Pembuatan Sumur Resapan

13
BPLH KOTA BANDUNG

description

panduan pembuatan sumur resapan

Transcript of Pembuatan Sumur Resapan

Page 1: Pembuatan Sumur Resapan

BPLH KOTA BANDUNG

Page 2: Pembuatan Sumur Resapan

Latar Belakang 

Permukaan air tanah Kota Bandung dari tahun ke tahun semakin bertambah 2-3 m /thn, sehingga terjadi penurunan muka air tanah, ini terjadi diantaranya makin sempitnya catchment area yang meresapkan air hujan di kota, pemanfaatan sumber daya air tanah yang tidak terkendali untuk keperluan di luar kebutuhan sehari-hari sehingga terjadi keseimbangan antara air yang diambil dari dalam tanah yang dampak akhir dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah pengadaan air bersih pada masyarakat kota.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertahankan muka air tanah perlu dengan mengingat masyarakat pulalah yang paling berperan dalam masalah ini dengan peran serta masyarakat didalam pengelolaan lingkungan hidup khususnya dalam konservasi sumber daya air sangat perperan.

Salah satu metoda yang paling mudah dengan mengendalikan muka air tanah kepada kedalaman semula paling tidak untuk mempertahankan keadaan sekarang adalah meresapkan kembali air hujan yang jatuh kembali ke dalam tanah melalui Sumur Resapan Air Hujan.

Sumur resapan ini sangat dianjurkan dibuat disetiap halaman bangunan gedung dan rumah tinggal manfaat :

Sebagai upaya konservasi air tanah, sehingga pada musim kemarau mempunyai cadangan air tanah.

  Mengurangi bahaya banjir pada musim hujan dengan memanfaatkan air limpasan air

hujan (air imbuhan ) agar tidak terbuang percuma.

Page 3: Pembuatan Sumur Resapan

Dasar HukumPeraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun

2001 tentang Program Pembangunan Daerah ( Propeda ) Kota Bandung Tahun 2000 – 2004 ;

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 184/KPTS/1990 tentang Pengesahan 18 Standar Konsep SNI Bidang Pekerjaan Umum ;

Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bandung Nomor 861 Tahun 1990 tentang Pembuatan Sumur Resapan Air Hujan Di Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung.

Keputusan Walikota Bandung Nomor 660/SK.-1788 –Huk/2003 tentang Pembentukan Tim Gerakan Penghijauan Kota dan Gerakan Hemat serta Menabung Air.

Page 4: Pembuatan Sumur Resapan

Persyaratan & Pemilihan LokasiPersyaratan Lokasi. 

1). Sumur resapan air hujan dibuat pada lahan yang lulus air dan tahan longsor.2). Sumur resapan air hujan harus bebas dari kontaminasi / pencemaran limbah.3). Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan.4). Untuk daerah sanitasi lingkungan buruk, sumur resapan air hujan hanya menampung

dari atap dan disalurkan melalui talang.5). Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi.  Pemilihan Lokasi. 

A). Keadaan Muka Air Tanah.Sumur resapan dibuat pada awal daerah aliran yang dapat ditentukan dengan mengukur kedalaman dari permukaan air tanah ke permukaan tanah di sumur sekitarnya pada musim hujan.

 B). Permeabilitas TanahPermeabilitas tanah yang dapat dipergunakan untuk sumur resapan dibagi tiga kelas sebagai

berikut :(1). Permeabilitas tanah sedang ( geluh / lanau, 2,0 – 6,5 cm/jam ).(2). Permeabilitas tanah agak cepat ( pasir halus, 6,5 – 12,5 cm/jam ).(3). Permeabilitas tanah cepat ( pasir kasar, lebih besar 12,5 cm/jam ). C). Penempatan(1). Jarak tangki septik dengan sumur resapan 2 m.(2). Jarak resapan tangki, cubluk, saluran air limbah, pembuangan sampah dengan sumur

resapan 5 m.(3). Jarak sumur resapan air hujan / sumur air bersih dengan sumur resapan 2 m. D). Langkah – Langkah Pembuatan Sumur Resapan Air Hujan, adalah sebagai berikut :(1). Pemeriksaan Tinggi Muka Air Tanah harus lebih dari 3 m.(2). Permeabilitas Tanah 2 cm atau lebih / jam.(3). Persyaratan jarak harus memenuhi syarat.(4). Pembuatan sumur resapan.

