The school mystery

9
Afril seorang anak yang sangat baik, ia mempunyai sahabat bernama Rico. Mereka berdua sekarang duduk di kelas 2 SMA Cahaya Bintang. Mereka berdua bersahabat dari kecil. Afril adalah seorang cewek yang sangat baik, manis, pengertian, asyik, humoris, dan enak di ajak curhat, serta bisa menyimpan rahasia, dan rada-rada tomboy. Di sekolah ia tidak terlalu pintar, di kelasnya sebagian besar ia berteman dengan laki-laki. Rico, seorang cowok yang smart, gaul, asyik, gokil, tapi sayang, resenya selangit. Ia menjadi ketua OSIS di sekolahnya, ia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk kemajuan sekolahnya. Salah satu kebijakannya yang berhasil membuat sekolahnya maju adalah program daur ulang sampah. Sejak program itu dijalankan tidak ada lagi sampah yang di buang di lingkungan sekolah SMA Cahaya Bintang. Ketika jam pulang sekolah tiba, Afril dan Rico pulang bersama karena rumah mereka berdekatan. Di perjalanan Rico menanyakan sesuatu kepada Afril, “Afril tadi kami mengadakan rapat OSIS untuk membahas acara ulang tahun sekolah kita yang ke 84 tahun. Salah satu anak mengajukan, tema Ghost untuk acara ini, dan teman- teman lainnya setuju, menurut kamu gimana?”. “Aku setuju kok, itu keren banget, apalagi kalau pakai kostum yang serem-serem gitu...” jawab Afril. “Ia tuh keren juga ya, oke deh, besok aku bakal ajuin saran kamu ke anak-anak pas rapat OSIS dimulai” cakap Rico. Tanpa mereka sadari, ternyata mereka berdua sudah berada di depan rumah mereka. Rico langsung mengucapkan selamat berpisah kepada Afril, begitu juga Afril. Keesokan harinya, Rico dan anak-anak OSIS lainnya mengadakan rapat OSIS untuk melanjutkan pembahasan tentang acara ulang tahun sekolah. Di dalam rapat itu, Rico mengajukan saran dari Afril , untuk memakai kostum yang serem-serem dalam acara itu. Untuk kedua kalinya, saran itu diterima dengan baik oleh teman-temannya, dan mereka semua setuju.

Transcript of The school mystery

Page 1: The school mystery

Afril seorang anak yang sangat baik, ia mempunyai sahabat bernama Rico. Mereka berdua sekarang duduk di kelas 2 SMA Cahaya Bintang. Mereka berdua bersahabat dari kecil. Afril adalah seorang cewek yang sangat baik, manis, pengertian, asyik, humoris, dan enak di ajak curhat, serta bisa menyimpan rahasia, dan rada-rada tomboy. Di sekolah ia tidak terlalu pintar, di kelasnya sebagian besar ia berteman dengan laki-laki. Rico, seorang cowok yang smart, gaul, asyik, gokil, tapi sayang, resenya selangit. Ia menjadi ketua OSIS di sekolahnya, ia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk kemajuan sekolahnya. Salah satu kebijakannya yang berhasil membuat sekolahnya maju adalah program daur ulang sampah. Sejak program itu dijalankan tidak ada lagi sampah yang di buang di lingkungan sekolah SMA Cahaya Bintang. Ketika jam pulang sekolah tiba, Afril dan Rico pulang bersama karena rumah mereka berdekatan. Di perjalanan Rico menanyakan sesuatu kepada Afril, “Afril tadi kami mengadakan rapat OSIS untuk membahas acara ulang tahun sekolah kita yang ke 84 tahun. Salah satu anak mengajukan, tema Ghost untuk acara ini, dan teman-teman lainnya setuju, menurut kamu gimana?”. “Aku setuju kok, itu keren banget, apalagi kalau pakai kostum yang serem-serem gitu...” jawab Afril. “Ia tuh keren juga ya, oke deh, besok aku bakal ajuin saran kamu ke anak-anak pas rapat OSIS dimulai” cakap Rico. Tanpa mereka sadari, ternyata mereka berdua sudah berada di depan rumah mereka. Rico langsung mengucapkan selamat berpisah kepada Afril, begitu juga Afril. Keesokan harinya, Rico dan anak-anak OSIS lainnya mengadakan rapat OSIS untuk melanjutkan pembahasan tentang acara ulang tahun sekolah. Di dalam rapat itu, Rico mengajukan saran dari Afril , untuk memakai kostum yang serem-serem dalam acara itu. Untuk kedua kalinya, saran itu diterima dengan baik oleh teman-temannya, dan mereka semua setuju.

