Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu...

12
1 Etika |Juni 2012 Edisi Juni 2012 Pers Belum maksimal Dorong Kemajuan Olahraga 7 HAL 6 HAL Pertemuan Global Editor Network Tersandera ersandera ersandera ersandera ersandera Urusan Lady Gaga Dua Kali Dimediasi Tidak Hadir, Dewan Pers Keluarkan PPR Isu Perselingkuhan di Media Massa 9 HAL Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K etua Dewan Pers Bagir Manan mengapresiasi pimpinan TNI yang langsung menahan oknum anggota Marinir yang memukul wartawan. “Kami beri apresiasi untuk itu. Tapi kami minta oknum anggota TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” Dewan Pers Menjadi Contoh bagi Delegasi Media Myanmar 10 10 10 10 10 HAL 12 12 12 12 12 HAL 4 HAL Dewan Pers Dor Dor Dor Dor Dorong P ong P ong P ong P ong Peran Aktif eran Aktif eran Aktif eran Aktif eran Aktif Masyarakat Turut Awasi Kinerja Pers 8 HAL 2-3 2-3 2-3 2-3 2-3 HAL Foto/net

Transcript of Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu...

Page 1: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

1Etika|Juni 2012

Edisi Juni 2012

Pers Belum maksimal Dorong Kemajuan Olahraga

77777HAL

66666HAL

Pertemuan

Global EditorNetwork

TTTTTersanderaersanderaersanderaersanderaersanderaUrusan Lady Gaga

Dua Kali Dimediasi Tidak Hadir, Dewan Pers Keluarkan PPRIsu Perselingkuhan di Media Massa 99999HAL

Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan

Ketua Dewan Pers Bagir Manan mengapresiasi pimpinan TNI yanglangsung menahan oknum anggota Marinir yang memukul wartawan.“Kami beri apresiasi untuk itu. Tapi kami minta oknum anggota

TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.”

Dewan PersMenjadi Contohbagi Delegasi MediaMyanmar

1010101010HAL

1212121212HAL

44444HAL

Dewan PersDorDorDorDorDorong Pong Pong Pong Pong Peran Aktiferan Aktiferan Aktiferan Aktiferan AktifMasyarakat Turut AwasiKinerja Pers

88888HAL

2-32-32-32-32-3HAL

Foto/net

Page 2: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

2Etika|Juni 2012

“”Suriah menjadi bagian rentetanperubahan yang terjadi di jazirah arab(Arab Spring). Tuntutan reformasiyang bisa jadi penghalusan dari revolusimenjadi gerakan massa disana dalammelawan rezim penguasa. Kekerasanmembayangi warga sipil. Sebagiantentara juga jadi korban, kekerasanyang sama membayangi para jurnalis.

Mazen Darwish, kepala PusatMedia dan Kebebasan BerekspresiSiria yang berbasis di damaskusbersama 15 orang koleganya ditahanoleh petugas intelijen angkatan udarasiria saat serangan pada 16 februarilalu.

Menurut sumber Reporters SanFrontiers , Mazen mengalamipenyiksaan berat selama dalampenahanan. Karenanya cukup alasanuntuk menyatakan bahwa hidupnyadalam bahaya karena dia mengalamiluka-luka serius dan kondisinya dapatterus memburuk jika tidak memperolehperawatan medis. Penguasa Siriamenolak mengatakan dimana Mazenditahan. Mazen tidak dijinkan bertemukeluarganya maupun pengacaranya,yang jelas-jelas melanggar ketentuan

hukum internasional. Sejauh ini belumada tuduhan yang dilontarkan sebagaikesalahannya.

Mazen benar-benar dalambahaya. Penguasa menahannya untukmembungkam suaranya karena diaterus mengabarkan kepada dunia luartentang kekejian rezim Suriah. Mazenadalah pembela gigih dari hak asasimanusia dan kebebasan berekspresi,Mazen memainkan peranan pentingdalam memberitakan kabar harianmengenai perkembangan situasi di Siria,di tengah situasi dimana hampir semuajurnalis asing dicegah untuk mengunju-ngi Siria tanpa keberanian jurnalis siriaatau para blogger Siria tidak mungkintersedia arus informasi yang bebas

ditengah ancaman kemungkinan ber-kecamuknya perang saudara.

Sementara di dalam negeri salahsatu kasus teranyar adalah insiden diPadang dimana enam wartawandianiaya sejumlah orang berseragamtentara di Padang, Sumatera Barat,pada Selasa (29|5|2012) petang.Jurnalis GlobalTV, Budi Sunandar,terluka di bagian telinga kanan danmenerima tujuh jahitan.

Sementara kameranya dirampasdan hingga kini belum dikembalikan.Sedang kamera milik kamerawanstasiun televisi lokal FavoritTV,Jamaldi, dihancurkan hingga ber-keping-keping. Saat itu, menurutnya,sejumlah wartawan nasional dan lokal

Masih tentang Kekerasanterhadap Wartawan

Laporan Utama

Bagir MananKetua Dewan Pers

Kami beri apresiasi untuk itu.Tapi kami minta oknum anggota

TNI itu dihukum setimpaldengan perbuatannya.Beri tindakan tegas.

Foto ilustrasi/net

Page 3: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

3Etika|Juni 2012

tengah meliput penggusuran pondokmesum di sepanjang Kawasan Bungus,yang dilakukan Satpol PP besertawarga Gaung.

“Saya dan kawan-kawan warta-wan berada di atas mobil patroli SatpolPP. Namun setelah penggusuran,puluhan anggota Marinir berpakaianlengkap menghadang di jalan rayauntuk melakukan sweeping terhadaporang yang ikut dalam razia tersebut,”beber Budi.

Kemudian, Budi dan sejumlahrekannya turun dari mobil patroli untukmengambil gambar puluhan Mariniryang tengah memblokir jalan raya danmen-sweeping warga tersebut.

“Saya berusaha mengambilgambarnya. Namun, puluhan anggotaMarinir yang berpakaian lengkap dansatu orang berpakaian sipil mengejardan menarik kamera dan telinga kanansaya,” urainya

Wartawan lain yang juga menjadikorban ialah kamerawan MetroTV ,SCTV, kamerawan Trans7, danfotografer harian Padang Ekspres.

Ketua Dewan Pers BagirManan mengapresiasi pimpinan TNIyang langsung menahan oknum ang-gota Marinir yang memukul warta-wan. “Kami beri apresiasi untuk itu.Tapi kami minta oknum anggota TNIitu dihukum setimpal dengan per-buatannya. Beri tindakan tegas,’’ kataBagir Manan kepada RakyatMerdeka

Bagir Manan selanjutnya mengatakan, pimpinan TNI tidak cukuphanya minta maaf dan menahanoknum TNI itu. Tapi hendaknyadisusul dengan tindakan nyata denganmenghukum oknum tersebut. “Prosessecara hukum pelaku tersebut secaratransparan, sehingga ke depan halseperti ini tidak terulang,’’ ujarnya.

Aksi kekerasan lain jugamenimpa wartawan dari HarianKompas dan Mercusuar, Selasa 29

mei 2012. Kedua wartawan itu, RenySri Ayu Taslim dan Mochtar Mahyudin,menjadi korban kekerasan di JalanTrans Sulawesi, Desa Bahomohani,Sulawesi Tengah. Keduanyadikeroyok oleh puluhan warga disebuah SPBU, dalam perjalananmenuju Morowali untuk liputan didaerah tersebut. “Saat di SPBU itukami melihat antrean panjang, hampir1 km. Kami berdua mencoba menggaliperistiwa tersebut,” kata MochtarMahyudin

Saat proses liputan hampirrampung dan akan mengambilgambar, tiba-tiba terdengar teriakandari pengelola SPBU yang melarangpengambilan gambar. Lalu puluhanwarga yang antre kemudian menda-tanginya dan langsung mengeroyok.“Saya terkena di bagian tubuh danrahang kanan hingga bengkak.Sedangkan Reny terkena di uluhati,”ujar Mochtar.

Bayang-bayang ancaman keke-rasan terus saja menghantui parajurnalis saat menjalankan tugasnya, lalusiapakah yang harus melindungipekerjaan/profesi yang merupakanpilar keempat demokrasi ini.

Wartawan terus dikejar dandibayangi oleh kegelisahan dan ke-takutan dalam menjalankan tugasnya

dari ancaman main hakim sendiri.Kepada narasumber atau obyek

pemberitaan yang tidak puas, pasal 1angka 11 dan angka 12 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999sebenarnya menyediakan hak jawabdan hak koreksi yang dapat dijadikanlangkah bagi masyarakat atau wargayang dirugikan untuk membetulkankekeliruan atas suatu informasi, data,fakta, opini atau gambar yang tidakbenar yang telah diberitakan olehwartawan. Provisi lengkapnyamengatur bahwa jurnalis dalammemberitakan peristiwa dan opiniharus menghormati norma-normaagama dan rasa kesusilaanmasyarakat serta praduga takbersalah, dan melayani hak jawab danhak tolak sebagaimana yang terdapatdidalam pasal 5 ayat (1),(2),(3)Undang-Undang Nomor 40 Tahun1999.

Organisasi wartawan sepertiPWI (Persatuan Wartawan Indonesia)juga sudah berupaya memberikanbantuan hukum kepada anggotanyadalam menjalankan profesi kewarta-wanannya, juga membantu per-selisihan dengan manajemen mediamassa dimana tempatnya bekerja:

Laporan Utama“Bagi pers, tidak hanya tanggung jawab profesional, tetapi tanggung jawabsosial juga besar”: Bagir Manan

Bersambung ke hal. 6 >>

Foto/Tribun news.com

Page 4: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

4Etika|Juni 2012

Seorang pedagang pakaian diITC Cempaka Mas Jakartahari-hari ini mempunyai

kebiasaan baru: menyimak berita disurat-kabar dan memelototi siarantelevisi. Dia terus memantaukontroversi tentang konser LadyGaga. Dia tak paham benar siapa siLady Gaga dan tidak memilikikemewahan membeli tiket konser siLady yang harganya ekuivalendengan keuntungannya selama 4 hariberdagang. Namun dia dan beberapatemannya sudah menyiapkan produktshirt, tank top dan kebaya berlabelLady Gaga. Persis saat sedang hot-

hot-nya kontroversi tentangManohara. Dan sekarang, parapedagang ini terombang-ambing olehketidak pastian konser Lady Gaga.

Rencana konser Lady Gagatersandera oleh masalah perizinan yangdemikian kompleks. Namun di saat

yang sama, banyak pihak tersanderaoleh urusan Lady Gaga yang sudahterlanjur menjadi isu publik.Kontroversi tentang konser LadyGaga yang saban hari menyambangiruang publik media, kadang-kadangmemberikan harapan, namun lebihsering memantik kecemasan, baik bagimereka yang pro atau kontra konser,maupun yang tidak dua-duanya. Parapenjual pakaian dan pernik-pernikberbau Lady Gaga tentu bukan satu-satunya pihak yang tersandera olehurusan konser itu.

