Tindak Pidana Pasar Modal

17
2009 MUHAMMAD FAJAR SHIDIQ (15) KELAS IX-C PROGRAM DIPLOM A IV SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TINDAK PIDANA PASAR MODAL JENIS, DAMPAK, DAN UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DITEMPUH PEMERINTAH UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASINYA

description

hai kawan semua aku kita sambut hari baru tlah tiba

Transcript of Tindak Pidana Pasar Modal

Page 1: Tindak Pidana Pasar Modal

2009

MUHAMMAD FAJAR SHIDI Q (15)

KELAS IX -C

PROGRAM DIPLOM A IV

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI N EGARA

TINDAK PIDANA PASAR MODAL JENIS, DAMPAK, DAN UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DITEMPUH

PEMERINTAH UNTUK MENCEGAH DAN MENGATASINYA

Page 2: Tindak Pidana Pasar Modal

2

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………….

B. Metode Penulisan …………………………………………………………………………………………….

C. Permasalahan ……….…………………………………………………………………………………………

D. Tujuan Pe nulisan ………………………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Tindak Pidana Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana …………………………

B. Jenis dan Karakteristik Tinda k Pidana Pasar Modal …………………………………………..

C. Dampak Tindak Pidana Pasar M odal………………………………………………………………….

D. Upaya -Upaya Pe ncegaha n dan Penanga nan Tindak Pidana Pasar Modal ………….

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………… …………….

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………….

B. Saran ………………………………………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………… …………

3

4

4

4

5

5

10

11

14

15

16

Page 3: Tindak Pidana Pasar Modal

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal merupakan sebuah tempat memperjualbelikan instrumen keuangan

yang dapat diperjualbelikan baik surat utang, ekuitas, reksa dana, instrumen derivatif

maupun instrumen lainnya. Pasar modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi

nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Pasar modal memiliki dua fungsi ya kni

sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperoleh pendanaan dan sebagai sarana bagi

masyarakat untuk beri nvestasi pada instrumen keuangan. Dengan adanya pasar modal

sebagai sebuah alternatif media pendanaan bagi perusahaan maka perusahaan diharapkan

dapat mengembangkan operasinya dan pada akhirnya a ktivitas perekonomian menjadi

meningkat.

Pasar modal seperti layaknya pasar konvensional, tida k lepas dari adanya tinda kan

yang menyimpang (fraud) yang dilakukan oleh para pelaku pasar. Di tengah operasi dan

aktivitas di pasar modal, tidak sedikit terjadi tindak pidana yang melanggar ketentuan

perundang-undangan yang be rlaku. Modus yang melatarbelakangi terjadinya tindak pidana

pasar modal semakin beragam, salah satu pemicunya adalah perkembangan teknologi

informasi yang pesat. Di yakini juga ba hwa terjadinya tindak pidana dikarenakan adanya loop

holes di perangkat perundang-undangan. Pelaku tindak pida na pasar modal akan selalu

mencari kelemahan yang a da dalam sistem pasar modal sehingga mereka bisa melakukan

tindakan fraud untuk menguntungkan diri mereka sendiri.

Otoritas pasar modal harus aktif dalam menggalang kekuatan untuk mengangkal

terjadinya tindak pidana di pasar modal. Salah satu langkahnya adalah dengan menyiapkan

perangkat hukum. Perangkat hukum yang dimaksud harus mampu memberikan jaminan

kepastian hukum dan perlindungan ba gi para pelaku pasar di pasar modal dalam melakukan

kegiatannya di pasar modal. Kualitas penegakan hukum atas tindak pidana di pasar modal

akan mempengaruhi perkembangan pasar modal. Dampak dari kualitas penegakan hukum

yang buruk adalah penurunan kredibilitas dari pasar modal. Sehingga penti ng bagi kita untuk

memahami apa yang dimaksud denga n tindak pidana pasar modal.

Page 4: Tindak Pidana Pasar Modal

4

B. Metode Penulisan

Penulis menyusun makalah ini berdasarkan hasil dari studi literatur yang dilakukan

oleh penulis baik melalui media cetak maupun media elektronik mengenai tindak pidana

pasar modal.