Saat waktu istirahat tiba, Rico dan Afril pergi ke kantin bersama. Sambil melahap hidangan yang mereka pesan barusan, Rico pun memulai pembicaraan. “Afril, tadi pas rapat OSIS aku ngajuin pendapat kamu yang kemarin untuk memakai kostum yang serem-serem, gak taunya anak-anak pada setuju semua”. “Bagus donk, kapan acaranya dimulai?” Tanya Afril. “Lusa, bertepatan dengan malam jum’at kliwon, dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore, trus nyambung lagi jam 6 acara selesai, acara resminya malam. Kamu mau gak ikut berpartisipasi dalam acara ini?” Cakap Rico. “Mau banget, tapi aku bingung mesti ikut apa? Soalnya aku hanya bisa nyanyi,” jwab Afril. “Kita duet aja lagi, mau gak?” Ajak Rico. “Mau-mau, tapi kita bawa lagu apa?” Jawab Afril bingung. “Antara Ada dan Tiada dari Utopia, kamu hafalkan lagunya?” Jawab Rico tenang. “Setuju! Aku hafal kok lagunya kamu tenang aja,” jawab Afril dengan nada tinggi, sampai-sampai Rico kaget. “Setuju sih setuju, tapi jangan ngaget-ngagetin gitu donk, mentang-mentang aku orangnya gampang kaget,” jawab Rico kesal. “Hahahaha……sory cuy, lagian dari tadi ngomongnya serius banget, kan gak seru. Tapi serius! muka kamu lucu banget kalau lagi kaget, hehehehe……,” jawab Afril tenang tanpa ada beban. “Puas, dah bikin aku kaget?” Jawab Rico dengan muka ngambek. “Belum, belum puas, mau lagi donk, hehehe…becanda doank cuy, cayang jangan ngambek lagi ya…?” Jawab Afril sambil memegang kedua pipi Rico.

Page 2: The school mystery

“Cantik-cantik, rese juga ya? Oke deh ku maafin” jawab Rico. “Thanks beib,” Jawab Afril becanda sambil cengar-cengir. “Eh, bel dah bunyi tu, masuk kelas yuk?” Ajak Afril yang mendengar bel berbunyi. “Yuk,” jawab Rico. Mereka berdua pun berjalan menuju kelasnya. Beberapa jam kemudian, bel pun berbunyi yang menandakan waktunya untuk pulang. Rico dan Afril pun pulang bersama. Di perjalanan, Afril memulai pembicaraan “bytheway, anywey, busway, yang jadi pembawa acaranya siapa?” Afril melanjutkan pembicaraan sewaktu mereka di kantin tadi. “Belum ada sih, gimana kalau kita berdua aja?” Aju Rico. “Nggak ah! malu tau…” jawab Afril. “Ngapaen malu, santai aja kali…!!! Mau ya?ya..ya..ya?plisssss……” lanjut Rico. “Ya……okelah kalau kamu maksa, dasar perayu!!” Afril menjawab dengan muka kesal. “Siapa dulu, Rico gitu loch…” Rico menjawab sambil bergaya dan tersenyum. “U……”seru Afril. Seperti biasa, mereka berdua sudah sampai di depan rumah, sebelum mengucapkan salam perpisahan Rico mengajak Afril ke sekolah nanti sore untuk mempersiapkan acara ulang tahun sekolah yang akan diadakan lusa. Afril pun setuju untuk ikut dengan Rico nanti sore ke sekolah. Sore hari, ketika Afril sedang istirahat karena baru selesai bersih-bersih di rumahnya, Rico pun datang ke rumahnya untuk menjemputnya dan pergi bersama-sama ke sekolah. “Duh duh duh…… rajin banget, sekalian rumahku juga donk,” cakap Rico bercanda. “Ogah ah!!! Bersihin aja sendiri……” jawab Afril. “Udah siap belom? Berangakat yuk! Ntar telat ni……”ajak Rico. “Udah-udah, yuk cabut!” Jawab Afril semangat. Mereka berdua pun pergi bersama ke sekolah, sesampainya di sekolah belum ada satupun orang yang datang. “Tu…kan, kita keawalan datangnya…”cakap Afril sebel. “Ia deh, ku minta maaf? Sambil nunggu orang datang, gimana kalau kita latihan nyanyi aja buat tampil besok?” Jawab Rico. “Ya udah deh, yuk…”cakap Afril sambil tersenyum manis. Sambil duduk di bangku depan ruang kepsek, mereka latihan bernyanyi.

