Teori Yang Mendasari Kep.kel
-
Upload
etika-prisma-karunianingrum -
Category
Documents
-
view
105 -
download
5
description
Transcript of Teori Yang Mendasari Kep.kel
DASAR TEORI KEPERAWATAN YANG MENDASARI KEPERAWATAN
KELUARGA
Penggabungan teori keperawatan keluarga dalam asuhan keperawatan pada
keluarga
Teori – teori keperawatan keluarga dibutuhkan perawat keluarga untuk
melaksanakan asuhannya kepada keluarga. Sehingga seorang perawat harus
menguasai teori – teori yang mendasari dalam setiap tindakan pada asuhan
keperawatan keluarga.
Kerangka atau perspektif teoritis menyediakan mekanisme dimana kita
dapat mengatur observasi, memfokuskan penyelidikan dan mengkomunikasikan
temuan – temuan kita. (Friedman, 1998).
Tabel Pendekatan teoritis yang digunakan pada praktik keperawatan keluarga.
(Friedman, 1998).
Teori keperawatan / model konseptual
1. Orientasi sistem
a. Sistem perilaku dari Johnson
b. Model konsptual dari neuman
2. Orientasi perkembangan
a. Model konseptual perawatan diri dari Orem
3. Orientasi interaksi dan sistem
a. Model adaptasi dari Roy
b. Model sistem terbuka dari King
4. Orientasi sistem dan perkembangan
5. Model proses kehidupan dari Roger
Teori ilmu sosial keluarga
1. Perkembangan
a. Berorientasi pada sosiologi : Duvall
b. Berorientasi psikologi : McGoldrick dan Carter
2. Sistem
a. Mainstreem
b. Model ekologi
3. Struktural – fungsional
4. Interaksi
a. Teori peran
b. Teori stres dan koping keluarga
5. Institusional – historis
6. Lain – lain
a. Teori konflik
b. Teori pertukaran sosial
c. Teori pembelajaran sosial
Teori terapi keluarga
1. Sistem keluarga (orientasi teoritis mainstreem)
a. Teori sistem keluarga Bowenian
b. Teori keluarga struktural (Minuchin)
c. Teori komunikasi atau interaksi keluarga
2. Perilaku
3. Psikodinamik
4. Pengalaman – humanistik
5. Intervensi krisis keluarga
A. Model sistem dari Neuman
Neuman mengatakan, bahwa proses keperawatan diperluas yang
berhubungan dengan keluarga. Menurut Reed model Neuman dapat dijadikan
sebagai sistem keluarga sedangkan menurut Goldblum-Graff menyebutkan
bahwa model Neuman terapi keluarga.Pada praktik asuhan keperawatan
dimana keluarga sebagai target utama dikaji dan dalam pemberian intervensi
secara primer, sekunder maupun tersier.
Konsep keperawatan Neuman adalah stressor, garis pertahanan dan
perlawanan, tingkatan pencegahan, 5 variable sistem klien, struktur dasar,
intervensi dan rekonstitusi.
1. Stressor dibagi menjadi 3
a. Intrapersonal : secara individu atau keluarga dan berhubungan dengan
lingkungan internal.
b. Interpersonal : secara individu atau keluarga lain yang lebih dari satu
c. Ektrapersonal : terjadi di luar sistem(individu/keluarga)
2. Garis pertahanan dan perlawanan
Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang
mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu,namun garis ini
dapat menginvasi apabila garis pertahanan fleksibel tidak adekuat.
3. Tingkat pencegahan
a. Pencegahan primer : terjadi sebelum bereaksi dengan stresor, seperti:
promosi kesehatan
b. Pencegahan sekunder :tindakan yang dilakukan setelah munculnya
gejala dari stresor
c. Pencegahan tersier : dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi
dari sekunder, difokuskan pada perbaikan ke arah stabilitas sistem.
4. Sistem klien
Model sistem neuman berupa sistem yang terbuka sehingga tercipta
interaksi dinamis pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas
dengan memperhatikan semua aspek mulai dari fisiologis, psikologis,
sosio kultural dan perkembangan spiritual.
5. Struktur dasar
Berisikan seluruh variabel untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa
terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu.
6. Intervensi
Merupakan tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan,
dan memelihara sistem keseimbangan terdiri dari pencegahan primer,
sekunder, dan tersier.
7. Rekonstitusi
Merupakan peningkatan energi/ adaptasi yang terjadi berkaitan dengan
tingkat reaksi terhadap stressor.
B. Model perawatan diri dari Orem
Dalam teori ini, perawat melaksanakan fungsinya dalam pemberian
asuhan keperawatan berupa perawatan diri kepada individu – individu dalam
keluarga. Dalam hal ini, keluarga sebagai wadah dimana individu di
dalamnya yang menjalankan fungsinya. Pengkajian pada model perawatan
diri Oremdiarahkan pada faktor personal, universal self care, developmental
self care, health deviation, self care deficit. Perawat memberikan
dukungannya kepada anggota keluarga yang lain dalam melaksanakan
perawatan kepada individu / keluarga lainnya yang tidak mandiri.
C. Model sistem terbuka dari King
King menganggap keluarga merupakan suatu sistem sosial dan konsep
yang utama. Dalam model ini keluarga dapat berperan sebagai konteks
maupun sebagai klien. Peran perawat membantu keluarga untuk memelihara
kesehatan, membantu klien berinteraksi dengan lingkungan mereka dan
menyusun tujuan dalam mengatasi masalah dan mengambil keputusan
dimana perawat nantinya akan terlibat proses pencapaian tujuan tersebut.
Oleh karenanya, dalam model ini berfokus pada sistem dan interaksi pada
keluarga.
