Thanatologi II

20

Click here to load reader

Transcript of Thanatologi II

Page 1: Thanatologi II
Page 2: Thanatologi II

KEADAAN YG MIRIP KAKU MAYAT

1. CADAVERIC SPASME.- Kekuatan otot yg sudah terjadi sesaat sebelum - Kekuatan otot yg sudah terjadi sesaat sebelum

meninggal dunia, dan dipertahankan terus meninggal dunia, dan dipertahankan terus sampai sampai

proses pembusukan.proses pembusukan.- Terjadi pada sekelompok otot tertentu tetapi - Terjadi pada sekelompok otot tertentu tetapi dapat dapat

pada seluruh tubuh.pada seluruh tubuh.- Faktor penyebab : EMOSI YG HEBAT.- Faktor penyebab : EMOSI YG HEBAT.

* Rasa sakit.* Rasa sakit.* Rasa takut.* Rasa takut.* Ketegangan / panik.* Ketegangan / panik.

- Posisi cadaveric spasme tidak dapat ditirukan.- Posisi cadaveric spasme tidak dapat ditirukan.- Merupakan tanda intravital.- Merupakan tanda intravital.

Page 3: Thanatologi II

2. HEAT STIFFENING.- Kekuatan akibat suhu tinggi.- Kekuatan akibat suhu tinggi.

* Kebakaran.* Kebakaran.* Cairan panas.* Cairan panas.

- Coagulasi protein otot.- Coagulasi protein otot.- Dapat terjadi pd orang hidup atau pd - Dapat terjadi pd orang hidup atau pd jenazah.jenazah.- Jenazah dlm posisi boxer holding.- Jenazah dlm posisi boxer holding.

3. COLD STIFFENING.Kekuatan akibat suhu dingin (<3,5Kekuatan akibat suhu dingin (<3,5OO C ) C )Setelah keluar dari suhu dingin ---proses KMSetelah keluar dari suhu dingin ---proses KM

4. MUMMIFIKASI

Page 4: Thanatologi II

FAKTOR-2 YG MEMPERCEPAT TERJADINYA KAKU MAYAT

1. Suhu.

Panas ---- cepat timbul cepat hilang.Panas ---- cepat timbul cepat hilang.

Sebaliknya pd kondisi dingin.Sebaliknya pd kondisi dingin.2. Jumlah persediaan glycogen otot.

Kejang-2, cachexia, kegiatan otot Kejang-2, cachexia, kegiatan otot

berlebihan KM cepat timbul, cepat hilang.berlebihan KM cepat timbul, cepat hilang.3. Ukuran/ besar kecilnya otot.4. Sebab kematian.

Keracunan strichnin, alkaloid – cepat asfiksia, Keracunan strichnin, alkaloid – cepat asfiksia,

kerac.logam berat---lambatkerac.logam berat---lambat

Page 5: Thanatologi II

PERUBAHAN PADA MATAKegunaan : Memperkirakan saat kematian.1. FUNDUSCOPY :

Humor vitreous keruh---10-12 jam. Segmentasi pemb.darah retina---10-15 jam

2. TEKANAN BOLA MATA. N : 14 – 25 GR. >30 Menit : 3 GR. >2 jam : 0 GR.

3. TACHENOIR D’LA SCLEROTIQUE. Warna kecoklatan sudut luar bola mata, bentuk segitiga. Mulai tampak : 3 jam Sempurna : 12 jam Dipertahankan selama 2 hari

Page 6: Thanatologi II

PERUBAHAN CAIRAN TUBUH

Kegunaan : Perkiraan saat kematian

1. Darah.1. Darah.

<12 jam --- AS.Amino Nitogen 14 Mg%<12 jam --- AS.Amino Nitogen 14 Mg%

Creatine : 5 Mg%Creatine : 5 Mg%

12 - 28 jam --- Creatine 11 Mg%12 - 28 jam --- Creatine 11 Mg%

> 24 jam --- PH menjadi alkalis.> 24 jam --- PH menjadi alkalis.

2. Liquor C.Sp.2. Liquor C.Sp.

< 15 jam AS.Laktat 15 – 200 Mg%.< 15 jam AS.Laktat 15 – 200 Mg%.

NPN 15 – 40 Mg%.NPN 15 – 40 Mg%.

AS.Amino 1- 12 Mg%. AS.Amino 1- 12 Mg%.

Page 7: Thanatologi II

SCHLEYER :< 10 jam AS.AMINO NTR <14Mg%.

Creatine <5 Mg%.< 24 jam NPN < 80 Mg%.

