TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf ·...
Transcript of TE~~~TANG Persidan~anberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20190328-015052-3079.pdf ·...
DE':·!Al'·: PER':iAKIL\i: RAKYAT REPUBLIK Ir!DONESIA
CATAT.4N RAPAT
PANITIA KHTJ.SUS LIIVL£1_ RUU TE~~~TANG POLITIK
Masa Persidan~an
Tahun Sidang
Rapat ke
Rapat Kerja ke
S i f a t
Jenis Rapat
III.
1994-1985. I.
l. v Terbuka.
Pleno Pe.nsus.
Hari I tanggal
p u k u 1'
Kamis, 10 Januari 1985. : 0).15 s/d 10.45 WIB.
T e m p a t
K e t u a
Sr~kretar is
A c a r a
H a d i r
ANGGOTA TETAP
" .
1. Dr. H. Suhardiman, SE
2. Warsito Puspojo, SH 3. Naya Iskandar Sumantri
4. Achmad Subagyo
5. Imam Sofwan
6. Ali rv!ursalam
7. H. A. PurHosasmito
8. ~. Soegeng Widjaja
9. H a r s o n o 10. Soelaksono, SH
11. Drs. Sabar Koembino
Thadarta Samiti I Gedung MPR/DPR.
Dr. H. Suhardiman, SE.
1. Drs. Tasman Sembiring.
2. Faisa1 Djamal, SH
Pembahasan RUU tentang Partai Politik
dan Golongan Karya.
ANGGO'I'A PSNGGAHTI
1. Soeharto
2. M. s. Situmorang, SH 3. Moeharsono Kartodirdjo
4. Moh. Noormadjid, SH 5. Drs. H. Bomer Pasaribu, SH 6. H. Abdul Fj_rman
7. Krissantono . 8. R. H. Sug2ndhi
9. Ir. Akb2r Tandjung
10. Abdullah Zainie, SH
11. Alexander Siwi
12. Dra.Ny.Roekmini Soedjono 12. Dr~. G. Sugiharso
13. A.s.s. Tambunan, SH
14. Djamaludin Tambunan~ SH
15. Damciwar, SH 16. Taufik Hidayat, SH
17. Sri Redjeki, SH
18. Daryatmo
19. Prof. Suhardjo S.S~,SH 20. Drs.H.Imam Soedarwo Padmo
sugondo
13. Ny. Isyana W. Sayoga
14. Notosukardjo
15. Parulian Silalahi
16. Drs. Soedardji
17. Muhammad Sulaiman
18. Faisal Baasir, SH
19. Drs~ Ubaidillah Murad
21. Drs. Mazes Adi Soeryosoenaryo 22. Dra. r-Ty._5oedya.rtini Soerne.rno
.23. Ir. iviustahid Astari
24. Drs. Yuwono Asparin 2$ •••••••••••
- 2 -
25. Ny. H. Didik Hadidjah Hassan
26. M. Asdiroen Wirjokoesoemo
27. Drs. Aloysius Aloy
28. Tadjuddin Chalid, MPH.
30. Drs. I.B. Oka Funiatmadja
31. dr. Bawadiman
32. Albert Hasibuan, SH 33. Ibnu Saleh 3Lt.. Adipranoto
35. H. P a m u d j i
36. Drs. Ramly Nurhapy
37. Nurhasan Ibnuhadjar 38. H. Hartono Mardjono, SH
39. Drs. Yusuf Syakir
40. H.M. Anshary Sjams 41. H.M. Dja'far Siddiq.
K E T U A . . . . . . . . .
- 1 -
Kt:TU1\ (DR. H. SUHARDII~·!AN, SS) : Assalamu'alaikum V/arahme.tullahi \'.,'abaral<atuh.
Saudara Menteri Dalam Negeri selaku Wakil Pemerintah, rekanrekan Pimpinan dan rl.nggota Pansus yang kami hormati, berdasarkan
laporan daripaC.J. S'2kretariat yang hadir p8.da rapat Pansus pada ha
ri ini 55 Anggota Pansus dari jum1ah 71. Jadi korum telah tercapai.
t·1aka dengan ini rap::;.t Pansus pada·._pagi hari ini secara resmi
kami bul<a dan kami nyata kan rapa t Pansus ini adalah terbuka untuk urnum.
Saudara-saudara sekalian, atas nama Pimpinan Pansus kami terlebih dahulu ingin menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru, semoga
tabun 1985 ini memberikan angin segar dan lebih baik bagi Pansus
didalam menangani RUU Parpol dan Golkar maupun ur..tuk selanjutnya
RUU yang lain dalam hal ini adalah Referendum maupun RUU Keormas
an. Dan secara k:"lusus pula atas nama Pimpinan Pansus beserta rekan
rekan daripada Anggota Pansus adalah menyampaikan selamat Ulang
Tahun kepada rekan-rekan yang terbaik daripada PDI karena hari
Tritura ini adalah merupakan Ulang Tahun daripada PDI dan semoga
ak'..an senantiasa akan suks.es.
Saudara-saudara sekalian, harapan bahwa tahun 1985 ini akan
memberikan angin segar sudah ada tanda-tandany2.
Pertama k3li bahwa di rneja Pimpinan ini sudah muncul seorang to
koh baru dan lama yang pada saat-saat yang lalu melaksanakan tu
gas De1.r1an rnaupun tugas oreanisasi di Jawa Timur sehingga baru sem
pa t pada ha ri yang baik ini membuka tahun 198.5 s ehingga akan me!n
berikan angin segar pula.
Ada pertanda yAng kedua, bahwa akan memberikan angin segar
bahwa apabila pada tahun 1984 pada waktu setiap kali secara tekun
kita berada di dalaw Pansus ru8.ngan ini kawan kami yang tercinta
Saudara Hartono maupun Saudara Jusuf Syakir yang biasa duduk di
barisan depan sekarang duduk dibarisan kedua, tapi ini tidak ber
arti bahwa Sa.udara H3.rtono dan Saudara Jusuf Syakir tidak dirnan
faatkan didalam Pansus, oleh karena kita menganut total football
system. Je.di yang dibelakang pun k1d2,ng-kadane bisa menyerang,
insya Allah.
Saudara-saud8ra sekalian, pada t8hun 1984 yang sudah kita lewati, Femerintah bersama~sama Pansus sebagai aparat daripada Dewan
ini tela~ berhasil turut meletaY~an land~san hukum daripada sistim
kehidupan politik Indonesia dalam Pelit8 Dl yang sedang kita jala
ni yaitu sistim Politik yang mengungkapkan tentang fungsi maupu~
mekanisme demol(rasi pemilihan umum ye.ng akan ki ta selenggerakan
tahun 19~~ maupun fingsi dan mekanisme demokrasi daripada Susunan
dan Kedudukan •.••..
- 2.-
dan Kedudukan IV:?R-RI, DP~-·RI, dan DPH.D.
Sedangk2.n pacta pagi har.i ini kita bersarr.a-sama Pemerintah dan
Pansus ad8l3h telah menginjak pada garis awal untuk membahas
dari segi strukturalnya, yaitu akan membahas RUU Parpol dan Golkar.
r1aka sesuai dengan amanat NPR No. II yaitu GBHN tahun 1983, bahwa Parpol d·3.n Golkar harus berlandaskan pada Pancasila sebrlgai satu-sRtunya asas maka sebenarnya Pansus bersam::1-sama Pe
merintah ini tidak ingin membuat Undang-Undang yang baru yaitu
Undang-Undang Parpol maupun Golkar, tapi ingin berusaha lebih
memantapkan dan meningkatkan struktur daripada kehidupan politik
di Indonesia· y:::.ng berasaskan pada Pancasila sebagai satu-satunya
asas.
Saudara-saudara sekal ian, untuk itu mal{a Pans us kami kira
selurtt..~ Anggota dan Pimpinan akan sependapat dengan kami, bahwa
oleh karen~ kita tidak ingin membuat Undang-Undang yang baru ma
ka segala sesuatunya akan dapat .kita selesaika.n dan diharapkan
akan selesai. pada tanggal 4 Pebruari 1985, syukur bah't/a hal ini
akan lebih cepat daripada tanggal 41 Pebruari yang akan datang.
Untuk itu maka marilah kita bertekad untuk melaksanakan
kebiasaan maupun tradisi-tradisi daripada Pansus m3upun Panja
didalarn metode pemb:-:1hasan daripada RUU Parpol dan Golkar. Sesuai
daripada kebiasaan yang ternyata baik maka biasanya didalam daf
ta.r inventarisasi masalah kita membahas adalah satu-satunya ba
han acu.han adalah Daftar Inventarisasi r1asalah yang telah dibuat
empat Fraksi. Dari Daftar Inventarisasi Nasalah tersebut biasa
nya juga oleh karena mencakup RUU dan UU kita lebih dahulukan RUU
sesudahnya itu adalah hal-hal yang menyangkut Undang-Undangnya
sendiri.
Untuk tidak membuang waktu maka kebiasaan yang baik yang
juga kita tempuh pada wal-ctu membicarakan RUU Pemilu maupun RUU
Susduk HPR sampai dengan DPRD, maka ada hal-hal yang bisa lang
sung kita serahkan kepada Panja dan Panitia Perumus.
Ada hal-hal yang kiranya belum dapat dipecahkan didalam Pan
sus, maka ki ta pendingkan, akhirnya kita serahl<an kep3.da Panja
untuk dimusyawarahl\an, untuk dirembukan, untuk disaraseankan se
hingga akhirnya yang tera}~hir kit3 mernbentuk suatu Panitia Peru..:..
mus. Selain daripadc. itu ada ~ebiasaan pula yang men8enai konsi
dernn mengingat dan meEimbang:juga apabila Pansus belum dapat me
nyelesaikan kita serahkan kepada Team Kecil.
I nil ah ••••••••
- 3 -
Inilah k.ir.3.-1<ira metode pC?mb3hasan at2u teknik pembahasan ysng ternyata baik.
J iV.ala u ka mi menel it i de rip~.1~::1.a d~1ft-3r inventarisasi masalah
ye:-=:.ng telc;h dibuat olen empe.t FraJ.:si ti·:i2.~ kurang daripada 50 m2.
salah. Tapj_ diar:.:!:ar:::.1 d3.rip8dCJ. 50 m-:1sr:-1lah tersebut ada hal-hal
yang akan ki ta rembu:..;:an sec.qr::l in tens if umpam3.nya saja terlihat
didalam Daft::tr Inventarisasi r.iasalah jlaitu struktur Kepengurusan.
Lalu selain dn.ripada Struktur Kepengurusan juga keanggotaan khu
susnya keanggotaan yang berasnl daripada supra Strt!k:ur.
Selain daripada itu juga yang akan kita bicarakan secara in
tensif masalah pengawasa~ dan pembinaan, selain daripada itu juga
mengenai sifat daripada Organisasi Kekuatan sosial politik apakah
hal ini PDI, Golkar maupun PPP.
