Tespit Atau Sumur Uj1

download Tespit Atau Sumur Uj1

of 12

Transcript of Tespit Atau Sumur Uj1

1.

TESPIT ATAU SUMUR UJI Tespit atau sumur uji dipergunakan untuk memperoleh bukti mengenai

keberadaan suatu endapan bahan galian di bawah tanah dan mengambil contoh batuan (rock samples)dengan mempergunakan peralatan sederhana seperti

cangkul, linggis, sekop, pengki, dsb. Bentuk penampang sumur uji bisa empat persegi panjang, bujur sangkar, bulat atau bulat telur (ellip) yang kurang sempurna (lihat Gambar 3). Tetapi bentuk penampang yang paling sering dibuat adalah empat persegi panjang; ukurannya berkisar antara 75 x 100 m sampai 150 x 200 m. Sedangkan kedalamannya tergantung dari kedalaman endapan bahan galiannya atau batuan dasar (bedrock)nya dan kemantapan (kestabilan) dinding sumur uji. Bila tanpa penyangga kedalaman sumur uji itu berkisar antara 4 - 5 m. Agar dapat diperoleh gambaran yang representatif mengenai bentuk dan letak endapan bahan secara garis besar, maka digali beberapa sumur uji dengan pola yang teratur seperti empat persegi panjang atau bujur sangkar (pada sudutsudut pola tersebut digali sumur uji) dengan jarak-jarak yang teratur pula (100 500 m), kecuali bila keadaan lapangan atau topografinya tidak memungkinkan. Dengan ukuran, kedalaman dan jarak sumur uji yang terbatas tersebut, maka volume tanah yang digali juga terbatas dan luas wilayah yang rusak juga sempit.

Macam bentuk penampang sumur uji Tata cara pembuatan sumur uji secara manual, di mana alat-alat yang digunakan adalah: a. Alat gali seperti cangkul, sekop, linggis dan alat pemecah batu jika dijumpai tanah keras atau batu b. c. Alat ukur berupa pita ukur Alat angkut tanah berupa wadah atau tempat untuk mengangkut tanah dari lubang galian ke atas permukaan tanah. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah a. b. c. Papan atau balok kayu sebagai penyangga Patok kayu atau bamboo Tali secukupnya

Adapun prosedur kerja atau prosedur pelaksanaan antara lain: a. b. c. Beri tanda di permukaan tanah ukuran lubang yang akan digali Lakukan penggalian pada tanah sesuai dengan tanda yang telah dibuat Letakkan tanah disekitar sumuruji agar tidak mengganggu pelaksaan pekerjaan d. e. Lakukan penyanggaan apabila tanah yang digali mudah lepas dan runtuh Rapikan dinding sumur uji

2.

HAND BOR Latihan awal ada beberapa tiga puluh lima ribu tahun yang lalu. Latihan

terdiri dari sedikit lebih dari sebuah batu runcing yang akan berputar antara tangan. [1] Perkembangan utama berikutnya adalah busur latihan yang tanggal kembali ke kuno Harappans dan Mesir . Para bor tekan sebagai alat mesin berkembang dari bor busur dan berabad-abad lama. Hal ini didukung oleh sumber daya yang bervariasi selama berabad-abad, seperti usaha manusia, roda air , dan kincir angin , sering dengan menggunakan ikat pinggang . Dengan kedatangan motor listrik di akhir abad 19, terjadi rush besar untuk peralatan mesin listrik dengan motor tersebut, dan latihan termasuk di antara mereka. Penemuan bor listrik pertama dikreditkan ke Arthur James Arnot dan William Blanch Otak, [2] pada tahun 1889, di Melbourne , Australia. Wilhelm Fein [3] menemukan bor listrik portabel di tahun 1895, di Stuttgart , Jerman. Pada tahun 1917, Black & Decker dipatenkan switch pemicu seperti yang terpasang pada pegangan pistol pegangan. Tes bor tangan atau hand bor test dilakukan untuk mendapatkan keterangan mengenai tanah, jenisnya, sifat- sifat dan keadaan tanah itu sendiri. Pemboran tangan biasanya digunakan untuk pengambilan contoh tanah dalam lapisan dangkal (kurang dari 10 m). Bor tangan dilakukan dengan berbagai macam bor pada ujung bagian bawah dari serangkaian steng bor. Bagian atasnya terdiri dari stang berbentuk T untuk memutar stang bor Peralatan yang digunakan dalam Hand Bor Test adalah 1. Bor jenis jarret diameter 10 cm dengan mata bor berbentuk spiral

2. 3. 4. 5.

