Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

22
TEORI-TEORI PERTUMBUHAN MENURUT PARA AHLI Nama Kelompok Tiga: Desi Winarti Indah Octaviani Lidya Adhristira Muhammad Husein Melisa Sunorita Neno Elviana Silvia Wita

Transcript of Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Page 1: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

TEORI-TEORI PERTUMBUHAN MENURUT PARA AHLI

Nama Kelompok Tiga:Desi Winarti

Indah OctavianiLidya Adhristira

Muhammad HuseinMelisa SunoritaNeno Elviana

Silvia Wita

Page 2: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT ROSTOW

1. Masyarakat tradisional

Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah

produktivitas pertanian dengan cara-cara bertani yang tradisional.

Tahap masyarakat tradisional adalah sebagai berikut: 1) Fungsi Produksi

terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat produktifitas masyarakat

rendah. 2) Struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu kedudukan masyarakat

tidak berbeda dengan nenek moyang mereka. 3) Kegiatan politik dan

pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.

2. Pra-kondisi tinggal landas

Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu

memulai sebuah pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini

merupakan hasil revolusi industri. Konsekuensi perubahan ini, yang

mencakup juga pada perkembangan pertanian, yaitu tekanan kerja pada

sektor-sektor primer berlebihan.

Page 3: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,

Pembangunan ekonomi menurut Rostow sadalah suatu proses yang

menyebabkan perubahan karekteristik penting suatu masyarakat,

misalnya perubahan keadaan sistem politik, struktur social, system

nilai dalam masyarakat dan struktur ekonominya.

Jika perubahan seperti itu terjadi, maka pertumbuhan ekonomi

dapat dikatakan sudah terjadi. Suatu masyarakat yang sudah

mencapai proses pertumbuhan yang demikian sifatnya, dimana

pertumbuhan ekonomi sudah sering terjadi, boleh dianggap sudah

berada pada tahap prasyarat tinggal landas.

Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai

suatu masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya

untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self-

sustainable growth).

Page 4: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,,

3 Tinggal landas (Lepas Landas)

Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis.

Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adalah

pertumbuhan dari dalam yang berkelanjutan yang tidak

membutuhkan dorongan dari luar.

Pada tahap tinggal landas, pertumbuhan ekonomi selalu terjadi.

Pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam

masyarakat seperti seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan

yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar baru.

Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara teratur

akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi. Investasi

yang semakin tinggi ini akan mempercepat laju pertumbuhan

pendapatan nasional.

Page 5: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,, Untuk mengetahui apakah sesuatu negara sudah mencapai tahap

tinggal landas atau belum, Rostow mengemukakan tiga ciri dari masa tinggal landas yaitu: 1) Berlakunya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10 persen dari Produk Nasional Netto atau NNP. 2) Berlakunya perkembangan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju perkembangan yang tinggi. 3) Adanya atau segera terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.

4 Menuju Kedewasaan Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak

ke depan, meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut. Pendapatan asional selalu di investasikan kembali sebesar 10% sampai 20%, untuk mengatasi persoalan pertambahan penduduk.

Kedewasaan pembangunan ditandai oleh investasi yang terus-menerus antara 40 hingga 60 persen. Dalam tahap ini mulai bermunculan industri dengan teknologi baru, misalnya industri kimia atau industri listrik. Ini merupakan konsekuensi dari kemakmuran ekonomi dan sosial. Pada umumnya, tahapan ini dimulai sekitar 60 tahun setelah tinggal landas. Di Eropa, tahapan ini berlangsung sejak tahun 1900.

Page 6: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,

Kedewasaan dimulai ketika perkembangan industry

terjadi tidak saja meliputi teknik-tiknik produksi, tetapi

juga dalam aneka barang yang diproduksi. Yang

diproduksikan bukan saja terbatas pada barang

konsumsi, tetapi juga barang modal.5 Era konsumsi tinggi

Ini merupakan tahapan terakhir dari lima tahap model

pembangunan Rostow. Pada tahap ini, sebagian besar

masyarakat hidup makmur. Menurut Rostow, saat ini

masyarakat yang sedang berada dalam tahapan ini

adalah masyarakat Barat atau Utara.

