TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH DENGAN...

126
i PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH DENGAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh AFIFAH ANFASA MULUK NIM 63010160040 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2020

Transcript of TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH DENGAN...

  • i

    PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK

    INDONESIA SYARIAH (SBIS), DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)

    TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH DENGAN FINANCING

    TO DEPOSIT RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh

    AFIFAH ANFASA MULUK

    NIM 63010160040

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    2020

  • ii

  • iii

    PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA

    SYARIAH (SBIS), DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TERHADAP

    PROFITABILITAS BANK SYARIAH DENGAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO

    (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (Pada Bank Umum Syariah Periode 2014-2018)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh

    AFIFAH ANFASA MULUK

    NIM 63010160040

    PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    2020

  • iv

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

  • v

    PENGESAHAN

  • vi

  • vii

  • viii

    MOTTO

    “Berdo’alah kepada-Ku pastilah Aku kabulkan untukmu”

    -QS. Al-Mukmin:60-

    “Do’a adalah kekuatan utama”

    -Afifah Anfasa Muluk-

  • ix

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis sembahkan kepada:

    Kedua orangtua saya Bapak Sajadi dan Ibu Siti Qowimah (Almh.) juga kakak

    saya Silvia Putri Nugrahaini yang telah membimbing, mendidik, mencurahkan

    segala doa dan usaha dengan ikhlas serta kasih sayang tanpa lelah dan bosan.

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

    Penyayang, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

    dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh dana Pihak Ketiga

    (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Capital Adequacy

    Ratio (CAR) dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) Sebagai Variabel

    Intervening Pada Bank Umum Syariah Periode 2014 - 2018” ini dengan lancar.

    Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi

    Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan umatnya.

    Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

    dalam ilmu perbankan syariah. Penulis menyadari bahwa penyusunan ini tidak

    mungkin terselesaikan dengan baik tanpa bimbingan, dukungan, dan do’a dari

    berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini berlangsung. Pada kesempatan ini

    penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

    dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, diantaranya :

    1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Salatiga.

    2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    3. Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan

    SyariahFakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Salatiga.

  • xi

    4. Arna Asna Annisa, M.SI. selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

    meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan pengarahan

    dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

    5. Taufikur Rahman, M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah

    memberikan motivasi dan masukan selama penulis menjalani perkuliahan di

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

    6. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam beserta seluruh staf karyawan Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan, sehingga penulis

    mampu menyelesaikan skripsi ini.

    7. Saudara-saudara dan keluarga besarku yang telah memberikan do’a dan

    dukungannya.

    8. Teman-teman S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga angkatan 2016 terimakasih atas

    kebersamaan dan kegembiraannya selama kuliah.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

    sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis

    harapkan demi bertambahnya pengetahuan penulis. Dengan demikian, penulis

    berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan

    mempelajarinya.

    Salatiga, 4 Juni 2020

    Penulis

    Afifah Anfasa Muluk

    NIM. 63010160040

  • xii

    ABSTRAK

    Muluk.Afifah Anfasa.2020. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat

    Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Capital Adequacy Ratio

    (CAR) dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) Sebagai Variabel

    Intervening Pada Bank Umum Syariah Periode 2014 – 2018.

    Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi S1

    Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Arna Asna

    Annisa, M.Si.

    Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh

    Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Syariah

    (SBIS), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan Financing to Deposit

    Ratio (FDR) Sebagai Variabel Intervening Pada Bank Umum Syariah

    Periode 2014 – 2018. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    12 Bank Umum Syariah periode 2014-2018 dengan menggunakan teknik

    purposive sampling dengan criteria yang telah ditentukan peneliti. Data

    yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu Eviews

    10. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

    stasioneritas, uji asumsi klasik, uji regresi, dan uji analysis path (analisis

    jalur).

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DPK terhadap FDR, SBIS

    terhadap FDR, CAR terhadap FDR, DPK terhadap Profitabilitas, SBIS

    terhadap Profitabilitas, CAR terhadap Profitabilitas. FDR sebagai variabel

    intervening terbukti mampu memoderasi pengaruh DPK, SBIS, dan CAR

    terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah.

    Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia

    Syariah (SBIS), Capital Adequacy Ratio (CAR),Financing to Deposit

    Ratio (FDR), dan Profitabilitas.

  • xiii

    DAFTAR ISI

    JUDUL ................................................................................................................................. i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................................iv

    PENGESAHAN .................................................................................................................. v

    MOTTO ............................................................................................................................ viii

    PERSEMBAHAN ............................................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x

    ABSTRAK ......................................................................................................................... xii

    DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xvii

    BAB I

    PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 8

    C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 9

    D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 10

    E. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 14

    A. Telaah Pustaka ...................................................................................................... 14

    B. Kerangka Teori ..................................................................................................... 22

    1. Corporate Financial Theory ............................................................................. 22

    2. Perbankan Syariah ............................................................................................ 23

    3. Profitabilitas ...................................................................................................... 24

    4. Dana Pihak Ketiga (DPK) ................................................................................. 28

    5. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) ........................................................ 30

  • xiv

    6. Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................................................................ 32

    7. Financing to Deposit Ratio (FDR) .................................................................... 33

    C. Kerangka Penelitian .............................................................................................. 34

    D. Hipotesis ............................................................................................................... 35

    BAB III

    METODE PENELITIAN .................................................................................................. 45

    A. Jenis Penelitian ......................................................................................................... 45

    B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................................... 45

    C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 45

    1. Populasi ............................................................................................................. 45

    2. Sampel............................................................................................................... 46

    D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 47

    E. Definisi dan Konsep Operasional ......................................................................... 47

    a. Variabel Bebas (Independent Variabel) ............................................................ 48

    b. Variabel Terikat (Dependent Variabel) ............................................................ 49

    c. Variabel Intervening ......................................................................................... 49

    F. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 50

    1. Uji Stasioneritas ................................................................................................ 50

    2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 50

    3. Uji Statistik ....................................................................................................... 53

    G. Alat Analisis .......................................................................................................... 55

    BAB IV

    ANALISIS DATA ............................................................................................................ 56

    A. Deskriptif Obyek Penelitian .................................................................................. 56

    B. Statistik Penelitian ................................................................................................ 56

    1. Uji Stasioneritas ................................................................................................ 58

  • xv

    4. Analisis Jalur (Path Analysis) ........................................................................... 72

    BAB V

    PENUTUP ........................................................................................................................ 80

    A. Kesimpulan ........................................................................................................... 80

    B. Saran ..................................................................................................................... 81

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 83

    LAMPIRAN ...................................................................................................................... 90

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2. 1 Ringkasan Penelitian Terdahulu .......................................................... 14 Tabel 3. 1 Populasi Penelitian ............................................................................... 46

    Tabel 3. 2 Pemilihan Sampel Berdasarkan Kriteria Penelitian ............................. 47

    Tabel 3. 3 Pengambilan Keputusan Durbin Watson ............................................. 52 Tabel 4. 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 56

    Tabel 4. 2 Uji Stasioneritas ................................................................................... 58

    Tabel 4. 3 Hasil Uji Statistik FDR ........................................................................ 58

    Tabel 4. 4 Hasil Uji Statistik ROA ....................................................................... 61

    Tabel 4. 5 Hasil Uji Multikoliniearitas ................................................................. 65

    Tabel 4. 6 Hasil Uji Autokorelasi Persamaan 1 .................................................... 66

    Tabel 4. 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan 1 .......................................... 67

    Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan 2 ............................................. 69

    Tabel 4. 9 Hasil Uji Autokorelasi Persamaan 2 .................................................... 69

    Tabel 4. 10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Persamaan 2 ........................................ 71

    Tabel 4. 11 Hasil Penelitian .................................................................................. 79

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4. 1 Uji Normalitas Persamaan 1 ......................................................................... 65

    Gambar 4. 2 Uji Normalitas Persamaan 2 ......................................................................... 69

    Gambar 4. 3 Hasil Analisis Jalur ...................................................................................... 77

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk

    muslim terbesar di dunia, hal ini mendorong perkembangan lembaga

    keuangan syariah termasuk perbankan syariah. Selain itu, krisis

    ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 telah membuktikan

    bahwa bank syariah mampu bertahan dari krisis yang membuat banyak

    bank konvensional mengalami likuidasi karena tingginya kebijakan

    bunga yang ditetapkan pemerintah selama krisis. Kemampuan bertahan

    bank syariah ini dikarenakan bank syariah menerapkan sistem bagi

    hasil sebagai pengganti bungayang selama ini dipertentangkan oleh

    masyarakat.

    Bank Islam di Indonesia atau yang sering disebut dengan bank

    syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi

    memperlancarkan mekanisme ekonomi sektor riil melalui aktifitas

    kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau lainnya) berdasarkan prinsip

    syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank

    dan pihak lain baik untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan

    usaha, atau kegiatan jasa lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-

    nilai syariah (akad) (Susilowati, 2016).Menurut Karim dalam

  • 2

    Susilowati (2016), bank syariah berfungsi sebagai lembaga

    intermediasi sektor keuangan, melaksanakan kegiatan operasionalnya

    dengan menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian

    menyalurkannya kembali kepada masyarakat melalui pembiayaan.

