Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
-
Upload
ifanda-ibnu-hidayat -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
1/14
PENATALAKSANAAN ANAFILAKSIS PADA KONDISI DI LUAR
RUMAH SAKIT
1.0 Anafilaksis
1.1 Deskripsi
Anafilaksis adalah reaksi yang diperantarai oleh Ig-E yang sangat berpotensial
mengancam nyawa yang merupakan hasil dari pelepasan mendadak sistemik
mediator alergi (contohnya, histamin, leukotrin, prostaglandin dan triptase) yang
berasal dari sel mast dan basofil. Dalam waktu ! menit, peningkatan
permeabilitas "askuler mengakibatkan ter#adinya transfer sebanyak $!% dari
cairan intra"askular menu#u rongga ekstra"askuler. Akibatnya, kegagalan
hemodimanik bisa ter#adi secara cepat dengan sedikit atau tidak adanyamanifestasi kulit atau pernapasan.
&ementara ke#adian anafilaksis sangat langa, setiap imunisasi mempunyai
risiko yang berhubungan. 'erkiraan tahunan melaporkan angka anfilaksis berkisar
dari !, sampai , laporan per !!.!!! dosis "aksin yang didistribusikan di
*anada. &emakin cepat anafilaksis muncul setelah terpapar terhadap serangan
stimulus, maka reaksinya akan semakin berat dan dapat mengancam nyawa.
Anafilaksis sering menimbulkan ge#ala-ge#ala dan tanda-tanda dalam beberapa
menit setelah terpa#an oleh stimulus+ kebanyakan dimulai dalam ! menit setelah
in#eksi "aksin tetapi beberapa reaksi bisa berkembang kemudian.
&ebagaimana dari !% episode anafilaksis diikuti oleh rangkaian bifasik
dengan reaksi kambuhnya penyakit adalah dua hingga sembilan #am setelah
periode asimptomatik. 'erawatan di rumah sakit atau obser"asi #angka pan#ang
direkomendasikan untuk pengawasan. unculnya periode fasik kedua ter#adi
seperti halnya episode anafilaktik awal.
1.2 Manifesasi
'erubahan dapat berkembang dalam beberapa menit dan biasanya
melibatkan paling kurang dua sistem tubuh (mempengaruhi kulit, respirasi,
sirkulasi). 'enurunan kesedaran #arang men#adi manifestasi satu-satunya dari
anafilaksis dan muncul belakangan dalam kasus yang berat.
Anafilaksis muncul sebagai suatu bagian yang saling berkelan#utan. /ahkan
saat terdapat ge#ala-ge#ala ringan pada awalnya terdapat potensi untuk
perkembangan kea rah yang lebih buruk bahkan outcome yang ire"ersibel.
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
2/14
*eadaan fatal selama ke#adia anafilaksis biasanya merupakan hasil dari
keterlambatan pemberian efineprin dan berasal dari komplikasi respirasi yang
berat, komplikasi #antung atau keduanya. Ti!ak a!a k"nrain!ikasi er#a!ap
pe$%erian epinefrin pa!a kas&s anafilaksis.
0rtikaria dan angioderma merupakan manifestasi anafilaksis yang paling
serimg ter#adi. 0rtikaria (bintik kemerahan yang gatal) adalah wheals (urtika)
yang meninggi dan gatal pada permukaan kulit . Angioderma adalah
pembengkakan yang mirip dengan urtikaria, namun pembengkakannya ter#adi di
bawa kulit daripada di atas permukaan kulit. 'embengkakan disebut welt (bilur).
Welt ini biasanya timbul di sekitar mata dan bibir, #uga bisa didapati pada kedua
tangan, kaki, dan leher serta tenggorokan.1ambaran yang ditemukan pada anafilaksis awal dan ringan bisa termasuk
pembengkakan dan kemerahan pada tempat in#eksi, bersin, kongesti nasal, air
mata, batuk dan wa#ah kemerahan. 1e#ala ini secara umum berkaitan dengan
disfungsi minimal. 1ambaran dari anafilaksis sedang sampai berat termasuk
pembengkakan yang dapat menyumbat pernapasan atas, hipotensi dan tanda-tanda
brokospasme (konstriksi dari saluran udara paru dengan kontraksi yang spasmodic
dari otot-otot bronchial).
