Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

19
Termoregulasi dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia Oleh : Pristy Desi Puspitasari Syaikhul Mahmud Novera Dikma P.S Atik Widianti Meirina

description

termogulasi dan pengukuran suhu tubuh...semoga bermanfaat

Transcript of Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Page 1: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Termoregulasi dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Oleh :

Pristy

Desi Puspitasari

Syaikhul Mahmud

Novera Dikma P.S

Atik Widianti

Meirina

Page 2: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

ABSTRAK•Review ini menjelaskan mengenai mekanisme pengaturan suhu selama melakukan kegiatan dan pengukuran suhu tubuh secara klinis pada saat melakukan kegiatan.

•Mekanisme termoregulasi memegang peranan penting untuk menjaga homeostatis fisiologis saat beristirahat dan melakukan kegiatan.

•Pergerakan fisik menyebabkan tantangan pada termoregulasi dengan menyebabkan peningkatan produksi panas metabolik.Bagaimanapun, dalam batas non-thermolytic, mekanisme regulator bisa beradaptasi untuk menyokong fungsi pisiological dalam kondisi ini. Sistem syaraf pusat mungkin juga bergantung pada hiperthermia untuk melindungi tubuh dari panas yang berlebih. Hyperthermia mungkin membatasi signal yang memicuh pusat yang menghambat kegiatan ketika suhu mencapai puncak (ambang batas).

Page 3: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Abstrak_Continue

• Pada saat berada pada awal tekanan sub-lethal panas mungkin juga memberikan toleransi untuk melawan dosis yang panas pada stress panas dengan menginduksi produksi heat shock

• Proteins, yang melindungi sel untuk melawan efek panas thermolytic peningkatan pengaturan suhu tubuh juga berkontribusi untuk penelitian termolegulasi. Pada saat ini alat pengukur (neraca) digunakan untuk mendukung pengukuran temperatur secara klinis, walaupun mungkin tidak tepat, seperti pengukuran temperatur membaran tympani dengan menggunakan infrared temperature scanner.

Page 4: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Abstrak_Continue

• Pengukuran temperatur rectal dan esophagus dapat diterima dari temperatur inti (Tc), tetapi pengukuran tersebut menyebabkan ketidaknyamanan dan tidak terlalu mendapatkan respon positif dari pengguna.

• Pengukuran temperatur gastrointestinal menggunakan ingestible temperature sensor yang memiliki level akurasi yang dapat dipercaya seperti Tc tanpa menyebabkan ketidaknyamanan untuk pengguna. Bentuk pengukuran Tc juga dapat digunakan secara kontinu di daerah pengukuran suhu dan memberikan keuntungan yang sangat besar pada 10 tahun terakhir.

Page 5: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

INTRODUCTION

• Kemampuan untuk merasa dan mengatur suhu temperatur merupakan kunci untuk bisa bertahan hidup. Standart deviasi suhu tubuh hanya ± 3.5°C. panas memegang peranan untuk sintesis dan survive organisme pertama di bumi. Selain itu kemampuam untuk merasa dan mengatur suhu tubuh berkontribusi untuk evolusi organisme uniseluler menjadi organisme multiselular berdarah dingin.Perbedaan strategi untuk mengatur suhu tubuh digunakan untuk memelihara homeostatis.

Page 6: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Introduction_Continuation

• Pada sel pertama yang hidup sensifitas terhadap suhu, termolegulasi dan perlindungan suhu digunakan untuk memelihara pusat homeostatis dan bertahan, dan hal yang penting untuk kehidupan organisme dalam menjalankan fungsinya dilingkungan. Latihan fisik merupakan suatu lingkungan dimana fungsi termoregulasi diuji untuk bertahan dan kerja suatu energi. Selama panas panjang, temperatur bisa meningkat dari 37°C sampai >42°C, sehingga bisa merusak cytoskeleton dan fungsi organ serta pusat saraf melemah. Termolegulator sangat penting untuk elindungi atlet dari cedera panas dan pengaturan kondisi panas dalam tubuhnya.

Page 7: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Introduction_Continuation

• Kelanjutan dari percobaan mengenai pengukuran suhu tubuh memiliki peranan yang penting pada penelitian sistem termoregulasi manusia melalui pengukuran dan ‘pengamatan/melihat’ suhu tubuh. Walaupun banyak metode yang dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh, metode-metode tersebut masih memberikan tantangan untuk mengukur suhu tubuh secara akurat, terutama selama beraktivitas dan berolahraga. Review ini betujuan untuk menyediakan suatu materi singkat atau ringkasan mengenai termoregulasi selama beraktivitas dan berolahraga serta untuk mengukur suhu ketika beraktivitas dan berolahraga secara klinik dan system pengujian

Page 8: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Core and Shell Temperatures

Pada manusia, suhu tubuh terdiri dari suhu inti dan selubung. Suhu inti (Tc) berarti temperature

abdominal, thoracic dan cranial cavitae, sedangkan suhu selubung (Ts) berarti suhu

kulit, jaringan subkutan dan otot. Tc diatur oleh otak, sekitar 36,8°C saat istirahat, sedangkan Ts

lebih dipengaruhi aliran darah pada kulit dan kondisi lingkungan. Fungsi Ts dan Tc pada sinkronisasi dalam menjaga suhu seimbang

dalam tubuh.

Page 9: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Fluktuasi Tc memiliki implikasi signifikan pada homeostatis pada tubuh karena Tc merefleksikan sejumlah panas sel

pada sirkulasi dan sel dan organ pada abdominal, thoracic and cranial cavites diarahkan. Ekstrim pada Tc (>42°C) dapat menjadi pengganggu pada fungsi selular dan organ, dimana dapat menjadi acaman pada host. Hyperthermia dapat merusak system saraf pusat dan

dapat menyebabkan inflamasi sistemik, nekrosis jaringan, dan kegagalan banyak organ. Hypothermia (Tc <35°C) merusak kardiovaskular, respiratori dan fungsi

saraf pusat, dimana dapat menyebabkan kerusakan otot, oedema pulmonary, hypotension, bradycardia, dan

kegagalan ginjal.

Page 10: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Temperature Regulation during Physical Exercise

• Selama latihan fisik, produksi panas metabolic dapat meningkat 10 – 20 kali, namun kurang dari 30% panas yang dihasilkan dikonversi pada energi mekanis. Lebih dari 70% panas metabolic yang dihasilkan dapat ditransportkan dari kompartemen peripheral tubuh ke kulit terhambur ke lingkungan.

• Transfer panas antara tubuh dan lingkungan eksternal terjadi melalui proses konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi.

Page 11: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Physiological Functions of Body Temperature

Pada manusia, suhu tubuh diatur pada daerah hypothalamus di otak, yang mengatur suhu

tubuh untuk berfungsi dalam suhu ±1°C selama suhu istirahat tiap siklus 24 jam. Deviasi dari

suhu tubuh saat istirahat mempengaruhi berbagai sistem fisiologis pada tubuh, dimana mengindikasi fungsi biologi dan disfungsi yang

berpengaruh dengan mekanisme termoregulasi.

Page 12: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Measurement of Core Temperature

Standar emas untuk Tc adalah temperatur dalam arteri pulmonari, namun pengukuran temperatur intra-

pulmonary arterial (IPA) invasive, dan ini tidak cocok untuk aplikasi non-surgical. Pada manusia non-invasive

pengganti pengukuran Tc umumnya diambil dari sublingual (oral temperature), axilla, dan membran

tympanic. Lokasi invasive untuk pengukuran pengganti Tctermasuk rectum, oesophagus, dan sistem

pencernaan GI

Page 13: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Oral Temperature

• Temperatur oral mengalami fluktuasi sekitar 0.4°C dibawah temperatur IPA. Sublingual lebih mudah diakses untuk mengambil temperatur oral yang merespon pada perubahan Tc. Bagaimanapun, temperatur oral membutuhkan 5 menit untuk mencapai temperatur yang stabil untuk pembacaan dan akurasinya dapat terpengaruh kecepatan bernafas, yang membuat tidak mungkin untuk mengukur temperatur oral selama atau setelah latihan fisik.

Page 14: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Axilla Temperature

Suhu axilla diatur dibawah ketiak, dekat dengan arteri branchial. Sensitivitas suhu axilla untuk mendeteksi demam, buruk, berkisar antara

27.8% dan 33%.40,41. suhu axilla dapat terpengaruh oleh temperatur ambient, keringat,

kelembaban, dan kerapatan dari bulu pada axilla, membuat pengukuran ini tidak cocok

dilakukan selama olahraga dan latihan.

Page 15: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Tympanic Temperature

• Suhu membran tympani diukur pada membran tympani. membrane tympani menerima supply darah dari internal carotid artery, yang juga mensupply darah ke hypothalamus (daerah pada otak yang mengatur suhu)

• Hanya kira-kira 50.9%yang terefleksikan oleh Tc.

• Temperatur membran tympani dengan menggunakan Tc menghasilkan hasil yang lebih rendah pada pasien anaesthesia.

Page 16: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Rectal Temperature

• Temperature rectal diukur melalui penyisipan thermistor atau thermometer kira-kira 8 cm setelah bagian terluan spincter anal .

• Pengukuran suhu ini bersifat stabil dan tidak dipengaruhi lingkungan, tetapi menimbulkan trauma bagi anak-anak dan ketidaknyamanan bagi orang dewasa

Page 17: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

CONCLUSION

• Review ini memberikan diskusi singkat mengenai keseluruhan termoregulasi manusia serta mekanisme pengaturan suhu tubuh selama beraktivitas.

• Kerumitan transfer panas melalui lingkungan ke kulit selalu menjadi bahan diskusi tidak hanya untuk para pembaca review ini, tetapi juga bagi semua orang yang kurang memahami mengenai pengaturan suhu tubuh selama beraktivitas

Page 18: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

Daftar Pustaka

• Lim, Leong.C., Byrne, C . Human Thermoregulation and Measurement of Body Temperature in Exercise and Clinical Settings. Thermoregulation in Sports and Exercise 2008; 37 (4).

Page 19: Termoregulasi Dan Pengukuran Suhu Tubuh Manusia

IDEAS ARE ONLY SEEDS, TO PICK THE

CROPS NEEDS PERSPIRATION

THANK U