Tes Diatom Hartogu

download Tes Diatom Hartogu

of 7

Transcript of Tes Diatom Hartogu

Pemeriksaan tambahanPada pemeriksaan jenazah yang diduga tenggelam perlu juga diketahui kondisi korban meninggal sebelum atau sesudah masuk air, tempat jenasah ditemukan meninggal berada di air tawar atau asin, adanya ante mortem injury, adanya sebab kematian wajar atau keracunan, dan terakhir yaitu sebab kematiannya1. Dalam hal ini bantuan dokter pada peradilan untuk membuat terang suatu perkara jenasah yang diduga meninggal karena tenggelam memerlukan pemeriksaan luar dan dalam pada tubuh korban serta pemeriksaan tambahan lain seperti percobaan getah paru, pemeriksaan darah secara kimia (Gettler test), destruction test & analisa isi lambung, pemeriksaan histopatologi jaringan paru,dan penentuan berat jenis plasma. Diatom (tumbuhan air) pada air yang terhirup ketika korban tenggelam masuk melalui alveoli dan pembuluh darah tersebar keseluruh tubuh1. Adanya diatom pada jenasah yang diduga mati tenggelam menunjukkan bahwa korban masih sempat bernafas saat masih didalam air.Definisi dan Morfologi Diatom1Diatom kelompok besar dari alga plankton yang termasuk paling sering ditemui. Diatom sendiri merupakan fitoplankton yang termasuk dalam kelas Bacillariophyceae. Ia terdapat dimana saja, dari tepi pantai hingga ke tengah samudra. Diatom sangat bergantung oleh dinamika populasi diatom yang dipengaruhi oleh musim, selain juga faktor ukuran dari diatom tersebut. Musim dingin adalah musim dengan frekuensi tertinggi tidak ditemukan diatom pada sampel, Diatom yang biasa ditemukan pada kasus tenggelam pada air tawar seperti kolam, danau, sungai dan kanal adalah: Navicula pupula, N. cryptocephara, N. graciloides, N. meniscus N. bacillum N. radiosa, N. simplex, N. pusilla, Pinnularia mesolepta, P. gibba, P. braunii,Nitzscia mesplepta, Mastoglia smithioi, Cymbella cistula, Camera lucida, Cymbella cymbiformi, dan Cocconeis diminuta Pinnularia boreali ditemukan pada air tawar yang dingin, Pinnularia capsoleta ditemukan pada air tawar yang dangkal. Dari beberapa literature yang ada dapat disimpulkan macam-macam spesies dari diatom yang paling sering ditemukan pada organ-organ tubuh manusia yang diduga meninggal karena tenggelam. Berikut adalah rangkuman dari spesies diatom yang sering di temukan di dalam organ tubuh2:

Pemeriksaan Khusus Pada Tenggelam2Pemeriksaan khusus yang dapat dilakukan pada kasus tenggelam adalah: Percobaan getah paru (Longsap proof), Pemeriksaan darah secara kimia (Gettler test), Tes Destruksi & analisa isi lambung, Pemeriksaan histopatolgi jaringan paru, Menentukan berat jenis plasma (BJ plasma).Pemeriksaan Diatom (Destruction Test)2Keseluruhan prosedur dalam persiapan bahan untuk analisa diatom meliputi contoh air dari dugaan lokasi tenggelam, contoh jaringan dari hasil otopsi korban, jaringan yang dihancurkan untuk mengumpulkan diatom, konsentrasi diatom, dan analisa mikroskopis. Pengumpulan bahan dari media tenggelam yang diduga harus dilakukan semenjak penemuan jenazah, dari air permukaan dan dalam, menggunakan 1 hingga 1,5 L tempat steril untuk disimpan pada suhu 4C, di dalamnya disimpan bahan-bahan dari korban dugaan tenggelam yang diambil dengan cara steril., kebanyakan berasal dari paru-paru, ginjal, otak, dan sumsum tulang.Usaha untuk mencari diatome (binatang bersel satu) dalam tubuh korban. Karena adanyaanggapan bahwa bila orang masih hidup pada waktu tenggelam, maka akan terjadi aspirasi, dankarena terjadi adanya usaha untuk tetap bernafas maka terjadi kerusakan bronkioli/bronkus sehingga terdapat jalan dari diatome untuk masuk ke dalam tubuh. Syaratnya paru-paru harus masih dalamkeadaan segar, yang diperiksa bagian kanan perifer paru-paru, dan jenis diatome harus sama dengan diatome di perairan tersebut. Cara melakukan pemeriksaan diatome yaitu2:1. Ambil potongan jaringan sebesar 2-5 gram (hati, ginjal, limpa dan sumsum tulang).2. Potongan jaringan tersebut dimasukkan 10 mL asam nitrat jenuh, 0,5 ml asam sulfat jenuh.3. Kemudian dimasukkan lemari asam sampai semua jaringan hancur.4. Warna jaringan menjadi hitam oleh karena karbonnya.5. Ditambahkan natrium nitrat tetes demi tetes sampai warna menjadi jernih.6. Kadang-kadang sifat cairan asam sehingga sukar untuk melakukan pemeriksaan, oleh karena itu ditambahkan sedikit NaOH lemah sering tidak dilakukan oleh karena bila berlebihan akan menghancurkan chitine). 7. Kemudian dicuci dengan aquadest. Lalu dikonsentrasikan (seperti telur cacing), disimpan/diambil sedikit untuk diperiksa, diteteskan pada deck gelas lalu keringkan dengan api kecil.8. Kemudian ditetesi oil immersion dan diperiksa dibawah mikroskop.