Ta%el 1' frek&ensi $&n(&ln)a an!a !an *e+ala anafilaksis
Tan!a !an *e+ala Perkiraan frek&ensi
K&li ,0-
Urikaria &$&$ /inik $era#0
!an aa& an*i"!er$a els
03,04
• Flushing (wa#ah kemerahan) $-$$%
• 'ruritus (gatal) dengan atau tampa
ruam
-$%
'ernapasan !-2!%
• Angioderma saluran pernapasan
atas
$!-2!%
• Dispnea (sulit bernapas),
whee3ing
$-$!%
• 4hinitis (kongesti nasal) $-!%
P&sin*5 sink"ppin*san5 #ip"ensi !-$%
A%!"$en
Na&sea5 $&na#5 !iare5 n)eri $-!%
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
3/14
per&
6e+ala a$%a#an
N)eri kepala $-%
N)eri !a!a s&%sernal -2$
ke+an* -%
Dari 5Diagnosis dan penatalaksanaan anafilaksis 5 parameter terbaru (!!$).
6ournal alergi dan imunologi klinis, $, &-$
1.3 Assesstment
Menilai '
• 7ingkat kesadaran (gangguan dapat menyebabkan hipoksia)
• 'ernapasan atas dan bawah (amati suara parau, stridor (suara bising nada
tinggi yang muncul saat inhalasi dan ekshalasi), batu, whee3ing, napas
pendek8
• 9a#u pernapasan
• 9a#u nadi (menilai kecepatan, kelemahan nadi). enilai warna atau sianosis
disekitar area perioral.
• *ulit (amati kemerahan pada wa#ah, gatal, bintik merah atau welts (bilur)
• &istem gastrointestinal (mual, muntah dan diare!
• 9okasi in#eksi . obser"asi warna, bengkak atau kemerahan
erekam secara mendetal mengenai penilaian termasuk tanda-tanda atau ge#ala-
ge#ala agar dapat mengklasifikasikan ke#adian berdasarkan definisi /righton :ase
untuk anafilaksis. 1unakan ; Enhanced &ur"eillance and orms+default.htm 'ada keadaan
yang merugikan akibat imunisasi atau link langsung disini. &ecara umum, lebih
cepat onset yang ter#adi, maka lebih cepat dan berat reaksi anafilaksis yang
ter#adi.
1.7 Aksi !ari epinefrin
enghilangkan "asodilatasi yang dicetus oleh histamine
eningkatkan la#u #antung dan kontraktilitas #antung untuk meningkatkan
oksigenasi aliran darah ke organ "ital.
/eker#a pada otot halus cabang bronchial oleh sebab itu mengurangi
bronkospasme.
enekan respon imun (memperlambat kaskade histamin).
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
4/14
In#eksi epinefrin intramuscular (I) pada paha ("astus lateralis) telah
dilaporkan dapat diabsorbsi lebih cepat dan kadar epinefrin plasma lebih tinggi
baik pada anak maupun dewasa daripada in#eksi I atau sub kutan (&:) yang
diberikan melalui lengan. @leh sebab itu, I merupakan rute pemberian epinefrin
yang lebih diseukai dan paha adalah lokasi yang lebih disukai dalam pemberian
ini.
&aat epinefrin diberikan intramuskukular, akan beker#a pada reseptoe beta
adrenergic pada otot rangka "askuler yang dapat menyebabkan "asodilatasi. @leh
sebab itu, ketika imunisasi im diberikan dan epinefrin diindikasikan, suntikan
tersebut tidak boleh diberikan pada massa otot yang sama di tempat lokasi
penyuntikan "aksin. Epinefrin akan menyebabkan ter#adinya "asodilatasi lokal pada lokasi tersebut, meningkatkan permeabilitas "askuler, dan dapat
meningkatkan absorbsi terhadap serangan antigen.
Efek samping dari dosis epinefrin yang berlebihan sedikit berbahaya
namun dapat ditambahkan pada pasien distress pernapasan yang menyebabkan
palpitasi, takikardi, flushing dan nyeri kepala. Diaritmia #antung dapat muncul
pada dewasa yang lebih tua namun sebaliknya #arang ter#adi pada anak yang sehat.
2.0 Anafilaksis 8ers&s pin*san5 ansieas5 reaksi aler*i aa& reaksi pa!a l"kasi
in+eksiAnafilaksis harus dibedakan dari pingsan (sinkop "aso"agal), ansietas dan
serangan napas pendek lebih sering ter#adi dan reaksi yang tidak berbahaya.