Demikianlah Saudara-saudara sekalian, saya kira hal-hal yang
menonjol didalam ~50 masalah yang terdapat didalarn D.I.M. Untuk i tu kiranya tidak berkelebihan apabila didalam pembahasan nanti
perlu kita pelihara keharmonisan dan toleransi daripada masing-ma
sing Fraksi maupun Pemerintah bagairnanapun perbedaan pendapat yang
tajam atau setengah tajam atau kurang tajam sama sekali perlu ada
nya harmonisasi maupun toleransi daripada m::1sing-masing Fraksi maupun Pemerintah.
Untuk ini atas nama Pimpinan mohon da.ripada kebesaran hati dan jiwa daripada ma.sing-masing Fraksi sebagai kolektif maupun in
dividu, dan tentnnya juga segala sesuatunya adalah harus kite. le
t akkan pada ke pentingan amana t daripada Iv1PR yai tu GBHN tahun 1983. Demikianlah Sauda ra-s::.:tud::1r3. sekalian, sekedar mengan,tar dari
pada rapat Pansus, dan seperti biasanya maka rapat Pansus ini akan
C.idahului oleh Pemandang::.tn Umum mini daripada Fral<si m:1s ing-masing.
Tadi sebelum kit;.:_ mula i rapat Pansus ini, maka telah diada.kan
lobby antar Pimpinan bahwa di dalam kita ingin membahas ~UU Parpol
dan Golkar ini yang mendapatkan kehormatan terlebih dahulu untuk
menyampaik-?.n pemandangan umum mininya adalah dari Fral-:si Fersatuan
Pembangunan, sesudahnya itu disusul dengan Fraksi K2.rya Pembangun
an dan l~etiga Fraksi PDI dan seperti biasan·ya sebagian besar gong
nya itu adalah Fraksi ABRI. Derr.ii<ianlah Saudara-saudara sekalian, untuk i tu maka kami se
ra.~kan kepada F-FP untuk menyampaikan pemandangan umum mininya.
Kami persilakan.
F -·pp • • ......... .
- 4
F. PP ( NUr·(JiJ\SAi.\i IBi,iUI-U\WAR)
Ass~l~u'-.lt(.ikum Wr. Wbo
Alhamdulillahir~bbil Al.min, Wasshal~tu W~ssalamu ala ~sr~fil murs~linp w~~l• ~lihi w~sh•hbihi ajmain.
Saudara Ketu~, Saud~ra Menteri Dal~ Ne~eri selaku wakil
Pemerint~h beserta Staf, rekan-rek.n ~g~ota Pansus, hadi
rin yang saya hormati.
Ki ta bersyukur kehadirat All-.h S\'/T o bahwa hari ini ki
ta dapat bermusyawarah kembali dalam keadaan sehat wal af.i.
at untuk membahas RUU T'"entan_,!; Perubahan atas UU Nomor .3 Ta. hun 1975. Kemudian sehubun~an dengan datanl7lya tahun 1985, kami mengucapkan selamat tahun baru, semoga tahun 1985 ini akan menjadi lebih baik dari tahun 1984 y~ng lalu. Dan khu
sus kepada Ketua sel~at terpilihnya sebagai seoran~ dari 10 berbusana terbaik.
Saudar• Ketua yang terhormat,
Dengan semangat musyawarah untuk mufakat Pansus ini telah berhasil den~~n sukses menyelesaikan 2 RUU menjadi UU yai tu . RUU TentQ.rlg Pemilu dan RUU Tentang Susduk MPR,
nPR dan DPRD.
Semangat musy~warah untuk mufakat yan~ sudah menjadi tradi
si dalam lembaga ini hendakny• dapat dipertahank~ dan di-kembangkan terus. Musyawarah untuk mencap~i mufakat, dapat
menampilkan perumusan y~g terbaik untuk ban~sa dan ne~ara
d~n mendekati kebenar~ yang hakiki, karena yan~ benar mu~
lak hanyal-.11 Allah SWT.
Dengan semangat musyawarah untuk mufakat inilah kita mulai
membahas RUU Tent~~~ Perubahan UU Nomor 1/1975 ini.
., ..
\, .,, ··-··
Saudara Ketua. • ••••
- 5 -
Saudar~ Ketua Ytho
Dalam Pemandangan Umum Fraksi kami pada pembicaraan T
Tine;kat II y<=ln[!; l::J.lu, da..lam r.~ngka pembahasan 5 RUU Bidang
Politik, telah secara panjang lebar dikemukakan pendapat
dan pendirian Fraksi kami terhadap 5 RUU termasuk RUU Tentar:g Perubahan Atas UU Nomor 3 Tahun 1975 Tentang Partai
Politik dan Golong.~ Karya. Pada kesempatan ini kami tidak
akan mengungkapkan kemh~li semua itu.
Kami akan mengemukakan hal-hal yang s~cara la.ngsung
menyangkut RUU tersebut dengan segala kaitannya.
Saudara Ketua Yth.
Perubahan UU Nomor 3/1975, adalah berdasarkan TAP MPR-RI Nomor II/l-iPR/1983 Tentang Garis-Gariw Besar Halu~ Net;ara yang ru~u.~ .o~.ngkut Bidang Poli tik yang pad;;! pokoknya berisikan
3 masalath, yai tu :
1. Pernyataan bahwa peranan kekuat~n sosial politik, khusu~ nya Partai-Partai Politik d~ Golongan Karya sangat pe~ ting artinya dalam kehidupan berbangsa dan berneg~ra
serta seba~ai modal dasar pembanom.an nasional. 2. D~lam rangka ini demi kelestarian pengamalan Panc~sila
Partai Politik dan Golongan Karya harus benar-benar me~ jadi kekuat.u.a. ~osial poli tik yang hanya berasaska.n Panca
sil~ sebagai satu-satunya asas.
3. Perlu ditingkatkan kegiat~ dan peranan Partai Politik dan Golongan Karya dalam melaksanakan pendidikan politik,
serta dalam memperjuangkan as~irasi masyarakat yang ber
orientasi pada program-~rogram pembangunan secara jujur, sehat dan bertanggung jaw~b, demi tercgpainya tujuan na-
sional.
Dalam :5ab III Pola Umum Pembangunan. Jangkan F<&nj.i.J."lg,
n:i.dang Politik berbunyi : " Dalaw. bidan6 politik dalam nege
ri dimantapkan kesadar~~ kehidupan politik dan kenegaraan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bagi se
tiap warganegara, sehingga dap•t terjamin kelancaran usaha
men~apai~tujuan nasional.
Dalam. • ••••
. ·······-·-·-----
-6 -
Dal.un rangk._ mencapai s•saran i tu termasuk di dalamnya
usaha-us~~a untuk menciptak•n, mengkonsolid•sikan d~n meman faatkan kondisi-kondisi serta situasi untuk memungkinkan -
terl.11ks~"1anya proses-proses pembah-.ruan kehidupan poli tik, sehingg3 dapat dicipt~tan keadaan dengan sis~em politik yang
benar-benar demo~ratin, stabil, din~~is, efektif dan effisien y~ng dapat m.emperkuat kehidupan konstitusional, mewujud
k~n pemerintahan yan~ bersih, b~rkemampuan dan ben~ibawa,
pengawasan oleh Dewan Perwakilan R~yat yang semakin efekti~ serta te:nrujudnya kes;J.da.ran d:a:n kepastian hukum dalam masya
rakat yang semaltin mant~p." •
Jadi sesudah pernyataan pentingnya peranan ketiga orga
nisasi kekuatan sosi:.1l poli tilt ~d;~. dua hal yang ha.s."'""lls diatur
oleh RUU ini yai tu bcahwa :
1. Ketiga kekuatan sosial politik harus berasaskan Pancasila
sebagai satu-sattL~ya asas, dan
2. Penin~~atan kegiatan d~ peranan ketiga Orpol. Mengenai masalah asas, Fraksi kami berpendapat sudah tidak adtl yang perlu dipersoalkano Dalam !-'luktamar Partai . \
kami yang dila...l.{san~'l.c•n pada bul;;.n Agustus 1984 yang lalu
As•s Pancasil• seb•gai satu-satuny~ as~s telah diterima dan telah dimasukk~ dalam AD/ART Partai. Ternyata dalalli RUU y~g diajukan Pemerintah baru menyangkut perubahan atas Asas, sedang peningkatan kagiatan dan peranan belum di~t~. Kami berpendapat bahwa GBHl! Bidang Poli til{ harus dilaksa..""lak;m sepenu..'J.mya. Un.tuk i tu petrl.ng
katan kegiat~~ dan peranan k~tiga Orpol perlu diberikm1
kesempatan-kesempatan yang diatur oleh UU ini. Hal ini
sesuai pula dengan pola umum pembat1g""I..L."1.an ja::ngka panjan~
dalam Tap IvlPR N0 mor II/MPR/1963 ~idang Poli tik ya.ng meng
isyar:;l.t!ta.?). ag;1r ~cm-.n:f'~ .• t!-can l<:onrlisi-kondisi d~n ~i tuasi
untuk memun5kink~n terl~.ksan!lnya p-e":"'...,ses-peroses pembahR
ruan kehldupan politik yang benar-benar demokratis, stabil,
dinamis, efektif dan.effisien, yang dapat memperkuat ke
hidupan konstitusional dst.
uu ••••••
-.
- ·7-
UU Hornor 3/1975 dibuat sesuai dengan kondisi dan situasi
saat itu. Dan kini, setel~h hampir 10 tahun dimana pembangunan disegala bidang demikian pesatny:&, kami berpendapat bahwa kondisi dan situasi sekarang sudah memungkinkan untuk ditingk~tkannya kegiatan d.dn peranan ketiga Orpol yang cliatur da1am
UU yang sedang kita bahas ini. Sehingga terdapat keseimbangan k.eselarBs~n dan keser~sian antar pembangunan fisik material, mental speritual den8an pembangunan dibidang politik. Oleh ka ren~ itt.: dis~'Dping menaberikan pendapat terhadap RUU y.ang diajuk;l.n Pemerintah kami juga meng2.jukan usul--ur;ul perubahan terha.dap UU nya sendiri, yang p~cia gilir-.nnya ekan kami jelas
kan. Disomping i tu, ki ta telah bersepakat bahvo~a ketiga keku
atan sosial politik memiliki kedudukan, fungsi, hak dan kewajiban yang s~.tl\«1. dan sederajQt,. b~kan ru.emperole-h peranan, pe
layan(ln yang s<:'tt1\a tan.pa. d.lskrimin~si. 01 eh lt:;;;.ren.a i tu untuk
tiuak menimbu1kan citra y~ng menggambark~n·sool~h-olah ada perbed.e.cn ase?.si di9ntarta ketiga orgmrl.sasi kekuatan sosia1
poli tik ird maka karni menisl..lsulk.an juduJ. t;U ini n~utinya men
jad.i UU 'l1entang Or,s:•uisasi Keku.atan Sosiul Poli tik.
