The Effect of Health Education with Rotating Trio Exchange Method toward students motivation of hand...

download The Effect of Health Education with Rotating Trio Exchange Method toward students motivation of hand washing using soap at SMPN 1 Ajung District Jember 2014.odt

If you can't read please download the document

Transcript of The Effect of Health Education with Rotating Trio Exchange Method toward students motivation of hand...

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Rotating Trio Exchange Terhadap Motivasi Cuci Tangan Bersih Menggunakan Sabun Pada Siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember 2014(The Effect of Health Education with Rotating Trio Exchange Method toward students motivation of hand washing using soap at SMPN 1 Ajung District Jember 2014)

As'ad Ferry Mochlash, Nurfika Asmaningrum, Ratna Sari HardianiProgram Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Jember e-mail korespondensi: [email protected]

AbstractBehaviors of Clean and Healthy Living are health behaviors which implemented on basis of consciousness to help themselves, one of which is a clean hand washing using soap. To identify determinants that affect hand washing, can be used framework of Focus, Opportunity, Ability, and Motivation (FOAM). Four determinants provide motivation to wash hands with soap are attitude and belief, expectation, threats and intentions. Research aim to analyze Effect of Health Education with Rotating Trio Exchange Method (RTEM) toward students motivation of hand washing using soap at SMPN 1 Ajung District Jember. Design used pre experiments with one group pre test post test. Sampling method used simple random sampling with 56 respondents. Data were analyzed with Wilcoxon test with = 0.05 as a result. Pretest result showed 98,2% of respondents have sufficient motivation and 1,8% of respondents have a good motivation. Postest result showed 73,2% respondents have sufficient motivation and 26,8% have a good motivation. Statistical results obtained p value = 0,000, which means there was effect of health education with RTEM toward students motivation of hand washing using soap at SMPN 1 Ajung District Jember. Researcher suggests school to do RTEM to motivate washing hand using soap among students.

Keywords: Rotating Trio Exchange, Motivation, Clean hand washing using soap.

AbstrakPerilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran untuk membantu diri mereka sendiri, salah satunya adalah cuci tangan bersih dengan menggunakan sabun. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu yang mempengaruhi mencuci tangan, dapat digunakan kerangka Focus, Peluang, Kemampuan, dan Motivasi (FOAM). Empat faktor penentu memberikan motivasi untuk mencuci tangan dengan sabun adalah sikap dan keyakinan, harapan, ancaman dan niat. Penelitian bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange (RTE) terhadap siswa motivasi mencuci tangan menggunakan sabun di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember. Desain yang digunakan pra eksperimen dengan satu kelompok pre post test uji. Metode sampling yang digunakan simple random sampling dengan 56 responden. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dengan = 0,05 sebagai hasilnya. Hasil pretest menunjukkan 98,2 % responden memiliki motivasi yang cukup dan 1,8 % responden memiliki motivasi yang baik. Hasil postes menunjukkan 73,2 % responden memiliki motivasi yang cukup dan 26,8 % memiliki motivasi yang baik. Hasil statistik diperoleh p value = 0,000, yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan rtem terhadap siswa motivasi mencuci tangan menggunakan sabun di SMPN 1 Ajung Jember. Peneliti menyarankan sekolah untuk melakukan metode RTE untuk memotivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun pada siswa.

Kata kunci: Rotating Trio Exchange, motivasi, cuci tangan bersih menggunakan sabun

PendahuluanPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan semua perilaku kesehatan yang dilaksanakan atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat [1]. Angka kejadian diare di dunia kurang lebih 500 juta anak setiap tahunnya dengan 20% dari seluruh kematian pada anak yang berada di negara berkembang hal ini berhubungan dengan kejadian diare yang disertai dehidrasi [2]. Riset kesehatan dasar di Indonesia menunjukkan bahwa kejadian ISPA dan diare masih dalam rentan tinggi pada anak usia di bawah lima tahun yakni 43% dan 16%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2013, kabupaten Jember memiliki 49 Puskesmas. Kasus diare di Kabupaten Jember mencapai angka 60.549 kasus yang terjadi di seluruh wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Jember, wilayah kerja Puskesmas Ajung merupakan wilayah yang memiliki angka kejadian diare tertinggi pada usia 5-14 tahun sebanyak 255 kasus [3].Terlaksananya perilaku sehat yaitu menjaga kebersihan lingkungan sehingga tercipta lingkungan yang sehat merupakan hal yang perlu diperhatikan terutama pada anak-anak usia 11-14 tahun adalah anak kelas VII-VIII Sekolah Menangah Pertama. Remaja terbagi dalam tiga periode yaitu remaja awal, remaja pertengahan dan remaja akhir [2]. Dampak perilaku siswa yang kurang tepat terkait cuci tangan mengakibatkan resiko terjadinya sakit, oleh sebab itu perlu di tanamkan motivasi pada anak usia dini untuk mencuci tangan memakai sabun.Motivasi cuci tangan muncul akibat ada perasaan jijik, tangan harus di cuci bila terkontaminasi dengan bahan organik yang kotor, busuk, atau bau. Perasaan takut menjadi motivasi seseorang untuk melakukan cuci tangan, takut disini menjelaskan tentang takut akan tertular suatu penyakit seperti kolera dan diare, dimana penularan penyakit banyak melalui kontak tubuh terutama tangan. Maka di perlukan motivasi untuk cuci tangan untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut [4].Pendidikan kesehatan merupakan salah satu peran yang paling penting bagi perawat dalam upaya promotif dibidang kesehatan [5]. Promosikan kesehatan merupakan upaya preventif primer yang dapat dilakukan perawat disekolah melalui kegiatan belajar [6].Metode Rotating Trio Exchange merupakan salah satu model pembelajaran Cooperatif Learning, Tipe ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lainnya dalam kelompok. Melalui penerapan Rotating Trio Excange diharapkan hasil belajar siswa akan lebih meningkat, karena adanya optimalisasi siswa dalam kelompok [7].Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMPN 1 Ajung, Kepala Kurikulum menyatakan bahwa belum pernah diadakan program pendidikan kesehatan cuci tangan bersih menggunakan sabun. Hasil wawancara pada 10 siswa terkait motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun, didapatkan hasil bahwa 6 siswa mengatakan bahwa mencuci tangan apa bila tangan mereka kotor saja, 2 siswa mencuci tangan dengan air saja tanpa menggunakan sabun, serta 2 siswa mencuci tangan apabila hendak makan.Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange terhadap motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun pada siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember?Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange terhadap motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun pada Siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember.

Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan desain pre eksperimental dengan rancangan one group pre test post test. Jumlah populasi dengan usia 11-14 tahun di SMPN 1 Ajung kelas awal sebanyak 250 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan pendekatan sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling dengan responden 56 anak usia 11-14 tahun di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember. Kriteria sampel penelitian diambil berdasarkan populasi target yang akan diteliti secara langsung dimana kriteria inklusi terdiri dari responden remaja awal berusia 11-14 tahun dan bersedia menjadi responden dan kriteria eksklusi yaitu responden sakit atau mengundurkan diri dalam kegiatan. Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember. Lokasi ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa daerah Ajung merupakan daerah tertinggi kasus diare pada usia 5-14 tahun. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 dan 12 Mei 2014. Alat pengumpul data yaitu lembar kuesioner tentang motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun. Kuesioner ini diisi oleh responden dan di gunakan untuk mengetahui motivasi remaja awal usia 11-14 tahun tentang cuci tangan bersih menggunakan sabun dengan 26 pertanyaan.Uji validitas alat pengumpulan data menggunakan Pearson Product Moment (r), dengan dasar pengambilan keputusan adalah valid jika r hitung r tabel dan tidak valid jika r hitung r tabel. Uji Reliabilitas Pada penelitian ini pertanyaan yang sudah valid akan diuji dengan rumus Alpha Cronbach dengan dasar pengambilan keputusan adalah reliabel jika nilai cronbach alpha r tabel [8]. Taraf signifikan yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 5% dengan jumlah responden sebesar 20 maka penelitian ini memiliki nilai r tabel sebesar = 0,444Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji non parametrik. Analisa yang dilakukan menggunakan analisa univariat dan bivariat analisis univariat terdiri dari karakteristik responden dan analisis bivariat menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Tast dengan menggunakan = 0,05. Hasil uji statistik mempunyai p value = 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai p value lebih kecil dari yaitu p value (0,000) < (0,05) [9].

