Tetesr

9

Click here to load reader

description

erer

Transcript of Tetesr

TetesTelinga

Posted by: rgmaisyah on: Juni 6, 2009

In: pHarMaceutical Science | phArmaceutical TecHnologY Comment!Definisi tetes telingaFI III : 10 Guttae Auriculares, tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga. Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat menggunakan cairan pembawa bukan air.

Ansel : 567 Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep yang digunakan pada telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil ke dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atau untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa sakit.

DOM King : 153 Tetes telinga adalah bahan obat yang dimasukkan ke dalam saluran telinga, yang dimaksudkan untuk efek lokal, dimana bahan bahan obat tersebut dapat berupa anestetik lokal, peroksida, bahan bahan antibakteri dan fungisida, yang berbentuk larutan, digunakan untuk membersihkan, menghangatkan, atau mengeringkan telinga bagian luar.

http://en.wikipedia.org/wiki/Ear_drop Tetes telinga adalah bentuk dari obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi telinga, khususnya infeksi pada telinga bagian luar dan saluran telinga (otitis eksterna).

Anatomi dan Fisiologi telinga(DOM King : 153)

Telinga manusia terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah, dan dalam.

Telinga bagian luar, tengah dan koklea pada telinga bagian dalam merupakan alat alat pendengaran, sedangkan saluran semisirkularis dan bagian-bagian lain pada telinga dalam mengontrol keseimbangan. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran luar; suara masuk ke dalam saluran hingga sampai ke gendang telinga. Saluran pendengaran merupakan rongga pada tubuh manusia yang hanya dilapisi dengan jaringan epidermis (kulit). Saluran eksternal mempunyai panjang kira-kira 2,6 cm, dan pembengkakan pada saluran telinga ini akan terasa sangat menyakitkan karena tidak ada jaringan sub kutan untuk mengurangi tekanan dan peregangan kulit. Infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna) biasanya meliputi sakit ketika menarik atau memindahkan cuping telinga, dan mungkin pula terjadi pengaliran lilin telinga. Kadang kadang diperlukan untuk memindahkan kotoran dan lilin telinga (serumen) dengan membasuh saluran telinga dan kemudian menambahkan larutan asam (asam asetat atau aluminium asetat yang diencerkan) untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri. Telinga tengah terdiri dari gendang telinga dan rongga timpani. Lubang timpani adalah kantung yang berisi udara yang mengandung tulang tulang pendengaran, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Rongga ini dihubungkan ke faring melalui saluran eustachius yang berfungsi menjaga tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga agar tetap berada dalam kesetimbangan. Infeksi telinga tengah biasanya bersamaan dengan infeksi pada bagian nasofaring melalui saluran eustachius. Pembengkakan pada telinga tengah disebut sebagai otitis media.

Telinga bagian dalam atau labirin merupakan rangkaian kompleks dari saluran saluran yang berisi cairan yang dalam sebagian besar berperan mengontrol keseimbangan seseorang. Serumen (DOM King : 153-154) Serumen (lilin telinga) adalah campuran dari sekret kelenjar sebaseus dan serumen. Kelenjar ini terletak pada 1 cm bagian luar pada saluran telinga. Lilin telinga terdiri dari lipid, asam asam lemak, mukoprotein, alcohol lilin, dan bahan bahan lipofilik lainnya. Serumen berfungsi sebagai lubrikan dan perlindungan dan menyingkirkan debu, dan benda benda asing lainnya yang masuk ke dalam saluran eksternal. Normalnya, serumen itu kering dan keluar dari telinga, tetapi serumen dapat terakumulasi menjadi bentuk yang kompak dan kemungkinan dapat menutup saluran telinga.