Saudara Ketua.
Us~l-·usul y~:ng ka.rui ajw~:.XJ. ini m~.k.sudnya tiada lain, ada
lah untuk secara bf::rtahap menumbuhkan bu:.i,g,ya politik y01ng yang ber-cumpu pad:t j da~log;:i. da."":. f~tl.Jafnh P~nc:azil~-> budaya kekelu
arg2an. kebersarna~n, kego·tong-royongan dan ben~r-benar demokra
tis, stabil, dinamis, e:fel<tif d.m e.ffisien yang dapa.t memperku:at k.ehi6.upan konsti tusional. Kami ingin men,jadikan ketiga orpol
ini mempu menampung, mengcl~h dan memper~juangkan aspirasi rak
yat, dan menjadikaxu.1yg seba.gai jalur demckrasi yang tangtrJh
dan terpercaya.
Saudara Ketua.
Demiki•u.Ll;;u~ pcm~J.ndangan utt1Uru ruini O"lal1i Fr~~ksi P~rsatuan
r'e:ntJanguna.!l t.er-'hadafJ R.UU 1enL~!g r:erutG..hZ!l At~'-.5 UU t'!otiJOr 3/1975 Tsnt&tng Farpol GolkP.-r.. \lalaupun be rat tug~s yang ki t;2. hadapi
ini k.ami y.skin, berda.sark~.r: pengtl.laro~.n pembar.Lusnn 2 RUU yang
l~lu de.n.gan b:~rpegang kepad.a pri.nsip musyawarG!h untuk mufakat
dengatl pe11uh k.eari.fa.n dc.i'l kebi jal~sur..aan semua aknn selesai de
ngan baikt lebih k•uni yaki~ bal1\~a Ket-ua masih tettap berpegang
pada taotto : Tak ada diktator m?.yori tas maupun tirani minori tas.
Sejalan pula dengan ucapan Sayyidina Ali, r~a.
Lihat • •••••
- 8 -
I
Lihat perkataannya j2ngan dilihat orangnya.
la.h kepentingan ba..'1.gsa dan negara scc.aret kcseluruh«.n.
Akhirnya kepo.da All<lh jua ka:c1i kem balika.n semua. r:Jasalah.
Wubillahit taufiq wal hidayah.
KE'l'Ui1.. PANJ U.S (DR. H • .S UHARDD1AN Sii;) : Kepact~ s~udar.:u. Nurh!.lsan - '
Ibnuh:Jtd.j ~r sel~u ~·J<Akil F. PP, kami sampu.ika.n terima kctsih ..
Selanjutnya keserJpa tan ingin !.:ac1i berik:.m kepada Fra.ks1 Kary:a.
Pem oo.ngunan.
F -KP (R. H. SlGANDHI KAR'l'OSUBROTO) Assal~.mu 1 .Ut!ikum ~larahJIHl.-:-
tull~a.hi 'dabaruJcatuh.
Ko>~.ry~ Per:~h~ngunan Dal<.J.m ~embicar<Aan 'l'ingkat III Ra.ncangan Undang-
Undc.u1g tentang Feru1;;ahan Atas Undang-Und.:.L"lg Nomor .3 '1'.-thun 1975 ten-
t.mg Part~i Poli tik d.an Golongan K:a.rya.
Saudara. ••••••••
.•'·,
- 9 -
Saudara Ketua Pansus yang terhormat,
Saudara Menteri Dalam Negeri selaku 1Wakil Pemerintah yang kami
hormati,
Sidang Pansus dan hadirin yan~ karni muliakan,
Pada kesempatan yang pertama ini ijinkanlah kami atas nama
Fra~si Karya Pembangunan menyampaikan terima kasih atas kesem
patan untuk menyampaikan kata pengantar dalam pernbicaraan ting-
kat III ini.
Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya yang dilimpahkan ke
pada seluruh bangsa Indonesia, yang pada hari ini mulai kembali
memusyawarahkan satu RUU di bidang peffiPangunan politik, yaitu
RUU tentang Perubahan atas UU No. 3 tahun 1975 tentang Partai
Politik dan Golongan Karya.
Pembahasan RUU ini tidaklah berdiri sendiri melainkan me
rupakan rangkaian yang terkait dengan hasil pembahasan dua RUU
yang telah kita sepakati bersarna pada akhir masa sidang ke- II
tahun 1984/1985 bulan Desember 1984 yang 1alu. RUU ini juga mem
punyai hubungan erat dengan dua RUU yang akan kita bahas di ke
rnudian hari. Kelirna RUU ini memang mempunyai kedudukan yang
strategis dalam usaha kita untuk rneletakkan kerangka landasan ~ di bidang politik dan kemasyarakatan, dan dalam rangka mengem .'<"··:~ bangkan kehidupan Demokrasi Pancasila. '
1''
Dengan kata lain, pada hari-hari kernarin, hari ini dan esok,rak
yat melalui wakil-wakilnya di DPR bersama dengan Pemerintah rne
laksanakan pembangunan politik yang merupakan bagian dari stra
tegi kon~epsional Orde Baru, yaitu pelaksanaan Pancasila danUUD
1945 secara murni _dan konsekwen serta pelaksanaan Pembangunan
Nasional secara berencana, bertahap, berkesinambungan disertai
dengan pembaharuan, koreksi dan peningkatan yang tiada hentinya.
saudara Ketua, Saudara Menteri.dan Sidang Pansus yang ber
bahagia,
- 10 -
Pembangunan politik kita terjadi dalam sejarah dan merupa
kan dinarnika di dalarn sejarah. Oleh karena itu pembangunan po
litik bersifat kompleks, mcliputi aspek-aspek kucwtitt.."l.tif maupun
kualitatif, aspek-aspek struktural maupun kult~ral dengan mem
perhitungkan aspirasi-aspirasi di dalam masyarakat yang didu
kung oleh kemampuan untuk mengarnbil kesimpulan yang hprsifat
konstruktif sesuai dengan masyarakat kita yang "bhinneka tung -
gal ika".
Seperti kita ketahui, bahwa pada awal Proklarnasi Kemerdeka
an 1945 pernah timbul gagasan adanya satu partai saja bagi se
luruh bangsa Indonesia. Di dalam gagasan ini ternyat ketunggal
an mematikan "kebhinnekaan". Itulah sebabnya pada periode ber
ikutnya yaitu antara tahun 1945-1950 timbullah sistem banyak
partai yang mernbawa pada sistem politik liberal. Di dalam peri
ode ini "kebhinnekaan" twnbuh.dengan subur, namun sayang,.tanpa
disertai "ketunggal-ikaan 11•
Dalam suasana poli tik liberal, kehidupan- poli·tik twnbuh :dan:. ber· .~
kembang berdasarkan konsep 11 rnach ts_vo~ing" dan ":r.:achtsaant:!Pr0ing"
'(pembentukan kekuatan dan perebutan kekuasaan). Naluri politik
yang tumbuh adalah naluri untuk saling menjegal dan saling ber~
but kekuasaan. Dalam kondisi seperti itu organisasi kekuatan so
sial politik merupakan partai massa. Akibatnya adalah bahwa se
luruh rakyat di segala pelosok Tanah Air ikut serta ter~otak-~o
tak, bahkan di liba tkan di dalam };onsep poli tik "mach ts vorming"
dan "machtsaanwending" sehingga suasana kehidupan bangsa dan Il£
gara ibarat dikobarkan oleh apinya permusuhan, kecurigaan dan
ketidak-percayaan yang rnen.jurus pada perpecahan. Sikap-sikap ini
mudah sekali menjerumuskan rakyat pada gontok-gontokan pisik dan
tidak jarang terjadi perturnpahan darah sebagai akibat dari olah
politik yang tidak sesuai dengan peradaban dan hunaya Bang
sa kita. Gejala ini terjadi pada tahun 1950-an, tahun 1960-an,
bahkan sisa-sisa kebringasan politik masih terdapat dan mengge-
jala pada waktu akhir-akhir ini.
Belajar dari pengalaman sejarah itulah, maka Orde Baru te£
panggil oleh tugas sejarah untuk melaksanakan pembangunan kehi-
dupan politik.
Beberapa keputusan strategis yang telah diambil oleh Orde
Baru adalah
- ll - '.
Pert~~a, Pembangunan politik ditujukan untuk mewujudkan stabi
litas nasional guna mendukung Pembangunan Nasional.
Untuk rnernantapkan stabilitas ~asional, secara terus -
menerus diusahakan makin kokohnya persatuan dan kesa
tuan Bangsa serta makin tegak-tumbuhnya kehidupan yang
kon~titusional; demokratis dan berdasarkan hukum ber
landaskan UUD 1945.
Kedua,
Ketiga,
mengadakan pembenahan dan penataan secara kuantitatif
struktural sernua organisasi kekuatan sosial politik.
Langkah ini ditemp~ melalui penyederhanaan jumlah O.£ ganisasi kekuatan sosial politik yang dipelopori oleh
Fraksi-fraksi di DPR. Dari penataan ini kita mengenal
dua Partai Politik yaitu PDI dan PPP serta satu Gal -
kar, yang kemudian dikukuhkan oleh UU no. 3 tahunl975.
Di samping ketiga kekuatan organisasi kekuatan sosial
politik itu terdapat pula ABRI yang juga rnengemban
fungsi sosial politik.
mengadakan penataan secara kualitatif-~ultural sernua
organisasi kekuatan sosial politik. Cara ini ditempuh
melalui pengakuan adanya satu bahasa dalam penghayat
an dan pengamalan Pancasila (P4) yang kemudian diser
tai dengan langkah-langkah pemasyarakatan P4 tersebut.
Selain itu, pengakuan bahwa Pancasila merupakan satu
satunya asas bagi organisasi·kekuata~ sosial politik,
adalah langkah maju bagi pengeml)angan pembangunan hi-
dang po li tik ·.
Kecu.a-li keputusan s·trategis yang hersifat kuantitatif dan
kualitatif maupun struKtural dan kultural tersebut, salah satu
kesimpulan yang diambll dan diJ.etakkan sebagai sendi kehidupan
politik adalah dijauhkannya 9ola "machtsvorming" dan "machtsaan
wending" atau ditinggalkannya organisasi kekuatan sosial politik
yang bersifat mas sal, dengan maksud agar stabili tas dcln ket:ente
raman dapat terwujud di dalam kehidupan Bangsa kita. Dengan de
mikian, organisasi kekuatan sosial politik menjadi organisasi
kader dengan keanggotaan yang bersifat peDDrar~an, sementara
rakyat banyak tidak dilibatkan dalam percaturan IX>lit.JJ( pralztis dan ke
padc. rakyat i tu diberikan hak demokrasi serta keleluasaan yang
sebesar-besarnya untuk rnenentuka~ pilihan rnereka berdasarkan
program setiap lima tahun sekali.