HasilTabel 1 Distribusi Siswa Jenis Kelamin, dan Informasi Cuci Tangan Bersih Menggunakan Sabun di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember Tahun 2014 (n: 56)NoKarakteristik RespondenFrekuensi (orang)Persentase (%)

1Jenis kelamina. Laki-lakib. Perempuan44,012,078,621,4

Jumlah 56100

2Informasi cuci tangan bersih menggunakan sabuna. pernahb. tidak pernah

51,05,0

91,18,9

Jumlah 56100

Tabel 1 Distribusi jenis kelamin pada penelitian ini dari 56 siswa yang menjadi responden sebagian besar yaitu berjenis kelamin laki-laki sebanyak 44 siswa dengan presentase (78,6%). Distribusi informasi mencuci tangan bersih menggunakan sabun pada penelitian ini dari 56 siswa yang menjadi responden sebagian besar perna mendapatkan informasi cuci tangan bersih sebanyak 51 siswa dengan presentase (91,1%).

Tabel 2 Distribusi Siswa berdasarkan Umur di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember Tahun 2014 (n: 56)VariabelMeanMedianModusSDMin- Maks

Umur13,2713130,5612-14

Tabel 2 menunjukkan bahwa responden di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember rata-rata berumur 13,27 tahun. Umur termuda adalah 12 tahun dan tertua 14 tahun.

Tabel 3 Motivasi Siswa Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Bersih Menggunakan Sabun Dengan Metode Rotating Trio Exchange di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember Tahun 2014 (n: 56)Motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabunFrekwensiPresentase(%)

a. cukupb. baik55198,21,8

Jumlah 56100

Tabel 5 menunjukkan bahwa motivasi 56 responden tentang cuci tangan bersih menggunakan sabun pada siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember sebelum diberikan pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan bersih menggunakan sabun melalui metode Rotating Trio Exchange sebagian besar memiliki motivasi yang cukup sebanyak 55 siswa dengan presentase (98,2%) dan sisanya memiliki motivasi baik yaitu sebanyak 1 siswa dengan presentase (1,8%).

Tabel 4 Item Motivasi Siswa Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Bersih Menggunakan Sabun Dengan Metode Rotating Trio Exchange di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember Tahun 2014 (n: 56)Item motivasi Sebelum dilakukan Pendidikan kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange Motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun Total

Kurang baik CukupBaik

F%F%F%N%

Keyakinan dan Sikap23,64783,9712,556100

Harapan 23,64580,491656100

Ancaman1017,93460,71221,456100

Niat 11,83766,11832,156100

Tabel 4 menunjukkan bahwa item motivasi pada 56 responden tentang cuci tangan bersih menggunakan sabun pada siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember sebelum diberikan pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan bersih menggunakan sabun melalui metode Rotating Trio Exchange, sebagian besar item motivasi yang sudah baik yakni niat sebanyak 18 siswa (32,1%) dan item ancaman masih kurang baik sebanyak 10 siswa (17,9%).

Tabel 5 Motivasi Siswa Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Bersih Menggunakan Sabun Dengan Metode Rotating Trio Exchange di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember Jember Tahun 2014 (n: 56)Motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabunFrekwensiPresentase(%)

a. cukupb. baik411573,226,8

Jumlah 56100

Tabel 5 menunjukkan bahwa motivasi 56 responden tentang cuci tangan bersih menggunakan sabun pada siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember sesudah diberikan pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan bersih menggunakan sabun melalui metode Rotating Trio Exchange sebagian besar memiliki motivasi yang cukup sebanyak 41 siswa dengan presentase (73,2%) dan sisanya memiliki motivasi kurang yaitu sebanyak 15 siswa dengan presentase (26,8%).

