Thauhid Hakiki

20
http://www.tawhidtalk.com/ Yang Disebut Tauhid Hakiki Tauhid hakiki bukan hasil pendapatan-pendapatan (daya pikir/hipotesis dalil), melainkan sudah disaksikan kenyataan sebenar-benarnya. —K.H. Undang Sirad H akiki artinya yang sebenar-benarnya. Tauhid Hakiki artinya ilmu dan amal tauhid Islam yang dipegang oleh kalangan khawwas al-khawwas (khusus di dalam khusus). Tauhid hakiki berisi petunjuk ber-Islam (bersyariat- tarikat-hakikat-makrifat) yang bersih dari tiga jenis syirik , utamanya syirik khafi khafiyun khafi (syirik yang halus teramat halus). Itu sebabnya dikatakan tauhid hakiki ini bukan ilmu ulama, kyai maupun ustad. Tauhid Hakiki ini ilmu para nabi dan wali. Kita ini hanya sekelas umat, tapi berhak atas ilmu ini. Sebab Allah mengutus para nabi, rasul, dan para alim itu memang untuk menyampaikan ilmu pada umat. Apakah klaim di atas itu berlebihan dan tidak ada buktinya? Tidak berlebihan dan ada bukti sekundernya, kok. Inti ilmu dan amal Tauhid Hakiki: 1. Hubungan Kita dengan Tuhan: K ita dan Allah itu: jauh tak berjarak; dekat tiada antara (tidak bersentuh).

description

Tauhid Hakiki

Transcript of Thauhid Hakiki

http://www.tawhidtalk.com/

Yang Disebut Tauhid HakikiTauhid hakiki bukan hasil pendapatan-pendapatan (daya pikir/hipotesis dalil), melainkan sudah disaksikan kenyataan sebenar-benarnya. K.H. Undang SiradHakiki artinya yang sebenar-benarnya.Tauhid Hakikiartinya ilmu dan amal tauhid Islam yang dipegang olehkalangankhawwas al-khawwas(khusus di dalam khusus). Tauhid hakiki berisi petunjuk ber-Islam (bersyariat-tarikat-hakikat-makrifat) yang bersih daritiga jenis syirik, utamanyasyirik khafi khafiyun khafi(syirik yang halus teramat halus). Itu sebabnya dikatakan tauhid hakiki ini bukan ilmu ulama, kyai maupun ustad. Tauhid Hakiki ini ilmu para nabi dan wali. Kita ini hanya sekelas umat, tapi berhak atas ilmu ini. Sebab Allah mengutus para nabi, rasul, dan para alim itu memang untuk menyampaikan ilmu pada umat.Apakah klaim di atas itu berlebihan dan tidak ada buktinya? Tidak berlebihan dan ada bukti sekundernya,kok.Inti ilmu dan amal Tauhid Hakiki:1. Hubungan Kita dengan Tuhan:Kita dan Allah itu: jauh tak berjarak; dekat tiada antara (tidak bersentuh). kita dan Allah itu Esa, tapi Tuhan tetap Tuhan, hamba tetap hamba.Tidak pernah Allah kehendaki ada keadaan: Tuhan jadi kita atau kita jadi TuhanatauQadimbisa jadi muhaddas; muhaddas jadiQadim. Dalam tauhid hakiki tidak adaprinsip masuk-memasukseperti itu. Yang ada di tauhid hakiki adalah rahasia-antara zat dan sifat. Jadi,Tauhid Hakiki menolak kerasprinsip bersatu dengan Allah(hulul-ittihad).Itu sebabnya wajib kita memahami perbedaan Wujud Allah (Wajibal Wujud) dengan wujud makhluk (jaizal wujud) atau wajib memahami perbedaanWujud Qadimdanwujud hadis(baharu/makhluk). Tuhan-hamba itu Esa, maka tidak ada prinsip raib-meraib dalam tauhid yang hakiki. Maksud raib-meraib (prinsip yang dipakai sebagaian besar kalangan tasawuf):lenyap kita, ada Tuhan; lenyap Tuhan, ada kita. apa-apaan ini?Yang ada dalam tauhid hakiki,Allah ADA, kita ada. Bedanya: Allah ADA sendiri-Nya, kita ada di-ada-kan Allah. Jadi, tidak ada prinsip memfana-fanakan/menafi-nafikan/meniada-tiadakan/mengosong-kosongkan diri makhluk di dalam tauhid yang hakiki.Yang sudah Allah tetapkan adanya (meski sekadar wujudmajazi/bayangan), apa hak kita meniada-tiadakannya? Logika: meniada-tiadakan bayangan=meniadakan sumber bayangan. Meniada-tiadakan manusia sebagai bayangan Tuhan, sama saja dengan meniadakan Tuhan secara tidak langsung!Think!