- 12 -
Inilah hekekat konsep "floating mass• atau massa mengarn
bang yang telah kita laksanakan secara bertahap sampai seka -rang ini.
Floating mass" sungguh merupakan satu konsep prinsipiil dan
strategis di dalam pembangunan politik yang bersifa~ nasional.
Pelaksanaan "floating mass .. tersebut telah rnampu mernberikan
stabilitas nasi0nal yang paling lama di dalarn sejarah kehidup
an Bangsa dan Negara kita sehingga rnemungkinkan terselenggara
nya Pembangunan Nasional. Oleh karena itu, Fraksi Karya berpe~
dirian bahwa·.konsep "floating mass" harus tetap kita pertahan
kan dengan .membakukan prinsip : organisasi kekuatan sosia1 po
liti.k · adalah organisasi kader yang beranggota.ka.h perorangan,
berpegang pada Pancasi.la sebagai satu-satunya asas serta ber -
orientasi pada program Pembangunan Nasional.
Saudara Ketua, Saudara Menteri dan Sidang Pansus yang
terhormat,
Dalarn rangka rnembangun penataan organisasi kekuatan sosi
al politik hendaknya pe,rlu diperhatikan agar kehidupan politik
tidak akan tumbuh menjadi surnber instabilitas nasional.
Justru sebaliknya, penataan tersebut harus dapat menciptakan
ketenterarnan politik yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya
dengan rnenjauhkan hal-hal yang.menjadi sumber atau pola perta
rungan kekuasaan.
Oleh karena itu, dalam rangka menunjang konsep "floating mass"
penataan Partai Politik dan Golkar perlu disesuaikan dengan ta
ta administrasi pemerintahan di negara kita, yaitu sampai Peme
rintah Daerah Tingkat II. Dengan cara ini kehidupan politik da
pat dikelola·secara bersama, effisien dan rasional.
Oleh karena itu, Fraksi Karya berpendirian bahwa kepengurusan
Partai Po1itik maupun Golkar hanya diba.tasi sam.pai Daerah •ring
kat II. Membatasi kepengurusan sampai Daerah Tingkat II tidak
identik m~nbatasi hak politik rakyat. Justru· sebaliknya, hak P£
litik rakyat harus tetap dimuliakan dan dijunjung tinggi oleh
semua pihak serta tidak diseret keterlibatannya ke dalam pengko
tak-kotakan politik. Demikian pula komunikasi politik tidak te~
harnbat dengan ditetapkannya kepengurusan sampai Daerah Tingkat
II karena baik pengurus maupun anggotanya tetap rnernpunyai ke -f I
bebas;.~l untuk tinggal di wilayah domisilinya.
- 13 - ~:
Sehubungan dengan hal itu, maka pada saat-saat kita se
karang sedang menyusun kcrangka landasan di bidang politik
sementara itu muncul kembali gagasan yang mempersoalkan "flo
ating mass" serta kepengurusan sampai Daerah Tingkat .II,apa
kah ini tidak berarti kita mernutar balik jarum jam s~jarah :
kembali pada pola lama, pola "machtsvorming" dan "machtsaan
wending" ? Sedangkan sebenarnya sa.at ini kita sedang bersa-
ma-sama mengembangkan pola politik baru, yaitu pola kebangs~ an, pola keke1uargaan, pola persatuan dan lcesatuan serta po-
1a pembangunan~ Di dalam po~a baru ini dikernbangkan bahwa ke
kuatan sosial politik satu dengan lainnya harus saling rnern -
perlakukan sebagai partner berdemokrasi serta partner rnemba-
ngun.
Untuk menjaga agar konsep "floating mass" dan kepenguru~
an sampai Oaerah Tingkat II jangan sampai dilanggar baik oleh
Partai Politik maupun Golkar, maka kepada Presiden/Mandataris
MPR kiranya per1u diberi kevenangan untuk mengawasi dan mem -
bekuk.an Pengurus Pusat P'artai Politik dan Gol.kar 1 apabila me--
1anggarnya.
Saudara Ketua, Saudara Menteri dan Sidang Pansus ~ang mu
lia, Kita patut bersyukur, bahwa setelah lebih dari satu se
tengah dasa warsa kita melaksanakan Pembangunan Nasional - ter
masuk pembangunan-politik - maka seluruh kekuatan sosial po
litik telah sepakat bulat menerima Pancasila sebagai satu-sa
tunya asas dalarn kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berne
gara. Agar Pancasila benar-benar dapat rnenjadi ideologi nasio
nal yang berakar kuat dan tumbuh subur di dalarn rnasyarakatl
rnaka seharusnyalah semua organ~sasi kernasyarakatan pada gili~
annya juga akan menerirna Pancasila sebagai satu-satunya asas
dalarn kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sekalipun penerirnaan satu-satunya asas Pancasila itu me
rupakan suatu prestasi bagi pengembangan kehidupan politik k~ ta narnun sebenarnya hal ini baru rnerupakan langkah per·tama,
I '
langkah awal, ya~g harus diikuti oleh langkah-langkah berikut
nya. Apakah langkah-langkah itu ?
- -·--------------
- lh -
Pengakuan formal akan satu-satunya asas Pancasila harus
diikuti dengan peri 1aku politik yang benar-benar mencermin
kan Pancasila secara konkrit serta wawasan nasional xang rneng
gerakkan seluruh pandangan/pemikiran. Tolok ukur tin~kah laku
politik itu tidak lain adalah nilai-nilai dasar yang diuraikan
dalan1 P4, karena P4 itu juga merupakan pedoman bagi lembaga
kemasyarakatan dan lembaga kenegaraan, di samping bagi per~· -
rangan dan penyelenggara negara. Sedangkan mempunyai wawasan
nasional adalah berarti menernpatkan kepentingan bangsa dan n~
gara serta rakyat banyak diatas ~~epentingan golongan/pribadi,
tidak menutup diri melainkan bersedia mendengar saran pihak
lain, serta rnenerima dan memperlakukan konsep kebangsaan yang
ubhinneka tunggal ika".
Kecuali itu, khusus bagi Partai Politik dan Golkar pene
rimaan satu-satunya asas harus diikuti oleh sifat terbuka.
Keterbukaan ini harus tercerrnin dalam keanggotaan dimana semua I
warga negara tanpa menilledakan suku, keturunan, agamafkepercay~
an, status sosial, umur, dan lain-lain dapat rnemperoleh hak
dan kewajiban yang sama. Keterbukaan juga harus tercermin di-.
dalmn ~ogram, dimana program itu mencakup semua keperluan b~
gi sernua orang tanpa membedakan suku, ras, keturunan, agama/
kepercayaan, status sosial, umur dan lain-lain. Dernikian pula
keterbukaan harus terungkap pada simbol organisasi serta meka
nisme intern orgariisasi.
oengan sifat terbuka maka Partai Politik dan Golkar akan
dapat menerapkan Pancasila sebagai ideologi kebangsaan secara
konsekwen. Sebaliknya, apabila Partai Politik dan Golkar ber
sifat eksklusif dan diskriminatif baik dalam hal keanggotaan
maupun prograrnnya, rnaka sulit diharapkan akan lahir gagasan/
pernikiran atau konsepsi yang berwawasan nasional. Karena itu,
Fraksi Karya menyarankan agar keterbukaan Partai Po1itlk dan
Go1ongan Karya ini dapat ditampung dalam. RJJU ini ....
Saudara Ket~a, Saudara Menteri dan Sidang Pansus yang
terhormat,
oemikianlah beberapa ungkapan Fraksi Karya yang perlu
kami tegaskan pada kesempatan ini. Dengan bekal pengalaman
dan suasana. kekeluargaan serta musyawarah pada waktu kita
rnembahas- dua RUU yang lalu, maka Fraksi Karya mengharapkan
kiranya._ki ta dapat rnenggunakan rnekanisme pembahasan seperti
pernah kita terapkan.
- 1~ -
Fraksi Karya yakin bahwa betapapun besar dan banyaknya per
bedaan pandangan diantara kita, nillnun tidak ada persoalan -
yang tidak bisa dijawab dan tidak ada masalah yang tidak bi
sa dipecahkan, sepanjang kita semua mernpunyai sema~gat dan
jiwa Demokrasi Pancasila serta motivasi dan tujuan yang sama
yaitu mengabdi. kepentingan Bangsa, Negara dan Rakyat Indone~
sia dan tidak mengutamakan kepentingan kelornpok kita masing-
masing.
Terima kasih atas perhatian Saudara Ketua, Saudara Men
teri, Anggota-anggota Pansus dan sernua rekan-rekan Wartawan.
Seooga 'l\.1han Y.A.ng HOJ.ha Esa c1eo berl.:::J.hi k.i ta. semu~t.
wassalamu 'alaikum H~u .. ::1.hma.tullahi \~abarakatuh.
KZ'l'UA P.:i.N.SUS (DR. H. SUHARDD:.AN SE) : Kepad;1. Pak Gn..nd..l-J.i selo.tku \-Ja-- '
.kil F -KP, k~ni s~r:1paikan terir.la k:J.sih yang telah menyw:1paiJ.can per:H.lndtmg-
~n Ul:lUJn mini •
Sel~.njutnya wutu k~i serahk:m kep:u3.a Frd~si Furtai Dernokr;:t.si In-
don~si.;;...
F -PDI ••...••.....•••
- ]_f.; ·\
F -PlJI (ADIFRANOTO)
tuh.
Hill1DZKA
P~.1crint~h yant; terhorr.1;.~. t, Sidans Pansus dan hadirin ya..'1g ~:a.r.1i hor-
m~ti.
Kit~ p:..a.nj ;.tt~c.1n puj i syukur kehactirU~. t 'l'uh.an Yo.l.n&; Hah.a Kuas~ ka
re~na atas r..u~~l<At killrunia dan b1mbil1g<J.ni'fiA., h~ri ini pe!da tangg.a.l 10
Janua.ri 1985 P:;.ni tia Khusus be!rsm:Hl Pemerintah dapat rJcr:1enuhi tuga.s
yil.ng rnulia yakni I:lei:Ibahas Rancangan U11dang-Unc\ung Perubli1~.n :atas Un
dutng-Undang N0 • .3 tahun 1975 ten tang Part:J.i P ali tik c'tan Golon:;.an Kar-
y~ ch1lar.1 pco bicar~o...'1 tingkat III.
B.~rtepata.n clent;an hw.ri ini tunt;~al 10 J anuari 1985 1 tcrle bih
cit.thulu pcr!ceno..zuanl.ah ko.mi dari F -PDI dt!nga.n seluruh Kt!luart:,;a Be:sar-
ny;.1. di luar gedung ini, menyar::~paikan terma kasih kep:J.da Kctu;)_ Pan-
sus yang telo.h terle bih <.~o.hulu r.:le.Qgucapkan selar:w.t atas Ii."tri Ul£L"1g
'l'ahU!.1 FDI i ·i.-!rr.u.o.suk juga Bap~ Supar<.\j o Henteri Dal<lf.1 Negeri yang
jusa tel~h 1nenyw;1paikan H'1tri U1ang T<lhun dariptJ.da PDI.
