berdagang.

Aktivitas dan kesibukan orang tua dikarenakan pekerjaannya menjaga

toko dan berdagang ada kemungkinan kurang memiliki waktu untuk

memperhatikan tugas belajar anak di rumah khususnya adalah pelajaran

bahasa Inggris.

Pada bagian ini dipaparkan mengenai kerangka pikir peneliti.

Kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa atau remaja dapat dilihat pada

gambar berikut 2.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

39

Gambar 2.1

Faktor

Internal

1. Faktor kondisi kesehatan sedang sakit 2. Tidak memiliki bakat. 3. Kurang adanya minat. 4. Kurang memiliki motivasi. 5.Inteligensi yang rendah

Faktor

Eksternal

1.Keluarga a.Kurang memperhatikan belajar anak. 2.Suasana keluarga kurang mendukung. 3.Relasi orang tua dengan anak kurang baik. 4.Ekonomi keluarga kurang mendukung. 2. Faktor sekolah: a. Metode Pengajaran kurang sesuai. b.Relasi guru dengan siswa kurang baik. 3. Faktor Masyarakat tidak mendukung.

.

Faktor

Eksternal

1. Keluarga

a.Memperhatikan siswa saat belajar di rumah b.Suasana keluarga yang baik. c.Relasi yang baik antar orang tua & anak. d.Ekonomi keluarga baik & mendukung 2.Faktor sekolah:

a.Metode pengajaran yang sesuai. b.Relasi yang baik antar guru & siswa 3. Faktor masyarakat yang mendukung bagi siswa.

Faktor

Internal

1. Memiliki kesehatan yang baik 2.Memiliki bakat khusus. 3.Memiliki minat tinggi. 4.Memiliki motivasi. 5.Memiliki Inteligensi yang tinggi

REMAJA

KESULITAN BELAJAR

REMAJA

Tingkat Kesulitan Belajar Rendah ReRendahRendah

Tingkat Kesulitan Belajar Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,

subjek penelitian, definisi variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan

data, validitas dan reliabilitas, instrumen dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif

dengan satu variabel yaitu tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa

kelas XI SMA. Menurut Sugiyono (2014) metode penelitian kuantitatif

merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang

dapat digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, random,

pengumpulan data yang menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang

bersifat statistik. Untuk memperoleh hasil dapat menggunakan instrumen

penelitian yang diuji melalui pengumpulan data yang berada di lapangan dan

hasil yang diperoleh akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di Sekolah SMA XAVERIUS I

yang beralamat di Jalan Marsda Abdurahman Saleh No 19 Jambi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

41

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan mulai hari Senin, tanggal 03 Februari 2020

dan selesai hari Sabtu, tanggal 30 Mei 2020.

Pada hari (Rabu & Kamis) tanggal 08-09 April 2020 melakukan wawancara

dengan kepala sekolah dan guru mata pelajaran bahasa Inggris.

Pada hari Selasa, dan Rabu tanggal 14-15 April 2020, peneliti melakukan

pengambilan data di sekolah SMA XAVERIUS I JAMBI.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi

yang berjumlah 173 siswa. Berikut rincian populasi subjek penelitian yang

disajikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Jumlah Subjek Penelitian

No Kelas Jumlah

1 XI A 45 orang 2 XI B 45 orang 3 XI C 42 orang 4 XI D 41 orang

Total 173 orang

D. Definisi Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono, (2012) variabel penelitian merupakan suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

42

penelitian ini, variabel yang diteliti adalah kesulitan belajar bahasa Inggris.

Menurut Parnawi, (2019) kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana

kompetensi atau prestasi yang dicapai siswa tidak sesuai dengan kriteria standar

yang telah ditetapkan.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan

teknik survei. Skala merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab Sugiyono, (2013). Dalam proses penyusunan kuesioner ini

peneliti dibimbing dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Kuesioner ini

bersifat tertutup, berupa pernyataan-pernyataan dengan menggunakan teknik

pilihan yang sudah ada pilihan jawabannya, sehingga respoden tinggal memilih

jawaban yang dikehendaki.

Metode penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah

alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Menurut (Sugiyono,

2013) skala Liker merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Instrumen pengumpulan data menyediakan empat alternatif jawaban

yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak

Sesuai (STS). Dibawah ini adalah norma skoring kuesioner kesulitan belajar,

tertera pada tabel 3.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

43

Tabel 3.2

Norma Scoring Survei Kesulitan Belajar

Alternatif Jawaban Skor

Unfavourable Favourable

Sangat Sesuai (SS) 4 1 Sesuai (S) 3 2

Tidak sesuai (TS) 2 3 Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam

angket kesulitan belajar mata pelajaran bahasa Inggris atau menjawab setiap

item-item dengan memilih salah satu alternatif jawaban dengan memberi ceklis

tanda (√) pada lembar jawaban kolom item yang telah disediakan.

Penghitungan skoring dilakukan dengan menjumlahkan jawaban respoden pada

masing-masing item. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka

semakin tinggi pula tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa,

sebaliknya semakin rendah jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah

pula tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa. Dibawah ini adalah

tabel kisi-kisi tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris siswa, dapat dilihat pada

tabel berikut: 3.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

44

Tabel 3.3

Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar

Bahasa Inggris Pada Siswa SMA XAVERIUS I Jambi

Tahun Ajaran 2019/2020

No

Kriteria

Nomor Item

Juml Item

Favourable Item

Unfavourable 1. Kebingungan tentang kedalaman

pengetahuan yang dibutuhkan dalam berbagai mata pelajaran.

(3) 1, 15, 2

(3) 7, 21, 35

6

2.

Perasaan yang berlebih oleh silabus yang luas.

(4) 41, 53, 8, 22

(4) 47, 2, 16, 30

8

3. Tidak cukup waktu untuk menjawab semua pertanyaan dalam ujian.

(3) 36, 48, 3

(3) 42, 54, 9

6

4.

Topik tidak relevan. (4) 17, 31, 43, 55

(4) 23, 37, 49, 4

8

5.

