TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran...

247
i PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS II SD NEGERI TEMPURAN PROBOLINGGO TESIS OLEH WAHYU IRMAWATI NIM 15761033 MAGISTER PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018

Transcript of TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran...

Page 1: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

i

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA

BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS II

SD NEGERI TEMPURAN PROBOLINGGO

TESIS

OLEH

WAHYU IRMAWATI

NIM 15761033

MAGISTER PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2018

Page 2: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

ii

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA

BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS II

SD NEGERI TEMPURAN PROBOLINGGO

Tesis

Diajukan kepada

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

OLEH

WAHYU IRMAWATI

NIM 15761033

MAGISTER PENDIDIKAN GURU MADRASAH BTIDAIYAH

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

November 2018

Page 3: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

iii

Page 4: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

iv

Page 5: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

v

Page 6: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

vi

MOTTO

“Maka sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan,

sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”1

(Surat Al-Insyirah Ayat 5-6)

1 Al-Qur’an dan Terjemahannya, Percetakan Al-Qur’an Raja Fahad, kementrian urusan keislaman.

Arab Saudi. 1431H. QS. Al-Insyirah : 5-6

Page 7: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT.

Shalawat serta salam kami tujukan kepada Nabi Muhammad SAW.

Teriring do’a dan rasa syukur yang teramat dalam,

Kupersembahkan karya ini kepada:

Ibu, Ayah, Umik dan Abah tercinta yang tiada lelah berdo’a dan berusaha untuk

kesuksesanku.

Suami tercinta yang senantiasa memberi do’a, semangat, dukungan, serta

kekuatan dalam perjalanan studiku selama ini.

Anak-anakku, Zainab Andika Abdullah dan Ahmad Nabil Andika,

Penyemangat hidupku, kalian penerus perjuangan Ibu.

Page 8: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Segala puji bagi Allah SWT Pemberi nikmat dan hidayah.

Sholawat dan salam semoga terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW yang telah membimbing manusia kepada cahaya kebenaran. Ungkapan rasa

syukur tak terhingga pada bulan Safar tahun 1440 ini penulis dapat

menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia

Berbasis Kontekstual untuk Siswa Kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo”.

Terimakasih tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya dengan

ucapan jazakumullahu ahsanul jaza penulis haturkan atas bantuan, do’a dan

support dalam menyelesaikan tesis, khususnya kepada:

1. Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. Abdul Haris,

M.Ag. dan para Pembantu Rektor.

2. Direktur Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H.

Mulyadi, M.Pd.I atas kesempatan menuntut ilmu, segala layanan dan sarana

prasarana yang telah diberikan selama penulis menempuh studi.

3. Ketua Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Bapak

Dr. H. Ahmad Fatah Yasin, M.Ag atas motivasi, koreksi dan kemudahan

pelayanan selama studi.

4. Dosen Pembimbing I, Ibu Dr. Hj. Sulalah, M.Ag atas bimbingan, saran,

kritik, dan koreksinya dalam penulisan tesis.

5. Dosen Pembimbing II, Ibu Dr. Hj. Samsul Susilawati, M.Pd. atas bimbingan,

saran, kritik, dan koreksinya dalam penulisan tesis.

6. Semua dosen pascasarjana UIN Malik Ibrahim Malang yang telah banyak

memberikan wawasan keilmuan.

Page 9: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

ix

7. Semua Staff Administrasi yang memberikan informasi dan pelayanan

administrasi selama menyelesaikan studi.

8. Suami, Orang tua dan anak-anak kami yang senantiasa memberikan

dukungan baik moril maupun materiil.

9. Tim ahli/ Validator, Ibu Siti Annijat M, M.Pd, Ibu Dr.Umi Machmudah, MA,

Ibu Astuni yang telah memberikan penilaian, koreksi, kritik dan saran untuk

penyempurnaan Tesis ini.

10. Civitas SDN Tempuran Probolinggo, khususnya kepala sekolah, guru kelas

II, siswa kelas II, serta semua yang meluangkan waktu untuk memberikan

informasi dalam penelitian.

11. Semua teman-teman angkatan 2015, khususnya kelas MPGMI B yang selalu

memberikan banyak pengalaman yang berharga dan persaudaraan kita akan

tetap abadi.

Semoga segala bantuan, dukungan, dan pengorbanan yang telah diberikan

kepada peneliti menjadi amal kebaikan dan mendapat balasan dari Allah SWT.

Akhirnya, peneliti berharap agar tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Probolinggo, 16 Oktober 2018

Peneliti,

Wahyu Irmawati

Page 10: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB- LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman

transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan RI No 158/1987 dan No 0543 b/U/1987 yang secara garis besar dapat

diuraikan sebagai berikut:

A. Huruf

Q = ق z = ز A = ا

K = ك s = س B = ب

l = ل sy = ش T = ت

m = م sh = ص Ts = ث

n = ن dl = ض J = ج

w = و th = ط H = ح

h = ه zh = ظ Kh = خ

, = ء ‘ = ع D = د

y = ي gh = غ Dz = ذ

f = ف R = ر

B. VokalPanjang

Vocal (a) panjang = â

Vocal (i) panjang = î

Vocal (u) panjang = û

C. Vokal Difthong

Aw = أو

Ay = أي

Û = أو

Î = إي

Page 11: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN ....................... v

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ......................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

ABSTRAK ...................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan ............................................... 8

D. Manfaat Penelitian dan Pengembangan .............................................. 9

E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................ 9

F. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan........................................... 10

Page 12: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

xii

G. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian ................................................... 11

H. Orisinalitas Penelitian ......................................................................... 12

I. Definisi Operasional ............................................................................ 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 20

A. Landasan Teoritik ............................................................................... 20

1. Pengembangan Bahan Ajar ........................................................... 20

a. Pengertian Pengembangan ....................................................... 20

b. Bahan Ajar ............................................................................... 22

2. Bahasa Indonesia SD/MI ............................................................... 36

a. Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia SD/MI ............ 36

b. Bahan Ajar Bahasa Indonesia SD/MI ....................................... 39

c. Karakteristik dan Perkembangan Anak Usia SD/MI ................ 40

d. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Kelas

Rendah ...................................................................................... 42

e. Membaca Menulis Permulaan .................................................. 46

3. Pembelajaran Kontekstual ............................................................. 55

a. Pengertian Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual ............ 55

b. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual .................................. 59

c. Komponen-komponen Pembelajaran Kontekstual ................... 60

d. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Kontekstual ............ 64

e. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan CTL .......................... 66

4. Hasil Belajar .................................................................................. 67

a. Pengetian Hasil Belajar ............................................................ 68

Page 13: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

xiii

b. Indikator Hasil Belajar ............................................................. 69

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 72

B. Kajian Teori Membaca dan Menulis dalam Perspektif Islam .............. 73

C. Kerangka Teori Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia ........... 77

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 79

A. Model Penelitian dan Pengembangan .................................................. 80

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan .............................................. 81

C. Uji Coba Produk ................................................................................... 89

1. Desain Uji Coba ............................................................................. 90

2. Subjek Uji Coba .............................................................................. 92

3. Jenis Data ........................................................................................ 94

4. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 95

5. Teknik Analisis Data ...................................................................... 98

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN .................... 103

A. Spesifikasi Produk Bahan Ajar dan Penyajian Data Validasi ............. 103

1. Spesifikasi Produk Bahan Ajar Hasil Pengembangan .................... 103

2. Penyajian Data Validasi ................................................................. 113

a. Hasil Validasi Ahli Materi ...................................................... 114

b. Hasil Validasi Ahli Design ...................................................... 118

c. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran Bahasa Indonesia .............. 124

B. Hasil Analisis Tingkat Kemenarikan ................................................... 127

C. Efektivitas Bahan Ajar Bahasa Indonesia BerbasisKontekstual .......... 130

1. Hasil Analisis Data Pretest dan Posttest ........................................ 131

Page 14: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

xiv

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................. 137

A. Analisis Hasil Spesifikasi Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia

Berbasis Kontekstual ........................................................................... 137

B. Analisis Tingkat Kemenarikan Bahan Ajar Bahasa Indonesia

Berbasis Kontekstual ............................................................................ 140

C. Analisis Tingkat Keefektivan Bahan Ajar Bahasa Indonesia

Berbasis Kontekstual ............................................................................ 142

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 146

A. Kesimpulan ........................................................................................... 146

B. Saran ..................................................................................................... 147

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 149

Page 15: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persamaan, Perbedaan, dan Originalitas Penelitian ................ 15

Tabel 2.1 SK, KD Bahasa Indonesia Kurikulum KTSP ........................... 45

Tabel 2.2 Jenis dan Indikator Hasil Belajar .............................................. 70

Tabel 3.1 SK dan KD Bahasa Indonesia Kelas II Semester I................... 81

Tabel 3.2 SK, KD dan Indikator Bahasa Indonesia Kelas II Semester I .. 82

Tabel 3.3 Instrumen Penilaian .................................................................. 84

Tabel 3.4 Kualifikasi Penilaian ................................................................ 99

Tabel 4.1 Kriteria Penskoran .................................................................... 114

Tabel 4.2 Kriteria Penskoran Angket ....................................................... 114

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Ahli Materi Bahasa Indonesia ......................... 115

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Ahli Materi ................. 117

Tabel 4.5 Kritik dan Saran Terhadap Materi ............................................ 117

Tabel 4.6 Revisi Bahan Ajar Berdasarkan Validasi Ahli Materi ............. 117

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Ahli Design .................................................... 119

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Ahli Design ................ 121

Tabel 4.9 Kritik dan Saran Terhadap Design ........................................... 121

Tabel 4.10 Revisi Bahan Ajar Berdasarkan Validasi Ahli Design ............. 122

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Ahli Pembelajaran ......................................... 124

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Ahli Pembelajaran ...... 125

Tabel 4.13 Kritik dan Saran Terhadap Ahli Pembelajaran ......................... 125

Tabel 4.14 Daftar Nama Responden Kelas IIA .......................................... 127

Tabel 4.15 Daftar Nama Responden Kelas IIB .......................................... 130

Tabel 4.16 Hasil Penilaian Angket Siswa .................................................. 131

Tabel 4.17 Uji G Kelas Kontrol.................................................................. 131

Tabel 4.18 Uji G Kelas Eksperimen ........................................................... 132

Tabel 4.19 Uji Normalitas .......................................................................... 133

Tabel 4.20 Uji Homogenitas ....................................................................... 133

Tabel 4.21 Uji T.......................................................................................... 135

Page 16: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Pengembangan Bahan Ajar ........................... 78

Gambar 3.1 Langkah- Langkah Pengembangan Bahan Ajar ..................... 80

Gambar 3.2 Desain Eksperimen dengan Kelompok Kontrol ...................... 91

Gambar 4.1 Cover Depan dan Belakang ..................................................... 103

Gambar 4.2 Kata Pengantar ......................................................................... 105

Gambar 4.3 Daftar Isi ................................................................................... 106

Gambar 4.4 Petunjuk Guru .......................................................................... 107

Gambar 4.5 Pedoman Penggunaan Buku .................................................... 107

Gambar 4.6 Latihan Apersepsi ................................................................... 108

Gambar 4.7 Judul Bab .................................................................................. 109

Gambar 4.8 Peta Konsep ............................................................................. 109

Gambar 4.9 Materi ...................................................................................... 110

Gambar 4.10 Tahukah Kamu? ....................................................................... 111

Gambar 4.11 Uji Kompetensi ........................................................................ 112

Gambar 4.12 Refleksi .................................................................................... 112

Gambar 4.13 Daftar Referensi ....................................................................... 113

Page 17: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Surat Izin Penelitian .......................................................... 155

Lampiran II : Surat Keterangan Penelitian .............................................. 156

Lampiran III : Identitas Subyek Validator ................................................ 157

Lampiran IV : Hasil Instrumen Validasi Ahli Materi ............................... 158

Lampiran V : Hasil Instrumen Validasi Ahli Design ............................... 164

Lampiran VI : Hasil Instrumen Validasi Ahli Pembelajaran .................... 173

Lampiran VII : Hasil Instrumen Penilaian/Tanggapan Siswa .................... 179

Lampiran VIII : Soal Pre Test ...................................................................... 191

Lampiran IX : Soal Post Test .................................................................... 203

Lampiran X : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................... 215

Lampiran XI : Dokumentasi ...................................................................... 225

Lampiran XII : Daftar Riwayat Hidup ........................................................ 227

Page 18: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

xviii

ABSTRAK

Irmawati, Wahyu. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia

Berbasis Kontekstual untuk Siswa Kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo.

Tesis, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing: (1) Dr.

Hj. Sulalah, M.Ag. (2) Dr. Hj. Samsul Susilawati, M.Pd.

Kata Kunci : Pengembangan, Bahan Ajar Bahasa Indonesia, Berbasis Kontekstual

Bahan ajar bahasa Indonesia kelas 2 ini merupakan buku pendamping yang

didesain dengan berbasis kontekstual. Kontekstual dimaksudkan untuk membantu

siswa menghubungkan konten yang dipelajarinya dengan konteks kehidupan

nyata, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan menarik bagi siswa.

Pengembangan ini bertujuan untuk: 1) menganalisis spesifikasi bahan ajar bahasa

Indonesia berbasis kontekstual untuk siswa kelas II SD Negeri Tempuran

Probolinggo; 2) menganalisis kemenarikan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis

kontekstual untuk siswa kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo 3)

menganalisis efektivitas bahan ajar bahasa Indonesia berbasis kontekstual

terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Tempuran

Probolinggo.

Pengembangan bahan ajar ini menggunakan jenis penelitian

pengembangan Research and Development (R & D), yang mengadaptasi dari

model Dick and Carrey. Untuk menganalisis tingkat keefektifan dan kemenarikan

produk, peneliti menggunakan instrument penilaian berupa angket yang diberikan

kepada para ahli dan tanggapan peserta didik terhadap kemenarikan produk.

Sebagai data penguat, peneliti juga menguji cobakan produk dan memberikan uji

pretest dan posttest pada peserta didik.

Hasil pengembangan menunjukkan bahwa, 1) Spesifikasi produk yang

dihasilkan terdiri dari 5 bagian, yaitu: (a) Bagian pra-pendahuluan, mencakup

hasil pengembangan yang berupa sampul depan dan belakang, kata pengantar,

petunjuk guru, pedoman penggunaan buku, dan daftar isi. (b) Bagian

pendahuluan, mencakup hasil pengembangan yang berupa latihan apersepsi, judul

bab, dan peta konsep. (c) Bagian isi, mencakup hasil pengembangan yang berupa

kegiatan belajar peserta didik. Bagian isi ini meliputi materi. (d) Bagian

pelengkap, mancakup hasil pengembangan yang berupa tahukah kamu?, uji

kompetensi setiap bab, latihan semester, dan refleksi. (e) Bagian penutup,

mencakup hasil pengembangan yang berupa daftar referensi, 2) Hasil uji

kemenarikan dapat dilihat dari penilaian tanggapan peserta didik dan didapatkan

skor 91,9% yang berarti sangat valid, 3) Produk pengembangan terbukti efektif

untuk digunakan dan menarik berdasarkan hasil pretest dan posttest dan

tanggapan peserta didik. Hasil yang didapatkan bahwa t hitung ˃ t tabel dengan

10,265 ˃ 2,144, yang artinya H0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang

signifikan terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Pada uji coba penggunaan

didapatkan skor 91,9% yang berarti pada tingkat kualifikasi sangat valid dalam

artian bahan ajar dinyatakan menarik.

Page 19: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

xix

ABSTRACT

Irmawati, Wahyu. 2018. Context-Based Indonesian Language Learning

Material Development for Second Grade Students of SD Negeri Tempuran

Probolinggo. Thesis, Elementary School Teacher Education Study Program,

Postgraduate, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Advisors: (1) Dr. Hj. Sulalah, M.Ag. (2) Dr. Hj. Samsul Susilawati, M.Pd.

Keywords: Development, Indonesian Language Learning Material, Context-Based

Indonesian language learning material for second grade is a supplementary

textbook designed using context-based concept. Context is meant to help students

connecting the content learned to real life context so that the learning can be more

meaningful and interesting for students. This development aims to: 1) analyze the

specification of context-based Indonesian language learning material for second

grade students of SD Negeri Tempuran Probolinggo; 2) analyze the attractiveness

of context-based Indonesian language learning material for second grade students

of SD Negeri Tempuran Probolinggo; 3) analyze the effectiveness of context-

based Indonesian language learning material for second grade students of SD

Negeri Tempuran Probolinggo.

This learning material development implements a development research

type known as Research and Development (R & D), adapted from Dick and

Carrey model. To analyze the effectiveness and attractiveness level of the

product, the writer employs assessment instrument in form of questionnaire given

to the experts and the learners’ respond on the attractiveness of the product. As the

supporting data, the writer also tests the product and provides pretest and posttest

for the learners.

The results of the development indicate 1) the products’ specification

consists of five parts, namely (a) pre-preface, comprises the result of development

in form of front and back cover, foreword, teachers’ guide, guidance of the book

usage, and table of contents. (b) Preliminary part, comprises the result of

development in form of apperception exercises, chapter title, and concept map. (c)

content part, comprises the development result in form of learners’ learning

activity. The content contains materials. (d) complementary part, comprises the

development result in form of “Did You Know?” session, competency test for

each chapter, exercises for each semester, and reflection. (e) Closing part,

comprises development result in form of reference list, 2) the test result of the

attractiveness can be seen from the learners’ response and an absolute valid score

obtained is 91.9%, 3) The developed product is proven effective to be used and is

attractive based on the pretest dan posttest result as well as the learners’ response.

The result obtained shows that t count ˃ t table with 10.265 ˃ 2.144, which means

that H0 is refused. It means that a significant difference towards the developed

learning material occurred. In the implementation test, the score 91.9% is

obtained, which means that the qualification level is absolutely valid telling that

the learning material is considered attractive.

Page 20: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

xx

مستخلص البحث مستخلص البحث

تطوير المادة التعليمية "اللغة االندونيسية" على أساس السياقي للطلبة في الصف . 8102إرماوايت، وحي. ، رسالة ادلاجستري، قسم تربية معلمي ادلدرسة الثاني بالمدرسة اإلبتدائية الحكومية تمفوران فروبولينغو

مالك إبراىيم اإلسالمية احلكومية ماالنج. ادلشرف األول: د. اإلبتدائية، كلية الدراسات العليا جبامعة موالنا احلاجة ساللة، ادلاجسترية. ادلشرف الثاين: د. احلاجة مشس السوسيالوايت، ادلاجسترية.

التطوير، ادلادة التعليمية "اللغة اإلندونيسية"، على أساس السياقي. الكلمات الرئيسية:

ونيسية" للصف الثاين دفرتا مصاحبا مت تصميمو على أساس السياقي. تعترب ادلادة التعليمية "اللغة اإلنديقصد بالسياقي دلساعدة الطلبة يف ربط احملتوى ادلدروس مبحتوى احلياة الواقعية، حيث يكون التعليم أكثر وضوحا

اإلندونيسية" على ( مواصفات ادلادة التعليمية "اللغة 0وإثارة لالىتمام ادى الطلبة. يهدف ىذا التطوير إىل حتليل: ( جاذبية ادلادة التعليمية 8أساس السياقي للطلبة يف الصف الثاين بادلدرسة اإلبتدائية احلكومية متفوران فروبولينغو،

"اللغة اإلندونيسية" على أساس السياقي للطلبة يف الصف الثاين بادلدرسة اإلبتدائية احلكومية متفوران فروبولينغو، تعليمية "اللغة اإلندونيسية" على أساس السياقي على ترقية احلصيلة التعليمية لدى الطلبة يف ( فعالية ادلادة ال3و

الصف الثاين بادلدرسة اإلبتدائية احلكومية متفوران فروبولينغو.

( بنموذج ديك Research and Developmentاستخدم ىذا البحث منهج البحث والتطوير )لباحثة أدة التقييم يف شكل االستبانة اليت أعطتها إىل اخلرباء (. استخدمت اDick and Carreyوكري )

واستجابة الطلبة عنها لتحليل مدى فعالية وجاذبية ادلنتج. باالضافة إىل ذلك، قامت الباحثة بإجراء االختبار القبلي والبعدي على الطلبة.

أجزاء؛ وىي: )أ( قبل 5( تتكون مواصفات ادلنتج ادلطور من 0أظهرت نتائج ىذا البحث ما يلي: ادلقدمة، يشمل غالف أمامي وخلفي، ادلقدمة، دليل ادلعلم، دليل استخدام الكتاب، وفهارس الكتاب. )ب( ادلقدمة، يشمل احملاكاة، موضوع الكتاب، واخلريطة الذىنية. )ج( حمتوى الكتاب، يشمل األنشطة التعليمية

"ىل تعرف؟"، تقييم الكفاءات لكل األبواب، التمرينات للطلبة وادلادة نفسها. )د( ادلكمل للكتاب، يشمل( ميكن النظر إىل نتائج اختبار جاذبية ادلنتج من 8للفصل الدراسي وادلراجعة. )ىـ( اخلامتة، يشمل قائمة ادلراجع،

( وأثبتت نتائج االختبار القبلي 3% مما يعين أنو صاحل، 90.9استجابات الطلبة اليت حتصل على الدرجة ( < ت اجلدول 01.805عدي واستجابات الطلبة يف فعالية ادلنتج أنو فعال. وكانت درجة ت احلساب )والبمرفوض. ىذا يعين أن ىناك فرق كبري قبل وبعد استخدام ىذا ادلنتج. ويف جتربة H0( مما يعين أن 8.022)

ون ىذه ادلادة ادلطورة % مما يعين أن مدى مالئمتو عايل ونك90.9استخدام ىذا ادلنتج حتصل على الدرجة جذابة.

Page 21: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang ada

dalam pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa

Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis.1 Dalam

kehidupan sehari-hari, kegiatan berbasa tercermin dalam 4 aspek ketrampilan

berbahasa, yakni ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.2

Keempat ketrampilan berbahasa tersebut saling berhubungan satu sama lain dan

diperoleh secara teratur dan berurutan sesuai tahap perkembangan bahasa.

Perkembangan bahasa anak pada usia SD berkembang dari bahasa lisan kemudian

berlanjut ke bahasa tulis.3 Kedua jenis ketrampilan berbahasa yaitu membaca dan

menulis, merupakan ketrampilan pembelajaran yang utama dan pertama bagi

murid-murid sekolah dasar di kelas awal. Kedua materi berbahasa ini di kemas

dalam satu paket pembelajaran yang dikenal dengan Membaca dan Menulis

Permulaan (MMP).

1Sufanti, Main. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. (Surakarta: Yuma Pustaka,

2010) hal. 12 2Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa.,

2008) hal, 1 3Ngalimun dan Alfulaila. Strategi dan Model Pembelajaran. (Yogyakarta: Aswaja pressindo,

2014) hal. 3

Page 22: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

2

MMP merupakan kependekan dari Membaca dan Menulis Permulaan.

Sesuai dengankepanjangannya itu, MMP merupakan program pembelajaran yang

di orientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas

rendah (I sampai III) pada awal masuk sekolah.4 Membaca dan menulis

merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang reseptif. Disebut reseptif

karena dengan membaca dan menulis seseorang akan dapat memperoleh ilmu

pengetahuan, ketrampilan serta pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui

membaca dan menulis itu akan memungkinkan siswa mampu mempertinggi daya

pikirnya, mempertajam pandangan dan memperluas wawasannya. Membaca

adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-

kata atau bahasa tulis.5

Dalam proses memperoleh informasi, kegiatan membaca buku memiliki

nilai yang lebih dibandingkan dengan kegiatan lain, seperti menonton televisi,

video, mendengarkan radio, dan lainnya. Pertama, dengan membaca buku

seseorang dapat memperoleh informasi dengan mudah dan murah. Kedua,

menurut pakar neurologi (ilmu sains-medis tentang otak) membaca merupakan

sebuah proses yang kompleks, yang melibatkan segenap panca indera, serta

merangsang aktifnya sel-sel otak, dan dendrit-dendrit yang terus membuat simpul-

simpul baru pada otak seiring berjalannya aktivitas membaca. Terakhir mengenai

keamanan, revolusi IT banyak mengubah konstelasi kebutuhan akan buku. Buku

4Darmiyati dan Budiasih. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan 5Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (Bandung: Angkasa.,

2008) hlm. 7

Page 23: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

3

memang lebih mahal jika dibandingkan dengan akses internet yang sekarang

dapat ditemui dimana-mana namun media IT terlalu banyak memuat hal-hal yang

tidak pantas dikonsumsi, dan peran orang tua juga lebih sulit dalam mengontrol

materi yang ada di dalamnya. Berbeda dengan membaca buku yang lebih

memudahkan orangtua untuk mengontrol dan memilih buku sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan anak.6

Kebanyakan orang menggunakan waktu mereka untuk membaca tidak

lebih dari 1% dalam sehari, itu pun terbatas pada saat menerima pelajaran di

sekolah atau hanya membaca judul-judul di surat kabar tanpa membaca isinya

secara keseluruhan. Hal ini juga terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar yang

pada dasarnya memiliki aktivitas bermain lebih mendominasi di setiap harinya.7

Padahal menurut Burns membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu

masyarakat yang terpelajar, membaca semakin penting dalam kehidupan

masyarakat yang semakin kompleks. Namun, anak-anak tidak memahami

pentingnya membaca.8

Kemampuan membaca dalam kehidupan merupakan conditio sine qua

non. Oleh karena itu, kemampuan membaca menjadi kebutuhan yang sangat vital

jika tidak ingin ketinggalan zaman. Dalam dunia pendidikan, kegiatan membaca

dapat dipandang sebagai jantungnya pendidikan. Melalui kegiatan membaca,

setiap orang dapat mengikuti perkembangan baru yang terjadi dalam kehidupan.

6Bob Harjanto, Merangsang dan Melejitkan Minat Baca Anak Anda, (Jogjakarta: Manika Books,

2011), hlm. 7 7Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Gemar Membaca Pada Anak Usia Dini, (Jogjakarta: Think

jogjakarta, 2008), hlm. 14. 8Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm 1.

Page 24: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

4

Jika dikaitkan dengan program pendidikan di sekolah, membaca memegang

peranan yang sangat penting.9 Kemampuan membaca menjadi salah satu

keterampilan yang harus dimiliki setiap siswa sejak di sekolah dasar sampai ke

jenjang yang lebih tinggi. Siswa yang kurang cakap membaca mengalami

kesukaran memahami isi bacaan yang dibacanya sehingga memengaruhi terhadap

hasil belajar yang diperolehnya. Oleh karena itu, pengajaran membaca dijadikan

salah satu pokok bahasan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SD.10

Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dimulai di sekolah dasar

kelas rendah yaitu kelas I sampai kelas III. Siswa di kelas II diharapkan sudah

menguasai kemampuan membaca dan menulis permulaan. Penguasaan membaca

dan menulis di kelas II akan menjadi dasar yang sangat berpengaruh pada

pembelajaran terutama pemahaman materi di kelas berikutnya. Kemampuan

membaca dan menulis permulaan sangat memerlukan perhatian khusus dari guru,

jika pondasi itu tidak kuat maka tahap membaca dan menulis lanjut siswa akan

mengalami kesulitan untuk menguasai ketrampilan membaca dan menulis.

Siswa yang kurang menguasai ketrampilan membaca dan menulis akan

mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran pada semua mata

pelajaran. Siswa akan mengalami kesulitan menangkap dan memahami informasi

yang disajikan dalam berbagai buku pelajaran siswa. Hal ini akan berdampak pada

kemajuan belajar siswa, siswa akan lamban dalam belajar dibandingkan dengan

9Welsi Damayanti, Model Pembelajaran Remediaal Membaca Permulaan dengan Pendekatan

Pengalaman Berbahasa pada Siswa Sekolah Dasar, Jurnak Edutech, Tahun 13, Vol. 1, No. 3,

Oktober 2014 10

Machrus Abadi, Pengembangan Strategi Leadership Pembelajaran Membaca Permulaan untuk

Siswa Kelas 1 SD, Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Vol. 1, No. 11, Bulan

November, Tahun 2016, Hlm. 2090-2095

Page 25: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

5

teman-temannya. Secara otomatis hasil belajar dan prestasi siswa akan menjadi

rendah. Menyikapi hal tersebut, guru memiliki tugas untuk mempersiapkan siswa

dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis agar pemahaman

terhadap apa yang dibaca dapat tercapai.

Penelitian pengembangan bahan ajar ini dilakukan di SD Negeri

Tempuran Probolinggo. Hal ini dilandasi oleh pemikiran beberapa kondisi yang

ditemukan berdasarkan wawancara kepada Ibu Ivoni Christina, S.Pd selaku wali

kelas II pada hari Rabu, 22 Februari 2017 di SD Negeri Tempuran Probolinggo.

Ibu Ivoni Christina, S.Pd memaparkan bahwa kesulitan membaca dan menulis

yang ditemukan pada siswa kelas II sangat beraneka ragam. 25% siswa belum

dapat tuntas KKM dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sejauh mana kesulitan

siswa dalam kegiatan membaca dan menulis, Ibu Ivoni Christina, S.Pd

menjelaskan sebagian siswa sudah lancar, namun sebagian masih mengeja

persuku kata. Selain itu terdapat pula siswa yang kesulitan dalam membedakan

huruf “b” dan “d”, ada pula yang sering melakukan diskon huruf. Selain itu, 75%

dari siswa belum bisa menulis huruf tegak bersambung. Pada saat diberikan

latihan dalam bentuk soal cerita yang terkait dengan membaca dan menulis siswa

merasa kesulitan dan kurang termotivasi. Hal tersebut terlihat saat ada beberapa

siswa yang mengeluh saat diminta untuk mengerjakan tugas yang terkait dengan

ketrampilan membaca dan menulis.11

Ibu Ivoni Christina, S.Pd menjelaskan kesulitan yang dialami siswa

karena belum ada bahan ajar yang mendukung untuk berlatih membaca dan

11

Wawancara dengan Ibu Ivony Christina, Guru Kelas II SDN Tempuran Probolinggo

Page 26: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

6

menulis. Di sisi lain, Ibu Ivoni Christina, S.Pd sudah terbantu dengan adanya

bahan ajar berupa buku sekolah elektronik yang disediakan pemerintah, akan

tetapi bahan ajar tersebut belum sesuai dengan kebutuhan belajar siswa yang ada

di sekolah tersebut. Ibu Ivoni harus kreatif dalam mengaitkan pelajaran dengan

lingkungan sekitar siswa. Ibu Ivoni mengatakan masih perlu adanya modifikasi

terhadap bahan ajar yang sudah disediakan agar sesuai dengan kebutuhan siswa di

lapangan. Selain itu, Ibu Ivoni mengalami kesulitan untuk membimbing siswa

dalam mengasah ketrampilan membaca dan menulis. Ibu Ivoni membutuhkan

bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa agar dapat mempermudah dalam

mengajar, sehingga dapat meningkakan hasil belajar siswa. Bajan ajar yang

diharapkan mampu digunakan secara mandiri oleh siswa.12

Pengembangan dalam penelitian ini ditunjukkan untuk menciptakan bahan

ajar pendamping dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis kontekstual di

SD Negeri Tempuran Probolinggo. Penelitian pengembangan ini dipilih karena

setelah dicermati tidak tersedianya bahan ajar pendamping di sekolah tersebut.

