TES PROYEKTIF -...

download TES PROYEKTIF - ebook.repo.mercubuana-yogya.ac.idebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/Kuliah/materi_20151_doc/TES... · gambar-gambar yang dibuat secara berurutan. ... Point penuh (X,XX,XXX

If you can't read please download the document

Transcript of TES PROYEKTIF -...

  • TES PROYEKTIF Novia Sinta R, M.Psi.

  • Awalnya dikenal dengan Drawing Completion Test.

    Wartegg tes indikasi yangdikembangkan sekitar tahun 1930 oleh Ehrig Wartegg

    F. Krueger & F. Sander (University of Leipzig) Didasarkan pada psikologi Gestalt; objek dari

    pengalaman + pengalaman subjek membentuk struktur

    Dikembangkan oleh Dr. Ehrig Wartegg kualitatif

    Disempurnakan oleh G.M. Kinget kuantitatif

  • Tes wartegg adalah tes kepribadian yang bertujuan untuk memperoleh insight mengenai struktur kepribadian seseorang.

    Tes wartegg merupakan tes gambar yang dipandang dari sudut arti diagnostiknya ( bukan artistiknya ).

    Poin yang mendapat perhatian adlh nilai ekspresinya dan sifat projektifnya yang terdapat dalam gambar.

    Keuntungan : bahan tes murah, praktis pemanfaatannya, dapat dilakukan secara

    individu atau kelompok, dapat dinilai secara kuantitatif maupun kualitatif

  • Hal yang perlu diperhatikan. Setiap stimulus memiliki karakteristik fisiognomi

    tertentu yang menuntut ekspresi dan sensitivitas (kepekaan) subjek dalam menanggapi secara tepat terhadap sifat sifat fisiognominya.

    Keberhasilan subjek dalam menanggapi stimulus terletak pada kemampuan untuk mengintegrasikan stimulus ke dalam bentuk gambar yang dibuat sekaligus menyesuaikan dengan sifat sifat fisiognominya.

  • Alat tes

    1 lembar tes Wartegg,

    Pensil HB,

    Alas yang keras dan licin,

    Penghapus (kecuali untuk tes

    kelompok)

  • Usia

    jenis kelamin

    taraf pendidikan

    pekerjaan

    latar belakang budaya subyek

  • Instruksi:

    Pada lembar ini anda melihat 8 kotak.

    Dalam tiap kotak ada tanda kecil dan tidak berarti

    Tanda 2 ini tidak mempunyai arti khusus. Tanda2 ini hanya merupakan bagian2 dari gambar2 yg anda harus gambar dalam tiap kotak.

    Anda boleh menggambar apa saja dan boleh dimulai dengan tanda yg paling disukai.

    Anda tidak perlu mengikuti urutan dari tanda-tanda ini tetapi anda diminta mencantumkan angka pada gambar-gambar yang dibuat secara berurutan.

    Anda boleh bekerja menggunakan penghapus tetapi janganlah memutar kertas.

  • Selama testee menggambar,tester harus mengobservasi dan mencatat hasil observasinya

    Setelah selesai menggambar seluruh kolom,testee diminta menuliskan secara berurutan gambar-gambar apa saja yang telah ia buat.

    Kemudian tanyakan : Gambar mana yang paling DISUKAI, diberi tanda (+)

    Gambar mana yang paling TIDAK DISUKAI, diberi tanda (-)

    Gambar mana yang paling MUDAH, diberi tanda (M)

    Gambar mana yang paling SULIT, diberi tanda (S)

    Kemudian tanyakan alasannya.

    Jika testee membuat gambar yang bagus, tanyakan apakah ia hobi menggambar dan ide menggambarnya didapat dari mana.

    Karena wartegg test ini dilaksanakan pada akhir rangkaian tes grafis, maka lakukan rapport penutup dan mengucapkan terima kasih atas kerjasama testee dalam menjalani serangkaian tes ini

  • Pemberian Skor

    Perhatikan scoring blank terbagi menjadi 2, yakni; disisi sebelah kanan-kiri adl daftar kriteria/variable yg termasuk bagn kuantitatif dlm diagnosis; dan angka-angka pd tiap lajur atas menunjukkan pd nomor gambar.