C. Permasalahan

Dalam makalah ini, penulis mengangkat beberapa pe rmasalahan seputar tindak

pidana pasar modal di Indonesia. Hal ini bertujuan agar mempermudah pembaca dalam

memahami makalah ini. Adapun permasalahan yang kami angkat antara lain:

1. Apa pengertian dari tindak pidana dan meliputi apa saja tinda k pidana itu?

2. Apa saja jenis tindak pidana di pasar modal?

3. Apa saja dampak yang mungki n ditimbulkan oleh tindak pidana pasar modal?

4. Bagaimana langkah-langkah yang telah dan mungkin dari otoritas pasar modal untuk

menanggulangi terjadinya kejahatan pasar modal?

D. Tujuan Pe nuli san

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya pemikiran dan

pengetahuan penulis dan pembaca mengenai tindak pidana di pasar modal, dampak yang

mungkin ditimbulkan oleh tindak pida na pasar modal dan tindakan yang dapat diambil oleh

pemerintah dan otoritas penegakan hukum di pasar modal untuk mencegah dan menangani

tindak pidana pasar modal. Diharapkan setelah membaca makalah ini, pengetahuan

pembaca mengenai tindak pidana pasar modal bertambah.

Page 5: Tindak Pidana Pasar Modal

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tindak Pidana Menurut Ki tab Undang-Undang Hukum Pidana

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), menye butkan bahwa tindak pidana

terdiri dari dua yakni tindak pidana kejahatan dan tindak pidana pelanggaran. Tindak pidana

kejahatan diatur di dalam Buku II KUHP dan tinda k pidana pelanggaran diatur di dalam Buku

III KUHP.

Perbedaan antara kejahatan dan pelanggaran menurut te ori klasik terletak pada

posisi perbuatan terhadap keberadaan Undang-undang. Kejahatan adalah suatu perbuatan

yang sebelum perbuatan tersebut diatur dalam undang-undang, telah dipandang sebagai

suatu perbuatan yang pantas dipidana atau dijatuhi hukuman, istilahnya adalah rechtsdelict

(delik hukum ) contohnya adalah membunuh, mencuri, dan lain sebagainya. Sedangkan

pelanggaran adalah perbuatan yang dianggap sebagai perbuatan yang pantas untuk

dihukum karena telah ada Undang-undang yang melarangnya, istilahnya adalah wetsdelict

(delik undang-undang) misalnya tidak memakai helm ketika berkendaraan. Orang-orang

mungkin tidak menganggap perbuatan tersebut sebagai perbuatan yang patut dihukum

namun karena ada undang-undang yang mengaturnya maka perbuatan tersebut dapat

dijatuhi hukuman pidana.

Dalam KUHP Indonesia perbedaan antara kejahatan dan pelanggaran terletak pada

berat dan ringannya dampak atau kerusakan yang ditimbulkan sehingga hukumannya pun

akan disesuaikan denga n kerusakan yang ditimbulkan. Pada umumnya, kejahatan diancam

dengan hukuman yang lebih berat dibandingkan dengan pelanggaran. Dalam KUHP hal ini

terlihat jelas. Semua tindak pidana pelanggaran akan dikenakan sanksi denda yang rendah

dan hukuman kurungan. Sedangkan tindak pidana kejahatan akan dike nakan sanksi denda

yang tinggi dan hukuman penjara.

B. Jenis dan Karakteristik Tindak Pidana Pasar Modal

Menurut kamushukum.com, kejahatan pasar modal (capital market

crime/securiti es fraud) adalah segala pelanggaran hukum yang ada hubungannya dengan

pasar modal baik pelanggaran peraturan pe rundang-undangan di bidang pasar modal itu

Page 6: Tindak Pidana Pasar Modal

6

sendiri, maupun pelanggaran peraturan perundang-undangan di luar bidang pasar modal

tetapi perbuatan tersebut ada kaitannya dengan pasar modal. Jadi tindak pidana pasar

modal juga bisa dikaitkan dengan tindak pidana di luar ketentuan pidana pasar modal.

Mungkin saja tindak pidana seperti manipulasi transaksi, pencucian uang, perda gangan

dengan informasi illegal dikategorikan sebagai tinda k pidana kejahatan korupsi sehingga

penegakan hukumnya a kan menggunakan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi.

Serupa dengan KUHP, tinda k pidana pasar modal terdiri dari tindak pidana

kejahatan dan tindak pidana pelanggaran. Yang membedakan keduanya juga sama, yakni

besaran mengenai berat dari ancaman hukuman yang dijatuhkan. Di pasal 110 disebutkan

mana saja yang termasuk tindak pidana pelanggaran dan mana saja yang termasuk tindak

pidana kejahatan.