*urangnya bintik-bintik kemrahan, la#u nadi yang tetap dan lambat, kulit dingin
pucat membedahan episode "aso"agal dari anafilaksis.
2.1 Pin*san
&aat pingsan, seseorang biasanya mendadak men#adi pucat, hilang
kesadaran dan #atuh ke lantai. 'ongsan kadang-kdang diiringi dengan akti"itas
ke#ang klonik tang singkat (contohnya irama menghentak dari tungkai), namun inisecara umum membutuhkan penatalaksanaan atau penilaian yang specifik.
'ulihnya kesadaran ter#adi dalam satu atau dua menit, namun klien
mungkin masih tetap pucat, diaphoresis dan hipotensi ringan untuk beberapa
menit ke depan. 6ika hilangnya kesadaran menetap lebih dari - menit, maka
telepon ambulan+ dan lakukan penatalaksanaan emergensi untuk anafilaksis.
'enurunan kesadaran dapat mengakibatkan hopoksia.
&ebelum imunisasi, tanyakan klien mengenai riwayat pingsan dengan
imunisasi sebelumnya. 0ntuk mengurangi ke#adian pingsan yang seruba( dan
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
5/14
cedera yang memungkinkan), pertimbangkan pengukuran berikut untuk
mengurangi stress pada mereka yang sedang menunggu dilakukanya imunisasi5
• 'astikan pasien duduk sebelum imunisasi
•
emelihara temperatur ruangan agar tetap nyaman dan dingin danapabila memungkinkan, dengan udara yang segar.
• Bindari antrian yang pan#ang pada imunisasis klinis missal.
• empersiapkan "aksin-"aksin di luar #angkauan penerima
• &ediakan pri"asi selama "aksinasi
• 6ika klien cemas dan pucat, suruh mereka berbaring dengan kaki
ditinggikan, pastikan dan usapkan pakaian basah dingin pada wa#ah.
6ika pasien berbaring, suruh mereka duduk beberapa menit sebelum berdiri.
2.2 Ansieas9 reaksi n)eri
@rang-orang pernah mengalami reaksi ansietas yang menimbulkan rasa
takut, pucat, diaphoresis dan mengeluhkan kepala terasa ringan, pusing dan mati
rasa, #uga perasaan geli pada wa#ah dan ekstremitas. Biper"entilasi biasanya
ter#adi. 'ada indi"idu yang cemas, mungkin bermanfaat menyuruh mereka
bernapas di kantong plastik hingga ge#ala reda.
Breath-holding spells (serangan napas tertahan) biasanya muncul pada
beberapa anak usia muda saat mereka kesal, menangis keras dan bereaksi terhadap
rasa nyeri akibat in#eksi. Anak ini mendadak men#adi diam dan secara nyata
mengalami agitas.
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
6/14
reaksi alergi yang
fatal pada 3at
asing. Antibodi
yang dimediasi
oleh IgE
merangsang
pelepasan
histamine dari
#aringan sel mas
darah ke otak
akibat stimulus
nyeri atau reaksi
emosional
rasa takut,
kekhawatiran dan
rasa cemas
Onse /iasanya lebih
lambat, paling
sering dimulai
dalam ! menit
setelah imunisasi
&ering ter#adi
sebelum, selama
atau secara singkat
setelah imunisasi,
penyembuhanter#adi dalam
waktu - menit
endadak, ter#adi
sebelum, selama
atau sesaat setelah
imunisasi, proses
pemulihan ter#adidalam wakttu -
menit.
K&li - >lushing, daerah
ber#rawat yang
kemerahan (tidak
perlu gatal)
- 1atal, ruam secara
umum seperti
urtika
- &ensasi geli sering
dirasakan
disekitar wa#ah
dan mulut
- 'embengkakan
yang tidak nyeri
namun progresif,
pada wa#ah,
mulut dan lidah
- 'ucat
- *eringat yang
berlebihan
- Dingin dan
basah
-'ucat
-*eringat
berlebhan
-Dingin dan
lembab
Pernapasan - /ersin, batuk,
whee3ing, napas
bantuan
- pembengkakan
saluran napas
atas
(diindikasikan
dengan suara
serak atau sulit
menelan)
- normal dan
dalam.
