terjemahan.docx

11
Terjemah berasal dari bahasa Arab, yaitu tarjama ( م ج ر ت), yutarjimu ( م ج ر ت ي), dan tarjamatan( ة م ج ر ت) (Louis Mal'uf, 1986: 60). Adapun padanannya dalam bahasa Inggris adalah translationyang berasal dari kata kerja translate. Menurut Az- Zarqoni dalam Ainin (2003: 54), secara etimologis kata terjamah digunakan untuk mengacu pada empat makna. Pertama, berarti menyampaikan pembicaraan kepada orang lain yang pembicaraan tersebut tidak sampai kepadanya. Kedua, berarti menafsirkan pembicaraan dengan bahasa yang sama dengan bahasa pembicaraan itu. Ketiga, berarti menafsirkan pembicaraan dengan bahasa bukan bahasa pembicaraan, dan yang Keempat, berarti proses pengalihan dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Perlu dibedakan pula antara kata penerjemahan dan terjemahan sebagai padanan dari translation. Kata penerjemahan mengandung pengertian proses alih pesan, sedangkan kata terjemahan artinya hasil dari suatu terjemahan (M. Rudolf Nababan, 2003: 18). Hal ini sesuai dengan uaraian Katefurid (1991: 33) sebagimana berikut: ن م ا ه ل ب ا ق ي ا م) م ل( ة غ ل ي ف ص ن ات وب( ت ح م ب دل ب ت س ي ن4 : أ ة م ج ر لت أ) ة ل( رى خ4 أ ة غ ل ي ف ص ن ات وب( ت ح م. Rochayah Machalli (1993: 4) mendefinisikan penerjemahan "the replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL)"penggantian materi teks dalam suatu bahasa (bahasa sumber) dengan materi teks yang setara (ekuivalen) dalam bahasa lain (bahasa sasaran). Hal senada juga dikemukakan oleh Al-'Azaby sebagai berikut: penggantian materi teks suatu bahasa (bahasa sumber) dengan materi teks yang setara dalam bahasa lain (bahasa sasaran). Kedua definisi ini menekankan bahwa dalam penerjemahan terdapat penggantian materi baik materi bahasa yang berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat maupun makna dalam teks bahasa sumber dengan materi yang setera dalam bahasa sasaran. Begitupula disebutkan oleh Akram Mukmin (2000: 7) رى خ4 أ ة غ ى ل ل> أ ة غ ل ن م لام ك ل ل أ ق ي ن ف ي ه ة م ج ر لتأ. Namun lebih jelasnya lagi, Newmark (1993: 4) memberikan definisi serupa "rendering the meaning of a texs into another language in the way that the author intended the text", yaitu menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksud pengarang. Definisi ini hampir sama dengan yang dikemukakan As'ad M. Hakim (1989: 75) bahwa penerjemahan adalah upaya mengganti teks dari suatu bahasa ke bahasa lain dengan tetap menjaga keutuhan makna. Dalam bukunya Approuches to Translation, Newmark Peter (1981) menulis bahwa Translation is a craft consisting in the attempt to replace a written massage and or statement in one language by the same message and or statament in another language. Secara bebas definisi tersebut bisa diterjemahkan sebagai berikut: "Penerjemahan adalah suatu kiat yang merupakan usaha untuk mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan pesan atau pernyataan yang sama dengan bahasa lain".

description

...............