Page 5: Pembuatan Sumur Resapan

Ketentuan UmumBeberapa Ketentuan Umum untuk Pembangunan Konstruksi Sumur Resapan Sumur resapan sebaiknya berada diatas elevasi/kawasan sumur-sumur gali biasa. Untuk menjaga pencemaran air di lapisan aquifer, kedalaman sumur resapan harus diatas  

kedalaman muka air tanah tidak tertekan (unconfined aquifer) yang ditandai oleh adanya mata air tanah. Pada daerah berkapur/karst perbukitan kapur dengan kedalaman/solum tanah yang dangkal, kedalaman air tanah pada umumnya sangatlah dalam sehingga pembuatan sumur resapan sangatlah tidak direkomendasikan. Demikian pula sebaliknya di lahan pertanian pasang surut yang berair tanah sangat dangkal.

Untuk mendapatkan jumlah air yang memadai, sumur resapan harus memiliki tangkapan air hujan berupa suatu bentang lahan baik berupa lahan pertanian atau atap rumah.

Sebelum air hujan yang berupa aliran permukaan masuk kedalam sumur melalui saluran air, sebaiknya dilakukan penyaringan air di bak kontrol terlebih dahulu.

Bak kontrol terdiri-dari beberapa lapisan berturut-turut adalah lapisan gravel (kerikil), pasir kasar, pasir dan ijuk.

Penyaringan ini dimaksudkan agar partikel-partikel debu hasil erosi dari daerah tangkapan air tidak terbawa masuk ke sumur sehingga tidak menyumbat pori-pori lapisan aquifer yang ada.

Untuk menahan tenaga kinetis air yang masuk melalui pipa pemasukan, dasar sumur yang berada di lapisan kedap air dapat diisi dengan batu belah atau ijuk.

Pada dinding sumur tepat di depan pipa pemasukan, dipasang pipa pengeluaran yang letaknya lebih rendah dari pada pipa pemasukan untuk antisipasi manakala terjadi overflow/luapan air di dalam sumur. Bila tidak dilengkapi dengan pipa pengeluaran, air yang masuk ke sumur harus dapat diatur misalnya dengan seka balok dll.

Diameter sumur bervariasi tergantung pada besarnya curah hujan, luas tangkapan air, konduktifitas hidrolika lapisan aquifer, tebal lapisan aquifer dan daya tampung lapisan aquifer. Pada umumnya diameter berkisar antara 1 – 1,5 m

Tergantung pada tingkat kelabilan/kondisi lapisan tanah dan ketersediaan dana yang ada, dinding sumur dapat dilapis pasangan batu bata atau buis beton. Akan lebih baik bila dinding sumur dibuat lubang-lubang air dapat meresap juga secara horizontal.

Untuk menghindari terjadinya gangguan atau kecelakaan maka bibir sumur dapat dipertinggi dengan pasangan bata dan atau ditutup dengan papan/plesteran.

Page 6: Pembuatan Sumur Resapan

KETENTUAN TEKNIS :Data teknis sumur resapan air yang dikeluarkan oleh PU Cipta Karya adalah sebagai berikut :-Ukuran maksimum diameter 1,4 m-Ukuran pipa masuk diameter 110 mm-Ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm-Ukuran kedalaman 1,5 sampai dengan 3 m- Dinding dibuat dari pasangan bata atau batako dari campuran 1 semen : 4 pasir tanpa plester- Rongga sumur resapan diisi dengan batu kosong 20/20 setebal 40 cm- Penutup sumur resapan dari plat beton tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.

Page 7: Pembuatan Sumur Resapan

Detail Teknis

Page 8: Pembuatan Sumur Resapan
Page 9: Pembuatan Sumur Resapan
Page 10: Pembuatan Sumur Resapan
Page 11: Pembuatan Sumur Resapan
Page 12: Pembuatan Sumur Resapan
Page 13: Pembuatan Sumur Resapan

TERIMA KASIH

BPLH KOTA BANDUNG