Beberapa menit kemudian, Rico mengubah lirik yang seharusnya “KU TAK BISA MENGGAPAIMU..TAKKAN PERNAH BISA……WALAU SUDAH HENTI AKU..TAK MUNGKIN LEPAS LAGI…… menjadi “KU TAK BISA MENAHAN PIPIS..TAKKAN PERNAH BISA……WALAU DUNIA KIAMAT..TETAP TAK AKAN BISA……” Afril terdiam dan kebingungan sejenak mendengar Rico bernyanyi. Ia pun lalu berkata, “Ric, liriknya kok kamu ganti sich?”. “Latihannya kita pause ntar ya? Ku kebelit pipis nih…cakap Rico sambil berlari menuju ke arah wc.” Afril yang melihat tingkah aneh Rico, tertawa terbahak-terbahak. Tidak lama kemudian terdengar suara-suara aneh yang memanggil-manggil namanya. Afril tidak menghiraukan suara aneh itu, ia mengira hanya orang iseng yang bermaksud menakut-nakutinya. Tapi, lama kelamaan bulu kuduknya berdiri akhirnya ia pun memanggil-manggil Rico. “Ric, Rico…lama banget sich ke wc nya? Plisss cepat balik ke sini, aku takut ni sendirian”. Tiba-tiba ada sesosok makhluk yang menuju ke arah Afril. Betapa terkejutnya ia, melihat sosok itu tanpa kepala, dan kakinya tidak menyentuh tanah. Afril langsung pingsan seketika di tempat. Makhluk itu pun menghilang. Rico yang keluar dari wc, berjalan menuju ke arah Afril, dan terkejut melihat Afril yang pingsan di lantai depan ruang kepsek. “Afril, bangun donk, jangan bikin aku khawatir,” cakap Rico cemas sambil menggoyang-goyangkan tubuh Afril dan teriak minta tolong. Teman-temannya yang baru datang, mendengar suara Rico yang teriak minta tolong, mereka segera datang menghampiri Rico. Ivan, salah satu teman sekelas Rico berkata, “ya ampun…lo apain anak orang? Sampai-sampai pingsan gini?”. “Gak gue apa-apain, tadi gue tinggalin dia sendiri disini, karena gue pergi ke toilet bentar, pas gue balik lagi dianya udah pingsan. Udah, jangan banyak tanya sekarang bantu gue angkat Afril ke atas bangku itu,” cakap Rico. Rico dan teman-temannya pun segera mengangkat Afril ke atas kursi. “Ada

Page 3: The school mystery

yang bawa minyak wangi gak?” Tanya Rico kepada teman-temannya. “Gue ada bawa, ni…” jawab Ivan sambil memberikan minyak wangi itu kepada Rico. Rico pun segera menyemprotkan sedikit minyak wangi itu ke telapak tangannya dan di dekatkan ke hidung Afril. Beberapa menit kemudian, Afril sadar dari pingsannya. Betapa leganya hati Rico, melihat Afril sudah sadarkan diri. “Fril, kenapa kamu pingsan? Maaf ya, tadi aku tinggalin kamu sendirian di sini? Sekali lagi ku minta maaf..”cakap Rico sambil memegang kedua tangan Afril. Tiba-tiba saja Afril langsung memeluk Rico sambil menangis dan berkata “Ric, acara ulang tahun sekolah jangan diadain malam ya…ku mohon???”. “Memangnya kenapa kalau diadain malam? Apa yang terjadi sama kamu? Kenapa kamu nangis? Siapa orang yang udah buat kamu nangis bilang sama aku?” jawab Rico tegang. “Bukan! Bukan itu masalahnya, aku tadi didatangin sesosok makhluk aneh banget, palanya gak ada, kakinya gak nginjak tanah, itu penyebab aku pingsan, plisss…dengerin aku, kamu tau aku kan? Dari kecil aku gak pernah bohong sama siapapun…” Afril meyakinkan Rico. “Kamu mimpi kali, masa sih ada hal gituan di siang hari?” jawab Rico tak percaya. “Ok, kalau kamu gak mau dengerin aku, tapi jangan nyesel ya, ntar acara ulang tahun sekolah gak bisa berjalan dengan baik karena banyak mereka yang kerasukan, ngeliat setan, dan histeris aku gak tanggung. Yang pasti, aku dah coba ngeyakinin kamu, dan kamu gak mau dengar omongan aku???”. Lanjut Afril. “Udah ah, jangan bahas itu lagi, lebih baik sekarang kita kumpul dulu sama anak-anak yang lain mereka udah banyak datang tuh,” cakap Sena salah seorang teman Rico.