    Skor didasarkan pd 2 langkah

    1. Point penuh (X,XX,XXX = lemah, kuat dan sangat kuat); tanda dignk ut mncatat manifestasi karakteristik gambar yg tidak cukup layak ut diberi poin pernuh & mudah terlewatkan dalam interprtsi bila tak disediakan cara skoringnya

    2. Setengah poin ( / ); setengah poin (skor dpt direvisi ulang)

  • Corak dalam 8 kotak dapat dibagi dua,

    yaitu berupa coretan maskulin dan coretan feminin.

    Coretan maskulin terdapat pada kotak 3, 4,5,6 berupa

    garis kaku

    Kotak 1,2,7,8, sisanya garis lengkung dapat

    menunjukkan coretan feminine.

    simbolisme analitik akan tetapi sekedar disebabkan

    oleh afinitas dari pihak wanita yang pada umumnya

    tampak lebih besar pada stimulus yang bernuansa

    organik-emosional dan afinitas laki-laki yang biasanya

    lebih besar pada stimulus bernuansa material-teknikal

  • Interpretasi Ada 3 Tahap Yang Harus Dilakukan

    1. Stimulus Drawing Relation, yaitu bagaimana hubungan antara rangsang dengan gambar yang dibuat. Apakah rangsang merupakan bagian dari gambar atau terlepas dari gambar? SDR merupakan dasar untuk eksplorasi struktur persepsi dan afektivitas.

    Ada 8 SDR, tiap stimulus mengekspresikan suatu kualitas ttt. Nilai ekspresif ini digunakan untuk mengetahui bagaimana sso mempersepsi, merasakan, dan mengasosiasikan.

  • Stimulus2 dibagi dalam 2 kelompok : Kualitas organis / feminine : Kualitas teknis / maskulin SDR 1 : sifatnya kecil, ringan, bulat, sentralitas SDR 2 : berkesan sst yg hidup, bergerak, lepas, mengalir, dinamis SDR 3 : kaku, teratur, tegas, progresif, mekanis SDR 4 : kuat, statis, suram SDR 5 : sifatnya teknis, konstruktif, konflik dan dinamik SDR 6 : kaku, simpel, membutuhkan perencanaan dalam menyelesaikan SDR 7 : sifatnya halus, indah, lentur, tidak dapat diolah dengan kasar SDR 8 : bulat, fleksible

  • Bentuk reaksi subjek

    Indiference (pengabaian); dapat dijelaskan dan tidak dijelaskan. Bentuk yang paling kasar adalah penolakan total terhadap stimulus, bahkan pengabaian terhadap fungsi stimulus. Dalam hal ini subjek membiarkan kotak kosong atau menggambar sesuatu yang tidak relevan disebelah stimulus, padahal subjek bukannya tidak mengerti. Bentuk pengabaian yang ringan yaitu ketika kualitas khusus stimulus dapat ditangkap oleh subjek tetapi tidak diintegrasikan dalam pengerjaan gambar

    Adaptation (adaptasi); terjadi bila baik isi maupun eksekusi gambar memperlihatkan adanya persepsi yang baik terhadap stimulus tidak saja dari dimensi fisiknya tapi juga dari nilai simboliknya. Penonjolan terjadi (emphasis) bila kualitas stimulus ditonjolkan dengan ketajaman dan penekanan khusus dalam penyelesaian gambar yang memperlihatkan campuran harmonis antara isi dan eksekusi.