Ilustrasike-esa-an bayangan dengan sumber bayangan:menafikan adanya wujud bayangan sama saja dengan menafikan adanya wujud sumber bayangan. Dalam beramal, tauhid hakiki mewajibkan Pandang Satu kepada Yang Satu (syuhudul wahdah fil wahdah),bukanmemandang Satu pada yang banyak; memandang banyak pada Yang Satu (syuhudul wahdah fil kasrah; syuhudul kasrah fil wahdah) prinsip yang banyak dipakai kalangan tasawuf ini kalau tersalah paham, bisa-bisa kadar keislaman kita jatuh ke kebatinan atau keyakinan dedewa-dedewi. Bahwa Allah meliputi sekalian alam, itu benar (Q.S. Fushilat:54; Adz-Dzariyaat:20), tapi bukan berarti kita lalu boleh menyembah alam atau bagian alam sebagai perwujudan Tuhan!Apa sebab? Sebab akan dan sudah banyak terbukti orang Islam yang secara langsung maupun tidak langsung jatuh ke pemahaman:Semuanya adalah perbuatan Allah.Perbuatan maksiat yang kita lakukan juga itu perbuatan Allah. (???)Nauzubillahi min zalik!( (Apa saja nimat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari [kesalahan] dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.(Q.S.An-Nisa:79)Ilmu dan amal tauhid hakiki pada puncaknya akan sampai pada: Tiada Tuhan; tiada hamba. Apa yang ada?Man arafallaaha kalla lisanuhu, Barang siapa mengenal Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya kelu lidahnya.2. Asal-Usul ManusiaKebanyakan ulama mengajarkan bahwa asal-usul manusia itu dari saripati tanah (Al-Muminun:12) atau dari setetes mani (Al-Insan:2), belum kami temukan bahasan tentang asal-usul manusia ini dikaji dari bagian terawal dan terpentingnya, yaitu yang tercantum dalamQ.S. Al-Insan ayat 1.Inilah bukti lain bahwa tauhid hakiki ini bukan ilmu ulama, kyai, maupun ustad-ustad dan tidak diajarkan di pesantren mana pun sebelumnya. (sebab ulama-ulama yangmutahaqamamasa lalu umumnya juga tidak mengajar dengan sistem pe-santri-an seperti sekarang ini)( (Bukankah telah datang atasmanusiasatu waktu dari masa, sedang diaketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?Yang sebenar-benarnya diri kita ini tidak makan, tidak minum, tidak berdaging, tidak bertulang, tidak ber-ibu, tidak berbapak, tidak masuk kubur, tidak masuk surga, tidak masuk neraka, dan hidup tidak dengan nyawa karena hidup dengan Pembuat nyawa.Tapi kita bukan Allah, melainkan Zat Allah. Sedangkan Allah ituRabbul izzati(Tuhan sekalian zat). Agar tidak tersalah paham, silakan baca tausyiah mursyid tentangInsan Kamil.Mengenai sebenar-benar diri ini ada kaitannyadengan hadisnubuwwahRasululah Saw. bahwa di akhir zaman zikir menjadi makanan kaum mukmin.Riwayat lengkapnyadi bawahini:Diriwayatkan pada akhir zaman pengikut Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan orang yang tidak percaya dengannya berada dalam kelaparan dan kesengsaraan. Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah Saw. bertanya: Jadi apa yang dimakan olehkaumberiman pada hari itu wahai Rasulullah?Nabi menjawab:Mereka akan merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih dan bertaubat. Jadi zikir-zikir itu yang akan menggantikan makanan.