TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf ·...

38
DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS LIIVL£1_ RUU POLITIK Masa Tahun Sidang Rapat ke Rapat Kerja ke S i f a t Jenis Rapat III. 1994-1985. I. l. v Terbuka. Pleno Pe.nsus. Hari I tanggal p u k u 1' Kamis, 10 Januari 1985. : 0).15 s/d 10.45 WIB. T e m p a t K e t u a is A c a r a H a d i r ANGGOTA TETAP " . 1. Dr. H. Suhardiman, SE 2. Warsito Puspojo, SH 3. Naya Iskandar Sumantri 4. Achmad Subagyo 5. Imam Sofwan 6. Ali rv!ursalam 7. H. A. PurHosasmito 8. Soegeng Widjaja 9. H a r s o n o 10. Soelaksono, SH 11. Drs. Sabar Koembino Thadarta Samiti I Gedung MPR/DPR. Dr. H. Suhardiman, SE. 1. Drs. Tasman Sembiring. 2. Faisa1 Djamal, SH Pembahasan RUU tentang Partai Politik dan Golongan Karya. ANGGO'I'A PSNGGAHTI 1. Soeharto 2. M. s. Situmorang, SH 3. Moeharsono Kartodirdjo 4. Moh. Noormadjid, SH 5. Drs. H. Bomer Pasaribu, SH 6. H. Abdul Fj_rman 7. Krissantono . 8. R. H. Sug2ndhi 9. Ir. Akb2r Tandjung 10. Abdullah Zainie, SH 11. Alexander Siwi 12. Dra.Ny.Roekmini Soedjono 12. G. Sugiharso 13. A.s.s. Tambunan, SH 14. Djamaludin SH 15. Damciwar, SH 16. Taufik Hidayat, SH 17. Sri Redjeki, SH 18. Daryatmo 19. Prof. Suhardjo 20. Drs.H.Imam Soedarwo Padmo- sugondo 13. Ny. Isyana W. Sayoga 14. Notosukardjo 15. Parulian Silalahi 16. Drs. Soedardji 17. Muhammad Sulaiman 18. Faisal Baasir, SH 19. Ubaidillah Murad 21. Drs. Mazes Adi Soeryosoenaryo 22. Dra. r-Ty._5oedya.rtini Soerne.rno .23. Ir. iviustahid Astari 24. Drs. Yuwono Asparin 2$ •••••••••••

Transcript of TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf ·...

Page 1: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA

CATAT.4N RAPAT

PANITIA KHTJ.SUS LIIVL£1_ RUU TE~~~TANG POLITIK

Masa Persidan~an

Tahun Sidang

Rapat ke

Rapat Kerja ke

S i f a t

Jenis Rapat

III.

1994-1985. I.

l. v Terbuka.

Pleno Pe.nsus.

Hari I tanggal

p u k u 1'

Kamis, 10 Januari 1985. : 0).15 s/d 10.45 WIB.

T e m p a t

K e t u a

Sr~kretar is

A c a r a

H a d i r

ANGGOTA TETAP

" .

1. Dr. H. Suhardiman, SE

2. Warsito Puspojo, SH 3. Naya Iskandar Sumantri

4. Achmad Subagyo

5. Imam Sofwan

6. Ali rv!ursalam

7. H. A. PurHosasmito

8. ~. Soegeng Widjaja

9. H a r s o n o 10. Soelaksono, SH

11. Drs. Sabar Koembino

Thadarta Samiti I Gedung MPR/DPR.

Dr. H. Suhardiman, SE.

1. Drs. Tasman Sembiring.

2. Faisa1 Djamal, SH

Pembahasan RUU tentang Partai Politik

dan Golongan Karya.

ANGGO'I'A PSNGGAHTI

1. Soeharto

2. M. s. Situmorang, SH 3. Moeharsono Kartodirdjo

4. Moh. Noormadjid, SH 5. Drs. H. Bomer Pasaribu, SH 6. H. Abdul Fj_rman

7. Krissantono . 8. R. H. Sug2ndhi

9. Ir. Akb2r Tandjung

10. Abdullah Zainie, SH

11. Alexander Siwi

12. Dra.Ny.Roekmini Soedjono 12. Dr~. G. Sugiharso

13. A.s.s. Tambunan, SH

14. Djamaludin Tambunan~ SH

15. Damciwar, SH 16. Taufik Hidayat, SH

17. Sri Redjeki, SH

18. Daryatmo

19. Prof. Suhardjo S.S~,SH 20. Drs.H.Imam Soedarwo Padmo­

sugondo

13. Ny. Isyana W. Sayoga

14. Notosukardjo

15. Parulian Silalahi

16. Drs. Soedardji

17. Muhammad Sulaiman

18. Faisal Baasir, SH

19. Drs~ Ubaidillah Murad

21. Drs. Mazes Adi Soeryosoenaryo 22. Dra. r-Ty._5oedya.rtini Soerne.rno

.23. Ir. iviustahid Astari

24. Drs. Yuwono Asparin 2$ •••••••••••

Page 2: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 2 -

25. Ny. H. Didik Hadidjah Hassan

26. M. Asdiroen Wirjokoesoemo

27. Drs. Aloysius Aloy

28. Tadjuddin Chalid, MPH.

30. Drs. I.B. Oka Funiatmadja

31. dr. Bawadiman

32. Albert Hasibuan, SH 33. Ibnu Saleh 3Lt.. Adipranoto

35. H. P a m u d j i

36. Drs. Ramly Nurhapy

37. Nurhasan Ibnuhadjar 38. H. Hartono Mardjono, SH

39. Drs. Yusuf Syakir

40. H.M. Anshary Sjams 41. H.M. Dja'far Siddiq.

K E T U A . . . . . . . . .

Page 3: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 1 -

Kt:TU1\ (DR. H. SUHARDII~·!AN, SS) : Assalamu'alaikum V/arahme.tul­lahi \'.,'abaral<atuh.

Saudara Menteri Dalam Negeri selaku Wakil Pemerintah, rekan­rekan Pimpinan dan rl.nggota Pansus yang kami hormati, berdasarkan

laporan daripaC.J. S'2kretariat yang hadir p8.da rapat Pansus pada ha­

ri ini 55 Anggota Pansus dari jum1ah 71. Jadi korum telah tercapai.

t·1aka dengan ini rap::;.t Pansus pada·._pagi hari ini secara resmi

kami bul<a dan kami nyata kan rapa t Pansus ini adalah terbuka untuk urnum.

Saudara-saudara sekalian, atas nama Pimpinan Pansus kami ter­lebih dahulu ingin menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru, semoga

tabun 1985 ini memberikan angin segar dan lebih baik bagi Pansus

didalam menangani RUU Parpol dan Golkar maupun ur..tuk selanjutnya

RUU yang lain dalam hal ini adalah Referendum maupun RUU Keormas­

an. Dan secara k:"lusus pula atas nama Pimpinan Pansus beserta rekan

rekan daripada Anggota Pansus adalah menyampaikan selamat Ulang

Tahun kepada rekan-rekan yang terbaik daripada PDI karena hari

Tritura ini adalah merupakan Ulang Tahun daripada PDI dan semoga

ak'..an senantiasa akan suks.es.

Saudara-saudara sekalian, harapan bahwa tahun 1985 ini akan

memberikan angin segar sudah ada tanda-tandany2.

Pertama k3li bahwa di rneja Pimpinan ini sudah muncul seorang to­

koh baru dan lama yang pada saat-saat yang lalu melaksanakan tu­

gas De1.r1an rnaupun tugas oreanisasi di Jawa Timur sehingga baru sem­

pa t pada ha ri yang baik ini membuka tahun 198.5 s ehingga akan me!n­

berikan angin segar pula.

Ada pertanda yAng kedua, bahwa akan memberikan angin segar

bahwa apabila pada tahun 1984 pada waktu setiap kali secara tekun

kita berada di dalaw Pansus ru8.ngan ini kawan kami yang tercinta

Saudara Hartono maupun Saudara Jusuf Syakir yang biasa duduk di­

barisan depan sekarang duduk dibarisan kedua, tapi ini tidak ber­

arti bahwa Sa.udara H3.rtono dan Saudara Jusuf Syakir tidak dirnan­

faatkan didalam Pansus, oleh karena kita menganut total football

system. Je.di yang dibelakang pun k1d2,ng-kadane bisa menyerang,

insya Allah.

Saudara-saud8ra sekalian, pada t8hun 1984 yang sudah kita le­wati, Femerintah bersama~sama Pansus sebagai aparat daripada Dewan

ini tela~ berhasil turut meletaY~an land~san hukum daripada sistim

kehidupan politik Indonesia dalam Pelit8 Dl yang sedang kita jala­

ni yaitu sistim Politik yang mengungkapkan tentang fungsi maupu~

mekanisme demol(rasi pemilihan umum ye.ng akan ki ta selenggerakan

tahun 19~~ maupun fingsi dan mekanisme demokrasi daripada Susunan

dan Kedudukan •.••..

Page 4: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 2.-

dan Kedudukan IV:?R-RI, DP~-·RI, dan DPH.D.

Sedangk2.n pacta pagi har.i ini kita bersarr.a-sama Pemerintah dan

Pansus ad8l3h telah menginjak pada garis awal untuk membahas

dari segi strukturalnya, yaitu akan membahas RUU Parpol dan Golkar.

r1aka sesuai dengan amanat NPR No. II yaitu GBHN tahun 1983, bahwa Parpol d·3.n Golkar harus berlandaskan pada Pancasila se­brlgai satu-sRtunya asas maka sebenarnya Pansus bersam::1-sama Pe­

merintah ini tidak ingin membuat Undang-Undang yang baru yaitu

Undang-Undang Parpol maupun Golkar, tapi ingin berusaha lebih

memantapkan dan meningkatkan struktur daripada kehidupan politik

di Indonesia· y:::.ng berasaskan pada Pancasila sebagai satu-satunya

asas.

Saudara-saudara sekal ian, untuk itu mal{a Pans us kami kira

selurtt..~ Anggota dan Pimpinan akan sependapat dengan kami, bahwa

oleh karen~ kita tidak ingin membuat Undang-Undang yang baru ma­

ka segala sesuatunya akan dapat .kita selesaika.n dan diharapkan

akan selesai. pada tanggal 4 Pebruari 1985, syukur bah't/a hal ini

akan lebih cepat daripada tanggal 41 Pebruari yang akan datang.

Untuk itu maka marilah kita bertekad untuk melaksanakan

kebiasaan maupun tradisi-tradisi daripada Pansus m3upun Panja

didalarn metode pemb:-:1hasan daripada RUU Parpol dan Golkar. Sesuai

daripada kebiasaan yang ternyata baik maka biasanya didalam daf­

ta.r inventarisasi masalah kita membahas adalah satu-satunya ba­

han acu.han adalah Daftar Inventarisasi r1asalah yang telah dibuat

empat Fraksi. Dari Daftar Inventarisasi Nasalah tersebut biasa­

nya juga oleh karena mencakup RUU dan UU kita lebih dahulukan RUU

sesudahnya itu adalah hal-hal yang menyangkut Undang-Undangnya

sendiri.

