The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level...

9
The 15* National Congress of lndonesian Society of Pharmacolo$y The Indonesian Society of Pharmacology (rKAfl)

Transcript of The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level...

Page 1: The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level of IFN.pdf · penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan modulasi respons

The 15* National Congress oflndonesian Society of Pharmacolo$y

The Indonesian Society of Pharmacology(rKAfl)

Page 2: The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level of IFN.pdf · penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan modulasi respons

The lS'nNatronat Congr ess of lh. lndonelran Soaeity ot Pharmacoloogy, October 20, 2016. 'aki'

ta

Level oI tFN-y and lnterleukin-10 ln Tuberculosis Rat Models After Administration of

Centello osiotico Exlract

Arifa Mustikar , Roostantia lndrawatir

'Departenten tarmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Correspondence email: mustikaarif [email protected]

Abstract

Evidence based o1 centello osiotico as immunomodulator in tuberculosis diseases are unclear'

Therefore, the further research of centello osiotico as immunomodulaior are necessary, through

measuring the level of IFN-y and lnterleukin-1.0. Twenty eight male rats infect€d with Mycoboctetium

tuberculosis through intratrachea. After 29 days post infection, rats were divided randomly into four

groups.GroupsT,2,and3weregroupsthatobtainedtheethanolextracto[centelloosioticoal3TSmg / kgBW, 75O mg /kgBW and l'5OO mg / kgBW, during 14 days, peroral and fourth group was the

control group that obtained only vehicle. The measurement of IFN-y and lnterleukin-10 level were

performed by ELISA on the day 15'h . The results have shown that the hithest mean level of IFN-y and

The low€st mean tevel of lnterleukin-lo is the group that obtained the ethanol extract of Centel/s

o;iotico at l50 mg / kgBW. ln conclusion, the ethanol extract of Centello osiotico improve immune

response of iuberculosis rat models, through increased lFNy level'

Keyword : Centetlo osiotico, M.tuberculosis, lFNv, lnterleukin-10

Kadar IFN-y Dan lnterleukin-1o Pada Tikus Model Tuberculosis Setelah Pemberian Ekstrak

Centello osioticd

Abstrak

Bukri ilmiah tentant khasiat centella osiatico sebagai imunomodulator untuk terapi pendamping pada

tuberkulosis masih belum banyak. OIeh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebiir lanjut tentang efek

ekstrak Centeilo oslotlco terhadap respons imun pada tikus model tuberculosis melalui kadar sitokin

IFN-y dan tnterleukin-10. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperinrental pada tikus deDSan

rancangan acak lengkap. Dua puluh deiapan tikus jantan diinfeksi denlean Mycobocterium tuberculosis

secara intratrakeal. pada hari ke-29 setelah infeksi, dua puluh empat tikus dinagisecara acak menjadi4

kelompok. Kelompok 1, 2, dan 3 diberi ekstrak elanol centello os,ot,'co dengan dosis 375m9/kgbb,

7somg/kgbb, lsoomg/kgbb, sekali sehari secara peroral setama 14 hari. Kelompok 4 adalah kelompok

kontrol, diberi vehikulum. Pada hari ke- 15, tikus dikorbankan nya\?anya untuk diambil darahtiya

secara intrakardial dan diperiksa kadar IFN-y dan lnterleukin-10 dengan menggunakan metode ELISA-

Hasil penelitian menunjukkan, rerata tertinggi kadar lFNy pada kelompok tiku: yang diberi ekstrak

eranol Centello osiotrcc dengan dosis 750 rng/kgbb tikus. Rerata terendah kadar lnterleukin-l.O pada

keiompok tikus yang diberi ekstrak etanol centello osiotico dengan dosis 750 rng"/kgbb tikus.

