TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF...
Transcript of TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF...
TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF MASYARAKAT KAMPUNG
LANGKANG KARAS KECAMATAN GALANG KOTA BATAM
E-Journal
diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar
sarjana pendidikan (S.Pd.)
DEWI MURTI SARI
NIM 120388201129
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
ABSTRAK
Dewi Murti Sari. 2016.Tindak Tutur Direktif Dan Ekspresif Masyarakat
Kampung Karas Kecamatan Galang Kota Batam.
Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing 1: Ahada
Wahyusari, M.Pd., Pembimbing 2:Harry, M.Sc.
Kata Kunci :Tindak Tutur Direktif, Tindak Tutur Ekspresif
Interaksi yang berlangsung di masyarakat Kampung Langkang Karas
Kecamatan Galang Kota Batam menggunakan bahasa melayu sebagai alat
berkomunikasi sehari-hari adalah peristiwa tutur dan banyak terdapat tindak tutur
direktif dan ekspresif dalam penuturannya yang kurang dimengerti dalam
penyampaian tindak tuturnya dikarenakan bahasa melayu yang mereka gunakan
berbeda dengan yang lain, hal ini lah yang membuat peneliti tertarik untuk
melekukan penelitian di daerah tersebut.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti merumuskan masalah ini, tindak
tutur yang sering digunakan masyarakat tutur di Kampung Karas Kecamatan
Galang Kota Batam, tindak tutur direktif dan tindak tutur ekspresif yang akan
peneliti bahas di dalam proposal penelitian ini dikarenakan tindak tutur tersebut
yang sering digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Mendeskripsikan tindak tutur
direktif dan ekspresif masayarakat kampung karas kecamatan galang kota batam.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Metode deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk mendapat gambaran
mengenai tindak tutur direktif dan ekspresif Masyarakat di Kampung Langkang
Karas Kecamatan Galang Kota Batam. Data penelitian ini adalah analisis tindak
tutur direktif dan ekspresif masyarakat kampung karas kecamataan galang kota
batam.
Teknik pengumpulan data yang Pertama menggunakan data Observasi
(observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan
data yang pertama peneliti lakukan, yang kedua Wawancara atau interviu
(interview) pada tahap kedua ini peneliti melakukan wawancara langsung
terhadap sampel yang akan diteliti, yang ketiga Menggumpulkan semua tuturan
masyarakat. Setelah data didapatakan peneliti dengan menggunakan teknik
Wawancara dan observasi, data terbebut dikumpulkan sesuai yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang peneliti dapatakan, dapat
disimpulkan sebagai berikut : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-
bentuk tindak tutur direktif dan ekspresif yang digunakan masyarakat Kampung
Langkang Karas Kecamatan Galang Kota Batam, bentuk tindak tutur direktif
dalam berkomunikasi ada lima macam yaitu, memesan, memerintah, memohon,
menasehati dan merekomendasikan. Dalam penelitian ini tindak tutur yang paling
sedikit digunakan adalah tindak tutur menasehati dan merekomendasikan
sedangkan yang paling banyak digunakan adalah tindak tutur direktif memerintah.
Sedangkan untuk tindak tutur ekspresif dalam berkomunikasi ada enam
bentuk tindak tutur yaitu berterimaksih, memberi selamat, meminta maaf,
memyalahakan, memuji, dan berbelasungkawa. Dalam penelitian ini tindak tutur
yang paling sedikit digunakan adalah tindak tutur ekspresif berterima kasih dan
memberi selamat, sedangkan tindak tutur yang paling banyak digunakan adalah
tindak tutur ekpresif adalah memuji.
ABSTRACT
Dewi Murti Sari. 2016. Directives And Expressive Speech Acts Society Karas
Kampung Galang sub district of Batam.
Essay. Education Department of Indonesian Language and Literature, the Faculty
of Education, University Maritime Raja Ali Haji. Supervisor 1: Ahada Wahyusari,
M.Pd., Supervisor 2: Harry, M.Sc.
Interaction that takes place in the community of Kampung Langkang
Karas District of Galang Kota Batam using the Malay language as a tool to
communicate daily is the event said, and there are a lot of speech act directive and
expressive in his speech that is poorly understood in the delivery of acts he said
because the Malay language they use is different from that the other, this is what
makes melekukan researchers interested in research in the area.
Based on these issues, we propose these problems, which are often used
speech act speech community in Kampung Galang Karas District of Batam,
directive speech acts and speech acts expressive researchers will discuss the
research proposal is because the speech act that is often used.