Untuk tidak membuang waktu maka kebiasaan yang baik yang

juga kita tempuh pada wal-ctu membicarakan RUU Pemilu maupun RUU

Susduk HPR sampai dengan DPRD, maka ada hal-hal yang bisa lang­

sung kita serahkan kepada Panja dan Panitia Perumus.

Ada hal-hal yang kiranya belum dapat dipecahkan didalam Pan­

sus, maka ki ta pendingkan, akhirnya kita serahl<an kep3.da Panja

untuk dimusyawarahl\an, untuk dirembukan, untuk disaraseankan se­

hingga akhirnya yang tera}~hir kit3 mernbentuk suatu Panitia Peru..:..

mus. Selain daripadc. itu ada ~ebiasaan pula yang men8enai konsi­

dernn mengingat dan meEimbang:juga apabila Pansus belum dapat me­

nyelesaikan kita serahkan kepada Team Kecil.

I nil ah ••••••••

Page 5: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 3 -

Inilah k.ir.3.-1<ira metode pC?mb3hasan at2u teknik pembahasan ysng ternyata baik.

J iV.ala u ka mi menel it i de rip~.1~::1.a d~1ft-3r inventarisasi masalah

ye:-=:.ng telc;h dibuat olen empe.t FraJ.:si ti·:i2.~ kurang daripada 50 m2.­

salah. Tapj_ diar:.:!:ar:::.1 d3.rip8dCJ. 50 m-:1sr:-1lah tersebut ada hal-hal

yang akan ki ta rembu:..;:an sec.qr::l in tens if umpam3.nya saja terlihat

didalam Daft::tr Inventarisasi r.iasalah jlaitu struktur Kepengurusan.

Lalu selain dn.ripada Struktur Kepengurusan juga keanggotaan khu­

susnya keanggotaan yang berasnl daripada supra Strt!k:ur.

Selain daripada itu juga yang akan kita bicarakan secara in­

tensif masalah pengawasa~ dan pembinaan, selain daripada itu juga

mengenai sifat daripada Organisasi Kekuatan sosial politik apakah

hal ini PDI, Golkar maupun PPP.

Demikianlah Saudara-saudara sekalian, saya kira hal-hal yang

menonjol didalam ~50 masalah yang terdapat didalarn D.I.M. Untuk i tu kiranya tidak berkelebihan apabila didalam pembahasan nanti

perlu kita pelihara keharmonisan dan toleransi daripada masing-ma­

sing Fraksi maupun Pemerintah bagairnanapun perbedaan pendapat yang

tajam atau setengah tajam atau kurang tajam sama sekali perlu ada­

nya harmonisasi maupun toleransi daripada m::1sing-masing Fraksi maupun Pemerintah.

Untuk ini atas nama Pimpinan mohon da.ripada kebesaran hati dan jiwa daripada ma.sing-masing Fraksi sebagai kolektif maupun in­

dividu, dan tentnnya juga segala sesuatunya adalah harus kite. le­

t akkan pada ke pentingan amana t daripada Iv1PR yai tu GBHN tahun 1983. Demikianlah Sauda ra-s::.:tud::1r3. sekalian, sekedar mengan,tar dari­

pada rapat Pansus, dan seperti biasanya maka rapat Pansus ini akan

C.idahului oleh Pemandang::.tn Umum mini daripada Fral<si m:1s ing-masing.

Tadi sebelum kit;.:_ mula i rapat Pansus ini, maka telah diada.kan

lobby antar Pimpinan bahwa di dalam kita ingin membahas ~UU Parpol

dan Golkar ini yang mendapatkan kehormatan terlebih dahulu untuk

menyampaik-?.n pemandangan umum mininya adalah dari Fral-:si Fersatuan

Pembangunan, sesudahnya itu disusul dengan Fraksi K2.rya Pembangun­

an dan l~etiga Fraksi PDI dan seperti biasan·ya sebagian besar gong­

nya itu adalah Fraksi ABRI. Derr.ii<ianlah Saudara-saudara sekalian, untuk i tu maka kami se­

ra.~kan kepada F-FP untuk menyampaikan pemandangan umum mininya.

Kami persilakan.

F -·pp • • ......... .

Page 6: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 4

F. PP ( NUr·(JiJ\SAi.\i IBi,iUI-U\WAR)

Ass~l~u'-.lt(.ikum Wr. Wbo

Alhamdulillahir~bbil Al.min, Wasshal~tu W~ssalamu ala ~sr~fil murs~linp w~~l• ~lihi w~sh•hbihi ajmain.

Saudara Ketu~, Saud~ra Menteri Dal~ Ne~eri selaku wakil

Pemerint~h beserta Staf, rekan-rek.n ~g~ota Pansus, hadi­

rin yang saya hormati.

Ki ta bersyukur kehadirat All-.h S\'/T o bahwa hari ini ki

ta dapat bermusyawarah kembali dalam keadaan sehat wal af.i.

at untuk membahas RUU T'"entan_,!; Perubahan atas UU Nomor .3 Ta. hun 1975. Kemudian sehubun~an dengan datanl7lya tahun 1985, kami mengucapkan selamat tahun baru, semoga tahun 1985 ini akan menjadi lebih baik dari tahun 1984 y~ng lalu. Dan khu

sus kepada Ketua sel~at terpilihnya sebagai seoran~ dari 10 berbusana terbaik.

Saudar• Ketua yang terhormat,

Dengan semangat musyawarah untuk mufakat Pansus ini telah berhasil den~~n sukses menyelesaikan 2 RUU menjadi UU yai tu . RUU TentQ.rlg Pemilu dan RUU Tentang Susduk MPR,

nPR dan DPRD.

Semangat musy~warah untuk mufakat yan~ sudah menjadi tradi

si dalam lembaga ini hendakny• dapat dipertahank~ dan di-kembangkan terus. Musyawarah untuk mencap~i mufakat, dapat

menampilkan perumusan y~g terbaik untuk ban~sa dan ne~ara

d~n mendekati kebenar~ yang hakiki, karena yan~ benar mu~

lak hanyal-.11 Allah SWT.

Dengan semangat musyawarah untuk mufakat inilah kita mulai

membahas RUU Tent~~~ Perubahan UU Nomor 1/1975 ini.

., ..

\, .,, ··-··

Saudara Ketua. • ••••

Page 7: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 5 -

Saudar~ Ketua Ytho

Dalam Pemandangan Umum Fraksi kami pada pembicaraan T

Tine;kat II y<=ln[!; l::J.lu, da..lam r.~ngka pembahasan 5 RUU Bidang

Politik, telah secara panjang lebar dikemukakan pendapat

dan pendirian Fraksi kami terhadap 5 RUU termasuk RUU Ten­tar:g Perubahan Atas UU Nomor 3 Tahun 1975 Tentang Partai

Politik dan Golong.~ Karya. Pada kesempatan ini kami tidak

akan mengungkapkan kemh~li semua itu.

Kami akan mengemukakan hal-hal yang s~cara la.ngsung

menyangkut RUU tersebut dengan segala kaitannya.

Saudara Ketua Yth.

Perubahan UU Nomor 3/1975, adalah berdasarkan TAP MPR-RI Nomor II/l-iPR/1983 Tentang Garis-Gariw Besar Halu~ Net;ara yang ru~u.~ .o~.ngkut Bidang Poli tik yang pad;;! pokoknya berisikan

3 masalath, yai tu :

1. Pernyataan bahwa peranan kekuat~n sosial politik, khusu~ nya Partai-Partai Politik d~ Golongan Karya sangat pe~ ting artinya dalam kehidupan berbangsa dan berneg~ra

serta seba~ai modal dasar pembanom.an nasional. 2. D~lam rangka ini demi kelestarian pengamalan Panc~sila

Partai Politik dan Golongan Karya harus benar-benar me~ jadi kekuat.u.a. ~osial poli tik yang hanya berasaska.n Panca

sil~ sebagai satu-satunya asas.

3. Perlu ditingkatkan kegiat~ dan peranan Partai Politik dan Golongan Karya dalam melaksanakan pendidikan politik,

serta dalam memperjuangkan as~irasi masyarakat yang ber­

orientasi pada program-~rogram pembangunan secara jujur, sehat dan bertanggung jaw~b, demi tercgpainya tujuan na-

sional.

Dalam :5ab III Pola Umum Pembangunan. Jangkan F<&nj.i.J."lg,

n:i.dang Politik berbunyi : " Dalaw. bidan6 politik dalam nege­

ri dimantapkan kesadar~~ kehidupan politik dan kenegaraan

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bagi se­

tiap warganegara, sehingga dap•t terjamin kelancaran usaha

men~apai~tujuan nasional.

Dalam. • ••••

. ·······-·-·-----

Page 8: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

-6 -

Dal.un rangk._ mencapai s•saran i tu termasuk di dalamnya

usaha-us~~a untuk menciptak•n, mengkonsolid•sikan d~n meman faatkan kondisi-kondisi serta situasi untuk memungkinkan -

terl.11ks~"1anya proses-proses pembah-.ruan kehidupan poli tik, sehingg3 dapat dicipt~tan keadaan dengan sis~em politik yang

benar-benar demo~ratin, stabil, din~~is, efektif dan effisi­en y~ng dapat m.emperkuat kehidupan konstitusional, mewujud­

k~n pemerintahan yan~ bersih, b~rkemampuan dan ben~ibawa,

pengawasan oleh Dewan Perwakilan R~yat yang semakin efekti~ serta te:nrujudnya kes;J.da.ran d:a:n kepastian hukum dalam masya­

rakat yang semaltin mant~p." •

Jadi sesudah pernyataan pentingnya peranan ketiga orga­

nisasi kekuatan sosi:.1l poli tilt ~d;~. dua hal yang ha.s."'""lls diatur

oleh RUU ini yai tu bcahwa :

1. Ketiga kekuatan sosial politik harus berasaskan Pancasila

sebagai satu-sattL~ya asas, dan

2. Penin~~atan kegiatan d~ peranan ketiga Orpol. Mengenai masalah asas, Fraksi kami berpendapat sudah ti­dak adtl yang perlu dipersoalkano Dalam !-'luktamar Partai . \

kami yang dila...l.{san~'l.c•n pada bul;;.n Agustus 1984 yang lalu

As•s Pancasil• seb•gai satu-satuny~ as~s telah diterima dan telah dimasukk~ dalam AD/ART Partai. Ternyata dalalli RUU y~g diajukan Pemerintah baru menyang­kut perubahan atas Asas, sedang peningkatan kagiatan dan peranan belum di~t~. Kami berpendapat bahwa GBHl! Bidang Poli til{ harus dilaksa..""lak;m sepenu..'J.mya. Un.tuk i tu petrl.ng­

katan kegiat~~ dan peranan k~tiga Orpol perlu diberikm1

kesempatan-kesempatan yang diatur oleh UU ini. Hal ini

sesuai pula dengan pola umum pembat1g""I..L."1.an ja::ngka panjan~

dalam Tap IvlPR N0 mor II/MPR/1963 ~idang Poli tik ya.ng meng­

isyar:;l.t!ta.?). ag;1r ~cm-.n:f'~ .• t!-can l<:onrlisi-kondisi d~n ~i tuasi

untuk memun5kink~n terl~.ksan!lnya p-e":"'...,ses-peroses pembahR­

ruan kehldupan politik yang benar-benar demokratis, stabil,

dinamis, efektif dan.effisien, yang dapat memperkuat ke­

hidupan konstitusional dst.

uu ••••••

Page 9: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

-.