Metode pengajaran yang buruk. Bingung dengan cara pengajaran dosen, tidak memahami cara dosen Bahasa Inggris menagajar.

(3) 10, 24, 38

(3) 18, 32, 44

6

6. Pengajarannya suara tidak kedengaran dengan jelas, volume suaranya kecil suaranya sayup

(3) 50, 5, 19

(3) 56, 11, 25

6

7.

Kesulitan berbicara dan mengekspresi kan dalam bahasa Inggris.

(3) 33, 45, 57

(3) 39, 51, 6

6

8. Kesulitan mengikuti beragam pengucapan dalam bahasa Inggris.

(3) 12, 26, 40

(3) 20, 34, 46

6

9. Ketidak-mampuan berkonsentrasi , sulit memusatkan perhatian sulit berkonsentrasi, tidak bisa fokus, pikiran kacau/terpecah.

(4) 52, 13, 59, 28

(4) 58, 27,14, 60

8

Jumlah 30 30 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

45

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata validity yang berarti kemampuan

mengukur apa yang seharusnya diukur atau sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar,

(2007). Instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang

tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberi

hasil yang sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukan pengukuran

tersebut. Suatu alat ukur yang valid adalah memiliki varians skor yang

kecil, sehingga angka yang dihasilkan dapat dipercaya sebagai angka

yang “sebenarnya” atau angka yang mendekati keadaan sebenarnya

(Azwar, 2007).

Dalam penelitian ini validitas yang diuji adalah validitas isi.

Validitas isi merupakan validitas yang di estimasi lewat pengujian

terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara professional

judgment (Azwar, 2007). Validitas isi digunakan untuk melihat sejauh

mana item-item yang telah dibuat dapat mengukur tingkat kesulitan

belajar bahasa Inggris siswa. Untuk mengetahui apakah tes itu valid atau

tidak peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Selanjutnya

(Arikunto, 2002) menjelaskan bahwa untuk mengukur validitas dari

kuesioner dengan taraf signifikan (α = 5%) digunakan rumus person

product moment sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

46

Rumus 3.1

Rumus Pearson Product Moment

𝑟𝑥𝑦 =𝑁(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 – (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑌2 – (∑ 𝑌)2 }

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien Validitas

𝑁 : Jumlah Subjek

𝑋 : Skor Variabel X

𝑌 : Skor Variabel Y

∑ 𝑋 : Jumlah Skor Variabel X

∑ 𝑌 : Jumlah Skor Variabel Y

∑ 𝑋2 : Jumlah Kuadrat Skor Variabel X

∑ 𝑌2 : Jumlah Kuadrat Skor Variabel Y

Dalam pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan

bantuan aplikasi SPSS for window 21. Jika butir pernyataan kuesioner

dinyatakan valid apabila r hitung yang diperoleh lebih besar daripada

tabel r. Begitupun sebaliknya apabila r hitung yang diperoleh lebih kecil

daripada r tabel, maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak valid.

Pengujian validitas ini menggunakan sampel yaitu N= 68 dan df (degree

of freedom) = 66 (N-2), sehingga didapatkan nilai r tabel sebesar 0,238

dengan taraf signifikan 5%. Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

47

item kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMA

XAVERIUS I Jambi, pada table sebagai berikut: 3.4

Tabel 3.4

Rekapitulasi Item Valid dan Item Tidak Valid

No. Item yang Valid No. Item yang tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 41, 42, 43, 45, 46, 48, 53, 54, 55, 57, 58, 60

7, 8, 10, 11, 18, 21, 23, 24, 25, 32, 37, 40, 44, 47, 49, 50, 51, 52, 56, 59

40 20

2. Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama pula, (Sugiyono, 2013). Reliabilitas (reliability bahasa Inggris)

berasal dari kata reliabel yang artinya dapat dipercaya keajegan, konsisten

dan stabil, (Anwar, 2009). Pengukuran yang memiliki reliabilitas disebut

sebagai pengukuran reliabel. Jadi reliabilitas instrumen yang

bersangkutan secara konsisten menunjukkan data-data yang benar dan

dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas ini menggunakan formula Alpha

Cronbach (α). Perhitungan indeks reliabilitas menggunakan pendekatan

koefisien Alpha Cronbach’s (α) dengan rumus sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

48

Rumus 3.2 Cronbach Alpha

𝛼 = (𝑘

𝑘−1)(1 −

∑ 𝑆𝑛2

𝑆𝑋−𝑡𝑜𝑡)

Keterangan:

k : Jumlah item/belahan

∑ 𝑆𝑛2 : Jumlah varian belahan dalam tes

𝑆𝑋−𝑡𝑜𝑡 : Varian skor total (Cronbach, 1951)

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan dan dihitung

menggunakan bantuan program SPSS for window 21 diperoleh

perhitungan reliabilitas seluruh instrumen dengan menggunakan rumus

koefisien alpha (α) tertera pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Reliabilitas Item

Cronbach’s Alpha

N of Items

.999

40

Dari hasil perhitungan reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan

kriteria Guilfrod (Masidjo, 1995) yang disajikan pada tabel 3.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

49

Tabel 3.6

Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,80 < r11 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi 2. 0,60 < r11 0,80 Reliabilitas Tinggi 3. 0,40 < r11 0,60 Reliabilitas Cukup 4. 0,20 < r11 0,40 Reliabilitas Rendah 5. -1,00 r11 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah

Berdasarkan kriteria Guilford dapat disimpulkan reliabilitas dari

40 adalah valid dengan hasil Cronbach’s Alpha 0.999 artinya nilai

reliabilitas berada di atas 0,8 dan itu berarti kusioner ini memiliki tingkat

keajegan yang tinggi, dan item layak untuk digunakan.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono, (2012) analisis data merupakan pengelompokan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah. Berikut adalah langkah-langkah teknik

analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini: Berikut adalah langkah-

langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini:

1. Menentukan skor pada item survei dilakukan dengan memberi nilai angka 1

sampai 4 berdasarkan skoring yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan

positif (Favourable) atau pernyataan negatif (unfavourable). Norma skoring

untuk pernyataan positif (favourable) adalah Sangat Sesuai: 4, Sesuai: 3,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

50

Tidak Sesuai: 2, Sangat Tidak Sesuai: 1. Sebaliknya pernyataan negatif

(unfavourable) adalah Sangat Sesuai: 1, Sesuai: 2, Tidak Sesuai: 3, dan

Sangat Tidak Sesuai: 4.

