Terapi rehabilitatif dan komplikasi untuk demam typhoid.docx

4
Terapi rehabilitatif untuk demam typhoid yaitu pemulihan kesehatan melalui istirahat dan tirahbaring yang cukup serta menghindari makanan yang merangsang lambung dengan cara mengkonsumsi nasi padat dan lauk rendah selulosa dalam jangka waktu tertentu sampai usus dalam kondisi baik kembali. www.library.upnvj.ac.id/pdf/2d3keperawatan/207303007/bab1.pdf diakses tanggal 2 Juni 2012 Tatalaksana Demam Tifoid Sampai saat ini masih dianut trilogi penatalaksanaan domain tifoid, yaitu: Istirahat dan Perawatan Tirah baring dan perawatan profesional bertujuan untuk mencegah komplikasi. Tirah baring dengan perawatan sepenuhnya di tempat seperti makan, minum, mandi, buang air kecil. dan buang air besar akan membantu dan mempercepat masa penyembuhan. Dalam perawatan perlu sekali dijaga kebersihan tempat tidur, pakaian, dan perlengkapan yang dipakai. Posisi pasien perlu diawasi untuk mencegah dekubitus dan pneumonia ortostatik serta higiene perorangan letap perlu diperhatikan dan dijaga. Diet dan Terapi Penunjang Diet merpakan hal yang cukup penting dalam proses penyembuhan penyakit demam tifoid, karena makanan yang kurang akan menurunkan keadaan umum dan gizi penderita akan semakin turun dan proses penyembuhan akan menjadi lama. Pemberian Antimikroba Obat-obat antimikroba yang sering digunakan untuk mengobati demam tifoid adalah kloramfenikol (pilihan utama), tiamfenikol, ampisilin dan amoksisilin, sefalosporin generasi ketiga, golongan florokuinon, dan dapat diberikan kombinasi obat antimikroba, dan kortikosteroid bila diperlukan. Obat Mekanisme kerja Dosis Keterangan Kloramfen ikol Berikatan dengan unit 50S bakteri Oral 4 x 500 mg sampai 7 hari bebas demam Perbaikan dicapai dalam interval 3-7 hari. Tidak digunakan pada pasien anak.

Transcript of Terapi rehabilitatif dan komplikasi untuk demam typhoid.docx

Page 1: Terapi rehabilitatif dan komplikasi untuk demam typhoid.docx

Terapi rehabilitatif untuk demam typhoid yaitu pemulihan kesehatan melalui istirahat dantirahbaring yang cukup serta menghindari makanan yang merangsang lambung dengan caramengkonsumsi nasi padat dan lauk rendah selulosa dalam jangka waktu tertentu sampai ususdalam kondisi baik kembali.www.library.upnvj.ac.id/pdf/2d3keperawatan/207303007/bab1.pdf diakses tanggal 2 Juni 2012

Tatalaksana Demam TifoidSampai saat ini masih dianut trilogi penatalaksanaan domain tifoid, yaitu:

Istirahat dan PerawatanTirah baring dan perawatan profesional bertujuan untuk mencegah komplikasi. Tirah baring dengan perawatan sepenuhnya di tempat seperti makan, minum, mandi, buang air kecil. dan buang air besar akan membantu dan mempercepat masa penyembuhan. Dalam perawatan perlu sekali dijaga kebersihan tempat tidur, pakaian, dan perlengkapan yang dipakai. Posisi pasien perlu diawasi untuk mencegah dekubitus dan pneumonia ortostatik serta higiene perorangan letap perlu diperhatikan dan dijaga.

Diet dan Terapi PenunjangDiet merpakan hal yang cukup penting dalam proses penyembuhan penyakit demam tifoid, karena makanan yang kurang akan menurunkan keadaan umum dan gizi penderita akan semakin turun dan proses penyembuhan akan menjadi lama.

Pemberian AntimikrobaObat-obat antimikroba yang sering digunakan untuk mengobati demam tifoid adalah kloramfenikol (pilihan utama), tiamfenikol, ampisilin dan amoksisilin, sefalosporin generasi ketiga, golongan florokuinon, dan dapat diberikan kombinasi obat antimikroba, dan kortikosteroid bila diperlukan.Obat Mekanisme kerja Dosis KeteranganKloramfenikol

Berikatan dengan unit 50S bakteri

Oral4 x 500 mg sampai 7 hari bebas demam

Perbaikan dicapai dalam interval 3-7 hari. Tidak digunakan pada pasien anak.