Infeksi telinga luar (DOM Martin : 909)

Infeksi telinga luar dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kelembaban yang cukup tinggi, adanya sel sel epithelium, dan kondisi pH yang alkali yang menyediakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme pada rongga yang hangat ini. Beberapa flora yang terdapat pada telinga luar adalah Micrococci (aureus dan ulbus) dan Corynebacteria. Kurang dari 1 % dari telinga normal mengandung Pseudomonas aeruginosa. Ketika sel epitel mengalami luka, infeksi dapat timbul, terutama sekali ketika telinga berada dalam kondisi yang lembab. Infeksi telinga luar (otitis eksternal) dapat diobati dengan kortikosteroid (suspensi atau larutan) dalam propilen glikol dan polietilen glikol. Penggunaan bahan ini juga kadang bersamaan dengan antibiotik yang selektif berdasarkan aktivitasnya melawan Pseudomonas aeruginosa. Infeksi telinga tengah (DOM Martin : 910) Pembengkakan pada telinga tengah biasanya bersamaan dengan pembengkakan rongga hidung yang terhubung melalui saluran eustachius. Infeksi ini biasanya sangat sakit dan diikuti dengan kehilangan pendengaran secara parsial dan demam. Penggunaan antibiotik membawa perubahan yang sangat luar biasa dalam pengobatan otitis media. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ini antara lain Proteus dan Pseudomonas.

Preparat untuk melepaskan kotoran telinga(Ansel : 567)

Kotoran telinga adalah campuran sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea dari saluran telinga bagian luar. Tumpukan kotoran telinga yang berlebihan dalam telinga dapat menimbulkan gatal, rasa sakit, gangguan pendengaran dan merupakan penghalang bagi pemeriksaan secara otologik. Telah bertahun-tahun minyak mineral encer, minyak nabati, dan hydrogen peroksida biasan digunakan untuk melunakkan kotoran telinga yang terjepit agar dapat dikeluarkan. Baru-baru ini, larutan surfaktan sintetik dikembangkan untuk aktivitas cerumenolitik dalam melepaskan lilin telinga. Salah satu bahan ini, kondensat dari trietanolamin polipeptida oleat, dalam perdagangan diformulasikan dalam propilen glikol, yang digunakan sebagai pengemulsi kotoran telinga sehingga membantu pengeluarannya. Tata cara dalam membuang lilin atau kotoran telinga biasanya dimulai dengan menempatkan larutan otik pada saluran telinga dengan posisi kepala pasien miring 45o, lalu memasukkan gumpalan kapas untuk menahan obat dalam telinga selama 15 30 menit, disusul dengan menyemprot saluran telinga dengan air hangat perlahan-lahan memakai penyemprot telinga dari karet yang lunak.

Preparat telinga untuk antiinfeksi, antiradang, dan analgetik(Ansel : 568)

Obat-obat yang digunakan pada permukaan bagian luar telinga untuk melawan infeksi adalah zat zat seperti kloramfenikol, kolistin sulfat, neomisin, polimiksin B sulfat dan nistatin. Pada umumnya zat zat ini diformulasikan ke dalam bentuk tetes telinga (larutan atau suspensi) dalam gliserin anhidrida atau propilen glikol. Pembawa yang kental ini memungkinkan kontak antara obat dengan jaringan telinga yang lebih lama. Selain itu karena sifat higroskopisnya, memungkinkan menarik kelembaban dari jaringan telinga sehingga mengurangi peradangan dan membuang lembab yang tersedia untuk proses kehidupan mikroorganisme yang ada. Untuk membantu mengurangi rasa sakit yang sering menyertai infeksi telinga, beberapa preparat otik antiinfeksi juga mengandung bahan analgetika seperti antipirin dan anestetika local seperti lidokain dan benzokain. pH optimum untuk larutan berair yang digunakan pada telinga utamanya adalah dalam pH asam. Fabricant dan Perlstein menemukan range pH antara 5 7,8. keefektifan obat telinga sering bergantung pada pH-nya. Larutan alkali biasanya tidak diinginkan karena tidak fisiologis dan menyediakan media yang subur untuk penggandaan infeksi. Ketika pH telinga berubah dari asam menjadi alkali, bakteri dan fungi akan tumbuh lebih cepat. Sering perbedaan dalam keefektifan antara dua obat yang sama itu adalah karena kenyataan bahwa yang satu asam sedangkan yang lainnya basa (Scovilles : 257) Larutan untuk telinga biasanya memakai wadah botol drop dan harus jernih atau dalam bentuk suspensi yang seragam (Scovilles : 257)

Cara penggunaan tetes telinga yang benar(Eardrops.pdf)

(Menyuruh orang lain untuk membantumu menggunakan tetes telinga ini akan membuat prosedur menjadi lebih mudah)

1.Bersihkan telingamu dengan kapas wajah yang basah kemudian keringkan telingamu.