Akhirnya mereka bersama-sama kumpul dengan anak-anak lainnya dan mempersiapkan segala sesuatu untuk acara ulang tahun sekolah nanti. Jam 05.30, Rico dan Afril pulang ke rumahnya masing-masing. Ketika malam tiba, Rico tidak bisa tidur karena ia masih teringat akan omongan Afril tadi sore. “Gue kenal betul siapa Afril, memang dari kecil Afril nggak pernah bohong sama siapapun, n law mank Afril bohong apa untungnya bagi dia? Kalau memang segala omongan Afril tadi sore itu benar, masa ia aku mesti nyusun ulang jalannya acara lagi? A……aku ada ide, kalau memang di sekolah ada makhluk begituan, aku mesti ketemu sama dia, dan menanyakan apa alasan makhluk itu gak tenang di alamnya sana? Dan mengganggu murid-murid yang bersekolah di SMA Cahaya Bintang, aku mesti ajak Afril untuk ketemu sama makhluk itu” pikir Rico. Keesokan harinya, seperti biasa Rico dan Afril pergi sekolah bersama. Di perjalanan, Rico berkata kepada Afril, “Fril, temenin aku ketemu sama makhluk yang kemarin bikin kamu pingsan yuk, plisss?”. Afril menjawab “ogah ah!!, kamu mimpi apa sih semalam?

Sampai-sampai hari ni mau ketemu sama tu makhluk aneh? Kamu pikir ya, kemarin aku baru liat dia aja, udah pingsan, eh……sekarang malah kamu ngajak aku ketemu sama tu makhluk untuk yang kedua kalinya, kalau dah bosan hidup mungkin boleh kamu ketemu sama tu makhluk, mank kamu dah bosan hidup ya?”. Rico terdiam sejenak, menarik napas dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut kemudian ia melanjutkan pembicaraan, “Aku cuma pengen nanyak sama tu makhluk, kenapa dia suka ganggu murid-murid yang ada di sekolah kita? Dan, kenapa dia ada di dunia kita? Apa karena dia gak diterima di alamnya? Atau mungkin, dia mau minta tolong sama kita, agar dia bisa balik ke alamnya,. Plis, mau ya? Ini juga demi kepentingan kita semua, aku janji kamu gak bakal disakiti sama tu makhluk…”. Afril menjawab dengan semangat “okedeh kalau gitu, demi kita semua!!! Dan ku harap kamu bisa pegang janji kamu” Rico meyakinkan “Aku janji!!!, kamu tenang aja”. Sewaktu jam istirahat tiba, Rico dan Afril mencoba menyusun rencana di kantin untuk menemui makhluk aneh di sekolah mereka jam 12 malam ini. Ketika di kelas,

Page 4: The school mystery

salah satu guru mereka tidak masuk sehingga mereka di kelas tidak belajar. Rico dan Afril pun melanjutkan untuk menyusun rencana mereka di kantin yang belum selesai itu di kelas. Mereka berdua sepakat untuk membawa alat-alat tajam guna melindungi diri mereka. Mereka berdua nekad bertemu dengan makhluk itu malam ini karena acara ulang tahun sekolah akan diadakan besok.