    Dana yang dihimpun dari masyarakat biasanya disimpan dalam bentuk

    giro, tabungan dan deposito baik dengan prinsip wadiah maupun

    prinsip mudharabah. Sedangkan penyaluran dana dilakukan oleh bank

    syariah melalui pembiayaan dengan empat pola penyaluran yaitu

    prinsip jual beli, prinsip bagi hasil, prinsip ujroh dan akad pelengkap.

    Fungsi bank syariah tersebut mengharuskan bank mampu menjamin

    kemanan dana guna menjaga kepercayaan masyarakat, oleh sebab itu

    bank perlu menjaga kinerja keuangannya agar tetap stabil. Kinerja

    keuangan bank dapat dilihat dari likuiditas, profitabilitas, solvabilitas,

    dan kualitas aktiva.

    Menurut Sofyan (2002), profitabilitas adalah indikator yang

    paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Tingkat ROA

    digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia

    selaku pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai

    profitabilitas suatu bank yang diukur dari aset yang sebagian besar

    dananya berasal dari simpanan masyarakat, sehingga ROA lebih

    mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan. Menurut

    Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP, ROA merupakan rasio

    antara laba sebelum pajak atau Earning Before Tax (EBT) terhadap

  • 3

    total asset. ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk

    mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan

    dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

    Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba industri

    perbankan syariah per Januari 2018 adalah sebesar Rp. 329 Miliar,

    angka tersebut menurun sebesar 12,03% dibandingkan dengan Januari

    2017 yang mencapai Rp. 374 Miliar. Berdasarkan data yang diperoleh

    OJK, penurunan perolehan laba bersih tersebut dikarenakan

    pendapatan operasional bank syariah yang mencapai Rp. 3 Triliun

    pada Januari 2018 menurun jika dibandingkan dengan periode Januari

    2017 yang sebesar Rp. 3,94 Triliun. Dari data OJK tersebut, laba bank

    umum syariah tercatat paling banyak mengalami penurunan yakni

    sebesar 80,6% ke angka 32 Miliar pada Januari 2018, sedangkan pada

    Januari 2017 bank umum syariah mampu memperoleh keuntungan

    sebesar Rp. 165 Miliar.

    Dendawijaya dalam Setiawan dan Indriani (2016) menyatakan

    bagi sebuah bank sebagai suatu lembaga keuangan, dana merupakan

    darah dalam tubuh badan usaha dan persoalan paling utama. Tanpa

    adanya dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya tidak dapat

    berfungsi sama sekali. Dana yang dimiliki oleh bank yang paling besar

    dan yang paling diandalkan dalam rangka menjalankan kegiatan

    usahanya bersumber dari dana pihak ketiga atau dana dari masyarakat.

    Oleh karena itu, besarnya dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank

  • 4

    akan menentukan tingkat profitabilitas. Semakin banyak dana yang

    dimiliki oleh bank, maka akan semakin besar peluang bank untuk

    mendapatkan keuntungan (Angraini, 2018).

    Dana pihak ketiga adalah salah satu sumber terbesar yang

    paling diandalkan oleh bank. Dana pihak ketiga atau dana yang

    dihimpun dari masyarakat tersebut terdiri dari beberapa jenis, yaitu: 1)

    Giro, yaitu simpanan dari pihak ketiga atau masyarakat pada bank,

    dalam penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

    cek, bilyet giro, dan surat pemerintah pembayaran lainnya atau denga

    cara lain seperti pemindahbukuan, 2) Deposito atau simpanan

    berjangka, yaitu simpanan yang penarikannya dapat dilakukan dalam

    jangka waktu tertentu sesuai dengan awal perjanjiannya, 3) Tabungan

    merupakan simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya

    dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu (Dendawijaya dalam

    Utami dan Muslikhati, 2019). Penelitian mengenai DPK berpengaruh

    terhadap profitabilitas ini telah dilakukan sebelumnya oleh Setiawan

    dan Indriani (2016) yang menyatakan bahwa DPK berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap profitabilitas bank syariah. Berbeda dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Husaeni (2017) hasil penelitiannya

    menunjukkan bahwa DPK secara parsial berpengaruh negatif dan tidak

    signifikan terhadap profitabilitas.

    Di samping penggunaan dana untuk pembiayaan, bank syariah

    juga dapat mengalokasikan dananya untuk fungsi investasi pada surat–

  • 5

    surat berharga (Kawiryawan dan Hapsari,2015). Sebagian besar bank

    syariah di Indonesia lebih banyak menyalurkan dana yang tidak

    tersalurkan di sektor pembiayaan pada surat berharga yang merupakan

    short-term assets agar juga dapat menjaga likuiditas bank. Salah satu

    liquid instrument dan short-term asset untuk investasi jangka pendek

    yang digunakan oleh bank syariah di Indonesia adalah Sertifikat Bank

    Indonesia Syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (A’la dan

    Mawardi, 2013). Bank syariah yang memiliki kelebihan dana,

    menempatkan kelebihan dananya tersebut kedalam SBIS atau

    Sertifikat Bank Indonesia Syariah. SBIS merupakan perangkat

    kebijakan moneter yang diatur dalam PBI No.12/18/PBI/2010. SBIS

    adalah tempat untuk menitipkan dana jangka pendek oleh bank syariah

    pada Bank Indonesia, yang juga berfungsi sebagai simpanan sekunder

    bagi bank tersebut. Dengan penempatan dana ini maka bank syariah

    juga memperoleh imbal hasil dari Bank Indonesia (Hawa dan Rosyidi,

    2017).

    SBIS adalah surat berharga bedasarkan prinsip syariah

    berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh

    Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan efektifitas mekanisme

    moneter dengan prinsip syariah. Sertifikat Bank Indonesia mulai

    digunakan sebagai instrumen moneter sejak tahun 2008, menggantikan

    peran instrumen moneter syariah sebelumnya, yaitu Sertifikat Wadiah

    Bank Indonesia (SWBI). Perbedaan SBIS dan SWBI hanya terletak

  • 6

    pada akad yang digunakan. Sebagai Instrumen moneter, SBI dan SBIS

    memiliki jalur transmisi tersendiri terhadap sektor riil dimana

    instrumen ini akan mempengaruhi besarnya pembiayaan dan

    penyaluran kredit kepada sektor riil (Anshori, 2014). Penelitian

    mengenai SBIS berpengaruh terhadap profitabilitas ini telah dilakukan

    sebelumnya oleh Kamal (2014), hasil penelitiannya menyatakan bahwa

    SBIS berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas

    bank syariah. Namun berlawanan dengan penelitian yang dilakukan

    oleh Qorifah (2016) yang menyatakan bahwa SBIS tidak berpengaruh

    terhadap ROA.

    CAR dapat diartikan sebagai rasio modal yang harus dimiliki

    oleh perbankan terhadap kredit yang disalurkan oleh perbankan. CAR

    menjadi salah satu variabel yang digunakan dalam mengukur tingkat

    kesehatan perbankan. Jika nilai CAR yang dimiliki oleh suatu

    perbankan tinggi, maka bank tersebut sedang dalam keadaan baik,

    begitu juga sebaliknya. Tingginya angka CAR di suatu perbankan juga

    menandakan keuntungan bank yang semakin besar sekaligus

    menunjukkan bahwa perbankan tersebut dalam kondisi sehat(Zulifiah

    and Susilowibowo 2018). Penelitian mengenai CAR berpengaruh

    terhadap profitabilitas ini telah dilakukan sebelumnya oleh Zulifiah

    dan Susilowibowo (2018) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa

    CAR berpengaruh positif terhadap ROA, berbanding terbalik dengan

  • 7

    penelitian yang dilakukan oleh Munir (2018) yang menyatakan bahwa

    CAR tidak berpengaruh terhadap ROA.

    Likuiditas merupakan salah satu pengukur alat tingkat

    kesehatan suatu bank yang dilihat dari laporan keuangan yang

    dipubikasikan. Untuk melihat penilaian suatu bank dari aspek

    likuiditas dapat dilihat salah satunya dengan menggunakan rasio

    Financing to Deposit Ratio(Susilowati, 2016). Rasio ini

    menggambarkan perbandingan antara kredit yang dikeluarkan oleh

    bank dengan dana yang dihimpun oleh bank, dalam hal ini dana pihak

    ketiga (Mayasari 2019). FDR (Financing to Deposit Ratio) adalah

    rasio seluruh jumlah pembiayaan yang diberikan bank dengan dana

    yang diterima oleh bank. Jika rasio tersebut semakin tinggi maka

    memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank

    yang bersangkutan. Berkurangnya tingkat likuiditas dapat memberikan

    dampak terhadap naiknya profitabilitas (Almunawwaroh dan Marliana,

    2018). Penelitian mengenai FDR berpengaruh terhadap profitabilitas

    ini telah dilakukan sebelumnya oleh Yusuf (2017) yang menyatakan

    bahwa FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

    (ROA) bank syariah, sedangkan penelitian yang dilakukan Damayanti

    dan Savitri (2012) menyatakan bahwa FDR tidak berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap profitabilitas.

