Terjemahan Sementara Jurnal Kinkin
-
Upload
agustinus-potter -
Category
Documents
-
view
12 -
download
8
description
Transcript of Terjemahan Sementara Jurnal Kinkin
Abstrak
Studi kinetika reaksi antara naringenin flavonoid dengan radikal bebas stabil 2,2- difenil - 1 –
pikrilhidrazil ( DPPH ) dilakukan dengan memberikan variasi konsentrasi laruutan etanol
( 50-90 % v / v ). Studi kinetika reaksi ini menggunakan metode Spektrofotometri. Reaksi
campuran mengikuti hukum laju orde kedua setelah diselidiki di bawah semu orde pertama
campuran ini bereaksi dengan radikal DPPH pada suhu ( 25,0 ± 0,1 ) ° C dan kondisi
kekuatan ionik sebesar 0,1 mol dm - 3 . Tingkat reaksi ditemukan menurun dengan
meningkatnya kadar pelarut organik dalam campuran. Mekanisme reaksi ini disimpulkan dari
berbagai metode perhitungan seperti stoikiometri , kinetika , dan identifikasi produk . Selain
itu , efek dari komposisi pelarut pada laju reaksi dianalisis menggunakan parameter HAL
Reichardt , dan Kamlet , Abboud Dan Taft ( KAT ) parameter solvatochromic ( α , β , Dan π
* ) . Investigasi lebih lanjut mengenai efek pelarut secara teoretis dapat kita pelajari dengan
menggunakan tiga tahap mekanisme naringenin antioksidan dengan menerapkan teori fungsi
kerapatan ( DFT ). Entalpi Reaksi ini berkaitan dengan tiga mekanisme tersebut dihitung
ketika berada dalam fasegas, air etanol serta air-etanol. Hasilnya antara perhitungan secara
teoretis dengan percobaan yang dilakukan memiliki kedekatan hasil yang baik.
PENDAHULUAN
Flavonoid merupakan fitokimia polifenol alami yang ditemukan pada tanaman dan
telah digunakan sebagai senyawa promotor kesehatan , mencegah suplemen makanan dan
agen pencegahan kanker. Selain itu, mereka sangat aman dan memilki toksisitas yang rendah
sehingga membuat mereka agen kemopreventif baik . Lebih dari 4000 jenis biologis
flavonoid aktif telah diidentifikasi ,dan dapat dikelompokkan kembali menjadi flavonol ,
flavon , flavanols , flavanon , anthocyanidins , dan sub kelas isoflavonoid . Struktur umum
dari flavonoid adalah inti flavan , yang terdiri dari atom karbon 15 diatur dalam tiga cincin
( struktur phenylchromanone , C6 - C3 - C6 ) . Cincin A dan B adalah benzena cincin dan
cincin C adalah Piran heterosiklik atau pyrone . Berkembangnya penelitan yang berkaitan
dengan bioaktivitas flavonoid dari tumbuhan tingkat tinggi disebabkan sebagian besar
manfaat kesehatan potensial dari polifenol ini sebagai konstituen makanan utama . Banyak
efek farmakologis dari flavonoid terkait dengan aktivitas antioksidannya: yang merupakan
fungsi biologis , yang penting dalam menjaga tingkat stres oksidatif di bawah titik kritis
dalam tubuh . Flavonoid dapat melakukan hal tersebut karena kemampuan mereka untuk
mengikat radikal bebas dan efek sinergis dengan antioksidan lain.
Naringenin ( 4,5,7 - trihydroxyflavanone ) adalah salah satu senyawa polifenol yang
banyak ditemukan di jeruk dan pada tomat dan produk berbasis tomat dalam konsentrasi yang
lebih rendah. Flavonoid ini telah diteliti sebagai agen yang menghambat pertumbuhan sel
kanker pada manusia dan bersifat estrogenik , antikarsinogenik ,dan antioxidative secara in
vitro . Naringenin memiliki antioksidan dan aktivitas antitumor sehingga dapat berperan
penting dalam menghambat pertumbuhan pada kanker , penyakit jantung , hipertensi ,
sirkulasi , penyakit Alzheimer ,dll . Naringenin juga telah terbukti mengurangi produksi virus
hepatitis C oleh hepatosit yang terinfeksi ( sel hati ) dalam kultur sel . Secara keseluruhan
kemampuan naringenin dapat menjadi faktor sekunder yang menghambat sekresi VLDL.
Beberapa literatur telah menyebutkan bahwa antioksidan fenolik bertindak sebagai pemulung
radikal bebas melalui tiga mekanisme berbeda yaitu Transfer atom hidrogen ( TAH ) ,
Transfer satu elektron - transfer - proton ( SET - PT ) dan kehilangan proton akibat transfer
elektron( SPLET ) . Mekanisme ini berhubungan dan tergantung sifat pada pelarut dan
karakter radikal. Beberapa studi berkaitan dengan aktivitas pengikatan radikal bebas meliputi
entalpi pada disosiasi ikatan ( BDE ) ,potensi ionisasi ( IP ) , proton disosiasi entalpi ( PDE ) ,
afinitas proton (PA ) dan entalpi pada transfer elektron ( ETE ) nilai. Saat nilai BDE PA dan
IP yang rendah bermanfaat karena dapat meningkatkan aktivitas pengikatan langsung radikal
dalam pelarut non - polar atau polar . Namun, nilai IP yang sangat rendah akan meningkatkan
bahaya prooksidan melalui transfer elektron langsung dari oksigen di sekitarnya .
Dalam penelitian ini , peneliti telah melakukan studi kinetik secara rinci mengenai
reaksi antara naringenin dan 2,2- difenil - 1 - pikrilhidrazil ( DPPH ) radikal dalam larutan air
dengan konsetrasi yang berbeda dari etanol ( 50 sampai 90 % etanol dengan v / v ) karena
naringenin tidak dapat larut dalam air . Secara mekanistik, aspek reaksi dibahas , dan efek
dari penambahan co - pelarut organik air di media reaksi juga diteliti karena informasi yang
diperoleh dari hasil di campuran air pelarut dapat memainkan peran penting dalam
memahami aktivitas antioksidan . Selain dari studi eksperimental, beberapa penyelidikan
teoritis didasarkan pada perhitungan DFT telah dilakukan untuk memahami hubungan antara
struktur dan antioksidan serta mekanisme naringenin dalam campuran pelarut yang
disebutkan . Sehingga ,entalpi reaksi yang berkaitan dengan tiga langkah dalam mekanisme
aksi antioksidan ( HAT , SET - PT dan SPLET ) dihitung dengan menggunakan metode
DFT / B3LYP . Perhitungan ini penting untuk memberikan wawasan parameter molekuler
dan juga menunjukkan mekanisme yang disukai secara termodinamika.