- ·7-

UU Hornor 3/1975 dibuat sesuai dengan kondisi dan situasi

saat itu. Dan kini, setel~h hampir 10 tahun dimana pembangun­an disegala bidang demikian pesatny:&, kami berpendapat bahwa kondisi dan situasi sekarang sudah memungkinkan untuk diting­k~tkannya kegiatan d.dn peranan ketiga Orpol yang cliatur da1am

UU yang sedang kita bahas ini. Sehingga terdapat keseimbangan k.eselarBs~n dan keser~sian antar pembangunan fisik material, mental speritual den8an pembangunan dibidang politik. Oleh ka ren~ itt.: dis~'Dping menaberikan pendapat terhadap RUU y.ang di­ajuk;l.n Pemerintah kami juga meng2.jukan usul--ur;ul perubahan terha.dap UU nya sendiri, yang p~cia gilir-.nnya ekan kami jelas

kan. Disomping i tu, ki ta telah bersepakat bahvo~a ketiga keku­

atan sosial politik memiliki kedudukan, fungsi, hak dan kewa­jiban yang s~.tl\«1. dan sederajQt,. b~kan ru.emperole-h peranan, pe­

layan(ln yang s<:'tt1\a tan.pa. d.lskrimin~si. 01 eh lt:;;;.ren.a i tu untuk

tiuak menimbu1kan citra y~ng menggambark~n·sool~h-olah ada perbed.e.cn ase?.si di9ntarta ketiga orgmrl.sasi kekuatan sosia1

poli tik ird maka karni menisl..lsulk.an juduJ. t;U ini n~utinya men­

jad.i UU 'l1entang Or,s:•uisasi Keku.atan Sosiul Poli tik.

Saudara Ketua.

Us~l-·usul y~:ng ka.rui ajw~:.XJ. ini m~.k.sudnya tiada lain, ada

lah untuk secara bf::rtahap menumbuhkan bu:.i,g,ya politik y01ng yang ber-cumpu pad:t j da~log;:i. da."":. f~tl.Jafnh P~nc:azil~-> budaya kekelu­

arg2an. kebersarna~n, kego·tong-royongan dan ben~r-benar demokra­

tis, stabil, dinamis, e:fel<tif d.m e.ffisien yang dapa.t memperku­:at k.ehi6.upan konsti tusional. Kami ingin men,jadikan ketiga orpol

ini mempu menampung, mengcl~h dan memper~juangkan aspirasi rak­

yat, dan menjadikaxu.1yg seba.gai jalur demckrasi yang tangtrJh

dan terpercaya.

Saudara Ketua.

Demiki•u.Ll;;u~ pcm~J.ndangan utt1Uru ruini O"lal1i Fr~~ksi P~rsatuan

r'e:ntJanguna.!l t.er-'hadafJ R.UU 1enL~!g r:erutG..hZ!l At~'-.5 UU t'!otiJOr 3/1975 Tsnt&tng Farpol GolkP.-r.. \lalaupun be rat tug~s yang ki t;2. hadapi

ini k.ami y.skin, berda.sark~.r: pengtl.laro~.n pembar.Lusnn 2 RUU yang

l~lu de.n.gan b:~rpegang kepad.a pri.nsip musyawarG!h untuk mufakat

dengatl pe11uh k.eari.fa.n dc.i'l kebi jal~sur..aan semua aknn selesai de­

ngan baikt lebih k•uni yaki~ bal1\~a Ket-ua masih tettap berpegang

pada taotto : Tak ada diktator m?.yori tas maupun tirani minori tas.

Sejalan pula dengan ucapan Sayyidina Ali, r~a.

Lihat • •••••

Page 10: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 8 -

I

Lihat perkataannya j2ngan dilihat orangnya.

la.h kepentingan ba..'1.gsa dan negara scc.aret kcseluruh«.n.

Akhirnya kepo.da All<lh jua ka:c1i kem balika.n semua. r:Jasalah.

Wubillahit taufiq wal hidayah.

KE'l'Ui1.. PANJ U.S (DR. H • .S UHARDD1AN Sii;) : Kepact~ s~udar.:u. Nurh!.lsan - '

Ibnuh:Jtd.j ~r sel~u ~·J<Akil F. PP, kami sampu.ika.n terima kctsih ..

Selanjutnya keserJpa tan ingin !.:ac1i berik:.m kepada Fra.ks1 Kary:a.

Pem oo.ngunan.

F -KP (R. H. SlGANDHI KAR'l'OSUBROTO) Assal~.mu 1 .Ut!ikum ~larahJIHl.-:-

tull~a.hi 'dabaruJcatuh.

Ko>~.ry~ Per:~h~ngunan Dal<.J.m ~embicar<Aan 'l'ingkat III Ra.ncangan Undang-

Undc.u1g tentang Feru1;;ahan Atas Undang-Und.:.L"lg Nomor .3 '1'.-thun 1975 ten-

t.mg Part~i Poli tik d.an Golongan K:a.rya.

Saudara. ••••••••

Page 11: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

.•'·,

- 9 -

Saudara Ketua Pansus yang terhormat,

Saudara Menteri Dalam Negeri selaku 1Wakil Pemerintah yang kami

hormati,

Sidang Pansus dan hadirin yan~ karni muliakan,

Pada kesempatan yang pertama ini ijinkanlah kami atas nama

Fra~si Karya Pembangunan menyampaikan terima kasih atas kesem­

patan untuk menyampaikan kata pengantar dalam pernbicaraan ting-

kat III ini.

Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya yang dilimpahkan ke­

pada seluruh bangsa Indonesia, yang pada hari ini mulai kembali

memusyawarahkan satu RUU di bidang peffiPangunan politik, yaitu

RUU tentang Perubahan atas UU No. 3 tahun 1975 tentang Partai

Politik dan Golongan Karya.

Pembahasan RUU ini tidaklah berdiri sendiri melainkan me­

rupakan rangkaian yang terkait dengan hasil pembahasan dua RUU

yang telah kita sepakati bersarna pada akhir masa sidang ke- II

tahun 1984/1985 bulan Desember 1984 yang 1alu. RUU ini juga mem

punyai hubungan erat dengan dua RUU yang akan kita bahas di ke­

rnudian hari. Kelirna RUU ini memang mempunyai kedudukan yang

strategis dalam usaha kita untuk rneletakkan kerangka landasan ~ di bidang politik dan kemasyarakatan, dan dalam rangka mengem .'<"··:~ bangkan kehidupan Demokrasi Pancasila. '

1''

Dengan kata lain, pada hari-hari kernarin, hari ini dan esok,rak

yat melalui wakil-wakilnya di DPR bersama dengan Pemerintah rne­

laksanakan pembangunan politik yang merupakan bagian dari stra­

tegi kon~epsional Orde Baru, yaitu pelaksanaan Pancasila danUUD

1945 secara murni _dan konsekwen serta pelaksanaan Pembangunan

Nasional secara berencana, bertahap, berkesinambungan disertai

dengan pembaharuan, koreksi dan peningkatan yang tiada hentinya.

saudara Ketua, Saudara Menteri.dan Sidang Pansus yang ber­

bahagia,

Page 12: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 10 -

Pembangunan politik kita terjadi dalam sejarah dan merupa­

kan dinarnika di dalarn sejarah. Oleh karena itu pembangunan po­

litik bersifat kompleks, mcliputi aspek-aspek kucwtitt.."l.tif maupun

kualitatif, aspek-aspek struktural maupun kult~ral dengan mem­

perhitungkan aspirasi-aspirasi di dalam masyarakat yang didu­

kung oleh kemampuan untuk mengarnbil kesimpulan yang hprsifat

konstruktif sesuai dengan masyarakat kita yang "bhinneka tung -

gal ika".

Seperti kita ketahui, bahwa pada awal Proklarnasi Kemerdeka

an 1945 pernah timbul gagasan adanya satu partai saja bagi se­

luruh bangsa Indonesia. Di dalam gagasan ini ternyat ketunggal­

an mematikan "kebhinnekaan". Itulah sebabnya pada periode ber­

ikutnya yaitu antara tahun 1945-1950 timbullah sistem banyak

partai yang mernbawa pada sistem politik liberal. Di dalam peri­

ode ini "kebhinnekaan" twnbuh.dengan subur, namun sayang,.tanpa

disertai "ketunggal-ikaan 11•

Dalam suasana poli tik liberal, kehidupan- poli·tik twnbuh :dan:. ber· .~

kembang berdasarkan konsep 11 rnach ts_vo~ing" dan ":r.:achtsaant:!Pr0ing"

'(pembentukan kekuatan dan perebutan kekuasaan). Naluri politik

yang tumbuh adalah naluri untuk saling menjegal dan saling ber~

but kekuasaan. Dalam kondisi seperti itu organisasi kekuatan so

sial politik merupakan partai massa. Akibatnya adalah bahwa se­

luruh rakyat di segala pelosok Tanah Air ikut serta ter~otak-~o

tak, bahkan di liba tkan di dalam };onsep poli tik "mach ts vorming"

dan "machtsaanwending" sehingga suasana kehidupan bangsa dan Il£

gara ibarat dikobarkan oleh apinya permusuhan, kecurigaan dan

ketidak-percayaan yang rnen.jurus pada perpecahan. Sikap-sikap ini

mudah sekali menjerumuskan rakyat pada gontok-gontokan pisik dan

tidak jarang terjadi perturnpahan darah sebagai akibat dari olah

politik yang tidak sesuai dengan peradaban dan hunaya Bang­

sa kita. Gejala ini terjadi pada tahun 1950-an, tahun 1960-an,

bahkan sisa-sisa kebringasan politik masih terdapat dan mengge-

jala pada waktu akhir-akhir ini.

Belajar dari pengalaman sejarah itulah, maka Orde Baru te£

panggil oleh tugas sejarah untuk melaksanakan pembangunan kehi-

dupan politik.

Beberapa keputusan strategis yang telah diambil oleh Orde

Baru adalah

Page 13: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- ll - '.

Pert~~a, Pembangunan politik ditujukan untuk mewujudkan stabi­

litas nasional guna mendukung Pembangunan Nasional.

Untuk rnernantapkan stabilitas ~asional, secara terus -

menerus diusahakan makin kokohnya persatuan dan kesa­

tuan Bangsa serta makin tegak-tumbuhnya kehidupan yang

kon~titusional; demokratis dan berdasarkan hukum ber­

landaskan UUD 1945.

Kedua,

Ketiga,

mengadakan pembenahan dan penataan secara kuantitatif

struktural sernua organisasi kekuatan sosial politik.

Langkah ini ditemp~ melalui penyederhanaan jumlah O.£ ganisasi kekuatan sosial politik yang dipelopori oleh

Fraksi-fraksi di DPR. Dari penataan ini kita mengenal

dua Partai Politik yaitu PDI dan PPP serta satu Gal -

kar, yang kemudian dikukuhkan oleh UU no. 3 tahunl975.

Di samping ketiga kekuatan organisasi kekuatan sosial

politik itu terdapat pula ABRI yang juga rnengemban

fungsi sosial politik.

mengadakan penataan secara kualitatif-~ultural sernua

organisasi kekuatan sosial politik. Cara ini ditempuh

melalui pengakuan adanya satu bahasa dalam penghayat­

an dan pengamalan Pancasila (P4) yang kemudian diser­

tai dengan langkah-langkah pemasyarakatan P4 tersebut.