Tabel 6 Item Motivasi Siswa Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Bersih Menggunakan Sabun Dengan Metode Rotating Trio Exchange di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember Tahun 2014 (n: 56)Item motivasi Sesudah dilakukan Pendidikan kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange Motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun Total

Kurang baik CukupBaik

F%F%F%N%

Keyakinan dan Sikap003257,12442,956100

harapan002442,93257,156100

Ancaman23,628502646,456100

Niat 002341,13358,956100

Tabel 6 menunjukkan bahwa item motivasi pada 56 responden tentang cuci tangan bersih menggunakan sabun pada siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember sesudah diberikan pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan bersih menggunakan sabun melalui metode Rotating Trio Exchange, sebagian besar item motivasi niat meningkat dari sebelum dilakukannya pendidikan kesehatan yakni sebanyak 33 siswa (58,9%) dan item ancaman meningkat sebanyak 2 siswa (3,6%).

Tabel 7 Perbedaan Motivasi Siswa Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan Bersih Menggunakan Sabun Dengan Metode Rotating Trio Exchange di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember Jember Tahun 2014 (n: 56)Pendidikan kesehatan dengan metode Rotating Trio ExchangeMotivasi cuci tangan bersih menggunakan sabunTotalP value

Kurang baikCukupbaik

F%F%F%N%

Sebelum 005598,211,8561000.00

Sesudah 004178,21526,856100

Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan menggunakan = 0,05. Hasil uji statistik mempunyai p value = 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai p value lebih kecil dari yaitu p value (0,000) < (0,05), sedangkan dilihat dari nilai z = -6.344 menandakan bahwa nilai z hitung berada di daerah Ho ditolak karena nilai z (probabilitas) < 0,05. Angka negatif pada nilai z hitung menandakan arah kurva ke arah kiri. Oleh karena itu, kesimpulan yang dapat di ambil adalah Ho ditolak yang memiliki makna ada perbedaan motivasi tentang cuci tangan bersih menggunkan sabun pada pendidikan kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange pada siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember.

Pembahasan Populasi pada penelitian dengan metode Rotating Trio Exchange sebanyak 56 responden yang berusia 11-14 tahun mengalami perubahan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pendidikan kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange. SMPN 1 Ajung belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun. Pendidikan kesehatan merupakan pencegahan primer yang merupakan tindakan mencegah suatu penyakit dengan cara promosi kesehatan [10].

Rotating Trio Exchange merupakan strategi yang terdapat pada model pembelajaran kooperatif (cooperatif learning). Model pembelajaran kooperatif yaitu system pembelajaran yang memberi kesempatan pada peserta didik unuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas terstruktur [11]. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama [7]. Rotating Trio Exchange adalah suatu metode pembelajaran dengan membagi murid menjadi kelompok yang terdiri dari 3 orang dalam 1 kelompok, dimana anggota kelompok akan saling berputar dan membentuk kelompok baru, hal ini memberikan keuntungan yang dapat diperoleh yaitu peningkatan kemampuan berpikir dan komunikasi, kerjasama dan saling membantu anggota lainnya dan siswa mempunyai kesempatan untuk menjadi aktif.Penelitian ini terdiri dari beberapa karakteristik responden diantaranya adalah jenis kelamin, informasi cuci tangan bersih menggunakan sabun, dan umur. Karakteristik tersebut dapat berpengaruh pada penelitian ini pada karakteristik jenis kelamin dimana umur pubertas remaja antara laki-laki dan perempuan tidak sama, perempuan lebih dulu memasuki umur pubertas yaitu pada umur 13 tahun sedangkan laki-laki pada umur 14 tahun [2]. Usia remaja awal merupakan awal terjadinya bubertas dan adanya rasa ketertarikan antar lawan jenis serta ada rasa malu saat melakukan interaksi antar lawan jenis [2].Informasi cuci tangan bersih menggunakan sabun merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dari keyakinan, harapan, ancaman, dan niat dimana hal tersebut merupakan faktor penentu terbentuknya motivasi [12]. Umur merupakan salah satu hal yang mempengaruhi penelitian ini dimana kematangan fisik dan psikologis yang mempengaruhi tingkat kognitifnya [13]. Umur 11-14 merupakan tahap remaja awal [2]. Masa remaja ditandai dengan kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosional yang cepat [14].Faktor yang mempengaruhi cuci tangan bersih menggunakan sabun adalah Focus, Opportunity, Ability, dan Motivation (FOAM) [12]. Motivasi merupakan suatu proses diinisiasikannya dan dipertahankannya aktivitas yang diarahkan pada pencapaian tujuan [15]. Pendidikan kesehatan adalah informasi yang diberikan perawat kepada klien yang bertujuan untuk mengoptimalkan kesehatan, dan mengurangi kecacatan yang diakibatkan suatu penyakit [7]. Peneliti menggunakan metode cooperatif learning dimana fungsi metode ini untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana peneliti mendorong siswa untuk melakukan kerjasama dalam kelompok-kelompok kecil pada waktu menerima pendidikan atau mengerjakan soal-soal dan tugas-tugas [8].

