Terjemahan jurnal kulit

3
Lebih dari 50.000 orang didiagnosis dengan melanoma di amerika serikat setiap tahun, berdasarkan laporan US Cancer Statistics. Sebagai tambahan, untuk mendiagnosis stadium, penelitian sebelumnya memperlihatkan faktor lain yang berhubungan dengan prognosis, seperti histologi, lokasi pada tubuh, dan status sosioekonomi (SES). Pada penelitian ini, digunakan datadari population-based cancer registries untuk mendeskripsikan kelangsungan hidup melanoma berrdasarkan demografi, dan faktor klinik. METODE Kami menganalisis data dari 13 negara bagian yang berpartisipasi pada program National Cancer Institute Seuveillance, Epidemiology, and End Result (SEER) (Atlanta, GA; Connecticut; Detroit, MI; Hawaii; Iowa; New Mexico;San Fransisco-Oakland, San Jose-Monterey, CA; rural Georgia; dan The Alaska Native Tumor Registry). Dari SEER-13 registries mencakup 14% dari populasi Amerika dan ditemukan kesamaan data untuk registrasi kanker. Kami mengidentifikasi 133.386 kasus melanoma didiagnosis antara 1992 sampai 2005 saat usia 15 tahun atau lebih tua dan dilaporkan pada SEER – 13 registry. Kami mengekslusi 37.160 kasus melanoma in situ (27,9%); 26.282 kasus melanoma yang bukan pertama kali didiagnosis kanker (19,7%); 145 kasus ditemukan meninggal berdasarkan sertifikat kematian atau otopsi; 275 kasus tidak dikonfirmasi dengan mikroskop; 318 kasus dengan tidak diketahui penyebab kematian; 88 kasus tidak diketahui usia; dan 623 kasus tidak mempunyai waktu kelangsungan hidup. Populasi akhir kami include 68.495 kasus yang didiagnosis melanoma invasive primer untuk pertama kali pada tahun 1992 sampai 2005 dan di follow up sampai 2006 sampai dipastikan minimal 12 bulan menyelesaikan follow up. Kasus melanoma diidentifikasi berdasarkan International Classification of Disease for Oncology, Third Edition Morphology codes (C440- C449) dan dikatagorikan berdasarkan subtype histologi sebagai penyebaran superficial, lentigo maligna, acral lentiginous, nodular, tidak dapat ditentukan, dan lainnya. Kami memilih kategori “tidak dapat ditentukan” dan “lainnya” karena pola kelangsungan hidup dua subtype ini berbeda. Revisi sistem stadium untuk melanoma telah diperkenalkan di edisi keenam American Joint Committee on Cancer (AJCC) Cancer Staging Manual dan dilaksanakan kedalam pendaftar kanker pada 2003. Untuk memastikan konsistensi stadium pada penelitian semua

description

kulit

Transcript of Terjemahan jurnal kulit

Page 1: Terjemahan jurnal kulit

Lebih dari 50.000 orang didiagnosis dengan melanoma di amerika serikat setiap tahun, berdasarkan laporan US Cancer Statistics. Sebagai tambahan, untuk mendiagnosis stadium, penelitian sebelumnya memperlihatkan faktor lain yang berhubungan dengan prognosis, seperti histologi, lokasi pada tubuh, dan status sosioekonomi (SES). Pada penelitian ini, digunakan datadari population-based cancer registries untuk mendeskripsikan kelangsungan hidup melanoma berrdasarkan demografi, dan faktor klinik.

METODE

Kami menganalisis data dari 13 negara bagian yang berpartisipasi pada program National Cancer Institute Seuveillance, Epidemiology, and End Result (SEER) (Atlanta, GA; Connecticut; Detroit, MI; Hawaii; Iowa; New Mexico;San Fransisco-Oakland, San Jose-Monterey, CA; rural Georgia; dan The Alaska Native Tumor Registry). Dari SEER-13 registries mencakup 14% dari populasi Amerika dan ditemukan kesamaan data untuk registrasi kanker.

Kami mengidentifikasi 133.386 kasus melanoma didiagnosis antara 1992 sampai 2005 saat usia 15 tahun atau lebih tua dan dilaporkan pada SEER – 13 registry. Kami mengekslusi 37.160 kasus melanoma in situ (27,9%); 26.282 kasus melanoma yang bukan pertama kali didiagnosis kanker (19,7%); 145 kasus ditemukan meninggal berdasarkan sertifikat kematian atau otopsi; 275 kasus tidak dikonfirmasi dengan mikroskop; 318 kasus dengan tidak diketahui penyebab kematian; 88 kasus tidak diketahui usia; dan 623 kasus tidak mempunyai waktu kelangsungan hidup. Populasi akhir kami include 68.495 kasus yang didiagnosis melanoma invasive primer untuk pertama kali pada tahun 1992 sampai 2005 dan di follow up sampai 2006 sampai dipastikan minimal 12 bulan menyelesaikan follow up. Kasus melanoma diidentifikasi berdasarkan International Classification of Disease for Oncology, Third Edition Morphology codes (C440-C449) dan dikatagorikan berdasarkan subtype histologi sebagai penyebaran superficial, lentigo maligna, acral lentiginous, nodular, tidak dapat ditentukan, dan lainnya. Kami memilih kategori “tidak dapat ditentukan” dan “lainnya” karena pola kelangsungan hidup dua subtype ini berbeda. Revisi sistem stadium untuk melanoma telah diperkenalkan di edisi keenam American Joint Committee on Cancer (AJCC) Cancer Staging Manual dan dilaksanakan kedalam pendaftar kanker pada 2003. Untuk memastikan konsistensi stadium pada penelitian semua tahun, digunakan stadium historik SEER, yaitu local (terbatas pada tempat primer); regional (penyebarannya sampai nodus limfe regional); jauh (kanker sudah bermetastase), dan tidak diketahui (tidak ada stadium). Kedalaman melanoma diklasifikasikan sebagai kurang dari sampai sama dengan sampai 1 mm, 1.01 sampai 2.00 mm, 2.01 sampai 4.00 mm, dan lebih dari 4.00 mm. Lokasi anatomi diklasifikasikan pada muka, kulit kepala dan leher, tubuh, ekstremitas, dan tidak dapat ditentukan/overlapping codes. Melanoma pada kulit kepala dan leher memperlihatkan keberlangsungan hidupnya lebih buruk daripada melanoma pada wajah, telinga, dan lokasi anatomi lainnya. Informasi tentang ras dan etnik diperoleh dari medical record. Ketersediaan dan kualitas variabel yang menerima operasi, melakukan sentinel lymph node biopsy (SLNB), dan radiasi terbatas, dan tidak dimasukkan kedalam analisis ini.

ANALISIS

Page 2: Terjemahan jurnal kulit

Hasil utama kami ialah waktu bertahan hidup setelah didiagnosis melanoma sebagai kanker utama. Informasi penyebab kematian diperoleh dari sertifikat kematian. Untuk penyesuaian analisis digunakan metode Kaplan-Meier untuk menghitung MMS berdasarkan jenis kelamin, usia saat didiagnosis, ras, etnis hispanik, diagnosis stadium dan kedalaman lesi, lokasi anatomi, dan subtipe histologi. Kami membagi kedalam periode 3 waktu (1992 – 1995, 1996 – 1998, dan 1999 – 2001). Untuk analisis bertahan hidup dari waktu ke waktu dan stadium, kami mengekslusi kasus yang didiagnosis setelah tahun 2001 untuk memiliki 5 tahun penuh follow up. Kami menggunakan Z-test untuk menguji beberapa perbedaan pada 5 tahun bertahan hidup antara periode waktu paling awal dan paling baru dan X2 untuk test perubahan yang signifikan pada proporsi kasus yang didiagnosa pada stadium local, regional, jauh, dan tidak diketahui (misalnya distribusi stadium).

Kami memeriksa baik perbedaan kelangsungan hidup yang dapat dijelaskan berdasarkan sosiodemografi dan karakteristik klinik dengan melakukan analisis multivariate untuk MSS menggunakan model regresi Cox. Karena kehilangan informasi mengenai ras/etnik, diagnose stadium, dan kedalaman, analisis multivariate ini berdasarkan pada penelitian 56.886 kasus. Kami membatasi waktu follow up pada model Cox sampai periode 5 tahun follow up. Kami menilai