2.Cuci tanganmu dengan sabun dan air

3.Hangatkan tetes telinga mendekati suhu tubuh dengan cara memegang wadahnya dalam tanganmu selama beberapa menit

4.Jika tetes telinga merupakan suspensi yang berkabut, kocok botol dengan baik selama 10 detik

5.Periksa ujung penetes untuk meyakinkan bahwa tidak pecah atau retak

6.Tarik obat ke dalam penetes

7.Miringkan telinga yang terinfeksi ke atas atau ke samping

8.Hindari menyentuh ujung penetes pada telinga atau apapun, tetes telinga dan penetesnya harus tetap terjaga bersih

9.Teteskan sejumlah yang benar ke telinga. Kemudian tarik penetesnya dari telinga agar tetesannya dapat turun ke saluran telinga.l

10.Tahan agar telingamu tetap miring selama beberapa menit atau masukkan kapas telinga yang lembut ke dalam telingamu.

11.Letakkan kembali penetesnya pada botol dan tutup kencang penutupnya. 12.Cuci tanganmu untuk menghilangkan bahan-bahan obat yang mungkin ada.

DAFTAR PUSTAKA1.Ditjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.

2.Jenkins, G.L., (1969), Scovilles:The Art of Compounding, Burgess Publishing Co, USA.

3.King, R.E., (1984), Dispensing of Medication, Ninth Edition, Marck Publishing Company, Philadelphia.

4.Martin., (1971), Dispensing of Medication, Marck Publishing Company, Pensilvania.

5.Howard, C. Ansel.(1989), Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, UI Press, Jakarta.

6._____ , (2008), Ear drop, Available from : http://en.wikipedia.org/wiki/Ear_drop, 20 Maret 2008, diakses 10 Mei 2008.

7._____ , (1998), How to Use Ear Drops properly, Available from : http://Q:\SGML\MEDTEACH\XML%20Monograph%20files\final\a601169. Eardrops.pdf. 1 Juni 2001, diakses 10 Mei 2008.

Tag: drugs, health, medicine, phArmaceutical TecHnologY, sterilisasiSediaan Tetes Telinga

Pada edisi yang lalu sedikit telah kita bahas mengenai sediaan tetes mata. Pada edisi kali ini kita beralih membahas sediaan tetes lainya, yakni sediaan tetes telinga. Secara anatomis, telinga terbagi menjadi 3 bagian, bagian luar, tengah dan dalam. Telinga luar terdiri dari pinna atau aurikula, yaitu daun kartilago yang menangkap gelombang bunyi dan menjalurkannya ke kanal auditori eksternal (meatus), suatu lintasan sempit yang panjangnya sekitar 2,5 cm merentang dari aurikula sampai membran timpani. Membran timpani (gendang telinga) adalah pembatas telinga tengah. Membran timpani berbentuk kerucut, permukaan eksternalnya dilapisi kulit dan permukaan internalnya dilapisi membran mukosa; membran ini memisahkan telinga luar dan telinga tengah, memiliki tegangan, ukuran, dan ketebalan yang sesuai untuk menggetarkan gelombang bunyi secara mekanis. Telinga tengah terletak di rongga berisi udara dalam bagian petrosus tulang temporal. Tuba eustachius (auditori) menghubungkan telinga tengah dengan faring. Tuba yang biasanya tertutup dapat terbuka saat menguap, menelan, atau mengunyah. Saluran ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timpani. Obat tetes telinga terkadang dinamakan sebagai sediaan aural atau sediaan otik. Sediaan ini biasanya ditempatkan pada kanal telinga untuk menghilangkan serumen telinga atau untuk pengobatan infeksi, inflamasi, atau nyeri telinga. Karena telinga terluar ditutup oleh struktur kulit dan berperilaku seperti kondisi kulit lain seperti halnya permukaan tubuh, maka umumnya pengobatannya menggunakan sediaan dermatologi.Salah satu kondisi patofisiologi pada telinga adalah infeksi telinga otitis akut (swimmers ear), yakni suatu kondisi inflamasi dari kanal eksternal telinga, umumnya disebabkan oleh trauma lokal (akibat cara membersihkan telinga dengan menggunakan alat runcing dan tajam), tetapi bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Manifestasi tahap preinflamasi dari otitis eksternal, seperti kelainan kulit, disertai dengan perasaan gatal pada kanal eksternal dan penumpukan unit apopilo sebaseus. Diduga hal ini akibat kehilangan lipid pada kanal auditor eksternal sehingga terjadi peningkatan kandungan air stratum korneum yang menyebabkan edema intraseluler. Tahap inflamasi akut disebabkan oleh trauma yang menginduksi radang sehingga bakteri mendapatkan akses menuju dermis. Otomikosis adalah hasil infeksi jamur pada permukaan kanal eksternal telinga. Hal ini sering merupakan infeksi ikutan bakteri atau akibat keberadaan serumen basah (moist). Otitis media supuratif kronik adalah kondisi inflamasi dari telinga tengah. Selain itu, mungkin pula terjadi pengerasan (granulations) jaringan, fibriosis dan osteoneogenesis. Umumnya organisme penyebab otitis akut eksternal ini adalah Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Penyebab inflamasi kronik adalah Proteus spesies, Aspergillus niger, dan Candida albicans adalah penyebab otomikosis. Selain itu mungkin juga terdapat Mucormycosis dan Actiomyces, sedangkan penyebab otitis media supuriatif kronik adalah Paeruginosa dan S aureus.