Pemeriksaan Getah Paru2Merupakan pemeriksaan patognomonis untuk kasus-kasus tertentu. Dicari benda-benda asing dalam getah paru yang diambil pada daerah subpleura, antara lain: pasir, lumpur, telur cacing, tanaman air, dll. Cara pemeriksaan getah paru yaitu:1. Paru-paru dilepaskan satu persatu secara tersendiri dengan memotong hilus. 2. Paru-paru yang sudah dilepas tidak boleh diletakkan tetapi langsung disiram dengan dengan air bersih (bebas diatom dan alga).3. Permukaan paru dibersihkan dengan cara dikerik/dikerok 2-3 kali, lalu pisau kembali dibersihkan dengan air yang mengalir.4. Dengan mata pisau yang tegak lurus permukaan paru, kemudian permukaan paru diiris sedangkal (subpleura), lalu pisau kembali dibersihkan di bawah air yang mengalir, lalu dikibaskan sampai kering.5. Dengan ujung pisau, getah paru pada irisan tadi diambil kemudian diteteskan pada objek glass lalu ditutup cover glass dan diperiksa di bawah mikroskop.6. Cara lain yaitu dengan menempelkan objek glass pada permukaan irisan didaerahsubpleural, lalu ditutup cover glass pada permukaan irisan didaerah subpleural, lalu ditutup cover glass dan diperiksa dibawah mikroskop. Syarat sediaan percobaan getah paru yaitu eritrosit dalam sediaan harus sedikit jumlahnya.Bila banyak mungkin irisan terlalu dalam.