Kesimpulan dari penelitian adalah ekstrak elanol Centella oslotlco memperbaiki respons rmun tikus

model tuberxulosis me!alui peningkatan kJdar iFNv

Kata kunci '. Centello osiotico, M.tuberculosis, IFNY, lnterleukin-10

154

Page 3: The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level of IFN.pdf · penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan modulasi respons

The 15"'National Congre5s of the lndoncsrrir So(r,rty of Pharmacoloogy, O(tober 20, 2016, lalarl.l

PENDAHUI.UAN

Tuberkulosis b€rawal dari irrhalasi bakteri Mycobocterium tubertuiosis ke dalam alveoli paru.

Bakteri berikatan dengan reseptor fagosit yanB t€rdapat diberbagai sel seperti alveolar makrofag, sel

dendritik dan monosit yang masuk dari penrbuluh darah. Makrofag dan sel dendritik mengkespresikan

resJptor faBosit dan toll like receptors (TLR). lkatan spesifik antara TLR dengan patoBen akan

menciptakan sebuah signal transduksi pada host. Sinyal ini akan mengaktifkan Nf-kP, selaniutnya akan

menginduksi sitokin dan kemokin (1). Jadi aktivasi TLR merupakan penghubung yang pentant antararespons imun alami dengan respons inrun selular, Oleh karena itu, respons imun terhadapMycobocterium tuberculosis memetang peranan penting dalam hasil keluaran infeksi Mycobocteriumtuberculosis. Bila seseorang terpapar bakteri tersebul maka keluaran penyakit tertantung respons imunindividu tersebut. Bila respons imun tinggi, maka bakteri akan mati dan individu sehat. Bila responsimun sedang, maka individu tersebut akan mengalami infeki laten, pembawa bakteri dan hanya 10%

men,adisakit (21.

Makrofag dianggap sebagai sel utama pada teriadinya infeksi tuberkulosis. Makrofag alveolarmempunyai peranan esensial untuk mengeliminasi organisme yang masuk ke dalam saluran napas.Makrofag merupakan sel yant pertama yang berinteraksi dengan Mycobocterium tuberculosis. lnteraksiawal antara bakteri dengan makrofag adalah metalui reseptor yang disebut Fc, komplemen, manose,protein surfaktan, dan CD43. Meskipun belum diketahui secara pasti .,ika bakteri berinteraki dengansalah satu atau lebih reseptor tersebut tetapi secara rnvit;"o diketahui bahwa respons makrofagtergantunB pada interaksi ant3ra makrofag dengan salah satu reseptor. lnteraksinya dengan Fc reseptormeningkatkan ptoduksi reoctive cxygen species (Ros) dan menyebabkan {usi antara fagosom yangmengandung bakteri dan lisosom (3). Di sisi lain inieraksi antara bakteri dengan reseptor C3 mencegahrespirotory brust dan memblokir maturasi antara fagosom yang mengandung bakteri dengan mencegahfusi antara fagosom dengan lisosom. lnteraksi Mycobocterium tuberculosis dengan TLR-2 dan TLR-4akan mengaktifkan berbaBai kcnrponer Mycobocterium tuberculosis seperti 19-kDa lipoprotein da,.llipoarabinomannan (tAM) yang akan mergaktifkan makrofag m€lalui TLR-2 dan nrenginduksi lL-12 dansinresis iNOS (1) (4).

Pada infeksi tubekulosis respons ;mun protektif lebih pada respons imun seluler daripada respon imunhumoral yang memproduksi antibodi. Mycobocterium tuberculosls tinggal di datam makrofag danrelatif resisten terhadap mekanisme mikrobisidal yang secara efisien mengeliminasi bakteri lain yangdifagositosis. Hal ini merupakan bagian dari kemampuan bakteri ters€but untuk menghindari aktivasimakrofag oleh IFN-Y dan lL-12 (5, 6) Berbagai studi menunjukkan bahwa sitokin tersebut memegantperanan kritis pada infeksi Mycobocterium tuberculosis baik pada manusia maupun pada hewan.Defisiensi dari ltN-y dan lL-12 atau reseptornya menyebabkan individu lebih rentan terhadap infekitersebut. Lebih dari 20 tahun diasumsikan bahwa induksi sel Th1 menghasilkan respons imun yangprotektif terhadap inteks: tuberkulosis (4).