Hemang b~rtepatan dengun ho;~.ri ulu..ng tuhunny;1 i tu, ny~ta.-ny~t.:t
h.1hv1a .:c hJrad:;~.an Partai Demokrasi In~.onesia tetap l\iperken~">'lkan,
bti.ka.n s~\j a terbatils so:u:1pai deng.an tahun 1984, ukan teta?i 1985 t1:J.n
seterusnya. 3:..u:w. halnya d..engun F-KP clan F-PP termasuk FTABB.I 1 judi
lestari kehiduparu1yu.
hari ini bu~c<J..n r.1en.yarapailca.n peoandm1ga.n Ur:lUiJ secar011 panj ang le bar
AUrena tc.lc.th d.id.ahului pac\u [email protected] acara. per:1anc\ungan uraur.1 sen-
diri. MaXa oleh Kurenany~ unttL~ l~bih oeopcrjel~s hal-hal yang di-
lGl.ndung c.i G.li:u:l pC!Jikiran F-PDI lJenyar:~pai~an per.J.andttJlgan W~1Um ini
semg<ai pengantar kata d.~ipo.d:;t pen.:.;;arapan r.lasal<lh-r:w.salu.h yang
telc.h d.isw:ii):.J.i1G.1.n :eel ;.ada F<l.nsus. Ke:.r~na F -PDI tela.h Le:Jpelaj ;;1ri de-
ng;.u.1 c err.w .. t RlilJ te;r~a:lb Pcrubaha.n ut;J.s UU No.3 tahun 1975 te11'1..-~ng
'"'---'- .; P 11· tl· •- ,, "ll ,... ol· o ., ·" •1 ,- .·,rv..., ·~~--1):_~ ~::'l. uar1~ din:lk.sud. dal:;m Suro.t ,t·,.,..L·L<:J...L. .&.,._ A. ._.ul 1..1 i.&.~._.. ... 1.:... J._., ~~ ·--• ..• l.l
Fresiden ••••••
- 17 -
Presidcn RI N0 • R. 08/PlVV/ 1984 tung:;al 30 Mci 1984 kepada Saudara
Pil:1i_:in::u1 DPR-ai y~ng tclo.h dilcnbk;.tpi ch~ng.:.tn penj elasa.n. Pel:lerintah
y;Jng disa::-~pai~c:tn oleh Saud;:lro;t Hentcri Dtllar.1 Ncgeri d;.1l;u-J Rr..pat P<a.
ripurn.>L D?R-I\I tru1.:;[;ul 23 Juni 1984 yang l.llu.
Se b.~tgai suu bangc.tn pikirun, .sU\r;.ln-sara.n d<-111 usul-usul C.::r:tl~:u1l
p~mbah<J.StJil !iuu i tu, F-PDI telah Deny:J.npaik~n be ber:.li)Ol r)err.w.sc:tl~han
yarJ.g di dapat d<.1n d.i tar.1pung dari ~spirasi rXA:yat di duer<.Ah denga.n
maksud ~gar pembahus.an RUU P8 rubahan. at:4s Und~ng-Undang tentang P~r
tai Politik dun Golongun Karya dapat I:Ie!:-tperh~tiko.n pcrmasal~han
perousa1u_han y<.lnt,; telab diraasukkun dalom drutar inventa.risasi yang
di;;..juk:m oleh F-PDI. Tunpa mengurangi pcnghargua.n ~ru:ti'terhaclap per
masalahc:m-perw;.t.saluhan yang telah tertuang b:aik di dalc::n konsiderru1n,
po.sul-
- lR .,
pasal-pasal beserta penjelas~nnya yang te
lah termuat du.lam H.UU, kiranya tid<J.k bcrleuihan· j ika ke -
tentuan-ketentuan yang terrnuat dalam pasal-pasal Undang-Undang
dipandang perlu dapat disempurnakan sesuai denga~ perkembangan
yang ada dalam rangka lebih meningkatkan pengembangan kehidupan
Oemokrasi Pancasila.
Saudara Pimpinan, Saudara Wakil Pemrintah yang terhormat,
Dalam Garis- garis Besar Haluan Nege.ra antara lain d.itegaskan
yakni.
- Pembangunan Politik diarahRan untuk lebih memanta~kan perwu-l
judan Dernokrasi Pancasila.
- Oalam rangka memantapkan kehidupan politik yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1~45 perlu dilanjutkan, di-
tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memasyarakatkan P~
dornan Penghay~tan dan Pengaro.alan Pancasi la yang dila.ksanakan
melalui pend~dikan, penataran dan usaha-us~ha lainnya, diselu
· ruh· lapis~n masyarakat.
- Pendidikan politik lebih _qi~~p~katkan, agar rakyat makin sa-.... ·. •, r· f, :· !~ ~
dar akan hak dan·kewajibannya sebagai Warganegara, sehingga '
ik\1 t serta se.cara ak tif. dalam ·kellidup::m kenegaraan aan pem-
bangunan, serta untuk leb~h memperkokoh persatuan dan kesa -
satu.an bangsa.
- Pemilihan Umum ·sebag·ai ·sara~a· Demokrasi Pancasila dilaksana-.. • ~ • ' • ' ,'1
kan setia1? l.im~ tahun ~.eri~~f:·~azas lang sung, wnum, bebas dan
rahasia yang diseleuggarakan oleh Presiden/Mandataris MPR
dengan memberikan peranan s~~ara lebih efektif kepada Orga
nisasi Kekuatan Sosial Politik peserta Pemilihan Umurn yang
terdiri dari Golongan Kar~?, Partai oernokrasi Indonesia,Pa~ . ·,
tai Eersatuan Pembangunan.' dalam kegiatan pelaksanaan dan p~ ~. . '" :(
nga\vasan dari Tingkat Pusa·t S¥'tpai Daerah. Peranan ...
'~,
.. --------~-------------------------------
-.
- 19 -
- PP.raruln kekUatan sosinl politik khusu8nya Partai Politik dan Golongan Karya sa
ngat penting artinya dal3.m b:.hirlupan berbanesa dan be-rnegara serta sebagai modal
dasar pembangun..an nasional. Dalam ran3ka ini dan demi ke lestaria.n dan uen.ctamalan ... 0 .
Pancasila, Partai Poli tik dan Golone~n KarJa harus benar-b~Jnar menjadi kekuatan
sosial politik yang hanya berasaskan Pancasila, sebaeai satu-satunya asas.
Selanjutnya perlu diting~~tkan kegiatan dan peranan Partai Politik dan Golon6an
F~rfa dalam melaksanakan pendidikan politik serta dalam memperjuanekan aspirasi
masya:rakat yane berorientasi kepada progra.m-progrnm pembangnnan secara jujur, se
hat dan bertangGnnejawab demi tercapa.inya tujuan nasional.
Sehubungan dengan ketentuan-ketentuan sebagaima.na tersebut di atas, ma.ka
Fraksi PDI menganggap perlu menambah penje1asan terhadap permasalahan yang telah
disampaikan secara tertulis kepada Pani tia Khusus, denc;an maksud agar permasalah
an-pern~salahan yang diusu1~~n Fraksi PDI, akan mendapat pembahasan semua Fraksi
dan Pemeringah dalam pembahasan Rancangan Undang-U~dang perubahan atas Undang
Undang Nomor 3 tahun 1975 ten tang Partai Poli tik dan Golonga.n Karya.
Hal-hal yang perlu di tr-onba.hkan penjelasan agar d.ari semua Fraksi dan dari pihak
Pemerintah dapa.t secara. mudah akan memberika.n tanggapa.nnya, bukan penolakkannya ·'
harapan dari F-PDI, yaitu mengenai
1. Judul Rancangan Undang-Undang.
Fraksi PDI mengusulkan perubahan tentang judul Undang-Undang.
Dasar pemikiran usul itu diselaraskan dengan upaya-upaya Pemerintah yang te
lah r1c1.mpak meneadakan penertiban tehnis perundane-und.angan yang secara jelas
terlihat te1ah adanya pengkhususan dal.:un bidang organisasi kemasyarakatan
sebagaimana yang termuat dala.rn Rancangan Undans-Undang tentang Organisa.si ke
masyarakatan yang tidak menjalankan kegiatan politlic.
'" Menurut ketentuan dalam Ketetapan-Ketetapan lv!PH yang merupakan konsensus
nasional yang disepakati.da.lam Sidang Umum MPR-RI tahun 1983, organisasi masya
rakat yang menjalankru1 kegiatan po1itik disebut organisasi kekuatan sosial po1i
tik yak:ni Golongan Karya, Partai Dernokrasi Indonesia dan Pa.rtai Persatuan Pem
ban[Sunan.
Oleh karena Undans-Un~~ng itu dibuat sebagai penjabaran dari Ketcntlli~-Ketentuan
yang termua.t da1am Ketetapan-Ketetapan l11jpR, malr..a Fraksi PDI mengusulkan agar ju
dul Undang-Undang nomor 3 yang lahir ~~da tahun 1975, disesuaikan dengan perkem
bangan yang ada sehinega judu1 R..-J.ncansan Unda.ne-Undane ten tang Perubahan a ta.s
Undane-Unda.ne nomor 3 tahun 1975 tentang
Partai Politil~ •••••••
' ·.
,: ..
- 20 -
Par tc:d. Po 1 i t·ik d~n Go long..--in Ka rya k iran ya clapa t. di ubah men j a eli
" Rancangan Undang-Undang tentang Perubaha!: atas Undang-Undang
nomor 3 tahun 1975 ten tang organisasi ~ekua tan sosia.l politik .11
Dengan usul perubahan judul itu, dikandung masud agar semua ka-
lirnat yang tertulis " Partai Politik dan Golongan Karya baik
yang t·ermua t dalam pasal-pasal. RUU, Undang-Unda.ng beserta pen-
jel.asannya dapat disesuaikan dengan usul perubahan menjadi" Or-
ganisa.si Keku.a.tan Sosial Politik ...
2.Konsiderans mengin9.:at.
Fraksi POI berpendapat bahwa Ketetapan Majelis Permusya-
waratan Rakyat No. II/MPR /1983 dan No III/ MPR/198J perlu di
cantumkan·dalam konsiderans dalam hal mengingat, sebabnya ka -
rena dari ketentuan-ketentuan dalam Ketetapan-Ketetapan MPR t~r-
sebut dapat dijadikan dasar untuk mengadakan perubahan jpenyem-
purnaan ~erha~ap Unda~g-U~dang nomor 3 tahun 1975~
3. Judul Bab II Asas dan Tujuan.
·Judul Bab II Asas dan Tujuan diganti menjadi Asas, Tujuan
dan Program , Frakai POI menyambut ba.ik penggatian judul terse
but, tetapi mash per~u dipertimbangkan ·lebih lanjut y~itu rnasa-
lah program .