Dalam penerapan pembelajaran Bahasa Indonesia ketrampilan membaca dan

menulis permulaan di SD/MI guru seharusnya dapat menciptakan suasana belajar

yang menarik perhatian dan memanfaatkan bahan ajar yang kreatif, inovatif, dan

variatif. Peneliti berharap bahan ajar ini dapat memberikan manfaat bagi guru

maupun siswa. Bahan ajar pendampingbahasa Indonesia berbasis kontekstual bisa

menjadi alternatif bahan pembelajaran bahasa Indonesia agar pembelajaran lebih

bermakna dan menarik bagi siswa. Serta dapat memperluas dan memperkaya

12

Ibid,

Page 27: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

7

khazanah sastra dan budaya Indonesia. Bahan ajar pendampingbahasa Indonesia

berbasis kontekstual ini hanya sebagai alternatif dan bukan satu-satunya bahan

pembelajaran yang dapat digunakan, sehingga guru bahasa Indonesia disarankan

dapat memadukan bahan ajar dengan media belajar yang lain sehingga siswa

termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia.

Konsep penyusunan Bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis

kontekstual ini berpedoman pada bahan ajar yang telah digunakan oleh siswa

kelas II di SD Negeri Tempuran Probolinggo. Bahan ajar pendamping bahasa

Indonesia berbasis kontekstual ini adalah suatu buku pembelajaran yang

dirancang semenarik mungkin, sehingga dapat dibaca dan lebih mudah dipahami

oleh pembaca. Pada buku ini berisikan komponen kata pengantar, petunjuk buku,

pedoman penggunaan buku, kegiatan apersepsi, kegiatan belajar, tahukan kamu,

uji kompetensi, latihan setiap bab, refleksi, dan daftar referensi. Cakupan bahasan

materi dalam buku ini lebih fokus dan terukur, serta mementingkan aktivitas

belajar pembacanya dan semua disajikan melalui bahasa yang komunikatif.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian berupa pengembangan dengan judul

“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS

KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS II SD NEGERI TEMPURAN

PROBOLINGGO”.

Page 28: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana spesifikasi bahan ajar bahasa Indonesia berbasis kontekstual

untuk siswa kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo?

2. Bagaimana tingkat kemenarikan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis

kontekstual untuk siswa kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo?

3. Bagaimana efektivitas bahan ajar bahasa Indonesia berbasis kontekstual

terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Tempuran

Probolinggo?

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Untuk menganalisis spesifikasi bahan ajar bahasa Indonesia berbasis

kontekstual untuk siswa kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo.

2. Untuk menganalisis kemenarikan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis

kontekstual untuk siswa kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo.

3. Untuk menganalisis efektifitas bahan ajar bahasa Indonesia berbasis

kontekstual dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri

Tempuran Probolinggo.

Page 29: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

9

D. Manfaat Penelitian dan Pengembangan

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perspektif penulis, pembahasan ini diharapkan dapat memberikan tambahan

keilmuan untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran terhadap siswa di

tingkatan dasar atau Madrasah Ibtidaiyah. Disamping itu, penelitian ini

berguna sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Perspeftif lembaga (SDN Tempuran, Probolinggo), pembahasan ini

diharapkan dapat mengembangkan kemajuan ilmu pengetahuan dalam dunia

kependidikan khususnya penggunaan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis

kontekstual pada lembaga tersebut serta memperbaiki, menyempurnakan

pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah berjalan sebelumnya, dan

memberikan informasi mengenai konsep pembelajaran Bahasa Indonesia

ketrampilan membaca dan menulis berbasis kontekstual.

3. Perspektif dunia pendidikan, menjadi alternatif bagi para penyelenggara

pendidikan dalam mengembangkan, memperbaiki dan meningkatkan media

pembelajaran khususnya bidang studi Bahasa Indonesia agar lebih tepat guna

di masa mendatang.

E. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Spesifikasi produk bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis kontekstual yang

diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:

Page 30: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

10

1. Materi yang disampaikan adalah materi pelajaran Bahasa Indonesia kelas II

semester 1 ketrampilan membaca dan menulis.

2. Materi yang disampaikan dalam buku ajar dilengkapi dengan kegiatan siswa.

3. Penyajian isi buku ajar membaca dan menulis permulaan mata pelajaran

bahasa Indonesia menggunakan pendekatan kontekstual.

4. Bentuk fisik buku ajaar dalam penelitian ini berupa media cetak yang dibuat

dengan menggunakan variasi tata letak, pilihan warna, variasi huruf yang

sesuai dengan kebutuhan sehingga nyaman untuk dibaca dan menarik untuk

dipelajari.

5. Bahasa yang digunakan mudah dipahami siswa.

6. Buku ajar ini berisi komponen kata pengantar,petunjuk buku, pedoman

penggunaan buku, kegiatan apersepsi, kegiatan belajar, tahukan kamu, uji

kompetensi, latihan setiap bab, refleksi, dan daftar referensi.

Bahan ajar ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, yang

dapat menarik minat membaca dan menulis siswa khususnya bagi siswa usia SD.

Penyajian dan penggunaan materi dengan pendekatan kontekstual ini untuk

mengajak siswa agar gemar membaca dengan penuh penghayatan. Hal ini

bertujuan agar siswa merasa senang saat membaca dan tidak mengalami

kebosanan.

F. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan bahan ajar pendamping bahasa Indonesia ini diharapkan

dapat menjadi sumber belajar dengan pendekatan kontekstual untuk siswa kelas II

Page 31: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

11

Sekolah Dasar. Manfaat yang diharapkan untuk pengembangan bahan ajar

pendamping Bahasa Indonesia kelas II, secara khusus antara lain:

1. Memberi kemudahan dan pemahaman bagi siswa untuk belajar secara aktif dan

mandiri karena penyampaian materi ajar bahasa Indonesia.

2. Memberikan strategi alternatif penyampaian materi dalam proses pembelajaran

bahasa Indonesia yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.

3. Memperkaya sumber dan pengetahuan belajar bagi guru dan siswa.

4. Menjadi masukan di dalam menyusun buku ajar membaca dan menulis

permulaan dengan pendekatan kontekstual.

5. Mengisi kekurangan atau belum tersedianya bahan pembelajaran berupa buku

ajar pendamping bahasa Indonesia ketrampilan membaca dan menulis

permulaan yang dikembangkan.

G. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Asumsi dan keterbatasan pengembangan buku suplemen membaca dan

menulis berbasis kontekstual ini adalah sebagai berikut:

1. Asumsi

Beberapa asumsi yang mendasari pengembangan bahan ajar pendamping

bahasa Indonesia berbasis kontekstual:

a. Bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bahan ajar pendamping bahasa Indonesia yang memuat pendalaman materi

yang bersifat kontekstual (mengaitkan dengan lingkungan sekitar anak) dan

Page 32: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

12

beberapa kegiatan serta latihan-latihan yang variatif akan memotivasi siswa

untuk belajar Bahasa Indonesia.

2. Keterbatasan Pengembangan

Beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan pengembangan produk buku

suplemen ketrampilan membaca dan menulis dalam muatan pelajaran Bahasa

Indonesia ini:

a. Produk pengembangan buku ajar hanya terbatas pada muatan pelajaran

Bahasa Indonesia yaitu ketrampilan membaca dan menulis permulaan di kelas

II semester 1 yang terdiri atas pokok bahasan sebagai berikut:

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

Memahami teks pendek dengan

membaca lancar dan membaca puisi

anak

1.1 Menyimpulkan isi teks pendek (10-

15 kalimat) yang dibaca dengan

membaca lancar

1.2 Menjelaskan isi puisi anak yang

dibaca

Menulis

Menulis permulaan melalui kegiatan

melengkapi cerita dan dikte

4.1 Melengkapi cerita sederhana

dengan kata yang tepat

4.2 Menulis kalimat sederhana yang

didiktekan guru dengan

menggunakan huruf tegak

bersambung dan memperhatikan

penggunaan huruf kapital dan tanda

titik

b. Objek penelitian terbatas pada penggunaan buku ajar di kelas II SD Negeri

Tempuran Probolinggo.

H. Originalitas Penelitian

Orisinalitas dalam penelitian ini dibuktikan berdasarkan hasil pra-research

dan survey tesis maupun jurnal penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul

penelitian ini. Adapun tesis maupun jurnal sebagaimana dimaksud:

Page 33: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

13

Penelitian pertama, Tesis yang ditulis oleh Eka Misminasti (2016) dengan

judul “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia melalui Cerita Islami di

MIN Beji Pasuruan”. Penelitian ini berfokus untuk menghasilkan bahan ajar

bahasa Indonesia melalui cerita islami untuk tematik kelas IV di MIN Beji

Pasuruan. Hasil dari penelitian pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia

melalui cerita islami di MIN Beji Pasuruan secara efektif meningkatkan hasil

belajar siswa dengan melihat nilai rata-rata kelas eksperimen 92 dan dari kels

kontrol 76. Pada uji T dengan menggunakan rumus uji t-tes berkorelasi dengan

tingkat kepercayaan 95% diperoleh hasil t hitung ≥ t tabel yaitu 5,44 ≥ 2,14 artinya

Ho ditolak dan Ha diterima.13

Penelitian kedua, Tesis yang ditulis oleh Novi Niarti dengan judul

“Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif pada Materi

Menyimak untuk Siswa Kelas VI Sekolah Dasar”. Tujuan dari penelitian ini yaitu

untuk mendeskripsikan spesifikasi bahan ajar, menganalisis daya tarik dan

efektivitas multimedia interaktif dalam pembelajaran materi menyimak pada

siswa kelas VI di SDN 1 Surabaya dan SDN 1 Sukamenanti. Penelitian ini

meghasilkan sebuah bahan ajar berbasis multimedia interaktif berupa software

dengan aplikasi Adobe Flash CS 3, analisis data menunjukkan bahwa bahan ajar

13

Eka Misminarti, Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia melalui Cerita Islami di MIN

Beji Pasuruan, (Tesis: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016)

Page 34: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

14

berbasis multimedia interaktif pada materi menyimak efektif dan menarik dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.14

Penelitian ketiga, Tesis yang ditulis oleh M. Dwi Cahyono dengan judul

“Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa indonesia Berbasis

Multimedia untuk Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Khadijah Malang”.

Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran interaktif mendengar cerita

rakyat yang dikemas dalam CD atau file. Penggunaan bahan ajar bahasa Indonesia

berbasis multimedia interaktif mendengar cerita rakyat efektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa. Efektivitas penggunaan bahan ajar ini

meningkat signifikan dapat diihat dari perkembangan sebelum dan sesudah post

test mengalami peningkatan sebesar 9,7%.15

Penelitian yang keempat, Tesis yang ditulis oleh Abd. Aziz Tata Pangasra

dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar mata Pelajaran Fiqh dengan

Pendekatan Kontekstual Berbasis Masyarakat Petani”. Penelitian ini

menghasilkan satu produk bahan ajar, yang berjudul “Mari Belajar Fiqh dengan

Gembira” yang didalamnya telah mencakup tiga komponen sekaligus, yaitu: (1)

panduan guru, (2) panduan siswa, dan (3) materi ajar. Pada penggunaan bahan

ajar ini memiliki tingkat keefektifan dan kemenarikan yang cukup tinggi,

14

Novi Niarti, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif pada Materi Menyimak

untuk Siswa Kelas VI Sekolah Dasar, (Tesis: Universitas Lampung Bandar Lampung, 2017)

15M. Dwi Cahyono, Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis

Multimedia untuk Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Khadijah Malang, (Tesis: Universitas Islam

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016)

Page 35: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

15

berdasarkan rat-rata penilaian siswa terhadap komponen bahan ajar yang

mencapai 80% berarti “baik”.16

Penelitian yang kelima, Jurnal Internasional yang ditulis oleh Farida

Haryati, dkk dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Ketrampilan Berbahasa

Indonesia untuk Siswa kelas X”. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan

produk berupa bahan ajar ketrampilan berbahasa Indonesia untuk siswa SMA

kelas X yang dikembangkan secara menarik, efektif, dan sesuai dengan

kebutuuhan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tertarik

menggunakan bahan ajar ketrampilan bahasa Indonesia untuk siswa SMA kelas

X. Menurut mereka bahasa yang digunakan sangat komunikatif, warnanya

menarik, dan informasi yang disampiakan dalam bahan ajar tersebut adalah

informasi terbaru.17

Tabel 1.1 Persamaan, Perbedaan, dan Originalitas Penelitian

No.

Nama

Peneliti,

Judul dan

Tahun

Penelitian

Persamaan Perbedaan Originalitas

Penelitian

1. Eka

Misminasti,

Pengembangan

Bahan Ajar

Bahasa

Indonesia

melalui Cerita

Islami di MIN

1. Menggunakan

Metode

Pengembangan

Research and

Development

2. Mencakup Bahasan

tentang Materi

Bahasa Indonesia

1. Produk yang

dikembangkan

adalah

pembelajaran

berbasis cerita

islami

2. Memasukkan

nilai-nilai religius

Bahan ajar

yang

dihasilkan

berupa buku

ajar

membaca

dan menulis

permulaan

16

Abd. Aziz Tata Pangasra, Pengembangan Bahan Ajar mata Pelajaran Fiqh dengan Pendekatan

Kontekstual Berbasis Masyarakat Petani, (Tesis: Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang, 2011) 17

Farida Haryati, Mujiyono Wiryotinoyo, Sudaryono, Pengembangan Bahan Ajar Ketrampilan

Berbahasa Indonesia untuk Siswa kelas X, (Jurnal Tekno Pedagogi Universitas Jambi, 2013)

Page 36: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

16

Beji Pasuruan,

2016.

di dalamnnya

3. Penelitian

pengembangan di

ujikan pada kelas

IV MIN

berbasis

kontekstual

untuk siswa

kelas II SD

Negeri

Tempuran

Probolinggo 2. Novi Niarti,

Pengembangan

Bahan Ajar

Berbasis

Multimedia

Interaktif pada

Materi

Menyimak

untuk Siswa

Kelas VI

Sekolah Dasar,

2017.

1. Menggunakan

Metode

Pengembangan

Research and

Development

2. Mencakup

Bahasan tentang

Materi Bahasa

Indonesia

3. Perangkat

digunakan untuk

Sekolah Dasar

1. Produk yang

dikembangkan

adalah

pembelajaran

berbasis

multimedia

interaktif

2. Penelitian

pengembangan di

ujikan pada kelas

VI Sekolah Dasar

3. M. Dwi

Cahyono,

Pengembangan

Bahan Ajar

Pembelajaran

Bahasa

indonesia

Berbasis

Multimedia

untuk Siswa

Kelas V

Madrasah

Ibtidaiyah

Khadijah

Malang, 2016.

1. Menggunakan

Metode

Pengembangan

Research and

Development

2. Mencakup Bahasan

tentang Materi

Bahasa Indonesia

1. Produk yang

dikembangkan

adalah

pembelajaran

berbasis

multimedia

interaktif

2. Penelitian

pengembangan di

ujikan pada kelas

V Madrasah

Ibtidaiyah

4. Abd. Aziz Tata

Pangasra,

Pengembangan

Bahan Ajar

mata Pelajaran

Fiqh dengan

Pendekatan

Kontekstual

Berbasis

Masyarakat

Petani, 2011.

1. Menggunakan

Metode

Pengembangan

Research and

Development

2. Menggunakan

pendekatan

kontekstual

1. Produk yang

dikembangkan

adalah mata

pelajaran fiqh

2. Penelitian

pengembangan di

ujikan pada kelas

VI Madrasah

Ibtidaiyah

5. Farida Haryati,

dkk ,

Pengembangan

1. Menggunakan

Metode

Pengembangan

1. Penelitian

pengembangan di

ujikan pada kelas

Page 37: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

17

Bahan Ajar

Ketrampilan

Berbahasa

Indonesia

untuk Siswa

kelas X, 2013.

Research and

Development

2. Mencakup

Bahasan tentang

Materi Bahasa

Indonesia

X SMA

Bertolak dari kajian terdahulu yang telah dilacak oleh peneliti, maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian tesis yang ditulis oleh peneliti terdahulu diatas,

sama-sama memberi porsi untuk melakukan pengembangan terhadap bahan ajar

yang sudah digunkan oleh sekolah lokasi penelitian termaksud masing-masing

dengan kelemahan-kelemahan yang sudah terdeteksi serta analisis kebutuhan yang

diinginkan oleh masing-masing sekolah. Perbedaannya adalah pada wilayah

kajian yang menjadi tempat penelitian bagi masing-masing peneliti dan obyek

bahan ajar yang dijadikan penelitian serta produk pengembangan yang dihasilkan

dari penelitian masing-masing.

Penelitian pengembangan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah

berobyek pada pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis kontekstual

dengan spesifikasi ketrampilan membaca dan menulis untuk siswa sekolah dasar.

Penelitian terdahulu yang memiliki kedekatan dalam persamaan yaitu penelitian

dari Eka Misminasti dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia

melalui Cerita Islami di MIN Beji Pasuruan” yaitu untuk mata pelajaran Bahasa

Indonesia dengan bahan ajar buku, letak perbedaan dari penelitian tersebut pada

buku yang dikembangkan melalui cerita islami dan nilai-nilai religius.

Page 38: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

18

I. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran, maka diberikan beberapa

definisi operasional tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

1. Pengembangan Bahan Ajar

Pengembangan adalah proses menerjemah spesifikasi design kedalam

suatu wujud fisik tertentu. Proses penerjemahan spesifikasi design tersebut

meliputi identifikasi masalah perumusan tujuan pembelajaranpengembangan

strategi atau metode pembelajaran dan evaluasi keefektifan, efesiensi dan

kemenarikan pembelajaran.18

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.

Dalam penelitian ini pengembangan fokus pada pengembangan bahan ajar

bahasa Indonesia pada ketrampilan membaca dan menulis permulaan dengan

pendekatan kontekstual kontekstual untuk siswa kelas II Sekolah Dasar.

2. Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang dipergunakan oleh

masyarakat Indonesia untuk keperluan sehari-hari, misalnya belajar, bekerja sama

dan berinteraksi.19

18

Fitrotul Uyun, “Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Al-Qur’an Hadist Dengan

Pendekatan Humeneuitik Bagi Kelas V MIN I Malang”, Thesis, (Malang: Program Pascasarjana

Unioversitas Islam Negeri Malang, 2010), hlm.21. 19

Isah Cahyani, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: 2009), cet. Pertama, hlm. 36

Page 39: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

19

3. Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual atau Contectual Teaching and Learning (CTL)

adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang

diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sehari-hari.20

4. Hasil Belajar

Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah

laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif,

afektif, dan psikomotoris.21

20

Depdiknas. 2002. 21

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011), hlm. 3

Page 40: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritik

1. Pengembangan Bahan Ajar

a. Pengertian Pengembangan

Pengembangan yang dalam bahasa inggris disebut development, dalam

bahasa jerman disebut durchfuhrung, mempunyai makna sebagai berikut:

1) Pengolahan frase-frase dan motif-motif dengan detail terhadap tema;

2) Suatu bagian dari karangan yang memperluas, memperdalam dan

menguatkan argumentasi yang terdapat dalam bagian eksposisi.

Pengembangan juga dapat berarti proses, cara untuk meningkatkan mutu

bahasa agar dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Sedangkan pengembang

adalah orang yang mengembangkan.22

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002

Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan

memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti

kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.

Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secaraperlahan

(evolution) dan perubahan secara bertahap.

22

Ebta Stiawan, Kamus besar Bahasa Indonesia edisi III(Http://pusat.bahasa.diknas.go.id/), E-

Book.

Page 41: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

21

Pengembangan menurut para ahli adalah:

1) Seels & Richey: pengembangan berartiproses menterjemahkan atau

menjabarkan spesifikasi rancangan kedalambentuk fitur fisik. Pengembangan

secara khusus berarti proses menghasilkanbahan-bahan pembelajaran.

2) Tessmer dan Richeypengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya

padaanalisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir,

sepertianalisi kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan

produkberdasarkan temuan-temuan uji lapangan.23

3) Iskandar Wiryookusumo mendefinisikan pengembangan adalah upaya

pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar,

berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka

memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar

kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai

dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas

prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke

arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal

serta pribadi mandiri.24

4) Andrew F. Sikulamendefinisikan pengembangan sebagai berikut:

“Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses

pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan

23

Alim Sumarno, Penelitian Kausalitas Komparatif, (Surabaya: e-learning unesa, 2012) 24

Ali Marjan, Pelatihan dan Pengembangan, (Jakarta: Diros Pustaka, 2013) hlm. 5

Page 42: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

22

terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan

teoritis untuk tujuan umum”.25

Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwapengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar,

terencana,terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk

yangsemakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya

untukmenciptakan mutu yang lebih baik.

b. Bahan Ajar

1) Definisi Bahan Ajar

Bahan ajar adalah materi belajar yang mempunyai sifat fisik (yang dapat

diobservasi, bukan merupakan ide-ide atau konsep) yang dipergunakan untuk

memudahkan proses belajar.26

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar di kelas.Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan ajar tertulis

maupun tidak tertulis.27

Menurut Widodo dan Jasmadi menjelaskan bahwa bahan ajar adalah

seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materipembelajaran,

metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesign secarasistematis

dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitumencapai

25

Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000) Hlm.

118 26

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:Kencana, 2010),

hlm.112 27

Sofan Amri, dkk, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran; Pengaruhnya Terhadap Mekanisme

dan Praktek Kurikulum (Jakarta: PT.Prestasi Pustakaraya, 2010), hlm. 159

Page 43: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

23

kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.28

Pengertian ini

menjelaskan bahwa suatu bahanajar haruslah dirancang dan ditulis dengan kaidah

intruksional karena akan digunakan oleh guru untuk membantu dan menunjang

proses pembelajaran.

Dalam website dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajar

merupakan seperangkat materi atau substansi pembelajaran (teaching material)

yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang

dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan

siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis

sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan

terpadu.29

Melihat penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa peran seorang guru

dalam merancang ataupun menyusun bahan ajar sangatlah menentukan

keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan

ajar dapat juga diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara

sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri dan dirancang

sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan adanya bahan ajar, guru akan lebih runtut

dalam mengajarkan materi kepada siswa dan tercapai semua kompetensi yang

telah ditentukan sebelumnya.

28

Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, (Padang: Akademika, 2013) hlm. 1 29

Depdiknas, Pengembangan Bahan Ajar, (Jakarta: direktorat jenderal manajemen pendidikan

dasar dan mengengah, (Direktorat pendidikan sekolah menengah atas, 2008), hlm. 6

Page 44: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

24

2) Karakteristik Bahan Ajar

Ada beragam bentuk buku, baik yang digunakan untuk sekolah maupun

perguruantinggi, contohnya buku referensi, modul ajar, buku praktikum, bahan

ajar, dan bukuteks pelajaran. Jenis-jenis buku tersebut tentunya digunakan untuk

mempermudahpeserta didik untuk memahami materi ajar yang ada di dalamnya.

Sesuai dengan penulisan modul yang dikeluarkan oleh Direktorat Guruan

MenengahKejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

DepartemenPendidikan Nasional Tahun 2003, bahan ajar memiliki beberapa

karakteristik, yaituself instructional, self contained, stand alone, adaptive, dan

user friendly.30

Pertama, self instructional yaitu bahan ajar dapat membuat siswa

mampumembelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang dikembangkan. Untuk

memenuhi karakter self instructional, maka di dalam bahan ajar harus terdapat

tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan antara.

Selain itu, dengan bahan ajar akan memudahkan siswa belajar secara tuntas

dengan memberikan materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit atau

kegiatan yang lebih spesifik.

Kedua, self contained yaitu seluruh materi pelajaran dari satu unit

kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu bahan ajar

secara utuh. Jadi sebuah bahan ajar haruslah memuat seluruh bagian-bagiannya

dalam satu buku secara utuh untuk memudahkan pembaca mempelajari bahan

ajar tersebut.

30

Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, (Padang: Akademika, 2013) hlm. 2

Page 45: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

25

Ketiga, stand alone (berdiri sendiri) yaitu bahan ajar yang dikembangkan

tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama

dengan bahan ajar lain. Artinya sebuah bahan ajar dapat digunakan sendiri tanpa

bergantung dengan bahan ajar lain.

Keempat, adaptive yaitu bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang

tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Bahan ajar harus memuat

materi-materi yang sekiranya dapat menambah pengetahuan pembaca terkait

perkembangan zaman atau lebih khususnya perkembangan ilmu dan teknologi.

Kelima, user friendly yaitu setiap intruksi dan paparan informasi yang

tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk

kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan.

Jadi bahan ajar selayaknya hadir untuk memudahkan pembaca untuk mendapat

informasi dengan sejelas-jelasnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar yang

mampu membuat siswa untuk belajar mandiri dan memperoleh ketuntasan dalam

proses pembelajaran sebagai berikut.

(a) Memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam rangka

mendukungpemaparan materi pembelajaran.

(b) Memberikan kemungkinan bagi siswa untuk memberikan umpan balik

ataumengukur penguasaannya terhadap materi yang diberikan dengan

memberikansoal-soal latihan, tugas dan sejenisnya.

(c) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana atau

kontekstugas dan lingkungan siswa.

Page 46: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

26

(d) Bahasa yang digunakan cukup sederhana karena siswa hanya berhadapan

denganbahan ajar ketika belajar secara mandiri.

3) Jenis-jenis Bahan Ajar

Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun noncetak. Bahan

ajarcetak yang sering dijumpai antara lain berupa handout, buku, modul, brosur,

danlembar kerja siswa. Di bawah ini akan diuraikan penjelasan terkait jenis-jenis

bahan ajar.

(a) Handout

Handout adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada peserta didik ketika

mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian, ada juga yang yang mengartikan

handout sebagai bahan tertulis yang disiapkan untuk memperkaya pengetahuan

peserta didik.31

Guru dapat membuat handout dari beberapa literatur yang

memiliki relevansi dengan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat

ini handout dapat diperoleh melalui download internet atau menyadur dari

berbagai buku dan sumber lainnya.

(b) Buku

Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu pengetahuan hasil

analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku disusun dengan

menggunakan bahasa sederhana, menarik, dilengkapi gambar, keterangan, isi

buku, dan daftar pustaka. Buku akan sangat membantu guru dan siswa dalam

31

Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, (Padang: Akademika, 2013) hlm. 79

Page 47: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

27

mendalami ilmu pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing Secara

umum, buku dibedakan menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut.32

(1) Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan sumber

untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.

(2) Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan

saja,misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.

(3) Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau

pengajardalam melaksanakan proses pengajaran.

(4) Buku bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk

prosespembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang

akandiajarkan.

(c) Modul

Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat

belajarsecara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Oleh karena itu, modul

harusberisi tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi

materipelajaran, informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan

balikan terhadap evaluasi. Dengan pemberian modul, siswa dapat belajar mandiri

tanpa harus dibantu oleh guru.

(d) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas

sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar tersebut secara

mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapat materi, ringkasan, dan tugas yang

32

Ibid,

Page 48: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

28

berkaitan dengan materi. Selain itu siswa juga dapat menemukan arahan yang

terstruktur untuk memahami materi yang diberikan dan pada saat yang bersamaan

siswa diberikan materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.

(e) Buku Ajar

Buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan di sekolah-sekolah dan

di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran dan pengertian

moderen dan yang umum dipahami.

(f) Buku Teks

Buku teks juga dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi

tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam

bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan instruksional yang dilengkapi dengan

sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya

di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program

pengajaran.

Bahan ajar noncetak meliputi bahan ajar dengar (audio) seperti kaset,

radio, piringan hitam, dan compact disc audio. Bahan ajar pandang dengar (audio

visual) seperti video compact disc dan film. Bahan ajar multimedia interaktif

(interactive teachingmaterial) seperti CIA (Computer Assisted Intruction),

compact disc (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis

web (web based learning materials).33

33

Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, (Padang: Akademika, 2013) hlm. 6

Page 49: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

29

4) Fungsi Bahan Ajar

Secara garis besar, fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk mengarahkan

semuaaktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan subtansi

kompetensiyang seharusnya diajarkan kepada siswa. Fungsi bahan ajar bagi siswa

untuk menjadipedoman dalam proses pembelajaran dan merupakan subtansi

kompetensi yangseharusnya dipelajari.

Bahan ajar juga berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaiana hasil

pembelajaran.Bahan ajar yang baik sekurang-kurangnya mencakup petunjuk

belajar, kompetensiyang akan dicapai, isi pelajaran, informasi pendukung, latihan-

latihan, petunjuk kerja,evaluasi dan respon terhadap hasil evaluasi.34

Ketika sebuah bahan ajar telah dibuat dengan kaidah yang tepat, guru akan

dengan mudah mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, di

dalamnya akan ada beberapa kompetensi yang harus diajarkan/dilatihkan kepada

siswa. Selain itu, dari segi siswa, dengan adanya bahan ajar akan lebih tahu

kompetensi apa saja yang harus dikuasai selama program pembelajaran sedang

berlangsung. Siswa jadi memiliki gambaran scenario pembelajaran lewat bahan

ajar.

Karakteristik siswa yang berbeda berbagai latar belakangnya akan sangat

terbantudengan adanya kehadiran bahan ajar, karena dapat dipelajari sesuai

dengankemampuan yang dimilki sekaligus sebagai alat evaluasi penguasaan hasil

belajar karena setiap hasil belajar dalam bahan ajar akan selalu dilengkapi dengan

sebuah evaluasi guna mengukur penguasaan kompetensi.

34

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011)

hlm. 24

Page 50: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

30

Berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi bahan ajar

dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu fungsi dalam pembelajaran klasikal,

pembelajaran individual, dan pembelajaran kelompok.35

1. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain:

2) Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawas dan pengendali proses

pembelajaran (dalam hal ini, siswa bersifat pasif dan belajar sesuai kecepatan

siswa dalam belajar).

3) Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.

2. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual, antara lain:

a. Sebagai media utama dalam proses pembelajaran.

b. Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses

pesertadidik dalam memperoleh informasi.

c. Sebagai penunjang media pembelajaran individual lainnya.

3. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok, antara lain:

a. Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan

caramemberikan informasi tentang latar belakan materi, onformasi tentang

peranorang-orang yang terlibat dalam pembelajaran kelompok, serta

petunjuktentang proses pembelajaran kelompoknya sendiri.

b. Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama, dan apabila

dirancangsedemikian rupa, maka dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Fungsi yang telah dipaparkan tersebut didukung oleh pendapat Esu,

Enukoha & Umoren bahwa bahan ajar memiliki funsi sebagai berikut:36

35

Ibid, hlm 25-26

Page 51: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

31

1. Menfasilitasi siswa dalam pembelajaran dengan konsep yang abstrak;

2. Meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar;

3. Menghemat energi guru untuk berbicara terlalu banyak;

4. Menggambarkan konsep-konsep yang lebih jelas dan lebih baik daripada

hanya kata-kata guru;

5. Membantu mengatasi keterbatasan ruang kelas dan mudah diakses;

6. Membantu untuk memperluas pengetahuan siswa;

7. Meningkatkan motivasi siswa.

Hal tersebut sependapat dengan Opara dan Oguzor bahwa fungsi bahan

ajar adalah:37

1. Sebagai intruksi yang tersusun secara sistematis untuk menfasilitasi proses

pembelajaran;

2. Membantu peserta didik untuk berinteraksi secara individual maupun

kelompok;

3. Memudahkan guru dalam mentranfer pelajaran;

4. Membantu peserta didik untuk belajar dengan kecepatannya mereka sendiri;

5. Memperluas pengetahuan dan pemahaman siswa.

Lebih lanjut Sapta menyebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai (1)

pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses

pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya

36

LivinusOgbondah,An Appraisal of Instructional Materials Used to Educate Migrant Fishermen’s

Children in Rivers State, Nigeria. (International Journal of Scientific Research in Education, 2008)

Jun. 1(1), p. 13-25. 37

Jacinta A Opara & Oguzor, Inquiry Instructional Method and the School Science Curiculum.