Respons imun yang paling rnenentukan pertahanan tubuh terhadap bakteri adalah respons imunseluler yang diperankan oleh makrofag. Secara umum rnakrofag akan memfagositosis mikroorganismeyang masuk ke dalam tubuh dan selanjutnya dihambai pertumbuhannya dan dibunuh. mocrophogesintrocellular killing Mycobocterium tubercurosis ini sangat mempengaruhi perkembanganmikroorgaan!sme dan manifestasi kliniknya. gakteri Mycobocterium tuberculosis rnenriliki kemempuanuntuk menghindar dari kemampuan daya bunuh intraseluler nrakrofag dan tetao hidup danberkembang biak di dalanr rnakrofag. Hal ini jugd menyebabkan bakteri tersebut manrpu menghindardari berbagai antibiotik. Kemanrpuart makrofag untuk rnembunuh l\4ycobocterium tuberculosistergantung dari aktifai, oieh sel efektor laannt/a melalul produksi sitok;rr. Bei5a8ai penelitian telah

155

Page 4: The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level of IFN.pdf · penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan modulasi respons

The l5" Natrr,n,il ( onltr.rs! ol lhe lndonelian Soaeity of phar ma(oloogy, Octobcr 20,20l6,lnkirta

membuktikan bahwa aktivasi makrofaB tergantung oleh interferon gamma (lFN-v), tumor necrosis

factor alpha (TM q) dan transforminB Srowth factor beta (TGt 9) (7). lrN-v dan TNF-o merupakan

sitokin activator nrakrofag dan TGF-p merupakan deaktivasi makrofag untuk membunuh M. tuberculosis

intraseluler- Beberapa penelitian baik secara invitro maupun invivo pada hewan coba menunjukkan

bahwa pemberian tuberculin akan menurunkan produksi IFN-y dan mentinduksi TGF-P. Demikian iugapenelitian pada penderita tuberkulosis menunjukkan penurunan IFN-y, lt-2, lL-4 (8) Pada penelitian

lainnya, TNF-o juga mampu meningkatkan produksi nitrit oxide oleh makrofag (4). (etidakseimbangan

satokin menyebabkan kemampuan daya bunuh makrofag menurun. Hal ini dapat dilihat dari

menurunnya reoctive oxygen intermediote dan nitrit oxide yanB dihasilkan oleh makrofag yang diinfeksi

denga$ M. tuberculosis 19,lO).Fenomena ini menunjukkan bahwa elinrinasi Mycobocterium tuberculosis ditentukaoleh respon imrrn

seluler yang diperankan o,eh makrcfag dan sitokin yang merangsang atau menghambat aktivitasmakrofag.

Ekstrak metanol Centello osiotico telah dibuktikan sebagai imunomodulator pada tikus dengan cara

meninBkatkan eksprei dari CD4, CD8, makrofag, imunoglobulin G, M dan A. Hal ini membuktikan bahwaekstrak tersebut dapat mempengaruhi respons imunologi baik humoral maupun seluler. Pada

penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan modulasi respons imun antara ekstrakmelanol Centello oslot,co (EMCA) dengan tablet yang hanya mengandung osioticoside, osiatic ocid danmodecoside (FTECA). EMCA memodulasi responss imun melalui presentasi oleh molekul MHC klas llsedangkan FTECA memodulasi respons imun melalui MHC klas I (3, 11).