Praktik curang dan tindak pidana di pasar modal merupakan perilaku yang dilarang

serta diancam dengan hukuman administratif dan pidana. Di dalam Unda ng-Undang Pasar

Modal, ketentuan pidana diatur di dalam pasal 103 s.d. 110. Penegakan hukum atas tindak

pidana ini sangat bergantung pada kepastian hukum yang dijalankan oleh otoritas pasar dan

juga self regulatory organization (SRO) yang diberikan ke wenangan dalam menetapkan dan

menjalankan sanksi hukuman kepada pihak yang melakukan praktik ya ng bertentangan

dengan kete ntuan yang ada.

Amat banyak jenis tindak pidana yang terjadi di pasar modal. Tindak pidana yang

umum terjadi di pasar modal antara lain insider trading, market manipulation, unregi stered

broker, unregistered securieti es, unregistered issuer, unregi stered trading, unregi stered

profesisonal, unsuittbility, churning, order faillure, missrespsentasion, margir account, price

manipuation, failer to supensive, broker ignoranc e, forgery, breach fiduciary duty.

Tindak pidana di pasar modal da pat terjadi baik dilakukan sendiri secara individual

maupun berkelompok. Tindak pida na bisa terjadi karena keinginan langsung dari pelaku atau

karena adanya command dari pihak lain. Berikut ini adalah beberapa contoh tindak pidana

yang terjadi di pasar modal dan ketentuan perundang-undangan ya ng melarangnya.

1. Fraud

Fraud atau pe nipuan di pasar modal tergolong sebagai tindak pida na. Di dalam

pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar M odal disebutkan bahwa

dalam kegiatan perdagangan efek, setiap pihak dilarang secara langsung atau tidak langsung:

Page 7: Tindak Pidana Pasar Modal

7

a. menipu atau mengelabui pihak lain de ngan menggunakan sarana dan atau cara apapun ;

b. turut serta mengelabui pihak lain; dan

c. membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak

mengungkapkan fa kta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan

mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk

menguntungkan atau menghi ndarkan untuk kerugian diri sendiri atau pihak lain atau

dengan tujua n mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menj ual efek.

Salah satu contoh kasus penipua n adalah kasus pe nggelapan e fek nasabah oleh PT

Signature Capital Indonesia (SCI) ya ng terjadi di akhir tahun 2008. Sekuritas itu merepokan

(menggadaikan) 102 saham dan waran milik para nasabah yang taksiran nilainya mencapai

Rp 101,69 miliar, tanpa seizin nasabah kepa da lembaga keuangan lain. Modus yang

digunakan adalah dengan melibatkan sejumlah perusahaan fiktif buatan pemilik Signature.

2. Market Manipulation

Menurut wikipedia.com, market manipulation describes a deliberate attempt to

interfere with the free and fair operation of the market and create arti ficial, false or

misleading appearances with respect to the price of, or market for, a security, commodity or

currency. Manipulasi pasar dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang dilakukan dengan

sengaja untuk mencampuri operasi pasar yang bebas dan wajar dan membuat gambaran

yang semu, salah, menyesatkan menge nai harga atau pasar untuk se kuritas, komoditas atau

nilai tukar. Di Indonesia, ketentuan yang melarang praktik manipulasi pasar adalah pasal 91

dan 92 dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Di pasal 91 disebutkan bahwa setiap pihak dilarang melakukan tindakan, baik

langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau

menyesatkan mengenai kegiatan perdaga ngan, keadaan pasar, atau harga e fe k di bursa

efek. Kemudian di pasal 92 disebutkan bahwa setiap pihak, baik sendiri sendiri maupun

bersama-sama dengan pihak lain, dilarang melakukan dua transaksi efek atau lebih baik

langsung atau tidak langsung sehingga menyebabkan harga efe k di bursa efek tetap, naik

atau turun dengan tujuan mempengaruhi piha k lain untuk membeli, menjual atau menahan

efek.

Page 8: Tindak Pidana Pasar Modal

8

Salah satu contoh pelanggaran terkait manipulasi pasar adalah goreng saham.

