TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ [email protected]...

61
145 LAPORAN PENELITIAN DOSEN INTERNAL POTRET MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM; STUDI KASUS DI MTs AL-HUDA JATIREJO MOJODUWUR NGETOS NGANJUK TIM PENGUSUL Wawan Herry Setyawan, S.Pd., M.Pd. (NIDN: 0705128201) Kristanti Yuntoro Putri, S.Pd., M.Pd. (NIDN:07070687) UNIVERSITAS ISLAM KADIRI PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FEBRUARY 2020

Transcript of TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ [email protected]...

Page 1: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

145

LAPORAN

PENELITIAN DOSEN INTERNAL

POTRET MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM;

STUDI KASUS DI MTs AL-HUDA JATIREJO MOJODUWUR

NGETOS NGANJUK

TIM PENGUSUL

Wawan Herry Setyawan, S.Pd., M.Pd. (NIDN: 0705128201)

Kristanti Yuntoro Putri, S.Pd., M.Pd. (NIDN:07070687)

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FEBRUARY 2020

Page 2: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

146

HALAMAN LAPORAN PENGESAHAN

PENELITIAN DOSEN INTERNAL

Judul Penelitian : POTRET MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM:

STUDI KASUS DI MTs AL-HUDA JATIREJO

MOJODUWUR NGETOS NGANJUK

Kode/Nama rumpun ilmu :

Peneliti

KETUA PENELITI

a. Nama Lengkap : Dr. WAWAN HERRY SETYAWAN, S.Pd.,

M.Pd.

b. NIDN : 0705128201

c. Jabatan fungsional : Asisten Ahli/III-B

d. Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

e. Nomer HP/Surel : 081234300123/ [email protected]

f. PT : Universitas Islam Kadiri

ANGGOTA PENELITI

a. Nama Lengkap : Kristanti Yuntoro Putri, S.Pd., M.Pd.

b. NIDN : 0707068702

c. Jabatan fungsional : Asisten Ahli/III-B

d. Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

e. Nomer HP/Surel : 085546666528/ [email protected]

f. PT : Universitas Islam Kadiri

g. Biaya Penelitian : Rp. 1.776.500,00

Kediri, 9 Februari 2020

Mengetahui, Ketua Peneliti,

Dekan/kaprodi

Erwin Hari Kurniawan, S.Pd., M.Pd. Dr. Wawan Herry Setyawan, S.Pd.,

M.Pd.

NIK.198104272013220.1.10313 Nik. 040.109.225

Menyetujui,

Ketua LPPM

Dr. Didik Rudiono Ir. Ms

NIK. 196007192017803.1.70488

Page 3: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

147

Contents Contents ...................................................................................................................... 147

BAB I ............................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 8

D. Definisi Operasional ............................................................................................ 8

E. Urgensi Penelitian ............................................................................................. 10

BAB II .......................................................................................................................... 13

A. Managemen Pendidikan ........................................................................................ 13

B. Tujuan Dan Manfaat Manajemen Pendidikan ..................................................... 14

C. Studi Kasus ....................................................................................................... 16

BAB III Metodologi Penelitian ...................................................................................... 18

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................................... 26

BAB V PENUTUP........................................................................................................ 44

Daftar Pustaka ............................................................................................................... 47

Page 4: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

148

RINGKASAN

Salah satu problem yang dihadapi oleh dunia pendidikan nasional adalah

rendahnya mutu pendidikan pada tiap jenjang dan satuan pendidikan, terutama

jenjang pendidikan dasar dan menengah. Menjadi wajar jika terjadi kegelisahan di

kalangan insan pendidikan tentang upaya-upaya memperbaiki dan meningkatkan

mutu pendidikan ke arah lebih baik. semakin baik kualitas pendidikan yang

diselenggarakan oleh suatu masyarakat dan bangsa, maka akan diikuti dengan

semakin baiknya kualitas masyarakat dan bangsa tersebut. Pada konteks ini, muncul

salah satu pemikiran ke arah pengelolaan pendidikan yang memberi keluasan

kepada sekolah/madrasah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan

secara luas. Pemikiran ini disebut manajemen berbasis sekolah (MBS), yaitu

pengkoordinasian dan penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh

sekolah melalui pelibatan semua kelompok terkait dengan masalah (stakeholders)

secara langsung dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional.

Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk meneropong kondisi riil

manajemen pendidikan pada salah satu lembaga pendidikan Islam di wilayah lereng

gunung wilis yang terkenal dengan sebutan negeri atas angin di kecamatan Ngetos

Nganjuk, yaitu 1) Bagaimana potret manajamen pendidikan Islam yang

dilaksanakan di negeri atas angin, studi kasus di MTs Al-Huda Jatirejo Mojoduwur

Ngetos Nganjuk; 2) Apa Faktor pendorong dalam mengimplementasikan strategi

manajemen pendidikan Islam di MTs Al-Huda Jatirejo Mojoduwur Ngetos

Nganjuk; 3) Kendala apa yang dialami dalam mengimplementasikan strategi

manajemen pendidikan Islam di MTs Al-Huda Jatirejo Mojoduwur Ngetos

Nganjuk.

Jenis penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif dengan pendekatan

penelitian studi kasus (case study). Pelaksanaan penelitian ini akan berupaya

menjelaskan, mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi

yang sekarang sedang terjadi di MTs Al-Huda Jatirejo. Sedangkan teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan: observasi, wawancara dan

dokumentasi.

Adapun target penelitian ini adalah fokus kepada berbagai upaya yang

dilakukan dalam kerangka manajemen pendidikan Islam untuk menjaga eksistensi

di tengah percaturan global, termasuk juga faktor pendorong dan faktor penghambat

dalam menjaga eksistensi itu sendiri. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan

dalam Seminar Nasinal Pendidikan yang berada di internal kampus dan juga akan

di kirimkan dalam bentuk artikel ilmiah dalam jurnal Nasional The Journal of

Indonesian Islam dan beberapa jurnal terakreditasi lainnya.

Kata kunci: manajemen pendidikan islam, negeri atas angin, studi kasus, MTs

Al-huda

Page 5: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

1

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan ditentukan perkembangan dunia

pendidikan, karenapendidikan berperan strategis dalam menentukan arah maju

mundur suatuperadaban. Hal ini bisa dirasakan ketika sebuah lembaga pendidikan

dalam menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar bagus, maka dapat dilihat

kualitasnya. Berbeda dengan lembaga pendidikan yang melaksanakan pendidikan

hanya dengan sekedarnya, maka hasilnyapun biasa-biasa saja.

Pada beberapa dekade terakhir, salah satu problem yang dihadapi oleh dunia

pendidikan nasional adalah rendahnya mutu pendidikan pada tiap jenjang dan

satuan pendidikan, terutama jenjang pendidikan dasar dan menengah. Menjadi

wajar jika terjadi kegelisahan di kalangan insan pendidikan tentang upaya-upaya

memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan ke arah lebih baik. Padahal

seolah segala upaya telah dilakukan, seperti pelatihan kompetensi guru, pengadaan

media pembelajaran, perbaikan sarana/prasarana pendidikan serta peningkatan

kepemimpinan dan manajemen sekolah. Namun demikian, indikator mutu

pendidikan tidak menunjukkan perubahan berarti.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyebutkan bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan, semakin baik kualitas

pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu masyarakat dan bangsa, maka akan

diikuti dengan semakin baiknya kualitas masyarakat dan bangsa tersebut.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Page 6: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

2

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara(Standar Nasional Pendidikan (SNP), 2005, p. 95).

Salah satu komponen yang sering dijadikan sasaran penyebab menurunnya

mutu pendidikan adalah kurikulum. Kesan yang muncul di masyarakat adalah

setiap ganti menteri pasti ganti kurikulum. Padahal kurikulum yang terdahulu

belum tersosialisasi secara merata, tiba-tiba sudah diganti dengan yang baru.

Artinya, setiap inovasi pendidikan atau pembelajaran perlu sosialisasi yang merata

dan terus menerus, mencakup tidak hanya dimensi-dimensi praktis-operasional,

tetapi juga landasan-landasan konseptual filosofis (Muhaimin, 2005).

Manajemen pendidikan di Indonesia mengenal dua mekanisme pengaturan,

yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi. Pada sistem sentralisasi, segala sesuatu

yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan diatur secara ketat oleh

pemerintah pusat. Sedangkan pada sistem desentralisasi, wewenang pengaturan

tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah. Yang perlu ditegaskan bahwa

implikasi desentralisasi manajemen pendidikan adalah kewenangan lebih besar

diberikan kepada kabupaten/kota untuk mengolah pendidikan sesuai dengan

potensi dan kebutuhan daerah.

Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

dan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang berlaku

mulai tahun 2001, berusaha menyerahkan sebagian wewenang dari pusat kepada

daerah propinsi dan kabupaten/kota secara luas, termasuk dalam bidang pendidikan.

Page 7: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

3

Dalam konteks pendidikan, pemerintah kabupaten/kota memiliki tanggung jawab

untuk mengembangkan, melaksanakan dan mengendalikan program dan kegiatan

pendidikan dalam kerangka kebijakan nasional. Sedangkan pemerintah pusat

bertangung jawab dalam pengembangan kebijakan dan rencana strategis,

pengawasan kualitas dan koordinasi perencanaan program pendidikan pada tingkat

nasional. Melalui kebijakan tersebut, diharapkan tumbuh prakarsa, partisipasi,

inovasi dan kreativitas dari bawah, baik dari peserta didik, guru, sekolah/madrasah

maupun masyarakat di daerah dan layanan di bidang pendidikan diharapkan lebih

memenuhi kebutuhan, lebih cepat, efisien dan efektif, serta diharapkan muncul

berbagai variasi model pengembangan pendidikan di sekolah/madrasah, selaras

dengan kondisi dan konteks daerah-daerah yang ada di Nusantara.

Namun pada tataran realita, implementasi kebijakan ini tidak semudah yang

dibayangkan, apalagi para pelaku di lapangan sudah begitu lama terbiasa dengan

sikap ketergantungan terhadap birokrasi dan dikendalikan berbagai peraturan yang

ditentukan dari atas, misalnya dalam hal manajemen pengembangan kurikulum,

tenaga kependidikan, sarana prasarana, buku-buku pelajaran, pembiayaan dan

aspek-aspek lainnya. Kondisi ini menyebabkan reformasi kebijakan pendidikan

tersebut menuntut adanya perubahan sikap dan perilaku dari pihak terkait guna

mendukung tumbuhnya prakarsa, inovasi dan kreativitas dalam pengembangan

sekolah/madrasah, sebagaimana yang dicita-citakan (Muhaimin, 2003, p. 195).