Ekstrak etanol Centello osiotico (pegagan) juga dibuktikan meningkatkaD produksi imunoglobulin G

mencit (12). Peneliti ldir.,uga membuktikan bahwa ekstrak tumbuhan tersebut meningkatkan kadarIFN-y secara bertnakna pada makrofag terinfeksi Mycobocteriun tubercLtlosis dan meningkatkanproduksi INF-o tetapi tidak bermakna secara siatistik (13). Peneliti lain juga menunjukkan peningkatantiter antibodi pada pemberian ekstrak tun]buhan tersebut pada ..nencit (14). Fkjtrak air dan etanolcextella osiotico nranrpu meningkatkan kadar TNt-q pada sel kultur makrofag sehat (1.51. centelloosiotico iuga terbukti tidak bersifat toksik dan memiliki khasiat hepatoproteklil pada hewan coba tikusyang diinduksi dengan corbon tetrochloride (L6\.

Sampai saat ini bukti ilmiah tentang khasiat Centello osiotico terutama pada hewan coba yang diinfeksidengan Mycoboierium tuberculosis masih belum banyak data yang dikumpulkan. Hal ini tentu sajamenimbulkan keraguan baik cleh srasyarakat maupun tenaga medis untuk memanf"atkan tanamantersebut sebagai terapi pendamping tuberkulosis. untuk meningkatkan penggunaan tanaman obatCentello osiqtico r.'renjadi obat fitofarmaka sebagai imuno.nodulatcr pada infeksi tuberkulosis, makaperlu dilakukan penelitian ientang pengaruh eksttak Centello osiot,co terhadap respons imun selulerpada iikus yanB Ciinfeksi Mycoboterium tuberculosis. Tuiuan dari penelitian ini adalah untukinengetahui tentanB pengaruh ekstrak Centeilo osiotrco terhadap respons imun seluler pada tikus yangdiinlelsi Mycoboterium tuberculosis meialui kadar sitokin lFN,y dan tL-10.

MATERI DAN METOOE

MATERI

Centello osiatica

lanarnan yang digunakan adalah seluruli tumbuhdn Centella a:iatica yang diperoleh dari gaiai MateriaMedika Batu.

Hewan coba

156

Page 5: The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level of IFN.pdf · penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan modulasi respons

The l5'nNationalConsress ol the lncjonesran Socerty o, Pharmacolooey, October 20, 2015, Jakarta

Hewan coba yang digunakan adalah Rattus Norvegicus dengan jenis kelamin iantan dan berat badan

antara 125 - 200 granr.

Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah, tikus ratus norwegicus, simplisia Centello osiatico,

alcohol 7lyo, aquadestilata, carboxy methyl cellulose natrium (CMC Na), tween 80, bakteri M.

tuberculosis, ketamin HCl. Xalasin, pakan tikus, dan elisa kit untuk IFN y dan lnterleukin 10 (no catalog

RrF00).

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang hewan coba, peralataan bedah minor, sonde,

spuit 1 cc, spuit 5cc, spuit 10 cc, vacuum, waterbath, mortar stamper, vacutainer, tabung sntrifuge,

tube 2 cc, mikropipet, Elisa washing, and Elisa reader.

METOD€

EkstI aksi Ce ntel lo o sioti co

Metode ekastraksi Centello osiotico adalah maserasi dengan menggunakan pelarut alcohol 70%. Dosis

ekstrak etanol Certello osiotico adalah jumlah ekstrak elanol Centello osiotica yang diberikan pada tikus

sesuai dengan berat badan secara peroral satu kali sehari selama L4 hari. Oosis ekstrak etanol centella

asiatica adalah 375 m1lK9BB,7s9mglKgBB dan L500mg,/kgBB

Model infeksi tikus

Pembuatan model infeksi tikus dengan M. tuberculosis sesuai dengan tata cara yang telah dilakukanoleh Mustika (17)

Pemeriksaan kadar IFN-V dan lL-10 dalam serum darah tikus

Pemeriksaan kadar IFN-Y dan lL-10 dalam serum darah tikus dengan menggunakan Metode ELISA.

Darah tikus !,anB diambil cjariiantung, didiamkan dalam suhu kamar sanpai terbentuk bekun, kemudiandisentrifus dengan kecepatan 3500 rpm selama 5 menit. Serunr yang d;perolelr dilakukaq pemerik:aankadar dengan menggunakan melode ELISA.

