Tin Can Drum

13
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK TIN CAN DRUM DI BANGSAL MELATI 2 RSUD DR. MOEWARDI OLEH : 1. Muh Luqman Prihananda ( J 230 145 045 ) 2. Erlinda Kusuma Wardani ( J 230 145 050 ) 3. Sugito Adi Purnawan ( J 230 145 061 ) PROGRAM PROFESI NERS

Transcript of Tin Can Drum

Hospitalisasi pada anak merupakan salah satu

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK TIN CAN DRUMDI BANGSAL MELATI 2 RSUD DR. MOEWARDI

OLEH :

1. Muh Luqman Prihananda

( J 230 145 045 )

2. Erlinda Kusuma Wardani

( J 230 145 050 )

3. Sugito Adi Purnawan

( J 230 145 061 )

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK TIN CAN DRUMDI RUANG RAWAT INAP MELATI II

RS DR MOEWARDI

A. LATAR BELAKANG Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di Rumah Sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan asing dan baru yaitu Rumah Sakit, sehingga kondisi tersebut menjadi faktor stressor bagi anak. (potts and mandleco, 2011). Lamanya perawatan dirumah sakit berhubungan dengan meningkatnya agresi. Koping pada anak lebih kompleks dalam mengekspresikan stresor (Hart, et all, 1992).

Terdapat dua cara untuk mengatasi permasalahan stresor pada anak yaitu koping yang berfokus pada emosi dan koping yang berfokus pada masalah. Kedua strategi koping tersebut terdapat 4 model yaitu: information seeking, direct action, indirect action, and intraphyshic process. Direct action lebih sering digunakan untuk permasalahan anak usia sekolah di rumah sakit. Untuk anak usia sekolah dapat mengidentifikasi masalah dan dapat menghilangkan atau mengurangi ketegangan menggunakan aktifitas motorik. Untuk menurunkan stres pada anak, mengekspresikan marah dan frustasi diperlukan permainan yang mencakup aktififitas motorik (Hart, et all, 1992).Dari hasil observasi pada tanggal 23 Maret 2015 dibangsal Melati 2 pasien rawat inap sekitar 65 anak yang meliputi anak-anak usia < 1 tahun: 14, 1-3 tahun (todler): 5 anak, usia 3-5 tahun (prasekolah): 14 anak, usia 5-12 tahun (sekolah): 19 anak, usia 12-16 tahun (remaja awal): 10 anak, usia 17-25 tahun (remaja akhir): 2 anak.

Berdasarkan hasil observasi kelompok diatas, ada 10 anak yang dirawat diruang Melati 2 sering takut kepada perawat yang melakukan tindakan keperawatan serta merasa tertekan ketika harus mendapatkan tindakan invasif, sehingga anak langsung marah dan melakukan tindakan agresi seperti memukuli ibunya, membanting mainan dan berkata tidak baik. Sehingga sangatlah diperlukan suatu terapi permainan yang dapat mengurangi tingkat stress pada anak yang sedang dirawat di rumah sakit. Melihat dari beberapa penjelasan diatas maka kelompok tertarik untuk melaksanakan terapi bermain yang berjudul tin can drum. Harapannya setelah anak mengikuti terapi bermain tin can drum anak mampu mengurangi tingkat agresi, marah dan frustasi, selain itu tin can drum juga merupakan permainan yang mampu meningkatkan aktifitas motorik dan menurunkan ketegangan pada anak (Hart, et all, 1992).B. KARAKTERISTIK PESERTAKegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:

1. Anak usia 5-12 tahun

2. Anak yang sering marah, misalnya membanting mainan, marah-marah kepada ibu/bapaknya, berkata tidak baik.3. Anak yang stress karena hospitalisasi (tegang, agresi dan frustasi).4. Daftar anak yang akan mengikuti terapi bermain

No.NamaUmurKeadaan umum

1.An. R5 thnSering marah dan tidak mau saat akan disuntik.

2.An. C6,5 thnKadang marah kepada ibunya

3.An. K8 thnMenangis dan sering marah ketika dilakukan tindakan.

4.An. N7 thnMenangis dan sering memukuli ibunya.

