Tetes Telinga
-
Upload
gueste9e94ae -
Category
Education
-
view
8.281 -
download
0
Transcript of Tetes Telinga
By thieneetnt
Tetes Telinga
Guttae Auriculares, tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara
meneteskan obat ke dalam telinga. Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat menggunakan
cairan pembawa bukan air (FI III).
Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep yang digunakan pada telinga dengan
cara diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil ke dalam saluran telinga untuk
melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atau untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa
sakit (Ansel)
Tetes telinga adalah bahan obat yang dimasukkan ke dalam saluran telinga, yang dimaksudkan
untuk efek lokal, dimana bahan – bahan obat tersebut dapat berupa anestetik lokal, peroksida,
bahan – bahan antibakteri dan fungisida, yang berbentuk larutan, digunakan untuk
membersihkan, menghangatkan, atau mengeringkan telinga bagian luar.
Tetes telinga adalah bentuk dari obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi
telinga, khususnya infeksi pada telinga bagian luar dan saluran telinga (otitis eksterna).
Anatomi dan Fisiologi telinga
Telinga manusia terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah, dan dalam.
1. Telinga bagian luar, tengah dan koklea pada telinga bagian dalam merupakan alat –alat
pendengaran, sedangkan saluran semisirkularis dan bagian-bagian lain pada telinga dalam
mengontrol keseimbangan. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran luar;
suara masuk ke dalam saluran hingga sampai ke gendang telinga. Saluran pendengaran
merupakan rongga pada tubuh manusia yang hanya dilapisi dengan jaringan epidermis (kulit).
Saluran eksternal mempunyai panjang kira-kira 2,6 cm, dan pembengkakan pada saluran
telinga ini akan terasa sangat menyakitkan karena tidak ada jaringan sub kutan untuk
mengurangi tekanan dan peregangan kulit. Infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna) biasanya
meliputi sakit ketika menarik atau memindahkan cuping telinga, dan mungkin pula terjadi
pengaliran lilin telinga. Kadang – kadang diperlukan untuk memindahkan kotoran dan lilin
telinga (serumen) dengan membasuh saluran telinga dan kemudian menambahkan larutan asam
(asam asetat atau aluminium asetat yang diencerkan) untuk menghambat pertumbuhan jamur
dan bakteri.
By thieneetnt2. Telinga tengah terdiri dari gendang telinga dan rongga timpani. Lubang timpani adalah
kantung yang berisi udara yang mengandung tulang – tulang pendengaran, yaitu maleus, inkus,
dan stapes. Rongga ini dihubungkan ke faring melalui saluran eustachius yang berfungsi
menjaga tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga agar tetap berada dalam
kesetimbangan. Infeksi telinga tengah biasanya bersamaan dengan infeksi pada bagian
nasofaring melalui saluran eustachius. Pembengkakan pada telinga tengah disebut sebagai
otitis media.
3. Telinga bagian dalam atau labirin merupakan rangkaian kompleks dari saluran – saluran yang
berisi cairan yang dalam sebagian besar berperan mengontrol keseimbangan seseorang.
Serumen (DOM King : 153-154) Serumen (lilin telinga) adalah campuran dari sekret kelenjar
sebaseus dan serumen. Kelenjar ini terletak pada 1 cm bagian luar pada saluran telinga. Lilin
telinga terdiri dari lipid, asam – asam lemak, mukoprotein, alcohol lilin, dan bahan – bahan
lipofilik lainnya. Serumen berfungsi sebagai lubrikan dan perlindungan dan menyingkirkan
debu, dan benda – benda asing lainnya yang masuk ke dalam saluran eksternal. Normalnya,
serumen itu kering dan keluar dari telinga, tetapi serumen dapat terakumulasi menjadi bentuk
yang kompak dan kemungkinan dapat menutup saluran telinga.