Transcript of terjemahan.docx

Page 1: terjemahan.docx

Terjemah berasal dari bahasa Arab, yaitu tarjama (ترجم), yutarjimu (يترجم), dan tarjamatan((ترجمة (Louis Mal'uf, 1986: 60). Adapun padanannya dalam bahasa Inggris adalah translationyang berasal dari kata kerja translate. Menurut Az-Zarqoni dalam Ainin (2003: 54), secara etimologis kata terjamah digunakan untuk mengacu pada empat makna. Pertama, berarti menyampaikan pembicaraan kepada orang lain yang pembicaraan tersebut tidak sampai kepadanya. Kedua, berarti menafsirkan pembicaraan dengan bahasa yang sama dengan bahasa pembicaraan itu. Ketiga, berarti menafsirkan pembicaraan dengan bahasa bukan bahasa pembicaraan, dan yang Keempat, berarti proses pengalihan dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Perlu dibedakan pula antara kata penerjemahan dan terjemahan sebagai padanan dari translation. Kata penerjemahan mengandung pengertian proses alih pesan, sedangkan kata terjemahan artinya hasil dari suatu terjemahan (M. Rudolf Nababan, 2003: 18). Hal ini sesuai dengan uaraian Katefurid (1991: 33) sebagimana berikut: الترجمة: ( ) ( ) له أخرى لغة في نص محتويات من يقابلها ما لم لغة في نص بمحتويات يستبدل .أن

Rochayah Machalli (1993: 4) mendefinisikan penerjemahan "the replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL)"penggantian materi teks dalam suatu bahasa (bahasa sumber) dengan materi teks yang setara (ekuivalen) dalam bahasa lain (bahasa sasaran). Hal senada juga dikemukakan oleh Al-'Azaby sebagai berikut: penggantian materi teks suatu bahasa (bahasa sumber) dengan materi teks yang setara dalam bahasa lain (bahasa sasaran). Kedua definisi ini menekankan bahwa dalam penerjemahan terdapat penggantian materi baik materi bahasa yang berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat maupun makna dalam teks bahasa sumber dengan materi yang setera dalam bahasa sasaran. Begitupula disebutkan oleh Akram Mukmin (2000: 7)

أخرى لغة إلى لغة من الكالم نقل فن هي .الترجمة

Namun lebih jelasnya lagi, Newmark (1993: 4) memberikan definisi serupa "rendering the meaning of a texs into another language in the way that the author intended the text", yaitu menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksud pengarang. Definisi ini hampir sama dengan yang dikemukakan As'ad M. Hakim (1989: 75) bahwa penerjemahan adalah upaya mengganti teks dari suatu bahasa ke bahasa lain dengan tetap menjaga keutuhan makna.

Dalam bukunya Approuches to Translation, Newmark Peter (1981) menulis bahwa Translation is a craft consisting in the attempt to replace a written massage and or statement in one language by the same message and or statament in another language.

Secara bebas definisi tersebut bisa diterjemahkan sebagai berikut: "Penerjemahan adalah suatu kiat yang merupakan usaha untuk mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam satu bahasa dengan pesan atau pernyataan yang sama dengan bahasa lain".

Ada dua hal yang bisa diperbincangkan dalam definisi ini. Pertama, Newmark memandang penerjemahan (translation) menyangkut teks tertulis. Ada kemungkinan ini dimaksudkan untuk membedakan dengan interpretation untuk penerjemahan lisan. Yang kedua, pakar penerjemahan ini tidak menggunakan istilah ekuivalen atau padanan, tetap ia memakai istilah yang sama dalam bahasa lain. Tetapi secara luas, terjemah dapat diartikan sebagai semua kegiatan manusia dalam mengalihkan seperangkat informasi atau pesan (message) – baik verbal maupun non verbal – dari informasi asal atau informasi sumber (source information) ke dalam informasi sasaran (target information) (Suhendra Yusuf, 1994: 8).

Proses Penerjemahan:

Page 2: terjemahan.docx

Pengalihan amanat dan pengungkapan dalam bahasa sasaranb dengan mempertimbangkan gaya bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap proses penerjemahan. Proses penerjemahan perlu dipahami oleh para calon penerjemah agar mereka dapat menentukan langkah-langkah penting dalam melakukan tugasnya.