C. TUJUANTujuan dari permainan ini adalah:1. Meningkatkan aktifitas fisik dan mengurangi kecemasan2. Mengurangi ketegangan (bermain drum)D. MEDIAMedia yang dibutuhkan pada terapi bermain ini adalah sebagai berikut:1. Kaleng yang berukuran sedang (Kaleng susu kental manis) dan ditutup oleh karet balon.2. Kaleng yang berukuran besar (Kaleng susu bubuk anak) oleh karet balon.3. Kertas karton4. Lem5. Gunting 6. Gelang karet7. Batang kayu dengan panjang 8 inch8. Pensil warna/ Crayon

E. METODELangkah-langkah terapi bermain adalah sebagai berikut :1. Fase Pra interaksia) Persiapan alat

b) Persiapan tempat

c) Persiapan materi2. Fase Interaksi

a) Memberikan salam

b) Memperkenalkan diri

c) Menjelaskan tujuan terapi bermain

d) Menjelaskan prosedur terapi bermain

3. Fase Kerja

a) Instruksikan anak untuk memotong satu bagian dari kertas dengan ukuran yang sesuai untuk ditempelkan di sekeliling kaleng

b) Jelaskan pada anak untuk menempelkan kertas yang sudah dipotong tersebut ke kaleng

c) Berikan kesempatan pada anak untuk menghiasi kaleng dengan pensil warna atau potongan kecil dari kertas

d) Pada kedua sisi pinggir potongan kertas 1 inch lebih lebar dari lingkaran kaleng. Tempelkan pinggiran potongan kertas yang mengelilingi kaleng pada sisi atas dan bawah kaleng

e) Buatlah gumpalan salah satu ujung batang kayu dengan karet gelang.

f) Perbolehkan anak untuk bermain drum sesuai musik yang disukai, dengan irama yang disukai atau sarankan untuk bermain drum ketika anak merasa tegang.

4. Fase Terminasi

Menanyakan perasaan anak setelah mengikuti terapi bermainApakah hanya ini saja?F. PENGOORGANISASIAN1. Leader

: Erlinda Kusuma Wardani Tugas

:

a. Membuka acara

b. Menjelaskan tentang peraturan bermain

c. Memimpin jalannya permainan

d. Memberi semangat kepada peserta

e. Menciptakan suasana menjadi meriah

f. Mengambil keputusan2. Fasilitator 1: Muhammad Luqman PrihanandaTugas

:

a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung

b. Mendampingi anak selama bermain

c. Memberikan semangat dan motivasi kepada pasiend. Memfasilitasi pasien 3. Fasilitator 2 : Sugito Adi PurnawanTugas

:

a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung

b. Mendampingi anak selama bermain

c. Memberikan semangat dan motivasi kepada pasien

d. Memfasilitasi pasienSaya jadi observer saja kang???G. SETTING TEMPAT Keterangan :

: leader

: fasilitator 1, 2

: pasien

Hari/tanggal: jumat, 27 Maret 2015Waktu

: 10.00 s/d 10.30 WIBTempat

: Ruang Terapi Bermain Melati 2 MayaanantaH. RENCANA PELAKSANAANNO.KEGIATANWAKTUKETERANGAN

1.Persiapan:

1. Membuka salam2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan tujuan 5 menitMenjawab salam dan memperhatikan

2.Proses:

1. Menjelaskan cara bermain2. Tin Can Drum3. Mengajak anak bermain20 menitMengajak anak bermain bersama sesuai dengan prosedur

3.Penutup

1. Mengevaluasi 2. Mengucapkan salam5 menitMemperhatikan dan menjawab salam

I. KRITERIA EVALUASI1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain

2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai.3. Anak berperan aktif dalam permainan

4. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri5. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain6. Anak rapi dalam menulis7. Anak cekatan dalam memilih warna8. Anak dapat menghafal huruf.DAFTAR PUSTAKA

Anggani, Sudono. 2004. Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: Grafindo.Donna L. Wong. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC. Hart, Mather, Slack, Powell.1992. Therapeutic Play Activities For Hospitalized Children. America: MosbyNarendra, Sularso, dkk. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto.

MEJA

2