Yang lebih frustasi tentu sajapara penggemar Lady Gaga, terlebih-lebih yang sudah mengantongi tiketkonser. Mereka sudah mengeluarkanbiaya yang tak sedikit, sudahmenyiapkan referensi tentang si artis,bahkan sudah membayangkankostum seperti apa yang hendakdigunakan saat menonton konser.Semakin terlambat pengumumanpembatalan konser, niscaya akansemakin memperbesar rasa frustasimereka. Dan karena begitu dramatisproses yang mengiringi pembatalankonser, frustasi itu dapat meningkatmenjadi sikap antipati terhadappemerintah yang dinilai tak mampumemberikan kepastian dan keadilanbagi warganya.

Pihak ketiga yang jugaterombang-ambing adalah kelompok-kelompok masyarakat yangmenentang konser Lady Gaga.Belakangan, mereka semakin atraktifmenunjukkan sikap penolakan. Perludiperhatikan pula, keputusanpemerintah untuk mengizinkankonser yang terlalu mepet denganhari pelaksanaan juga berpotensimeningkatkan eskalasi gerakanpenolakan itu, tanpa banyak waktubagi aparat untuk meredakannyamelalui dialog dan lain-lain.

PENGURUS DEWAN PERS PERIODE 2010-2013: Ketua: Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., M.C.L Wakil Ketua: Ir. Bambang Harymurti, M.P.A Anggota: Agus Sudibyo, S.I.P., Drs. Anak Bagus Gde Satria Naradha,

Drs. Bekti Nugroho, Drs. Margiono, Ir. H. Muhammad Ridlo ‘Eisy, M.B.A., Wina Armada Sukardi, S.H., M.B.A., M.M., Ir. Zulfiani Lubis

Sekretaris (Kepala Sekretariat): Lumongga Sihombing

REDAKSI ETIKA: Penanggung Jawab: Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., M.C.L. Redaksi: Herutjahjo, Winahyo, Chelsia, Samsuri (Etika online), Lumongga

Sihombing, Ismanto, Wawan Agus Prasetyo, Reza Andreas (foto), Agape Siregar.

Surat dan Tanggapan Dikirim ke Alamat Redaksi: Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8, Jl. Kebon Sirih 34, Jakarta 10110. Tel. (021) 3521488, 3504877, 3504874 - 75, Fax. (021) 3452030 E-mail: [email protected] Website: www.dewanpers.or.id / www.presscouncil.or.id

(ETIKA dalam format pdf dapat diunduh dari website Dewan Pers: www.dewanpers.org)

OPINI

Tersandera Urusan Lady Gaga

Agus SudibyoPengamat Sosial, Bukan Penggemar Lady Gaga

“Manusia dilahirkanberbeda-beda, namun hukumkemudian yang membuatmanusia menjadi setara”

Foto/net

Page 5: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

5Etika|Juni 2012

Pihak berikutnya yang jugatersandera oleh urusan Lady Gagaadalah kelompok masyarakat yangnetral, tidak mempunyai kepentinganterhadap konser Lady Gaga, namunmerasa tidak nyaman melihat carapemerintah menangani kasus ini.Kelompok yang terakhir ini barangkalijuga merasa jengah karena masalahLady Gaga begitu banyak menyitaruang publik media, seakan-akan tidakada urusan yang lebih mendesak untukdibicarakan. Urusan konser LadyGaga tentu bukan masalah sepele,namun apakah stasiun televisi, mediaonline dan media-media cetak harusmenghabiskan begitu banyak ruangdan waktu untuk membahasnya?Apalagi jika fokus pembahasan terussaja berkutat pada dimensi konflik danpertentangan yang melekat padakasus itu, bukan pada pelajaran apayang harus dipetik dari kontroversi itubagi masyarakat Indonesia.

Pada akhirnya pihak pemerintah-lah yang tersandera oleh urusan LadyGaga. Tanpa diduga-duga, kasusLady Gaga menjadi momentumuntuk menguji seperti apakah kualitaspara pemimpin kita. Apakah merekajenis pemimpin yang beranimengambil sikap tegas, siapmenghadapi kontroversi dan tidakberlama-lama menggantungmasalah? Ataukah mereka jenispemimpin yang gamang, takutmenghadapi opini publik dan padaakhirnya menyerahkan persoalankepada prosedur. Dan jika suatu hariada keputusan yang salah, makaprosedur itu yang akandikambinghitamkan, bukan parapejabat yang menyandarkan diri padaprosedur itu.

Mengutip teoritikus politik CarlSchmit, politik adalah urusankeberanian mengambil keputusanpada situasi darurat, ketika seorangpemimpin menghadapi pilihan-pilihanyang sulit. Sebuah keputusanbarangkali tidak memuaskan semuapihak, namun tetap harus diambilsebagai esensi dari kepemimpinandan pemerintahan. Pada titik ini,Schmit mengritik pemerintahandemokratis yang dalam prakteknyaseringkali hanya berupa prosedur-prosedur demokratis pengambilankeputusan. Semua persoalan akhirnyadiserahkan kepada prosedur itu, danpara pemimpin politik kemudian hanyamenjadi hamba-hamba prosedurdemokratis tanpa menunjukkankeutamaan keberanian dan kelugasanseorang pemimpin.

Keberanian dan kelugasan inilahyang absen dalam sikap pemerintahterhadap urusan Lady Gaga sejauhini. Ketika situasi sudah sedemikiankompleks, masih saja pihakberwenang beretorika denganmenyatakan “izin konser akandiberikan jika semua prosedur telah

ditempuh”. Yang memutuskan jadi-tidaknya konser seakan-akan bukan-lah sosok-sosok pemimpin yangdengan kecerdasannya mampu mem-pertimbangkan situasi dan menakarresiko-resiko, tetapi pada prosedurperizinan di beberapa lembaga publik.Seakan-akan prosedur itu dengansendirinya dapat menghasilkan ke-putusan yang determinatif tanpamelibatkan keberanian, kebijaksanaandan ketegasan para pejabat publikyang otoritatif.

Pada akhirnya, kasus LadyGaga juga menjadi titik tolak untukmeninjau kembali kebermasya-rakatan kita. Apakah Indonesiadapat disebut sebagai masyarakatatau sebenarnya masih berupakumpulan orang-orang dengan stateof nature masing-masing? Masya-rakat dicirikan oleh berfungsinyahukum yang mampu menyetarakan.“Manusia dilahirkan berbeda-beda,namun hukum kemudian yang mem-buat manusia menjadi setara”,begitulah fungsi isonomic darihukum. Esensi masyarakat jugadicirikan dengan kemampuan untukmengolah perbedaan dengan komu-nikasi, dialog, bukan dengan cara-cara pemaksaan dan intimidasi.Kesetaraan di depan hukum tanpadikotomi mayoritas-minoritas dankemampuan mengolah perbedaan dia-log inilah yang sedang diuji dalamkasus konser Lady Gaga belakangan.

OPINI“Politik adalah urusan keberanian mengambil keputusan pada situasi darurat, ketikaseorang pemimpin menghadapi pilihan-pilihan yang sulit”: Carl Schmit.

Esensi masyarakat juga dicirikan dengan kemampuanuntuk mengolah perbedaan dengan komunikasi, dialog,

bukan dengan cara-cara pemaksaan dan intimidasi.

“”

Foto/net

Page 6: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

6Etika|Juni 2012

Dialog TVRI

PWI memberi bantuan hukumkepada wartawan yang tersangkutdelik pers, baik pada tahap penyidikanmaupun pada tahap persidangan ditingkat pengadilan negeri sampaidengan kasasi. Hal ini kini diperkuatlagi dengan adanya nota kesepahamanantara Dewan Pers dengan Polritahun 2012 ini , yang berfokus padaproses penyidikan delik pers dimanadalam hal-hal demikian Polri akanberkonsultasi dengan Dewan Pers,untuk menentukan apakah suatu kasusmasuk delik pers atau ranah kode etikjurnalistik atau delik umum.

>> Sambungan Hal. 3

Jakarta (Berita Dewan Pers) –Liputan pers yang edukatif dankritis dapat mendorong munculnya

atlet-atlet berprestasi dari Indonesia.Pers harus diposisikan sebagai

salah satu elemen penting dalamstrategi memajukan olahraga Indone-sia. Di sini diperlukan wartawanolahraga yang punya visi, memahamifilosofi dan teknis olahraga. Pembinaanatlet muda menjadi persoalan yangperlu terus disorot oleh pers.

Demikian beberapa pemikiran

yang muncul dalam acara dialog“Dewan Pers Kita” yang disiarkanTVRI nasional, Rabu (12/6), pukul21.00-22.00 WIB. Dialog yang dipanduWina Armada Sukardi ini menghadir-kan narasumber Hendry CH Bangun(wartawan senior harian Warta Kota),Joko Supriyanto (mantan atlet bulutangkis), dan Phaidon Lumba Toruan(ahli gizi atlet).

Menurut Hendry, saat ini perstidak lagi kritis melihat pembinaan atletolahraga Indonesia. Tidak banyak

liputan yang menyorot inti persoalandan melihat langsung kantong-kantongpelatihan atlet olahraga.

“Fungsi edukasi pers dalampersoalan olahraga masih kurang,”katanya.

Joko Supriyanto melihat, lambat-nya pembibitan atlet baru menjadipenyebab mundurnya prestasi olahragaIndonesia. Misalnya, atlet bulu tangkisrata-rata masuk ke pusat pelatihannasional setelah berusia 18 tahun.Padahal, idealnya dimulai sejak berusia15 tahun.

“Atlet dibina sedini mungkin.Perlu proses pembinaan yang lama.Usia 18 tahun masuk pelatnas sudahterlambat. Harusnya mulai 15 tahun,”ungkapnya.

Dokter Phaidon yang berpenga-laman menjadi ahli gizi untuk atlet In-donesia mengeluhkan banyaknyaatlet Indonesia yang tidak mampumengatur pola makan yang baik.Padahal, prestasi atlet sangat di-pengaruhi pola makan.

Menurutnya, atlet Indonesiaharus banyak belajar teknis dan polamakan dari para juara dunia. Harusada “perubahan mindset dalam polamakan atlet,” tegasnya.

Pers Belum MaksimalDorong Kemajuan Olahraga

PWI juga ikut dalam menyele-saikan perselisihan antara wartawandengan manajemen media tempatnyabekerja, termasuk pemberian bantuanhukum, sedangkan Dewan Pers terusmengkaji dan meneliti peraturanperundang-undangan yang mengham-bat tugas-tugas jurnalistik. Dewan Persjuga sudah membuat pedoman stan-dard perlindungan wartawan dalammenjalankan tugasnya.

Kemerdekaan pers seharusnyabukanlah hanya milik dunia pers tapimasyarakat secara keseluruhan yangmendasari profesinya kepada prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan

supremasi hukum (Pasal 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999).Perlindungan hukum bagi wartawanoleh Perusahaan Media Cetak adalahpemberian bantuan hukum yaknipengacara untuk mendampingi warta-wan yang terkena kasus baik itumendampingi pada saat di dalampengadilan maupun diluar pengadilan.Namun selain memberikan perlindu-ngan hukum bagi wartawannya, tetapada sanksi terhadap wartawan yangmemuat berita tidak sesuai serta di-anggap melanggar kode etik jurnalistik.Jurnalis yang tidak mampu bersikapprofessional dan proporsional.

Page 7: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

7Etika|Juni 2012

PENGADUAN

Sengketa Pers

Dalam kurun waktu 24 Meihingga 13 Juni 2012, DewanPers berhasil menyelesaikan

tujuh buah sengketa pers. Empatsengketa selesai dengan dicapainyakesepakatan oleh para pihak yangbersengketa, sedangkan tiga kasuslainnya diselesaikan denganmengeluarkan Pernyataan Penilaiandan Rekomendasi.

Dugaan Upaya Pemerasan,Dewan Pers Rekomendasikan Pe-

ngadu Berkonsultasi dengan Polri.Lurah Pasar Baru mengadukan

pemberitaan dan mekanisme pencari-an berita yang dilakukan oleh MediaMetro Indonesia. Dalam menyelesai-kan sengketa berita yang diadukan,Dewan Pers menilai bahwa pemberita-an Metro Indonesia atas Lurah PasarBaru melanggar pasal 1 dan 3 Kodeetik Jurnalistik yaitu tidak melakukan ujiinformasi sehingga menghasilkan beritayang tidak akurat dan menghakimi.

Terkait pelanggaran tersebut DewanPers merekomendasikan agar MetroIndonesia segera memuat hak jawabLurah Pasar Baru disertai permintaanmaaf kepada Lurah Pasar Baru danPembaca. Sedangkan pengaduanterkait dugaan upaya pemerasan,Dewan Pers merekomendasikan agarLurah Pasar baru dapat berkonsultasidengan pihak Polri. Penilaian danRekomendasi ini dituangkan dalamPPR nomor:6/PPR-DP/V2012.

Pemberitaan Tidak Akurat Rugikan Gerakan UI Bersih

Gerakan UI Bersih mengadukan beberapa media siberterkait pemberitaan yang

tidak akurat mengenai proses pemili-han Wali Amanat UI beberapa waktulalu. Namun dalam agenda mediasi,hanya dua media siber yang dapatdimediasi, yairu Rakyat MerdekaOnline dan www.teraspolitik.comyang dimediasi dalam waktu yangterpisah.

Dalam pertemuan mediasi yangpertama, Dewan Pers memper-temukan Gerakan UI Bersih denganRakyat Merdeka Online. Dalampertemuan mediasi tersebut tidak

dicapai kesepakatan, namun DewanPers tetap memberikan pernyataan,penilaian dan rekomendasi atassengketa yang diadukan.

Dikarenakan Rakyat MerdekaOnline tidak melakukan upaya konfir-masi yang sungguh sungguh sehinggamenghasilkan berita yang tidak akuratdan menghakimi, maka Dewan Persmerekomendasikan agar RakyatMerdeka Online segera memuat hakjawab dan permintaan maaf kepadaGerakan UI Bersih dan pembaca.Gerakan UI bersih melalui, AdeArmando, menilai bahwa mediaharusnya lebih berhati-hati dalam

memverifikasi kebenaran informasi,sehingga media tidak dijadikan ‘alat’oleh kepentingan tertentu. Keputu-san Dewan Pers atas sengketa inidituangkan dalam PPR nomor:7/PPR-DP/V/2012.

Pertemuan mediasi selan-jutnya dilakukan antara Gerakan UIBersih dengan www.teraspolitik.com,menghasilkan kesepakatan bahwawww.teraspolitik.com akansegera memuat hak jawabGerakan UI Bersih disertaipermintaan maaf, karenapemberitaan yang tidak akurat danmenghakimi.

Dua Kali Dimediasi Tidak Hadir, Dewan Pers Keluarkan PPR

Satu lagi PPR dikeluarkanDewan Pers dalam menyikapisengketa antara Dedi Armen

dengan Mingguan Tirai Investigasi.Sebelumnya, pada tanggal 16 Mei2012, Dewan Pers telah berupayamempertemukan kedua pihak dalamforum Mediasi yang dilakukan diPekanbaru, namun Mingguan TiraiInvestigasi tidak hadir. Pasca mediasitersebut, kembali Mingguan TiraiInvestigasi menurunkan berita menge-nai Dedi Armen yang selanjutnya

menjadi materi aduan tambahankepada Dewan Pers.

Dewan Pers kembali mengun-dang Mingguan Tirai Investigasi padaltanggal 6 Juni 2012, namun media yangbersangkutan kembali tidak hadir.Sesuai dengan Pasal 5 ayat (2)Prosedur Pengaduan ke Dewan Pers,apabila pihak yang diadukan dua kalidipanggil tidak datang, Dewan Perstetap memproses pemeriksaan. DewanPers menilai bahwa pemberitaanMingguan Tirai Investigasi yang

diadukan oleh Dedi Armen melanggarPasal 1 dan 3 KEJ kerena mengandunginformasi yang tidak akurat, tidakberimbang, sehingga menghakimipengadu. Sedangkan pengaduan ataspenggunaan foto obyek berita yangdiambil dari akun facebook obyekberita tanpa melalui ijin, dinilai sebagaitindakan jurnalis yang tidak profes-sional. Dewan Pers merekomendasikanagar Mingguan Tirai Investigasi memuathak jawab dan meminta maaf kepadaDedi Armen dan pembaca.

Page 8: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

8Etika|Juni 2012

Pengaduan

Dewan Pers menerimapengaduan dari KepalaSeksi Kemitraan dan

Kerjasama Kehumasan Pemerintah

Mingguan Medikom melanggarPasal 1 dan 3 Kode Etik Jurnalistik

Provinsi DKI Jakarta, Leonardo, SH.,tarkait serangkaian pemberitaanMingguan Medikom. Dalam per-temuan mediasi pada tanggal 7 Juni

2012, Dewan Pers menyampaikanpenilaian kepada para pihak yangbersengketa dan menyimpulkanbahwa pemberitaan Medikommelanggar Pasal 1 dan 3 KEJ,karena dalam berita yang diadukanmengandung opini yang menghakimi,tidak uji informasi, tidak menerapkanazas praduga tak bersalah dan tidakberimbang. Keduapihak sepakatdalam mediasi Dewan Pers.Mingguan Medikom akan segeramemuat hak jawab dan menyam-paikan permintaan maaf kepadapengadu dan pembaca.

Dewan Pers Dorong Peran AktifMasyarakat Turut Awasi Kinerja Pers

Bulan Juni lalu Dewan Persmengadakan kegiatan LiterasiMedia di beberapa daerah

antara lain di Bogor, Palangkaraya,Sorong dan Mamuju.

Kegiatan literasi media di Sorongdilaksanakan pada tanggal 14 Juni2012, dengan narasumber tiga orangAnggota Dewan Pers, Agus Sudibyo,Bekti Nugroho dan M. Ridlo ‘Eisiy.Acara yang dibuka oleh Sekda KotaSorong, dan dipandu oleh wartawanRRI Sorong , diikuti lebih dari 150peserta dari 100 undangan, yangberasal dari humas pemerintah, jajaranmuspida, guru, kepala sekolah SD,SMP dan SMA. Antusiasme ini bukantidak berdasar.

Berbagai macam pertanyaan danmasukan mengenai bagaimana se-harusnya media berperan di daerah di-sampaikan dalam forum diskusi.Seperti yang disampaikan oleh Nesti,

salah seorang guru sekolah dasar islamterpadu di Sorong yang menyampaikanbahwa ada oknum pers yang mem-berikan tarif jika ingin beritanya dimuat.

Dalam kesempatan tersebut, AgusSudibyo, Anggota menyampaikanbahwa peran masyarakat sangat besardalam membantu mengawasipelaksanaan pers secara profesional,“Jangan segan-segan untuk melaporkankepada Dewan Pers bila ada tindakan,perilaku atau pemberitaan pers yangdinilai melanggara Kode Etik Jurnalistikbahkan undang-Undang Pers”.

Bekti Nugroho menyampaikanbahwa masyarakat harus merubah

cara pandang terhadap media.“Hentikan praktek amplop”,tandasnya. Menurutnya, praktekpemberian amplop mengakibatkanjurnalis bekerja tidak professional.

Di sisi lain, M. Rislo ‘Eisiy me-maparkan bagaimana upaya DewanPers dalam meningkatkan martabatprofesi jurnalis yang salah satunyadengan mendorong pelaksanaansertifikasi wartawan. Melalui programsertifikasi yang hasilnya dipublikasikanmelalui website Dewan Pers, seorangcalon narasumber akan lebih mudahmengenali wartawan yang akanmelakukan wawancara.

Bekti Nugroho selaku anggotaDewan Pers sedang

memberikan ceramah dalamacara Seminar dengan tema

“Dampak Kemerdekaan Persuntuk kepentingan Publik”

Sorong (14|6|12)

Dewan Perstelah memediasiMingguan Medikomdengan Kepala Seksikemitraan dankerjasama KehumasanPemerintahProv. DKI. Jakarta(7|76|12)

Page 9: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

9Etika|Juni 2012

Bedah Kasus

Isu Perselingkuhan di Media Massa

Sejumlah media telah mengangkat isu perselingkuhan pejabat,pengusaha bahkan ibu rumah

tangga ke medianya. Berikut beberapacontoh kasus:

Seorang pengusaha berang.Sebuah surat kabar mingguan didaerahnya pada Maret 2012 mem-beritakan, dia telah melakukanpenipuan terhadap rekan bisnisnya.Yang membuat dia semakin marah,karena surat kabar tersebut jugamemberitakan bahwa dia memilikiisteri muda. Gara-gara pemberitaanitu, katanya, dia harus meyakinkanisterinya agar tidak ngamuk.

Pengusaha itu mengadu tertuliske Dewan Pers. Ia merasa tidakpernah dikonfirmasi oleh mediatersebut. Ia menilai berita itu fitnahkarena ia sama sekali tidak memilikiisteri muda. Ketika beberapa harikemudian Dewan Pers mengklarifikasipengusaha itu sebagai tindak lanjut ataspengaduannya, dia masih terkesanmarah. Dia betul-betul tidak terima.

Lagi, seorang anggota DPRDjuga marah besar. Pada Januari 2011sejumlah media di daerahnya membe-ritakan bahwa sang wakil rakyat itumempunyai Wanita Idaman Lain(WIL). Ia digerebek oleh isterinyaketika berada di sebuah rumah ber-sama WIL-nya. Tetapi lagi-lagi, me-dia-media itu tidak pernah mengonfir-masi kepada yang bersangkutan. Aki-batnya selain beritanya tidak berim-bang, juga menghakimi.

Kemudian kasus yang menimpaseorang Ketua DPRD. Sejumlah me-dia di daerahnya pada Januari 2011juga memberitakan, pak ketua wakilrakyat itu main perempuan ketikaberdinas ke Jakarta. Celakanyasumber berita tersebut tidak jelas.

Berita itu lebih berupa desas-desus.Yang cukup menyedihkan, se-

orang ibu rumah tangga diberitakan“main gila” dengan pria selingkuhannyaoleh media di daerahnya. Sumberberita juga hanya disebutkan wargasetempat. Berita ini tanpa konfirmasisama sekali. Karuan saja ibu ini berangbukan kepalang. Meskipun mediatersebut telah memuat bantahannya,si ibu tersebut masih tetap geram danberencana membawa kasus ini keranah hukum.

Kepentingan publikMedia selain harus mematuhi

Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalammenulis berita, dalam mengangkat isuperselingkuhan semestinya menim-bang-nimbang apakah berita tersebutmenyangkut kepentingan publik atautidak. Pasalnya, sebuah berita laikcetak atau tayang pertama-tama harusmenyangkut kepentingan publik.Justru karena itu ada sejumlah mediayang lebih memilih untuk menahan diri,tidak memberitakan kasus perseling-kuhan seseroang ketika merekamenilai hal tersebut lebih terkait

wilayah privat.Meskipun demikian, fakta me-

nunjukkan bahwa memang adasejumlah media telah mengangkat isuperselingkuhan itu di medianya. Justrukarena media tersebut memilih untukmemublikasikan isu tersebut —dengan demikian secara sadar me-nempatkan isu tersebut menjadi in-formasi terpercaya untuk publik —mereka dituntut untuk bekerja ekstracermat karena menyangkut nama baikseseorang. Terlepas apakah kelaktuduhan itu terbukti atau tidak, mediahendaknya meragukan nara sumberdemi independensinya. Mungkin narasumber tidak berbohong. Tetapi mediatetap harus memperlakukan keterangannara sumber itu sebagai “setengahkebenaran”. Media harus tetap melaku-kan verifikasi dan verifikasi ulang.

Dari serangkain kasus-kasusberita perselingkuhan yang masuk keKomisi Pengaduan MasyarakatDewan Pers dapat disimpulkan,bahwa ada kealpaan dan pengabaianjurnalis terhadap verifikasi, konfirmasi,

Bersambung ke Hal. 10

Page 10: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

10Etika|Juni 2012

1

2

Kegiatan

klarifikasi atau uji informasi sehinggaberakibat komplikasi terhadap beritayang dihasilkan itu. Media terkesanlebih fokus pada sensasi. Sebuahfenomena berbahaya yang dapatmeruntuhkan citra profesi ini danbahkan memicu kebencian publikterhadap profesi ini.

Sejumlah berita perselingkuhanyang diadukan itu dengan telakmelanggar Kode Etik Jurnalistik (KEJ)khususnya pasal 1, 2, 3 dan 4 yang

intinya wartawan Indonesia harusmenghasilkan berita yang akurat,berimbang, tidak beritikad buruk,menghormati privasi, tidak mencampur-kan fakta dan opini yang menghakimi,dan tidak berbohong atau memfitnah.

Penjelasan pasal 5 Ayat 1 UUno. 40 tahun 1999 jelas mengaturbahwa pers nasional dalam menyiar-kan informasi, tidak menghakimi ataumembuat kesimpulan kesalahanseseorang, terlebih lagi untuk kasus-kasus yang masih dalam proses

Proses demokrasi yang terjadidalam Pemerintahan Republicof the Union of Myanmar

ternyata juga mengarah padademokratisasi kehidupan pers mereka.Untuk pertama kali dalam sejarahPemerintahan Myanmar, mereka turutmerayakan World Press Freedom Daydi tahun 2012. Tidak hanya simbolik,Kementrian Informasi Myanmarternyata juga membuka diri untukmelakukan perubahan atas kebera-daan Undang-Undang Pers Mynamaryang masih memberlakukan sensoratas isi penerbitan yang beredar diMyanmar.

Dewan Pers Menjadi Contohbagi Delegasi Media Myanmar

Keterbukaan tersebut di-tunjukkan secara konkritdengan penyusunan Undang-Undang Pers baru denganmenerima masukan danpendapat sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang berlakusecara internasional. Selain ituPemerintah Myanmar jugamenerima pendapat dan usulanperubahan substansi UU dari berbagaimedia di Myanmar atau pun yangdalam pengasingan, usulan tersebutseperti adanya pernyataan tentangpenghapusan sensor atau bredel atasmedia dari pihak manapun dan

pembentukan Dewan Pers.Oleh karena itu

Myanmar membentukkelompok study yangb e r a n g g o t a k a nKementeriaan InformasiMyanmar dan beberapapemimpin redaksi mediamassa cetak dan onlineyang tugasnya mempelajarikeberadaan UU Pers danDewan Pers yang berlaku

di beberapa Negara di Asia sepertiIndia, Sri Lanka dan Indonesia.

Substansi Dewan Pers yangdipelajari antara lain adalah bentukdari council, keanggotaan council,struktur organisasi, pertanggung-jawaban, hak untuk menjatuhkansanksi, keuangan, upaya perlindunganterhadap jurnalis, penyelesaian seng-keta pers, sekretariat penunjang, perandari organisasi jurnalis, peran dariorganisasi perusahaan pers.

Myanmar Media Delegationyang beranggotakan tujuh orangdipimpin oleh Mr Ye Tint (ManagingDirector, Printing and Publication En-terprises, Ministry of Information),Mr Tint Swe (Deputy Director

Myanmar’s Road to Media Liberalization

Sambungan Hal. 9peradilan serta dapat mengakomoda-sikan kepentingan semua pihak yangterkait dalam pemberitaan tersebut.

Ada aturan main yang sangatjelas untuk para wartawan dalammelakukan kerja jurnalistik apalagiketika memasuki wilayah privat:Semakin dibutuhkan cek dan recekyang akurat dan penuh kehati-hatiandalam mengumpulkan informasinyaserta dalam menstrukturkan beritanyakarena hal ini menyangkut kepantasandi ruang publik. ***

Page 11: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

11Etika|Juni 2012

General Information and Public Re-lation Departement, Ministry of In-formation), Dr. Kyaw Zaw Naing(Legal Consultant), Mr Soe Thein(Editorial Advisor, The People’s Age),Mr Ko Ko (Chairman, Yangon Me-dia Group), Mr Soe Myint (Manag-ing Director, Mizzima Media), MrHtet Naing Zaw (News Editor, Ve-nus News Journal) bertemu dengan

Foto No.1: Chief of Myanmar Media Delegation Mr Ye Tint bersamadengan Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Bagir Manan, SH., MCL.Foto No.2: Wakil Ketua Dewan Pers, Bambang Harymurti bersamaAnggota Komisi Penyiaran Indonesia, Dadang Hidayat, didampingi BektiNugroho Anggota Dewan Pers, sedang melakukan presentasi danpenjelasan dihadapan Myanmar Media DelegationFoto No.3: Myanmar Media Delegation sedang mendengarkan penjelasanDewan PersFoto No.4: Wakil Ketua Komisi Satu DPR RI Bapak TB Hasanuddin,bersama dengan Direktur Layanan Informasi Internasional,Kementeriaan Komunikasi dan Informatika)Foto No.5: Group photo Myanmar Media Delegation bersama denganDewan Pers Indonesia dan undangan.

5

Dewan Pers Indonesia yang dipimpinoleh Prof. DR. Bagir Manan, SH.,MCL (Ketua Dewan Pers), BambangHarymurti (Wakil Ketua), BektiNugroho, Muhamad Ridlo Eisy,Margiono, Zulfiani Lubis (AnggotaDewan Pers) di Jakarta pada tanggal25 Juni 2012. Dewan Pers Indonesiamemfasilitasi pertemuan bagiDelegasi Study Group Myanmardengan berbagai tokoh di Jakarta.

Tokoh-tokoh tersebut antaralain Bapak IGK Manila, mantanSekretaris Jenderal DepartemenPenerangan era Presiden BJ Habibiedan Abudrahman Wahid dari unsureDPR RI, Bapak TB Hasanuddin(Wakil Ketua Komisi Satu DewanPerwakilan Rakyat (DPR RI)), dariunsure Pemerintah di wakili olehBapak Selamatta Sembiring(Direktur Layanan InformasiInternasional, Ditjen IKPKementeriaan Komunikasi danInformatika RI), lalu Bapak DadangHidayat (Anggota Komisi PenyiaranIndonesia Pusat), Bapak Agus

Parengkuan (Persatuan WartawanIndonesia Pusat), Bapak EkoMaryadi (Aliansi JurnalisIndependen Pusat), Bapak ImamWahyudi (Ikatan Jurnalist Televisi

Indonesia Pusat), sementara ituturut mewakili Serikat PenerbitSuratkabar Muhamad Ridlo Eisy danturut mewakili Asosiasi TelevisiSwasta Indonesia Zulfiani Lubis.

Kegiatan

3

4

Page 12: Tersandera - dewanpers.or.id Etika... · Masih tentang Kekerasan terhadap Wartawan K ... TNI itu dihukum setimpal dengan perbuatannya. Beri tindakan tegas.” ... Kekerasan membayangi

12Etika|Juni 2012

Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Agus Sudibyobersalaman dengan Humas Pemda Mamuju - Cakrawala News.Dewan Pers berhasil memediasi kedua belah pihak. (17|6|12)

Pertemuan antar lembagaDewan Pers dan KomisiPenyiaran Indonesia (KPI)pembahasan P3SPS bidangJurnalistik. (17|4|2012)

FOTOKEGIATAN DEWAN PERS

Galeri FOTO

Global Editors Network (GEN) sebuah organisasi nonprofit yang dibentuk oleh 60 pemimpin redaksi dariberbagai media massa di berbagai negara

mengundang Dewan Pers untuk berpartisipasi dalam kegiatanNews World Summit yang diadakan tgl 30 Mei-1 Juni 2012 diParis serta pertemuan Coalition on Ethical Journalism (CEJ)yang diadakan tgl 2 Juni di kantor pusat UNESCO di Paris.

Pertemuan News World Summit dimaksudkan untukmelakukan definisi kembali atas prinsip-prinsip editorial terkaitdengan News dan New Media, sekaligus untuk melihatkeberlangsungan bisnis news media.

Foto 1: Wina Armada Sukardi dan IBG Satria Naradha,(Anggota Dewan Pers) bersiap memasuki ruang pertemuanNews World Summit, 30 Mei 2012 di City Hall Paris.

Foto 2: Pertemuan Delegasi Dewan Pers dipimpin olehBapak Bambang Harymurti (Wakil Ketua Dewan Pers) danBapak Rezlan Ishar Jenie (Duta Besar RI untuk Perancis),31 Mei 2012 di Paris.

Foto 3: Pertemuan Peserta Coalition on Ethical Journalismdipimpin oleh Bertrand Pecquerie, CEO GEN dan AidanWhite, Director CEJ di Kantor Pusat UNESCO, Paris,2 Juni 2012.

Pertemuan Global Editors Network

1

Dewan Pers menggelar Seminar dengan tema “Upaya penyadaranMasyarakat: Dampak Kemerdekaan Pers untuk kepentingan Publik”.Mamuju (12|6|12).

3

2