Menggore ng saham dapat didefinisikan sebagai sebuah proses/s kenario sistematis yang

dilakukan oleh sebuah kelompok yang memiliki kepentingan untuk membentuk harga saham

suatu perusahaan. Harga sebuah saham di bursa idealnya merupakan suatu e kuilibrium

harga yang dipe roleh dari permintaan/pembelian dan penawaran/pelepasan dari saham

tersebut. Me kanisme tersebut merupakan mekanisme yang alami dalam bursa berdasarkan

info/data menge nai perusahaan atau kondisi makro ekonomi yang dipublikasikan secara

transparan tanpa ada campur tangan pihak manapun. Namun tida k tertutup kemungki nan

ada pihak-pihak yang memiliki kepentinga n mencoba untuk membentuk harga suatu saham

apakah de ngan menurunkan atau menaikannya untuk memperoleh keuntungan.

3. Insider Trading

Insider trading dapat terjadi dalam dua bentuk yakni legal dan illegal. Banyak pihak

yang tidak paham mengangga p bahwa semua jenis insider trading adalah praktik illegal. Di

Amerika Seri kat seorang insider diperbolehkan untuk melakukan pembelian dan penjualan

saham perusahaan sepanjang transaksi tersebut memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh

Securities and Exc hange Commission (SEC). Dan insider trading yang dimaksud dalam

makalah ini adalah insider trading yang berarti pra ktik illegal pe rdagangan yang

menggunakan informasi orang dalam perusahaan untuk meraup keuntunga n.

Orang dalam atau insider adalah komisaris, direktur, pegawai perusahaan, dan

pemegang saham utama perusahaan. Namun selain itu orang di luar perusahaan seperti

para professional dan pe gawai perusahaan lain yang menjadi konsultan, kontra ktor, maupun

pemasok juga dapat dikategorikan sebagai orang dalam. Insider menurut invetopedia.com

adalah setiap orang yang paling tidak memiliki satu kriteria dari dua kriteria berikut ini:

a. akses atas informasi perusahaan yang sifat informasinya nonpublik (misalnya direktur

dan aksekutif di tingkat atas),

b. kepemilikan saham perusahaan lebih dari atau sama dengan 10%.

Informasi orang dalam adalah informasi material tentang perusahaan yang belum

dipublikasikan kepada publik. Sehingga yang dimaksud dengan insider trading adalah

transaksi sekuritas yang didasarkan oleh informasi penting tentang perusahaan yang masih

bersifat rahasia karena belum dipublikasikan kepa da publik. Insider trading ini dapat

Page 9: Tindak Pidana Pasar Modal

9

merugikan investor publik lainnya. Sebuah contoh mengenai insider trading dimuat dalam

artikel di investopedia.com “What exactl y is insider trading?”, umpamakan seorang CEO

sebuah perusahaan publik secara tidak hati-hati mengungkapkan pendapatan tiga bulanan

perusahaannya ketika sedang potong rambut. Apabila juru potong rambut mengguna kan

informasi tersebut untuk melakukan transaksi maka hal ini dapat dipertimbangkan sebagai

insider trading.

Permasalahan yang terkait dengan insider tradi ng adalah sulitnya pembuktian

bahwa telah terjadinya insider trading atas suatu transaksi. M.S Tumanggor dalam

disertasinya “Kajian Hukum atas Insider Trading di Pasar Modal Suatu Antisipasi Terhadap

Pengembangan Ekonomi Indonesia” menyebutkan bahwa insider trading merupakan tindak

pidana yang sulit untuk dibukti kan, bahkan di negara maju seperti Amerika Se rikat.

Fenomenanya adalah kejahatan insider trading sulit dibuktikan. Kemudian dalam kesimpulan

artikel “Top 4 Most Scandalous Insider Trading Debacles” disebutkan bahwa insider trading is

often difficult for the SEC to spot. Untuk mendete ksinya membutuhkan banyak perkiraan dan

pertimbangan atas kemungkinan.

Di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar M odal disebutkan

beberapa ketentuan yang secara tegas melarang praktik insider trading yaitu mulai dari pasal

95 sampai dengan pasal 99 dan pasal 104.