(H.R. Ibnu Majjah)Zikir seperti apa yang dimaksud Rasulullah Saw. itu? Tentu maksudnya zikir sebenar-benar zikir; zikir yang disertai rukunqalbiyang benar.Zikir artinyamengingat. Jadizikrullahyang sebenar-benarnya itu zahir-batin berkekalan mengingat Allah, bukan sekadar menyebut-sebutAsmadan Sifat Allah sambil dihitung pakai biji tasbih.Berzikir dengan menyebut di mulut juga memang sunnah Rasulullah, tapi wajib dengan rukun qalbi (hati) yang tidak menyalahi prinsip tauhid. Kalau sebelum dan ketika berzikir sampai ribuan kali hati kita tertuju ke sesuatu (pahala, surga, harta, tahta, wanita, atauhajat yang kita inginkan), itu namanya berzikir ke makhluk, bukan ke Allah.Kalau sudah terbiasa keadaan hati tidak tertuju pada sesuatu dan tidak terpengaruh dengan segala sesuatu dari luar diri, maka keadaan kita di luar ibadahpun adalah zikir. Allah itu bukan sesuatu, melainkan Pencipta segala sesuatu. Jadi sebenar-benar mengingat Allah itu dengan tidak mengingat sesuatu. Itulah dikatakan menimba ilmu, mencari nafkah, bersilaturahim, makan-minum-tidur, dsb.semuanya bernilai ibadah (tapi bukan lalu boleh berhenti salat yang begini ini disebutda`impalsu; bermakrifat untuk meng-kafir-kan diri.Nauzubillahi min zalik)Kalau sudah terbiasa hidup dengan hati yang bersih dari sesuatu, suatu hari Allah akan tunjukkan kebesaran-Nya pada kita. Kita merasakan hidup dengan diri hakiki kita, yaitu tidak merasakan lapar, haus, lelah, mengantuk, bahkan bisa sampaitidak ada keluar-masuk napas, tapi hidup!Itulah bukti bahwa kita ini hakikinya hidup dengan Allah, bukan dengan nyawa. Itulah artinya kita hidup dengan berdirikan diri hakiki kita.Ini bukan omong kosong bual besar. Sudah terbukti dialami beberapa ikhwan di Pontianak. Ramadhan beberapa tahun lalu, seorang ikhwanpadatengah hari bolong yang panas di bumi khatulistiwamengisi libur kantor dengan menebas rumput liar di kebun belakang rumahnya. Beliau baru sadar setelah pekerjaan itu selesai. Beliau tidak merasakan kepanasan, letih, dan haus sama sekali, tidak terengah-engah (napasngos-ngosan), bahkan beliau tidak ingat soal napas di tengah pekerjaan itu.MaasyaaAllah, Allaahu Akbar.Apakah para pengamal zikir napas,istigatsah, zikir dan selawatan akbar pernah mengalami sedemikian? Apakahmu`anayah(hasil ibadah) Anda sekalian sebatas mulut letih berliur-liur, dipandang hormat oleh umat lalu dapat amplop di saku? Jangan tersinggung dan marah kalau memang benar begitu adanya.3. Tentang AjalManusia itu makhluk khusus yang diciptakan Allahdengankeesaan tiga entitas (3 in 1): ruhnafsjasad. Kebanyakan ulama mengajarkan bahwa mati itu artinya ruh dipisahkan dari jasad oleh malaikat maut. Ruh itu urusan Allah, bukan urusan malaikat maut!Ini bukti kurangiqra-nya ulama-ulamabuta tauhid. Inilah bukti tauhid hakiki itu bukan ilmu ulama-ulama, kyai-kyai, ustad-ustad.( (Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.(Q.S.Al-Isra:85)Ruh itu urusan Allah, bukan urusan malaikat maut. Ketika ajal tiba,tugas malaikat maut hanya mencabut sementara nafs/jiwa dari jasadsebagai tanda pergantian alam hidup: dari alam dunia pindah ke alam barzakh. Setelah itu nafs/jiwa dikembalikan lagi ke jasad. Setelah nafs dikembalikan ke jasad inilah ada dua ketentuan di alam barzakh: orang itu menerima azab kubur atau nikmat kubur.Kalau selama hidup di dunia, nafs/jiwa/kedirian kita mengenal ruh kita itu ialah Nur Ilahi yang Esa dengan Allah ( yang dibuktikan dengan menjalankan kewajiban syariat), maka ketika nafs dikembalikan ke jasad oleh malaikat maut, ruh akan kembali meliputi jasad: kembali esa dengan jasad dan nafs. Esalah kita di alam barzakh dengan Allah, sebagaimana keadaan kita semasa di dunia sekarang ini. Bebas bergerak bermain-main semaunya di alam barzakh sambil menunggu kiamat tiba.Kalau selama hidup di dunia, nafs/jiwa/kedirian kita tidak mengenal hakikat ruh kita sendiri, maka ketika nafs dikembalikan ke jasad oleh malaikat maut, ruh tidak akan meliputi jasad. Ruh tidak akan kembali ke jasad yang tidak mengenal Allah dan tidak mengesakan Allah dengan syariat. Jadi kalau selama di dunia tidak mau kenal dirikenal Allah, apalagi kalau sampai jasad tidak melakukan kewajiban syariat, tertinggallah jasad dan nafs terbujur kaku: tak berdaya merasakan jasad dilubangi cacing dan dihajar malaikat sampai kiamat.Nauzubillaahi min zalik!Mengenai hal iniinsyaAllahakan kita pada lanjutanSeri Tauhid Dasaryang ditulisdengan referensi daribimbingan langsung mursyid berikut ini: Mustahil Muhammad Saw. Tidak Tahu tentang Ruh Mati: Ruh dan Jasad Tidak Bercerai Tangis Ruh akan Jasad, Kalimat Talqin Sakaratul MautTauhid Hakiki: Mati sekalipun, ruh dan jasad tidak bercerai.4. Tentang Nafsu AnaniyahNafsu Ananiyah(merasa ada-diri) ini nafsu yangkeberadaannya terlewatkan begitu saja oleh sebagian besar ulama padahal nafsuananiyahinilah yang mendasari 3 jenis nafsu yang disebutkan di Quran:amarrah, lawwamah, muthma`inah. Ketiga nafsu ini secara hakiki masih tergolong ke dalamsyirik khafi(halus), sedangkan nafsuananiyahini tergolong ke dalamsyirik khafi khafiyun khafi(nafsu yang samar teramat halus).Contoh: Yang tergolong nafsu lawwamah ituujub, riya, sumah, takabur, dengki, dsb.Bagaimana mungkin perbuatan-perbuatan nafsu lawwamah seperti itu bisa ada tanpa adanya orang merasa ada-diri (nafsuananiyah)? Kelakuan Firaun dan si sok pinter Qarun yang disebutkan dalam Quran itu berawal darimerasa ada-diri yang berlebihan,lebay, sotoy, pitalapungeun. Mudah-mudahan kita semua makindipahamkan Allahtentang yang dimaksud nafsu ananiyah ini dan disanggupkan mengendalikannya sehingga diizinkan menjadiarifbillah(senantiasa berucap-berbuat dalam kebesertaan dengan Allah dengan sebab mengenal-Nya).Aamiiiin yaa Rabb.Yang Disebut Pusaka MadinahNamaPusaka Madinahmengacupadailmu, amal, danmu`anayahtauhid hakiki untuk kalangankhawwas al-khawwasyang disampaikan Nabi Muhammad Rasulullah Saw. ketika hijrah ke Madinah (sebelumnya kota ini dikenal dengan nama Yathrib).Jadi,Pusaka Madinah hanyalah nama lain dari tauhid hakiki atau Islamkaffah.Nabi Muhammad Saw. beserta pemeluk Islam generasi pertamahijrah ke Madinah (disebut kaum Muhajirin), diterima oleh penduduk Madinah (kaum Anshar) dengan senang hati. Dalam masa awal silaturahim kedua kalangan ini, pemimpin dari kalangan Anshar yang bijaksana bertanya pada Rasulullah Saw. mengenai inti ajaran Allah yang diamanahkan pada beliau. Atas izin Allah Swt., Rasulullah Saw. kemudian menyampaikan apa itu sebenar-benar Islam itu dari A sampaiZ, dari teori-praktik-sampai ke pembuktian nyatanya.Atas kehendak Allah jua pemimpin kaum Anshar ini kemudian masuk Islam secara kaffah sehingga menjadi wali pertama di kalangan umat Muhammad Saw. [Jadi, pintu kewalian itu sudah terbuka bahkan sejak Nabi Muhammad Saw. masih hidup. Jangan lupa juga ada sosok Uways Al-Qarni yang hidup di era kenabian junjungankita]. Dari jalur inilah tauhid hakiki kemudian sampai ke Turki (Sultan Muhammad) dan kini ada di ujung dunia Islam Indonesia (K.H. Undang Sirad) untuk akhirnya kembali mudik ke Madinah(Imam Mahdi) di akhir zaman kelak.Allaahualam.Sejarah yang Anda baca ini tidak akan dijumpai pada buku sejarah mana pun. Ini sejarah yang disampaikan internal dalam pengajian ini. Percaya atau tidak percaya, kami serahkan sepenuhnya pada Anda. Tapi ada dua hal yang bisa Anda jadikan pertimbangandalam mengetahui sahih-sesatnya suatu ajaran. Silakan lanjutkan membaca.Dua Pertanyaan untuk Menguji Sahih-Sesatnya Suatu Ajaran1. Bicara ilmu tinggi-tinggi, mengamalkannya bagaimana?Islam berisiilmu, amal, muanayahatau teori, praktik, hasil/pembuktian nyatanya. Ilmuwan duniawi saja mengamalkan pengetahuannya ke dalam bentuk praktik langsung sehingga menghasilkan produk akhir, misalnya: komputer, internet, gadget, dll. Demikian halnya dengan Islam,Allah menurunkan Islam ini dalam prinsip yang dikenal oleh manusia [seperti contoh kerja ilmuwan tadi]. Inilah bukti betapa Islam itu agama yang sesuai dengan fitrah manusia; agama yang masuk akal. Agama yang benar-benar terbukti!Jujurlah. Kita pasti pernah membaca uraian kaum tasawuf yang berhias dengan simbol-simbol indah. Saking indahnya hiasan simbol-simbol itu, umatbukannya makin paham dengan maksud sang sufi, tapi justru malah tambah bingung dia itu maunya apaatau ini ngomong soal apa sih?Hanya indah dibaca, tapi sulit dipahami: buat ap-pah? [latar pendidikan penulis artikel ini juga dari sastra, sedikit-banyak tahulah bedatulisan berhias dengan puisi sarat-makna. Duh, jadiananiyahnih. wkwkwkwk]Jangan jadi umat bebek pengikut ulama beo.Contoh:bicara Allah, Nur Ilahi, Nur Muhammad,daim,kasyaf,tazkiyatun nafs, musti bertakwa, ber-Islam secarakaffahdsb. tanpa menunjukkan pada umat cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari selain hanya menyuruh bersyariat nungging-nungging sambil bersopan-santun akhlaqul karimah [yang di agama lain juga ada]ini disebut omong besar tong kosong nyaring bunyinya ulama beo buta tauhid yang hanya membunyikan ulangisi Quran dan hadis dicampur dengan sangka-sangka dari daya pikir diri sendiri.2. Berpraktik amal hebat-hebat, sesuai tidak dengan teorinya [Quran dan sunnah Nabi]?Amal ibadah dalam syariat Islam ada tolak-ukurnya, yaitusyarat, rukun, dan pembatalnya. Kalau tidak mengetahui tentang ketiga hal ini, bagaimana nilai salat kita bisa bebas dari perbuatan mengada-ada/bidah?Contohsyarat: syarat sah salat itu berwudu. Meski kamu sudah mandi atau menyelam di kolam renang, salat kamu tidak sah tanpa wudu sebab syarat sah salat itu wudu, bukan mandi, bukan menyelam.Contoh rukun:rukun salat dari niat sampai salam itu terdiri atas 3 besarrukun gerakan (fili), rukun bacaan (qauli), dan rukun pandangan hati (qalbi). Teorinya salat itu menghadapkan zahir-batin kepada Allah. Jadikalau salat dalam hati menerjemahkan bacaan Arab ke bahasa kita, itu menghadapkan zahir-batin ke Allah bukan? Atau ketika salat membayangkan alif-lam-lam-ha dalam takbir, itu mengingat Allah apa mengingat huruf tulisan Allah?Dari syarat dan rukun inilah juga kita tahu adanyapembatalsalat, apakah itu dalam hal gerakan, bacaan, maupun pandangan hati (meskipun secara fiqh, hati yang lalai memang tidak tergolong sebagai pembatal salat, sekadar petunjuk kualitas salat kita saja. Jadi jangan ada alasan tidak mau salat karena belum bisa memasang rukunqalbidengan benar ya). [baca jugaTips Salat Khusyuk] Teori:Zikrullah itu mengingat Allah Praktik:berzikir sambil membayang-bayangkan wajah mursyid Simpulan: teoridenganpraktik sesuai atau tidak? Teori:Zikrullah itu mengingat Allah, Allah itu Pencipta nafas, tidak boleh Allah itu disamakan dengan nafas itu sendiri. Allah tidak bersifat naik-turun-keluar-masuk seperti makhluk. Praktik:berzikir sambil memainkan nafas: nafas masuk ituAllah-nafas keluar ituHu Simpulan:teoridenganpraktik sesuai atau tidak? Teori:Kasyaf itu terbuka hijab antara dirinya dengan Allah perjumpaan dengan Khalikselagi hidup (Al-Kahfi:110) Praktik:melakukan ritual atau zikir khusus lalu bisa memandang Kabah, surga-neraka, alam-alam dan makhluk gaib perjumpaan dengan makhluk lagi Simpulan:teoridenganpraktik sesuai atau tidak? Teori:Laa ilaaha illallahitu kalimah tauhid, mengamalkannya bersih darii`tiqadapa pun,semataIlahi Anta maqsudi Praktik:berzikirLaa ilaaha illallahsambil melempar anggukan ke kanan-kiri bahu inii`tiqad Simpulan:teoridenganpraktik sesuai atau tidak? Teori:Orang mati putus hubungannya dengan alam dunia Praktik:mengamalkan ritual panggil arwah para wali ini-itu Simpulan:teoridenganpraktik sesuai atau tidak? Teori:isi Quran itu Perkataan Allah, bukan Allah-nya sendiri. Wujud Tuhan itu bukan berupa tulisan. Praktik:membuat rajah-rajah tulisan Quran lalu dipasangdi balik pintu, disimpan dalam dompet, diselipkan di sabuk Simpulan:teoridenganpraktik sesuai atau tidak? Teori:Sumberkeselamatan, rezeki, jodoh itu Allah, bukan dari sebab amalandiri Praktik:memakai khadam-khadam atau jin qarin untuk penglaris dagangan,lancar acara dan proyek, kebaltahan bacok, diminati lawan jenis Simpulan:teoridenganpraktik sesuai atau tidak? Teori:Beramal ibadah itu untuk membenahi jiwa; meningkatkan kesadaran diri Praktik:kalau beramal ini-itu lalu pingsan, meraung-raung,tranceatauekstase(mabuk-nikmat), kesurupan, timbul kelainan jiwa Simpulan:teoridenganpraktik sesuai atau tidak? dan sebagainya, dan lain-lainIsi tauhid hakiki Pusaka Madinah silakan Anda kritisi dengan kedua perangkat di atas. Simpulannya, kami persilakan Anda sendiri memutuskan. Anda mengakui kebenaran yang disampaikan diwww.pusakamadinah.org, kami tak untung. Anda tidak mengakui kebenaran yang disampaikan di situs itu, kami tak rugi. Sekadar menjalankan sunnah menyampaikan.Uraian ini sudah cukup panjang padahal baru membahas satu dari tiga poin yang tertera pada judul tulisan di atas. Dari satu poin ini, Anda yang sudah membaca dan mengamalkan Kitab Barencong dan Kitab Teberubut mestinya sudah bisa menyimpulkan sendiri. Jikasudah paham,kami tidak perlumelanjutkan tulisan ini ke bagian ke-2 [tentang telaah kritis atas kedua kitab tersebut] ya?! Bagaimana?