The purpose of this study was to determine Describing the directive and
expressive speech acts village communities Karas districts girder city of Batam.
This study was a qualitative research is descriptive. Descriptive method in this
research is used to get an idea of the directive and expressive speech acts Society
in Kampung Langkang Karas Galang sub district of Batam. Data of this research
is the analysis of the directive and expressive speech acts villagers Karas
kecamataan girder city of Batam.
The data collection technique first used data observations (observation) or
observation is a technique or way of collecting the data of the first researchers did,
the second interview or interview (interview) in the second stage of the
researchers conducted a live interview on the sample to be studied, the third herd
all public utterances. After the data didapatakan researchers using interview and
observation techniques, the data collected terbebut as needed.
Based on the results and discussion that researchers dapatakan, can be
summed up as follows: The results of this study indicate that the forms of speech
acts directive and expressive use Village community Langkang Karas District of
Galang Kota Batam, forms of speech acts directive in communicating there are
five kinds, namely, ordering, ruled, plead, advise and recommend. In this study
speech acts the least used is the speech act to advise and recommend while the
most widely used is the directive speech acts govern.
As for the expressive speech acts in communication there are six forms of
speech acts that berterimaksih, congratulations, apology, memyalahakan, praise
and condolences. In this study speech acts the least used is expressive speech acts
thanked and congratulated, while the speech acts of the most widely used is
expressive speech acts are raving.
1. Pendahuluan
Menurut Searle (Rahardi, 2005: 36) tindak tutur direktif adalah
tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk membuat pengaruh
agar mitra tutur melakukan tindakan, misalnya memesan (ordering),
memerintah (commanding), memohon (requesting), menasehati
(advising), merekomendasi (recomending). Tindak tutur ekspresif
adalah tindak tutur yang berfungsi untuk menyatakan atau menunjukan
sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan, misalnya berterima
kasih (thanking), memberi selamat (congratulating),meminta maaf
(pardoning), menyalahkan (blaming), memuji (praising),dan
berbelasungkawa (condoling).Tindak tutur direktif itu berupa perintah
dari penutur kepada lawan tutur, sedangkan tindak tutur ekspresif itu
berupa sikap yang menunjukkan atau menyatakan dari lawan tutur
kepada penutur dan sebaliknya.
Interaksi yang berlangsung di masyarakat Kampung Langkang
Karas Kecamatan Galang Kota Batam menggunakan bahasa melayu
sebagai alat berkomunikasi sehari-hari adalah peristiwa tutur dan
banyak terdapat tindak tutur direktif dan ekspresif dalam penuturannya
yang kurang dimengerti dalam penyampaian tindak tuturnya
dikarenakan bahasa melayu yang mereka gunakan berbeda dengan
yang lain, hal ini lah yang membuat peneliti tertarik untuk melekukan
penelitian di daerah tersebut.
Jadi, interaksi yang berlangsung di masyarakat Kampung
LangkangKaras Kecamatan Galang Kota Batam menggunakan bahasa
melayu sebagai alat berkomunikasi sehari-hari adalah peristiwa tutur
dan banyak terdapat tindak tutur direktif dan ekspresif dalam
penuturannya. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti perlu meneliti
Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif di Kampung Karas Kecamatan
Galang Kota Batam.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti merumuskan masalah ini,
tindak tutur yang sering digunakan masyarakat tutur di Kampung
Karas Kecamatan Galang Kota Batam, tindak tutur direktif dan tindak
tutur ekspresif yang akan peneliti bahas di dalam proposal penelitian
ini dikarenakan tindak tutur tersebut yang sering digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Mendeskripsikan
tindak tutur direktif dan ekspresif masayarakat kampung karas
kecamatan galang kota batam. Penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode deskriptif pada
penelitian ini digunakan untuk mendapat gambaran mengenai tindak
tutur direktif dan ekspresif Masyarakat di Kampung Langkang Karas
Kecamatan Galang Kota Batam. Data penelitian ini adalah analisis
tindak tutur direktif dan ekspresif masyarakat kampung karas
kecamataan galang kota batam.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Menurut Moleong (2012: 6), penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,
motivasi dan tindakan. Data yang dikumpulakan berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka.(Sukmadinata, 2006: 54) metode deskriptif
adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan
fenomena- fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau
saat yang lampau.Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, aktual
dan akurat menganai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antara fenomena
yang diselidiki.Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif. Penelitian ini mencatat secara teliti semua
fenomena kebahasaan yang senyatanya ada, meneliti, dan memerikan
sistem bahasa berdasarkan data yang sebenarnya (Edi Subroto,
2007:8).