Ireguler,
-ceoat dan dangkal
(hiper"entilasi)
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
7/14
mungkin
disebabkan oleh
obstruksi #alan
napas
Tekanan !ara# - menurunnya
sistolik dan
diastolic
- menurunnya
sistolik dan
diastolic
-normal atau
sistolik
meningkat
Na!i - :epat, lemah - 9ambat, tetap -:epat
6e+ala !an sikap - *ekhwatiran,
keresahan dan
agitasi
- Bipotensi yang
secara umum
berkembangkemudian dan
dapat
berkembang
men#adi syok dan
gagal,
- 7idak semua tanda
dan ge#ala
diperlihatkan
pada setiap
orang, biasanya
salah satu sistem
tubuh menon#ol
- *etakutan
- Cyeri kepala
ringan
- 'using, lemah
- *adang-kdang
diikuti dengan
akti"itas
ke#ang klonik
- *etakutan
- *epala terasa
ringan
- 'using
- ati rasa,
lemah
- &ensasis geli
disekitar bibi
dan spasme
pada tangan
dan kaki
berkaitan
dengan
hiper"entilasi
- "entilasi
6asr"inesinal - mual dan muntah
- nyeri perut, diare
- mual - mual
6e+ala lainn)a - hilang kesadaran
- perburukan dari
lokasi tempat
ter#adinya reaksi
selain kemerahan
dan bengkak.
- -
2.7. Reaksi aler*i
4eaksi alergi merupakan sebuah spektrum, reaksi akhir yang hebat dari
sebuah anafilaksis, namun bentuk yang lebih ringan bisa melibatkan dermatologis
atau mukosa (contohnya, urtikaria, pruritus, rhinitis) dan+atau sistem respirasi
(contohnya pembengkakan pernapasan atas, gagal napas). Anafilaksis dibedakan
dari reaksi alergi ringan dari keterlibatan yang simultan terhadap sistem
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
8/14
kardio"askular dan hilangnya "olume intra"askular, dan #uga obstruksi
pernapasan.
.$ 4eaksi pada lokasi suntikan4eaksi lokal ringan dapat hilang dalam beberapa menit dengan sendirinya
dan tidak membutuhkan pengamatan khusus. 6ika pembengkakan dan kemerahan
muncul pada lokasi in#eksi maka5
• /iarkan pasien di bawah obser"asi langsung paling kurang ! menit untuk
memastika reaksi masih tetap terlokalisir
• Amati apakah adanya kondisi mengalami perburukanApakah bengkak atau
kemerahan hilang, #ika tidak ada keadaan yang mengalami perburukan ke
organ tubuh yang lain atau ge#ala lain dalam waktu ! menit saat obser"asi,tidak ada obser"asi lebih lan#ut yang dibutuhkan. Bentikan obser"asi terhadap
klien.
• ;ika er!apa *e+ala lain )an* $&n(&l5 bahkan apabila ringan sekalipun
(misalnya bersin, kongesti nasal, air mata, batuk, wa#ah kemerahan (flushing)
atau #ika ter#adi keadaan perburukan dari kemerahan atau pembengkakan pada
bagian tubuh lainnya, %erikan epinefrin.
• 7erdapat risiko yang kecil dari penggunaan epinefrin yang tidak dibutuhkan,
namun keterlambatan dalam pemberian epinefrin (saat diperlukan) dapat
menyebabkan kesulitan dalam mengatasi anafilaksis dan dapat menyebabkan
kematian
• /erikan es untuk menenangkan pasien
:.0 Pen*aasan 8aksin p"s i$&nisasi
/erikan nasihat pada pasien yang menerima berbagai produk biologis
(contohnya "aksin, immunoglobulin, skin tes 7/) agar tetap di bawah
pengawasan paling kurang $ menit setelah imunisasi, walaupun mereka sudah
atau belum menggunakan produk yang sama sebelumnya. :0 $eni $er&pakan
!&rasi )an* le%i# a$an saa sese"ran* ela# $e$iliki reaksi aler*i
se%el&$n)a er#a!ap pr"!&k %i"l"*is aa& k"$p"nen !ari pr"!&k %i"l"*is.