Selain itu, pengakuan bahwa Pancasila merupakan satu­

satunya asas bagi organisasi·kekuata~ sosial politik,

adalah langkah maju bagi pengeml)angan pembangunan hi-

dang po li tik ·.

Kecu.a-li keputusan s·trategis yang hersifat kuantitatif dan

kualitatif maupun struKtural dan kultural tersebut, salah satu

kesimpulan yang diambll dan diJ.etakkan sebagai sendi kehidupan

politik adalah dijauhkannya 9ola "machtsvorming" dan "machtsaan­

wending" atau ditinggalkannya organisasi kekuatan sosial politik

yang bersifat mas sal, dengan maksud agar stabili tas dcln ket:ente­

raman dapat terwujud di dalam kehidupan Bangsa kita. Dengan de­

mikian, organisasi kekuatan sosial politik menjadi organisasi

kader dengan keanggotaan yang bersifat peDDrar~an, sementara

rakyat banyak tidak dilibatkan dalam percaturan IX>lit.JJ( pralztis dan ke

padc. rakyat i tu diberikan hak demokrasi serta keleluasaan yang

sebesar-besarnya untuk rnenentuka~ pilihan rnereka berdasarkan

program setiap lima tahun sekali.

Page 14: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 12 -

Inilah hekekat konsep "floating mass• atau massa mengarn­

bang yang telah kita laksanakan secara bertahap sampai seka -rang ini.

Floating mass" sungguh merupakan satu konsep prinsipiil dan

strategis di dalam pembangunan politik yang bersifa~ nasional.

Pelaksanaan "floating mass .. tersebut telah rnampu mernberikan

stabilitas nasi0nal yang paling lama di dalarn sejarah kehidup­

an Bangsa dan Negara kita sehingga rnemungkinkan terselenggara­

nya Pembangunan Nasional. Oleh karena itu, Fraksi Karya berpe~

dirian bahwa·.konsep "floating mass" harus tetap kita pertahan­

kan dengan .membakukan prinsip : organisasi kekuatan sosia1 po­

liti.k · adalah organisasi kader yang beranggota.ka.h perorangan,

berpegang pada Pancasi.la sebagai satu-satunya asas serta ber -

orientasi pada program Pembangunan Nasional.

Saudara Ketua, Saudara Menteri dan Sidang Pansus yang

terhormat,

Dalarn rangka rnembangun penataan organisasi kekuatan sosi­

al politik hendaknya pe,rlu diperhatikan agar kehidupan politik

tidak akan tumbuh menjadi surnber instabilitas nasional.

Justru sebaliknya, penataan tersebut harus dapat menciptakan

ketenterarnan politik yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya

dengan rnenjauhkan hal-hal yang.menjadi sumber atau pola perta­

rungan kekuasaan.

Oleh karena itu, dalam rangka menunjang konsep "floating mass"

penataan Partai Politik dan Golkar perlu disesuaikan dengan ta­

ta administrasi pemerintahan di negara kita, yaitu sampai Peme­

rintah Daerah Tingkat II. Dengan cara ini kehidupan politik da­

pat dikelola·secara bersama, effisien dan rasional.

Oleh karena itu, Fraksi Karya berpendirian bahwa kepengurusan

Partai Po1itik maupun Golkar hanya diba.tasi sam.pai Daerah •ring­

kat II. Membatasi kepengurusan sampai Daerah Tingkat II tidak

identik m~nbatasi hak politik rakyat. Justru· sebaliknya, hak P£

litik rakyat harus tetap dimuliakan dan dijunjung tinggi oleh

semua pihak serta tidak diseret keterlibatannya ke dalam pengko

tak-kotakan politik. Demikian pula komunikasi politik tidak te~

harnbat dengan ditetapkannya kepengurusan sampai Daerah Tingkat

II karena baik pengurus maupun anggotanya tetap rnernpunyai ke -f I

bebas;.~l untuk tinggal di wilayah domisilinya.

Page 15: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 13 - ~:

Sehubungan dengan hal itu, maka pada saat-saat kita se­

karang sedang menyusun kcrangka landasan di bidang politik

sementara itu muncul kembali gagasan yang mempersoalkan "flo

ating mass" serta kepengurusan sampai Daerah Tingkat .II,apa­

kah ini tidak berarti kita mernutar balik jarum jam s~jarah :

kembali pada pola lama, pola "machtsvorming" dan "machtsaan­

wending" ? Sedangkan sebenarnya sa.at ini kita sedang bersa-

ma-sama mengembangkan pola politik baru, yaitu pola kebangs~ an, pola keke1uargaan, pola persatuan dan lcesatuan serta po-

1a pembangunan~ Di dalam po~a baru ini dikernbangkan bahwa ke

kuatan sosial politik satu dengan lainnya harus saling rnern -

perlakukan sebagai partner berdemokrasi serta partner rnemba-

ngun.

Untuk menjaga agar konsep "floating mass" dan kepenguru~

an sampai Oaerah Tingkat II jangan sampai dilanggar baik oleh

Partai Politik maupun Golkar, maka kepada Presiden/Mandataris

MPR kiranya per1u diberi kevenangan untuk mengawasi dan mem -

bekuk.an Pengurus Pusat P'artai Politik dan Gol.kar 1 apabila me--

1anggarnya.

Saudara Ketua, Saudara Menteri dan Sidang Pansus ~ang mu

lia, Kita patut bersyukur, bahwa setelah lebih dari satu se­

tengah dasa warsa kita melaksanakan Pembangunan Nasional - ter

masuk pembangunan-politik - maka seluruh kekuatan sosial po­

litik telah sepakat bulat menerima Pancasila sebagai satu-sa­

tunya asas dalarn kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berne

gara. Agar Pancasila benar-benar dapat rnenjadi ideologi nasio

nal yang berakar kuat dan tumbuh subur di dalarn rnasyarakatl

rnaka seharusnyalah semua organ~sasi kernasyarakatan pada gili~

annya juga akan menerirna Pancasila sebagai satu-satunya asas

dalarn kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sekalipun penerirnaan satu-satunya asas Pancasila itu me­

rupakan suatu prestasi bagi pengembangan kehidupan politik k~ ta narnun sebenarnya hal ini baru rnerupakan langkah per·tama,

I '

langkah awal, ya~g harus diikuti oleh langkah-langkah berikut

nya. Apakah langkah-langkah itu ?

- -·--------------

Page 16: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- lh -

Pengakuan formal akan satu-satunya asas Pancasila harus

diikuti dengan peri 1aku politik yang benar-benar mencermin­

kan Pancasila secara konkrit serta wawasan nasional xang rneng

gerakkan seluruh pandangan/pemikiran. Tolok ukur tin~kah laku

politik itu tidak lain adalah nilai-nilai dasar yang diuraikan

dalan1 P4, karena P4 itu juga merupakan pedoman bagi lembaga

kemasyarakatan dan lembaga kenegaraan, di samping bagi per~· -

rangan dan penyelenggara negara. Sedangkan mempunyai wawasan

nasional adalah berarti menernpatkan kepentingan bangsa dan n~

gara serta rakyat banyak diatas ~~epentingan golongan/pribadi,

tidak menutup diri melainkan bersedia mendengar saran pihak

lain, serta rnenerima dan memperlakukan konsep kebangsaan yang

ubhinneka tunggal ika".

Kecuali itu, khusus bagi Partai Politik dan Golkar pene­

rimaan satu-satunya asas harus diikuti oleh sifat terbuka.

Keterbukaan ini harus tercerrnin dalam keanggotaan dimana semua I

warga negara tanpa menilledakan suku, keturunan, agamafkepercay~

an, status sosial, umur, dan lain-lain dapat rnemperoleh hak

dan kewajiban yang sama. Keterbukaan juga harus tercermin di-.

dalmn ~ogram, dimana program itu mencakup semua keperluan b~

gi sernua orang tanpa membedakan suku, ras, keturunan, agama/

kepercayaan, status sosial, umur dan lain-lain. Dernikian pula

keterbukaan harus terungkap pada simbol organisasi serta meka

nisme intern orgariisasi.

oengan sifat terbuka maka Partai Politik dan Golkar akan

dapat menerapkan Pancasila sebagai ideologi kebangsaan secara

konsekwen. Sebaliknya, apabila Partai Politik dan Golkar ber­

sifat eksklusif dan diskriminatif baik dalam hal keanggotaan

maupun prograrnnya, rnaka sulit diharapkan akan lahir gagasan/

pernikiran atau konsepsi yang berwawasan nasional. Karena itu,

Fraksi Karya menyarankan agar keterbukaan Partai Po1itlk dan

Go1ongan Karya ini dapat ditampung dalam. RJJU ini ....

Saudara Ket~a, Saudara Menteri dan Sidang Pansus yang

terhormat,

oemikianlah beberapa ungkapan Fraksi Karya yang perlu

kami tegaskan pada kesempatan ini. Dengan bekal pengalaman

dan suasana. kekeluargaan serta musyawarah pada waktu kita

rnembahas- dua RUU yang lalu, maka Fraksi Karya mengharapkan

kiranya._ki ta dapat rnenggunakan rnekanisme pembahasan seperti

pernah kita terapkan.

Page 17: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 1~ -

Fraksi Karya yakin bahwa betapapun besar dan banyaknya per

bedaan pandangan diantara kita, nillnun tidak ada persoalan -

yang tidak bisa dijawab dan tidak ada masalah yang tidak bi

sa dipecahkan, sepanjang kita semua mernpunyai sema~gat dan

jiwa Demokrasi Pancasila serta motivasi dan tujuan yang sama

yaitu mengabdi. kepentingan Bangsa, Negara dan Rakyat Indone~

sia dan tidak mengutamakan kepentingan kelornpok kita masing-

masing.

Terima kasih atas perhatian Saudara Ketua, Saudara Men­

teri, Anggota-anggota Pansus dan sernua rekan-rekan Wartawan.

Seooga 'l\.1han Y.A.ng HOJ.ha Esa c1eo berl.:::J.hi k.i ta. semu~t.

wassalamu 'alaikum H~u .. ::1.hma.tullahi \~abarakatuh.

KZ'l'UA P.:i.N.SUS (DR. H. SUHARDD:.AN SE) : Kepad;1. Pak Gn..nd..l-J.i selo.tku \-Ja-- '

.kil F -KP, k~ni s~r:1paikan terir.la k:J.sih yang telah menyw:1paiJ.can per:H.lndtmg-

~n Ul:lUJn mini •

Sel~.njutnya wutu k~i serahk:m kep:u3.a Frd~si Furtai Dernokr;:t.si In-

don~si.;;...

F -PDI ••...••.....•••

Page 18: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- ]_f.; ·\

F -PlJI (ADIFRANOTO)

tuh.

Hill1DZKA

P~.1crint~h yant; terhorr.1;.~. t, Sidans Pansus dan hadirin ya..'1g ~:a.r.1i hor-

m~ti.