Otonomi pendidikan merupakan suatu bentuk reformasi yang perlu

dijalankan dengan baik. Dengan reformasi, perbaikan kualitas pendidikan menuntut

tingginya kinerja lembaga pendidikan dengan mengacu pada perbaikan mutu yang

Page 8: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

4

berkelanjutan, kreativitas dan produktivitas pegawai (guru). Kualitas bukan saja

pada unsur masukan (input), tetapi juga unsur proses, terutama pada unsur keluaran

(output) atau lulusan, agar mampu memuaskan harapan masyarakat selaku

pelanggan pendidikan. Dengan konsep sistem, maka input, proses dan output

memiliki hubungan yang saling mempengaruhi untuk mencapai kepuasan

pelanggan atau sesuai harapan masyarakat (Syaifuddin, 2002).

Sistem sentralistik selama ini cenderung telah menggerogoti peluang

berkembangnya profesionalisme di bidang pendidikan. Disamping faktor

pembiayaan pendidikan yang rendah, sumber daya (resources) yang kurang

memadai, manajemen yang kurang efektif dan faktor eksternal juga turut

memberikan kontribusi mutu pendidikan masih rendah, seperti faktor politik,

ekonomi dan teknologi dari luar. Apalagi kebanyakan pimpinan sekolah/madrasah

diperkirakan cenderung kurang terampil menjawab tantangan perubahan dari luar

(Syaifuddin, 2005, p. 17).

Pada konteks ini, muncul salah satu pemikiran ke arah pengelolaan

pendidikan yang memberi keluasan kepada sekolah/madrasah untuk mengatur dan

melaksanakan berbagai kebijakan secara luas. Pemikiran ini dalam perjalanannya

disebut manajemen berbasis sekolah (MBS), yaitu pengkoordinasian dan

penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah melalui

pelibatan semua kelompok terkait dengan masalah (stakeholders) secara langsung

dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Otonomi daerah sekarang ini

sedang menjadi trend dalam berbagai bidang kehidupan di negeri ini, dan sesuai

dengan tuntutan masyarakat dan berkembangnya peraturan baru, maka formula

Page 9: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

5

baru pengelolaan pendidikan itu merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan, efisiensi dan pemerataan.

Realisasi MBS perlu didukung oleh pengembangan masyarakat di sekolah

tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat sekolah mengandung arti semua warga

sekolah yang selalu berusaha(1) mengejar dan mengembangkan kepandaian atau

keahlian secara terus menerus sesuai dengan bidang dan tugasnya, (2) komitmen

terhadap kualitas, (3) memiliki dan mengembangkan rasa tanggung jawab moral,

sosial, intelaktual dan spiritual, (4) memiliki dan mengembangkan rasa kesejawatan

atau team work yang cerdas, dinamis dan kompak (Syaifuddin, 2005, p. 197).

Tujuan utama implementasi MBS adalah meningkatkan efisiensi

pengelolaan, mutu dan relevansi pendidikan di sekolah. Sekolah merupakan unit

utama yang harus memecahkan permasalahan melalui sejumlah keputusan yang

dibuat “sedekat mungkin” dengan kebutuhan sekolah. Oleh karena itu, sekolah

harus memiliki kewenangan (otonomi), tidak saja dalam pengambilan keputusan,

namun juga dalam mengatur dan mengurus kepentingan sekolah menurut prakarsa

sendiri berdasarkan aspirasi warga sekolah sesuai dengan payung kebijakan makro

pendidikan nasional (Slamet, 2006).

Para pendukung MBS berpendapat bahwa prestasi belajar para peserta didik

lebih mungkin meningkat jika manajemen pendidikan dipusatkan di sekolah

dibandingkan pada tingkat daerah. Para kepala sekolah cenderung lebih peka dan

sangat mengetahui kebutuhan peserta didik dan sekolahnya dibandingkan para

birokrat di tingkat pusat daerah. Lebih lanjut dinyatakan bahwa reformasi

Page 10: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

6

pendidikan yang bagus sekalipun tidak akan berhasil jika para guru yang harus

menerapkannya tidak berperan dan merencanakannya.

Secara umum, implementasi MBS harus menentukan salah satu fokus arah

dan tujuan secara jelas, yaitu bagian mana kinerja sekolah yang akan ditingkatkan.

Sulit untuk meningkatkan kinerja sekolah secara umum tanpa ada arah yang jelas.

Baik terfokus kepada mutu belajar peserta didik, mutu manajemen sekolah, mutu

pendidikan, mutu personel, mutu pengelolaan keuangan dan atau unsur yang lain

(Nurkholis, 2003, p. 4).

Di sisi lain, Kecamatan Ngetos, sebagai salah satu wilayah di Kabupaten

Nganjuk Jawa Timur, merupakan daerah yang memiliki sejarah panjang, bahkan

sejak kerajaan Majapahit berkuasa dengan ibu kota di Trowulan Mojokerto.

Wilayah yang berada di lereng Gunung Wilis dan bagian selatan Nganjuk ini dulu

semacam tanah perdikan yang bebas pajak dan upeti. Pada sekitar abad XV Masehi,

daerah ini oleh Raja Hayam Wuruk sering disebut sebagai Negeri Ngatas Angin.

Penguasa daerah ini adalah Raden Ngabei Selopurwoto atau Raden Condromowo,

yang paman Hayam Wuruk sendiri (Hasil Observasi ke Candi Ngetos, 2017).

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 3 Januari 2017, diperoleh data

bahwa di Kecamatan Ngetos berdiri lembaga delapan lembaga pendidikan Islam

formal, yang terdiri dari dua madrasah ibtidaiyah (MI) dan enam madrasah

tsanawiyah (MTs). Ke delapan lembaga pendidikan Islam itu adalah MI Hidayatul

Ulum di Dsn. Tengger Ds. Blongko, MI Miftahul Huda di Ds. Blongko, MTs Al-

Mubarok di Dsn. Dodol Ds. Klodan, MTs Al-Amin di Dsn. Manikan Ds. Ngetos,

MTs Al-Hikmah di Dsn. Oro-oro Ombo Ds. Ngetos, MTs Darul Ulumdi Ds. Kepel,

Page 11: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

7

MTs As-Syafi’iyah di Ds. Ngetos dan MTs Al-Huda di Dsn. Jatirejo Ds.

Mojoduwur (Kemendikbud, 2017).

Pemilihan MTs Al-Huda Jatirejo pada penelitian ini lebih disebabkan adanya

fakta bahwa akses untuk sampai di madrasah ini yang paling berat. Jalan utama

yang menghubungkan madrasah ini ke kota Nganjuk rusak total. Tingkat

kemiringan dari medan yang dilalui juga relatif terjal dan tajam, yaitu sekitar 450.

MTs Al-Huda Jatirejo ini juga satu-satunya madrasah yang masih memiliki kelas

jauh (filial), yang berlokasi di area masjid di Dusun Blongko, baik untuk kelas VII,

VIII maupun IX. Kepemilikan tanah yang ditempati MTs Al-Huda Jatirejo hingga

sekarang juga masih menyisakan masalah. Meskipun sudah diklaim sebagai tanah

waqaf, namun karena sebelumnya berasal dari hutan rakyat, sehingga juga diklaim

oleh Perhutani. Pihak TNI sendiri juga mengklaim sebagai pemilik sah. “Karena

lokasi MTs ini sangat berdekatan dengan lokasi sejarah pusat tentara Jepang saat

menguasai wilayah Nganjuk, yang ini dibuktikan dengan keberadaan Benteng

Romusa yang terletak di barat madrasah ini,” ujar Djayus Budiono, kepala MTs Al-

Huda Jatirejo (D. Budiono, komunikasi pribadi, Januari 3, 2017).

Penelitian ini akan meneropong kondisi riil manajemen pendidikan pada

salah satu lembaga pendidikan Islam di wilayah kecamatan Ngetos Nganjuk, yaitu

MTs Al-Huda Jatirejo Desa Mojoduwur. Kajian akan fokus kepada berbagai upaya

yang dilakukan dalam kerangka manajemen pendidikan Islam untuk menjaga

eksistensi di tengah percaturan global, termasuk juga faktor pendorong dan faktor

penghambat dalam menjaga eksistensi itu sendiri. Oleh karena itu, penelitian

Page 12: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

8

berjudul Potret Manajemen Pendidikan Islam di Negeri Atas Angin: Studi Kasus di

MTs Al-Huda Jatirejo Mojoduwur Ngetos Nganjuk.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana potret manajamen pendidikan Islam yang dilaksanakan di negeri

atas angin, studi kasus di MTs Al-Huda Jatirejo Mojoduwur Ngetos Nganjuk?

2. Apa Faktor pendorong dalam mengimplementasikan strategi manajemen

pendidikan Islam di MTs Al-Huda Jatirejo Mojoduwur Ngetos Nganjuk?

3. Kendala apa yang dialami dalam mengimplementasikan strategi manajemen

pendidikan Islam di MTs Al-Huda Jatirejo Mojoduwur Ngetos Nganjuk?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan untuk mencapai dua tujuan, yaitu:

1. Menganalisa potret manajemen pendidikan Islam yang dilaksanakan di negeri

atas angin, studi kasus di MTs Al-Huda Jatirejo Mojoduwur Ngetos Nganjuk.

2. Menganalisa Faktor pendorong dalam mengimplementasikan strategi

manajemen pendidikan Islam di MTs Al-Huda Jatirejo Mojoduwur Ngetos

Nganjuk?

3. Menemukan Kendala apa yang dialami dalam mengimplementasikan strategi

manajemen pendidikan Islam di MTs Al-Huda Jatirejo Mojoduwur Ngetos

Nganjuk?