Pada tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih

menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan

dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat

bukan lagi kepada masalah produksi.

Page 7: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,

Terdapat 3 macam tujuan masyarakat atau negara

yaitu: 1) Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke

luar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir

pada penjajahan terhadap bangsa lain. 2)

Menciptakan negara kesejahteraan dengan cara

mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan

yang lebih merata melalui sistem pajak yang

progresif. 3) Meningkatkan konsumsi masyarakat

melebihi kebutuhan pokok yang meliputi pula

barang yang tahan lama dan barang mewah.

Page 8: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

TEORI LEWIS MENGENAI PENAWARAN BURUH YANG TIDAK TERBATAS

1) Teori Lewis Profesor W. Arthur Lewis membangun teori yang sangat sitematis mengenai

"pembangunan ekonomi dengan penawaran buruh yang tidak terbatas." seperti para ahli ekonomi klasik , dia percaya bahwa di banyak negara terbelakang tersedia buruh dalam jumlah yang tak terbatas dan dengan upah sekedar cukup untuk hidup (subsistem). Pembangunan ekonomi berlangsung apabila modal terakumulasi sebagai akibat peralihan buruh surplus dari sektor subsisten ke sektor kapitalis.

Sektor kapitalis adalah bagian dari ekonomi yang memakai kapital yang dapat di reproduksi dan membayar kepada sipemilik kapital atas pemakaian kapital tersebut. Sektor ini mempekerjakan buruh dengan upah pertambangan, pabrik dan perkebunan guna menghasilkan laba. Pada sektor ini, output perkepala lebih rendah dibandingkan pada sektor kapitalis.

Lewis mengawali teorinya dengan pernyataan tegas bahwa teori klasik mengenai penawaran buruh yang benar-benar elastis dengan upah subsisten benar-benar terjadi di sejumlah negara terbelakang. Ekonomi seperti itu terjadi pada negara yang berpenduduk padat dibandingkan dengan sumber alam dan sumber modal sehingga produktivitas marginal buruhnya tidak berarti, nihil atau bahkan tidak negatif. Karena persediaan buruh tidak terbatas, industri baru dapat didirikan atau industri yang dapat dikembangnkan tanpa batas berdasarkan upah yang berlaku dengan cara menarik buruh dari sektor subsisten.

Page 9: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

2) Penilaian Kritis Teori Lewis

Teori Lewis dapat diterapkan pada negara

terbelakang yang berpenduduk padat dengan syarat-

syarat tertentu. Karena itu penerapannya dibatasi

oleh asumsi-asumsi yang menjadi dasar kritik-kritik

yang diperbicangkan dibawah ini: 1) Tidak setiap

negara terbelakang mempunyai penawaran buruh

yang tidak terbatas. Lewis mengasumsikan adanya

penawaran buruh yang tidak terbatas dinegara

terbelakang, tetapi asumsi ini tidak realistis dalam

hal beberapa negara terbelakang di Amerika Selatan

dan Afrika yang berpenduduk jarang. 2) Tingkat upah

di sektor kapitalis tidak konstan. Teori tersebut

mengasumsikan tingkat upah di sektor kapitalis

senantiasa konstan sampai penawaran buruh dari

sektor subsisten habis. 3) Tidak dapat diterapkan jika

akumulasi modal bersifat menghemat buruh. Lewis

mengasumsikan bahwa surplus kapitalis

diinvestasikan kembali pada modal produktif.