3. HUMOR VITREOUS. T ( jam ) = ( 7,14 X K+ ) – 39,1 JAM. K+ ---waktu kematian ada hubungan

linier Artmatic SP 100 jam kematian.

Page 8: Thanatologi II

DEKOMPOSISI1. Putrefaction / Rotting.1. Putrefaction / Rotting.

Pembusukan KR pengaruh kuman Pembusukan KR pengaruh kuman pembusukan.pembusukan. Timbul gas berbau dan membusuk.Timbul gas berbau dan membusuk.

2. Autolysis.2. Autolysis. Pembusukan akibat pengaruh enzym Pembusukan akibat pengaruh enzym proteolyse proteolyse

penghancuran protein jaringan---steril.penghancuran protein jaringan---steril.

3. Autodigestion.3. Autodigestion. Pembusukan akibat pengaruh enzym Pembusukan akibat pengaruh enzym pencernaan pencernaan

biasanya oesophagus bawah, lambung.biasanya oesophagus bawah, lambung.

Page 9: Thanatologi II

P U T R E F A C T I O NTanda-2 :Tanda-2 :

Gas yg berbau ---- jenazah Gas yg berbau ---- jenazah membengkak membengkak

Pelunakan jaringan.Pelunakan jaringan.Penghancuran jaringan.Penghancuran jaringan.

1.1. Warnakehijauan diperut kanan bawah---daerah Warnakehijauan diperut kanan bawah---daerah caecum.caecum.

2.2. Balloning wajah.Balloning wajah.3.3. Keluar cairan kemerahan dari hidung, mulut.Keluar cairan kemerahan dari hidung, mulut.4.4. Bullae dikulit.Bullae dikulit.5.5. Kuku dan rambut mudah dilepas ---- 1 MG.Kuku dan rambut mudah dilepas ---- 1 MG.6.6. Rongga perut dapat pecah---- 1 – 2 minggu.Rongga perut dapat pecah---- 1 – 2 minggu.7.7. Didapatkan larva lalat.Didapatkan larva lalat.

Page 10: Thanatologi II

8.8. Pembusukan organ-2 Pembusukan organ-2

Yg cepat membusuk, secara berturut-2.Yg cepat membusuk, secara berturut-2.

Otak.Otak.

Mukosa larynx, trachea.Mukosa larynx, trachea.

Lambung, usus.Lambung, usus.

Lien, hepar, uterus postpartum.Lien, hepar, uterus postpartum.

Proses pembusukannya lambat :

Oesophagus, diafragma, jantung, paru-2, Oesophagus, diafragma, jantung, paru-2, ginjal, VU, uterus non gravid.ginjal, VU, uterus non gravid.

Yang tahan pembusukan rambut, kuku, gigi, Yang tahan pembusukan rambut, kuku, gigi, tulang.tulang.

Page 11: Thanatologi II

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Faktor dari dalam tubuh.1. Adanya bakteri pembusukan dan udara. GI.Tract cepat busuk.

Mengalami luka-2. Terbungkus/ telanjang. Tanah padat/ berpasir.

2. Suhu udara dan kelembaban.<500 F --- 700 – 1000 --- >1000 F50 – 60%

Page 12: Thanatologi II

3.3.JENIS MEDIAUdara ---2x lambat dalam air --- 8x lambat dalam

tanah ( CASPER’S DICTUM )

Faktor dari dalam tubuh.

1. Umur. Ortu – Jar.lemak sedikit---cepat dingin---lambat.2. Jenis kelamin.

Wanita---cepat.3. Keadaan umum saat meninggal.

Edematus – cepat >< Cachexia.4. Sebab kematian.

Banyak luka-2. Asam/ basa kuat.

Sepsis >< Logam berat.

Page 13: Thanatologi II

MODIFIKASI PROSES PEMBUSUKAN

Jenazah tidak rusak tetapi awet sehingga Jenazah tidak rusak tetapi awet sehingga

menguntungkan proses penyidikan.menguntungkan proses penyidikan.

MUMMIFIKASI.MUMMIFIKASI.

* Kondisi jenazah :* Kondisi jenazah :

- Kurus.- Kurus.

- Kulit coklat kehitaman, kaku dan rapuh.- Kulit coklat kehitaman, kaku dan rapuh.

- Berat badan menurun.- Berat badan menurun.

- Susunan anatomi utuh, tidak berbau.- Susunan anatomi utuh, tidak berbau.

- Tahan bertahun-2.- Tahan bertahun-2.

Page 14: Thanatologi II

• Prosesnya membutuhkan waktu 14 Mg – 12 Bln.

• Keadaan /lingkunganyg memungkinkan suhu udara sangat panas.