  • 8

    Dari latar belakang di atas, dan dengan adanya perbedaan

    pendapat di antara penelitian terdahulu maka peneliti bermaksud

    mengadakan penilitian dengan judul

    “PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK),

    SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS),DAN

    CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) TERHADAP

    PROFITABILITAS BANK SYARIAH DENGAN FINANCING

    TO DEPOSIT RATIO ( FDR) SEBAGAI VARIABEL

    INTERVENING”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok

    permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

    Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Syariah?

    2. Bagaimana pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

    terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Syariah?

    3. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)terhadap

    Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Syariah?

    4. Bagaimana pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

    Profitabilitas Bank Syariah?

    5. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

    Profitabilitas Bank Syariah?

  • 9

    6. Bagaimana pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

    terhadap Profitabilitas Bank Syariah?

    7. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)terhadap

    Profitabilitas Bank Syariah?

    8. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

    Profitabilitas Bank Syariah dengan Financing to Deposit Ratio

    (FDR) sebagai variabel intervening?

    9. Bagaimana pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

    terhadap Profitabilitas Bank Syariah dengan Financing to Deposit

    Ratio (FDR) sebagai variabel intervening?

    10. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

    Profitabilitas Bank Syariah dengan Financing to Deposit Ratio

    (FDR) sebagai variabel intervening?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

    Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Syariah.

    2. Untuk mengetahui pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah

    (SBIS) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Syariah.

    3. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)

    terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Syariah.

    4. Untuk mengetahui pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)

    terhadap Profitabilitas Bank Syariah.

  • 10

    5. Untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

    Profitabilitas Bank Syariah.

    6. Untuk mengetahui pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah

    (SBIS) terhadap Profitabilitas Bank Syariah.

    7. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio

    (CAR)terhadap Profitabilitas Bank Syariah.

    8. Untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap

    Pembiayaan Murabahah Bank Syariah dengan Financing to

    Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel intervening.

    9. Untuk mengetahui pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah

    (SBIS) terhadap Profitabilitas Bank Syariah dengan Financing to

    Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel intervening.

    10. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)

    terhadap Pembiayaan Murabahah Bank Syariah dengan Financing

    to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel intervening.

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

    bagi para akademisi, perusahaan perbankan, penulis, dan pihak lain,

    yaitu:

    1. Bagi Akademisi

    Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan

    referensi, memperkaya literatur dan wawasan mengenai kinerja

    keuangan pada industri perbankan syariah serta hasil dari

  • 11

    penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan untuk

    penelitian selanjutnya secara luas dan mendalam dalam

    menganalisis faktor eksternal maupun faktor internal mengenai

    rasio – rasio keuangan yang mempengaruhi profitabilitas pada

    Bank Umum Syariah di Indonesia.

    2. Bagi Perusahaan Perbankan

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

    informasi kepada kalangan perbankan dan dapat dijadikan sebagai

    bahan evaluasi dalam meningkatkan kinerjanya.

    3. Bagi Penulis

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

    memperluas pengetahuan mengenai faktor internal maupun faktor

    eksternal yang mempengaruhi profitabilitas dan dimediasi oleh

    FDR pada Bank Umum Syariah periode 2014 – 2018.

    4. Bagi Pihak Lain

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan

    informasi mengenai keadaan keuangan bank syariah kepada

    nasabahnya serta masyarakat umum yang tertarik terhadap bank

    syariah dan ingin bergabung.

    E. Sistematika Penulisan

    Sistem penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan

    skripsi untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara

    keseluruhan isi skripsi. Dalam penelitian ini, sistematika penulisan

  • 12

    terdiri dari lima bab. Masing-masing uraian secara garis besar dapat

    dijelaskan sebagai berikut:

    BAB I Pendahuluan, pendahuluan sebagai titik tolak dan

    menjadi acuan dalm proses penelitian yang akan di teliti. Dan

    pendahuluan ini menampilkan landasan pemikiran secara garis besar

    baik dalam teori maupun dalam fakta yang ada, yang menjadi alasan

    dibuatnya penelitian ini. Dalam bab ini terdiri dari lima sub bab yaitu

    latar belakang, rumusan masalah, kemudian dilanjutkan dengan tujuan

    penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II Landasan Teori, dalam bab ini membahas tentang

    hubungan antara variabel-variabel penelitian. Serta berisi jabaran

    jabaran teori-teori dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta

    membantu dalam analisis penelitian. Dalam bab ini terdiri dari

    beberapa sub sub bab yang di mulai dari Telaah Pustaka, yang berisi

    ringkasan penelitian terdahulu. Kerangka Teori, konsep-konsep yang

    akan digunakan untuk menganalisis. Dan dilanjutkan dengan

    Kerangka Penelitian dan Hipotesis.

    BAB III Metode Penelitian, menguraikan tentang metode

    penelitian yang digunakan pendekatan dan jenis penelitian, populasi,

    sampel, dan teknik sampling, teknik pengumpulan data, sumber data,

    variabel dan skala pengukuran, definisi oprasional variabel, analisis

    data yang digunakan dalam penelitian.

  • 13

    BAB IV Analisis Data, menyajikan tentang analisis penelitian

    yang akan menguraikan tentang diskripsi data dan analisis data yang

    telah ditemukan pada bab sebelumnya sebagai interprestasi hasil

    analisis.

    BAB V Penutup, menyajikan tentang simpulan dari penelitian

    yang dilakukan, keterbatasan penulisan, serta saran-saran yang dapat

    diberikan kepada bank dan pihak-pihak yang membutuhkan.

  • 14

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasilpenelitian

    yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai

    kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian

    yang berkaitan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank

    Indonesia Syariah (SBIS), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan

    Financing to Deposit Ratio(FDR) sebagai variabel intervening.

    Tabel 2. 1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

    Pengaruh SBIS terhadap Profitabilitas

    No Nama Tahun Variabel Hasil

    1. Mubarak

    (2011)

    Independen:

    - Inflasi - SBIS - PUAS

    Dependen:

    - FDR - ROA

    SBIS berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap

    ROA

    2. Kamal (2014) Independen:

    - NPF - BOPO - CAR - SBIS

    Dependen:

    - Laba

    Variabel SBIS

    berpengaruh positif dan

    tidak signifikan terhadap

    laba

  • 15

    3

    .

    Ubaidillah

    (2016)

    Independen:

    - CAR - FDR - NPF - PPAP - BOPO - Pangsa

    Pembiayaan

    - SBIS

    Dependen:

    - ROA

    Sertifikat Bank Indonesia

    Syariah (SBIS)

    berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap Return on Asset

    (ROA)

    4

    .

    Islam,

    Mardani, dan

    Priyono (2015)

    Independen:

    - DER - DPK - SBI

    Dependen:

    - ROA

    Suku bunga SBI

    berpengaruh signifikan

    terhadap

    profitabilitas perbankan

    5

    .

    Sulistianingru

    m (2013)

    Independen:

    - FDR - DPK - SBIS - NPF

    Dependen:

    - ROA

    Sertifikat Bank Indonesia

    Syariah (SBIS) tidak

    memiliki pengaruh

    terhadap Return on Asset

    (ROA)

    Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Profitabilita s

    1

    .

    Angraini

    (2018)

    Independen:

    - DPK - NPF - TBH - Modal Sendiri

    Dependen:

    - Profitabilitas

    Intervening:

    - Pembiayaan Bagi Hasil

    Third Party Funds

    memiliki pengaruh

    signifikan positif terhadap

    Profitabilitas

    (ROA)

    2

    .

    Afrizal (2017) Independen:

    - DPK - Quick Ratio - Current Assets - NPF

    DPK berpengaruh

    secara positif terhadap

    ROA

  • 16

    Dependen:

    - Profitabilitas

    3

    .

    Setiawan dan

    Indriani (2016)

    Independen:

    - DPK - CAR - NPF

    Dependen:

    - Profitabilitas

    Intervening:

    - Pembiayaan

    Variabel DPK

    berpengaruh positif

    signifikan

    terhadap profitabilitas.

    4

    .

    William

    (2012)

    Independen:

    - DPK

    Dependen:

    - Profitabilitas

    Moderasi:

    - Suku Bunga

    DPK memiliki pengaruh

    positif terhadap rasio

    profitabilitas.

    5

    .

    Sukma (2013) Independen:

    - DPK - Kecukupan

    Modal

    - Resiko Kredit

    Dependen:

    - Profitabilitas

    DPK tidak berpengaruh

    terhadap profitabilitas.

    Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas

    1

    .

    Zulifah dan

    Susilowibowo

    (2014)

    Independen:

    - Inflasi - BI Rate - CAR - NPF - BOPO

    Dependen:

    - Profitabilitas

    CAR berpengaruh positif

    terhadap ROA.

    2

    .

    Damayanti dan

    Savitri (2012)

    Independen:

    - Ukuran (Size) - CAR - Pertumbuhan

    Deposit

    - LDR Dependen:

    - Profitabilitas

    CAR berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap

    profitabilitas

  • 17

    3

    .

    Yusuf (2017) Independen:

    - FDR - CAR - BOPO - NPF - Size - NOM

    Dependen:

    - Profitabilitas

    CAR berpengaruh

    (signifikan) positif

    terhadap Profitabilitas

    (ROA)

    4

    .

    Maulana,

    Irawan, dan

    Suip (2019)

    Independen:

    - BOPO - CAR - SBIS - Kurs

    Dependen:

    - Profitabilitas

    CAR berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap

    variabel ROA

    5

    .

    Munir (2018) Independen:

    - CAR - NPF - FDR - Inflasi

    Dependen:

    - Profitabilitas

    CAR tidak berpengaruh

    terhadap ROA

    P e n g a r u h S B I S t e r h a d a p F D R

    1

    .

    Prihatiningsih

    (2012)

    Independen:

    - DPK - CAR - Imbal Hasil

    SBIS

    - Imbal Hasil SIMA

    - NPF

    Dependen:

    - FDR

    Imbal Hasil SBIS

    berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap

    FDR

    2

    .

    Putri (2012) Independen:

    - SBI - DPK - Inflasi - Kredit Non

    Lancar

    - Nilai Tukar

    SBI berpengaruh positif

    dan sigifikan terhadap

    LDR

  • 18

    Dependen:

    - LDR

    3

    .

    Mubarak

    (2011)

    Independen:

    - Inflasi - SBIS - PUAS

    Dependen:

    - FDR - ROA

    SBIS berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap

    FDR

    4

    .

    Rahmawati

    (2017)

    Independen:

    - SBIS - DPK - ROA - NPF

    Dependen:

    - FDR

    SBIS mempunyai

    pengaruh negatif

    signifikan terhadap FDR

    5

    .

    Suhartatik dan

    Kusumaningtia

    s (2013)

    Independen:

    - CAR - DPK - SBIS - NPF

    Dependen:

    - FDR

    SBIS tidak berpengaruh

    terhadap FDR

    P e n g a r u h D P K t e r h a d a p F D R

    1

    .

    Prihatiningsi

    h (2012)

    Independen:

    - DPK - CAR - Imbal Hasil SBIS - Imbal Hasil

    SIMA

    - NPF

    Dependen:

    - FDR

    DPK berpengaruh negatif

    dan tidak signifikan

    terhadap FDR

    2

    .

    Utami dan

    Muslikhati

    (2018)

    Independen:

    - DPK - CAR - NPF

    Dependen:

    - FDR

    DPK berpengaruh negatif

    signifikan terhadap tingkat

    likuiditas (FDR)

    3

    .

    Susilowati

    (2016)

    Independen:

    - DPK DPK berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap

  • 19

    - CAR - NPF

    Dependen:

    - FDR

    FDR

    4

    .

    Fikriati

    (2015)

    Independen:

    - DPK - NPF - Inflasi

    Dependen:

    - FDR

    DPK berpengaruh negatif

    signifikan terhadap FDR

    5

    .

    Hartatik dan

    Kusumaning

    tias (2013)

    Independen:

    - CAR - DPK - SBIS - NPF

    Dependen:

    - FDR

    DPK tidak berpengaruh

    terhadap FDR

    P e n g a r u h C A R t e r h a d a p F D R

    1

    .

    Prihatiningsi

    h (2012)

    Independen:

    - DPK - CAR - Imbal Hasil SBIS - Imbal Hasil SIMA - NPF

    Dependen:

    - FDR

    CAR berpengaruh negatif

    dan signifikan terhadap

    FDR

    2

    .

    Kartini dan

    Nuranisa

    (2014)

    Independen:

    - CAR - NPL - DPK - BOPO

    Dependen:

    - LDR

    CAR memiliki hubungan

    yang negatif signifikan

    terhadap LDR

    3

    .

    Purbasari

    (2018)

    Independen:

    - KAP - CAR - Size - NOM

    Dependen:

    - FDR

    CAR berpengaruh negatif

    signifikan terhadap FDR

  • 20

    4

    .

    Santoso dan

    Sukihanjani

    (2016)

    Independen:

    - Ukuran Bank - Net Working

    Capital

    - ROA - ROE - CAR - NPL - Suku Bunga

    Deposito

    - Suku bunga Kredit

    Dependen:

    - FDR

    CAR memiliki pengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap FDR

    5

    .

    Utami dan

    Muslikhati

    (2018)

    Independen:

    - DPK - CAR - NPF

    Dependen:

    - FDR

    CAR tidak berpengaruh

    signifikan terhadap tingkat

    likuiditas (FDR)

    P e n g a r u h F D R t e r h a d a p P r o f i t a b i l i t a s

    1

    .

    A’la dan

    Mawardi

    (2014)

    Independen:

    - FDR

    Dependen:

    - Profitabilitas

    Intervening:

    - Penempatan dana pada SBIS

    FDR berpengaruh

    signifikan terhadap ROA

    2

    .

    Agustiningru

    m (2011)

    Independen:

    - CAR - NPL - LDR

    Dependen:

    - Profitabilitas

    LDR berpengaruh positif

    signifikan terhadap

    profitabilitas (ROA)

    3

    .

    Almunawwa

    roh dan

    Marliana

    (2018)

    Independen:

    - CAR - NPF - FDR

    Dependen:

    - Profitabilitas

    FDR

    berpengaruh positif dan

    signifikan

    terhadap Profitabilitas.

  • 21

    4

    .

    Yusuf

    (2017)

    Independen:

    - FDR - BOPO - NPF - Size - CAR - NOM

    Dependen:

    - Profitabilitas

    FDR berpengaruh

    signifikan positif terhadap

    profitabilitas (ROA)

    5

    .

    Damayanti

    dan Savitri

    (2012)

    Independen:

    - Ukuran (Size) - CAR - Pertumbuhan

    Deposit

    - LDR

    Dependen:

    - Profitabilitas

    LDR tidak berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap profitabilitas

    F D R s e b a g a i V a r i a b e l I n t e r v e n i n g

    1

    .

    Hasanah

    (2017)

    Independen:

    - CAR - NPF

    Dependen:

    - Profitabilitas (ROA)

    Intervening:

    - FDR

    FDR mampu memediasi

    hubungan antara CAR

    terhadap ROA

    2

    .

    Lidyah,Riski

    ,Putri, dan

    Agustina

    (2019)

    Independen:

    - Pembiayaan - NPF - BOPO

    Dependen:

    - Laba

    Intervening:

    - FDR

    FDR mampu memediasi

    hubungan antara

    pembiayaan terhadap laba

    3

    .

    Pardede dan

    Pangestuti

    (2016)

    Independen:

    - CAR - DPK - NIM - LDR

    Variabel LDR dapat

    memediasi antara variabel

    DPK dengan variabel

    ROA

  • 22

    B. Kerangka Teori

    1. Corporate Financial Theory

    Manajemen merupakan faktor utama yang berpengaruh

    terhadap profitabilitas suatu bank. Seluruh manajemen suatu bank,

    yang mencakup manajemen permodalan, manajemen kualitas

    aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, serta

    manajemen likuiditas pada akhirnya akan berpengaruh dan

    bermuara pada perolehan laba atau profitabilitas perusahaan

    perbankan. Sebuah manajemen yang baik yang ditunjang oleh

    faktor modal dan lokasi merupakan kombinasi ideal untuk

    keberhasilan bank dan salah satu aspek yang perlu di perhatikan

    dari segi manajemen adalah balance sheet management yang

    meliputi assets dan liabilitymanagement artinya pengaturan harta

    dan hutang secara bersama-sama (Simorangkir, 2004).

    Dependen:

    - Profitabilitas

    Intervening:

    - LDR

    4

    .

    Fitria (2018) Independen:

    - CAR - BOPO - NPF - DPK

    Dependen:

    - Profitabilitas

    Intervening:

    - FDR

    Variabel FDR tidak

    terdapat pengaruh mediasi

    pada DPK terhadap ROA

  • 23

    Dalam penelitian ini, capital adequacy ratio dan dana pihak

    ketiga adalah salah satu bagian dari menejemen permodalan.

    Karena dana pihak ketiga merupakan pengumpulan dana dari pihak

    luar, dimana dana itu akan menjadi modal pembiayaan suatu bank

    yang akan menghasilkan profitabilitas. Selain itu, hasil dari

    penempatan dana pada seertifikat Bank Indonesia syariah juga

    dapat mempengaruhi profitabilitas suatu bank.

    2. Perbankan Syariah

    Dalam Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 ayat 2

    dijelaskan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun

    dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian

    menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit

    dan/atau bentuk-bentuk lainnya untuk meningkatkan taraf hidup

    rakyat. Dalam ayat 1 dijelaskan bahwa Perbankan Syariah adalah

    segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit

    Usaha Syariah mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara

    dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam ayat 8

    dijelaskan bahwa Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang

    dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

    Kegiatan usaha bank umum syariah adalah:

    1) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang berupa Giro,

    Tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

  • 24

    berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak

    bertentangan dengan prinsip syariah.

    2) Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito,

    tabungan, atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu

    berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak

    bertentangan dengan prinsip syariah.

    3) Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad

    mudharabah, akad musyarakah, atau akad lain yang tidak

    bertentangan dengan prinsip syariah.

    4) Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad

    salam, akad istishna’, atau akad lain yang tidak bertentangan

    dengan prinsip syariah.

    3. Profitabilitas

    1) Pengertian Profitabilitas

    Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk

    menghitung nilai kemampuan perusahaan dalam mencari

    keuntungan, rasio ini memberikan ukuran tingkat efektivitas

    manajemen suatu perusahaan, hal ini ditunjukkan lewat laba

    yang dihasilkan melalui penjualan dan pendapatan investasi

    (Kasmir, 2014). Menurut Sudana (2012), profitabilitas juga

    digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan

    untuk mendapatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan

    tersebut seperti aktiva, modal atau penjualan.

  • 25

    Profitabilitas bisa diartikan sebagai kemampuan

    perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari sejumlah

    kebijakan dan keputusan yang dilakukan dan menjadi salah satu

    indikator untuk melihat prospek suatu perusahaan dimasa

    datang. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi memiliki

    kesempatan mendapatkan sumber dana yang lebih besar baik

    dalam bentuk pinjaman (eksternal) maupun modal dari

    pemegang saham (internal) untuk diinvestasikan kembali karena

    para pemilik dana berharap akan mendapatkan keuntungan yang

    tinggi juga (Ruspandi dan Asma, 2014).

    2) Macam-macam Rasio Profitabilitas

    a) Net Profit Margin (NPM)

    Menurut Muhammad (2004) Net Profit Margin

    (NPM) menggambarkan berapa besar persentase pendapatan

    bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar

    rasio ini, menunjukkan bahwa semakin baik perusahaan

    tersebut karena dianggap kemampuan perusahaan dalam

    mendapatkan laba cukup tinggi. Hubungan antara laba bersih

    sesudah pajak dan penjualan bersih menunjukkan

    kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan

    secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu

    sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah

    menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Hasil dari

  • 26

    perhitungan mencerminkan keuntungan netto per rupiah

    penjualan. Para investor pasar modal perlu mengetahui

    kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan

    mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah

    perusahaan itu profitable atau tidak. Rasio ini dapat

    dirumuskan sebagai berikut:

    NPM = Laba Bersih Setelah Pajak

    Penjualan x 100%

    b) Return on Asset (ROA)

    Menurut Muhammad (2004), ROA menggambarkan

    keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba secara

    keseluruhan dengan cara membandingkan antara laba

    sebelum pajak dengan total aset. ROA juga menggambarkan

    perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan.

    Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula

    tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut, dan semakin

    baik pula posisi bank terebut dari penggunaan aset.

    Sebaliknya, semakin kecil rasio ini maka mengindikasikan

    kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal

    mengelols aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau

    menekan biaya. ROA merupakan rasio yang menunjukkan

    kemampuan manajemen dalam meningkatkan keuntungan

    perusahaan sekaligus untuk menilai kemampuan

    manajemennya dalam mengendalikan biaya-biaya, maka

  • 27

    dengan kata lain dapat menggambarkan produktivitas bank

    tersebut. ROA digunakan untuk menganalisis tingkat

    profitabilitas. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

    ROA = Laba Bersih

    Total Aktiva x 100%

    c) Return On Equity (ROE)

    ROE adalah perbandingan antara laba bersih setelah

    pajak dengan modal sendiri (equity), merupakan indikator

    yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon

    investor untuk mengukur kemampuan bank dalam

    memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran

    deviden (Muhammad 2004). Rasio ini dapat dirumuskan

    sebagai berikut:

    ROE =

    Laba Setelah Pajak

    Total Modal x 100%

    3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas

    Menurut Khoirina (2016), terdapat beberapa faktor yang

    mempengaruhi perubahan laba bersih (net income), faktor

    tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Naik/turunnya jumlah dan harga unit yang dijual.

    b. Naik/turunnya harga pokok penjualan (dipengaruhi jumlah

    unit yang diproduksi/dibeli/dijual, dan harga pembelian per

    unit atau harga pokok per unit.

  • 28

    c. Naik/turunnya biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit

    yang dijual, variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam

    tingkat harga dan efisiensi operasi perusahaan.

    d. Naik/turunnya pos penghasilan atau biaya operasional yang

    dipengaruhi oleh jumlah unit yang dijual, variasi dalam

    tingkat harga, dan perubahan kebijaksanaan dalam pemberian

    atau penerimaan discount.

    e. Naik/turunnya pajak perseroan yang dipengaruhi oleh besar

    kecilnya laba dan tarif pajak.

    f. Adanya perubahan dalam metode akuntansi.

    4. Dana Pihak Ketiga (DPK)

    1) Pengertian Dana Pihak Ketiga (DPK)

    Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998

    tentang perbankan, dana pihak ketiga (simpanan) adalah dana

    yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan

    perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito,

    sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang

    dipersamakan dengan itu. Dana pihak ketiga merupakan

    sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional bank. Dana

    tersebut dapat dimanfaatkan untuk ditempatkan pada pos-pos

    yang menghasilkan pendapatan, dalah satunya adalah kredit.

    Menurut pendekatan pool of funds, dana pihak ketiga yang

    terdiri atas demand deposite, time deposite, dan saving

  • 29

    mendominasi sumber dana bank, dana tersebut dikumpulkan

    untuk kemudian disalurkan dari prioritas pertama dan

    selanjutnya kedua, kemudian disalurkan menjadi kredit bank.

    Dalam pandangan Dendawijaya (2009),

    mengungkapkan dana-dana pihak ketiga yang dihimpun dari

    masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang paling

    diandalkan oleh bank (mencapai 80%-90% dari seluruh dana

    yang dikelola oleh bank).

    2) Macam-macam Dana Pihak Ketiga (DPK)

    a. Simpanan Giro

    Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10

    Tahun 1998, Simpanan Giro adalah simpanan yang

    penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

    menggunakan cek, bilyet giro dan sarana perintah

    pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

    Simpanan giro merupakan simpanan yang penarikannya

    dapat dilakukan setiap saat. Pengertian penarikan dapat

    dilakukan setiap saat, yaitu uang yang disimpan dalam

    rekening giro dapat ditarik berkali-kali dalam sehari

    selama saldo mencukupi. Penarikan uang direkening giro

    dapat menggunakan sarana penarikan berupa cek dan

    bilyet giro. Sedangkan penarikan non-tunai menggunakan

    bilyet giro.

  • 30

    b. Tabungan

    Pengertian tabungan menurut Undang-Undang

    Perbankan Nomor. 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang

    penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat

    yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan

    menggunakan cek maupun bilyet giro.

    c. Deposito

    Deposito merupakan produk perbankan yang dipilih

    nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat

    berharga. Pemilik deposito disebut dengan deposan.

    Pengertian deposito menurut Undang-Undang Perbankan

    Tahun Nomor 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang

    penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

    berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank.

    5. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

    1) Pengertian Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

    Menurut peraturan Bank Indonesia No.10/11/PBI

    tanggal 31 Maret 2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia

    Syariah (SBIS), menjelaskan bahwa pengertian Sertifikat

    Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah surat berharga

    berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam

    mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

  • 31

    Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)

    No.64/DSN-MUI/XII/2007 tentang Sertifikat Bank

    Indonesia Syariah Ju’alah (SBIS Ju’alah), Sertifikat Bank

    Indonesia Syariah (SBIS) adalah surat berharga dalam mata

    uang syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

    berjangka waktu pendek berdasarkan prinsip syariah.

    Sertifikat Bank Indonesia Syariah Ju’alah adalah SBIS

    yang menggunakan akad Ju’alah, dengan memperhatikan

    substansi fatwa DSN-MUI No. 62/DSN-MUI/XII/2007

    tentang akad Ju’alah.

    2) Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

    Dalam peraturan Bank Indonesia No.10/11/PBI

    tanggal 31 Maret 2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia

    Syariah (SBIS) disebutkan bahwa karakteristik SBIS adalah

    sebagai berikut:

    a. Menggunakan akad Ju’alah*

    b. Satuan unit sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah)

    c. Berjangka waktu paling kurang 1 (satu) bulan dan

    paling lama 12 (dua belas) bulan

    d. Diterbitkan tanpa warkat (scripless)

    e. Dapat diagunkan kepada Bank Indonesia

    f. Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

  • 32

    Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis

    Ulama Indonesia, SBIS juga dapat diterbitkan dengan

    menggunakan akad mudharabah, musyarakah, wadiah, qardh,

    dan wakalah.

    Pihak yang dapat ikut serta dalam lelang SBIS adalah:

    a) Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah

    (UUS) atau pialang yang bertindak untuk dan atas nama

    BUS/UUS.

    b) BUS atau UUS, baik sebagai peserta langsung maupun

    peserta tidak langsung, wajib memenuhi persyaratan

    Financing to Deposit Ratio (FDR) yang ditetapkan Bank

    Indonesia. Yaitu paling kurang 80% berdasarkan

    perhitungan Otoritas Jasa Keuangan yang diterima oleh

    Bank Indonesia. (www.bi.go.id)

    6. Capital Adequacy Ratio (CAR)

    Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang

    memperlihatkan seberapajauh seluruh aktiva bank yang

    mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan

    pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank

    disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar

    bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman, dan lain-lain

    (Wardana, 2015).

    http://www.bi.go.id/

  • 33

    Menurut Dendawijaya (2005),CAR adalah rasio untuk

    mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk

    menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko,

    misalnya kredit yang diberikan.

