Terapi Cairan Dan Elektrolit

32
Terapi Cairan dan Elektrolit Dr. Muslim T, SpAn

description

terapi cairan

Transcript of Terapi Cairan Dan Elektrolit

Page 1: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Terapi Cairan dan Elektrolit

Dr. Muslim T, SpAn

Page 2: Terapi Cairan Dan Elektrolit

TERAPI CAIRANTERAPI CAIRAN

(Na+ > 100 mEq)- RA (Asering)- RL- NaCl 0,9%

RESUSITASIRESUSITASI RUMATANRUMATAN

KRISTALOIDKRISTALOID KOLOIDKOLOID ELEKTROLITELEKTROLIT NUTRISINUTRISI

Mengganti kehilangan akut

Dextran- 40

Memelihara keseimbangan

Na+ 50-60mEq;K+ 10-20 mEq (KAEN group)

AA 10% (AMIPAREN)

AA 5% (MINOVEL- 600)

AA 3%( PAN- AMIN G

D 10 % (KA-EN MG 3)

Maltosa 10% (MARTOS )

Page 3: Terapi Cairan Dan Elektrolit

TUBUH : 40 % - Padat 60 % - Cairan – 40 % Cairan Intra Seluler (CIS) - 20 % Cairan Ekstra Seluler (CES) 20 % CES – 15 % Cairan Interstitial - 5 % Volume plasma (VP) (Vol.Darah – Sel Darah Merah)

Bahan yang terlarut dalam cairan tubuh :• elektrolit --- Kation ,anion• non elektrolit

Page 4: Terapi Cairan Dan Elektrolit
Page 5: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Berat Badan Total (70 kg)

Cairan total (42 L)

C.I.S. (28 L) C.E.S. (14 L)

SDM VP(2 L) (3L)

Vol.Darah (5L) Cairan interstitial = CES – VP = 14 L – 3 L = 11 L

Volume distribusi air mencakup CIS dan CES.Secara primer Na+ didistribusikan ke dalam CES.Jika integritas kapiler utuh,protein plasma terutama didistribusikan dalam VP. Vol. Sel Darah Merah (SDM),meskipun intravaskular,termasuk bagian CIS.

Page 6: Terapi Cairan Dan Elektrolit
Page 7: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Air dapat berpindah dari satu kompartemen ke kompartemen yang lain

INTRAVASKULAR INTERSTISIAL INTRASELULAR

Contoh pada kasus – perdarahan hebat - DSS

Page 8: Terapi Cairan Dan Elektrolit

• Osmolaritas plasma

Normal 285 ± 5 mOsm /L

Ada 3 tipe cairan :1. Cairan isotonik : 240 – 340 mOsm/L2. Cairan hipotonk : < 240 mOsm/L3. Cairan Hipertonik : > 340 mOsm/L

Osmolaritas cairan yang masih dapat diterima oleh vena perifer, max 900 mOsm/l

Page 9: Terapi Cairan Dan Elektrolit

• Cairan Isotonik

- Mempunyai osmolaritas yang hampir sama dengan plasma

- Contoh : RL, Ringer Asetat (Asering), NaCl 0,9 %

- Menempati ruang intravaskular

- Berguna pada pasien hipovolemia

Page 10: Terapi Cairan Dan Elektrolit
Page 11: Terapi Cairan Dan Elektrolit

• Cairan hipotonik

- Osmolaritasnya lebih kecil dari plasma ( karena mengandung konsentrasi ion Na + lebih kecil)

- Air akan keluar dari intra vaskular ke interstisial dan berlanjut ke intraselular

- Berguna pada pasien dengan dehidrasi sel misalnya yang disebabkan ketoasidosis DM

- Contoh : Larutan N/2-D 2,5 ; KAEN 3B ; D5%

Page 12: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Hypotonic fluids contain a lower number of molecules than serum so the fluid shifts from the intravascular space to the interstitial space (represented by the green arrows). This decreases the interstitial space osmolarity (because of the increase of fluid and constant number of molecules within it) which then causes fluid to move into the cells. Note that the green arrows represent fluid movement, not molecule movement