Tiamfenikol Berikatan dengan unit 50S ribosom bakteri

Oral4 x 500 mg sampai 7 hari bebas demam

Perbaikan dicapai dalam 4-6 hari. Efek samping lebih ringan dari kloramfenikol. Tidak diberikan pada ibu hamil khususnya trimester 1

Ampisilin Menghambat pembentukan dinding sel bakteri

Oral75-150 mg/kg BB, terbagi 3 kali sehari, berikan selama 10-14 hari

Perbaikan dicapai dalam 3-5 hari

TMP-SMZ Menghambat pembentukan asam dihidrofolat

2 x 2 tablet/hari (400 mg SMZ- 80 mg TMP) selama 2 minggu

Perbaikan dalam rentang yang sama dengan kloramfenikol

Ceftriaxone Menghambat pembentukan dinding sel bakteri

3-4 gram dalam

Ciprofloxacin Menghambat sintesis DNA

2 x 500 mg/hari selama 6 hari

Teruskan pengobatan hingga 2-4 hari setelah gejala menghilang

Page 2: Terapi rehabilitatif dan komplikasi untuk demam typhoid.docx

bakterialCorticosteroid Mengurangi

inflamasiDexamethasone dosis tinggi

Pada kasus tifoid toxic, sepsis, peritonitis

KomplikasiSebagai suatu penyakit sistemik maka hampir semua organ utama tubuh dapat diserang dan berbagai komplikasi serius dapat terjadi. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada demam tifoid yaitu :

1. Komplikasi intestinal: Perdarahan usus, perforasi usus, ileus paralitik, pankreatitis2. Komplikasi ekstra-intestinal:

Komplikasi kardiovaskular: gagal sirkulasi perifer, miokarditis, tromboflebitis.Komplikasi darah: anemia hemolitik, trombositopenia, KID, trombosis.Komplikasi paru: pneumonia, empiema, pleuritic.Komplikasi hepatobilier: hepatitis, kolesistitis.Komplikasi ginjal: glomerulonefritis, pielonefritis, perinefritis.Komplikasi tulang: osteomielitis, periostitis, spondilitis, artritis.Komplikasi neuropsikiatrik/tifoid toksik.

1. Komplikasi Intestinal Perdarahan Intestinal

Pada plak peyeri usus yang terinfeksi dapat terbentuk tukak/luka berbentuk lonjong dan memanjang terhadap sumbu usus. Bila luka menembus lumen usus dan mengenai pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan. Selanjutnya bila tukak menembus dinding usus maka perforasi dapat terjadi. Selain karena faktrluka, perdarahan juga bisa terjadi karena gangguan koagulasi darah (KID) atau gabungan kedua faktor.

Perforasi UsusBiasanya tmbul pada minggu ketiga namun dapat pula terjadi pada minggu pertama. Selain gejala umum demam tifoid yang biasa terjadi maka penderita demam tifoid dengan perforasi mengeluh nyeri perut di kuadran kanan bawah kemudian menyebar ke seluruh perut dan disertai tanda-tanda ileus. Bising usus melemah pada 50% penderita dan pekak hati terkadang tidak ditemukan karena adanya udara bebas diabdomen. Antibiotik diberikan secara selektif bukan hanya untuk mengobati kuman S. Typhi tetapi juga untuk mengatasi kuman yang bersifat fakultatif dan aerobik pada flora usus. Umumnya diberikan antibiotik spektrum luas dengan kombinasi kloramfenikol dan ampisilin intravena. Untuk kontaminasi usus dapat diberikan gentamisin/metronidazol.

2. Komplikasi ekstra-intestinal Komplikasi hematologi; Komplikasi hematologik berupa trombositopenia,

hipofibrino-genemia, peningkatan protombin time, peningkatan partial thromboplastin time, peningkatan fibrin degradation product sampai koagulasi intravaskular diseminata (KID) dapat ditemukan pada kebanyakan pasien demam tifoid.

Hepatitis tifosa; Pembengkakan hati ringan sampai sedang dijumpai pada 50% kasus dengan demam tifoid dan lebih banyak dijumpai karena S.typhi daripadaS.paratyphi.

Pankreatitis tifosa; Merupakan komplikasi yang jarang terjadi pada demam tifoid. Pankreatitis sendiri dapat disebabkan oleh mediator proinflamasi, virus, bakteri,

Page 3: Terapi rehabilitatif dan komplikasi untuk demam typhoid.docx

cacing, maupun zat-zat farmakologi. Pemeriksaan enzim amilase dan lipase serta USG/CT scan dapat membantu diagnosis penyakit ini dengan akurat.

Miokarditis; Miokarditis terjadi pada 1-5% penderita demam tifoid sedangkan kelainan elektrokardiografi (EKG) dapat terjadi pada 10-15% penderita. Biasanya pada pasien yang sakit berat, keadaan akut dan fulminan.

Manifestasi neuropsikiatrik/tifoid toksik;Manifestasi neuropsikiatrik dapat berupa delirium dengan atau tanpa kejang, semi-koma atau koma, parkinson rigidity/transient parkinsonism, sindroma otak akut, mioklonus generalisata, meningismus, skizofrenia sitotoksik, mania akut, hipomania, ensefalomielitis, meningitis, polineuritis perifer, sindroma Guillen-Bare, dan psikosis.

Widodo, Djoko. 2009. Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta : Pusat Penerbitan Fakultas Ilmu Penyakit Dalam FKUI.