[aik Etik

Prosedur penelitian ini telah mendapat persetuiuan dari Komisi Etik Penelitian Fakultas KedokteranHewan Universitas Airlangga dengan No : 129-KE

HASIT DAN PEMBAHASAN

Hasil penleriksaan efek ekstrak etanol Centello osidt co terhadap kadar lFNy pda serum darah tikusyang diinfeksi dengan M.tuberculosis

Pemeriksaan kadar lFNy pada serum darah tikus dilakukan dengan menggunakan metode ELlsA.

Hasil pemeriksaan kadar lFNy pada serum darah tikus dapat dilihat pada tabel 1. Rerata tertinggi kadarlFNy ada pada kelompok tikus yang diberi ekstrak etanol centello osiotico den1an dosis 750 mg,/kgbbtikus. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat erbedaan yang bermakna antara kelompok yangtidak memperoleh ekstrak dengan kelompok yang memperoleh ekstrak dengan dosis 750 mg/kgbb.Perbedaan yang bermakna juga diiunjukkan antara kelompok yang memperoleh ekstrak etanol dosis375 m&/kggbb dan 1500 mg/'kgbb dengan dosis 750 mg/kgbb

Tabel l Kadar lFNy pada serum darah tikus

DOS IS KADAR I;N Y

375 mB/kB

151

| 154,2

Page 6: The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level of IFN.pdf · penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan modulasi respons

Thr- l5" t.l;ilro..rl CLrngr{]ss of lhe lndonesian Soceity of Pharmacoloogy, Oclober 20' 2016' Jakarta

750 mg/kgbb

1500 m&/kgbb

0 mg/kgbb

2 723,9

3 204,4

4 189,9

5 193,8

6 180,6

1 155,5

2 678,4

3 180,6

4 694,3

5 774,0

6 146,3

1, 174,0

2 L46,3

3 172,7

4 t45,3

5 218,9

5 163,5

| 768,7

2 139,7

3 185,9

4 784,6

5 182,0

6 158,2

Tabel 2. Rerata dan simpangan baku kadar lFNy pada serum darah tikus

Dosis Simpangan baku

0 mg,/kg D2,9.375 mg/kg 714,5',

75O mg/kg 338,18 ^

1500 mg/kg 168,30'

Keterangan : superscript yang berbeda menunjukkan perbedaan yang bermakna

Peningkatan dosis ekstrak etanol Centello osiatlco, tidak diikuti dengan peningkatan kadar lFNy pada

serum darah tikus. Bila dibandingkan antara kelompok yanB tidak nremperoleh ekstrak dengan yang

nremperoleh ekstrak, terdapat pen:ngkatan kaCar lFNy dari dcsis 375 mg/kgbb I€ dosis 75C nrg/kgbb.

Pada dosis 1500 mg/kgbb kadar lFNy justru mengalami penurunan- Data ini menunjukkan bahwa dosis

optimum untuk memicu peningkaatan kad3r lFNy ada pada dosis 750 mg/kgbb, sedangkan pada dosis

1500 mg/kg terjadi penurunan kemungkinan disebabkan karena efek dari down regulotion atau umpan

balik negatrf.

12,8

30

270,O2

27,95

158

Page 7: The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level of IFN.pdf · penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan modulasi respons

The 15"'Natronal[ongress ol rhe lndonesran So(eity of Pharmacoloogy, O(lober 20, 2016. irkarls

Hasil pemeriksaan efek ekstrak elanol Centello osiotrco terhadap kadar lL-10 pda serum darah tikusyang diinfeksi dengan M. tu be rculos is

Pemeriksaan kadar lL'10 pada serum darah tikus dilakukan dengan menggunakan metode ELISA. Hasil

pemeriksaan kadar lL-10 pada serum darah tikus dapat dilihat pada tabel 3. Rerata terendah kadar lL-