D. Definisi Operasional

1. Manajemen Pendidikan Islam

Page 13: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

9

Manajemen pendidikan Islam adalah sebagai bentuk kerjasama untuk

melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan

(leading) dan pengawasan (controlling) terhadap usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan berbagai sumber daya, finansial, fisik dan lainnya

dengan menjadikan Islam sebagai landasan dan pemandu dalam praktek

operasionalnya untuk mencapai tujuan organisasi pendidikan Islam dalam berbagai

jenis dan bentuknya, yang pada intinya berusaha membantu seseorang atau

sekelompok siswa dalam menanamkan ajaran dan/atau menumbuhkembangkan

nilai-nilai Islam (Marno, 2008, p. 5).

3. Negeri Atas Angin

Negeri Atas Angin adalah istilah yang merujuk ke kecamatan Ngetos

Nganjuk sekarang. Istilah ini pertama kali digunakan Raja Hayam Wuruk sekitar

abad XV Masehi saat memerintahkan pembangunan candi kepada Raja Ngatas

Angin saat itu yang juga paman sendiri, yaitu Raden Ngabei Selopurwoto

atauRaden Condromowo (Hasil Observasi ke Candi Ngetos, 2017).

Page 14: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

10

4. Studi Kasus

Penelitian ini dilakukan dengan metode secara langsung dan latar yang

alamiah serta memusatkan perhatian pada suatu peristiwa objek secara intensif dan

rinci (Ulfatin, 2013, p. 48).

5. MTs Al-Huda

MTs Al-Huda adalah sebuah lembaga pendidikan di bawah pembinaan

Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk. Madrasah ini berlokasi di Dusun Jatirejo

Desa Mojoduwur Kecamatan Ngtetos Kabupaten Nganjuk (Djayus, Komunikasi

Pribadi, Januari 3, 2017).

A. Urgensi Penelitian

Penelitian lapangan ini dilaksanakan dengan harapan memiliki berbagai

kegunaan dan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Pengambil Kebijakan

Khusus kepada pemerintah, baik pusat ataupun pemerintah daerah, hasil

penelitian ini diharapkan mampu menjadi pertimbangan dalam memotret

penyebaran dan kualitas pendidikan, terutama dalam memberikan masukan tentang

arah kebijakan yang akan diambil untuk memajukan dunia pendidikan, terutama

pendidikan Islam. Begitu juga bagi para stakeholders yang intens dalam mendorong

kualitas pendidikan Islam, hasil penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan

arah dan gambaran objektif tentang kondisi riil di salah satu lembaga pendidikan

Islam dari perspektif latar belakang geografis, sehingga support yang diberikan

sesuai dengan yang diinginkan secara maksimal.

2. Bagi Objek Penelitian

Page 15: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

11

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi evaluasi atas segala potensi

yang dimiliki, sehingga mampu lebih memetakan dalam memajukan lembaga

pendidikan yang dimiliki. Terlebih lembaga yang diteliti memiliki kelebihan dari

segi kondisi geografis, sehingga pengalaman dalam menghadapi tantangan dan

hambatan sudah teruji.

3. Bagi Institusi/Kampus

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan feed back bagi perguruan

tinggi untuk melakukan intensifikasi kerja sama dengan berbagai lembaga

pendidikan Islam yang berada di sekitar dalam hal pengabdian dan penelitian

dengan menjadikan masyarakat sebagai objek sekaligus subjek penelitian. Sehingga

perguruan tinggi memiliki koneksi dengan masyarakat sebagai user dari hasil

penelitian.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini, bagi peneliti, diharapkan memiliki nilai akademis

(academic significance) yang dapat menambah khazanah dalam dunia pendidikan

Islam di Indonesia, sekaligus menjadi aplikasi teori yang selama ini diberikan di

bangku perkuliahan.

Tabel 1.1 Rencana Target Capaian Tahunan

No Jenis Luaran

1 Publikasi Ilmiah dijurnal Nasional (e-ISSN)

Publish

2 Pemakalah dalam temu ilmiah Nasional Tidak ada

Lokal

3 Visiting Lecture Tidak ada

4 Luaran Lainya jika ada (teknologitepatguna,

model/purwarupa/desain/karya seni/rekayasa sosial)

Paten

Tidak ada

5 Tingkat kesiapan teknologi

Paten sederhana

3

Page 16: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

12

Page 17: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

13

BAB II

Tinjauan Pustaka

B. A. Managemen Pendidikan

G.R Terry mengatakan manajemen merupakan satu proses khas yang terdiri

atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisaian, penggerakan, dan

pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah

ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk

mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi.

Manajemen pendidikan untuk saat ini merupakan hal yang harus

diprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan sehingga menghasilkan keluaran

yang diinginkan. Kenyataan yang ada, sekarang ini banyak institusi pendidikan

yang belum memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan pendidikannya.

Manajemen yang digunakan masih konvensional, sehingga kurang bisa menjawab

tantangan zaman dan terkesan tertinggal dari modernitas. Manajemen pendidikan

artinya pengelolaan terhadap semua kebutuhan institusional dalam pendidikan

dengan cara yang efektif dan efesien. Manajemen pendidikan sebagai salah satu

komponen dari sistem yang semua subsistemnya saling berkaitan satu dengan yang

lainnya. Manajemen pendidikan adalah aktivitas-aktifitas untukl mencapai suatu

tujuan, atau proses penyelenggraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah

ditetapkan dalam pendidikan.

Berdasarkan dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa dalam

melaksanakan peningkatan mutu, proses peningkatan mutu tersebut haruslah

Page 18: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

14

terkontrol dan sesuai dengan standar dengan Nasional atau lebih dikenal

dengan manajemen peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah. Dalam

melaksanakan peningkatan mutu berbasis sekolah, sekolah sebagai sebuah

organisasi pendidikan harus memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas. Visi, misi

serta tujuan tersebut dapat di implementasikan melalui program-program sekolah.

Alma (2008) mendefinisikan “strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang luas

dan terintegrasi yang menghubungkan antara kesatuan internal organisasi dengan

peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya. Strategi dirancang untuk

memastikan tujuan organisasi dapat dicapai melalui implementasi yang tepat.

Substansi strategi pada dasarnya adalah rencana”. Sedangkan Sagala (2009)

menyatakan bahwa “manajemen adalah proses formulasi dan implementasi rencana

dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal vital, dapat menembus

(pervasif), dan berkesinambungan bagi suatu organisasi secara keseluruhan”.

C. Tujuan Dan Manfaat Manajemen Pendidikan

Dilakukan manajemen agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara

sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehingga

mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efesien.

a. Produktifitas

Produktifitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output)

dengan jumlah sumber yang dipergunakan (input) produktifitas dapat dinyatakan

secara kuantitas maupun kualitas. Kuantitas output berupa jumlah tamatan dan

kuantitas input berupa jumlah tenaga kerja dan sumber datya selebihnya (uang,

Page 19: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

15

peralatan, perlengkapan, bahan dsb). Produktifitas dalam ukuran kualitas tidak

dapat diukur dengan uang, produktivitas ini digambarkan dari ketetapan

menggunakan metode atau cara kerja dan alat yang tersedia sehingga volume dan

beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia dan mendapat

respon positif dan bahkan pujian dari orang lain atas hasil kerjanya. Kajian

terhadap produktifitas secara lebih komprehensif adalah keluaran yang banyak

dan bermutu dari tiap-tiap fungsi atau peranan penyelenggaraan pendidikan.

b. Kualitas

Menunjukan pada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau

dikenakan pada barang atau jasa tertentu berdasarkan pertimbangan objektif atas

bobot dan kinerjanya. Dengan demikian mutu adalah jasa atau produk yang

menyamai bahkan melebihi harapan pelanggan sehingga pelanggan mendapat

kepuasan.

c. Efektifitas

Ukuran keberhasilan tujuan organisasi. Efektifitas institusi pendidikan terdiri dari

dimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru, tenaga kependidikan,

siswa, kurikulum, sarana prasarana, pengelolaan kelas, hubungan sekolah dengan

masyarakatnya. Efektifitas dapat juga ditelaah dari: (1) masukan yang merata, (2)

keluaran yang banyak dan bermutu tinggi (3) ilmu dan keluaran yang relevan

dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun (4) pendapatan tamatan

yang memadai (Engkoswara,1987)

d. Efisiensi

Page 20: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

16

Efesiensi berkaitan dengan cara yaitu membuat suatu dengan betul. Efisiensi lebih

ditekankan pada perbandingan antara input atau sumberdaya dengan output. Suatu

kegiatan dikatakan efesiensi bila tujuan dapat dicapai secara optimal dengan

penggunaan atau pemakaian sumberdaya yang minimal. Efesiensi pendidikan

adalah bagainmana tujuan dapat dicapai dengan memiliki tingkat efesiensi waktu,

biaya, tenaga dan sarana.

D. Studi Kasus

Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011: 250) studi kasus adalah suatu metode

untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komprehensif agar

diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut beserta masalah

yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh

perkembangan diri yang baik.

Dalam tradisi penelitian kualitatif dikenal terminologi studi kasus (case

study) sebagai sebuah jenis penelitian. Studi kasus diartikan sebagai metode atau

strategi dalam penelitian untuk mengungkap kasus tertentu. Ada juga pengertian

lain, yakni hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu. Jika pengertian pertama

lebih mengacu pada strategi penelitian, maka pengertian kedua lebih pada hasil

penelitian. Dalam sajian pendek ini diuraikan pengertian yang pertama.

Sebagaimana sifat metode penelitian kualitatif pada umumnya, metode studi

kasus juga sebaiknya dilakukan terhadap peristiwa atau gejala yang sedang

berlangsung. Bukan gejala atau peristiwa yang sudah selesai (ex post facto). Unit

of analysis bisa berupa individu, kelompok, institusi atau masyarakat.

Page 21: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

17

Untuk memperoleh pengetahuan secara mendalam, data studi kasus dapat

diperoleh tidak saja dari kasus yang diteliti, tetapi juga dari semua pihak yang

mengetahui dan mengenal kasus tersebut dengan baik. Data atau informasi bisa dari

banyak sumber, tetapi perlu dibatasi hanya pada kasus yang diteliti. Untuk

memperoleh informasi yang mendalam terhadap sebuah kasus, maka diperlukan

informan yang handal yang memenuhi syarat sebagai informan, yakni maximum

variety, yakni orang yang tahu banyak tentang masalah yang diteliti, kendati tidak

harus bergelar akademik tinggi.