Dalam http://bahanajarpendidikan.blogspot.co.id/2016/07/pengertian-bahan-ajar-serta-jenis-

jenis.html diakses pada tanggal 26 Oktoober 2017

Page 52: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

32

diajarkan kepada siswa, (2) pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua

aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi

kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya, dan (3) alat evaluasi

pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.38

Berdasarkan hal tersebut bahan ajar

memegang peranan penting dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu sebagai

sumber belajar bagi siswa untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran.

5) Keunggulan dan Keterbatasan Bahan Ajar

Mulyasa mengungkapkan bahwa ada beberapa keunggulan dari bahan

ajar.Diantaranya adalah sebagai berikut.39

Berfokus pada kemampuan individual siswa, karena pada hakikatnya

siswa memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab

atas tindakan-tindakannya.

Adanya control terhadap hasil belajar mengenai penggunaan standard

kompetensi dalam setiap bahan ajar yang harus dicapai oleh siswa.

Relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya tujuan dan cara

penyampaiannya, sehingga siswa dapat mengetahui keterkaitan antara

pembelajaran dan hasil yang akan diperolehnya.

Selain keunggulan, Mulyasa juga menambahkan bahwa ada beberapa

keterbatasan dari penggunaan bahan ajar.Adapun keterbatasan tersebut sebagai

berikut.

38

Nova Kristian, Suyono, dan Sunaryo, Pengembangan Bahan Ajar Menulis Laporan Penelitian

Berbasis Pengayaan Skemata Bacaan, Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan.

Volume 1, No. 2, Bulan Februari, Tahun 2016. Hlm. 203-213 39

Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, (Padang: Akademika, 2013) hlm. 8

Page 53: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

33

Penyusunan bahan ajar yang baik membutuhkan keahlian tertentu.Hal ini

dimaksudkan bahwa sukses atau gagalnya bahan ajar tergantung pada

penyusunannya.

Sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan, serta

membutuhkanmanajemen pendidikan yang sangat berbeda dari pembelajaran

konvensional, karena setiap siswa menyelesaikan bahan ajar dalam waktu yang

berbeda-beda,bergantung pada kecepatan dan kemampuan masing-masing.

Dukungan pembelajaran berupa sumber belajar, pada umumnya cukup

mahal, karena setiap siswa harus mencarinya sendiri.

Hal senada diungkapkan oleh M. Atwi Suparmanbahwapenggunaan bahan

ajar mempunyai beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut.40

1. Biaya pembelajarannya efisien karena dapat diikuti oleh sejumlah besar

peserta didik.

2. Peserta didik dapat maju menurut kecepatan mereka masing-masing.

3. Bahan ajar dapat direviu dan direvisi setiap saat dan bertahap, bagian demi

bagian untuk meningkatkan efektifitasnya.

4. Peserta didik mendapat umpan balik secara teratur dalam proses belajarnya,

karena proses umpan balik itu dapat diintegrasikan ke dalam bahan ajar.

Selain keuntungan, bahan ajar juga memiliki kekurangan, antara lain

sebagai berikut.

1. Biaya pengembangannya tinggi.

2. Waktu pengembangan lama.

40

M. Atwi Suparman, Design Intruksionl Modern, (Jakarta: Erlangga, 2012) hlm. 286

Page 54: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

34

3. Membutuhkan tim pendesign yang berketerampilan tinggi dan mampu

bekerja sama secara intensif dalam masa pengembangannya.

4. Peserta didik dituntut memiliki disiplin belajar yang tinggi.

5. Fasilitator dituntut tekun dan sabar untuk terus menerus memantau proses

belajar, member motivasi dan melayani konsultasi peserta didik secara

individual setiap kali dibutuhkan.

6) Penyusunan Bahan Ajar

Bahan ajar disusun berdasarkan tujuan atau sasaran pembelejaran yang

hendak dicapai. Paulina Panen mengungkapkan bahwa penyusunan bahan ajar

secara umum dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu menulis sendiri, mengemas

kembali informasi atau teks, dan penataan informasi.41

Adapun penjelasan tiga cara tersebut sebagai berikut.

a) Bahan ajar tulisan sendiri

Bahan ajar dapat ditulis sendiri oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa.

Selain ditulis sendiri guru dapat berkolaborasi dengan guru lain untuk menulis

bahan ajar secara kelompok, dengan guru-guru bidang studi sejenis, baik dalam

satu sekolah atau tidak. Penulisan juga dapat dilakukan bersama pakar, yang

memiliki keahlian di bidang ilmu tertentu.Disamping penguasaan bidang ilmu,

untuk dapat menulis sendiri bahan ajar, diperlukan kemampuan menulis sesuai

dengn prinsip-prinsip instruksional.

Penulisan bahan ajar selalu berlandaskan pada kebutuhan siswa, meliputi

kebutuhan pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan, dan umpan balik.

41

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Bandung: Rosda Karya, 2004) hlm. 11

Page 55: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

35

Untuk itu dalam menulis bahan ajar didasarkan:Analisis materi pada

kurikulum,Rencana atau program pengajaran, danSilabus yang telah disusun.

Materi bahan ajar berupa pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang

tercantum dalam program pembelajaran sesuai dengan silabus.Hasil penyusunan

bahan ajar dari karya sendiri, paling ekonomis, walaupun beban tugasnya berat.

Setiap bab berjumlah lebih kurang 15-25 halaman, untuk pelajaran eksakta 10-20

halaman.

b) Bahan ajar hasil kemasan informasi atau teks (Text Transformation)

Dalam pengemasan informasi, guru tidak menulis bahan ajar sendiri dari

awal, tetapi memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang sudah ada di

pasaran untuk dikemas kembali sehingga berbentuk bahan ajar yang memenuhi

karakteristik bahan ajar yang baik, dan dapat dipergunakan oleh guru dan siswa

dalam proses instruksional. Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan

berdasarkan kebutuhan. Kemudian ditulis kembali/ulang dengan gaya bahasa

yang sesuai untuk menjadi bahan ajar (diubah), juga diberi tambahan kompetensi

atau keterampilan yang akan dicapai, bimbingan belajar, latihan, tes, serta umpan

balik agar mereka dapat mengukur sendiri kompetensinya yang telah dicapai.

Keuntunganya, cara ini lebih cepat diselesaikan dibanding menulis

sendiri.Sebaiknya memperoleh ijin dari pengarang buku aslinya.

c) Penataan informasi (Kompilasi)

Selain menulis sendiri bahan ajar juga dapat dilakukan melaluikompilasi

seluruh materi yang diambil dari buku teks, jurnal, majalah, artikel, koran, dll.

Proses ini disebut pengembangan bahan ajar melalui penataan informasi

Page 56: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

36

(kompilasi). Proses penataan informasi hampir sama dengan proses pengemasan

kembali informasi. Namun dalam proses penataan informasi tidak ada perubahan

yang dilakukan terhadap bahan ajar yang diambil dari buku atau informasi yang

ada di pasar. Jadi materi dikumpulkan kemudian difoto copy secara

langsung.Sumber materi berasal dari buku teks dan sebagainya tersebut, dipilah-

pilah, kemudian disusun berdasarkan tujuan atau standar kompetensi atau

mengikuti silabus.

Berdasarkan uraian di atas, maka pengembangan bahan ajar bahasa

Indonesia berbasis kontekstual ini, disusun dengan cara text transformation.

Peneliti memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang sudah ada, kemudian

peneliti mengemas kembali sehingga berbentuk bahan ajar yang memenuhi

karakteristik bahan ajar yang baik, dan dapat dipergunakan oleh guru dan siswa

dalam proses instruksional. Selanjutnya, peneliti menulis kembali/ulang dengan

gaya bahasa yang sesuai untuk menjadi bahan ajar.

2. Bahasa Indonesia SD/MI

a. Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Indonesia SD/MI

Bahasa pada dasarnya merupakan sistem simbol yang ada di alam, dan

seluruh simbol yang ada di alam pada dasarnya adalah bahasa. Karena bahasa

adalah simbol, maka di alam ini tidak hanya manusia yang berbahasa.42

Jadi,

semua makhluk di alam ini memiliki bahasa hanya saja dengan simbol-simbol

yang berbeda. Bahasa berfungsi untuk alat komunikasi, saat berkmunikasi atau

bercakap kadang terjadi beda bahasa sehingga kadang menimbulkan

42

Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa (Mengungkap Hakikat Bahasa, Makna Dan Tanda),

(Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet ke-3, 2014), hlm 23.

Page 57: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

37

ketidakpahaman makna bahasa tersebut. Mengingat bahasa sangat penting untuk

setiap mekhluk di alam, maka perlu adanya pembelajaran untuk bahasa tersebut.

Dalam proses belajar mengajar bahasa berturut-turut akan kita dapati (1)

murid, yaitu objek yang akan dikenai proses itu, dan yang diharapkan mempunyai

sikap dan kemampuan yang lebih baik setelah proses belajar mengajar itu selesai;

(2) guru, sebagai subjek yang bertugas melaksanakan proses belajar mengajar itu,

baik sebagai fasilitator, sebagai informatory, maupun sebagai pembimbing; (3)

bahan pembelajaran, yakni sesuatu yang harus disampaikan oleh guru kepada

murid dalam proses belajar mengajar itu; dan (4) tujuan pengajaran, yakni

sesuatu yang akan dicapai melalui proses belajar mengajar itu.43

Keempat variabel ini mempunyai hubungan fungsional dalam kegiatan

belajar mengajar itu, dan turut menentukan keberhasilan belajar itu. Murid yang

cerdas, rajin dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi tentu akan memperoleh

hasil belajar yang baik daripada murid yang kurang cerdas, malas, dan tidak

mempunyai motivasi belajar. Guru yang cerdas, rajin, kreatif, dan mempunyai

dedikasi tinggi dengan tugasnya tentu akan memberi hasil yang lebih baik

daripada guru yang kurang cerdas, agak malas, tidak kreatif, dan menjalankan

tugas sekedar menjalankan saja. Penjelasan tersebut didukung oleh penelitian dari

Murtiningsih yang menjelaskan bahwa motivasi belajar, sarana belajar, dan

percaya diri secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa,

43

Abdull Chaer dan Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal, (Jakarta: Rinek Cipta Cet

Ke-2, 2004), hlm. 203-204

Page 58: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

38

yaitu 94,4% sedangkan 5,6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang

diteliti.44

Untuk mempermudah pengajaran, maka pelajaran yang disajikan harus

disesuaikan dengan jenjang tingkatan belajar dan juga tujuan belajar. Tujuan

pengajaran biasanya termasuk di dalam buku pedoman yang harus diacu guru

dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, yang disebut kurikulum.

Di dalam kurikulum tiap jenjang pendidikan biasanya disebutkan tujuan

kurikulernya, tujuan instruksionalnya, silabus, metode yang harus digunakan, cara

evaluasi, dan sumber/alat belajar. Semua yang disebutkan dalam kurikulum itu

(metode, cara evaluasi, dan sumber/alat belajar) juga turut menentukan

keberhasilan belajar.45

Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah belajar

komunikasi, tapi selain itu bahasa Indonesia juga digunakan untuk kepentingan

penguasaan ilmu pengetahuan.46

Pendidikan bahasa Indonesia merupakan salah

satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah. Maka mata

pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di bangku SD karena disitu

diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat

mengimplementasikan ketrampilan berbahasa. Seperti membaca,menyimak,

menulis dan berbicara. Permendiknas No. 22 Tahun 2006, Bahasa memiliki peran

sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan

44

Murtiningsih, Pengaruh Motivasi Belajar, Sarana Belajar, dan Percaya Diri terhadap Hasil

Belajar IPS Siswa Penerima BSM (Bantuan Siswa Miskin) SMP Negeri di Surabaya, (Jurnal

Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan, Vol. 5 No. 2), hlm. 178-191 45

Abdull Chaer dan Leonie Agustina, hlm. 204 46

Yunus Abidin, Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendekatan Karakter, (Bandung: Refika

Aditama, 2013) hlm. 6

Page 59: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

39

merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.

Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,

budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,

berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan

menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada

dalam dirinya.47

Selain itu pembelajaran bahasa Indonesia SD/MI diarahkan untu

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik

secara lisan maupun secara tulisan. Pada hal lainnya, pembelajaran bahasa

Indonesia juga diharapkan dapat menumbuhkan apresisasi siswa terhadap hasil

karya sastra Indonesia.48

b. Bahan Ajar Bahasa Indonesia SD/MI

Secara sempit bahan ajar disebut dengan materi pembelajaran. Materi

pembelajaran yang dimaksud ialah materi pembelajaran yang meliputi prinsip

relevansi, konsistensi, dan kecukupan.49

Adapun materi yang tercakup pada

pelajaran Bahasa Indonesia sebagai berikut:50

1) Pengetahuan kebahasaan yang mencakup unsur ilmu bahasa, baik secara

mikro maupun makro.

47

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 48

Zulela, Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012), hlm. 4 49

Yunus Abidin, Pembelajaran Bahasa, hlm. 33 50

Yunus Abidin, Pembelajaran Bahasa, hlm. 34

Page 60: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

40

2) Pengetahuan kesastraan yang mencakup teori sastra, sejarah sastra, dan kritik

sastra yang semuanya bermuara pada kegiatan apresiasi dan ekspresi sastra.

3) Ketrampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis.

4) Sikap dan karakter berbahasa yang ditandai dengan adanya kebanggaan,

kecintaan, dan ketaatan atas norma berbahasa yang dilandasi dengan nilai-

nilai budaya bangsa.

Berdasarkan uraian diatas, bahan ajar bahasa Indonesia berbasis

kontekstualyang dikembangkan oleh peneliti memuat materi ketrampilan

berbahasa yaang meliputi membaca dan menulis permulaan untuk kelas II SD/MI.

c. Karakteristik dan Perkembangan Anak Usia SD/MI

Anak SD/MI berada pada usia 6 – 12 tahun. Pada usia ini anak

beradapada periode operasional. Dalam hal ini anak dapat berpikir logis

mengenaibenda-benda konkret. Adapun dalam perkembangan bahasanya

berada pada fasesemantik yaitu anak dapat membedakan kata sebagai

symbol dan konsep yangterkandung dalam kata.

Berdasarkan hal tersebut,karakteristik anak SD/MI pada masa awal

antara lain:

1) Adanya korelatif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan

jasmanidengan prestasi sekolah.

Page 61: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

41

2) Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-

peraturanpermainan yang tradisional.

3) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.

4) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain,kalau hal

itudirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.

5) Kalau tidak menyelesaikan suatu soal,maka soal itu dianggapnya

tidakpenting.

6) Pada masa ini terutama pada umur 6 – 8 tahun anak menghendaki

nilaiyang baik tanpa mengingat apakah memang prestasinya pantas

diberi nilaibaik atau tidak.51

Adapun karakteristik anak SD pada kelas lanjut adalah:

1) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.

Halini menimbulkan kecenderungan untuk membandingkan

pekerjaanpekerjaanyang praktis.

2) Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.

3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan

matapelajaran khusus,yang oleh para ahli yang mengikuti teori

factorditafsirkan sebagai mulainya menonjol faktor –faktor.

4) Sampai kira-kira umur 11 tahun,anak membutuhkan guru atau

orangorangdewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan

memenuhikeinginannya, setelah melewati umur 11 pada umumnya anak

51

Isah Cahyani,Pembelajaran Bahasa Indonesia (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Departemen Agama Republik Indonesia,2013) , hlm. 46

Page 62: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

42

menghadapitugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan

sendiri.

5) Pada masa ini anak memandang nilai atau angka rapor sebagai

ukuranyang tepat mengenai prestasi sekolah.

6) Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya

untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini biasanya

anak-anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan tradusional,

mereka membuat peraturan sendiri.

d. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Kelas Rendah

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan ungtuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan

baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi

terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran bahasa

Indonesia diharapkan terjadinya kegiatan berbahasa, yakni kegiatan menggunakan

bahasa. Kegiatan berbahasa mencakup kegiatan mendengarkan, kegiatan

berbicara, kegiatan membaca dan kegiatan menulis.52

Kegiatan mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis itu digunakan dalam berkomunikasi, yaitu oleh

seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Bahasa dalam berkomunikasi

digunakan untuk bertukar pikiran, perasaan, pendapat imajinasi, dll, sehingga

terjadi kegiatan sahut-menyahut.

Bahasa menunjang keberhasilan dalam pembelajaran agar dapat

mempelajari dan menguasai semua mata pelajaran. Pelajaran bahasa di kelas-kelas

52

Maman Suryaman, Metodologi Pembelajaran Bahasa, (Yogyakarta: UNY Press, 2012) hlm. 19

Page 63: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

43

rendah dalam pelaksanaannya tidak lepas dengan mata pelajaran lain seperti IPA,

IPS, Matematika, dll. Sehingga keempat aspek berbahasa yaitu mendengarkan,

berbicara, membaca dan menulis sebaiknya mendapat porsi yang seimbang. Mata

pelajaran bahasa Indonesia di SD bertujuan agar anak memiliki kemampuan

sebagai berikut:53

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,

baik secara lisan maupun tulis.

2) Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan dan bahasa negara.

3) Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif

untuk berbagai tujuan.

4) Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

5) Menikmati dan memanfaatkan karya satra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa.

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya

dan intelektual manusia Indonesia.

Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SD untuk aspek

menulis adalah agar siswa memiliki kemempuan melakukan berbagai kegiatan

menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk

kaangan sederhana, petunjuk, surat, pengumuman, dialog, formulir, teks pidato,

53

Ibid, hlm. 5

Page 64: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

44

laporan, ringkasan, parafrase, serta berbagai karya sastra untuk anak berbentuk

cerita, puisi dan pantun.

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia adalah salah satu

program yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan

berbahasa siswa, serta sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Standar

kompetensi ini merupakan dasar bagi anak untuk memahami dan merspon situasi

lokal, regional, nasional, dan global. Harapan adanya standar kompetensi mata

pelajaran bahasa Indonesia ini adalah:54

1) Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,

kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap

hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri.

2) Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa

siswa dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar.

3) Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan

kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan

siswanya.

4) Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan

program kebahasaan dan kesastraan di sekolah.

5) Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan

kesastraan sesuai dengan keadaan siswa dan sumber belajar yang tersedia.

54

Ibid, hlm. 4

Page 65: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

45

6) Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan

kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap

memperhatikan kepentingan nasional.

Berikut ini merupakan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD) membaca dan menulis, dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas II semester I.

Tabel 2.1 SK, KD Bahasa Indonesia Kurikkulum KTSP

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

Memahami teks pendek dengan

membaca lancar dan membaca puisi

anak

1.3 Menyimpulkan isi teks pendek (10-

15 kalimat) yang dibaca dengan

membaca lancar

1.4 Menjelaskan isi puisi anak yang

dibaca

Menulis

Menulis permulaan melalui kegiatan

melengkapi cerita dan dikte

4.3 Melengkapi cerita sederhana

dengan kata yang tepat

4.4 Menulis kalimat sederhana yang

didiktekan guru dengan

menggunakan huruf tegak

bersambung dan memperhatikan

penggunaan huruf kapital dan tanda

titik

Berdasarkan uraian diatas, pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya di

kelas rendah, harus mempertimbangkan kesesuaian dengan perkembangan siswa

sesuai kelasnya. Kualitas hasil pembelajaran Bahasa Indonesia dipengaruhi

berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah bahan ajar yang

digunakan dalam proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Proses tersebut

menyangkut pemberian materi ajar kepada siswa, kegiatan guru dan siswa,

interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan bahan ajar, alat dan

Page 66: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

46

lingkungan belajar serta cara dan alat evaluasi serta kesesuaian dengan kebutuhan

perkembangan anak itu sendiri. Guru sebagai model dalam berbahasa (membaca

dan menulis) selama proses pembelajaran berlangsung serta bertindak sebagai

fasilitator dan memberikan umpan balik yang positif.

e. Membaca Menulis Permulaan

1) Membaca Permulaan

a) Pengertian Membaca Permulaan

Membaca dapat diartikan sebagai suatu metode yang digunakan untuk

berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu

mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang

tertulis.55

Menurut Lernenr kemampuan membaca merupakan dasar untuk

menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia permulaan sekolah tidak

segera memiliki kemampuan membaca, ia akan mengalami kesulitan dalam

mempelajari bidang studi lain.56

Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu

proses menafsirkan simbl-simbol dan lambang-lambang dalam bahasa yang

diikuti oleh pengalaman pembaca yang digunakan sebagai alat untuk

menginterpretasikan simbol-simbol dan lambang-lambang tersebut sehingga

menjadi suatu kata atau kalimat yang mempunyai makna. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa membaca permulaan adalah suatu aktivitas untuk

mengenalkan rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa.

55

Taringan, Henry Guntur, Pengajaran Sintaksis, (Bandung: Angkasa, 1985), hlm. 8 56

Rini Utami Aziz, Jangan Biarkan Anak Kita Berkesulitan Belajar, (Solo: Tiga Serangkai, 2006)

hlm. 15

Page 67: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

47

Membaca ada dua yaitu membaca permulaan yang dipelajari siswa kelas 1

dan 2, dan membaca pemahaman yang dipelajari siswa sejak kelas 3. Membaca

permulaan ini dipelajari di kelas 1 dan 2 mempunyai tujuan agar siswa memiliki

kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang tepat.

Selain itu, membaca permulaan sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut.

b) Tujuan Membaca Permulaan

Iskandarwassid menyampaikan bahwa tjuan pembelajaran membaca

permulaan bagi peserta didik adalah sebagai berikut: (1) mengenali lambang-

lambang (simbol-simbol bahasa), (2) mengenali kata dan kalimat, (3) menemukan

ide pokok dan kata-kata kunci, dan (4) menceritakan kembali isi bacaan pendek.57

Menurut Herusantosa, tujuan pembelajaran membaca permulaan agar

peserta didik mampu memahami dan menyuarakan kalimat sederhana yang ditulis

dengan intonasi yang wajar, peserta didik dapat membaca kata-kata dan kalimat

sederhana dengan lancar dan tepat dalam waktu yang relatif singkat.58

c) Penyebab Kurang Lancar Membaca

Secara umum sebab-sebab kurang lancarnya membaca dapat berasal dari

beberapa faktor. Djmarah mengelompkkannya ke dalam dua kategori, yaitu:

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor penyebab yang berasal

dari dalam diri siswa itu sendiri. Penyebab yag muncul dari dalam diri antara lain

57

Iskandarwassid, dkk, Stratrgi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008)

hlm. 289 58

Herusantosa, Tujuan Pembelajaran Membaca Permulaan, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, 1992) hlm. 20

Page 68: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

48

bersifat: kognitif (ranah cipta), seperti: rendahnya kapasitas intelektual/

intelegensi siswa, afektif (ranah rasa), seperti: labilnya emosi dan sikap, dan

psikomotor (ranah karsa), seperti: terganggunya alat-alat indra penglihatan dan

pendengaran (mata dan telinga).

Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar, yang meliputi semua

situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar

siswa. Faktor lingkungan ini meliputi: lingkungan keluarga, contohnya:

ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya tingkat

kehidupan ekonomi keluarga. Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya:

wilayah perkampungan kumuh (slum area) dan teman sepermainan (peer group)

yang nakal. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah

yang buruk, seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang

berkualitas rendah.

Hal ini senada dengan pendapat Mulyono bahwa kurangnya lancar

membaca secara khusus akan menjadi faktor penghambat dalam kegiatan

membaca. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

(1) Siswa kurang mengenal huruf, bunyi bahasa (fonetik), dan bentuk kalimat

(2) Siswa tidak memahami makna kata yang dibacanya

(3) Adamua perbedaan dialek siswa dengan pengucapan bahasa Indonesia yang

baku

(4) Siswa terlalu cepat membaca karena kemungkinan perasaannya tertekan

(5) Siswa bingung meletakkan posisi kata

Page 69: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

49

(6) Siswa bingung membaca huruf yang bunyinya sama, seperti: bunyi huruf /b/

dengan /p/,

(7) Siswa kurang mengerti tentang arti tanda baca, maka tanda baca tidak perlu

diperhatikannya

(8) Terjadinya keragu-raguan dalam membaca.

2) Menulis Permulaan

a) Pengertian Menulis Permulaan

Menurut Nurbiana menulis merupakan salah satu media untuk

berkomunikasi, dimana anak dapat menyampaikan makna, ide, pikiran dan

perasaannya melalui untaian kata-kata yang bermakna. Anak mulai menulis

dimulai dengan kegiatan mencorat-coret (scribbing) sekitar usia 2 tahun atau 3

tahun. Keahlian motorik halus anak berkembang sedemikian rupa sehingga anak

mulai sanggup menulis huruf-huruf pada masa awal kanak-kanak.59

Poerwadarminta nurbiana menjelaskan bahwa menulis memiliki batasan

sebagai berikut: (1) membuat huruf, angka dan lainnya dengan pensil, kapur dan

lainnya, dan (2) mengekspresikan pikiran atau perasaan seperti mengarang,

membuat surat, dan lainnya dengan tulisan.60

Hal ini senada dengan pernyataan

Badudu nurbiana yang mengemukakan bahwa menulis adalah menggunakan pena

dan pensil diatas kertas, kain ataupun papan yang menghasilkan huruf, kata,

maupun kalimat.61

59

Dhieni Nurbiana, Metode Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011) hlm. 310 60

Ibid, 61

Dhieni Nurbiana, Metode Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005) hlm. 38

Page 70: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

50

Kemampuan menulis merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa

tulis yang bersifat produktif, artinya kemampuan menulis ini merupakan

kemampuan-kemampuan yang menghasilkan tulisan.

Menulis permulaan merupakan kegiatan yang memerlukan kemampuan

yang bersifat kompleks kemampuan yang diperlukan antara lain kemampuan

berfikir secara teratur dan logis, kemampuan mengungkapkan pikiran atau

gagasan secara jelas, dengan menggunakan bahasa yang efektif dan kemampuan

menerapkan kaidah tulis menulis dengan baik.

b) Tujuan Menulis Permulaan

Ketrampilan menulis permulaan dengan baik tidak dapat dimiliki oleh

seorang anak dengan begitu saja. Perlu adanya latihan terbimbing dari seorang

guru yang berkompeten dalam mengarahkan dan membimbing dengan terus

menerus dan teratur. Dengan demikian pembelajaran menulis permulaan melalui

pendekatan guru adalah kegiatan belajar mengajar yang menerapkan proses

bimbingan dan latihan dalam menulis permulaan.

Tujuan ketrampilan menulis permulaan pada anak usia dini adalah melatih

mtorik halus anak agar mampu mengarahkan dan menyeimbangkan antara gerak

tangan dan pikiran yang dituangkan melalui coretan di atas kertas. Kegiatan

menulis permulaan pada anak diawali dari kegiatan cara memegang pensil yang

baik.

Disamping itu, tujuan menulis permulaan pada anak adalah melukiskan

lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa tulis yang dapat

Page 71: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

51

dibaca oleh orang lain. Untuk menghasilkan suatu tulisan yang baik haruslah

banyak melatih diri dan seorang guru haruslah membimbingnya.

c) Langkah-langkah dalam Pengajaran Menulis Permulaan

Adapun langkah-langkah menulis permulaan menurut Suprapto adalah

sebagai berikut:62

(1) Pengenalan huruf. (a) Guru terlebih dahulu mengenalkan bunyi suatu tulisan

atau huruf yang terdapat pada kata-kata dalam kalimat. (b) Guru

menunjukkan suatu gambar benda atau anak yang ada hubungannya dengan

huruf yang hendak diperkenalkan siswa. (c) Guru memperkenalkan nama-

nama dan menunjukkan gambar.

(2) Latihan. Latihan diperlukan agar anak mengenal, dan terampil dalam

memegang pensil yang baik. Latihan tersebut antara lain: (a) Latihan

memegang pnsil dan sikap duduk. (b) Latihan gerakan tangan. (c) Guru

sambil bercerita menuliskan contoh-contoh pembuatan garis-garis di papan

tulis. (d) Guru menugaskan siswa untuk mengikuti menggerakkan tangan di

udara dengan pensil yang belum diruncingkan. (e) Anak diberi latihan

membuat garis di buku tulis. (f) Guru memperhatikan sikap duduk, dan cara

memegang pensil. (g) Guru memeriksa hasil kerja anak. (h) Guru juga

menerangkan bentuk-bentuk yang lain dengan langkah-langkah seperti diatas.

(3) Menjiplak. Menjiplak adalah menirukan atau menebalkan suatu tulisan

dengan menindas tulisan yang telah ada. Maksudnya adalah untuk melatih

62

Suprapto, Pelaksanaan Menulis di Sekolah Dasar, (Makalah disampaikan pada Pelatihan

Pengawas TK/SD, 1992) hlm. 6

Page 72: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

52

gerakan jari-jari anak dalam menuliskan suatu tulisan. Mengeblat dapat

dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah: (a) Memakai karbon, dan

(b) memakai kertas tipis.

(4) Menulis nama. Guru memberi tugas pada anak untuk menuliskan huruf awal

nama benda, orang, jalan dan sebagainya yang terdapat dilingkungan sekitar.

3) Membaca Menulis Permulaan

a) Pengertian Membaca dan Menulis Permulaan

Pembelajaran membaca dan menulis di Sekolah Dasar terbagi menjadi dua

tahap yaitu membaca menulis permulaan yang diberikan di kelas I dan II, serta

membaca dan menulis lanjutan diberikan di kelas III, IV, V dan VI.Membaca

menulis permulaan merupakan jenjang dasar yang menjadi landasan bagi

pendidikan selanjutnya.Perhatian perlu ditekankan pada belajar membaca menulis

permulaan.Sebab kegagalan dalam belajar membaca menulis dapat menjadi

kendala bagi kelanjutan siswa pada jenjang pendidikan ditingkat atasnya.

Darmiyati dan Budiasih mengungkapkan bahwa “membaca permulaan di

kelas I dan kelas II merupakan pembelajaran membaca tahap awal kemampuan

membaca yang diperoleh suswa di kelas I dan kelas II akan menjadi dasar

pembelajaran membaca di kelas berikutnya”.63

Membaca permulaan merupakan

tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa

belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca

dan menangkap isi bacaan dengan baik.Oleh karena itu guru perlu merancang

63

Darmiyati Zuchdi dan Budiasih. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah.

(Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud, 1997) hal. 57

Page 73: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

53

pembelajaran membaca dengan baik, sehingga mampu menumbuhjan kebiasaan

membaca sebagai suatu yang menyenangkan.

Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki

ketrampilan kemampuan membaca yang sesungguhnya, tetapi masih dalam tahap

belajar untuk memperoleh ketrampilan atau kemampuan membaca.Membaca pada

tingkatan ini merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan

itulah siswa dituntut dapat menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut,

untuk memperoleh kemampuan membaca diperlukan tiga syarat, yaitu

kemampuan membunyikan 1) lambang-lambang tulisan, 2) penguasaan kosakata

untuk memberi arti, dan 3) memasukkan makna dalam kemahiran bahasa.

Membaca permulaan merupakan suatu proses ketrampilan dan kognitif. Proses

ketrampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambing-lambang fonem,

sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan lambing-lambang fonem

yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu kata atau kalimat.64

b) Tujuan Membaca dan Menulis Permulaan

Membaca menulis permulaan termasuk dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia yang termuat dalam GBPP Bahasa Indonesia kelas I dan II. Adapun

tujuan pembelajaran membaca menuis permulaan di kelas I adalah sebagai

berikut:65

64

Sri Nuryati, Pembelajaran Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Di Kelas Awal

Sekolah Dasar. (Jurnal Sekolah Dasar, 2007) hal. 1-2 65

Depdikbud, Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Depdikbud, 1994) hlm. 86

Page 74: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

54

(1) Siswa mampu menulis kata-kata dan kalimat sederhana dan membaca dengan

lafal dan intonasi yang wajar.

(2) Siswa mampu menuliskan kegiatan sehari-hari dengan kalimat sederhana.

(3) Siswa mengenal sifat-sifat dan watak yang baik melalui bacaan, cerita

percakapan dan kegiatan sehari-hari.

(4) Siswa mampu memahami bermacam-macam cerita.

(5) Siswa mampu melafalkan kata-kata dalam bait-bait yang sesuai dengan anak.

(6) Siswa mampu menceritakan dan menuliskan tentang benda-benda yang

dikenang.

Sedangkan tujuan pembelajaran membaca dan menulis di kelas II adalah

sebagai berikut:

(1) Siswa mampu membaca bacaan pendek dengan lafal dan informasi yang

wajar.

(2) Siswa mampu memahami cerita yang didengar atau dibaca yang dapat

mengajukan atau menjawab pertanyaan serta dapat menceritakan kembali.

(3) Siswa mampu membaca puisi yang sesuai untuk anak-anak.

(4) Siswa mampu mengungkapkan perasaan dengan kalimat sederhana mengenai

bermacam-macam sifat, kebiasaan dan watak pelaku dalam bacaan atau cerita

yang didengarkan.

(5) Siswa mampu menuliskan pesan, perasaan dan keinginannya.

Page 75: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

55

3. Pembelajaran Kontekstual

a. Pengertian Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual (Contextual

Teaching and Learning)

Secara harfiah, kontekstual berasal dari kata context yang berarti

“hubungan, konteks, suasana, dan keadaan konteks”.Sehingga, pembelajaran

kontekstual diartikan sebagai pembelajaran yang berhubungan dengan konteks

tertentu.Pembelajaran kontekstualbukanlah suatu konsep baru dalam dunia

pendidikan. Penerapan pembelajarankontekstual di kelas-kelas Amerika telah

dilakukan sejak tahun 1916 olehJohn Dewey, yang pada saat itu mengusulkan

suatu kurikulum danmetodologi pengajaran yang dikaitkan dengan pengembangan

minat danpengalaman siswa.66

Hal ini sejalan dengan pernyataan Blanchard

dalamSuryanti, bahwa pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang

terjadidalam hubungan yang erat dengan pengalaman siswa yang sesungguhnya.67

Lebih lanjut Johnson menguraikan pengertian CTL dalam kutipan

berikut:68

The CTL system is an educational process that aims to help

student’s see meaning in the academic material they are

studying by connecting academic subjects with the context of

their daily lives, that is, with the context of their personal,

social, and cultural circumstance.

66

Suryanti dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif (Surabaya: UNESA University Press, 2008)

hlm. 2 67

Ibid, 68

Elaine B.Johnson, CTL Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-

Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna (Bandung: Kaifa, 2011) hlm. 19

Page 76: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

56

Kutipan tersebut memberikan suatu penegasan bahwa CTL

merupakanproses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk

melihat makna dari materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi

tersebut ke dalam konteks kehidupan sehari-hari mereka (konteks pribadi, sosial

dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara

fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan/konteks ke

permasalahan/konteks lainnya.69

Menurut Suprijonopendekatan pembelajaran kontekstual atau Contexstual

Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata, dan

mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat. Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan

prosedur pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna

bahan pelajaran yang mereka pelajari, dengan cara menghubungkannya dengan

konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya

masyarakat.Sehingga, proses belajar tidak hanya berpengaruh pada hasil belajar

yang menjadi tujuan pembelajaran, namun memberikan kebermaknaan

pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat dalam konteks dunia nyata peserta

didik.70

69

Moh. Rudiyanto, “The Implementation of Contextual Teaching and Learning (CTL) in English

Class” Jurnal OKARA , Volume II, Nomor 4 (Nopember, 2009),hlm. 232. 70

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka

Belajar, 2009) hlm. 79

Page 77: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

57

Jhonson mengungkapkan bahwa pendekatan kontekstual adalah

pembelajaran yang bertujuan menolong siswa melihat makna di dalam materi

akademik dengan konteks kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks

keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. Hal ini berarti, bahwa pembelajaran

kontekstual memungkinkan siswa menghubungkan isi materi dengan konteks

kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna.71

Sanjaya mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual

adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses

keterlibatan siswa secara penuh, untuk dapat memahami materi yang dipelajari,

dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata, sehingga mendorong

siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.72

Penjelasan lebih

lanjut dikemukakan oleh Muchith bahwa pendekatan kontekstual merupakan

pembelajaran yang bermakna dan menganggap tujuan pembelajaran adalah situasi

yang ada dalam konteks tersebut, konteks itu membantu siswa dalam belajar

bermakna dan juga untuk menyatakan hal-hal yang abstrak.73

Pernyataan selaras juga diungkapkan oleh Komalasari bahwa pendekatan

pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan

antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik

71

Johnson, Elaine, Contextual Teaching and Learning, (California: Corwin Press, Inc, 2006) hlm.

15 72

Sanjaya, W. S/’/;lkkiitrategi Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2006) hlm.

109 73

Muchith, M. Saechan, Pembelajaran Kontekstual, (Semarang: Rasail Media Group, 2008) hlm.

86

Page 78: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

58

dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara, dengan

tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya.74

Ditjen Dikdasmenmenyebutkan terdapat tujuh komponen utama

pendekatan pembelajaran kontekstual, yaitu (1) Constructivism

(Konstruktivisme); (2) Inquiry (Menemukan); (3) Questioning (Bertanya); (4)

Learning community (Masyarakat belajar); (5) Modelling (Pemodelan); (6)

Reflection (Refleksi); dan (7) Authentic assessment (Penilaian

autentik).Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontekstual

yang menganggap bahwa siswa membangun sendiri pengetahuannya secara

bertahap dan memberinya makna melalui pengalaman nyata.Siswa terlibat secara

aktif dan merupakan subjek utama pembelajaran.Siswa tidak lagi “menerima”

pengetahuan, melainkan “mengonstruksi” pengetahuannya sendiri dengan bantuan

guru.75

Dari beberapa uraian mengenai pengertian pengajaran dan pembelajaran

kontekstual di atas, maka dalam penelitian ini CTL dapat disimpulkan sebagai

suatu konsep pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dan aktivitas kelas

dengan kehidupan dan pengalaman nyata siswa. Dalam CTL proses belajarnya

diarahkan untuk mengasah daya kreativitas siswa, pola berpikir kritis siswa, dan

kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah dengan mengaplikasikan

pengetahuan yang dimiliknya dalam kehidupan sehari-hari.

74

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. (Bandung: Refika

Aditama, 2010) hlm. 7 75

Firdaus Su’udiah,dkk, Pengembangan Buku Teks Tematik Berbasis Kontekstual, (Jurnal

Internaional pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Vol. 1 No. 9 September 2016),

hlm. 1744-1748

Page 79: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

59

b. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual memiliki beberapa karakteristik yang khas, yang

membedakannya dengan pendekatan pembelajaran lain. Karakteristik

pembelajaran kontekstual menurut Depdiknasadalah:

1) kerjasama, 2) saling menunjang, 3) menyenangkan, 4) tidak

membosankan, 5) belajar dengan gairah, 6) pembelajaran terintegrasi, 7)

siswa aktif, 8) sharing dengan teman, 9) menggunakan berbagai sumber,

10) siswa kritis dan guru kreatif, 11) dinding kelas dan lorong-lorong

penuh dengan hasil karya siswa, dan 12) laporan kepada orang tua bukan

rapor, melainkan hasil karya siswa.

Sounders menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual difokuskan pada

REACT (Relating: belajar dalam konteks pengalaman hidup; Experiencing:

belajar dalam konteks pencarian dan penemuan; Applying: belajar ketika

pengetahuan diperkenalkan dalam konteks penggunaannya; Cooperating: belajar

melalui konteks komunikasi interpersonal dan saling berbagi; Transfering: belajar

penggunaan pengetahuan dalam suatu konteks atau situasi baru).76

Trianto

menambahkan bahwa karaketristik pendekatan kontekstual, yaitu (1) kerjasama;

(2) saling menunjang; (3) menyenangkan, mengasyikkan; (4) tidak membosankan

76

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. (Bandung: Refika

Aditama, 2010) hlm. 8

Page 80: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

60

(joyfull, comfortable); (5) belajar dengan bergairah; (6) pembelajaran terintegrasi;

dan (7) menggunakan berbagai sumber siswa aktif.77

Penjelasan lebih lanjut dikemukakan oleh Komalasari bahwa karakteristik

pembelajaran kontekstual meliputi pembelajaran yang menerapkan konsep

keterkaitan (relating), konsep pengalaman langsung (experiencing), konsep

aplikasi (applying), konsep kerjasama (cooperating), konsep pengaturan diri (self-

regulating), dan konsep penilaian autentik (authentic assessment).78

Berdasarkan berbagai pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan

bahwa pembelajaran kontekstual memiliki ciri khusus, yakni pembelajaran yang

mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi kehidupan nyata, mengarahkan

siswa untuk berpikir kritis dengan melakukan eksplorasi terhadap konsep dan

informasi yang dipelajari, serta adanya penerapan penilaian autentik untuk menilai

pembelajaran secara holistik.

c. Komponen-komponen Pembelajaran Kontekstual

Menurut Muslichpendekatan pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh

komponen utama, yaitu:79

1) Konstruktivisme (Constructivism)

Konstruktivisme merupakan landasan filosofis pendekatan pembelajaran

kontekstual, bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit

77

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan Implementasinya dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta : Bumi Aksara,2011) hlm. 101 78

Komalasari, Kokom.. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. hlm. 13 79

Muslich, M. (Ed. ). Melaksanakan PTK itu mudah ( Classrom action research) pedoman praktis

bagi guru profesional. Edisi 1, Catakan ke 6. (Jakarta: Bumi Aksara,2012) hlm. 44

Page 81: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

61

melalui sebuah proses. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep,

atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.Manusia harus mengonstruksi

pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Menurut

pandangan konstruktivisme, tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut

dengan cara: (a) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa; (b)

memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri; dan (c)

menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.

2) Inkuiri (Inquiry)

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis

kontekstual. Inkuiri artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat

fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.

3) Bertanya (Questioning)

Bertanya adalah cerminan dalam kondisi berpikir.Bertanya dalam

pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing,

dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa, kegiatan bertanya

dimaksudkan untuk menggali informasi, mengkomunikasikan apa yang sudah

diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.

Bertanya adalah proses dinamis, aktif, dan produktif serta merupakan fondasi dari

interaksi belajar mengajar.

4) Masyarakat Belajar (Learning Community)

Page 82: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

62

Konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Ketika menggunakan pendekatan

pembelajaran kontekstual di dalam kelas, guru disarankan selalu melaksanakan

pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-

kelompok yang anggotanya heterogen, yang pandai mengajari yang lemah, yang

tahu memberi tahu yang belum tahu, yang cepat mendorong temannya yang

lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi usul, dan seterusnya.

5) Pemodelan (Modeling)

Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu

contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Dalam pembelajaran kontekstual, guru

bukanlah satu-satunya model.Pemodelan dapat dirancang dengan melibatkan

siswa.Seseorang bisa ditunjuk dengan memodelkan sesuatu berdasarkan

pengalaman yang diketahui.

6) Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir

kebelakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan ketika pembelajaran. Refleksi

merupakan respons terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru

dipelajari.Nilai hakiki dari komponen ini adalah semangat instropeksi untuk

perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.

7) Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Page 83: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

63

Penilaian autentik adalah upaya pengumpulan berbagai data yang dapat

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa.Data dikumpulkan dari

kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan pembelajaran.

Selaras dengan paparan tersebut, Depdiknasmengemukakanbahwa

pendekatan pengajaran kontekstual harus menekankan pada hal-hal sebagai

berikut.80

(1) Belajar berbasis masalah (problem-based learning)

(2) Pengajaran autentik (authentic instruction)

(3) Belajar berbasis inkuiri (inquiry-based learning)

(4) Belajar berbasis proyek (project-based learning)

(5) Belajar berbasis kerja (work-based learning)

(6) Belajar jasa layanan (service learning)

(7) Belajar kooperatif (cooperative learning)

Sebuah kelas dikatan menggunakan pendekatan Contextual

Teachingand Learning (CTL) jika menerapkan ketujuh prinsip tersebut dalam

pembelajarannya. Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diterapkan

dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang

bagaimanapun keadaannya.81

Berdasarkan uraian pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran

80

Depdiknas, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Dasar, (Jakarta: Depdiknas, 2003)

hlm. 4-8 81

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), hlm. 106

Page 84: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

64

memiliki komponen yang komprehensif. Komponen-komponen tersebut

mencakup proses konstruktivis, melakukan proses berpikir secara sistematis

melalui inkuiri, kegiatan bertanya antara siswa dengan guru maupun sesama

siswa, membentuk kerjasama antarsiswa melalui diskusi, adanya peran model

untuk membantu proses pembelajaran, melibatkan siswa dalam melakukan

refleksi pembelajaran, serta penilaian sebenarnya yang dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung sampai diperoleh hasil belajar.

d. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Kontekstual

Setiap pendekatan, model, atau teknik pembelajaran memiliki prosedur

pelaksanaan yang terstruktur sesuai dengan karakteristiknya. Begitupun dengan

pendekatan kontekstual, berikut ini langkah-langkah penerapan pendekatan

kontekstual dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh Trianto, yaitu:82

1) Kembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan

cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan

keterampilan bertanya.

2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.

3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

4) Ciptakan masyarakat belajar.

5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

82

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan Implementasinya dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hlm. 111

Page 85: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

65

7) Lakukan penilaian yang sebenarnya (authentic assesment) dengan berbagai

cara.

Pendapat selaras dikemukakan oleh Mulyasabahwa terdapat lima elemen

yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pendekatan kontekstual,yakni:83

1) Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh

peserta didik.

2) Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian-bagiannya

secara khusus (dari umum ke khusus).

3) Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara:

1. menyusun konsep sementara

2. melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan tanggapan dari orang

lain

3. merevisi dan mengembangkan konsep.

4) Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktikkan secara langsung apa-

apa yang dipelajari.

5) Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan

pengetahuan yang dipelajari.

Berdasarkan paparan pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

langkah-langkah dalam penerapan pendekatan kontekstual, yang selanjutnya

diimplikasikan pada penelitian ini diawali dengan pengonstruksian pengetahuan

yang dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari, dan dikaitkan dengan

83

Mulyasa. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2013) hlm. 111

Page 86: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

66

konteks dunia nyata. Mengembangkan pengetahuan awal siswa dengan bertanya.

Adanya model sebagai alat bantu penyampaian materi. Dilanjutkan dengan proses

inkuiri melalui kegiatan diskusi antara siswa dengan guru, maupun sesama siswa.

Hasil dari proses ini dipresentasikan melalui diskusi kelas dan diakhiri dengan

refleksi berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan.Penilaian keseluruhan

kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan penilaian autentik.

Implikasi pendekatan kontektual seperti ini menjadi tugas guru untuk

membantu siswa mencapai tujuannya, dengan maksud guru lebih banyak

merancang strategi daripada pemberian informasi bahan pelajaran.

e. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan CTL

Kelebihan dan kelemahan selalu terdapat dalam setiap model, strategi, atau

metode pembelajaran. Namun, kelebihan dan kelemahan tersebut hendaknya menjadi

referensi untuk penekanan-penekanan terhadap hal yang positif dan meminimalisir

kelemahan-kelemahannya dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurut Sanjaya

kelebihan pendekatan kontekstual adalah sebagai berikut:84

1) Menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif

dalam proses pembelajaran.

2) Dalam pembelajaran kontekstual siswa belajar dalam kelompok, kerjasama,

diskusi, saling menerima dan memberi.

3) Berkaitan secara riil dengan dunia nyata.

4) Kemampuan berdasarkan pengalaman.

5) Dalam pembelajaran kontekstual perilaku dibangun atas kesadaran sendiri.

84

Sanjaya, W. Strategi Pembelajaran. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006) hlm. 111

Page 87: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

67

6) Pengetahuan siswa selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang

dialaminya.

7) Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja sesuai dengan kebutuhan.

Pembelajaran kontekstual dapat diukur melalui beberapa cara, misalnya

evaluasi proses, hasil karya siswa, penampilan, observasi, rekaman,

wawancara, dll.

Selanjutnya, kelemahan pendekatan kontekstual menurut Komalasariyaitu

1) jika guru tidak pandai mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan

nyata siswa, maka pembelajaran akan menjadi monoton, 2) jika guru tidak

membimbing dan memberikan perhatian yang ekstra, siswa sulit untuk melakukan

kegiatan inkuiri, dan membangun pengetahuannya sendiri.85

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Hamalik memberikan pengertian tentang hasil belajar adalah

sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorangyang dapat diamati

dan diukur bentuk pengetahuan, sikap danketerampilan.Perubahan tersebut dapat

diartikan sebagai terjadinyapeningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari

sebelumnya danyang tidak tahu menjadi tahu.86

Sependapat dengan penyataan

85

Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. hlm. 15 86

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), hlm. 30

Page 88: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

68

Romiszowski yang mengartikan hasil belajar sebagai perilaku yang diperoleh

siswa setelah melalui proses belajar, dapat berupa pengetahuan dan ketrampilan.87

Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telahdicapai

oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalammempelajari materi

pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupanilai saja, akan tetapi dapat

berupa perubahan atau peningkatan sikap,kebiasaan, pengetahuan, keuletan,

ketabahan, penalaran, kedisiplinan,keterampilan dan lain sebagainya yang menuju

pada perubahan positif.

Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnyayang telah

mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dariseseorang yang dapat

dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuankurang. Jadi dengan adanya hasil

belajar, orang dapat mengetahuiseberapa jauh siswa dapat menangkap,

memahami, memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu pendidik dapat

menentukan strategi belajar mengajar yang lebih baik.88

Hasil belajar Bahasa Indonesia di SD menurut Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan adalah agar anak memiliki kemampuan sebagai berikut:89

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,

baik secara lisan maupun tulis.

2) Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa

persatuan dan bahasa negara.

87

Nur Maziyah Ulya, Pengaruh Metode Pembelajaran dan Tipe Kepribadian Terhadap Hasil

Belajar Bahasa Arab. (Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10, No. 1, April 2016 88

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2010), hlm 42. 89

Maman Suryaman, Metodologi Pembelajaran Bahasa, hlm. 5

Page 89: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

69

3) Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif

untuk berbagai tujuan.

4) Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

5) Menikmati dan memanfaatkan karya satra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa.

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya

dan intelektual manusia Indonesia.

b. Indikator Hasil Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputisegenap ranah

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman danproses belajar siswa.

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan datahasil belajar siswa adalah

mengetahui garis besar indicator dikaitkandengan jenis prestasi yang hendak

diungkapkan atau diukur.Indikatorhasil belajar menurut Benjamin S.Bloom

dengan Taxonomy of EducationObjectives membagi tujuan pendidikan menjadi

tiga ranah, yaitu ranahkognitif, afektif, psikomotorik.90

Pengembangan dari

masing-masingranah dapat kita lihat pada table dibawah ini.

90

Burhan Nurgiantoro,Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah,(Yogyakarta:BPFE,

1988), hlm 42.

Page 90: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

70

Tabel 2.2

Jenis dan Indikator Hasil Belajar91

No Ranah Indikator

1. Ranah kognitif

a. Pengetahuan

(Knowledge)

b. Pemahaman

(Comprehension)

c. Penerapan

(Application)

d. Analisis

(Analysis)

e. Menciptakan,

membangun

(Synthesis)

f. Evaluasi

(Evaluation)

Mengidentifikasi, mendefinisikan, mendaftar,

mencocokkan, menetapkan, menyebutkan, melabel,

menggambarkan, memilih.

Menerjemahkan, merubah, menyamarkan,

menguraikan dengan kata-kata sendiri, menulis

kembali, merangkum, membedakan, menduga,

mengambil kesimpulan, menjelaskan

Menggunakan, mengoperasikan,

menciptakan/membuat perubahan, menyelesaikan,

memperhitungkan, menyiapkan, menentukan

Membedakan, memilih, membedakan, memisahkan,

membagi, mengidentifikasi, merinci, menganalisis,

membandingkan.

Membuat pola, merencanakan, menyusun,

mengubah, mengatur, menyimpulkan, menyusun,

membangun, merencanakan.

Menilai, membandingkan, membenarkan,

mengkritik, menjelaskan, menafsirkan,

mersngkum, mengevaluasi.

2. Ranah Afektif

a. Penerimaan

(Receiving)

b. Menjawab/me

nanggapi

(Responding)

c. Penilaian

(Valuing)

d. Organisasi

(Organization)

Mengikuti, memilih, mempercayai, memutuskan,

bertanya, memegang, memberi, menemukan,

mengikuti.

Membaca, mencocokkan, membantu, menjawab,

mempraktekkan, memberi, melaporkan, menyambut,

menceritakan, melakukan, membantu.

Memprakarsai, meminta, mengundang, membagikan,

bergabung, mengikuti, mengemukakan, membaca,

belajar, bekerja, menerima, melakukan, mendebat

Mempertahankan, mengubah, menggabungkan,

mempersatukan, mendengarkan, mempengaruhi,

mengikuti, memodifikasi, menghubungkan,

91

Kenneth D. Moore, Effective Instructional Strategies From Theory to Practice, (London: Sage

Publications, Inc, 2005)

Page 91: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

71

e. Menentukan

ciri-ciri nilai

(Characterizat

ion by a value

or value

complex)

menyatukan

Mengikuti, menghubungkan, memutuskan,

menyajikan, menggunakan, menguji, menanyai,

menegaskan, mengemukakan, memecahkan,

mempengaruhi, menunjukkan.

3. Ranah

psikomotor

a. Gerakan

Pokok

(Fundamental

Movement)

b. Gerakan

Umum

(Generic

Movement)

c. Gerakan

Ordinat

(Ordinative

Movement)

d. Gerakan

Kreativ

(Creative

Movement)

Membawa, mendengar, memberi reaksi,

memindahkan, mengerti, berjalan, memanjat,

melompat, memegang, berdiri, berlari

Melatih, membangun, membongkar, merubah,

melompat, merapikan, memainkan, mengikuti,

menggunakan, menggerakkan

Bermain, menghubungkan, mengaitkan,

menerima, menguraikan, mempertimbangkan,

membungkus, menggerakkan, berenang,

memperbaiki, menulis

Menciptakan, menemukan, membangun,

menggunakan, memainkan, menunjukkan,

melakukan, membuat, menyusun

Dengan melihat tabel di atas kita dapat menyimpulkan bahwa dalam hasil

belajar harus dapat mengembangkan tiga ranah yaitu: ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor. Dalam penelitian ini difokuskan pada salah satu ranah dalam teori

hasil belajar yaitu pada ranah kognitif.

Page 92: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

72

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu factor

intern yang berasal dari siswa tersebut, dan factor eksternyang berasal dari luar

diri siswa tersebut.92

Faktor dari diri siswa terutama adalah kemampuan yangdimilikinya.Faktor

kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadaphasil belajar yang dicapai

siswa. Seperti yang telah dikemukakan olehClark, bahwa hasil belajar siswa di

sekolah 70% dipengaruhi olehkemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh

lingkungan. Selain faktorkemampuan siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi

belajar, minatdan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak

faktorlainnya. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yanglogis

dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahantingkahlaku yang

diniati dan disadarinya.Siswa harus merasakan adanyakebutuhan untuk belajar

dan berprestasi.

Meskipun demikian, hasil yang dicapai masih juga bergantungdari

lingkungan.Artinya, ada faktor-faktor yang berada diluar dirinyayang dapat

menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai.Salah satu lingkungan

belajar yang paling dominan mempengaruhi hasilbelajar di sekolah adalah

kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran adalahtinggi rendahnya atau efektif

tidaknya proses belajar mengajar dalammencapai tujuan pengajaran.

92

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses BelajarMengajar,(Bandung:PT Sinar Baru Algensindo,

2000), hlm. 39-40.

Page 93: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

73

B. Kajian Teori Membaca dan Menulis dalam Perspektif Islam

Dalam ketrampilan membaca dan menulis Allah SWT memerintahkan

secara umum kepada orang mukmin yang mana terdapat dalam ayat dari Al-

Quran yang pertama kali di wahyukan kepada Rasulullah SAW adalah sebagai

berikut:

يخلق١خلقٱلريزبكٱسنبٱقسأ س ٱلكسموزبكٱقسأ٢هيعلقٱل

ي٤ٱلقلنعلنبٱلري٣ س ٥نهالنيعلعلوٱل

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan,” (1)

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.” (2) “Bacalah, dan

TuhanmulahYang Maha Pemurah,” (3) “Yang mengajar (manusia) dengan

perantaran qalam (pena),” (4) “Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.”(5) (QS. Al-Alaq: 1-5).93

Ayat pertama dari al-Qur’an memerintahkan kepada ummat manusia

melalui Rasulullah untuk membaca. Iqra sebuah perintah tekstual yang memiliki

cakupan dan pengaruh yang sangat luas. Perintah membaca dalam surat al-Alaq

ini diulangi 2 kali.Pengulangan tersebut sebagai penegasan terhadap arti pentingya

membaca disamping itu untuk meningkatkan minat baca dengan motivasi bahwa

orang yang membaca akan mencapai derajat terpuji.94

93

Al-Qur’an dan Terjemahannya, Percetakan Al-Qur’an Raja Fahad, kementrian urusan keislaman.

Arab Saudi. 1431H. QS. Al-Alaq : 1-5 94

Ahmad Syaukani, Materi Pembelajaran / Bahan Ajar Menurut SuratAl-Alaq 1-5. Di posting

pada 20 Maret 2013

http://syaukani-ahmad.blogspot.com/2013/03/materi-pembelajaran-bahan-ajar-menurut.html

Page 94: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

74

Membaca dalam ayat tersebut memiliki arti yang luas.Disamping perintah

untuk membaca ayat-ayat Qauliyah, membaca disitu juga dimaksudkan untuk

mengamati ayat-ayat kauniyah yakni alam dan segala isinya. Dengan membaca

tanda-tanda (Qur’an, alam dan manusia sendiri) diharapkan manusia dapat

mengenal dan menghayati eksistensi Tuhannya. Membaca merupakan sarana

pembelajaran manusia untuk dapat mendalami kualitas dirinya sehingga ia dapat

menjaga perannya sebagai khalifah di bumi. Anjuran membaca yang tertuang

dalam kata iqro’ bersifat edukatif.Yang mana pendidikan menjadi anjuran utama

dalam membentuk kesempurnaan diri. Adapun kalimat bis ismi robbikal lazii

kholak menuai makna trasendensi yang menjadi penopang segala aktifitas

makhluk.95

Demikian besar manfaat membaca yang dijanjikan Allah dalam ayat ke 3

surat al-Alaq ini ; anugrah ilmu pengetahuan, wawasan, pemahaman, kearifan,

kebijaksanaan dan lain-lain yang merupakan ciri-ciri kemuliaan yang terpancar

dari kemulaiaan Allah “wa rabbukal akram”.96

Dalam Surat al-Alaq 1-5 ini betapa Allah SWT.sangat apresiatif terhadap

ilmu pengetahuan. Dia memberi isyarat pentingnya manusia untuk belajar

membaca dan menulis dan menganalisa dari segala yang ada ini dengan diberi

potensi akal sebagai pisau pengasahnya. Dengan membaca dan menulis, manusia

akan eksis menjadi khalifah di bumi sebagaimana yang dijanjikan-Nya. Dengan

diawali membaca, menulis dan selanjutnya mengetahui jagat raya dan dibalik

95

Ibid, 96

Ibid,

Page 95: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

75

semuanya, kemudian manusia beriman, disinilah baru nampak kedudukan

manusia yang tinggi, sebagaimana Allah SWT.berfirman:

أيهاٱلريي فيي إذاقيللكنتفسحىا ا لسءاهى يفسحٱفسحىافٱلوج ٱلل لكن

قيل ٱشزوافٱشزواوإذا وٱللهٱلريييسفع هكن ٱلرييءاهىا نٱلعلأوتىا

و ت دزج ١١بواتعولىىخبيسٱلل

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. Al-Mujaadilah: 11)97

Dalam surat az-Zumar ayat 9 Allah menegaskan bahwa kedudukan orang

yang berilmu tidak sama dengan orang yang tidak berilmu. Firman Allah SWT:

ي أه ءااء ت ق ٱليلهى يحرز وقائوا زبهٱلخسةساجدا زحوت ۦ ويسجىا

سأولىاٱلريييعلوىىوٱلرييقلهليستىي إوايترك بليعلوىى ٩ٱللب

97

Al-Qur’an dan Terjemahannya, Percetakan Al-Qur’an Raja Fahad, kementrian urusan keislaman.

Arab Saudi. 1431H. QS. Al-Al-Mujaadilah : 11

Page 96: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

76

Artinya: “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang

yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut

kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah:

"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak

mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima

pelajaran”.(Q.S. Az-Zumar : 9)98

Dalam suatu riwayat Rasulullah Saw bersabda :

حدثنا علي بن عمر بن احمد الحا فظ, حدثنا محمد بن منصور بن ابي

الجحم المروزيو, حدثنا نص بن علي, حدثنا خالد بن يزيد, صاحب

اللؤلؤ, عن ابي جعفر الرازي, عن الربيع بن انس, عن انس بن مالك,

رضي هللا تعالي عنه.

يه وسلم " من خرج في و عن ا نس, قا ل : قل رسول هللا صل هللا عل

طلب العام , فهو في سبيل هللا حتي يرجع.

رواه الترمذي, وقل : حديث حسن

Artinya :

Telah diceritakan kepada kami dari ali ibnu umar ibnu ahmad al hafidz, dan

diceritakan kepada kami dari muhammad ibnu mansur ibnu abil jahmi al

marzawiyyu, dan diceritakan dari nasrun ibnu ali, di ceritakan pada kami dari

kholid ibnu yazid, shohibul lu’lu’, dari abi ja’far ar rozi, dari robi’ ibnu anas, dari

anas ibnu malik ra. Nabi Muhammad SAW berkata “barang siapa yang keluar

98

Al-Qur’an dan Terjemahannya, Percetakan Al-Qur’an Raja Fahad, kementrian urusan keislaman.