Kit~ p:..a.nj ;.tt~c.1n puj i syukur kehactirU~. t 'l'uh.an Yo.l.n&; Hah.a Kuas~ ka­

re~na atas r..u~~l<At killrunia dan b1mbil1g<J.ni'fiA., h~ri ini pe!da tangg.a.l 10

Janua.ri 1985 P:;.ni tia Khusus be!rsm:Hl Pemerintah dapat rJcr:1enuhi tuga.s

yil.ng rnulia yakni I:lei:Ibahas Rancangan U11dang-Unc\ung Perubli1~.n :atas Un­

dutng-Undang N0 • .3 tahun 1975 ten tang Part:J.i P ali tik c'tan Golon:;.an Kar-

y~ ch1lar.1 pco bicar~o...'1 tingkat III.

B.~rtepata.n clent;an hw.ri ini tunt;~al 10 J anuari 1985 1 tcrle bih

cit.thulu pcr!ceno..zuanl.ah ko.mi dari F -PDI dt!nga.n seluruh Kt!luart:,;a Be:sar-

ny;.1. di luar gedung ini, menyar::~paikan terma kasih kep:J.da Kctu;)_ Pan-

sus yang telo.h terle bih <.~o.hulu r.:le.Qgucapkan selar:w.t atas Ii."tri Ul£L"1g

'l'ahU!.1 FDI i ·i.-!rr.u.o.suk juga Bap~ Supar<.\j o Henteri Dal<lf.1 Negeri yang

jusa tel~h 1nenyw;1paikan H'1tri U1ang T<lhun dariptJ.da PDI.

Hemang b~rtepatan dengun ho;~.ri ulu..ng tuhunny;1 i tu, ny~ta.-ny~t.:t

h.1hv1a .:c hJrad:;~.an Partai Demokrasi In~.onesia tetap l\iperken~">'lkan,

bti.ka.n s~\j a terbatils so:u:1pai deng.an tahun 1984, ukan teta?i 1985 t1:J.n

seterusnya. 3:..u:w. halnya d..engun F-KP clan F-PP termasuk FTABB.I 1 judi

lestari kehiduparu1yu.

hari ini bu~c<J..n r.1en.yarapailca.n peoandm1ga.n Ur:lUiJ secar011 panj ang le bar

AUrena tc.lc.th d.id.ahului pac\u [email protected] acara. per:1anc\ungan uraur.1 sen-

diri. MaXa oleh Kurenany~ unttL~ l~bih oeopcrjel~s hal-hal yang di-

lGl.ndung c.i G.li:u:l pC!Jikiran F-PDI lJenyar:~pai~an per.J.andttJlgan W~1Um ini

semg<ai pengantar kata d.~ipo.d:;t pen.:.;;arapan r.lasal<lh-r:w.salu.h yang

telc.h d.isw:ii):.J.i1G.1.n :eel ;.ada F<l.nsus. Ke:.r~na F -PDI tela.h Le:Jpelaj ;;1ri de-

ng;.u.1 c err.w .. t RlilJ te;r~a:lb Pcrubaha.n ut;J.s UU No.3 tahun 1975 te11'1..-~ng

'"'---'- .; P 11· tl· •- ,, "ll ,... ol· o ., ·" •1 ,- .·,rv..., ·~~--1):_~ ~::'l. uar1~ din:lk.sud. dal:;m Suro.t ,t·,.,..L·L<:J...L. .&.,._ A. ._.ul 1..1 i.&.~._.. ... 1.:... J._., ~~ ·--• ..• l.l

Fresiden ••••••

Page 19: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 17 -

Presidcn RI N0 • R. 08/PlVV/ 1984 tung:;al 30 Mci 1984 kepada Saudara

Pil:1i_:in::u1 DPR-ai y~ng tclo.h dilcnbk;.tpi ch~ng.:.tn penj elasa.n. Pel:lerintah

y;Jng disa::-~pai~c:tn oleh Saud;:lro;t Hentcri Dtllar.1 Ncgeri d;.1l;u-J Rr..pat P<a.­

ripurn.>L D?R-I\I tru1.:;[;ul 23 Juni 1984 yang l.llu.

Se b.~tgai suu bangc.tn pikirun, .sU\r;.ln-sara.n d<-111 usul-usul C.::r:tl~:u1l

p~mbah<J.StJil !iuu i tu, F-PDI telah Deny:J.npaik~n be ber:.li)Ol r)err.w.sc:tl~han

yarJ.g di dapat d<.1n d.i tar.1pung dari ~spirasi rXA:yat di duer<.Ah denga.n

maksud ~gar pembahus.an RUU P8 rubahan. at:4s Und~ng-Undang tentang P~r­

tai Politik dun Golongun Karya dapat I:Ie!:-tperh~tiko.n pcrmasal~han­

perousa1u_han y<.lnt,; telab diraasukkun dalom drutar inventa.risasi yang

di;;..juk:m oleh F-PDI. Tunpa mengurangi pcnghargua.n ~ru:ti'terhaclap per­

masalahc:m-perw;.t.saluhan yang telah tertuang b:aik di dalc::n konsiderru1n,

po.sul-

Page 20: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- lR .,

pasal-pasal beserta penjelas~nnya yang te­

lah termuat du.lam H.UU, kiranya tid<J.k bcrleuihan· j ika ke -

tentuan-ketentuan yang terrnuat dalam pasal-pasal Undang-Undang

dipandang perlu dapat disempurnakan sesuai denga~ perkembangan

yang ada dalam rangka lebih meningkatkan pengembangan kehidupan

Oemokrasi Pancasila.

Saudara Pimpinan, Saudara Wakil Pemrintah yang terhormat,

Dalam Garis- garis Besar Haluan Nege.ra antara lain d.itegaskan

yakni.

- Pembangunan Politik diarahRan untuk lebih memanta~kan perwu-l

judan Dernokrasi Pancasila.

- Oalam rangka memantapkan kehidupan politik yang berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1~45 perlu dilanjutkan, di-

tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memasyarakatkan P~

dornan Penghay~tan dan Pengaro.alan Pancasi la yang dila.ksanakan

melalui pend~dikan, penataran dan usaha-us~ha lainnya, diselu

· ruh· lapis~n masyarakat.

- Pendidikan politik lebih _qi~~p~katkan, agar rakyat makin sa-.... ·. •, r· f, :· !~ ~

dar akan hak dan·kewajibannya sebagai Warganegara, sehingga '

ik\1 t serta se.cara ak tif. dalam ·kellidup::m kenegaraan aan pem-

bangunan, serta untuk leb~h memperkokoh persatuan dan kesa -

satu.an bangsa.

- Pemilihan Umum ·sebag·ai ·sara~a· Demokrasi Pancasila dilaksana-.. • ~ • ' • ' ,'1

kan setia1? l.im~ tahun ~.eri~~f:·~azas lang sung, wnum, bebas dan

rahasia yang diseleuggarakan oleh Presiden/Mandataris MPR

dengan memberikan peranan s~~ara lebih efektif kepada Orga­

nisasi Kekuatan Sosial Politik peserta Pemilihan Umurn yang

terdiri dari Golongan Kar~?, Partai oernokrasi Indonesia,Pa~ . ·,

tai Eersatuan Pembangunan.' dalam kegiatan pelaksanaan dan p~ ~. . '" :(

nga\vasan dari Tingkat Pusa·t S¥'tpai Daerah. Peranan ...

'~,

.. --------~-------------------------------

Page 21: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

-.

- 19 -

- PP.raruln kekUatan sosinl politik khusu8nya Partai Politik dan Golongan Karya sa­

ngat penting artinya dal3.m b:.hirlupan berbanesa dan be-rnegara serta sebagai modal

dasar pembangun..an nasional. Dalam ran3ka ini dan demi ke lestaria.n dan uen.ctamalan ... 0 .

Pancasila, Partai Poli tik dan Golone~n KarJa harus benar-b~Jnar menjadi kekuatan

sosial politik yang hanya berasaskan Pancasila, sebaeai satu-satunya asas.

Selanjutnya perlu diting~~tkan kegiatan dan peranan Partai Politik dan Golon6an

F~rfa dalam melaksanakan pendidikan politik serta dalam memperjuanekan aspirasi

masya:rakat yane berorientasi kepada progra.m-progrnm pembangnnan secara jujur, se­

hat dan bertangGnnejawab demi tercapa.inya tujuan nasional.

Sehubungan dengan ketentuan-ketentuan sebagaima.na tersebut di atas, ma.ka

Fraksi PDI menganggap perlu menambah penje1asan terhadap permasalahan yang telah

disampaikan secara tertulis kepada Pani tia Khusus, denc;an maksud agar permasalah­

an-pern~salahan yang diusu1~~n Fraksi PDI, akan mendapat pembahasan semua Fraksi

dan Pemeringah dalam pembahasan Rancangan Undang-U~dang perubahan atas Undang­

Undang Nomor 3 tahun 1975 ten tang Partai Poli tik dan Golonga.n Karya.

Hal-hal yang perlu di tr-onba.hkan penjelasan agar d.ari semua Fraksi dan dari pihak

Pemerintah dapa.t secara. mudah akan memberika.n tanggapa.nnya, bukan penolakkannya ·'

harapan dari F-PDI, yaitu mengenai

1. Judul Rancangan Undang-Undang.

Fraksi PDI mengusulkan perubahan tentang judul Undang-Undang.

Dasar pemikiran usul itu diselaraskan dengan upaya-upaya Pemerintah yang te­

lah r1c1.mpak meneadakan penertiban tehnis perundane-und.angan yang secara jelas

terlihat te1ah adanya pengkhususan dal.:un bidang organisasi kemasyarakatan

sebagaimana yang termuat dala.rn Rancangan Undans-Undang tentang Organisa.si ke­

masyarakatan yang tidak menjalankan kegiatan politlic.

'" Menurut ketentuan dalam Ketetapan-Ketetapan lv!PH yang merupakan konsensus

nasional yang disepakati.da.lam Sidang Umum MPR-RI tahun 1983, organisasi masya­

rakat yang menjalankru1 kegiatan po1itik disebut organisasi kekuatan sosial po1i­

tik yak:ni Golongan Karya, Partai Dernokrasi Indonesia dan Pa.rtai Persatuan Pem­

ban[Sunan.

Oleh karena Undans-Un~~ng itu dibuat sebagai penjabaran dari Ketcntlli~-Ketentuan

yang termua.t da1am Ketetapan-Ketetapan l11jpR, malr..a Fraksi PDI mengusulkan agar ju­

dul Undang-Undang nomor 3 yang lahir ~~da tahun 1975, disesuaikan dengan perkem­

bangan yang ada sehinega judu1 R..-J.ncansan Unda.ne-Undane ten tang Perubahan a ta.s

Undane-Unda.ne nomor 3 tahun 1975 tentang

Partai Politil~ •••••••

Page 22: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

' ·.

,: ..

- 20 -

Par tc:d. Po 1 i t·ik d~n Go long..--in Ka rya k iran ya clapa t. di ubah men j a eli

" Rancangan Undang-Undang tentang Perubaha!: atas Undang-Undang

nomor 3 tahun 1975 ten tang organisasi ~ekua tan sosia.l politik .11

Dengan usul perubahan judul itu, dikandung masud agar semua ka-

lirnat yang tertulis " Partai Politik dan Golongan Karya baik

yang t·ermua t dalam pasal-pasal. RUU, Undang-Unda.ng beserta pen-

jel.asannya dapat disesuaikan dengan usul perubahan menjadi" Or-

ganisa.si Keku.a.tan Sosial Politik ...