    Sesuai peraturan Bank Indonesia No.10/15/PBI/2008,

    permodalan minimum yang harus dimiliki bank adalah 8%.

    Suatu bank yang memiliki modal yang cukup diterjemahkan

    kedalam profitabilitas yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa

    semakin tinggi modal yang diinvestasikan di bank, maka

    semakin tinggi profitabilitas bank (Muhammad, 2002). CAR

    dapat dihitung dengan rumus :

    𝐶𝐴𝑅 = Modal

    ATMR x 100%

    7. Financing to Deposit Ratio (FDR)

    Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan

    antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan pihak

    ketiga yang berhasil diusahakan oleh bank. Rasio FDR analog

    dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang ada pada bank

    konvensional, karena pada bank syariah tidak mengenal istilah

    kredit (loan) namun menggunakan pembiayaan (Wardana,

    2015).

    Menurut Kasmir (2014), Financing to Deposit Ratio

    merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang

    diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan

  • 34

    modal sendiri yang digunakan. Besarnya Financing to Deposit

    Ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%.

    Seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit

    dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi

    permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang

    telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Rasio ini

    bisa digunakan untuk mengukur efektifitas bank syariah dalam

    menyalurkan dana pihak ketiga yang dimilikinya. Rendahnya

    rasio ini menunjukkan tidak efektifnya bank syariah dalam

    penyaluran dana yang dimilikinya sehingga berpotensi

    menurunkan pendapatan yang pada akhirnya juga akan

    menurunkan profit. Sebaliknya semakin tinggi rasio tersebut

    memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas

    bank yang bersangkutan (Sari, 2018). FDR dapat dihitung

    dengan rumus berikut ini :

    𝐹𝐷𝑅 =

    Jumlah Kredit yang Diberikan

    Total Dana Pihak Ketiga+Modal x 100%

    C. Kerangka Penelitian

    Dari landasan teori dan beberapa penelitian terdahulu yang

    telah diuraikan diatas, kemudian digambarkan dalam kerangka teoritis

    yang disusun sebagai berikut :

  • 35

    H8,H9,H10

    H4

    Gambar 2. 1

    Kerangka Pemikiran Penelitian

    Keterangan :

    X1 : Dana Pihak Ketiga (DPK)

    X2 : Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

    X3 : Capital Adequacy Ratio (CAR)

    Y : Profitabilitas

    Z : Financing to Deposit Ratio (FDR)

    D. Hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan

    masalahpenelitian. Hipotesis dikatakan jawaban sementara dan harus

    diujikebenaranya karena jawaban ini masih didasarkan pada teori atau

    pendapatorang lain (Wahdany, 2015).

    Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disusun hipotesis

    sebagai berikut:

    DPK

    (X1)

    SBIS

    (X2)

    CAR

    (X3)

    FDR

    (Z)

    Profitabilitas

    (Y)

    H1

    H6

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    77

    H5

    H2

    H3

    H7

  • 36

    1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Financing to

    Deposit Ratio (FDR)

    Menurut Prihatiningsih (2010), peningkatan DPK tidak

    digunakan untuk meningkatkan FDR karena rata-rata tingkat FDR

    Bank Umum Syariah sudah tinggi, tetapi lebih untuk menjaga

    tingkat likuiditasnya untuk mengantisipasi penarikan dana

    sewaktu-waktu oleh nasabah.

    Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

    dilakukan Utami dan Muslikhati (2018) yang menyatakan bahwa

    DPK berpengaruh negative signifikan terhadap tingkat likuiditas

    (FDR). Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian yang

    dilakukan oleh Fikriati (2015) bahwa DPK berpengaruh negatif

    signifikan terhadap FDR.

    Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis

    pertama (H1) sebagai berikut:

    H1 : DPK berpengaruh negatif signifikan terhadap FDR

    2. Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap

    Financing to Deposit Ratio (FDR)

    Penetapan tingkat suku bunga oleh Bank Indonesia akan

    mempengaruhi jumlah dana bank dalam bentuk kredit yang bisa

    disalurkan sebagai pinjaman bank (Sinungan, 2000). Menurut

    Anggraeni dan Putri (2009), hal ini berkaitan dengan supply dan

    demand terhadap penyaluran kredit, dalam kondisi ini tingginya

  • 37

    tingkat suku bunga SBI, maka secara otomatis meningkat pula

    tingkat suku bunga penyaluran kredit, dan bank pun memiliki

    pendapat jasa yang besar terhadap pendapatan bunga pinjaman.

    Dalam kondisi ini, LDR mengalami peningkatan pula dikarenakan

    demand masyarakat atas kredit yang masih tinggi.

    Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

    dilakukan oleh Mubarak (2011) yang menyatakan bahwa SBIS

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDR. Begitupun

    dengan penelitian yang dilakukan oleh Prihatiningsih yang

    menyatakan bahwa Imbal Hasil SBIS berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap FDR

    Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis

    kedua (H2) sebagai berikut:

    H2 : SBIS berpengaruh positif dan signifikan terhadap FDR

    3. Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap Financing to

    Deposit Ratio (FDR)

    Rasio CAR merupakan perbandingan antara jumlah modal

    inti dibagi dengan ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko).

    Pembiayaan merupakan salah satu aktiva bank yang berisiko,

    apabila semakin besar pembiayaan yang disalurkan akan

    mengakibatkan ATMR bank semakin besar dan mengakibatkan

    rasio CAR mengecil.

  • 38

    Teori ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

    oleh Purbasari (2018) dan Prihatiningsih yang sama-sama

    menyatakan bahwa CAR memiliki pengaruh negatif dan signifikan

    terhadap FDR.

    Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis

    ketiga (H3) sebagai berikut:

    H3 : CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap FDR

    4. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap

    Profitabilitas

    Penyaluran dana dalam pembiayaan terhadap nasabah

    pembiayaan merupakan sektor yang menghasilkan pendapatan

    paling tinggi kepada bank syariah. Berbagai pendapatan yang

    didapat dari berbagai akad yang dilakukan bank syariah baik dalam

    bidang kerjasama bisnis, jual beli maupun jasaakan memberikan

    pengaruh yang positif terhadap pendapatan dan jumlah laba bersih

    yang didapat oleh bank syariah (A’la, n.d.).

    Teori ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

    Almunawwaroh dan Marliana (2018) yang menyatakan bahwa

    FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas hal

    itu berarti bahwa semakinbesar FDR akan berdampak pada

    peningkatan profitabilitas.

    Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis

    keempat (H4) sebagai berikut:

  • 39

    H4 : FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

    5. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Profitabilitas

    Menurut teori yang diungkapkan Sinungan (1997) dalam

    Angraini (2018), semakin meningkat pangsa pasar Third Party

    Funds, semakin meningkat pembiayaan yang diberikan.

    Meningkatnya kapasitas pembiayaan menyebabkan perolehan

    pendapatan bunga meningkat sehingga laba yang diperoleh bank

    juga meningkat. Menurut Nuha, Setiawan, dan Indriani (2016).

    Semakin tingginya dana yang dihimpun dari masyarakat, bank

    memiliki kesempatan lebih dalam menyalurkan dananya pada aset-

    aset produktif seperti penyaluran kredit/pembiayaan, penempatan

    dana pada bank lain, penempatan pada surat berharga, dan kegiatan

    usaha lainnya. Hal tersebut tentunya akan menambah perolehan

    laba yang didapat oleh bank.

    Maka dari itu Dana Pihak ketiga berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap profitabilitas, sejalan dengan penelitian yang

    dilakukan oleh Angraini (2018) yang menyatakan bahwa Third

    Party Funds (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    variabel dependen, yaitu Profitabilitas (ROA) pada kelompok

    sektor industri perbankan syariah. Hasil yang sama juga diperoleh

    oleh penelitian dari William (2012) yang menyatakan bahwa DPK

    memiliki pengaruh positif terhadap rasio profitabilitas.

  • 40

    Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis

    kelima (H5) sebagai berikut:

    H5 : DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    profitabilitas.

    6. Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap

    Profitabilitas

    Menurut Mubarak (2011) Sertifikat Bank Indonesia Syariah

    (SBIS) merupakan surat berharga berdasarkan prinsip syariah

    berjangka pendek dalam mata uang rupiah. SBIS merupakan salah

    satu instrument pasar uang (kebijakan moneter kontraktif yang

    dikeluarkan oleh Bank Indonesia berdasarkan prinsip syariah

    dengan tujuan untuk menyerap kelebihan likuiditas didalam sistem

    perbankan syariah, sebagaimana bank konvensional yang

    menetapkan cadangannya pada SBI dengan harapan memperoleh

    penghasilan tambahan. Dari teori tersebut dapat dikatakan bahwa

    SBIS berpengaruh terhadap profitabilitas.