Page 22: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

18

BAB III

Metode Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor, sebagaimana dikutip Lexy J. Moleong, pendekatan

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu

penelitian yang hasil penelitianya berupa kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diterima. Penelitian kualitatif, menurut Denzin dan

Lincoln, juga merupakan penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan

maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan caramelibatkan

berbagai metode yang ada (Moleong, 2011, pp. 4-5).

Penelitian initermasuk deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus (case

study). Pelaksanaan penelitian ini akan berupaya menjelaskan, mencatat,

menganalisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang sedang

terjadi di MTs Al-Huda Jatirejo. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

berbagai informasi tentang keadaan saat ini dan tidak menguji hipotesis atau tidak

menggunakan hipotesis, melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya

sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti (Mardalis, 1993, p. 26).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di MTs Al-Huda.

Madrasah ini berlokasi di Dusun Jatirejo Desa Mojoduwur Kecamatan Ngetos

Kabupaten Nganjuk.Pemilihan lokasi ini disebabkan Mojoduwur merupakan salah

satu desa yang berada di lereng Gunung Wilis dalam wilayah administrasi

Page 23: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

19

kecamatan Ngetos, yang pada masa jaman Majapahit dijuluki sebagai Negeri Atas

Angin.

Page 24: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

20

C. Jenis dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan

menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada

subjek sebagai informasi yang dicari atau diperoleh secara langsung dari informan

melalui wawancara (Prasko, 2015). Data primer dalam penelitian ini meliputi

semua hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan orang-orang yang terkait

dengan objek penelitian. Data sekunder adalah semua data yang diperoleh peneliti

untuk mendukung data primer. Dalam penelitian ini, data sekunder meliputi semua

hasil observasi dan dokumentasi.

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek asal data diperoleh, baik yang

berupa orang (person), dokumen (paper) maupun lokasi penelitian (place)

(Arikunto, 2006, p. 129). Orang meliputi pihak-pihak yang berkompeten di MTs.

Al-Huda, seperti kepala madrasah, komite madrasah, pengurus yayasan, guru,

siswa dan masyarakat sekitar lainnya. Dokumen dalam penelitian ini diambil dari

profil madrasah, laporan penelitian, buku, kliping berita, website, surat ataupun

foto.Sedangkan yang dimaksud place dalam penelitian ini meliputi segala hal yang

menjadi objek observasi saat penelitian berlangsung.

D. Instrumen Penggalian Data

Penelitian lapangan (field research) ini menggunakan tiga instrumen

penggalian data, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.

b. Wawancara

Page 25: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

21

Peneliti, saat menggali data, menggunakan jenis wawancara terstruktur.

Wawancara ini dilakukan kepada kepala madrasah, guru, pengurus yayasan, siswa

dan karyawan untuk mengetahui secara objektif tentang pelbagai strategi

manajemen pendidikan Islam di MTs Al-Huda Jatirejo. Peneliti juga menggunakan

wawancara tidak terstruktur, terutama dalam memperoleh komentar warga sekitar

secara umum, termasuk perangkat desa, tentang peran MTs Al-Huda Jatirejobagi

peningkatan pendidikan di masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan untuk menjaga

objektivitas dan mengarah kepada pengungkapan kunci sukses dalam implementasi

berbagai strategi majamemen pendidikan Islam di MTs Al-Huda Jatirejo. Dalam

wawancara, peneliti perlu mendengarkan dan mencatat yang telah dikemukakan

oleh informan.

c. Observasi

Observasi adalah metode yang dilakukan melalui pengamatan, meliputi

kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh

alat indera. Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi, menurut

Spradley, dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen, yaitu tempat

(place), pelaku (actor) dan perilaku (activites) (Arikunto, 2006, pp. 314-315).

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati semua tempat, orang

dan perilaku yang menunjukkan adanya strategi manajemen pendidikan Islam di

MTs Al-Huda Jatirejo, termasuk dalam mengungkap peran sukses merawat strategi

tersebut.

d. Dokumentasi

Page 26: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

22

Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode wawancara dan

observasi dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi dalam penelitian ini ingin

memperoleh berbagai informasi dari profil madrasah, laporan penelitian, buku,

kliping berita, website, surat ataupun foto, yang semuanya terkait dengan strategi

manajamen pendidikan Islam di MTs Al-Huda Jatirejo.

Page 27: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

23

E. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan

mengorganisasikan data kedalam kategori menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari dan membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami diri sendiri

maupun orang lain (Sugiyono, 2013, p. 335).Tujuan analisis data adalah untuk

mengungkapkan data yang perlu dicari, metode dan pertanyaan yang harus

digunakan untuk mendapatkan informasi dan kesalahan yang harus diperbaiki.

Sesuai model analisis data kualitatif, langkah-langkah analisis data yang

dilakukan meliputi (1) setelah data terkumpul, peneliti mengadakan reduksi data

dengan jalan merangkum laporan lapangan, mencatat hal-hal pokok yang

relevandengan fokus penelitian, (2) menyusun secara sistematik berdasarkan

kategori dan klasifikasi tertentu, (3) membuat display data dalam bentuk tabel

ataupun gambar sehingga hubungan antara data yang satu dengan lainnya menjadi

jelas dan utuh, (4) mengadakan crosssiteanalysis dengan cara membandingkan dan

menganalisis data secara mendalam, (5) menyajikan temuan, menarik kesimpulan

dalam bentuk umum dan implikasi penerapan/rekomendasi bagi pengembangan.

Ada beberapa cara untuk menganalisis data kualitatif dalam penelitian ini,

yaitu:

a) Reduksi Data (Reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada

hal yang penting dicari tema dan membuang yang tidak perlu. Melalui reduksi, data

Page 28: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

24

yang direduksi akan menggambarkan secara jelas dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya. Bagi peneliti yang baru dalam

melakukan reduksi data, dapat mendiskusikan pada orang lain yang dipandang ahli,

melalui diskusi itu maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga mereduksi

data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

b) Penyajian Data (Display)

Penelitian ini menyajikan data dalam bentuk uraian, tabel, grafik, gambar,

phie chart dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data dapat

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga akan mudah dipahami

(Sugiyono, 2013, p. 341).

c) Pengambilan Keputusan (Validation)

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan

berubah jika ditemukan bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Namun jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung

bukti-bukti valid saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel. Dengan demikian

kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah

yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah

dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif

masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian di lapangan

(Sugiyono, 2013, p. 345).

d) Teknik Pengujian Keabsahan Data

Page 29: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

25

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid jika tidak

ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti. Sedangkan teknik pengujian keabsahan data dapat

dilakukan dengan cara perpanjangan waktu pengamatan, meningkatkan ketekunan,

menggunakan bahan referensi dan triangulasi, yang diartikan diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu,

sehingga digunakan triangulasi subjek, triangulasi metode dan triangulasi waktu

(Sugiyono, 2013, p. 373).

F. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap.Pertama adalah tahap pra-

lapangan, yang meliputi menyusun proposal penelitian, memilih lapangan

penelitian, mengurus surat tugas dan perizinan, menjajaki studi pendahuluan,

memanfatkan berbagai sumber informasi dan menyiapkan perlengkapan penelitian.

Kedua adalah tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi memahami latar penelitian

dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan aktif sambil mengumpulkan

data. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara ke

berbagai pihak yang telah ditentukan, observasi, mengambil dokumentasi dari

objek penelitian dan menelaah teori-teori yang relavan terkait dengan kerukunan

umat beragama. Ketiga adalah pasca lapangan, yang meliputi analisis data,

penyusunan laporan penelitian, sosialisasi hasil penelitian untuk memperoleh feed

back dan penyerahan laporan penelitian ke berbagai pihak, seperti kampus,

pemerintah daerah, objek penelitian MTS Al-Huda Jatirejo dan lain sebagainya.

Page 30: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

26

G. Sistematika Penulisan

Hasil penelitian ini akan disusun berdasarkan lima bab. Bab pertama

membahas tentang pendahuluan, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab kedua berisi tentang landasan teori.Bab ini membahas tentang kajian

manajemen pendidikan Islam dan makna negeri atas angin.

Bab ketiga tentang hasil penelitian. Bab ini membahas tiga hal, yaitu deskripsi

objek penelitian, potret manajemen pendidikan Islam di MTs Al-Huda Jatirejo dan

faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi manajemen pendidikan

Islam di objek.

Bab keempat tentang analisis. Bab ini akan membahas kedua temuan

penelitian pada bab ketiga dalam mendeskripsikan jawaban kedua rumusan

masalah. Pembahasan ini tentu akan dikaitkan dengan landasan teori yang terdapat

dalam bab kedua.

Bab kelima adalah penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan

berisi tentang jawaban dari kedua rumusan masalah. Saran akan diberikan kepada

semua pihak yang terkait dengan implementasi manajemen pendidikan Islam di

MTs Al-Huda Jatirejo.

Page 31: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Perkembangan MTS Al Huda

Perkembangan ilmu dan teknologi tidak saja menghasilkan segala fasilitas

kemudahan, efektivitas dan efisiensi bagi manusia untuk meraih

kesejahteraan, namun disisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi apabila jatuh

ketangan yang egois dan serakah maka ia akan menghadirkan bencana bagi

umat manusia. Ambisi untuk memenuhi nafsu duniawi tidak akan pernah

berhenti manakala tidak diimbangi dengan adanya kesadaran untuk

memenuhi kebutuhan uchrowi. Keseimbangan orientasi antara kepentingan

dunia dan akhirat (jasmani/rohani) akan melahirkan generasi paripurna (insan

kamil) sebagai manifestasi dari konsep keseimbangan yang diamanatkan

Allah dalam Al-Quran tentang adanya kewajiban untuk menjaga

keseimbangan antara dunia dan akhirat.

Terjadinya berbagai macam gejolak pada setiap lini dan sektor kehidupan

yang tidak jarang ditandai dengan tindak anarkhi dan main hakim sendiri

merupakan pemandangan lumrah dan tidak asing bagi kita bangsa Indonesia.

Penyimpangan dan tindakan yang jauh dari ruh islami dan juga budaya luhur

bangsa merupakan akibat dari lunturnya kesadaran dan pemahaman akan

pentingya nilai-nilai islami. Sebagai antisipasi dari kerusakan moralitas

bangsa yang lebih parah pada masa-masa yang akan dating, diperlukan

kesiapan dan kesigapan dari seluruh komponen bangsa khususnya umat islam

dimanapun berada. Dengan menjadikan Madrasah sebagai sentral

penyadaran, pembinaan, pengendalian dan pembangunan mental umat

khususnya generasi muda islam terhadap ancaman demoralisasi yang akan

menghancurkan umat Islam di masa-masa yang akan datang.