Arab Saudi. 1431H.QS. Al-Az-Zumar : 9

Page 97: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

77

untuk menuntut ilmu maka dia berarti berjuang di jalan Allah sampai dia

kembali”. (H.R. At-Tirmidzi, hadits hasan)99

Maksud dari hadis diatas ialah orang yang menuntut ilmu, sejak keluar

dari rumah sampai ia kembali, termasuk orang yang berjuang di jalan Allah SWT.

Hal ini menunjukkan bahwa betapa besarnya penghargaan Rosulullah SAW

kepada orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Dan apabila ia

mati dalam menuntut ilmu insyaAllah ia termasuk mati syahid. Hadits tersebut

memotivasi agar kita semua gemar untuk menuntut ilmu.

C. Kerangka Teori Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis

Kontekstual

Berikut merupakan kerangka teori pengembangan bahan ajar bahasa

Indonesia berbasis kontekstual kelas 2 dalam gambar 2.1:

99

Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi. Riyadussolihin. (Riyadh : Darussalam,

Hadis ke 8 Bab tentang ilmu)

Page 98: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

78

Gambar 2.1

Kerangka Teori Pengembangan Bahan Ajar

Mengkaji Permasalahan

(ditemukan perlu adanya buku ajar membaca dan menulis permulaan

Bahasa Indonesia berbasis kontelstual

Mengkaji mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas II

Mengkaji setiap BAB pada

buku BSE Bahasa

Indonesia ketrampilan

membaca dan menulis

kelas II

Mengkaji hakikat bahan

ajar

Mengkaji setiap BAB pada

buku BSE Bahasa

Indonesia kelas II yang

diadopsi dalam bahan ajar

Menetapkan Model Pengembangan

Menetapkan komponen-komponen bahan ajar membaca dan menulis:

(1) kata pengantar, (2) petunjuk buku (3) pedoman penggunaan buku,

(4) kegiatan apersepsi, (5) kegiatan belajar, (6) tahukah kamu, (7)

uji kompetensi, (8) latihan setiap bab, (9) refleksi dan (10) daftar

referensi.

Melakukan Prosedur Pengembangan

Hasil Pengembangan

Buku ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual kelas II

terbukti meningkatkan hasil belajar dari hasil uji coba lapangan.

Page 99: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

79

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Model pengembangan ini mengacu pada model pengembangan Dick &

Carey. Menurut pendekatan ini terdapat beberapa komponen yang akan diikuti di

dalam proses pengembangan dan perancangan tersebut yang berupa urutan

langkah-langkah.100

Adapun urutan pengembangan dan perancangan secara

lengkap adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi tujuan pengajaran (identity instructional goals)

2. Melakukan analisis instruksional (conducting a goal analysis)

3. Mengidentifikasi tingkah laku awal/karakteristik siswa (identity entry

behaviours, characteristics)

4. Merumuskan tujuan kinerja (write performance objectives)

5. Pengembangan tes acuan patokan (develop criterian-referenced test items)

6. Pengembangan strategi pengajaran (develop instructional strategy)

7. Pengembangan atau memilih pengajaran (develop and select instructional

materials)

8. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif (design and conduct

formative evaluation)

9. Revisi pengajaran (instructional revitions)

100

Trianto, Mendesign Model PembelajaranInovatif-Progresif(Jakarta: KencanaPrenada

Media Group, 2009), hlm. 186-187

Page 100: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

80

10. Menulis perangkat (design and conduct formative evaluation)

Urutan perancangan dan pengembangan secara lengkap ditunjukkan pada

bagan berikut:101

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Pengembangan Bahan Ajar

101

Benny A. Pribadi. Model Design Sistem Pembelajran. (Jakarta: PT. Dian Rakyat,

2009), hlm 100

MenulisBahan Ajar

Merancang Dan

MelakukanTesFormatif

MengembangkanTesEvaluas

i

MengembangkanStrategiPengajaran

MengembangkandanMemili

hBahan Ajar

RevisiPengajaran

MenulisTujuanPembelajaran

MengidentifikasiIndikatorPe

mbelajaran MengidentifikasiTingkahLa

kuAwal

MengidentifikasiStandar

KompetensidanKompetensi

Dasar

Page 101: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

81

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

1. Mengidentifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengacu pada lempiran Permendikbud No 22 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD & MI, teridentifikasi Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar yang terdapat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas II semester 1.

Tabel 3.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas II semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

Memahami teks pendek dengan

membaca lancer dan membaca puisi

anak

1.5 Menyimpulkan isi teks pendek (10-

15 kalimat) yang dibaca dengan

membaca lancar

1.6 Menjelaskan isi puisi anak yang

dibaca

Menulis

Menulis permulaan melalui kegiatan

melengkapi cerita dan dikte

4.5 Melengkapi cerita sederhana

dengan kata yang tepat

4.6 Menulis kalimat sederhana yang

didiktekan guru dengan

menggunakan huruf tegak

bersambung dan memperhatikan

penggunaan huruf capital dan tanda

titik

2. Mengidentifikasi Indikator Pembelajaran

Langkah selanjutnya dikembangkan indicator sebagai tolak ukur

pencapaian pemahaman siswa dan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas II semester 1. Berikut penjabaran indikatornya:

Page 102: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

82

Tabel 3.2 Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Membaca

Memahami teks

pendek dengan

membaca lancer dan

membaca puisi anak

1.7 Menyimpulkan isi teks

pendek (10-15 kalimat)

yang dibaca dengan

membaca lancar

1.8 Menjelaskan isi puisi

anak yang dibaca

1.5.1 Membaca teks

pendek dengan

intonasi yang benar

1.5.2 Menyimpulkan isi

teks pendek yang

dibaca

1.5.3 Menceritakan

kembali isi puisi

dengan kata-kata

sendiri

Menulis

Menulis permulaan

melalui kegiatan

melengkapi cerita dan

dikte

4.7 Melengkapi cerita

sederhana dengan kata

yang tepat

4.8 Menulis kalimat

sederhana yang

didiktekan guru dengan

menggunakan huruf

tegak bersambung dan

memperhatikan

penggunaan huruf

capital dan tanda titik

4.5.1 Melengkapi kalimat

sederhana

berdasarkan gambar

4.8.1 Menulis kalimat

sederhana

3. Mengidentifikasi Tingkah Laku Awal

Meliputi observasi tingkah awal/krakteristik siswa selama proses

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Hal ini bertujuan untuk

mengidentifikasi perilaku dan karakteristis siswa kelas II SD Negeri Tempuran

Probolinggo, menganalisis kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia, dan menganalisis buku ajar siswa kelas II SD Negeri Tempuran

Probolinggo. Kegiatan ini dilakukan dengan cara wawancara kepada wali kelas II

selaku guru kelas. Dari kegiatan wawancara tersebut didapatkan bahwa selama ini

di SD Negeri Tempuran Probolinggo interaksi guru dan siswa di kelas dalam

Page 103: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

83

proses pembelajaran kurang dapat membuat siswa menguasai secara optimal

materi yang disampaikan. Hal ini terjadi karena setiap siswa memiliki kecepatan

dan kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami materi pelajaran. Selain itu

juga dikarenakan kurangnya bahan ajar yang memadai kebutuhan guru maupun

siswa.

Karakteristik siswa yang berbeda-beda dalam menyerap pelajaran

membuat guru harus mampu mendesign buku ajar yang mengacu pada individu

siswa. Untuk itu perlu adanya buku ajar yang dapat digunakan sebagai sarana

belajar mandiri siswa. Bahan pembelajaran yang sistematis dan menarik

diharapkan mampu memotivasi sisw untuk belajar secara mandiri di luar kelas.

Sehingga proses pembelajaran akan tetap dapat berlangsung sampai siswa dapat

mengasai materi yang dipaparkan.

4. Menulis Tujuan Pembelajaran

Meliputi rumusan mengenai kemampuan atau perilaku yang diharapkan

dapat dimiliki siswa sesudah mengikuti program pembelajaran menggunakan

bahan ajar bahasa Indonesia berbasis kontekstual, kemampuan atau perilaku

tersebut harus dirumuskan secara spesifik dan operasionals ehingga dapa tdiamati

dan diukur. Dengan demikian, tingkat pencapaia nsiswa dalam perilaku yang ada

dalam tujuan pembelajaran dapat diukur dengan tes.

Tujuan pembelajaran berperan sebagai acuan dalam mengembangkan

strategi pembelajaran dan penyusunan kisi-kisi tes pembelajaran.

Page 104: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

84

5. Mengembangkan Tes Evaluasi

Langkah berikutnya, mengembangkan instrumen penilaian berdasarkan

tujuan khusus pembelajaran. Instrumen penilaian yang akan dirumuskan oleh

peneliti adalah instrumen penilaian yang ada di dalam buku ajar dan instrumen

penilaian pre test dan post test. Instrumen pretest dan post test digunakan untuk

mengetahui apakah terdapat keberhasilan dalam menggunakan buku ajar.

Instrumen penilaian yang ada didalam pembelajaran mengacu pada

indikator pembelajaran.

Tabel 3.3

Instrumen Penilaian

Bab Kompetensi

Dasar

Indikator Jenis Penilaian Instrumen Penilaian

1

2

4

Menyimpulkan isi

teks pendek (10-15

kalimat) yang

dibaca dengan

membaca lancar

Menjelaskan isi

puisi anak yang

dibaca

Membaca teks

pendek dengan

intonasi yang benar

Menyimpulkan isi

teks pendek yang

dibaca

Menceritakan

kembali isi puisi

dengan kata-kata

sendiri

Tes Tertulis

Tes Tertulis

5.5.1 Menjawab

pertanyaan tentang

isi bacaan.

5.5.2 Menjelaskan kembali

dengan kalimat

sendiri isi teks yang

dibaca.

1. Menjawab

pertanyaan tentang

isi puisi

2. Menceritakan

kembali isi puisi

3

5

Melengkapi cerita

sederhana dengan

kata yang tepat

Menulis kalimat

sederhana yang

didiktekan guru

dengan

menggunakan

Melengkapi kalimat

sederhana

berdasarkan gambar

Menulis kalimat

sederhana

Tes Tertulis

Tes Tertulis

1. Menentukan pokok-

pokok isi cerita

2. Melengkapi cerita

rumpang dengan kata

yang tepat

1. Menulis kata-kata

yang didiktekan guru

2. Menyusun kata

menjadi kalimat

3. Menulis kalimat

Page 105: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

85

huruf tegak

bersambung dan

memperhatikan

penggunaan huruf

capital dan tanda

titik

dengan huruf tegak

bersambung.

6. Mengembangkan Strategi Pengajaran

Strategi pembelajaran yang akan dikembangkan merujuk pada tujuan

pembelajaran yang di tetapkan, materi pembelajaran dan karakteristik peserta

didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pebelajaran dirancang dengan

inovatif dan menyenangkan agar peserta didik dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan baik. Strategi pembelajaran tersebut terancang dalam sebuah

rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian diimplementasikan dalam

proses pembelajaran. Adapun strategi yang digunakan dalam penerapan

pembelajaran ini yaitu kontekstual atau CTL, yang terbagi menjadi 3 tahap:

kegiatan pendahuluan; kegiatan inti; dan kegiatan penutup.

Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran

b. Guru membuka pembelajaran dengan salam

c. Guru mengajak siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-

masing dengan dipimpin oleh salah satu siswa

d. Guru menanyakan kabar siswa dan kehadiran siswa

Page 106: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

86

e. Guru mengadakan apersepsi, sebagai penggalian pengtahuan awal siswa

terhadap materi yang akan diajarkan.

f. Dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa “siapa yang bisa membaca

huruf ini?”

g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

h. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok

terdiri dari 4 orang.

i. Guru membagikan dua buku pendamping Bahasa Indonesia pada setiap

kelompok.

Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh komponen

utama, yaitu:

a. Tahap Konstruktivisme, Inkuiri, dan Pemodelan (Contructivism)

1) Menugaskan siswa berdiskusi kelompok untuk membaca huruf abjad yang

ada di buku pendamping halaman 8 secara bergantian.

2) Menugaskan siswa berdiskusi kelompok mengerjakan buku pendamping

halaman 13.

3) Menugaskan siswa berdiskusi kelompok mengamati benda-benda di dalam

dan di luar kelas dan menuliskan benda-benda yang di awali dengan huruf

b dan d.

b. Bertanya (Questioning)

Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai hasil pengamatan benda-

benda yang di awali dengan huruf b dan d.

Page 107: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

87

c. Menemukan (Inquiri)

Guru memberi perintah untuk mengisi buku pendamping hal 14-16 dengan

melakukan diskusi dengan kelompoknya.

d. Belajar (Learning Community)

1) Guru menugaskan perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil diskusi

kelompoknya.

2) Guru menugaskan kelompok yang tidak sedang melaporkan untuk

mengoreksi bersama apakah sudah tepat pekerjaan temannya.

e. Pemodelan (Modeling)

1) Guru memberi contoh cara menyusun kalimat acak menjadi kalimat yang

tepat.

2) Guru menugaskan kelompok untuk mengerjakan soal dalam bentuk kartu

huruf yang disusun menjadi kalimat

f. Refleksi (Reflection)

Guru bertanya jawab dengan siswa tentang perasaan siswa setelah belajar

hari ini.

Kegiatan Penutup

g. Penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)

1) Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan dinilai oleh guru.

Page 108: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

88

2) Guru membahas hasil pekerjaan siswa dan memberikan penghargaan

kepada siswa yang berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat dan

benar.

3) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang masih kurang benar dalam

mengerjakan tugas agar lebih cermat dalam pengerjaan tugas.

4) Guru bersama siswa membahas kesimpulan pembelajaran.

5) Guru mengajak semua siswa berdoa menurut kepercayaan dan keyakinan

masing-masing yang dipimpin salah satu siswa.

6) Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.

7. Mengembangkan dan Memilih Bahan Ajar

Langkah pokok dari kegiatan design pembelajaran Bahasa Indonesia

adalah langkah pengembangan dan pemilihan bahan pembelajaran. Adapun hasil

produk dalam pengembangan ini berupa bahan ajar pendamping bahasa Indonesia

berbasis kontekstual di SDN Tempuran Probolinggo.

8. Merancang dan Melaksanakan Tes Formatif

Pada pelaksanaan ini, yaitu melakukan evaluasi formatif. Evaluasi formatif

adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data keefektifan dan

keefisienan. Peneliti melalukan validasi buku ajar kepada tim ahli dan

menggunakan buku ajar kepada peserta didik. Evaluasi para ahli digunakan untuk

mengetahui kelayakan buku ajar. Sedangkan implementasi penggunaan pada

peserta didik digunakan untuk mengetahui keefisien dan keefektivan buku ajar

yang menggunakan pretest dan posttest. Untuk para ahli adalah: ahli materi

bahasa Indonesia, ahli design bahan ajar dan ahli pembelajaran/guru kelas II.

Page 109: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

89

9. Revisi Pengajaran

Melakukan revisi merupakan langkah akhir menurut Dick and Carrey.

Melakukan revisi diperoleh dari hasil evaluasi formativ. Setelah buku ajar

divalidasikan oleh para ahli dan direvisi makan buku ajar siap untuk diujicobakan

kepada peserta didik. Setelah data uji coba dan masukan validator menunjukkan

perlu dilakukan revisi yang signifikan terhadap buku ajar pendamping bahasa

Indonesia berbasis kontekstual, maka setelah melalui tahap ini akan kembali ke

tahap ke dua dan berputar lagi sampai didapatkan buku ajar yang sesua dengan

kebutuhan dan tujuan buku ajar yang dikembangkan. Revisi buku ajar tersebut

dilakukan setelah buku ajar divalidatorkan kepada ahli.

10. Menulis Bahan Ajar

Merupakan kegiatan memproduksi bahan ajar yang telah direvisi untuk

diterapkan dalam pembelajaran.

C. Uji Coba Produk

Uji coba produk perlu dilakukan agar produk yang dihasilkan dapat

berguna dan sesuai dengan tujuan da nsasaran yang sebelumnya sudah ditentukan.

Tujuan dan sasaran dari pengembangan produk dapat tercapai jika sudah di uji

kelayakannya oleh beberapa pihak terkait seperti ahli design, ahli materi bahasa

Indonesia, ahli pembelajaran dan siswa selaku pengguna dari produk yang

dikembangkan.

Page 110: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

90

1. Design Uji Coba

Untuk menilai kelayakan sebuah produk yang dihasilkan maka perlu

melakukan pengambilan data pada beberapa komponen yang terkait (ahli design,

ahli materi, ahli pembelajaran dan siswa). Teknis dari penilaian ini menggunakan

penilaian angket. Angketakan diberikan pada ahli materi, ahli design, ahli

pembelajaran dan siswa sebagai pengguna. Hasil darip engambilan data tersebut

bias berupa grafik atau persentase.

Pengujian bahan ajar ini dilakukan dengan metode eksperimen yaitu

membandingkan suatu kelompok yang menerima treatment eksperimental dengan

kelompok lain yang tidak mendapatkan treatment eksperimental.

Pada hal ini, kelas IIA sebagai kelompok kontrol dan IIB sebagai

kelompok eksperimen. Subjek dalam kelas eksperimen digunakan teknik

pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling, yakni pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi tersebut.102

Sehingga pada penelitian ini, peneliti bebas

memilih kelas yang digunakan sebagai kelas kontrol ataupun kelas eksperimen.

Pada metode eksperimen ukuran minimal sampel yang dapat diterima

adalah 15 subjek per kelompok.103

Oleh karena itu peneliti menggunakan hasil tes

dari 16 siswa di kelas control dan 16 siswa di kelas eksperimen. Adapun design

eksperimen dapat digambarkan seperti gambar berikut ini:

102

Sugiyono, MetodePenelitianPendidikan (Bandung: Alfabeta, 2009) hlm. 120 103

Umar Husein, RisetSumberDayaManusiadalamOrganisasi (Jakarta: PT.

GramediaPustakaUtama, 1999), hlm. 67

Page 111: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

91

Gambar 3.2 Design Eksperimen dengan kelompok kontrol (non equivalent

control group design)

Keterangan:

O1 : Nilai awal kelompok eksperimen

O2 : Nilai setelah perlakuan kelompok eksperimen

O3 : Nilai awal kelompok kontrol

O4 : Nilai setelah perlakuan kelompok kontrol

X : Perlakuan

Adapun langkah-langkah dalam uji coba ini adalah sebagai berikut:

1) Mempersiapkan lingkungan dan sarana prasarana

2) Memberikan pengajaran bahasa Indonesia di kelas II-A dan II-B dengan

menggunakan bahan ajar konvensional

3) Menyelenggarakan tes awal (pre-test) di kelas kontrol dan kelas eksperimen

sesuai dengan materi yang diajarkan

O1 O2

O3 O4

R

R

X

Page 112: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

92

4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode konvensional untuk

kelas kontrol yaitu kelas II-A dan menggunakan bahan ajar pendamping

bahasa Indonesia berbasis kontekstual bagi kelas eksperimen yaitu kelas II-B

5) Mendorong siswa di kelas eksperimen yaitu kelas II-B untuk memberikan

tanggapan atau komentar dengan leluasa yang berkaitan dengan bahan ajar

yang dikembangkan melalui intrument yang telah disediakan

6) Menyelenggarakan tes akhir (post-test) tentang pelajaran yang sedang

diajarkan di kelas kontrol dan kelas eksperimen

7) Mengumpulkan data dengan menggunakan instrument yang telah disediakan.

2. Subyek Uji Coba

Subjek penelitian dalam bahan ajar bahasa Indonesia berbasis

kontekstual adalah ahli isi atau materi dan ahli design produk. Sedangkan sasaran

subjek uji coba adalah siswa kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo yang

terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas IIA sebagai kelompok control dan kelas IIB

sebagai kelompok eksperimen berjumlah 16 siswa pada masing-masing kelas.

a. Ahli Materi/Isi bidang studi Bahasa Indonesia

Sebelum diuji cobakan kepada siswa, maka bahan ajar pendamping bahasa

Indonesia berbasis kontekstual diujikan kepada ahli materi/isi. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui kelengkapan serta kesesuaian materi yang disajikan dalam

bahan ajar berbasis kontekstual sesuai dengan tingkat jenjang sasaran

Page 113: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

93

pengembangan. Ahli materi tersebut adalah Dosen yang benar-benar ahli dibidang

pelajaran tersebut.

Peneliti memilih Ibu Siti Annijat M, M.Pd sebagai validasi isi/materi

pembelajaran produk karena beliau ahli dalam bidang Bahasa Indonesia, selain itu

dilihat dari latar belakang pendidikan beliau sudah tepat jika sebagai validator

isi/materiproduk yang akandikembangkan.

b. Ahli Media/Design produk

Tujuan dari penilaian uji coba kepada ahli media/design adalah untuk

mengukur tingkat kevalidan media dan mengetahui sejauh mana bahan ajar

pendamping ini memenuhi kriteria pembuatan bahan ajar untuk siswa Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Peneliti memilih Ibu Dr. Umi Machmudah, MA sebagai validator

media/design pembelajaran produk, karena beliau ahli dalam bidang teknologi

pembelajaran, selain itu dilihat dari latar belakang pendidikan beliau sudah tepat

jika sebagai validator media/design pembelajaran/produk.

c. Ahli Pembelajaran

Setelah bahan ajar pendamping Bahasa Indonesia berbasis kontekstual ini

diujicobakan kepada ahli materi dan ahli design, dilanjutkan kepada ahli

pembelajaran/ guru kelas II. Guru memberikan penilaian dan saran serta kritik

terhadap bahan ajar bahasa Indonesiayang dikembangkan sesuai dengan

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

d. Pengguna

Page 114: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

94

Pengguna dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Tempuran

Probolinggo. Uji coba ini dimaksudkan untuk mendapatkan komentar siswa

terhadap produk bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual

dan mengetahui pengaruh bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis

kontekstual terhadap hasil belajar.

3. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini berupa data

kuantitatif dan kualitatif.104

Pada kebutuhan penelitian pengembangan ini, laporan

kuantitatif dapat digabung dengan kualitatif.105

Data kuantitatif diambil dari penyebaran angket dan hasil dari pencapaian

belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan produk bahan ajar. Data

kuantitatif dikumpulkan melalui angket dan tes berikut penjelasannya:

a. Penilaian penelitian oleh ahli isi/materi dan design pembelajaran tentang

ketepatan komponen buku ajar. Ketepatan komponen buku ajar meliputi:

kecermatan isi, ketepatan cakupan, penggunaan bahasa, pengemasan, ilustrasi,

dan kelengkapan komponen lainya yang dapat menjadikan sebuah buku ajar

lebih efektif.

b. Penilaian guru kelas dan siswa uji coba terhadap kemenarikan buku ajar.

104

Wahid MurnidanNur Ali, PenelitianTindakanKelasPendidikanAgamadanUmum Dari

TeoriMenujuDisertaiContohHasilPenelitian,( Malang : UM Pres, 2008). 105

Septiawan Santana, MenulisIlmiahMetodologiPenelitianKualitatif, (Jakarta:

YayasanPustakaObor Indonesia, 2007), hlm. 86

Page 115: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

95

c. Hasil tes belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan bahan ajar hasil

pengembangan (pre test dan post test).

d. Angket tanggapan siswa tentang bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis

kontekstual

Data kualitatif dikumpulkan melalui:

a. Wawancara dengan guru Bahasa Indonesia terkait dengan informasi

pembelajaran di SD Negeri Tempuran Probolinggo.

b. Masukan, tanggapan, dan saran perbaikan berdasarkan penilaian ahli yang

diperoleh melalui hasil wawancara dari ahli materi/isi, ahli design, ahli

pembelajaran dan siswa kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo.

4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data diantaranya berupa

hasil wawancara, angket, dan test perolehan hasil belajar. Pengumpulan data yang

digunakan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Dalam hal ini peneliti melakukan kegiatan wawancara kepada guru kelas

II. Adapun pedoman dalam kegiatan wawancara adalah sebagai berikut:

Page 116: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

96

1) Bahan ajar apa yang Ibu gunakan dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa

Indonesia?

2) Metode apa saja yang Ibu gunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

3) Bagaimana interaksi Ibu dengan peserta didik untuk menyampaikan materi

Bahasa Indonesia?

4) Apakah ada hambatan Ibu dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa

Indonesia?

b. Angket

Angket digunakan untuk pengumpulan data terkait dengan tanggapan dan

saran dari subjek validator ahli dan subjek sasaran uji coba, selanjutnya digunakan

untuk revisi. Angket yang dibutuhkan dalam penelitian pengembangan ini

diantara lain:

1) Angket penilaian atau tanggapan ahli isi bahan ajar buku suplemen Bahasa

Indonesia

2) Angket penilaian atau tanggapan ahli design pembelajaran.

3) Angket penilaian atau tanggapan guru Bahasa Indonesia SD Negeri

Tempuran Probolinggo.

4) Angket penilaian atau tanggapan melalui uji coba lapangan (field

evaluation).

Page 117: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

97

Instrument angket yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian

ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama merupakan instrument pengumpulan

data kualitatif yaitu berupa skala likert dengan 4 alternatif jawaban, sebagai

berikut:

1) Skor 1, jika sangat tidak tepat, sangat tidak sesuai, sangat tidak jelas,

sangat tidak menarik, sangat tidak mudah, sangat tidak setuju.

2) Skor 2, jika tidak tepat, tidak sesuai, tidak jelas, tidak menarik, tidak

mudah, tidak setuju.

3) Skor 3, jika tepat, sesuai, jelas, menarik, mudah, setuju.

4) Skor 4, jika sangat tepat, sangat sesuai, sangat jelas, sangat menarik,

sangat mudah, sangat setuju.

Sedangkan bagian kedua merupakan instrument pengumpulan data

kualitatif berupa lembar pengisian saran dan komentar dari subyek dan sasaran uji

coba produk.

c. Tes pencapaian hasil belajar membaca dan menulis

Sedangkan tes perolehan hasil hasil belajar yang digunakan untuk

mengetahui pencapaian hasil belajar siswa dilakukan dengan membandingkan

hasil post-test dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang

menunjukkan keefektifan belajar siswa setelah menggunakan buku ajar

pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual.

Page 118: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

98

5. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini mempunyai

tiga teknik diantaranya, analisis isi pembelajaran, analisis deskripif, analisis hasil

tes.

a. Analisis Isi Pembelajaran

Analisis isi dilakukan dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang

disesuaikan dengan SK-KD untuk menyusun isi materi bahan ajar yang

dikembangkan. Hasil analisis tersebut kemudian digunakan sebagai bahan

pengembangan bahan ajar pendampingbahasa Indonesia berbasis kontekstual.

b. Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan pada saat uji validitas, data dihimpun dari penilaian

angket penilaian terbuka dan angket penilaian tertutup untuk memberikan kritik,

saran, dan masukan perbaikan.

Hasil dari analisis deskriptif ini digunakan untuk menentukan tingkat

ketepatan, keefektifan, dan kemenarikan produk hasil pengembangan yang berupa

bahan ajar pendamping Bahasa Indonesia berbasis kontekstual, untuk

menganalisis hasil tanggapan dari validator menggunakan rumus sebagai

berikut:106

106

Arikunto, Dasar-dasarEvaluasipendidikan (Jakarta; BumiAksara, 2003).hlm.313

Page 119: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

99

Keterangan:

P : Persentase kelayakan

ΣX : Jumlah total jawaban skor validator (nilai nyata)

ΣXi : Jumlah total skor jawaban tertinggi (nilai harapan)

Penilaian dari hasil validasi menggunakan konversi skala tingkat

pencapaian, karena dalam penilaian diperlukan standar pencapaian (skor) dan

disesuaikan dengan kategori yang telah ditetapkan. Berikut tabel kualifiaksi

penilaian:107

Tabel 3.4 Kualifikasi Penilaian

107

Ibid..

P=

∑x

x100%

∑xi

Persentase (%) Tingkat Kevalidan Keterangan

84-100

68-84

52-68

36-52

20-36

Sangat Valid

Valid

Cukup Valid

Kurang Valid

SangatKurang Valid

Tidak Revisi

Tidak Revisi

Sebagian Revisi

Revisi

Revisi

Page 120: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

100

Berdasarkan tabel diatas penilaian dikatakan valid jika memenuhi kriteria

skor diatas 68 dari seluruh unsur yang terdapat dalam angket penilaian ahli materi,

ahli design, ahli pembelajaran, dan siswa. Penilaian harus memenuhi kriteria

valid. Jika dalam kriteria tidak valid maka dilakukan revisi, sampai mencapai

kriteria valid.

c. Analisis Hasil Tes

Untuk mengetahui tingkat keefektifan produk pengembangan terhadap hasil

belajar pada uji coba lapangan siswa kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo

untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kelompok kelas kontrol dan kelompok

kelas eksperimen, diperlukan analisis uji t. Adapun data yang dikumpulkan adalah

hasil post test dari kelompok kelas kontrol dan kelompok kelas eksperimen.

Perhitungan ini digunakan untuk memenuhi ada tidaknya perbedaan pengaruh

suatu perlakuan yang dikenakan pada suatu kelompok objek penelitian.

1) Uji Asumsi Analisis Data Awal

a) Uji Normalitas

Menguji normalitas antara kelas kontol dan kelas eksperimen. Uji normalitas

terhadap dua kelas tersebut dilakukan dengan uji Shapiro Wilk dengan

menggunakan program SPSS 21 for Windows dengan taraf signifikansi 0,05.

Page 121: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

101

b) Uji Homogenitas

Menguji homogenitas dua varians antara kelas kontrol dan kelas eksperimen

dengan uji Levene dengan menggunakan program SPSS 21 for Windows dengan

taraf signifikansi 0,05.

2) Uji Asumsi Analisis Data Akhir

a) Uji N-Gain

Tujuan dari perhitungan indeks gain ini adalah untuk mengetahui besar

peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan

bahan ajar bahasa Indonesia berbasis kontekstual dengan kelompok kontrol yang

tidak menggunakan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis kontekstual. Rumus

yang digunakan untuk mengetahui indeks gain sebagai berikut.

Indeks Gain (g) =

Kriteria Nilai

1. g ≥ 0,7 : Tinggi

2. 0,3 ≤ g ˂ 0,7 : Sedang

3. g ˂ 3 : Rendah

b) Uji Kesamaan Dua Rerata (Uji-T)

Setelah kedua kelas tersebut berdistribusi normal dan memiliki varians

yang homogen, selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rerata dengan uji-t,

perhitungan ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh

Page 122: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

102

suatu perlakuan yang dikenakan pada suatu kelompok objek penelitian satu pihak

kanan dengan nilai signifikansi 0,05. Kriteria pengujian dilakukan dengan

menggunakan Independent Sample t-test dengan asumsi kedua varians homogen

dengan taraf signifikansi 0,05. Sebelum analisis data, peneliti membuat hipotesis.