2. Membuat tabulasi data dan menghitung skor masing-masing responden

menggunakan bantuan aplikasi SPSS for window 21.

Pada perhitungan capaian skor item kesulitan belajar dilakukan dengan

mencari nilai maksimum teoritik, luas jarak, standar deviasi (σ), dan rata-rata

teoritik (µ). Hasil perhitungan tersebut kemudian dimasukkan kedalam norma

kategorisasi atau pengelompokan yang dibagi kedalam lima kategori yaitu

sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Kategorisasi yang

digunakan dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7

Norma Kategorisasi

Norma Kategorisasi

μ + 1,5 σ < X Sangat Tinggi μ + 0,5σ < X ≤ μ + 1,5σ Tinggi μ - 0,5σ < X ≤ μ + 0,5σ Sedang μ - 1,5σ < X ≤ μ - 0,5σ Rendah

X ≤ μ – 1,5σ Sangat Rendah

Keterangan:

Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek

penelitian menurut perhitungan skala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

51

Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek

penelitian menurut perhitungan skala.

σ (Standar Deviasi) : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam

6 satuan deviasi sebaran.

u (Mean Teoritik) : Rata-rata teoritis skor maksimum dan

minimum.

Berdasarkan perhitungan di atas digunakan untuk mengukur tinggi

rendahnya tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMA

XAVERIUS I Jambi. Norma yang sesuai dengan item penelitian yaitu sebanyak

40 yang valid sehingga perhitungan capaian skor subjek adalah sebagai berikut:

Skor maksimum teoritik : 40 x 4 = 160

Skor minimum teoritik : 40 x 1 = 40

Luas jarak : 160 – 40 =120

σ (Standar Deviasi) : 160

6 = 26,6

μ (Mean teoritik) : (160+40)

2 = 100

Hasil analisis data skor kuesioner tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris

pada subjek disajikan dalam norma rentang skor dan kategorisasi kesulitan

belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi, disajikan

dalam tabel 3.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

52

Tabel 3.8 Kategorisasi Kesulitan Belajar Bahasa Inggris

pada Siswa Kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi

Tahun Ajaran 2019/2020

Norma Rentang Skor Kategori

μ + 1,5 σ < X 130 < X Sangat Tinggi

μ + 0,5σ < X ≤ μ + 1,5σ 110 < X < 130 Tinggi

μ - 0,5σ < X ≤ μ + 0,5σ 90 < X < 110 Sedang

μ - 1,5σ < X ≤ μ - 0,5σ 70 < X < 90 Rendah

X ≤ μ – 1,5σ X < 70 Sangat Rendah

Norma kategorisasi pada table 3.7, kemudian ditetapkan kategorisasi.

Setelah proses menyusun kategorisasi tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris

pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi, peneliti melakukan perhitungan

capaian skor tes hasil kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMA

XAVERIUS I Jambi di dapat dari 173 siswa, sebagai berikut:

Skor maksimum teroritik : 173 x 4 = 692

Skor minimum teoritik : 173 x 1 = 173

Luas jarak : 692 – 173 = 519

σ (Standar Deviasi) : 519

6 = 86,5

u (Mean teoritik) : 692+173

2 = 432,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

53

Hasil perhitungan analisis skor item tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris

pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi, disajikan dalam tabel 3.9.

Tabel 3.9

Norma Kategoriasi Item Kesulitan Belajar

Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas XI SMA XAVERIUS I

Jambi Tahun Ajaran 2019/2020

Norma Rentang Skor Kategori

μ + 1,5 σ < X 562,25 < X Sangat Tinggi

μ + 0,5σ < X ≤ μ +

1,5σ 475.75 < X < 562,25 Tinggi

μ - 0,5σ < X ≤ μ +

0,5σ 389,25 < X < 475,75 Sedang

μ - 1,5σ < X ≤ μ - 0,5σ 302,75 < X < 389,2 Rendah

X ≤ μ – 1,5σ X < 302,75 Sangat Rendah

Dalam penggunaan kategori tinggi untuk menggambarkan capaian skor

item tes kesulitan belajar. Norma kategorisasi tersebut menjadi patokan dalam

menentukan tinggi rendahnya capaian skor item tes hasil kesulitan belajar

bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan hasil

penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Capaian Hasil Kesulitan Belajar Bahasa Inggris Kelas XI SMA

XAVERIUS I Jambi Tahun Ajaran 2019/2020.

Capaian hasil kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMA

XAVERIUS I Jambi, kemudian dianalisis menggunakan deskriptif,

kategori, dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Kategorisasi Tingkat Kesulitan Belajar Bahasa Inggris

pada Siswa Kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi

Tahun 2019/2020

Kategori Interval Frekuensi Presentase

Sangat Tinggi 130 < X 0 0%

Tinggi 110< X < 130 28 16,18%

Sangat Tinggi 90 < X < 110 145 83,82%

Rendah 70 < X < 90 0 0%

Sangat Rendah X < 70 0 0%

Total 173 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

55

Jika dilihat dalam grafik, capaian hasil kesulitan belajar bahasa Inggris

pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi sebagai berikut:

Grafik 4.1

Capaian Hasil Kesulitan Belajar Bahasa Inggris

Pada Siswa Kelas XI SMA XAVERIUS I. Jambi

Pengamatan pada grafik maupun tabel di atas menerangkan bahwa:

a. Terdapat 28 (16,18%) siswa yang mengalami kesulitan belajar

bahasa Inggris pada kategori tinggi.

b. Terdapat 145 (83,82%) siswa yang mengalami kesulitan belajar

bahasa Inggris pada kategori sedang.

c. Tidak terdapat (0%) siswa yang kesulitan belajar bahasa Inggris

pada kategori sangat tinggi, rendah dan sangat rendah.