Page 10: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,

4) Buruh terampil bukanlah sementara. Dengan adanya penawaran

buruh yang tak terbatas , Lewis mengasumsikan adanya tenaga

buruh tidak terampil di dalam teorinya. 5) Kurangnya usaha dan

inisiatif. Teori lewis didasarkan pada asumsi bahwa kelas kapitalis

ada dinegara terbelakang. Sebenarnya seluruh proses

pertumbuhan tergantung pada adanya kelas seperti itu yang

mempunyai keterampilan yang diperlukan untuk mengakumulasi

modal. 6) Proses multiplikasi tidak langsung di negara terbelakang.

Mengamsusikan bahwa akumulasi modal terjadi bilamana kelas

kapitalis terus menginvestasikan kembali laba yang diperoleh. 7)

Mengabaikan permintaan total. Mengasumsikan bahwa apapun

yang diproduksi di sektor kapitalis adalah dikonsumsi sendiri atau

diekspor. 8) Mobilitas buruh tidaklah murah. 9) Produktivitas

marginal buruh tidak murah.

Page 11: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,

10) Produktivitas bersama migrasi buruh dari sektor

subsisten. Mengasumsikan bahwa buruh surplus ditarik

dari sektor subsisten kesektor kapitalis, produksi

pertanian disektor subsisten tetap tidak terpengaruh. 11)

Kelompok berpendapatan rendah juga menabung. 12)

Inflasi tidak membunuh diri sendir. Pandangan Lewis

bahwa inflasi dengan maksud pembentukan modal akan

membunuh diri sendiri sulit dipercaya, dalam hal

menghadapi kelangkaan barang konsumsi gawat dan

akurat. 13) Adiministrasi pajak yang tidak efesien.

Pendapat Lewis bahwa penjajakan akan menghapuskan

kenaikan pendapatan tidak dapat diterima keran

administrasi pajak dinegara terbelakang tidak begitu

efesien dan berkembang untuk dapat mengumpulkan

pajak yang cukup memadai untuk akumulasi modal.

Page 12: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

UPAYA MINIMUM KRITIS LEIBENSTEIN1.Teori Leibenstein

Menurut Leibenstein, setiap ekonomi tunduk pada “goncengan” dan

“rangsangan”. Goncangan berdampak menurunkan pendapatan per kapita

sebelumnya, sementara rangsangan cenderung meningkatkan. Negara

tertentu menjadi terbelakang karena jumlah rangsangan terlalu kecil dan

jumlah goncangan di dalamnya besar. Hanya bila faktor-faktor yang dapat

meningkatkan pendapatan itu mendapat rangsang yaang lebih kuat dari

pada faktor-faktor yang dapat menurunkan pendapatan maka minimum

kritis itu tercapai dan ekonomi akan berada pada garis pembangunan

2. Pertumbuhan Penduduk Suatu Fungsi dari Pendapatan Per

Kapita

Laju pertumbuhan penduduk merupakan suatu fungsi dari laju

pendapatan per kapita

Page 13: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,,,

Awalnya tingkat keseimbangan subsisten, laju pendapatan, kesuburan

dan kematian sesuai dengan tingkat kelangsungan hidup penduduk. Jika

pendapatan per kapita naik di atas posisi keseimbangan tersebut maka

tingkat mortalitas akan turun tanpa dibarengi penurunan tingkat

kesuburan. Akibatnya laju pertumbuhan penduduk meningkat.

Jadi, kenaikan pendapatan per kapita cenderung menaikan laju

pertumbuhan penduduk. Tetapi kecenderungan ini hanya sampai titik

tertentu. Melebihi titik itu kenaikan pendapatan per kapita akan

menurunkan tingkat kesuburan dan ketika pembangunan memperoleh

momentum, laju pertumbuhan penduduk tersebut menurun.

Menurut Leibenstein, laju pertumbuhan maksimum penduduk yang

ditentukan secara biologis ada di antara 3 dan 4%. Dalam ranka

mengatasi kekritisan penduduk ini, diperlukan usaha minimum kritis

yang cukup besar.

Page 14: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,,Selain pertumbuhan penduduk, ada juga faktor

lain yang memerlukan pelaksanaan upaya minimum kritis. Faktor tersebut adalah skala disekonomi internal akibat tak dapat dibaginya faktor produks, disekonomi eksternal akibat adanya ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan yang ada di negara terbelakang.

