Terminal

12
BAB 11 TERMINAL ANGKUTAN DARAT 11.1 Pengertian Terminal Untuk menunjang kelancaran mobilitas orang maupun arus barang dan untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancer dab tertib, di tempat tempat tertentu dapat dibangun dan di selenggarakan terminal.Pada hakekatnya terminal merupakan simpul dalam jaringan pengangkutan jalan yg terdiri atas 1.Terminal penumpang dan 2.Terminal barang. Terminal merupakan titik simpul dari berbagai sarana (moda) angkutan yg berfungsi sebagai titik perpindahan penumpang dari satu sarana angkutan ke sarana angkutan lainnya dan sebagai tempat pengaturan, pergerakan kendaraan maupun penumpang dan merupakan titik awal maupun akhir perjalanan orang untuk melakukan perjalanan.Disamping itu, terminal merupakan prasarana angkutan jalan dan sebagai sumber pembangkit. Definisi terminal menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) antara direktorat jenderal perhubungan darat, direktorat Jendrel Bina Marga tahun 1981 mendefinisikan sebagai berikut : a. Merupakan prasarana angkutan penumpang, tempat kendaraan untuk mengambil dan menurunkan penumpang, tempat pertukaran jenis angkutan yg terjadi sebagai akibat tuntutan efisiensi pengangkutan. b. Merupakan pengendalian atau pengawasan sistem perizinan arus penumpang dan barang c. Merupakan prasarana angkutan yg merupakan bagian dari sistem jaringan jalan raya untuk melancarkan arus angkutan penumpang dan barang

description

Transportasi

Transcript of Terminal

BAB 11TERMINAL ANGKUTAN DARAT

11.1 Pengertian Terminal

Untuk menunjang kelancaran mobilitas orang maupun arus barang dan untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancer dab tertib, di tempat tempat tertentu dapat dibangun dan di selenggarakan terminal.Pada hakekatnya terminal merupakan simpul dalam jaringan pengangkutan jalan yg terdiri atas 1.Terminal penumpang dan 2.Terminal barang.

Terminal merupakan titik simpul dari berbagai sarana (moda) angkutan yg berfungsi sebagai titik perpindahan penumpang dari satu sarana angkutan ke sarana angkutan lainnya dan sebagai tempat pengaturan, pergerakan kendaraan maupun penumpang dan merupakan titik awal maupun akhir perjalanan orang untuk melakukan perjalanan.Disamping itu, terminal merupakan prasarana angkutan jalan dan sebagai sumber pembangkit. Definisi terminal menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) antara direktorat jenderal perhubungan darat, direktorat Jendrel Bina Marga tahun 1981 mendefinisikan sebagai berikut :a. Merupakan prasarana angkutan penumpang, tempat kendaraan untuk mengambil dan menurunkan penumpang, tempat pertukaran jenis angkutan yg terjadi sebagai akibat tuntutan efisiensi pengangkutan.

b. Merupakan pengendalian atau pengawasan sistem perizinan arus penumpang dan barang

c. Merupakan prasarana angkutan yg merupakan bagian dari sistem jaringan jalan raya untuk melancarkan arus angkutan penumpang dan barang

d. Unsur tata ruang yg mempunyai peran yg penting bagi efisiensi kehidupan wilayah dan kota.

UU RI No.14 tahun 1992 Pasal 9 dan 10 menjelasakan bahwa terminal merupakan penunjang untuk kelancaran mobilitas orang maupun arus barang dan untuk terlaksanannya keterpaduan intra dan antar moda secara lancara dan tertib, ditempat tempat tertentu dapat dibangun dan di selenggarakan terminal, sedangkan menurut setiono E(1995; 95) Terminal diartikan :

a. Titik simpul dari jaringan transportasi jalan yg berfungsi sebagai pelasana umum.

b. Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu lintas.

c. Prasarana angkutan yg merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarakan arus angkutan dan barang.d. Unsur tata ruang yg mempunyai pernana penting bagi efisiensi kehidupan kita.

Berdasarkan hal tersebut diatas, dijelaskan bahwa terminal sebagai tempat yg mana sekelompok bus atau angkutan kota mengakhiri dan mengawali lalu lintas operasionalnya pada daerah terminal, dimana akan terjadi interaksi antara penumpang dan lintasan rute ( Modul pelatihan perencanaan sistem angkutan umum ) (1997; VII-1).

Dalam angkutan penumpang, terminal merupakan tempat berkumpulnya para penumpang yg akan bepergian dengan menggunakan bus atau para penumpang yg datang dan dapat pula merupakan tempat persinggahan. Besar dan sifat dari sarana dan fasilitas yg terdapat dalam terminal itu tergantung pada volume angkutan lalu lintas dan frekuensi jasa transportasi. Terminal bus yg memenuhi persyaratan yg baik, bila terminal tersebut diperlengkapi dengan tempat beristirahan yg memberikan perasaan kenyamanan bagi para penumpang dan pengantarnya(.), serta tersedia pada tempat untuk melayani perbaikan dan pemeliharaan kendaraan (Service and maintenance of vehicle).Terminal yg diartikan sebagai tempat dimana sekumpulan bus mengakhiri dan mengawali lalu lintas operasionalnya, maka pada bangunan terminal penumpang dipersiapkan untuk dapat mengantisipasi pergerakan yang masuk dan keluar dalam sistem yaiut mengakhiri perjalanannya atau memulai perjalannanya atau juga dapat menyambung perjalanannya dengan mengganti lintasan bus lainnya. Bagi pengemudi bus bangunan terminal adalah tempat untuk memulai perjalanan dan juga sebagai tempat perawatan ringan sarana angkutan.

11.2 Fungsi Terminal.

Dalam praktek, konsolidasi lalu lintas memerlukan pemilihan tempat-tempat dimana dilakukan akumulasi penumpang dan barang yg tersebar tempatnya agar dapat diangkut pada waktunya. Untuk muatan barang diperlukan sarana penyimpanan (sementara) atau penyortiran.Beberapa istilah lainnya dari terminal dapat di sebutkan misalnya depot, stasiun, terminal pelabuhan laut, terminal bandara udara dan lainnya.

Bentuk dan luas terminal berbeda beda untuk berbgaai kegiatan transprtasi. Terminal ditempatkan pada awal dan akhir suatu trayek rute tersebut.Pada titik titik tersebut barang barang dan penumpang diangkut dan diturunkan oleh kendaraan kendaraan yg dinggah di terminal tersebut.

Terminal melayani kegiatan kegiatan , misalnya :a. Barang-barang yg di akumulasikan sebelum diangkut melalui terminal. Pemuatan secara langsung dari suatu fasilitas transportasi ke sarana transportasi yg lain akan menimbulkan kongesti(kemacetan) pada titik pemuatan dan menyebabkan kelambatan dalam pemberangkatan sarana transportasi. Terminal pada titik tujuan menyediakan sarana pergudangan agar supaya barang-barang yg dibongkar, untuk selanjutnya disimpan dalam gudang yg disediakan sampai alat transportasi lainnya datang mengambilnya.

b. Terminal menyediakan tempat menunggu dan beristirahat untuk penumpang atau penjemput.Seringkali pemberangkatan atau kedatangan kendaraan mengalami keterlambatan, sehingga para penumpang dan penunggu harus menunggu. Terminal menyediakan berbagai fasilitas untuk menunggu yg memeberikan kenyamanan pribadi, fasilitas untuk pembelian barang barang yg diperlukan oleh orang-orang yg akan bepergian, restoran dan rumah makan, tempat pemeriksaaan para penumpang yg akan berangkat, fasilitas kesehatan dan pelayanan bea cukai untuk penumpang asing.c. Dititik terminal pengangkutan biasa pula menyediakan fasilitas untuk service dan perbaikan kendaraan kendaraan. Di terminal tersebut dilengkapi lapangan parkir untuk kendaraan.

Lokasi terminal sebaiknya harus berada pada lokasi yg mudah dijangkau. Fasilitas yg dimiliki harus cukup, baik jenisnya dan jumlahnya. Pemuatan dan pembongkaran barang harus dapat dilayani dengan peralatan peralatan mekanik yg memadai seperti kran(crane) forklift dan lainnya. Tempat penyimpanan yg luas dan lapangan penumpang terbuka harus luas pula. Untuk para penumpang ruangan yg akan di sediakan harus bersih, nyaman dan menarik.

Fungsi terminal dapat dijangkau dari tiga unsur, adalah sebagai berikut :a. Fungsi terminal bagi penumpang, adlaah untuk kenyamanana menunggu, kenyamanan perpindahan dari satu moda ke kedaraan lain, tempat fasilitas informasi dan parkir kendaraan pribadi.

b. Fungsi terminal bagi pemerintahan, adlah dari segi perencanaan dan manajemen lalu lintas untuk menata lalu lintas dan angkutan serta menghindari dari kemacetan , sumber pungutan retribusi dan sebagai pengendalian kendaraan umum.c. Fungsi terminal bagi operator/pengusaha, adalah untuk mengatur jumlah bus, fasilitas istirahat dan informasi dan sebagai fasilitas pangkalan.

Berdasarkan fungsinya maka terminal penumpang dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tipe yaitu :

a. Tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar provinsi dan/atau angkutan lintas batas Negara , angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.b. Tiep B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaaan.

c. Tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaaan.

11.3 Fasilitas Terminal.

Padaterminal penumpang sekurang kurangnya harus memiliki fasilitas utama dan fasilitas penunjang yg terdiri atas :

a. Fasilitas Utama

1. Jalur pemberangkatan kendaraan umum.

2. Jalur kedatangan kendaraan umum.

3. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk didalamnya terdapat tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum.

4. Bangunan kantor terminal.

5. Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar.6. Menara pengawas.

7. Loket penjualan karcis

8. Rambu rambu dan papan informasi tentang penunjuj jurusan, tariff dan jadwal keberangkatan.

9. Peralatan parkir kendaraan pengantar dan atau taxi.

Ketentuan sebagaimana dimaksudkan dalam butir 3, 6, 7 dan 9 tidak berlaku untuk terminal penumpang Tipe C.

b. Fasilitas Penunjang.

1. Kamar kecil/toilet.

2. Kios atau kantin.

3. Musolah

4. Ruang pengobatan(P3K)

5. Ruang informasi dan pengaduan.

6. Telepon umum dan atau wartel.

7. Taman.

8. Tempat penitipan barang.

9. Lokasi Terminal.

Penentuan lokasi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Rencana Umum tata ruang.

b. Kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan sekitar terminal.

c. Keterpaduan intra dan atau antar moda transportasi.

d. Kelestarian lingkungan.

e. Kondisi topografi lokais terminal.

f. Rencana kebutuhan lokasi simpul yg erupakan bagian dari rencana transportasi jalan.

Pesyaratan Teknis Terminal

Persyaratan teknis yg harus dimiliki oleh terminal adalah sebagai berikut :

1.) Terminal Tipe A

a. Terletak dalam jaringan trayek antar provinsi dan/atau angkutan lintas batas Negara.

b) Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang- kurangnya kelas III A.

c) Jarak antar dua terminal tipe A (dalam satu lintasan) sekurang-kurangnya 20 km di pulau lainnya

d) Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di pulau Jawa dan Sumatera, 3 Ha di pulau lainnya(untuk luas bangunannya di sesuaikan dengan kebutuhan).

e) Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak minimal 100 meter di pulau Jawa dan 50 meter di pulau lainnya, dihitung dari jalan pintu keluar atau masuk terminal.

2) Terminal Tipe B

a) Terletak dalam jaingan trayek antar kota dan provinsi.

b) Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III B.

c) Jarak antar dua terminal tipe B (dalam satu lintasan) atau dengan terminal penumpang tipe A, sekurang-kurannya 15 km di pulau jawa dan 30 km di pulau lainnya.

d) Tersediannya lahan sekurang kurangnya 3Ha untuk terminal di pulau Jawa dan Sumatera, dan 2 Ha untuk terminal di pulau lainnya (untuk luas bangunan di sesuaikan dengan kebutuhan).

e) Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak minimal 50 meter di pulau Jawa dan 30 meter di pulau lainnya, dihitung dari jalan pintu keluar atau masuk terminal.

3) Terminal Tipe C\

a) Terletak di dalam wilayah Kabupaten dan dalam jaringan trayek pedesaan.

b) Terletak di lahan sesuai dengan permintaan angkutan.

c) Tersedia di lahan sesuai dengan permintaan angkutan.

a. Aksebilitas; tingkat pencapaian kemudahan dan dapat di nyatakan dengan jarak fisik, atau biaya angkutan.

b. Struktur wilayah kota guna mencapai efisiensi maupun efektifitas pelayanan terminal terhadap elemen-elemen perkantoran mmpunyai fungsi primer dan sekunder.

c. Lokasi lintas, terminal merupakan pembangkit lalu lintas, sehingga lokasi terminal hendaknya tidak menimbulkan permasalahan-permasalahan lalu lintas.

d. Biaya, mempertahankan biaya yang dikeluarkan oleh pemakaia jasa, agar penggunan angkutan umum dapat di selenggarakan secara aman dan murah.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, perencanaan terminal di klasifikasikan berdasarakan fungsinya :

a. Terminal utama, yaitu terminal yg berfungsi melayani arus penumpang angkutan jarak jauh dengan vokume tinggi, jumlah arus kendaraan persatuan waktu , 50 s/d 100 kendaraan/jam dengan kebutuhan ruang 5 Ha.

b. Terminal madya , yaitu terminal yg berfungsi melayani arus angkutan jarak sedang dengan volume sedang, jumlah arus kendaraan persatuan waktu 25s/d 50 kendaraan/jam dengan kebutuhan ruang 5 Ha.

c. Terminal cabang, yaitu terminal yg berfungsi melayani arus penumpang jarak pendek, dengan volume kecil, jarus arus kendaraan kurang dari 25 kendaraan/jam dengan kebutuhan ruang 2.5 Ha.11.5 Pengelolaan TerminalPenyebaran terminal berperan menunjang tersedianya jasa transportasi yg sesuai dengan tingkat kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yg selamat, aman, cepat, tepat, teratur, dan dengan biaya terjangkau masyarakat.

Secara umum ada beberapa proses yg terjadi dalam terminal yaitu :

a. Pergantian moda

b. Kepabeanan dan keimigrasian

c. Menunggu dan antar jemput.

d. Parkir dan penitipan kendaraan.

e. Bongkar muat.

f. Pergudangan.

g. Pemeliharaan dan perbaikan.Penyelenggaraan terminal meliputi kegiatan pengelolaan, pemeliharaan, dan penertiban terminal. Kewenangan pengelolaan terminal berada pada pemerintahann kota/kabupaten dengan Dinas LLAJ sebagai penyelenggaraan, sedangkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebagai pembinanya.Pengelolaan terminal penumpang yg harus dilakukan adalah meliputi kegiatan perencanaan dan pengawasan pengoperasian terminal.

a. Perencanaan pengoperasian terminal penumpang meliputi :1. Penataan peralatan terminal menurut rute atau jurusan, penataan fasilitas penumpang.

2. Penataan fasilitas penunjang terminal

3. Penataan arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal.

4. Penyajian daftar rute perjalanan dan tariff angkot.

5. Penyusunan jadwal perjalanan berdasarkan kartu pengawas.

6. Pengaturan jadwal petugas di terminal

7. Evaluasi sistem pengoperasian terminal.b. Perencanaan pengoperasian terminal penumpang meliputi :

1. Pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di dalam terminal.2. Pengaturan kedatangan dan keberangkatan kendaraan menurut jadwal yg telah di tetapkan.

3. Pemungutan jasa pelayanan terminal penumpang.

4. Pemberitahuan tentang pemberangkatan dan kedatanagan kendaraan umum pada penumpang.

5. Pengaturan arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal.

d. Pengawasan pengoperasian terminal penumpang meliputi :

1. Pemantauan pelaksanaan tariff.

2. Pemeriksaan kartu oengawan dan jadwal keberangkatan.

3. Pelaksanaan batas kapasitas muatan yg di ijinkan.

4. Pemerikasaan batas kapasitas muatan yg di ijinkan.

5. Pemerikasaan pelayanan di berikan oleh penyedia jasa angkutan

6. Pencatatan dna pelaporan penyelenggaraan yg berlaku.

7. Pencatatan kewajiban pengusaha angkutan sesuai dengan perundang-undangan yg berlaku.

8. Pencatatan jumlah kendaraan dan penumpang yg dating dan berangkat.

Menurut Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 1993, untuk penggunaan jasa pelayanan terminal yg dimaksud adalah :

1. Jasa tempat bongkar muat barang dan atau naik turun penumpang yg dinikmati oleh pengusaha angkutan.

2. Fasilitas parkir kendaraan umum menunggu waktu keberangkatan yg dinikmati oleh pengusaha angkutan , fasilitas parkir untuk umum yg dinikmati oleh pengusaha jasa.

11.6 Perananan Terminal sebagai Infrastruktur Transportasi.

Terminal angkutan darat merupakan bagian dari simpul transportasi yg dihubungkan oleh prasarana jalan yg berfungsi melayani angkutan bus umum yg dating dan berangkat serta menurunkan dan menaikkan penumpang. Berdasarkan tipe terminal angkutan darat dikelompokkan menjadi terminal tipe A, B, dan C yg tersebar di seluruh provinsi dan kabupaten. Perjalanan penum[ang menjangkau jarak yg semakin jauh ke seluruh pelosok wilayah, yg sudah tersedia prasarana jaringan jalan. Meskipun tidak seluruh jaringan jalan berkualias dan berkondisi teknis baik, tetapi sudah digunakan untuk melayani angkutan bus (umum) karena kebutuhan akan jasa transportasi yg sangat kuat di daerah-daerah.Kebutuhan penduduk melakukan perjalanan adalah bermacam macam, meliputi perjalanan bisnis, perjalanan dinas, perjalanan urusan keluarga, perjalanan liburan, wisata dan lainnya. Perjalanan tersebut di kelompokkan menjadi perjalanan berkepentingan ekonomi dan perjalanan berkepentingan social.

Perjalanan berkepentingan ekonomi berkaitan dengan berbagai kegiatan pengembangan produksi sector sector pembangunan di daerah ( sector sector pertanian, perkebunan, perikanan, industry kecil dan lainnya), maka dapat dikaitkan bahwa perjalanan penduduk yg membawa barang-barang ke daerah-daerah merupakan kegiatan yg mendorong pengembangan wilayah. DUkungan prasarana jalan dan terminal angkutan darat memiliki fungsi penunjang yg sangat penting sebagai prasarana (infrastruktur) wilayah.