Proses ialah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja. Proses penerjemahan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang penerjemah pada saat dia mengalihkan amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Proses penerjemahan dapat pula diartikan sebagai suatu sistem kegiatan dalam aktivitas menerjemahkan. Oleh karena itu, dalam melakukan suatu kegiatan menjermahkan diperlukan kehati-hatian karena kesalahan dalam satu tahap akan menimbulkan kesalahan dalam tahap lainnya. Apabila hal yang seperti itu terjadi, terjemahan yang dihasilkan akan mengandung kesalahan-kesalahan (M. Rudolf Nababan, 2003: 25).

Dr. Ronald H. Bathgate, dalam karangannya yang berjudul "A Survey of Translation Theory", mengungkapkan tujuh unsur, langkah atau bagian integral dari proses penerjemahan sebagai berikut ini: 1. Tuning (Penjajagan), 2. Analysis (Penguraian), 3. Understanding(Pemahaman), 4. Terminology (Peristilahan), 5. Restructuring (Perakitan), 6. Checking(Pengecekan) dan 7. Discussion (Pembicaraan) (A. Widyamartaya, 1989: 15). Sedangkan menurut Ibnu Burdah (2004: 29), menyebutkan bahwa secara garis besar, ada sedikitnya tiga tahapan kerja dalam proses menerjemah, yaitu: a. Penyelaman pesan naskah sumber yang khendak diterjemah, b. Penuangan pesan naskah sumber ke dalam bahasa sasaran dan c. Proses editing.

Jadi sebagaimana menurut Langgeng Budianto (2005: 4) penerjemah dapat menghasilkan suatu terjemahan bagus dan efektif apabila dalam penyampaian intensi penulis merupakan tujuan setiap proses penerjemahan. Keefektifan terjemahan ditentuakan oleh tiga faktor: 1. Derajat pengetahuan penerjemah, 2. Derajat pencapaian tujuan penerjemahan, dan 3. Derajat kepuasan penerjemah.

Terjemahan dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis. Apabila dilihat dari tujuan penerjemahan, Brislin (dalam Emzir, 1999: 4) menggolongkan terjemahan ke dalam empat jenis, yaitu:

a. Terjemahan Pragmatis, yaitu terjemahan yang mementingkan ketepatan atau akurasi informasi.

b. Terjemahan Astetis-Puitis, yaitu terjemahan yang mementingkan dampak efektif, emosi dan nilai rasa dari satu versi bahasa yang orisinal.

c. Terjemahan Etnografis, yaitu terjemahan yang bertujuan menjelaskan konteks budaya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.

d. Terjemahan Linguistik, yaitu terjemahan yang mementingkan kesetaraan arti dari unsur-unsur morfem dan bentuk gramatikal dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran.

Dilihat dari jauh dekatnya terjemahan dari bahasa sumber dan bahasa sasaran, terjemah dapat diklasifikasikan ke dalam jenis. Kedelapan jenis terjemahan tersebut dapat dikategorisasikan dalam dua bagian besar. Pertama, terjemahan yang lebih berorientasi pada bahasa sumber, dalam hal ini penerjemah berupaya mewujudkan kembali dengan setepat-tepatnya makna kontekstual penulis, meskipun dijumpai hambatan sintaksis dan

Page 3: terjemahan.docx

semantik yakni hambatan bentuk dan makna. Kedua, terjemahan yang lebih berorientasi pada bahasa sasaran. Dalam hal ini penerjemah berupaya menghasilkan dampak yang relatif sama dengan yang diharapkan oleh penulis asli terhadap pembaca versi bahasa sasaran (Choliludin, 2005: 205).

a. Klasifikasi terjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber:1) Terjemahan kata demi kata (word for word translation). Penerjemahan jenis ini dianggap yang paling dekat dengan bahasa sumber. Urutan kata dalam teks bahasa sumber tetap dipertahankan, kata-kata diterjemahkan menurut makna dasarnya diluar konteks. Kata-kata yang bermuatan budaya diterjemahkan secara harfiah. Terjemahan kata demi kata berguna untuk memahami mekanisme bahasa sumber atau untuk menafsirkan teks yang sulit sebagai proses awal penerjemahan. Contoh: أمس بيتها إلى زهبر . رجعت Apabila kalimat tersebut diterjemahkan kata demi kata ke dalam bahasa Indonesia, maka hasilnya adalah telah kembali Zuhairah ke rumahnya kemarin. Terjemahan ini terkesan kaku dan tidak sesuai dengan sistem kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Hasil terjemahan yang lebih tepat ialah Zuhairah kembali ke rumahnya kemarin.