Untuk mengatasi penyebab depresi ini, pertama kali diperlukan upaya minimum yang cukup besar. Tetapi upaya ini tidak dapat dilakukan pada tingkat pendapatan subsisten. Karena, merupakan kenyataan, pengeluaran pada tingkat pendapatan subsisten di negara terbelakang adalah sekedar untuk konsumsi hari ini.

Page 15: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

2.Penilaian KritisMemberikan dorongan kuat kepada program

industrialisasi secara tiba-tiba atau dengan kata lain merupakan gagasan perencanaan demokratis yang dianut oleh sebagian besar negara terbelakang.

Tetapi teori tersebut mengandung beberapa kelemahan. Penjelasannya sebagai berikut: 1) Laju pertumbuhan penduduk berkaitan dengan tingkat kematian. Teori tersebut didasarkan pada asumsi bahwa laju pertumbuhan penduduk adalah fungsi yang semakin meningkat dari tingkat pendapatan per kapita sampai ke suatu titik, tetapi melewati titik itu ia merupakan fungsi yang semakin menurun dari yang disebut belakangan. 2) Penurunan tingkat kelahiran bukan dikarenakan kenaikan pendapatan per kapita. Demikian pula, penurunan tingkat kelahiran tidak dapat dikaitakan dengan kenaikan pendapatan per kapita pada tingkat minimum kritis yang melampaui laju pertumbuhan penduduk, sebagaimana diperkirakan Leibstein. Perkiraan ini didasarkan pada pengalaman negara-negara barat yang lebih maju dan Jepang. 3) Mengabaikan usaha pemerintah untuk menurunkan tingkat kelahiran. Leibstein mengabaikan tindakan pemerintah dalam menurunkan tingkat kesuburan. Seperti pengalaman Jepang menunjukkan, negara terbelakang tdk akan mampu menunggu saat pendapatan per kapita naik diatas tingkat minimum kritis sehingga tingkat kelahiran dpt turun dgn sendirinya.

Page 16: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,,

4) Tingkat pertumbuhan lebih tinggi dari pada 3% tidak

menyebabkan lepas landas. Andaikan suatu negara

berhasil melampaui hambatan penduduk 3% melalui

peningkatan laju pertumbuhan pendapatan di atas itu.

5) Mengabaikan unsur waktu. Teori tesebut luput

memperhatikan unsur waktu yang diperlukan bagi

upaya berkesinambungan pada saat mana perubahan

fundamental struktur produktif dan kelembagaan

seharusnya terjadi untuk menjamin berhasilnya lepas

landas

Page 17: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,

6) Hubungan kompleks antara pendapatan per kapita dan

laju pertumbuhan. Menurut profesor myint, hubungan

fungsional antara lju pendapatan per kapita dan laju

pertumbuhan pendapatan total lebih kompleks dan tidak

sederhana seperti yang ditunjukkan Leibstein. 7) Dapat

diterapkan pada ekonom tertutup. Teori Leibstein tidak

dapat menjelaskan secara tegas pengaruh modal asing

dan kekuatan eksternal lainnya pada tingkat pendapatan,

tabungan dan investasi di negara terbelakang.

Page 18: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

PERANGKAP KESEIMBANGAN TINGKAT RENDAH

Teori NelsonR. Nelson membangun teori yang disebut “Perangkap

Keseimbangan Tingkat-Rendah” bagi negara terbelakang. Menurut Nelson, “Penyakit ekonomi negara terbelakang

dapat didiagnosa sebagai tingkat keseimbangan stabil pendapatan per kapita dilhat dari kebutuhan biaya hidup”.