16.18%

83.82%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

SANGATTINGGI

TINGGI SEDANG RENDAH SANGATRENDAH

Kategorisasi Tingkat Kesulitan Belajar Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas XI di Sekolah SMA XAVERIUS 1 Jambi Tahun

Ajaran 2019/2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

56

Berdasarkan tabel 4.1 dan diagram 4.1 capaian hasil kesulitan

belajar bahasa Inggris terdapat 28 siswa (16,18%) dari 173 siswa masuk

dalam kategori tinggi. Terdapat 145 siswa (83,82%) dari 173 siswa

masuk dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas

XI SMA XAVERIUS I Jambi memiliki kesulitan belajar bahasa Inggris

pada kategori cenderung tinggi.

2. Capaian Skor Item Tingkat Kesulitan Belajar Bahasa Inggris pada

Siswa Kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi Tahun Ajaran 2019/2020.

Tabel 4.2 Capaian Skor Item Tingkat Kesulitan Belajar Bahasa Inggris

pada Siswa Kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi

Tahun Ajaran 2019/2020.

Kategorisasi Interval Frekuensi Presentase

Sangat Tinggi 562,25<X

5 12,5%

Tinggi 475,75< X <562,25

3 7,5%

Sedang 389,25< X <475,75

25 62,5%

Rendah 302,75< X <389,25

7 17,5%

Sangat Rendah X <302,75

0 0%

Total 40 100%

Pengamatan pada tabel di atas menerangkan bahwa:

a. Terdapat 5 item (12,5%) yang memiliki skor pada kategori sangat

tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

57

b. Terdapat 3 item (7,5%) yang memiliki skor pada kategori tinggi.

c. Terdapat 25 item (62,5%) yang memiliki skor pada kategori sedang.

d. Terdapat 7 item (17,5%) yang memiliki skor pada kategori rendah.

e. Tidak terdapat item (0%) yang memiliki skor pada kategori sangat

rendah.

Berdasarkan dari uraian hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa

item-item pernyataan dalam skala tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris

pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi, berada pada kategori

sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. Dari hasil capaian di atas

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki tingkat kesulitan

belajar bahasa Inggris dalam kategori cenderung tinggi.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Capaian hasil kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMA

XAVERIUS I Jambi secara keseluruhan menunjukkan bahwa; terdapat 28

(16,18%) siswa dari 173 siswa memiliki tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris

pada kategori tinggi. Terdapat 145 (83,82 %) siswa dari 173 siswa memiliki

tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada kategori sedang. Dari hasil capaian

kesulitan belajar bahasa Inggris tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum

kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi

cenderung tinggi.

Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana kompetensi atau

prestasi yang dicapai siswa tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

58

ditetapkan, Ahmadi (1990). Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar

siswa meliputi faktor internal dan faktor eksternal, hal ini sejalan dengan

pernyataan Ahmadi, & Supriyono, (dalam Irham, & Wiyani, 2014). Faktor

internal yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar siswa meliputi: kondisi

tubuh yang kurang kesehatan, tidak memiliki bakat, kurang memiliki minat dan

motivasi. Sedangkan faktor eksternal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah

dan faktor masyarakat.

Kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi kesulitan belajar siswa baik

secara langsung maupun tidak langsung. Kesulitan belajar siswa dapat di lihat

dari hasil belajar atau nilai akademik yang rendah dibawah rata-rata yang sudah

ditentukan, lamban dalam mengerjakan tugas-tugas belajar, tidak

mengumpulkan tugas, Ahmadi, & Supriyono, (Irham & Wiyani, 2014).

Cenderung tingginya tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa

kemungkinan disebabkan oleh faktor bakat, minat dan motivasi siswa yang

rendah terhadap bahasa Inggris. Asumsi peneliti tersebut dikuatkan dengan

temuan saat peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa

Inggris yang mengajar di sekolah tersebut.

Temuan-temuan tersebut meliputi situasi ataupun kondisi siswa pada

saat mengikuti pelajaran bahasa Inggris di kelas. Ada sebagian siswa yang

responsif, aktif bertanya, bersemangat pada saat mengikuti pelajaran bahasa

Inggris. Namun tidak sedikit siswa yang kurang bersemangat, kurang aktif,

cuek, malas-malasan dan tidak memperhatikan pada saat guru sedang mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

59

di kelas bahkan ada siswa yang didapati guru tidak membawa buku tugas dan

buku catatan pelajaran bahasa Inggris.

Faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar

siswa seperti: metode pengajaran dan materi yang kurang sesuai dengan

keinginan atau kebutuhan siswa, maka respon siswa ada yang cuek, malas-

malasan, tidak memperhatikan ketika pembelajaran berlangsung. Sebaliknya

ketika metode dan materi yang digunakan sesuai maka siswa bersikap antusias

dan bersemangat. Faktor lain yang mempengaruhi kesulitan belajar bahasa

Inggris siswa, yaitu terbatasnya jam belajar di kelas yang disediakan oleh pihak

sekolah (dua jam sekali dalam seminggu).

Dari hasil wawancara di atas, peneliti berasumsi bahwa kesulitan belajar

siswa pada pelajaran bahasa Inggris di duga karena disebabkan oleh siswa

kurang memiliki bakat, minat dan motivasi belajar pada pelajaran bahasa

Inggris. Kurangnya motivasi siswa disebabkan karena siswa belum memiliki

kesadaran bahwa mempelajari bahasa Inggris itu sangat penting serta

bermanfaat dan berguna bagi dirinya di masa depan. Hal ini ada kaitannya

dengan pernyataan siswa yang menjawab kelima item pada kategori sangat

tinggi. Pilihan jawaban pernyataan siswa terhadap item-item dalam kuesioner

tersebut, yakni pada nomor: (4) Mempelajari bahasa Inggris tidak berguna

untuk pekerjaan saya. (17) Saya berpikir belajar bahasa Inggris tidak penting

untuk masa depan saya. (31) Saya merasa belajar bahasa Inggris tidak ada

manfaatnya bagi hidup saya. (43) Mempelajari bahasa Inggris menurut saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

60

tidak ada faedahnya untuk studi saya. (55) Saya merasa tidak ada gunanya

mempelajari bahasa Inggris untuk pekerjaan saya.

Faktor eksternal lain yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar bahasa

Inggris pada siswa adalah: keluarga (bahasa ibu atau bahasa lokal yang

digunakan sehari-hari). Orang tua siswa SMA XAVERIUS I Jambi mayoritas

adalah: keturunan Tionghoa, dan bahasa yang digunakan sehari-hari baik dalam

keluarga maupun masyarakat di sekitarnya adalah bahasa Mandarin dan bahasa

Indonesia. Bahasa Mandarin juga menjadi mata pelajaran di sekolah dimana

para siswa belajar. Orang tua siswa mayoritas tinggal di perkotaan dan mata

pencaharian mereka sebagai pedagang atau usaha pertokoan. Tingkat

ekonominya mereka tergolong menengah. Kesibukan karena pekerjaan orang

tua bisa mempengaruhi kesulitan belajar siswa, misalnya orang tua kurang

memberikan waktu untuk memperhatian belajar siswa /anak saat belajar di

rumah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa capaian hasil tingkat

kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI cenderung tinggi diduga

karena disebabkan oleh: (1) Faktor internal yang meliputi siswa tidak memiliki

bakat, kurang memiliki minat dan motivasi terhadap pelajaran bahasa Inggris.

(2) Faktor eksternal meliputi, metode pengajaran yang kurang tepat atau kurang

sesuai, seperti: materi yang kurang cocok atau kurang sesuai dengan keinginan

dan kebutuhan siswa, terbatasnya jam pelajaran bahasa Inggris yang di sediakan

oleh pihak sekolah (dua jam dalam seminggu), dan faktor keluarga seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

61

penggunaan bahasa sehari-hari di rumah maupun di masyarakat sekitar, serta

kesibukan orang tua karena pekerjaan.

C. Usulan Program untuk Membantu Belajar Bahasa Inggris pada Siswa

Kelas XI SMA

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari sembilan (9) kriteria yang

nilainya sangat tinggi yaitu; topik tidak relevan dan terdapat lima (5) item.

Kelima item yang nilainya sangat tinggi akan dijadikan sebagai dasar

penyusunan topik-topik bimbingan untuk membantu belajar bahasa Inggris,

pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi. Dibawah ini merupakan tabel

usulan topik dan program bimbingan untuk membantu belajar bahasa Inggris

pada siswa kelas XI SMA, tertera pada tabel 4.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

62

Tabel 4.3

Usulan Topik Program Bimbingan Belajar Bahasa Inggris

Pada Siswa Kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi

No Item Topik Tujuan Program

Kriteria Topik Tidak Relevan

4 Mempelajari bahasa Inggris tidak berguna untuk pekerjaan saya nanti.

Menguasai Bahasa Inggris Membantu Untuk Mengembangkan Bisnis”

Memotivasi siswa agar semakin tertarik belajar bahasa.Inggris

Bimbingan Klasikal

17 Saya berpikir belajar bahasa Inggris tidak penting untuk masa depan saya.

Menguasai Bahasa Inggris Untuk Memperluas Pergaulan

Memotivasi siswa untuk giat belajar bahasa Inggris.

Bimbingan Klasikal

31 Saya merasa belajar bahasa Inggris tidak ada manfaatnya bagi hidup saya.

“Menguasai Bahasa Inggris Untuk Memperluas Pergaulan”

Memotivasi siswa agar semakin semangat belajar bahasa Inggris

Bimbingan Klasikal

43 Mempelajari bahasa Inggris menurut saya tidak ada faedahnya untuk studi saya.

“Menguasai Bahasa Inggris Untuk Memperdalam Ilmu”

Memotivasi siswa agar merasa butuh bahasa Inggris

Bimbingan Klasikal

55 Saya merasa tidak ada gunanya mempelajari bahasa Inggris untuk pekerjaan saya nanti.

Menguasai Bahasa Inggris Untuk Bisa Menjalin Hubungan lebih Luas”

Memotivasi siswa agar merasa perlu dan penting bahasa Inggris

Bimbingan Klasikal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

63

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini diuraikan kesimpulan, dan saran untuk berbagai pihak. Pada

bagian kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan bagian saran memuat

ulasan yang diberikan sesuai dengan hasil yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait.

A. Kesimpulan

Capaian hasil kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMA

XAVERIUS I Jambi, menunjukkan terdapat 28 (16,18%) siswa memiliki

tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada kategori tinggi, sedangkan

terdapat 145 (83,82%) siswa memiliki tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris

pada kategori sedang dan tidak terdapat siswa yang memiliki tingkat kesulitan

belajar bahasa Inggris pada kategori sangat tinggi, rendah dan sangat rendah.

Dari hasil capaian kesulitan belajar bahasa Inggris dapat disimpulkan bahwa

tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XI SMA XAVERIUS

I Jambi cenderung tinggi.

Dari hasil penelitian item, skor menunjukkan bahwa terdapat 5

(12,5%) item dengan skor pada kategori sangat tinggi, terdapat 3 (7,5%) item

dengan skor pada kategori tinggi, terdapat 25 (62,5%) item dengan skor pada

kategori sedang, terdapat 7 (17,5%) item dengan skor pada kategori rendah dan

tidak terdapat (0%) item dengan skor pada kategori sangat rendah. Lima item

yang skornya sangat tinggi akan dijadikan sebagai dasar usulan topik-topik

bimbingan pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

64

B. Saran

Berdasarkan penelitian tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa kelas

XI SMA XAVERIUS I Jambi dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Hendaknya siswa kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi dapat mengurangi

tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris di sekolah, dengan mengikuti

pembelajaran menggunakan berbagai metode belajar dan materi pelajaran

bahasa Inggris yang lebih menarik, serta sesuai dengan kebutuhan siswa

yang sudah disiapkan oleh guru mata pelajaran bahasa Inggris.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan

menganalisis faktor-faktor lainnya yang diduga dapat mempengaruhi

kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa di sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

65

DAFTAR PUSTAKA

Ariswanti, Diana. (2018). Bimbingan Konseling Pribadi Sosial. Deepublish: CV Budi Utama.