Page 32: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

28

Bertitik tolak dari kerangka tersebut di atas, RKB Madrasah Tsanawiyah AL-

HUDA, di Dusun Blongko, Desa Blongko, Kec. Ngetos, Kab. Nganjuk. telah

sepakat untuk meningkatkan fasilitas membangun Ruang Kelas Baru

madrasah tersebut.

Page 33: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

29

PROFIL MADRASAH TSANAWIYAH

1. Nama : MTs AL-HUDA Ngetos

2. No. Statistik Madrasah : 121235180046

3. NPSN : 20582432

4. Alamat Lengkap Madrasah

a. Dusun : Jatirejo

b. Desa : Mojoduwur

c. Kecamatan : Ngetos

d. Kabupaten : Nganjuk

e. Provinsi : Jawa Timur

f. No. Tlp / HP : 081335218737

5. NPWP Madrasah : 02.784.138.6-655.000

6. Nama Kepala Madrasah : Djayus Budiono, S.H.I

7. Tanggal Berdiri MTs : 1 Juli 2006

8. Nama Yayasan : Yayasan Al-Huda Jatirejo

9. Alamat Yayasan : Jatirejo, Mojoduwur, Ngetos, Nganjuk, jawa

Timur.

10. No.Tlp / HP Yayasan : 085790293177

11. No.Akta Yayasan : Nomor AHU-0023297 AH.01.04.Tahun 2015

12. Kepemilikan Tanah : Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa /

Menumpang / lainnya

a. Status Tanah ( Sertakan foto copy )

b. Luas Tanah 546 m2

13. Satatus Bangunan : Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa /

Menumpang / lainnya

14. Luas Bangunan : 210 m2

15. Waktu Belajar : Pagi Hari

16. Status Tanah & Gedung : Milik sendiri

17. Jumlah lokal : 3 Lokal

18. Kurikulum : Menggunakan Kurikulum Kemenag RI

19. Keadaan Murid :

Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki – laki Perempuan

VII 15 10 25

VIII 17 12 29

IX 22 13 35

20. GEDUNG

A. Kondisi Gedung

1. Kontruksi gedung : Permanen

2. Status Milik : Milik sendiri

3. Jumlah Lokal : 4 lokal

4. Kelas VII : Belum

5. Kelas VIII : Rusak berat

6. Kelas IX : Baik

7. Ruang Kantor : Rusak

Page 34: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

30

8. Masjid/ Mushola : ada

9. Asrama Siswa : tidak ada

10. WC/ Uretor : tidak ada

11. Gudang : tidak ada

C. MEUBELAIR

1. Meja / Kursi Murid : 63 buah

2. Kursi Guru, pegawai : 10 buah

3. Meja : 4 buah

4. Almari : 2 buah

5. Meja Kepala Sekolah : 1 buah

6. Rak Buku : 1 buah

7. Papan Tulis : 5 buah

8. Papan Absen : 5 buah

STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH TSANAWIYAH AL-HUDA

YAYASAN AL-HUDA JATIREJO

K. SAMSUDIN

KEPALA MADRASAH

DJAYUS BUDIONO, S.H.I.

KOMITE MADRASAH

IMAM FUDLOLI, S.Pd.I

TATA USAHA

LAILA USWATUN K, S.Pd.I

WAKIL KEPALA

KURIKULUM : SUWANDI, S.E

KESISWAAN : IRFAI

HUMAS : JUNI ISWANTO, M.Pd

SARPRAS : UMI NADLIROH, S.Pd.I

DEWAN GURU

Page 35: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

31

YAYASAN “AL-HUDA“ JATIREJO

MADRASAH TSANAWIYAH “AL-HUDA”

NSM : 121235180046 / NPSN : 20582432 / Akreditasi : B

AKTA NOTARIS : NUR HIDAYAT, SH, M.Kn. NO. 150

Tanggal 08 Nopember 2015

Badan Hukum : Nomor AHU-0023297.AH.01.04.Tahun 2015

Alamat : Dsn Jatirejo, Ds Mojoduwur, Kec Ngetos, Kab Nganjuk KODE POS

64474 Telpon 085790293177

KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH

MADRASAH TSANAWIYAH “AL-HUDA” NGETOS

Nomor : 01 / MTs AL-HUDA / I / 2019

TENTANG

PEMBAGIAN TUGAS GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR

MENGAJAR

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019

KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH “AL-HUDA” Ngetos

Menimbang

:

1. Bahwa dalam memperlancar pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di

MTs AL-HUDA NGETOS, perlu menetapkan pembagian tugas guru.

Mengingat

:

1. Undang – undang No. 20 Tahun 2003

2. Undang – undang No. 02 Tahun 1999

3. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990

4. Keputusan Mendikbud No. 048/II/1992 dan No 045/II/1993

5. Keputusan Menteri Agama No. 372 Tahun 1993

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama

Kedua

Ketiga

Keempat

Kelima

: Pembagian tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada

tahun pelajaran seperti pada lampiran II dan III keputusan

ini.

: Menugaskan guru untuk melaksanakan tugas bimbingan

seperti tersebut pada lampiran I keputusan ini.

: Masing – masing guru melaporkan pelaksanaan tugasnya

secara tertulis dan berkala kepada Kepala Sekolah.

: Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini,

dibebankan pada anggaran yang sesuai.

: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan

apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam

keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana

mestinya.

Page 36: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

32

Ditetapkan di : Ngetos

Pada Tanggal : 1

Januari 2019

Kepala MTs

DJAYUS BUDIONO,

S.H.I

Lampiran 1 : SK Kepala MTs AL-HUDA

Ngetos

Nomor : 01 / MTs AL-HUDA / I /

2019

Tanggal : 1 Januari 2019

MTS AL-HUDA Ngetos

TAHUN PELAJARAN 2018-2019 SEMESTER GENAP

A. KEPALA MADRASAH DAN WAKIL-WAKIL KEPALA MADRASAH

1. Djayus Budiono, S.H.I : Kepala Madrasah

2. Suwandi, S.E : Waka Kurikulum

3. Irfai : Waka Kesiswaan

4. Umi Nadliroh, S.Pd.I : Waka Humas & Waka Sarpras

B. KETATAUSAHAAN

1. Laila Uswatun Kasanah, S.Pd.I : Kepala Tata Usaha

2. Siti Nur Cholifah : Staf Tata Usaha

C. BENDAHARA

1. Evin Nikamah, S.Pd : Bendahara BOS & BSM

D. OPERATOR

1. Laila Uswatun Kasanah, S.Pd.I : Operator

E. PEMBINA

1. Sri Winarti, S.Pd : Pembina Osis

2. Laila Uswatun Kasanah, S.Pd.I : Pembina Pramuka

3. Nunung Hidayatulloh : Pembina Keagamaan

4. Nur Hadi : Pembina Olah Raga & Ketrampilan

5. Ahmad Rifa`i, S.Pd.I : Pembina Kesenian

F. BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Dra. Riadul Badiah : Koordinator BK

2. Ahmad Rifa`i, S.Pd.I : Staf BK

G. WALI KELAS

1. Moh. Syafi`i Hasbi, S.Pd : Wali Kelas VII A

2. Hartatik, S.Pd : Wali Kelas VII B

3. Sri Winarti, S.Pd : Wali Kelas VIII A

4. Nunung Hidayatulloh : Wali Kelas VIII B

5. Umi Nadliroh, S.Pd.I : Wali Kelas IX A

Page 37: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

33

6. Ahmad Rifa`i, S.Pd.I : Wali Kelas IX B

H. LABORATORIUM

1. Nur Hadi : Kepala Laboratorium

I. KOPERASI

1. Nur Isna Indah Kurniawati, S.Pd.I : Koperasi

J. PERPUSTAKAAN

1. Moh. Syafi`i Hasbi, S.Pd : Kepala Perpustakaan

Kepala MTs AL-

HUDA

DJAYUS BUDIONO,

S.H.I

Hasil wawancara dengan pihak terkait Madrasah Tsanawiyah al Huda

4.2 Analisis Kualitatif

4.2.1 Strategi bersaing Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Huda Kabupaten

Nganjuk

a. Permintaan terhadap Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Huda Kabupaten

Nganjuk

Kondisi permintaan terhadap Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al

Huda Kabupaten Nganjuk sebagai berikut:

1) Adanya peningkatan siswa setiap tahunnya yang bertambah,

permintaan semakin tahun semakin besar

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Huda Kabupaten Nganjuk

setiap tahunnya mengalami peningkatan siswa, permintaan

semakin tahun semakin besar, sebagaimana hasil wawancara

dengan Bapak Toha Ma’sum, wakil sekretaris yayasan AL HUDA,

yang menyatakan:

Page 38: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

34

“Murid di Madrasah Tsanawiyah (MTs) setiap tahunnya

mengalami peningkatan siswa, permintaan semakin tahun

semakin besar,” (Wawancara pada tanggal 12 Desember

2019).

Hal senada juga dinyatakan oleh Bapak Imam Muhtadi,

wakil ketua yayasan AL HUDA, sebagai berikut:

“Dengan semakin meningkatnya murid setiap tahunnya

menunjukkan permintaan semakin tahun semakin besar,

sehingga ini menunjukkan orang tua punya harapan besar

kepada madrasah.” (Wawancara pada tanggal 12 Desember

2019).

Dengan bahasa berbeda, Bapak Rifai, guru MTs Al Huda,

menyatakan hal serupa, sebagai berikut:

“Permintaan semakin tahun semakin besar, sehingga murid

bertambah banyak. Hal ini menunjukkan orang tua punya

harapan besar kepada madrasah.” (Wawancara pada tanggal

18 Desember 2019).

Permintaan semakin tahun semakin besar, sehingga murid

bertambah banyak. Hal ini menunjukkan orang tua punya harapan

besar kepada madrasah. Data tersebut diperkuat dengan hasil

wawancara DJAYUS BUDIONO, S.H.I., kepala MTs Al Huda yang

menyatakan bahwa:

“Bertambah banyak murid yang mondok menunjukkan

Permintaan semakin tahun semakin besar. Hal ini

menunjukkan orang tua punya harapan besar kepada

madrasah, sehingga madrasah harus berusaha memberikan

pelayanan yang terbaik.” (Wawancara pada tanggal 28

Desember 2019).