Pada tingkat keseimbangan stabil pendapatan per kapita, laju tabungan dan setelah itu laju investasi netto keduanya berada pada tingkat rendah.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk menaikkan laju tabungan dan investasi melalui kenaikakan laju pertumbuhan pendapatan nasional total, ternyata dibuntuti oleh laju pertumbuhan penduduk yang tinggi yang mendorong balik pendapatan per kapita tersebut ke tingkat keseimbangan stabilnya.

Page 19: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont,,,

Nelson menyebutkan empat kondisi teknologis dan sosial yang

mendatangkan perangkap tersebut, yaitu: a) Korelasi tinggi antara

tingkat pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan penduduk. b)

Kecenderungan yang rendah untuk menggunakan pendapatan per

kapita tambahan guna meningkatkan investasi per kapita. c)

Kekurangan lahan yang baik untuk ditanami. d) Metode produksi yang

tidak efisien.

Nelson memakai tiga macam hubungan untuk menggambarkan

perangkap ekonomi pada tingkat pendapatan rendah tersebut.

Pertama, pendapatan adalah fungsi dari persediaan modal, tingkat

teknologi dan besarnya penduduk. Kedua, investasi netto terdiri dari

modal yang tercipta dari tabungan dalam bentuk tambahan pada

persediaan alat dan perlengkapan sektor industri plus tambahan lahan

baru pada luas lahan yang sedang diolah.

Page 20: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

Cont

Ketiga, “dengan pendapatan per kapita rendah,

perubahan jangka pendek laju pertumbuhan penduduk

merupakan akibat dari perubahan tingkat kematian, dan

perubahan tingkat kematian itu merupakan akibat dari

perubahan tingkat pendapatan per kapita. Namun

demikian waktu pendapatan per kapita mencapai tingkat

jauh di atas kebutuhan hidup, kenaikan berikutnya pada

pendapatan per kapita tidak lagi mempunyai pengaruh

yang berarti pada tingkat kematian.”

Page 21: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

TEORI “DORONGAN KUAT” (BIG PUSH THEORY)

1. Tesis Rosenstein-RodanTeori “Dorongan Kuat” dikaitkan dengan nama Prof.

Paul N. Rosenstein-Rodan. Menurut tesis ini untuk menanggulangi hambatan pembangunan ekonomi Negara terbelakang dan untuk mendorong ekonomi tersebut kea rah kemajuan diperlukan suatu “Dorongan Kuat” atau suatu program besar yang menyeluruh dalam bentuk suatu jumlah minimum investasi.

Teori ini menyatakan bahwa cara kerja “sedikit demi sedikit” tidak akan mendorong ekonomi dengan berhasil pada lintasan pembangunan; tetapi suatu jumlah minimum investasi merupakan syarat mutlak dalam hal ini. Tercapainya ekonomi eksternal, yang mengalir dari sejumlah minimum investasi merupakan prasyarat untuk melancarkan pembangunan ekonomi dengan berhasil.

Rosenstein-Rodan membedakan antara 3 macam syarat mutlak minimal dan ekonomi eksternal, yaitu: 1) Syarat mutlak minimal dalam fungsi produksi. 2) Syarat mutlak minimal pada permintaan. 3) Syarat mutlak minimal pada persediaan tabungan

Page 22: Teori-teori Pertumbuhan Menurut Para Ahli

DOKTRIN PERTUMBUHAN BERIMBANG

1. Arti Pertumbuhan Berimbang

Pertumbuhan berimbang membutuhkan keseimbangan

antara berbagai industry barang konsumen, dan antara

barang konsumen dengan industry barang modal.

Merupakan penjelasan mengenai keseimbangan antara

industry dan pertanian, dan antara sector dalam negeri

dan sector ekspor.

Keseimbangan ini diperlukan overhead sosial dengan

overhead ekonomi dan dengan investasi langsung

produktif, dan antara ekonomi eksternal vertical dan

ekonomi eksternal horizontal. Singkatnya, teori

pertumbuhan berimbang mengharuskan adanya

pembangunan yang serentak dan harmonis dari

berbagai sector ekonomi sehingga semua sector

tumbuh bersama