Menurut Rancangan Undang-Undang masalah program hanya disisip-
kan diantara pasa.l 3 dan pasal 4 Undang-Undanq , maka seyogia-
nya masal&h program itu ~isediakan pasal baru sehingga menjadi
pa8a .l 4 dan berbuny i sebagai bei: i k u t : ..
" Organisasi Kekuatan Sosial Politik memperjuangkan ter-
capainya tujuan s ebagaimana dimaksud dalam pc.t,5al 3 melalui prog-
ram -prograrnnya dengan jiwa semanyat kekeluargaan, musayawanah
dan gotong royong."
4. Modal dasar ............ .
. ~.
- 21 _.
4. Modal dasar pembangunan nasional.
Organisasi Kekuatan Sosial Politik yang rnerupaaan organi
sasi yang dibentuk oleh rnasyarakat Warganegara Republik Indo -
nesia atas dasar persamaan kehendak, dalarn Garis-garis Besar
Haluan Negara, organisasi tersebut dinyatakan sebagai modal
dasar pembangunan nasional.
Fraksi POI berpendapat bahwa untuk lebih menyempurnakan pasal 1
ayat (2) UndanJ-Undang agar bisa rnenarnpung bahwa Organisasi Ke-
kuatan Sosial Politik sebagai modal dasar pernbangunan nasional,
rnernpunyai kedudukan, fungsi, hak dan kewajiban yang sama dan
sederajat!serta memperoleh kesempatan dan pelayanan yang' sama,
rnaka pasal 1 ayat (2) Undang-Undang perlu disempurnakan dan ber-
bunyi sebagai berikut:
" Organisasi Kekuatan Sosial Politik yang merupakan organi-
sasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warganegara Republik
Indonesia atas dasar persamaan kehendak, sebagai modal dasar •
pembangunan nasional, mempunyai kedudukan, fungsi, hak dan kewajiban serta memperoleh kesempatan dan pelayanan yang sam~ dan
sederajad sesuai dengan Undang-Undang ini dan kedaula.tar!nya ber-
ada di tangan anggota.
5. F'ungsi, Hal·~ dan Kewaji ban.
a. Fungsi
Fraksi PDI berpcndapat bahwa untuk lebih meningkatkan
pendidik&"1 poli tik, agar rakyat makin sadar a.:~an ~ak dan
kewajibannya sebagai Warganegara sehingga ikut serta secara aktip dalam kehidupnn lc;:enega raan dan pembangunan, maka se
yogianya ctelam mendidik kesadaran politik rakyat itu dila
kukan sampai kedesa-desa untuk menumbuhkan dan mengembang
kan kesadaran·berbangsa dan bernegara.
Kecuali membina ••••••
- 22 - '
Kecuali membina dan mendidik anggota-anggotanya, Organisasi Kekuatan Sosial
Politik diberi kesempatan untltl< manbina organisasi k.emasyarakatan yang rre
nya.lurkan aspirasi p::>litiknya kepad.a organisasi kekuata..11 sosial poli tik yang
bersangkutan. Dan w1tuk :ikut sertanya Organisasi Kekuatan Sosial Politik
menyiapkan kader-ka:ler bangsa yang rrempunyai cita-cita dan tanggungjawab atas
masa depan. bangsa dan negara, maka diusulkan adanya p:;!nyempurnaan ~1 5
Undat1g-Undang yang terdiri dari 2 (dua) ayat, a dan b, dapat ditambah rrenja.di
ayat a,b~c dan d yang berbW1yi se.bagai ~rikut :
" a~ tetap bunyi.nya sebagaimana Undang-undang.
b. manbina an.ggota-anggotanya rren)adi rlarganegara Republik Indonesia yang
bel.1110ra~ Pancasila dan UI1da.n3"-Unda.ng D=tsar 1945 dan sebagai salah satu
wadah untuk rrenclidi..~ kesadaran poli tik rakyat sap1pai ke Desa-desa untuk
menumbuhkan dan menge:nbangkan ·kesadaran berbangsa dan ben~egara;
c. ~ina o:r:ganisasi kanasyarakatan yang menyalurkan aspirasi politiknya.
kep:ida Organisasi KP-kuatan Sos~al Politik yang bersa.ngkutan;
d. rnernbina kader-kadernya menjadi kader bangsa yang l'tlellpunyai .cita-cita
dan tanggun.g-jawab .atas IP.a~a de:pcn ban.gsa dan nestaranya.~
. b. ·H a k ..
Semua Fraksi dal.am DPR-RI ber~ama Perrerintr...h, pada .bulan Desanber 1984.. : ... ~ ~ ;;~ A!i /:
yang lalu, te]ph berha$il ~~a~ Undang-Uldang tentang Pemil~ Urru.:m ..
dan tentang SUsunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. - ' ~ -
Dalarn Undang-Undang Ocganisasi ~~ Sosial Politik, salah satu ayat dalarn
p3.sal 6 U1dang-undang -'dimuat ,. ikut ~ dalam P~..rnilihan l1nPJIU" ..
Fraksi PDI be.rpanda.pat_ bahwa· ke~~·- dalam ayat b dalam Pemilihan Urnum itu.
~rlu disanptL..~ ~laras d~:~ ~~~i Undang--lJI1dang ten tang Perubahan atas
Undang-undang te.ntang Pernilihan·.Unum sehingg~ berbunyi :
" i.kut serta dalam Pemilihan Unum sebagai sarana -p=laksanaan asas kedaulat
at rakyat ¥ang diselenggarakan- ~sarkan Cemckrasi Pancasila dengan men:Jadakan : l
p3Illll'BU tan suara secara lan:jSUI'lg', lll1Ull, bebas dan rahasia . "
c. kewajiban.
Adap.m kewajiban Organisasi Kekuatan Sosial Politik sebagaiman dimaksudda-
lam p:tsal 7 Undang-ul1d.an] ayat (f) y~ berbrmyi
•·lihan· II " rnensukseskan pelaksanaan Peni~ ~,, . Unun.
rv. ··. '.~··. ~~\~' Fraksi POI ••••••••••••
- 23 -
Fraksi POl mengusulkan adanya penyernpurnaan aya t (f) tersebut
agar kewajiban Organisasi Kekuatan Sosial Politik lebih dilengkapi
sehingga ayat (f) itu berbunyi
" ikut berperanan secara lebih efektif dalam kegiatan pelaksa-
naan dan pengawasan untuk mensukseskan Pemilihan Umwn 11
6. Kepengurusan. \
Fraksi POI memahami bahwa kepengurusan Organisasi Kekuatan so~
sial Politik sampai di Ibukota Kabupaten I Kotamadya , sebagaimana
tercantum dalam pasal 10 Undang-undang. Namun demikian dalam melak-
sanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dan untuk
meningkatkan kegiatan dan peranan Organisasi Kekuatan Sosial Politik
dalam melaksanakan pendidikan politik ~rta. dalam :memperjuaFlgkan as-
pirasi masyarakat yang berorientasi kepada program-program pernba
ngunan secar~ jujur, sehat dan bertanggung jawab derni tercapainya
tujuan nasional, maka diusulkan agar dalam pasal 10 Undang-undang
dapat disempurnakan :
'' Ibukota Kecamatan ditetapkan Kornisaris dari Pengurus Tingkat
II dan beberapa orang pembantu
- Di oesa ditetapkan Komisaris dari Pengurus Tingkat II dan bebera-
pa orang pembantu ; ,,: ..
- Papan nama kepengurusan Organisasi Kekuatan Sosial Pol~tik dipa-... "" sang ditempat kedudukan Pengur~s mulai dari Pusat sampai Daereh
Tingkat II
- Di Ibukota Kecamatan dan Desa dipasang papan nama Komisaris Pengu-
rus Tingkat II"~
7. Keuangan.
Fraksi POI ·rnengusulkan agar pasal ll Undang-undang tentang Keu-
angan, agar Organisasi Kekuatan Sosial Politik mempunyai kedudukan,
fungs1, hak dan kewajiban serta kesernpatan dan pelayanan yang sama
dan sederajat, seyogyanya bantuan keuangan dari Negara/Pemerintah
diatur aalam APBN/APBD.
Demikianlah ....... .
- 2h - ·.
Demikianlah pengantar kata sambil memberikan kelanjutan
kesempatan kepada ~~aksi ADRI yang akan menyampaikad pemandang-
an umumnya secara panjang lebar, dengan harapan agar hal-bal
yang telah disampnikan di dalam sidang Pansus hari ini oleh
semua Fraksi dan Pemerintah hendaknya dap~t memberikan tanggapan
di dalam pembahasan R8 ncangan Undang-undan~ ini dengan berpedoman
tanpa ada serangan, tanpa ada pemogokan, tetapi yang ada adalah
saling memberi dan menerima, bermusyawarah mufakat, bergotong-
royong untuk menyelesaikan Rancangan Undang-undang tentang
Perubahan Undang-undang Nomor J tahun 1975 judulnya menjadi
"Organisasi Kekuatan Sosial Politik" dapat diselesaikan tepat
pada waktunya sesuai dengan rencana dari Pimpinan.
Kami Fraksi PDI selalu ingat kepada Amanat ~apak· Pre~iden·
Soeharto yang mengatakan dcngan semuanya itu-~semuanya ~tu
kesulitan, kegembiraan, dan lain1 termasuk Ketua mendapat piala
busana terbaik --kita percaya bahwa tidak ada halangan yang
tidak dapat kita lampaui, tidak ada kesulitan yang tidak dapat
kita atasi dan tidak ada tantangan yang tidak dapat kita tun-
dukkan. Oleh ka.r:~n a i tu dengan A!llcn~a.t ip~Pull:,. ~a~~ dClri Fraksi ~. ·:·
.. --··· .PD I. ... Ya:kJ p ,, !J.a hwa ., . - ·. ~ ~ . ' . . . ... ' .... ~· .... . .R~n~~-n.~a~ .0.~ .. 9.~.!!.~::.~~.~~~-€: ... N.om~.E ... ~~·2 .... ~~~~un .1. 97 5
' ' ····--·~·· ..... ... ' .......
yang disidangkan mulai hari ini akan dapat mencapai sebagaimana
yang ki ta harapkan bersama demi kelengka pan pelaksanaan pen at-
rapan demokrasi Pancasila.
Sekian dan terima kasih.
\vassalamu' alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Merdeka ! Merdeka
KETUA : Kepada Saudara Adipranoto atas nama Pimpinan dan
rekan-rekan FrakBi yang lain menyampaikan terima kasih atas
pemandangan u.num mininya.