;ika in!i8i!& $e$iliki ria)a aler*i5 i$&nisasi #ar&s !ilak&kan !i r&an*
e$er*ensi %er!asarkan Health Authority Guidelines. 9ihat kontrol manual
communicable disease , /ab , se=tion I5 Ad"erse E"ent following
Immuni3ation. 4isiko dari pingsan merupakan alasan yang paling sering untuk
men#adikan pemberian "aksin tetap di bawah pengawasan. 'engawasan rutin
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
9/14
harus memastikan bahwa orang yang di"aksin harus tetap dalam #arak yang dekat
dengan pemberi "aksin dengan instruksi bahwa mereka meminta seseorang untuk
merawat mereka segera #ika mereka merasa tidak baik.
&aat orang yang diberi "aksin memilih untuk tidak berada di bawah
pengawasan setelah imunisasi, mereka (orangtua atau wali) harus diberi tahu
mengenai tanda-tanda dan ge#ala-ge#ala anafilaksis dan diinsyruksikan untuk
memperoleh perhatian medis sesegera mungkin saar ge#ala muncul.
7.0 Pe$%erian epinefrin
Bubungi atau ambulans.
/erikan epinefrin I sedini mungkin. 9angkah yang paling penting dalam
penatalaksanaan anafilaksis adalah pemberian segera larutan epinefrin 5!!!.
*egagalan dalam menggunakan epinefrin yang tepat pada waktunya lebih berbahaya daripa penggunaan yang tidak tepat. 1unakan epinefrin dengan dosis
yang diperlihatkan pada bagan 10.0 PENATALAKSANAAN EMER6ENSI
TERHADAP ANAFILAKSIS.
In#eksi im dari epinefrin pada paha merupakan rute pemberian yang lebih
disukai. 6AC1AC menyuntikkan epinefrin pada massa otot yang sama
(contohnya paha) di tempat in#eksi "aksin. Apabila anak dibawah usia bulan
dan telah menerima "aksin I pada kedua paha, berikan epineftin &: di daerah
trisep bagian atas pada lengan infan. 6ika paha tidak bsa digunakan pada anak
yang usianya bulan atau lebih atau orang dewasa (misalnya, klien telah
menerima in#eksi im pada kedua paha), berikan epinefrin I pada otot deltoid.
Apabila kedua lengan dan kedua kaki telah digunakan untuk imunisasi, berikan
epinefrin &: pada daerah lengan luar bagian atas trisep, atau pada daerah
berlemak pada area anterolateral paha. In#eksi epinefrin dapat diberikan melalui
pakaian, #ika dibutuhkan. 0langi pemberian epinefrin dengan inter"al $ menit dua
kali #ika dibutuhkan (contohnya #ika pernapasan men#adi lebih memburuk dan
penurunan tingkat kesadaran). :atatan 5 berikan tiga dosis maksimal epinefrin.
Alternatif adalah lokasi paha kiri dan kanan atau lengan untuk dosis ulangan
epinefrin (untuk memaksimalkan absorpsi dari epinefrin).
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
10/14
indi"idu dengan usia di atas 2 tahun. 6ika penerima "aksin atau keluarga+wali
menolak pemberian "aksin saat diindikasikan, informasikan risiko dan segera
hubungi atau ambulans untuk mengatur transfer ke fasilitas pelayanan akut.
'emberian diphenhydramine hydrochloride (/enadryl) tidak sesuai dengan situasi
ini. Dip#en#)!ra$in #)!r"(#l"ri!e !iperi$%an*kan se%a*ai erapi lini
ke!&a seela# epinefrin !an i!ak !i%erikan &n**al !ala$ penaalaksanaan
anafilaksis.
4.0 Pe$%erian Dipen#i!ra$in H)!r"(#l"ri!e /ena!r)l
emberikan satu dosis dipenhidramin hidroklorida (/enadryl) I sebagai
tambahan terhadap epinefrin saat seseorang tidak respon dengan baik terhadap
epinefrin, atau untuk men#aga ge#ala tetap terkontrol pada mereka yang telah
merespon (secara epinefrin merupakan agen yang beker#a #angka pendek).
*egunaannya direkomendasikan saat transfer ke fasilitas pelayanan akut tidak
dapat dilakukan dalam waktu ! menit. Ke*&naann)a !iperi$%an*kan
se%a*ai erapi lini ke!&a seela# epinefrin !an i!ak %"le# perna# !i%erikan
&n**al !ala$ penaalaksanaan anafilaksis.
Dosis rata-rata untuk in#eksi ($! mg+ml larutan) yang dapat dilihat pada !.!
'ECA7A9A*&ACAAC EE41EC&I ACA>I9A*&I&
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
11/14
onitor nadi, usaha napas dan dera#at kesadaran untuk menuntun penggunaan
medikasi 5
• 6ika seseorang mengalami kesulitas bernapas5 ele"asikan sedikit kepala dan
dada• 6ika #alan napas terganggu5 atur posisi dengan menggunakan head tilt, chin
lift atau jaw thrust
• 6ika muntah, obah posisi pasien men#adi berbaring menyamping
eru#uk pada tabel untuk la#u nadi dan pernapasan
Ta%el 2' Na!i !an La+& pernapasan0sia 9a#u #antung
kali per menit
/atas atas
9a#u napas
*ali per menit
/atas atas
!- bulan ! 2!
- bulan 2! $!
- bulan ! !
-2 tahun ! !
2- tahun ! !
tahun (dewasa) !! !
Dari 5 Emergency medicine 5 A comprehensi"e study guide. 2
th
edition (!!).c1raw Bill
?.0 Transp"rasi klien
Aturlah transportasi yang cepat dengan kendaraan emergensi menu#u
departemen emergensi. *arena !% dari episode emergensi diikuti oleh rangkaian
bifasik dengan kekambuhan reaksi setelah - #am periode asimptomatik,
hospitalisasi atau obser"asi #angka waktu yang pan#ang direkomendasikan untuk
pengawasan.
.0
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
12/14
'anorama atau 'aris). encatat tanda-tanda dan ge#ala-ge#ala yang biasanya
terdapat dilapangan.
enunggu tin#auan dari B@ dan rekomendasi berdasarkan imunisasi yang
berikutnya dengan produk biologis yang berhubungan. 6ika reaksi dianggap
merupakan reaksi alergi dan bukan anafilaksis, maka produk biologis yang
berkairan bisa diberikan ke depannya. Camun #ika reaksi yang ter#adi di anggap
anafilaksis, produk biologis yang berkaitan tidak bisa diberikan lagi ke depannya.
*ecuali pada kasus pasca papapran "aksin rabies, riwayat anafilaksis merupakan
kontraindikasi terhadap pemberian produk biologis yang bersangkutan. :atat
kontraindikasi pada catatan imunisasi personal dan elektronik klien. Disukusikan
dengan klien rekomendasi B@ pada imunisasi berikutnya.10.0 Penaalaksanaan e$er*ensi Anafilaksis
SE6ERA
'anggil ambulan atau --
/erikan epinefrin (5!!!) I pada paha yang tidak diimunisasi
6ika kedua paha telah digunakan untuk imunisasi F
a. /erikan epinefrin im pada deltoid #ika klien berumur G bulan
%. /erikan epinefrin &c pada area lengan atas bagian luar trisep #ika
klien berusia H bulan
• 6ika kedua paha dan kedua lengan telah digunakan untuk imunisasi im,
berikan epinefrin &: pada area lengan atas trisep bagian luar atau pada
area berlemak pada paha anterolateral
• 6AC1AC berikan epinefrin pada massa otot yang sama di tempat
penyuntikan "aksin.
D"sis ' 0501 $l9k* kepa!a $aksi$&$ 054 $l
ATAU
USIA EPINEFRIN
-2 bulan !,! ml- bulan !, ml
bulan- tahun !,$ ml
$ tahun !,! ml
2- tahun !, ml
!- tahun !, ml
G tahun !,$ ml
• 'osisikan klien pada posisi telentang dan ele"asikan kaki yang dapat
ditoleransi secara simptomatis
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
13/14
-
8/19/2019 Terjemahan Jurnal Manajemen Anafilaksis
14/14
cond+:D&ur"eillance>orms+default.htm atau ; Enhanced &ur"eullance and
a= 2! !-$$. 7olong #uga lengkapi laporan
i'BI&+'anorama+'A4I& pada ke#adian yang merugikan ini. 9aporan terbaru dan
dokumen pendukung dapat dikirimkan saat informasi tersedia.
http://www.bccdc.ca/dis-cond/CDSurveillanceForms/default.htmhttp://www.bccdc.ca/dis-cond/CDSurveillanceForms/default.htm