10 ada pada kelompok tikus yanB diberi ekstrak etanol centello osiotico dengan dosis 750 m&/kgbb

tikus. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompokyang tidak memperoleh ekstrak dengan kelompok yang memperoleh ekstrak. Walaupun demikian,

rerata menunjukkan bahwa ekstrak etanol Centella asiatica menurunkan kadar lL 10 bila dibandingan

dengan r€rata pada kelompok yang tidak memperoleh ekstrak. Pada dosis 375 mg,ikgbb, rerata yang

didapat sebanding dengan rerata pada kelompok control, sedangkan pada dosis 1500 mg/kgbb.iustruterjadi peningkatan kadar lL 10. Data in menunjukkan bahwa pada dosis tertentu ekstrak etanol

Centello osiotico mempunyai kemungkinan untuk menBhambat respons imun seluler.

Tabel 3 Kadar lL 10 pada serr- d"rah tikus

KADAR IL 10

375 mg/kB

750 mclkcbb

1500 mglkgbb

0 mg,/kgbb

1 1"39,7

2 118,6

3 193,8

4 1,48,9

5 170,1

6 182,0

1 156,9

)_ 1,45,0

3 '135,1

4 142,3

5 172,7

6 742,3

1, t62,1,

2 1,42,3

3 170,1

4 739,1

5 133,1

6 976,8

1 155,9

2 1,41,6

3 165,1

4 1,62,1

5 163,5

6 I50,3

159

Page 8: The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level of IFN.pdf · penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan modulasi respons

The 15'r Natron.rt Congres5 of the lndonesian Soceity of Pharnracoloogy, October 20. 2016, lakarta

Tabel4. Rerata dan simpantan baku kadar lL-10 pada serum darah tikus

Dosis Rerata Simpangan baku

0 mg/kg 157.7500, 7.49607

375 metlk1 158.8S0O, 28.77721

750 mg/kg 149.1500, 73.4657

1500 mg,/kg 287.3s0o., 338.05606

Keterangan : superscript yang berbeda menunjukkan perbedaan yang bermakna

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian adalah ekstrak elanol Centello oslot,co meningkatkan kadar lFNy dan tidakmempengaruhi kadar lL 10 pada tikus yang diinfeksi dengan M.tuberculosis

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada prof.Dr.Agung pranoto,dr.,M.(es.,Sp.pD,K-EMO,FtNASIM

sebagai Dekan Fakultas Kedokteran periode 2o1o,201s dan prof. Dr. soetojo,dr.,sp.u(K) sebagai DekanFakultas Kedokteran Universitas Airlangga P€riode 2015-2020 yang telah memberikan kesempatan danbantuan dana sehingga penelitian ini dapat t€rlaksana dan dipublikasikan pada seminar nasional.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dulfary sdnchez a b, Mauricio Rojas a b, rsrael Herndndez a, Danuta Radzioch c, Luis F. Garcia a

b, Barrera LF. Role of TLR2- and TLR4-mediated signaling in Mycobacterium tuberculosis-induced macrcphaBe death. Cellular lmnrunolcgy 2 C 10;260:12S_36.

2 BHATT K, PADMINI SALGAMEl. Host lnnate l,nmune Response to Mycobacterium tuberculosis.Journal of Clinical lmmunology. 2007;27.

3. Ra.ja A. lmmunology of tubeiculosis. tND|AN JOURNAL OF MEDICAI RESEARCH.2Oo4;72O(41:21.3-32.

4 Adolfo Ro-BVc, Victoria C-pa, Diana A,tn, Ricardo LL, Antonio M-RoM,Jos M,et al. Macrophage and T lymphocyte apoptosis during experimental pulmonary tuberculosis:their relationship to mycobacterial virulence. Eur J lmmunol. 2OO6;36.

