Tes Romberg

download Tes Romberg

of 2

Transcript of Tes Romberg

Analisis dan Pembahasan Tes Romberg Pada tes Romberg ini subjek berdiri tegak, kedua kaki merapat, kedua tangan disamping tubuh, setelah beberapa lama menjunjukkan hasil bahwa tubuh masih dalam keadaan tegak dan keseimbangan masih tetap terjaga. Akan tetapi ketika subjek menutup mata, berdiri tegak, kaki merapat, kedua tangan tangan disamping tubuh menunjukkan reaksi tubuh tetap tegak tetapi keseimbangan mulai berkurang. Hal ini dimungkinkan karena organ visual yang tertutup sehingga jalannya impuls yang diterima secara visual sangat minim sehingga keseimbangan tubuh menjadi terganggu. Pada pengamatan ini subyek diminta untuk berdiri tegak dengan kedua kaki merapat dan kedua tangan di sampping tubuh. Pengamat mengamati goyangan tubuh saan mata terbuka dan hasilnya subyek tidak melakukan gerakan apapun atau diam. Sedangkan pada saat subyek diminta melakukan hal diatas namun dalam keadaan mata tertutup, maka subyek bergerak ke depan dank e belakang tanpa melangkahkan kaki. Hal ini disebabkan oleh adanya macula akustika yang terletak di dalam sakulus dan utrikulus. Makula akustikamerupakan alat keseimbangan statis, yang memberitahukan posisi kepala pada saat kita diam atau melakukan gerak lurus beraturan (Soewolo, 2003).

Apparatus vestibular Setelah subjek berputar 10 kali bola mata subjek berputar, pupil melebar dan setelah berjalan lurus ke depan subjek menjadi berjalan miring kea rah kiri. Pada pengamatan ini subyek diminta berdiri tegak, kaki merapat, dan mata tetutup. Kemudian pengamata memutar tubuh subyek ke kanan 10X. Subyek diminta membuka mata dan melihat lurus ke depan. Pengamat mengamati gerakan matanya lalu subyek diminta berjalan lurus ke depan. Pada saat berjalan ke depan subyek tersebut tidak berjalan dengan lurus, namun berjalan miring ke kiri dan matanya bergerak gerak.

Perputaran kepala menyebabkan endolimfe di dalam (paling tidak salah satu) saluran semisirkularis bergerak. Aliran endolimfe tersebut akan mendorong kupula sehingga kupula akan condong kea rah tertentu. Gerakan kupula ini akan menggerakkan pula rambut sel-sel reseptor. Posisi Krista ampularis saling tegak lurus satu sama lain, dan masing masing berpasang pasangan pada telinga kanan dan telinga kiri. Setiap gerakan kepala akan dideteksi oleh paling tidak dua Krista ampularis , dimana sel reseptor salah satu Krista akan mengalami depolarisasi dan satunya akan mengalami hiperpolarisasi. Akibat dari mekanisme ini maka setiap gerakan rotasi kepala dan tubuh akan disadari, sehingga keseimbangan kita waktu bergerak akan terjaga (Soewolo, 2003).