Adapun hipotesis dari uji-t ini didasarkan pada beberapa ketentuan sebagai

berikut:

H0: Tidak terdapat perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa kelas II

menggunakan bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis kontekstual dengan hasil

belajar siswa kelas II yang tidak menggunakan bahan ajar Bahasa Indonesia

berbasis kontekstual.

H1: Terdapat perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa kelas II yang

menggunakan bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis kontekstual dengan

hasil belajar siswa kelas II yang tidak menggunakan bahan ajar Bahasa

Indonesia berbasis kontekstual.

Pengambilan keputusan:

1) Jika thitung>ttabel, maka hasilnya signifikan, artinya H1diterima.

2) Jika thitung<ttabel, maka hasilnya nonsignifikan, artinya H1ditolak.

Page 123: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

103

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Spesifikasi Produk Bahan Ajar dan Penyajian Data Validasi

1. Spesifikasi Produk Bahan Ajar Hasil Pengembangan

Spesifikasi hasil pengembangan berupa buku ajar pendamping Bahasa

Indonesia untuk siswa kelas II SD Negeri Tempuran Probolinggo ini terdiri dari

lima bagian, yaitu: bagian pra-pendahuluan, bagian pendahuluan, bagian isi,

bagian pelengkap dan bagian penutup.

a. Bagian Pra-Pendahuluan

Bagian ini mencakup cover, kata pengantar, daftar isi, petunjuk

guru dan pedoman penggunaan buku,berikut penjelasannya:

1) Cover

Gambar 4.1 Cover depan dan belakang

Page 124: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

104

Bagian cover di dalam bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis

kontekstual memilliki 2 bagian yakni bagian depan dan belakang cover. Berikut

penjelasannya

a) Cover Depan

Cover depan bahan ajar disajikan dengan tampilan design yang dibuat

menarik dengan tampilan yang didominasi warna hijau. Warna hijau dalam ilmu

psikologi memiliki sebuah arti warna alam yang melambangkan pertumbuhan,

harmoni, kesegaran, kesuburan dan harapan. Hal ini berkaitan dengan bahan ajar

yang memiliki karakteristik berbasis kontekstual dimana setiap materi dikaitkan

dengan kehidupan nyata siswa atau peristiwa yang dekat dengan siswa.

Pada bagian kanan atas terdapat lingkaran berlatarbelakang putih dengan

tulisan 2A berwarna kuning sebagai informasi sasaran pengguna dari bahan ajar

yang dikembangkan. Pada bagian kiri atas terdapat tulisan bahasa indonesia untuk

sekolah dasar kelas II sebagai informasi bahwa bahan ajar tersebut adalah bahan

ajar untuk mata pelajaran bahasa indonesia.

Pada bagian tengah atas terdapat tulisan “aku pintar membaca dan

menulis” dengan pemilihan font yang paling besar dari lainnya untuk memberikan

fokus pada pembaca bahwa bahan ajar yang dikembangkan adalah tentang

membaca dan menulis. Dibawahnya terdapat tulisan dengan warna putih yaitu

nama pengarang dan nim (Wahyu Irmawati, 15761033) dan bgian tengah terdapat

gambar peserta didik yang sedang belajar dimaksudkan untuk memperjelas isi

buku yang akan disajikan.

Page 125: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

105

Dibagian bawah sebelah kiri terdapat logo dan universitas pengarang yaitu

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Magister Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah dan 2018 menunjukkan tahun dari pengembangan

bahan ajar ini.

b) Cover Belakang

Cover belakang didesign lebih sederhana berisi tentang penjelasan

mengenai keunggulan dan kekhasan bahan ajar dan riwayat hidup serta instansi

dari pengarang.

2) Kata Pengantar

Kata pengentar merupakan rangkaian kata-kata yang berupa ucapan

syukur kepada Allah SWT, penjelasan singkat mengenai isi materi yang ada

dalam bahan ajar dan kekhasan bahan ajar, serta harapan penulis terhadap bahan

ajar yang dikembangkan.

Gambar 4.2 Kata Pengantar

Page 126: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

106

3) Daftar Isi

Daftar isi berisi bab dan sub bab yang akan di bahas pada halaman isi dan

disertakan daftar halaman dari seluruh bagian yang terdapat pada bahan ajar, agar

pembaca dengan mudah menemukan pokok bahasan yang dicari.

Gambar 4.3 Daftar Isi

4) Petunjuk Guru

Petunjuk guru ini berisi tentang informasi kegiatan apa saja yang

dilakukan oleh pengajar/guru di setiap kegiatan (membaca dan menulis), mulai

dari pembelajaran 1 sampai pembelajaran 5, sehingga dapat mempermudah

pengajar/guru dalam penggunaan bahan ajar ini.

Page 127: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

107

Gambar 4.4 Petunjuk Guru

5) Pedoman Penggunaan Buku

Pedoman penggunaan buku mencakup penjelasan dari setiap bagian-

bagian yang terdapat dalam bahan ajar, sehingga siswa dengan mudah

memahami konteks penjelasan yang terdapat didalamnya.

Gambar 4.5 Pedoman Penggunaan Buku

Page 128: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

108

b. Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan terletak pada awal kegiatan pembelajaran dan

bertujuan untuk memberikan informasi terkait dengan materi yang akan dipelajari

dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Bagian pendahuluan terdiri dari:

1) Latihan Apersepsi

Latihan apersepsi bertujuan untuk mengukur sejauh mana materi atau

bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Kemampuan awal

tersebut sebagai dasar untuk kelanjutan bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh

siswa.

Gambar 4.6 Latihan Apersepsi

2) Judul Bab

Judul bab dicatumkan dengan tujuan untuk mengetahui materi

pembahasan yang akan dipelajari.

Page 129: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

109

Gambar 4.7 Judul Bab

3) Peta Konsep

Peta konsep dicatumkan dengan tujuan agar pembaca mudah memahami

materi, selain itu dapat dimaknai sebagai diagram yang menghubung-hubungkan

antar konsep untuk mewakili pembelajaran. Dengan melihat peta konsep, siswa

dapat menggambarkan isi materi setiap babnya.

Gambar 4.8 Peta Konsep

Page 130: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

110

c. Bagian Isi

Bagian isi dalam buku terdiri dari kegiatan latihan yang berhubungan

dengan ketrampilan membaca dan menulis.Pada bagian membaca, berisi kegiatan

latihan membaca berbagai bacaan, seperti teks pendek, teks agak panjang, puisi

anak, dengan memperhatikan lafal, intonasi, jeda, dan tanda baca. Pada bagian

menulis, berisi tentang cara dan teknik menulis yang baik dan benar, melengkapi

cerita, menulis huruf tegak bersambung, huruf capital, tanda titik (.), tanda koma

(,), kalimat sederhana, menyalin puisi dengan huruf tegak bersambung.

1) Materi

Gambar 4.9 Bagian Isi

d. Bagian Pelengkap

Berikut komponen-komponen bagian pelengkap:

Page 131: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

111

1) Tahukah Kamu?

Tahukah Kamu? dalam bahan ajar ini berisi tentang pengetahuan

tambahan baik tentang materi bahasa, sastra, maupun kebahasaan yang akan

berguna untuk memahami materi ini.

Gambar 4.10 Tahukah Kamu?

2) Uji Kompetensi

Uji Kompetensi merupakan alat untuk mengukur seluruh kompetensi yang

telah dipelajari. Soal-soal tersebut hanya merupakan alternatif bagi siswa. Guru

dapat menambah dan/atau mengurangi disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Page 132: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

112

Gambar 4.11 Uji Kompetensi

3) Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan yang meminta siswa untuk merefleksi

kegiatan belajar.

Gambar 4.12 Refleksi

Page 133: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

113

e. Bagian Penutup

1) Daftar Referensi

Daftar Referensi merupakan sumber acuan buku yang digunakan oleh

penyusun sebagai acuan pembuatan bahan ajar yang terdapat pada bagian akhir

bahan ajar. Dalam hal ini siswa dapat mencari rujukan atau literature lain yang

dicantumkan pada daftar referensi.

Gambar 4.13 Daftar Referensi

2. Penyajian Data Validasi

Data dari validasi bahan ajar diambil mulai tanggal 6 Agustus dan

berakhir pada tanggal 5 Oktober 2018, pengambilan data tersebut melalui hasil

dari validasi ahli dan uji lapangan. Pengambilan data validasi diperoleh dari tiga

validator ahli yang terdiri dari satu validator ahli materi, ahli media/design

pembelajaran, dan ahli pembelajaran guru bidang studi Bahasa Indonesia di SD

Page 134: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

114

Negeri Tempuran Probolinggo. Berikut kriteria pensekoran nilai yang digunakan

dalam proses validasi:

Tabel 4.1 Kriteria Penskoran Ahli Materi, Ahli Design, Ahli

Pembelajaran dan Siswa Kelas II

Jawaban Keterangan Skor

SB Sangat Baik 4

B Baik 3

TB Tidak Baik 2

STB Sangat Tidak Baik 1

Pemberian makna masing-masing pengambilan keputusan pada tingkat

ketepatan, keefektifan, dan kemenarikan dapat dilihat pada tabel 4.2, sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Kriteria Penskoran Ahli Materi, Ahli Design, Ahli

Pembelajaran dan Siswa Kelas V

Jawaban Skor

a

b

c

d

4

3

2

1

Penyajian data dari analisis penilaian berupa angket dari ahli materi/isi,

ahli media, dan ahli pembelajaran, adalah sebagai berikut:

a. Hasil Validasi Ahli Isi Materi

Produk Pengembagan yang diserahkan kepada ahli materi mata pelajaran

Bahasa Indonesia adalah berupa buku ajar. Paparan deskriptif hasil validasi ahli

materi akan ditunjukkan melalui metode kuisioner dengan instrumen angket yang

dapat dilihat pada tabel 4.3, 4.4, 4.5, 4.6.

Page 135: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

115

1) Paparan Data Kuantitatif

Data kuantitatif dapat dilihat pada table 4.3, 4.4, sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Ahli Materi Bahasa Indonesia

No. Pertanyaan X xi P(%) Tingkat

Kevalidan Ket.

1

Penyusunan bahan ajar

seuai dengan kurikulum

yang berlaku.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

2

Penjelasan indikator

sesuai dengan kompetensi

dasar.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

3

Perumusan indikator

dapat mengukur

kompetensi dasar.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

4

Tujuan pembelajaran

sudah sesuai dengan

kompetensi dasar.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

5

Tujuan pembelajaran

sudah sesuai dengan

indikator.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

6 Perumusan tujuan sudah

jelas. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

7

Materi yang disajikan

sesuai dengan kompetensi

dasar.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

8 Materi yang disajikan

sesuai dengan indikator. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

9

Materi yang disajikan

sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

10 Penyampaian materi pada

buku telah urut. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

11

Materi dengan

menggunakan contoh dan

ilustrasi yang tepat.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

12 Penyajian materi sudah

jelas. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

13 Menggunakan pilihan

gambar yang menarik. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

14 Menggunakan degradasi

warna yang menarik. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

15 Menggunakan bahasa yang

mudah dipahami. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Page 136: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

116

16 Menggunakan bahasa yang

interaktif. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

17

Materi yang disajikan

memuatcaramembaca dan

menulis yang baik dan

benar.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

18

Materi dan gambar yang

disajikan berbasis

kontekstual (dekat dengan

kehidupan siswa).

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

19 Soal evaluasi sesuai

dengan indikator. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

20

Soal evaluasi sesuai

dengan materi

pembelajaran.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

21

Soal evaluasi dapat

mengukur kompetensi

peserta didik.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

22

Soal evaluasi menyangkut

ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

JUMLAH 88 88 100% Sangat

Valid

Tidak

Revisi

a) Analisis Data

Berdasarkan data kuantitatif hasil validator oleh ahli materi. Langkah

selanjutnya adalah menganalisis data, sehingga dapat dihitung melalui persentase

tingkat pencapaian berikut penjelasannya:

P

∑x

x 100%

∑xi

Keterangan:

x : Skor jawaban dari validator, oleh Bu Siti Annijat M, M.Pd sebagai ahli materi.

xi : Skor jawaban tertinggi.

P : Persentase tingkat kevalidan.

Page 137: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

117

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Ahli Materi

Tingkat Validitas F %

Sangat Valid 22 100

Tabel 4.3, dan 4.4, menunjukkan bahwa hasil validasi ahli materi sebesar

100% dan dinyatakan sangat valid, yaitu pada item 1-22.

2) Data Kualitatif

Berikut adalah paparan data kualitatif yang dihimpun dari kritik maupun

saran oleh ahli materi yang dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Kritik dan Saran Terhadap Materi

Nama Subjek Uji Ahli Kritik dan Saran

Siti Annijat M, M.Pd a. Huruf dalam kotak pedoman

penggunaan di perbesar sedikit karena

tidak terbaca.

b. Kata depan di harus di spasi.

c. Gambar orang asing harus diganti

dengan orang di daerah setempat.

Berdasarkan tabel kritik dan saran diatas, telah dituliskan bahwasanya ada

beberapa aspek yang perlu direvisi atau diperbaiki sebagai bahan pertimbangan

apakah produk layak untuk diteliti ataukah tidak, serta sebagai penyempurnaan

produk sehingga dapat menjadi lebih berkualitas, dalam perbaikan bahan ajar ini

memerlukan 2 kali revisian. Validasi pada ahli materi ini dilakukan pada tanggal 6

dan 8 Agustus 2018 oleh Ibu Siti Annijat M, M.Pd

3) Revisi Produk

Tabel 4.6 Revisi Bahan Ajar Berdasarkan Validasi Ahli Materi

No. Point yang

Direvisi

Sebelum Revisi Setelah Revisi

1.

Huruf dalam

kotak pedoman

penggunaan di

perbesar

Page 138: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

118

2.

sedikit karena

tidak terbaca.

Gambar orang

asing harus

diganti dengan

orang di daerah

setempat.

Semua data dari hasil review, penilaian, maupun kritik dan saran dari ahli

materi Bahasa Indonesia dijadikan landasan sebagai bahan untuk revisi. Hal ini

berguna untuk penyempurnaan bahan ajar pendamping Bahasa Indonesia berbasis

kontekstualsebelum duji cobakan kepada siswa kelas II.

b. Hasil Validasi Ahli Design

Paparan deskriptif hasil validasi ahli design pembelajaran terhadap produk

pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis kontekstual ditunjukkan

Page 139: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

119

melalui metode kuisioner dengan instrumen angket yang dapat dilihat pada tabel

4.7, 4.8, 4.9, 4.10.

1) Paparan Data Kuantitatif

Data kuantitatif dapat dilihat pada tabel 4.7, 4.8, sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Ahli Design

No. Pertanyaan x xi P(%) Tingkat

Kevalidan Ket.

1

Penyusunan bahan

ajar sesuai kurikulum

yang berlaku.

4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

2

Penjelasan indicator

sesuai dengan

kompetensi dasar. 4 4 100 Sangat Valid

Tidak

Revisi

3

Perumusan indicator

dapat mengukur

kompetensi dasar. 4 4 100 Sangat Valid

Tidak

Revisi

4

Tujuan pembelajaran

sudah sesuai dengan

kompetensi dasar.

4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

5

Tujuan pembelajaran

sesuai dengan

indicator.

4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

6 Perumusan tujuan

sudah jelas. 3 4 75 Valid

Tidak

Revisi

7

Design cover sesuai

dengan isi materi. 4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

8

Komposisi teks

(ukuran, warna dan

jenis) jelas sehingga

mudah dibaca oleh

pembaca khususnya

pada anak sekolah

dasar.

4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

Page 140: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

120

9

Keterpaduan antara

warna teks dan

background.

4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

10

Kualitas ilustrasi

(gambar) baik dan

sesuai dengan materi

pembelajaran.

4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

11

Warna yang dipilih

dapat menarik

perhatian.

4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

12 Perpaduan warna

sangat cocok. 4 4 100 Sangat Valid

Tidak

Revisi

13

Materi yang disajikan

sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

14 Penyampaian materi

pada buku telah urut. 4 4 100 Sangat Valid

Tidak

Revisi

15

Materi dan gambar

yang disajikan

berbasis kontekstual

(dekat dengan

kehidupan siswa).

4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

16

Bahasa yang

digunakan sesuai

dengan perkembangan

peserta didik.

4 4 100 Sangat Valid Tidak

Revisi

17 Layout pada buku

menarik. 4 4 100 Sangat Valid

Tidak

Revisi

JUMLAH 67 68 98% Sangat Valid Tidak

Revisi

a) Analisis Data

Berdasarkan data kuantitatif hasil validator oleh ahli media, langkah

selanjutnya adalah menganalisis data, sehingga dapat dihitung melalui persentase

tingkat pencapaian, berikut penjelasannya:

Page 141: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

121

P

∑x

X 100%

∑xi

Keterangan:

x: Skor jawaban dari validator, oleh Ibu Dr. Umi Machmudah, MA sebagai ahli

design/media pembelajaran.

xi : Skor jawaban tertinggi.

P : Persentase tingkat kevalidan.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Ahli

Design/Media Pembelajaran

Tingkat Validitas F %

Sangat Valid

Valid

16

1

94

6

Tabel 4.7, dan 4.8, menunjukkan bahwa hasil validasi ahli design/media

pembelajaran sebesar 94% dinyatakan sangat valid, yaitu pada item

1,2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17, 6% dinyatakan valid, yaitu pada item 6.

2) Data Kualitatif

Berikut adalah paparan data kualitatif yang dihimpun dari kritik maupun

saran oleh ahli design/media pembelajaran yang dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Kritik dan Saran Ahli Media

Nama Subjek Uji Ahli Kritik dan Saran

Dr. Umi Machmudah,

M.Pd

a. Pada kata pengantar ditampilkan point-point

materi pembelajaran yang kontekstual.

b. Pada setiap pergantian bab/pembelajaran

diberi pembatas.

c. Usahakan setiap teks bacaan dijadikan dalam

1 halaman.

d. Pada kegiatan refleksi ditambah kolom

kegiatan yang dianggap sulit dan yang

mudah.

Page 142: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

122

Berdasarkan tabel kritik dan saran diatas, telah dituliskan bahwasanya ada

beberapa aspek yang perlu direvisi atau diperbaiki sebagai bahan pertimbangan

apakah produk layak untuk diteliti ataukah tidak, serta sebagai penyempurnaan

produk sehingga dapat menjadi lebih berkualitas, dalam perbaikan bahan ajar ini

memerlukan 3 kali revisian. Validasi pada ahli design ini dilakukan pada tanggal

29,31 Agustus dan 22 September 2018 oleh Ibu Dr. Umi Machmudah, MA.

3) Revisi Produk

Tabel 4.10 Revisi Bahan Ajar Berdasarkan Validasi Ahli Design

No. Point yang

Direvisi

Sebelum Revisi Setelah Revisi

1.

2.

Pada kata

pengantar

ditampilkan

point-point

materi

pembelajaran

yang

kontekstual.

Pada setiap

pergantian

bab/pembelaja

ran diberi

pembatas.

Page 143: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

123

3.

4.

Usahakan

setiap teks

bacaan

dijadikan

dalam 1

halaman.

Pada kegiatan

refleksi

ditambah

kolom

kegiatan yang

dianggap sulit

dan yang

mudah.

Page 144: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

124

Semua data dari hasil review, penilaian, maupun kritik dan saran dari ahli

design/media pembelajaran dijadikan landasan sebagai bahan untuk revisi. Hal ini

berguna untuk penyempurnaan bahan ajar pendamping Bahasa Indonesia berbasis

kontekstualsebelum duji cobakan kepada siswa kelas II.

c. Hasil Validasi Ahli Pembelajaran Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia

Produk Pengembagan yang diserahkan kepada ahli pembelajaran guru

bidang studi Bahasa Indonesia adalah berupa buku ajar. Paparan deskriptif hasil

validasi ahli materi Bahasa Indonesia ditunjukkan melalui metode kuisioner

dengan instrumen angket yang dapat dilihat pada tabel 4.11, 4.12, 4.13.

1) Paparan Data Kuantitatif

Data kuantitatif dapat dilihat pada table 4.11, 4.12, sebagai berikut:

4.11 Hasil Penilaian Ahli Pembelajaran Guru Bidang Studi Bahasa

Indonesia

No. Pertanyaan X xi P(%) Tingkat

Kevalidan Ket.

1

Penyusunan bahan ajar

seuai dengan

kurikulum yang

berlaku.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

2

Penjelasan indikator

sesuai dengan

kompetensi dasar.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

3

Perumusan indikator

dapat mengukur

kompetensi dasar.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

4

Tujuan pembelajaran

sudah sesuai dengan

kompetensi dasar.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

5

Tujuan pembelajaran

sudah sesuai dengan

indikator.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

6 Perumusan tujuan

sudah jelas. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Page 145: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

125

7

Materi yang disajikan

sesuai dengan

kompetensi dasar.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

8

Materi yang disajikan

sesuai dengan

indikator.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

9

Materi yang disajikan

sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

10 Penyampaian materi

pada buku telah urut. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

11

Materi dengan

menggunakan contoh

dan ilustrasi yang tepat.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

12 Penyajian materi sudah

jelas. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

13 Menggunakan pilihan

gambar yang menarik. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

14

Menggunakan

degradasi warna yang

menarik.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

15 Menggunakan bahasa

yang mudah dipahami. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

16 Menggunakan bahasa

yang interaktif. 4 4 100

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

17

Materi yang disajikan

memuatcaramembaca

dan menulis yang baik

dan benar.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

18

Materi dan gambar

yang disajikan berbasis

kontekstual (dekat

dengan kehidupan

siswa).

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

19 Soal evaluasi sesuai

dengan indikator. 3 4 75 Valid

Tidak

Revisi

20

Soal evaluasi sesuai

dengan materi

pembelajaran.

3 4 75 Valid Tidak

Revisi

21

Soal evaluasi dapat

mengukur kompetensi

peserta didik.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

22

Soal evaluasi

menyangkut ranah

kognitif, afektif, dan

psikomotor.

4 4 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Page 146: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

126

JUMLAH 86 88 97% Sangat

Valid

Tidak

Revisi

b) Analisis Data

Berdasarkan data kuantitatif hasil validator oleh ahli pembelajaran guru

bidang studi Bahasa Indonesia. Langkah selanjutnya adalah menganalisis data,

sehingga dapat dihitung melalui persentase tingkat pencapaian berikut

penjelasannya:

P

∑x

x 100%

∑xi

Keterangan:

x : Skor jawaban dari validator, oleh Ibu Astuni sebagai ahli pembelajaran guru

bidang studi Bahasa Indonesia.

xi : Skor jawaban tertinggi.

P : Persentase tingkat kevalidan.

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Tingkat Validitas Ahli

Pembelajaran

Tingkat Validitas F %

Sangat Valid

Valid

20

2

90

10

Tabel 4.3, dan 4.4, menunjukkan bahwa hasil validasi ahli materi sebesar

90% dan dinyatakan sangat valid, yaitu pada item 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,

13,14,15,16,17,18,21,22. Sedangkan 10% dinyatakan valid, yaitu pada item 19

dan 20.

Page 147: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

127

2) Data Kualitatif

Berikut adalah paparan data kualitatif yang dihimpun dari kritik maupun

saran oleh ahli materi yang dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Kritik dan Saran Ahli Pembelajaran

Nama Subjek Uji Ahli Kritik dan Saran

Astuni Bahan ajar baik.

Validasi pada ahli materi ini dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2018 oleh

Ibu Astuni.

B. Hasil Analisis Tingkat Kemenarikan

Untuk mengukur tingkat kemenarikan pada produk hasil pengembangan

maka dilakukan uji coba produk pada kelompok kelas eksperimen siswa kelas II di

SDN Tempuran Probolinggo. Adapun paparan data kuantitatif dari hasil uji coba

adalah sebagaimana dipaparkan dalam tabel 4.14 berikut ini:

Tabel 4.14 Hasil Penilaian Angket Siswa Kelompok Eksperimen terhadap

Bahan Ajar Hasil Pengembangan

No. Pertanyaan

Skor yang Diperoleh

dari Responden ∑x ∑xi P(%)

Tingkat

Kevalida

n

Ket. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,

11,12,13,14,15,16

1

Bahan ajar

pendamping

Bahasa

Indonesia ini

dapat

memudahka

n siswa

dalam

belajar

4,4,4,4,4,4,4,4,

4,3,4,4,4,4,4,4 63 64 98

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

2

Bahan ajar

pendamping

Bahasa

Indonesia ini

dapat

memberi

3,4,4,3,4,4,3,4,

4,3,3,4,4,4,4,4 59 64 92

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Page 148: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

128

semangat

siswa dalam

belajar

3

Bahan ajar

ini

memudahka

n siswa

untuk

memahami

Bahasa

Indonesia.

4,3,4,4,4,4,4,4,

3,4,3,3,3,4,4,3 58 64 90

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

4

Soal-soal

pada bahan

ajar

pendamping

Bahasa

Indonesia

tergolong

mudah.

3,4,3,3,3,3,3,4,

4,3,3,4,3,4,4,3 55 64 84 Valid

Tidak

Revisi

5

Jenis huruf

dan ukuran

huruf yang

terdapat

dalam bahan

ajar

pendamping

Bahasa

Indonesia ini

mudah

dibaca.

4,3,4,3,4,4,4,3,

4,4,4,4,4,4,3,3 59 64 92

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

6

Selama

mempelajari

buku ini,

siswa tidak

menemui

kata-kata

yang sulit.

4,4,4,4,4,2,4,3,

4,4,4,4,4,4,4,4 61 64 95

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

7

Petunjuk

yang

terdapat

dalam bahan

ajar

pendamping

Bahasa

Indonesia ini

sangat

4,4,4,4,4,4,4,4,

3,4,3,4,3,4,4,4 61 64 95

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Page 149: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

129

mudah

dipahami

8

Bahasa yang

digunakan

dalam bahan

ajar bisa

dipahami.

4,4,4,4,4,4,4,4,

4,4,4,4,4,4,3,4 63 64 98

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

9

Soal-soal

latihan,

sesuai

dengan

pembahasan.

4,4,4,4,3,3,3,4,

4,3,4,4,4,4,4,4 60 64 93

Sangat

Valid

Tidak

Revisi

10

Selama

menggunaka

n bahan ajar,

siswa tidak

memerlukan

bantuan

orang lain

seperti

teman, guru,

atau orang

tua untuk

mempelajari

nya.

3,3,4,3,3,4,4,2,

2,3,3,4,3,4,3,4 49 64 76 Valid

Tidak

Revisi

JUMLAH 588 640 91,9% Sangat

Valid

Tidak

Revisi

1. Analisis Data

Data kuntitatif diperoleh dari uji lapangan pada tabel 4.14, langkah

selanjutnya yakni analisis data. Berikut adalah prosetase tingkat pencapaian bahan

ajar uji coba perorangan:

P

∑x

x 100%

∑xi

Keterangan:

x : Skor jawaban oleh responden siswa kelas II SDN Tempuran.

xi : Skor jawaban tertinggi.

Page 150: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

130

P : Persentase tingkat kevalidan.

Karena bobot tiap pilihan adalah satu, maka persentase hasil uji coba

perorangan adalah 91,9% dan dapat dilihat pada tabel konversi skala 4 yang berada

pada kualifkasi sangat valid sehingga bahan ajar ini tidak perlu direvisi. Kritik dan

saran dari responden uji coba lapangan yang dihimpun melalui angket, diterima

dan dijadikan bahan pertimbangan untuk menyempurnakan bahan ajar.

C. Efektivitas Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Kontekstual

Produk pengembangan diujikan pada siswa kelas II SDN Tempuran

dilakukan mulai tanggal 2 Oktober sampai 5 Oktober 2018. Uji coba dilakukan di

kelas II A sebagai kelas kontrol dan kelas II B sebagai kelas eksperimen.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yakni menempatkan subjek

penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan menjadi kelas kontrol

dan kelas eksperimen.Kelas eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran

menggunakan bahan ajar pendamping Bahasa Indonesia berbasis kontekstual,

sedangkan kelas kontrol pembelajarannya secara konvensional. Peneliti

mengambil 16 siswa dari kelas kontrol dan 16 siswa dari kelas eksperimen secara

acak. Daftar nama responden dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 4.15 Daftar nama responden kelas II A (kelompok Kontrol)

Responden Nama Responden

1 M. Choirul Azamy

2 Mauluk Lutfia Dewi

3 Muh. Abdul Rohman

4 Ria Maulidah F.

5 Moch Kafa Baihaqi

6 Fahmi Firmansyah

7 Ach. Kafabi Irfani

8 Sinta Bela

9 Lukman Nurhakim

10 Moch. Rahmad Dani

Page 151: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

131

11 Zahrotul Robiah R.

12 Niswah Qonitalillah

13 Zainal Arifin

14 Muhammad Rayhan

15 Nur Azizah

16 Muh. Rohim

Tabel 4.16 Daftar nama responden kelas II B (kelompok eksperimen)

Responden Nama Responden

1 Ach. Maulana Zaky

2 Ach.Ubaidil Faqih

3 Choirotus Sa’adah

4 Indra Pratama

5 Irfan Maulana

6 Kamelia Oktavia

7 Maskamil Shofiyulloh

8 Muhammad Arifin

9 Muh. Rizqi Ramadhani

10 Muh. Dani

11 Muh. Abdullah

12 Muh. Abu Sufyan

13 Ni’ma Syafiqoh

14 Syifatul Jennah Aprilia

15 Siti Royhanah

16 Ahmad Akil

1. Hasil Analisis Data Pretest dan Posttest Menggunakan SPSS 21.0 Sebagai

Berikut:

a. Uji Gain (Efektifitas Bahan Ajar Pendamping Bahasa Indonesia Berbasis

Kontekstual)

Tabel 4.17 Uji g Kelas Kontrol

No Pre Test Post Test Post – Pre 100 - Pretest G Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

65

68

70

74

60

65

68

84

82

80

84

81

76

78

19

14

10

10

21

11

10

35

32

30

26

40

35

32

0,54

0,43

0,33

0,26

0,52

0,31

0,31

Sedang

Sedang

Sedang

Rendah

Sedang

Sedang

Sedang

Page 152: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

132

8

9

10

11

12

13

14

15

16

68

70

65

62

60

68

71

71

62

84

75

72

78

80

85

85

81

79

16

5

7

16

20

17

14

10

17

32

30

35

38

40

32

29

29

38

0,5

0,16

0,2

0,42

0,5

0,53

0,48

0,34

0,44

Sedang

Rendah

Rendah

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil perhitungan uji gain yakni sebagai

berikut: kategori rendah sebesar 18,7 %, kategori sedang sebesar 81,2 %, dan

kategori tinggi sebesar 0%.

Tabel 4.18 Uji g Kelas Eksperimen

No Pre Test Post Test Post – Pre 100 - Pretest g Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

67

76

74

69

68

74

53

69

67

74

53

71

72

69

72

67

94

88

91

94

91

94

91

97

97

88

94

100

91

94

94

91

27

12

17

25

23

20

38

28

30

14

41

29

19

25

22

24

33

24

26

31

32

26

47

31

33

26

47

29

28

31

28

33

0,81

0,5

0,65

0,8

0,71

0,76

0,8

0,9

0,9

0,53

0,87

1

0,67

0,8

0,78

0,72

Tinggi

Sedang

Sedang

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Sedang

Tinggi

Tinggi

Sedang

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari perhitungan uji gain yakni sebagai

berikut: kategori tinggi sebesar 75%, kategori sedang sebesar 25% dan kategori

rendah sebesar 0%.