Abdurrahman, M (2012). Anak Berkesulitan Belajar Teori, Diagnosis, dan

Remediasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Abdurrahman. (2010). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Bandung: Rhineka Cipta. Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Depdikbud RI. Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darta, Nyoman. (2019). Mulai dari Hal Kecil: Kumpulan Best Practices. Bandung, Bali: Nilacakra. Dimyati & Mudjino. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosda karya.

Gasong, Dina. (2018). Belajar & Pembelajaran. Belajar dan Guru|

Teori Pembelajaran| Proses dan Peristiwa Belajar| Kondisi Belajar|

Hasil Belajar Evaluasi Diri. Jakarta: Deepuliish (CV Budi Utama)

Husamah, dkk. (2016). Belajar dan Pembelajaran. Malang:Universitas Muhamadiyah. Hermayawati. Analisi Kesulitan Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa. Jurnal Sosio Humaniora. Vol 1 No 1 September 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

66

Irham & Wiyani. (2014). Psikologi Pendidikan, Teori dan Aplikasi

dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Irham & Wiyani. (2013). Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam

Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruz Media. Jahya, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia.

Mulyadi, H. (2018). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap

Kesulitan Belajar Khusus. Jakarta: Nuha Litera. Mayya, Shreemathi.S, A. Krishna Rao, K. Ramnarayan. 2004. Learning Approaches,

Learning Difficulties and Academic Performance of Undergraduate Students of Physiotherapy. The Internet Journal of Allied Health Sciences and

Practice. Volume 2, No 4, October 2004. Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan

Belajar Khusus. Bantul: Nuha Litera. Marbun. (2018). Psikologi Pendidikan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Kesulitan Masidjo, Ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Octavia, Shiphy. (2020). Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja. Yogyakarta: Deepublish.

Parnawi. (2019). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Deepublish.

Pieter, Zan. (2011). Pengantar psikopatologi untuk keperawatan. Jakarta: Kencana. Pratiwi, Anggina. Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar pada Siswa

SMP Negeri 5 Kota Jambi. Skripsi. 2014. Pieter, dkk. (2018). Pengantar Psikologi dalam Keperawatan.

Ristiyani, Erika dan Bahriah, Sapinatul Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa di SMAN X Kota Tangerang Selatan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa BK. Volume 2, No 1, Juni 2016, Hal. 18-29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

67

Subini, dkk. (2012). Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka.

Santoso, Sigit. Analisis Faktor Kesulitan Belajar Bahasa Inggris Siswa Tingkat SMA Kabupaten Kulon Progo. (dalam Klolisti Mei Wulan. Faktor Kesulitan Belajar Bahasa Jepang Kelas X Bahasa SMAN 12 Semarang). Skripsi. 2017.

Sari, Indah S.,SM.HUM. Kesulitan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.

Jurnal Manajemen Tools. Vol. No. 1 Juni 2019.

Susanto, Ahmad. 2016. Belajar Pembelajaran di Sekolah dasar. Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Suardi, Moh. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

Sugihartono, dkk. (2013). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Syarbini, A. & Gunawan, H. (2014). Mencetak Anak Hebat (Ide Brilian dari Al-

Quran untukMencetak anak Hebat, pintar, Saleh dan Berprestasi). Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Susanto, A. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsep, Teori, dan

Aplikasi. Prenamedia Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

68

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

69

Lampiran 1

Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

70

Lampiran 2

TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS

PADA SISWA KELAS XI SMA XAVERIUS I JAMBI

Tahun Ajaran 2019/2020)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Riyati

161114007

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

71

Lampiran 3 Kuesioner Tingkat Kesulitan Belajar Bahasa Inggris

Pada Siswa Kelas XI SMA XAVERIUS I Jambi

Tahun Ajaran 2019/2020

A. Identitas Siswa

Nama :

Kelas :

B. Pengantar

Teman-teman yang terkasih,

Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaan teman-

teman untuk mengisi survei ini. Survei ini dimaksudkan untuk mengetahui

tingkat kesulitan belajar bahasa Inggris pada siswa. Saya sangat

mengharapkan teman-teman mengisi survei ini dengan teliti, jujur dan sesuai

dengan pengalaman teman-teman sendiri. Jawaban teman-teman sangatlah

saya hargai dan membantu saya dalam memperoleh informasi yang

sebenarnya untuk penulisan skripsi saya.

Atas kesediaan teman-teman saya mengucapkan terima kasih.

C. Petunjuk Pengisian

Baca dan pahamilah masing-masing pernyataan dengan teliti. Berilah

tanda centang (√) pada kolom altenatif jawaban yang paling sesuai dengan

pengalaman teman-teman.

Adapun alternatif jawaban adalah sebagai berikut:

1. Sangat Sesuai: Hal yang dimaksudkan sangat sesuai dengan pengalaman

teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sesuai: Hal yang dimaksudkan sesuai dengan pengalaman teman-teman

dalam kehidupan sehari-hari

3. Tidak Sesuai: Hal yang dimaksudkan tidak sesuai dengan pengalaman

teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sangat Tidak Sesuai: Hal yang dimaksudkan sangat tidak sesuai dengan

pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

72

No

Seberapa sesuai hal yang

dimaksud kan dengan

masing-masing pernyataan

berikut bagi Anda?