Page 13: Terapi Cairan Dan Elektrolit

• Cairan hipertonik

- Osmolaritasnya lebih tinggi dari plasma

- Menyebabkan perpindahan air dari intraselular ke interstisial dan selanjutnya ke intravaskular

- Berguna untuk pasien yang memerlukan stabilisasi tekanan darah,peningkatan produksi urine dan juga untuk mengurangi edema

- Contoh : Larutan NaCl 7,5 %

Page 14: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Hypertonic fluids contain a higher number of molecules than serum so the fluid shifts from the interstitial space to the intravascular space (represented by the green arrows). This increases the interstitial space osmolarity (because of the loss of fluid and constant number of molecules within it) which then causes fluid to leak out of the cells

Page 15: Terapi Cairan Dan Elektrolit
Page 16: Terapi Cairan Dan Elektrolit

HES

HESNa

Cl

H2O

H2O

Page 17: Terapi Cairan Dan Elektrolit

• Larutan Kristaloid dan Koloid

Larutan Kristaloid- Penyebarannya terutama ditentukan oleh kadar

Na+

- Tidak mengandung partikel onkotik sehingga tidak terbatas hanya pada intravaskular

- Penyebaran : - ¾ ke intertisial - ¼ ke intravaskular- Bila konsentrasi Na+ turun , penyebaran ke ruang

intraselular-Contoh D 5 % ,bila diberikan 1 L iv,maka hanya 120

ml yang berada di intravaskular

Page 18: Terapi Cairan Dan Elektrolit

• Koloid

- Cairan yang mengandung partikel onkotik- Bila diinfuskan maka akan tinggal terutama di

ruang intravaskular

Contoh koloid :1. Alamiah : - darah - Produk darah ( Albumin)2. Buatan : - Dekstran (Dextran 40,Dextran 70) - Gelatin

( Haemaccel,Gelafundin,Gelofusin) - Kanji hidroksi etil { Expafusin,Haesteril 6

% (isotonik,isoonkotik), Haesteril 10 % (isotonik,hiperonkotik)}

Page 19: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Efek volume infus 1 Liter cairan pada kompartemen tubuh (Bb 70 kg)

Larutan Vol.Plasma Vol.Interstisial Vol.Intraselular

Albumin 5 % 1000Haemaccel 700 300Gelafundin 1000Plasmafusin 1000Dextran 40 1600 -260 -340Dextran 70 1300 -130 -170Expafusin 1000Haes steril 6% 1000Haes steril 10% 1450 -450

Page 20: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Koloid

Larutan elektrolit

Dekstrose 5 %

IVV IFV ICV

IVV : Intravascular Volume

IFV : Interstitial Fluit Volume

ICV : Intracellular Volume

Page 21: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Seorang pasien 70 kg,karena perdarahan hebat memerlukan volume sebanyak 2 L. Cairan apa yang digunakan dan berapa jumlahnya ?

Digunakan rumus : Perubahan PV yg diharapkan = vol infus (PV/Vd)Vd = volume distribusi cairan infus

Didapatkan bila digunakan cairan :

-Dektrose 5 % ,jumlahnya 28 L-NaCl 0,9 % ,jumlahnya 9,3 L-Albumin 5 % , jumlahnya 2 L

Page 22: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Bagaimana Pemahaman Dokter tentang Rumatan?Bagaimana Pemahaman Dokter tentang Rumatan?

di Indonesia belum pernah di

Page 23: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Tujuan Terapi Cairan RumatanTujuan Terapi Cairan Rumatan

• Membantu tubuh mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit

• Memasok Na+ dan K+ sesuai kebutuhan harian

• Meminimalkan deplesi K+ pada asupan yang kurang dalam diet

• Membantu tubuh mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit

• Memasok Na+ dan K+ sesuai kebutuhan harian

• Meminimalkan deplesi K+ pada asupan yang kurang dalam diet

Page 24: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Asupan K+ < 10 meq/hariAsupan K+ < 10 meq/hari