Page 153: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

133

b. Uji Normalitas

Menguji normalitas antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji

normalitas terhadap dua kelas tersebut dilakukan dengan Kolmogorov-Smirnov

dan uji Shapiro-Wilk dengan taraf signifikan 0,05. Setelah dilakukan pengolahan

data, tampilan output dapat dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Hasil

Belajar

Siswa

Kelas

Eksperimen

,198 16 ,092 ,923 16 ,190

Kelas Kontrol ,150 16 ,200* ,941 16 ,365

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil output uji normalitas varians dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk pada tabel 4.19 nilai signifikansi pada

kolom signifikansi data nilai tes untuk eksperimen adalah 0,190 dan kelas kontrol

adalah 0,365. Karena nilai signifikansi kedua kelas lebih dari 0,05, dapat

dikatakan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal.

c. Uji Homogenitas

Menguji homogenitas dua varians antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen dengan uji Levene dengan taraf signifikansi 0,05. Setelah dilakukan

pengolahan data, tampilan output dapat dilihat pada tabel 4,20.

Tabel 4.20 Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Page 154: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

134

Hasil

Belajar

Siswa

Based on Mean ,379 1 30 ,543

Based on Median ,506 1 30 ,482

Based on Median and with

adjusted df

,506 1 29,995 ,482

Based on trimmed mean ,358 1 30 ,554

Berdasarkan hasil output uji homogenitas varians dengan menggunakan uji

Levene pada tabel 4.20 nilai signifikansinya adalah 0,543. Karena nilai

signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa siswa kelas

kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi-populasi yang mempunyai

varians yang sama atau kedua kelas tersebut homogen.

d. Uji T

Pada uji signifikansi efektifitas teknik analisis yang digunakan adalah

dengan menggunakan perhitungan Uji-t Independent sample t-test. Perhitungan

ini digunakan untuk mengatahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar bahasa

Indonesia yang signifikan antara siswa kelas II yang menggunakan bahan ajar

berbasis kontekstual (IIB) dengan yang menggunakan buku konvensional (IIA).

Data Uji-t akhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 155: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

135

Tabel 4.21 Uji T

Pada tabel 4.21, diketahui bahwa sig. (2.tailed) sebesar 0,000 dan mean

differeance yaitu 12,813 . Adapun pengujian hipotesis dari uji-t ini didasarkan

pada beberapa ketentuan sebagai berikut:

H0: Tidak terdapat perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa kelas II

menggunakan bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis kontekstual dengan

hasil belajar siswa kelas II yang tidak menggunakan bahan ajar Bahasa

Indonesia berbasis kontekstual.

H1: Terdapat perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa kelas II yang

menggunakan bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis kontekstual dengan

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil

Belajar

Siswa

Equal

variances

assumed

,379 ,543 10,265 30 ,000 12,813 1,248 10,263 15,362

Equal

variances

not assumed

10,265 29,245 ,000 12,813 1,248 10,261 15,364

Page 156: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

136

hasil belajar siswa kelas II yang tidak menggunakan bahan ajar Bahasa

Indonesia berbasis kontekstual.

Kriteria Keputusan:

1. Jika probabilitas (Sig.) ˂ 0,05, maka H0 ditolak

2. Jika probabilitas (Sig.) ˃ 0,05, maka H0 diterima

Berdasarkan hasil analisis SPSS 21 uji-t tidak berpasangan (independent t-

test) menunjukkan bahwa signifikansi sebesar 0,000. Hal ini bisa dilihat pada

bagian Independent Sample Test Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Karena signifikansi

kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan dari hasil analisis

SPSS 21 adalah adanya perbedaan hasil belajar siswa menggunakan bahan ajar

pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual dengan siswa yang

menggunakan bahan ajar konvensional.

Page 157: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

137

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Spesifikasi Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia

Berbasis Kontekstual

Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang

memegang peranan penting dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi

dasar.108

Pengembangan bahan ajar ini menghasilkan bahan ajar pendamping

Bahasa indonesia berbasis kontekstual yang berdasarkan kenyataan bahwa belum

tersedianya bahan ajar pendamping Bahasa Indonesia berbasis kontekstual di

SDN Tempuran Probolinggo. Dengan demikian hasil pengembangan ini

dimaksudnkan untuk meningkatkan ketrampilan membaca dan menulis siswa dan

hasil belajar siswa melalui bahan ajar pendamping dan pendekatan kontekstual

yang terdapat dalam materi tersebut.

Bahan ajar ini dikembangkan menggunakan model Dick and Carrey ini

ditempuh melalui serangkaian tahap pengembangan yang sistematis yakni tahap

analisis kebutuhan, tahap analisis pembelajaran, tahap analisis pembelajar dan

konteks, tahap menyusun tujuan umum khusus, tahap mengembangkan

instrument, tahap mengembangkan strategi pembelajaran, tahap mengembangkan

dan memilih bahan pembelajaran, tahap merancang dan melakukan evaluasi

formatif, dan tahap melakukan revisi.

108

Tim Pustaka Yustisisa, Panduan Penyusunan KTSP Lengkap (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) SD, SMP dan SMA, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2007), hlm. 193

Page 158: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

138

Pengembangan bahan ajar ini melalui proses validasi dari 3 ahli, yaitu ahli

isi/materi Bahasa Indonesia, ahli design produk, dan ahli pembelajaran Bahasa

Indonesia. Validasi ini dilakukan untuk menilai rancangan produk yang telah

dikembangkan. Setelah bahan ajar divalidasi, kemudian dilakukan analisis data

kuantitatif yaitu jumlah skor angket dan data kualitatif yaitu komentar dan saran

dari para ahli. Hasil angket dari ketiga ahli tersebut menunjukkan kriteria valid

pada ahli isi/materi Bahasa Indonesia dan ahli media, sedangkan kriteria cukup

valid pada ahli pembelajaran. Sehingga pada bahan ajar pendamping Bahasa

Indonesia berbasis kontekstual ini tidak dibutuhkan revisi.

Spesifikasi hasil pengembangan berpa bahan ajar Bahasa Indonesia

berbasis kontekstual ini terdiri dari dari lima bagian, yaitu:

1. Bagian pra-pendahuluan, mencakup hasil pengembangan yang berupa sampul

depan dan belakang, kata pengantar,petunjuk buku, pedoman penggunaan

buku, dan daftar isi.

2. Bagian pendahuluan, mencakup hasil pengembangan yang berupa latihan

apersepsi, judul bab, dan peta konsep.

3. Bagian isi, mencakup hasil pengembangan yang berupa kegiatan belajar

peserta didik. Bagian isi ini meliputi materi.

4. Bagian pelengkap, mancakup hasil pengembangan yang berupa tahukah

kamu?, uji kompetensi setiap bab, latihan semester, dan refleksi.

5. Bagian penutup, mencakup hasil pengembangan yang berupa daftar referensi.

Page 159: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

139

Setiap produk pengembangan, tidak luput dari kelebihan dan kekurangan

yang masih perlu perbaikan. Kelebihan dari bahan ajar pendamping Bahasa

Indonesia berbasis kontekstual, dengan bahan ajar lain adalah sebagai berikut:

1) Bahan ajar ini di design berdasarkan karakteristik siswa pengguna sehingga

dapat digunakan secara mandiri.

2) Bahan ajar di design sebagai buku pendamping Bahasa Indonesia berbasis

kontekstual yang disesuaikan dengan kurikulum KTSP.

3) Bahan ajar ini menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and

Learning) yaitu siswa akan diajak mengalami, merasakan, dan mengkaji

berbagai materi secara aktif, kreatif, menyenangkan, dan produktif untuk

menemukan pengetahuan yang diharapkan.

4) Materi yang disajikan sesuai dengan SK-KD dan Indikator sehingga bahan

ajar ini dapat tersusun secara sistematis.

5) Materi yang disajikan berbasis kontekstual yaitu pembelajaran yang

mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi kehidupan nyata,

mengarahkan siswa untuk berfikir kritis dengan melakukan eksplorasi

terhadap konsep dan informasi yang dipelajari.

Adapun kekurangan dari bahan ajar pendamping Bahasa Indonesia

berbasis kontekstual yang dikembangkan adalah hanya terbatas pada satu

pembahasan materi saja Bahasa Indonesia ketrampilan membaca dan menulis.

Page 160: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

140

B. Analisis Tingkat Kemenarikan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis

Konteksual.

Kemenarikan pembelajaran dapat dibentuk melalui perancangan kualitas

pembelajaran. Peranan strategi pengorganissasian pendidik pada mata pelajaran

sangat menentukan kemenarikan peserta didik. Semakin baik kualitas

pembelajaran semakin besar kemenarikan yang ditimbulkan. Variabel penting

yang dijadikan dasar sebagai indikator kemenarikan adalah penghargaan dan

keinginan lebih, sehingga titik awal kemenarikan pembelajaran dapat diciptakan

melalui pengorganisasian, penyampaian dan pengelolaan pembelajaran.109

Kemenarikan bahan ajar pendamping bahasa Indonesia dapat dilihat dari

penilaian tanggapan peserta didik melalui angket. Subjek penilaian terbagi pada

kelompok besar yang berjumlah 16 peserta didik. Pada uji coba penggunaan

didapatkan skor 91,9% yang berarti pada tingkat kualifikasi sangat valid yang

dalam asrtian buku ajar dinyatakan sangat menarik.

Secara keseluruhan respon pengguna bahan ajar pendamping bahasa

Indonesia berbasis kontekstual memiliki dampak positif bagi siswa. 98% siswa

menyatakan bahwa bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual

mempermudah siswa dalam belajar. 98% siswa juga menyatakan bahwa bahasa

yang ada dalam bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual

sangat mudah dipahami. 93% siswa menyatakan soal-soal yang terdapat dalam

latihan mudah bagi siswa dan sesuai dengan pembahasan, dan 95% petunjuk

mudah dipahami bagi siswa. Tak hanya itu, 92% siswa juga menyatakan bahwa

109

Rayanda Asyar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, hlm. 155

Page 161: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

141

bahan ajar ini memberikan semangat untuk belajar. Peneliti menyimpulkan bahwa

bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual telah sesuai dengan

kriteria bahan ajar.

Kemenarikan tersebut juga terlihat dari hasil pengamatan atau obsevasi

pengembangan saat pmbelajaran sedang berlangsung ketika menggunakan buku

ajar yang dikembangkan. Dalam hasil pengamatan, peserta didik terlihat sangat

antusias dan tertarik dengan buku ajar yan dikembangkan. Hal tersebut juga

diperkuat dengan hasil wawancara terbuka ketika pengembang bertanya tentang

pendapatnya saat menggunakan buku ajar ketika belajar:

Sufyan mengungkapkan bahwa, “Bu Wahyu, bukunya bagus bu... saya

jadi semangat belajarnya”

Sa’ada mengungkapkan bahwa, “Bu, bukunya sangat mudah dipahami,

saya jadi lebih paham belajarnya dan tidak membosankan bu”

Ubay mengungkapkan bahwa, “gambar di bukunya bagus-bagus bu, saya

senang”

Tidak hanya itu, setelah peneliti 5 hari kesana, ternyata buku ajar

pendamping bahasa Indonesia bebasis kontekstual masih digunakan oleh pendidik

dan peserta didik serta banyak sekali peserta didik yang berteriak dengan sangat

senangya mengatakan “Bu Wahyu, ayo belajar bahasa Indonesia lagi bu, senang.”

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa buku ajar pendamping bahasa Indonesia

berbasis kontekstual dinyatakan sangat menarik.

Page 162: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

142

C. Analisis Tingkat Keefektivan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis

Konteksual.

Peneliti melakukan kegiatan post test untuk mengetahui tingkat kemajuan

yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar selama 4

kali pertemuan. Post test ini disusun dengan soal yang berbeda dari soal Pretest.

Hal ini dilakukan peneliti untuk menghindari hallo-effect pada responden.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto bahwa salah satu

kesalahan yang bersumber pada penilai adalah adanya kesan tertentu dari penilai

terhadap peserta didik yang dinilainya, baik yang berasal dari pengalaman

pribadinya mengenai peserta didik tersebut maupun informasi yang berasal dari

orang lain mengenai peserta didik yang bersangkutan.110

Pembelajaran dengan bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis

kontekstual yang dikembangkan memberikan perngaruh positif terhadap nilai

hasil belajar siswa. Pencapaian keefektifan bahan ajar ditunjukkan dengan adanya

peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada hasil

belajar pada kelas kontrol.

Selanjutnya kegiatan uji coba produk yang dilakukan pada siswa kelas II

SDN Tempuran Probolinggo, uji coba ini menggunakan metode kuasi eksperimen

dengan jenis non equivalent group pretest posttest design. Pada penelitian ini

peneliti menggunakan dua kelompok yang tidak sama (non equivalent) dan

kemudian salah satu kelompok berfungsi sebagai kelompok kontrol, dan satu lagi

berfungsi sebagai kelompok eksperimen.

110

Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 120

Page 163: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

143

Pada hasil uji homogenitas melalui program SPSS 21.0 for Windows

dinyatakan bahwa nilai signifikansinya kemampuan kedua kelas mengenai

kemampuan bahasa Indonesia adalah 0,543. Karena nilai signifikansinya lebih

besar dari 0,05 maka disimpulkan bahwa siswa kelas kontrol dan kelas

eksperimen berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama, atau kedua

kelas tersebut homogen.

Pada metode kuasi eksperimen ukuran minimal sampel yang diterima

adalah 15 subjek per kelompok.111

Sehingga pada penelitian pengembangan ini,

peneliti hanya mengambil ukuran minimal sampel yaitu 16 responden pada

kelompok kontrol dan 16 responden pada kelompok eksperimen. Pada kelompok

kontrol pembelajaran dilakukan tanpa bahan ajar pendamping bahasa Indonesia

berbasis kontekstual. Sedangkan pada kelompok eksperimen, pembelajaran

dilakukan menggunakan bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis

kontekstual.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu factor

intern yang berasal dari siswa tersebut, dan factor ekstern yang berasal dari luar

diri siswa tersebut.112

Faktor dari diri siswa terutama adalah kemampuan yangdimilikinya.Faktor

kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai

siswa. Seperti yang telah dikemukakan oleh Clark, bahwa hasil belajar siswa di

111

Umar Husein, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1999), hlm. 67 112

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses BelajarMengajar,(Bandung:PT Sinar Baru Algensindo,

2000), hlm. 39-40.

Page 164: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

144

sekolah 70% dipengaruhi olehkemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh

lingkungan.

Dalam hal ini peningkatan kemampuan siswa dapat dilihat dari hasil nilai

pretest dan posttest siswa. Peningkatan hasil belajar diperoleh dari hasil posttest

yang diuji dengan independent samples t-test melalui program SPSS 21.0 for

Windows dinyatakan bahwa nilai sig.(2-tailed) kemampuan kedua kelas mengenai

materi bahasa Indoneisa ketrampilan membaca dan menulis adalah 0,000. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran

dengan menggunakan bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis

kontekstual lebih baik daripada hasil belajar siswa yang memperoleh

pembelajaran tanpa menggunakan bahan ajar pendamping bahasa Indonesia

berbasis kontekstual.

Selain itu, bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual

materi bahasa Indonesia ketrampilan membaca dan menulis secara efektif dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIB di SDN Tempuran Probolinggo.

Peneliti melihat rata-rata kelas kontrol lebih kecil dibanding kelas eksperimen

pada soal post test yaitu 80,25 < 96,81.

Indeks Gain pada kelompok eksperimen kategori tinggi sebesar 75% dan

0% pada kelompok kontrol. Indeks Gain kategori sedang pada kelompok

eksperimen sebesar 25% dan 81,2% pada kelompok kontrol. Indeks Gain kategori

rendah pada kelompok eksperimen sebesar 0% dan 18,7% pada kelompok

kontrol. Bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual secara

signifikan efektif untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran bahasa

Page 165: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

145

Indonesia ketrampilan membaca dan menulis pada siswa kelas IIB di SDN

Tempuran Probolinggo.

Selain factor kemampuan siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi

belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak

factor lainnya. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis

dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku yang

diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya kebutuhan untuk belajar

dan berprestasi.

Meskipun demikian, hasil yang dicapai masih juga bergantung dari

lingkungan.Artinya, ada faktor-faktor yang berada diluar dirinya yang dapat

menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai.Salah satu lingkungan

belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah

kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif

tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.

Page 166: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

146

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pengembangan yang telah diiuraikan terbagi

menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Spesifikasi produk yang dihasilkan terdiri dari 5 bagian, yaitu: (1) Bagian

pra-pendahuluan, mencakup hasil pengembangan yang berupa sampul depan

dan belakang, kata pengantar,petunjuk buku, pedoman penggunaan buku, dan

daftar isi. (2) Bagian pendahuluan, mencakup hasil pengembangan yang

berupa latihan apersepsi, judul bab, dan peta konsep. (3) Bagian isi,

mencakup hasil pengembangan yang berupa kegiatan belajar peserta didik.

Bagian isi ini meliputi materi. (4) Bagian pelengkap, mancakup hasil

pengembangan yang berupa tahukah kamu?, uji kompetensi setiap bab,

latihan semester, dan refleksi. (5) Bagian penutup, mencakup hasil

pengembangan yang berupa daftar referensi.

2. Hasil analisis kemenarikan bahan ajar pendamping bahasa Indoesia berbasis

kontekstual dapat dilihat dari penilaian tanggapan peserta didik melalui

angket. Pada uji coba penggunaan didapatkan skor 91,9% yang berarti pada

tingkat kualifikasi sangat valid dalam artian bahan ajar dinyatakan menarik.

3. Hasil analisis dari tingkat keefektifan diperoleh dari data peserta didik serta

nilai pretest dan posttest peserta didik. Hasil tersebut dilakukan dengan

analisis uji t dengan menggunakan independent sample t-test dari program

Page 167: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

147

SPSS 21.0. dari data analisis didapatkan bahwa t hitung ˃ t tabel dengan

10,265 ˃ 2,144, yang artinya H0 ditolak. Secara signifikan yang artinya

dikategorikan efektif diterapkan dalam pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran yang dapat dikemukakan

adalah sebagai berikut.

1. Saran Pemanfaatan Produk

Saran pemanfaatan produk pengembangan bahan ajar pendamping bahasa

Indonesia berbasis kontekstual sebagai berikut:

a. Siswa diharapkan mengikuti alur konsep bahan ajar pembelajaran dengan

seksama sehingga ketika menggunakan bahan ajar siswa sudah siap.

b. Siswa diharapkan membaca buku-buku atau sumber belajar yang lain,

sehingga dapat menambah pengetahuan tentang materi yang dipelajari.

c. Guru diharapkan dapat membimbing siswa dalam memahami materi dan

menjelaskan materi secara runtut dan prosedural serta dapat mengaitkan

materi dengan keadaan yang dekat dengan siswa, sehingga siswa tidak hanya

membayangkan tetapi bisa melihat dan praktek langsung materi yang

diajarkan.

2. Saran Diseminasi Produk

Bahan ajar pendamping bahasa Indonesia berbasis kontekstual ini memiliki

keterbatasan dalam diseminasi produk, yaitu hanya mengambil sampel pokok

bahasan / materi tertentu (Bahasa Indonesia ketrampilan membaca dan

menulis) pada satu kelas eksperimen saja, dari enam kelas dalam satu jenjang

Page 168: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

148

karena keterbatasan waktu. Dengan demikian, disarankan produk

pengembangan dapat diujicobakan pada kelompok bahasan yang lebih luas.

3. Saran Pengembangan Produk Lebih Lanjut

Adapun saran pengembangan produk lebih lanjut adalah sebagai berikut:

a. Produk pengembangan ini sebaiknya dikembangkan lebih lanjut dengan

nuansa baru atau pendekatan baru yang relatif lebih segar sesuai dengan

karakteristik bidang studi.

b. Nilai-nilai pemahaman konsep kontekstual hendaknya selalu diajarkan

kepada siswa dalam setiap pembelajaran dan secara eksplisit dicantumkan

dalam bahan ajar.

Page 169: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

149

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Machrus. Pengembangan Strategi Leadership Pembelajaran Membaca

Permulaan untuk Siswa Kelas 1 SD, Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,

dan Pengembangan, Vol. 1, No. 11, Bulan November, Tahun 2016, Hlm.

2090-2095

Abidin, Yunus. 2013.Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendekatan Karakter,

Bandung: Refika Aditama

Abdurrahman, M. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Asyar, Rayanda . 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Gaung Persada (GP) Press Jakarta

Al-Ghazali, Imam.Ihya’ Ulunuddin. Jilid II, Beirut-Libanon: Darul Kitab, t.t.

Al-Qur’an dan Terjemahannya, Percetakan Al-Qur’an Raja Fahad, kementrian

urusan keislaman. Arab Saudi. 1431H. QS. Al-Alaq : 1-5

Amri, Sofan, dkk. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran; Pengaruhnya

Terhadap Mekanisme dan Praktek Kurikulum. Jakarta: PT.Prestasi

Pustakaraya

Arikunto, 2003.Dasar-dasar Evaluasi pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, 2002. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta

Belawati, Tian. 2003. Materi pokok pengembangan Buku Ajar edisi ke satu.

Jakarta: Universitas Terbuka

Cahyani, Isah. 2009. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : cet.pertama

Cahyono, M. Dwi. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa

Indonesia Berbasis Multimedia untuk Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Khadijah Malang, Tesis: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang

Chaer, Abdull dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.

Jakarta: Rinek Cipta Cet Ke-2

Damayanti, Welsi. Model Pembelajaran Remediaal Membaca Permulaan dengan

Pendekatan Pengalaman Berbahasa pada Siswa Sekolah Dasar, Jurnak

Edutech, Tahun 13, Vol. 1, No. 3, Oktober 2014

Page 170: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

150

Darmiyati dan Budiasih. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas

Rendah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Depdikbud, 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP SD Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud

Depdiknas. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: direktorat jenderal

manajemen pendidikan dasar dan mengengah, direktorat pendidikan sekolah

menengah atas

Dimyati dan Mujiono. 1999.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Depdikbud dan

Rineka Cipta

Echolis, John. M dan Hassan. 2000. S, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT

Gramedia

Elaine, Johnson. 2006.Contextual Teaching and Learning, California: Corwin

Press, Inc

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara

Harjanto, Bob. 2011. Merangsang dan Melejitkan Minat Baca Anak Anda,

Jogjakarta: Manika Books

Haryati, Farida, Mujiyono Wiryotinoyo, Sudaryono. 2013. Pengembangan Bahan

Ajar Ketrampilan Berbahasa Indonesia untuk Siswa kelas X. Jurnal Tekno

Pedagogi Universitas Jambi

Hasibuan, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Hidayat, Asep Ahmad.2014. Filsafat Bahasa (Mengungkap Hakikat Bahasa,

Makna Dan Tanda). Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet ke-3

Husein, Umar. 1999.Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi.Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama

Herusantosa, 1992. Tujuan Pembelajaran Membaca Permulaan, Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Iskandarwassid, dkk, 2008.Stratrgi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Johnson, Elaine B. 2011. CTL Contextual Teaching and Learning: Menjadikan

Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Page 171: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

151

Kristian, Nova , Suyono, dan Sunaryo. Pengembangan Bahan Ajar Menulis

Laporan Penelitian Berbasis Pengayaan Skemata Bacaan, Jurnal

Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan. Volume 1, No. 2, Bulan

Februari, Tahun 2016. Hlm. 203-213

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.

(Bandung: Refika Aditama

Lestari, Ika. 2013.Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Padang: Akademika

Marjan, Ali. 2013.Pelatihan dan Pengembangan, Jakarta: Diros Pustaka, 2013

Misminarti, Eka. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia melalui

Cerita Islami di MIN Beji Pasuruan. Tesis: Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang

Moore, Kenneth D.2005. Effective Instructional Strategies From Theory to

Practice, London: Sage Publications, Inc

Muhibbin, Syah. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa. 2013.Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Murni, Wahid dan Nur Ali. 2008. Penelitian Tindakan Kelas PendidikanAgama

dan Umum Dari Teori Menuju Disertai Contoh Hasil Penelitian.Malang :

UM Press

Ngalimun dan Alfulaila.2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta:

Aswaja pressindo

Niarti, Novi. 2017. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif

pada Materi Menyimak untuk Siswa Kelas VI Sekolah Dasar. Tesis:

Universitas Lampung Bandar Lampung

Nurbiana, Dhieni. 2011.Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas

Terbuka

Nuryati, Sri. 2007. Pembelajaran Membaca Permulaan Melalui Permainan

Bahasa Di Kelas Awal Sekolah Dasar. Jurnal Sekolah Dasar

Ogbondah, Livinus.2008. An Appraisal of Instructional Materials Used to

Educate Migrant Fishermen’s Children in Rivers State, Nigeria.

International Journal of Scientific Research in Education

Opara, Jacinta A & Oguzor, Inquiry Instructional Method and the School Science

Curiculum. Dalam

Page 172: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

152

http://bahanajarpendidikan.blogspot.co.id/2016/07/pengertian-bahan-ajar-

serta-jenis-jenis.html diakses pada tanggal 26 Oktoober 2017

Permendiknas

Pangasra, Abd. Aziz Tata. 2011. Pengembangan Bahan Ajar mata Pelajaran Fiqh

dengan Pendekatan Kontekstual Berbasis Masyarakat Petani. Tesis:

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Prasetyono, Dwi Sunar. 2008. Rahasia Gemar Membaca Pada Anak Usia Dini,

Jogjakarta: Think jogjakarta

Prastowo, Andi. 2011.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Jogjakarta:

Diva Press

Pribadi, Benny A. 2009. Model Design Sistem Pembelajran.Jakarta: PT. Dian

Rakyat

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:Pustaka Belajar

Purwanto, Ngalim. 2004.Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

Putra, Nusa. 2012. Research & Development Penelitian dan Pengembangan:

Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi

Aksara

Rosita, Ida. “Pembelajaran Kontekstual”, dalam

http://paremgmp.wordpress.com/2011/08/18/pembelajaran-ctl(diakses 15

September 2017)

Rudiyanto, Moh. 2009. “The Implementation of Contextual Teaching and

Learning (CTL) in English Class” Jurnal OKARA , Volume II, Nomor 4

Nopember

Saechan, Muchith, M. 2008.Pembelajaran Kontekstual,Semarang: Rasail Media

Group

Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan,

Bandung: Alfabeta

Sanjaya, W.2006.Strategi Pembelajaran,Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Santana,Septiawan. 2007.Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif.

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Page 173: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

153

Sistiana Windyariani, Setiono, Astri Sulisnawati, Pengembangan bahan Ajar

Berbasis Konteks dan Kreativitas untuk Melatih Lterasi Sains Siswa

Sekolah Dasar, Jurnal Bioedukatika Vol. 4 No. 2 Tahun 2016. Hlm. 19-25

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.Surakarta:

Yuma Pustaka

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sumarno, Alim. 2012.Penelitian Kausalitas Komparatif,. Surabaya: e-learning

unesa

Suparman, M. Atwi . 2012. Design Intruksionl Modern, Jakarta: Erlangga

Supranto. 2001.Statistik: Teori dan Aplikasi jilid 2. Jakarta: Erlangga

Suprapto, 1992. Pelaksanaan Menulis di Sekolah Dasar, Makalah disampaikan

pada Pelatihan Pengawas TK/SD

Suprianto, Ida Kholida dan Herman Jufri Andi. Pengaruh Pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Powerpoint terhadap

Peningkatan Hasil Belajar IPA Fisika, Jurnal Penelitian dan Pembelajaran

IPA (JPPI) Vol. 2, No. 2, Desember 2016. Hlm. 166-175

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,

Yogyakarta: Pustaka Belajar

Suryanti dkk, 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surabaya: UNESA

University Press

Su’udiah, Firdaus. dkk, Pengembangan Buku Teks Tematik Berbasis Kontekstual,

Jurnal Internaional pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, Vol.

1 No. 9 September 2016

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan

Pengembangan,Jakarta:Kencana

Stiawan, Ebta, Kamus besar Bahasa Indonesia edisi

III(Http://pusat.bahasa.diknas.go.id/), E-Book.

Syaukani, Akhmad. Materi Pembelajaran / Bahan Ajar menurut Surat Al-Alaq 1-

5. Dalam

http://syaukani-ahmad.blogspot.co.id/2013/03/materi-pembelajaran-bahan-

ajar-menurut.html diakses pada tanggal 17 November 2017

Page 174: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

154

Taringan, Henry Guntur, 1985. Pengajaran Sintaksis, Bandung: Angkasa

Tarigan,Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa

Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Trianto. 2009.Mendesign Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Tim Penilaian Buku Ajar. Pedoman Penilaian Buku Ajar. Jakarta: Departemen

Agama Direktorat PAIS

Tim Pustaka Yustisisa. 2007. Panduan Penyusunan KTSP Lengkap (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan) SD, SMP dan SMA. Yogyakarta: Pustaka

Yustisia

Ulya, Nur Maziyah. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Tipe Kepribadian

Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab. (Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10,

No. 1, April 2016

Utami Aziz, Rini. 2006. Jangan Biarkan Anak Kita Berkesulitan Belajar, Solo:

Tiga Serangkai

Uyun, Fitrotul. 2010.Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Al-Qur’an Hadist

Dengan Pendekatan Humeneuitik Bagi Kelas V MIN I Malan. Thesis.

Malang: Program Pascasarjana Unioversitas Islam Negeri Malang

Zuchdi, Darmiyati dan Budiasih. 1997. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

di Kelas Rendah. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud

Zulela, 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar,

Bandung: Remaja Rosdakarya

Zulela MS, Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar,

Jurnal PGSD FIP Universitas Negeri Jakarta, Vol. 1 No. 1 April 2014

Page 175: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

155

LAMPIRAN

Lampiran I: Surat Izin Penelitia

Page 176: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

156

Lampiran II: Surat Keterangan Penelitian

Page 177: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

157

Lampiran III: Identitas Subyek Validator

IDENTITAS SUBYEK VALIDATOR AHLI

NO. NAMA JABATAN EVALUATOR

1. Siti Annijat M, M.Pd Dosen Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN

Maliki Malang

Ahli Materi

Bahasa Indonesia

2. Dr. Umi Machmudah, MA Dosen Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN

Maliki Malang

Ahli Desain

Pembelajaran

3. Astuni Guru Kelas II

SDN Merjosari 2

Malang

Ahli Pembelajaran

Bahasa Indonesia

Page 178: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

158

Lampiran IV: Hasil Instrumen Hasil Validasi Ahli Materi

INSTRUMEN VALIDASI BAHAN AJAR UNTUK AHLI MATERI

“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS

KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS II SD NEGERI TEMPURAN

PROBOLINGGO”

A. Pengantar

Berkaitan dengan pelakasanaan pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia

ketrampilan Membaca dan Menulis Permualaan dengan berbasis kontekstual di

SD Negeri Tempuran Probolinggo, maka peneliti bermaksud mengadakan validasi

bahan ajar yang telah di produksi sebagai salah satu bahan pembelajaran. Untuk

maksud diatas, peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu agar mengisi angket di bawah

ini sebagai ahli materi. Hasil dari pengukuran melalui angket akan digunakan

untuk penyempurnaan bahan ajar agar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.

Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu sebagai ahli

materi.

B. Identitas Ahli

Nama :....................................................................................................

NIP : ...................................................................................................

Instansi : ...................................................................................................

Pendidikan : ...................................................................................................

C. Petunjuk Penilaian

1. Sebelum mengisi angket ini, mohon terlebih dahulu Bapak/Ibu membaca atau

mempelajari bahan ajar yang dikembangkan.

2. Instrumen ini terdiri atas kolom pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan

tandai salah satu jawaban yang sesuai dengan pernyataan anda.

3. Keterangan makna pada huruf pilihan anda adalah sebagai berikut:

Page 179: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

159

Jawaban Keterangan Skor

SB Sangat Baik 4

B Baik 3

TB Tidak Baik 2

STB Sangat Tidak Baik 1

D. Kriteria-kriteria Angket

NO. PERNYATAAN KETERANGAN

SB B TB STB

1 Penyusunan bahan ajar seuai dengan kurikulum

yang berlaku.

2 Penjelasan indikator sesuai dengan kompetensi

dasar.

3 Perumusan indikator dapat mengukur kompetensi

dasar.

4 Tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan

kompetensi dasar.

5 Tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan

indikator.

6 Perumusan tujuan sudah jelas.

7 Materi yang disajikan sesuai dengan kompetensi

dasar.

8 Materi yang disajikan sesuai dengan indikator.

9 Materi yang disajikan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

10 Penyampaian materi pada buku telah urut.

11 Materi dengan menggunakan contoh dan ilustrasi

yang tepat.

12 Penyajian materi sudah jelas.

13 Menggunakan pilihan gambar yang menarik.

14 Menggunakan degradasi warna yang menarik.

15 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

16 Menggunakan bahasa yang interaktif.

17 Materi yang disajikan memuatcaramembaca dan

menulis yang baik dan benar.

18 Materi dan gambar yang disajikan berbasis

kontekstual (dekat dengan kehidupan siswa).

19 Soal evaluasi sesuai dengan indikator.

20 Soal evaluasi sesuai dengan materi pembelajaran.

21 Soal evaluasi dapat mengukur kompetensi peserta

didik.

22 Soal evaluasi menyangkut ranah kognitif, afektif,

Page 180: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

160

dan psikomotor.

JUMLAH

Berdasarkan penilaian di atas, maka saya menyatakan bahwa bahan ajar ini:

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan

Saran:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Malang, 2018

Validator,

NIP.

Page 181: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

161

Page 182: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

162

Page 183: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

163

Page 184: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

164

Lampiran V: Hasil Instrumen Validasi Ahli Design

INSTRUMEN VALIDASI BAHAN AJAR UNTUK AHLI DESIGN

“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS

KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS II SD NEGERI TEMPURAN

PROBOLINGGO”

A. Pengantar

Berkaitan dengan pelakasanaan pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia

ketrampilan Membaca dan Menulis Permualaan dengan berbasis kontekstual di

SD Negeri Tempuran Probolinggo, maka peneliti bermaksud mengadakan validasi

bahan ajar yang telah di produksi sebagai salah satu bahan pembelajaran. Untuk

maksud diatas, peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu agar mengisi angket di bawah

ini sebagai ahli materi. Hasil dari pengukuran melalui angket akan digunakan

untuk penyempurnaan bahan ajar agar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.

Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu sebagai ahli

design.

B. Identitas Ahli

Nama :............................................................................................

NIP : ...........................................................................................

Instansi : ...........................................................................................

Pendidikan : ...........................................................................................

C. Petunjuk Penilaian

1. Sebelum mengisi angket ini, mohon terlebih dahulu Bapak/Ibu membaca atau

mempelajari bahan ajar yang dikembangkan.

2. Instrumen ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan

tandai salah satu jawaban yang sesuai dengan pernyataan anda.

3. Keterangan makna pada huruf pilihan anda adalah sebagai berikut:

Page 185: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

165

Jawaban Keterangan Skor

SB Sangat Baik 4

B Baik 3

KB Kurang Baik 2

STB Sangat Tidak Baik 1

D. Kriteria-kriteria Angket

NO. PERNYATAAN KETERANGAN

SB B KB STB

1 Penyusunan bahan ajar sesuai kurikulum yang

berlaku.

2 Penjelasan indicator sesuai dengan

kompetensi dasar.

3 Perumusan indicator dapat mengukur

kompetensi dasar.

4 Tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan

kompetensi dasar.

5 Tujuan pembelajaran sesuai dengan indicator.

6 Perumusan tujuan sudah jelas.

7 Desain cover sesuai dengan isi materi.

8

Komposisi teks (ukuran, warna dan jenis)

jelas sehingga mudah dibaca oleh pembaca

khususnya pada anak sekolah dasar.

9 Keterpaduan antara warna teks dan

background.

10 Kualitas ilustrasi (gambar) baik dan sesuai

dengan materi pembelajaran.

11 Warna yang dipilih dapat menarik perhatian.

12 Perpaduan warna sangat cocok.

13 Materi yang disajikan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

14 Penyampaian materi pada buku telah urut.

15 Materi dan gambar yang disajikan berbasis

kontekstual (dekat dengan kehidupan siswa).

16 Bahasa yang digunakan sesuai dengan

perkembangan peserta didik.

Page 186: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

166

17 Layout pada buku menarik.

JUMLAH

Berdasarkan penilaian di atas, maka saya menyatakan bahwa bahan ajar ini:

e. Dapat digunakan tanpa revisi

f. Dapat digunakan dengan revisi kecil

g. Dapat digunakan dengan revisi besar

h. Belum dapat digunakan

Saran:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Malang, 2018

Validator,

NIP.

Page 187: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

167

Page 188: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

168

Page 189: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

169

Page 190: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

170

Page 191: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

171

Page 192: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

172

Page 193: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

173

Lampiran VI: Hasil Instrumen Validasi Ahli Pembelajaran

INSTRUMEN VALIDASI BAHAN AJAR UNTUK AHLI

PEMBELAJARAN/GURU BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

KELAS II SD/MI

“PENGEMBANGAN BAHAN AJARBAHASA INDONESIA BERBASIS

KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS II SD NEGERI TEMPURAN

PROBOLINGGO”

A. Pengantar

Berkaitan dengan pelakasanaan pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia

ketrampilan Membaca dan Menulis Permualaan dengan berbasis kontekstual di

SD Negeri Tempuran Probolinggo, maka peneliti bermaksud mengadakan validasi

bahan ajar yang telah di produksi sebagai salah satu bahan pembelajaran. Untuk

maksud diatas, peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu agar mengisi angket di bawah

ini sebagai ahli materi. Hasil dari pengukuran melalui angket akan digunakan

untuk penyempurnaan bahan ajar agar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.

Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu sebagai ahli

pembelajaran.

B. Identitas Ahli

Nama : .......................................................................................................

NIP : .......................................................................................................

Instansi : .......................................................................................................

Pendidikan : .......................................................................................................

C. Petunjuk Penilaian

1. Sebelum mengisi angket ini, mohon terlebih dahulu Bapak/Ibu membaca atau

mempelajari bahan ajar yang dikembangkan.

2. Instrumen ini terdiri dari kolom pernyataan dan kolom jawaban. Silahkan

tandai salah satu jawaban yang sesuai dengan pernyataan anda.

3. Keterangan makna pada huruf pilihan anda adalah sebagai berikut:

Page 194: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

174

Jawaban Keterangan Skor

SB SangatBaik 4

B Baik 3

TB TidakBaik 2

STB SangatTidakBaik 1

D. Kriteria-kriteriaAngket

NO. PERNYATAAN KETERANGAN

SB B TB STB

1 Penyusunan bahan ajar seuai dengan kurikulum

yang berlaku.

2 Penjelasan indikator sesuai dengan kompetensi

dasar.

3 Perumusan indikator dapat mengukur kompetensi

dasar.

4 Tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan

kompetensi dasar.

5 Tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan

indikator.

6 Perumusan tujuan sudah jelas.

7 Materi yang disajikan sesuai dengan kompetensi

dasar.

8 Materi yang disajikan sesuai dengan indikator.

9 Materi yang disajikan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

10 Penyampaian materi pada buku telah urut.

11 Materi dengan menggunakan contoh dan ilustrasi

yang tepat.

12 Penyajian materi sudah jelas.

13 Menggunakan pilihan gambar yang menarik.

14 Menggunakan degradasi warna yang menarik.

15 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

16 Menggunakan bahasa yang interaktif.

17 Materi yang disajikan memuatcaramembaca dan

menulis yang baik dan benar.

18 Materi dan gambar yang disajikan berbasis

kontekstual (dekat dengan kehidupan siswa).

19 Soal evaluasi sesuai dengan indikator.

20 Soal evaluasi sesuai dengan materi pembelajaran.

21 Soal evaluasi dapat mengukur kompetensi peserta

didik.

Page 195: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

175

22 Soal evaluasi menyangkut ranah kognitif, afektif,

dan psikomotor.

JUMLAH

Berdasarkan penilaian di atas, maka saya menyatakan bahwa bahan ajar ini:

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan

Saran:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Malang, 2018

Validator,

NIP.

Page 196: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

176

Page 197: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

177

Page 198: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

178

Page 199: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

179

Lampiran VII: Hasil Instrumen Penilaian/Tanggapan Siswa

INSTRUMEN PENILAIAN BAHAN AJAR UNTUK SISWA

“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERBASIS

KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS II SD NEGERI TEMPURAN

PROBOLINGGO”

A. Pengantar

Adik, selain buku pelajaran yang sudah kamu kenal sebelumnya, masih ada

banyak buku penunjang pelajaran lain yang bisa adik gunakan sebagai bahan ajar

di sekolah maupun di rumah, salah satunya adalah buku ajar. Buku ajar

merupakan bahan ajar yang dapat membantu adik belajar secara mandiri. Setelah

ini adik akan diberi contoh bahan ajar secara langsung.

Berkaitan dengan pelaksanaan pembuatan bahan ajar Bahasa Indonesia

berbasis kontekstual, maka peneliti bermaksud mengadakan pengecekan bahan

ajar Bahasa Indonesia yang telah dibuat sebagai salah satu media belajar. Untuk

maksud di atas, peneliti mohon kesediaan adik sebagai siswa kelas II agar mengisi

angket di bawah ini sebagai pemakai bahan ajar. Tujuan dari pengisian angket

adalah mengetahui kesesuaian pemanfaatan buku ini sebagaimana yang telah

dirancang berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan. Hasil dari pengukuran melalui

angket akan digunakan untuk penyempurnaan bahan ajar, agar dapat

dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Sebelumnya saya sampaikan

terima kasih atas kesediaan adik.

Nama :..........................................................................................................

Kelas :..........................................................................................................

Sekolah :..........................................................................................................

B. Petunjuk Pengisian Angket:

1. Sebelum mengisi angket ini, mohon terlebih dahulu adik membaca atau

mempelajari bahan ajar yang dikembangkan.

2. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban

yang sesuai dengan penilaian yang adik anggap paling tepat.

3. Kecermatan dalam penilaian ini sangat diharapkan.

Page 200: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

180

C. Pertanyaan-pertanyaan Angket

1. Apakah buku pendamping Bahasa Indonesia berbasis kontekstual ini dapat

memudahkan adik dalam belajar?

a. Sangat mudah b. Mudah

c. Kurang mudah d. Sulit

2. Apakah dengan penggunaan buku pendamping Bahasa Indonesia berbasis

kontekstual ini dapat memberi semangat dalam belajar adik?

a. Sangat memberi semangat b. Memberi semangat

c. Kurang memberi semangat d. Tidak memberi semangat

3. Apakah adik mudah memahami bahan pelajaran yang ada di dalam buku

pendamping Bahasa Indonesia berbasis kontekstual ini?

a. Sangat mudah b. Mudah

c. Kurang mudah d. Sulit

4. Menurut adik, bagaimana soal-soal pada buku buku pendamping Bahasa

Indonesia berbasis kontekstualini?

a. Sangat mudah b. Mudah

c. Kurang d. Sulit

5. Bagaimanakah jenis huruf dan ukuran huruf yang terdapat dalam buku

pendamping Bahasa Indonesia berbasis kontekstual ini?

a. Sangat mudah dibaca b. Mudah

c. Kurang d. Tidak

6. Selama mempelajari buku ini, apakah adik menemui kata-kata yang sulit?

a. Tidak menemukan b. Cukup banyak menemukan

c. Jarang menemukan d. Sering menemukan

7. Bagaimana petunjuk yang terdapat dalam buku pendamping Bahasa

Indonesia berbasis kontekstual ini?

a. Sangat mudah b. Cukup mudah

c. Kurang mudah d. Tidak mudah

8. Apakah bahasa yang digunakan dalam buku pendamping bisa dipahami?

a. Sangat mudah dipahami b. Cukup mudah dipahami

c. Kurang mudah dipahami d. Tidak mudah dipahami

Page 201: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

181

9. Setelah membaca soal-soal latihan, bagaimana soal-soalnya?

a. Sangat mudah dipahami b. Cukup mudah dipahami

c. Kurang mudah dipahami d. Tidak mudah dipahami

10. Selama menggunakan buku ajar, apakah kalian memerlukan bantuan orang

lain seperti teman, guru, atau orang tua untuk mempelajarinya?

a. Sangat memerlukan bantuan orang lain

b. Sering memerlukan bantuan orang lain

c. Kadang-kadang memerlukan bantuan orang lain

d. Tidak memerlukan bantuan orang lain

KRITIK DAN SARAN:

Terima Kasih

Page 202: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

182

Page 203: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

183

Page 204: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

184

Page 205: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

185

Page 206: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

186

Page 207: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

187

Page 208: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

188

Page 209: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

189

Page 210: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

190

Page 211: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

191

Lampiran VIII: Soal Pre-Test

Soal Pretest

Score:

Nama :

Kelas :

Bacalah cerita berikut!

Siti Zainab

Di sekolahku ada anak baru.

Dia berkerudung.

Namanya Siti Zainab.

Katanya, rumahnya dulu di daerah

pegunungan.

Tepatnya di Sukapura.

Pertama melihatnya, aku terpingkal-

pingkal.

Bukan aku saja.

Hampir semua temanku

menertawakannya.

Penampilannya lucu, lugu dan polos.

Apalagi, ketika memperkenalkan diri.

Namaku Siti Zainab.

Panggil aku Zeezee.

A. Berilah tanda (x) pada huruf a, b, atau c!

1. Anak baru itu bernama...

a. Siti Zubaidah

b. Siti Zainab

c. Siti Fatimah

2. Berikut adalah ciri-ciri anak baru tersebut, kecuali ...

a. Berkerudung

b. Berasal dari Sukapura

c. Berasal dari Jakarta

3. Bagaimana penampilan anak baru itu?

Page 212: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

192

a. Lucu, lugu, dan polos.

b. Biasa-biasa aja.

c. Menarik dan sangat mengesankan.

4. Kata tanya “berapa” digunakan untuk menanyakan ...

a. Jumlah

b. Waktu

c. Alasan

5. Aku seekor gajah

Aku tinggal di hutan

Aku mempunyai hidung

Yang sering disebut ...

a. Gading

b. Belalai

c. Tanduk

6. Berikut ini yang termasuk pertanyaan adalah ...

a. Ayah membaca koran

b. Jangan buang sampah sembarangan

c. Siapa yang rajin menggosok gigi?

7. Umi menyiram ... di taman.

a. Bunga

b. Sawah

c. Pakaian

8. Aku mandi setiap...

a. Hari

b. Minggu

c. Bulan

9. Membuang sampah harus di ...

a. Saluran air

b. Bak sampah

c. Luar rumah

10. Lantai yang kotor harus ...

a. Dipel

b. Disiram

c. Dicuci

B. Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Udara di pedesaan bersih dan ...

2. Bermain layang-layang tidak boleh di ...

3. Kelopakku berwarna merah.

Ada juga yang berwarna putih.

Page 213: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

193

Pada batangku terdapat duri.

Aku adalah bunga ...

4. Ibuku berpesan,bermain jangan lupa...

5. Siti anak yang rajin belajar.

Kata rajin sama artinya dengan kata ...

C. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Salinlah dengan huruf tegak bersambung!

Perhatikan huruf kapital dan tanda titik!

a. Fatimah membeli buku dan penggaris

b. Budiman pergi ke perpustakaan

2. Lengkapilah!

Namaku adalah ...

Hidupku di ..

Warna bungaku ......

Ada juga yang berwarna ...

3. Jelaskan kegiatanmu mulai bangun tidur sampai kamu tidur malam!

4. Lengkapilah!

Ayahku bernama Yusuf.

Ayahku berusia 35 tahun.

Ayahku bekerja sebagai ...

-Selamat Mengerjakan-

Page 214: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

194

Page 215: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

195

Page 216: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

196

Page 217: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

197

Page 218: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

198

Page 219: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

199

Page 220: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

200

Page 221: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

201

Page 222: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

202

Page 223: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

203

Lampiran IX: Soal Post-Test

Soal Post test

Score:

Nama :

Kelas :

Bacalah cerita berikut!

Sepeda Baru

Hai.. namaku Slamet.

Saat ulang tahunku yang

kedelapan

Aku dibelikan sepeda baru.

Ayah membelinya di Toko

Murah.

Setiap sore aku belajar naik

sepeda.

Suatu hari aku jatuh dari

sepeda.

Kakiku lecet dan memar.

Ibuku mengobatiku dengan

sabar.

Sekarang aku sudah bisa

naik sepeda.

A. Berilah tanda (x) pada huruf a, b, atau c!

1. Slamet dibelikan sepeda ketika ulang tahun ...

a. Keenam

b. Ketujuh

c. Kedelapan

2. Sepeda itu dibeli di...

a. Toko Murah

b. Toko Mirah

Page 224: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

204

c. Toko Makmur

3. Ketika terjatuh kakinya ...

a. Lecet dan luka

b. Lecet dan memar

c. Berdarah dan luka

4. Aku belajar naik sepeda setiap ...

a. Pagi

b. Sore

c. Malam

5. Judul bacaan di atas adalah ...

a. Toko Murah

b. Sepeda Baru

c. Belajar Naik Sepeda

6. Aku sejenis burung.

Namaku menakutkan.

Aku mencari makan di malam hari.

Makanan kesukaanku tikus.

Aku adalah ...

a. Burung hantu

b. Burung elang

c. Burung rajawali

7. ... alamat rumahmu?

a. Apa

b. Siapa

c. Dimana

8. ... kamu bersekolah?

Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ...

a. Siapa

b. Dimana

c. Berapa

9. Ayahku berjualan di pasar.

Ayahku seorang ...

a. Pedagang

b. Guru

c. Karyawan

10. Penggunaan huruf kapital yang benar terdapat pada kalimat ...

a. Namaku arifin.

b. namaku arifin.

c. Namaku Arifin.

Page 225: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

205

B. Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Sekarang aku kelas ...

2. Aku rajin belajar supaya ...

3. Tahun depan aku naik ke kelas ...

4. Mobil beroda ...

Bentuk rodanya ...

5. Siti hobi bermain layang-layang.

Kata hobisama artinya dengan kata ...

C. Kerjakan soal-soal berikut!

Salinlah dengan huruf tegak bersambung!

Perhatikan huruf kapital dan tanda titik!

1. a. Nama belajar main piano

b. Ardi dibelikan baju baru

2. Lengkapilah!

Namaku ...

Rasaku ...

Aku hidup di ...

Warnaku ..

3. Jelaskan tiga permainan yang kamu senangi!

4. Sebutkan ciri-ciri gambar tersebut!

a. .....................................

b. .....................................

c. ......................................

-Selamat Mengerjakan-

Page 226: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

206

Page 227: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

207

Page 228: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

208

Page 229: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

209

Page 230: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

210

Page 231: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

211

Page 232: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

212

Page 233: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

213

Page 234: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

214

Page 235: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

215

Lampiran X: RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SD Negeri Tempuran

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/I

Pertemuan ke : 1-2

Alokasi waktu : 2x35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

3. Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi

anak

4. Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte

B. KOMPETENSI DASAR

3.1 Menyimpulkan isi teks pendek (10-15 kalimat) yang dibaca dengan

membaca lancar

3.2 Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca

4.1 Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat

4.2 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan

menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan

penggunaan huruf kapital dan tanda titik

C. INDIKATOR

Siswa dapat:

1. Membaca teks pendek dengan lancar memperhatikan lafal dan

intonasi yang baik.

2. Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan.

3. Menjelaskan kembali dengan kalimat sendiri isi teks yang dibaca.

4. Menentukan pokok-pokok isi cerita.

5. Melengkapi cerita rumpang dengan kata yang tepat.

Page 236: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

216

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Dengan panduan buku pendamping Bahasa Indonesia, siswa dapat

membaca teks pendek dengan lancar memperhatikan lafal dan intonasi

yang baik.

2. Dengan panduan buku pendamping Bahasa Indonesia, siswa dapat

menjawab pertanyaan tentang isi bacaan.

3. Setelah siswa membaca teks pendek dan menjawab pertanyaan, siswa

dapat menjelaskan kembali dengan kalimat sendiri tekas yang dibaca.

4. Dengan berdikskusi kelompok, siswa dapat melengkapi cerita

rumpang dengan kata yang tepat.

5. Dengan berdikskusi kelompok, siswa dapat menyelesaikan soal uji

kompetensi.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Membaca teks pendek dan melengkapi cerita.

F. METODE PEMBELAJARAN

Contextual Teaching and Learning (CTL) berupa diskusi, tanya jawab,

demontrasi, dan pemberian tugas.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan Mengkondisikan siswa untuk siap

mengikuti pembelajaran

Guru membuka pembelajaran

dengan salam

Guru mengajak siswa berdoa

menurut agama dan kepercayaan

masing-masing dengan dipimpin

oleh salah satu siswa

Guru menanyakan kabar siswa dan

kehadiran siswa

Guru mengadakan apersepsi,

sebagai penggalian pengtahuan awal

siswa terhadap materi yang akan

diajarkan.

10 menit

Page 237: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

217

Dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa “siapa yang bisa

membaca huruf ini?”

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Guru membagi siswa menjadi 4

kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 4 orang.

Guru membagikan dua buku

pendamping Bahasa Indonesia pada

setiap kelompok.

Inti Tahap Konstruktivisme, Inkuiri, dan

Pemodelan (Contructivism)

Menugaskan siswa berdiskusi

kelompok untuk membaca huruf

abjad yang ada di buku pendamping

halaman 8 secara bergantian.

Menugaskan siswa berdiskusi

kelompok mengerjakan buku

pendamping halaman 13.

Menugaskan siswa berdiskusi

kelompok mengamati benda-benda

di dalam dan di luar kelas dan

menuliskan benda-benda yang di

awali dengan huruf b dan d.

Bertanya (Questioning)

Siswa bertanya jawab dengan guru

mengenai hasil pengamatan benda-

benda yang di awali dengan huruf b

dan d.

Menemukan (Inquiri)

Guru memberi perintah untuk mengisi

buku pendamping hal 14-16 dengan

melakukan diskusi dengan

kelompoknya.

Belajar (Learning Community)

Guru menugaskan perwakilan

kelompok untuk melaporkan hasil

diskusi kelompoknya.

Guru menugaskan kelompok yang

tidak sedang melaporkan untuk

mengoreksi bersama apakah sudah

tepat pekerjaan temannya.

Pemodelan (Modeling)

Guru memberi contoh cara

45 menit

Page 238: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

218

menyusun kalimat acak menjadi

kalimat yang tepat.

Guru menugaskan kelompok untuk

mengerjakan soal dalam bentuk

kartu huruf yang disusun menjadi

kalimat

Refleksi (Reflection)

Guru bertanya jawab dengan siswa

tentang perasaan siswa setelah

belajar hari ini.

Penutup Penilaian sebenarnya (Authentic

Assessment)

Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan

dan dinilai oleh guru.

Guru membahas hasil pekerjaan

siswa dan memberikan penghargaan

kepada siswa yang berhasil

menyelesaikan pekerjaannya

dengan tepat dan benar.

Guru memberikan motivasi kepada

siswa yang masih kurang benar

dalam mengerjakan tugas agar lebih

cermat dalam pengerjaan tugas.

Guru bersama siswa membahas

kesimpulan pembelajaran.

Guru mengajak semua siswa berdoa

menurut kepercayaan dan keyakinan

masing-masing yang dipimpin salah

satu siswa.

Guru menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

15 menit

H. SUMBER BELAJAR

1. Alat peraga / Media:

Poster huruf / abjad A-Z

Kartu huruf

2. Sumber Media:

Buku Pendamping Bahasa Indonesia “Aku Pintar Membaca dan

Menulis”

I. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Page 239: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

219

1. Penilaian Proses

2. Penilaian Hasil

1. Penilaian Proses

No. Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Kognitif Afektif Psikomotor

A B C A B C A B C

Keterangan:

A = Amat baik (80-100)

B = Baik (60-79)

C = Cukup (40-59)

2. Penilaian Hasil

Soal

Susunlah menjadi kalimat yang tepat dan benar!

1. Murid – Doni – pintar – di kelas – paling

2. Memakai – sepatu – Dina – baru

3. Rajin – Doni – di rumah – belajar

4. Rajin – sangat – Doni – menabung

5. Mendapat – Doni – pertama – juara

Page 240: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

220

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SD Negeri Tempuran

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/I

Pertemuan ke : 3-4

Alokasi waktu : 2x35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

3. Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi

anak

4. Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte

B. KOMPETENSI DASAR

3.1 Menyimpulkan isi teks pendek (10-15 kalimat) yang dibaca dengan

membaca lancar

3.2 Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca

4.1 Melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat

4.2 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan

menggunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan

penggunaan huruf kapital dan tanda titik

C. INDIKATOR

Siswa dapat:

1. Membaca teks pendek dengan lancar memperhatikan lafal dan

intonasi yang baik.

2. Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan.

3. Menjelaskan kembali dengan kalimat sendiri isi teks yang dibaca.

4. Menentukan pokok-pokok isi cerita.

5. Melengkapi cerita rumpang dengan kata yang tepat.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 241: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

221

1. Dengan panduan buku pendamping Bahasa Indonesia, siswa dapat

membaca teks pendek dengan lancar memperhatikan lafal dan intonasi

yang baik.

2. Dengan panduan buku pendamping Bahasa Indonesia, siswa dapat

menjawab pertanyaan tentang isi bacaan.

3. Setelah siswa membaca teks pendek dan menjawab pertanyaan, siswa

dapat menjelaskan kembali dengan kalimat sendiri tekas yang dibaca.

4. Dengan berdikskusi kelompok, siswa dapat melengkapi cerita

rumpang dengan kata yang tepat.

5. Dengan berdikskusi kelompok, siswa dapat menyelesaikan soal uji

kompetensi.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Membaca teks pendek dan melengkapi cerita.

F. METODE PEMBELAJARAN

Contextual Teaching and Learning (CTL) berupa diskusi, tanya jawab,

demontrasi, dan pemberian tugas.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan Mengkondisikan siswa untuk siap

mengikuti pembelajaran

Guru membuka pembelajaran

dengan salam

Guru mengajak siswa berdoa

menurut agama dan kepercayaan

masing-masing dengan dipimpin

oleh salah satu siswa

Guru menanyakan kabar siswa dan

kehadiran siswa

Guru mengadakan apersepsi,

sebagai penggalian pengtahuan awal

siswa terhadap materi yang akan

diajarkan.

Dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa “siapa yang pernah

pergi ke pantai?”

Guru menyampaikan tujuan

10 menit

Page 242: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

222

pembelajaran.

Guru membagi siswa menjadi 4

kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 4 orang.

Guru membagikan dua buku

pendamping Bahasa Indonesia pada

setiap kelompok.

Inti Tahap Konstruktivisme, Inkuiri, dan

Pemodelan (Contructivism)

Menugaskan salah satu siswa

membaca bacaan dengan bersuara,

siswa lain menyimak.

Menugaskan siswa menjawab

pertanyaan yang ada di buku

pendamping halaman 20-21.

Bertanya (Questioning)

Siswa bertanya jawab dengan guru

mengenai hasil pekerjaan siswa.

Menemukan (Inquiri)

Guru memberi perintah untuk mengisi

buku pendamping hal 23-24

Belajar (Learning Community)

Guru menugaskan perwakilan

kelompok untuk melaporkan hasil

pekerjaannya.

Guru menugaskan kelompok yang

tidak sedang melaporkan untuk

menyimak pekerjaan temannya.

Pemodelan (Modeling)

Guru memberi materi tentang Kata

Tanya dan penggunaan huruf

kapital.

Refleksi (Reflection)

Guru bertanya jawab dengan siswa

tentang perasaan siswa setelah

belajar hari ini.

45 menit

Penutup Penilaian sebenarnya (Authentic

Assessment)

Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan

dan dinilai oleh guru.

Guru membahas hasil pekerjaan

siswa dan memberikan penghargaan

kepada siswa yang berhasil

menyelesaikan pekerjaannya

dengan tepat dan benar.

15 menit

Page 243: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

223

Guru memberikan motivasi kepada

siswa yang masih kurang benar

dalam mengerjakan tugas agar lebih

cermat dalam pengerjaan tugas.

Guru bersama siswa membahas

kesimpulan pembelajaran.

Guru mengajak semua siswa berdoa

menurut kepercayaan dan keyakinan

masing-masing yang dipimpin salah

satu siswa.

Guru menutup pelajaran dan

mengucapkan salam.

H. SUMBER BELAJAR

1. Alat peraga / Media:

Buku Pendamping Bahasa Indonesia “Aku Pintar Membaca dan

Menulis”

2. Sumber Media:

Buku Pendamping Bahasa Indonesia “Aku Pintar Membaca dan

Menulis”

I. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Penilaian Proses

2. Penilaian Hasil

1. Penilaian Proses

No. Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Kognitif Afektif Psikomotor

A B C A B C A B C

Keterangan:

A = Amat baik (80-100)

B = Baik (60-79)

C = Cukup (40-59)

Page 244: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

224

2. Penilaian Hasil

Soal

Uji Kompetensi Buku Pendamping hal 27-28.

Page 245: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

225

Lampiran XI: Dokumentasi

Gambar 1.

Siswa mengerjakan soal pre test.

Gambar 2.

Siswa melakukan kegiatan pengamatan diluar kelas.

Page 246: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

226

Gambar 3.

Siswa melakukan kegiatan menyusun kartu kata menjadi kalimat.

Gambar 4.

Peneliti mengarahkan siswa dalam kegiatan menyusun kartu kata menjadi kalimat.

Page 247: TESIS - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/13107/1/15761033.pdfsd negeri tempuran probolinggo tesis oleh wahyu irmawati nim 15761033 magister pendidikan guru madrasah

227

Lampiran XII: Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Wahyu Irmawati, lahir di Pasuruan pada 22 Februari

1993. Merupakan anak pertama dari Jami’udin dan

Nasriatin. Tinggal di Tempuran Probolinggo. No

Telepon 085646404550.

Email [email protected]

Pada tahun 2011 melanjutkan sekolah S1 pada jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang serta berhasil lulus

pada tahun 2-15 dengan judul skripsi “Pengembangan Buku Ajar Pendamping

Tematik Terpadu Berbasis Gambar Tema Ekosistem pada Siswa Kelas V SDN

Merjosari 2 Malang”. Dan 2015 melanjutkan S2 di Universitas dan jurusan yang

sama.