4. Unfair Trading

Unfair trading ini dapat diartikan sebagai praktik curang yang melanggar ketentuan

pedoman perilaku yang dilakukan oleh perusahaan e fek. Pedoman perilaku ini diatur dalam

pasal 35 Undang-Unda ng Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Perusahaan efek atau

penasehat investasi dilarang:

a. menggunakan pengaruh atau mengadakan tekanan yang berte ntangan dengan

kepentingan nasabah,

b. mengungkapkan nama atau ke giatan nasabah kecuali diberi instruksi secara tertulis oleh

nasabah atau di wajibkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku,

c. mengemukakan secara tidak benar atau tidak mengemukankan fakta material kepada

nasabah mengenai kemampuan usaha atau keadaan keuangannya,

Page 10: Tindak Pidana Pasar Modal

10

d. merekomendasikan kepada nasabah untuk membeli atau menjual efek tanpa

memberitahukan adanya kepentingan perusahaan e fek dan penasehat investasi dalam

efek tersebut, atau

e. membeli atau memiliki efek untuk rekening perusahaan efe k itu sendiri atau untuk

rekening pihak terafiliasi jika terdapat kelebihan permintaan beli dalam penawaran

umum dalam hal perusahaan efek tersebut bertindak sebagai penjamin emisi efek atau

agen penjualan, kecuali pesanan pihak yang tidak tera filiasi telah terpenuhi seluruhnya.

C. Dampak Tindak Pidana Pasar Modal

Erwan mengatakan bahwa tindak pidana yang terjadi di pasar modal memiliki

karakteristik yang khas yaitu tindak pidana yang te rjadi mengakibatkan hilangnya jumlah

efek, jumlah korban yang cukup banyak da n beragam. Jumlah korban yang banyak a kan

meruntuhkan kepercayaan terhadap keberadaan pasar modal itu sendiri dan yang paling

bahaya Indonesia tidak lagi dipercaya sebagai negara dengan tujuan investasi yang aman

khususnya investasi lewat pasar modal.

Dampak yang serius a kan terjadi apabila di pasar modal sering terjadi pelanggaran

terlebih lagi apabila tindakan hukum yang diambil tidak dapat memberikan kepuasan ba gi

publik. Ke rugian tidak hanya diderita oleh investor atau pialang saja, namun juga dapat

menjalar ke perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar. Sebuah studi skala

nasional terkait investor dilakukan oleh Canadian Securities Administrators (CSA) tahun

2007. Melalui studi mengenai investment fraud and its social impact tersebut, CSA

menemukan bahwa 68% dari korban penipuan menjadi tidak lagi mudah untuk mempercayai

orang-orang dan 63% menjadi tidak ingin lagi untuk berinvestasi. Mari kita bayangkan apa

yang akan te rjadi apabila para investor publik ti dak lagi percaya dengan pasar modal akibat

sering terjadinya pelanggaran di pasar modal. Pasar modal akan dinilai buruk oleh pasar,

akibatnya investor tidak mau lagi untuk berinvestasi lagi di pasar modal dan investor yang

telah ada di pasar modal justru keluar karena tidak lagi percaya dengan pasar modal.

Akibatnya perusahaan kehilangan salah satu sumber pendanaan bagi operasinya. Dan hal

tersebut lebih jauh akan menga kibatkan pere konomian menjadi melemah.

Page 11: Tindak Pidana Pasar Modal

11

D. Upaya-Upaya Pe nce gahan dan Penanganan Tindak Pidana Pasar Modal

Dampak yang ditimbulkan oleh tindak pidana pasar modal bisa menjadi sangat luas

bagi perekonomian negara. Pemerintah dan institusi yang te rkait dengan operasi kegiatan di

pasar modal harus be rani mangambil langkah baik itu preveti f maupun rea ktif dalam

mencegah dan menangani tindak pidana pelanggaran dan kejahatan di pasar modal.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pencegahan kejahatan pasar

modal harus terus dilakukan dan jangan sampai rakyat dan pemerintah dirugika n. Berikut ini

adalah upaya-upaya yang dapat ditempuh oleh pemerintah dan institusi terkait untuk

mencegah dan menangani ti ndak pidana pasar modal:

1. Senantiasa menyempurnakan sistem perdagangan de ngan mengutamakan transparansi

dengan didukung oleh sistem pengawasan yang canggih.

Tindak pidana di pasar modal dapat mengakibatkan terjadinya kekacauan.