Hal senada juga diungkapkan oleh Nur Hasyim, sekretaris

yayasan AL HUDA, yang menyatakan:

Page 39: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

35

“Murid yang bertambah banyak menunjukkan orang tua

punya harapan besar kepada madrasah, sehingga madrasah

harus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik.”

(Wawancara pada tanggal 28 Desember 2019).

Data di atas didukung dengan hasil wawancara dengan

Abdullah, salah satu wali murid MTs Al Huda, yang menyatakan

bahwa:

“Saya menyekolahkan anak saya disini yang paling jelas ya

pokoknya mondok, disamping masalah kedisiplinan dan

mengutamakan akhlakul karimah.” (Wawancara pada

tanggal 28 Desember 2019).

Data tersebut diperkuat dengan hasil observasi pada tanggal

28 Desember 2019, peneliti melihat jumlah siswa secara langsung

dan tiap tahunnya terbukti dibuku PMB yang setiap tahunnya

semakin banyak jumlah muridnya. Dapat di lihat dalam data pada

gambar 4.1 Jumlah Siswa/Siswi Madrasah Tsanawiyah Yayasan Al

Huda

Page 40: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

36

Menambah tenaga kependidikan dan sarana prasarana

Menambah tenaga kependidikan dan sarana pra-sarana

menjadi strategi bersaing Madrasah Tsanawiyah (MTs)

sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Toha Ma’sum yang

menyatakan:

“Menambah tenaga kependidikan dan sarana prasarana

menjadi strategi bersaing Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al

Huda dilakukan untuk menyeimbangkan murid yang

semakin bertambah setiap tahunnya.” (Wawancara pada

tanggal 12 Desember 2019).

Hal senada juga dinyatakan oleh Bapak Imam Muhtadi

sebagai berikut:

“Penambahan guru dan fasilitas sekolah dilakukan untuk

menjaga keseimbangan atas penambahan jumlah siswa pada

tiap tahunnya.” (Wawancara pada tanggal 12 Desember

2019).

Hal senada juga dinyatakan oleh Bapak Mahmud sebagai

berikut:

“Sekarang banyak perbaikan dan penambahan fasilitas

sekolah, hal ini terus dilakukan mengingat semakin

bertambahnya murid yang mendaftar dan sekolah di sini.”

(Wawancara pada tanggal 18 Desember 2019).

Penambahan guru dan fasilitas sekolah dilakukan untuk

menjaga keseimbangan atas penambahan jumlah siswa pada tiap

tahunnya Data tersebut diperkuat dengan hasil wawancara bpk

djayus yang menyatakan:

“Upaya untuk merespon permintaan yang semakin banyak,

ya menambah sarana, menambah guru, dan menambah

Page 41: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

37

fasilitas lain yang dibutuhkan, juga meningkatkan kerjasama

dengan pondok, karena kan wajib mondok.” (Wawancara

pada tanggal 21 Desember 2019).

Hal senada juga diungkapkan oleh Nur Hasyim yang

menyatakan:

“Penambahan fasilitas sekolah dilakukan untuk menjaga

keseimbangan atas penambahan jumlah siswa pada tiap

tahunnya. Dilakukan perbaikan secara terus menerus untuk

memberikan pelayanan yang terbaik buat pelanggan,

sehingga semakin banyak wali murid yang menyekolahkan

anak-anaknya.” (Wawancara pada tanggal 21 Desember

2019).

Data tersebut diperkuat dengan hasil observasi pada tanggal 28 Desember 2019,

peneliti melihat secara langsung adanya penambahan fasilitas-fasilitas madrasah

di antaranya penambahan fasilitas kelas. Gambar 4.2 potret sekolah dari depan

Page 42: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

38

Memadukan Pembelajaran kurikulum Kementerian agama dan

kurikulum salafiyah

Penawaran yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al

Huda Kabupaten Nganjuk dengan memadukan pembelajaran

kurikulum Kementerian agama dan kurikulum salafiyah

sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Toha Ma’sum yang

menyatakan bahwa:

“Pembelajaran kurikulum Kementerian Agama dilaksanakan

pagi hari, dan kurikulum salafiyah dilaksanakan diluar jam

Madrasah. Program ini dilaksanakan pada malam hari

dengan sistem klasikal, serta mengadopsi sistem salafiyah

murni.” (Wawancara pada tanggal 12 Desember 2019).

Hal senada juga dinyatakan oleh Bapak Imam Muhtadi

sebagai berikut:

“Madrasah berkurikulum salafiyah adalah Madrasah yang

kurikulumnya disusun secara mandiri oleh lembaga dengan

ciri khas pesantren salaf (kuno). Dalam pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi dan lain-lain dilaksanakan secara

mandiri oleh Madrasah. Pembelajaran kurikulum

Kementerian agama dilaksanakan pagi hari, dan kurikulum

salafiyah dilaksanakan diluar jam madrasah.” (Wawancara

pada tanggal 12 Desember 2019).

Hal senada juga dinyatakan oleh Bapak Mahmud sebagai

berikut:

“Program pengembangan keilmuan untuk santri yang sedang

menempuh pendidikan di MTs Kurikulum Kementerian

Agama, ditetapkan dengan istilah “Program Madrasah

Diniyah” Madrasah Tasnawiyah Al Huda. Program ini

bertujuan untuk memberikan pendidikan ke-salafiyahan,

dilaksanakan pada malam, serta dikelola oleh Madrasah.

Sistem pembelajaran yang dilaksanakan, sebagaimana sistem

Page 43: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

39

salafiyah yang ada. Program ini wajib diikuti oleh semua

santri, dan merupakan salah satu syarat untuk kelulusan di

Madrasah Tsanawiyah berkurikulum Kemenag.”

(Wawancara pada tanggal 18 Desember 2019).

Data tersebut diperkuat dengan hasil wawancara Djayus

yang menyatakan:

“Program pengembangan keilmuan untuk santri yang sedang

menempuh pendidikan di MTs Kurikulum Kementerian

Agama, ditetapkan dengan istilah “Program Madrasah

Diniyah” Madrasah Tasnawiyah Al Huda dengan

memberikan pendidikan ke-salafiyahan, dilaksanakan pada

malam, serta dikelola oleh Madrasah. Sistem pembelajaran

yang dilaksanakan, sebagaimana sistem salafiyah yang ada.

Pembelajaran kurikulum Kementerian agama dilaksanakan

pagi hari, dan kurikulum salafiyah dilaksanakan diluar jam

Madrasah. Program ini dilaksanakan pada malam hari

dengan sistem klasikal, serta mengadopsi sistem salafiyah

murni.” (Wawancara pada tanggal 28 Desember 2019).

Data di atas didukung dengan hasil wawancara dengan Wali

murid yang menyatakan:

“Yang pasti, di sekolah ini terkenal disiplin, dan ada

pondoknya, itu yang berbeda, sampai-sampai menata sepeda

saya sangat rapi, itu contohnya.” (Wawancara pada tanggal

28 Desember 2019).

Data tersebut diperkuat dengan hasil observasi pada tanggal

28 Desember 2019, peneliti melihat Pembelajaran kurikulum

Kementerian agama dilaksanakan pagi hari, dan kurikulum

salafiyah dilaksanakan diluar jam Madrasah. Program ini

dilaksanakan pada malam hari dengan sistem klasikal, serta

mengadopsi sistem salafiyah murni.

Page 44: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

40

Gambar 4.3 kondisi pembelajaran di ruang sederhana namun

bermakna

Page 45: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

41

Arah kebijakan tersebut merupakan dasar strategi dalam kondisi

stabil yang ditunjukkan Kuadran I yang artinya situasi menguntungkan

karena madrasah mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat

memanfaatkan peluang secara maksimal sehingga mampu menerapkan

strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Artinya,

dalam pengembangan ke depan, Madrasah Tsanawiyah (MTs) dapat

menggunakan strategi pertumbuhan agresif yang dilakukan secara bertahap

sesuai skala prioritas. Dan strategi tersebut didukung dengan jumlah murid

yang bertambah setiap tahunnya disebabkan oleh anak para alumni yang

sekolah dan mondok, kurikulum yang ditetapkan oleh kementerian

dikombinasikan dengan kurikulum salafiyah, sehingga jumlah murid baru

lebih banyak dari pada jumlah keseluruhan murid sebelumnya, kualitas

alumni bagus dapat dilihat dari alumni yang ada di masyarakat dan

penambahan lokasi dapat memberikan kenyamanan pada murid dapat

meningkatkan pengembangan strategi bersaing agresif di Madrasah

Tsanawiyah (MTs).

Temuan mengenai Strategi bersaing Madrasah Tsanawiyah (MTs) alHuda

Kabupaten nganjuk dapat dilihat dalam gambar berikut:

Page 46: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

42

Gambar 4.2 Strategi Bersaing MTs dari Pondok Pesantren Yayasan Al-Ghozali

Strategi bersaing Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Huda Pesantren Yayasan Al Al Huda

1) Adanya peningkatan siswa setiap tahunnya yang bertambah, permintaan semakin tahun semakin besar

2) Pengelolaan yang baik dengan menyediakan pondok pesantren

3) Komunikasi yang baik dengan kepala dan yayasan untuk kemajuan madrasah

4) Menambah tenaga kependidikan dan sarana prasarana

Penawaran yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari pondok Pesantren Yayasan Al Ghozali Kabupaten Nganjuk

1) Mempersiapkan dan mengelola murid dengan baik

2) Murid harus mondok, sehingga murid bisa sekolah dan mengaji

3) Tercipta lingkungan yang bersih dan sehat 4) Memadukan Pembelajaran kurikulum

Kementerian agama dan kurikulum salafiyah

Pemasaran yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Huda Kabupaten Nganjuk

1) Pemasaran produk yang dilakukan dengan memadukan pembelajaran kurikulum Kementerian agama dan kurikulum salafiyah.

2) Price yang dilakukan dengan biaya yang dialokasikan sesuai dengan anggaran, dihemat dan sesuai dengan kebutuhan serta kesederhanaan.