Tidak lama kemudian, lonceng pun berbunyi yang menandakan saatnya untuk pulang. Biasanya mereka berdua berjalan santai menuju ke rumah sambil ngobrol-ngobrol, tapi hari ini tidak, mereka berdua berlari dengan cepatnya menuju rumah, ketika sampai di rumah masing-masing, mereka berdua bergegas ganti baju, tanpa makan siang dan bertemu di depan rumah Afril, mereka langsung pergi mencari kaperluan yang mereka butuhkan untuk menemui makhluk aneh di sekolah mereka jam 12 malam ini. Tidak terasa jam di tangan Rico telah menunjukan angka 5, yang berarti sudah jam 5 sore, dan saatnya mereka berdua untuk pulang. Mereka berdua langsung pulang kerumah masing-masing. Nanti, jam 9 malam mereka berdua janjian di depan rumah Rico. Ketika waktu telah menunjukan jam 9 malam, Afril pun bergegas pergi diam-diam tanpa diketahui orang rumah, begitu juga dengan Rico. Lagi-lagi mereka berdua tepat waktu, mereka berdua langsung pergi bersama kesekolah. Karena waktu belum menunjukan jam 12 malam, mereka berdua makan-makanan ringan sambil bermain PSP yang di bawa oleh Rico. Tidak terasa jam sudah menunjukkan, angka 12. Mereka berdua bergegas menyanyikan lagu Antara Ada dan Tiada dari Utopia, ketika pas di reff nya, makhluk aneh yang ditunggu-tunggu pun datang, Rico memberanikan diri untuk berbicara dengan makhluk itu. “Kenalin, aku Rico aku ada perlu sama kamu, maaf kalau aku dah ganggu kamu” cakap Rico. Makhluk itu menjawab “Tidak apa-apa, aku juga ada perlu sama kalian berdua, aku cuma mau minta tolong kepada kalian berdua agar sekolah ini dipindahkan, dan tanah ini harus dikosongkan, karena ini kuburan. Apabila kalian mengabaikan ucapanku, percayalah sekolah ini akan dihuni oleh teman-temanku lainnya, dan setiap minggu akan meminta korban, korbannya itu adalah kalian yang bersekolah disini”. Rico menjawab “tidak mungkin!!! Besok kami akan mengadakan acara ulang tahun sekolah, masa iya harus dibatalkan?

Memangnya tidak ada cara lain ka? Selain cara itu?” Makhluk itu pun menjawab “ada, besok teman-temanku akan merasuki teman-teman kalian yang hatinya jahat, kotor, menyimpan dendam, dan tidak pernah berbuat baik. Besok adalah hari terakhir bagi kalian untuk menempati sekolah ini, kami hanya ingin ketenangan, tidak ada satupun bangunan diatas kuburan kami. Jadi, lusa kalian sudah harus menghancurkan sekolah ini, dan mencari tempat lain untuk mendirikan sekolah yang baru”. Rico menjawab “tapi, bagaimana cara meyakinkan mereka, agar mereka mau mendengar perkataanku dan tidak menganggapnya sebagai lelucon?”

Makhluk itu menjawab lagi “kamu tidak perlu khawatir, besok teman-teman kamu yang dirasuki oleh teman-temanku akan berbicara tentang hal ini, apabila mereka tidak mau mendengarkan juga mau tidak mau kami harus menyakiti kalian agar kalian mengerti”. “Baiklah kalau begitu” jawab Rico.. “Sebelum kamu pergi, saya ada satu pertanyaan dan permintaan pada mu” cakap Rico. “Apa itu? Katakanlah” jawab makhluk aneh itu. “Mengapa kamu selalu keluar, dan melihatkan wujud aslimu pada saat kami menyanyikan lagu Antara Ada dan Tiada?” tanya Rico. “Karena itu lagu kesukaanku” jawab makhluk itu. “Aku mau, kawan-kawanku yang dirasuki tidak menyakiti diri mereka sendiri maupun orang lain, bisa kan?” pinta Rico. “Bisa, baik, kita sepakat untuk saling bantu” jawab makhluk aneh itu”. “Baguslah,……” jawab Rico. Ketika percakapan selesai, Rico dan Afril langsung pulang ke rumah mereka masing-masing. Hari yang dinanti-nanti pun tiba, semua

Page 5: The school mystery

orang yang ada di SMA Cahaya Bintang tersenyum bahagia merayakan hari ulang tahun sekolah yang ke 84 tahun itu. Jam 7 pagi acara dimulai. Pembukaan acara dimulai dengan menampilkan tarian-tarian adat dari berbagai daerah, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari kepala sekolah, ketua OSIS, dan masih banyak lagi. Setelah acara sambutan selesai dilanjutkan dengan acara drama remaja yang akan ditampilkan oleh murid dari berbagai kelas, kemudian melihatkan hasil karya daur ulang murid dari berbagai kelas.

“Malam tlah tiba, pertama-tama dibuka oleh penampilan dari berbagai band, kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari beberapa grup dance. Ketika, Ena salah satu murid yang tergolong dalam kelompok dance, akan tampil, ia pun kerasukan, tidak taunya teman-teman Ena juga ikut-ikutan kerasukan. Ternyata orang-orang yang berhati jahat, kotor, dendam dan tidak pernah berbuat baik adalah kelompok dancenya Ena. Murid-murid yang hadir dan menonton acara itu awalnya tidak tau mereka kerasukan. Karena mereka bergerak sesuai musik yang diputar. Murid-murid pun bertepuk tangan karena kagum melihat penampilan mereka. Tapi setelah beberapa menit kemudian mereka mulai berteriak dan mengatakan sesuatu yang ingin mereka sampaikan kepada kepala sekolah dan guru-guru yang ada. Ena dan teman-temanya yang kerasukan berkata“Kami tidak senang dengan pesta yang diadakan dan sangat mengganggu ketenangan kami. Karena tanah tempat berdirinya sekolah ini merupakan kuburan massal yang sudah berumur 100 tahun. Kami adalah korban pembantaian massal. Kami dibunuh hanya karena kami pendatang didaerah ini.

Pada awalnya orang pendatang dan orang asli kampung ini hidup rukun dan damai. Tapi setelah selompok orang yang bersal dari pendatang baru membuat keonaran, perampokan dan pemerkosaan anak-anak gadis mereka, mereka pun marah dan emosi. Saat itu mereka hilang kendali dan menganggap semua orang pendatang itu biadab. Mereka membunuh orang-orang pendatang tanpa pandang bulu, orang tua, remaja, anak-anak dan balitapun mereka bunuh, sampai tidak ada tersisa satu orang pun pendatang baru. Polisi sudah mencoba mengamankan mereka, tapi sayangnya mereka juga membantai beberapa polisi itu dan akhirnya polisi-polisi itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menolong orang-orang yang tidak bersalah. Setelah beberapa tahun kemudian desa itu tenang kembali dan kepala kampung ini mengajukan tanah pemakaman ini sebagai lokasi sekolah. Karena pada saat itu belum ada sekolah tingkat SMA yang berdiri dikampung ini. Makanya pemerintah memilih kampung ini untuk menjadi sekolah perintis, maka dari itu warga kampung setuju akan menjadikan tanah pemakaman ini sebagai tempat sekolah anak-anak dan penerusnya kelak.” Makhluk itu bercerita secara bergantian.

Lalu Rico dan Afril pun memberanikan diri untuk bertanya kepada mereka. Rico “apa yang kalian ingin kan dari kami !!!” Afril pun ikut bertanya “jika kami mengikuti keinginan kalian apa keuntungan bagi kami!!” Salah satu dari teman Ena yang kerasukan menjawab “kami hanya ingin kalian pindah dari sekolah ini dan keuntungannya kalian tidak akan kami ganggu dan tidak akan kami sakiti”. Rico pun berkata kepada makhluk itu “berikan kami waktu untuk mengambil keputusan tentang masalah ini”.

Tak lama kemudian, Ena dan teman-teman yang kerasukan sudah kembali sadar. Setelah beberapa menit Rico, Afril, Pak kepsek, para guru berfikir, akhirnya pihak sekolah setuju untuk memindahkan sekolah ke tempat yang lain. Sejak saat itulah, tidak ada lagi bangunan yang dibuat di atas kuburan itu, karena sudah dilarang keras oleh masyarakat setempat, pemerintah, dan kepolisian. Sekolah Rico dan Afril pun sekarang menjadi lebih aman karena sudah dipindahkan ke tempat yang lain.

Page 6: The school mystery