Terjadinya pe nipuan seperti fraud, scam dapat ditanggulangi dengan sistem pengawasan

yang canggih. Chairman of Karvy Consultants, Mr. C. Parthasarathy (2005) mengatakan

bahwa “Indian capital markets now have superior and highly transparent trading systems

accompanied by sophisticated surveillance.” Sistem perdagangan yang transparan dan

penga wasan yang canggih diharapkan mampu mencegah terjadinya tindak kejahatan pasar

modal dan mengidentifikasi terjadinya tindak pidana pelanggaran maupun kejahatan dengan

cepat dan tepat.

2. Segera mewujudkan amandemen atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

Pasar Modal terutama mengenai perluasan kewenangan yang dimiliki oleh penyidik

Bapepam-LK dan besaran ancaman sanksi pidana.

Penyelesaian kasus tindak pidana pasar modal oleh Bapepam-LK seringkali

terkendala dalam hal pembuktian kasus karena kurangnya we wenang yang dimiliki oleh

penyidik dalam pemeriksaan dan penyidikan atas dugaan pelanggaran maupun kejahatan

pasar modal. Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidi kan Bapepam-LK, Sardjito, memberikan

contoh perluasan kewenangan penyi dik antara lain kewenangan untuk melakukan

pemeriksaan saluran telepon. Sardjito mengemukakan bahwa banyak kasus yang tidak dapat

diungkap karena Ba pepam tidak memiliki kewenangan tersebut. Selain itu ke wenangan

Page 12: Tindak Pidana Pasar Modal

12

untuk mengakses rekening perbankan juga dibutuhkan untuk menangani berbagai kejahatan

pasar modal. Saat ini Bapepam-LK hanya bisa mengakses re kening perbankan jika

mendapatkan putusan tetap dari pengadilan. Hal tersebut tidak efe ktif dan memakan waktu.

Kesulitan mengakses rekening bank sering menjadi senjata pelaku kejahatan pasar modal

untuk menyembunyi kan hasil jarahannya ke dalam rekening yang berbe da-beda.

3. Peningkatan profesionalitas dari regulator, self regulatory organization, dan para pelaku

pasar secara berkesinambungan.

Upaya peningkatan profesionalitas yang dapat ditempuh oleh re gulator, SRO, dan

pelaku pasar lainnya sangat beragam. Bapepam-LK harus meningkatkan koordinasi baik

dalam tubuh Bape pam-LK maupun dengan lembaga terkait penegakkan hukum seperti

Kepolisian, KPK, dan Kejaksaan Agung. Jaksa Agung Hendarman Supanji mengatakan kepada

Vivanews bahwa pelanggaran terkait dengan saham meskipun telah a da aturan tersendiri

namun tidak menutup kemungkinan diperkarakan secara hukum jika terbukti melanggar

hukum baik formal maupun material.

Bapepam juga perlu untuk mengoptimalisasi penanganan pengaduan karena

Bapepam-LK merupaka n otoritas yang mengawasi kegiatan di pasar modal. Bapepam-LK juga

harus meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya penegak hukum yang

dimilikinya. Profesionalitas Bapepam-LK sebagai otoritas pengawas pasar modal pada

dasarnya tercermin dalam bentuk ketegasan pe nega kkan hukum atas tindak pidana pasar

modal. Selama ini Bapepam-LK dinilai masih lemah dalam hal kemampuan penega kan

hukumnya.

Badan regulator, SRO dan para pelaku pasar harus senantiasa mengintegrasikan

dan mengembangkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam institusinya

ketika melaksanakan kegiatannya di pasar modal. Sebuah program edukasi berkelanjutan

terkait profesi mereka harus dilakukan untuk menjaga profesionalitas para pelaku pasar

modal.

4. Bapepam-LK harus terus proaktif melakukan investigasi indikasi kejahatan pasar modal.

Ucok Ritonga dalam Tempo Interakti f Online menyebutkan bahwa kalau ingin pasar

modal Indonesia maju, maka Bapepam harus proaktif melakukan investigasi indikasi

Page 13: Tindak Pidana Pasar Modal

13

kejahatan di pasar modal. Goei Siauw Hong (2002) membandingkan Bapepam dengan SEC

dimana SEC sangat tanggap terhadap indikasi pelanggaran dimana SEC berhasil membongkar

kasus Enron dan Ge neral Electric. Bapepam-LK sebagai otoritas pengawas, pembimbing,

pembina pasar modal harus cepat tanggap dalam menangani indikasi kejahatan yang terjadi

di pasar modal.