Sediaan telinga meliputi :Larutan untuk menghilangkan serumenSerumen adalah kombinasi sekresi keringat dari kelenjar sebaseous dan kanal eksternal auditori. Sekresi ini jika mengering akan membentuk masa semisolida lengket dan dapat mengikat sel epitelial, rambut rontok, debu dan benda asing lainnya yang masuk kedalam liang telinga. Akumulasi serumen secara berlebihan dalam telinga dapat menyebabkan rasa gatal, nyeri, dan mengganggu pendengaran; jika tidak dikeluarkan secara periodik, maka serumen dapat mengeras dan menghilangkannya akan lebih sulit serta menimbulkan rasa sakit. Untuk melunakkan serumen yang sudah memadat digunakan minyak mineral ringan, minyak nabati, dan hidrogen peroksida. Saat ini digunakan larutan surfaktan sintetik. Salah satu dari agen ini adalah kondensat trietanol amin polipeptida oleat, yang secara komersial diformulasi dengan pembawa propilen glikol, digunakan untuk emulsifikasi serumen untuk mempermudah pengeluarannya.Sediaan lainnya adalah karbamida peroksida ( 6,5%) dalam campuran gliserin, propilen glikol, dan asam sitrat. Pada saat berkontak dengan serumen, karbamida peroksida melepas oksigen yang merusak integritas dari wax serumen yang memadat, sehingga mudah dihilangkan.. Sediaan antiseptikAgen antiseptik sering digunakan untuk pengobatan penyakit kanal eksternal telinga. Beberapa antiseptik biasa digunakan untuk profilaksis pembedahan telinga. Sediaan antiseptik otologi dipasarkan hanya sebagai larutan asam asetat (cuka). Sediaan asam asetat (biasanya larutan 2-5%) menunjukkan aktivitas antibakteri dan antijamur. Sangat bermanfaat untuk P. Aeruginosa, Staphilooccus, B-hemolitic streptococci, Candida spesies, dan Aspergillus. Tidak ada mikroorganisme yang resisten terhadap sediaan ini. Larutan asam asetat pada telinga luar biasanya dapat ditoleransi dan nonsensitisasi, hanya instalasi ke dalam jaringan telinga tengah dapat menimbulkan rasa nyeri. Larutan asam asetat dapat dikombinasi dengan alumunium asetat atau senyawa steroid karena bersifat antiinflamasi dan antipruritik. Ada kecenderungan larutan asam asetat menginduksi lapisan keratin yang akan meningkatkan jaringan mati dalam liang selnya. Hal ini akan mempengaruhi infeksi dan memperlambat proses penyembuhan. Antiseptik umum, seperti povidon iodin, klorheksidin glukonat, dan heksakhlorofen dapat digunakan ototopikal untuk profilaksis pembedahan. Paling umum digunakan adalah povidon jodium karena spektrum aktivitasnya lebar terhadap mikroflora, mikrozoa, dan virus. Selama profilaksis pembedahan, antiseptik harus dicegah jangan sampai memasuki telinga tengah karena akan menghambat migrasi fibrolast selama proses penyembuhan. Sediaan antijamur Kebanyakan infeksi otomikotik adalah konsekuensi dari pengobatan dengan antibiotika. Dengan cara pembersihan kanal eksternal telinga dan menghentikan pengobatan (dengan antibiotika), biasanya cukup untuk menghilangkan infeksi. Tetes antimikrobaSebagai satu kelompok, obat tetes antimikroba otik paling banyak diminta dokter melalui resep. Kebanyakan sediaan ini mengandung campuran