Teknik pengumpulan data yang Pertama menggunakan data
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara pengumpulan data yang pertama peneliti lakukan, yang kedua
Wawancara atau interviu (interview) pada tahap kedua ini peneliti
melakukan wawancara langsung terhadap sampel yang akan diteliti,
yang ketiga Menggumpulkan semua tuturan masyarakat. Setelah data
didapatakan peneliti dengan menggunakan teknik Wawancara dan
observasi, data terbebut dikumpulkan sesuai yang dibutuhkan.
3. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tindak
tutur direktif terdapat 31 bentuk tindak tutur dan bentuk tindak tutur
ekspresif terdapat 11 tuturan yang digunakan masyarakat Kampung
Langkang Karas Kecamatan Galang Kota Batam, bentuk tindak tutur
direktif dalam berkomunikasi ada lima macam yaitu, memesan,
memerintah, memohon, menasehati dan merekomendasikan. Dalam
penelitian ini tindak tutur yang paling sedikit digunakan adalah tindak
tutur memohon sedangkan yang paling banyak digunakan adalah
tindak tutur direktif memerintah.
Untuk tindak tutur ekspresif yang digunakan masyarakat Kampung
Langkang Karas Kecamatan Galang Kota Batam dalam berkomunikasi
ada enam bentuk tindak tutur yaitu berterimaksih, memberi selamat,
meminta maaf, memyalahakan, memuji, dan berbelasungkawa. Dalam
penelitian ini tindak tutur yang paling sedikit digunakan adalah tindak
tutur ekspresif berterima kasih dan memberi selamat, sedangkan tindak
tutur yang paling banyak digunakan adalah tindak tutur ekpresif adalah
memuji.
4. Simpulan dan Saran
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan
mengenai studi tindak tutur, khususnya tindak tutur direktif dan
ekspresif dalam pragmatik di Kampung Langkang Karas Kecamatan
Galang Kota Batam.
Serta untuk para peneliti yang tertarik untuk meneliti tindak tutur
dalam berbahasa, disarankan untuk melakukan penelitian diaspek-
aspek lain dari tindak tutur.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul dan Leoni Autina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:
RinekaCipta.
Chaer, Abdul. 2003. PsikolinguistikKajianTeoretik. Jakarta: RinekaCipta.
Hidayat, Firman. 2015. AnalisisTindakTuturDirektifPadaTuturananak 5-7 Tahun
diKelurahanMelayu Kota
PiringTanjungpinang.TanjungpinangUniversitas
MaritimRaja Ali Haji.
Hurlock, Elizabath B. 1987. Perkembangan Anak jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Keraf, Gorys. 2009. Diksidan Gaya Bahasa. Jakarta: GramediaPustakaUtama.
Leech, Geoffey. 1993. Prinsip-PrinsipPragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia
Press.
Lock, John. 2008. “pengertiananak”. http:// duniapsikologi.Dagdigdug.com/
2008/11/19pengertian-anak-tinjauan-secara-kronologi-dan-psikologi.
Mahsun. 2012. MetodePenelitianBahasa. Jakarta: Rajagrafindo
Moleong, Lexy. 2012. MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rahardi R, Kunjana. 2005. PragmatikKesantunanImperaktifBahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga
Saputra, Andi. 2004. TindakTuturDirektifAnakKepada Orang TuaDalamBahasa
Mandailingdi KanagarianPantiKecamatanPantiKabupatenPasaman
Provinsi Sumatra Barat.Tanjungpinang: UniversitasMaritim Raja Ali
Haji.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. MetodePenelitianPendidikan. Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Subroto, Edi. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Angkasa.
Tarigan, Hanry Guntur. 2009. PengajaranPrakmatik. Bandung: Angkasa.
Tohirin. 2012. MetodePenelitianKualitatifDalamPendidikandanBimbingan
Konseling.Jakarta: Raja GrafindoPersada
Wildasari. 2015. AnalisisTindakTuturEkspresifDalam Film di BawahLindungan
Kabah.Tanjungpinang: UniversitasMaritim Raja Ali Haji.
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Yusuf,Syamsul dan Nani M. Sugandhi.Tahun.PerkembanganPesertaDidik.
Tempat:RajawaliPers