Terapi modalitas

download Terapi modalitas

of 6

description

terapi

Transcript of Terapi modalitas

Macam-macam Terapi Lansia1)Terapi ModalitasPengertianTerapi modalitas adalah Kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang bagi lansia.

Tujuana.Mengisi waktu luang bagi lansiab.Meningkatkan kesehatan lansiac.Meningkatkan produktifitas lansiad.Meningkatkan interaksi sosial antar lansia

Jenis Kegiatan :a.PsikodramaBertujuan untuk mengekspresikan perasaan lansia. Tema dapat dipilih sesuai dengan masalah lansia.

b.Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)Terdiri atas 7-10 orang. Bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan, bersosialisasi, bertukar pengalaman, dan mengubah perilaku. Untuk terlaksananya terapi ini dibutuhkanLeader, Co-Leader,danfasilitator. Misalnya : cerdas cermat, tebak gambar, dan lain-lain.

c.Terapi MusikBertujuan untuk mengibur para lansia seningga meningkatkan gairah hidup dan dapat mengenang masa lalu. Misalnya : lagu-lagu kroncong, musik dengan gamelan

d.Terapi BerkebunBertujuan untuk melatih kesabaran, kebersamaan, dan memanfaatkan waktu luang. Misalnya : penanaman kangkung, bayam, lombok, dll

e.Terapi dengan BinatangBertujuan untuk meningkatkan rasa kasih sayang dan mengisi hari-hari sepinya dengan bermain bersama binatang. Misalnya : mempunyai peliharaan kucing, ayam, dll

f.Terapi OkupasiBertujuan untuk memanfaatkan waktu luang dan meningkatkan produktivitas dengan membuat atau menghasilkan karya dari bahan yang telah disediakan. Misalnya : membuat kipas, membuat keset, membuat sulak dari tali rafia, membuat bunga dari bahan yang mudah di dapat (pelepah pisang, sedotan, botol bekas, biji-bijian, dll), menjahit dari kain, merajut dari benang, kerja bakti (merapikan kamar, lemari, membersihkan lingkungan sekitar, menjemur kasur, dll)

g.Terapi KognitifBertujuan agar daya ingat tidak menurun. Seperti menggadakan cerdas cermat, mengisi TTS, tebak-tebakan, puzzle, dll

h.Life Review TerapiBertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan harga diri dengan menceritakan pengalaman hidupnya. Misalnya : bercerita di masa mudanya

i.RekreasiBertujuan untuk meningkatkan sosialisasi, gairah hidup, menurunkan rasa bosan, dan melihat pemandangan. Misalnya : mengikuti senam lansia, posyandu lansia, bersepeda, rekreasi ke kebun raya bersama keluarga, mengunjungi saudara, dll.

j.Terapi KeagamaanBertujuan untuk kebersamaan, persiapan menjelang kematian, dan meningkatkan rasa nyaman. Seperti menggadakan pengajian, kebaktian, sholat berjamaah, dan lain-lain.

k.Terapi KeluargaTerapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga sebagai unit penanganan (treatment unit). Tujuan terapi keluarga adalah agar keluarga mampu melaksanakan fungsinya. Untuk itu sasaran utama terapi jenis ini adalah keluarga yang mengalami disfungsi; tidak bisa melaksanakan fungsi-fungsi yang dituntut oleh anggotanya.Dalam terapi keluarga semua masalah keluarga yang dirasakan diidentifikasi dan kontribusi dari masing-masing anggota keluarga terhadap munculnya masalah tersebut digali. Dengan demikian terlebih dahulu masing-masing anggota keluarga mawas diri; apa masalah yang terjadi di keluarga, apa kontribusi masing-masing terhadap timbulnya masalah, untuk kemudian mencari solusi untuk mempertahankan keutuhan keluarga dan meningkatkan atau mengembalikan fungsi keluarga seperti yang seharusnya.Proses terapi keluarga meliputi tiga tahapan yaitu fase 1 (perjanjian), fase 2 (kerja), dan fase 3 (terminasi). Difase pertamaperawat dan klien mengembangkan hubungan saling percaya, isu-isu keluarga diidentifikasi, dan tujuan terapi ditetapkan bersama. Kegiatan difase kedua atau fase kerjaadalah keluarga dengan dibantu oleh perawat sebagai terapis berusaha mengubah pola interaksi di antara anggota keluarga, meningkatkan kompetensi masing-masing individual anggota keluarga, eksplorasi batasan-batasan dalam keluarga, peraturan-peraturan yang selama ini ada. Terapi keluarga diakhiri difase terminasidi mana keluarga akan melihat lagi proses yang selama ini dijalani untuk mencapai tujuan terapi, dan cara-cara mengatasi isu yang timbul. Keluarga juga diharapkan dapat mempertahankan perawatan yang berkesinambungan.

2)Teknika.Mencegah OsteoporosisOsteoporosis adalah suatu sindroma penurunan densitas tulang (matrix dan mineral berkurang), terapi rasio matrik dan mineral tetap normal. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Densitas mineral tulang berkurang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah walaupun dengan trauma minimal.