Selanjutnya waktu kami serahkan kepnda Fraksi ABRI.
FRAKSI ABRI ••••••
- 2S -
FRAKSI ABRI (HARSONO) Assalamu'alaikum Warahmatullahi
lvabaraka tub.
Yang kami hormati Pimpinan Pansus, Yang kami hormati Saudara Menteri Dalam Negeri yang mewakili Pemerintah, beserta Sta~, Yang kami ,hormati ·Anggota Pansus, Sidang Dewan yang kami muliakan.
.t · ... • ... ~ •·• ....... ···1. · · ... ._ . .: t -1': ~~. _-} ,_. --:L
r •,.~ ... ·.~~ ~.. ~ ... ' .: ...
Puji Syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Peng~sih dan Penyayang, karena atas Rakhmat dan Ridho-Nya lah kita sekal.ian dapat berkumpul kembali dalam sidang ··yang mulia ·ini · untuk ·· membahas Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya. Selanjutnya marilah kita selalu memohon bimbingan.dan petunjuk-Nya
agar didalam pembicaraan Tingkat III ini ki ta sekalian se~~l~, .. berada didalam jiwa dan semangat gotong royong dan kekeluargaan,sehing .. ga mampu menyelesaikan materi RUU.dengan pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat serta mengenyampingkan cara pemungu-
\
tan suara.
Sidang yang kami muliakan,
Perlunya perubahan atas Undang-Und~ng Nomor 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya tidak perlu kita ragukan
lagi •••••••••••••••••
- 26 -
lagi, terkait dengan Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983 tentan~ Garis-garis Besar Haluan Negara yang berbunyi sebagai berikut :
"Peranan kekuatan-kekuatan sosial politik khususnya Partai-partai Politik dan Golongan Karya sangat penting artinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta sebagai modal dasar pembangunan nasional. Dalam rangka ini dan demi kelestarian dan pengamalan Pancasila, Partai Politik dan Golongan Karya harus benarbenan menjadi kekuatan sosial politik yang hanya berasaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas ••••••••"
Setelah mempelajari materi Undang-undang Nornor 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya serta ke
hendak yang tertuang dalam Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983 tersebut, fraksi ABRI menganggap tidak semua pasal dalam Undang-undang tersebut perlu diadakan perubahan, kecuali yang menyangkut asas, tujuan dan program, perubahan mana sebagai konsekwensi legis dari telah diterirnanya Pancasila sebagai·
satu-satunya asas bagi Partai Politik dan Golongan Karya. Disamping hal-hal ~ersebut,. fraksi kami menganggap agar motivasi yang melatar belakangi lahirnya perubahan Undang-undang dapat dimasukkan dalam konsiderans sebagaimana telah ka
mi kemukakan dalam Pemandangan Umum yang lalu;;
Saudara Pimpinan Pans us, Saudara Menter!. dan _.Anggota
Dewan yang kami_hormati,
Walaupun fraksi ABRI tidak banyak mengajukan usul pe
rubahan terhadap Rancangan Undang-Undang yang diajukan oleh Pemerintah, namun fraksi kami masih menganggap perlu untuk mengetengahkan beberapa tambahan penjelasan dan penekanan
yang merupakan araban bagi fraksi kami dalam pembahasan tin~
kat III nanti, ialah hal-hal sebagai berikut :
1q Sebagaimana
-.
- 27 -
1. Sebagaimana telah digariskan dalarn Garis-garis Besar Ha
luan Negara, pernbangunan politik dimaksudkan untuk lebih memantapkan penvujudan demokrasi Pancasila, dalam rangka
meletakkan kerangka landasan dibidang politik. Berpijak dari amanat ini, fraksi ABRI berpendapat perlu-
nya semua komponen yang merupakan ba~ian dari sistem nasional, termasuk Partai Potitik dan Golongan Karya harus
mampu mendukung terwujudnya demokrasi Pancasila.
Dalam sistem nasional tersebut, Partai Politik dan Golongan Karya merupakan kekuatan central dalam kehidupan Infra Struktur Politik, Dalam peranan ini Partai Politik dan Golongan Karya menampung dan menyalurkan aspirasi dan arus informasi dari bawah yang berkembang di masyarakat, serta mengolah dan mengaturnya sebagai masukan pada Lembaga Supra Struktur Poli tik dalam . bentuk ... , usulaiJ.
kebijaksanaan. Disamping itu Partai Politik dan Golongan Karya juga beE fungsi untuk meneruskan informasi dan kebijaksanaan yang
xelah diambil kepada seluruh masyar~kat. selanjutnya sebagai sarana dalam kaderisasi, Partai Politik dan Golongan Karya berkewajiban untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup, kepribadian dan dasar negara, sehingga mampu membentuk sikap dan perilaku anggota dalam kehidupan bermasyarakat, ber-
bangsa dan bernegara. Mekanisme seperti tersebut hanya mungkin dapat terlaksa-na secara baik apabila Partai Politik dan Golongan Karya sepenuhnya meyakini akan kebenaran pancasila sebagai sa-
tu-satunya asas. Berpijak dari peranan centra Partai Politik dan Golongan Karya tersebut, maka fraksi ABRI berpendapat bahwa penggunaan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi paY.tai
Politik dan Golongan Karya serta pengamalannya merupakan
keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi.
--·'---
I • - ?R -
2. Ideologi nasional Pancasila merupakan cita-cita ·luliur dan pandangan hidup bangsa. Mampu mendasari semua aspek
kehidupan bangsa. Mampu mengikat menjadi satu kesatuan
negara bangsa secara utuh dan mampu menjadi kekuatan
pembenaran.setiap sikap dan perilaku warga negara. Secara nasional mampu member! arah dan tuntunan dalam setiap kebijaksanaan untuk mencapai Tujuan Nasional.
~· ....... - ~ .: . ~-
Ia adalah milik rokhani Bangsa kita yang mendasari sis
tern nasional. Fraksi ABRI berpendapat, penerimaan Pancasila sebagai
satu-satunya asas bagi Partai Politik dan Golongan Karya
seyogyanya tidaklah dilandasi oleh1hasil kesimpulan dari proses pemikiran atau akal semata-mata~, akan tetapi oleh
adanya keyakinan dan perasaan yang mendalam akan kebena£ -- -· ~ ·. ' .. an p.ar:L Pancasila 1 tu sendiri. · · ·· ·· ····· ···· -· ........... ··- ..... .
Penerim_aan yar1g. dilandasi oleh · dimensi:· akal~dan·; sekali_;,..~ ... ····
~s dimensi rasa seperti yang.dikemukakan tadi, akan-"dengan sendirinya menumbuh kembangkan proses adaptasi dan
identifikasi setiap ihdividu terhadap isi ·· yang· -terkandun~ dalam ajaran atau nilai-nilai luhur Pancasila dan:····· menjauhkan diri dari penerimaan yang. sifatnya hanya · ·se-
kedar formalitas dan semu semata-mata.
3. Tujuan dari suatu organisasi tidak·dapat dilepaskan dari asas, yang harus mendasari semua upaya kegiatan·yang·be-
rupa program untuk mencapai tujuan. Tujuan Nasional kita sebagaimana tertuang dalam ~embuka
an Uhdang-Undang Dasar 1945 adalah untuk mewujudkan cita-cita bangsa, ialah masyarakat yang berkedaulatan rakyat, makmur dan sejahtera serta berkeadilan sosial.
Dalam Pembw{aan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut secara
eksplisit dirumuskan oleh para pendahulu kita bahwa ide
ologi Pancasila digunakan sebagai dasar dalam upaya~un~
tuk mencapai tujuan nasional.
Dengan oo•••••••••
Dengan digariskannya tekad kita untuk melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekwen oleh Orde Baru, maka sejak tahun 1965 setiap kebijaksanaan.
yang diambil, tlli"lap derni tahap rnerupakan P.erwujudan un
tuk mencapai Tujuan Nasional tersebut, yang terlihat secara nyata melalui Garis-garis Besar Haluan Negara. Maka asas, tujuan dan program dengan secara nyata digariskan dalam mekanisme sistem nasional. Segala hal yang belum sesuai dengan asas, tujuan dan program tersebut akan mengganggu jalannya sistem.
Dengan menggunakan pemikiran seperti tersebut tadi, serta mengkaji bunyi pasal 3 Rancangan Undang-Undang. fraksi ABRI. berpendapat bahwa pasal 3 tersebut telah menampung apa yang dikehendaki oleh Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang dengan sendirinya juga telah menampung
apa yang diamanatkan dalam _TAP MPR No. II/MPR/1983. Dengan telah samanya asas dan tujuan dari Partai Politik
dan Golongan Karya, p~rbedaan akan terletak pada program. Kita dapat menggambarkan bru~wa dalfu~ pesta demokrasi nanti, Partai Politik dan Golongan Karya menawarkan pro
gramnya masing-masing kepada rakyat pemilih dalam rangka memikul tanggung jawab bersama melaksanakan pembangunan
nasional s·ebagai pengamalan Pancasila.
Maka ki ta telah maju- · ·1agi selangkah untuk mewujudkan de
mokrasi Pancasila seperti yang digariskan dalam TAP MPR No. II/MPR/1983, dan sekaliguS meletakkarukerangka landasan bagi pembangunan politik nasional.
4e Tentang keanggotaan Partai Politik dan Golongan Karya, pada dasarnya semua warga negara Indonesia yang memenuhi
persyaratan telah berusia 17 (tujuh belas) tahun atau
telah kawin, dapat membaca dan menulis, serta sanggup ak tif untuk mengikuti kegia"tan yang ditentukan oleh Partai
Politik dan Golongan Karya, dapat menjadi anggota Partai
Politik dan Golongan Karya.
Meskipun demikian seleksi oleh Pengurus Partai Politik. dan Golongan Karya diperlukan, untuk mencegah penyusupan dari mereka yang dengan sengaja akan mengembangkan dan
menyebarkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Lenin
isme atau faham dan ajaran lain yang bertentangan dengan
Pancasila ..
Khususnya untuk mengatur kehendak Pegawai Negeri Sipil
yang ingin menjadi anggota Partai Politik atau
Karya serta Pegawai Negeri Sipil yang memegang
jabatan tertentu, fraksi kami berpendapat pasal
Golongan
jabatan-8 ayat
untuk ( 2) Undang-undang No. 3 tahun 1975 tetap relevan dapat digunakan.
5. Tentang Struktur Organisasi, fraksi ABRI berpendapat mu- ·
lai dari Tingkat.Pusat sampai dengan Tingkat II, ~imana
untuk tingkat pusat berkedudukan.di Ibukota Negara Repu
blik Indonesia, untuk tingkat I di Ibukota Propinsi' dan
untuk tingkat .II di Ibukota Kabupaten/Kotamadya, sedang
kan untuk tingkat Kecamatan dan. Desa·dapat ditempatkan1
Komisaris Kecamatan dan Desa. Dengan demikian fraksi ABRI· berpendapat bahwa sistem rna~
sa mengambang bagi rakyat di pedesaan masih diperlukan
sebagai tekad Orde Baru untuk tidak mengkotak- kotakkan rakyat dan sekaligus unt.uk mendorong lajunya pembangunan
nasional.