Di Mana Letak Perbedaan Firaun dgn Al-Halaj.. Mohon Pencerahannya!!

1. FIRAUNDia mengaku Tuhan itu dengan nafsu dan kesombongan, bukan dengan ilmu. Saking sombongnya dia gak tau kalimat yang diucapkannya ini menunjukkan dia gak tahu, padahal Tuhan mah kan MahatahuDan berkata Firaun: Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, (al-Qassas:38)dikiranya Tuhan itu menclok di langit [atau kedudukan tinggi (Arsy)]2. AL-HALAJDari lisannya terucap, Ana Al-Haq, itu beliau bukan sedang mengaku dirinya Tuhan. Ketika itu zahir-batin beliau menyaksikan TUHAN SAJA ADA. Tidak dirasakannya ada zahir-batin lagi pada dirinya. Kalau dalam bahasa hakiki tauhid dikatakan seperti ini:KENAL DIRI KENAL TUHAN, KENAL TUHAN TIDAK ADA DIRI.Dilihat dari sisi ini, justru ketika itu Al-Halaj sebenar-benar mengagungkan Tuhan. Yang terjadi atas Al-Halaj itu adalah puncak musyahadah (persaksian) dalam makrifat sebagaimana diinformasikan dalam hadis berikut.Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan kebaikan, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-Ku, pasti Ku-lindungi. Dan Aku tidak ragu untuk melakukan sesuatu yang Aku menjadi pelakunya sendiri sebagaimana keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin yang ia (khawatir) terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir ia merasakan kepedihan sakitnya. (H.R. Bukhari 6021)Maaf, di saat al-Hallaj mengucapkan Akulah Kebenaran beliau dalam keadaan ekstase. Apa pegertian ekstase ini sebenarnya, Sobat ? Karena jika ekstase ini diartikan mabuk, sejarah al-Halaj ini jadi diterima oleh umat Islam menjadi negatif.JANGAN SALAH PAHAM.Jangan mengira ketika itu Al-Halaj melihat jasadnya dan alam semesta ini hilang, tidak seperti itu. Yang seperti itu namanya raib-meraib (raib diri-tinggallah Tuhan), masuk-memasuk (diri makhluk melebur ke Diri Tuhan), alias hulul dan ittihad. ini sama dengan apotheosis atau moksa , mati jadi bagian alam semesta.Orang berilmu dengan Cahaya Allah dapat melihat dirinya tetapi tidak didalam wujud Allah. Orang Hakikat dengan Cahaya Allah dia tidak melihat sesuatu lagi selain Allah

Sama sekali tidak ada konsep ekstase/mabuk Tuhan dalam Islam. Hanya dengan mengingat Allah-lah jiwamu akan tenang (Q.S. Ar-Rad:28).Zikir itu artinya mengingat.Mustahil perbuatan mengingat (zikir) itu dilakukan dalam keadaan mabuk, ekstase, atautrance.Mabuk dan sadar sudah pasti keadaan yang berbeda. Jadi, masuk akal tidak jika ada amalan-amalan zikir yang justru membuat manusia lupa diri, kapan mau ingat Allah-nya?!Nabi Muhammad Saw. juga gapernah ekstase-ekstasean. Ekstase-ekstasean ini pengaruh kebatinan agama lain masuk ke amalan Islam. Jadi kalau belajar hakikat-makrifat yang di dalamnya ada prinsip ekstase, mabuk-mabukan ataau trance,segera tinggalkan! jadi kalau ada orang ngaku salat khusyuk sampai bunyi petasan aja gak kedengeran kupingnya pembohong besarrrr!jadi kalau ada aliranyang mengaku warisan ilmu arif billah seperti Al-Halaj, Syaikh Abdul Jalil (Syaikh Sitti Jenar), tapi mengandung unsur mabuk-mabukan palsuPrinsip tauhid itu:TUHAN-HAMBA ITU ESA, TAPI TUHAN TETAP TUHAN, HAMBA TETAP HAMBA.[baca juga:Memahami Keesaan Tuhan-hamba]