Contoh latihan yang harus dihindari :1.Sit Up2.Menyentuh jari kaki pada posisi berdiri3.Duduk dengan punggung membungkuk4.Mengangkat beban dengan ayunan punggung

b.Menjaga Kebugaran JasmaniKebugaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kebugaran menyeluruh. Kebugaran jasmani pada lansia adalah kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan yaitu kebugaran jantung-paru dan peredaran darah serta kekuatan otot dan kelenturan sendi.

c.Mengangkat dan MengangkutMelihat berbagai perubahan karena penuaan, cara mengangkat dang mengakut yang efektif, efisien, dan aman merupakan kebutuhan bagi lansia. Untuk menunjang prinsip kinetic dalam mengangkat dan mengangkut dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:1)Pegangan harus tepat, kerja statis local dihindari2)Pegangan/tangan berada sedekat mungkin dengan tubuh3)Punggung harus lurus4)Dagu (kepala) diusahakan segera ke posisi tegak5)Kaki diusahakan sedemikian rupa sehingga keseimbangannya kuat6)Menfaatkan berat badan sebagai gaya tarik/dorong7)Beban berada sedekat mungkin dengan garis vertical yang melalui pusat gravitasi tubuh.

d.Perlindungan sendiUsaha perlindungan sendi dapat dilakukan dengan menghindari pemakaian sendi secara berlebihan, menghindari trauma, mengurangi pembebanan, berusaha menggunakan sendi yang lebih kuat atau lebih besar, dan istirahat sejenak disela-sela aktivitas.

e.Konservasi EnergiKonservasi energy adalah suatu cara melakukan aktivitas dengan energy yang relative minimal, namun dapat memperoleh hasil aktivitas yang baik. Teknik konservasi energy dapat dicapai apabila dalam setiap aktivitas memperhatikan hal-hal berikut :1)Rencanakan aktivitas yang akan dilakukan sehingga tidak ada gerakan kejut yang akan meningkatkan strees fisik atau emosional.2)Atur lingkungan aktivitas sedemikian rupa sehingga pada waktu melaksanakan aktivitas, energy dapat digunakan secra efisien3)Jika mungkin, aktivitas dilakukan dalam posisi duduk4)Jangan menjinjing atau mengangkat barang jika dapat didorong atau digeser.5)Gunakan alat aktivitas yang relatife ringan6)Lakukan aktivitas dengan cara yang sama karena akan membuat lebih efisien.7)Dalam setiap aktivitas, harus sering diselingi istirahat. Salah satu pedoman adalah sepuluh menit istirahat untuk setiap satu jam bekerja.8)Bagi aktivitas menjadi beberapa bagian kemudian kerjakan pada waktu yang berbeda.

f.Peningkatan Kekuatan OtotPeningkatan kekuatan otot pada lansia lebih ditujukan agar mampu melakukan gerak fungsional tanpa adanya hambatan. Dalam latihan ini, jenis latihan yang dianjurkan adalah latihan isotonic, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :1)Tentukan kemampuan otot maksimal2)Latihan pada 60%-80% kemampuan otot maksimal3)Ukur ulang setiap minggu4)3X seri latihan, tiap seri 8-10 ulangan5)Istirahat 1-2 menit diantara seri6)Lakukan 3X seminggu, min selama 8 minggu

g.Kegels ExerciseUpaya lain dalam meningkatkan otot dasar panggul adalah dengan latihan kontraksi otot dasar panggul secara aktif. Petunjuknya sebagai berikut :1)Posisi duduk tegak pada kursi dengan panggul dan lutut tersokong dengan rileks2)Badan sedikit membungkuk dengan lengan menyangga pada paha3)Konsentrasikan kontraksi pada daerah vagina, uretra, dan rectum4)Kontraksikan otot dasar panggul seperti menahan defekasi dan berkemih5)Rasakan kontraksi otot dasar panggul6)Pertahankan kontraksi sebatas kemampuannya7)Rileks dan rasakan otot dasar panggul yang rileks8)Kontraksikan otot dasar panggul lagi, pastikan otot berkontraksi dengan benar tanpa ada kontraksi otot abdominal, contohnya jangan menahan napas. Control kontraksi otot abdominal dengan meletakkan tangan pada perut.9)Rileks. Coba rasakan perbedaan saat berkontraksi dan rileks10)Sesekali kontraksi dipercepat, pastikan tidak ada kontraksi otot yang lain11)Lakukan kontraksi yang cepat beberapa kali. Pada latihan awal, lakukan 3X pengulangan karena otot yang lemah akan mudah lelah12)Latih untuk mengkontraksikan otot dasar panggul dan mempertahankannya sebelum dan selama aktivitas tertawa, abtuk, bersin, mengangkat benda, bangun dari kursi/tempat tidur, dan jogging13)Target latihan ini adalah 10X kontraksi lambat dan 10X kontraksi cepat. Tiap kontraksi dipertahankan selama 10 hitungan. Lakukan 6-8X dalam sehari atau setiap saat dapat melakukannya.

h.Memperbaiki Koordinasi(latihan Frenkel)

i.Aksesibilitas bagi lansiaKemudahan yang disediakan bagi lansia guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. Agar lansia dapat mandiri diperlukan penilaian terhadap lingkungan aktivitasnya.

3)FarmakoterapiPada lansia terjadi penurunan proses farmakokinetik dan farmakodinamik, yaitu :a.Dengan pemberian dosis yang lazim KOP (Kadar Obat Plasma) akan lebih tinggi oleh karena sistem eliminasi obat dalam hepar dan ginjal menurun.b.Denga KOP yang sama dapat terjadi FOB (Fraksi Obat Bebas) lebih tinggi dari yang lazim sebab kadar albumin pada lansia telah menurun terlebih-lebih pada waktu sakit atau oleh karena pengangsuran tempat (Silent Reseptor) dari ikatan albumin oleh obat lain (Polifarmasi).c.Perubahan efek farmakodinamik obat bersamaan dengan penurunan mekanisme regulasi homeostatik dapat menyebabkan bias besar dalam efek farmakoterapi.Oleh karena itu, semua pemberian obat harus dimulai dengan dosis yang lebih kecil, misalnyadosis standart dan dinaikkan perlahan-lahan dengan pemantauan yang ketat. Dalam banyak hal diperlukan pengukuran KOP dalam darah.