Alternatif Jawaban

Sangat

Sesuai

Sesuai Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

1 Saya bingung harus menguasai berapa kosa kata supaya lancar berbicara bahasa Inggris.

2 Saya merasa lancar untuk menerjemahkan bahasa Inggris.

3 Saat ujian saya butuh waktu tambahan sedikit untuk menyusun kosa kata percakapan bahasa Inggris.

4 Mempelajari bahasa Inggris akan berguna untuk pekerjaan saya.

5 Saya tidak bisa menangkap pengajaran dosen bahasa Inggris karena volume suaranya kecil.

6 Ketika berbicara bahasa Inggris saya sangat mudah mengekspresikannya.

7 Saya mengerti harus menguasai berapa kosa kata supaya lancar berbicara bahasa Inggris.

8 Saya tertekan karena terlalu banyak tugas bahasa Inggris yang harus dikerjakan.

9 Saya bisa menyelesaikan ujian menyusun kosa kata percakapan bahasa inggris sebelum waktu yang ditentukan.

10 Saya merasa bingung dengan cara pengajaran dosen bahasa Inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

73

11 Saya bisa menangkap pengajaran dosen bahasa Inggris karena suaranya lantang

12 Saya merasa sulit mempraktekkan pengucapan bahasa Inggris waktu ujian.

13 Saya sulit berkonsentrasi saat menghafal kosa kata bahasa Inggris.

14 Saya bisa fokus belajar bahasa Inggris saat di kelas.

15 Saya tidak tahu seberapa dalam saya harus menguasai bacaan dalam bahasa Inggris.

16 Saya sangat menikmati saat mengerjakan tugas bahasa Inggris yang terlalu banyak.

17 Saya berpikir belajar bahasa Inggris tidak penting untuk masa depan saya.

18 Cara pengajaran dosen bahasa Inggris mudah saya pahami.

19 Saya tidak bisa menyimak pelajaran bahasa Inggris yang diterangkan karena suaranya sayup-sayup.

20 Saya merasa sangat mudah mempraktekkan pengucapan bahasa Inggris waktu ujian.

21 Saya tahu seberapa dalam saya harus menguasai bacaan dalam bahasa Inggris.

22 Saya merasa terbebani harus menyelesaikan tugas bahasa Inggris.

23 Saya berpikir belajar bahasa Inggris sangat penting untuk masa depan saya.

24 Saya tidak memahami cara dosen bahasa Inggris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

74

mengajar saya. 25 Saya bisa menyimak

pelajaran bahasa Inggris yang diterangkan karena suaranya cukup keras.

26 Saya kesulitan mengikuti pengucapan bahasa Inggris aslinya.

27 Saya mudah berkonsentrasi saat menghafal kosa kata bahasa Inggris.

28 Pikiran saya kacau /terpecah pada saat membaca soal ujian bahasa Inggris.

29 Saya tidak paham harus merangkai berapa kalimat untuk bisa membuat karangan bahasa Inggris.

30 Saya merasa menikmati ketika harus menyelesaikan tugas bahasa Inggris.

31 Saya merasa belajar bahasa Inggris tidak ada manfaatnya bagi hidup saya.

32 Saya paham dengan cara mengajar dosen bahasa Inggris dikelas.

33 Saya tidak bisa mengekspresi kan percakapan bahasa Inggris.

34 Saya bisa mengikuti pengucapan bahasa Inggris aslinya.

35 Saya paham harus merangkai berapa kalimat untuk bisa membuat karangan dalam bahasa Inggris.

36

Saya merasa kekurangan waktu ketika menulis karangan bahasa Inggris saat ujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

