Thaharah menurut2.docx

4
Thaharah menurut bahasa berarti bersuci. Menurut syara’ atau istilah adalah membersihkan diri, pakaian, tempat, dan benda-benda lain dari najis dan hadas menurut cara-cara yang ditentukan oleh syariat islam. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. Najis dan Tatacara Thaharahnya 1. Pengertian Thaharah Taharah menurut bahasa, artinya bersih atau bersuci, sedangkan menurut istilah, taharah adalah menyucikan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis dengan cara yang telah ditetapkan oleh

Transcript of Thaharah menurut2.docx

Thaharah menurut bahasa berarti bersuci. Menurut syara atau istilah adalah membersihkan diri, pakaian, tempat, dan benda-benda lain dari najis dan hadas menurut cara-cara yang ditentukan oleh syariat islam.

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuhperempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.Najis dan Tatacara Thaharahnya1.Pengertian ThaharahTaharah menurut bahasa, artinya bersih atau bersuci, sedangkan menurut istilah,taharahadalah menyucikan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis dengan cara yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Islam sangat menganjurkan kepada umatnya agar selalu dalam keadaan bersih dan suci. Orang-orang yang sanggup menjaga kesuciannyasangat dicintai Allah.2.Macam-MacamTaharahTaharah dibagi menjadi dua, yaitu:a.Taharah dari najis, yang berlaku untuk badan, pakaian, dan tempat. Cara menyucikannya dengan air yang suci danmenyucikan, yang biasa disebut air mutlak.b.Taharah dari hadas, yang berlaku untuk badan, seperti mandi, wudu, dan tayamum.3.PengertianNajisMenurut bahasa, najis artinya kotor. Menurut istilah, najis adalah segala sesuatu yang dianggap kotor menurut syara (Hukum Islam). Suatu benda atau barang yang terkena najis disebut mutanajjis. Benda mutanajjis dapat disucikan kembali, misalnya pakaian yang kena air kencing dapat dibersihkan dengan cara menyucinya. Berbeda dengan benda najis, seperti bangkai, kotoran manusia dan hewan tidak dapat disucikan lagi, sebab ia tetap najis.Kotoran adalah segala sesuatu yang kotor atau tidak bersih. Tidak semua yang kotor selalu dikatakan najis, misalnya daki di badan, ketombe di kepala, noda air kopi atau sirop, dan sebagainya.Perlu dibedakan antara najis dan hadats. Najis kadang kita temukan pada badan, pakaian dan tempat. Sedangkan hadats terkhusus kita temukan pada badan. Najis bentuknya konkrit, sedangkan hadats itu abstrak dan menunjukkan keadaan seseorang. Ketika seseorang selesai berhubungan badan dengan istri (jima), ia dalam keadaan hadats besar. Ketika ia kentut, ia dalam keadaan hadats kecil. Sedangkan apabila pakaiannya terkena air kencing, maka ia berarti terkena najis. Hadats kecil dihilangkan dengan berwudhu atau tayamum dan hadats besar dengan mandi. Sedangkan najis, asalkan najis tersebut hilang, maka sudah membuat benda tersebut suci.4.Pembagian Najis dan Macam-Macam Najis berdasarkan PembagiannyaDalam ilmu fikih, najis dibagi menjadi empat, yaitu:a.Najis berat atau najis mugallazhah, yaitu najis yang harus dicuci sampai tujuh kali dengan air mutlak dan salah satunya menggunakan debu yang suci atau air yang dicampur dengan tanah. Contohnya air liur anjing.b.Najis sedang atau najis mutawassithah, yaitu najis yang dicuci dengan cara menggunakan air mutlak sampai hilang bau dan warnanya.Najis mutawassithah dibagi menjadi:Najis ainiyah, yaitu najis yang masih terlihat zatnya, warnanya, rasanya, maupun baunya. Cara menyucikannya dengan menghilangkan zat, warna, rasa dan baunya.Najis hukmiyah, yaitu najis yang kita yakini adanya tetapi tidak nyata zatnya, baunya, rasanya, dan warnanya, seperti air kencing yang sudah mengering.c.Najis ringan atau najismukhaffafah, yaitu najis yang dapat disucikan dengan memercikkan atau menyiram air di tempat yang terkena najis. Contohnya:air kencing bayi yang belum makan apa-apa kecuali air susu ibu.Najis yang dimaafkan atau najismafu, yaitu najis yang dapat disucikan cukupdengan air, jika najisnya kelihatan. Apabila tidak kelihatan tidak dicuci juga tidakapa-apa, karena termasuk najis yang telah dimaafkan. Misalnya najis bangkai hewan yang tidak mengalir darahnya, darah atau nanah yang sedikit, debu dan air di lorong-lorong yang memercik sedikit yang sukar menghindarkannya.5.Tatacara menyucikan NajisAda bebrapa cara yang perlu diperhatikan dalam hal bersuci dari najis, yaitu sebagai berikut:a. Barang yang kena najis mughalazhah seperti jilatan anjing atau babi, wajib dibasuh 7 kali dan salah satu diantaranya dengan air yang bercampur tanahb. Barang yang terkena najis mukhaffafah, cukup diperciki air pada tempat najis tersebut.c. Barang yang terkena najis mutawassithah dapat disucikan dengan cara dibasuh sekali, asal sifat-sifat najisnya (warna, baud an rasa) itu hilang. Adapun dengan cara tiga kali cucian atau siraman lebih baik.Jika najis hukmiah cara menghilangkannya cukup dengan mengalirkan air saja pada najis tadi.B.Hadas Kecil dan Tatacara Thaharahnya1.Pengertian hadasSecara bahasa,hadasberarti kejadian atau peristiwa. Sedangkan menurut istilah sayrihadasberarti kejadian-kejadian tertentu pada diri seseorang yang menghalangi sahnya ibadah yang dilakukannya. Orang yang berhadas dan mengerjakan salat, maka salatnya tidak sah.Rasulullah saw. bersabda:Artinya:Allah tidak akan menerima salat seseorang dari kamu jika berhadas, sehinggaberwudu. (HR. al Bukhari dan Muslim).2.Macam-macam HadasHadas dibagi menjadi dua yaitu hadas kecil dan hadas besar.a. Hadas kecil: hadas yang cara menghilangkannya dengan bewudu atau tayamumb. Hadas besar: hadas yang cara menghilangkannya dengan mandi wajib atau janabah.3.Hal-hal yang termasuk hadas kecilHal-hal yang termasuk hadas kecil antara lain:a) sesuatu yang keluar dari qubul atau dubur, meskipun hanya angin,b) bersentuhan langsung antara kulit laki-laki dengan perempuan yang sudah balig dan bukan muhrimnya,c) menyentuh kemaluan dengan telapak tangan,d) tidur dalam keadaan tidak tetap, dane) hilang akalnya, seperti mabuk, gila, atau pingsan walaupun hanya sesaat.