2.Konsiderans mengin9.:at.

Fraksi POI berpendapat bahwa Ketetapan Majelis Permusya-

waratan Rakyat No. II/MPR /1983 dan No III/ MPR/198J perlu di

cantumkan·dalam konsiderans dalam hal mengingat, sebabnya ka -

rena dari ketentuan-ketentuan dalam Ketetapan-Ketetapan MPR t~r-

sebut dapat dijadikan dasar untuk mengadakan perubahan jpenyem-

purnaan ~erha~ap Unda~g-U~dang nomor 3 tahun 1975~

3. Judul Bab II Asas dan Tujuan.

·Judul Bab II Asas dan Tujuan diganti menjadi Asas, Tujuan

dan Program , Frakai POI menyambut ba.ik penggatian judul terse­

but, tetapi mash per~u dipertimbangkan ·lebih lanjut y~itu rnasa-

lah program .

Menurut Rancangan Undang-Undang masalah program hanya disisip-

kan diantara pasa.l 3 dan pasal 4 Undang-Undanq , maka seyogia-

nya masal&h program itu ~isediakan pasal baru sehingga menjadi

pa8a .l 4 dan berbuny i sebagai bei: i k u t : ..

" Organisasi Kekuatan Sosial Politik memperjuangkan ter-

capainya tujuan s ebagaimana dimaksud dalam pc.t,5al 3 melalui prog-

ram -prograrnnya dengan jiwa semanyat kekeluargaan, musayawanah

dan gotong royong."

4. Modal dasar ............ .

. ~.

Page 23: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 21 _.

4. Modal dasar pembangunan nasional.

Organisasi Kekuatan Sosial Politik yang rnerupaaan organi­

sasi yang dibentuk oleh rnasyarakat Warganegara Republik Indo -

nesia atas dasar persamaan kehendak, dalarn Garis-garis Besar

Haluan Negara, organisasi tersebut dinyatakan sebagai modal

dasar pembangunan nasional.

Fraksi POI berpendapat bahwa untuk lebih menyempurnakan pasal 1

ayat (2) UndanJ-Undang agar bisa rnenarnpung bahwa Organisasi Ke-

kuatan Sosial Politik sebagai modal dasar pernbangunan nasional,

rnernpunyai kedudukan, fungsi, hak dan kewajiban yang sama dan

sederajat!serta memperoleh kesempatan dan pelayanan yang' sama,

rnaka pasal 1 ayat (2) Undang-Undang perlu disempurnakan dan ber-

bunyi sebagai berikut:

" Organisasi Kekuatan Sosial Politik yang merupakan organi-

sasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warganegara Republik

Indonesia atas dasar persamaan kehendak, sebagai modal dasar •

pembangunan nasional, mempunyai kedudukan, fungsi, hak dan ke­wajiban serta memperoleh kesempatan dan pelayanan yang sam~ dan

sederajad sesuai dengan Undang-Undang ini dan kedaula.tar!nya ber-

ada di tangan anggota.

5. F'ungsi, Hal·~ dan Kewaji ban.

a. Fungsi

Fraksi PDI berpcndapat bahwa untuk lebih meningkatkan

pendidik&"1 poli tik, agar rakyat makin sadar a.:~an ~ak dan

kewajibannya sebagai Warganegara sehingga ikut serta secara aktip dalam kehidupnn lc;:enega raan dan pembangunan, maka se­

yogianya ctelam mendidik kesadaran politik rakyat itu dila­

kukan sampai kedesa-desa untuk menumbuhkan dan mengembang­

kan kesadaran·berbangsa dan bernegara.

Kecuali membina ••••••

Page 24: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 22 - '

Kecuali membina dan mendidik anggota-anggotanya, Organisasi Kekuatan Sosial

Politik diberi kesempatan untltl< manbina organisasi k.emasyarakatan yang rre­

nya.lurkan aspirasi p::>litiknya kepad.a organisasi kekuata..11 sosial poli tik yang

bersangkutan. Dan w1tuk :ikut sertanya Organisasi Kekuatan Sosial Politik

menyiapkan kader-ka:ler bangsa yang rrempunyai cita-cita dan tanggungjawab atas

masa depan. bangsa dan negara, maka diusulkan adanya p:;!nyempurnaan ~1 5

Undat1g-Undang yang terdiri dari 2 (dua) ayat, a dan b, dapat ditambah rrenja.di

ayat a,b~c dan d yang berbW1yi se.bagai ~rikut :

" a~ tetap bunyi.nya sebagaimana Undang-undang.

b. manbina an.ggota-anggotanya rren)adi rlarganegara Republik Indonesia yang

bel.1110ra~ Pancasila dan UI1da.n3"-Unda.ng D=tsar 1945 dan sebagai salah satu

wadah untuk rrenclidi..~ kesadaran poli tik rakyat sap1pai ke Desa-desa untuk

menumbuhkan dan menge:nbangkan ·kesadaran berbangsa dan ben~egara;

c. ~ina o:r:ganisasi kanasyarakatan yang menyalurkan aspirasi politiknya.

kep:ida Organisasi KP-kuatan Sos~al Politik yang bersa.ngkutan;

d. rnernbina kader-kadernya menjadi kader bangsa yang l'tlellpunyai .cita-cita

dan tanggun.g-jawab .atas IP.a~a de:pcn ban.gsa dan nestaranya.~

. b. ·H a k ..

Semua Fraksi dal.am DPR-RI ber~ama Perrerintr...h, pada .bulan Desanber 1984.. : ... ~ ~ ;;~ A!i /:

yang lalu, te]ph berha$il ~~a~ Undang-Uldang tentang Pemil~ Urru.:m ..

dan tentang SUsunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. - ' ~ -

Dalarn Undang-Undang Ocganisasi ~~ Sosial Politik, salah satu ayat dalarn

p3.sal 6 U1dang-undang -'dimuat ,. ikut ~ dalam P~..rnilihan l1nPJIU" ..

Fraksi PDI be.rpanda.pat_ bahwa· ke~~·- dalam ayat b dalam Pemilihan Urnum itu.

~rlu disanptL..~ ~laras d~:~ ~~~i Undang--lJI1dang ten tang Perubahan atas

Undang-undang te.ntang Pernilihan·.Unum sehingg~ berbunyi :

" i.kut serta dalam Pemilihan Unum sebagai sarana -p=laksanaan asas kedaulat­

at rakyat ¥ang diselenggarakan- ~sarkan Cemckrasi Pancasila dengan men:Jadakan : l

p3Illll'BU tan suara secara lan:jSUI'lg', lll1Ull, bebas dan rahasia . "

c. kewajiban.

Adap.m kewajiban Organisasi Kekuatan Sosial Politik sebagaiman dimaksudda-

lam p:tsal 7 Undang-ul1d.an] ayat (f) y~ berbrmyi

•·lihan· II " rnensukseskan pelaksanaan Peni~ ~,, . Unun.

rv. ··. '.~··. ~~\~' Fraksi POI ••••••••••••

Page 25: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 23 -

Fraksi POl mengusulkan adanya penyernpurnaan aya t (f) tersebut

agar kewajiban Organisasi Kekuatan Sosial Politik lebih dilengkapi

sehingga ayat (f) itu berbunyi

" ikut berperanan secara lebih efektif dalam kegiatan pelaksa-

naan dan pengawasan untuk mensukseskan Pemilihan Umwn 11

6. Kepengurusan. \

Fraksi POI memahami bahwa kepengurusan Organisasi Kekuatan so~

sial Politik sampai di Ibukota Kabupaten I Kotamadya , sebagaimana

tercantum dalam pasal 10 Undang-undang. Namun demikian dalam melak-

sanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dan untuk

meningkatkan kegiatan dan peranan Organisasi Kekuatan Sosial Politik

dalam melaksanakan pendidikan politik ~rta. dalam :memperjuaFlgkan as-

pirasi masyarakat yang berorientasi kepada program-program pernba

ngunan secar~ jujur, sehat dan bertanggung jawab derni tercapainya

tujuan nasional, maka diusulkan agar dalam pasal 10 Undang-undang

dapat disempurnakan :

'' Ibukota Kecamatan ditetapkan Kornisaris dari Pengurus Tingkat

II dan beberapa orang pembantu

- Di oesa ditetapkan Komisaris dari Pengurus Tingkat II dan bebera-

pa orang pembantu ; ,,: ..

- Papan nama kepengurusan Organisasi Kekuatan Sosial Pol~tik dipa-... "" sang ditempat kedudukan Pengur~s mulai dari Pusat sampai Daereh

Tingkat II

- Di Ibukota Kecamatan dan Desa dipasang papan nama Komisaris Pengu-

rus Tingkat II"~

7. Keuangan.

Fraksi POI ·rnengusulkan agar pasal ll Undang-undang tentang Keu-

angan, agar Organisasi Kekuatan Sosial Politik mempunyai kedudukan,

fungs1, hak dan kewajiban serta kesernpatan dan pelayanan yang sama

dan sederajat, seyogyanya bantuan keuangan dari Negara/Pemerintah

diatur aalam APBN/APBD.

Demikianlah ....... .

Page 26: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 2h - ·.

Demikianlah pengantar kata sambil memberikan kelanjutan

kesempatan kepada ~~aksi ADRI yang akan menyampaikad pemandang-

an umumnya secara panjang lebar, dengan harapan agar hal-bal

yang telah disampnikan di dalam sidang Pansus hari ini oleh

semua Fraksi dan Pemerintah hendaknya dap~t memberikan tanggapan

di dalam pembahasan R8 ncangan Undang-undan~ ini dengan berpedoman

tanpa ada serangan, tanpa ada pemogokan, tetapi yang ada adalah

saling memberi dan menerima, bermusyawarah mufakat, bergotong-

royong untuk menyelesaikan Rancangan Undang-undang tentang

Perubahan Undang-undang Nomor J tahun 1975 judulnya menjadi

"Organisasi Kekuatan Sosial Politik" dapat diselesaikan tepat

pada waktunya sesuai dengan rencana dari Pimpinan.

Kami Fraksi PDI selalu ingat kepada Amanat ~apak· Pre~iden·

Soeharto yang mengatakan dcngan semuanya itu-~semuanya ~tu

kesulitan, kegembiraan, dan lain1 termasuk Ketua mendapat piala

busana terbaik --kita percaya bahwa tidak ada halangan yang

tidak dapat kita lampaui, tidak ada kesulitan yang tidak dapat

kita atasi dan tidak ada tantangan yang tidak dapat kita tun-

dukkan. Oleh ka.r:~n a i tu dengan A!llcn~a.t ip~Pull:,. ~a~~ dClri Fraksi ~. ·:·

.. --··· .PD I. ... Ya:kJ p ,, !J.a hwa ., . - ·. ~ ~ . ' . . . ... ' .... ~· .... . .R~n~~-n.~a~ .0.~ .. 9.~.!!.~::.~~.~~~-€: ... N.om~.E ... ~~·2 .... ~~~~un .1. 97 5

' ' ····--·~·· ..... ... ' .......

yang disidangkan mulai hari ini akan dapat mencapai sebagaimana

yang ki ta harapkan bersama demi kelengka pan pelaksanaan pen at-

rapan demokrasi Pancasila.

Sekian dan terima kasih.