3) Promotion yang dilakukan dengan memanfaatkan alumni karena alumni merupakan brosur hidup yang nyata dan melalui website serta perlombaan berbaris.

4) Place dari pondok Pesantren Yayasan Al Ghozali Kabupaten Nganjuk yaitu: akses menuju madrasah sangat mudah dan mengadakan perluasan lokasi.

Page 47: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

43

Kondisi medan harus menempuh perjalanan yang tidak mudah untuk bias

menjangkau lokasi madrasah Tsyanawiyah yang masih harus memerlukan

perhatian dari pemerintah dalam mengoptimalkan sarana jalan yang masih

dikatakan jauh dari kata layak

Gambar 4.4 kondisi medan yang terjal menuju lokasi

Page 48: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

44

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

a. Strategi bersaing Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari pondok Pesantren

Yayasan Al hUDA Kabupaten Nganjuk yaitu: 1) Kondisi permintaan

terhadap Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari Pondok Pesantren Yayasan

Al Huda Kabupaten Nganjuk dengan adanya peningkatan siswa setiap

tahunnya yang bertambah, permintaan semakin tahun semakin besar,

pengelolaan yang baik dengan menyediakan pondok pesantren,

komunikasi yang baik dengan kepala dan yayasan untuk kemajuan

madrasah, menambah tenaga kependidikan dan sarana prasarana, 2)

penawaran yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari Pondok

Pesantren Yayasan Al Huda kabupaten Nganjuk dengan mempersiapkan

dan mengelola murid dengan baik, murid harus mondok, sehingga murid

bisa sekolah dan mengaji, tercipta lingkungan yang bersih dan sehat,

memadukan Pembelajaran kurikulum Kementerian agama dan

kurikulum salafiyah. 3) Pemasaran yang dilakukan Madrasah

Tsanawiyah (MTs) dari pondok Pesantren Yayasan Al Huda Kabupaten

Nganjuk sebagai berikut: a) dengan memadukan pembelajaran

kurikulum Kementerian Agama dan kurikulum salafiyah dan menjadi

penunjang pengembangan life skill dan prestasi dengan memberikan

pelatihan qiro’atul Qur’an, khitobah setiap bulan, kursus komputer,

bahtsul masa’il, tahfidz al-Qur’an, program pembinaan dan

Page 49: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

45

pengembangan prestasi mata pelajaran dan program khusus sehingga

terbentuk keterampilan kebutuhan industry 4.0 akan teknologi

digitalisasi serta berkarakter moral pribadi yang rajin, terampil, adaptip,

tangguh dalam mengikuti perkembangan jaman. b) biaya yang

dialokasikan sesuai dengan anggaran, dihemat dan sesuai dengan

kebutuhan serta kesederhanaan, c) dengan memanfaatkan alumni karena

alumni merupakan brosur hidup yang nyata dan melalui website serta

perlombaan berbaris. d) lokasi Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari pondok

Pesantren Yayasan Al Huda Kabupaten Nganjuk yaitu: akses menuju

madrasah sangat mudah dan mengadakan perluasan lokasi.

B. SARAN

1. Bagi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Huda Ngetos Kabupaten Nganjuk

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi dan kajian

dalam merumuskan strategi bersaing dan pemasaran sekolah khususnya di

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Huda Kabupaten Nganjuk agar dapat

mempertahankan eksistensinya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini, dapat dijadikan sebagai acuan untuk kajian

pendidikan selanjutnya. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan bisa

dijadikan bahan referensi untuk penelitian berikutnya yang berhubungan

dengan model pengembangan strategi bersaing dan strategi pemasaran

sekolah swasta berorientasi lingkungan khususnya. Terutama bagi peneliti

yang mengambil judul dan tema yang sama untuk dijadikan referensi dan

Page 50: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

46

tambahan materi dalam studinya, dengan harapan, dapat diperoleh data

yang lebih spesifik dan akurat dan dapat bermanfaat untuk menambah data

dan pengetahuan dalam kajian ilmu ekonomi. Hasil penelitian ini

diharapkan juga menjadi inspirasi dan motivasi bagi kemajuan model

pengembangan strategi bersaing.

Page 51: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

47

Daftar Pustaka

Alma, B. (2008). Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan, Fokus pada

Mutu dan Layanan Prima. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiono, D. (2017). Observasi Lapangan dan Wawancara KepalaMTs Al-Huda Jatirejo.

Hasil Observasi ke Candi Ngetos. (2017).

Kemendikbud, D. (2017).

http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=051402&level=3.

Mardalis. (1993). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Marno. (2008). Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung: Refika Aditama.

Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhaimin. (2005). Pengembangan Kurikulum PAI disekolah sekolah dan Perguruan Tinggi.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Muhaimin. (2003). Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Nurkholis. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah: Teori,Model dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo.

Prasko. (2015). Data Primer dan Data Sekunder Penelitian.

Raharjo, S., & Gunanto. (2011). Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Kudus: Nora Media

Enterprise.

Sagala, S. (2009). Manajemen dalampeningkatan mutu pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Slamet, P. (2006). Manajemen Berbasis Sekolah.

Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Undang-Undang RI No.20 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. (2005). Bandung: Fokusmedia.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syaifuddin. (2002). Managemen MUtu Terpadu dalam Pendidikan: Konsep,Strategi danAplikasi.

Jakarta: Grasindo.

Syaifuddin. (2005). Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Ciputat Press.

Ulfatin, N. (2013). Metode Penelitian Kualitative di Bidang Pendidikan. Malang: Bayumedia.

Page 52: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

48

Lampiran 1 Lampiran 1 kegiatan

Pusat kegi at an

Page 53: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

49

Lampiran 2

Susunan organisasi tim peneliti/pelasana dan pembagian tugas

No Nama

/NIDN

Instansi

asal

Bidang ilmu Alokasi

waktu

Uraian

1 Wawan

Herry

setyawan,

UNISKA Pendidikan

Bahasa

Inggris

8 1 Menyusun proposal penelitian

2. Mengumpulkan data penelitian

3. Analisis data penelitian

4. Menyusun laporan penelitian

5. Perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi proses belajar.

6. Menyusun buku ajar

7. Menyusun artikel ilmiah

8. Mendesain sampul buku

2 Kristanti

Yuntoro

Putri,

S.Pd.,

M.Pd.

UNISKA Pendidikan

Bahasa

Inggris

8 1 Menyusun proposal penelitian

2. Mengumpulkan data penelitian

3. Analisis studi kelayakan

pembelajaran

4. Menyusun laporan penelitian

5. Menyusun artikel ilmiah

6. Menyusun buku ajar

7. Mendesain banner, poster,

leafleat.

8. Menyusun laporan

keuangan.

BIODATA PENELITI

Peneliti 1

KETUA PENELITI

a. Nama Lengkap : Wawan Herry Setyawan, M.Pd.

b. NIDN : 0705128201

c. Jabatan fungsional : Asisten Ahli

d. Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

e. Nomer HP/Surel : 081234300123

f. PT : Universitas Islam Kadiri

g. Tempat tgl lahir : Nganjuk, 12 Desember 1982

h. Mata Kuliah yg diampu : 1. Ekstensive Listening

2. Akademik Listening

Page 54: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

50

ANGGOTA PENELITI

a. Nama Lengkap : Kristanti yuntoro Putri, S.Pd., M.Pd.

b. NIDN : 2125027902

c. Jabatan fungsional : Asisten Ahli/III-B

d. Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

h. Nomer HP/Surel : 085546666528/ [email protected]

i. PT : Universitas Islam Kadiri

e. Tempat tgl lahir : Nganjuk, 07-06 1987

f. Mata Kuliah yg diampu : 1. English Drama

2. Profesional Speaking

3. Debate

g. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Perguruan tinggi Universitas Islam

Kadiri

Universitas Widya

Mandala Surabaya

Universitas

Negeri Surabaya

Bidang Ilmu Pendidikan

bahasa Inggris

Magister

Pendidikan bahasa

Inggris

Teknologi

Pendidikan

Thn Masuk-Lulus 2001-2005 2007-2009 2015-sekarang

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Effectiveness

using picture to

improve

vocabulay

elementary school

Model of reading at

Senior High School

in Surabaya

Pembimbing Drs. Musta’in Prof. Dr. Agustinus

Ngadiman, M.Pd.

Prof. Dr.

Rusijono, M.Pd.

h. Pengalaman penelitian (bukan Skripsi, Thesis)

No Tahun Judul peneltian Publish

1

Page 55: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

51

Lampiran publikasi

Alamat luaran artikel ilmiah yang dimuat adalah:

http://proceeding.pascauniska.ac.id/index.php/prosidingseminar

Page 56: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

The innovation of managing audio media for teaching

listening in MTs Al Huda Ngetos Nganjuk

Wawan Herry Setyawan1*, Kristanti Yuntoro Putri2

1 Universitas Islam Kadiri (UNISKA)

e-mail, 1* [email protected], 2 [email protected]

Abstract: the purpose of this research is to establish the learning media (audio media) and to

find out the effectiveness of using the audio media for teaching listening in MTs Al Huda. The

researcher used quantitative method. The result of finding potential problem and solution is that

the listening practice is very rare to do and the teachers do not use the audio media yet. The result

of the research showed that the Audio Media for Teaching Listening was valid, the average of

the three material validators is 93%and the three media validators is 84%. The result of product

trial showed that the model was effective. The class consisted of 32 students involved in the need analysis and try out using one group pre and post-test experimental design method. The result of

pre- test (57.13) was increasing in the post- test result (83.06). In paired sample t-test, t-count

was -21.351 with sig 0.050. The product gave a significant effect to the students’ listening skill.

It was valid and could be used as the media in teaching and learning process. The “Active

Listening” Audio Media enhanced the students’ listening skill.

Keyword: inovation, managing audio media, teaching listening

Introduction

English has been taught as one of the compulsory subjects at schools in Indonesia

(Ahn, 2008). Based on the Indonesian government regulation, English is taught in every

levels of school Davies & Pearse, (2000), starts from Elementary School, Junior High

School and Senior High School that uses the 2013 curriculum right now (Akbari, 2015).

Montesco & Moreira, (2002); Boerma et al., (2015); Simon et al., (

2005) Language is a universal communication tool, Wang et al., (2013) through a

language we can show an idea, feeling and some messages to other (W. Herry Setyawan

et al., 2019).