75

37 Saya merasa belajar bahasa Inggris akan bermanfaat bagi hidup saya.

38 Saya merasa tidak mendapatkan pelajaran apa-apa dari pengajaran dosen bahasa Inggris.

39 Saya bisa mengekspresikan percakapan bahasa Inggris.

40 Saya tidak bisa menirukan pengucapan bahasa Inggris yang diucapkan dosen.

41 Saya pusing menghafalkan terlalu banyak kosa kata bahasa Inggris.

42 Saya masih memiliki sisa waktu saat menulis karangan bahasa Inggris saat ujian.

43 Mempelajari bahasa Inggris menurut saya tidak ada faedahnya untuk studi saya.

44 Pengajaran dari dosen bahasa Inggris memberiku banyak pelajaran.

45 Saya kesulitan mengekspresi pengucapan bahasa Inggris ketika membaca teks.

46 Saya bisa mengikuti pengucapan bahasa Inggris aslinya.

47 Saya tak perlu bersusah payah untuk menghafalkan kosa kata bahasa Inggris.

48 Saya tidak cukup waktu untuk menerjemahkan bahasa Inggris ketika ujian.

49 Saya merasa mempelajari bahasa Inggris berfaedah untuk mendukung studi saya.

50 Pengajaran dosen bahasa Inggris tidak bisa saya dengar dengan jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

76

51 Saya fasih mengekspresikan pengucapan bahasa Inggris ketika membaca teks.

52 Saya sulit memusatkan perhatian saat mengerjakan tugas bahasa Inggris.

53 Saya merasa bingung karena terlalu banyak menerjemah kan bahasa Inggris.

54 Saya masih memiliki waktu tersisa banyak ketika menerjemahkan ujian bahasa Inggris.

55 Saya merasa tidak ada gunanya mempelajari bahasa Inggris untuk pekerjaan saya.

56 Pengajaran dosen bahasa Inggris bisa saya dengar dengan Jelas.

57 Saya kesulitan berekspresi ketika berbicara bahasa Inggris.

58 Saya mampu memusatkan perhatian saat mengerjakan tugas bahasa Inggris.

59 Saya bisa fokus belajar bahasa Inggris saat di kelas.

60 Pikiran saya tenang pada saat membaca soal ujian bahasa Inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

77

Lampiran 4

Hasil Komputasi Uji Validitas Item - Total Instrumen

No. Item Parameter Uji Hasil Hitung Keputusan

1 Pearson Correlation ,376**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

2 Pearson Correlation ,332**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

3 Pearson Correlation ,390**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

4 Pearson Correlation ,169*

Valid Sig. (2-tailed) ,026

N 173

5 Pearson Correlation ,174*

Valid Sig. (2-tailed) ,022

N 173

6 Pearson Correlation ,447**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

7 Pearson Correlation ,127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

78

Sig. (2-tailed) ,096 Tidak Valid

N 173

8 Pearson Correlation -,131

TidakValid Sig. (2-tailed) ,085

N 173

9 Pearson Correlation -.211**

Valid Sig. (2-tailed) ,005

N 173

10 Pearson Correlation -,001

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,985

N 173

11 Pearson Correlation ,005

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,948

N 173

12 Pearson Correlation -,326**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

13 Pearson Correlation -,384**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

14 Pearson Correlation ,181*

Valid Sig. (2-tailed) ,017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

79

N 173

15 Pearson Correlation ,178*

Valid Sig. (2-tailed) ,019

N 173

16 Pearson Correlation ,309**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

17 Pearson Correlation ,201**

Valid Sig. (2-tailed) ,008

N 173

18 Pearson Correlation ,052

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,499

N 173

19 Pearson Correlation ,213**

Valid Sig. (2-tailed) ,005

N 173

20 Pearson Correlation ,337**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

21 Pearson Correlation ,070

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,358

N 173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

80

22 Pearson Correlation -,238**

Valid Sig. (2-tailed) ,002

N 173

23 Pearson Correlation ,091

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,234

N 173

24 Pearson Correlation ,011

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,889

N 173

25 Pearson Correlation ,032

TidakValid Sig. (2-tailed) ,680

N 173

26 Pearson Correlation ,281**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

27 Pearson Correlation -,172*

Valid Sig. (2-tailed) ,023

N 173

28 Pearson Correlation -244**

Valid Sig. (2-tailed) ,001

N 173

29 Pearson Correlation ,436**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

81

Sig. (2-tailed) ,000 Valid

N 173

30 Pearson Correlation 385**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

31 Pearson Correlation ,182*

Valid Sig. (2-tailed) ,017

N 173

32 Pearson Correlation ,084

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,269

N 173

33 Pearson Correlation ,389**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

34 Pearson Correlation ,307**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

35 Pearson Correlation -,166*

Valid Sig. (2-tailed) ,029

N 173

36 Pearson Correlation ,201**

Valid Sig. (2-tailed) ,008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

82

N 173

37 Pearson Correlation -,201**

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,008

N 173

38 Pearson Correlation -,136

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,073

N 173

39 Pearson Correlation -,170*

Valid Sig. (2-tailed) ,026

N 173

40 Pearson Correlation ,059

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,440

N 173

41 Pearson Correlation ,387**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

42 Pearson Correlation ,276**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

43 Pearson Correlation ,248**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

83

44 Pearson Correlation ,132

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,084

N 173

45 Pearson Correlation ,388**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

46 Pearson Correlation ,335**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

47 Pearson Correlation -,125

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,102

N 173

48 Pearson Correlation ,284**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

49 Pearson Correlation -.088

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,251

N 173

50 Pearson Correlation -,066

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,389

N 173

51 Pearson Correlation -,131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

84

Sig. (2-tailed) ,086 Tidak Valid

N 173

52 Pearson Correlation -,135

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,077

N 173

53 Pearson Correlation ,411

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

54 Pearson Correlation ,365

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

55 Pearson Correlation ,325**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

56 Pearson Correlation ,146

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,054

N 173

57 Pearson Correlation ,492**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

58 Pearson Correlation ,242** Valid

Sig. (2-tailed) ,001

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

85

N 173

59 Pearson Correlation -, 085

Tidak Valid Sig. (2-tailed) ,263

N 173

60 Pearson Correlation ,337**

Valid Sig. (2-tailed) ,000

N 173

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

86

Lampiran 5

Transkrip hasil wawancara dari pihak ke 3

Guru Ma-Pel & Kepala Sekolah

Transkrip hasil wawancara dengan guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris atau sebagai

orang pihak ketiga.

Peneliti bertanya:

Bisakah ibu menceritakan bagaimana situasi atau suasana serta respon siswa

pada saat mengikuti proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas?

Guru menjawab:

Suasana pembelajaran bisa dibilang interaktif, responsif, baik dalam

menjawab pertanyaan atau menanyakan sesuatu. Ada beberapa kelas yang rata-

rata siswanya aktif, dan ada beberapa kelas yang siswanya kurang aktif, guru

mengatakan merata.

Banyak aspek yang menentukan reaksi siswa yang meliputi: materi

pembelajaran dan metode pembelajaran biasanya mempengaruhi. Kalau materi

atau metode pembelajaran yang siswa sukai biasanya reaksi mereka akan

positif, tertarik, terhadap pembelajaran Bahasa Inggris. Begitupun sebaliknya,

apabila materi atau metode pembelajaran tidak mereka sukai mereka kurang

semangat.

Ada beberapa siswa yang dengan jelas memperlihatkan sikap kurang

minatnya pada pelajaran Bahasa Inggris dengan kecuekan mereka seperti;

malas-malasan, kurang memperhatikan pada saat pembelajaran, bahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: TINGKAT KESULITAN BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA …

87

terkadang mereka ada yang tidak membawa buku catatan atau buku tugas

pelajaran Bahasa inggris.

Untuk memotivasi siswa guru tersebut dalam belajar diselingi

memutarkan video-video menarik yang menggunakan Bahasa Inggris, memberi

kuis pertanyaan-pertanyaan ringan dan memberi point untuk yang bisa

menjawab, selain yang disebutkan diatas guru memberi video untuk dialog

native speaker, listening, dan sering. Semua itu sebagai pendukung tetapi semua

kembali kepada siswanya tuturnya.

Peneliti bertanya:

Bisakah untuk menceritakan gambaran mengenai latar orang tua siswa terkait

suku/ etnis, bahasa sehari-hari yang digunakan, tempat tinggal, mata

pencaharian, tingkat ekonomi, dan bahasa lokal yang digunakan oleh

masyarakat setempat.

Kepala Sekolah menjawab:

Orang tua siswa SMA XAVERIUS I Jambi mayoritas adalah keturunan

Cina (Tionghoa), dan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa

Mandarin termasuk masyarakat lokalnya.

Mereka kebanyakan tinggal di perkotaan dengan mata pencaharian atau

pekerjaan sebagai pedagang/ berdagang di pertokoan. Untuk ekonomi mereka

tergolong ekonomi menengah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI