THE LAST!!!!

33
RINGKASAN Diabetes miletus adalah keadaan Hiperglikemia Kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan Mikroskop Elektron. Penderita diabetes melitus tipe 2 sering kali merasa kesulitan mencari camilan rendah kalori yang tidak membahayakan kadar glukosa darah. Kurma dianggap berbahaya jika dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus tipe 2, karena rasanya yang manis. Namun demikian sebenarnya kurma mengandung lebih banyak fruktosa dan dekstrosa dibanding glukosa. Kurma juga termasuk buah tinggi serat dan memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Kerusakan vaskuler pada diabetes mellitus juga dipicu oleh radikal bebas yang dapat dilawan dengna antioksidan. Berdasarkan berbagai jenis tingkat kematangannya, buah kurma memiliki kandungan antioksidan 13 glikosida-glikosida flavonoid antara lain luteolin, quercetin dan apigenin. Juga mengandung procyanidin, fenolik-fenolik, p-coumaric, asam ferulic, asam- asam sinapic acids dan derivate-derivat asam-asam cinnamic. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh buah kurma terhadap kadar glukosa penderita diabetes melitus tipe 2. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh buah kurma sebagai camilan rendah kalori, tinggi serat, dan tinggi antioksidan terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe 2 sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sumber camilan rendah kalori, tinggi serat dan tinggi antioksidan pada penderita diabetes melitus tipe 2. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yakni mengetahui pengaruh kurma terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe 2. 1

description

yeah

Transcript of THE LAST!!!!

Page 1: THE LAST!!!!

RINGKASAN

Diabetes miletus adalah keadaan Hiperglikemia Kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan Mikroskop Elektron. Penderita diabetes melitus tipe 2 sering kali merasa kesulitan mencari camilan rendah kalori yang tidak membahayakan kadar glukosa darah. Kurma dianggap berbahaya jika dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus tipe 2, karena rasanya yang manis. Namun demikian sebenarnya kurma mengandung lebih banyak fruktosa dan dekstrosa dibanding glukosa. Kurma juga termasuk buah tinggi serat dan memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Kerusakan vaskuler pada diabetes mellitus juga dipicu oleh radikal bebas yang dapat dilawan dengna antioksidan. Berdasarkan berbagai jenis tingkat kematangannya, buah kurma memiliki kandungan antioksidan 13 glikosida-glikosida flavonoid antara lain luteolin, quercetin dan apigenin. Juga mengandung procyanidin, fenolik-fenolik, p-coumaric, asam ferulic, asam-asam sinapic acids dan derivate-derivat asam-asam cinnamic. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh buah kurma terhadap kadar glukosa penderita diabetes melitus tipe 2. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh buah kurma sebagai camilan rendah kalori, tinggi serat, dan tinggi antioksidan terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe 2 sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sumber camilan rendah kalori, tinggi serat dan tinggi antioksidan pada penderita diabetes melitus tipe 2. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yakni mengetahui pengaruh kurma terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe 2.

1

Page 2: THE LAST!!!!

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Melitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan penyakit metabolik yang prevalensinya meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia dengan jumlah penduduk yang melebihi 200 juta jiwa sejak awal abad ini telah menjadi negara dengan jumlah penderita DM nomer 4 terbanyak di dunia. DM tipe 2 merupakan penyakit progresif dengan komplikasi akut maupun khronik. Dengan pengelolaan yang baik, angka morbiditas dan mortalitas dapat diturunkan. Dalam pengelolaan tipe 2, diperlukan juga usaha mengoreksi faktor-faktor resiko penyakit kardiovaskuler yang sering menyertai DM tipe 2, seperti hipertensi, dislipidemia, resistensi insulin, dan lain-lain. Walaupun demikian, pengendalian kadar glukosa darah tetap menjadi fokus utama (Arifin, 2011).

Komplikasi yang dialami oleh penderita diabetes melitus dapat bersifat akut maupun kronik. Komplikasi akut dapat berupa koma ketoasidosis dan hiperosmoler non-ketotik, yang disebabkan oleh kegoncangan metabolik yang berlangsung cepat yang dirangsang oleh faktor presipitasi misalnya infeksi akut disertai kenaikan suhu tubuh yang tinggi. Penebalan dinding dan penyempitan lumen sistem vaskuler merupakan dasar patofisiologi dan komplikasi kronik, yang dapat mengenai berbagai jaringan dan organ dalam tubuh antara lain otak, mata, jantung, ginjal, dan saraf. Kerusakan vaskuler tersebut merupakan gejala yang khas sebagai komplikasi kronik diabetes melitus dan dikenal sebagai angiopati diabetika. Komplikasi makrovaskuler (makroangiopati) muncul sebagai gejala klinik berupa penyakit jantung iskemik dan pemhuluh darah perifer, adapun komplikasi mikrovaskuler (mikroangiopati) memberikan manifestasi retino pati. nefropati, dan neuropati. Makro dan mikroangio pati merupakan faktor yang sangat fundamental terhadap morbiditas dan mortalitas penderita diabetes melitus, dan pengendalian kadar glukosa sebaik dan seawal mungkin, merupakan upaya yang sangat penting untuk mencegah progresifitas komplikasi vaskuler tersebut (Darmono, 2000).

Diabetes Melitus apabila tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan timbulnya komplikasi dengan penyakit serius lainnya, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit jantung koroner, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, dan kerusakan sistem syaraf (Waspadji, 2007).

Berbagai macam tumbuhan diketahui dapat mengendalikan kadar glukosa. Secara tradisional, tumbuhan seperti buncis dan pare telah diketahui berpotensi untuk mencegah kenaikan kadar glukosa penderita diabetes melitus tipe 2 disamping terapi farmakologik. Tumbuhan kurma (Phoenix dactylifera) yang sejatinya bukan merupakan tanaman asli Indonesia ternyata telah diteliti pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang mengkonsumsi 3 butir kurma tidak menaikkan kadar glukosa. Selama ini buah-buahan

2

Page 3: THE LAST!!!!

yang terasa manis cukup dikhawatirkan oleh penderita diabetes melitus tipe 2 sehingga mereka takut untuk mengkonsumsinya, padahal kandungan buah kurma cukup baik dari segi gizi. Buah kurma kaya akan karbohidrat, serat tumbuhan, vitamin dan mineral esensial. Buah kurma juga mengandung protein dan lemak dalam jumlah terbatas. Beberapa penelitian membuktikan efek kurma sebagai antioksidan, antimutagenik, antimikroba, antiinflamasi, gastroprotektif, hepatoprotektif, nefroprotektif, antikanker dan memiliki efek imunostimulan (Baliga dkk, 2011).

Kurma merupakan buah yang sangat manis dan lebih banyak mengandung fruktosa dan dekstrosa dibanding glukosa mempunyai nilai indeks glikemik yang sedang (55-70)(Ahmed dkk, 1995; Miller dkk, 2003). Penelitian yang dilakukan oleh Munadi dan Ardinata di Medan pada tahun 2008 yang memberikan 3 buah kurma pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang menggunakan obat antidiabetik oral dan insulin; kemudian membandingkannya dengan pemberian pisang ternyata kurma dan pisang tidak meningkatkan kadar glukosa darah sebelum dan setelah perlakuan (Ardinata dan Munadi, 2010).Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh buah kurma terhadap kadar glukosa penderita diabetes melitus tipe 2.

1.2 Perumusan Masalah

1. Penderita diabetes melitus tipe 2 sering kali merasa kesulitan mencari camilan rendah kalori yang tidak membahayakan kadar glukosa darah.

2. Kurma masih dianggap berbahaya jika dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus tipe 2.

1.3 Tujuan Program

Tujuan Umum:Mengetahui pengaruh buah kurma sebagai camilan rendah kalori, tinggi serat, dan tinggi antioksidan terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe 2 sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sumber camilan rendah kalori, tinggi serat dan tinggi antioksidan pada penderita diabetes melitus tipe 2.Tujuan Khusus:Mengetahui pengaruh kurma terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe 2.

1.4 Luaran yang Diharapkan

3

Page 4: THE LAST!!!!

1. Diharapkan agar penderita diabetes melitus tipe 2 tidak menganggap bahwa mengkonsumsi kurma dapat meningkatkan kadar gula darah.

2. Hasil penelitian diharapkan dapat dipublikasikan ke masyarakat luas dan dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi.

1.5 Kegunaan Program

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh kurma pada kadar glukosa penderita diabetes mellitus tipe 2 sehingga masyarakat mengetahui efek kurma terhadap kesehatan.

4

Page 5: THE LAST!!!!

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Definisi Diabetes Tipe 2

Di tahun 1997 the Expert Committee on the Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus di Amerika Serikat merekomendasikan penggantian istilah diabetes mellitus tidak bergantung-insulin (noninsulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) dengan diabetes tipe 2, meskipun kedua istilah masih digunakan di semua literature dunia. Seperti definisi dari the National Diabetes Data Group dan the World Health Organization, diabetes tipe 2 adalah intoleransi karbohidrat yang ditandai dengan resistensi insulin, defisiensi relative (bukanabsolut) insulin, kelebihan produksi glukosah epardan hiperglikemia. Karena definisi insulin komplet jarang terjadi, ketoasi dosis jarang terjadi pada bentuk diabetes ini.

Diabetes miletus adalah keadaan Hiperglikemia Kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan Mikroskop Elektron (Lubis dkk,1999).

Berbeda dengan diabetes melitus tipe 1 yakni diabetes melitus yang tergantung insulin yang merupakan penyakit otoimun yang ditentukan secara genetik dengan gejala-gejala yang pada akhirnya memicu pada proses bertahapnya perusakan imunologik sel-sel yang memproduksi insulin. Pada pengobatan diabetes melitus tipe 1 ini tergantung pada insulin dan rentan terhadap ketosis (Price dan Wilson, 1995).

2.2 Etiologi Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes melitus tipe 2 merupakan Diabetes Tidak Tergantung Insulin (DMTTI) atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) yang disebabkan kegagalan relatif sel beta dan resistensi nya insulin. Resisteni insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati.

Sel beta tidak mampu mengimangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artiya defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurang nya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Bererti sel beta pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa (Lubis dkk, 1999).

5

Page 6: THE LAST!!!!

2.3 Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2

Genetika: Toleransi karbohidrat dikontrol oleh berjuta pengaruh genetika. Oleh karena itu, diabetes tipe 2 merupakan kelainan poligenik dengan factor metabolic berganda yang berinteraksi dengan pengaruh eksogen untuk menghasilkan fenotip tersebut. Konkor dan sigenetika untuk diabetes tipe 2 pada kembari dentik mendekati 90%.

Resistensi Insulin

Mekanisme mayor resistensi insulin padaotot skeletal meliputi gangguan aktivitas sintase glikogen, disfungsi regulator metabolis, reseptor down-regulation, dan abnormalitas transporter glukosa. Mengakibatkan penurunan ambilan glukosa selular yang dimediasioleh insulin.Hepar juga menjadi resisten terhadap insulin, yang biasanya berespons terhadap hiperglikemia dengan menurunkan produksi glukosa. Pada diabetes tipe 2 produksi glukosa hepar terus berlangsung meskipun terjadi hiperglikemia, mengakibatkan peningkatan keluaran glukosa hepar basal secara tidak tepat. Obesitas, terutama obesitas abdomen, berhubungan langsung dengan peningkatan derajatresistensi insulin.

Disfungsi sel beta

Disfungsi sel beta mengakibatkan ketidakmampuan sel pulau (selislat) pancreas menghasilkan insulin yang memadai untuk mengompensasi resistensi insulin dan untuk menyediakan insulin yang cukup setelah sekresi insulin dipergunakan. Diteorikan bahwa hiperglikemia dapat membuat sel beta semakin tidak responsive terhadap glukosa karena toksisitas glukosa.

Sekresi insulin normalnya terjadi dalam duafase. Fase pertama terjadi dalam beberapa menit setelah suplai glukosa dan kemudian melepaskan cadangan insulin yang disimpan dalam sel beta; fase kedua merupakan pelepasan insulin yang baru disintesis dalam beberapa jam setelah makan. Pada diabetes tipe 2 fase pertama pelepasan insulin sangat terganggu. Fungsi sel beta (termasuk sel awal sekresi insulin) dan resistensi insulin membaik dengan penurunan berat badan dan peningkatan aktivitas fisik.

2.4 Terapi Farmakologis dan Non-Farmakologis untuk DM Tipe 2

Pada penderita DM tipe 2 pengaturan makanan merupakan hal yang sangat penting. Bila hasil pengaturan makanan tidak sesuai dengan yang diharapakan, diperlukan obat-obat hipoglikemia OAD (oral anti-diabetic) atau insulin untuk penderita ini. Seperti telah diketahui, mayoritas penderita diabetes melitus tipe 2 mengalami

6

Page 7: THE LAST!!!!

obesitas. Dengan demikian tujuan utama dari pengaturan makanan adalah menurunkan berat badan keberat badan ideal. Untuk itu, penderita diberi diet rendah kalori atau rendah energi. Menurut Feingold (1960), efek pada kadar glukosa darah ini terjadi sebelum penurunan berat badan terjadi secara nyata. Pada beberapa penderita, pengurangan jumlah total energi waktu puasa dapat menormalkan kadar glukosa.

Pada penderita harus diberikan penyuluhan tentang hubungan antara intake makanan dan kontrol dari diabetes. Kadang-kadang pada penderita diperlukan perawatan di rumah sakit sebentar untuk mendapatkan diet yang ketat. Khusus untuk keadaan darurat atau diet terapi yang diberikan dalam jangka waktu yang singkat, seperti keadaan paska operasi, syarat pemenuhan kebutuhan gizi dapat diabaiakan sementara. Pada keadaan demikian, yang penting diperhatikan dalam bentuk makanan, jenis bahan makanan dan volume makanan(Pranadji,2001).

Jadwal Makan Penderita DM(Sumber: Waspadji, 2007. Pedoman Diet DM. Jakarta: FKUI)

Jenis makanan Waktu Total KaloriMakanpagi 07.00 20%Selingan 10.00 10%Makansiang 13.00 30%Selingan 16.00 10%Makan sore/makanmalam 19.00 20%Selingan 21.00 10%

2.5 KurmaKurma adalah buah yang tumbuh dari pohon palem keluarga Arecaceaedari genus

phoenix. Nama ilmiah kurma adalah dactilifera phoenix. Kurma diyakini berasal dari tanah di sekitar tepisungai Nil dan Efrat. Sekarang pohon kurma dibudidayakan secara luas di wilayah beriklim hangat di semua benua, termasuk di Afrika, Australia danAmerika (California).

Kurma segar memiliki daging yang berserat lembut dan rasanya sangat manis, seperti campuran sirup, gula dan madu. Daging buah kurma berisi gula sederhana seperti frukstosa dan dekstrosa yang mudah dicerna dan cepat mengisi ulang energi tubuh. Karena karakteristik tersebut, kurma sangat cocok untuk mengawali berbuka puasa. (Salma, 2010)

Rincian kandungan gizi kurma (per 100 g)(Sumber: USDA National Nutrient Database)

Unsur Nilai Gizi Persen Kecukupan Gizi

7

Page 8: THE LAST!!!!

Energi 277 Kkal 14 %Karbohidrat 74,97 g 58%Protein 1,81 g 3%Total Lemak 0,15 g <1%Kolestrol 0 mg 0%Seratmakanan 6,7 g 18%AsamFolat 15 mcg 4%Niacin 1,610 mg 10%Asampantotenat 0,805 mg 16%Piridoksin 0,249 mg 19%Riboflavin 0,060 mg 4,5%Thiamin 0,050 mg 4%Vitamin A 149 IU 5%Vitamin C 0 mg 0%Vitamin K 2,7 mcg 2%Sodium 1 mg 0%Potasium 696 mg 16%Kalsium 64 mg 6,5%Tembaga 0,362 mg 40%Besi 0,90 mg 11%Magnesium 54 mg 13%Mangan 0,296 mg 13%Fosfor 62 mg 9%Seng 0,44 mg 4%Beta Karoten 89 mcg -Lutein-zeaxantin 23 mcg -

Kurma memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Kerusakan vaskuler pada diabetes mellitus juga dipicu oleh radikal bebas yang dapat dilawan dengna antioksidan. Berdasarkan berbagai jenis tingkat kematangannya, buah kurma memiliki kandungan antioksidan 13 glikosida-glikosida flavonoid antara lain luteolin, quercetin dan apigenin. Juga mengandung procyanidin, fenolik-fenolik, p-coumaric, asam ferulic, asam-asamsinapic acids dan derivate-derivat asam-asam cinnamic (Al-Mamary dkk, 2010).

Penelitian mengenai buah kurma pada penderita diabetes melitus telah dilakukan oleh Munadi dan Ardinata tahun 2009 di Medan. Mereka membandingkan kadar glukosa

8

Page 9: THE LAST!!!!

penderita diabetes melitus tipe 2 setelah mengkonsumsi 3 butir kurma (15 g) dibandingkan dengan mengkonsumsi 1 buah pisang barangan (50 g). Hasil penelitian membuktikan bahwa buah kurma dan pisang tidak meningkatkan kadar glukosa penderita diabetes (Ardinata dan Munadi, 2009). Penelitian lain juga membuktikan bahwa kurma dapat mencegah obesitas, diabetes melitus dan sindrom metabolik (Devalaraja, 2011). Kurma mengandung serat tidak larut yang dapat menurunkan kadar glukosa dan kolesterol darah (Devalaraja, 2011).

9

Page 10: THE LAST!!!!

BAB IIIMetode Penelitian

Izin Etik: Peneliti akan untuk memohon izin etik ke Sample: 10 pasien penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di RS PMI BogorMetode: Pasien akan diberikan perjalanan mengenai penelitian ini, dan jika setuju akan diminta mengisi informed consent

Tahap 1. Dilakukan pengambilan darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan. Kemudian subyek mendapat konseling gizi tentang penetapan kebutuhan kalorinya selama sehari sesuai dengan berat badan, tinggi badan dan aktivitas fisiknya. Setelah itu subyek diberikan buah kurma untuk camilan selama 2 minggu (3 x 3 buah kurma setiap hari) bagi penderita DM tipe 2. Sesuai dengan jadwal pada tabel 1, subyek diminta mencatat makanan yang dikonsumsinya setiap hari.

Tabel 1. Jadwal Makan Subyek

Jenis Makan WaktuMakan pagi 07.00Camilan setelah makan pagi 09.30Makan siang 12.30Camilan setelah makan siang 14.30Makan malam 18.00Camilan setelah makan malam 20.30

Tahap 2. Setelah subyek penelitian mengkonsumsi kurma sebagai camilan selama 2 minggu, kemudian dilakukan pengukuran gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan. Subyek juga diberikan konseling mengenai pengaturan pola makannya sehari-hari selama 2 minggu berikutnya. Subyek diminta mencatat makanan yang dikonsumsinya setiap hari dan dilakukan pengambilan gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan.

Tahap 3. Langkah terakhir adalah membandingkan kadar gula darah penderita DM tipe 2, sebelum, setelah 2 minggu dan setelah 4 minggu mengkonsumsi kurma.

10

Page 11: THE LAST!!!!

BAB IV

4.1. Biaya dan Jadwal Kegiatan

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya Kegiatan

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)1 Peralatan penunjang (25%) 3.125.0002 Bahan habis pakai (35%) 4.375.0003 Perjalanan (11%) 1.350.0004 Lain-lainnya: administrasi, publikasi, seminar, laporan, (Maks 15%) 1.875.000

Jumlah 10.650.000

4.2 Jadwal Kegiatan

11

Page 12: THE LAST!!!!

Lampiran 3.1 Tahapan Penelitian

Hari ke-Tahapan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 dst

Pengambilan gula darah puasa X X

Pengambilan gula darah 2 jam setelah makan X X

Konseling gizi X X

Pengukuran data umum pasien X

Konsumsi kurma X X X X X X X X X X X X X X

Pencatatan makanan X X X X X X X X X X X X X X

Analisis data peserta X X X

Daftar Pustaka

12

Page 13: THE LAST!!!!

Ardinata,A. dan Munadi. (2005). Perubahan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Terkontrol Setelah Mengkonsumsi Kurma .MajalahKedokteran Nusantara228.Vol 41 No 1: 29-35.

Arifin, LA. (2011). Panduan Terapi Diabetes Mellitus Tipe 2 Terkini. Available: http://pustaka.unpad.ac.id/archives/73411/. Last accessed 25th September 2014.

Baliga, MS., Baliga, BRV., Kandathil, SM., Bhat, HP., and Vayalil, PK. (2011). Review of The Chemistry and Pharmacology of The Date Fruits (Phoenix dactylifera L.). Food Research International2011.vol 4 issue 77:1812-1822.

Darmono.(2000). PatofisiologiKomplikasiVaskuler Diabetes Melitus. Vol:35 No:2. Media Medika.net. Jurnal KedokteranMedia Medika Indosiana FK Undip. Diunduh dari http://www.mediamedika.net/archives/111. 23September2014.

Haznam, MW. (1991). Endokrinologi. Angkasa Offset. Bandung. 36-109.

Lubis, HR. dkk. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3, Jilid I. Media Aesculapicus, FKUI. Jakarta. 580-587.

Perkeni. (1998). Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia. 1-22.

Price, SA. dan Wilson, LM. (1995). Pankreas Metanolisme Glukosa dan DiabetesMelitus dalam Patofisiologi. Edisi 4. Penerbit EGC. 1111-1114.

Pranadji, D., Martianto, D. & Subandrio, V. (2001). Perencanaan Menu untuk Penderita Diabetes Melitus. Swadaya, Jakarta.

Siburian, P. (2004). Pemberian Makanan Pengganti Pada Penderita Diabetes Melitus. http://www.waspada.co.id. Last seen: 24 September 2014.

Tjokroprawiro, A. (2000). Tinjauan Pustaka: Diabetik Neuropati; dari Basik ke Klinik . Surabaya Diabetes Update-VIII (SDU-VIII).

LAMPIRAN-LAMPIRAN

13

Page 14: THE LAST!!!!

Lampiran 3.2 Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

I. Biodata Ketua dan Anggota KelompokA. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Gemia Clarisa Fathi2. Jenis Kelamin : Perempuan3. Program Studi : Kedokteran Umum4. NPM : 11020141145. Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor, 29 April 19966. Email : [email protected]. Nomor Telepon/HP : 0857143941218.

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDS Insan Kamil Bogor

MTs Darul Muttaqien Bogor

MA Darul Muttaqien Bogor

Jurusan - - IPATahun Masuk - Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksamaan dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa

Jakarta, 25 September 2014

(Gemia Clarisa Fathi)

ANGGOTA 1

A. Identitas Diri

14

Page 15: THE LAST!!!!

1. Nama Lengkap : Fuzarisma2. Jenis Kelamin : Perempuan3. Program Studi : Kedokteran Umum4. NPM : 11020141315. Tempat dan Tanggal Lahir : 7 Desember 19956. Email : [email protected]

7. Nomor Telepon/HP : 085780335111

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN Sukaasih 1 Tangerang

SMP Almsthuriyah

Sukabumi

SMAN 6 Tangerang

Jurusan - - IPATahun Masuk – Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksamaan dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa.

Jakarta, 25 September 2014

(Fuzarisma)

ANGGOTA 2

15

Page 16: THE LAST!!!!

A. Identitas Diri1. Nama Lengkap : Firdaus Pratama2. Jenis Kelamin : Laki-lai3. Program Studi : Kedokteran Umum4. NPM : 11020141015. Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor, 14 September 19956. Email : [email protected]

7. Nomor Telepon/HP : 081282772522

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDS Al-Ghazaly Bogor

SMPs Insan Kamil Bogor

SMAS Insan Kamil Bogor

Jurusan - - IPATahun Masuk – Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksamaan dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa.

Jakarta, 25 September 2014

(Firdaus Pratama)

ANGGOTA 3

16

Page 17: THE LAST!!!!

A. Identitas Diri1. Nama Lengkap : Lukman Mansyur Kusmawan2. Jenis Kelamin : Laki-laki3. Program Studi : Hukum4. NPM : 13020140555. Tempat dan Tanggal Lahir : Purwakarta, 27 Mei 19966. Email : [email protected]

7. Nomor Telepon/HP : 087726338975

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 1 Ligarmanah Purwakarta

SMPN 1 Cempaka

Purwakarta

SMAN 1 Cibatu Purwakarta

Jurusan - - IPATahun Masuk – Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksamaan dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa.

Jakarta, 25 September 2014

(Lukman Mansyur Kusmawan)

17

Page 18: THE LAST!!!!

ANGGOTA 4

A. Identitas Diri1. Nama Lengkap : Sandy Aditya Permana2. Jenis Kelamin : Laki-laki3. Program Studi : Teknik Informasi4. NPM : 14020141135. Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 18 September 19966. Email : [email protected]

7. Nomor Telepon/HP : 08977272337

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN Warakas 06 Jakarta

SMP Barunawati 2 Jakarta Utara SMKN 55 Jakarta

Jurusan - - Teknik InstalasiTahun Masuk - Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksamaan dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa.

Jakarta, 25 September 2014

(Sandy Adidya Permana)

BIODATA PEMBIMBING PENELITI

18

Page 19: THE LAST!!!!

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. Hj. Rika Yuliwulandari, PhD2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli3 Jabatan Struktural Manager Genetic Research4 NIP/NIK/Identitas lainnya 5311111000875 NIDN 03040774036 Tempat dan Tanggal

LahirTulungagung, 4 Juli 174

7 Alamat Rumah Komplek Aneka Elok G2 no 4 Penggilingan Jaktim

8 Nomor Telepon 0877820655019 Alamat Kantor Jl Letj Soeprapto Cempaka Putih

Jakarta10

Nomor Telepon 021-4244574

11

Alamat e-mail [email protected]

12

Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1= 3 orang; S-2=-orang;S-3=-orang

13

Mata Kuliah yang diampu

1. Farmakologi Dasar2. Farmakologi Klinik3. Farmasi Kedokteran

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3Nama Perguruan Tinggi

Universitas Airlangga

The University of Tokyo

The University of Tokyo

Bidang Ilmu Kedokteran Medicine, International Health

Medicine, International Health

Tahun Masuk-Lulus

1992-1999 2006-2008 2008-2011

Tahun Masuk-Lulus

1992-1999 2006-2008 2008-2011

Judul Skripsi/Thesis/Disertasi

Efek Pemberian ASI Eksklusif pada Berat Badan Bayi Hingga Umur

Polymorphisms N-Acetyltransferase 2 (NAT2) and Human Leukocyte

Host Genetic Study of Tuberculosis in Javanese Indonesia

19

Page 20: THE LAST!!!!

2 Tahun Antigen (HLA) genes in Javanese Indonesia

Nama Pembimbing/Promotor

Prof. DR. Dr. Arsiniati B. Arbai

Prof. Katsushi Tokunaga, PhD

Prof. Katsushi Tokunaga, PhD

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No.

Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

SumberJumlah (Rp)

1200

8Peran Gen EDAR terhadap Morfologi Rambut

Universitas Tokyo

450000000

2200

8Peran Gen FGFR 2 terhadap Ketebalan Rambut

Universitas Tokyo

275000000

3200

9 Studi Fungsional gen NAT 2Universitas Tokyo

250000000

4201

0Peran CD209 Pada Timbulnya Tuberkulosis

Universitas Tokyo

200000000

5201

0Peran Gen TLR Pada Timbulnya Tuberkulosis

Universitas Tokyo

175000000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Tahun Judul Pengabdian Masyarakat

Pendanaan

SumberJumlah (Rp)

1 2008Penyuluhan tentang tes tuberculin Pemda Blitar

Tidak tahu

2 2011 Penyuluhan di Panti AsuhanUniversitas YARSI

25000000

20

Page 21: THE LAST!!!!

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel IlmiahVolume/ Nomor/ Tahun

Nama Jurnal

1

A scan for genetic determinants of human hair morphology: EDAR is associated with Asian hair thickness

15/17(6):8 35-

43/2008

Hum Mol Genet

2 Polymorphisms of promoter and coding regions of the arylamine N-acetyltransferase 2 (NAT2) gene in the Indonesian population: proposal for a new nomenclature

53/3:201-9/2008

Hum Genet

3 No evidence for association between the interferon regulatory factor I (IRFI) gene and clinical tuberculosis

89-1:71-6/2009

Tuberculosis (edinb).

4 Polymorphisms of HLA genes in Western Javanese (Indonesia): close affinities to Southeast Asian populations

73/1:46-53/2009

Tissue Antigens

5 FGFR2 is associated with hair thickness in Asian population

54/8:461-5/2009

J Hum Genet.

6 Polymorphisms of HLA Genes in Western Javanese (Indonesia) and their association to tuberculosis

85/3:164-167/2010

Kekkaku

7 Association of HLA-A, -B, and -DRBI with pulmonary tuberculosis in Western Javanese Indonesia

71/7:697-701/2010

Hum Immunol

8 Association of CD209 polymorphisms with development of tuberculosis in an Indonesian females

72/9:741-5/2011

Hum Immunol

21

Page 22: THE LAST!!!!