5. Menerapkan civil penalty.

T. Mulya Lubis mengatakan bahwa Bape pam-LK seringkali mengalami dilemma

apakah akan memberikan sanksi administratif atau sanksi pidana. Sanksi administratif dapat

dilihat sebagai sikap yang kurang tegas terhadap pelanggar peraturan perundang-undangan

di bidang pasar modal, terutama yang mengatur te ntang sanksi pidana bagi pelanggarnya.

Akan tetapi, di sisi lain, sanksi administratif dapat dilihat sebagai cara mendapatkan quick

win, karena prosesnya terbilang cepat. Penerapan sanksi pidana dapat dilihat sebagai

langkah tegas dan diharapkan dapat menimbulkan efek jera yang tinggi. Akan tetapi, jika

tingkat keberhasilannya re ndah, e fek jera yang menyertai sanksi pida na menjadi tidak

efektif.

Penerapan civil penalty diharapka n meningkatkan kebe rhasilan menghukum pelaku

kejahatan kerah puti h karena standar pembuktian lebih renda h, daripada standar

pembuktian dalam hukum pi dana. Selain itu diharapkan, civil penalty dapat menimbulkan

efek jera karena umumnya jumlah denda (penalti) bisa sangat besar. Mengingat problem

yang dihadapi Bapepam-LK dalam menindaklanjuti pe nyidikan pelanggaran pasar modal,

mungkin perlu dipertimbangkan penerapan ketentuan mirip civil penalty dalam sistem

hukum pasar modal nasional.

Page 14: Tindak Pidana Pasar Modal

14

BAB III

PENUTUP

A. Kesim pulan

KUHP membagi tindak pidana menjadi dua yakni pelanggaran dan kejahatan.

Serupa dengan KUHP, ketentuan pidana dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal membagi tindak pidana pasar modal menjadi dua yakni tindak pidana

pelanggaran dan tidak pidana kejahatan. Perbedaan keduanya terletak di besaran ancaman

hukuman.

Tindak pidana pasar modal sangat beragam bentuknya antara lain penipuan,

manipulasi pasar, insider trading, dan unfair trading. Disamping itu masih terdapat jenis

tindak pidana pelanggaran da n kejahatan lainnya seperti unregi stered broker, unregi stered

securities, dan lain sebagainya. Tindak pidana tersebut dapat dilakukan sendiri maupun

secara berkelompok. Tindak pidana juga dapat dilakukan atas kemauan sendiri atau karena

adanya pe ngaruh dari pi hak lain.

Dampak yang ditimbulkan oleh tinda k pidana bisa menjadi serius dan berdampak

luas bagi pasar modal Indonesia. Sering terjadinya tindak pidana pelanggaran sementara

penegakan hukumnya tidak memberikan kepuasan bagi publik akan mengakibatkan pasar

modal kehilangan kredibilitasnya. Pasar modal akan menjadi buruk di mata investor sehingga

investor enggan untuk berinvestasi di pasar modal. Hal tersebut berarti perusahaan akan

kehilangan sumber pendanaan dari sektor publik.

Ada beberapa upaya yang dapat diambil oleh pemerintah untuk mencegah

terjadinya tindak pidana pasar modal dan mengatasi tindak pidana pasar modal. Tinda kan

preventi f yang dapat dilakukan adalah dengan mendesain sistem perdagangan yang

transparan dan sistem pengawasan yang mumpuni. Selain itu isu penegakan hukum juga

harus ditindaklanjuti dengan serius. Bapepam-LK selaku pengawas pasar modal harus tegas

dalam menindak segala tindak pidana pasar modal karena investor memerlukan kepastian

hukum yang dapat menjamin keamanan dana yang mere ka investasikan di pasar modal.

Page 15: Tindak Pidana Pasar Modal

15

B. Saran

Isu penegakan hukum merupakan isu yang kental dalam hal penanganan atas

tindak pidana pasar modal. Keterbatasan wewenang yang dialami oleh Bapepam-LK

seringkali menjadi penghambat bagi Bapepam-LK dalam membuktikan suatu indikasi tindak

pidana pasar modal. Misalnya Bapepam-LK kesulitan membuktikan apaka h suatu transaksi

merupakan insider trading atau bukan. Gejala insider trading mungkin mudah dikenali

namun pembuktian atas insider trading tersebut sangat sulit. Bapepam-LK harus

memperluas wewenangnya dalam penyelidikan dan penyidikan suatu kasus. Perluasan

wewenang tersebut dapat ditempuh melalui amandemen Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal.