2) Terjemahan Harfiah (literal translation) atau sering juga disebut terjemahan struktural. Dalam terjemahan ini konstruksi gramatikal bahasa sumber dikonversikan ke dalam padanannya dalam bahasa sasaran, sedangkan kata-kata diterjemahkan di luar konteks. Sebagaimana proses penerjemahan awal terjemah harfiah ini dapat membantu melihat masalah yang perlu diatasi. Contoh: الرماد كثبر العماد رفيع النجاد Ia adalah orang yang .طويلpanjang sarung pedangnya, tiangnya tinggi dan banyak abu dapurnya.

3) Terjemahan setia (faithful translation). Terjemahan ini mencoba menghasilkan kembali makna kontekstual walaupun masih terikat oleh struktur gramatikal bahasa sumber. Ia berpengang teguh pada tujuan dan maksud bahasa sumber sehingga terkesan kaku. Terjemahan ini bermanfaat sebagai proses awal tahap pengalihan. Sebagai contoh: طويل

الرماد كثير العماد رفيع Apabila pasemon (kinayah) ini diterjemahkan dengan terjemahan .النجادsetia, maka hasil terjemahannya "ia adalah orang yang pemberani karena ia memiliki sarung pedang yang panjang, ia adalah seorang yang kaya atau berkedudukan yang tinggi karena tiang rumahnya yang tinggi, ia adalah seorang yang pemurah karena banyak abunya". Dari terjemahan ini terlihat bahwa penerjemah berusaha untuk tetap setia pada bahasa sumber, meskipun sudah tertlihat ada upaya untuk mereproduksi makna kontekstual. Kesetian tersebut tampak pada adanya upaya untuk tetap mempertahankan uangkapan metaforis yang tersurat dalam teks asli misalnya ungkapan sarung padangnya yang panjang, tiang tertinggi, dan banyak adanya.

4) Terjamahan semantis (semantic teranslation). Berbeda dengan terjemahan setia. Terjemahan semantis lebih memperhitungkan unsur estetika teks bahasa sumber, sdan kreatif dalam batas kewajaran. Selain itu terjemahan setia sifatnya masih terkait dengan bahasa sumber, sedangkan penerjemahan semantis lebih fleksibel. Apabila ungkapan pasemon (kinayah) di atas terjemahan secara semantis, maka hasil terjemahnanya adalah 'dia laki-laki adalah seorang pemberani, terhormat dalam lingkungan keluarga dan masyarakatnya, dan seorang dwermawan' (Murtdho, 1999). 

b. Klasifikasi terjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran:1) Terjemahan adaptasi (adaptation). Terjemahan inilah yang dianggap paling bebas dan palingdekat kebahasaan sasaran. Terutama untuk jenis terjemahan drama dan puisi, tema, karakter dan alur biasanya dipertahankan. Dalam karangan ilmiah logikanya diutamakan, sedangkan contok dikurangi atau ditiadakan.

Page 4: terjemahan.docx

2) Terjemahan bebas (free trantation). Penerjemahan bebas adalah penulisan kembali tanpa melihat tanpa aslinya. Biasanya merupakan parafrase yang dapat lebih pendek atau lebih panjang dari aslinya. 

3) Terjemahan idiomatiuk (idiomatic translation). Dalam terjemahan jenis ini pesan bvahasa sumber disampaikan kembali tetapi ada penyimpangan nuansa makan karena mengutamakan kosa kata sehari-hari dan idiom dan tidak ada di dalam bahasa sumber tetapi bisa dipakai dalam bahasa sasaran.

4) Terjemahan komunikatif (communicative translation). Terjermahan ini berusaha menyampaikan makna kontekstual dari bahasa sumber sedemikian rupa, sehingga isiu dan bahasanya berterima dan dapat dipahami oleh dunia pembaca bahasa sasaran. Terjemahan ini biasanya dianggap terjemahan yang ideal.

Makna dan Terjemah:Istilah makna mengacu pada pengertian yang sangat luas. Ullmann menyatakan bahwa makna adalah salah satu dari istilah yang paling kabur dan kontroversial dalam teori bahasa. Ogden dan Richard dalam bukunya The Meaning of Meaning (1923) mendaftar enam belas rumusan pengertian makna yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya (Frans Sayogie, 2005: 108). Dalam hal ini Ullmann mengemukakan bahwa ada dua aliran dalam linguistik pada masa kini, yaitu pendekatan analitik dan referensial yang mencari esensi makna dengan cara memisah-misahnyaknya menjadi kompenen-komponen utama. Yang kedua, pendekatan rasional yang mempelajari kata dalam operasinya, yang kurang memperhatikan persoalan apakah makna itu, tetapi lebih tertarik pada persoalan bagaimana kata itu bekerja.

Makna dan terjemah mempunyai hubungan yang sangat erat. Menurut Newmark (1991: 27) menerjemahkan berarti memindahkan makna dari serangkaian atau satu unit linguistik dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Yang perlu dicermati adalah di dalam sebuah wacana terdapat lebih dari satu macam makna. Oleh sebab itu Menurut Suryawinata (1989: 21-22) ada lima macam makna, yaitu makna leksikal, gramatikal, tekstual, kontekstual atau situasional, dan makna sosiokultural.

Disisi lain, istilah makna, maksud dan informasi ini sering dipertukarkan begitu saja, padahal satu sama lainnya sangatlah berbeda. Makna adalah isi semantis sebuah unsur bahasa, fenomena yang berada di dalam bahasa itu sendiri (internal phenomenon), sementara maksud adalah fenomena yang berada pada pemakai bahasa itu sendiri. Sedangkan informasi adalah sesuatu yang berada di luar bahasa (external phenomenon), yakni sesuatu (obyek) yang dibicarakannya. Apabila makna bersifat linguistik, maka maksud itu bersifat subjektif dan informasi bersifat objektif. Kita mengetahui bahwa makna frase kurang pandaiitu antara bodoh tetapi tidak akan tahu apa maksud seseorang apabila dalam satu situasi orang itu berkata, Ah, kau ini kurang pandai rupanya! Dan juga tidak akan dapat menangkap informasi apa yang ia sampaikan jika saja tidak dapat menghubungkan kalimat itu dengan konteks keadannya (Suhendra Yusuf, 1994:104).

Larson (1984: 26) yang membicarakan makna dalam penerjemahan, mengemukakan bahwa untuk melihat bentu dan makna ialah dengan memikirkannya sebagai struktur lahir, yang mencakup struktur leksikal, gramatikal, dan fonologis. Struktur batin yang merupakan makna semantis yang tidak tersusun sama seperti struktur lahir. Struktur lahir berkaitan dengan informasi eksplisit yang memberikan informasi yang diungkapkan secara jelas dengan unsur leksikal dan bentuk gramatikal. Sedangkan unsur batin berkaitan dengan informasi implisit

Page 5: terjemahan.docx

yang tidak memiliki bentuk, tetapi merupakan bagian dari keseluruhan informasi yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bahasa sumber.

Dalam hal ini, seorang penerjemah dihadapkan pada pelbagai masalah. Menurut Savory (dalam Soemarno, 1983) kesulitan dalam penerjamahan dapat bersumber pada jenis dan bahasa yang diterjemahkan. Savory mengkategorikan naskah terjemahan sebagai berikut: 1. Teks yang bersifat informatif, 2. Teks yang berisi cerita, 3. Teks yang bernuansa karya-karya sastra dan 4. Teks yang berisi ilmu pengetahuan dan teknik.

KAEDAH DAN STRATEGI TERJEMAHAN

Menurut Arizah Ardi dalm bukunya Pengantar Prinsip Penterjemah pada tahun 1950an banyak kaedah yang digunakan untuk menterjemah dan menganalisis terjemahan. Penggunaan pelbagai perkataan seperti strategi, taktik,kaedah, proses,prinsip dan prosedur hanyalah satu kekeliruan istilah sahaja.Tahun 1950an banyak kaedah yang digunakan untuk menterjemah dan menganalisis terjemahan.Penggunaan pelbagai perkataan seperti strategi, taktik, kaedah, proses,prinsip dan prosedur hanyalah satu kekeliruan istilah sahaja.Dua kaedah penterjemahan iaitu kaedah lama dan kaedah baru.

Mengikut kaedah lama penterjemahan ditumpukan pada persamaan bentuk teks terjemahan dengan teks asal. Aspek seperti format,rima rentak, bunga bahasa dan ciri-ciri kebahasaan dalam teks asal cuba dikekalkan supaya terjemahan yg dihasilkan menyamai bentuk teks asal. Kaedah ini dinamakan  Kaedah Terjemahan Formal ( formal equivalence ). Kaedah ini juga dikenali sebagai Kaedah Formal, Kaedah Terjemahan Harafiah dan Terjemahan Literal.

Kaedah baru pula mengutamakan reaksi pembaca dan kesan terhadap pembaca. kaedah baru ini menitikberatkan persamaan dinamik ( dynamic equivalence ) dan disebut sebagai terjemahan kaedah dinamik. Berdasarkan 2 kaedah utama tersebut, Vinay dan Darbelnet iaitu 2 orang pakar penterjemahan telah mengutarakan beberapa kaedah antaranya :

KAEDAH LAMA ( KAEDAH FORMAL ) KAEDAH BARU ( KAEDAH DINAMIS )1 Pinjaman          1 Persamaan      2 Peniruan 2 Adaptasi  3 Penggantian 3 Penyamaan fungsian  

4 Tranposisi4 Pengembangan5 Generalisasi6 Mudulasi

KAEDAH PINJAMAN  ( BORROWING )Kaedah ini digunakan untuk sesuatu unsur yg tidak wujud dan tiada padanan yg sesuai di dalam bahasa sasaran misalnya dari segi teknik, konsep, peristilahan dan sebagainya. Contoh;

Teks sumber:Endocraditis is caused by bacteria that enter the blood.Teks sasaran:Endocraditis berlaku akibat bakteria yang memasuki darah.

Page 6: terjemahan.docx

Kaedah ini diamalkan untuk menimbulkan sifat-sifat khusus dalam sesebuah teks. Kata ini dipinjam secara terus dan ditulis miring dalam teks misalnya aorta, aspirin ,matron, wikipedia, homestay dan sebagainya. Kaedah ini paling mudah dan merupakan terjemahan terus dan terjemahan langsung. Kata pinjaman ini diklasifikasikan sebagai kata pinjaman tulen tidak asimilasi contohnya :Teks sumber: Pelancong juga akan berpeluang mengunjungi pasar malam yang…..Teks sasaran: Tourist will also have the opportunity to visit the pasar malam which….