Indonesia is one of countries which is aware about the importance of English in

developing and learning English as a foreign language (Zhang, 2013). Especially the

fourth skill of language, listening is the most important skill to master because listening

is a key to all effective communication Setyawan et al., (2018). Listening is the ability to

accurately receive and interpret messages in the communication process (Setyawan et al.,

2019).

Rane, 2011); Moore et al., (2019) Good ability in listening means having competence

to comprehend information during listening activities or transfer the information in

written or oral communication. W. H. Setyawan, (2017) Listening can be helpful for

students in running successful communication. The students’ communicative competence

successfully runs together with a good listening skill of students. This statement means

that we can master a language if we have the ability to listen in order to create a good

communication (Kelley & Littenberg, 2019).

The students also have to prepare listening strategies in order to help them in figuring

out some problems that they will face in the listening process (Namaziandost et al., 2019).

Page 57: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

Le, (2019) The learners get difficulties to complete some listening tasks that relate to the

students’ listening comprehension skill, they may apply a strategy that can support them

in completing the task. In this case, the students may apply note taking strategy to notice

the important points from the audio (ÖZTÜRK & TEKiN, 2020); (Shirley et al., 2019);

(Rosenberg et al., 2019). Then, they can answer all of the questions by using the notes

that they had written. The learners may also apply bottom up or top down strategies to

guide them in the process of comprehension (Ossenbrink et al., 2019).

In short, the students should have the capability to apply listening strategies in listening

activities (Elfiona et al., 2019). However, without practice all of those points will not be

really helpful. Learners’ listening practice is also one of the influential factors in

improving their listening comprehension skill. The aim of this study is to provide the

listening learning media for the seventh grade students. It is indicated that the media audio

for teaching listening is very rare to do. The teacher used the text book and worksheet.

The teacher often gives dictation for the listening learning process.

Method

Desain this reseach used Research and developmend (RnD) Recording on the flashdisk

contains the materials for the seventh grade students of MTs Al Huda, accompanied by

practice exercises that are expected to improve the students’ listening ability. The

materialsandquestions is separated in each chapter so that it makes easier for the learning

process.

The hypothetical model of this research shown as follows:

Figure 1. Developing Sugiono model (Sugiono, 2016)

Result

In data collection and finding potentials and problems, the researcher did three

observations. First observation toward the school condition used descriptive observation.

Page 58: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

Descriptive observations an observation that done by the researcher when entered the

certain social situations.

In data collection and finding potentials and problems, the researcher did two

interviews. First interview toward the English teacher’s opinion about English learning

media and students’ listening skill. The interview done by the researcher used structural

interview. Structural interview is an interview where the interviewer has prepared the

interview guidelines for the interviewees

Figure 2 Adjust the speed and intonation

Table 1. The result of material validation

The three material validators have the same idea, they have the smae idea in the

appropiateness to the need of learning materials, so they gave 5 scores. But, they less

NO Item

Value Value Value

Expert 1 Σ Score Expert 2 Σ Score Expert 3 Σ Score

1. 1. 5 5 5 5 4 4

2. 2. 4 9 5 10 4 8 3. 3. 5 14 5 15 5 13 4. 4. 4 18 4 19 4 17 5. 5. 5 23 4 23 4 21 6. 6. 5 28 5 28 5 26 7. 7. 5 33 5 33 4 30 8. 8. 5 38 5 38 4 34 9. 9. 4 42 4 42 4 38

10. 10. 4 46 4 46 4 42 11. 11. 5 51 5 51 4 46 12. 12. 4 55 4 55 4 50 13. 13. 5 60 5 60 4 54 14. 14. 5 65 4 64 4 58 15. 15. 5 70 5 69 4 62 16. 16. 5 75 5 74 5 67 17. 17. 4 79 5 79 4 71

18. 18. 5 84 5 84 4 75 19. 19. 5 89 4 88 4 79 20. 20. 5 94 5 93 4 83

Total 94 93 83

Criterion

Score

100 100 100

Precentage

94 %

93 %

83 %

Page 59: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

agree in the appropriateness with the material subtances. So they gave 4 score, they

suggested the researcher to put the pre- task, whilst- task and post- task. From the result

of the validation and suggestions from three validators, the researcher added the pre-

task (Warm up), whilst- task that consists of tak 1, task 2 and task 3, and the post- task

(Exercises).

Figure 3. Result of pretest

Figure 4. Result of posttest

The result of pre- test (57.13) was increasing in the post- test result (83.06). In paired sample

t-test, t-count was -21.351 with sig 0.050. The product gave a significant effect to the students’

listening skill

Conclusion (Section style)

Based on the result of the research, the researcher concluded that the “Audio Media for

Teaching Listening to the Seventh Grade Students” was an effective model and

appropriate for teaching listening. The final product consists of pre-task, whilst task, and

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Pre- Test Score of VII A

Students' score

0

20

40

60

80

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

Post- Test Score of VII A

Students' score

Page 60: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

post task. In pre-task there was a listening the words. Each chapter included listening the

words and fined the meaning with the different theme. In while’s task, there was the

questions as the students’ task. In this section the students work independently to answer

the exercises. In post-task, there was a listening evaluation, so the students could create

their writing skill in this section. The product of this research, an Audio media for

teaching listening to the seventh grade students was developed based on Task Based

Language Teaching (TBLT) theory. The procedures of model implementation followed

six procedures. The model was effectively used in teaching and learning listening.

References

Ahn, K. (2008). Teaching as one has been taught: The impact of teacher socialization on

the implementation of English curricular reform. English Teaching (영어교육),

63(3), 91–117.

Akbari, Z. (2015). Current challenges in teaching/learning English for EFL learners: The

case of junior high school and high school. Procedia-Social and Behavioral

Sciences, 199(3), 394–401.

Boerma, T., Chiat, S., Leseman, P., Timmermeister, M., Wijnen, F., & Blom, E. (2015).

A quasi-universal nonword repetition task as a diagnostic tool for bilingual children

learning Dutch as a second language. Journal of Speech, Language, and Hearing

Research, 58(6), 1747–1760.

Davies, P., & Pearse, E. (2000). Success in English Teaching: A Complete Introduction

to Teaching English at Secondary School Level and Above. Oxford University Press.

Elfiona, E., Embryany, F., & Pamela, K. (2019). The use of mobile application as the

authentic listening materilas for tenth graders. Proceeding IAIN Batusangkar, 3(1),

111–116.

Herry Setyawan, W., Budiman, A., Septa Wihara, D., Setyarini, T., Nurdyansyah, Rahim,

R., & Barid Nizarudin Wajdi, M. (2019). The effect of an android-based application

on T-Mobile learning model to improve students’ listening competence. Journal of

Physics: Conference Series, 1175(1). https://doi.org/10.1088/1742-

6596/1175/1/012217

Herry Setyawan, Wawan, Budiman, A., Septa Wihara, D., Setyarini, T., Nurdyansyah,

Rahim, R., & Barid Nizarudin Wajdi, M. (2019). The effect of an android-based

application on T-Mobile learning model to improve students’ listening competence.

Journal of Physics: Conference Series, 1175(1). https://doi.org/10.1088/1742-

6596/1175/1/012217

Kelley, K. S., & Littenberg, B. (2019). Dichotic Listening Test–retest reliability in

children. Journal of Speech, Language, and Hearing Research, 62(1), 169–176.

Le, T. M. (2019). Teaching Listening Skills for English Non-Majored Students at Ba Ria-

Vung Tau University: Difficulties and Solutions.

Montesco, C. E., & Moreira, D. A. (2002). UCL-universal communication language.

Proc. of the First International Workshop on UNL, Other Interlinguas and Their

Applications, Las Palmas Spain, 33–37.

Moore, D. R., Hugdahl, K., Stewart, H. J., Vannest, J., Perdew, A. J., Sloat, N. T., Cash,

E., & Hunter, L. L. (2019). Listening difficulties in children: Behavior and brain

activation produced by dichotic listening of CV syllables. BioRxiv, 721209.

Namaziandost, E., Ahmadi, S., & Keshmirshekan, M. H. (2019). Listening

Page 61: TIM PENGUSUL - LPPM | UNISKA Kediri · Nomer HP/Surel : 081234300123/ wawansetyawan225@gmail.com ... potensi dan kebutuhan daerah. Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999 tentang

comprehensions problems and strategies used by intermediate EFL learners. Journal

of English Literature and Cultural Studies, 2(3), 28–41.

Ossenbrink, J., Finnsson, S., Bening, C. R., & Hoffmann, V. H. (2019). Delineating policy

mixes: Contrasting top-down and bottom-up approaches to the case of energy-

storage policy in California. Research Policy, 48(10), 103582.

ÖZTÜRK, D. T., & TEKiN, S. (2020). Language Teaching Research Quarterly.

Language Teaching Research, 14, 80–93.

Rane, D. B. (2011). Good listening skills make efficient business sense. The IUP Journal

of Soft Skills, 5(4), 43–51.

Rosenberg, H., McDonald, S., Rosenberg, J., & Westbrook, R. F. (2019). Measuring

emotion perception following traumatic brain injury: the Complex Audio Visual

Emotion Assessment Task (CAVEAT). Neuropsychological Rehabilitation, 29(2),

232–250.

Setyawan, W. H. (2017). Pemanfaatan Teknologi Mobile Learning dalam Pengembangan

Profesionalisme Dosen. Al-Ulum, 17(2), 389–414.

Setyawan, W., Rusijono, M., & Jannah, M. (2018). T-Mobile Learning Android Model-

Based to Improve Students’ Listening Capability. 1st International Conference on

Education Innovation (ICEI 2017).

Shirley, B., Ward, L., & Chourdakis, E. T. (2019). Personalization of object-based audio

for accessibility using narrative importance.

Simon, L., Mallya, A., Bansal, A., Gupta, G., & Hite, T. D. (2005). A universal service

description language. IEEE International Conference on Web Services (ICWS’05).

Sugiono, S. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Wang, H.-C., Fussell, S., & Cosley, D. (2013). Machine translation vs. common

language: Effects on idea exchange in cross-lingual groups. Proceedings of the 2013

Conference on Computer Supported Cooperative Work, 935–944.

Zhang, X. (2013). Foreign language listening anxiety and listening performance:

Conceptualizations and causal relationships. System, 41(1), 164–177.

==============================================================

==============================================================