  • SDR

    a. Titik; titik merupakan stimulus terkecil dan mudah untuk terabaikan, namun karena posisi di tengah menjadikan mudah untuk dilihat. Subjek dikonfrontir dengan masalah yang kurang signifikan terhadap hal-hal yang dianggap penting. Munculnya respon terhadap titik berarti munculnya sensitivitas; afektif-kognitif, situasi nyaman, secara emosi stabil, spontan, sense of detail. Tidak adanya atau pengabaian pada titik berarti perasaan terasing, ketegangan, rasa tidak aman, secara afeksi labil dan kurang perhatian.

    b. Wavy line;

    menyatakan sesuatu yang hidup. Munculnya respon berarti harmoni, relaks, hubungan dengan sosial yang memadai. Tidak ada respon yang adekuat berarti keterasingan, ketegangan dan kecemasan, antagonis, tidak aman dan hambatan afeksi.

  • Cont... c. Tiga garis vertikal menaik;

    menunjukkan kebiasaan, perintah atau kemajuan. Kepekaan respon berarti kesesuaian terhadap fakta, intelegensi teoritis, pengaturan, kestabilan. Ketidakpekaan/respon kurang memadai berarti kurang realistis, kurang aktif, tidak konsisten dan rendahnya self-esteem.

    d. Kotak hitam; menunjukkan solid, statis, kaku dan kesannya menekan. Kepekaan respon berarti berpikiran faktual, kurangnya respon berarti kurang realistik dalam berpikir (praktis).

  • e. Dua garis hampir menyilang; menunjukkan konflik, dinamis, menunjukkan pola konstruktif/teknis. Kepekaan terhadap respon berarti pola pikir faktual, teoritis, pengaturan, kompetitif dan ambisius. Respon yang kurang peka berarti pola pikir praktis, kurang aktif, kurang konsisten, pendiam.

    f. Garis horisontal dan vertikal;

    garis kaku yang saling mengkonfrontir. Kepekaan terhadap respon berarti pola pikir faktual, teoritis, pengaturan, kompetitif dan ambisius. Respon yang kurang peka berarti pola pikir praktis, kurang aktif, kurang konsisten, pendiam.

  • g. Setengah lingkaran dot; menunjukkan kehalusan dan keluwesan. Kepekaan respon berarti kognitif afektif, teoritis, pengaturan, relaks, interaksi sosial memadai, ketepatan dan detil. Respon kurang peka berati keterasingan, tidak aktif secara sosial, ketegangan, kurang perhatian.

    h. Kurva; t terkesan besar, santai, pemenuhan dan mudah untuk merespon. Kepekaan respon berarti santai, hubungan sosial yang memadai, kurang peka respon berarti keterasingan dan rasa tidak aman.

  • 2. Content atau Isi,

    manifestasi dari asosiasi bebas.

    Gambar mempunyai isi apabila mewakili sebagian dunia fisik yang dapat dilihat.

    Manifestasi asosiasi bebas mengungkapkan pandangan ke orientasi yang lebih kuat dari kecenderungan-kecenderungan, minat dan pekerjaan subyek dan ini merupakan sumber data proyektif tes.

    karakteristik memperlihatkan hubungan alami satu sama lain. Suatu gambar akan memiliki isi bila melukiskan bagian dari dunia fisik yang nyata seperti rumah, bunga, orang atau pemandangan alam

  • Ada tiga pengelompokkan isi (hal. 15) dibedakan antr

    nonpresentasional vs representasional

    1. Scribbling (corat-coret) Respon scribbling atau corat-coret berupa garis sembarang, cakar ayam yang tak teratur, atau garis bersilang. Suatu betuk reaksi yang mengabaikan sebagian atau keseluruhan stimulus dan karenanya menyiratkan adanya definisi atau gangguan sensibilitas (kepekaan) atau bukti sikap pengabaian terhadap tugas dan harapan penguji, yang tidak mendukung sosiabilitas atau hasrat untuk menegakkan standar produktivitas yang memadai.

    Secara objektif, corat-coret dianggap nonrepresentasional. Akan tetapi, kadang-kadang dianggap sebagai representasi sesuatu atau dimaksudkan untuk memproyeksikan makna tertentu. Karena itu corat-coret harus diberikan skor dari segi kriteria isi yang lain seperti Animate Nature (alam animat) , Inanimate Nature (alami inanimat), Movement (gerak), Symbolic

  • motor scribblings dengan ciri utama coretan cakar ayam kasar dan garis silang menyilang dengan liar. Terjadi akibat gerak motor yang tiba-tiba dan menandakan adanya ketegangan yang hebat, kelemahan kendali psikomotor dan kecenderungan untuk meledakkan kekerasan.

    Esthetic scribblings bentuknya lebih halus. Lembut, kadang2 gemulai, serta kelompok. Subjek terkondisikan oleh faktor2 emosional-imajinatif yang jauh dari jangkauan pemahaman biasa dan tampak beradadi luar realitas awam.

    shading (Coretan estetik disertai byk penggunaan pembayangan) ringan, biasanya dilakukan subjek yang pasif dan sedikit melamun.

    Symbolic Scribblings mengarah pada kecenderungan akan makna dan susunan tertentu. Mengandung makna emosional juga dan memiliki arti khusus tergantung pada keadaan simbol yg diwakili oleh coretan dan adanya hubungan yg layak antara objek yg digambar dan representasi simboliknya menunjukkan tingkat penalaran.

    Intinya corat-coret mengindikasikan gangguan keseimbangan dalam diri

  • 2. Abstraction terdiri dari stuktur-2 garis yang bersifat dekoratif/intelektual.

    Decorative Abstraction dibedakan berdasarkan ciri polanya yang konvensional/orisinal.

    Dikategorikan menjadi 3, yaitu;

    a. symmetrical decorative Abstraction yang berupa pola-pola geometrik biasa, statik, atau bahkan kaku.

    b. Asymmetrical decorative Abstraction berupa garis-garis dan permukaan yang disusun dengan cara bebas, jenaka, dan orisinal

    c. Technical Abstraction mengacu pada semua jenis simbol-simbol intelektual, gambar-gambar geometrik, dan peralatan teknik

    mode of execution (menelaah cara pelaksanaan); banyak individu yang memiliki kepribadian yang berbeda tetapi menggambarkan objek yang sama. Gambar yang isinya sama, tetapi selalu menunjukkan cara eksekusi berbeda. Benda yang sama mungkin digambar dengan ukuran yang besar atau kecil, menggunakan shading atau digambar dg kaku. Semua karakteristik ini merupakan jawaban pertanyaan : digambar dg cara bagaimana? Merupakan mode atau aspek formal suatu gambar dan kita namai eksekusi.

    Telaahnya memperhatikan aspek eskpresif suatu gambar, mencoba mengungkapkan pola reaksi kepribadian yang permanen dari intensitas, fleksibilitas

  • a. Symmetrical Decorative Abstraction

    Penentuan nilai abtraksi simetris bergantung pada nilai estetika dan kompleksitas pola.

    Pada pola yang datar, skematik dan bersifat seperti geometris akan sulit ditentukan skornya apakah termasuk sebagai dekoratif atau technical abstraction karena tidak dapat termasuk kedua kategori tersebut.

    Respon gambar seperti itu menunjukkan pelarian dari tugas karena hanya menyajikan sambungan dan pengulangan stimulus bukan suatu gambar utuh.

    skor diberikan sebagian pada Simetri karena aspek estetikanya dan sebagian pada technical karena tampilan skematik.

    Emosi yang terungkap dari jenis gambar ini adalah terkontrol, tersembunyi atau intelektual

  • b. Asymmetrical Decorative Abstraction

    Respon yang termasuk jenis gambar ini adl gambar dg permainan garis yang bebas dan terdapat banyak bayang2 ringan.

    Pola yang terbentuk tanpa perencanaan, bisa bersifat harmonis dan terpadu baik atau tidak seimbang. Selain itu, bisa saja bersifat original atau eksentrik dan kacau

    Gambar seperti ini biasanya digambar subjek dengan nilai estetika atau subjek yang ingin menutupi kekurangannya dengan menunjukkan selera personal dan tidak konvensional

    Respon gambar ini menunjukkan symptom kelemahan aktivitas kemauan rasional dan hampir dikendalikan impuls sepenuhnya.

    Symptom ini dapat dilihat dengan jelas pada gambar yang dibuat dengan hati-hati

    Gambar tersebut akan menunjukkan pertentangan antara kebebasan berkreasi yang merupakan kecenderungan emosional dan kebutuhan untuk kesempurnaan yang menunjukkan kompulsif

    Biasanya, gambar seperti itu digambar subjek dengan gangguan emosional

  • c. Technical Abstraction

    Semua gambar yang mencirikan intelektual dan menggunakan symbol logika termasuk kategori gambar ini.

    Beragam gambar yang termasuk adalah pola skematik yang dibuat dengan mengulang, menyambung, atau menghubungkan stimuli seperti bentuk geometri dasar, huruf dan angka, tanda-tanda, angka streometrik, rumus dan symbol matematis dan ilmiah, perencanaan, blue-print dan peta.

    Gambar yang berisikan bentuk geometri sederhana menunjukkan kepentingan relative antara faktor emosional dan rasional dalam kepribadian.

    Penyajian pola ini biasanya menunjukkan lemahnya integrasi penalaran dan emosional.

    Jika gambar berisikan logika matematika, menunjukkan minat intelektual atau seberapa pentingnya faktor intelektual dalam struktur kepribadian subjek

  • 3. Pictures

    Respon subjek yang termasuk pictures adalah respon yang paling representative dan bervariasi.

    Berdasarkan hubungan antara apa yang digambar dengan dunia objektif, pictures terbagi atas realism gambar dari dunia fisik yang dapat dilihat ; dan fantasi gambar yang berupa kombinasi unsur dunia fisik menjadi sesuatu yang tidak nyata.

    Realism terbagi lagi dlm nature dan objects.

    Nature adalah segala sesuatu yang memiliki kualitas kehidupan, yang terdiri dari animate nature manusia dan hewan; dan inanimate nature semua yang lainnya seperti tumbuhan, gunung, air, awan dan sebagainya. Objects adalah segala sesuatu yang dibuat manusia yang terdiri dari objek ulitarian alat yang berguna dan objek ornamental objek hiasan seperti dekorasi dan pakaian

  • Fantasi dikelompokkan menjadi tiga yaitu : fancy, phantasm dan symbolism. a. Fancy adalah gambar fiksi dengan karakter menyenangkan dan

    menarik hati seperti peri. b. Phantasm adalah gambar fiksi dengan penampila suram, kejam

    dan mengerikan seperti tengkorak. c. Symbolism adalah representasi grafis mengenai suatu konsep,

    sentiment atau ideologi seperti harmoni dan lainnya.

    Karakteristik picture yang dinilai juga berupa modalitas objek yang digambar.

    Karakteristik modalitas dapat dilihat dari fisiognomi yaitu semua gambar yang mengungkapkan mengenai manusia yang digambar, a. skematisme yaitu penyederhanan berlebihan dari isi nature b. atmosfer yaitu kualitas emosional yang secara tidak langsung

    ditunjukkan gambar c. style atau gaya yaitu unsure spesifik yang menunjukkan karakter

    dalam representasi benda ulitarian.

  • 3. Execution (pelaksanaan) Bagaimana gambar dibuat? Penuh, kosong? Adakah ekspansi?

    Tes Wartegg mencoba untuk mencari tahu pola reaksi yang permanen dari kepribadian testee.

    Berdasarkan penilaian kuantitatif dapat dibuat suatu profil kepribadian dalam istilah fungsi-fungsi yaitu emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function yang ada pada tiap manusia.

    Potensi yang di ungkap : emosi, intelektual, aktivitas, dan imajinasi. Profil kepribadian : emosi

    (terbuka, tertutup), intelektual (praktis, spekulatif), aktivitas

    (dinamis, terkendali), imajinasi (kombinatif, kreatif).