Dalam kaitannya dengan ini, fraksi ABRI ingin mengingat
kan situasi kehidupan Partai Politik sebelum tahun 1966 dimana massa rakyat pedesaan terlibat secara langsung
dalam kehidupan politik praktis tanpa dilandasi kesadar
an poli tis, sedangkan keterlibatan mereka semata-nrata
hanya diperlukan sebagai alat kepentingan tujuan partai
dengan mengenyampingkan integritas nasional.
Masih •••••••••••••••••
-.
- ~l -
Hasih jelas dalam ingatan kit~ betapa kecemburuan politik ditirnbulkan di pedesaan untuk kepentingan partai ma
sing-masing. Rasa kebencian sengaja ditanamkan di kala
ngamrakyat. Mereka akhirnya berbicara politik~tanpa me
ngerti dengan sebenarnya apa itu politik. Kita semua pada saat itu telah roelupakan moment yang baik untuk pembanglli~an dan bahkan alrnirnya telah kehilang
~~ arah dalam perjoangan untuk mewujudkan cita-cita bang
sa seperti yang telah digariskan oleh para pendahulw ki
ta dalam Pemb~~aan Undang-Undang Dasar 1945. Sejak tahun 1965 kita telah bertekad bulat hal demikian
tid~~ akan pernah terjadi lagi. Kita telah menyadari bahwa kekuatan rakyat pedesaan yang jumlahnya mencapai sekitar 80 % dari seluruh rakyat In-·
donesia merupakan potensi yang efektif dalam ~embangun~n nasional, dalatn rangka mewujudkan pengamalan Pancasila.
Saudara Pimpinan Pansus, Saudara Menteri beserta Staf
yang kami hormati, Sidang yang kami muliakan,
Demikianlah pokok-pokok tambahan penjelasan dan penekanan
yang perlu kami ketengahkan, karena akan menjadi sikap dasar b~
gi fraksi ABRI yang akan memberi arahan pada langkah selanjut -
nya. Hal-hal yang bersifat teknis disarankan untuk dapat diangkat m~
lalui Peraturan Pemerintah, sedangkan ~al-hal yang sifatnya le
bih terperinci akan kami kemukakan dalam musyawarah nanti. Selanjutnya mendasarkan pada pengalaman dalam menggarap kedua
Rancangan Undang-Undang yang lalu,: fraksi ABRI mengusulkan agar
konsiderans menimbang dan mengingat dapat diselesaikan melaluf
Panitya Kecil yang dibuat oleh Pansus.
Dalam ••••••••••••••
- 32 -
Dalam rnengakhiri uraian kami, Fraksi ABRI ingin mengajak Fraksi-fraksi lain untuk dapat rnenyelesaikan pembicaraan Ranca.ngan Undang-undang ini sesuai dengan jadwal waktu yans t~ lah ki ta sepakati dengan sikap l<eterbukaan dan kesungguhan da-
lam sua sana ke bersamaan serta dl. J.l. \·:al· oleh t ~ semanga musyawarah
untuk mufalcat.
Semoga Tuhan Yang f.laha Kuasa akan selalu mernberi tun
tunan kepada kita semua. A m i e n.
Perkenankanlah pada kesempatan yang berbahagia ini Fraksi
ABRI menyampaikan selamat ulang tahun bagi rekan-rekan Parta~
Demokrasi Indonesia.
Sekian dan terima kasih atas perhatian sidang yang mulia.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakntuh.
KETUA : Kepada Saudara Harsono selaku Wakil Fraksi ABRI
kami sampaikan terima·· kasih yang telah menyampaikan pemandangan
umum mininya.
Maka kami berikan kesempatan kepada· Saudara Menteri Dalam
Negeri selaku Wakil Pemerintah untuk membe~ikan kata.sambutannya
dalam pembahasan Rancangan Undang-undang Parpol dan Golkar.
MENTERI DALAM NEGERI ••••••••
- 33 -
MENTERI DALAM NEGERI ( SUPARDJO RUSTAM )
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Saudara Pimpinan, dan para anggota Panitia Khusus
yang terhorrnat, serta para hadirin yang berbahagia,
Pertama-tama ijinkanlah kami atas nama Pemerintah
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang se
tinggi-tingginya kepada Panitia Khusus yang terhormat,
yang telah memberi kesempatan kepada Pemerintah untuk me-
nyampaikan sambutan pada Rapat Pleno. Panitia Khusus seka-
rang lnl.
Sebelumnya kami ingin menyampaikan sekali·lagi· sela~-
mat Tahun Baru l98S, semoga kita semua senantiasa dalam
lingkungan Tuhan Yang Maha Esa.
Syukur alhamdu1lillah kita pagi hari ini dapat bertemu
kembali dalam keadaan sehat wal afiat setelah para anggota
Panitia Khusus yang terhormat menjalankan reses singkat,
dan Yang terhormat Wakil Ketua Panitia Khusus Sdr. Kyai
Haji Imam Sofwan kembali dari tugas di PBS New York.
Saudara Pimpinan dan Sidang yang kami hormati, hadi-
rin sekalian yang berbahagia.
Dalam rangka Pembicaraan RUU tentang Perubahan Undang-
undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golon&
an Karya tercatat kurang lebih 20 permasalahan yang diaju-
kan o1eh Fraksi-fraksi, 10 permasalahan mengenai Rancangan c
Undang-undang dan 10 permasalahan mengenai Undang-undangnya
itu sendiri, yang kesemuanya itu hendak kita selesaikan sa-
tu demi satu dalarn Rapat Panitia Khusus yang berbahagia ini.
Diajukannya ...... .
- 35-
lah membawa instabilitas politik dan perpecahan bangsa
sehingga mengakibatkan terganggunya pelaksanaan pernbangun-
an.
Pemerintah 1ng1n rnenyarnpaikan rasa terima kasih atas Sl
kap dasar dan hal-hal lain yang telah disarnpaikan oleh
Fraksi-fraksi dalarn pemandangan pengantar yang tadi sarna
sama telah kita dengar termasuk penggunaan dengan "baha
sa tegas/jelas dan bahasa semu", dan ingin menyampaikan,
bahwa Pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sung
guh. Dengan mengambil manfaat dari pengalaman-pengalaman
pada waktu pembahasan 2 (dua) Rancangan Undang-undang
terdahulu yaitu Rancangan Undang-undang Pemilihan Umum
dan Rancangan Undang-undang Susunan dan Kedudukan MPR,
DPR, DPRD, Pemerintah mengharapkan bahwa pembahasan Ran
cangan Undang-undang yang kita lakukan sekarang ini akan
tetap sesuai dengan jadwal waktu dan berlangsung dalam
suasana penuh keakraban dan semangat kekeluargaan, musya
warah dan mufakat, sebagaimana dikehendaki oleh Demokrasi
Pancasila.
Tiada berlebihan kiranya apabila Pemerintah mohon perha
tian, bahwa tugas kita sekarang bukan membuat Undang-un
dang baru, tetapi terbatas kepada merobah Undang-undang
Nomor 3 Tahun 1975. Sudah barang tentu, situasi dan kondi
si pada waktu ini dan waktu-waktu yang akan datang merupa
kan faktor-faktor yang harus kita pertimbangkan dengan
sungguh-sungguh yang nanti segala sesuatu pada saatnya a-
kan kita perdalam bersama.
Demikianlah sambutan kami, semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa senantiasa melimpahkan Taufik dan HidayahNya kepada
kita semua.
-Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
KETUA .......
. ··--------------------------------------
• - 36 -
KETUA : Kepada Saudara Menteri kami sampaikan teri
ma kasih yang telah memberikan kata sambutannya cekak
aos.
Saudara-saudara sekalian, bahwa didalam kita menyiap
kan sikap rnaupun pikiran dalam memasuki pembahasan dari
RUU Parpol dan Golkar ini,dihitung dari waktu sesudah re-
ses ialah mulai tanggal 7, 8, 9, jadi tiga hari.
Maka berdasarkan pembicaraan antar Pimpinan tadi bahwa
rnasing-masing Fraksi masih dianggap perlu untuk menyiap
kan lebih mendalam. Apalagi sesudah kita mendengar dari
pada Pemandangan-Umum mini yahg segala sesuatunya tadi
adalah sudah cukUp jelas dan gamblang didalam ingin mem
berikan partisipasinya didalam kita membahas RUU Parpol
dan Golkar, maka Pimpinan 1ng1n menawarkan kepada Rapat
Pansus ini, yaitu apabila tidak keberatan, maka sesudah
kita mendengarkan sambutan dari Saudara Menteri Dalam Ne
geri tadi, maka kita sckors dan selanjutnya akan dite
ruskan besok pagi jam 8.30, karena besok adalah hari Jum'-
at.
Demikianlah saran/usul Pimpinan untuk mendapatkan
persetujuan dari pada Rapat Pansus siang hari ini.
Untuk itu maka secara berturut-turut kami mohonkan
pendapat dari F.PDI.
F. PDI ( H. PAMUDJI } Saudara Ketua, karena ki-
ra-kira tiga Fraksi itu akan menyetujui semua, maka F.PDI
menyetujuinya.
KETUA
-.
- 37 -
KETUA Terirna kasih, Pak Parnudji, dipersilahkan
F.KP.
F.KP (DAMCIWAR, SH.) : Saudara Ketua, karena maksud
Saudara Ketua adalah untuk memperlancar pembahasan nanti
dan F.PDI sudah rnenyetujui terlebih dahulu dan kami ha
rapkan Fraksi lain juga rnenyetujui, rnaka sekarang karni
juga rnenyetujuinya.
KETUA Terima kasih, dipersilahkan F.ABRI.
F. ABRI (M.S. STTUMORANG, SH.) : Saudara Ketua,.".r. .. :.,
ABRI ~ehyetujui ~~penuhnya, terima kasih.
KETUA Dipersilahkan F.PP.
F.PP (NURHASAN IBNU HADJAR). : Karena sudah tiga
Fraksi menyetujui, maka kamipun terpaksa menyetujuinya.
KETUA : Saudara-saudara s1eka1ian, terima kasih kami
sampaikan atas nama Pimpinan dan se1uruh Anggota Pansus
yang te1ah menyetujui bahwa Rapat Pansus pada pagi hari
ini kita sckors, dan kita lanjutkan besok pagi puku1 8.30.
Dengan ucapan Wassa1amu'a1aikum Warahmatu11ahi Wabarakatuh.
Rapat Pansus kita sckors
Rapat di Sckors pada puku1 10.45.
Jakarta, 10 Januari 1985
L DJAMAL, SH.