KAEDAH PENIRUAN ( LOAN TRANSLATION )Kaedah ini berlaku apabila kemasukan istilah pinjaman ke dlm bahasa

sasaran namun istilahnya sahaja yang ditiru atau diterjemah. Terdapat  dua jenis peniruan iaitu :

1.    Peniruan penyampaian yang tidak mengubah struktur bahasa sasaran contohnya :

buffet servis servis buffetelectric current   arus elektriksocial science sains sosial

2.    Peniruan struktur yg memasukkan struktur baru dalam bahasa sasaran.Contoh :

prime minister perdana menterihead quarters     ibu pejabatcarbon dioxide    karbon dioksida

KAEDAH PENGGANTIAN  ( HARAFIAH / LITERAL TRANSLATION )Kaedah ini digunakan dengan menterjemahkan atau menggantikan perkataan

atau frasa dalam ayat tanpa perlu melakukan perubahan yg besar terhadap kedudukan struktur atau susunannya.Contoh :

Teks sumberTeks sasaran

I miss yousaya rindu awak

KAEDAH TRANPOSISI ( TRANSPOSITION )Kaedah tponposisi merupakan kaedah terjemahan yg mengubah atau

menukar kedudukan frasa atau klausa dan golongan kata dlm bahasa sasaran tanpa mengubah maksud warta atau maklumat. Kaedah ini bertujuan untuk menyampaikan maksud dlm bahasa sasaran secara paling bersahaja dan utk memperjelaskan lagi kandungan maklumat yg mungkin boleh mengelirukan jika kaedah tranposisi tidak digunakan.Contoh:

Teks sumber Teks sasaran

Invest as low as RM5,000.Dengan pelaburan serendah RM5,000.

Teks sumberTeks sasaran

trading as a profession.berniaga sebagai kerjaya.

KAEDAH MODULASI ( MODULASION )Kaedah modulasi digunakan untuk tujuan yg sama seperti tranposisi iaitu

untuk menyampaikan maklumat dengan gaya bahasa yang paling bersahaja dan mudah difahami. Modulasi boleh digunakan apabila terjemahan yang terhasil tidak

Page 7: terjemahan.docx

menepati hukum tatabahasa, janggal atau menyimpang maknanya walaupun terjemahan secara literal atau tranposisi telah digunakan. Contohnya :

Teks sumberTeks sasaran

right banktebing kiri

KAEDAH PERSAMAAN ( EQUIVALENCE )Kaedah persamaan iaitu persamaan yang perlu dilakukan oleh seseorang

penterjemah ialah persamaan yang paling hampir dan persamaan yang paling lazim. Kaedah persamaan ini dilakukan pada pelbagai tahap seperti peringkat leksikal, sintaktikal dan persamaan wancana. Persamaan leksikal bukanlah mudah. Contohnya kos hangus tidak sama dengan  burnt.

KAEDAH PENYESUAIAN ( ADAPTATION )Kaedah penyesuaian merupakan penggantian terhadap perbezaaan budaya

yang terdapat dalam dua bahasa. Kaedah ini dianggap sebagai kaedah terjemahan yang paling bebas. Ianya  digunakan secara meluas  untuk menterjemah  lakonan ( komedi ) dan puisi.Tema, watak dan plot  lazimnya dikekalkan.  Biasanya dlm keadaan ini makna dan mesej yg cuba disampaikan dengan cara lain, dan pembaca akan memahaminya setelah membaca keseluruhan teks.

Persamaan terdekat bergantung sepenuhnya kepada konteks dan nilai budaya seperti dalam ungkapan idiomatik daripada peribahasa. Tidak ada dua perkataan yang benar-benar sama makna dlm dua bahasa yang berlainan. Oleh itu, kita tidak menterjemah dgn menggunakan persamaan yang tepat, sebaliknya menggunakan persamaan yang paling dekat maknanya.Contohnya :

PERSAMAAN TERDEKATPERSAMAAN SEJATI / BERSAHAJA

National nasional,negara,kebangsaan big and small      

kecil besar

National language   

bahasa kebangsaan my friend and I   

saya dan sahabat saya

Persamaan yang paling baik ialah persamaan yang terdekat  dan sejadi  sekali gus. Penterjemah yang menggunakan  hanya bentuk persamaan sejadi akan menghasilkan terjemahan bersahaja. Terjemahan tersebut  seolah –olah ditulis terus ke dalam bahasa penerima  dan tidak kelihatan seperti terjemahan.Contohnya :

Teks sumber He kissed his daughter on the mouth.Teks sasaran Dia memeluk anak perempuannya dengan penuh kasih

sayang.