    Teori ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

    Ubaidillah (2016) dan penelitian oleh Mubarak (2011) yang

    menyatakan bahwa Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset

    (ROA).

    Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis

    keenam (H6) sebagai berikut:

  • 41

    H6 : SBIS berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    profitabilitas.

    7. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas

    Penelitian yang dilakukan Zulifah dan Susilowibowo

    (2014) menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap

    ROA, hal itu dikarenakan ketentuan Bank Indonesia, bank yang

    dinyatakan termasuk bank sehat harus memiliki CAR paling sedikit

    8%. Berarti bank tersebut mampu membiayai operasi bank,

    keadaan yang menguntungkan bank tersebutakan memberikan

    kontribusi yangcukup besar bagi profitabilitas. CAR yang tinggi

    menunjukkan semakin stabil usaha bank karena adanya

    kepercayaan masyarakat yang stabil.

    Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

    dilakukan Damayanti (2012) yang menyatakan bahwa CAR

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

    Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis

    ketujuh (H7) sebagai berikut:

    H7 : CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    profitabilitas.

    8. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Profitabilitas

    yang Dimediasi Financing to Deposit Ratio (FDR)

    Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan

    perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan

  • 42

    dana pihak ketigayang berhasil dikerahkan oleh bank (Remi,

    1999). FDR akan menunjukan tingkat kemampuan bank syariah

    dalam menyalurkan DPK yang dihimpun oleh bank syariah yang

    bersangkutan. Tingkat intermediasi bank konvensional dan bank

    syariah dapat dilihat dari besarnya FDR bagi bank syariah dan

    LDR bagi bank konvensional (Kusumaningtias, 2012). Semakin

    tinggi tingkat likuiditas suatu bank, maka akan meningkatkan

    kepercayaan masyarakat sehingga bank akan lebih mudah

    mendapatkan dana pihak ketiga.

    Teori ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

    oleh Pardede dan Pangestuti (2016) yang menyatakan bahwa

    variabelLDR dapat memediasi antara variabel DPK dengan

    variabel ROA.

    Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis

    kedelapan (H8) sebagai berikut:

    H8 : FDR mampu memediasi pengaruh dana pihak ketiga terhadap

    profitabilitas.

    9. Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Terhadap

    Profitabilitas yang Dimediasi Financing to Deposit Ratio (FDR)

    Semakin tinggi rasio FDR, menunjukkan bahwa sebuah

    bank tersebut likuid. Hal itu berarti bank tersebut memiliki banyak

    dana yang menganggur (idle fund).Terdapatnya hubungan yang

    positif antara SBIS dengan profitabilitas, menandakan bahwa

  • 43

    semakin banyak dana yang diinvestasikan kepada SBIS maka akan

    semakin besar pula laba yang diperoleh bank syariah. Hal ini

    disebabkan kelebihan dana yang tersedia untuk disalurkan kepada

    nasabah (pembiayaan). Dengan begitusemakin tinggi rasio FDR

    suatu bank maka akan semakin besar pula kemungkinan bank

    tersebut menyalurkan dana nya untuk investasi SBIS.

    Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

    dilakukan oleh Pardede dan Pangestuti (2016) yang menyatakan

    bahwa FDR mampu memediasi pengaruh variabel independen

    terhadap Profitabilitas.

    Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis

    kesembilan (H9) sebagai berikut:

    H9 : FDR mampu memediasi pengaruh SBIS terhadap

    profitabilitas.

    10. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap

    Profitabilitas yang Dimediasi Financing to Deposit Ratio (FDR)

    Semakin tinggi rasio CAR suatu bank, maka semakin baik

    pula likuiditas bank tersebut. Hal itu berpengaruh pada

    kepercayaan masyarakat untuk menanamkan/menyimpan dana di

    bank tersebut sehingga akan meningkatkan profitabilitas bank.

    Teori ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

    oleh Hasanah (2017) yang menyatakan bahwa FDR mampu

    memediasi hubungan antara CAR terhadap ROA.

  • 44

    Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis

    kesepuluh (H10) sebagai berikut:

    H10 : FDR mampu memediasi pengaruh CAR terhadap

    profitabilitas.

  • 45

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data berupa

    angka, kemudian data yang berupa angka tersebut diolah dan dianalisis untuk

    mendapatkan suatu informasi ilmiah yang berada dibalik angka – angka

    tersebut (Martono, 2011).

    B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

    Karena penelitian ini menggunakan data sekunder, maka penelitian ini

    tidak terdapat lokasi penelitian. Penelitian ini mengambil data dari website

    masing-masing perusahaan bank umum syariah yang digunakan sebagai

    sampel penelitian. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan

    Bank Umum Syariah selama lima tahun periode yaitu tahun 2014 sampai tahun

    2018.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Sugiyono (1997), populasi adalah wilayah generalisasi yang

    terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi

    populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdaftar di

  • 46

    Otoritas Jasa keuangan (OJK) pada periode 2014-2018. Dalam

    penelitian ini, populasinya berjumlah 14 Bank Umum Syariah periode 2014-

    2018.

    Tabel 3. 1 Populasi Penelitian

    No. Nama Bank

    1 PT. Bank Muamalat Indonesia

    2 PT. Bank Victoria Syariah

    3 PT. Bank BRI Syariah

    4 PT. Bank Jabar Banten Syariah

    5 PT. Bank BNI Syariah

    6 PT. Bank Syariah Mandiri

    7 PT. Bank Mega Syariah

    8 PT. Bank Panin Dubai Syariah

    9 PT. Bank Syariah Bukopin

    10 PT. BCA Syariah

    11 PT. Bank Pensiunan Nasional Syariah

    12 PT. Maybank Syariah Indonesia

    13 PT. Bank Aceh Syariah

    14 PT. BPD Nusa Tenggara Barat Syariah

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Penelitian ini menggunakan teknik

    purposive sampling, dengan kriteria sampel sebagai berikut :

    a) Bank Syariah yang menerbitkan Annual Report selama lima tahun

    berturut-turut yaitu selama 2014-2018.

    b) Laporan keuangan dalam Annual Report harus mempunyai tahun buku

    yang berakhir 31 Desember.

    c) Bank Umum Syariah di Indonesia yang mempunyai data sesuai variabel

    yang dibutuhkan terkait pengukuran variabel-variabel yang digunakan

    untuk penelitian periode 2014-2018.

  • 47

    Berdasarkan kriteria yang ditetapkan diatas, maka sampel penelitian

    ini adalah sebagai berikut :

    Tabel 3. 2 Pemilihan Sampel Berdasarkan Kriteria Penelitian

    No. Nama Bank

    1 PT. Bank Muamalat Indonesia

    2 PT. Bank Victoria Syariah

    3 PT. Bank BRI Syariah

    4 PT. Bank Jabar Banten Syariah

    5 PT. Bank BNI Syariah

    6 PT. Bank Syariah Mandiri

    7 PT. Bank Mega Syariah

    8 PT. Bank Panin Dubai Syariah

    9 PT. Bank Syariah Bukopin

    10 PT. BCA Syariah

    11 PT. Bank Pensiunan Nasional Syariah

    12 PT. Maybank Syariah Indonesia

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

    sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk data yang sudah jadi,

    sudah dikumpulkan serta diolah oleh pihak lain, dan biasanya sudah dalam

    bentuk publikasi. Pengumpulan data Profitabilitas, Dana Pihak Ketiga (DPK),

    Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan

    Financing to Deposit Ratio (FDR) periode 2014-2018 yang dipublikasikan di

    laman Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan laporan keuangan yang

    diakses dari website resmi masing-masing bank.

    E. Definisi dan Konsep Operasional

    Definisi operasional merupakan definisi tentang variabel-variabel yang

    akan digunakan, baik variabel dependen maupun variabel independen sehingga

  • 48

    nantinya tidak menghasilkan data yang biasa. Adapun variabel-variabel yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah :

    a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

    1) Dana Pihak Ketiga (DPK)

    Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

    perbankan, dana pihak ketiga (simpanan) merupakan dana yang

    dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan kesepakatan

    penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito,

    tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

    Secara sistematis, DPK dapat diukur dengan menggunakan rumus

    sebagai berikut:

    DPK = Giro + Deposito + Tabungan

    2) Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

    Menurut peraturan Bank Indonesia No.10/11/PBI tanggal 31

    Maret 2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS),

    menjelaskan bahwa pengertian Sertifikat Bank Indonesia Syariah

    (SBIS) adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka

    waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank

    Indonesia.Secara sistematis, SBIS dapat diukur dengan menggunakan

    rumus sebagai berikut (Sesuai SE No.13/30/DPNP Tanggal 16

    Desember 2011):

    Nilai Imbalan SBIS = Nilai Nominal SBIS x (Jangka Waktu

    SBIS/360) x Tingkat Imbalan SBIS

  • 49

    3) Capital Adequacy Ratio (CAR)

    MenurutDendawijaya (2005),CAR adalah rasio untuk mengukur

    kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang

    mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan.