Simpulan dan SaranSimpulanKarakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak (78%) dan perempuan sebanyak (21,4%). Berdasrkan responden yang sudah mendapat informasi sebanyak (91%) dan sisanya belum mendapat informasi sebesar (8,9%). Sedangkan berdasarkan umur rata-rata responden yaitu umur 13,27 tahun dan umur termuda yaitu 12 tahun dan tertua berumur 14 tahun.Motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange didapatkan hasil motivasi cukup sebanyak (98%) dan sisanya memiliki motivasi baik sebesar (1,8%).Motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange didapatkan hasil motivasi cukup sebanyak (73,2%) dan sisanya memiliki motivasi baik sebesar (26,6%).Ada pengaruh motivasi cuci tangan bersih menggunakan sabun sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode Rotating Trio Exchange pada siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember, p value = 0,000 dengan taraf signifikasi () sebesar 0,05.

Saran Mengadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan kelompok kontrol dan bisa meningkatkan siswa yang termotivasi cukup bisa menjadi baik dengan menggunakan metode pembelajaran Rorating Trio Exchange.

Daftar Pustaka

[1] Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Rencana pembangunan kesehatan menuju indonesia sehat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2010.[2] Wong DL. Buku ajar keperawatan pediatrik volume 1 edisi 6. Jakarta: EGC; 2008.[3]Dinas Kesehatan Jember. Rekapitulasi data diare jember. Tidak Diterbitkan. Jember: Dinkes Jember; 2013.[4]Listyowati D. Pengaruh intervensi promosi kesehatan terhadap tengetahuan cuci tangan pakai sabun pada kelas 5 di SDN pengasinan IV kota bekasi. Universitas Indonesia [internet]. 2012 Juni [cited 2013 Desember 04]. Available from: http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20320736-S-PDF-Dewi%20Listyowati.pdf. [5]Potter PA, Perry AG. Buku ajar fundamental keperawatan. volume 1 edisi 4. Jakarta: EGC; 2005.[6]Stanhope M, Jeanette L. Fundations of nursing in the community: community oriented practice. Philadelphia: Mosby; 2006.[7]Masudah. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchange terhadap hasil belajar matematika. Jakarta: Universitas Negeri Syarif Hidayatullah. [internet]. 2010 Des [cited 2013 Desember 04]. Available from: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1258/1/98869-MAS%27UDAH-FITK.pdf. [8]Riyanto A. Aplikasi metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.[9]Notoatmodjo. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.[10]Anderson ET, Mcfarlane J. Community as partner 6-edition: theory and practice in nursing. philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2011.[11]Isjoni. Cooperative learning efektivitas pembelajaran kelompok. Bandung: Alfabeta; 2010.[12] Coombes Y, Davine J. Global scalling up handwashing project measuring the behavioral determinats of handwoshing with soap: wsp. [internet]. 2012 july [cited 2013 Desember04]. Available from: http://www.wsp.org/sites/wsp.org/files/publications/WSP_IntroducingFOAM_HWWS.pdf.

[13] Mubarak W. Promosi kesehatan sebuah metode pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007.[14] Santrock JW. Remaja jilid 1 edisi 11. Jakarta: Erlangga; 2007.[15] Schunk HD. Motivasi dalam pendidikan, teori, penelitian, dan aplikasi. Jakarta: PT Indeks; 2012.

Mochlash, et al, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Rotating Trio Exchange Terhadap..e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun