Tetrasiklin

22
Gol. Khloramfenikol Gol. Khloramfenikol - Derivat : Derivat : - Khloramfenikol - Khloramfenikol - Tiamfenikol - Tiamfenikol - Mekanisme kerja : Mekanisme kerja : Hambat sintesa protein Hambat sintesa protein bakteri bakteri Farmakokinetik : Farmakokinetik : - Abs : Oral : cepat an baik Abs : Oral : cepat an baik

description

Gol. KhloramfenikolDerivat : - Khloramfenikol - TiamfenikolMekanisme kerja : Hambat sintesa protein bakteriFarmakokinetik :Abs : Oral : cepat dan baikKadar max dlm darah 2 jam setlh mkn obat

Transcript of Tetrasiklin

  • Gol. KhloramfenikolDerivat : - Khloramfenikol - Tiamfenikol

    Mekanisme kerja : Hambat sintesa protein bakteri

    Farmakokinetik :Abs : Oral : cepat dan baikKadar max dlm darah 2 jam setlh mkn obat

  • Distribusi :Baik, juga pada mata dan otakDalam hepar : konjugasi dengan asam glukoronatGangguan fungsi ginjal : kumulasi obatEkskresi : Oral : 80% - 90% via ginjal 5% - 10% dalam urinPemberian :Payah ginjal : dosis tdk dikurangi kec. Ggn faal ginjal

  • Anak2 : Bentuk ester palmitat tdk pahitim/iv, bentuk suksinat

    Indikasi :Obat terpilih utk demam tifoid2 hari : perbaikan klinis3 - 5 hari :demam menurunS.typhi resisten : Ampisilin, amoksisilin, Kotrimoksazol

  • Meningitis purulenta oleh H. influenzaTerapi awal anak (krn inf cukup berat), Khloramfenikol + ampisilin sampai hasil uji kultur selesai, pilih salah satu (H. influen-zae/Pneumonia)Inf oleh bakteri anaerob (B. fragilis)

    ES :a. Reaksi hipersensitivitas- Pansitopenia : pada sumsum tulang- Kulit merahGlossitis atrofiReaksi Herxheimer demam

  • B. Reaksi toksik : tergantung dosisSum sum tulang :Bl kdr dalam darah mencapai 25 g/mlBila dosis , waktu lamaSembuh 2 minggu

    Pd bayi prematur : Syndroma GreyBila dosis >> (200 mg/kg/hr) kematian Kematian 40%60% sembuh tanpa bekas

  • Gejala timbul setelah 2-9 hari (4 hr) setelah pemberian- bayi muntah- Tdk mau menyusu- Pernafasan cepat dan tdk teratur- Sianosis- Diare, faeses hijau- Lemas, tubuh abu2- Hipotermia

  • Kemungkinan mekanisme :- Insufisiensi enzim glukoronil transferase Konyugasi khloramfenikol tidak baik dengan asam glukoronat- Faal ekskresi ginjal belum sempurna

    Dosis maksimal 25 mg/kg/hari : bayi < 1 bln

    Neuritis optik- Pe visus bilateral- Skotoma sentralis- Perdrhan retinaKemungkinan pd anak dg dosis >>> 2 bln

  • Superinfeksi : Kloramfenikol > dan lama

    Interaksi Obat :- Tolbutamid- Fenitoin- DikumarolEfek toksik ke 3 obat ini me , krn biotransformasi dihambat

    - Fenobarbital : t1/2 khloramf berkurang, oleh karena induksi enzim (t1/2 memen-dek)

  • Usaha menghindari bahaya :- Gunakan AM lain yang lebih aman dan lebih efektifContoh : Ricketsiosis : khloramfenikol (lbh toksik) ~Tetrasiklin (pilih !)- Hindarkan pemberian kur yang berulangPada penderita dgn kur yang berulang : periksa hematologik secara berkala (jumlah leukosit dan hitung jenis)- Perhatikan timbulnya perdarahan dan inf baru.

  • TIAMFENIKOLIndikasi ~ khloramfenikolAktivitas > lemahAnemia aplastik fatal lebih jarang

  • Gol. TETRASIKLINDerivat : - Oksitetrasiklin-Tetrasiklin- Doksisiklin- MinosiklinMekanisme Kerja :Hambat sintesis protein bakteri

  • Spektrum Antibakteri :- Luas- Gram + dan - Ricketsia : tetrasiklin- Chlamydia ( psitakosis, lymfogranuloma venerum, trachoma)- Amuba

    Resistensi :- Menurunkan ambilan obat oleh bakteri- Penyebaran conjugasi dan transduksi

  • Farmakokinetik :- Absorbsi : Melalui Sal cerna : kadarnya bervariasi dalam darah Diganggu oleh adanya - Makanan dan susu- Antasida yang mengandung logam bivalen (Ca dan Mg) dan trivalent (Al)- Preparat Fe Dengan logam2 ini tetrasiklin akan mbtuk kompl Chelate tdk diabs, mengganggu flora normal usus.Yang abs lebih baik dan tidak diganggu makanan :- Doksisilin- Minosiklin

  • Distribuksi :- Jar. Tubuh- Cairan otak : 3 10% kadar dalam serumEkskresi :- Ginjal- Empedu (enterohepatik recirculation)Minosiklin dan DoksisiklinEkskresi lebih lambat, sehingga dosis bisa : 1 2 kali/ hariPemberian :Oral dan parenteral

  • Indikasi :Obat terpilih pada :- Kolera- Brusellolsis- Myc. Pneumoniae- Ricketsiosis- Granuloma inguinale- Chlamydia- Acne : karena kadar asam lemak bebas dalam serum rendahEfektif terhadap : Gonorhoe, sifilis, inf. Sal nafas.

  • ES :- Iritasi sal. Cerna : mual, muntah, diare- Kerusakan ginjal : warna tengguli : k btk kompleks tetrasiklin Ca orthofosfat- Penghambatan sementara pertumbuhan tulang- Hepatotoksik : - kehamilan dan peny. Hati dosis besar gangguan faal hati.- NefrotoksikTetrasiklin (bila kena chy, tempat lembab, suhu tinggi) anhidrotetrasiklin+epianhidrotetrasiklin fanconi like syndrom (Proteinuria, glukosuria, hipokalemia).

  • Tetra : warna kuning rusak (coklat)-Toksisitas vestibuler : minosiklinGangguan keseimbangan, tinnitus, nause.- Superinfeksi : Candidiasis (pemakaian yang lama)- Fotosensitisasi bisa buleKontraindikasi :Bila penderita alami payah ginjal : Doksisiklin(jangan tetrasiklin gol lain k kumulasi obat, gangguan metab prot uremia)

  • Kuinolon Asam nalidiksat 1960 dan 1970 anAsam oksolinik, asam pipemidik, asam piromimidik, flumekuin dan akroxasinKerjanya :Menghambat DNA giraseAs nalidiksat di abs baik setelah pemberian oral dan di metab sebelum diekskresi mell urineAs naliksat diubah dulu menjadi as hidroksinalidiksikBaru bekerja sebagai AM, dan berikatan dengan enzim glukoronidase

  • Fluorokuinolon1980 anIndikasi : - Enterobact- G + kokki Pseudomonas aeruginosa Chlamydia Leigonella Mycobacterium

  • SiprofloksasinNorfloksasinOfloksasin : enoksasin, lomefloksasinEnrofloksasin ( seny sep siprofloksasin) : peternakan Diberikan sec oral, beberapa diberikan sec ivEkskresi : ginjalIndikasi :Inf trakt urinariusGoInf enteritis

  • ES :RashGangguan GIFotofobiaGangguan neurologik yang tdk spesifikDeposit pada kartilago (penel bntg)Hati2 pada wanita hamil dan anak2