5. Herbst S, Schaible UE, Schneider BE. tnterferon Gamma Activated Macrophages KillMycobacteria by Nitric Oxide tnduced Apoptosis. pLoS ONE. 2011;6{5}:e1910S.

6. Ates 0, Topal-sarrkaya A, ongen G, Musellim B. lnterleukin-lo and rumor Necrosis Factor-qGene Polymorphisms in Tuberculosis. Journal of Clinical tmmunology. 2008;28(31:232-6.

7. Wan Y, Chen L, Xing Z, yang T, Sarltosuosso M, tnman 1,4, et al. TNF_alpha is a critical negativeregulator of type L immune activation during int!'acellular bacterial infection. Journal of Clinicallnvestigation [NlM - MEDLtNf ]. 2OO4;113(3):401_13.

8. schluger NW. r'he pathogenesis of rubercurosis. Am r Respir cell Mol Bior 2005;32:251-6.9. schluger N',v. The Pathogenesis of rubercurosis: The First one r-rundred (ancr Twerlty-Trrree)

Years. American journal of respiraiory and criticaicare medicine. 2005;32.10' Sato K, Akaki T, Tomioka H. Differential potentiation of anti mycobacterial activity and reactive

nilrogen intermediate-production abirity of nluri.e peritoneal macrophages activated by

160

Page 9: The 15* National Congress of - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/59612/1/karil13. Level of IFN.pdf · penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan modulasi respons

J:

i ' The I s'iNar ron.l c ong, els of the lhdonesaan Soceity of Pha rmaco,oogy, october 20, 2016, .lakarta

interleron-Bamma (lFN-) and tumour necrosis factor-alpha (TNF-a). Clin Exp lmmunol.

1998;112:53 8.

11. Gonzalez-Juarrero M, Henao-Tamayo M, Ordway DJ, Kingry LC, Harton M, Basaraba RJ, et al.

lmmune Response to Mycobacterium tuberculosis and ldentification of Molecular Markers ofDisease. AMERICAN JOURNAL OF RESPIRATORY CELL AND MOLECULAR BIOIOGY.

2o09;40(4):398-409.

72. Gitawati R, Asluti Y, Winarno w. Herba pegagan (centella asiatica L): Studi pendahuluan efek

anti mikobakterium secara invitro. Jurnal bahan Alam lndonesia 20O5;4(21:286-91.

13. Mustika A, lndrawati R. EXTRACrS ETHANOL OF Centella asiatica ENHANCE INTERFERON-Y AND

TUMOR NECROSIS FACTOR-q lN MACRoPHAGE CULTURE INFECTED BY Mycobaclerium

tuberculosis. Prosiding 24th Federation ofAsian Pharmaceutical Conggres.2012.

L4. Fatmasari A, lmmaculata l. Efek lmunostimulasi Ekstrak Air Herba Pegagan (Centella asiatica

Urb.) dan Daun Beluntas (Pluchea indica Less.) pada Mencit Swiss Webster Betina: lnstituteTechnology Bandu ng; 2N7.

15. Vinitketkumneun U, Wild C, Punturee K. Thai medicinal plants modulate nitric oxide and tumorn€crosis factor-q in 1774.2 movse macrophages. Journal of Eth nopha rmacology. 2OO4;95(2-

3 ):183-9.16- Anthony A, G 5, B M, V S, J M. Hepatoprotektif effect of centella asiatica ([) in carbon

tet ra hc h lo ride-induced liver iniury in rats. lndian Journal of Pharmaceutical Sciences.

2006;68i'6J:772-6.

L7. Mustika A, Rahaju AS, lndrawati R. PENURUNAN TINGKAT KERUSAKAN JARINGAN PARU TIKUS

TERINFEKSI M. TUBERCUTOSIS OLEH EKSTRAK PEGAGAN MELATUI PENINGKATAN EKSPRESI

TISSUE INHIBITOR of MATRIX METALLOPROTEINASE-1. Jurna I Veteriner. 2O1,a;1-514).

161