Dlm budaya inggeris, seorang bapa yg baru pulang dari perjalanan yg panjang boleh mencium bibir anaknya . Tetapi  situasi ini tidak wujud langsung dlm budaya melayu yang boleh disamakan dengan seorang anak yang menghulurkan tangan untuk bersalaman dengan bapanya lalu mencium tangan bapanya.

PENYAMAAN / PADANAN FUNGSIAN

Page 8: terjemahan.docx

Merupakan kaedah yang menterjemah fungsi warta supaya dapat memberi reaksi yang sama kepada pembaca terjemahan seperti reaksi yg diterima oleh pembaca teks sumber.Contohnya :

Dalam bahasa Inggeris go to hellDalam bahasa Melayu pergi jahanam, pergi mampus

Kaedah penyamaan ini boleh juga digunakan dalam simpulan bahasa dan peribahasa dalam bahasa sumber.Contohnya:

Bahasa sumber as like as two peasBahasa sasaran bagai pinang dibelah dua.Bahasa sumber too many cooks spoil the broth.Bahasa sasaran dua nakhoda satu kapal

Peribahasa ini tidak boleh diterjemahkan secara literal atau secara peniruan kerana ia mempunyai maksud yang bersifat kebudayaan. Jika diterjemah secara langsung, ayat-ayat diatas membawa maksud “ seperti dua kacang pis” dan “ terlalu banyak tukang masak merosakkan sup”. Ini menyimpang dari maksud asal peribahasa.

PENGEMBANGAN ( EXPANSION )Merupakan kaedah yang menghuraikan dan memperjelaskan warta dengan

panjang lebar bagi pemahaman pembaca terjemahan. Kaedah ini digunakan dengan memasukkan maklumat-maklumat tambahan dan baru yang biasanya  melibatkan konsep saintifik atau istilah yang tidak terdapat dalam budaya bahasa sasaran. Pengembangan boleh dilakukan dua cara iaitu sisipan dan nota kaki :Contoh :

SISIPAN ( PARENTHETIC )Teks sumber Pekan Kajang masyur dengan sate.Teks sasaran Kajang town is weel know for satey 

NOTA KAKI ( FOOT NOTE )After agreeing with the labourers for a denarious¹ a day, he sent them into his vineyard.¹The Denarious was worth about seventeen pence

GENERALISASIMerupakan kaedah yang paling mudah dan ringkas. Kaedah ini merupakan

kaedah yang menjadikan  makna terjemahan lebih umum atau tidak khusus. Namun kaedah ini hanya boleh digunakan seandainya  pengabungan makna terjemahan tersebut tidak mengubah mesej teks asal.Contoh :

Teks sumber Mereka akan dijamu dengan durian,langsat ,rambutan dan manggis.

Teks sasaran Some local fruits will be serve to them

Page 9: terjemahan.docx

Kesimpulannya,pemilihan kaedah yang sesuai bagi penterjemahan  banyak bergantung kepada berbagai-bagai faktor iaitu ringkas atau kompleks sesuatu teks, jenis atau fungsi teks ( risalah,am atau tenikal),bidang teks ( sastera, agama, sains atau teknikal ) dan peringkat teks ( untuk kanak-kanak, sekolah rendah atau sekolah menengah atau pengajian tinggi ).

Justeru, seorang penterjemah haruslah berhati-hati dan peka dalam memilih kaedah yang sesuai. Adakalanya kaedah-kaedah tersebut boleh digabungkan dan adakalanya terpisah.