Jenis iwan diameter 10 cm dengan mata bor helical Kepala pengambil contoh 6,8 dengan kuncinya Satu set stang bor Tabung contoh ukuran diameter 6,8 cm dengan panjang 40 cm

6. Pemutar stang bor 7. Satu set pipa pelindung (casing) dengan sepatu dan dongkrak pencabut pipa 8. Kantong plastik 9. Pisau pemotong contoh, kunci pipa, obeng, pita ukur, pensil dan alas dari tarpal untuk tempat contoh Metode atau cara Hand Bor Test adalah 1. Setelah lubang untuk pemeriksaan dibuat dan bersih, kemudian bor dimasukkan ke dalam tanah dengan memutar stang bor hingga bor penuh terisi tanah dan kemudian stang ditarik ke atas 2. Tanah dalam mata bor dibersihkan dan dimasukkan ke dalam kantong plastik 3. Pengambilan contoh tanah tidak asli

4. Untuk contoh ini dapat diambil dari contoh tanah dengan bor tangan. Yang diambil adalah contoh dari setiap lapisan yang ditentukan dengan pemeriksaan visual. Kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi label 5. Pengambilan contoh tanah asli

6. Untuk cara ini dipergunakan tabung contoh dengan ukuran 6,8 cm dan panjang 40 cm 7. Tabung contoh dimasukkan lubang bor dan kemudian ditekan perlahan-lahan sampai mencapai kedalaman 40 cm 8. Untuk memudahkan pemeriksaan di laboratorium, minimal 50 % dari tabung harus terisi tanah 9. Stang bor kemudian diputar dengan arah terbalik sehingga contoh tanah terlepas dari kelilingnya dan contoh dapat diangkat ke atas 10. Setelah tabung contoh diangkat keluar, dilepas dari kepala tabung, ujung tanah diratakan dan dibersihkan kemudian diberi lilin/paraffin pada ujung-ujung sebagai isolator 11. Setelah lilin/paraffin mongering contoh diberi label dan ditempatkan pada tempat yang terlindung

3.

HAND AUGER Tujuan utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan contoh bahan galian

secara vertikal yang berada di bawah permukaan tanah, disamping itu mengetahui ketebalannya. Teknik meletakan titik lokasi pemboran inti ini agar didapatkan kedalaman yang maksimal dilakukan dengan bantuan peta geologi dan peta topografi. Oleh sebab itu apabila di daerah tersebut belum atau tidak didapatkan peta topografi dengan skala yang memadai, maka perlu dibuat peta topografinya terlebih dahulu. Sedangkan alat untuk melakukan pemboran inti adalah Alat Bor Auger yang dioperasikan dengan manual (oleh tenaga manusia) dan Alat bor inti, yang dioperasikan dengan mesin.

4.

SONDIR Sondir adalah alat berbentuk silindris dengan ujungnya berupa

konus.Dalam uji sondir, stang alat ini ditekan ke dalam tanah dan kemudian perlawanantanah terhadap ujung sondir (tahanan ujung) dan gesekan pada silimur silinder diukur. Alat ini telah lama di Indonesia dan telah digunakan hampir pada setiap p e n y e l i d i k a n pekerjaan teknik sipil tanah pada

karena

relatif

m u d a h pemakaiannya, cepat dan amat ekonomis. Sondir Sesungguhnya alat uji sondir ini merupakan representase atau model dari pondasi tiang dalam skala kecil. Teknik pendugan lokasi atau kedalaman tanahkeras dengan suatu batang telah lama dipraktekan sejak zaman dulu. Versi mula-mula dari teknik pendugaan ini telah dikembangkan di Swedia pada tahun 1917oleh Swedish State Railways dan kemudian oleh Danish Railways tahun 1927. Tahun 1934 orang-orang Belanda memperkenalkan alat sondir

sebagaimana yangkita kenal sekarang (Barentseen, 1936). Metode ini kemudian dikenal dengan berbagai nama sepert i Static Penetration Test atau Quassi Static Penetration Test, Duch Cone Test dan secara singkat disebut sounding saja yang berarti pendugaan. Di Indonesia kemudian dinamakan sondir yang diambil dari bahasa Belanda.Uji sondir saat ini merupakan salah satu uji lapangan yang telah diterimaoleh para praktisi dan pakar geoteknik. Uji sondir ini telah menunjukkan manfaat untuk pendugaan profil atau pelapisan (stratifikasi) tanah terhadap kedalaman k a r e n a j e n i s

perilaku

tanah

telah

dapat

diindentifikasi

dari

kombinasi

h a s i l pembacaan tahanan ujung dan gesekan selimutnya. Pengujian Sondir dilakukan untuk mengetahui pelawanan tanah yangdilakukan dengan cara menusukkan Bikonis/ Konis kedalam Tanah. Dari gesekandan tekanan bikonos yang terjadi di dalam tanah dihantarkan melalui Stang Sondir bagian dalam yang kemudian dibaca pada Manometer. D ari data yang diperolehmaka dibuatlah Grafik Perlawanan Tanah dan Hambatan Konis. Dengan adanyaG r a f i k Sondir maka dapat