\vassalamu' alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Merdeka ! Merdeka

KETUA : Kepada Saudara Adipranoto atas nama Pimpinan dan

rekan-rekan FrakBi yang lain menyampaikan terima kasih atas

pemandangan u.num mininya.

Selanjutnya waktu kami serahkan kepnda Fraksi ABRI.

FRAKSI ABRI ••••••

Page 27: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 2S -

FRAKSI ABRI (HARSONO) Assalamu'alaikum Warahmatullahi

lvabaraka tub.

Yang kami hormati Pimpinan Pansus, Yang kami hormati Saudara Menteri Dalam Negeri yang mewa­kili Pemerintah, beserta Sta~, Yang kami ,hormati ·Anggota Pansus, Sidang Dewan yang kami muliakan.

.t · ... • ... ~ •·• ....... ···1. · · ... ._ . .: t -1': ~~. _-} ,_. --:L

r •,.~ ... ·.~~ ~.. ~ ... ' .: ...

Puji Syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Peng~sih dan Penyayang, karena atas Rakhmat dan Ridho-Nya lah kita sekal.ian dapat berkumpul kembali dalam sidang ··yang mulia ·ini · untuk ·· membahas Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Un­dang Nomor 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya. Selanjutnya marilah kita selalu memohon bimbingan.dan petunjuk-Nya

agar didalam pembicaraan Tingkat III ini ki ta sekalian se~~l~, .. bera­da didalam jiwa dan semangat gotong royong dan kekeluargaan,sehing .. ga mampu menyelesaikan materi RUU.dengan pengambilan keputusan me­lalui musyawarah untuk mufakat serta mengenyampingkan cara pemungu-

\

tan suara.

Sidang yang kami muliakan,

Perlunya perubahan atas Undang-Und~ng Nomor 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya tidak perlu kita ragukan

lagi •••••••••••••••••

Page 28: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 26 -

lagi, terkait dengan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983 tentan~ Garis-garis Besar Haluan Negara yang berbunyi sebagai beri­kut :

"Peranan kekuatan-kekuatan sosial politik khususnya Partai-partai Politik dan Golongan Karya sangat pen­ting artinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta sebagai modal dasar pembangunan nasional. Dalam rangka ini dan demi kelestarian dan pengamalan Panca­sila, Partai Politik dan Golongan Karya harus benar­benan menjadi kekuatan sosial politik yang hanya ber­asaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas ••••••••"

Setelah mempelajari materi Undang-undang Nornor 3 ta­hun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya serta ke­

hendak yang tertuang dalam Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983 tersebut, fraksi ABRI menganggap tidak semua pasal dalam Un­dang-undang tersebut perlu diadakan perubahan, kecuali yang menyangkut asas, tujuan dan program, perubahan mana sebagai konsekwensi legis dari telah diterirnanya Pancasila sebagai·

satu-satunya asas bagi Partai Politik dan Golongan Karya. Disamping hal-hal ~ersebut,. fraksi kami menganggap agar mo­tivasi yang melatar belakangi lahirnya perubahan Undang-un­dang dapat dimasukkan dalam konsiderans sebagaimana telah ka

mi kemukakan dalam Pemandangan Umum yang lalu;;

Saudara Pimpinan Pans us, Saudara Menter!. dan _.Anggota

Dewan yang kami_hormati,

Walaupun fraksi ABRI tidak banyak mengajukan usul pe­

rubahan terhadap Rancangan Undang-Undang yang diajukan oleh Pemerintah, namun fraksi kami masih menganggap perlu untuk mengetengahkan beberapa tambahan penjelasan dan penekanan

yang merupakan araban bagi fraksi kami dalam pembahasan tin~

kat III nanti, ialah hal-hal sebagai berikut :

1q Sebagaimana

Page 29: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

-.

- 27 -

1. Sebagaimana telah digariskan dalarn Garis-garis Besar Ha­

luan Negara, pernbangunan politik dimaksudkan untuk lebih memantapkan penvujudan demokrasi Pancasila, dalam rangka

meletakkan kerangka landasan dibidang politik. Berpijak dari amanat ini, fraksi ABRI berpendapat perlu-

nya semua komponen yang merupakan ba~ian dari sistem na­sional, termasuk Partai Potitik dan Golongan Karya harus

mampu mendukung terwujudnya demokrasi Pancasila.

Dalam sistem nasional tersebut, Partai Politik dan Golo­ngan Karya merupakan kekuatan central dalam kehidupan Infra Struktur Politik, Dalam peranan ini Partai Poli­tik dan Golongan Karya menampung dan menyalurkan aspira­si dan arus informasi dari bawah yang berkembang di ma­syarakat, serta mengolah dan mengaturnya sebagai masukan pada Lembaga Supra Struktur Poli tik dalam . bentuk ... , usulaiJ.

kebijaksanaan. Disamping itu Partai Politik dan Golongan Karya juga beE fungsi untuk meneruskan informasi dan kebijaksanaan yang

xelah diambil kepada seluruh masyar~kat. selanjutnya sebagai sarana dalam kaderisasi, Partai Po­litik dan Golongan Karya berkewajiban untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup, kepriba­dian dan dasar negara, sehingga mampu membentuk sikap dan perilaku anggota dalam kehidupan bermasyarakat, ber-

bangsa dan bernegara. Mekanisme seperti tersebut hanya mungkin dapat terlaksa-na secara baik apabila Partai Politik dan Golongan Karya sepenuhnya meyakini akan kebenaran pancasila sebagai sa-

tu-satunya asas. Berpijak dari peranan centra Partai Politik dan Golongan Karya tersebut, maka fraksi ABRI berpendapat bahwa peng­gunaan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi paY.tai

Politik dan Golongan Karya serta pengamalannya merupakan

keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi.

--·'---

Page 30: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

I • - ?R -

2. Ideologi nasional Pancasila merupakan cita-cita ·luliur dan pandangan hidup bangsa. Mampu mendasari semua aspek

kehidupan bangsa. Mampu mengikat menjadi satu kesatuan

negara bangsa secara utuh dan mampu menjadi kekuatan

pembenaran.setiap sikap dan perilaku warga negara. Secara nasional mampu member! arah dan tuntunan dalam setiap kebijaksanaan untuk mencapai Tujuan Nasional.

~· ....... - ~ .: . ~-

Ia adalah milik rokhani Bangsa kita yang mendasari sis­

tern nasional. Fraksi ABRI berpendapat, penerimaan Pancasila sebagai

satu-satunya asas bagi Partai Politik dan Golongan Karya

seyogyanya tidaklah dilandasi oleh1hasil kesimpulan dari proses pemikiran atau akal semata-mata~, akan tetapi oleh

adanya keyakinan dan perasaan yang mendalam akan kebena£ -- -· ~ ·. ' .. an p.ar:L Pancasila 1 tu sendiri. · · ·· ·· ····· ···· -· ........... ··- ..... .

Penerim_aan yar1g. dilandasi oleh · dimensi:· akal~dan·; sekali_;,..~ ... ····

~s dimensi rasa seperti yang.dikemukakan tadi, akan-"de­ngan sendirinya menumbuh kembangkan proses adaptasi dan

identifikasi setiap ihdividu terhadap isi ·· yang· -terkan­dun~ dalam ajaran atau nilai-nilai luhur Pancasila dan:····· menjauhkan diri dari penerimaan yang. sifatnya hanya · ·se-

kedar formalitas dan semu semata-mata.

3. Tujuan dari suatu organisasi tidak·dapat dilepaskan dari asas, yang harus mendasari semua upaya kegiatan·yang·be-

rupa program untuk mencapai tujuan. Tujuan Nasional kita sebagaimana tertuang dalam ~embuka­

an Uhdang-Undang Dasar 1945 adalah untuk mewujudkan ci­ta-cita bangsa, ialah masyarakat yang berkedaulatan rak­yat, makmur dan sejahtera serta berkeadilan sosial.

Dalam Pembw{aan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut secara

eksplisit dirumuskan oleh para pendahulu kita bahwa ide­

ologi Pancasila digunakan sebagai dasar dalam upaya~un~

tuk mencapai tujuan nasional.

Dengan oo•••••••••

Page 31: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

Dengan digariskannya tekad kita untuk melaksanakan Un­dang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekwen oleh Orde Baru, maka sejak tahun 1965 setiap kebijaksanaan.

yang diambil, tlli"lap derni tahap rnerupakan P.erwujudan un­

tuk mencapai Tujuan Nasional tersebut, yang terlihat se­cara nyata melalui Garis-garis Besar Haluan Negara. Maka asas, tujuan dan program dengan secara nyata diga­riskan dalam mekanisme sistem nasional. Segala hal yang belum sesuai dengan asas, tujuan dan program tersebut akan mengganggu jalannya sistem.

Dengan menggunakan pemikiran seperti tersebut tadi, ser­ta mengkaji bunyi pasal 3 Rancangan Undang-Undang. frak­si ABRI. berpendapat bahwa pasal 3 tersebut telah menam­pung apa yang dikehendaki oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang dengan sendirinya juga telah menampung

apa yang diamanatkan dalam _TAP MPR No. II/MPR/1983. Dengan telah samanya asas dan tujuan dari Partai Politik

dan Golongan Karya, p~rbedaan akan terletak pada program. Kita dapat menggambarkan bru~wa dalfu~ pesta demokrasi nanti, Partai Politik dan Golongan Karya menawarkan pro­

gramnya masing-masing kepada rakyat pemilih dalam rangka memikul tanggung jawab bersama melaksanakan pembangunan

nasional s·ebagai pengamalan Pancasila.

Maka ki ta telah maju- · ·1agi selangkah untuk mewujudkan de­

mokrasi Pancasila seperti yang digariskan dalam TAP MPR No. II/MPR/1983, dan sekaliguS meletakkarukerangka lan­dasan bagi pembangunan politik nasional.

4e Tentang keanggotaan Partai Politik dan Golongan Karya, pada dasarnya semua warga negara Indonesia yang memenuhi

persyaratan telah berusia 17 (tujuh belas) tahun atau

telah kawin, dapat membaca dan menulis, serta sanggup ak tif untuk mengikuti kegia"tan yang ditentukan oleh Partai

Page 32: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

Politik dan Golongan Karya, dapat menjadi anggota Partai

Politik dan Golongan Karya.

Meskipun demikian seleksi oleh Pengurus Partai Politik. dan Golongan Karya diperlukan, untuk mencegah penyusupan dari mereka yang dengan sengaja akan mengembangkan dan

menyebarkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Lenin­

isme atau faham dan ajaran lain yang bertentangan dengan

Pancasila ..

Khususnya untuk mengatur kehendak Pegawai Negeri Sipil

yang ingin menjadi anggota Partai Politik atau

Karya serta Pegawai Negeri Sipil yang memegang

jabatan tertentu, fraksi kami berpendapat pasal

Golongan

jabatan-8 ayat

untuk ( 2) Undang-undang No. 3 tahun 1975 tetap relevan dapat digunakan.