Interpretasi Hasil PemeriksaanFalse PositifKritik utama pada pemeriksaan diatom adalah penemuan diatom pada paru-paru dan organ -organ lain pada jenasah yang meninggal bukan karena tenggelam. Hal tersebut dibuktikan oleh adanya penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti seperti Pachar dan Cameron menemukan 5-25 diatom/100g dan mencapain 10 diatom/100g pada organ tertutup. Selain itu ada pula penelitian yang dilakukan oleh Foged penunjukkan bahwa terdapat diatom hingga 54 diatom pada hepar, 51 diatom pada ginjal, dan 17 diatom pada bone marrow (seperti tulang panjang atau tulang punggung). Spesies diatom yang ditemukan pada jaringan yang tidak cocok dengan spesies diatom yang ada pada air tempat jenasah tersebut ditemukan, menurut Ludes dan Coste dapat diklasifikasikan sebagai kontaminasi diatom.Kontaminasi AntemortemPenyerapan diatom pada gastrointestinal mungkin terjadi sebagai akibat dari makan makanan seperti salad dll yang masih terdapat diatom didalamnya atau pada minuman, karena pada beberapa negara penduduknya minum air yang berasal dari sungai maupun sumur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Splitz, Koseki dan Foged menyebutkan bahwa diatom dapat juga terhirup saat merokok apabila daun tembakau masih terdapat diatom.Kontaminasi PostmortemBerdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ludes dan Coste menyatakan bahwa penetrasi diatom pada post mortem mungkin terjadi selama adanya perendaman tubuh jenasah pada tekanan hidrostatik yang tinggi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Koseki menyatakan bahwa tulang yang direndam dalam jangka waktu lama dapat membuat suatu kesalahan dalam menentukan sebab kematian karena diatom dapat masuk melalui foramen nutricium atau pori-pori yang lain.Kontaminasi lainKemungkinan lain adanya kontaminasi diatom yaitu selama pembuatan preparat, mulai dari pengambilan sampel saat otopsi hingga kontaminasi pada slide preparatFalse Negatif2Ada beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya false positif pada pemeriksaan diatom pada jenasah mati tenggelam yaitu rendahnya jumlah diatom pada tempat tenggelam, jumlah air yang terhirup sedikit dan berkurangnya jumlah diatom selama pembuatan preparat. Beberapa peneliti juga berusaha menentukan batas minimum diatom pada media tenggelam untuk bisa membuat adanya diatom pada organ tertutup. Data yang didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Muller ditetapkan bahwa batas minimal yaitu 20.000/100ml pada percobaan dengan menggunakan tikus dan 13.500/100ml pada percobaan dengan menggunakan kelinci2. Jumlah dari false negatif pada kasus dugaan mati tenggelam sangat ervariasi. Beberapa peneliti seperti Rota yang melakukan penelitian dengan 48 korban mati tenggelam, terdapat 24% tidak ditemukan ada diatom pada paru-paru maupun organ-organ tertutup lainnya. Peneliti lain seperti Timperman melaporkan 10% dari 40 kasus tidak ditemukan adanya diatom. Oleh karena itu, meskipun pemeriksaan diatom pada korban diduga mati tenggelam mempunyai hasil yang negatif, tidak semata-mata mencoret kemungkinan sebab kematian korban tersebut dikarenakan tenggelam2.Tingkat Keberhasilan Pemeriksaan DiatomDiatom dapat ditemukan di dalam korban tenggelam untuk memperjelas diagnosis penyebab kematian. Hal ini dapat menjelaskan apakah korban tenggelam pada saat ante-mortem ataukah post-mortem. Diatom tidak selalu ditemukan di semua kasus tenggelam, tetapi jika didapatkan pada organ-organ dalam jumlah banyak, hal ini dapat mempertegas diagnose tenggelam antemortem. Ada banyak kontroversi mengenai tes diatom. Banyak penulis yang tidak memperhitungkan tes diatom sebagai metode yang berharga. Akan tetapi dalam berbagai ajaran lampau tes diatom sangat berguna dalam penentuan tenggelam ante-mortem atau postmortem dengan memperhitungkan tiap aspek dengan penuh ketelitian2. Tingkat Keberhasilan Pemeriksaan DiatomDiatom dapat ditemukan di dalam korban tenggelam untuk memperjelas diagnosis penyebab kematian. Hal ini dapat menjelaskan apakah korban tenggelam pada saat ante-mortem ataukah post-mortem. Diatom tidak selalu ditemukan di semua kasus tenggelam, tetapi jika didapatkan pada organ-organ dalam jumlah banyak, hal ini dapat mempertegas diagnose tenggelam antemortem. Ada banyak kontroversi mengenai tes diatom. Banyak penulis yang tidak memperhitungkan tes diatom sebagai metode yang berharga. Akan tetapi dalam berbagai ajaran lampau tes diatom sangat berguna dalam penentuan tenggelam ante-mortem atau postmortem dengan memperhitungkan tiap aspek dengan penuh ketelitian1.Penelitian yang menggunakan 7 sampel jaringan yang di ambil dari mayat korban yang meninggal karena tenggelam mendapatkan diatom pada semua jaringan terutama pada jaringan usus. Diatom yang ditemukan juga berbeda pada tiap kasusnya, bergantung pada tempat lokasi tenggelam. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan diatom merupakan pemeriksaan yang dapat dipercaya untuk menegakkan diagnosis kematian yang diduga karena tenggelam. Tidak semua peneliti yang mempunyai pendapat yang sama terhadap efektivitas diatom untuk pemeriksaan korban mati karena tenggelam. Foged membuat investigasi yang terperinci ke dalam tubuh yang mati tenggelam dan tidaktenggelam di Denmark, dan disimpulkan bahwa tes diatom sungguh sudah tidak berlaku. Ia memberikan banyak referensi keduanya untuk dan melawan kepercayaan dari teknik tersebut, dan tidak diragukan lagi kontroversi akan berlanjut2.Terlihat mungkin terdapat perbedaan kuantitatif antara jumlah diatom diperoleh dari jaringan pada mati tenggelam dan mati tidak tenggelam, dan analisis yang hati-hati dari identifikasi spesies dalam hubungan dengan lokus dan keadaan mati mungkin berguna. Pada saat sekarang tes diatom sebaiknya digunakan hanya sebagai pertolongan/bantuan indikatif dan tidak sebagai bukti yang sah dari mati tenggelam.Oleh karena itu, pemeriksaan diatom memang salah satu tanda yang patognomonis untuk mendiagnosis kasus tenggelam. Keberadaan diatom di organ-organ tubuh yang dianalisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif, bukan hanya dapat menentukan penyebab kematian tetapi juga dapat digunakan untuk menentukan tempat kejadian yang dicurigai sebagai tempat tenggelamnya korban. Sementara hasil pemeriksaan yang positif pada pemeriksaan diatom sangat membantu, tetapi hasil yang negatif juga tidak dapat mengindikasikan bahwa korban tidak meninggal dikarenakan tenggelam. Beberapa pemikiran yang lebih kritis mengenai pemeriksaan diatom dapat dikembangkan dengan metode yang lebih baru. Pemikiran atau ide-ide yang lebih terkini sangat dibutuhkan untuk mengaplikasikan teknik ini untuk investigasi medikolegal2.

Daftar Pustaka1. Wilianto W. Pemeriksaan diatom pada korban diduga tenggelam (review). Dept./Inst. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Unair RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Diunduh 9 september 2015 dari: http://www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers5%20DIATOM%20_fiish_.pdf.html2. Singh R, Kumar M, ell. Drowning Associated Diatoms. Department of Forensic Science. Punjabi University. [cited 2008 Mar 5] available from : http://www.icmft.org