Infeksi telinga luar dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kelembaban yang cukup
tinggi, adanya sel – sel epithelium, dan kondisi pH yang alkali yang menyediakan kondisi yang
ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme pada rongga yang hangat ini. Beberapa flora yang
terdapat pada telinga luar adalah Micrococci (aureus dan ulbus) dan Corynebacteria. Kurang dari 1
% dari telinga normal mengandung Pseudomonas aeruginosa. Ketika sel epitel mengalami luka,
infeksi dapat timbul, terutama sekali ketika telinga berada dalam kondisi yang lembab. Infeksi
telinga luar (otitis eksternal) dapat diobati dengan kortikosteroid (suspensi atau larutan) dalam
propilen glikol dan polietilen glikol. Penggunaan bahan ini juga kadang bersamaan dengan
antibiotik yang selektif berdasarkan aktivitasnya melawan Pseudomonas aeruginosa.
Infeksi telinga tengah (DOM Martin : 910) Pembengkakan pada telinga tengah biasanya
bersamaan dengan pembengkakan rongga hidung yang terhubung melalui saluran eustachius.
Infeksi ini biasanya sangat sakit dan diikuti dengan kehilangan pendengaran secara parsial dan
demam. Penggunaan antibiotik membawa perubahan yang sangat luar biasa dalam pengobatan
otitis media. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ini antara lain Proteus dan Pseudomonas.
By thieneetnt
Preparat untuk melepaskan kotoran telinga (Ansel : 567)
Kotoran telinga adalah campuran sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea dari saluran
telinga bagian luar. Tumpukan kotoran telinga yang berlebihan dalam telinga dapat menimbulkan
gatal, rasa sakit, gangguan pendengaran dan merupakan penghalang bagi pemeriksaan secara
otologik. Telah bertahun-tahun minyak mineral encer, minyak nabati, dan hydrogen peroksida
digunakan untuk melunakkan kotoran telinga yang terjepit agar dapat dikeluarkan. Baru-baru ini,
larutan surfaktan sintetik dikembangkan untuk aktivitas cerumenolitik dalam melepaskan lilin
telinga. Salah satu bahan ini, kondensat dari trietanolamin polipeptida oleat, dalam perdagangan
diformulasikan dalam propilen glikol, yang digunakan sebagai pengemulsi kotoran telinga
sehingga membantu pengeluarannya. Tata cara dalam membuang lilin atau kotoran telinga
biasanya dimulai dengan menempatkan larutan otik pada saluran telinga dengan posisi kepala
pasien miring 45o , lalu memasukkan gumpalan kapas untuk menahan obat dalam telinga selama
15 – 30 menit, disusul dengan menyemprot saluran telinga dengan air hangat perlahan-lahan
memakai penyemprot telinga dari karet yang lunak.
Preparat telinga untuk antiinfeksi, antiradang, dan analgetik (Ansel : 568)
Obat-obat yang digunakan pada permukaan bagian luar telinga untuk melawan infeksi adalah zat –
zat seperti kloramfenikol, kolistin sulfat, neomisin, polimiksin B sulfat dan nistatin. Pada
umumnya zat – zat ini diformulasikan ke dalam bentuk tetes telinga (larutan atau suspensi) dalam
gliserin anhidrida atau propilen glikol. Pembawa yang kental ini memungkinkan kontak antara
obat dengan jaringan telinga yang lebih lama. Selain itu karena sifat higroskopisnya,
memungkinkan menarik kelembaban dari jaringan telinga sehingga mengurangi peradangan dan
membuang lembab yang tersedia untuk proses kehidupan mikroorganisme yang ada. Untuk
membantu mengurangi rasa sakit yang sering menyertai infeksi telinga, beberapa preparat otik
antiinfeksi juga mengandung bahan analgetika seperti antipirin dan anestetika local seperti
lidokain dan benzokain. pH optimum untuk larutan berair yang digunakan pada telinga utamanya
adalah dalam pH asam. Fabricant dan Perlstein menemukan range pH antara 5 – 7,8. keefektifan
obat telinga sering bergantung pada pH-nya. Larutan alkali biasanya tidak diinginkan karena tidak
fisiologis dan menyediakan media yang subur untuk penggandaan infeksi. Ketika pH telinga
berubah dari asam menjadi alkali, bakteri dan fungi akan tumbuh lebih cepat. Sering perbedaan
dalam keefektifan antara dua obat yang sama itu adalah karena kenyataan bahwa yang satu asam
sedangkan yang lainnya basa (Scoville’s : 257) Larutan untuk telinga biasanya memakai wadah
botol drop dan harus jernih atau dalam bentuk suspensi yang seragam (Scoville’s : 257)