• Udara yg kering.• Aliran udara terus menerus.• Kondisi tubuh jenazah kurang lemak.• Tidak mengalami banyak luka-2.

Page 15: Thanatologi II

ADIPOCERE / SAPONIFIKASITerjadi proses menjadi sabun pd lemak Terjadi proses menjadi sabun pd lemak

tubuh jenazah hidrogenisasi dan hidrolisis Lemak tidak tubuh jenazah hidrogenisasi dan hidrolisis Lemak tidak

jenuh---lemak jenuh garam alkali.jenuh---lemak jenuh garam alkali.

Kondisi jenazah :Kondisi jenazah :- Diraba seperti sabun /lilin, tidak berbau.Diraba seperti sabun /lilin, tidak berbau.- Dipanasi meleleh.Dipanasi meleleh.- Larut dalam alkohol, aether.Larut dalam alkohol, aether.- Tidak larut di air.Tidak larut di air.

Lingkungan : Basah dan reaksi basa.Lingkungan : Basah dan reaksi basa.

Waktu : Bayi--- 6 - 7 Mg.Waktu : Bayi--- 6 - 7 Mg.

Dewasa--- 1 - 1,5 Th.Dewasa--- 1 - 1,5 Th.

Bayi <7 Bln kandungan tdk dapat mengalami Bayi <7 Bln kandungan tdk dapat mengalami adipocereadipocere

Page 16: Thanatologi II

LARVA LALAT

Kegunaan : Perkiraan saat kematian.Kegunaan : Perkiraan saat kematian.Macam-2 :Macam-2 :

1. Blue bottle ( Calliphora Erythrocepalla )1. Blue bottle ( Calliphora Erythrocepalla )

2. Green botlle ( Lucilia Caesar )2. Green botlle ( Lucilia Caesar )

3. Musca Domestika.3. Musca Domestika.• Cara pemeriksaan :Cara pemeriksaan :

- Dibiakkan media---Diamati siklusnya.- Dibiakkan media---Diamati siklusnya.

- Fiksasi dg alkohol 96% ---microskop --- - Fiksasi dg alkohol 96% ---microskop ---

tentukan jenis dan umurnya.tentukan jenis dan umurnya.

Page 17: Thanatologi II

SIKLUS HIDUP LARVABlue Bottle dan Green Botlle.Blue Bottle dan Green Botlle.

Telur didaging segar atau membusuk.Telur didaging segar atau membusuk.Telur – 8 – 14 jam --- larva I --- 8 – 14 jam Telur – 8 – 14 jam --- larva I --- 8 – 14 jam --- larva II – 2 – 3 HARI --- LARVA III – 7 – 8 --- larva II – 2 – 3 HARI --- LARVA III – 7 – 8 hari ---kepompong --- 12 hari --- lalat.hari ---kepompong --- 12 hari --- lalat.

Musca Domestika.Musca Domestika.Telur disampah atau jenazah.Telur disampah atau jenazah.Telur – 8 – 12 jam --- larva I --- 36 jam ---Telur – 8 – 12 jam --- larva I --- 36 jam ---larva II --- 2 – 3 HARI --- Larva III --- 3 – 4 larva II --- 2 – 3 HARI --- Larva III --- 3 – 4 hari --- kepompong --- 7 hari --- lalat.hari --- kepompong --- 7 hari --- lalat.

Page 18: Thanatologi II

PERBEDAAN LARVA

Musca.DMusca.D Blue Blue botllebotlle

PanjangPanjang ¼ inch¼ inch ½ - ¼ inch½ - ¼ inch

StigmataStigmata ( - ) ( - ) ( + )( + )

PriraclePriracle lekukan lekukan luruslurus

Panj.pupaPanj.pupa ¼ inch¼ inch ¾ inch¾ inch

Page 19: Thanatologi II

Kesimpulan

1. Membuktikan seseorang meninggal.1. Membuktikan seseorang meninggal.

2. Adanya konsep kematian :2. Adanya konsep kematian :

- Brainstem Death.- Brainstem Death.

- Somatic Death.- Somatic Death.

3. Ada/ tidaknya perubahan posisi jenazah.3. Ada/ tidaknya perubahan posisi jenazah.

4. Perkiraan saat kematian – saat kejadian.4. Perkiraan saat kematian – saat kejadian.

5. Perkiraan sebab kematian.5. Perkiraan sebab kematian.

6. Kondisi pengawetan jenazah secara alami.6. Kondisi pengawetan jenazah secara alami.

Page 20: Thanatologi II

36.90 C

98.40 F

Plateau of variable temperature

Rigor

Temperature 0

Decomposition

Feel Cold

Temperature of Hours after death

0 6 12

18

24 30 36 42

48 54

Livor