Think talk write
-
Upload
zahid-abdush-shomad -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of Think talk write
-
8/13/2019 Think talk write
1/1
Strategi Think-Talk-Write
Think-talk-write adalah strategi yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa
tersebut dengan lancar. Strategi think-talk-write didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah
sebuah perilaku sosial. Strategi think-talk-write mendorong siswa untuk berfikir, berbicara, dan
kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Strategi think-talk-write memperkenalkan siswauntuk mempengaruhi dan memanipulasi ide-ide sebelum menuliskannya. Strategi think-talk-write
juga membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan
terstruktur.
Strategi pembelajaran ttw yang diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin (1996: 82) dalam Sudjoko
(2006) dengan alasan bahwa strategi ini pembelajaran ttw ini membangun secara tepat untuk berfikir
dan refleksikan dan untuk engorganisasikan ide-ide serta mengetes ide tersebut sebelum siswa diminta
untuk menulis. Dalam kegiatan pembelajaran matematika sering ditemui bahwa ketika siswa
diberikan tugas tertulis, siswa selalu menciba untuk langsung memulai menulis jawaban. Walaupun
hal itu bukan sesuatu yang slah, namun akan lebih bermakna jika dia terlebih dahulu melakukan
kegiatan berfikir, merefleksikan dan menyusun ide-ide, serta menguji ide-ide itu sebelum memulai
menulisnya.
Strategi ini diawali dengan siswa membacauntuk memahami masalah, diikuyi dengan memikirkan
penyeleesaiannua (think), kemudian siswa mengkomunikasikan penyelesaiannya (talk), dan akhirnya
melalui diskusi serta negosisasi, siswa menuliskanhasil pemikirannya tersebut (write). Berikut ini
dibahas aktivitas-aktivitas dalam strategi TTW:
a. Aktivitas think(berpikir); Aktivitas berpikir siswa dapat dilihat selama proses membaca teksmatematika yang kemudian membuat catatan apa yang telah dibaca. Dalam membuat catatan,
siswa membedakan dan mempersatukan ide yang disajikan dalam teks, kemudia
menterjemahkan ke dalam bahasanya sendiri. Membuat catatan berarti menganalisis tujuan isi
teks dan memeriksa bahan-bahan yang ditulis. Belajar membuat catatan setelah membaca
merangsang aktivitas berpikir sebelum, selama dan setelah membaca (Wiederhold, 1977)
dalam Soedjoko (2006). Dalam proses pembelajaran membuat catatan menjadi bagian
integral.
b. Aktivitas talk(berbicara); Aktivitas siswa dalam berbicara dapat dilihat dalam aktivitasberkomunikasi dengan menggunakan kalimat dan bahasa yang mereka pahami.
c. Aktivitas write(menulis); Aktivitas menulis dilakukan setelah siswa melakuikan diskusi.Hasil diskusi yang berupa konstruksi pengetahuan direpresentasukan dalam bentujk gulisan .