Konsep yang dikemuykakan oleh king meliputi:
a. Sistem personal
Menurut king setiap individu adalah system personal (system terbuka).
Untuk system personal konsep yang relevan adalah persepsi, diri,
pertumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, dan waktu.
b. Sistem intrapersonal
King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interaksi antara
manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut
TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan
system interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan
stress.
D. Model adaptasi dari Roy
Menurut Roy, keluarga, individu, kelompok, organisasi sosial serta
komunitas mampu dijadikan unit analisis dan fokus praktik keperawatan.
Perawat harus melakukan pengkajian terhadap klien, baik keluarga sebagai
klien maupun yang lainnya. Intervensi keperawatan yang diberikan akan
mempertinggi stimuli ( fokal, kontekstual dan residual) untuk meningkatkan
adaptasi dalam keluarga.
Roy mengatakan, masalah keperawatan melibatkan mekanisme koping
yang tidak efektif, yang menyebabkan respon yang tidak efektif, dan merusak
kemampuan individu. Masalah keperawatan ini dapat menjalar dalam sistem
keluarga, jika keluarga tidak memiliki koping yang efektif sehingga akan
menimbulkan masalah- masalah dalam keluarga.
E. Model Proses Kehidupan dari Roger
Menurut Roger teori yang dikemukakannya berfokus pada proses
kehidupan umat manusia. Penjelasan dari teori di atas diperoleh dari
pengetahuan antropologi, psikologi, sosiologi, astronomi, agama, filsafat,
matematika, sastra, dan sumber-sumber lain yang membangun modelnya
berdasarkan manusia sebagai satu kesatuandan lingkungan sebagai bidang
energi yang menyatu dengan proses kehidupannya. Berdasarkan konsep di
atas Roger mengembangkan menjadi 5 dasar tentang persepsi manusia
1. Manusia adalah satu kesatuan (unitary human being), Manusia merupakan
individu yang holistik, saling memberikan timbal balik dengan individu
lain, dan lingkungan.
2. Individu dan lingkungan (mutual exchange of matter and energy), individu
dan lingkungan saling timbal balik energi dan materialnya. Lingkungan
merupakan faktor eksternal bagi individu dan satu kesatuan dari semua
hal.
3. Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan
diprediksi sepanjang ruang dan waktu (Unidirectionality: life procces does
not reverse nor repeat) kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan
saling bergantung dalam satu kesatuan ruang dan waktu secara terus
menerus. Imbasnya, seorang individu tidak akan pernah kembali atau
menjadi yang seperti diharapkan semula.
4. Pattern and organization identify the human field, pola dan organisasi
mengenali perilaku individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang
inovatif
5. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berfikir,
sensasi dan emosi. (human being have abstraction, imagery,language, and
thought, sensation, and emotion) bentuk keseluruhan kehidupan
manusialah yang memiliki kemampuan berfikir dan menerima serta
mempertimbangkan luasnya dunia.
Roger menyempurnakan teorinya dengan kombinasi teori homeodinamika,
sedangkan sebagai berikut: resonansi, helicy, dan integrality.Prinsip
homeodinamika di dalam praktik keperawatan profesional diharapkan mampu
mencapai hal-hal berikut, seperti:
1. Meningkatkan dinamika integrasi manusia dan lingkungannya
2. Untuk memperkuat hubungan dan intergritas bidang manusia
3. Untuk mengarahkan pola dari bidang manusia dan lingkungan untuk
realisasi maksimum kesehatan.
Untuk berhasil menggunakan prinsip-prinsip homeodinamik, diperlukan
pertimbangan perawat dan melibatkan perawat dan klien dalam proses
keperawatan. Jika sesuatu atau seseorang di luar individu adalah bagian dari
lingkungan, maka perawat akan menjadi bagian dari lingkungan klien.
Sehingga tersirat bahwa klien juga ikut berpartisipasi, serta bersedia maju
dalam proses keperawatan. Hal itu bisa didapat jika klien mau berusaha
mencapai potensi maksimal dengan cara yang positif. Keperawatan adalah
bekerja dengan klien, bukan kepada atau untuk klien.
Pada tahun 1983, Roger mengatakan bahwa model konseptualnya dapat
diterapkan pada keluarga, sama seperti inidvidu. Menurutnya, keluarga
dikonsepkan sebagai suatu bidang energi yang tidak bisa dikurangi, bersifat 4
dimensi, negentropik yang menjadi fokus pada keperawatan. Menurut whall
teori Roger digunakan untuk pengkajian keluarga dengan menggunakan
prinsip homeodinamik, yang sudah dijelaskan di bagian atas.
Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga
Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga berpedoman pada
kode etik yang ditetapkan pleh PPNI melalui Munas PNI VI. Dalam
kode etik tersebut perawat perlu memelihara hubungan yang
serasi dengan klien, praktik, masyarakat, teman sejawat, dan
profesi.
Standar praktik asuhan keperawatan keluarga sesuai
dengan hasil Rapimnas PPNI. Terdiri dari:
1. Standar praktik profesional
Standar I : Pengkajian keperawatan
Standar II : Diagnosis keperawatan
Standar III : Perencanaan keperawatan
Standar IV : Pelaksanaan tindakan keperwatan
Standar V : Evaluasi
2. Standar kinerja profesional
Standar I : Jaminan mutu
Standar II : Pendidikan
Standar III : Penilaian kinerja/penimbangan prestasi
Standar IV : Kesejawatan
Standar V : Etik
Standar VI : Kolaborasi
Standar VII : Riset
Standar VIII : Pemanfaatan sumber
( Suprajitno, 2004 )
DAFTAR PUSTAKA
Suprajitno.2004. Asuhan keperawatan keluarga. Jakarta : EGC