Defisit Kumulatif 250-300 mEq dalam 7-10 hari Defisit Kumulatif 250-300 mEq dalam 7-10 hari

Tannen R.L: Potassium Disorders. In Kokko & Tannen. Fluid and Electrolytes. WB Saunders Company 3rd ed, pp 123

Tannen R.L: Potassium Disorders. In Kokko & Tannen. Fluid and Electrolytes. WB Saunders Company 3rd ed, pp 123

Page 25: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Hipokalemia Hipokalemia

KK KK KK

K+ serum normalK+ serum normalK+ serum lebihK+ serum lebih K+ serum defisitK+ serum defisit

< 3,5 mEq/L< 3,5 mEq/L3,5 - 5 mEq/L3,5 - 5 mEq/L> 5,3 mEq/L> 5,3 mEq/L

Page 26: Terapi Cairan Dan Elektrolit

HipokalemiaHipokalemia

(K+< 3,5 mEq/L) (K+< 3,5 mEq/L)

Hipokalemia ringan : 3 - < 3,5mEq/L

moderat : 2,5 - 3mEq/L,

berat : < 2,5mEq/L.

Hipokalemia yang < 2 mEq/L biasanya sudah disertai kelainan jantung dan mengancam jiwa.

Hipokalemia ringan : 3 - < 3,5mEq/L

moderat : 2,5 - 3mEq/L,

berat : < 2,5mEq/L.

Hipokalemia yang < 2 mEq/L biasanya sudah disertai kelainan jantung dan mengancam jiwa.Zwanger M. Hypokalemia. emedicine.com/emerg/topic273.html

Page 27: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Sekresi aldosteron

Diuretikboros K+

Sel

K+

AlkalosisglukosaInsulin

K+

Muntah-muntahsuction

Diare

Sebab-sebab hipokalemia

Page 28: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Tanda dan gejala deplesi kalium• Gastrointestinal: Anoreksia, nausea, muntah, kembung, ileus

• Jantung: Gangguan irama

• EKG : Gelombang T datar atau terbalik, segmen ST depresi

• Ginjal: Poliuria

• Neuromuskular: Malaise, ngantuk, lemah otot, refleks trendon menurun, paralisa

pernapasan

Page 29: Terapi Cairan Dan Elektrolit

The Importance of K in serum-Abnormality of K causes Cardiac Standstill-The Importance of K in serum-Abnormality of K causes Cardiac Standstill-

• Ventricular fibrilationVentricular fibrilation

• Arrythmia (ST depression) Arrythmia (ST depression)

• Dangerous level (Lost of P-wave, Dangerous level (Lost of P-wave, QRS extended)QRS extended)

• 1st step change (P-wave extended, 1st step change (P-wave extended, T-wave narrowed)T-wave narrowed)

• 1st step change (T-wave flattened)1st step change (T-wave flattened)

• Dangerous level (U-wave)Dangerous level (U-wave)

• Arrythmia (ST-depression, U-wave increasedArrythmia (ST-depression, U-wave increased))

• Ventricular fibrilationVentricular fibrilation

• Arrythmia (ST depression) Arrythmia (ST depression)

• Dangerous level (Lost of P-wave, Dangerous level (Lost of P-wave, QRS extended)QRS extended)

• 1st step change (P-wave extended, 1st step change (P-wave extended, T-wave narrowed)T-wave narrowed)

• 1st step change (T-wave flattened)1st step change (T-wave flattened)

• Dangerous level (U-wave)Dangerous level (U-wave)

• Arrythmia (ST-depression, U-wave increasedArrythmia (ST-depression, U-wave increased))

Hyperkalemia

K excessAcidosis

Renal FailureOthers

Hypokalemia

HyperaldosteronismVomittingDiarrhea

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

K con

centration

(S

erum

)K

concen

tration

(Seru

m)

mEq/LmEq/L

Normal Range

Q S

Page 30: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Larutan Infus Rumatan

Page 31: Terapi Cairan Dan Elektrolit
Page 32: Terapi Cairan Dan Elektrolit

Thanks ya !!!!!!!