antibiotika yang dikombinasikan dengan agen steroid. Untuk aktivitas bakterisid dapat ditambahkan asam asetat atau suatu alkohol. Beberapa dari sediaan ini mengandung asam asetat sebagai agen antibakteri utama. Kebanyakan formulasi untuk sediaan ini mempunyai pH rendah antara 3-5, sama dengan kanal esternal telinga normal.Sediaan SerbukSediaan serbuk sudah digunakan sejak lama dalam pengoatan otologi. Pada awalnya digunakan dalam bentuk serbuk tabur untuk pengobatan otitis kronis, terutamanya berguna untuk rongga mastoid. Berbeda dengan sediaan otik lainnya, serbuk tidak bisa menyebabkan nyeri pada waktu pemberian. Untuk instilasi (pemasukan) obat serbuk dapat digunakan suatu alat 'in sulfator' ke dalam kanal eksternal telinga atau rongga mastoid. Sediaan antibiotika yang sesuai untuk alat insulfator antara lain, kloramfenikol-sulfanilamid-fungizone, kloramfenikol-sulfanilamida-fungizone-hidrokortison.Sediaan AnestetikaAgen anestetika digunakan untuk menghilangkan nyeri terkait dengan infeksi, seperti otitis eksternal, otitis media, dan miringitis gelembung (bullous). Dapat pula digunakan secara lokal sebelum operasi, pada umumnya selama miringotomi pada pasien dengan membran timpanik tidak rusak atau utuh.Kebanyakan sediaan anestetik mengandung benzokain karena benzokain diabsorbsi buruk melalui kulit sehingga terlokalisasi untuk waktu lama, hanya saja efektivitasnya sulit diramalkan. Benzokain diketahui pula menjadi penyebab reaksi hipersensitivitas. Sediaan lainPropilenglikol adalah pembawa yang baik untuk beracam obat tetes antibiotika, menunjukkan efek dehidrasi terhadap jamur, dan meningkatkan efektivitas pengobatan antijamur lainnya. Kadang-kadang menimbulkan kontak dermatitis pada saat penggunaan pada pasien. Kortikosteroid kadang-kadang ditambahkan pada bermacam obat tetes kombinasi ototopikal untuk mengurangi inflamasi dan gatal-gatal berkaitan dengan infeksi telinga akut. Kortikosteroid dapat pula digunakan untuk pengobatan pertama dermatosis pada kanal eksternal telinga, terutama psoriasis dan dermatitis seboreika. Pembuatan sediaan otik ini didasarkan pada pembuatan sediaan steril sehingga cara sterilisasi dan teknik aseptik yang digunakan sama dengan cara sterilisasi dan teknik aseptik untuk preparasi obat steril, seperti injeksi. Wallahu a`lam.(Farida Yanurti DK, S. Farm, Apt)

Pustaka :

Agoes, Goeswin. 2009. Sediaan Farmasi Steril. Penerbit ITB, Bandung.Anief, Moh. 2000. Farmasetika. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.Diposkan oleh Hilal Ahmar - Solo di 13.17

Tetes Mata Dan

Mata Dan Tetes

Tetes Telinga

Telinga

Tetes mata dan tetes telinga sediaan berbentuk

larutan steril yang digunakan untuk diteteskan pada

mata dan telinga.

Tetes mata mengandung :

-dekongestan seperti fenileprin untuk meredakan

radang pada mata (mata merah, gatal)

- antibiotika (untuk mata yang terkena infeksi)

- vitamin A

- mengandung tonik mata.

Sediaan tetes telinga mengandung :

- antibiotik (untuk infeksi)

- anestesi (lidokain)

-pembersih kotoran dalam telinga (NaCl,Na

dokusinat)