5. Tentang Struktur Organisasi, fraksi ABRI berpendapat mu- ·

lai dari Tingkat.Pusat sampai dengan Tingkat II, ~imana

untuk tingkat pusat berkedudukan.di Ibukota Negara Repu­

blik Indonesia, untuk tingkat I di Ibukota Propinsi' dan

untuk tingkat .II di Ibukota Kabupaten/Kotamadya, sedang­

kan untuk tingkat Kecamatan dan. Desa·dapat ditempatkan1

Komisaris Kecamatan dan Desa. Dengan demikian fraksi ABRI· berpendapat bahwa sistem rna~

sa mengambang bagi rakyat di pedesaan masih diperlukan

sebagai tekad Orde Baru untuk tidak mengkotak- kotakkan rakyat dan sekaligus unt.uk mendorong lajunya pembangunan

nasional.

Dalam kaitannya dengan ini, fraksi ABRI ingin mengingat­

kan situasi kehidupan Partai Politik sebelum tahun 1966 dimana massa rakyat pedesaan terlibat secara langsung

dalam kehidupan politik praktis tanpa dilandasi kesadar­

an poli tis, sedangkan keterlibatan mereka semata-nrata

hanya diperlukan sebagai alat kepentingan tujuan partai

dengan mengenyampingkan integritas nasional.

Masih •••••••••••••••••

Page 33: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

-.

- ~l -

Hasih jelas dalam ingatan kit~ betapa kecemburuan poli­tik ditirnbulkan di pedesaan untuk kepentingan partai ma­

sing-masing. Rasa kebencian sengaja ditanamkan di kala­

ngamrakyat. Mereka akhirnya berbicara politik~tanpa me­

ngerti dengan sebenarnya apa itu politik. Kita semua pada saat itu telah roelupakan moment yang ba­ik untuk pembanglli~an dan bahkan alrnirnya telah kehilang­

~~ arah dalam perjoangan untuk mewujudkan cita-cita bang

sa seperti yang telah digariskan oleh para pendahulw ki­

ta dalam Pemb~~aan Undang-Undang Dasar 1945. Sejak tahun 1965 kita telah bertekad bulat hal demikian

tid~~ akan pernah terjadi lagi. Kita telah menyadari bahwa kekuatan rakyat pedesaan yang jumlahnya mencapai sekitar 80 % dari seluruh rakyat In-·

donesia merupakan potensi yang efektif dalam ~embangun~n nasional, dalatn rangka mewujudkan pengamalan Pancasila.

Saudara Pimpinan Pansus, Saudara Menteri beserta Staf

yang kami hormati, Sidang yang kami muliakan,

Demikianlah pokok-pokok tambahan penjelasan dan penekanan

yang perlu kami ketengahkan, karena akan menjadi sikap dasar b~

gi fraksi ABRI yang akan memberi arahan pada langkah selanjut -

nya. Hal-hal yang bersifat teknis disarankan untuk dapat diangkat m~

lalui Peraturan Pemerintah, sedangkan ~al-hal yang sifatnya le­

bih terperinci akan kami kemukakan dalam musyawarah nanti. Selanjutnya mendasarkan pada pengalaman dalam menggarap kedua

Rancangan Undang-Undang yang lalu,: fraksi ABRI mengusulkan agar

konsiderans menimbang dan mengingat dapat diselesaikan melaluf

Panitya Kecil yang dibuat oleh Pansus.

Dalam ••••••••••••••

Page 34: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 32 -

Dalam rnengakhiri uraian kami, Fraksi ABRI ingin menga­jak Fraksi-fraksi lain untuk dapat rnenyelesaikan pembicaraan Ranca.ngan Undang-undang ini sesuai dengan jadwal waktu yans t~ lah ki ta sepakati dengan sikap l<eterbukaan dan kesungguhan da-

lam sua sana ke bersamaan serta dl. J.l. \·:al· oleh t ~ semanga musyawarah

untuk mufalcat.

Semoga Tuhan Yang f.laha Kuasa akan selalu mernberi tun­

tunan kepada kita semua. A m i e n.

Perkenankanlah pada kesempatan yang berbahagia ini Fraksi

ABRI menyampaikan selamat ulang tahun bagi rekan-rekan Parta~

Demokrasi Indonesia.

Sekian dan terima kasih atas perhatian sidang yang mulia.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakntuh.

KETUA : Kepada Saudara Harsono selaku Wakil Fraksi ABRI

kami sampaikan terima·· kasih yang telah menyampaikan pemandangan

umum mininya.

Maka kami berikan kesempatan kepada· Saudara Menteri Dalam

Negeri selaku Wakil Pemerintah untuk membe~ikan kata.sambutannya

dalam pembahasan Rancangan Undang-undang Parpol dan Golkar.

MENTERI DALAM NEGERI ••••••••

Page 35: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 33 -

MENTERI DALAM NEGERI ( SUPARDJO RUSTAM )

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Saudara Pimpinan, dan para anggota Panitia Khusus

yang terhorrnat, serta para hadirin yang berbahagia,

Pertama-tama ijinkanlah kami atas nama Pemerintah

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang se­

tinggi-tingginya kepada Panitia Khusus yang terhormat,

yang telah memberi kesempatan kepada Pemerintah untuk me-

nyampaikan sambutan pada Rapat Pleno. Panitia Khusus seka-

rang lnl.

Sebelumnya kami ingin menyampaikan sekali·lagi· sela~-

mat Tahun Baru l98S, semoga kita semua senantiasa dalam

lingkungan Tuhan Yang Maha Esa.

Syukur alhamdu1lillah kita pagi hari ini dapat bertemu

kembali dalam keadaan sehat wal afiat setelah para anggota

Panitia Khusus yang terhormat menjalankan reses singkat,

dan Yang terhormat Wakil Ketua Panitia Khusus Sdr. Kyai

Haji Imam Sofwan kembali dari tugas di PBS New York.

Saudara Pimpinan dan Sidang yang kami hormati, hadi-

rin sekalian yang berbahagia.

Dalam rangka Pembicaraan RUU tentang Perubahan Undang-

undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golon&

an Karya tercatat kurang lebih 20 permasalahan yang diaju-

kan o1eh Fraksi-fraksi, 10 permasalahan mengenai Rancangan c

Undang-undang dan 10 permasalahan mengenai Undang-undangnya

itu sendiri, yang kesemuanya itu hendak kita selesaikan sa-

tu demi satu dalarn Rapat Panitia Khusus yang berbahagia ini.

Diajukannya ...... .

Page 36: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

- 35-

lah membawa instabilitas politik dan perpecahan bangsa

sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan pernbangun-

an.

Pemerintah 1ng1n rnenyarnpaikan rasa terima kasih atas Sl­

kap dasar dan hal-hal lain yang telah disarnpaikan oleh

Fraksi-fraksi dalarn pemandangan pengantar yang tadi sarna­

sama telah kita dengar termasuk penggunaan dengan "baha­

sa tegas/jelas dan bahasa semu", dan ingin menyampaikan,

bahwa Pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sung­

guh. Dengan mengambil manfaat dari pengalaman-pengalaman

pada waktu pembahasan 2 (dua) Rancangan Undang-undang

terdahulu yaitu Rancangan Undang-undang Pemilihan Umum

dan Rancangan Undang-undang Susunan dan Kedudukan MPR,

DPR, DPRD, Pemerintah mengharapkan bahwa pembahasan Ran­

cangan Undang-undang yang kita lakukan sekarang ini akan

tetap sesuai dengan jadwal waktu dan berlangsung dalam

suasana penuh keakraban dan semangat kekeluargaan, musya­

warah dan mufakat, sebagaimana dikehendaki oleh Demokrasi

Pancasila.

Tiada berlebihan kiranya apabila Pemerintah mohon perha­

tian, bahwa tugas kita sekarang bukan membuat Undang-un­

dang baru, tetapi terbatas kepada merobah Undang-undang

Nomor 3 Tahun 1975. Sudah barang tentu, situasi dan kondi­

si pada waktu ini dan waktu-waktu yang akan datang merupa­

kan faktor-faktor yang harus kita pertimbangkan dengan

sungguh-sungguh yang nanti segala sesuatu pada saatnya a-

kan kita perdalam bersama.

Demikianlah sambutan kami, semoga Tuhan Yang Maha

Kuasa senantiasa melimpahkan Taufik dan HidayahNya kepada

kita semua.

-Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA .......

. ··--------------------------------------

Page 37: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

• - 36 -

KETUA : Kepada Saudara Menteri kami sampaikan teri­

ma kasih yang telah memberikan kata sambutannya cekak

aos.

Saudara-saudara sekalian, bahwa didalam kita menyiap­

kan sikap rnaupun pikiran dalam memasuki pembahasan dari

RUU Parpol dan Golkar ini,dihitung dari waktu sesudah re-

ses ialah mulai tanggal 7, 8, 9, jadi tiga hari.

Maka berdasarkan pembicaraan antar Pimpinan tadi bahwa

rnasing-masing Fraksi masih dianggap perlu untuk menyiap­

kan lebih mendalam. Apalagi sesudah kita mendengar dari

pada Pemandangan-Umum mini yahg segala sesuatunya tadi

adalah sudah cukUp jelas dan gamblang didalam ingin mem­

berikan partisipasinya didalam kita membahas RUU Parpol

dan Golkar, maka Pimpinan 1ng1n menawarkan kepada Rapat

Pansus ini, yaitu apabila tidak keberatan, maka sesudah

kita mendengarkan sambutan dari Saudara Menteri Dalam Ne­

geri tadi, maka kita sckors dan selanjutnya akan dite­

ruskan besok pagi jam 8.30, karena besok adalah hari Jum'-

at.

Demikianlah saran/usul Pimpinan untuk mendapatkan

persetujuan dari pada Rapat Pansus siang hari ini.

Untuk itu maka secara berturut-turut kami mohonkan

pendapat dari F.PDI.

F. PDI ( H. PAMUDJI } Saudara Ketua, karena ki-

ra-kira tiga Fraksi itu akan menyetujui semua, maka F.PDI

menyetujuinya.

KETUA

Page 38: TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf · DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA CATAT.4N RAPAT PANITIA KHTJ.SUS

-.

- 37 -

KETUA Terirna kasih, Pak Parnudji, dipersilahkan

F.KP.

F.KP (DAMCIWAR, SH.) : Saudara Ketua, karena maksud

Saudara Ketua adalah untuk memperlancar pembahasan nanti

dan F.PDI sudah rnenyetujui terlebih dahulu dan kami ha­

rapkan Fraksi lain juga rnenyetujui, rnaka sekarang karni

juga rnenyetujuinya.

KETUA Terima kasih, dipersilahkan F.ABRI.

F. ABRI (M.S. STTUMORANG, SH.) : Saudara Ketua,.".r. .. :.,

ABRI ~ehyetujui ~~penuhnya, terima kasih.

KETUA Dipersilahkan F.PP.

F.PP (NURHASAN IBNU HADJAR). : Karena sudah tiga

Fraksi menyetujui, maka kamipun terpaksa menyetujuinya.

KETUA : Saudara-saudara s1eka1ian, terima kasih kami

sampaikan atas nama Pimpinan dan se1uruh Anggota Pansus

yang te1ah menyetujui bahwa Rapat Pansus pada pagi hari

ini kita sckors, dan kita lanjutkan besok pagi puku1 8.30.

Dengan ucapan Wassa1amu'a1aikum Warahmatu11ahi Wabarakatuh.

Rapat Pansus kita sckors

Rapat di Sckors pada puku1 10.45.

Jakarta, 10 Januari 1985

L DJAMAL, SH.