Tindakan Promotif Dan Preventif

3
Tindakan promotif dan preventif yang dapat dilakukan yaitu memberikan penyuluhan. 1. Mengenalkan pada masyarakat karakteristik hewan khususnya unggas yang sakit dan tindakan yang perlu dilakukan terhadap hewan yang sakit dan mati. 2. Sering mencuci tangan dengan sabun atau disinfektan (termasuk pula deterjen dan alkohol 70%) bila kontak dengan hewan yang sakit 3. Bagi para peternak, petugas kesehatan, dan peneliti harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan (double hand scoon), masker, kaca mata pelindung seperti kaca mata renang (goggles), sepatu. 4. Bagi masyarakat yang memiliki unggas, penting untuk mengandangkan unggas untuk mencegah penularan pada hewan lain dan memudahkan jika dilakukan disinfeksi maupun vaksinasi 5. Lebih baik membeli ayam yang sudah dipotong dan telah dihasilkan oleh rumah potong ayam yang telahdiawasi pemerintah 6. Bagi para pengusaha dan pekerja peternakan penting untuk menerapkan biosecurity yang ketat sehingga segala produk unggas

description

SCSFEFE

Transcript of Tindakan Promotif Dan Preventif

Tindakan promotif dan preventif yang dapat dilakukan yaitu memberikan penyuluhan.

1. Mengenalkan pada masyarakat karakteristik hewan khususnya unggas yang sakit dan tindakan yang perlu dilakukan terhadap hewan yang sakit dan mati.2. Sering mencuci tangan dengan sabun atau disinfektan (termasuk pula deterjen dan alkohol 70%) bila kontak dengan hewan yang sakit3. Bagi para peternak, petugas kesehatan, dan peneliti harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan (double hand scoon), masker, kaca mata pelindung seperti kaca mata renang (goggles), sepatu.4. Bagi masyarakat yang memiliki unggas, penting untuk mengandangkan unggas untuk mencegah penularan pada hewan lain dan memudahkan jika dilakukan disinfeksi maupun vaksinasi5. Lebih baik membeli ayam yang sudah dipotong dan telah dihasilkan oleh rumah potong ayam yang telahdiawasi pemerintah6. Bagi para pengusaha dan pekerja peternakan penting untuk menerapkan biosecurity yang ketat sehingga segala produk unggas dan hewan ternak aman dikonsumsi7. Memasak daging maupun produknya (telur, hati) pada suhu dan waktu yang cukup. Untuk suhu >80C selama 1 menit, suhu 64C selama 5 menit. Karena virus AI lebih mampu bertahan lama pada temperatur rendah (17C) dan pada suhu minus 50C akan lebih lama lagi8. Masyarakat diberikan informasi untuk mengenali gejala-gejala awal AI dan perujukan segera ke pelayanan kesehatan

Sebenarnya kunci utama dari usaha penanggulangan infeksi AI ini adalah pemusnahan virus-virusnya dan hewan-hewan perantaranya (stamping out). Sayangnya pemerintah bertindak lambat dalam mengambil keputusan ini, pemusnahan juga belum dapat dilakukan secara total ditambah lagi dengan keadaan di masyarakat yang enggan menyerahkan hewan peliharaanya.Kerja keras para petugas kesehatan saja -baik petugas kesehatan manusia maupun hewan- tidak akan berhasil jika pemerintah dan bidang profesi lain tidak serius dalam menanggapi ini. Suatu fungsi kerja sama yang baik adalah kebijakan pemerintah terhadap pemusnahan virus-virus melalui hewan unggas dan mamalia yang dicurigai, prinsip penataan tata ruang peternakan, pengetahuan dan kewaspadaan tingi dari masyarakat, serta kesigapan profesi kesehatan terhadap penanggulangan penderita kasus flu burung.Apakah prinsip penataan tata ruang peternakan itu? Dr.Nidom menjelaskan prinsip ini adalah prinsip memisahkan komunitas hewan/ternak dengan komunitas manusia. Pencampuran berbagai spesies hewan/ternak dalam satu lokasi perlu ditinggalkan. Pada intinya pencegahan terbaik adalah dengan memotong mata rantai biologis penularan penyakit.