    Secara sistematis, CAR dapat diukur dengan menggunakan rumus

    sebagai berikut (Muhammad, 2002) :

    𝑪𝑨𝑹 = 𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥

    𝐀𝐓𝐌𝐑 𝐱 𝟏𝟎𝟎%

    b. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

    Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    Profitabilitas Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia. Profitabilitas

    merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung nilai kemampuan

    perusahaan dalam mencari keuntungan, rasio ini memberikan ukuran

    tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, hal ini ditunjukkan lewat

    laba yang dihasilkan melalui penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir,

    2014). Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    ROA. Secara sistematis, ROA dapat diukur dengan menggunakan rumus

    sebagai berikut:

    𝐑𝐎𝐀 = 𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡

    𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐱 𝟏𝟎𝟎%

    c. Variabel Intervening

    Variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    Financing to Deposit Ratio (FDR).Menurut Kasmir (2014), Financing to

    Deposit Ratio merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit

  • 50

    yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal

    sendiri yang digunakan. Besarnya Financing to Deposit Ratio menurut

    peraturan pemerintah maksimum adalah 110%. Secara sistematis, FDR

    dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Kasmir, 2014):

    𝑭𝑫𝑹 = 𝐉𝐮𝐦. 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭 𝐲𝐠 𝐃𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧

    𝐓𝐨𝐭. 𝐃𝐏𝐊 + 𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐱 𝟏𝟎𝟎%

    F. Teknik Analisis Data

    1. Uji Stasioneritas

    Uji stasioner digunakan untuk menguji data yang bersifat time series

    supaya data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung komponen

    trend, dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi periodik. Uji

    yang digunakan adalah uji Unit Root Test (dikembangkan oleh Dickey-

    Fuller). Pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu apabila nilai

    Prob*

  • 51

    yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikansi diatas 5% atau 0,05

    maka data memiliki distribusi normal. Sedangkan jika hasil uji One

    Sample Kolmogorov Smirnov menghasilkan nilai signifikan dibawah 5%

    atau 0,05 maka data tidak memiliki distribusi normal.

    b. Uji Multikolinearitas

    Menurut Ghozali (2013), pengujian multikolinearitas bertujuan

    untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

    variabel independen atau variabel bebas. Efek dari multikolonearitas ini

    adalah menyebabkan tingginya variabel pada sampel. Hal tersebut berarti

    standar error besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t- menunjukkan

    tidak adanya hubungan linear antara variabel independen yang

    dipengaruhi dengan variabel dependen.

    Untuk menemukan terdapat atau tidaknya multikolinearitas pada

    model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilai Variance

    Inflation Factor (VIF). Nilai toleransi mengukur variabilitas dari variabel

    bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas

    lainnya. Jadi nilai toleransi rendah sama dengan VIF tinggi, dikarenakan

    terdapat koliniearitas yang tinggi. Nilai cut offyang digunakan adalah

    untuk nilai toleransi 0,10 atau nilai VIF diatas angka 10.

    c. Uji Autokorelasi

    Uji autokorelasi digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

    korelasi antara kesalahan penggangguan pada periode t dengan

    penggangguan pada periode t-1 sebelumnya dalam model regresi linear.

  • 52

    Jika terjadi korelasi, maka disebut ada problem autokorelasi.

    Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

    berkaitan satu dengan lainnya. Guna mendeteksi terdapat atau tidaknya

    korelasi dapat menggunakan metode uji Durbin-Watson(DW-Test). Dasar

    pengambilan keputusan ada tidaknya korelasi adalah sebagai berikut,

    (Ghozali, 2013) :

    Tabel 3. 3 Pengambilan Keputusan Durbin Watson

    Hipotesis nol keputusan Jika

    Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

    Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du

    Tidak ada autokorelasi

    negatif

    Tolak 4 – dl ≤ d ≤ 4 – dl

    Tidak ada autokorelasi

    negatif

    No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

    Tidak ada autokorelasi positif

    atau negatif

    Tidak tolak du < d < 4 - du

    d. Uji Heteroskedastisitas

    Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah model

    regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dalam satu pengamatan

    ke pengamatan lainnya. Jika variannya sama, maka disebut

    homoskedastisitas, dan apabila varian berbeda, disebut

    heteroskedastisitas. Model regresi yang baik, adalah yang tidak terjadi

    heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, menggunakan uji White untuk

    mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas. Pengujiannya adalah jika c2

    hitung

  • 53

    3. Uji Statistik

    a. Uji T atau Uji Parsial

    Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

    variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel

    terikat (Ghozali, 2013). Kriteria pengujian uji statistic t adalah sebagai

    berikut :

    1) Jika t hitung < t tabel dan probabilitas signifikan > 0,05 maka H0

    diterima dan H1 ditolak.

    2) Jika t hitung > t tabel dan probabilitas signifikan < 0,05 maka H0

    ditolak dan H1 diterima.

    b. Uji F atau Uji Simultan

    Uji F digunakan untuk mengetahui variabel-variabel independen

    secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 5%. Apabila nilai F hasil

    perhitungan lebih besar dari nilai F tabel maka hipotesis alternatif yang

    menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Gujarati, 2006).

    Kriteria pengujian uji statistic F adalah sebagai berikut:

    a) Jika F hitung < F tabel dan probabilitas signifikan > 0,05 maka H0

    diterima dan H1 ditolak.

    b) Jika F hitung > F tabel dan probabilitas signifikan < 0,05 maka H0

    ditolak dan H1 diterima

  • 54

    c. Koefisien Determinasi Adjusted (R2)

    Menurut Ghozali (2013), koefisien determinasi bertujuan untuk

    mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

    variabel dependen. Nilai koefisien determinan adalah antara nol dan satu

    (0 ≤ R2 ≤ 1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen

    untuk menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang

    mendekati satu berarti mampu memberikan semua informasi yang

    dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.

    4. Analisis Jalur Path (Path Analysis)

    Penelitian ini menggunakan variabel intervening, analisis jalur

    adalah perluasan dari analisis regresi linear berganda atau analisis jalur

    merupakan penggunaan analisis untuk menaksir hubungan kausalitas antar

    variabel (model casual) yang telah ditetapkan berdasarkan teori (Ghozali,

    2013).

    Model dalam penelitian ini dibagi menjadi dua persamaan sebagai

    berikut :

    FDR : β0 + β1DPK + β2SBIS + β3CAR + e1

    ROA: β0 + β4DPK + β5SBIS + β6CAR + β7FDR + e2

    Dimana :

    FDR : Financing to Deposit Ratio

    ROA : Return On Assets

    DPK : Dana Pihak Ketiga

    SBIS : Sertifikat Dana Pihak Ketiga

  • 55

    CAR : Capital Adequacy Ratio

    Β1-7 : Koefisien Standardized Regression

    e1-2 : Variabel pengganggu (Error of Term)

    Standardized koefisien pada persamaan 1 akan memberikan nilai

    pengaruh tidak langsung pada variabel independen terhadap variabel

    dependen melalui variabel intervening. Sedangkan koefisien pada

    persamaan 2 akan memberikan nilai pengaruh langsung pada variabel

    independen dan variabel intervening terhadap variabel dependen.

    G. Alat Analisis

    Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah EViews versi

    9 yang merupakan sebuah program komputer yang berfungsi untuk membantu

    dalam memproses data-data statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan

    berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.

  • 56

    BAB IV

    ANALISIS DATA

    A. Deskriptif Obyek Penelitian

    Penelitian ini berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),

    Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Capital Adequacy Ratio

    (CAR) terhadap Profitabilitas Bank Syariah dengan Financing to Deposit

    Ratio sebagai Variabel Intervening pada Bank Umum Syariah di Indonesia

    Periode 2014-2018. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Bank

    Umum Syariah yang terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan dan

    mempublikasikan laporan keuangan tahunan selama periode penelitian

    yaitu 2014-2018 sehingga terdapat 12 Bank Umum Syariah.

    B. Statistik Penelitian

    Tabel 4. 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

    ROA FDR DPK SBIS CAR

    Mean 0.006227 0.900274 23113.68 8696.600 0.246787

    Median 0.005750 0.909550 11885.50 8268.000 0.192750

    Maximum 0.124000 1.577700 87472.00 10788.00 1.630700

    Minimum -0.107700 0.220700 1129.000 6280.000 0.115100

    Std. Dev. 0.037772 0.157437 23575.69 1592.063 0.214704

    Skewness -0.059674 0.327095 1.038353 -0.148605 4.862411

    Kurtosis 6.445542 13.20048 3.024795 1.816213 30.45813

    Sum 0.373600 54.01643 1386821. 521796.0 14.80720

    Sum Sq.

    Dev.

    0.084175 1.462404 3.28E+10 1.50E+08 2.719769

    Observa

    tions

    60 60 60 60 60

    Sumber: Data sekunder yang diolah (2020)

  • 56

    Berdasarkan output data yang diolah diatas, menunjukkan data

    observasi (n) 60 data, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

    1. Variabel (X1) mempunyai nilai terendah (minimum) sebesar

    1129.000, nilai tertinggi (maximum) sebesar 87472.00, nilai

    rata-rata (mean) sebesar 23113.68 dan standar deviasi sebesar