Menurut penulis, hal terpenting yang harus diwujudkan adalah kepastian hukum.

Investor membutuhkan kepastian hukum untuk berinvestasi di pasar modal. Dengan adanya

kepastian hukum dalam pasar modal maka investor akan dating untuk menanamkan

modalnya dalam pasar modal Indonesia. Bape pam-LK harus berkoordinasi dengan lembaga-

lembaga penegakkan hukum. Bapepam-LK harus berusaha agar perluasan wewenang dan

amandemen Undang-Unda ng Nomor 8 tahun 1995 te ntang Pasar Modal disetujui oleh

Dewan Perwakilan Rakyat.

Page 16: Tindak Pidana Pasar Modal

16

DAFTAR PUSTAKA

Beattie, Andrew. Top 4 M ost Scandalous Insider Trading Debacles.

http://www.investopedia.com/articles/stocks/09/insider-trading.asp (diakses 26

November 2009 pukul 20.09 WIB)

Business Line. 2005. Fresh Scams in Capital Market Appear Remote.

http://www.thehindubusinessline.com/2005/03/31/stories/2005033101510900.htm (diak ses

pada 29 November 2009 pukul 09.40 WIB)

Canadian Securities Administrators. 2007. CSA Study Shows One In 20 Candians A Victims of

Investment Fraud – Often Introduced By Someone Thay Know and Trust.

http://www.securities-administrators.ca/aboutcsa.aspx?id=213 (diakses pada 29

November 2009 pukul 09.41 WIB)

Firadus, Ade Jun. 2009. Bapepam Minta Tambahan Wewenang. Kontan Online.

http://www.kontan.co.id/inde x.php/investasi/news/19611/Bapepam-Minta-

Tambahan-Wewe nang (diakses pada 25 November 2009 pukul 20.48 WIB)

Hadipermana, Erwan Suherwana. 2009. Tinjauan Umum Mengenai Kejahatan dan Pelanggaran di

Pasar Modal. http://erwan29680.wordpress.com/2009/05/18/tinjauan-umum-mengenai-

kejahatan-dan-pelangaran-di-pasar-modal/ (diakses pada 25 November 2009 pukul 20.26 WIB)

Heakal, Reem. Defining Illegal Insider Trading.

http://www.investopedia.com/articles/03/100803.asp (diakses pada 26 November

pukul 19.59 WIB)

Investopedia Sta ff. Uncove ring Insider Trading.

http://www.investopedia.com/articles/02/061202.asp (diakses pada 29 November

2009)

Lestari, P udji. 2009. Menanti Gebrakan Hukum di Pasar Modal.

http://web.bisnis.com/artikel/2id2626.html (diakses pada 25 November 2009 pukul 21.00 WIB)

Lubis, Mulya dan Alexander Lay . 2008. Catatan Hukum Penegakan Hukum Pasar Modal dan C ivil

Penalty . http://www.madani-ri.com/2008/02/13/catatan-hukum-hakikat-pertanggungjawaban-

pribadi-dalam-uupt-2/ (diakses pada 25 November 2009 pukul 20.49 WIB )

Ritong, Ucok. 2002. Bapepam Harus Investigasi Kejahatan Pasar Modal.

http://www.tempointera ktif.com /share/?act=TmV3cw==&type =UHJpbn (diakses pada

25 November 2009)

Santoso, Irwan. Apakah menggoreng saham dengan minyak goreng?

http://www.wealthindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=66

4 (diakses pada 26 November 2009 pukul 17.08)

Page 17: Tindak Pidana Pasar Modal

17

Tumanggor, M.S. Kajian Hukum atas Insider Trading di Pasar Modal Suatu Antisipasi Terhadap

Pengembangan Ekonomi Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

What Exactly is Insider Trading. http://www.investopedia.com/ask/answers /192.asp (diakses

pada 29 November 2009 pukul 20.18 WIB)

Wikipedia. Insider Trading. http://id.wikipedia.org/wiki/I nsider_trading (diakses pada 26 November

2009 pukul 13.32)