terapi disosmia

1
Meskipun disosmia dapat sembuh dengan sendirinya seiring waktu, tetapi terdapat terapi medikamentosa dan terapi bedah untuk dapat mempercepat proses penyembuhan. Untuk terapi medikamentosa digunakkan obat tetes hidung dan oxymetazoline HCL, yang dapat memberikan efek blokade pada hidu ng bagian atas sehingga aliran udara tidak dapat mencapai celah olfaktorius. Obat-obatan lain yang disarankan untuk terapi yaitu obat golongan sedative, anti-depresan, dan anti-epilepsi. Kebanyakan pasien dapat sembuh hanya dengan terapi medikamentosa, tetapi ada sebagian pasien yang juga memerlukan terapi bedah. Ada beberapa pilihan terapi bedah seperti bifrontal craniotomy dan eksisi pada bagian epitel olfaktorius, dengan memotong semua bagian fila olfaktoria. Menurut beberapa penelitian, eksisi endoskopik transnasal dari epitel olfaktorius juga aman dan efektif untuk terapi phantosmia.

description

terapi disosmia

Transcript of terapi disosmia

Meskipun disosmia dapat sembuh dengan sendirinya seiring waktu, tetapi terdapat terapi medikamentosa dan terapi bedah untuk dapat mempercepat proses penyembuhan. Untuk terapi medikamentosa digunakkan obat tetes hidung dan oxymetazoline HCL, yang dapat memberikan efek blokade pada hidung bagian atas sehingga aliran udara tidak dapat mencapai celah olfaktorius. Obat-obatan lain yang disarankan untuk terapi yaitu obat golongan sedative, anti-depresan, dan anti-epilepsi. Kebanyakan pasien dapat sembuh hanya dengan terapi medikamentosa, tetapi ada sebagian pasien yang juga memerlukan terapi bedah. Ada beberapa pilihan terapi bedah seperti bifrontal craniotomy dan eksisi pada bagian epitel olfaktorius, dengan memotong semua bagian fila olfaktoria. Menurut beberapa penelitian, eksisi endoskopik transnasal dari epitel olfaktorius juga aman dan efektif untuk terapi phantosmia.