d i k e t a h u i K o n d i s i d a n k e d a l a m a n t a n a h u n t u k Perencanaan Pondasi. Tes sondir tanah dilaksanakan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus terhadap gaya persatuan luas Peralatan tes sondir : 1. 2. Mesin sondir ringan (2 ton) atau mesin sondir berat (10 ton) Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai kebutuhan dengan panjang masing-masing 1 meter 3. Manometer masing-masing 2 buah dengan kapasitas : a. Untuk sondir ringhan menggunakan 0 s/d 50 kg/cm2 dan 0 s/d 250 kg/cm2 b. Untuk sondir berat menggunakan 0 s/d 50 kg/cm2dan 0 s/d 600 kg/cm2

5.

Empat buah anger dengan perlengkapan (anger daun dan spiral)

6.

BOR/CORING Pemboran sumur di lakukan dengan mengkombinasikan putaran dan

tekanan pada mata bor.Pada pemboran konvensional,seluruh pipa bor di putar dari atas permukaan dengan alat yang di sebut turntable. turntable ini diputar oleh mesin desel,baik secara elektrik ataupun tranmisi mekanikal. Dengan putaran roda gerigi di mata bor akan menggali bebatuan.daya dorong mata bor di peroleh dari berat pipa bor.Semakin dalam sumur di bor,semakin banyak pipa bor yang di pakai dan di sambung satu persatu. Selama pemboran lumpur di pompakan dari pompa lumpur masuk melalui dalam pipa bor bawah menuju mata bor.Nosel di mata bor akan menginjeksikan lumpur tadi keluar dengan kcepatan tinggi sng akan membantu menggali bebatuan.Kemudian lumpur naik kembali kepermukaan lewat annulus, yaitu celah antara lubang sumur dan polah bor,membawa cutting hasil pemboran Alat alat pemboran 1. Drilling string atau sering disebut rangkaian pemboran adalah serangkaian peralatan yang disususn sedemikian rupa, sehingga merupakan batang bor, seluruh peralatan ini mempunyai lubang dibagian dalamnya yang memungkinkan untuk melakukan sirkulasi fluida atau mud. 2. Bagian ujung terbawah dari rangkaian pemboran adalah pahat bor atau bit yang gunanya untuk mengorek atau menggerus batuan, sehingga lubang bor bertambah dalam.

3. Diatas pahat bor disambung dengan beberapa buah drill colar, yaitu pipa penyambung terdalam susunan rangkaian pemboran, untuk

memungkinkan pencapain kedalaman tertentu, makin dalam lubang bor makin banyak jumlah drill pipe yang dibutuhkan. 4. Diatas drill pipe disambung dengan pipa kelly, yang bertugas meneruskan gerakan dari rotary table untuk memutar seluruh rangkaian pemboran. 5. Diatas kelly disambung dengan swivel yaitu sebuah alat yang berfungsi sebagai tempat perpindahan gerakan putar dan gerakan diam dari system sirkulasi , fluida pemboran melalui pipa bertekanan tinggi, bagian atas dari kelly ada bail untuk dikaitkan ke HOOk supaya memungkinkan turun seluruh rangkaian pemboran. Peralatan peralatan lain yang melengkapi susunan rangkaian pemboran : 1. Bit sub adalah sub penyambung antara pahat dengan drill colar 2. Float sub adalah sub penyambung yang dipsang bit sub dan drill colar, berfungsi untuk menutup semburan /tekanan formasi kedalam rangkaian pemboran secara otomatis. 3. Stabilizer adalah alat yang dipasang pada susun drill colar, yang berfungsi untuk menstabilkan arah lubang bor dan mengurangi kemungkinan terjepitnya rangkaian pemboran yang diakibatkan oleh diferensial pressure. 4. Kelly saver sub, adalah alat yang dipasang dibagian ujung bawah kelly, berfungsi untuk melindungi ulir kelly agar tidak cepat ruksak.

5. Lower kelly cocok adalah alat yang dipasang antara kelly dan kelly saver sub, befungsi untuk alat penutup semburan /tekanan dari dalam pipa pada saat posisi kelly diatas Rotary Table. 6. Upper Kely cock adalah alat yang dipasang diantara kelly dan swivel, berfunsi untuk menutup semburan/tekanan dari dalam pipa saat kelly down.

DAFTAR PUSTAKA http://www.ronymedia.wordpress.com/Apa Uji Sondir Itu _ Science and CivilStructure

Media.htmhttp://www.kammisiq.blogspot.com/pengujian-

sondir.htmlhttp://www.piezocone.co.cc/ P I E Z O C O N E.htmSNI 2827:2008. Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

TUGAS I REKAYASA TANAH DAN BATUAN

NAMA NIM

: IRVAN P. PASOMBA : D611 10 275

MAKASSAR 2012