9 Association of TLR polymorphisms with development of tuberculosis in Indonesian females

79/3:190-7/2012

Tissue Antigens

10 Mahasirimongkol S, Yanai H, Mushiroda T, Promphittayarat W, Wattanapokayakit S, Phromjai J, Yuliwulandari R, Wichukchinda N, Yowang A, Yamada N, Kantipong P, Takahashi A, Kubo M, Sawanpanyalert P, Kamatani N, Nakamura Y, Tokunaga K. Genome-wide association studies of tubercolusis in Asian identify distinct at-risk lokus for young tuberculosis.

56(6):363-7/2012

J Hum Genet.

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No

Nama Pertemuan Ilmiah atau Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat1 The 52th Annual Meeting

of Javanese Society of Human Genetics (JSHG)

Polymorphisms of NAT2 gene in Western Jvanese Indonesia

2007, Tokyo

2 The 53th Annual Meeting of Javanese Society of Human Genetics (JSHG)

Polymorphisms of Human Leukocyte Antigen (HLA) gene and their association with tuberculosis in Western Indonesia

2008, Tokyo

3 The 84th Japanese Society of Tuberculosis (JST)

Host Genetic Study of Tuberculosis in Indonesia

2009, Hokkaido

4 Wellcome Trust, Genomic of Complex Disease, Workshop

Fine Mapping of Tuberculosis loci on Chromosome 20p

2010, London

5 The 1st USA-Indonesia Kavli Frontier of Science

Genetics Studies of Tuberculosis in Indonesia

2011, Bogor

G. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir

22

Page 23: THE LAST!!!!

No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit1 Tidak ada      

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5-10 Tahun Terakhir

No

Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1 Tidak ada      

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya 5 Tahun Terakhir

No

Judul/Tema/Jenis RekayasaSosial Lainnya yang telah Diterapkan Tahun

Tempat Penerapan

Respon Masyara

kat1 Tidak ada      

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Isi Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1 Beasiswa Asian Development Bank di Tokyo ADB 2006-

20082 Presentasi terbaik pada ujian

akhir S2 Universitas Tokyo 2008

3 Makalah terbaik III pada kontes makalah ilmiah Universitas Tokyo 2008

4 Beasiswa Universitas Tokyo Universitas Tokyo 2008-2009

5 Beasiswa DIKTI DIKTI 2009-2011

23

Page 24: THE LAST!!!!

24

Page 25: THE LAST!!!!

Lampiran 3.3 Justifikasi Anggaran Kegiatan

1 Alat dan Bahan

Kurma 5 kg (@ Rp.150.000,-) Rp.750.000,-

Pengambilan Glukosa Darah Puasa 20 Pengambilan (@ Rp.50.000,-) Rp.1.000.000,-

Timbangan Berat Badan 2 Buah (@ Rp.350.000,-) Rp.700.000,-

Alat Pengukur Tinggi Badan 2 Buah (@ Rp.350.000,-) Rp.700.000,-

10 Buah (@ Rp.300.000,-) Rp.3000.000,-

2 Honor dan Transportasi

Transportasi 3 Peneliti 2 Kunjungan (@ Rp.200.000,-) Rp.1.200.000,-

Suvenir untuk Subjek Penelitian 10 Orang (@Rp.100.000,-) Rp.1.000.000,-

3 Administrasi

Kertas 1 rim Rp. 35.000,-

Tinta Printer 1 set Rp. 250.000,-

Brosur 30 lembar (@ Rp. 2.000,-) Rp. 60.000,-

Fotokopi Rp. 50.000,-

4 Publikasi

Pengolahan Data Rp.755.000,-

Penelusuran Kepustakaan Rp.1.000.000,-

Publikasi Kejurnal Ilmiah Rp.150.000,-

5 Jumlah Rp. 10.650.000,-

25

Page 26: THE LAST!!!!

No Nama / NPM Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu

(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

1 Gemia Clarisa Fathi/1102014114

Kedokteran Kedokteran Umum

21 Jam/Minggu

Observasi dan Meneliti

2 FirdausPratama/1102014101

Kedokteran Kedokteran Umum

21 Jam/Minggu

Observasi dan Meneliti

3 Fuzarisma/1102014111

Kedokteran Kedokteran Umum

21 Jam/Minggu

Observasi dan Meneliti

4 Lukman Mansyur Kusmawan/1302014055

Hukum Hukum 21 Jam/Minggu

Penyuluhan

5 Sandy Aditya Permana/1402014113

Teknik Informatika

Teknik Informasi

21 Jam/Minggu

Pengolahan Data

Lampiran 3.4 Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

26